18
LAPORAN FISIOLOGI KEBUGARAN JASMANI DISUSUN OLEH: Anita Sari 41090006 KELOMPOK B FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Fisio

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN FISIOLOGIKEBUGARAN JASMANI

DISUSUN OLEH:Anita Sari41090006KELOMPOK B

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA2013BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jantung merupakan organ yang penting dalam tubuh manusia, karena jantung mempunyai fungsi memompakan darah, melalui pembuluh darah keseluruhjaringan. Dalam memompa darah keseluruh tubuh dibutuhkan mekanisme kontraksi dan relaksasi yang dilakukan oleh otot jantung tersebut. Jantung dapat bekerja secara otomatis tanpa adanya stimulasidari saraf otonom, hal ini disebabkan otot jantung terdiri dari sel kontraktil yang merupakanpenyusun jantung terbanyak yaitu 99% dan sel autoritmik yang menyusun otot jantungsebanyak 1%. Walaupun jumlah dari sel autoritmik jantung tidak sebanyak sel kontraktil,namun sel autoritmik merupakan penginisiasi dan pengkonduksi dari potensial aksi yang beperan dalam kontraksi maupun relaksasi otot jantung, fungsi dari sel autoritmik sering disebut sebagaipace maker. Respon jantung terhadap aktivitas fisik akan saling berbeda, dalam keadaan beristirahat kerja jantung akan lebih lambat sedangkan apabila seseorang melakukan aktivitas berat maka kerja jantung akan meningkat hal ini karena jantung harus berusaha memompa darah keseluruh tubuh agar pasokan O2 di jaringan menjadi tercukupi. aktivitas listrik pada jantung menimbulkan arus listrrik yang sangat lemah dan menjalar ke seluruh tubuh. Arus listrik tersebut menimbulkan potensial listrik yang berubah-ubah besarnya dibagian tubuh tergantung dari akrtivitas jantung serta keadaan bagian tubuh. Alat yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung dalam bentik grafik pada waktu tertentu (pada saat pemeriksaan) adalah elektrokardiofrafi dan hasil perekamannya disebut elektrokardiogram. Dengan cara mengkaji elektrokardiogram, dapat diperkirakan secara tidak langsung gangguan frekuensi, irama denyut jantung, gangguan penjalaran impuls, hipertrofi otot jantung, iskemia otot jantung, infark otot jantung dan sebagainya.

B. Tujuan1. Memahami respon fisiologis tubuh terhadap aktivitas fisik berat2. Mengukur tingkat kebugaran jasmani dengan metode Harvard Step Up Test.

BAB IIDASAR TEORI

Perubahan Sistem Kardiovaskuler Perubahan fisiologis dapat terjadi apabila tubuh melakukan aktivitas fisik atau berolah raga. Selama beraktifitas , permintaan oksigen di otot aktif meningkat, lebih banyak nutrisi digunakan dan proses metabolisme dipercepat serta menghasilkan sisa metabolisme. Jadi untuk memberikan lebih banyak nutrisi dan untuk menghilangkan sisa metabolisme, system kardiovaskuler harus beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan system muskuloskeletal selama latihan. Respon akut yang terlihat saat melakukan latihan fisik adalah peningkatan kontraktilitas miokard, peningkatan curah jantung, peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah.

EKG Elektrokardiografi adalah pencatatan grafis potensial listrik yang ditimbulkan oleh jantung pada waktu berkontraksi. Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.EKG / Elektrokardiogramtidak menilai kontraktilitas jantung secara langsung, namun dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-turunnya kontraktilitas jantung. Sebuah elektrokardiograf khusus berjalan di atas kertas dengan kecepatan 25 mm/s, meskipun kecepatan yang di atas daripada itu sering digunakan. Setiap kotak kecil kertas EKG berukuran 1 mm. Dengan kecepatan 25 mm/s, 1 kotak kecil kertas EKG sama dengan 0,04 s (40 ms). 5 kotak kecil menyusun 1 kotak besar, yang sama dengan 0,20 s (200 ms). Karena itu, ada 5 kotak besar per detik. 12 sadapan EKG berkualitas diagnostik dikalibrasikan sebesar 10 mm/mV, jadi 1 mm sama dengan 0,1 mV. Sinyal kalibrasi harus dimasukkan dalam tiap rekaman. Sinyal standar 1 mV harus menggerakkan jarum 1 cm secara vertikal, yakni 2 kotak besar di kertas EKG. Ada 2 jenis sadapan, yaitu unipolar dan bipolar. EKG lama memiliki elektrode tak berbeda di tengah segitiga Einthoven (yang bisa diserupakan dengan netral stop kontak dinding) di potensial nol. Arah sadapan-sadapan ini berasal dari "tengah" jantung yang mengarah ke luar secara radial dan termasuk sadapan (dada) prekordial dan sadapan ekstremitas (VL, VR, dan VF). Sebaliknya, EKG baru memiliki kedua elektrode itu di beberapa potensial dan arah elektrode yang berhubungan berasal dari elektrode di potensial yang lebih rendah ke tinggi, mis., di sadapan ekstremitas I, arahnya dari kiri ke kanan, yang termasuk sadapan ekstremitas adalah I, II, dan III. Sadapan bipolar standar (I, II, dan III) merupakan sadapan asli yang dipilih oleh Einthoven untuk merekam potensial listrik pada bidang frontal. Elektroda-elektroda diletakkan pada lengan kiri ( LA = Left Arm), lengan kanan (RA = Right Arm), dan tungkai kiri (LL = Left Leg). Sifat kontak dengan kulit harus dibuat dengan melumuri kulit dengan gel elektroda. Sadapan LA, RS, dan LL kemudian dilekatkan pada elektroda masing-masing. Dengan memutar tombol pilihan pada alat perekam pada 1, 2, dan 3, akan terekam sadapan standar ( I, II, dan III). Kompleks QRS negatif di sadapan V1 dan positif di sadapan V6. Kompleks QRS harus menunjukkan peralihan bertahap dari negatif ke positif antara sadapan V2 dan V4. Sadapan ekuifasik itu disebut sebagai sadapan transisi. Saat terjadi lebih awal daripada sadapan V3, peralihan ini disebut sebagai peralihan awal. Saat terjadi setelah sadapan V3, peralihan ini disebut sebagai peralihan akhir. Harus ada pertambahan bertahap pada amplitudo gelombang R antara sadapan V1 dan V4. Ini dikenal sebagai progresi gelombang R. Progresi gelombang R yang kecil bukanlah penemuan yang spesifik, karena dapat disebabkan oleh sejumlah abnormalitas konduksi, infark otot jantung, kardiomiopati, dan keadaan patologis lainnya.Penempatan di Dada Pasien berada di : Sadapan V1ditempatkan di ruangintercostal IV di kanan sternum. Sadapan V2ditempatkan di ruangintercostal IV di kiri sternum. Sadapan V3ditempatkan di antarasadapan V2 dan V4. Sadapan V4ditempatkan di ruangintercostal Vdi linea (sekalipun detak apeks berpindah). Sadapan V5ditempatkan secara mendatar denganV4 di linea axillaris anterior. Sadapan V6ditempatkan secara mendatar denganV4 dan V5 di linea midaxillaris.Karakteristik dan parameter- parameter dalam ElektrokardiogramSinyal EKG terdiri dari gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T (diperlihatkan pada gambar di bawah inidigunakan untuk mendeteksi kelainan jantung atau aritmia (arrythmia). Urutan terjadinya sinyal EKG yang dapat menimbulkan gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T adalah sebagai berikut :1. Setiap siklus kontraksi dan relaksasi jantung dimulai dengan depolarisasi spontan pada nodus. Peristiwa ini tidak tampak pada rekaman EKG2. Gelombang P merekam peristiwa depolarisasi dan kontraksi atrium (atria contract). Bagian pertama gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan; bagian kedua mencerminkan aktivitas atrium kiri

BAB IIIMETODOLOGI

A. Alat dan Bahan Set elektrokardiografi Gel/kapas beralkohol Tissue Sphygmomanometer Stetoskop Tempat tidur Meja tinggi 40 cm untuk naik turun Stopwatch MetronomeB. Cara Kerja1. Pengukuran fungsi jantung saat istirahat

membaringkan naracoba dengan kedua lengan lurus sejajar dengan sumbu badan di tempat tidur

Menghitung frekuensi nadi dan mengukur tekanan darah naracoba pada saat istirahat, diukur 3 kali dengan jeda 5 menit dan diambil rata-ratanya

Menghitung tekanan nadi(pulse pressure/PP) dan tekanan arteri rata-rata(mean arterial pressure/MAP) dengan rumusTekanan nadi=tekanan sistolik-tekanan diastolikTekanan arteri rata-rata=tekanan diastolik+(1/3 x tekanan nadi)

Merekam aktivitas listrik jantung naracoba dengan EKG dan menganalisa EKG saat istirahat

2. Harvard step up test

Memasang metronome pada 120 pukulan per menit (30 langkah lengkap)

Melakukan aktivitas naik turun bangku dengan 4 hitungan

Probandus naik turun bangku selama maksimal 5 menit. Hentikan aktivitas jika probandus merasa pusing, nyeri di dada, capai, tidak teratur langkahnya atau terjatuh.

Membaringkan kembali probandus, dan merekam kembali aktivitas listrik jantung probandus, dan hitung denyut nadi 1 menit setelah istirahat

Memperkirakan nilai kebugaran jasmani probandus

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. HasilData naracobaUsia: 22 tahunJenis kelamin : perempuanTinggi badan: 165 cmBerat badan : 56 kg Saat istirahat noTekanan sistolikTekanan diastolikPPMAP

1100604073,3

2100703080

3100703080

Hasil pemeriksaan EKG istirahatSetelah aktivitasNilai normal

Frekuensi jantung749060-100

AxisZona IIZona IIZona II

Interval

PR0,160,160,12-0,2

QRS0,080,08