20
Page 1 LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI II DPR-RI KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 TANGGAL 11 SEPTEMBER 2017 ___________________________________________________________________ I. PENDAHULUAN A. DASAR KUNJUNGAN KERJA Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPR-RI tentang Penugasan kepada Anggota-anggota Komisi I sampai dengan Komisi XI, Badan Legislasi, Badan Anggaran dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja Spesifik dalam Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 dan Keputusan Rapat Intern Komisi II DPR-RI, Tim Kunjungan Kerja Komisi II DPR-RI ke Provinsi Kalimantan Barat berjumla 14 orang Anggota. Tim Kunjungan Kerja didampingi Staf Sekretariat Komisi II DPR-RI, Tenaga Ahli Komisi II DPR-RI, dan dari Bagian Pemberitaan DPR-RI. B. RUANG LINGKUP Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Barat beserta jajarannya, Para Bupati/Walikota di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang akan menyelenggarakan Pilkada Juni tahun 2018 beserta jajarannya, KPU Provinsi/Kabupaten/kota dan Bawaslu Provins/Panwaslu Kabupaten/kota di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak ketiga pada bulan. Titik perhatian dari Komisi II DPR-RI dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat kali ini adalah untuk menyerap aspirasi dan mendapatkan masukan terkait beberapa permasalahan yang menjadi lingkup kerja Komisi II DPR RI, yakni antara lain yang berkaitan dengan implementasi UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,UU No.10 Tahun 2016 Tentang Perubahan keuda atas UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Persiapan Penyelenggara pemilihan kepala daerah di Provinsi Kalimantan Barat.

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI II DPR-RI …€¦suara 96, 86 % dan Partisipasi Pemilih sebesar 91,07%, dan sudah dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Landak oleh

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI II DPR-RI KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT

MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 TANGGAL 11 SEPTEMBER 2017

___________________________________________________________________

I. PENDAHULUAN

A. DASAR KUNJUNGAN KERJA

Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPR-RI tentang Penugasan kepada

Anggota-anggota Komisi I sampai dengan Komisi XI, Badan Legislasi,

Badan Anggaran dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk melakukan kunjungan kerja

Spesifik dalam Masa Persidangan I Tahun Sidang 2017-2018 dan

Keputusan Rapat Intern Komisi II DPR-RI, Tim Kunjungan Kerja Komisi II

DPR-RI ke Provinsi Kalimantan Barat berjumla 14 orang Anggota. Tim

Kunjungan Kerja didampingi Staf Sekretariat Komisi II DPR-RI, Tenaga Ahli

Komisi II DPR-RI, dan dari Bagian Pemberitaan DPR-RI.

B. RUANG LINGKUP

Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Barat beserta

jajarannya, Para Bupati/Walikota di Wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang

akan menyelenggarakan Pilkada Juni tahun 2018 beserta jajarannya, KPU

Provinsi/Kabupaten/kota dan Bawaslu Provins/Panwaslu Kabupaten/kota di

seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang akan menyelenggarakan

Pilkada serentak ketiga pada bulan.

Titik perhatian dari Komisi II DPR-RI dalam kunjungan kerja ke Provinsi

Kalimantan Barat kali ini adalah untuk menyerap aspirasi dan mendapatkan

masukan terkait beberapa permasalahan yang menjadi lingkup kerja Komisi

II DPR RI, yakni antara lain yang berkaitan dengan implementasi UU No.23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,UU No.10 Tahun 2016 Tentang

Perubahan keuda atas UU No. 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota. Persiapan Penyelenggara pemilihan kepala daerah di

Provinsi Kalimantan Barat.

Page 2

II. HASIL KUNJUNGAN KERJA

A. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2017 di Provinsi Kalimantan Barat

hanya dilaksanakan oleh 2 (dua) Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten

Landak dan Kota Singkawang. Untuk pelaksanaan Pilkada Kabupaten

Landak hanya diikuti oleh satu pasangan calon (calon tunggal) yaitu dr.

Karolin Margret Natasa dan Herculanus Heriadi, SE dengan perolehan

suara 96, 86 % dan Partisipasi Pemilih sebesar 91,07%, dan sudah dilantik

sebagai Bupati dan Wakil Bupati Landak oleh Gubernur kalimantan Barat

pada tanggal 22 Mei 2017 di Pontianak. Sedangkan Pilkada Kota

Singkawang diikuti oleh 4 (empat) pasangan calon dengan perolehan suara

tertinggi didapatkan oleh pasangan calon Tjhai Chui Mie, SE dan Drs. H.

Irwan, M.Si dengan memperoleh suara sebesar 42,60% dan partisipasi

pemilih sebesar 63,06%. Khusus Calon Walikota dan Wakil Walikota

Singkawang terpilih hasil Pemilihan Tahun 2017 baru akan dilantik sesuai

dengan akhir masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota Singkawang

periode 2012-2017 yang baru akan berakhir pada tanggal 17 Desember

2017 yang akan datang. Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2017 yang

lalu berjalan dengan aman, tertib dan lancar serta tidak terdapat gangguan

keamanan yang cukup berarti karena masyarakat Kalimantan Barat sudah

semakin menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik.

Terkait dengan Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun

2018 di Provinsi Kalimantan Barat. Pada Tahun 2018 Provinsi Kalimantan

Barat juga akan melaksanakan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur

karena masa jabatan kami akan berakhir pada tanggal 14 Januari 2018

yang akan datang. Selain Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Barat, juga terdapat 5 (lima) Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan

Pilkada yaitu Kabupaten Sanggau, Kabupaten Mempawah, Kabupaten

Kayong Utara, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak.

Page 3

Untuk komposisi penduduk Kalimantan Barat berjumlah 5.364.964

Jiwa terdiri dari Laki-laki berjumlah 2.762.930 Jiwa dan Perempuan

berjumlah 2.602.034 Jiwa, dengan data agregat kependudukan semester 1

tahun 2017 Provinsi Kalimantan Barat, sebagai berikut:

NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Kab. Sambas 323.984 307.881 631.865

2 Kab. Mempawah 155.034 146.681 301.715

3 Kab. Sanggau 250.452 232.048 482.500

4 Kab. Ketapang 300.910 277.623 578.533

5 Kab. Sintang 208.779 194.316 403.095

6 Kab. Kapuas Hulu 122.285 115.314 237.599

7 Kab. Bengkayang 147.491 136.284 283.775

8 Kab. Landak 206.869 189.203 396.072

9 Kab. Sekadau 107.609 101.182 208.791

10 Kab. Melawi 118.167 110.620 228.787

11 Kab. Kayong Utara 63.214 59.097 122.311

12 Kab. Kubu Raya 309.225 292.131 601.356

13 Kota Pontianak 329.888 325.684 655.572

14 Kota Singkawang 119.023 113.970 232.993

JUMLAH 2.762.930 2.602.034 5.364.964

Terkait dengan hibah dana penyelenggaraan Pilkada Serentak

Tahun 2018, dapat kami sampaikan bahwa seluruh daerah yang

melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2018 di Provinsi Kalimantan Barat

ini telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) kepada

penyelenggara Pilkada yaitu KPU, sebagai berikut :

Page 4

No Prov/Kab/Kota Th. 2017 Th. 2018 Jumlah

1. Provinsi Kalbar 40.000.000.000 220.217.000.000 260.217.000.000

2. Kab. Sanggau 8.500.000.000 30.723.372.000 39.223.372.000

3. Kab. Mempawah 3.140.000.000 16.305.000.000 19.445.000.000

4. Kab. Kayong Utara 5.908.638.200 11.220.838.900 17.129.477.100

5. Kab. Kubu Raya 5.997.020.000 33.703.280.550 39.700.300.550

6. Kota Pontianak 6.338.384.400 18.533.321.600 24.871.706.000

69.884.042.600 330.702.813.050 400.586.855.650

Sedangkan hibah untuk Bawaslu Kalimantan Barat sebesar Rp.

89.170.183.000,- (Delapan Puluh Sembilan Milyar Seratus Tujuh Puluh Juta

Seratus Delapan Puluh Tiga Juta Rupiah).

Berkenaan dengan tahapan Pilkada Serentak Tahun 2018, mengenai

pendaftaran bakal calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah akan

dimulai pada Bulan November 2017 untuk jalur perseorangan/independen

dan Bulan Januari 2018 untuk jalur partai politik. Jumlah Daftar Pemilih

Tetap (DPT) Kalimantan Barat Pemilu sebelumnya sebesar 3.537.843

pemilih. Berkaitan dengan kondisi politik pelaksanaan Pilkada Serentak

Tahun 2018 di Provinsi Kalimantan Barat ini memang lebih dominan para

petahana (incumbent) tidak bisa mencalonkan kembali karena saat ini

sudah merupakan periode jabatan yang kedua antara lain Gubernur dan

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Walikota Pontianak, Bupati Mempawah,

dan Bupati Kayong Utara.

Page 5

B. DINAS DUKCAPIL DAN CATATAN SIPIL

Page 6

C. KPU PROVINSI KALBAR

Page 7

Page 8

Page 9

Page 10

D. BAWASLU PROVINSI KALBAR

1. Evaluasi pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2017

Page 11

Page 12

2. Persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 27 Juni tahun 2018

Page 13

Page 14

3. Persiapan Pelaksanaan Pencegahan dan Pengawasan Pilkada

Serentak 27 Juni tahun 2018

Page 15

Page 16

Page 17

E. POLDA PROVINSI KALBAR

1. Evaluasi pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2017: kegiatan dari awal,

kerjasama koordinasi dan soliditas POLRI dan TNI dengan staf yang

terkait, KPU dan Bawaslu dan masyarakat, Pilkada tahun 217 berjalan

secara kondusif

2. Persiapan Pilkada tahun 2018:

(a) Intens melakukan koordinasi KPU dan Bawaslu terakhir Ketua KPU

dan Bawaslu memberikan ilmu kepada Polisi, dan bisa

memperediksi potensi dan ancaman sehingga dapat diminimalisir

(b) melakukan kegiatan Mapping rawan apa yang menjadi potensi

kerawanan, desa dan resort terkait, mencari keterangan di daerah-

daerah yang menjadi rekomendasi Polda dan Pangdam, dan

pimpinan Porkompimda serta melakukan konsolidasi dengan

pimpinan partai,

Page 18

(c) Mengerahkan 2/3 kekuatan, Polda dan Polres-Polres yang

melakukan Pilkada, manakala ada eskalasi maka akan dibackup

oleh Polres-Polres terdekat

(d) Jumlah personil di Polda kurang lebih 10 ribu yang akan melakukan

pengamanan Pilkada

(e) Anggaran Kepolisian untuk pengamanan Pilkada belum disetujui

sebanyak kurang lebih 86 milyar, untuk Walikota Pontianak masih

berupa pengajuan dan dari kabupaten Mempawah sudah diajukan

anggarannya namun belum ada persetujuan, demikian pula

Kabupaten Sanggau belum disetujui

(f) Pemantauan Medsos, banyak berita-berita negatif (hoax), tim untuk

mengcounter isu, sehingga berita-berita yang tidak benar bisa

dicegah, akun-akun yang bisa dicegah demikian juga black

campaign harus diantisipasi

(g) Antisipasi tindakan-tindakan negatif antar pendukung yang tidak siap

kalah (pencegahan)

(h) Siap melaksanakan pengamanan pilkada tahun 2018

F. FORKOPIMDA PROVINSI KALBAR

1. Deteksi dini wlayah Kominda (komite intelejen daerah), sekeretaris

kesbang, asintel kajati, danalnud, beacukai dan pajak

2. Untuk Gakkumdu sering mengundang KPU dan BAWASLU, sudah

dibicarakan dalam Kominda (hasil rapat kominda berupa rekomendasi

instansi wilayah maupun rekomendasi buat pemerintah pusat)

3. Pilkada Kalbar tahun 2018: isu akan seperti DKI Jakarta, komposisi

penduduk 55% muslim, potensi itu ada, membutuhkan kedewasan semua

pihak

4. Potenisi konflik dalam rapat kominda yang berhubungan

Kesbangpol/pemda sharing infromasi

G. KAJATI PROVINSI KALBAR

1. Gakkumdu dalam pelaksanaan pilkada tahun 2017, yang masuk ranah

hukum hanya stau yaitu di Singkawang, melakukan suatu kampanye yang

di luar waktu yang telah ditentukan (dan diselesaikan pada tingkat

Banding dan telah dieksekusi).

2. Pelanggaran kode etik dan sengketa pemilu (ini yang ada bentuk

pelanggarannya).

3. Gakkumdu (tugasnya masih tetap ada, tetapi tidak ada anggaran,

angggaran yang ada hanya dalam Panwaslu dan bukan uang

Page 19

penanganan perkara, kejaksaan keseluruhan dengan jepak 3,6 sangat

minim, penanganan perkara tingkat kejaksaan tinggi hanya 3 perkara,

tingkat Kejaksaan Negeri hanya 1 perkara.

4. Tingkat kejati penanganan diatas 5 perkara.

5. Perkara pidum, Polda 1 tahun 400-500 perkara, yang anggarkan hanya 70

perkara, ini fakta yang terjadi.

6. Berharapa pemilu tahun 2018 bisa berjalan lancar tertib dan tidak terjadi

kendala suatu apapun.

7. Gakkumdu berkolaborasi dan berkoordinasi sehingga penanganan sangat

tepat waktu dan tidak lewat waktu.

8. Provinsi Kalbar bagaikan api dalam sekam, sudah tersulut.

H. PENGADILAN TINGGI PROVINSI KALBAR

1. Surat Keterangan “tidak pailit” bagi calon kepala daerah, bagi legislatif,

sudah ada ketentuan baru PT dan PN yang tidak berhak mengeluarkan

Surat keterangan pailit, tidak boleh lagi mengeluarkan, hanya boleh PN

medan Jakpus, semarang surabaya dan untuk masyarakat Provinsi Kalbar

berada diwilayah Jakpus

2. Surat Keterangan “tidak pernah digugat berkenaan dengan kerugian

negara” atau Surat Keterangan “tidak pernah dipidana”, harus dikeluarkan

sesuai dengan alamat KTP yang bersangkutan, surat keterangan ini tidak

menjamin bahwa yang bersangkutan tidak pernah dipidana, misalnya

untuk surat ketengan “tidak pernah dipidana” menjadi Bupatii Gunung

Sitoli yang mengeluarkan suketnya adalah di Kabupaten Gunung Sitoli,

tetapi yang bersangkutan pernah dihukum/dipidana di Medan.

I. WALIKOTA PONTIANAK

1. Antitispasi berakhir jabatan KPU dan Panwas yang berdekatan dengan

hari H kaitan dengan keabsahan penyelenggaraan itu sendiri, Bulan Juni,

April dan Mei (berdekatan dengan hari H penyelenggaraan Pilkada, harus

diantisipasi), informasi penyelenggara Pemilu akan driekrut yang baru (ini

bisa jadi potensi masalah)

2. Suket harus disiasati di proporasi, yang aman adalah porkorasi ada kode

sehinggat tidak gampang dipalsukan

3. Pontianak wajib KTP seudah mencetak pada bulan April 2017: kalau ada

blanko dalam waktu 300 (2 mesin) satu hari, mesin ada, blangkonya ada,

untuk menarik data dari server sudah tidak bisa, dibagi 3 wilayah (malah

bukan semakin cepat)

Page 20

4. Blangko E-KTP menjadi masalah, seandanyai pengadaaan blangko di

desentraslisasi maka bisa diatasi masalah pengadaan blangko E-KTP,

untuk Anggaran pontianak sudah standby dari 3 tahun yang lalu,

5. Kekhawatiran yang ada, selama berdasarakan pada aturan tidak akan

menjadi masalah

6. Pileg enjoy semunya jangan sampai ribut, yang disampakan dalam

kampanye adalah program,

7. Dari perekaman sudah 94%, yang wajib E-KTP sudah lebih 90%, sudah

440 ribuan sudah punya E-KTP.

8. Data Penduduk sebaiknya memakai satu data yaitu bersumber dari

disdukcapil, karena ada perbedaan data yang ada di Disdukcapil

(Kemendagri) dengan data yang bersumber dari BPS.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi II DPR RI Ke Provinsi Kalimantan Barat yang dapat kami sampaikan. Seluruh masukan maupun permasalahan yang disampaikan kepada Komisi II DPR RI akan menjadi catatan yang akan disampaikan kepada mitra-mitra terkait dalam rapat-rapat yang akan diadakan oleh Komisi II DPR RI. Kepada segenap pihak yang telah membantu terselenggaranya Kunjungan Kerja Spesifik ini, kami ucapkan terima kasih.