46
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.ARWANA ANUGERAH KERAMIK TBK (15 JANUARI 2014- 15 FEBRUARI 2014 ) Perhitungan Neraca Massa pada Kiln Dibuat untuk memenuhi syarat kurikulum pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Disusun Oleh : Metha Anggraini 03101003010 Risna Sari Dewi Tindaon 03101003117 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014

Laporan Hasil Kerja Praktek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lapran KP PT Roman Ceramic International

Citation preview

Page 1: Laporan Hasil Kerja Praktek

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT.ARWANA ANUGERAH KERAMIK TBK

(15 JANUARI 2014- 15 FEBRUARI 2014 )

Perhitungan Neraca Massa pada Kiln

Dibuat untuk memenuhi syarat kurikulum pada

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Disusun Oleh :

Metha Anggraini 03101003010

Risna Sari Dewi Tindaon 03101003117

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

DI PT.ARWANA ANUGERAH KERAMIK TBK

(15 JANUARI -15 FEBRUARI 2014)

Page 2: Laporan Hasil Kerja Praktek

PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA KILN

1. Metha Anggraini / 03101003010

2. Risna Sari Dewi Tindaon / 03101003117

Telah melaksanakan ujian pendadaran pada tanggal 14 April – 14

mei 2014 di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas

Sriwijaya.

Inderalaya , juni 2014

Mengetahui

Ketua jurusan Teknik Kimia Dosen Pembimbing

Kerja Praktek

Page 3: Laporan Hasil Kerja Praktek

LEMBAR PENGESAHAN

PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA KILN

DI PT.ARWANA ANUGERAH KERAMIK TBK

Diajukan untuk memenuhi syarat kurikulum sarjana

Jurusan teknik kimia fakultas teknik

Universitas Sriwijaya

Oleh :

Metha Anggraini ( 03101003010)

Risna Sari Dewi Tindaon ( 03101003117)

Inderalaya , Juni 2014

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Eddy Hery

Ka.Bag SDM

Denny

Page 4: Laporan Hasil Kerja Praktek

KATA PENGANTAR

Page 5: Laporan Hasil Kerja Praktek

DAFTAR ISI

Page 6: Laporan Hasil Kerja Praktek

DAFTAR TABEL

Page 7: Laporan Hasil Kerja Praktek

DAFTAR GAMBAR

Page 8: Laporan Hasil Kerja Praktek

DAFTAR LAMPIRAN

Page 9: Laporan Hasil Kerja Praktek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

1.2. Sejarah Berdirinya PT.Arwana Anugerah Keramik Tbk

PT Arwana Citramulia Tbk ( Arwana ) adalah perusahaan publik tercatat

dipapan utama Bursa Efek Indonesia (BEI ) dan diperdagangkan dibawah

“ARNA “ kode saham .Perusahaan ini didedikasi untuk memproduksi ubin

keramik murah untuk melayani segmen pasar menengah- rendah secara

nasional. Produk yang dijual dibawah “ Arwana Ceramic Tiles “ nama merek

yang menandakan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif.Pada tahun

2011 merek ubin keramik baru dengan kualitas yang lebih baik yaitu : UNO,

diperkenalkan untuk menagkap segmen pasar menengah- tinggi.

Sejak operasai awal pada tahun 1995, Arwana tetap setiap dalam bisnis inti

berdasarkan kompetensinya untuk menghasilkan produk berkualitas dengan

desain kreatif. Berbagai macam produk yang indah – mix ditawarkan termasuk

embossed, marmer , plain color, granity,strata,rustic,fancy wood dan francy

dekorasi. Ukuran yang paling umum adalah 20 x 20 cm dan 30 x 30 cm.

Namun, tren saat ini telah berkembang menjadi 40 x 40 cm. Ubin subway dari

20 x 25 cm dan 25 x 40 cm untuk ubin dinding juga telah berkembang

meskipun dari basis yang kecil.

Berkantor pusat dijakarta, Arwana menjual produk melalui distributor

tunggal, PT Primagraha keramindo (PGK) , anak perusahaan persero dan lebih

dari 40 sub- distributor yang tersebar dihampir setiap kota dan kota-kota besar

diindonesia bersama-sama dengan ribuan outlet ritel. Jaringan pemasaraan

tersebar luas menyediakan konsumen dengan kehadiran local yang kuat ,

dikombinasikan dengan layanan purna jual.

Pabrik kami selalu bekerja untuk meningkatkan produksi dan R &

D .Arwana telah mengejar beberapa sertifikasi yang diterbitkan oleh lembaga-

lembaga nasional maupun organisasi regional dan internasional untuk

Page 10: Laporan Hasil Kerja Praktek

standarisaasi seperti Green Proper dan SNI (Indonesia) , SIRIM (regional ) dan

ISO (internasional ).

Arwana memiliki empat pabrik yang berlokasi di empat tempat yang jauh

dari satu sama lain , yakni plant I dan plant II yang terletak di Tanggerang dan

serang masing-masing sebagian besar melayani pasar dibagian barat Indonesia,

plant III yang berlokasi di Surabaya sebagian besar melayani bagian timur

pasar Indonesia dan plant IV di Ogan ilir , Sumatera Selatan sebagian besar

melayani pasar bagian Sumatera.

Ditengah ketegangan yang sedang berlangsung disektor rill, Arwana telah

berkembang pesat dan akan terus melakukan dimasa depan.Pertumbuhan yang

signifikan perusahaan selama bertahun-tahun ini disebabkan sebagian

fleksibelitas perusahaan yang inovatif dan bertindak atas tren teknologi yang

melibatkan instansi metode ilmiah dan teknis baru yang bermanfaat bagi bumi

juga disebut sebagai “ teknologi hijau “

Arwana membuat upaya agar sedemikian mungkin ramah lingkungan .

Ungkapan ramah lingkungan digunakan untuk merujuk pada barang, jasa dan

praktik dianggap menimbulkan sedikit membhayakan lingkungan. Perusahan

Pertama di Indonesia yang memperoleh ISO 144001 untuk system manajement

lingkungan. Dedikasi ini menunjukan permukaan muka yang memungkinkan

perusahaan ini memperoleh “ industry Hijau Award “ pada tahun 2011 yang

diberikan oleh Presiden Republik Indonesia.

Page 11: Laporan Hasil Kerja Praktek

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

Manajemen organisasi dan struktur organisasi kepegawaian merupakan

bagian sangat penting untuk sebuah perusahaan, karena hal ini yang akan

menjelaskan tentang peran dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap

karyawan.

Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk

memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut

harus ada suatu sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja bagi pihak-pihak

tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat

intelijensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau

lembaga. Proses pengorganisasian ini sendiri merupakan upaya untuk

menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dari perusahaan.

Dengan mempertahankan sistem manajemen yang berdasarkan ISO

9001 : 2000, perusahaan ini selalu memfokuskan diri pada : kepemimpinan,

pelanggan fokus organisasi, keterlibatan orang ( di semua tingkatan ),

memastikan pendekatan proses, suatu pendekatan sistematis terhadap

manajemen, pendekatan faktual untuk pengambilan keputusan, saling

menguntungkan pemasok hubungan dan continual perbaikan. Dengan ISO ini

perusahaan ini telah dipastikan memiliki sistem organisasi yang terjamin.

Perusahaan ini merupakan perusahaan terbuka dengan menggunakan

sistem PMDN ( Penanaman Modal Dalam Negara ), dalam susunan direksinya

direktur utama membawahi direktur teknik. Direktur yang dalam menjalankan

tugas dibantu oleh :

1. Direktur Teknik, yang berwenang atas kegiatan perencanaan dan

pengendalian pelaksanaa produksi keramik dan penelitian dan

pengembangan.

2. Direktur komersil, yang berwenang atas kegiatan perencanaan dan

pengendalian bidang keuangan dan pemasaran.

Page 12: Laporan Hasil Kerja Praktek

3. Direktur SDM dan umum, yang berwenang atas kegiatan perencanan dan

pengendalian bidang logistik serta SDM dan Umum.

2.1. Manajemen Organisasi

Pembagian manajemen organisasi antara lain :

1. Dewan komisaris

2. Direktur utama membawahi :

a. Direktur Operasi

b. Direktur keuangan

c. Direktur umum/ SDM

3. Direktur Operasi membawahi :

a. Plant Manager

b. Quality control

c. Penelitian

d. Produksi

4. Direktur Kenuangan

a. Akutansi

b. Pembendaharaan, pajak dan asuransi

c. Anggaran

d. Pengembangan dan sistem komputerisasi

e. Pengadaan

f. Pemasaran

5. Direktur Umum dan SDM

a. Umum dan Personalia

b. Perencanaan dan Pengembangan personil ( P3 )

c. Keamanan

Dalam organisasi di bagian produksi terbagi atas beberapa subsie yang

memiliki job description masing – masing, yaitu :

1. Subsie Crusher Plant

a. Mengcrusher material untuk keperluan produksi MMC sesuai

dengan target yang ditentukan.

Page 13: Laporan Hasil Kerja Praktek

b. Merawat mesin crusher secara berkala supaya mesin selalu lancar

beroperasi

c. Melakukan pembersihan mesin crusher dan lokasi kerja setiap hari,

supaya lingkungan kerja bersih dan rapi.

d. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

2. Subsie TFP

a. Mengelola clay ke dalam mesin TFP sehingga menghasilkan slip

clay dengan kualitas sesuai dengan standar

b. Memproduksi slip clay dengan hasil sesuai dengan target yang

ditentukan.

c. Merawat mesin TFP secara berkala supaya selalu lancar

berproduksi.

d. Melakukan pembersihan mesin TFP dan lokasi kerja setiap hari

supaya lingkuna kerja bersih dan rapi.

e. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

3. MMC

a. Menggiling material ke dalam mesin MMC meliputi campuran

feldspar dan slip clay dengan kualitas sessuai dengan standar yang

ditentukan.

b. Menjaga kelancaran proses produksi MMC mulai dari PDM

(Process dicharging Material) – cinveyer – silo –saringan getar -

Pompa transfer slip dari MMC ke daily tank.

c. Memproduksi slip body dengan hasil kuantitas sesuai denga target

yang ditentukan

d. Merawat mesin MMC secara berkala supaya selalu lancar

berproduksi.

e. Melakukan permbersihan mesin MMC dan lokasi kerja setiap hari

supaya lingkungan kerja bersih dan rapi.

Page 14: Laporan Hasil Kerja Praktek

f. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

4. Subsie Spray Dryer

a. Melakukan proses penyemprotan slip body dari daily tank ke dalam

chamber spray dryer sehingga menghasilkan powder dengan

kualitas sesuai dengan standar.

b. Menjaga kelancaran proses produksi powder mulai dari pompa,

membran- nozzle – conveyer – saringan powder – silo.

c. Menyediakan stock powder dengan kuantiti sesuai dengan target

yang ditentukan.

d. Merawat mesin spray dryer secara berkala supaya selalu lancar

berproduksi.

e. Melakukan pembersihan mesin spray dryer dan lokasi kerja setiap

hari supaya lingkuan kerja bersih dan rapi

f. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

g. Mengendalikan operasional spray dryer sehingga hemat

penggunaan gas

5. Subsie Press

a. Melakukan proses pengepressan powder mesin press sacmi

sehingga menghasilkan green body sesuai dengan standar kualitas

yang ditentukan.

b. Menjaga kelancaran proses pembentukan sehingga menghasilkan

green body dengan kuantiti sesuai dengn target yang ditentukan.

c. Merawat mesin Press Sacmi secara berkala agar selalu lancar

berproduksi.

d. Melakukan pembersihan mesin Press Sacmi dan lokasi kerja setiap

hari supaya lingkungan kerja bersih dan rapi.

e. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

Page 15: Laporan Hasil Kerja Praktek

6. Subsie Horizontal Dryer

a. Melakukan proses pengeringan green body ke dalam horizontal

dryer dengan temperatur bakar tertentu sehingga menghasilkan

dried body dengan standar kualitas yang ditentukan.

b. Menjaga kelancaran proses pengeringan body sehingga tidak

terdapat loses body pada input maupun output HD.

c. Merawat mesin horizontal dryer secara berkala supaya lancar

berproduksi.

d. Melakukan pembersihan horizontal dryer dan lokasi kerja setiap

hari supaya lingkuna kerja bersih dan rapi.

e. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

f. Mengendalikan operasional horizontal dryer sehingga hemat

penggunaan gas.

7. Subsie Glazing Line

a. Melakukan proses pengglazuran dan pemotifan pada mesin glazing

line sesuai dengan standar aplikasi sehingga menghasikan glaze

body sesuai standa yang ditentukan.

b. Menjaga kelancaran proses penglazuran dan pemotifan sehingga

dapat menetukan sekecil mungkin loses glazur – pasta dan glaze

body sepanjang glazing line.

c. Merawat mesin glazing line secara berkala supaya lancar

berpproduksi.

d. Melakukan pembersihan mesin glazing line dan lingkungan kerja

setiap hari supaya bersih dan rapi.

e. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

8. Subsie Kiln

Page 16: Laporan Hasil Kerja Praktek

a. Melakukan pembakaran glazing body bermotif dari glazing line

sehingga menghasilkan keramik jadi (finished tile) dengan kualitas

sesuai dengan standar yang dtentukan.

b. Menjaga kelancaran proses pembakaran glazer sehingga dapat

menekan reject keramik dari input maupun output pada kiln.

c. Secara rutin melakukan kontrol operasional pembakaran

meliputi burner – udara – blower – roller – motor kiln – gas,

supaya kiln selalu dalam kondisi prima.

d. Melakukan pembersihan mesin kiln dan lingkungan kerja

supaya bersih dan rapi.

e. Memotivasi operator untuk selalu bekerja mencapai target

produksi.

f. Mengendalikan operasional kiln sehingga hemat penggunaan

gas.

2.3. Struktur Kebutuhan Tenaga Kerja

Jumlah karyawan pada saat ini, adalah sebanyak 365 karyawan pada

Plant IV. 70% karyawan yang menjadi operator merupakan penduduk yang

berdomisili didaerah sekitar Ogan Ilir, dan selebihnya penduduk yang berasal

dari Plant-Plant di jawa.

PT.Arwana memakai sistem kerja non shift dan shift guna kelancaran

operasional pabrik dengan waktu kerja sebagai berikut :

Untuk karyawan non shift di pabrik :

Hari Jam Kerja Istirahat

Senin s/d kamis 08.00-16.30 12.00 – 13.00

Jumat 08.00-16.00 11.30 – 13.00

Sabtu 08.00-12.00

Untuk karyawan Shift di pabrik :

Shift Jam Kerja Istirahat

Shift I 07.00 – 15.00 11.00 – 13.00

Shift II 15.00 – 23.00 18.00 – 20.00

Page 17: Laporan Hasil Kerja Praktek

Shift III 23.00 – 07.00 02.00 – 04.00

Untuk karyawan yang bekerja shift, diseluruh unit kerja yang tersebar dalam

lingkungan pabrik PT. Arwana, mulai dari Plant I, II, III, dan IV. Karyawan

dibagi menjadi empat Group yaitu A,B,C, dan D. Bila ketiga group bekerja dari

shift I sampai shift III, maka yang satunya mendapatkan giliran off day.

Begiutulah seterusnya group yang bekerja maupun group yang terkena off day

bergiliran terus – menerus. Direksi berkedudukan di Tangerang.

2.3.1. Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai

kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang diterbitkan oleh perusahaan

yang kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.

Beberapa Peraturan umum yang ditetapkan oleh PT.Arwana adalah :

1. Pekerja mengikuti atau mematuhi peraturan perusahaan yang berlaku

2. Pekerja wajib mematuhi dan melaksanakan tugas serta perintah dengan

sebaik-baiknya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan.

3. Pekerja dilarang mewakilkan pekerjaannya pada orang lain atau

melaksanakan tugas / pekerjaan orang lain tanpa sepengetahuan atasan

masing-masing

4. Pekerja dilarang meninggalkan tempat kerja pada jam kerja tanpa ijin /

alasan yang dapat diterima atasannya kecuali bila ditugaskan untuk hal

tersebut.

5. Pekerja wajib menjaga setiap rahasia perusahaan dan memelihara

dengan baik semua alat-alat kerja milik perusahaan yang disediakan

serta wajib memberitahuka melaporkan kepada pimpinan dalam hal

kehilangan / kerusakan / memperbaiki alat - alat / barang milik

perusahaan.

6. Pekerja dilarang membawa alat – alat / kerja atau segala sesuatu milik

perusahaan keluar lokasi perusahaan tanpa ijin tertulis dari atasan /

pihak perusahaan.

Page 18: Laporan Hasil Kerja Praktek

7. Pekerja dilarang merokok ditempat kerja / di tempat lain yang sudah

ditentukan.

8. Pekerja dilarang bekerja / beniaga bagi perusahaan lain atau mengikat

diri pada kegiatan lain selama jam kerja.

9. Pekerja dilarang mengunakan alat – alat / barang milik perusahaan

untuk kepentingan pribadi, membawa dokumen / surat – surat keluar

lokasi perusahaan dan memperbanyak / fotocopy dokumen tanpa ijin

dri atasan / pihak perusahaan.

10. Pekerja dilatang tidur pada jam kerja

11. Pekerja wajib datang tepat pada waktunya, menggunakan tanda

pengenal sendiri ke mesin pencatat waktu serta tidak diperkenankan

mencatat, memasukkan kartu absensi orang lain.

12. Pekerja wajib memberitahukan atasannya pada hari pertama

ketidakhadirannya karena sakit atau lain – lain. Dalam hal ini

perusahaan akan memetapkan alasan Pekerja untuk tidak masuk kerja

tersebut dapat dianggap sah atau tidak.

13. Pekerja wajib memberitahukan kepada Bagian Personalia mengenai

perubahan alamat tinggal, status perkawinan, kelahiran, kematian dan

lain – lain.

14. Pekerja wajib meminta ijin dan mengikuti prosedur yang telah

ditetapkan oleh Perusahaan apabila menerima tamu dari luar di dalam

lokasi perusahaan.

15. Pekerja dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, ganja dan

lain – lain sejenis ke tempat kerja / lokasi areal perusahaan.

16. Pekerja dilarang melakukan tindakan amoral yang merupakan

pelanggaran terhadap tata tertib, susila, disiplin dan agama terhadap

siapapun dalm lingkungan perusahaan.

17. Pekerja wajib memakai seragam yang telah ditentukan baik warna

maupun modelnya.

Page 19: Laporan Hasil Kerja Praktek

18. Mepertimbangkan jenis, beban, dan resiko pekerjaan yang ditugaskan

kepada Pekerja wanita, maka atasan berhak mengatur klausula larangan

hamil selama 2(dua) tahun sejak mulai diperkerjakan dalam Perjanjian

Kerja.

2.3.2. Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial

Manajemen berkeyakinan bahwan untuk mendapatkan kerja yang

bermutu dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan

kesejahteraan dan kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga mendapatkan

perhatian dengan disediakannya :

1. Balai Pengobatan untuk karyawan dan fasilitas rawat inap di rumah

sakit yang ditunjuk perusahaan.

2. Mess atau Wisma untuk karyawan yang berasal dari luar daerah Pabrik

atau yang sedang berdinas di masing – masing lokasi pabrik dan juga

untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik.

2.3.3. Kepersonaliaan

Biro Personalia PT.Arwana mempunyai tanggung jawab besar terhadap

kelancaran, kelangsungsan serta maju mundurnya perusahaan. Tugas dan

Tanggung Jawab Biro Personalia mengenai :

a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik

juga berkulitas.

b. Penempatan tenaga kerja sesuai dengan skill dan keahlian.

c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.

d. Meberikan niali terhadap prestasi karyawan

e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagi karyawan.

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam

melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dengan spesifikasi jabatan

(latar belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaiam test.

2.3.4 Sistem penggajian

Page 20: Laporan Hasil Kerja Praktek

Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh

karyawan terdiri dari :

a. Gaji Tetap

Gaji tetap tergantung pada standar golongan (UMSK) dan merupakan

fungsi dari jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji

pengabdian.

b. Gaji Variabel

Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari

perusahaan

Berdasarkan pembagian karyawan staff dan non staff maka sistem

penggajiannya sebagai berikut :

Tabel 2.1 Sistem Penggajian Karyawan

Karyawan staff Karyawan nonstaff

a. Gaji Tetap

1. Gaji Pokok

2. Tunjangan - Tunjangan

a) Pengabdian

b) Jabatan

c) Keluarga

d) Lokasi

e) Sewa rumah

f) Pengobatan

b. Gaji Variabel

1. Tunjangan shift

2. Perangsang shift

3. Call out

4. Bonus

a. Gaji Tetap

1. Gaji Pokok

2. Tunjangan - Tunjangan

a) Pengobatan

b) Jabatan

c) Makan siang

b. Gaji Variabel

1. Tunjangan shift

2. Perangsang shift

3. Lembur

4. Tunjangan Hari Raya

Page 21: Laporan Hasil Kerja Praktek

BAB III

ORIENTASI DI LOKASI PABRIK

3.1. Pengertian Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang

artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.

Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu

hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang

dibakar, seperti gerabah,genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak

semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru

mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat.

(Yusuf, 1998:2).

Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan

kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai

adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat

ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh

karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana

bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit

elektron-elektron bebas.

Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar

bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga

menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat

rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan

lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

3.2. Sejarah Keramik

Barang tanah liat pertama kali dibuat di kepulauan Jepang sekitar

13.000 tahun yang lalu. Periuk besar dan dalam yang digunakan untuk merebus

adalah yang paling umum. Tanah liatnya dihias dengan menggiling atau

menekan tali

Page 22: Laporan Hasil Kerja Praktek

berkepang pada permukaannya. Karena pola tali inilah, barang tanah liat dari

jaman ini disebut dengan jomon doki (jo = tali;mon = po la; doki = barang

tanah liat).

Di Indonesia sendiri, keramik sudah dikenal sejak jaman Neolithikum,

diperkirakan rentang waktunya mulai dari 2500 SM–1000 SM. Peninggalan

zaman ini diperkirakan banyak dipengaruhi oleh para imigran dari Asia

Tenggara berupa: pengetahuan tentang kelautan, pertanian dan peternakan.

Alat-alat berupa gerabah dan alat pembuat pakaian kulit kayu. Kebutuhan

manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mengalami perubahan sesuai

perkembangan zaman. Awalnya manusia membuat alat bantu untuk kebutuhan

hidupnya, mulai dari membuat kapak dari batu. Seperti di Sumatra ditemukan

pecahan-pecahan periuk belanga di Bukit Kulit Kerang.

Ini memberikan indikasi bahwa tradisi pembuatan benda keramik

dengan teknologi sederhana telah lama berlangsung. Artefak lainnya di

gambarkan pada relief candi Borobudur yang menunjukkan motif wanita yang

sedang mengambil air dari kolam dengan periuk bulat dan kendi serta

memasak dengan kuali. Sedangkan relief candi Prambanan dan candi Penataran

(Blitar) melukiskan jambangan bunga dengan hiasan suluran dan bunga-

bungaan. Peninggalan ini juga menggambarkan akan adanya kegiatan

pembuatan keramik rakyat di pedesaan dan banyak hubungannya dengan

penemuan kebutuhan akan wadah.

Keramik rakyat ini dari zaman ke zaman berkembang secara

evolusioner. Demikian pula dengan bentuk, teknik pengolahan maupun

pembakarannya, pembakaran dilakukan hanya dengan menggunakan daun-

daun atau ranting-ranting pohon yang telah kering. Mereka lebih banyak

memikirkan peralatan yang ada hubungannya dengan rumah tangga. Untuk

keperluan tersebut dibuatlah benda gerabah dari tanah liat kemudian dibentuk

dan setelah kering dibakar dengan pembakaran sederhana. Penemuan keramik

merangsang kreativitas manusia untuk menciptakan berbagai macam benda

Page 23: Laporan Hasil Kerja Praktek

keramik yang di buat dari bahan tersebut. Pada perkembangan selanjutnya

berbagai faktor turut menentukan kemajuan keramik diberbagai daerah.

Faktor-faktor tersebut mempengaruhi kemajuan keramik, mulai dari

faktor keperluan hidup, persedian bahan baku sampai kemajuan teknik

pembakaran. Dari faktor-faktor tersebut, faktor kebutuhan atau keperluan hidup

yang merupakan pengaruh yang dominan, sebagai contoh: negeri China.

Teknologi pembuatan keramik dapat dikatakan mulai berkembang

dengan didirikannya Laboratorium Keramik atau “Het Keramische

Laboratorium” pada tahun 1922 di Bandung. Fungsi utama laboratorium ini

sebagai pusat penelitian bahan bangunan seperti bata, genteng, saluran air dan

sebagainya yang terbuat dari tanah liat. Selain itu mengembangkan juga

teknologi glasir untuk barang gerabah halus yang disebut dengan ‘aardewerk’.

Bahan glasir didatangkan dari Belanda

Dengan masuknya tentara Jepang , pabrik keramik di Bandung telah

diubah namanya menjadi “Toki Shinkenjo”. Laboratorium ini berfungsi sebagai

balai penelitian yang meneliti dan mengembangkan serta memproduksi barang-

barang keramik dengan suhu bakar tinggi. Produknya antara lain: bata tahan

api, botol sake, dan sebagainya. Barang-barang tersebut dibuat untuk keperluan

bala tentara Jepang di Indonesia.

Sejak pemerintahan dipegang pemerintah republik Indonesia, maka

“Toki Shinkenjo” berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Keramik (BPK),

dalam operasionalnya dilengkapi dengan alat-alat pengujian dan alat-alat

produksi yang lebih modern. Fungsi dan tugas BPK semakin berkembang,

tidak hanya berporduksi barang-barang keramik, gelas, isolator listrik tetapi

juga aktif melakukan kegiatan penelitian barang-barang mentah keramik hasil

temuan bahan keramik di beberapa tempat.

Dengan diketemukannya bahan-bahan mentah yang melimpah seperti

kaolin, felspard, kwarsa dan sebagainya. maka sejak tahaun 1960-an

bermunculan pabrik-pabrik keramik dibebebrapa kota. Produknya pun

bermacam-macam seperti produk gerabah, stoneware dan porselin, jenis

Page 24: Laporan Hasil Kerja Praktek

produksinya antara lain peralatan makan dan minum, benda hias, barang tahan

api, bata tahan api, alat-alat teknik, gips, email, dan keramik bahan bangunan.

3.3. Jenis – Jenis Keramik

Menurut jenisnya kita mengenal berbagai macam jenis keramik yang

banyak dipergunakan, antara lain :

1. Keramik Teraso. Teraso banyak dipergunakan pada jaman dahulu

sebagai bahan penutup lantai. Dewasa ini teraso dengan motif-motif lama

banyak diburu orang karena memiliki nuansa etnik yang sangat kuat,

sehingga banyak dipergunakan pada bangunan gallery atau restoran yang

menggunakan style klasik. Biasanya, teraso memiliki ukuran 20x20cm,

tetapi teraso dapat juga dipergunakan dalam bentuk yang dihancurkan dan

dicetak langsung pada area yang dikehendaki. Harga keramik teraso adalah

Rp.40rb s/d 60rb per m2.

2. Keramik biasa. Keramik ini adalah jenis yang paling banyak kita temui,

bahkan tersedia hingga ke toko-toko bahan bangunan kecil yang tersebar

di berbagai tempat. Keramik jenis ini membunyai base berupa keramik

yang terbuat dari tanah liat yang dipanaskan dalam suhu tinggi. Barulah di

atas base coklat tersebut ditampahkan lapisan warna dan motif sesuai

desain. Untuk keramik lantai ukuran yang tersedia mulai 30×30, 40×40,

50×50, 60×60, dan 80x80cm. Motif tersedia dalam banyak pilihan yang

bisa dibilang hampir tak terbatas. Harganya pun bervariasi, mulai dari

harga Rp. 24rb s/d 35rb per m2 untuk keramik ukuran kecil (30x30cm),

harga Rp 60rb s/d 80rb per m2 untuk keramik ukuran sedang (50x50cm),

hingga harga Rp 120rb s/d 200rb per m2 untuk keramik ukuran besar

(80x80cm).

3. Homogenous Tile. Keramik jenis ini biasa disebut granit tile. Yaitu tiruan

granit yang dibuat di pabrik. Berbeda dengan keramik biasa, keramik jenis

ini mempunyai lapisan yang sama pada seluruh bagian keramik. Bedanya

hanyalah, bagian bawahnya dibuat kasar untuk kekuatan menempelnya

media perekat, sementara pada bagian atas dipoles halus dan diberi lapisan

Page 25: Laporan Hasil Kerja Praktek

pelindung. Granit tile ini biasanya hanya tersedia pada ukuran besar,

60×60 s/d 100x100cm. Harganya lebih mahal dari keramik biasa, yaitu

berkisar antara Rp.180rb  s/d 400rb per m2.

4. Granit Alam.  Granit alam tidak dibuat di pabrik, melainkan diperoleh

dari penambangan. Setelah ditambang, granit alam dibelah setebal kira-

kira 2cm, dan dipotong-potong sesuai ukuran. Kita bisa saja memesan

sesuai dengan ukuran yang dikehendaki, misalnya 1m x 2m. Tetapi tentu

saja semakin besar ukuran yang kita pesan, akan semakin mahal harganya

dan ukuran ini juga terbatasi oleh transportasi ke lokasi. Harga granit alam

lokal berkisar antara Rp 195rb. s/d 450rb per m2. Bandingkan dengan

granit impor yang harganya bisa mencapai Rp.270rb s/d 1,95 juta per m2.

Berdasarkan jenis permukaannya keramik dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

a. Keramik polish. Yaitu keramik yang mempunyai finishing atau lapisan

pelindung yang mengkilap. Keramik ini biasanya lebih licin, dan

dipergunakan di dalam ruangan, atau pada daerah kering.

b. Keramik unpolish. Keramik jenis ini juga mempunyai finishing atau

lapisan pelindung pada bagian keramik yang paling atas. Bedanya adalah,

pada keramik unpolish ini lapisan pelingdungnya berwarna doff. Keramik

jenis ini lebih tidak licin, dan biasanya dipergunakan di bagian eksterior

atau bagian yang basah. Tetapi karena perkembangan trend desain, saat ini

banyak pula keramik jenis unpolish ini yang dipergunakan di dalam

bangunan.

Berdasarkan jenis tepinya, keramik dibedakan menjadi :

Keramik non cutting. Seperti kita tahu, bahwa keramik diperoleh dari

pemanasan dengan suhu tinggi yang dilakukan di pabrik. Pada keramik

non cutting ini, keramik yang telah jadi tidak memperoleh perlakuan

tambahan dalam hal ukuran, dan langsung dipacking untuk dipasarkan.

Bila kita perhatikan keramik jenis ini, seakan-akan mempunyai batas

pinggir tipis yang berwarna putih.

Page 26: Laporan Hasil Kerja Praktek

Keramik cutting. Proses pembuatan keramik cutting sama persis dengan

keramik jenis non cutting. Bedanya adalah, sebelum dipacking dan

dipasarkan, keramik jenis cutting melalui proses pemotongan dengan

tujuan menghilangkan bagian pinggirnya. Dengan proses tersebut

diperoleh keramik yang seakan-akan tidak memiliki pinggir, sehingga

memiliki tampilan yang mirip dengan granit tile dan granit alam.

Perbedaan aplikasi kedua jenis keramik ini adalah pada nat antar keramik.

Karena merupakan hasil pembakaran murni, keramik non cutting mempunyai

penyimpangan ukuran yang lebih besar daripada keramik cutting yang

memiliki kepresisian ukuran yang lebih baik karena merupakan hasil

pemotongan. Penyimpangan ukuran tersebut diwadahi oleh nat antar keramik.

Sehingga keramik non cutting akan memiliki nat yang lebih besar (lebar nat di

atas 3mm) dibandingkan dengan keramik cutting dan granit tile (lebar nat

1mm).

Keramik yang bermotif pun memiliki aturan tersendiri dalam

pemasangannya. Biasanya motif keramik sudah diatur sedemikian rupa oleh

produsen, supaya bisa sambungan motif antar keramik bisa bertemu bila

dipasang dengan posisi yang tepat. Ada keramik-keramik dengan pola khusus

yang disebut dengan pola mozaik. Keramik mozaik ini ada dua macam, yaitu

mozaik yang terbentuk dari potongan keramik berbagai warna dan motif

(bentuk potongan mengikuti pola mozaik), dan ada pula mozaik yang terbentuk

dari motif cetakan/printing di atas keramik persegi (mozaik terndiri dari

beberapa keramik persegi). Yang kedua tentu berharga yang lebih murah dari

yang pertama, karena proses pembuatannya lebih mudah. Keramik mozaik ini

dipasang pada bagian-bagian lantai yang memerlukan aksen, misalnya pada

teras depan atau pada bagian tengah ruangan-ruangan yang penting.

Page 27: Laporan Hasil Kerja Praktek

3.2. Alur proses pembuatan keramik

3.2.1. Penyediaan bahan baku

Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan keramik antara lain clay,

feldspar, water glass, dan air.

I Clay

Bahan baku clay terbagi atas dua jenis yaitu CBC (Clay Batu Coklat )

dan CRT (Clay Rambutan), clay ini dibedakan berdasarkan fungsi dan

tempat penambangannnya.

II Feldspar

Feldspar juga merupakan salah satu jenis tanah liat yang dominan

berbentuk butiran seperti pasir. Feldspar terbagi menjadi dua jeis yaitu :

FBR (Feldspar Brown) dan FMD (Feldspar Muara Dua).

3. Penghancuran bahan mentah ( raw material crusher)

Crushing adalah proses untuk menghancurkan tanah liat yang

bergumpal sehingga membentuk butiran dengan diameter 3 mm, dalam tahap

ini terdapat 3 crusher yang memiliki diameter output yang berbeda-beda. Dala

proses crushing yang umumnya dicrusher hanya tanah liat berjenis Clay Batu

Coklat hal ini dikarenakan CBC memiliki tesktur yang bergumpal dalam

ukuran bongkahan yang besar. Output dari chrusher pertama akan dialirkan

menggunakan conveyer ke crhuser kedua, dan akan menghasilkan output

dengan ukuran material yang lebih kecil dan selanjutnya dikirim ke chuser

terakhir hingga hasil akhir menghasilkan output materail berukuran sesuai

dengan yang diinginkan. Didalam setiap crusher terdapat secreening sehingga

material yang tidak lolos umpan maka akan dialirkan kembali ke crusher

sebelumnya untuk diproses lagi.

Material yang telah siap menjadi umpan Mixing Mill Continous akan

disimpan terlebih dahulu dalam feed box sebelum diproses.

3.4.3. Pencampuran

Proses pencampuran terdiri atas dua tahap, yaitu :

Page 28: Laporan Hasil Kerja Praktek

1) Proses pencampuran pada mesin TFP ( Turbo Feldspar Production ),

bahan baku yang dicampurkan pada alat ini berupa Clay berjenis CRT,

bahan baku ini diproses secara tersendiri karena memiliki sifat plastis

yag lebih tinggi. Komponen tersebut dicampurkan dan diencerkan

dengan tambahan water glass yang berfungsi sebagai deflocculant, serta

air. Semua bahan diaduk dengan menggunakan mixer berjenis turbin

dengan kecepatan pengadukan --- rpm. Proses ini beroperasi secara

continous. Output dari proses ini disimpan dalam slip tank untuk

diproses lebih lanjut pada Mixing Mill.

2) Proses pencampuran dan penggilingan pada mesin MMC, bahan baku

yang digunakan dalam proses ini adalah Clay Batu Coklat yang telah

dicrushing, Feldspar FMD dan FBR. Ketiga komponen ini dialirkan ke

mesin MMC dengan belt conveyer serta ditambahkan output dari

TFP.semua komponen dicampur dan diaduk dengan water glass dan air

sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Pada proses pencampuran

dan penggilingan di MMC ini berlangsung secara continues, proses

penggilingan dibantu dengan menggunakan batu didalam sebagai

penggiling material.

4. Pembentukan powder

Slip yang dihasilkan dari MMC dipompa menuju ke dalam spry dryer

untuk dijadikan powder, slip diesemprotkan dengan menggunakan nozzel

dengan ukuran 3 mm slip yang disemprotkan akan berkontak langsung

dengan udara panas yang dihasilkan dari burner.sehingga akan membentuk

powder yang sedikit mengandung air.Untuk powdr yang memiliki densitas

lebih kecil atau yang tidak jatuh kebawah akan dihisap dan dialirakn pada

cyclon.selanjutnnya powder yang jatuh kebawah akan dialirkan

menggunakan belt conveyer kedalam silo . Pengeringan powder terjadi

secara otomatis ketika powder ditransportasikan.

5. pembentukan body tile

Page 29: Laporan Hasil Kerja Praktek

Powder yang disimpan disilo dialirakan menggunakan belt conveyer ke

dalam mesin pressing. Powder ini akan dibentuk / dicetak dengan

menggunkan cetakan keramik yang telah ditentukan sesuai permintaan

konsumen. Powder dimasukan kedalam cetakan yang berukuran 5 cm lalu

ditekan dengan tekanan sebesar ..... bar sehingga didapat green body

dengan ketebalan .... cm.pada mesin pressing ditambahkan alat penyedot

debu untuk mengurangi polusi.

6. Pengeringan body

Pada proses pengeringan ini digunakan alat HD.dengan suhu .... oC

proses pengeringan ini berlangsung secara continous sepanjang .... m body

yang keluar dari HD memiliki bending strenght .... dan suhu ....-.... oC dari

body yang keluar dari HD memilik kandungan air sebesar... % dan

ketebalam menyusut sebesar... %.

7.Pelapisan body (Glazing)

Body yang keluar dari HD melalui belt conveyor akan disemprotkan

terlebih dahulu dengan air menggunkan nozzel dengan tujuan untuk

melekatkan lapisan. Lapisan pertama berupa engope, engope digunkan

sebagai lapisan dasar pada keramik selanjutnya body dilapisi dengan

lapisan kedua berupa glasur dengan warna yang disesuaikan dengan motif

yang diminta selama body berada disepanjang belt conveyor yang berjalan

body dikeringkan dan dibersihkan menggunkan blower,body diberi lapisan

akhir berupa motif yang terbuat dari pasta dengan berbagai

warna.Pemotifan dilakukan dengan menggunakan alat berupa roto

color,Warna pasta yang digunakan disesuaikan dengan permintaan

konsumen.Bagian bawah dari body diberilapisan berupa larutan EUT.

Lapisan ini berfungsi untuk mencegah body lengket pada rooler di Kiln

pada saat pembakaran.

8. Pembakaran

Proses akhir pada pembuatan keramik ialah pembakaran.alat yang

digunakan pada proses pembakaran ini yaitu Roller Kiln.Roller Kiln ini

Page 30: Laporan Hasil Kerja Praktek

merupakan alat utama/ jantungnya pabrik Keramik. Proses yang terjadi

pada kiln terjadi beberapa tahap yaitu .............................

8.Packing

Keramik yang keluar dai kiln lalu disortir menurut ketentuan yang telah

ditetapkan dan di packing secara otomatis menggunakan alat pecking

secara otomatis dan keramik siap di distribusikan.

3.4.Limbah Industri keramik

Pada produksi keramik ini menghasilkan limbah berupa debu dengan

intensitas paling tinggi terjadi pada tahap pembentukan powder( spry dryer)

pencetakan (pressing) dan pembakaran.dan juga terdapat limbah gas buang

(stack gas) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar (LNG ).

Stack gas dari kiln berupa O2 berlebih yang akan bereaksi membentuk

oksida-oksida sehingga membentuk gas CO (karbon monoksisda) selain

limbah produksi terdapatpula limbah domestik yang dihasilkan oleh para

pekerja berupa plastik,bekas makanan,air kotor,dan lain-lain.

A. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan

Limabh yang berupa debu merupakan limbah utama yang dihasilkan

dari pabrik keramik dan limbah ini akan menimbulkan pencemaran suara

dan pencemaran udara.

1. Pencemaran suara

Pencemaram suara atau kebisingan diakibatkan oleh frekuensi getaran

suara yang terlalu berlebihan. Jenis – jenis kebisingan ada dua, yaitu

frekuensi bunyi dan polagenerasi bunyi. Sumber bunyi bisa berasal dari

beberapa hal, seperti impulsive atau impacterd (pukulan tian pancang),

revetitive (bunyi secara beruntun), continous noice (bunyi deru mesin),

frightening noice (bunyi secara ledakan atau mendesis). Sumber-sumber

kebisingan ini disebabkan oleh turbin,engine,generator, kompressor, dan

blower.

2. Pencemaran Udara

Page 31: Laporan Hasil Kerja Praktek

Sumber pencemaran udara dapat dibagi dua, yaitu sumber yang

bergerak dan yang tidak bergerak. Parameter pencemarannya ada dua, yaitu

gas yang terdiri dari CO2, SOX, NOX, CH4, NH3 dan lain – lain serta partikel

yang berupa dust, fly ash, smoke, fume, mist. Jenis – jenis polutan yang

dihasilkan pada industri keramik antara lain : karbondioksida (CO2) yang

dapat menyebabkan keracunan dan efek rumah kaca, sulfuroksida (SO2)

yang dapat menyebabkan sesak nafas, batuk, asma, dan hujan asam.

Nitrogen Oksida (NO2) yang dapat menyebabkan sesak nafas, jantung, dan

membentuk smog. Logam berat (Hg dan Pb) yang dapat menyebakan

keracunan akut dan mempengaruhi darah, otak, syaraf, serta debu yang

dapat sakit, paru – paru, jantung dan kanker.

B. Dampak Limbah Indutri Terhadap Kesehatan dan Keselamatan

a. Dampak Limbah terhadap Kesehatan

Silikos (Silicos) adalah suatu penyakit saluran pernafasan akibat

menghirup debu silika, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan

jaringan parut pada paru – paru. Industri keramik menggunakan silika

sebagai bahan baku dalam proses pengolahannya, sehingga bukan tidak

mungkin pekerja terpapar debu silika selama terus menerus. Silikosis,

khususnya yang akut, dikarateristikkan dengan napas pendek, demam, dan

cyanosis. Pendiagnosaan silikosis kadang disalahartikan sebagai edema

pulmori, pneumonia, dan TBC.

Terdapat 3 jenis silikosis, antara lain :

1) Silikosis kronis simple, terjadi akibat pemaparan seumlah kecil debu

silika dalam jangka panjang (lebih dari 20 tahun). Nodul-nodul

peradangan kronis dan jaringan parut akibat silika terbentuk di paru-

paru dan kelenjar getah bening dada. Ini adalah silikosis yang paling

banyak terjadi. Pada tipe ini gejala tidak tampak dengan jelas, sehingga

harus dilakukan X-Ray untuk mengetahui adanya kerusakan pada paru.

2) Silikosis akselerata, terjadi setelah terpapar oleh sejumlah silika yang

lebih banyak selama waktu yang lebih pendek (4-8 tahun). Peradangan,

Page 32: Laporan Hasil Kerja Praktek

pembentukan jaringan parut dan gejala-gejalanya terjadi lebih cepat.

Gejala-gejalanya antara lain adalah napas yang pendek, lemah, dan

berat badan turun.

3) Silikolisis akut, terjadi akibat pemaparan silikosis dalam jumlah yang

sangat besar, dalam waktu yang lebih pendek, dalam hitungan beberapa

bulan hingga 2 tahun. Paru – paru sangat meradang dan terisi oleh

cairan, sehingga timbul sesak nafas yang hebat dan kadar oksigen darah

yang rendah. Pada silikolisis simplek dan akselerata bisa terjadi fibrosif

masif progresif. Fibrosis ini terjadi akibat pembentukan jaringan parut

dan menyebabkan kerusakan pada struktur paru yang normal.

Silikolisis terjadi pada orang – orang yang telah menghirup debu silika

selama beberapa tahun. Biasanya gejala timbul setelah pemaparan

selama 20-30 tahun. Bila terhirup, serbuk silika masuk ke paru – paru

dan sel pembersih (misalnya makrofag) akan mencernanya. Enzim yang

dihasilkan oleh sel pembersih menyebabkan terbentuknya jaringan

parut pada paru – paru. Pada awalnya, parut ini hanya merupakan

bungkahan bulat tipis (silikolisis noduler simplek). Akhirnya, mereka

bergabung menjadi massa yang besar (silikolisis konglomerat). Daerah

parut ini tidak dapat mengalirkan oksigen ke dalam darah secara

normal. Paru – paru menjadi kurang lentur dan penderita mengalami

ganggguan pernafasan.