138
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2013 DI BANDA ACEH AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA V BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH Nomor : 10.A/LHP/XVIII.BAC/05/2014 Tanggal : 21 Mei 2014 BUKU I

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN - bpka.acehprov.go.idbpka.acehprov.go.id/uploads/LKPD_BUKU_I_Yang_Sudah_Di_Audit.pdfpemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung ... terhadap

  • Upload
    vannhan

  • View
    240

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH ACEH

TAHUN ANGGARAN 2013DI

BANDA ACEH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VBPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH

Nomor : 10.A/LHP/XVIII.BAC/05/2014Tanggal : 21 Mei 2014

BUKU I

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman i dari v

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi............................................................................................................ i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN....... ii

A. Neraca........................................................................................................... 1

B. Laporan Realisasi Anggaran......................................................................... 3

C. Laporan Arus Kas......................................................................................... 5

D. Catatan Atas Laporan Keuangan................................................................... 7

Gambaran Umum Pemeriksaan......................................................................... 118

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman ii dari v

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang -Undang Nomor 15 Tahun 2006tentang Badan Pemeriksa Keuangan serta Undang Undang terkait lainnya, BadanPemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) telah memeriksa Neraca PemerintahAceh tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Laporan Realisasi Anggaran dan LaporanArus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut serta Catatan atasLaporan Keuangan. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Pemerintah Aceh.Tanggung jawab BPK RI terletak pada pernyataan opini atas laporan keuanganberdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.

Kecuali terhadap hal yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, BPK RI melaksanakanpemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebutmengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperolehkeyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatupemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah danpengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaianataspenerapan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat olehPemerintah Aceh, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan, penilaian atas keandalan sistem pengendalian intern yang berdampak materialterhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangansecara keseluruhan. BPK RI yakin bahwa pemeriksaan tersebut memberikan dasar yangmemadai untuk menyatakan opini.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.A.1 atas Laporan Keuangan, PemerintahAceh menyajikan saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.363,58 milyar danRp1.931,32 milyar. Nilai Kas diKas Daerah per 31Desember 2013 tersebut diantaranya merupakan kasbon tahun 2007 sebesar Rp429,40juta yang belum dipertanggungjawabkan atau belum dilakukan proses penyelesaiantuntutan ganti rugi.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.A.4 atas Laporan Keuangan, PemerintahAceh menyajikan saldo kas di bendahara penerimaan per 31 Desember 2013 dan 2012

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iii dari v

masing-masing sebesar Rp527,89 jutadan Rp410,95 juta. Nilai Kas di BendaharaPenerimaan per 31 Desember 2013 tersebut diantaranya merupakan kas yang dimilikiBaitul Mal yang digunakan secara langsung untuk operasional Badan Amil Zakat danbantuan bencana alam.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.A.8 atas Laporan Keuangan, PemerintahAceh menyajikansaldo penyisihan piutang Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP)per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp10,28 miliar dan Rp0,00.Nilai penyisihan piutang LUEP per 31 Desember 2013 tersebut penetapannya dilakukantanpa ada dasar kebijakan akuntansi penyisihan piutang LUEP.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.A.10 atas Laporan Keuangan,Pemerintah Aceh menyajikansaldo penyisihan piutang Dana Bergulirper 31 Desember2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp30,40 miliar dan Rp0,00. Nilai penyisihanpiutang Dana Bergulir per 31 Desember 2013 tersebut penetapannya dilakukan tanpa adadasar kebijakan akuntansi atas penyisihan piutangDana Bergulir.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.A.14 atas Laporan Keuangan,Pemerintah Aceh menyajikan saldo persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp2.438,83 milyar dan Rp1.105,49 milyar. Dari nilai saldo persediaan per31 Desember 2012 tersebut, sebesar Rp2,37 miliar berasal dari realisasi Belanja BarangYang Akan Diserahkan Kepemilikannya Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat yang belumdiserahkan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).Saldo persediaantersebut tidak termasuk persediaan sebesar Rp1,84 milyar yang telah diserahkan kepadapihak ketiga/masyarakat namun tidak dilengkapi dengan dokumen pendukung. Selain itu,saldo persediaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp2.438,83 milyar tidak termasuk saldopersediaan RSUD ZA. Catatan dan data yang tersedia tidak memungkinkan BPK RIuntuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinanatas nilai persediaan RSUD ZA per 31 Desember 2013.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.B.1.b atas Laporan Keuangan,Pemerintah Aceh menyajikansaldo investasi permanen per 31 Desember 2013 dan 2012masing-masing sebesar Rp1.123,57milyardan Rp1.132,35milyar. Dari nilai investasipermanen per 31 Desember 2013 tersebut, diantaranya investasi kepada lima perusahaansenilai Rp21,85 miliaryaitu investasi pada PD Geunap Mufakat (PDGM) PDPembangunan Aceh (PDPA), PT Seulawah NAD Air (PTSNA) serta PT SumateraShipping Line (PTSSL) dan PT Sumatera Promotion Centre (PTSPC). PDGM dan PDPAtidak menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember 2013 sehingga Pemerintah Acehtidak dapat menyajikan investasi permanen menggunakan metode ekuitas (equitymethod). Selain itu terdapat ketidakjelasan status penyertaan modal Pemerintah Acehpada PTSNA, PTSSL dan PT SPC.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.B.2 atas Laporan Keuangan, PemerintahAceh menyajikan saldo aset tetap per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingsebesar Rp14.288,72milyardan Rp13.786,42 milyar. Pengendalian intern pengelolaan asettetap masih lemah, terdapat selisih pencatatan antara Bidang Akuntansi dengan KartuInventaris Barang (KIB) SKPA yang belum dapat ditelusuri dan terdapat 152 item asettetap yang bersaldo Rp0,00.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.D.3 atas Laporan Keuangan, PemerintahAceh menyajikansaldo dana cadangan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman iv dari v

sebesar Rp773,91 miliar dan Rp753,95miliar. Dana cadangan per 31 Desember 2013tersebut tidak memiliki karakteristik sebagai akun dana cadangan sebagaimana yangdiatur dalam SAP. Dana cadangan yang dimiliki oleh Pemerintah Aceh tidak diketahuitujuan pembentukan dan jangka waktunya serta belum ditetapkan dengan Qanun.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.B.4.c atas Laporan Keuangan,Pemerintah Aceh menyajikansaldo penyisihan Dana Pemberdayaan EkonomiRakyat(PER) per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp33,57 miliardan Rp0,00. Nilai penyisihan Dana PER per 31 Desember 2013 tersebut penetapannyadilakukan tanpa ada dasar kebijakan akuntansi atas penyisihan Dana PER.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.1.C.1 atas Laporan Keuangan, PemerintahAceh menyajikan saldo utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2013 dan 2012masing-masing sebesar Rp107,88 miliar dan Rp76,24 miliar. Nilai utang jangka pendeklainnya per 31 Desember 2013 tersebut tidak termasuk utang pajak tahun 2009 dan 2010.Permasalahan utang PFK tahun 2009 dan 2010 yang disajikan nihil pada tahun 2009 dan2010 adalah termasuk permasalahan yang dikecualikan dalam LHP BPK RI karena tidaktersedia bukti setor secara lengkap dan belum tuntas ditindaklanjuti.

Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan D.5.2.B.3 atas laporan Keuangan,PemerintahAceh menyajikan saldo belanja tidak terduga Tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp61,38 miliar dan Rp96,48 miliar. Dari nilai saldo belanja tidak terdugaTahun 2012 sebesar Rp96,48 miliar, sebesar Rp5,83 miliar diantaranya merupakanrealisasi atas pencairan SP2D-LS untuk penanganan darurat bencana alam banjir bandangKecamatan Leuser Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2012 yang pelaksanaannya dikelolaoleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) namun sebesar Rp3,4 miliardilarikan oleh Bendahara Pengeluaran BPBA, sebesar Rp2 miliar tidak dapat diyakinikewajarannya dan Rp426 juta diblokir sebagai bahan bukti oleh Polresta Banda Aceh.SPP-LS yang mendasari penerbitan SPM-LS dan SP2D-LS tersebut tidak dilampiridengan dokumen yang lengkap yang memenuhi syarat sahnya pembayaran.

Menurut opini BPK RI, kecuali untuk dampak penyajian Saldo Kas di Kas Daerahdiantaranya merupakan kas bon tahun 2007 sebesar Rp429,40 juta yang belumdipertanggungjawabkan atau belum dilakukan proses penyelesaian tuntutan gantirugi;penyajian Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diantaranya merupakan kas yangdimiliki Baitul Mal yang digunakan secara langsung;penyajian penyisihan piutang LUEP,piutang Dana Bergulir dan Dana PER yang dilakukan tanpa ada dasar kebijakanakuntansi;tidak disajikannyapersediaan sebesar Rp1,84 milyar yang telah diserahkankepada pihak ketiga/masyarakat dan tidak dilengkapi dengan dokumenpendukung;penyajian Investasi Permanenyang tidak dapat disajikan menggunakanmetode ekuitas (equity method) dan ketidakjelasan status penyertaan modal PemerintahAceh pada PTSNA, PTSSL dan PTSPC;kelemahan sistem pengendalian internpengelolaan Aset Tetap; penyajian Dana Cadangan yang belum ditetapkan denganQanun;penyajian Utang Jangka Pendek yang tidak termasukutang pajak tahun 2009 dan2010;dampak dari belum ditindaklanjutinya permasalahan Belanja Tak Terduga di BPBAdi tahun 2012;serta dampak penyesuaian tersebut jika ada, yang mungkin perlu dilakukanjika BPK RI dapat memeriksa bukti-bukti persediaan RSUD ZA per 31 Desember 2013,Laporan Keuangan yang disebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yangmaterial, posisi keuangan Pemerintah Aceh tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman v dari v

Realisasi Anggaran, serta Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggaltersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut,BPK RI juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhanterhadap ketentuan perundang-undangan. Laporan hasil pemeriksaan atas SistemPengendalian Intern dan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap KetentuanPeraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor10.B/LHP/XVIII.BAC/05/2014 dan Nomor 10.C /LHP/XVIII/05/2014 tanggal21 Mei2014, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Banda Aceh, 21Mei 2014BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIAPerwakilan Provinsi Aceh

Penanggung Jawab Pemeriksaan

Ari Endarto SE., M.Si., AkAkuntan, Register Negara Nomor D-14434

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013(Audited)

1

A. NERACA

PEMERINTAH ACEHNERACA

Per 31 Desember 2013 dan 2012(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN TAHUN 2013 TAHUN 2012(1) (2) (3) (4)

ASETASET LANCAR D.5.1.AKas

Kas di Kas Daerah D.5.1.A.1 1.363.580.372.457,96 1.931.325.183.100,75Kas di Bendahara Pengeluaran D.5.1.A.2 372.357.836,00 338.530.636,00Kas di Bendahara Penerimaan D.5.1.A.3 528.272.445,07 410.950.954,29Kas di Bendahara BLUD D.5.1.A.4 36.186.329.064,24 38.829.221.672,20Jumlah Kas 1.400.667.331.803,27 1.970.903.886.363,24

PiutangPiutang Pajak D.5.1.A.5 17.898.330,00 772.737.630,00Piutang BLUD D.5.1.A.6 32.370.494.234,42 74.885.430.768,49Piutang LUEP D.5.1.A.7 13.208.756.350,00 13.273.856.350,00Penyisihan Piutang LUEP D.5.1.A.8 (10.283.564.600,00) -Piutang Dana Bergulir D.5.1.A.9 30.395.931.010,00 30.395.931.010,00Penyisihan Piutang Dana Bergulir D.5.1.A.10 (30.395.931.010,00) -Piutang Jasa Giro - 87.047,68Piutang Kontribusi Tetap D.5.1.A.11 200.000.000,00 -Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran D.5.1.A.12 150.069.844,00 36.186.000,00Jumlah Piutang 35.663.654.158,42 119.364.228.806,17

Belanja Dibayar DimukaAsuransi Dibayar Dimuka D.5.1.A.13 3.389.260.872,19 2.303.021.630,61Jumlah Belanja Dibayar Dimuka 3.389.260.872,19 2.303.021.630,61

Persediaan D.5.1.A.14 2.438.825.905.695,95 1.105.487.393.233,90JUMLAH ASET LANCAR 3.878.546.152.529,83 3.198.058.530.033,92

ASET TIDAK LANCAR D.5.1.BINVESTASI JANGKA PANJANG D.5.1.B.1Investasi Non Permanen D.5.1.B.1.a

Investasi Dana Bergulir D.5.1.B.1.a 1.100.000.000,00 1.100.000.000,00Jumlah Investasi Non Permanen 1.100.000.000,00 1.100.000.000,00

Investasi Permanen D.5.1.B.1.bPenyertaan Modal Pemerintah Daerah D.5.1.B.1.b 1.113.366.134.419,00 1.122.146.621.689,32Penyertaan modal Perusahaan Patungan D.5.1.B.1.b 10.200.000.000,00 10.200.000.000,00Jumlah Investasi Pemanen 1.123.566.134.419,00 1.132.346.621.689,32

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 1.124.666.134.419,00 1.133.446.621.689,32

ASET TETAP D.5.1.B.2Tanah D.5.1.B.2.a 3.459.731.470.237,00 3.442.676.224.478,00Peralatan dan Mesin D.5.1.B.2.b 1.678.684.313.240,00 1.484.273.654.385,00Gedung dan Bangunan D.5.1.B.2.c 2.252.772.285.030,00 2.815.483.799.374,00Jalan, Irigasi dan Jaringan D.5.1.B.2.d 6.688.372.130.687,00 5.854.924.708.501,00Aset Tetap Lainnya D.5.1.B.2.e 110.415.036.339,00 118.471.753.583,00Konstruksi Dalam Pengerjaan D.5.1.B.2.f 98.746.672.666,00 70.591.085.171,00

JUMLAH ASET TETAP 14.288.721.908.199,00 13.786.421.225.492,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013(Audited)

2

DANA CADANGAN D.5.1.B.3 773.909.187.634,00 753.950.159.498,00ASET LAINNYA D.5.1.B.4 62.676.581.790,18 98.568.999.560,43

Tuntutan Ganti Rugi D.5.1.B.4.a 24.749.248.329,43 33.580.463.284,43Dana PER D.5.1.B.4.b 40.685.546.765,05 48.621.183.576,00Penyisihan Pengembalian Dana PER D.5.1.B.4.c (33.566.330.457,00) -Aset Tak Berwujud D.5.1.B.4.d 23.663.045.480,40 9.398.185.000,00Tagihan Penjualan Angsuran D.5.1.B.4.e 175.903.972,30 -Aset Lain-lain D.5.1.B.4.f 6.969.167.700,00 6.969.167.700,00

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 16.249.973.812.042,18 15.772.387.006.239,70

TOTAL ASET 20.128.519.964.572,01 18.970.445.536.273,70

KEWAJIBAN D.5.1.CKewajiban Jangka Pendek D.5.1.C.1

Utang Bunga – BLUD D.5.1.C.1 1.639.522,00 -Utang Fihak Ketiga - BLUD D.5.1.C.1 35.084.603,00 -Utang Jangka Pendek Lainnya D.5.1.C.1 107.877.628.538,76 76.238.763.559,92

JUMLAH JANGKA PENDEK 107.914.352.663,76 76.238.763.559,92Kewajiban Jangka Panjang D.5.1.C.2

Pinjaman RDI D.5.1.C.2 23.833.926.048,22 -JUMLAH JANGKA PANJANG 23.833.926.048,22 -JUMLAH KEWAJIBAN 131.748.278.711,98 76.238.763.559,92

EKUITAS DANA D.5.1.DEkuitas Dana Lancar D.5.1.D.1

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) D.5.1.D.1 1.363.952.730.293,96 1.931.663.713.736,75Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)BLUD D.5.1.D.1 36.186.329.064,24 38.829.221.672,20Pendapatan yang Ditangguhkan D.5.1.D.1 528.272.445,07 410.950.954,29Cadangan Piutang D.5.1.D.1 35.663.654.158,42 119.364.228.806,17Cadangan Persediaan D.5.1.D.1 2.438.825.905.695,95 1.105.487.393.233,90Cadangan Belanja Dibayar Dimuka D.5.1.D.1 3.389.260.872,19 2.303.021.630,61Dana yang harus disediakan untuk pembayaranutang jangka pendek D.5.1.D.1 (107.914.352.663,76) (76.238.763.559,92)

JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 3.770.631.799.866,07 3.121.819.766.474,00

Ekuitas Dana Investasi D.5.1.D.2Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang D.5.1.D.2 1.124.666.134.419,00 1.133.446.621.689,32Diinvestasikan dalam Aset Tetap D.5.1.D.2 14.288.721.908.199,00 13.786.421.225.492,00Diinvestasikan dalam Aset Lainnya D.5.1.D.2 62.676.581.790,18 98.568.999.560,43Dana yang harus disediakan untuk pembayaranutang jangka panjang D.5.1.D.2 (23.833.926.048,22) -

JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI 15.452.230.698.359,96 15.018.436.846.741,70Ekuitas Dana Cadangan D.5.1.D.3

Diinvestasikan dalam Dana Cadangan D.5.1.D.3 773.909.187.634,00 753.950.159.498,00JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN 773.909.187.634,00 753.950.159.498,00

JUMLAH EKUITAS DANA 19.996.771.685.860,03 18.894.206.772.713,70TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 20.128.519.964.572,01 18.970.445.536.273,70

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariLaporan Keuangan secara keseluruhan.

GUBERNUR ACEH

dr. H. ZAINI ABDULLAH

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013(Audited)

3

B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH ACEHLAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk Tahun Yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012

(Dalam Rupiah)Uraian Catatan Anggaran TA 2013 Realisasi TA 2013 % Realisasi TA 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)PENDAPATAN ACEH D.5.2.APendapatan Asli Aceh D.5.2.A.1 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,51 901.720.376.620,63Pajak Aceh D.5.2.A.1.a 690.468.221.122,00 752.846.745.436,00 109,03 687.476.816.747,00Retribusi Aceh D.5.2.A.1.b - 6.346.061.307,00 - 6.317.974.149,00Hasil Pegelolaan Kekayaan AcehYang Dipisahkan dan HasilPenyertaan Modal Aceh

D.5.2.A.1.c 102.000.000.000,00 123.628.754.544,62 121,20 96.317.227.941,52

Lain-lain Pendapatan Asli Aceh YangSah

D.5.2.A.1.d 365.226.263.208,00 429.314.119.623,28 117,55 101.330.082.163,29

Zakat/Infaq D.5.2.A.1.e 10.000.000.000,00 13.299.410.378,29 132,99 10.278.275.619,82

Pendapatan Transfer D.5.2.A.2 9.241.702.416.239,00 9.330.839.235.109,00 100,96 8.278.422.671.817,00Transfer Pemerintah Pusat-DanaPerimbangan

D.5.2.A.2 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,35 2.359.784.326.817,00

Dana Bagi Hasil Pajak D.5.2.A.2 257.523.712.089,00 254.514.662.920,00 98,83 251.127.884.759,00Dana Bagi Hasil Hidrokarbon danSDA lainnya

D.5.2.A.2 1.138.682.523.150,00 1.253.339.521.189,00 1322,72 1.147.162.025.058,00

Dana Alokasi Umum D.5.2.A.2 1.092.445.518.000,00 1.092.445.518.000,00 100,00 911.080.707.000,00Dana Alokasi Khusus D.5.2.A.2 75.148.510.000,00 75.148.510.000,00 100,00 50.413.710.000,00

Transfer Pemerintah Pusat Lainnya D.5.2.A.2 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,66 5.918.638.345.000,00Dana Otonomi Khusus D.5.2.A.2 6.222.785.783.000,00 6.222.785.783.000,00 100,00 5.476.288.764.000,00Dana Penyesuaian D.5.2.A.2 455.116.370.000,00 432.605.240.000,00 95,05 442.349.581.000,00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah D.5.2.A.3 62.143.885.980,00 15.552.194.047,00 25,03 -Pendapatan Hibah D.5.2.A.3 3.255.263.550,00 741.628.280,00 22,78 -Pendapatan Lainnya D.5.2.A.3 58.888.622.430,00 14.810.565.767,00 25,15 -

JUMLAH PENDAPATAN10.471.540.786.549,00 10.671.826.520.445,19 101,91 9.180.143.048.437,63

BELANJA ACEH D.5.2.BBelanja Operasi D.5.2.B.1 9.197.620.818.708,00 8.437.527.191.625,39 91,74 6.889.064.545.398,00Belanja Pegawai D.5.2.B.1.a 1.382.851.649.935,00 1.306.315.527.899,00 94,47 1.077.843.382.779,00Belanja Barang D.5.2.B.1.b 6.131.495.897.752,00 5.618.995.231.051,39 91,64 4.230.353.664.019,00Belanja Hibah D.5.2.B.1.c 1.324.796.517.768,00 1.219.682.992.675,00 92,07 1.065.211.457.183,00Belanja Bantuan Sosial D.5.2.B.1.d 358.476.753.253,00 292.533.440.000,00 81,60 515.656.041.417,00

Belanja Modal D.5.2.B.2 1.783.202.443.969,00 1.650.120.551.283,00 92,54 815.338.776.452,00Belanja Tanah D.5.2.B.2.a 21.179.900.000,00 8.404.557.000,00 39,68 62.449.994.462,00Belanja Peralatan dan Mesin D.5.2.B.2.b 432.144.184.959,00 404.635.807.319,00 93,63 122.042.001.752,00Belanja Gedung dan Bangunan D.5.2.B.2.c 543.203.322.059,00 511.836.096.388,00 94,23 256.554.042.928,00Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan D.5.2.B.2.d 772.530.412.980,00 712.421.451.713,00 92,22 368.599.696.800,00Belanja Aset Tetap Lainnya D.5.2.B.2.e 14.144.623.971,00 12.822.638.863,00 90,65 5.693.040.510,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013(Audited)

4

Uraian Catatan Anggaran TA 2013 Realisasi TA 2013 % Realisasi TA 2012(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Belanja Tidak Terduga D.5.2.B.3 323.511.177.735,00 61.380.277.961,00 18,97 96.477.745.833,00Belanja Tidak Terduga D.5.2.B.3 323.511.177.735,00 61.380.277.961,00 18,97 96.477.745.833,00

Jumlah Belanja 11.304.334.440.412,00 10.149.028.020.869,39 89,78 7.800.881.067.683,00Transfer D.5.2.B.4 1.094.020.059.873,00 1.071.399.534.264,42 97,93 956.438.875.869,18Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/Kota D.5.2.B.4 275.000.000.000,00 269.719.474.396,42 98,08 262.803.875.869,18Belanja Bantuan Keuangan D.5.2.B.4 819.020.059.873,00 801.680.059.868,00 97,88 693.635.000.000,00

JUMLAH BELANJA DANTRANSFER

12.398.354.500.285,00 11.220.427.555.133,81 90,50 8.757.319.943.552,18

SURPLUS/DEFISIT (1.926.813.713.736,00) (548.601.034.688,62) 28,47 422.823.104.885,45

PEMBIAYAAN D.5.2.CPenerimaan Pembiayaan D.5.2.C 1.931.663.713.736,00 1.968.699.122.182,82 101,92 1.508.840.608.851,30Penggunaan Sisa Lebih PembiayaanAnggaran tahun sebelumnya

D.5.2.C 1.931.663.713.736,00 1.968.699.122.182,82 101,92 1.508.840.608.851,30

Pengeluaran Pembiayaan D.5.2.C 4.850.000.000,00 19.959.028.136,00 411,53 -Pembentukan Dana Cadangan D.5.2.C - 19.959.028.136,00 - -Penyertaan Modal Pemerintah Aceh D.5.2.C 4.850.000.000,00 - - -

PEMBIAYAAN NETTO 1.926.813.713.736,00 1.948.740.094.046,82 101,14 1.508.840.608.851,30

SISA LEBIH PEMBIAYAANANGGARAN TAHUNBERKENAAN (SILPA)

D.5.2.D - 1.400.139.059.358,20 - 1.931.663.713.736,75

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariLaporan Keuangan secara keseluruhan.

GUBERNUR ACEH

dr. H. ZAINI ABDULLAH

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013(Audited)

5

C. LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH ACEHLAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN TAHUN 2013 TAHUN 2012(1) (2) (3) (4)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI D.5.3.AArus Masuk Kas D.5.3.A.1

Pendapatan Pajak Aceh 752.846.745.436,00 687.476.816.747,00Pendapatan Retibusi Aceh 6.346.061.307,00 6.317.974.149,00Hasil Pengelolaan Kekayaan Aceh yang Dipisahkan 123.628.754.544,62 96.317.227.941,52Zakat/Infaq 13.299.410.378,29 10.278.275.619,82Lain-lain Pendapatan Asli Aceh Yang Sah 200.263.752.203,72 100.983.313.110,29Dana Bagi Hasil Pajak 254.514.662.920,00 251.127.884.759,00Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.253.339.521.189,00 122.177.983.361,00Biaya Pumungutan PBB - -Dana Alokasi Umum 1.092.445.518.000,00 911.080.707.000,00Dana Alokasi Khusus 75.148.510.000,00 50.413.710.000,00Dana Otonomi Khusus 6.222.785.783.000,00 5.476.288.764.000,00Dana Tambahan Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi - 1.024.984.041.697,00Dana Penyesuaian 432.605.240.000,00 442.349.581.000,00Hibah 741.628.280,00 -Pendapatan Lainnya 14.810.565.767,00 -Jumlah Arus Kas Masuk 10.442.776.153.025,63 9.179.796.279.384,63

Arus Kas Keluar D.5.3.A.2Belanja Pegawai 1.181.963.173.544,00 1.077.843.382.779,00Belanja Barang dan Jasa 5.517.602.666.365,00 4.230.353.664.019,00Belanja Hibah 1.219.682.992.675,00 1.065.211.457.183,00Belanja Bantuan Sosial 292.533.440.000,00 515.656.041.417,00Belanja Bantuan Keuangan 801.680.059.868,00 693.635.000.000,00Belanja Tidak Terduga 61.380.277.961,00 96.477.745.833,00Belanja Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota 269.719.474.396,42 262.803.875.869,18Jumlah Arus Kas keluar 9.344.562.084.809,42 7.941.981.167.100,18

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 1.098.214.068.216,21 1.237.815.112.284,45

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASETNONKEUANGAN

D.5.3.B

Arus Kas Masuk D.5.3.B.1Pendapatan Penjualan atas Tanah - -Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 59.723.000,00 304.652.515,00Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan 17.176.430,00 42.116.538,00Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - -Pendapatan Penjualan Aset Tetap Lainnya - -Pendapatan Penjualan Aset Lainnya - -Jumlah Arus Kas Masuk 76.899.430,00 346.769.053,00

Arus Kas Keluar D.5.3.B.2Belanja Tanah 8.404.557.000,00 62.449.994.462,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013(Audited)

6

URAIAN CATATAN TAHUN 2013 TAHUN 2012(1) (2) (3) (4)

Belanja Peralatan dan Mesin 401.388.958.489,00 122.042.001.752,00Belanja Gedung dan Bangunan 511.035.768.888,00 256.554.042.928,00Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 712.390.999.713,00 368.599.696.800,00Belanja Aset Tetap Lainnya 12.822.638.863,00 5.693.040.510,00Jumlah Arus Kas Keluar 1.646.042.922.953,00 815.338.776.452,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non keuangan (1.645.966.023.523,00) (814.992.007.399,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN D.5.3.CArus Kas Masuk D.5.3.C.1

Pencairan Dana Cadangan - -Hasil Penjualan Aset/Kekayaan Aceh yang Dipisahkan - -Penerimaan Pinjaman dan Obligasi - -Penerimaan Kembali Pinjaman - -Penerimaan Piutang - -Jumlah Arus Kas Masuk - -

Arus Kas Keluar D.5.3.C.2Pembentukan Dana Cadangan 19.959.028.136,00 -Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Aceh - -Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi - -Pemberian Pinjaman - -Penggunaan SILPA yang telah diterbitkan SKPS - -Jumlah Arus Kas Keluar 19.959.028.136,00 -

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (19.595.028.136,00) -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN D.5.3.DArus Kas Masuk D.5.3.D.1

Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 648.692.121.117,00 483.069.851.283,50Transito (netto) (33.827.200,00) 2.041.169.855,00Jumlah Arus Kas Masuk 648.658.293.917,00 485.111.021.138,50

Arus Kas Keluar D.5.3.D.2Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 648.692.121.117,00 483.069.851.283,50Jumlah Arus Kas Keluar 648.692.121.117,00 483.069.851.283,50

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran (33.827.200,00) 2.041.169.855,00

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode (567.744.810.642,79) 424.864.274.740,45Saldo Awal Kas 1.931.325.183.100,75 1.506.460.908.360,30Saldo Akhir Kas di BUA 1.363.580.372.457,96 1.931.325.183.100,75Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 372.357.836,00 338.530.636,00Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 528.272.445,07 410.950.954,29Saldo BLUD 36.186.329.064,24 -Saldo Akhir Kas 1.400.667.331.803,27 1.932.074.664.691,04

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariLaporan Keuangan secara keseluruhan.

GUBERNUR ACEH

dr. H. ZAINI ABDULLAH

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB I PENDAHULUAN | Catatan atas Laporan Keuangan 7

D. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH ACEH

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan KeuanganSesuai dengan azas umum pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, danPeraturan Gubernur Aceh Nomor 106 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur PengelolaanKeuangan Aceh, bahwa Keuangan Aceh dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab denganmemperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

Sebagai upaya perwujudan good governance serta taat azas, maka pelaporan keuanganpemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pemangkukepentingan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan ekonomi,sosial, maupun politik dengan menyediakan informasi yang berkaitan dengan keuangan.

Maksud penyusunan laporan keuangan ini adalah wujud pertanggungjawabanGubernur Aceh kepada DPRA dalam menjelaskan kinerja penyelenggaraan pemerintahankepada masyarakat atas penggunaan keuangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomidaerah dan penyelenggaraan operasional pemerintahan, hal tersebut menjadi tolok ukur kinerjapemerintahan untuk dipertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun anggaran.Pertanggungjawaban ini bukanlah semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukankelemahan pelaksanaanPemerintah Aceh melainkan untuk melaksanakan azas transparansi,efisiensi, efektifitas, serta fungsi pengawasan DPRA terhadap jalannya pemerintahan.

Pemerintah Aceh selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkanupaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program dankegiatan dalam tahun anggaran 2013 untuk kepentingan:

a. AkuntabilitasMempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yangdipercayakan kepada entitas pelaporan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkansecara periodik.

b. ManajemenMembantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitaspelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintahuntuk kepentingan masyarakat.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB I PENDAHULUAN | Catatan atas Laporan Keuangan 8

c. TransparansiMemberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkanpertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka danmenyuluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yangdipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

d. Keseimbangan Antargenerasi (intergeneration equity)Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pada periodepelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasiyang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

Tujuanpenyusunan laporan keuangan ini adalah menyajikan informasi mengenai posisikeuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan Pemerintah Aceh yang secaraspesifik tidak hanya bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dalam membuat danmengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya tapi juga berguna dalam pengambilankeputusan serta menunjukkan akuntabilitas Pemerintah Aceh atas sumber daya yangdipercayakan dengan:a. menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran;b. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi

serta pengalokasiannya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan;

c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalamkegiatan Pemerintah Aceh serta hasil-hasil yang telah dicapai;

d. Menyediakan informasi mengenai pendanaan seluruh program dan kegiatan yangdilaksanakan oleh masing-masing SKPA dan mencukupi kebutuhan kasnya;

e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Aceh, berkaitandengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang;

f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Aceh,apakahmengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periodepelaporan.

Maka berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang ada, Laporan KeuanganPemerintah Aceh ini disusun sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBA TahunAnggaran 2013.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara tahun 2004

Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara (2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844);

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB I PENDAHULUAN | Catatan atas Laporan Keuangan 9

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4633);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaga Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4503);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4574);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4575);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4576);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja InstansiPemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4614);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Aceh (Lembaran DaerahTahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 11);

17. Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh TahunAnggaran 2013 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 1);

18. Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja AcehTahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 6)

19. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan danBelanja Aceh Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor 2);

20. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 77 Tahun 2013 tentang Perubahan Penjabaran AnggaranPendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor);

21. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 140 Tahun 2009 tentang Kebijakan dan SistemAkuntansi Pemerintah Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2009 Nomor 126)

22. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 106 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur PengelolaanKeuangan Aceh (Berita Daerah Aceh Tahun 2013 Nomor 80).

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB I PENDAHULUAN | Catatan atas Laporan Keuangan 10

1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan KeuanganPenyusunan Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2013 terdiri dari:

Bab I PendahuluanMemuat penjelasan mengenai maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan,peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan hukum penyusunanlaporan keuangan, dan sistematika isi catatan atas laporan keuangan.

Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian TargetKinerja APBAMemuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi dan kebijakan keuangan yangmendasari penyusunan laporan keuangan, serta indikator pencapaian target kinerjaAPBA berupa indikator program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun pelaporan.

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja KeuanganMemuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBA, berupa gambaran realisasipencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang dilaksanakan.

Bab IV Kebijakan Akuntansi dan PenerapannyaMemuat informasi tentang entitas akuntansi, basis akuntansi yang mendasaripenyusunan laporan keuangan, basis pengukuran atas penyusunan pos-pos laporankeuangan, serta kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakanakuntansi yang belum diterapkan.

Bab V Penjelasan Pos-Pos Pelaporan KeuanganMemuat informasi tentang rincian dan penjelasan atas akun dalam Neraca; LaporanRealisasi Anggaran (LRA); dan Laporan Arus Kas.

Bab VI Informasi Penting dan Kewajiban Kontinjensi yang Mempengaruhi LaporanKeuanganKewajiban kontinjensi merupakan suatu keadaan, kondisi atau situasi yang belummemiliki kepastian yang berdampak kepada kondisi keuangan Pemerintah Acehyang baru terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebihperistiwa dimasa yang akan datang.

Bab VII Penjelasan Informasi-Informasi Non KeuanganMemuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapundari laporan keuangan, diantaranya (disesuaikan dengan kondisi SKPA):Domisili dan bentuk hukum suara entitas serta jurisdiksi tempat entitas tersebutberada; Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya; Ketentuanperudang-undangan yang menjadi kegiatan operasionalnya; Penggantian manajemenpemerintahan selama tahun berjalan; Kesalahan manajemen terdahulu yang telahdikoreksi oleh manjemen baru; Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat dapatdisajikan pada Neraca; Penggabungan atau pemekaran entitas pada tahun berjalan; danKejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harusditanggung pemerintah.

Bab VIII PenutupMemuat uraian penutup yang dapat berupa kesimpulan penting tentang laporankeuangan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 11

BAB IIEKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN

TARGET KINERJA APBA

2.1 Ekonomi Makro2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian selamaperiode tertentu. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunanekonomi.Upaya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi disesuaikan denganpotensi, aspirasi dan permasalahan dalam pembangunan.

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber dayamanusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untukmelaksanakan proses pembangunan.

Sumber daya alam seringkali menjadi tumpuan dalam melaksanakan prosespembangunan. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilanproses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber dayamanusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.

Teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan prosespembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia secaramanual digantikan oleh mesin-mesin canggih dan terkomputerisasi mempunyai dampakpada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan dan padaakhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah sumber daya alam danmeningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi.Sumber daya modal berupabarang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunanekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomiyang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong prosespembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapatmendorong pembangunan diantaranya sikap jujur, ulet, kerja keras dan kerja cerdas.Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis,egois, boros, dan KKN.

Gambar 2.1 di bawah menunjukkan perkembangan pertumbuhan ekonomiProvinsi Aceh dibandingkan pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional sejak tahun 2004s.d 2012.

Gambar 2.1-Pertumbuhan Ekonomi Aceh terhadap Nasional(dalam persentase)

Sumber : BPS Provinsi Aceh

-9,63-10,12

1,56-2,36

-5,24 -5,51

2,745,09 5,205,03 5,69

5,506,35

6,01

4,63

6,22 6,49 6,23

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

AcehNasional

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 12

Berdasarkan Gambar 2.1 di atas, pertumbuhan ekonomi Aceh pasca bencanatsunami tahun 2004 menunjukkan proses pemulihan yang berjalan cukup baik.Pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2005-2006 serta tiga tahun terakhir 2009-2012menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun pertumbuhan ekonomiAceh masih di bawah pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional.

Fakta bahwa Aceh memiliki kondisi dan potensi ekonomi yang bervariasidiharapkan mampu untuk mengembangkan potensi ekonomi dengan lebih efektif.Dengan membaiknya kerangka regulasi, kualitas sumber daya manusia, kondisiinfrastruktur, pelayanan birokrasi, dan semakin menguatnya implementasi perdamaianAceh selama beberapa tahun terakhir, maka perekonomian Aceh di masa mendatangdiperkirakan akan tumbuh lebih baik.

2.1.2. Perkembangan KetenagakerjaanPertumbuhan ekonomi dan investasi diharapkan dapat berkorelasi positif

(multiplayer effect) terhadap penciptaan lapangan kerja. Korelasi langsung sangatdiharapkan terjadi akibat adanya kebijakan pembangunan ekonomi yangmenitikberatkan pada kegiatan-kegiatan pemberdayaan ekonomi rakyat, perluasankesempatan kerja dan penciptaan peluang berusaha bagi masyarakat. Demikian pulahalnya dampak yang diharapkan dari pelaksanaan kebijakan peningkatan kompetisitenaga kerja melalui program/kegiatan pelatihan kejuruan dan pemagangan.

Multiplayer effect dari berbagai kebijakan ekonomi pemerintah terhadappenurunan tingkat pengangguran di Aceh terutama diharapkan akibat meningkatnyainvestasi dan peranan swasta dalam optimalisasi dan diversifikasi usahanya, sehinggaterciptanya lapangan kerja baru bagi tenaga kerja yang memiliki keahlian, disampingterdorongnya kemandirian masyarakat dalam berusaha di sektor mikro dan industrirumah tangga.

Permasalahan didalam ketenagakerjaan antara lain terkait dengan tingkatpengangguran, penyediaan lapangan kerja yang terbatas dan produktifitas tenaga kerjayang rendah.

Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja, bekerjakurang dari 2 hari selama seminggu, atau orang yang sedang berusaha mendapatkanpekerjaan yang layak. Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yangsemuanya berkaitan dengan sebab-sebab yang berbeda. Pengangguran klasikal terjadiketika gaji karyawan terlalu tinggi sehingga pengusaha tidak berani memperkerjakankaryawan lebih dari yang sudah ada. Gaji bisa menjadi terlalu tinggi karena peraturanupah minimum atau adanya aktifitas serikat pekerja. Selain itu pengangguran friksionalterjadi apabila ada lowongan pekerjaan untuk pekerja tetapi waktu untuk mencarinyamenyebabkan adanya periode dimana si pekerja tersebut menjadi pengangguran. Jumlahpengangguran diukur dengan angka pengangguran, yaitu persentase pekerja-pekerjatanpa pekerjaan yang ada didalam angkatan kerja.

Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yangsudah bekerja maupun yang belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Angkatankerja hanya memasukan pekerja yang aktif mencari kerja. Orang-orang pensiunan,mengejar pendidikan atau yang tidak mendapat dukungan mencari kerja karenaketiadaan prospek kerja, tidaklah termasuk didalam angkatan kerja.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 13

Gambar 2.2 di bawah menunjukkan kondisi ketenagakerjaan Provinsi Acehdengan membandingkan angkatan kerja dan tingkat pengangguran.

Gambar 2.2-Perkembangan ketenagakerjaan Provinsi Aceh(dalam ribuan)

Sumber : BPS Provinsi Aceh

Berdasarkan Gambar 2.2 di atas, pada tahun 2009 jumlah angkatan kerjamencapai 2,72 juta, dengan jumlah yang menganggur mencapai 9,3%. Pada akhir tahun2012 jumlah angkatan kerja meningkat menjadi 3,09 juta dengan jumlah yangmenganggur turun menjadi 7,9%.

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh selama inidapat dikatakan berkualitas dan mempunyai dampak yang positif bagi tingkatketenagakerjaan di Provinsi Aceh secara umum.

2.1.3 Tingkat KemiskinanPertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun ini diharapkan memberi dampak

terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM),perubahan perilaku masyarakat yang semakin proaktif terhadap akselerasi pembangunandisegala bidang, dan meningkatnya pelayanan serta bantuan sosial khususnya bagikemiskinan di Aceh dan program-program yang dapat menurunkan angka kemiskinanperlu dilanjutkan.

Tingkat kemiskinan di Aceh selama periode 2008-2013 menunjukkan penurunansecara signifikan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2.3-Persentase Tingkat Kemiskinan Provinsi Aceh dan Nasional

Sumber : BPS Provinsi Aceh

7,5

8,5

9,5

10,5

11,5

12,5

13,5

14,5

2009

Angkatan Kerja

Pengangguran

10,00

15,00

20,00

25,00

Persen

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 13

Gambar 2.2 di bawah menunjukkan kondisi ketenagakerjaan Provinsi Acehdengan membandingkan angkatan kerja dan tingkat pengangguran.

Gambar 2.2-Perkembangan ketenagakerjaan Provinsi Aceh(dalam ribuan)

Sumber : BPS Provinsi Aceh

Berdasarkan Gambar 2.2 di atas, pada tahun 2009 jumlah angkatan kerjamencapai 2,72 juta, dengan jumlah yang menganggur mencapai 9,3%. Pada akhir tahun2012 jumlah angkatan kerja meningkat menjadi 3,09 juta dengan jumlah yangmenganggur turun menjadi 7,9%.

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh selama inidapat dikatakan berkualitas dan mempunyai dampak yang positif bagi tingkatketenagakerjaan di Provinsi Aceh secara umum.

2.1.3 Tingkat KemiskinanPertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun ini diharapkan memberi dampak

terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM),perubahan perilaku masyarakat yang semakin proaktif terhadap akselerasi pembangunandisegala bidang, dan meningkatnya pelayanan serta bantuan sosial khususnya bagikemiskinan di Aceh dan program-program yang dapat menurunkan angka kemiskinanperlu dilanjutkan.

Tingkat kemiskinan di Aceh selama periode 2008-2013 menunjukkan penurunansecara signifikan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2.3-Persentase Tingkat Kemiskinan Provinsi Aceh dan Nasional

Sumber : BPS Provinsi Aceh

2009 2010 2011 2012

Angkatan Kerja

Pengangguran

23,53

21,8 20,98

19,57 18,58

15,42

14,1513,33

12,4911,66

10,00

15,00

20,00

25,00

2008 2009 2010 2011 2012

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 13

Gambar 2.2 di bawah menunjukkan kondisi ketenagakerjaan Provinsi Acehdengan membandingkan angkatan kerja dan tingkat pengangguran.

Gambar 2.2-Perkembangan ketenagakerjaan Provinsi Aceh(dalam ribuan)

Sumber : BPS Provinsi Aceh

Berdasarkan Gambar 2.2 di atas, pada tahun 2009 jumlah angkatan kerjamencapai 2,72 juta, dengan jumlah yang menganggur mencapai 9,3%. Pada akhir tahun2012 jumlah angkatan kerja meningkat menjadi 3,09 juta dengan jumlah yangmenganggur turun menjadi 7,9%.

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh selama inidapat dikatakan berkualitas dan mempunyai dampak yang positif bagi tingkatketenagakerjaan di Provinsi Aceh secara umum.

2.1.3 Tingkat KemiskinanPertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun ini diharapkan memberi dampak

terhadap penurunan tingkat kemiskinan. Meningkatnya Sumber Daya Manusia (SDM),perubahan perilaku masyarakat yang semakin proaktif terhadap akselerasi pembangunandisegala bidang, dan meningkatnya pelayanan serta bantuan sosial khususnya bagikemiskinan di Aceh dan program-program yang dapat menurunkan angka kemiskinanperlu dilanjutkan.

Tingkat kemiskinan di Aceh selama periode 2008-2013 menunjukkan penurunansecara signifikan sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2.3-Persentase Tingkat Kemiskinan Provinsi Aceh dan Nasional

Sumber : BPS Provinsi Aceh

2.500.000

2.600.000

2.700.000

2.800.000

2.900.000

3.000.000

3.100.000

3.200.000

18,5817,6

11,6611,37

2012 2013

Aceh

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 14

Berdasarkan Gambar 2.3 di atas, tingkat kemiskinan Provinsi Aceh selamaperiode 2008-2013 menunjukkan dari 23,53% pada tahun 2008 (Maret) menjadi 17,60%pada tahun 2013 (Maret) yakni penurunan sebesar 5,93%, sementara selama periode yangsama angka kemiskinan nasional turun dari 15,42% menjadi 11,37% atau penurunansebesar 4.05%.

Dilihat dari angka kemiskinan per tahunnya, angka kemiskinan Aceh masih diatas angka rata-rata kemiskinan Nasional, namun dilihat dari persentase penurunantingkat kemiskinan di Provinsi Aceh lebih signifikan apabila dibandingkan penurunantingkat kemiskinan Nasional.

Penurunan angka penduduk miskin perlu didukung dengan strategi pembangunanyang tepat sasaran. Strategi yang perlu dilakukan antara lain adalah mempertahankan dayabeli masyarakat melalui pelaksanaan program-program penanggulangan penduduk miskinseperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS,) beasiswa anak yatim, bantuan buku murah,bantuan seragam sekolah, perbaikan kesehatan masyarakat melalui program JaminanKesehatan Aceh (JKA), fasilitas program nasional seperti Program Nasional Masyarakat(PNPM) mandiri, perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian dan pasar.

2.1.4 Perkembangan Tingkat Inflasi AcehInflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-

menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh berbagai faktor, antaralain meningkatnya konsumsi masyarakat, atau dapat juga disebabkan tidak lancarnyadistribusi barang. Inflasi bisa terjadi ketika suhu ekonomi menjadi terlalu panas dan tumbuhterlalu cepat. Inflasi bisa mengakibatkan bertambahnya ketidakpastian dan konsekuensinegatif lainnya.

Inflasi diukur berdasarkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK), yaknimengukur pergerakan harga dari sekumpulan barang/jasa pada periode tertentu.

Gambar 2.4 dibawah menunjukkan secara agregat tingkat inflasi Provinsi Acehdibandingkan Nasional.

Gambar 2.4-Perkembangan Tingkat Inflasi Provinsi Aceh dan Nasional

Sumber : BPS Provinsi Aceh

Jul Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun

Aceh 0,8 1,8 -0, -0, 0,6 0,5 0,5 -0, 0,4 0,0 -0, 1,2 0,1 0,5 -0, -0, -0, 0,5 1,4 1,0 0,1 0,1 0,3 1,2

Nasional 0,6 0,9 0,2 0,3 0,5 0,7 0,0 0,0 0,2 0,0 0,6 0,7 0,9 0,0 0,1 0,0 0,5 1,0 0,7 0,6 0,1 0 1,0

-1

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Persen

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 15

Berdasarkan gambar 2.4 di atas inflasi tertinggi di Provinsi Aceh terjadi pada bulanAgustus 2011 dengan tingkat inflasi 1,88%, pada bulan September dan Nopember 2012 justruterjadi deflasi -0,8%. Tingkat inflasi Provinsi Aceh secara agregat dalam periode Januarisampai dengan Juni 2013 adalah sebesar 4,41% atau lebih tinggi dari tingkat inflasi rata-ratanasional 3,51% untuk periode yang sama.

2.2 Kebijakan KeuanganKebijakan keuangan Aceh dirumuskan untuk memecahkan masalah-masalah penting,

mendesak maupun darurat yang terjadi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,meningkatkan lapangan kerja, meningkatkan status kesehatan rakyat, serta menjamin aksespendidikan bagi seluruh masyarakat Aceh.

Kebijakan keuangan Aceh meliputi 2 (dua) aspek penting yaitu kebijakan di bidangpenerimaan/pendapatan (revenue policy) dan kebijakan di bidang belanja (expenditure policy).Kebijakan tersebut mempunyai nilai yang sama penting dan masing-masing harus dapat bersinergi.Idealnya expenditure policy adalah merupakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhanmasyarakat disamping dapat meningkatkan penerimaan daerah. Sebaliknya revenue policy dapatmendukung berbagai kebijakan anggaran, terutama pada sisi pengeluaran.

Kebijakan pendapatan, dimana pendapatan Aceh merupakan perkiraan yang terukur secararasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber penerimaan. Dalam pengelolaan anggaranpendapatan, harus diperhatikan upaya untuk peningkatan pajak dan retribusi tanpa harusmenambah beban kepada masyarakat. Pendapatan Aceh dalam struktur APBA merupakan elemenyang sangat penting peranannya untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupunpemberian pelayanan publik.

Kebijakan belanja, dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untukmelindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajibanPemerintah Aceh yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminansosial dan penanggulangan kemiskinan. Belanja Aceh diarahkan pada peningkatan proporsi belanjayang memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraanpemerintahan. Dalam penggunaannya, harus tetap mengutamakan efisiensi dan efektifitas sertasesuai dengan prioritas pembangunan.

Kebijakan pembiayaan, asumsi dasar dalam penetapan kebijakan pembiayaan dari sisipenerimaan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pembiayaan dari sisi pengeluaran.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) merupakan salah satu komponen yangsangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh. Sebagian besar sektor swasta diAceh melaksanakan kegiatan ekonomi melalui alokasi anggaran dalam APBA, sehinggapengeluaran Pemerintah Aceh secara signifikan berdampak langsung terhadap pertumbuhanekonomi. Kecepatan dan ketepatan waktu penyusunan dan pelaksanaan anggaran baikpendapatan maupun pengeluaran pemerintah akan berpengaruh pada proses pembangunanekonomi secara keseluruhan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh merupakan instrumen untukmengimplementasikan kebijakan keuangan Aceh yang dibahas dan disetujui bersama antaraPemerintah Aceh dan DPR Aceh serta ditetapkan dengan Qanun Aceh. Kebijakan keuanganPemerintah Aceh secara umum dapat dilihat dari perkembangan APBA dari tahun ke tahun.

Gambaran APBA periode lima tahun terakhir dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.1 dibawah ini.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 16

Tabel 2.1-APBA TA 2009-2013(dalam jutaan rupiah)

U R A I A NTA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 2013

ANGGARAN % ANGGARAN % ANGGARAN % ANGGARAN % ANGGARAN %

PENDAPATAN 6,732,212.00 100.00 6,403,400.82 100.00 7,094,468.25 100.00 8,683,092.41 100.00 10,471,540.79 100.00

Pendapatan Asli Daerah 795,872.00 11.82 795,487.00 12.42 797,285.00 11.24 804,285.00 9.26 1,167,694.48 11.15

Pajak Aceh 476,975.00 7.08 476,975.00 7.45 622,705.83 8.78 622,705.83 7.17 690,468.22 6.59

Retribusi Aceh 13,264.17 0.20 13,000.00 0.20 13,264.17 0.19 21,095.69 0.24 - -

Hasil Pengelolaan KekayaanAceh yang Dipisahkan danHasil Penyertaan ModalAceh

74,512.00 1.11 74,512.00 1.16 102,000.00 1.44 102,000.00 1.17 102,000.00 0.97

Zakat/Infaq 3,000.00 0.04 3,000.00 0.05 5,000.00 0.07 8,961.71 0.10 10,000.00 0.10

Lain-lain Pendapatan AsliAceh yang Sah 228,120.83 3.39 228,000.00 3.56 54,315.00 0.77 49,521.76 0.57 365,226.26 3.49

Pendapatan DanaPerimbangan

2,208,058.00 32.80 1,710,173.64 26.71 1,746,648.18 24.62 1,940,522.47 22.35 2,563,800.26 24.48

Dana Bagi Hasil Pajak 184,902.81 2.75 223,590.26 3.49 224,387.59 3.16 263,467.97 3.03 250,706.19 2.39

Dana Bagi Hasil Hidrokarbondan Sumber Daya Alam Lain

148,207.96 2.20 80,896.23 1.26 73,975.21 1.04 175,508.35 2.02 101,571.93 0.97

Dana Alokasi Umum 509,686.23 7.57 621,431.61 9.70 716,646.17 10.10 911,080.71 10.49 1,092,445.52 10.43

Dana Alokasi Khusus 48,189.00 0.72 30,356.90 0.47 50,611.30 0.71 50,413.71 0.58 75,148.51 0.72

Dana Tambahan Bagi HasilMinyak dan Gas Bumi

1,317,072.00 19.56 753,898.64 11.77 681,027.91 9.60 540,051.74 6.22 1,043,928.11 9.97

Lain-lain Pendapatan DaerahYang Sah

3,728,282.00 55.38 3,897,740.17 60.87 4,550,535.07 64.14 5,938,284.93 68.39 6,740,046.04 64.37

Hibah - - - - 5,100.00 0.07 - - 3,255.26 0.03

Dana Penyesuaian - - 34,874.66 0.54 29,700.00 0.42 461,996.17 5.32 455,116.37 4.35

Dana Otonomi Khusus 3,728,282.00 55.38 3,849,806.84 60.12 4,510,656.50 63.58 5,476,288.76 63.07 6,222,785.78 59.43

Dana Alokasi Khusus KurangBayar

- - 13,058.67 0.20 - - - - - -

Alokasi Dana PercepatanPembangunan InfrastrukturDaerah

- - - - 5,078.57 0.07 - - - -

Dana Penyesuaian Lainnyadan Dana Transfer Lainnya

- - - - - - - - 58,888.62 0.56

BELANJA ACEH 9,791,344.12 100.00 8,246,389.49 100.00 7,979,778.57 100.00 9,711,938.65 100.00 12,398,354.50 100.00

Belanja Tidak langsung 2,620,032.94 26.76 2,689,345.46 32.61 2,739,530.71 34.33 3,712,038.65 38.22 4,011,035.52 32.35

Belanja Pegawai 834,803.16 8.53 867,034.80 10.51 908,212.52 11.38 884,528.54 9.11 910,231.01 7.34

Belanja Subsidi 7,149.18 - 1,000.00 - - - - - - -

Belanja Hibah 459,449.22 4.69 539,685.37 6.54 694,802.57 8.71 1,153,098.55 11.87 1,324,796.52 10.69

Belanja Bantuan Sosial 768,631.37 7.85 781,625.29 9.48 626,225.80 7.85 557,208.05 5.74 358,476.75 2.89

Belanja Bagi Hasil KepadaProvinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan Desa

400,000.00 4.09 300,000.00 3.64 250,000.00 3.13 271,000.00 2.79 275,000.00 2.22

Belanja Bantuan KeuanganKepada Provinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan Desa

100,000.00 1.02 150,000.00 1.82 210,289.82 2.64 696,203.51 7.17 819,020.06 6.61

Belanja Tidak Terduga 50,000.00 0.51 50,000.00 0.61 50,000.00 0.63 150,000.00 1.54 323,511.18 2.61

Belanja Langsung 7,171,311.18 73.24 5,557,044.03 67.39 5,240,247.87 65.67 5,999,900.00 61.78 8,387,318.98 67.65

Belanja Pegawai 296,562.53 3.03 274,657.65 3.33 270,836.82 3.39 325,705.93 3.35 472,621 3.81

Belanja Barang dan Jasa 1,859,118.45 18.99 1,753,695.95 21.27 3,359,098.27 42.10 4,603,136.54 47.40 6,131,495.90 49.45

Belanja Modal 5,015,630.21 51.23 3,528,690.43 42.79 1,610,312.78 20.18 1,071,057.53 11.03 1,783,202.44 14.38

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan 3,141,732.12 100.00 1,842,988.68 100.00 885,310.32 100.00 1,035,846.25 100.00 1,931,663.71 100.00

Sisa Lebih PerhitunganAnggaran Tahun AnggaranSebelumnya (SILPA)

3,141,732.12 100.00 1,842,988.68 100.00 885,310.32 100.00 1,035,846.25 100.00 1,931,663.71 100.00

Pengeluaran Pembiayaan 82,600.00 100.00 - - - - 7,000.00 100.00 4,850.00 100.00

Penyertaan Modal (Investasi)Pemerintah Daerah

82,600.00 100.00 - - - - 7,000.00 100.00 4,850.00 100.00

Pembayaran KegiatanLanjutan

- - - - - - - - - -

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 17

Dari Tabel 2.1 di atas dapat kita ketahui bahwa sumber pendapatan dalam struktur APBAdidominasi oleh Dana Otonomi Khusus dalam kelompok Lain-Lain Pendapatan Aceh Yang Sah,dilanjutkan dengan Tambahan Dana Migas dan Dana Alokasi Umum dalam kelompokPendapatan Dana Perimbangan. Sedangkan Pajak Aceh dalam kelompok Pendapatan Asli Acehhanya sedikit memberikan kontribusi dalam pembelanjaan dibandingkan ketiga jenis pendapatantersebut di atas.Kondisi tersebut menggambarkan masih kurangnya kemandirian Aceh untukmendanai kegiatan dalam pembangunan.

Dalam periode tahun anggaran 2009 sd 2013, Dana Otonomi Khusus mendominasi rata-rata sebesar 60,32% dianggarkan untuk mendanai program dan kegiatan pemerintahan, diikutioleh Tambahan Dana Migas rata-rata sebesar 11,43%, Dana Alokasi Umum rata-rata sebesar9,66%, selanjutnya Pajak Aceh rata-rata sebesar 7,42%, serta jenis penerimaan lainnya sebesar11,18%.

Penerimaan Dana Otonomi Khusus cenderung meningkat dari tahun anggaran 2009-2012, namun sedikit menurun dari 63,07% pada tahun anggaran 2012 menjadi 59,43% padatahun anggaran 2013. Sementara itu Dana Bagi Hasil cenderung menurun, diakibatkan olehmenurunnya penerimaan Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi yang diperkirakan akan terusmenurun pada tahun-tahun mendatang dengan belum adanya sumber-sumber dari ladangminyak dan gas yang baru. Sedangkan penerimaan Pendapatan Asli Aceh masih sedikitberfluktuasi.

Pendapatan tersebut di atas digunakan untuk mendanai Belanja Langsung rata-ratasebesar 67,15%, serta Belanja Tidak Langsung rata-rata sebesar 32,85% untuk periode yang sama.Tampak pada tabel 2.1 bahwa Belanja Barang dan Jasa mendominasi pembelanjaan dalam APBATahun Anggaran 2011, 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 42,10%, 47,40%, dan 49,45%.Sebenarnya belanja dimaksud adalah merupakan belanja barang modal yang akan diserahkankepada kabupaten/kota berupa bangunan gedung, jalan dan jembatan, peralatan dan mesin, sertabelanja modal lainnya yang dianggarkan ke dalam jenis Belanja Barang dan Jasa.

2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBASesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 70 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menegah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017, prioritas pembangunan untukProvinsi Aceh dijabarkan dalam 10 (sepuluh) prioritas pembangunan daerah, yaitu (1) ReformasiBirokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan; (2) Keberlanjutan Perdamaian; (3) Dinul Islam, Sosial,Adat dan Budaya; (4) Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian; (5)Penanggulangan Kemiskinan; (6) Pendidikan; (7) Kesehatan; (8) Infrastruktur yang terintegrasi;(9) Sumber Daya Alam berkelanjutan; dan (10) Masalah Lingkungan Hidup dan Kebencanaan.

Prioritas pembangunan Aceh di satu sisi melaksanakan amanat undang-undang yangmemberikan kewenangan khusus dalam pelaksanaan Syariat Islam (Dinul Islam) sertamelanjutkan keberlangsungan perdamaian pasca konflik. Di sisi lain dengan mengacu padabeberapa indikator sosial ekonomi seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, prioritaspembangunan Aceh juga diarahkan kepada sektor investasi dan produksi dengan penguatan padafungsi ekonomi. Maka penetapan prioritas pada sektor ketahanan pangan dengan nilai tambahpada produk pertanian, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan infrastrukturyang terintegrasi merupakan pilihan yang tepat untuk menjawab permasalahan dan tantanganyang dihadapi Pemerintah Aceh di masa yang akan datang.

Indikator Pencapaian Target Kinerja APBA dilandasi pada Kebijakan Umum AnggaranPendapatan dan Belanja Aceh Tahun 2013 yang mengacu pada RKPA tahun 2013 sebagaimanatelah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Aceh Nomor 94 Tahun 2012 tentang RencanaKerja Pemerintah Aceh Tahun 2013.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBA|Catatan atas Laporan Keuangan 18

Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan serta keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan tidakhanya dinilai dari segi terlaksananya program, akan tetapi mencakup pula kinerja anggaran,outcome, benefit serta impact dari program yang dirasakan langsung oleh masyarakat padaumumnya. Dengan kata lain suatu program berhasil jika program yang dijabarkan dalamberbagai kegiatan pembangunan berimplikasi terhadap peningkatan penyediaan pelayanankepada masyarakat sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 19

BAB IIIIKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Pencapaian Kinerja Keuangan Pemerintah Aceh pada Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat dari 2(dua) segi yaitu segi kinerja pencapaian Pendapatan Aceh dan kinerja segi Belanja Aceh baik daripelaksanaan non program maupun program dan kegiatan yang telah dijabarkan dalam APBA TahunAnggaran 2013. Gambar 3.1 di bawah ini menggambarkan pelaksanaan APBA 2013 denganmembandingkan anggaran dan realisasi yang dicapai.

Gambar 3.1-AnggarandanRealisasi APBA TA 2013(dalam jutaan)

Dari Gambar 3.1 di atas kita ketahui bahwa pendanaan untuk belanja lebih besar daripendapatan yang diterima pada tahun berjalan. Dalam hal ini telah diperkirakan defisit sebesarRp1.926.813.713.736,00 dalam penganggaran yang ditutup oleh pembiayaan netto dengan jumlah yangsama, dikarenakan adanya sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya, sehingga dapatdialokasikan untuk belanja pada program dan kegiatan.

3.1 Pencapaian Realisasi Pendapatan AcehPencapaian realisasi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel 3.1 di

bawah ini.Tabel 3.1- Pencapaian Realisasi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013

Menurut Kelompok PendapatanNo. Uraian Anggaran Realisasi %1 Pendapatan Asli Aceh 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,512 Dana Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,353 Dana Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,664 Lain-lain Pendapatan yang Sah 62.143.885.980,00 15.552.194.047,00 25,03

Jumlah 10.471.540.786.549,00 10.671.826.520.445,19 101,91

Pendapatan

10.471.540,79

Anggaran

Realisasi

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 19

BAB IIIIKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Pencapaian Kinerja Keuangan Pemerintah Aceh pada Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat dari 2(dua) segi yaitu segi kinerja pencapaian Pendapatan Aceh dan kinerja segi Belanja Aceh baik daripelaksanaan non program maupun program dan kegiatan yang telah dijabarkan dalam APBA TahunAnggaran 2013. Gambar 3.1 di bawah ini menggambarkan pelaksanaan APBA 2013 denganmembandingkan anggaran dan realisasi yang dicapai.

Gambar 3.1-AnggarandanRealisasi APBA TA 2013(dalam jutaan)

Dari Gambar 3.1 di atas kita ketahui bahwa pendanaan untuk belanja lebih besar daripendapatan yang diterima pada tahun berjalan. Dalam hal ini telah diperkirakan defisit sebesarRp1.926.813.713.736,00 dalam penganggaran yang ditutup oleh pembiayaan netto dengan jumlah yangsama, dikarenakan adanya sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya, sehingga dapatdialokasikan untuk belanja pada program dan kegiatan.

3.1 Pencapaian Realisasi Pendapatan AcehPencapaian realisasi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel 3.1 di

bawah ini.Tabel 3.1- Pencapaian Realisasi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013

Menurut Kelompok PendapatanNo. Uraian Anggaran Realisasi %1 Pendapatan Asli Aceh 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,512 Dana Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,353 Dana Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,664 Lain-lain Pendapatan yang Sah 62.143.885.980,00 15.552.194.047,00 25,03

Jumlah 10.471.540.786.549,00 10.671.826.520.445,19 101,91

PendapatanBelanja

10.471.540,79

12.398.354,50

10.671.826,52

11.220.427,56

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 19

BAB IIIIKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Pencapaian Kinerja Keuangan Pemerintah Aceh pada Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat dari 2(dua) segi yaitu segi kinerja pencapaian Pendapatan Aceh dan kinerja segi Belanja Aceh baik daripelaksanaan non program maupun program dan kegiatan yang telah dijabarkan dalam APBA TahunAnggaran 2013. Gambar 3.1 di bawah ini menggambarkan pelaksanaan APBA 2013 denganmembandingkan anggaran dan realisasi yang dicapai.

Gambar 3.1-AnggarandanRealisasi APBA TA 2013(dalam jutaan)

Dari Gambar 3.1 di atas kita ketahui bahwa pendanaan untuk belanja lebih besar daripendapatan yang diterima pada tahun berjalan. Dalam hal ini telah diperkirakan defisit sebesarRp1.926.813.713.736,00 dalam penganggaran yang ditutup oleh pembiayaan netto dengan jumlah yangsama, dikarenakan adanya sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya, sehingga dapatdialokasikan untuk belanja pada program dan kegiatan.

3.1 Pencapaian Realisasi Pendapatan AcehPencapaian realisasi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel 3.1 di

bawah ini.Tabel 3.1- Pencapaian Realisasi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013

Menurut Kelompok PendapatanNo. Uraian Anggaran Realisasi %1 Pendapatan Asli Aceh 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,512 Dana Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,353 Dana Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,664 Lain-lain Pendapatan yang Sah 62.143.885.980,00 15.552.194.047,00 25,03

Jumlah 10.471.540.786.549,00 10.671.826.520.445,19 101,91

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 20

Realisasi Pendapatan Aceh Rp10.671.826.520.445,19 atau 101,91% dari anggaran yang ditetapkansebesar Rp10.471.540.786.549,00, terdiri dari realisasi Pendapatan Asli Aceh Rp1.325.435.091.289,19 atau113,51%; Pendapatan Transfer dari Dana Perimbangan Rp2.675.448.212.109,00 atau 104,35%; PendapatanTransfer Lainnya Rp6.655.391.023.000,00 atau 99,66%; dan Lain-Lain Pendapatan yang SahRp15.552.194.047,00 atau 25,03% dari anggaran yang ditetapkan.

Sedangkan kontribusi yang diberikan bagi Pendapatan Aceh pada Tahun Anggaran 2013dapat dilihat sebagaimana Gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2 -Kontribusi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013

Dari Gambar 3.2 di atas, tampak bahwa Dana Otonomi Khusus memberikan kontribusi yangterbesar dibandingkan pendapatan lainnya yaitu 58,31% dari total keseluruhan pendapatan,sebagaimana tercermin pada struktur pendapatan Aceh, sebaliknya kontribusi Pendapatan Asli Acehdalam kurun waktu yang sama terhadap pendapatan Aceh masih tergolong sangat kecil hanyamencapai 12,42%. Ini menggambarkan bahwa Pemerintah Aceh masih sangat tergantung padapenerimaan Dana Otonomi Khusus dalam membiayai pembangunan, dan kondisi ini tidak baikterhadap kemandirian fiskal Aceh. Terlebih lagi pendapatan dari Dana Otonomi Khusus tersebutmerupakan jenis pendapatan yang tidak terjamin kesinambungannya.

Masih rendahnya kontribusi PAA jika dibandingkan dengan pendapatan yang bersumber daridana transfer Pemerintah Pusat (dana perimbangan dan otonomi khusus) mencerminkan bahwabelum optimalnya upaya perolehan pendapatan terhadap potensi sumber-sumber pendapatan yangada. Selama ini sumber PAA masih didominasi oleh pajak daerah terutama pajak kendaraan bermotor,pada hal sumber pendapatan tersebut bersifat closed list dan pertumbuhannya memiliki keterbatasanserta rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi. Oleh karena itu, kedepan perlu segera dicariterobosan untuk mendapatkan sumber pendapatan lain yang prospektif.

Dana Otsus; 58,31%

Lain-lain Pendapatan yangSah; 0,15%

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 20

Realisasi Pendapatan Aceh Rp10.671.826.520.445,19 atau 101,91% dari anggaran yang ditetapkansebesar Rp10.471.540.786.549,00, terdiri dari realisasi Pendapatan Asli Aceh Rp1.325.435.091.289,19 atau113,51%; Pendapatan Transfer dari Dana Perimbangan Rp2.675.448.212.109,00 atau 104,35%; PendapatanTransfer Lainnya Rp6.655.391.023.000,00 atau 99,66%; dan Lain-Lain Pendapatan yang SahRp15.552.194.047,00 atau 25,03% dari anggaran yang ditetapkan.

Sedangkan kontribusi yang diberikan bagi Pendapatan Aceh pada Tahun Anggaran 2013dapat dilihat sebagaimana Gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2 -Kontribusi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013

Dari Gambar 3.2 di atas, tampak bahwa Dana Otonomi Khusus memberikan kontribusi yangterbesar dibandingkan pendapatan lainnya yaitu 58,31% dari total keseluruhan pendapatan,sebagaimana tercermin pada struktur pendapatan Aceh, sebaliknya kontribusi Pendapatan Asli Acehdalam kurun waktu yang sama terhadap pendapatan Aceh masih tergolong sangat kecil hanyamencapai 12,42%. Ini menggambarkan bahwa Pemerintah Aceh masih sangat tergantung padapenerimaan Dana Otonomi Khusus dalam membiayai pembangunan, dan kondisi ini tidak baikterhadap kemandirian fiskal Aceh. Terlebih lagi pendapatan dari Dana Otonomi Khusus tersebutmerupakan jenis pendapatan yang tidak terjamin kesinambungannya.

Masih rendahnya kontribusi PAA jika dibandingkan dengan pendapatan yang bersumber daridana transfer Pemerintah Pusat (dana perimbangan dan otonomi khusus) mencerminkan bahwabelum optimalnya upaya perolehan pendapatan terhadap potensi sumber-sumber pendapatan yangada. Selama ini sumber PAA masih didominasi oleh pajak daerah terutama pajak kendaraan bermotor,pada hal sumber pendapatan tersebut bersifat closed list dan pertumbuhannya memiliki keterbatasanserta rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi. Oleh karena itu, kedepan perlu segera dicariterobosan untuk mendapatkan sumber pendapatan lain yang prospektif.

Pendapatan Asli Aceh;12,42%

Bagi Hasil Pajak; 2,38%Bagi Hasil Bukan Pajak

Sumber Daya Alam; 11,74%

Dana Alokasi Khusus; 0,70%

Dana Penyesuaian; 4,05%

Lain-lain Pendapatan yangSah; 0,15%

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 20

Realisasi Pendapatan Aceh Rp10.671.826.520.445,19 atau 101,91% dari anggaran yang ditetapkansebesar Rp10.471.540.786.549,00, terdiri dari realisasi Pendapatan Asli Aceh Rp1.325.435.091.289,19 atau113,51%; Pendapatan Transfer dari Dana Perimbangan Rp2.675.448.212.109,00 atau 104,35%; PendapatanTransfer Lainnya Rp6.655.391.023.000,00 atau 99,66%; dan Lain-Lain Pendapatan yang SahRp15.552.194.047,00 atau 25,03% dari anggaran yang ditetapkan.

Sedangkan kontribusi yang diberikan bagi Pendapatan Aceh pada Tahun Anggaran 2013dapat dilihat sebagaimana Gambar 3.2 di bawah ini.

Gambar 3.2 -Kontribusi Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2013

Dari Gambar 3.2 di atas, tampak bahwa Dana Otonomi Khusus memberikan kontribusi yangterbesar dibandingkan pendapatan lainnya yaitu 58,31% dari total keseluruhan pendapatan,sebagaimana tercermin pada struktur pendapatan Aceh, sebaliknya kontribusi Pendapatan Asli Acehdalam kurun waktu yang sama terhadap pendapatan Aceh masih tergolong sangat kecil hanyamencapai 12,42%. Ini menggambarkan bahwa Pemerintah Aceh masih sangat tergantung padapenerimaan Dana Otonomi Khusus dalam membiayai pembangunan, dan kondisi ini tidak baikterhadap kemandirian fiskal Aceh. Terlebih lagi pendapatan dari Dana Otonomi Khusus tersebutmerupakan jenis pendapatan yang tidak terjamin kesinambungannya.

Masih rendahnya kontribusi PAA jika dibandingkan dengan pendapatan yang bersumber daridana transfer Pemerintah Pusat (dana perimbangan dan otonomi khusus) mencerminkan bahwabelum optimalnya upaya perolehan pendapatan terhadap potensi sumber-sumber pendapatan yangada. Selama ini sumber PAA masih didominasi oleh pajak daerah terutama pajak kendaraan bermotor,pada hal sumber pendapatan tersebut bersifat closed list dan pertumbuhannya memiliki keterbatasanserta rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi. Oleh karena itu, kedepan perlu segera dicariterobosan untuk mendapatkan sumber pendapatan lain yang prospektif.

Bagi Hasil Pajak; 2,38%Bagi Hasil Bukan Pajak

Sumber Daya Alam; 11,74%

DAU, 10,24%

Dana Alokasi Khusus; 0,70%

Dana Penyesuaian; 4,05%

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 21

Secara detil realisasi Pendapatan Aceh TA 2013 berdasarkan objek pendapatandisajikandalamTabel 3.2.

Tabel 3.2 - Realisasi Pendapatan Menurut Objek Penerimaan Tahun Anggaran 2013URAIAN ANGGARAN REALISASI %

2 3 4 6PENDAPATAN ACEH 10.471.540.786.549,00 10.671.826.520.445,19 101,91PENDAPATAN ASLI ACEH 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,51PAJAK ACEH 690.468.221.122,00 752.846.745.436,00 109,03Pajak Kendaraan Bermotor 221.969.651.117,00 258.019.742.851,00 116,24Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 290.712.313.345,00 288.787.054.119,00 99,34Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) 176.486.256.660,00 205.600.956.623,00 116,50Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan 1.300.000.000,00 438.991.843,00 33,77

RETRIBUSI ACEH - 6.346.061.307,00 -Retribusi Jasa Umum - 1.387.065.528,00 -Reribusi Jasa Usaha - 4.238.827.854,00 -Retribusi Perizinan Tertentu - 720.167.925,00 -

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN ACEH YANGDIPISAHKAN

102.000.000.000,00 123.628.754.544,62 121,20

Bagian Laba atas Penyertaan Modal Pada PerusahaanMilik Aceh/BUMA

2.000.000.000,00 1.941.828.942,00 97,09

Bagian Laba atas Penyertaan Modal Pada PerusahaanMilik Pemerintah/BUMN/Lembaga Keuangan/Bank

100.000.000.000,00 121.686.925.602,62 121,69

LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI ACEH YG SAH 365.226.263.208,00 429.314.119.623,28 117,55Hasil Penjualan Aset Aceh Yang Tidak Dipisahkan 39.379.692.011,00 76.899.430,00 0,20Jasa Giro 26.033.751.549,00 61.851.302.248,12 237,58Pendapatan Denda. atas KeterlambatanPelaksanaan Pekerjaan

- 1.830.688.782,95 -

Pendapatan Denda Pajak 15.150.000.000,00 20.271.932.388,00 133,81Pendapatan Dari Pengembalian 64.203.872.013,00 675.000,00 0,00Lain-Lain Pendapatan Asli Aceh 27.775.000.000,00 116.309.153.784,65 418,75Pendapatan BLUD 192.683.947.635,00 228.973.467.989,56 118,83

ZAKAT DAN INFAQ/SHADAQAH 10.000.000.000,00 13.299.410.378,29 132,99Zakat 10.000.000.000,00 13.299.410.378,29 132,99

DANA PERIMBANGAN 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,35DANA BAGI HASIL PAJAK/BUKAN PAJAK 1.396.206.235.239,00 1.507.854.184.109,00 108,00Bagi Hasil Pajak 257.523.712.089,00 254.514.662.920,00 98,83Bagi Hasil Bukan Pajak Sumber Daya Alam 1.138.682.523.150,00 1.253.339.521.189,00 110,07DANA ALOKASI UMUM 1.092.445.518.000,00 1.092.445.518.000,00 100,00Dana Alokasi Umum 1.092.445.518.000,00 1.092.445.518.000,00 100,00DANA ALOKASI KHUSUS 75.148.510.000,00 75.148.510.000,00 100,00Dana Alokasi Khusus 75.148.510.000,00 75.148.510.000,00 100,00

LAIN-LAIN PENDAPATAN ACEH YANG SAH 6.740.046.038.980,00 6.670.943.217.047,00 98,97PENDAPATAN HIBAH 3.255.263.550,00 741.628.280,00 22,78Pendapatan Hibah Dan Pemerintah 3.255.263.550,00 741.628.280,00 22,78DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,66Dana Otonomi Khusus 6.222.785.783.000,00 6.222.785.783.000,00 100,00Dana Penyesuaian 455.116.370.000,00 432.605.240.000,00 95,05DANA PENYESUAIAN LAINNYA DAN DANATRANSFER LAINNYA

58.888.622.430,00 14.810.565.767,00 25,15

Dana Penyesuaian Lainnya dan Dana TransferLainnya

58.888.622.430,00 14.810.565.767,00 25,15

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 22

3.2 Pencapaian Realisasi BelanjaPencapaian kinerja keuangan menurut urusan Pemerintah Aceh, berupa gambaran

realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program-program kegiatan yang direncanakan,dilaksanakan oleh SKPA sebagaimana Tabel 3.3.

Tabel 3.3 - Pencapaian Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

Kode Urusan Pemerintah Aceh Anggaran BelanjaRealisasi

TL BL1 URUSAN WAJIB 11,081,970,479,778.00 3,324,026,913,834.42 6,646,344,181,380.391.01 Pendidikan 778,291,242,418.00 43,917,964,062.00 640,667,938,580.001.01.01.00 Dinas Pendidikan 584,921,568,670.00 35,902,709,712.00 459,779,275,909.001.01.02.00 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 186,244,628,342.00 5,560,068,013.00 177,545,992,377.001.01.03.00 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah 7,125,045,406.00 2,455,186,337.00 3,342,670,294.001.02 Kesehatan 1,077,111,828,902.00 156,212,090,272.00 927,749,750,206.391.02.01.00 Dinas Kesehatan 591,659,460,816.00 38,100,923,645.00 539,117,272,380.001.02.02.00 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 326,324,139,034.00 75,392,864,282.00 286,718,873,088.001.02.03.00 Rumah Sakit Jiwa 96,745,942,575.00 24,290,505,860.00 60,008,948,562.591.02.04.00 Rumah Sakit Ibu dan Anak 62,382,286,477.00 18,427,796,485.00 41,904,656,175.801.03 Pekerjaan Umum 3,483,719,265,265.00 84,842,910,138.00 3,262,445,010,728.001.03.01.00 Dinas Bina Marga 1,245,008,942,783.00 41,311,130,054.00 1,132,726,584,501.001.03.02.00 Dinas Pengairan 793,821,152,644.00 29,304,060,338.00 742,563,050,402.001.03.03.00 Dinas Cipta Karya 1,444,889,169,838.00 14,227,719,746.00 1,387,155,375,825.001.06 Perencanaan Pembangunan 70,929,825,693.00 13,388,068,643.00 40,828,034,306.001.06.01.00 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 70,929,825,693.00 13,388,068,643.00 40,828,034,306.00

1.07Perhubungan, Komunikasi, Informasi danTelematika

220,162,045,468.00 22,474,424,443.00 184,812,886,041.00

1.07.01.00Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi danTelematika

220,162,045,468.00 22,474,424,443.00 184,812,886,041.00

1.08 Lingkungan Hidup 32,268,399,998.00 8,366,251,165.00 21,500,150,027.001.08.01.00 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 32,268,399,998.00 8,366,251,165.00 21,500,150,027.001.10 Kependudukan dan Catatan Sipil 15,147,291,090.00 2,823,346,529.00 10,826,400,444.001.10.01.00 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 15,147,291,090.00 2,823,346,529.00 10,826,400,444.001.11 Pemberdayaan Perempuan 19,177,287,582.00 4,270,350,378.00 11,806,816,333.00

1.11.01.00Badan Pemberdayaan Perempuan dan PerlindunganAnak

19,177,287,582.00 4,270,350,378.00 11,806,816,333.00

1.13 Sosial 188,311,639,261.00 16,077,882,139.00 156,894,153,383.001.13.01.00 Dinas Sosial 188,311,639,261.00 16,077,882,139.00 156,894,153,383.001.14 Tenaga Kerja 128,889,789,374.00 21,959,402,790.00 89,796,540,749.001.14.01.00 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 128,889,789,374.00 21,959,402,790.00 89,796,540,749.001.15 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 35,247,121,458.00 8,024,789,676.00 24,749,024,804.001.15.01.00 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 35,247,121,458.00 8,024,789,676.00 24,749,024,804.001.16 Penanaman Modal 15,203,112,667.00 5,091,309,903.00 9,610,562,147.001.16.01.00 Badan Investasi dan Promosi 15,203,112,667.00 5,091,309,903.00 9,610,562,147.001.17 Kebudayaan 104,201,501,468.00 21,883,033,524.00 53,817,650,644.001.17.01.00 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 66,556,105,511.00 18,568,559,746.00 42,885,542,581.001.17.02.00 Sekretariat Majelis Adat Aceh 37,645,395,957.00 3,314,473,778.00 10,932,108,063.001.18 Pemuda dan Olah Raga 128,970,116,470.00 9,723,006,113.00 114,739,978,933.001.18.01.00 Dinas Pemuda dan Olahraga 128,970,116,470.00 9,723,006,113.00 114,739,978,933.001.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 65,190,581,155.00 15,234,305,036.00 43,884,264,100.00

1.19.01.00Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan PerlindunganMasyarakat

28,475,359,250.00 8,497,185,677.00 15,884,601,693.00

1.19.02.00 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah 36,715,221,905.00 6,737,119,359.00 27,999,662,407.00

1.20Otda,Pemerintah umum,Adm Keuda,Prangkatdaerah,Kepegawaian & Persandian

4,507,382,995,439.00 2,856,709,215,605.42 879,529,272,264.00

1.20.00.00 PPKA 3,100,804,508,629.00 2,644,996,244,900.42 -1.20.01.00 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh 14,465,204,000.00 13,758,068,391.00 -

1.20.02.00Sekretariat Daerah Aceh (Kepala Daerah & WakilKepalaDaerah)

1,623,654,879.00 1,479,947,007.00 -

1.20.03.00 Sekretariat Aceh - - -1.20.03.01 Sekretariat Daerah Aceh (Biro Umum) 64,532,021,096.00 - 59,531,082,462.001.20.03.02 Sekretariat Daerah Aceh (Biro Tata Pemerintahan) 7,775,000,000.00 - 6,810,234,381.001.20.03.03 Sekretariat Daerah Aceh (Biro Perekonomian) 7,500,000,000.00 - 6,713,465,525.00

1.20.03.04Sekretariat Daerah Aceh (Biro Keistimewaan danKesejahteraan Rakyat)

18,508,830,700.00 - 15,713,170,674.00

1.20.03.05 Sekretariat Daerah Aceh (Biro Organisasi) 3,100,000,000.00 - 2,640,137,041.00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 23

Kode Urusan Pemerintah Aceh Anggaran BelanjaRealisasi

TL BL1.20.03.06 Sekretariat Daerah Aceh (Biro Hukum) 7,717,509,000.00 - 7,232,170,551.00

1.20.03.07Sekretariat Daerah Aceh (Biro AdministrasiPembangunan)

5,669,530,000.00 - 5,143,599,243.00

1.20.03.08Sekretariat Daerah Aceh (Kantor PerwakilanPemerintahAceh di Medan)

2,323,014,000.00 - 1,972,219,863.00

1.20.03.09 Sekretariat Daerah 93,519,252,752.00 62,705,248,773.00 20,632,030,338.001.20.03.10 Sekretariat Daerah (Biro Hubungan Masyarakat) 7,208,990,000.00 - 5,751,561,253.001.20.04.00 Sekretariat DPRA 126,365,226,389.00 13,817,334,992.00 81,793,615,872.001.20.05.00 Dinas Keuangan Aceh 58,902,007,828.00 14,628,487,074.00 20,155,329,001.001.20.06.00 Inspektorat Aceh 26,200,877,623.00 8,860,513,631.00 12,267,091,153.001.20.07.00 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 10,566,991,000.00 1,634,162,500.00 7,834,212,837.001.20.08.00 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 48,452,624,467.00 17,321,099,355.00 21,994,696,046.001.20.09.00 Dinas Syariat Islam 77,317,657,763.00 8,435,020,772.00 63,532,164,897.001.20.10.00 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh 22,894,820,966.00 7,506,626,285.00 13,896,078,169.001.20.11.00 Sekretariat Baitul Mal 27,789,410,456.00 3,225,750,637.00 23,624,036,746.001.20.12.00 Badan Penanggulangan Bencana Aceh 62,034,637,148.00 4,026,999,743.00 50,848,981,107.001.20.13.00 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 7,858,361,154.00 4,726,370,805.00 2,641,936,650.001.20.14.00 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Aceh 6,552,885,113.00 1,863,810,864.00 4,326,419,974.001.20.15.00 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 697,699,980,476.00 47,723,529,876.00 444,475,038,481.001.21 Ketahanan Pangan 90,839,526,941.00 11,770,194,788.00 75,297,997,154.001.21.01.00 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 90,839,526,941.00 11,770,194,788.00 75,297,997,154.00

1.22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 55,815,873,591.00 8,639,695,572.00 45,537,975,917.00

1.22.01.00 Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) 55,815,873,591.00 8,639,695,572.00 45,537,975,917.001.24 Kearsipan 65,111,035,538.00 12,618,673,058.00 51,849,774,620.001.24.01.00 Badan Arsip dan Perpustakaan 65,111,035,538.00 12,618,673,058.00 51,849,774,620.00

2 URUSAN PILIHAN 1,316,384,020,507.00 140,243,356,241.00 1,109,813,103,678.002.01 Pertanian 768,023,809,458.00 78,305,043,512.00 645,078,881,052.002.01.01.00 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 352,997,800,400.00 45,953,673,114.00 286,914,976,713.002.01.02.00 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 207,438,143,594.00 16,987,489,818.00 180,420,527,590.002.01.03.00 Dinas Perkebunan 207,587,865,464.00 15,363,880,580.00 177,743,376,749.002.02 Kehutanan 78,945,383,745.00 16,892,935,039.00 58,562,461,957.002.02.01.00 Dinas Kehutanan 78,945,383,745.00 16,892,935,039.00 58,562,461,957.002.03 Energi dan Sumberdaya Mineral 80,619,257,005.00 10,779,486,754.00 67,998,138,639.002.03.01.00 Dinas Pertambangan & Energi 80,619,257,005.00 10,779,486,754.00 67,998,138,639.002.05 Kelautan dan Perikanan 294,063,098,807.00 19,474,346,952.00 260,010,907,141.002.05.01.00 Dinas Kelautan dan Perikanan 294,063,098,807.00 19,474,346,952.00 260,010,907,141.002.07 Industri 94,732,471,492.00 14,791,543,984.00 78,162,714,889.002.07.01.00 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 94,732,471,492.00 14,791,543,984.00 78,162,714,889.00

TOTAL 12,398,354,500,285.00 3,464,270,270,075.42 7,756,157,285,058.39

Pelaksanaan belanja berdasarkan kelompok Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung padaSKPA, baik urusan wajib maupun pilihan adalah sebagai berikut :A. Urusan Wajib

1. Bidang Pendidikan, dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Badan Pembinaan PendidikanDayah dan Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah. Dari total anggaran sebesarRp778.291.242.418,00, direalisasikan sebesar Rp 684.585.902.642,00, yaitu 6,42% untukBelanja Tidak Langsung dan 93,58% untuk Belanja Langsung;

2. Bidang Kesehatan, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum dr. ZainoelAbidin, Rumah Sakit Jiwa dan Rumah Sakit Ibu dan Anak. Dari total anggaran sebesarRp1.077.111.828.902,00, direalisasikan sebesar Rp1.083.961.840.478,39, yaitu 14,41%untuk Belanja Tidak Langsung dan 85,59% untuk Belanja Langsung;

3. Bidang Pekerjaan Umum, dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga, Dinas Pengairan danDinas Cipta Karya. Dari total anggaran sebesar Rp3.483.719.265.265,00, direalisasikansebesar Rp3.347.287.920.866,00, yaitu 2,53% untuk Belanja Tidak Langsung dan 97,47%untuk Belanja Langsung;

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 24

4. Bidang Perencanaan Pembangunan, dilaksanakan oleh Badan PerencanaanPembangunan Daerah (BAPPEDA) Dari total anggaran sebesar Rp70.929.825.693,00,direalisasikan sebesar Rp 54.216.102.949,00, yaitu 24,69% untuk Belanja Tidak Langsungdan 75,31% untuk Belanja Langsung;

5. Bidang Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika, dilaksanakan oleh DinasPerhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika. Dari total anggaran sebesarRp220.162.045.468,00, direalisasikan sebesar Rp 207.287.310.484,00, yaitu 10,84% untukBelanja Tidak Langsung dan 89,16% untuk Belanja Langsung;

6. Bidang Lingkungan Hidup, dilaksanakan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan(BAPEDAL). Dari total anggaran sebesar Rp32.268.399.998,00, direalisasikan sebesarRp29.866.401.192,00, yaitu 28,01% untuk Belanja Tidak Langsung dan 71,99% untukBelanja Langsung;

7. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil, dilaksanakan oleh Dinas RegistrasiKependudukan Aceh. Dari total anggaran sebesar Rp15.147.291.090,00, direalisasikansebesar Rp13.649.746.973,00, yaitu 20,68% untuk Belanja Tidak Langsung dan 79,32%untuk Belanja Langsung;

8. Bidang Pemberdayaan Perempuan, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan Anak. Dari total anggaran sebesar Rp19.177.287.582,00, direalisasikansebesar Rp16.077.166.711,00, yaitu 26,56% untuk Belanja Tidak Langsung dan 73,44%untuk Belanja Langsung;

9. Bidang Sosial, dilaksanakan oleh Dinas Sosial. Dari total anggaran sebesarRp188.311.639.261,00, direalisasikan sebesar Rp172.972.035.522,00, yaitu 9,30% untukBelanja Tidak Langsung dan 90,70% untuk Belanja Langsung;

10. Bidang Tenaga Kerja, dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk. Daritotal anggaran sebesar Rp128.889.789.374,00, direalisasikan sebesar Rp111.755.943.539,00,yaitu 19,65% untuk Belanja Tidak Langsung dan 80,35% untuk Belanja Langsung;

11. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UsahaKecil Menengah. Dari total anggaran sebesar Rp35.247.121.458,00, direalisasikan sebesarRp32.773.814.480,00, yaitu 24,49 % untuk Belanja Tidak Langsung dan 75,51% untukBelanja Langsung;

12. Bidang Penanaman Modal, dilaksanakan oleh Badan Investasi dan Promosi. Dari totalanggaran sebesar Rp15.203.112.667,00, direalisasikan sebesar Rp14.701.872.050,00, yaitu34,63% untuk Belanja Tidak Langsung dan 65,37% untuk Belanja Langsung;

13. Bidang Kebudayaan, dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan SekretariatMajelis Adat Aceh. Dari total anggaran sebesar Rp104.201.501.468,00, direalisasikansebesar Rp75.700.684.168,00, yaitu 28,91% untuk Belanja Tidak Langsung dan 71,09%untuk Belanja Langsung;

14. Bidang Pemuda dan Olahraga, dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga. Dari totalanggaran sebesar Rp128.970.116.470,00, direalisasikan sebesar Rp124.462.985.046,00,yaitu 7,81% untuk Belanja Tidak Langsung dan 92,19% untuk Belanja Langsung;

15. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dilaksanakan oleh Badan KesatuanBangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja danWilayatul Hisbah. Dari total anggaran sebesar Rp65.190.581.155,00, direalisasikan sebesarRp59.118.569.136,00, yaitu 25,77% untuk Belanja Tidak Langsung dan 74,23% untukBelanja Langsung;

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 25

16. Bidang Otda, Pemerintah Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepegawaian danPersandian, dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), SekretariatDaerah, Sekretariat DPRA, Dinas Keuangan Aceh, Inspektorat Aceh, Kantor PenghubungPemerintah Aceh, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Dinas SyariatIslam, Sekretariat MPU Aceh, Sekretariat Baitul Mal, Badan Penanggulangan BencanaAceh, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T), Sekretariat Dewan Pengurus KORPRIAceh dan Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh. Dari total anggaran sebesarRp4.507.382.995.439,00, direalisasikan sebesar Rp3.736.238.487.869,42 yaitu 76,46%untuk Belanja Tidak Langsung dan 23,54% untuk Belanja Langsung;

17. Bidang Ketahanan Pangan, dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.Dari total anggaran sebesar Rp90.839.526.941,00, direalisasikan sebesarRp87.068.191.942,00, yaitu 13,52% untuk Belanja Tidak Langsung dan 86,48% untukBelanja Langsung;

18. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dilaksanakan oleh Badan PemberdayaanMasyarakat (BPM). Dari total anggaran sebesar Rp55.815.873.591,00, direalisasikansebesar Rp54.177.671.489,00, yaitu 15,95% untuk Belanja Tidak Langsung dan 84,05%untuk Belanja Langsung;

19. Bidang Kearsipan, dilaksanakan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan. Dari total anggaransebesar Rp65.111.035.538,00, direalisasikan sebesar Rp64.468.447.678,00, yaitu 19,57%untuk Belanja Tidak Langsung dan 80,43% untuk Belanja Langsung;

B. Urusan Pilihan1. Bidang Pertanian, dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Kesehatan

Hewan dan Peternakan dan Dinas Perkebunan. Dari total anggaran sebesarRp768.023.809.458,00, direalisasikan sebesar Rp723.383.924.564,00, yaitu 10,82% untukBelanja Tidak Langsung dan 89,18% untuk Belanja Langsung;

2. Bidang Kehutanan, dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan. Dari total anggaran sebesarRp78.945.383.745,00, direalisasikan sebesar Rp75.455.396.996,00, yaitu 22,39% untukBelanja Tidak Langsung dan 77,61% untuk Belanja Langsung;

3. Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral, dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan danEnergi. Dari total anggaran sebesar Rp80.619.257.005,00, direalisasikan sebesarRp78.777.625.393,00, yaitu 13,68% untuk Belanja Tidak Langsung dan 86,32% untukBelanja Langsung;

4. Bidang Kelautan dan Perikanan, dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Daritotal anggaran sebesar Rp294.063.098.807,00, direalisasikan sebesar Rp279.485.254.093,00,yaitu 6,97% untuk Belanja Tidak Langsung dan 93,03% untuk Belanja Langsung;

5. Bidang Industri, dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dari totalanggaran sebesar Rp94.732.471.492,00, direalisasikan sebesar Rp92.954.258.873,00, yaitu15,91% untuk Belanja Tidak Langsung dan 84,09% untuk Belanja Langsung.

Penjelasan tersebut di atas menunjukkan pencapaian kinerja keseluruhan belanja yangtelah ditargetkan dalam APBA 2013 baik non program maupun di dalam program dan kegiatan.Pencapaian kinerja program dan kegiatan tersebut telah didukung dengan program dankegiatan penunjang yang dilaksanakan oleh seluruh SKPA yaitu program pelayananadministrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, programpeningkatan disiplin aparatur, dan program peningkatan sumber daya aparatur. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini :

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 26

Gambar 3.3 - Pencapaian Kinerja menurut urusan Pemerintahan Aceh

Dari Gambar 3.3 di atas, tampak bahwa Belanja Langsung dialokasikan lebih besar dariBelanja Tidak Langsung pada semua bidang dan urusan Pemerintah Aceh, kecuali pada BidangOtda, Pemerintahan Umum, Adm. Keuda, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,belanja tidak langsung sebesar 76,46% jauh lebih besar dari pada belanja langsung yang hanyasebesar 23,54% dari total realisasi belanja di bidang tersebut. Hal ini disebabkan karenaterdapat belanja tidak langsung PPKA yaitu belanja hibah dan bantuan sosial.

Belanja Langsung yaitu belanja yang dianggarkan terkait secara langsung denganpelaksanaan program dan kegiatan. Belanja langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiridari belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal. Karakteristik BelanjaLangsung adalah bahwa input (alokasi belanja) yang ditetapkan dapat diukur dandiperbandingkan dengan ouput yang dihasilkan. Variabilitas jumlah komponen BelanjaLangsung sebagian besar dipengaruhi oleh target kinerja atau tingkat pencapaian program ataukegiatan yang diharapkan pada masing-masing SKPA.

Belanja Tidak Langsung yaitu merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secaralangsung dengan pelaksanaan program atau kegiatan. Belanja Tidak Langsung dibagi menurutjenis belanja yang terdiri dari belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanjabagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga.Belanja Tidak Langsung digunakan secara periodik (umumnya bulanan) dalam rangkakoordinasi penyelenggaraan kewenangan pemerintah yang bersifat umum. Belanja TidakLangsung pada dasarnya merupakan belanja yang digunakan secara bersama-sama(commoncost) untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan pada masing-masing SKPA.

Alokasi belanja langsung dan belanja tidak langsung dianggarkan secara proporsionalguna menunjang kegiatan pembangunan dengan memprioritaskan kepentingan publik. Namundemikian pembangunan yang dilaksanakan tidak terlepas dari berbagai permasalahan danhambatan yang tentunya menjadi catatan yang harus dicari jalan keluarnya. Hal tersebut akanmenjadi pengalaman dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan terarah gunamewujudkan kesejahteraan masyarakat.

6,42%

14,41%

2,53%

24,69%

10,84%

28,01%

20,68%26,56%

9,30%

19,65%24,49%

34,63%28,91%

7,81%

25,77%

76,46%

13,52%15,95%19,57%

10,82%

22,39%

13,68%6,97%

15,91%

93,58%

85,89%

97,47%

75,31%

89,16%

71,99%

79,32%73,44%

90,70%

80,35%75,51%

65,37%71,09%

92,19%

74,23%

23,54%

86,48%84,05%80,43%

89,18%

77,61%

86,32%93,03%

84,09%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 27

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Dina

s Pen

didi

kan

Bada

n Pe

mb.

Pen

didi

kan

Daya

hSe

kret

aria

t MPD

Dina

s Kes

ehat

anRS

U d

r. Za

inoe

l Abi

din

Rum

ah S

akit

Jiwa

Rum

ah S

akit

Ibu

dan

Anak

Dina

s Bin

a M

arga

Dina

s Pen

gaira

nDi

nas C

ipta

Kar

yaBA

PPED

ADi

shub

kom

info

tel

BAPE

DAL

Dina

s Reg

istra

si Ke

pend

uduk

an A

ceh

Bada

n PP

dan

Per

lindu

ngan

Ana

kDi

nas S

osia

lDi

snak

erm

obdu

kDi

nas K

oper

asi d

an U

KMBa

dan

Inve

stas

i dan

Pro

mos

iDi

nas K

ebud

ayaa

n da

n Pa

riwisa

taSe

kret

aria

t MAA

Dina

s Pem

uda

dan

Ola

hrag

aBa

dan

Kesb

ang

dan

Linm

asSA

TPO

LPP

DAN

WH

Sekr

etar

iat D

aera

hSe

kret

aria

t DPR

ADi

nas K

euan

gan

Aceh

Insp

ekto

rat A

ceh

Kant

or P

engh

ubun

g Pe

mda

Ace

hBK

PP A

ceh

Dina

s Sya

riat I

slam

Sekr

etar

iat M

PUSe

kret

aria

t Bai

tul M

alBP

BABP

2TSe

kret

aria

t DP.

KO

RPRI

Ace

hDP

KABa

dan

Keta

hana

n Pa

ngan

BPM

Bada

n Ar

sip d

an P

erpu

stak

aan

Dina

s Per

tani

an T

anam

an P

anga

nDi

nas K

esw

an d

an P

eter

naka

nDi

nas

Perk

ebun

anDi

nas K

ehut

anan

Dina

s Per

tam

ben

Dina

s Kel

auta

n da

n Pe

rikan

anDi

nas P

erin

dag

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Gambar 3.4 - Pencapaian Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2013

Gambar 3.5 - Pencapaian Realisasi Belanja Modal yang diberikan kepadamasyarakat/kabupaten/kota Tahun Anggaran 2013

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 28

BAB IVKEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA

Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi, aturan-aturan, danpraktik-praktik spesifik yang dipilih oleh entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporankeuangan. Kebijakan akuntansi mencakup entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan, basisakuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, dasar pengukuran dalam penyusunanlaporan keuangan, dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalamstandar akuntansi pemerintahan.

4.1 Entitas Pelaporan KeuanganDalam sistem akuntansi pemerintahan daerah ada 2 entitas penyelenggara yaitu entitas

akuntansi dan entitas pelaporan keuangan.Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran, pengguna barang dan

oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untukdigabungkan pada entitas pelaporan. Entitas Akuntansi pada Pemerintahan Aceh adalah SatuanKerja Perangkat Aceh (SKPA) yang berada di lingkup Pemerintah Aceh.

Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitasakuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikanlaporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

Pada penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2013, sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pemerintah Aceh memberi wewenangkepada Dinas Keuangan Aceh sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Aceh (SKPKA) selakuPejabat Pengelolaan Keuangan Aceh (PPKA) untuk mengelola administrasi keuanganPemerintah Aceh beserta pelaporan keuangannya.

Dalam upaya untuk meningkatkan akurasi dan validitas laporan keuangan yang disusunoleh setiap SKPA sebagai entitas akuntansi, maka SKPKA selain berfungsi sebagai entitasakuntansi juga bertindak sebagai PPKA selaku entitas pelaporan yang menyelenggarakanakuntansi dan pelaporan keuangan untuk masing-masing SKPA. Secara periodik, SKPKAmelakukan rekonsiliasi dengan setiap SKPA atas laporan keuangan SKPA. Agar hasilrekonsiliasi yang kemudian disusun sebagai laporan keuangan dapat memenuhi standar sesuaiketentuan yang berlaku maka pedoman teknis yang mengatur akuntansi serta laporanpertanggungjawaban pelaksanaan APBA Pemerintah Aceh khususnya tahun anggaran 2013telah diatur pada lampiran Peraturan Gubernur Aceh Nomor 140 Tahun 2009 tentangKebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Aceh dan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 106Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Aceh.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh menyediakan informasi yang relevan mengenaiposisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan selama periode pelaporan.Laporan keuangan tersebut merupakan kompilasi dari seluruh laporan keuangan SKPA, yangtidak hanya mencakup aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi, baik Badan, Dinas,Kantor dan Biro, namun juga dilengkapi data dari unit-unit yang terkait.

Laporan keuangan yang dihasilkan sebagai dokumen pertanggungjawaban pelaksanaanAnggaran Pendapatan dan Belanja berupa Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, LaporanArus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 29

4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganBasis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Aceh adalah kas

menuju akrual (cash towards accrual) yaitu basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja danpembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran, basis akrual untuk pengakuan aset, kewajibandan ekuitas dalam Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaanpembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Aceh, belanja danpengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Aceh.Sebagaimana pemerintah daerah lainnya, Pemerintah Aceh tidak menggunakan istilah laba,melainkan sisa pembiayaan anggaran. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih maupunkurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dandicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkunganberpengaruh pada keuangan Pemerintah Aceh, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kasditerima atau dibayar.

4.3 Basis Pengukuran dan Pengakuan yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganPengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuanganmenggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atausebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajibandicatat sebesar nilai nominal.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yangmenggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uangrupiah.

Pengakuan dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatansuatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yangmelengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja dan pembiayaan,sebagaimana termuat pada Laporan Keuangan Pemerintah Aceh. Pengakuan diwujudkan dalampencatatan jumlah uang terhadap pos-pos laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadianatau peristiwa terkait.

Pengakuan AsetAset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai

nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.Aset dalam bentuk kas yang diperoleh antara lain bersumber dari pajak, bea masuk,

cukai, penerimaan bukan pajak, retribusi, pungutan hasil pemanfaatan kekayaan negara,transfer, dan setoran lain-lain, serta penerimaan pembiayaan, seperti hasil pinjaman. Prosespemungutan setiap unsur penerimaan tersebut sangat beragam dan melibatkan banyak pihakatau instansi. Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominyadipandang tidak mungkin diperoleh setelah periode akuntansi berjalan.

Pengakuan KewajibanKewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi

akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, danperubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur denganandal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 30

Pengakuan PendapatanPendapatan menurut basis kas diakui pada saat diterima pada rekening Kas Umum

Aceh. Pendapatan dibukukan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaanbruto atau nilai nominal yang tertera pada dokumen Surat Tanda Setoran (STS) setelah validasibank atau dokumen lainnya yang dipersamakan sesuai dengan posnya masing-masing, dantidak mencatat jumlah nettonya atau setelah dikompensasikan dengan pengeluaran.

Pengakuan BelanjaBelanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening Kas

Umum Aceh. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi padasaat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh fungsi perbendaharaan.Belanja dibukukan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pengeluaranberdasarkan jumlah nominal yang terdapat pada dokumen Surat Perintah Pencairan Dana(SP2D).

4.4 Penerapan Kebijakan AkuntansiAkuntansi Pendapatan

- Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Aceh;- Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan;- Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, yaitu penerimaan dana

perimbangan dari pemerintah pusat;- Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan denganpengeluaran);

- Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturanperundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

- Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatanpada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurangpendapatan;

- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaanpendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurangpendapatan pada periode yang sama;

- Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaanpendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitasdana lancar padaperiode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

Akuntansi Belanja- Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Aceh.- Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsiperbendaharaan.

- Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturanperundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

- Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi.- Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain

seperti dana bagi hasil oleh pemerintah daerah.- Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam

dokumen anggaran.- Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode

pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 31

diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukandalampendapatan lain-lain.

Akuntansi Surplus/Defisit- Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.- Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.- Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat

dalam pos Surplus/Defisit.

Akuntansi Penerimaan Pembiayaan- Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Aceh.- Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto,dan tidak mencatat jumlah netonya (setelahdikompensasikan dengan pengeluaran)

- Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.

Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan- Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Aceh.- Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil

yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan merupakan penambah Dana Cadangan.

Akuntansi Pembiayaan Neto- Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi

pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu.- Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode

pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Neto.

Akuntansi Sisa Lebih/Kurang PembiayaanAnggaran (SILPA/SIKPA)- Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara realisasi

penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan.- Selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode

pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.

Akuntansi Kas dan Setara KasKas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan

untuk membiayai kegiatan Pemerintah Aceh. Jenis kas meliputi kas di BUA, kas di BendaharaPengeluaran, kas di Bendahara Penerimaan dan kas di Bendahara BLUD.

Setara kas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuanlainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapatdiubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yangsignifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksudmempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak diinformasikan dalam laporan keuangankarena kegiatan tersebut merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagianaktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.

Akuntansi Belanja dibayar dimuka

Belanja dibayar dimuka adalah pengeluaran Pemerintah Aceh atau SKPA yang telahdibayarkan dari rekening Kas Umum Aceh dan membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima atau dinikmati Pemerintah/SKPA.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 32

Akuntansi Piutang

Piutang adalah hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasukwajib pajak atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Peristiwa-peristiwa atau transaksi yang menimbulkan hak pemerintah untuk menagihantara lain timbul dari piutang pajak, piutang retribusi, piutang dana bagi hasil, piutang DAU,piutang bagian jangka pendek, penjualan angsuran, piuang ganti rugi atas kekayaan daerah,piutang hasil penjualan barang milik daerah, piutang deviden, piutang bagi hasil laba usahaperusahaan daerah dan piutang fasilitas sosial dan umum.

Piutang diakui dan dibukukan saat terjadinya transaksi yang menyebabkan timbulnyahak tagihan entitas Pemerintah Aceh kepada pihak lain sebesar jumlah yang menjadi hakentitas Pemerintah Aceh.

Akuntansi Persediaan

- Persediaan merupakan aset yang berwujud:

a. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatanoperasional;

b. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;

c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepadamasyarakat.

d. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangkakegiatan pemerintahan;

- Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintahdan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

- Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannyaberpindah.

- Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.- Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan dibebankan

ke suatu perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagaipersediaan.

Akuntansi Investasi

- Investasi pemerintah dibagi atas dua yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangkapanjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasijangka panjang merupakan kelompok aset non lancar.

Persediaan Pemerintah Aceh adalah aset lancar dalam bentuk barang atauperlengkapan yang dimaksud untuk mendukung kegiatan operasional PemerintahAceh, selain itu termasuk juga barang-barang yang dimaksud untuk diserahkankepada masyarakat/kabupaten/kota yang bersumber dari Dana Otonomi Khususberupa alat berat, kendaraan, bangunan gedung, peralatan mesin, jalan dan lainnya.Persediaan yang dimaksudkan untuk diserahkan kepada masyarakat/kabupaten/kotadicatat sebagai penambah aset lancar, dan pengurangan nilai persediaan tersebutdilakukan setelah adanya berita acara serah terima barang.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 33

- Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu permanen dandalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen inidapat berupa :(a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan

badan usaha lainnya yang bukan milik negara;(b) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan

pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

- Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidakdimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruhyang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasipermanen ini dapat berupa :(a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan

badan usaha lainnya yang bukan milik negara;(b) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan

pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

- Investasi non permanen yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh, antara lain dapat berupa:(a) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki

sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;(b) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak

ketiga;(c) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan

modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;(d) Investasi non permanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki

pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untukpenyehatan/penyelamatan perekonomian.

- Penilaian investasi dilakukan dengan tiga metode yaitu:(a) Metode biaya;

Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidakmempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.

(b) Metode ekuitas;Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah mencatat investasi awal sebesarbiaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintahsetelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yangditerima akan mengurangi nilai investasi dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsikepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibatpengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.

(c) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk kepemilikanyang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 34

Akuntansi Aset Tetap- Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan padanilai wajar pada saat perolehan.

- Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu periode tahunanggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagaikonstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap dipakai.

- Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaatatau yang kemungkinan besar member manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalambentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, ditambahkan pada nilaitercatat aset yang bersangkutan.

Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap disajikandengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan akun Diinvestasikan dalamAset Tetap.

Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan- Suatu benda berwujud diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan jika:

(a) besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan denganaset tersebut akan diperoleh;

(b) biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan(c) aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.

Konstruksi Dalam Pengerjaan biasanya merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untukoperasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan olehkarenanya diklasifikasikan dalam aset tetap.

- Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika kriteriaberikut ini terpenuhi:(a) Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan(b) Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan;

- Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelahpekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuanperolehannya.

- Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.

Aset tetap Pemerintah Aceh disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetaptersebut dan belum memperhitungkan penyusutannya. Penyesuaian nilai asettetap dilakukan dengan melaksanakan rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal danakhir periode. Penyesuaian dimaksud adalah mutasi aset tetap, reklasifikasi aset,koreksi penambahan/pengurangan nilai aset tetap.

Aset tetap yang sulit ditentukan nilai perolehannya dicantumkan bernilai Rp1,namun nilai tersebut tidak terakumulasi di dalam aset tetap keseluruhan. Hal inidilakukan oleh Pemerintah Aceh dengan mempertimbangkan agar paling tidakaset tersebut dicatat terlebih dahulu dan penilaian secara akurat tetap akandilaksanakan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 35

Akuntansi Kewajiban

- Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayardalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnyadiklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

- Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.- Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengahbank sentral pada tanggal neraca.

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

- Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau beberapa periodesebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan mungkin timbuldari adanya keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran oleh pengguna anggaran,kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakanakuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan, atau kelalaian.

- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan, baik yangmempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, dilakukan dengan pembetulan pada akunyang bersangkutan dalam periode berjalan.

- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya danmempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan,dilakukan dengan pembetulan pada akun pendapatan atau akun belanja dari periode yangbersangkutan.

- Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembalibelanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya danmempengaruhi posisi kas serta mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabilalaporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan padaakun pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas dana yang terkait.

- Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja (sehingga mengakibatkan penerimaan kembalibelanja) yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya danmempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas,apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulanpada akun pendapatan lain-lain.

- Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi padaperiode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuanganperiode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas danalancar.

- Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dantidak mempengaruhi posisi kas, baik sebelum maupun setelah laporan keuangan periodetersebut diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pos-pos neraca terkait pada periodeditemukannya kesalahan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENERAPANNYA | Catatan atas Laporan Keuangan 36

Penyajian Laporan Arus KasLaporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama

periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan non anggaran.

Aktivitas OperasiArus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan

operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitasoperasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Aktivitas Investasi Aset Non KeuanganArus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yangbertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakatdimasa yang akan datang.

Aktivitas PembiayaanArus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran, yang bertujuanuntuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan klaim pemerintahterhadap pihak lain di masa yang akan datang.

Aktivitas Non AnggaranArus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pemerintah.Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara lain Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kirimanuang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari SuratPerintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspendan Askes.

Transaksi investasi dan pembiayaan yang tidak mengakibatkan penerimaan ataupengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebutdiungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengecualian transaksi bukan kas dari Laporan Arus Kas konsisten dengan tujuanlaporan arus kas karena transaksi bukan kas tersebut tidak mempengaruhi kas periode yangbersangkutan.Transaksi bukan kas yang tidak mempengaruhi laporan arus kas adalah perolehanaset melalui pertukaran atau hibah.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 37

BAB VPENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN

5.1 Penjelasan atas Akun dalam Neraca

A. Aset Lancar

Aset adalah merupakan sumber daya ekonomis yang dimiliki dan atau dikuasai serta dapatdiukur dengan satuan uang yang terdiri dari Aset Lancar dan Aset Non Lancar.

Diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan ataudimiliki untuk dipakai dalam waktu satu tahun anggaran.

Aset Lancar Pemerintah Aceh per 31 Desember 2013 terdiri dari :

Kas di Kas Daerah Rp. 1.363.580.372.457,96

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 372.357.836,00

Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 528.272.445,07

Kas di Bendahara BLUD Rp. 36.186.329.064,24

Piutang Pajak Rp. 17.898.330,00

Piutang BLUD Rp. 32.370.494.234,42

Piutang LUEP Rp. 13.208.756.350,00

Piutang Penyisihan LUEP Rp. (10.283.564.600,00)

Piutang Dana Bergulir Rp. 30.395.931.010,00

Penyisihan Piutang Dana Bergulir Rp. (30.395.931.010,00)

Piutang Kontribusi Tetap Rp. 200.000.000,00

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Rp. 150.069.844,00

Asuransi Dibayar Dimuka Rp. 3.389.260.872,19

Persediaan Rp. 2.438.825.905.695,95

Total Aset Lancar Rp. 3.878.546.152.529,83

1. Kas di Kas Daerah

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo kas di KasDaerah per 31 Desember 2013dan 2012

1.363.580.372.457,96 1.931.325.183.100,75

Kas di Kas Daerah merupakan saldo kas yang terdapat pada Bank Umum yang digunakanatas nama rekening Kas Umum Aceh dengan saldo per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp1.363.580.372.457,96.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 38

Rekonsiliasi saldo Buku Kas Umum dengan saldo kas dan Bank adalah sebagai berikut:

Nama Bank Nomor Rekening Jumlah Rincian (Rp) Total (Rp)a. Saldo Buku Kas Umum. per 31 Desember 20131) Saldo awal 1.931.325.183.100,762) Penerimaan 10.466.839.699.119,602) Pengeluaran (11.034.584.509.762,40)

Saldo Buku Kas Umum 1.363.580.372.457,96

b. Saldo Kas dan Bank. per 31 Desember 2013Bank BPD Aceh 01.02.610030.3 1.365.437.146.053,92Bank BPD Aceh 01.02.121186.9 -Bank BPD Aceh 01.02.121285.2 -Bank BPD Aceh 01.02.120849.2 -Bank BPD Aceh 01.02.120003.4 -Bank BPD Aceh 01.02.121090.1 -Bank BPD Aceh 01.02.121020.8 -Bank BNI 57141571 17.925.237,00Bank Syariah Mandiri 100104664 275.902.403,28Bank BRI 000015.30.9 50.812.367,93Bank Bukopin 1002211137 7.584.898.070,86Bank Mandiri 9908061 62.147.831,97

Saldo Kas dan Bank 1.373.428.831.964,96

Koreksi Saldo Kas dan Bank :Sisa Kas Bon di BPM yang tidakdipertanggungjawabkan

429.400.000,00

Outstanding SP2D (5.076.359.811,00)Outstanding Return SP2D (5.201.499.696,00)Jumlah koreksi kas dan bank (9.848.459.507,00)

Saldo Kas dan Bank Setelah Koreksi 1.363.580.372.457,96Selisih antara Saldo Buku Kas Umum dengan Saldo Kas dan Bank -

Penjelasan koreksi saldo pada rekonsiliasi kas dan bank adalah sebagai berikut :a. Sisa Kas Bon di BPM Aceh sebesar Rp429.400.000,00 berasal dari sisa UMK pada

tahun anggaran 2007 untuk Kegiatan Program Identifikasi Potensi MasyarakatMiskin yang belum dipertanggungjawabkan oleh PPTK sampai dengan 31Desember 2013.

b. Outstanding SP2D sebesar Rp5.076.359.811,00 merupakan SP2D yang telahdikeluarkan per 31 Desember 2013 namun dicairkan di tahun 2014.

c. Outstanding Return SP2D sebesar Rp5.201.499.696,00 merupakan SP2D yang telahdikeluarkan per 31 Desember 2013 namun karena adanya kesalahan nomorrekening bank penerima maka dibutuhkan perbaikan sehingga baru dapatdicairkan di tahun 2014.

2. Kas di Bendahara Pengeluaran

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Kas diBendahara Pengeluaran per31 Desember 2013 dan 2012

372.357.836,00 338.530.636,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 39

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan sisa pengeluaran APBA TA 2013 yangdikeluarkan dengan SP2D UP/TU/GU dan belum dipertanggungjawabkan sampai dengantanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp372.357.836,00 dengan rincian sebagai berikut:

No. UraianPer 31 Desember 2013

(Rp)Per 31 Desember 2012

(Rp)1. Biro Hukum 33.827.000,00 -2. Badan Penanggulangan Bencana Aceh 338.530.836,00 338.530.636,00

Jumlah 372.357.836,00 338.530.636,00

Kas di Bendahara Pengeluaran pada tahun anggaran 2013 sebesar Rp33.827.200,00selain itu Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp338.530.636,00 merupakan sisakas pada pelaksanaan tahun anggaran 2012 yang belum dipertanggungjawabkansampai dengan per 31 Desember 2013. Dalam hal ini Sdr. A, BendaharaPengeluaran BPBA tahun anggaran 2012 sedang ditangani oleh Kepolisian ResortKota Banda Aceh berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LPB/922/XI/2012/SatReskrim tanggal 05 Nopember 2012, dan bersangkutan telah dimasukkan dalamDaftar Pencarian Orang (DPO) Nomor: DPO/282/XII/2012/Sat Reskrim denganpelanggaran tindak pidana penggelapan dalam jabatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 374 KUHPidana. Dalam hal ini Kepala BPBA mengambil kebijakanmenahan gaji dan tunjangan yang bersangkutan sejak bulan April 2013, menunggutindaklanjut penyelesaian berikutnya.

Saldo Rekening Koran Bendahara Pengeluaran pada SKPA per 31 Desember 2013menunjukkan bahwa tidak seluruh rekening bersaldo nihil. Terdapat 5 (lima)Rekening Bendahara Pengeluaran SKPA yang masih memiliki saldo, yaitu:

No. UraianSaldo RK

Per 31 Desember 2013(Rp)

Keterangan

1. Badan Penanggulangan Bencana Aceh 125.430.729,00 Belanja pegawai belumdicairkan

2. Dinas Pendidikan 71.525.600,38 Belanja pegawai belumdicairkan

3. Dinas Bina Marga 147.683.200,00 Belanja pegawai belumdicairkan

4. Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 1.192.942.591,00 Belanja pegawai belumdicairkan

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat 543.394.029,00 Belanja pegawai belumdicairkan

Jumlah 2.080.976.149,38

Sementara itu, Bendahara Pengeluaran SKPA Badan Investasi dan Promosi masihmenguasai kas tunai per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.287.931,00 yangmerupakan pendapatan jasa giro rekening bendahara pengeluaran yang belumdisetor ke Kas Daerah per 31 Desember 2013.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 40

3. Kas di Bendahara Penerimaan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Kas diBendahara Penerimaan per 31Desember 2013 dan 2012.

528.272.445,07 410.950.954,29

Kas di Bendahara Penerimaan merupakan setoran yang diterima oleh BendaharaPenerimaan pada akhir tahun dan belum disetor ke rekening Kas Umum Aceh denganrincian sebagai berikut:

No. UraianPer 31 Desember 2013

(Rp)Per 31 Desember 2012

(Rp)1. Rumah Sakit Ibu dan Anak 384.256,002. Sekretariat Baitul Mal 522.125.491,07 400.937.776,293. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 5.762.698,00 10.013.178,00

Jumlah 528.272.445,07 410.950.954,29

Kas di Bendahara Penerimaan Rumah Sakit Ibu dan Anak sebesar Rp384.256,00merupakan kas tunai di Rekening Bendahara Peneriman JKA yang belum disetor keRekening BLUD. Kas di Bendahara Penerimaan Sekretariat Baitul Mal Rp522.125.491,07merupakan uang penerimaan zakat yang belum disetor ke rekening Kas Umum Aceh per31 Desember 2013. Kas di Bendahara Penerimaan Badan Ketahanan Pangan danPenyuluhan sebesar Rp5.762.698,00 merupakan setoran penerimaan dari pengembaliandana LUEP yang belum disetor ke rekening Kas Umum Aceh per 31 Desember 2013.

Selain kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan sebagaimanayang telah diuraikan di atas juga terdapat Kas di Bendahara Penyaluran ZIS, merupakandana zakat, infaq, dan sadaqah yang belum sempat disalurkan sepenuhnya untukpenerima per 31 Desember 2013 sebesar Rp63.707.006.798,96. Terdiri dari dana zakatRp24.324.059,62 dan dana infaq Rp63.682.682.739,34.

4. Kas di Bendahara Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Kas diBendahara BLUD per 31Desember 2013 dan 2012.

36.186.329.064,24 38.829.221.672,20

Kas di Bendahara BLUD terdiri dari:

No UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

1. RSUD dr. Zainoel Abidin 22.433.427.419,99 17.804.275.439,61

2. Rumah Sakit Jiwa 12.557.992.803,01 13.800.013.670,41

3. Rumah Sakit Ibu dan Anak 1.194.908.841,24 7.224.932.562,18Jumlah 36.186.329.064,24 38.829.221.672,20

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 41

a. Saldo kas RSUD dr. Zainoel Abidin sebesar Rp22.433.427.419,99, tersimpan pada:

No. Nama Bank Nomor RekeningSaldo Saldo

per 31 Des 2013 per 31 Des 20121 PT. Bank Aceh (BLUD) 010.01.02.630044-4 8.131.951.569,38 -2 PT. BNI (BLUD) 8888888610 949.430.545,00 -3 PT. Bank Aceh 010.01.02.600006-1 - 10.208.329.519,004 PT. Bank Aceh (BRA) 010.01.02.600026-6 - 1.821.573.666,005 PT. BRI (Jamkesmas) 0037-01-002268-30-6 5.453.827.966,61 99.201.485,616 PT. BNI (Askes Sosial) 163860428 2.675.565.847,00 1.203.905.741,007 PT. BNI (Jamkesmas) 7878755555 2.430.018.865,00 106.393.080,008 PT. BNI (JKA) 196597147 2.742.440.874,00 4.339.122.750,009 PT. BNI (Askeskin) 115791491 50.191.753,00 6.003.448,00

10 Kas Tunai - - 19.745.750,00

Jumlah 22.433.427.419,99 17.804.275.439,61

Saldo Kas di Bendahara BLUD RSUD ZA 31 Desember 2012 adalah sebesarRp17.804.275.439,61 menjadi sebesar Rp17.878.712.586,61 akibat adanyapenyesuaian tambah atas Hutang Pajak sebesar Rp74.437.147,00; merupakanhutang pajak tahun 2012 yang tidak terdapat pada kas awal dan tidak dicatatsebagai pengeluaran.

b. Kas di Bendahara BLUD Rumah Sakit Jiwa sebesar Rp12.557.992.803,01 tersimpanpada:

No. Nama Bank Nomor Rekening Saldoper 31 Des 2013

Saldoper 31 Des 2012

1 PT. Bank Aceh 010.01.02.620002-4 - 2.247.175.377,802 PT. Bank Mandiri 158.000144915.6 12.545.841.330,72 10.961.535.321,643 PT. Bank Mandiri 158.000164349.3 8.391.950,29 13.425.353,974 PT. BRI 0037-01-002273-30-1 1.639.522,00 2.225.789.234,005 Kas Tunai - 2.120.000,00 227.394.562,006 Outstanding Check - - (1.875.306.179,00)

Jumlah 12.557.992.803,01 13.800.013.670,41

Saldo Kas di Bendahara BLUD per 31 Desember 2012 adalah sebesarRp13.800.013.670,41 menjadi sebesar Rp13.028.881.645,41 akibat adanyapenyesuaian terhadap hal-hal berikut:- Penyesuaian kurang senilai Rp377.554.734,00 yang merupakan Hutang Pajak

Pihak Ketiga yang belum disetor ke Kas Daerah per 31 Desember 2012 danmasih tercatat di dalam saldo awal, terdiri atas: Senilai Rp150.467.172,00 pada Rekening Bendahara Pengeluaran RS Jiwa

Bank Aceh No. Rekening 010.01.02.620002-4; Senilai Rp227.087.562,00 pada Kas Tunai Bendahara Pengeluaran.

Atas hutang pajak tersebut telah diselesaikan pada tahun 2013.- Penyesuaian kurang senilai Rp390.487.975,00 pada BRI No. Rekening 0037-

01-002273-30-1 yang merupakan sisa luncuran dana Jamkesmas yang belumdipertanggungjawabkan pada 31 Desember 2012 sehingga belum dapatdiakui sebagai kas RS Jiwa 31 Desember 2012.

- Penyesuaian kurang senilai Rp3.089.316,00 pada BRI No. Rekening 0037-01-002273-30-1 yang merupakan Hutang Penerimaan Negara Bukan Pajakberupa Jasa Giro yang belum disetor ke Kas Negara per 31 Desember 2012

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 42

dan masih tercatat di dalam saldo awal. Atas hutang tersebut telahdiselesaikan pada tahun 2013.

Pada saldo Kas di Bendahara Rumah Sakit Jiwa per 31 Desember 2013 senilaiRp12.557.992.803,01, diantaranya terdapat saldo senilai Rp1.639.522,00 padaBRI No. Rekening 0037-01-002273-30-1 yang merupakan Jasa Giro yang belumdisetor ke Kas Negara per 31 Desember 2013.

c. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan Rumah Sakit Ibu dan Anak sebesarRp1.194.908.841,24 tersimpan pada:

No. Nama Bank Nomor RekeningSaldo Saldo

per 31 Des 2013 per 31 Des 2012

1 PT.Bank Aceh 010.01.02.600013-8 - 1.309.137.355,00

2 PT. Bank Syariah Mandiri 700174694 - 827.335.541,00

3 PT. Bank Syariah Mandiri 7032826606 1.151.565.286,96 1.492.254.792,19

4 PT. BRI 00000037-01-002280-30-8 3.700.410,00 3.462.300.517,00

5 Kas Tunai - 39.643.144,28 133.904.356,99

Jumlah 1.194.908.841,24 7.224.932.562,18

Saldo Kas di Bendahara BLUD RS Ibu dan Anak 31 Desember 2012 adalahsebesar Rp7.224.932.562,18 menjadi sebesar Rp6.091.474.345,05 akibat adanyapenyesuaian terhadap hal-hal berikut:

- Penyesuaian kurang senilai Rp1.078.463.108,13 pada BRI No. Rekening0037-01-002280-30-8; merupakan sisa luncuran dana Jamkesmas yang belumdipertanggungjawabkan pada 31 Desember 2012 sehingga tidak dapat diakuisebagai kas RS Ibu dan Anak 31 Desember 2012.

- Penyesuaian kurang senilai Rp30.500.000,00 pada Kas Tunai BendaharaPengeluaran per 31 Desember 2012; merupakanSewa Dibayar Dimuka untuksewa tanahPT. KAI yang sudah dibayarkan pada tanggal 10 Desember 2012dengan anggaran BLUD tapi ternyata telah dibayar juga dengan anggaranAPBA dan dana yang sudah dibayar tersebut belum dapat ditarik kembali .

- Penyesuaian kurang senilai Rp21.700.000,00 merupakan OutstandingCheque 2012 yang sudah di catat sebagai pengeluaran TA 2012 tapi masihtercatat sebagai saldo awal.

- Penyesuaian kurang senilai Rp2.795.109,00 pada Kas Tunai BendaharaPengeluaran per 31 Desember 2012; merupakan Utang Jasa Giro 2012 ke KasDaerah. Atas hutang jasa giro tersebut telah diselesaikan pada tahun 2013.

Pada saldo Kas di Bendahara Rumah Sakit Ibu dan Anak per 31 Desember 2013sebesar Rp1.194.904.841,24 diantaranya terdapat Rp4.558.541,28 yangmerupakan kas tunai pada Bendahara Pengeluaran Rumah Sakit Ibu dan Anakdan Rp35.084.603,00 yang merupakan kas yang ditarik untuk membayar pajaknamun belum disetor sehingga menimbulkan utang PFK.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 43

5. Piutang Pajak

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Piutang Pajakper 31 Desember 2013 dan 2012.

17.898.330,00 772.737.630,00

Piutang Pajak per 31 Desember 2013 sebesar Rp17.898.330,00 merupakan piutang PajakPengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan dengan rincian tagihan sebagai berikut:

a. PT. Arun NGL. Co

Periode BASTTANGGAL

BASTvolume

(M3)Satuan(Rp)

Jumlah(Rp)

Oktober s.d Desember 2011 973/1118/2013 23/08/2013 375548 10 3.755.480,00

April s.d Juni 2013 973/55403 11/11/2013 422296 10 4.222.960,00

Juli s.d September 2013 973/55406 11/11/2013 868120 10 8.681.200,00

Jumlah 16.659.640,00

b. PT. Pertamina

Periode BAST TANGGALBAST

volume(M3)

Satuan(Rp)

Jumlah(Rp)

April s.d Juni 2013 973/55404 11/11/2013 54876 10 548.760,00

Juli s.d September 2013 973/55405 11/11/2013 50797 10 507.970,00

Jumlah 1,056,730.00

c. PT. Exxon Mobil Oil Indonesia

Periode BASTTANGGAL

BASTvolume

(M3)Satuan(Rp)

Jumlah(Rp)

April s.d Juni 2013 973/55407 11/11/2013 9232 10 92.320,00

Juli s.d September 2013 973/55408 11/12/2013 8964 10 89.640,00

Jumlah 181.960,00

6. Piutang BLUD

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo PiutangBLUD per 31 Desember 2013dan 2012.

32.370.494.234,42 74.885.430.768,49

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 44

Rincian piutang BLUD terdiri dari:No Uraian

Per 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012(Rp) (Rp)

1. Dana Jamkesmas tahun 2012 pada RSU. dr. ZainoelAbidin

15.278.258.107,14 42.048.865.635,14

2. Dana Askes tahun 2012 pada RSU. dr. ZainoelAbidin

- 1.619.553.500,00

3. Dana JKA tahun 2012 pada RSU. dr. ZainoelAbidin

7.855.804.970,31 8.218.570.260,92

4. Dana Integrasi Jampersal ke JKA tahun 2012 - 513.707.000,00

5. Dana integrasi Jamkesmas ke JKA tahun 2012 - 21.486.710.829,52

6. Piutang Askessos pada Rumah Sakit Jiwa - 44.030.667,00

7. Piutang JKA pada Rumah Sakit Jiwa - -

8. Piutang Pasien Umum pada Rumah Sakit Jiwa 85.275.500,00 50.844.000,00

9. Piutang Pasien BRA pada Rumah Sakit Jiwa 12.524.500,00 12.524.500,00

10. Piutang Jamkesmas pada Rumah Sakit Jiwa 6.603.260.081,00 721.919.375,91

11. Piutang IPWL pada Rumah Sakit Jiwa 7.605.000,00 -

12. Piutang TC pada Rumah Sakit Jiwa 38.910.000,00 -

13. Piutang Pasien Umum pada Rumah Sakit Ibu danAnak

6.740.500,00 7.033.000,00

14. Piutang Jamkesmas pada Rumah Sakit Ibu danAnak

2.482.115.575,97 -

15. Piutang JKA pada Rumah Sakit Ibu dan Anak - 161.672.000,00

Jumlah 32.370.494.234,42 74.885.430.768,49

7. Piutang LUEP

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Piutang LUEPper 31 Desember 2013 dan 2012. 13.208.756.350,00 13.273.856.350,00

Piutang LUEP per 31 Desember 2013 sebesar Rp13,208,756,350.00 merupakan pinjamanLembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) dalam rangka mendanai ProgramPeningkatan Ketahanan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Acehdengan rincian sebagai berikut:

a. Piutang Pokok

NO UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

1. Saldo Piutang Pokok LUEP TA. 2003 158,000.000,00 158.000.000,00

2. Saldo Piutang Pokok LUEP TA. 2004 111.605.000,00 111.605.000,00

3. Saldo Piutang Pokok LUEP TA. 2005 1.651.987.000,00 1.651.987.000,004. Saldo Piutang Pokok LUEP TA. 2007 7.303.505.000,00 7.341.445.000,005. Saldo Piutang Pokok LUEP TA. 2008 1.999.220.000,00 1.998.590.000,00

6. Saldo Piutang Pokok LUEP TA. 2009 1.169.177.500,00 1.189.547.500,00

Jumlah 12.393.494.500,00 12.451.174.500,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 45

b. Denda Keterlambatan Pengembalian PiutangNO Uraian

Per 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012(Rp) (Rp)

1. Saldo Denda TA. 2003 9.400.000,00 9.400.000,00

2. Saldo Denda TA. 2004 5.630.250,00 5.630.250,00

3. Saldo Denda TA. 2005 91.599.350,00 91.599.350,00

4. Saldo Denda TA. 2007 495.210.250,00 498.000.250,00

5. Saldo Denda TA. 2008 126.775.000,00 131.405.000,00

6. Saldo Denda TA. 2009 86.647.000,00 86.647.000,00

Jumlah 815.261.850,00 822.681.850,00

Dari jumlah Piutang LUEP sebesar Rp13.208.756.350,00 telah diklasifikasikan tingkatkelancaran pengembalian dana LUEP dengan rincian sebagai berikut:

No UraianJumlah

NasabahSisa Pinjaman Denda Jumlah Tunggakan

1 Macet 25 5.758.507.000,00 287.925.350,00 6.046.432.350,00

2Setor 1 kali nilai≤ Rp 1 Juta

3 239.540.000,00 12.082.000,00 251.622.000,00

3Tidak menyetor sejak3tahun terakhir

21 3.694.325.000,00 266.335.250,00 3.960.660.250,00

4Pinjaman pokok lunas,tidak menyetor denda 3 - 24.850.000,00 24.850.000,00

5Diperkirakan masihmelunasi

23 2.716.825.000,00 224.069.250,00 2.940.894.250,00

6Tidak diketahui namapenyetor

- - - (15.702.500,00)

Jumlah 75 12.409.197.000,00 815.261.850,00 13.208.756.350,00

8. Penyisihan Piutang LUEP

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan Penyisihan PiutangLUEP per 31 Desember 2013dan 2012.

(10.283.564.600,00) -

Penyisihan piutang LUEP merupakan nilai piutang yang diperkirakan tidak dapatditagih sebesar Rp10.283.564.600,00, akibat konflik, usaha bangkrut, nasabah sudahmeninggal dunia, dan alamat tidak jelas. Untuk itu dilakukan penyisihan sebagaimanarincian di bawah ini.

UraianPer 31 Desember 2013

(Rp)1. Macet (6.046.432.350,00)2. Setor 1 kali nilai ≤ Rp 1 Juta (251.622.000,00)3. Tidak menyetor sejak 3 tahun terakhir (3.960.660.250,00)4. Pinjaman pokok lunas, tidak menyetor denda (24.850.000,00)

Jumlah (10.283.564.600,00)

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 46

9. Piutang Dana Bergulir

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo PiutangDana Bergulir per 31Desember 2013 dan 2012.

30.395.931.010,00 30.395.931.010,00

Piutang Dana Bergulir sebesar Rp30.395.931.010,00 merupakan bantuan untuk Koperasi/Usaha Kecil Menengah berupa dana bergulir dalam rangka mendukung pemberdayaanekonomi rakyat pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha KecilMenengah (Disperindagkop dan UKM), terdiri dari Piutang Pokok Dana Bergulir sebesarRp28.672.770.010,00 dan Piutang Bagi Hasil Dana Bergulir sebesar Rp1.723.161.000,00dengan rincian sebagai berikut:

UraianPer 31 Desember 2013

(Rp)

Per 31 Desember 2012

(Rp)

Pokok Piutang :

• Dana Bergulir Bantuan Perkuatan PermodalanPengembangan Komoditi Unggulan Daerah (2007) 6.500.000.000,00 6.500.000.000,00

• Dana Bergulir Bantuan Perkuatan PermodalanBagi Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil (2008)

19.177.000.000,00 19.177.000.000,00

• Dana Bergulir Pengembangan KebijakanPeningkatan Ekonomi Lokal (2008)

2.910.200.000,00 2.910.200.000,00

• Dana Bergulir Perkuatan Permodalan BagiKoperasi (2009)

85.570.010,00 85.570.010,00

Jumlah 28.672.770.010,00 28.672.770.010,00

Bagi Hasil Piutang :

• Tahun 2007 585.000.000,00 585.000.000,00

• Tahun 2008 862.965.000,00 862.965.000,00

• Tahun 2009 275.196.000,00 275.196.000,00

Jumlah 1.723.161.000,00 1.723.161.000,00

1) Dana Bergulir Bantuan Perkuatan Permodalan Pengembangan Komoditi UnggulanDaerah (2007) sebesar Rp6.500.000.000,00 merupakan Program Penyaluran DanaBergulir Bantuan Perkuatan Permodalan Pengembangan Komoditi UnggulanDaerah tahun 2007 yang pelaksanaannya didasarkan pada Keputusan GubernurNanggroe Aceh Darussalam No. 518/555/2007 tanggal 22 Oktober 2007 tentangPenetapan Nama-nama Koperasi Penerima Bantuan Perkuatan PermodalanPengembangan Komoditi Unggulan Daerah dalam Rangka Pemberdayaan UsahaKecil dan Mikro. Dana bergulir tersebut diterima oleh 19 koperasi yang tersebar di19 Kabupaten/Kota.

2) Dana Bergulir Bantuan Perkuatan Permodalan Bagi Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil(2008) sebesar Rp19.177.000.000,00 merupakan Program Bantuan PerkuatanPermodalan Bagi Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil yang pelaksanaannya didasarkanpada Keputusan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam No. 518/761/2008 tentangPenetapan Nama-nama Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil Penerima BantuanPerkuatan Permodalan Tahun 2008. Dana bergulir tersebut diterima oleh 267kelompok masyarakat/koperasi/perorangan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 47

3) Dana Bergulir Pengembangan Kebijakan Peningkatan Ekonomi Lokal (2008)sebesar Rp2.910.200.000,00 merupakan program penguatan pemberdayaan UMKMmelalui perkuatan koperasi/LKM di Kabupaten/Kota dalam rangkamengembangkan ekonomi lokal.

4) Dana Bergulir Perkuatan Permodalan Bagi Koperasi (2009) sebesarRp85.570.010,00 merupakan Program Perkuatan Permodalan bagi Koperasi UsahaMikro dan Kecil.

10. Penyisihan Piutang Dana Bergulir

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo PenyisihanPiutang Dana Bergulir per 31Desember 2013 dan 2012.

(30.395.931.010,00) -

Diperkirakan Piutang Dana Bergulir sebesar Rp30.395.931.010,00 tidak dapatdikembalikan ke Kas Daerah. Piutang tersebut merupakan bantuan untuk Koperasi/Usaha Kecil Menengah dalam rangka mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat padaDinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang disalurkanpada tahun 2007-2009.

Piutang Dana Bergulir tercatat pada Neraca Pemerintah Aceh sejak tahun 2009 denganperkembangan sebagai berikut:

Tahun Pelaporanper 31 Desember

Saldo Dana Bergulirper 31 Desember

(Rp)

Bertambah/(Berkurang)

2009 42.276.361.000,00 -2010 42.251.461.000,00 (24.900.000,00)2011 42.251.461.000,00 -2012 30.395.931.010,00 (11.855.529.990,00)2013 30.395.931.010,00 -

Pengurangan saldo yang terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp11.855.529.990,00 bukandisebabkan pengembalian dana, namun dana tersebut dihibahkan kepada koperasi-koperasi yang tersebar pada kabupaten/kota dengan mempertimbangkan bahwa danatersebut tidak dikembalikan lagi dan dana tersebut dicairkan melalui belanja hibah. Daripenyajian Piutang Dana Bergulir tersebut, diantaranya adalah dana bergulir yangbersumber dari porsi 60% dana otsus yang menjadi hak kabupaten/kota.

11. Piutang Kontribusi Tetap

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo PiutangKontribusi Tetap per 31Desember 2013 dan 2012.

200.000.000,00 -

Kontribusi Tetap Yayasan Tgk. Fakinah sebesar Rp200.000.000,00 akan dilunasi padabulan Maret 2014 sesuai surat Yayasan Tgk. Fakinah Nomor 91/YTF/XII/2013, tanggal 27

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 48

Desember 2013 Hal Permohonan Penangguhan Pembayaran Setoran Kontribusi TetapTahun 2013.

12. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Bagian LancarTagihan Penjualan Angsuran per31 Desember 2013 dan 2012.

150.069.844,00 36.186.000,00

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran merupakan sisa tagihan ganti rugi rumahdan tanah milik Pemerintah Aceh yang timbul akibat penjualan barang milik daerahyang dilakukan secara cicilan/angsuran dengan harga ganti rugi Rp489.673.574,00jangka waktu 120 bulan. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran senilaiRp150.069.844,00 ini akan jatuh tempo pada periode akuntansi berikutnya.

13. Asuransi Dibayar Dimuka

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2013

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo AsuransiDibayar Dimuka per 31Desember 2013 dan 2012

3.389.260.872,19 2.303.021.630,61

Asuransi Dibayar Dimuka per 31 Desember 2013 sebesar RP.3.389.260.872,19merupakan belanja yang telah dikeluarkan pada tahun anggaran 2013 dan masih memilikimasa manfaat di tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut:

No UraianPer 31 Desember 2013

(Rp)Per 31 Desember 2012

(Rp)1. Asuransi Kesehatan dan General Check up

Anggota DPRA2.614.228.898,63 1.608.980.186,30

2. Asuransi kendaraan roda 4 pada SekretariatDPRA

47.886.706,85 47.717.056,22

3. Asuransi kendaraan dinas/operasional padaSekretariat DPRA

450.822.975,34 446.193.102,47

4. Asuransi Barang Milik Aceh padaPerwakilan Provinsi Aceh di Medan

- 6.732.195,29

5. Asuransi jiwa/kesehatan untuk kaderisasisantri Kab. Simeulue ke Pulau Jawa padakegiatan pembinaan terhadap Pimpinandan Tgk Dayah pada Badan PembinaanPendidikan Dayah

- 2.936.780,82

6. Asuransi untuk Dai pada Dinas Syariat Islam - 15.063.287,677. Asuransi kendaraan roda 4 Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah pada SekretariatDaerah Aceh (Biro Umum dan Protokol)

124.902.409,25 82.868.383,15

8. Asuransi kendaraan roda 4 pada DinasKesehatan Aceh

53.643.939,66 29.097.262,25

9. Asuransi Mobil Kepala Daerah/WakilKepala Daerah pada Sekretariat DaerahAceh (Biro Umum dan Protokol)

97.775.942,47 63.433.376,44

Jumlah 3.389.260.872,19 2.303.021.630,61

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 49

a. Asuransi kesehatan dan general check up anggota DPRA senilai Rp2.614.228.898,63merupakan sisa akrual asuransi kesehatan dan general checkup anggota DPRA padaPT.Asuransi Bosowo Periskop sesuai Surat Perjanjian nomor 009/1612/2013 tanggal5 Nopember 2013 senilai Rp3.098.031.000,00 dan jangka waktu selama 365 hariterhitung mulai tanggal 5 Nopember 2013 sampai dengan 4 Nopember 2014.

b. Asuransi kendaraan jabatan pada Sekretariat DPRA senilai Rp47.886.706,85merupakan sisa akrual asuransi perlindungan kendaraan pada PT. Asuransi RamaSatria Wibawa sesuai Surat Perjanjian nomor 027/1829/2013 tanggal 16 Nopember2013 senilai Rp54.792.000,00 dengan jangka waktu selama 365 hari terhitung mulaitanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan 15 Nopember 2014.

c. Asuransi kendaraan dinas/operasional pada Sekretariat DPRA senilaiRp450.822.975,34 merupakan sisa akrual asuransi perlindungan kendaraan padaPT.Asuransi Rama Satria Wibawa sesuai Surat Perjanjian nomor 009/1605/2013tanggal 5 Nopember 2013 senilai Rp534.254.500,00 dengan jangka waktu selama 365terhitung mulai tanggal 5 Nopember 2013 sampai dengan 4 Nopember 2014.

d. Asuransi kendaraan pada Sekretariat Daerah (Biro Umum) senilai Rp124.902.409,25merupakan sisa akrual perlindungan kendaraan pada PT. Asuransi Rama SatriaWibawa senilai Rp149.473.375,00 dengan jangka waktu 365 hari terhitung mulaitanggal 01 Nopember 2013 sampai dengan 01 Nopember 2014.

e. Asuransi kendaraan roda 4 Dinas Kesehatan senilai Rp53.643.939,66 merupakan sisaakrual perlindungan kendaraan pada PT. Asuransi Rama Satria Wibawa sesuai suratperjanjian Nomor: 142/DINKES/APBA/2013 tanggal 21 Oktober 2013 senilaiRp58.976.018,00 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan kalender, terhitung mulaitanggal 28 Nopember 2013 sampai dengan 28 Nopember 2014.

f. Asuransi kendaraan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah pada Sekretariat Daerah (BiroUmum) senilai Rp97.775.942,47 merupakan sisa akrual asuransi perlindungan kendaraanPT. Asuransi Rama Satria Wibawa senilai Rp149.950.500,00 dengan jangka waktu 365hari terhitung mulai tanggal 26 Agustus 2013 sampai dengan 26 Agustus 2014.

14. Persediaan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo persediaan per31 Desember 2013 dan 2012.

2.438.825.905.695,95 1.105.487.393.233,90

Persediaan sebesar Rp2.438.825.905.695,95 yang terdiri dari barang pakai habis yangmasih tersisa per 31 Desember 2013 sebesar Rp72.431.945.359,95 dan barangpersediaan yang akan diserahkan kepemilikannya kepada masyarakat/kabupaten/kotasebesar Rp2.366.393.960.336,00 dapat dilihat sebagai berikut:

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 50

Persediaan Barang Pakai Habis

a. Persediaan Alat Tulis Kantor

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Pendidikan 126.134.040,002 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 2.408.300,003 Sekretariat Majelis Pendidikan Dayah 264.900,004 Dinas Kesehatan 106.611.500,005 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 174.683.196,007 Rumah Sakit Ibu dan Anak 1.755.750,008 Dinas Cipta Karya 1.068.300,00

10 Dinas Perhubungan, Komintel 33.219.540,0011 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 98.900,0012 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 457.800,0013 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1.498.500,00

14 Dinas Sosial 34.937.400,0015 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 1.177.500,00

16 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 96.670.900,0017 Sekretariat Majelis Adat Aceh 635.650,0019 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 1.181.300,00

20 Satuan Polisi Pamong Praja 2.688.900,0021 Sekretariat Daerah 9.594.172,0022 Biro Tata Pemerintahan 1.353.683,0023 Biro Hukum 487.000,0024 Biro Humas 195.000,0026 Biro Organisasi 10.310.900,0027 Biro Umum dan Protokoler 7.897.300,0028 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh 3.676.900,0029 Sekretariat DPRA 23.758.100,0031 Inspektorat 3.211.100,0032 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 13.226.200,0035 Badan Baitul Mal Aceh 4.455.485,0036 Badan Penanggulangan Bencana Alam 198.350,0038 Sekretariat DPP KORPRI Aceh 515.000,0039 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 92.899.270,0040 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 691.500,0041 Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) 12.444.100,0042 Badan Arsip dan Perpustakaan 10.744.100,0043 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 9.034.400,0044 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 7.550.800,0045 Dinas Perkebunan 4.053.000,0046 Dinas Kehutunan 1.496.650,0047 Dinas Pertambangan & Energi 9.999.230,0048 Dinas Kelautan dan Perikanan 1.090.000,00

Jumlah 814.374.616,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 51

b. Persediaan Barang Pakai Habis

No. UraianNilai(Rp)

1 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 822.471.500,002 Rumah Sakit Jiwa 1.084.936.340,003 Rumah Sakit Ibu dan Anak 1.191.969.252,004 Dinas Perhubungan, Komintel 5.649.500,005 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 5.246.500,006 Sekretariat Majelis Adat Aceh 258.000,007 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh 2.288.000,008 Dinas Keuangan Aceh 49.553.735,00

9 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama 388.500,00

Jumlah 3.162.761.327,00

c. Persediaan Percetakan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 5.627.500,002 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 534.729.733,003 Rumah Sakit Ibu dan Anak 2.855.600,004 Dinas Pengairan 220.000,005 Dinas Cipta Karya 500.000,006 Dinas Perhubungan, Komintel 21.896.300,007 Dinas Sosial 25.688.000,008 Sekretariat Majelis Adat Aceh 1.362.100,009 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh 1.755.000,00

10 Inspektorat 1.902.000,0011 Dinas Syariat Islam 888.094.750,0012 Badan Baitul Mal Aceh 970.000,0013 BP2T 15.706.000,0014 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 812.588.625,0015 Dinas Perkebunan 2.515.000,0016 Dinas Kehutanan 1.752.500,00

Jumlah 2.318.163.108,00

d. Persediaan Peralatan Listrik/Elektronik

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 1.653.000,002 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 53.892.500,003 Dinas Perhubungan, Komintel 3.065.700,004 Dinas Sosial 55.623.700,005 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 15.745.465,006 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh 2.313.500,007 Sekretariat DPRA 16.953.000,008 Dinas Kehutanan 844.600,00

Jumlah 150.091.465,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 52

e. Persediaan Material/Speciemen/Bahan Lainnya

No. UraianNilai(Rp)

1 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 309.921.800,002 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 3.817.000,003 Dinas Syariat Islam 1.208.086.550,00

Jumlah 1.521.825.350,00

f. Persediaan Dekorasi

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Syariat Islam 96.955.100,00Jumlah 96.955.100,00

g. Persediaan Bibit Tanaman

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kehutanan 43.120.000,00Jumlah 43.120.000,00

h. Persediaan Obat-obatan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 293.485.340,702 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 2.730.170.974,003 Rumah Sakit Jiwa 2.740.630.299,254 Rumah Sakit Ibu dan Anak 736.822.486,005 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 255.400,006 Biro Umum 192.980.356,007 Sekretariat DPRA 2.036.580,008 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 137.793.560,00

Jumlah 6.834.174.995,95

i. Persediaan Bahan Kimia

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 149.096.400,00Jumlah 149.096.400,00

j. Persediaan Buku

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Investasi dan Promosi 336.595.500,002 Sekretariat Majelis Adat Aceh 18.320.000,00

Jumlah 354.915.500,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 53

k. Persediaan Bahan Pokok Makanan

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 2.162.779.000,00Jumlah 2.162.779.000,00

l. Persediaan Peralatan Olah Raga

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 3.761.177.343,00Jumlah 3.761.177.343,00

m. Persediaan Perlengkapan Pakaian

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Sosial 37.219.351.730,002 Dinas Syariat Islam 2.461.095.003,00

Jumlah 39.680.446.733,00

n. Persediaan Alat Mesin Pertanian

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 489.468.000,00Jumlah 489.468.000,00

o. Persediaan Benda Pos

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Pemberdayaan Masyarakat 84.000,00Jumlah 84.000,00

p. Persediaan Barang Habis Pakai (medis) lainnya

No. UraianNilai(Rp)

1 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 10.892.512.422,00Jumlah 10.892.512.422,00

Persediaan yang akan diserahkan kepemilikannya kepada masyarakat/kabupaten/kota.a. Persediaan Alat Kantor dan Rumah Tangga

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 13.381.663.650,002 BAPPEDA 4.954.222.000,003 Dinas Perhubungan, Komintel 324.830.000,004 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 139.600.000,005 Badan Penanggulangan Bencana Aceh 390.333.000,006 Badan Arsip dan Perpustakaan 32.106.052.250,007 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 714.967.500,00

Jumlah 52.011.668.400,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 54

b. Persediaan Alat Studio dan Komunikasi

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Perhubungan, Komintel 149.000.000,002 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 174.460.000,00

Jumlah 323.460.000,00

c. Persediaan Alat Kedokteran

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 49.581.519.961,002 Dinas Kesehatan Hewan dan Perternakan 468.280.000,00

Jumlah 50.049.799.961,00

d. Persedian Alat Laboratorium

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 199.500.000,00Jumlah 199.500.000,00

e. Persediaan Jalan dan Jembatan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Bina Marga 520.732.094.833,002 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilias Pendudukan 6.175.435.573,003 Badan Penanggulangan Bencana Alam 2.293.733.000,004 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 1.386.386.800,00

Jumlah 530.587.650.206,00

f. Persediaan Bangunan Gedung

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 14.508.102.698,002 Dinas Bina Marga 78.152.670.147,003 Dinas Cipta Karya 974.048.896.595,004 Dinas Perhubungan, Komintel 47.204.830.900,005 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 4.544.972.405,006 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilias Pendudukan 26.762.709.129,007 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 14.477.746.960,008 Badan Penanggulangan Bencana Alam 28.511.805.879,009 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 30.552.102.500,00

Jumlah 1.218.763.837.213,00

g. Persediaan Monumen

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Perhubungan, Komintel 3.489.037.500,002 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2.695.240.000,00

Jumlah 6.184.277.500,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 55

h. Persediaan Instalasi

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 6.000.586.140,002 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 5.400.000,00

Jumlah 6.005.986.140,00

i. Persediaan Bangunan Air (Irigasi)

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Pengairan 213.263.129.227,002 Dinas Perhubungan, Komintel 6.379.538.000,003 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilias Pendudukan 1.216.337.000,004 Badan Penanggulanan Bencana Alam 16.793.033.000,005 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 437.578.100,00

Jumlah 238.089.615.327,00

j. Persedian Tanah

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Penanggulangan Bencana Alam 154.280.000,002 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 244.228.319.259,00

Jumlah 244.382.599.259,00

k. Persediaan Jaringan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kesehatan 199.800.000,002 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 134.750.000,00

Jumlah 334.550.000,00

l. Persediaan Buku dan Perpustakaan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2.182.623.000,002 Dinas Pengairan 3.465.668.600,00

Jumlah 5.648.291.600,00

m. Persediaan Barang Bercorak Seni

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 524.670.000,00Jumlah 524.670.000,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 56

n. Persediaan Alat Bengkel dan Ukur

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Perhubungan, Komintel 1.836.975.000,00Jumlah 1.836.975.000,00

o. Persediaan Bibit Tanaman

No. UraianNilai(Rp)

1 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 4.312.875.730,00Jumlah 4.312.875.730,00

p. Persediaan Alat Angkutan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Perhubungan, Komintel 782.979.000,002 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 5.536.594.500,00

Jumlah 6.319.573.500,00

q. Persediaan Alat Pertanian dan Peternakan

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas kesehatan Hewan dan Peternakan 49.500.000,00Jumlah 49.500.000,00

r. Persediaan Aset Tak Berwujud

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Perhubungan, Komintel 769.130.500,00Jumlah 769.130.500,00

B. Aset Tidak Lancar

Aset Tidak Lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tidak berwujudyang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintahan.

Aset Tidak Lancar Pemerintah Aceh terdiri dari :

1. Investasi Jangka panjangInvestasi Jangka Panjang yaitu investasi yang diadakan dengan maksud untukmendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satuperiode akuntansi yang terdiri dari:

Uraian Rp1. Investasi Jangka Panjang 1.124.666.134.419,002. Aset Tetap 14.288.721.908.199,003. Dana Cadangan 773.909.187.634,004. Aset Lainnya 62.676.581.790,18

Jumlah Aset Tidak Lancar 16.249.973.812.042,18

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 57

a. Investasi Non Permanen

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Investasi NonPermanen per 31 Desember 2013dan 2012.

1.100.000.000,00 1.100.000.000,00

Investasi Non Permanen per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.100.000.000,00merupakan Investasi Dana Bergulir berupa Penyertaan Modal Pemerintah Acehpada Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Penyertaan modal tersebutmerupakan modal usaha bergulir yang disalurkan kepada masyarakat sesuaitujuan dan sasaran dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat kepada 11 BaitulQiradh. Penyertaan tersebut berdasarkan SK Gubernur No. 582/350/2009 tanggal19 Juni 2009 tentang Penetapan Anggaran dan Pelaksanaan Realisasi PenyertaanModal (Investasi), disalurkan sebesar Rp100.000.000,00 kepada masing-masingBaitul Qiradh dan dikelola selama lima tahun atau berakhir pada tahun 2014.Penerima modal usaha bergulir adalah BQ Amanah Nanggroe, BQ SuryaMadinah, BQ Bina Insan Mandiri, BQ Cut Nyak Dhien, BQ Abu Indrapuri, BQArafah, BQ Dewantara, BQ Surya Melati, BQ Al-Muslim, BQ LKMS Al-Ikhwahdan BQ Ar-Rahmah.

b. Investasi Permanen

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo InvestasiPermanen per 31 Desember 2012dan 2011.

1.123.566.134.419,00 1.132.346.621.689,32

Investasi permanen terdiri dari :

No UraianJumlah

(Rp)Investasi dalam Penyertaan Modal pada Perusahaan Daerah1. PT BPD Aceh 1.072.230.566.496,00

2. PD. Geunap Mufakat 6.500.000.000,00

3. PD. Pembangunan Aceh 5.150.000.000,00

4. PD. BPR Mustaqim 29.485.567.923,00

Jumlah 1.113.366.134.419,00

Penyertaan Modal Perusahaan Patungan1. PT Seulawah NAD Air 10.000.000.000,002. PT Sumatra Shipping Line 100.000.000,003. PT Sumatra Promotion Centre 100.000.000,00

Jumlah 10.200.000.000,00Total 1.123.566.134.419,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 58

Penjelasan penyertaan modal Pemerintah Aceh pada perusahaan daerah danperusahaan patungan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penyertaaan Modal pada Perusahaan Daerah

1) PT Bank AcehNilai investasi penyertaan modal Pemerintah Aceh pada PT Bank Aceh per31 Desember 2013 (audited) adalah sebesar Rp1.072.230.566.496,00 dengan nilaiinvestasi awal berdasarkan harga perolehan sebesar Rp551.971.100.000,00 danporsi kepemilikan sebesar 63,34%. Metode penilaian investasi yang digunakanoleh Pemerintah Aceh adalah metode ekuitas (equity method). Pendapatandeviden dan dana pembangunan yang diterima oleh Pemerintah Aceh dari BankAceh pada TA 2013 adalah sebesar Rp121.686.925.602,62 dan telah dibukukansebagai Pendapatan Asli Aceh.

2) PD Geunap MupakatPenyertaan modal Pemerintah Aceh pada PD Geunap Mupakat adalah sebesarRp6.500.000.000,00 yang merupakan harga perolehan dengan porsi kepemilikansebesar 89,65%. Nilai penyertaan modal pada PDGM disajikan denganmenggunakan cost method karena tidak terdapat informasi yang cukup untukmenyajikan nilai penyertaan modal pada PDGM dengan menggunakan equitymethod. Sejak tahun 2000 s.d 2008 PD. Geunap Mupakat tidak melakukankegiatan pembelian, pengolahan dan penjualan kopi serta mengalami kerugianterus-menerus. Opini Laporan Auditor Independen yang diberikan oleh BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atas Laporan Keuangan PDGeunap Mupakat per 31 Desember 2008 No. LHA-649/PW.01/4/2009 tanggal 26November 2009 adalah ”tidak menyatakan pendapat”. Selain itu BPKP juga telahmenerbitkan Laporan Hasil Audit Investigatif atas Dugaan PenyimpanganPemberian Pinjaman Dana Talangan Pembelian Kopi kepada Pihak Ketiga padaPD Geunap Mupakat Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006-2009 No. LAP-128/PW.01/5/2010 tanggal 19 April 2010 dan memberikan informasi bahwa telahterjadi penyimpangan oleh Direksi PD Geunap Mupakat tahun 2006 sd. 2009.Laporan Keuangan per 31 Desember 2010 belum diaudit oleh auditorindependen. Saat ini PD Geunap Mupakat sudah tidak beroperasi lagi dan kasuspenyimpangan pada PD Geunap Mupakat sudah ditangani oleh aparat penegakhukum. Berdasarkan surat Gubernur Aceh kepada Bupati Bener MeriahNo. 510/68117 tanggal 24 November 2010, Gubernur Aceh telah mempercayakanaset PD Geunap Mupakat kepada Bupati Bener Meriah untuk dijaga dari tindakanpenjarahan sementara menunggu hasil keputusan RUPS terhadap pengelolaanPD Geunap Mupakat yang akan datang.

3) PD Pembangunan Aceh (PDPA)Penyertaan modal Pemerintah Aceh pada PDPA dengan nilai investasi awalberdasarkan harga perolehan(cost method) sebesar Rp5.150.000.000,00 dan porsikepemilikan sebesar 65,55%. Penyertaan modal tersebut tidak dapat diyakinikewajaran nilainya dikarenakan opini Laporan Auditor Independen atas LaporanKeuangan PDPA per tanggal 31 Desember 2008 No. LHA-979/PW.01/4/2009tanggal 31 Desember 2009 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan(BPKP) yang menyatakan ”tidak menyatakan pendapat”. Laporan Keuangan per31 Desember 2013 belum diaudit oleh auditor independen.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 59

4) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mustaqim SukamakmurNilai investasi penyertaan modal Pemerintah Aceh pada BPR MustaqimSukamakmur per 31 Desember 2013 (audited) sebesar Rp29.485.567.923,00dengan nilai investasi awal berdasarkan harga perolehan sebesarRp37.779.504.000,00 dan porsi kepemilikan sebesar 100%. Metode penilaianinvestasi yang digunakan oleh Pemerintah Aceh adalah metode ekuitas (equitymethod). Pendapatan laba atas penyertaan modal Pemerintah Aceh pada BPRMustaqim Sukamakmur pada Tahun Anggaran 2013 adalah sebesarRp1.941.828.942,00 dan telah dibukukan sebagai Pendapatan Asli Aceh.

Penyertaan Modal Perusahaan Patungan

1) PT. Seulawah NAD Air (PT. SNA)Penyertaan modal Pemerintah Aceh pada PT SNA sampai dengan 31 Desember2013 adalah sebesar Rp10.000.000.000,00 dengan porsi kepemilikan sebesar 50%.Metode penilaian investasi yang digunakan oleh Pemerintah Aceh adalah metodebiaya (cost method). Penyertaan modal tersebut belum didukung dengan laporankeuangan investee yang memadai karena tidak ada laporan audit yang dilakukanoleh Auditor Independen. Sejak bulan Maret 2005, PT SNA sudah tidakberoperasi kembali. Penyertaan Pemerintah Aceh terhadap PT SNA dilakukanmelalui PDPA, namun pihak PDPA hanya mengakui penyertaan sebesarRp3.791.765.863,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp6.208.234.137,00.

2) PT. Sumatra Promotion Center (PT. SPC) dan PT. Sumatra Shipping Line (PT. SSL)Penyertaan modal Pemerintah Aceh pada PT Sumatra Promotion Centre(PT SPC) dan PT Sumatra Shipping Line (SSL) sampai dengan 31 Desember 2011masing-masing sebesar Rp100.000.000,00. Metode penilaian investasi yangdigunakan oleh Pemerintah Aceh adalah metode biaya (cost method) namunporsi kepemilikan Pemerintah Aceh pada perusahaan tersebut tidak diketahui.Penyertaan modal Pemerintah Aceh kepada PT SPC dan PT SSL dilakukanmelalui PDPA.

2. Aset TetapAset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satutahun dan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan olehmasyarakat umum.Aset Tetap Pemerintah Aceh diperoleh melalui pembelian/pembangunan yang sebagianbesar bersumber dari dana APBA, disamping adanya perolehan aset tetap dari hibah/donasimaupun pengurangan aset tetap karena hibah untuk kabupaten/kota dan masyarakat, sertaadanya penyesuaian-penyesuaian nilai aset tetap.Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 dicatat berdasarkan hasil konsolidasi laporankeuangan SKPA. Dalam proses konsolidasi juga dilakukan rekonsiliasi terhadap saldo awalAset Tetap (2012) dan rekonsiliasi realisasi belanja modal tahun anggaran 2013.Realisasi belanja modal dalam tahun anggaran 2013 adalah sebesar Rp1.650.120.551.283,00.Realisasi belanja modal tahun anggaran 2013 yang menjadi penambahan nilai aset tetapadalah realisasi belanja modal hasil rekonsiliasi dengan pengurus barang SKPA dan tercatatpada KIB SKPA.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 60

Selain itu juga terdapat penambahan serta pengurangan nilai aset tetap akibat dari adanyadonasi/hibah, dan penyesuaian lainnya. Sehingga saldo aset tetap per 31 Desember 2013yang disajikan pada neraca sebagaimana tabel di bawah ini:

No UraianSaldo Aset Tetap

berdasarkan Neracaper 31 Des 2012

Realisasi BelanjaModal TA 2013 Penyesuaian Nilai

Saldo Aset Tetap per31 Des 2012 setelah

penyesuaian

1 Tanah 3.442.676.224.478,00 8.404.557.000,00 8.650.688.759,00 3.459.731.470.237,00

2 Peralatan dan Mesin 1.484.273.654.385,00 404.635.807.319,00 (210.225.148.464,00) 1.678.684.313.240,00

3Gedung danBangunan

2.815.483.799.374,00 511.836.096.388,00 (1.074.547.610.732,00) 2.252.772.285.030,00

4Jalan, Irigasi danJaringan

5.854.924.708.501,00 712.421.451.713,00 121.025.970.473,00 6.688.372.130.687,00

5 Aset Tetap Lainnya 118.471.753.583,00 12.822.638.863,00 (20.879.356.107,00) 110.415.036.339,00

6Konstruksi DalamPengerjaan

70.591.085.171,00 - 28.155.587.495,00 98.746.672.666,00

JUMLAH 13.786.421.225.492,00 1.650.120.551.283,00 150.858.355.576,00 14.288.721.908.199,00

Rincian aset tetap disajikan sebagai berikut:a. Tanah

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Tanah per 31Desember 2013 dan 2012.

3.459.731.470.237,00 3.442.676.224.478,00

Tanah dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 3.442.676.224.478,00• Penambahan nilai aset tetap Tanah terdiri dari: 32.226.775.759,00

- Belanja modal tahun 2013 8.404.557.000,00- Barang dan Jasa -- Hibah 478.082.759,00- Reklas antar aset tetap 16.920.930.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 6.423.206.000,00

• Pengurangan aset tetap Tanah terdiri dari: 15.171.530.000,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota 233.100.000,00

Reklas antar aset tetap 14.919.800.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 18.630.000,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 3.459.731.470.237,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 61

b. Peralatan dan Mesin

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Peralatan dan Mesinper 31 Desember 2013 dan 2012.

1.678.684.313.240.00 1.484.273.654.385,00

Peralatan dan Mesin terdiri dari:1) Alat-alat Berat

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-alat Beratper 31 Desember 2013 dan 2012.

139.207.261.605,00 128.547.119.855,00

Alat-alat Berat dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 128.547.119.855,00• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Berat terdiri dari: 12.346.191.750,00

- Belanja modal tahun 2013 1.741.300.000,00- Barang dan jasa -- Hibah 150.000.000,00- Reklas antar aset tetap 9.798.566.750,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 656.325.000,00

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Berat terdiri dari: 1.686.050.000,00- Barang Pakai Habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke kab/kota -- Reklas antar aset tetap 1.654.500.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 31.550.000,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 139.207.261.605,00

2) Alat-alat Angkutan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Alat-AlatAngkutan per 31 Desember2013 dan 2012.

361.076.981.291,00 316.686.957.608,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 62

Alat-alat Angkutan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 316.686.957.608,00

• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Angkutan terdiridari:

92.429.473.508,00

- Belanja modal tahun 2013 37.940.933.658,00- Barang dan jasa 520.200.000,00- Hibah 6.558.996.300,00- Reklas antar aset tetap 44.690.956.750,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 2.718.386.800,00

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Angkutan terdiri dari: 48.039.449.825,00

- Barang Pakai Habis -

- Barang dan Jasa -

- Hibah ke Kab/Kota 1.177.092.800,00

- Reklas antar aset tetap 41.864.876.750,00

Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 4.326.205.000,00

- Penghapusan 671.275.275,00

Saldo akhir setelah penyesuaian 361.076.981.291,00

3) Alat-alat Bengkel dan Ukur

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat-alatBengkel dan Ukur per 31Desember 2013 dan 2012.

21.125.247.215,00 10.992.393.015,00

Alat-alat Bengkel dan Ukur dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 10.992.393.015,00• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Bengkel dan Ukur

terdiri dari:13.981.314.750,00

- Belanja modal tahun 2013 13.313.684.550,00- Barang dan Jasa -- Hibah -- Reklas antar aset tetap 665.650.200,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 1.980.000,00

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Bengkel dan Ukur terdiri dari: 3.848.460.550,00- Barang Pakai Habis 69.707.650,00- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 2.237.837.900,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 1.540.915.000,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 21.125.247.215,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 63

4) Alat Pertanian dan Peternakan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat-alatPertanian dan Peternakan per 31Desember 2013 dan 2012.

71.038.583.920,00 5.599.440.570,00

Alat-alat Pertanian dan Peternakan dengan rincian sebagai berikut:Uraian Rp

• Saldo Awal 5.599.440.570,00• Penambahan nilai aset tetap Alat Pertanian dan Peternakan

terdiri dari:66.347.888.700,00

- Belanja modal tahun 2013 66.139.468.700,00- Barang dan Jasa 5.700.000,00- Hibah -- Reklas antar aset tetap 202.720.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat Pertanian dan Peternakanterdiri dari:

908.745.350,00

- Barang pakai habis 1.870.000,00- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota 106.229.000,00- Reklas antar aset tetap 360.496.350,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 440.150.000,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 71.038.583.920,00

5) Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat-alatKantor dan Rumah Tangga per31 Desember 2013 dan 2012.

520.894.597.575,00 505.637.023.743,00

Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga dengan rincian sebagai berikut:Uraian Rp

• Saldo Awal 505.637.023.743,00• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Kantor dan Rumah

Tangga terdiri dari:150.839.704.533,00

- Belanja modal tahun 2013 140.806.531.448,00- Barang dan jasa 438.408.500,00- Hibah 382.700.000,00- Reklas antar aset tetap 4.924.693.500,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 4.287.371.085,00

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Kantor dan RumahTangga terdiri dari:

135.582.130.701,00

- Barang pakai habis 67.675.000,00- Barang dan jasa 28.282.500,00

Hibah ke Kab/Kota 443.700.000,00- Reklas antar aset tetap 6.811.788.450,00- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud 1.311.413.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 126.919.271.751,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 520.894.597.575,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 64

6) Alat Studio dan Alat Komunikasi

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat Studiodan Komunikasi per 31Desember 2013 dan 2012.

80.113.158.164,00 78.432.854.474,00

Alat-alat Studio dan Komunikasi dengan rincian sebagai berikut:Uraian Rp

• Saldo Awal 78.432.854.474,00

• Penambahan nilai aset tetap Alat Studio dan Komunikasiterdiri dari:

16.061.287.830,00

- Belanja modal tahun 2013 11.183.413.480,00- Barang dan Jasa 14.080.000,00- Hibah 64.250.000,00- Reklas antar aset tetap 3.415.009.850,00- Reklas aset Tetap ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud 384.566.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 999.968.500,00

• Pengurangan aset tetap Alat Studi dan Komunikasi terdiri dari: 14.380.984.140,00- Barang pakai habis 4.066.260,00- Barang dan jasa 141.776.000,00- Hibah ke Kab/Kota 33.788.880,00

Reklas antar aset tetap 2.438.166.500,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 11.763.186.500,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 80.113.158.164,00

7) Alat-alat Kedokteran

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat-alatKedokteran per 31 Desember2013 dan 2012.

353.101.227.113,00 287.671.313.970,00

Alat-alat Kedokteran dengan rincian sebagai berikut:Uraian Rp

• Saldo Awal 287.671.313.970,00• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Kedokteran terdiri dari: 66.350.468.643,00

- Belanja modal tahun 2013 59.726.081.255,00- Barang dan Jasa 27.000.000,00- Hibah -- Reklas antar aset tetap 359.700.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 6.237.687.388,00

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Kedokteran terdiri dari: 920.555.500,00- Barang pakai habis 62.300.000,00- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 858.255.500,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 353.101.227.113,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 65

8) Alat-alat Laboratorium

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat-alatLaboratorium per 31 Desember2013 dan 2012.

131.852.961.857,00 150.432.256.650,00

Alat-alat Laboratorium dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 150.432.256.650,00• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Laboratorium terdiri dari: 60.535.844.428,00

- Belanja modal tahun 2013 60.020.604.428,00- Barang dan Jasa 111.200.000,00

Hibah -- Reklas antar aset tetap 404.040.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Laboratorium terdiri dari: 79.115.139.221,00- Barang pakai habis 14.734.600,00- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 4.683.331.200,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 74.417.073.421,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 131.852.961.857,00

9) Alat Persenjataan/Keamanan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Alat-alatPersenjataan/Keamanan per 31Desember 2013 dan 2012.

274.294.500,00 274.294.500,00

Alat-alat Persenjataan/Keamanan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 274.294.500,00• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Keamanan terdiri dari: 1.875.000,00

- Belanja modal tahun 2013 1.875.000,00- Barang dan Jasa -- Hibah -- Reklas antar aset tetap -- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Keamanan terdiri dari: 1.875.000,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 1.875.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 274.294.500,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 66

10. Alat-alat Rambu/Plang Petunjuk

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan alat–alat Rambu/Plang Petunjuk per 31 Desember2013 dan 2012.

- -

Alat-alat Rambu/Plang Petunjuk dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal -• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Keamanan terdiri dari: 12.438.029.800,00

- Belanja modal tahun 2013 12.438.029.800,00- Barang dan Jasa -- Hibah -- Reklas antar aset tetap -- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Keamanan terdiri dari: 12.438.029.800,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 12.438.029.800,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian -

11. Alat-alat Olah Raga

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan alat–alat Olah RagaPetunjuk per 31 Desember 2013dan 2012.

- -

Alat-alat Olah Raga dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal -• Penambahan nilai aset tetap Alat-alat Keamanan terdiri dari: 1.323.885.000,00

- Belanja modal tahun 2013 1.323.885.000,00- Barang dan Jasa -- Hibah -- Reklas antar aset tetap -- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Alat-alat Keamanan terdiri dari: 1.323.885.000,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 1.323.885.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian -

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 67

c. Gedung dan Bangunan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Gedung danBangunan per 31 Desember 2013 dan2012.

2.252.772.285.030,00 2.815.483.799.374,00

Gedung dan Bangunan terdiri dari:1) Bangunan Gedung

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo BangunanGedung per 31 Desember 2013dan 2012.

2.198.583.081.513,00 2.774.257.241.457,00

Bangunan Gedung dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp

• Saldo Awal 2.774.257.241.457,00• Penambahan nilai aset tetap Bangunan Gedung terdiri dari: 546.786.390.200,00

- Belanja modal tahun 2013 511.646.153.388,00- Barang dan Jasa 3.382.842.000,00- Hibah 15.257.954.864,00- Reklas antar aset tetap 3.713.546.448,00- Reklas aset lainnya-aset tak berwujud ke Tetap-

bangunan gedung148.277.000,00

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 12.637.616.500,00• Pengurangan aset tetap Bangunan Gedung terdiri dari: 1.122.460.550.144,00

- Barang pakai habis 22.631.000,00- Barang dan Jasa 51.394.000,00- Hibah ke Kab/Kota 9.500.000,00- Reklas antar aset tetap 60.051.717.343,00- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud 2.201.611.750,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 1.060.123.696.051,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 2.198.583.081.513,00

2) Bangunan Monumen dan Tugu

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Monumen per31 Desember 2013 dan 2012.

54.189.203.517,00 41.226.557.917,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 68

Bangunan Monumen dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 41.226.557.917,00• Penambahan nilai aset tetap Bangunan Monumen terdiri dari: 13.577.620.600,00

- Belanja modal tahun 2013 189.943.000,00- Barang dan Jasa 256.200.000,00- Hibah -- Reklas antar aset tetap 13.052.577.600,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 78.900.000,00

• Pengurangan aset tetap Bangunan Monumen terdiri dari: 614.975.000,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota 482.832.000,00- Reklas antar aset tetap 132.143.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 54.189.203.517,00

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Jalan, Irigasi danJaringan per 31 Desember 2013 dan2012.

6.688.372.130.687,00 5.854.924.708.501,00

1) Jalan dan Jembatan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Jalan danJembatan per 31 Desember 2013dan 2012.

4,642,889,059,319.00 4.384.984.160.827,00

Jalan dan Jembatan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 4.384.984.160.827,00• Penambahan nilai aset tetap Jalan dan Jembatan terdiri dari: 289.105.181.492,00

- Belanja modal tahun 2013 154.493.297.450,00- Barang dan Jasa 130.787.350.200,00- Hibah 254.770.842,00- Reklas antar aset tetap 3.569.763.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Jalan dan Jembatan terdiri dari: 31.200.283.000,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota 30.915.361.000,00- Reklas antar aset tetap -- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud 284.922.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 4.642.889.059.319,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 69

2) Bangunan Air (Irigasi)

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Bangunan Air(Irigasi) per 31 Desember 2013dan 2012.

1.997.855.899.127,00 1.433.902.866.483,00

Bangunan Air (Irigasi) dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 1.433.902.866.483,00• Penambahan nilai aset tetap Bangunan Air (Irigasi) terdiri dari: 567.018.504.644,00

- Belanja modal tahun 2013 406.912.511.603,00- Barang dan Jasa 362.947.807,00- Hibah 71.874.224,00- Reklas antar aset tetap 158.677.626.400,00- Reklas aset Tetap Lainnya-aset tak berwujud ke Aset

Tetap-Bangunan Air825.714.500,00

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 167.830.110,00• Pengurangan aset tetap Bangunan Air (Irigasi) terdiri dari: 3.065.472.000,00

- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap -- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud 3.065.472.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 1.997.855.899.127,00

3) Instalasi

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Instalasi per 31Desember 2013 dan 2012.

21.251.813.718,00 19.388.984.450,00

Instalasi dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 19.388.984.450,00• Penambahan nilai aset tetap Instalasi terdiri dari: 2.420.727.918,00

- Belanja modal tahun 2013 1.549.708.260,00- Barang dan Jasa 212.217.700,00- Hibah 62.980.488,00- Reklas antar aset tetap 581.004.270,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 14.817.200,00

• Pengurangan aset tetap Instalasi terdiri dari: 557.898.650,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 548.035.750,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 9.862.900,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 21.251.813.718,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 70

4) Jaringan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Jaringan per 31Desember 2013 dan 2012.

26.375.358.523,00 16.648.696.741,00

Jaringan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 16.648.696.741,00• Penambahan nilai aset tetap Jaringan terdiri dari: 150.633.243.027,00

- Belanja modal tahun 2013 149.465.934.400,00- Barang dan Jasa 195.467.877,00- Hibah 843.744.750,00- Reklas antar aset tetap 80.445.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 47.651.000,00

• Pengurangan aset tetap Jaringan terdiri dari: 140.906.581.245,00- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 139.805.078.470,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 1.101.502.775,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 26.375.358.523,00

e. Aset Tetap Lainnya

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Aset Tetap Lainnyaper 31 Desember 2013 dan 2012.

110.415.036.339,00 118.471.753.583,00

Aset Tetap Lainnya terdiri dari:1) Buku dan Perpustakaan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Buku danPerpustakaan per 31 Desember2013 dan 2012.

97.611.261.959,00 107.986.650.843,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 71

Buku dan Perpustakaan dengan rincian sebagai berikut:Uraian Rp

• Saldo Awal 107.986.650.843,00• Penambahan nilai aset tetap Buku dan Perpustakaan

terdiri dari:24.060.254.163,00

- Belanja modal tahun 2013 9.974.996.663,00Barang dan Jasa 6.689.435.500,00

- Hibah -- Reklas antar aset tetap 3.457.973.000,00- Reklas aset lainnya-aset tak berwujud ke aset tetap

buku dan perpustakaan3.937.849.000,00

- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Buku dan Perpustakaan terdiridari:

34.435.643.047,00

- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap -- Reklas ke Aset Lainnya-Aset Tak Berwujud 10.541.153.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 23.894.490.047,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 97.611.261.959,00

2) Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo BarangBercorak Kesenian/Kebudayaanper 31 Desember 2013 dan 2012.

9.639.278.680,00 8.129.968.240,00

Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 8.129.968.240,00• Penambahan nilai aset tetap Barang Bercorak

Kesenian/Budaya terdiri dari:5.538.413.000,00

- Belanja modal tahun 2013 2.424.821.000,00- Barang dan Jasa -- Hibah -- Reklas antar aset tetap 3.113.592.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Barang Bercorak Kesenian/Budayaterdiri dari:

4.029.102.560,00

- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap -- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset 4.029.102.560,00- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 9.639.278.680,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 72

3) Hewan/Ternak dan Tumbuhan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Hewan/Ternak dan Tumbuhan per 31Desember 2013 dan 2012.

3.164.495.700,00 2.355.134.500,00

Hewan/Ternak dan Tumbuhan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 2.355.134.500,00• Penambahan nilai aset tetap Hewan/Ternak dan

Tumbuhan terdiri dari:811.601.200,00

- Belanja modal tahun 2013 422.821.200,00- Barang dan Jasa -- Hibah -- Reklas antar aset tetap 388.780.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -

• Pengurangan aset tetap Hewan/Ternak dan Tumbuhanterdiri dari:

2.240.000,00

- Barang pakai habis -- Barang dan Jasa -- Hibah ke Kab/Kota -- Reklas antar aset tetap 2.240.000,00- Penyesuaian nilai akibat rekonsiliasi aset -- Penghapusan -

Saldo akhir setelah penyesuaian 3.164.495.700,00

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Konstruksi DalamPengerjaan per 31 Desember 2013dan 2012.

98.746.672.666,00 70.591.085.171,00

Kontruksi Dalam Pengerjaan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Rp• Saldo Awal 70.591.085.171,00• Penambahan nilai Kontruksi Dalam Pengerjaan 29.810.490.695,00• Penyelesaian kontruksi dalam pengerjaan terdiri dari: 1.654.903.200,00

- Bangunan Gedung 1.654.903.200,00

Saldo akhir setelah penyesuaian 98.746.672.666,00

3. Dana Cadangan

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo Dana Cadanganper 31 Desember 2013 dan 2012. 773.909.187.634,00 753.950.159.498,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 73

Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yangmemerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahunanggaran. Dalam tahun 2013 tidak dilakukan penyisihan dana cadangan dan terhadappembentukannya belum ditetapkan dengan qanun.Nilai Dana Cadangan adalah saldo awal per 31 Desember 2012 sebesarRp753.950.159.498,00, ditambah jasa giro dan bunga deposito sebesarRp19,959,028,136.00, sehingga saldo akhir Dana Cadangan per 31 Desember 2013 adalahRp773,909,187,634.00dengan rincian sebagai berikut:

Penjelasan masing-masing Dana Cadangan adalah sebagai berikut:

NoJenis DanaCadangan

Nama BankBentukPenem-patan

Nomor Rekening

Saldo Saldo

31 Desember 2013 31 Desember2012

(Rp) (Rp)

1DanaCadanganUmum

Bank Aceh Giro 010 01.02.570482-0 161.318.473.200,00 155.670.498.535,00

Bank AcehSyariah

Deposito 610-04.02.000001-0 55.000.000.000,00 55.000.000.000,00

2Dana AbadiPendidikan

Bank Aceh Giro 010 01.02.571159-1 165.052.736.981,00 154.498.999.968,00

Bank Aceh Deposito 03.02.073275-2 140.000.000.000,00 140.000.000.000,00

3DanaCadanganPendidikan

Bank Aceh Giro 010 01.02.571160-6 252.537.977.453,00 248.780.660.995,00

Jumlah 773.909.187.634,00 753.950.159.498,00

a. Dana Cadangan UmumDana Cadangan Umum per 31 Desember 2013 dengan saldo sebesarRp216.318.473.200,00, merupakan saldo awal sebesar Rp210.670.498.535,00 danpenambahan Rp5.647.974.665,00. Penambahan saldo berasal dari bunga depositosebesar Rp3.274.099.580,00 dan jasa giro sebesar Rp2.374.030.085,00 yangmenambah langsung ke rekening dana cadangan umum serta pengurangan daribiaya administrasi sebesar Rp155.000,00.

b. Dana Abadi PendidikanDana Abadi Pendidikan per 31 Desember 2013 dengan saldo sebesarRp305.052.736.981,00, merupakan saldo awal sebesar Rp294.498.999.968,00 danpenambahan Rp10.553.737.013,00. Penambahan saldo berasal dari bunga depositosebesar Rp8.166.666.668,00 dan jasa giro sebesar Rp2.387.225.345,00 yangmenambah langsung ke rekening dana abadi pendidikan serta pengurangan daribiaya administrasi sebesar Rp155.000,00.Dana Abadi Pendidikan dibentuk pada TA 2004 yang berasal dari penyisihan DanaPendidikan dari Pemerintah Pusat yang terakumulasi dalam SiLPA. Pada TA 2005dan 2006 dilakukan penambahan terhadap Dana Cadangan berdasarkan KeputusanGubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. Ku.900/068/2005 tanggal 22November 2005 tentang Pelaksanaan Transfer ke Rekening Dana Abadi PendidikanTahun 2005 dan Keputusan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No.Ku.900/079/2006 tanggal 26 Desember 2006 tentang Pelaksanaan Transfer keRekening Dana Abadi Pendidikan Tahun 2006.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 74

c. Dana Cadangan PendidikanDana Cadangan Pendidikan per 31 Desember 2013 dengan saldo sebesarRp252.537.977.453,00 merupakan saldo awal sebesar Rp248.780.660.995,00 dan jasagiro Rp3.757.471.458,00 yang menambah langsung ke rekening dana cadanganpendidikan serta pengurangan dari biaya administrasi sebesar Rp155.000,00.Dana Cadangan Pendidikan dibentuk pada TA 2005 yang berasal dari sisa DanaPendidikan atas SiLPA TA 2003 dan 2004 berdasarkan Keputusan GubernurNanggroe Aceh Darussalam No. Ku.900/057/2005 tanggal 1 September 2005 tentangPelaksanaan Transfer ke Rekening Khusus Dana Cadangan Pendidikan Tahun 2005.

4. Aset Lainnya

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan Aset Lainnya per31 Desember 2013 dan 2012.

62.676.581.790,18 98.568.999.560,43

Aset lainnya per 31 Desember 2013 sebesar Rp62.676.581.790,18 terdiri dari, TuntutanGanti Rugi, Dana PER, Penyisihan Pengembalian Dana PER, Aset Tak Berwujud,Tagihan Penjualan Angsuran dan Aset Lain-lain sebagai berikut:

a. Tuntutan Ganti Rugi

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo dari TuntutanGanti Rugi per 31 Desember 2013dan 2012.

24.749.248.329,43 33.580.463.284,43

Merupakan kerugian daerah menindaklanjuti notisi audit BPK-RI terhadap laporankeuangan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2011. Terhadap kerugian daerah tersebutPemerintah Aceh telah mengeluarkan Surat Ketetapan Pembebanan SementaraKerugian Keuangan Daerah (SKPS) kepada Sdr. H, S.Sos selaku Kuasa Bendahara UmumAceh sesuai Surat Keputusan Gubernur Aceh Nomor: 951/633/2012 tanggal 11September 2012 tentang Pembebanan Kerugian Negara Sementara.Dari nilai kerugian sebesar Rp33.580.463.284,43 telah dilakukan audit khusussebesar Rp11.262.950.177,79 oleh BPKP, sisanya masih ditelusuri oleh InspektoratAceh.Pada tanggal 18 Maret 2013 Sdr. H, S.Sos melakukan penyetoran atas sebagiankerugian tersebut yaitu sebesar Rp8.831.214.955,00, sehingga saldo TGR menjadisebesar Rp24.749.248.329,43.

b. Dana PER

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo Dana PER per 31Desember 2013 dan 2012.

40.685.546.765,05 48.621.183.576,00

Dana PER merupakan program Pemerintah Aceh yang dimulai pada tahun 2001 hinggatahun 2003 yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan pemberdayaan ekonomi rakyatberupa penyaluran kredit untuk Usaha Kecil dan Rumah Tangga serta Koperasi melaluibeberapa Bank Umum, Perusahaan Daerah serta Koperasi. Pengelolaan dana PER pada

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 75

lembaga-lembaga ekonomi tersebut didasarkan pada Surat Keputusan GubernurProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam nomor 518/368/2001 tentang Penunjukan Bankdan Kopkaga untuk Penyaluran Dana Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh DarussalamKepada Perbankan dan Kopkaga serta Surat Keputusan Gubernur Provinsi NanggroeAceh Darussalam Nomor 518/368/2001 tentang Penunjukan Bank untuk PenyaluranDana Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam kepada Perbankan.Rekening Dana PER pada Bank sebagai berikut:

No Nama Rekening NomorPT. BANK BRI

1. Giro Khusus Penempatan Dana Pemerintah Aceh 0037.01.000192.30.52. Giro Penampungan Jasa/ Fee Pemerintah Aceh 0037.01.000200.30.23. Giro Penampungan Fee Tim Teknis PMUKRT 0037.01.000202.30.4

PT. Bank Aceh1. Dana Per Aceh Barat 01.02.801001-12. Dana Per Aceh Jaya 01.02.801002-03. Dana Per Nagan Raya 01.02.801003-74. Titipan Dana PER NAD 010.202.03.155. Set. Bunga Kredit PER Provinsi 010.202.03.096. Set. Pokok Kredit PER Propinsi 010.201.03.087. Tim Teknis PMUKRTK 010.01.02.570779-28. Rekening khusus 01.02.121.200-0

PT. Bukopin1. PKPMUKRT & KOP 10020001362. PKPMUKRT & KOP 1001999130

Saldo Dana PER per 31 Desember 2013 sebesar Rp40.685.546.765,05 adalah saldokredit dana PER melalui lembaga-lembaga sebagai berikut:

No Lembaga PenyalurPer 31 Desember 2013

(Rp)Per 31 Desember 2012

(Rp)1. PT Bank BRI 6.554.515.636,00 7.000.000.000,002. PT Bank Aceh 16.637.063.553,05 23.296.216.000,003. PT Bank Bukopin 6.169.000.000,00 7.000.000.000,004. PD Bank BPR Mustaqim dan

Baitul Qiradh9.786.932.729,00 9.786.932.729,00

5. KPRI Kopkaga 1.538.034.847,00 1.538.034.847,00Jumlah 40,685,546,765.05 48.621.183.576,00

Data dana PER yang sudah direkonsiliasi dan disetujui pihak Bank adalah sebagaiberikut:

No UraianJumlah

NasabahPokok Kredit

(Rp)Keterangan

PT. BANK BRI1. Penerima manfaat Dana PER kantor BRI

Cabang Banda Aceh494 2.304.375.684,00 Usulan penghapusan atas

pertimbangan tidak jelaslagi alamat dan kegiatanusahanya

2. Penerima manfaat Dana PER kantor BRICabang Kab/Kota

4.295.610.025,00

3. Dana yang tidak tersalurkan kepada penerimamanfaat

122.578.031,00 Dapat ditarik kembali

4. Nasabah yang pernah setor pokok 181.761.085,00 Dapat ditarik kembali

5. Nasabah yang pernah setor bunga 95.675.175,00 Dapat ditarik kembali

Jumlah 7.000.000.000,00PT. Bank Aceh

1. Penrima manfaat Dana PER melalui Bank AcehOperasional

632 3.644.124.748,00 Usul penghapusan

2. Penerima manfaat Dana PER melalui BankAceh Cabang Kota/Kab

3046 14.337.970.000,00 Usul penghapusan

3. Penerima manfaat Dana PER yang dikelola olehKOPKAGA

1.381.000.000,00 Usul penghapusan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 76

No UraianJumlah

NasabahPokok Kredit

(Rp)Keterangan

4. Transfer ke Yayasan Masyarakat miskin Acehmelalui BPRM

1.311.000.000,00 Usul penghapusan

5. Sisa yang tidak tersalur sampai denganDesember 2012

3.933.121.252,00 Dapat ditarik kembali

6. Penerima manfaat Dana PER yang telahmelunasi

Tidak diketahui lagi

7. Nasabah yang pernah setor pokok Tidak diketahui lagiJumlah 24.607.216.000,00

PT. Bukopin1. Penerima manfaat Dana PER yang meninggal

akibat Tsunami1550 5.210.250.000,00 Usulan penghapusan

2. Penerima manfaat Dana PER yang tidak jelasalamat/tidak aktif usaha dengan besaranRp10.000.000,00 ke bawah

227 614.500.000,00 Usulan penghapusan

3. Penerima manfaat Dana PER yang masihhidup/tidak jelas alamat dengan besaranRp10.000.000,00 ke atas

18 467.500.000,00 Tidak ada data nasabah(SK hilang) usulpenghapusan

4. Dana yang tidak tersalurkan kepada penerimamanfaat

197 560.375.000,00 Dapat ditarik kembali

5. Penerima manfaat Dana PER yang telahmelunasi

4 64.000.000,00 Dapat ditarik kembali

6. Nasabah yang pernah setor pokok 68 83.375.000,00 Dapat ditarik kembali

Jumlah 7.000.000.000,00Total 38.607.216.000,00

Dana yang masih tersimpan pada rekening bank dan telah disetor adalah sebagaiberikut:

No UraianTanggalSetoran

Jumlah Setoran(Rp)

1. Pengembalian Dana PER oleh Bank Bukopin 22/04/2013 831.000.000,002. Pengembalian Dana PER oleh Bank Aceh 03/05/2013 6.659.152.446,953. Pengembalian Dana PER oleh Bank BRI 06/05/2013 445.484.364,00

7.935.636.810,95

Sehingga saldo Dana PER per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp40.685.546.765,05,yaitu saldo awal per 31 des 2012 Rp48.621.183.576,00 dikurangi setoran dari rekeningDana PER pada TA 2013 Rp7.935.636.810,95.Adapun Dana PER yang dikelola oleh PD Bank BPR Mustaqim dan Baitul Qiradhserta KPRI Kopkaga belum dapat disajikan saldonya karena data pendukung belumlengkap. Selain Dana PER pada Bank Bukopin, data nasabah dan kolektibilitas DanaPER pada lembaga keuangan lainnya belum lengkap. Data yang belum lengkapdiperkirakan sebesar Rp10.013.967.576,00.

c. Penyisihan Pengembalian Dana PER

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo PenyisihanPengembalian Dana PER per 31Desember 2013 dan 2012.

(33.566.330.457,00) -

Penyisihan Pengembaian Dana PER Rp33.566.330.457,00 merupakan jumlah dana yangdiperkirakan tidak dapat ditagih kembali. Nilai tersebut berdasarkan hasil rekonsiliasiyang telah dilaksanakan oleh Biro Ekonomi.Dari hasil rekonsiliasi data sejumlah Rp38.607.216.000,00, jumlah dana yangdiperkirakan dapat dikembalikan adalah Rp5.040.885.543,00 serta dana yang tidak dapat

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 77

ditagih disebabkan berbagai faktor sebagaimana uraian di atas, diusul untukpenghapusan sebesar Rp33.566.330.457,00.Terhadap Dana PER yang tidak dapat ditagih telah diusulkan penghapusan olehSekretaris Daerah kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelangmelalui surat No. 581/49982 tanggal 14 Juli 2010 disebabkan sebagian besardebiturnya meninggal dunia karena bencana gempa bumi dan gelombang tsunamipada tanggal 26 Desember 2004. Jawaban dari Kepala Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang yang disampaikan melalui surat no. S-459/WKN.1/KNL.01/2010tanggal 3 Agustus 2010 menyatakan bahwa penghapusan Dana PER dapat dilakukanapabila dokumen-dokumen yang menjadi persyaratannya seperti fotokopi perjanjiankredit, rekening koran, bukti kepemilikan dan pengikatan barang jaminan dandokumen lainnya dilengkapi

d. Aset Tak Berwujud

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo dari Aset takBerwujud per 31 Desember 2013 dan2012.

23.663.045.480,40 9.398.185.000,00

Aset Tak Berwujud merupakan software dan hasil-hasil kajian milik PemerintahAceh yang terdiri dari:

No. UraianNilai(Rp)

1 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 21.097.404.250,002 Dinas Bina Marga 98.200.000,003 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 4.980.000,004 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 25.850.000,005 Dinas Registrasi Penduduk 229.666.000,006 Dinas Kesehatan 49.500.000,007 Dinas Pertambangan dan Energi 750.000,008 Badan Perencanaan Daerah 2.156.695.230,40

Jumlah 23.663.045.480,40

Aset Tak Berwujud pada SKPA Badan Perencanaan Daerah sebesarRp2.156.695.230,40 berupa RPJPA dan RPJMA dengan nilai perolehan awal sebesarRp2.529.473.102,00 dengan amortisasi penggunaan selama 1 tahun sebesarRp372.777.871,60.

e. Tagihan Penjualan Angsuran

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo dari TagihanPenjualan Angsuran per 31Desember 2013 dan 2012.

175.903.972,30 -

Tagihan Penjualan Angsuran merupakan sisa tagihan ganti rugi rumah dan tanahmilik Pemerintah Aceh yang timbul akibat penjualan barang milik daerah yangdilakukan secara cicilan/angsuran dengan harga ganti rugi Rp489.673.574,00 jangkawaktu 120 bulan. Tagihan Penjualan Angsuran senilai Rp175.903.972,30 ini

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 78

merupakan nilai yang akan jatuh tempo melebihi 1 (satu) periode akuntansiberikutnya.

f. Aset Lain-lain

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Merupakan saldo dari Aset Lain-lainper 31 Desember 2013 dan 2012. 6.969.167.700,00 6.969.167.700,00

Akuisisi PT Aviasi Upata Raksa Indonesia (PT AURI) merupakan kegiatan akuisisiatau pengambilalihan saham PT AURI oleh Pemerintah Aceh dengan maksud untukmembuka sebuah sekolah penerbangan sejalan dengan rencana strategis PemerintahAceh untuk pembangunan kedirgantaraan Aceh. Kegiatan ini direalisasikan melaluiBelanja Modal pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematikasebesar Rp6.969.167.700,00.

Dalam pelaksanaan akuisisi PT AURI, telah dilakukan penilaian aset PT AURI olehKantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Abdullah Fiantoro dan Rekan sesuai Laporan No.No. 798REV/LAP/0.3-KJPP/XII/10 yang menyatakan bahwa nilai pasar dari asetPT AURI adalah sebesar Rp3.235.607.000,00 per tanggal 2 Desember 2010 dengannilai tukar USD1 = Rp9.017,00.

Pelaksanaan atas akuisisi tersebut dilakukan dengan memindahbukukan dana darirekening Kas Daerah ke rekening PD Pembangunan Aceh pada tanggal 24 Januari 2011berdasarkan SP2D No. 0031783/LS/BL-AP/2010 tanggal 31 Desember 2010 sebesarRp6.969.167.700,00 sesuai Surat Perintah Kerja (SPK) No. 42/PHB-UDARA/APBA/XII/2010 dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi danTelematika kepada PD Pembangunan Aceh dengan rincian pembayaran sebagai berikut:

No Uraian Jumlah(Rp)

1. Pengalihan saham 3.235.607.000,00

2. Updating software, mobilisasi, administrasi dan service 2.000.000.000,00

3. Perancangan kampus dirgantara Aceh 1.100.000.000,00

4. PPN 633.560.700,00

Jumlah 6.969.167.700,00

Jumlah pembayaran tersebut dipungut PPN sebesar Rp633.560.700,00, dipotong PPhPasal 22 sebesar Rp95.034.105,00 dan Infak sebesar Rp34.845.839,00 sehingga jumlahyang dibayarkan ke PDPA adalah sebesar Rp6.205.727.056,00.Terhadap akuisisi tersebut kemudian dibuat akta jual beli saham dari pemegang sahamlama PT AURI ke PDPA No. 4,5,6,7,8,9 yang dilakukan di depan Notaris Noviar BetaAurenaldi SH, MKn tanggal 28 Januari 2011 dan perubahan anggaran dasar yang telahmendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui KeputusanMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-16401.AH.01.02 Tahun 2011 tentangPersetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tertanggal 31 Maret 2011. Susunankepemilikan saham PT AURI kemudian menjadi PD Pembangunan Aceh dengan nilaipenyertaanRp540.000.000,00 terdiri dari 1.080 lembar saham (90%) dan Sdr. TS dengannilai penyertaan Rp60.000.000,00 terdiri dari 120 lembar saham (10%).

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 79

C. Kewajiban

Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawabuntuk bertindak dimasa lalu dan muncul antara lain karena penggunaan sumberpembiayaan pinjaman dari lembaga keuangan, entitas pemerintah lain atau lembagainternasional. Kewajiban dapat diklasifikasikan kedalam:- Kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam jangka waktu 12 bulan, seperti

utang transfer pemerintah, bunga pinjaman, bagian lancar utang jangka panjang danutang jangka pendek lainnya.

- Kewajiban jangka panjang adalah kelompok kewajiban yang penyelesaiannya dilakukansetelah 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

1. Kewajiban Jangka Pendek

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo dari Kewajibanjangka pendek per 31 Desember2013 dan 2012.

107.914.352.663,76 76.238.763.559,92

Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2013 sebesar Rp107.914.352.663,76 terdiri dari:1) Utang Bunga – BLUD sebesar Rp1.639.522,00, merupakan pendapatan jasa giro pada

rekening Jamkesmas yang belum disetor ke Kas Negara per 31 Desember 2013.2) Utang Fihak Ketiga – BLUD sebesar Rp35.084.603,00, merupakan pajak yang belum

disetor ke Kas Negara per 31 Desember 2013.3) Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2013 sebesar Rp107.877.628.538,76

merupakan kewajiban Bagi Hasil Pajak Pemerintah Aceh atas:a. Bagi hasil atas penerimaan PKB, BBNKB, dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor triwulan III (Juli s.d September 2013) yang akan disalurkan pada TahunAnggaran 2014 kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan PeraturanGubernur Aceh Nomor 96 Tahun 2013 tanggal 13November 2013;

b. Bagi hasil atas penerimaan PKB, BBNKB, dan Pajak Bahan Bakar KendaraanBermotor triwulan IV (Oktober s.d Desember 2013) yang akan disalurkan padaTahun Anggaran 2014 kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai denganPeraturan Gubernur Aceh Nomor 8 Tahun 2014 tanggal 27Pebruari 2014;

c. Bagi hasil atas penerimaan Pajak Air Permukaan triwulan IV (Oktober s.dDesember 2013) yang akan disalurkan pada Tahun Anggaran 2014 kepadaPemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 9Tahun 2014 tanggal 27Pebruari 2014;

d. Kelebihan transfer PPh 21 dan 25/29 dari Pemerintah Pusat sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.07/2013 tanggal 13 Desember2013 tentang “Alokasi Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil PajakPenghasilan Pasal 25 Dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri DanPajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Anggaran 2008, Tahun Anggaran 2009, TahunAnggaran 2010, Dan Tahun Anggaran 2011”.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 80

Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp107.877.628.538,76 dapatdiuraikan sebagai berikut:

No UraianJumlah

(Rp)1. Pajak Kendaraan Bermotor 38.074.460.116,382. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 21.295.856.107,433. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 41.923.943.671,324. Pajak Air Permukaan 41.223.314,635. Kelebihan PPh 21 6.433.576.347,006. Kelebihan PPh 25/29 108.568.982,00

Jumlah 107.877.628.538,76

2. Kewajiban Jangka Panjang

UraianPer 31 Desember 2013 Per 31 Desember 2012

(Rp) (Rp)Merupakan saldo dari Kewajibanjangka panjang per 31 Desember2013 dan 2012.

23.833.926.048,22 -

Kewajiban jangka panjang yang berasal dari utang Rekening Dana Investasi yangmerupakan Hak Tagih Pemerintah/Posisi Piutang Pinjaman per tanggal 31 Desember2013 adalah sebesar Rp23.833.926.048,22. Berdasarkan hasil rekonsiliasi yang dihadirioleh wakil-wakil dari Kanwil DJPBN dan Pemerintah Aceh, dengan berita acararekonsiliasi nomor: BAR-22/2-2013/WPB.01/2014 dapat diuraikan sebagai berikut:

Penarikan Pembayaran PokokTunggakan

PokokTunggakan Non

Pokok

BelumJatuh

TempoHak Tagih

*16.915.000.000,00**0,00

***0,00

*6.343.125.000,00**10.571.875.000.00

***0,00

10.571.875.000,00 *13.626.051.048,22***0,00

0,00 23.833.926.048,00

*Penarikan Kas**PenarikanReorganinasi***Penarikan Kapitalis

*Pembayaran**Reorganisasi***Mutasi KurangLainnya

*Non Pokok**Lainnya Prorata

Jumah Rp23.833.926.048,22 akan diselesaikan melalui program Restrukturisasi Pemda(PMK-153)Kewajiban ini timbul dalam rangka pembiayaan tambahan penyertaan modal PemerintahDaerah Istimewa Aceh ke dalam modal PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh padatahun 1999, dengan perjanjian pinjaman nomor RDI-352/DP3/1999 tanggal 7 Mei 1999.Pinjaman berasal dari Rekening Dana Investasi sebesar Rp16.915.000.000,00 yang selanjutnyadilakukan amandemen terhadap naskah pinjaman tersebut dengan nomor amandemen:AMA-171/RDI-352/DSMI/2013 tanggal 30 Agustus 2013.Terhadap seluruh kewajiban pinjaman tersebut akan dilakukan penghapusan melaluimekanisme Debt Swap dengan melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana fisikdi sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur (pembangunan fasilitas yang dapatmendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat). Rencana pelaksanaan DebtSwap telah disampaikan kepada Kementerian Keuangan melalui Direktur ManajemenInvestasi untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 81

D. Ekuitas Dana

Ekuitas dana Pemerintah Aceh merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintahdan terdiri dari:

1. Ekuitas Dana LancarEkuitas Dana Lancar merupakan selisih antara Aset Lancar dengan jumlah nilai UtangLancar yaitu, Aset Lancar yang terdiri dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)dan Pendapatan yang Ditangguhkan ditambah dengan Cadangan Piutang, CadanganPersediaan dan Cadangan Belanja Dibayar Dimuka dikurangi dengan UtangLancar/Utang Jangka Pendek.Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.770.631.799.866,07terdiri dari:

No UraianJumlah

(Rp)

1 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 1.363.952.730.293,96

2 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) BLUD 36.186.329.064,24

3 Pendapatan yang Ditangguhkan 528.272.445,07

4 Cadangan Piutang 35.663.654.158,42

5 Cadangan Persediaan 2.438.825.905.695,95

6 Cadangan Belanja Dibayar Dimuka 3.389.260.872,19

7 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek (107.914.352.663,76)

Jumlah 3.770.631.799.866,07

2. Ekuitas Dana InvestasiEkuitas Dana Investasi merupakan jumlah nilai Investasi Jangka Panjang, Investasi AsetTetap dan Aset Tetap Lainnya.Jumlah Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp15.452.230.698.360,00 terdiri dari:

No UraianJumlah

(Rp)1 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 1.124.666.134.419,002 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 14.288.721.908.199,003 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 62.676.581.790,184 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang (23.833.926.048,22)

Jumlah 15.452.230.698.359,96

3. Ekuitas Dana CadanganEkuitas Dana Cadangan merupakan akumulasi dana yang disisihkan dalam DanaCadangan pada aset lainnya guna membiayai kegiatan yang tidak dapat dibebankandalam satu tahun anggaran.Jumlah Ekuitas Dana Cadangan per 31 Desember 2013 adalah sebesarRp773.909.187.634,00 sudah termasuk bunga dari Dana Cadangan Pendidikan danDana Abadi Pendidikan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 82

5.2 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

A. PendapatanRealisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp10.671.826.520.445,19 atau 101,91%dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp10.471.540.786.549,00. Rincian pendapatan tersebutdapat diuraikan sebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

Rp Anggaran%

Total%

1 Pendapatan Asli Aceh 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,51 12,422 Pendapatan Transfer 9.241.702.416.239,00 9.330.839.235.109,00 100,96 87,433 Lain-lain Pendapatan yang sah 62.143.885.980,00 15.552.194.047,00 25,03 0,15

Jumlah Pendapatan 10.471.540.786.549,00 10.671.826.520.445,19 101,91 100,00

1. Pendapatan Asli AcehPendapatan Asli Aceh Tahun Anggaran 2013 dapat direalisasikansebesarRp1.325.435.091.289,19 atau 113,51% dari penerimaan yang ditarget sebesarRp1.167.694.484.330,00.Pendapatan Asli Aceh dapat dirincikan sebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

RpAnggaran

%Total

%1 Pajak Aceh 690.468.221.122,00 752.846.745.436,00 109,03 56,802 Retribusi Aceh - 6.346.061.307,00 - 0,48

3

Hasil PengelolaanKekayaan Aceh yangdipisahkan dan HasilPenyertaan Modal

102.000.000.000,00 123.628.754.544,62 121,20 9,33

4 Lain-lain PAA yang Sah 365.226.263.208,00 429.314.119.623,28 117,55 32,395 Zakat/Infaq 10.000.000.000,00 13.299.410.378,29 132,99 1,00

Jumlah Pendapatan Asli Aceh 1.167.694.484.330,00 1.325.435.091.289,19 113,51 100,00

a. Pajak Aceh

RincianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Pajak Kendaraan Bermotor 258.019.742.851,00 221.098.811.552,00Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 288.787.054.119,00 288.712.313.345,00Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 205.600.956.623,00 176.486.256.660,00

Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan 438.991.843,00 1.179.435.190,00Jumlah 752.846.745.436,00 687.476.816.747,00

b. Retribusi AcehRincian Pendapatan Asli Aceh yang berasal dari Retribusi Aceh untuk TA 2013dan 2012 adalah sebagai berikut:

RincianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Retribusi Jasa Umum 1.387.065.528,00 1.383.906.475,00Retribusi Jasa Usaha 4.238.827.854,00 4.142.751.224,00

Retribusi Perizinan Tertentu 720.167.925,00 791.316.450,00Jumlah 6.346.061.307,00 6.317.974.149,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 83

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Aceh yang Dipisahkan dan Hasil Penyertaan ModalRincian Pendapatan Asli Aceh yang berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Acehyang dipisahkan dan Hasil Penyertaan Modal berasal dari:

RincianTA 2012 TA 2012

(Rp) (Rp)PT. Bank BPD Aceh 121.686.925.602,62 94.497.795.221,52BPR Mustaqim 1.941.828.942,00 1.807.661.720,00PINBUK - 11.771.000,00

Jumlah 123.628.754.544,62 96.317.227.941,52

d. Lain-lain Pendapatan Asli Aceh yang SahRincian Pendapatan Asli Aceh yang berasal dari Lain-lain PAA yang Sah berasal dari:

RincianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Hasil Penjualan Aset Daerah yang TidakDipisahkan

76.899.430,00 346.769.053,00

Jasa Giro 61.851.302.248,12 24.333.159.202,71Pendapatan Denda atas KeterlambatanPelaksanaan Pekerjaan

1.830.688.782,95 712.512.147,00

Pendapatan Denda Pajak 20.271.932.388,00 16.951.802.700,00Pendapatan Dari Pengembalian 675.000,00 -Lain-lain Pendapatan Asli Aceh 116.309.153.784,65 58.985.839.060,58Pendapatan BLUD 228.973.467.989,56 -

Jumlah 429.314.119.623,28 101.330.082.163,29

e. Zakat/InfaqRincian Pendapatan Asli Aceh yang berasal dari Zakat/Infaq berasal dari:

RincianTA 2013

(Rp)TA 2012

(Rp)Zakat 13.299.410.378,29 10.278.275.619,82

Jumlah 13.299.410.378,29 10.278.275.619,82

Zakat merupakan pendapatan yang berasal dari pemotongan kewajiban zakat yangberasal dari pegawai di lingkungan Pemerintah Aceh. Untuk tahun anggaran 2013penerimaan zakat yang diterima melalui rekening zakat Pemerintah Aceh adalahsebesar Rp13.299.410.378,29.

2. Pendapatan TransferPendapatan transfer sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2013 dapat direalisasikansebesar Rp9.330.839.235.109,00 atau 100,96% dari rencana yang ditetapkan sebesarRp9.241.702.416.239,00 sebagaimana tabel berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

RpAnggaran

%Total

%

1Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,35 28,67

2Transfer Pemerintah Pusat– Lainnya 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,66 71,33

Jumlah Pendapatan Transfer 9.241.702.416.239,00 9.330.839.235.109,00 100,96 100,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 84

Rincian Pendapatan Transfer dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

RpAnggaran

%Total

%Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

1 Bagi Hasil Pajak 257.523.712.089,00 254.514.662.920,00 98,83 9,51

2Dana Bagi Hasil BukanPajak Sumber Daya Alam 1.138.682.523.150,00 1.253.339.521.189,00 110,07 46,85

3 Dana Alokasi Umum 1.092.445.518.000,00 1.092.445.518.000,00 100,00 40,834 Dana Alokasi Khusus 75.148.510.000,00 75.148.510.000,00 100,00 2,81

Jumlah 2.563.800.263.239,00 2.675.448.212.109,00 104,35 100,00Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

1 Dana Otonomi Khusus 6.222.785.783.000,00 6.222.785.783.000,00 100,00 93,50

2 Dana Penyesuaian 455.116.370.000,00 432.605.240.000,00 95,05 6,50

Jumlah 6.677.902.153.000,00 6.655.391.023.000,00 99,66 100,00Jumlah Pendapatan Transfer 9.241.702.416.239,00 9.330.839.235.109,00 100,96 100,00

Realisasi penerimaan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat yang bersumber dari DanaPerimbangan sebesar Rp2.675.448.212.109,00atau sebesar 104,35% dari target yangdirencanakan sebesar Rp2.563.800.263.239,00, terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak, Dana BagiHasil Sumber Daya Alam, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Realisasipenerimaan tersebut lebih besar dari target sebesar 4,35% disebabkan adanya penerimaanDBH migas triwulan IV TA 2012, kurang bayar DBH Cukai Hasil Tembakau TA 2011,kurang bayar biaya pungutan PBB Bagian Daerah TA 2010 dan TA 2011, serta DBHminyak bumi dalam rangka otsus TA 2012.

Rincian Dana Bagi Hasil Pajak TA 2013 adalah sebagai berikut :

No Rincian AnggaranRealisasi

Rp %Anggaran

%Total

1Bagi Hasil dari Pajak Bumidan Bangunan (PBB)

170.823.697.046,00 184.512.896.063,00 108,01 72,50

2Bagi Hasil dari Pajak Pasal 25dan Pasal 29 WPOPDN

86,700,015,043.00 70.001.766.857.00 80,74 27,50

Jumlah 257.523.712.089,00 254.514.662.920,00 98,83 100,00

Rincian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam TA 2013 adalah sebagai berikut :

No Rincian AnggaranRealisasi

Rp%

Anggaran%

Total

1Bagi Hasil Dari Provinsi SumberDaya Hutan

23.581.722,00 138.530.209,00 587,45 0,01

2Bagi Hasil Dari Iuran Tetap(Land-Rent)

1.004.382.000,00 1.591.599.975,00 158,47 0,13

3Bagi Hasil Dari Iuran Eksplorasidan Iuran Ekploitasi (Royalty)

426.560.000,00 693.683.276,00 162,62 0,06

4Bagi Hasil Dari PertambanganMinyak Bumi

406.370.278.983,00 688.665.273.578,00 169,47 54,95

5Bagi Hasil Dari Pertambangan GasBumi

728.377.784.064,00 559.178.567.322,00 76,77 44,62

6 Bagi Hasil Dari Panas Bumi 20.680.224,00 8.272.088,00 40,00 0,00

7Bagi Hasil Dari Cukai HasilTembakau

2.459.256.157,00 3.063.594.741,00 124,57 0,24

Jumlah 1.138.682.523.150,00 1.253.339.521.189,00 110,07 100,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 85

Realisasi Dana Alokasi Umum TA 2013 sebesar Rp1.092.445.518.000,00atau 100 % darialokasi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor10 Tahun 2013tanggal 16 Januari 2013tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013.Realisasi Dana Alokasi Khusus TA 2013 sebesar Rp75.148.510.000,00 atau 100% dari alokasisesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang PedomanUmum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2013.

Begitu juga dengan realisasi Dana Otonomi Khusus TA 2013 sebesarRp6.222.785.783.000,00 sesuai dengan target yang direncanakan dan PMK Nomor195/PMK.07/2012 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Otonomi Khusus ProvinsiAceh Tahun Anggaran 2013, dan merupakan penerimaan Pemerintah Aceh berdasarkanUndang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang ditujukan untukmembiayai pembangunan terutama pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan,sosial dan kesehatan.

Realisasi Dana Penyesuaian TA 2013 sebesar Rp432.605.240.000,00 atau 95,05% daripenerimaan yang ditargetkan sebesar Rp455.116.370.000,00 yang terdiri dari Dana Bossebesar Rp432.197.240.000,00 sesuai dengan PMK Nomor 246/PMK.07/2012 tentangPedoman Umum dan Alokasi Bantuan Operasional Sekolah TA 2013 dan Dana TambahanPenghasilan Guru sebesar Rp408.000.000,00 sesuai dengan target yang direncanakan padaPMK Nomor 42/PMK.07/2013 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana TambahanPenghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah kepada Daerah Provinsi, Kabupaten danKota TA 2013.

3. Lain-lain Pendapatan yang SahLain-lain Pendapatan yang Sah Tahun Anggaran 2013 dapat direalisasikan sebesarRp14.810.565.767,00 atau 25,03% dari penerimaan yang ditarget sebesarRp62.143.885.980,00.Lain-lain Pendapatan yang Sah dapat dirincikan sebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

RpAnggaran

%Total

%1 Dana Hibah 3.255.263.550,00 741.628.280,00 22,78 4,77

2 Dana Penyesuaian lainnya 58.888.622.430,00 14.810.565.767,00 25,15 95,23

Jumlah Pendapatan Transfer 62.143.885.980,00 15.552.194.047,00 25,03 100,00

B. BelanjaRealisasi belanja Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp11.220.427.555.133,81 atau 90,50%dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp12.398.354.500.285,00. Rincian belanja dapatdiuraikan sebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

Rp%

Anggaran%

Total

1 Belanja Operasi 9.197.620.818.708,00 8.437.527.191.625,39 91,74 75,20

2 Belanja Modal 1.783.202.443.969,00 1.650.120.551.283,00 92,54 14,71

3 Belanja Tak Terduga 323.511.177.735,00 61.380.277.961,00 18,97 0,55

4 Belanja Transfer 1.094.020.059.873,00 1.071.399.534.264,42 97,93 9,55

Jumlah Belanja 12.398.354.500.285,00 11.220.427.555.133,81 90,50 100,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 86

1. Belanja OperasiBelanja Operasi adalah pengurangan ekuitas dana lancar Pemerintah Aceh yangdigunakan untuk kegiatan operasional pemerintahan dan pembangunan. BelanjaOperasi Tahun Anggaran 2013 terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanjahibah dan belanja bantuan sosial dapat direalisasikan sebesar Rp8.437.527.191.625,39atau 91,71% dari rencana yang sebesar Rp9.197.620.818.708,00 Rincian belanja operasisebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

Rp%

Anggaran%

Total

1 Belanja Pegawai 1.382.827.649.935,00 1.306.315.527.899,00 94,47 15,48

2 Belanja Barang 6.131.519.897.752,00 5.618.995.231.051,39 91,64 66,60

3 Hibah 1.324.796.517.768,00 1.219.682.992.675,00 92,07 14,46

4 Belanja Bantuan Sosial 358.476.753.253,00 292.533.440.000,00 81,60 3,47

Jumlah Belanja Operasi 9.197.620.818.708,00 8.437.527.191.625,39 91,71 100,00

a. Belanja PegawaiBelanja Pegawai merupakan pengeluaran Pemerintah Aceh untuk imbalan atas hasilkerja yang dilakukan pegawai yang merupakan belanja kompensasi dalam bentukgaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya, uang representasi dan tunjanganpimpinan dan anggota DPRA serta gaji tunjangan Gubernur dan Wakil Gubernur.Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2013 mencapaiRp1.306.315.527.899,00atau 15,48% dari total realisasi Belanja Operasi.

RincianTA 2013

(Rp)TA 2012

(Rp)Gaji dan Tunjangan 435.120.304.173,00 407.608.839.932,00Tambahan Penghasilan PNS 347.338.896.302,00 338.376.170.367,00Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan danAnggota DPRD serta KDH/WKDH

8.649.000.000,00 8.235.000.000,00

Honorarium PNS, Non PNS dan Lembur 351.555.037.769,00 282.575.670.850,00Biaya Pemungutan Pajak 28.165.824.700,00 20.374.464.092,00Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi danBimbingan Teknis PNS

11.134.110.600,00 20.673.237.538,00

Belanja Pegawai BLUD 124.352.354.355,00 -Jumlah 1.306.315.527.899,00 1.077.843.382.779,00

Tambahan Penghasilan PNS Tahun Anggaran 2013 direalisasikan sebesarRp347.338.896.302,00, merupakan tambahan penghasilan yang diberikan kepadasetiap PNS berupaTambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja, Kondisi Kerja,Kelangkaan Profesi, Pertimbangan Objektif Lainnya dan Tunjangan Prestasi Kerja(TPK) yang dinilai dengan tingkat eselonering, tingkat kedisiplinan dan kinerjasesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 58 Tahun 2006 tanggal 28 Desember2006.

b. Belanja BarangBelanja Barang adalah pengeluaran Pemerintah Aceh untuk pengadaan barang-barang dan jasa yang digunakan dalam masa satu tahun anggaran operasional untukmelaksanakan program dan kegiatan pemerintahan. Realisasi Belanja Barang TahunAnggaran 2013 mencapai Rp5.618.995.231.051,39atau 66,60% dari total BelanjaOperasi dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 87

RincianTA 2013

(Rp)TA 2012

(Rp)Belanja Bahan Habis Pakai 37.841.906.931,00 24.985.522.668,00Belanja Bahan/Material 446.068.224.709,00 210.551.415.367,00Belanja Jasa Kantor 175.184.839.788,00 162.205.581.802,00Belanja Premi Asuransi 423.822.468.712,00 422.008.026.315,00Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 25.258.309.064,00 20.563.072.175,00Belanja Cetak dan Pengadaan 26.222.286.722,00 22.088.273.110,00Belanja Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/Parkir 23.441.979.762,00 20.967.687.054,00Belanja Sewa Sarana Mobilitas 9.582.369.608,00 8.034.076.312,00Belanja sewa alat berat 76.500.000,00 64.000.000,00Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 2.418.091.000,00 1.673.056.000,00Belanja Makan dan Minum 64.935.879.437,00 59.448.711.945,00Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 6.728.537.700,00 8.690.919.675,00Belanja Pakaian Kerja 2.325.885.630,00 1.090.762.250,00Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu 6.267.848.500,00 3.580.812.700,00Belanja Perjalanan Dinas 238.817.015.572,00 183.171.010.513,00Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 920.000.000,00 1.715.000.000,00Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi danBimbingan Teknis PNS

143.343.606.400,00 48.228.269.191,00

Belanja Pemulangan Pegawai 115.107.740,00 -Belanja Pemeliharaan 135.045.351.200,00 87.297.857.800,00Belanja Jasa Konsultansi 163.348.204.714,00 111.251.210.512,00Belanja Penyaluran Zakat, Infaq dan Sadaqah 18.000.000.000,00 15.811.710.458,00Belanja barang modal yang akan diserahkankepemilikannya kpd pihak ketiga/masyarakat

3.567.838.253.176,00 2.816.926.688.172,00

Belanja Barang dan Jasa BLUD 101.392.564.686,39 -

Jumlah 5.618.995.231.051,39 4.230.353.664.019,00

Pada tahun 2013 peningkatan realisasi belanja yang signifikan terjadi padabelanja barang modal yang disebabkan penganggaran disesuaikan denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang PedomanPenyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013menyatakan bahwa penganggaran belanja barang termasuk aset tetap yang akandiserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun berkenaan dianggarkanpada jenis belanja barang dan jasa.

c. Belanja HibahBelanja Hibah adalah pengeluaran Pemerintah Aceh kepada Badan/Lembaga/Organisasi dan kelompok masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasipenyelenggaraan pembangunan daerah dan sifatnya tidak mengikat secara terusmenerus. Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2013 mencapaiRp1.219.682.992.675,00 atau 92,07% dari rencana yang ditetapkan sebesarRp1.324.796.517.768,00. Belanja Hibah diberikan kepada Badan/Lembaga, Yayasan,Organisasi Sosial Kemasyarakatan, antara lain diberikan kepada lembaga-lembagapendidikan tinggi, Dinas Pendidikan dan Dinas Syariat Islam Kab/Kota, BadanNarkotika Nasional (BNN), PMI, bantuan penguatan kelembagaan KPA pusatdan KPA wilayah, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), BadanPenguatan Perdamaian Aceh (BP2A/Eks BRA), Lembaga Peningkatan SumberDaya Manusia (LPSDM) Aceh untuk program beasiswa S-1, S-2 dan S-3 dalamdan luar negeri, Lembaga Dirgantara Aceh (LDA), Gerakan Pramuka KwartirDaerah Aceh, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 88

Bebas Sabang (BPKS), dana BOS untuk SD/SDLB, SMP/SMPLB/SMPT, sertadalam rangka menunjang kegiatan keagamaan, pemberdayaan ekonomi,pendidikan, olah raga, seni budaya dan kegiatan kepemudaan lainnya.

Pelaksanaan hibah tersebut dilaksanakan SKPA teknis dengan rincian sebagaiberikut:

SKPAAnggaran Realisasi

%(Rp) (Rp)

Dinas Pendidikan 731.593.114.757,00 707.369.750.716,00 96,69Dinas Cipta Karya 48.907.000.000,00 30.647.000.000,00 62,66Dinas Pemuda dan Olahraga 26.535.720.000,00 25.540.040.748,00 96,25Badan Pembinaan dan PendidikanDayah

2.189.900.000,00 2.159.900.000,00 98,63

Dinas Perhubungan dan Komintel 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 100,00BPPPA 5.070.550.000,00 5.048.550.000,00 99,57Dinas Sosial 90.635.000.000,00 90.294.020.000,00 99,62Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3.405.853.000,00 3.405.853.000,00 100,00Badan Kesbang dan Linmas 4.350.000.000,00 2.470.000.000,00 56,78Biro Keistimewaan dan Kesra 211.238.497.223,00 161.603.917.223,00 76,50BPM 6.103.500.000,00 5.659.625.000,00 92,73Dinas Perkebunan 4.112.758.000,00 3.320.631.200,00 80,74Dinas Kelautan 13.400.700.000,00 13.090.700.000,00 97,69Biro Perekonomian 1.260.000.000,00 1.260.000.000,00 100,00Dinas Syariat Islam 10.782.704.788,00 10.372.704.788,00 96,20Dinas Perindustrian dan Perdagangan 13.309.450.000,00 10.933.000.000,00 82,14Dinas Pertanian 13.371.000.000,00 12.873.000.000,00 96,28Dinas Kesehatan Hewan 35.479.200.000,00 33.786.200.000,00 95,23Dinas Kehutanan 435.000.000,00 435.000.000,00 100,00Dinas Koperasi & UKM 101.106.570.000,00 98.003.100.000,00 96,93BPBA 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00Biro Humas Setda 310.000.000,00 210.000.000,00 67,74Dinas Kesehatan 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00

Jumlah 1.324.796.517.768,00 1.219.682.992.675,00 92,07

d. Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial merupakan pengeluaran Pemerintah Aceh yang ditujukanuntuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Realisasi Belanja BantuanSosial dalam Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp292.533.440.000,00atau 81,60% darirencana yang ditetapkan sebesar Rp358.476.753.253,00. Belanja Bantuan Sosialdiberikan kepada organisasi sosial kemasyarakatan sebesar Rp218.755.125.000,00,bantuan sosial kepada kelompok masyarakat sebesar Rp43.871.115.000,00, danbantuan sosial kepada anggota masyarakat sebesar Rp29.907.200.000,00.Bantuan sosial kepada organisasi sosial kemasyarakatan dan kelompok masyarakatantara lain untuk kegiatan usaha dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, yayasanpanti sosial, bantuan sosial dan biaya pendidikan bagi keluarga kurang mampu, anakyatim, janda dan fakir miskin, bantuan sosial kaum duafa dan lain-lain.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 89

Pelaksanaan bantuan sosial tersebut dilaksanakan SKPA teknis dengan rinciansebagai berikut:

SKPAAnggaran Realisasi

%(Rp) (Rp)

Dinas Pendidikan 210.027.800.000,00 204.859.700.000,00 97,54

Biro Umum dan Protokol 69.956.258.522,00 17.236.500.000,00 24,64

Dinas Cipta Karya 978.000.000,00 683.000.000,00 69,84

Dinas Pemuda dan Olahraga 325.000.000,00 294.000.000,00 90,46

Badan Pembinaan dan PendidikanDayah

234.938.731,00 230.000.000,00 97,90

Dinas Perhubungan dan Komintel 845.980.000,00 782.570.000,00 92,50

Dinas Sosial 17.166.000.000,00 16.764.825.000,00 97,66

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 835.333.000,00 607.030.000,00 72,67

Badan Kesbang dan Linmas 193.000.000,00 98.000.000,00 50,78

Biro Keistimewaan dan Kesra 32.915.000.000,00 28.031.200.000,00 85,16

BPM 2.184.043.000,00 1.706.615.000,00 78,14

Dinas Kelautan 13.105.000.000,00 12.935.000.000,00 98,70

Dinas Syariat Islam 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 7.920.000.000,00 6.890.000.000,00 86,99

Dinas Kesehatan Hewan 810.000.000,00 810.000.000,00 100,00

Dinas Koperasi & UKM 880.400.000,00 505.000.000,00 57,36

Jumlah 358.476.753.253,00 292.533.440.000,00 81,60

2. Belanja ModalBelanja Modal adalah pengeluaran Pemerintah Aceh yang digunakan untuk perolehanAset Tetap untuk keperluan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan dapatdimanfaatkan oleh masyarakat umum. Belanja Modal Tahun Anggaran 2013 terealisasisebesar Rp1.650.120.551.283,00 atau 92,54% dari anggaran sebesarRp1.783.202.443.969,00 Rincian Belanja Modal dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

Rp%

Anggaran%

Total1 Belanja Tanah 21.179.900.000,00 8.404.557.000,00 39,68 0,51

2 Belanja Peralatan dan Mesin 432.144.184.959,00 404.635.807.319,00 93,63 24,52

3 Belanja Gedung dan Bangunan 543.203.322.059,00 511.836.096.388,00 94,23 31,02

4Belanja Jalan, Irigasi danJaringan

772.530.412.980,00 712.421.451.713,00 92,22 43,17

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 14.144.623.971,00 12.822.638.863,00 90,65 0,78Jumlah Belanja Modal 1.783.202.443.969,00 1.650.120.551.283,00 92,54 100,00

a. Belanja TanahBelanja tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperolehtanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain hargapembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan denganpengukuran dan penimbunan. Realisasi belanja tanah tahun 2013 sebesarRp8.404.557.000,00 atau 0,51% dari total realisasi belanja modal, dan diperuntukkan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 90

untuk pengadaan tanah kantor, sarana umum, pergudangan/tempat penimbunanmaterial bahan baku, dan sarana jalan.

Rincian belanja modal tanah TA 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :

UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Pengadaan tanah kantor 3.000.000,00 9.139.104.810,00Pengadaan tanah sarana pendidikan menengah umumdan kejuruan

7.730.507.000,00 -

Pengadaan tanah sarana umum pasar - 1.049.152.650,00Pengadaan tanah perumahan 594.300.000,00 -Pengadaan tanah pergudangan/tempat penimbunanmaterial bahan baku

76.750.000,00 35.949.901.858,00

Pengadaan tanah sarana jalan - 16.311.835.144,00Jumlah 8.404.557.000,00 62.449.994.462,00

b. Belanja Peralatan dan MesinBelanja Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untukmemperoleh peralatan dan mesin, mencakup belanja modal pengadaan alat-alatberat, alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan perternakan, peralatan kantor danrumah tangga, alat-alat studio dan komunikasi, alat-alat ukur, alat-alat kedokteran,alat-alat laboratorium, peralatan dan perlengkapan olah raga. Realisasi BelanjaPeralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp404.635.807.319,00 ataumempunyai porsi sebesar 24,52% dari total realisasi Belanja Modal.

Rincian belanja peralatan dan mesin TA 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut ;

UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Pengadaan Alat-alat berat 1.741.300.000,00 -Pengadaan Alat-alat Angkutan DaratBermotor

37.896.973.658,00 35.404.435.000,00

PengadaanAalatAangkutan Darat tidakBermotor

43.960.000,00 78.660.000,00

Pengadaan Alat-alat Bengkel 2.436.943.550,00 1.286.743.550,00Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertaniandan Peternakan

66.139.468.700,00 2.262.329.500,00

Pengadaan Peralatan Kantor 14.368.028.706,00 9.867.882.000,00Pengadaan Perlengkapan Kantor 6.404.718.812,00 4.699.845.300,00Pengadaan Komputer 47.898.727.325,00 20.244.494.170,00Pengadaan Meubelair 67.891.013.270,00 15.166.965.800,00Pengadaan Peralatan Dapur 914.795.950,00 1.284.188.500,00Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga 3.329.247.385,00 1.786.206.500,00Pengadaan Alat-alat Studio 10.487.866.680,00 9.407.665.718,00Pengadaan Alat-alat Komunikasi 695.546.800,00 812.003.240,00Pengadaan Alat-alat ukur 10.876.741.000,00 1.622.197.000,00Pengadaan Alat-alat Kedokteran 59.726.081.255,00 5.667.210.400,00

Pengadaan Alat-alat Laboratorium 60.020.604.428,00 9.753.021.074,00Peralatan Alat-alat Olahraga 1.323.885.000,00 6.150.000,00Pengadaan Alat-alat Rambu/Plang Petunjuk 12.438.029.800,00 2.665.354.000,00Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan 1.875.000,00 26.650.000,00

Jumlah 404.635.807.319,00 122.042.001.752,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 91

c. Belanja Gedung dan BangunanBelanja Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkanuntuk memperoleh gedung dan bangunan yang dipakai dalam kegiatan operasionalpemerintahan dan dalam kondisi yang siap pakai antara lain gedung kantor, rumahjabatan, rumah dinas, gudang, monumen, tower/menara, bangunan bersejarah, tuguperingatan dan fasilitas umum lainnya. Realisasi belanja Gedung dan BangunanTahun Anggaran 2013 mencapai Rp511.836.096.388,00 atau 31,02% dari totalrealisasi belanja modal.

Rincian Belanja Gedung dan Bangunan TA 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Belanja konstruksi gedung kantor 59.715.634.194,00 41.759.337.474,00Belanja konstruksi rumah jabatan 776.123.500,00 -Belanja konstruksi rumah dinas 449.698.000,00 -Belanja konstruksi gedung gudang 4.008.793.704,00 6.303.494.000,00Belanja konstruksi bangunan bersejarah 1.001.169.500,00 3.486.177.000,00Belanja konstruksi gedung klinik 1.214.187.000,00 884.370.000,00Belanja konstruksi gedung kantor, fasum dll 442.684.370.990,00 202.786.119.454,00Belanja modal pengadaan menara tower 189.943.000,00 -Belanja modal pengadaan kontruksi etalase 201.800.000,00 459.166.000,00Belanja modal pengadaan kontruksipemeliharaan ternak

534.749.000,00 93.400.000,00

Belanja modal pengadaan jerjak 259.300.000,00 781.979.000,00Belanja Modal Bangunan BLUD 800.327.500,00 -

Jumlah 511.836.096.388,00 256.554.042.928,00

d. Belanja Jalan, Irigasi dan JaringanBelanja Jalan, Irigasi dan Jaringan mencakup biaya yang dikeluarkan untuk jalan,irigasi dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasaioleh pemerintah dan dalam kondisi yang siap pakai. Realisasi Belanja Jalan, Irigasidan Jaringan Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp712.421.451.713,00 atau 43,17%dari total realisasi belanja modal yang digunakan untuk pengadaan konstruksi jalan,kontruksi jaringan air, dan jaringan instalasi listrik, dan jaringan instalasi telpon.Rincian Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

UraianTA 2013 TA 2012

(Rp (Rp)Pengadaan Konstruksi Jalan 103.570.306.250,00 69.082.030.800,00Pengadaan Konstruksi Jembatan 50.922.991.200,00 -Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 556.378.446.003,00 297.327.108.000,00Pengadaan Penerangan Jalan, Taman danHutan

5.647.000,00 1.023.550.000,00

Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon 1.544.061.260,00 1.167.008.000,00Jumlah 712.421.451.713,00 368.599.696.800,00

e. Belanja Aset Tetap LainnyaBelanja Aset tetap Lainnya mencakup biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap yang tidakdapat dikelompokkan kedalam aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untukkegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Realisasi belanja aset tetap

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 92

lainnya Tahun Anggaran 2013 mencapai Rp12.822.638.863,00 atau 0,78% dari totalrealisasi Belanja Modal, yang meliputi barang seni dan budaya, buku perpustakaan sertadan tanaman dengan rincian sebagai berikut:

UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Pengadaan Buku/Kepustakaan 9.974.996.663,00 4.662.164.780,00Pengadaan Barang Corak Kesenian danKebudayaan

2.424.821.000,00 438.595.000,00

Pengadaan hewan/Ternak dan Tanaman 422.821.200,00 592.280.730,00

Jumlah 12.822.638.863,00 5.693.040.510,00

3. Belanja Tidak TerdugaBelanja Tidak Terduga dalam tahun anggaran 2013 terealisasi sebesar Rp61.380.277.961,00dengan rincian:

a. Sebesar Rp61.355.159.559,00 merupakan pengeluaran Pemerintah Aceh dalampenanggulangan bencana di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriahuntuk pengadaan pangan, dan air minum, sandang, papan, pengadaan peralatanpendukung operasional dan kelengkapan pendukung petugas pelaksana kegiatan,biaya distribusi, santunan korban meninggal, bantuan perlengkapan sekolah siswa,pembangunan ruang belajar, trauma konseling.

b. Sebesar Rp25.118.402,00 merupakan Pengembalian Kelebihan Penerimaan TahunAnggaran 2013 sesuai dengan SK Gubernur Nomor 900/814/2013 tentangPenggunaan Belanja Tidak Terduga untuk Pengembalian Kelebihan PenerimaanTahun Anggaran 2012, dibebankan pada Pos Belanja Tidak Terduga pada DPPA-PPKA Dinas Keuangan Aceh Tahun Anggaran 2013.

4. Belanja TransferBelanja transfer merupakan pengeluaran uang dari Pemerintah Aceh kepada PemerintahKabupaten/Kota. Belanja transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota TahunAnggaran 2013 sebesar Rp1.071.399.534.264,42 atau 97,93% dari anggaran sebesarRp1.094.020.059.873,00 dan rinciannya dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Uraian AnggaranRealisasi

Rp %Anggaran

%Total

1 Bagi Hasil ke Kab/Kota 275.000.000.000,00 269.719.474.396,42 98,08 25,172 Belanja Bantuan Keuangan 819.020.059.873,00 801.680.059.868,00 97,88 74,83

Jumlah 1.094.020.059.873,00 1.071.399.534.264,42 97,93 100,00

Surplus/DefisitBerdasarkan hasil realisasi total Pendapatan Tahun Anggaran 2013 sebesarRp10.671.826.520.445,19 dan realisasi total Belanja dan Transfer Tahun Anggaran 2013sebesar Rp11.220.427.555.133,81, Laporan Keuangan Pemerintah Aceh mengalami Defisitsebesar Rp548.601.034.668,62.

C. PembiayaanPembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Aceh, baik penerimaanmaupun pengeluaran, yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkansurplus anggaran.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 93

Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp1.968.699.122.182,82 berasal dari Sisa Lebih PembiayaanAnggaran (SiLPA) tahun lalu sebesar Rp1.931.663.713.736,75, saldo Kas BLUD per 31Desember 2012 setelah koreksi sebesar Rp36.999.068.577,07 dan koreksi Kas BLUD TahunAnggaran 2013 sebesar Rp36.339.869,00.Pengeluaran Pembiayaan merupakan jasa giro Dana Cadangan sebesar Rp19.959.028.136,00yang dicatat sebagai realisasi Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Aceh yang Sah danditempatkan kembali sebagai penambah Dana Cadangan berkenaan.Pembiayaan Netto sebesar Rp1.948.740.094.046,82 atau 101,14% dari anggaran sebesarRp1.926.813.713.736,00.

Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

SILPA merupakan selisih lebih antara Surplus/Defisit dibandingkan dengan PembiayaanNetto. SILPA tahun 2013 sebesar Rp1.400.139.059.358,20 merupakan kas di Kas Daerahditambah dengan Kas pada Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara BLUD.

5.3 Penjelasan atas Akun dalam Laporan Arus Kas

A. Arus Kas dari Aktivitas OperasiLaporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan Aktivitas Operasi, AktivitasInvestasi dan Aktivitas Pembiayaan. Aktivitas Operasi menunjukkan kemampuan operasipemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalpemerintah. Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi Pemerintah Aceh selama tahun 2013sebesar Rp1.098.214.068.216,21dengan rincian sebagai berikut:

1. Arus Kas Masuk

UraianTA 2013

(Rp)TA 2012

(Rp)Merupakan jumlah arus kas masukdari aktivitas operasi s.d 31Desember 2013 dan 2012

10.442.776.153.025,60 9.179.796.279.384,63

Arus masuk kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :

UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)Pendapatan Pajak Aceh 752.846.745.436,00 687.476.816.747,00Pendapatan Retibusi Aceh 6.346.061.307,00 6.317.974.149,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Aceh yang Dipisahkan 123.628.754.544,62 96.317.227.941,52Zakat/Infaq 13.299.410.378,29 10.278.275.619,82Lain-lain Pendapatan Asli Aceh Yang Sah 200.263.752.203,72 100.983.313.110,29Dana Bagi Hasil Pajak 254.514.662.920,00 251.127.884.759,00Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 1.253.339.521.189,00 1.147.162.025.058,00Dana Alokasi Umum 1.092.445.518.000,00 911.080.707.000,00Dana Alokasi Khusus 75.148.510.000,00 50.413.710.000,00Dana Otonomi Khusus 6.222.785.783.000,00 5.476.288.764.000,00Dana Tambahan Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi - 1.024.984.041.697,00Dana Penyesuaian 432.605.240.000,00 442.349.581.000,00Hibah 741.628.280,00 -Pendapatan Lainnya 14.810.565.767,00 -

Jumlah Arus Kas Masuk 10.442.776.153.025,63 9.179.796.279.384,63

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 94

Arus Kas masuk dengan rincian sebagai berikut:1 ARUS KAS MASUK 10.442.776.153.025,63

1 PENDAPATAN ASLI ACEH 1.096.384.723.869,631 PAJAK ACEH 752.846.745.436,00

1 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 752.846.745.436,00

2 RETRIBUSI ACEH 6.346.061.307,001 Dinas Kesehatan 1.348.177.928,002 Dinas Bina Marga 81.866.000,003 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 2.892.915.000,004 Dinas Sosial 8.800.000,005 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 17.400.000,006 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2.450.000,007 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 309.825.000,008 Dinas Pemuda dan Olahraga 42.127.542,009 Sekretariat Daerah Aceh 15.600.000,00

10 Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi NAD di Medan 309.346.080,0011 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 12.857.500,0012 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 549.074.212,0013 Dinas Kesehatan Hewan dan Perternakan 60.968.000,0014 Dinas Perkebunan 185.433.925,0015 Dinas Kehutanan 13.000.000,0016 Dinas Pertambangan dan Energi 85.500.000,0017 Dinas Kelautan dan Perikanan 359.598.520,0018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 51.121.600,00

3 HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN ACEH YANG DIPISAHKAN 123.628.754.544,621 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 123.628.754.544,62

4 ZAKAT/INFAQ 13.299.410.378,291 Badan Baitul Maal 13.299.410.378,29

5 LAIN - LAIN PENDAPATAN ASLI ACEH YANG SAH 200,263,752,203.721 Dinas Pendidikan 129.601.382,002 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 354.608.837,005 Dinas Bina Marga 80.888.879,956 Dinas Pengairan 22.343.013,007 Dinas Cipta Karya 13.464.308,008 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 23.969.715,009 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 18.397.500,00

10 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilahayatul Hisbah 7.939.650,0011 Dinas Syariat Islam 37.584.960,0012 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 198.433.063.420,7713 Badan Arsip dan Perpustakaan 65.330.660,0014 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 38.705.349,0015 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 524.211.471,0016 Dinas Perkebunan 142.187.270,0017 Dinas Pertambangan dan Perikanan 22.285.217,0018 Dinas Kelautan dan Perikanan 349.170.571,00

2 PENDAPATAN TRANSFER 9.330.839.235.109,001 BAGI HASIL PAJAK 254.514.662.920,00

1 Dinas Keuangan Aceh 254.514.662.920,00

2 BAGI HASIL BUKAN PAJAK (SUMBER DAYA ALAM) 1.253.339.521.189,001 Dinas Keuangan Aceh 1.253.339.521.189,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 95

3 DANA ALOKASI UMUM 1.092.445.518.000,001 Dinas Keuangan Aceh 1.092.445.518.000,00

4 DANA ALOKASI KHUSUS 75.148.510.000,001 Dinas Keuangan Aceh 75.148.510.000,00

5 DANA OTONOMI KHUSUS 6.222.785.783.000,001 Dinas Keuangan Aceh 6.222.785.783.000,00

7 DANA PENYESUAIAN 432.605.240.000,001 Dinas Keuangan Aceh 432.605.240.000,00

3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 15.522.194.047,001 DANA HIBAH 741.628.280,00

1 Dinas Keuangan Aceh 741.628.280,00

2 DANA PENYESUAIAN LAINNYA 14.918.130.267,001 Dinas Keuangan Aceh 14.810.565.767,00

2. Arus Kas Keluar

Uraian TA 2013(Rp)

TA 2012(Rp)

Merupakan jumlah arus kas keluardari aktivitas operasi s.d 31Desember 2013 dan 2012

9.344.562.084.809,42 7.941.981.167.100,18

Arus keluar kas dari Aktivitas Operasi Tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

No UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)1. Belanja Pegawai 1.181.963.173.544,00 1.077.845.407.779,002. Belanja Barang dan Jasa 5.517.602.666.365,00 4.230.353.630.019,004. Belanja Hibah 1.219.682.992.675,00 1.065.211.457.683,005. Belanja Bantuan Sosial 292.533.440.000,00 515.656.041.417,006. Belanja Bantuan Keuangan 801.680.059.868,00 693.635.000.000,007. Belanja Tidak Terduga 61.380.277.961,00 96.477.745.833,008. Belanja Transfer ke Kab/Kota 269.719.474.396,42 262.603.875.869,18

Jumlah 9.344.562.084.809,42 7.941.783.158.600,18

Arus Kas Keluar dengan rincian sebagai berikut:2 ARUS KAS KELUAR 9.344.562.084.809,42

1 BELANJA OPERASI 9.344.562.084.809,421 BELANJA PEGAWAI 1.181.963.173.544,00

1 Dinas Pendidikan 107.966.278.987,002 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 35.025.398.013,003 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah 3.784.846.337,004 Dinas Kesehatan 43.058.270.312,005 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 92.084.186.282,006 Rumah Sakit Jiwa 26.491.915.860,007 Rumah Sakit Ibu dan Anak 22.737.437.485,008 Dinas Bina Marga 51.191.030.054,009 Dinas Pengairan 32.749.372.338,0010 Dinas Cipta Karya 22.121.116.246,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 96

11 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 22.426.727.443,0012 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 26.830.434.443,0013 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 9.908.037.365,0014 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 8.205.999.779,0015 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6.322.420.378,0016 Dinas Sosial 24.486.212.139,0017 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 28.233.446.790,0018 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 8.890.176.176,0019 Badan Investasi dan Promosi 5.771.599.903,0020 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 22.336.729.546,0021 Sekretariat Majelis Adat Aceh 5.552.925.778,0022 Dinas Pemuda dan Olahraga 14.647.303.113,0023 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 11.166.860.677,00

24 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah 27.764.290.259,0025 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh 13.758.068.391,0026 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 1.479.947.007,0027 Biro Umum 14.758.155.200,0028 Biro Tata Pemerintahan 1.528.549.000,0029 Biro Perekonomian 507.998.000,0030 Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat 6.196.436.500,0031 Biro Organinasi 401.099.800,0032 Biro Hukum 2.868.168.000,0033 Biro Administrasi Pembangunan 975.030.000,0034 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh di Medan 568.884.000,0035 Sekretariat Daerah 65.320.724.273,0036 Biro Hubungan Masyarakat 1.380.517.000,0037 Sekretariat DPRA 20.891.217.992,0038 Dinas Keuangan Aceh 19.723.509.661,0039 Inspektorat Aceh 9.521.165.381,0040 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 2.914.430.500,0041 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 20.226.735.155,0042 Dinas Syariat Islam 16.275.839.772,0043 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama 8.659.311.755,0044 Sekretariat Baitul Maal 4.875.645.637,0045 Badan Penanggulangan Bencana Aceh 5.082.688.743,0046 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 5.284.500.805,0047 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Aceh 2.604.574.864,0048 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 52.781.074.876,0049 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 13.889.629.788,0050 Badan Pemberdayaan Masyarkat (BPM) 17.045.067.572,0051 Badan Arsip dan Perpustakaan 14.775.127.058,0052 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 51.332.132.114,0053 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 20.332.039.818,0054 Dinas Perkebunan 20.393.542.580,0055 Dinas Kehutanan 55.695.781.339,0056 Dinas Pertambangan dan Energi 11.510.796.754,0057 Dinas Kelautan dan Perikanan 21.523.355.722,0058 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 17.128.412.784,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 97

2 BELANJA BARANG DAN JASA 5.517.602.666.365,001 Dinas Pendidikan 254.496.469.601,002 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 146.001.289.377,003 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah 1.940.310.294,004 Dinas Kesehatan 528.767.369.476,005 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 40.473.801.732,006 Rumah Sakit Jiwa 15.035.654.567,007 Rumah Sakit Ibu dan Anak 6.357.702.544,008 Dinas Bina Marga 1.020.279.575.301,009 Dinas Pengairan 209.334.653.163,0010 Dinas Cipta Karya 1.022.747.351.177,0011 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 29.773.422.506,0012 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 91.031.035.591,0013 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 17.423.531.327,0014 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 3.541.378.194,0015 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 9.549.638.934,0016 Dinas Sosial 145.462.986.841,0017 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 81.147.230.749,0018 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 22.678.299.804,0019 Badan Investasi dan Promosi 7.304.054.522,0020 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 33.753.267.281,0021 Sekretariat Majelis Adat Aceh 7.834.012.063,0022 Dinas Pemuda dan Olahraga 50.304.990.122,0023 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 11.851.640.943,0024 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah 5.484.406.507,0025 Biro Umum 36.734.841.337,0026 Biro Tata Pemerintahan 5.194.762.381,0027 Biro Perekonomian 5.275.342.525,0028 Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat 9.100.134.174,0029 Biro Organinasi 2.184.037.741,0030 Biro Hukum 4.182.972.551,0031 Biro Administrasi Pembangunan 2.602.411.083,0032 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh di Medan 1.210.492.863,0033 Sekretariat Daerah 17.828.330.838,0034 Biro Hubungan Masyarakat 3.896.618.253,0035 Sekretariat DPRA 61.285.049.972,0036 Dinas Keuangan Aceh 8.641.588.414,0037 Inspektorat Aceh 11.060.697.403,0038 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 5.636.268.337,0039 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 13.953.411.721,0040 Dinas Syariat Islam 55.486.823.747,0041 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama 5.994.877.699,0042 Sekretariat Baitul Maal 20.930.554.246,0043 Badan Penanggulangan Bencana Aceh 46.748.671.107,0044 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 2.048.909.150,0045 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Aceh 2.935.297.724,0046 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 387.351.004.956,0047 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 47.036.313.180,0048 Badan Pemberdayaan Masyarkat (BPM) 35.697.018.917,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 98

49 Badan Arsip dan Perpustakaan 41.604.536.182,0050 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 191.545.355.513,0051 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 167.068.085.490,0052 Dinas Perkebunan 168.502.473.819,0053 Dinas Kehutanan 17.469.329.777,0054 Dinas Pertambangan dan Energi 65.985.959.089,0055 Dinas Kelautan dan Perikanan 236.791.315.271,0056 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 73.045.108.289,00

3 BELANJA HIBAH 1.219.682.992.675,001 Dinas Keuangan Aceh (PPKA) 1.219.682.992.675,00

4 BELANJA BANTUAN SOSIAL 292.533.440.000,001 Dinas Keuangan Aceh (PPKA) 292.533.440.000,00

5 BELANJA BANTUAN KEUANGAN 801.680.059.868,001 Dinas Keuangan Aceh (PPKA) 801.680.059.868,00

6 BELANJA TIDAK TERDUGA 61.380.277.961,001 Dinas Keuangan Aceh (PPKA) 61.380.277.961,00

7 BELANJA BAGI HASIL KE KAB/KOTA 269.719.474.396,421 Dinas Keuangan Aceh (PPKA) 269.719.474.396,42

B. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non KeuanganAktivitas Investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan denganperolehan dan pelepasan sumber daya yang bertujuan untuk meningkatkan operasionalpemerintah dan menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang. Arus kas bersih dariAktivitas Investasi Aset Non Keuangan Pemerintah Aceh selama Tahun 2013 minus sebesarRp1.645.966.023.523,00. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Aceh lebih banyakmengeluarkan belanja modal dibandingkan dengan pendapatan penjualan asetnya. Rinciannyaadalah sebagai berikut:

1. Arus Kas Masuk

Uraian TA 2013(Rp)

TA 2012(Rp)

Merupakan jumlah arus kasmasuk dari aktivitas investasi asetnon keuangan s.d 31 Desember2013 dan 2012

76.899.430,00 346.769.053,00

Arus masuk kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Tahun 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

No UraianTA 2013

(Rp)TA 2012

(Rp)1. Pendapatan Penjualan atas Tanah - -2. Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin 59.723.000,00 304.652.515,003. Pendapatan Penjualan atas Gedung dan

Bangunan17.176.430,00 42.116.538,00

4. Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya - -Jumlah 76.899.430,00 346.769.053,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 99

Arus Kas Masuk dengan rincian sebagai berikut:

1 ARUS KAS MASUK 76.899.430,00

1 HASIL PENJUALAN ASET ACEH YANG TIDAK DIPISAHKAN 76.899.430,00

1 PENDAPATAN PENJUALAN ATAS PERALATAN DAN MESIN 59.723.000,00

1 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 59.723.000,00

2 PENDAPATAN PENJUALAN ATAS GEDUNG DAN BANGUNAN 6.964.655,00

1 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 17.176.430,00

2. Arus Kas Keluar

Uraian TA 2013(Rp)

TA 2012(Rp)

Merupakan jumlah arus kaskeluar dari aktivitas investasiaset non keuangan s.d 31Desember 2013 dan 2012

1.646.042.922.953,00 815.338.776.452,00

Arus keluar kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Tahun 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

No UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)1. Belanja Modal Tanah 8.404.557.000,00 62.449.994.462,002. Peralatan dan Mesin 401.388.958.489,00 122.042.001.752,003. Belanja Gedung dan Bangunan 511.035.768.888,00 256.554.042.928,004. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 712.390.999.713,00 368.599.696.800,005. Belanja Aset Tetap Lainnya 12.822.638.863,00 5.693.040.510,00

Jumlah 1.646.042.922.953,00 815.338.776.452,00

Arus Kas Keluar dengan rincian sebagai berikut:

2 ARUS KAS KELUAR 1.646.042.922.953,001 BELANJA MODAL TANAH 8.404.557.000,00

1 Dinas Sosial 3.000.000,00

2 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 8.324.807.000,00

3 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 76.750.000,00

2 PERALATAN DAN MESIN 401.388.958.489,00

1 Dinas Pendidikan 125.624.101.983,00

2 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 417.773.000,00

3 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah 72.700.000,00

4 Dinas Kesehatan 5.208.806.237,00

5 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 58.178.980.225,00

6 Rumah Sakit Jiwa 989.281.000,00

7 Rumah Sakit Ibu dan Anak 5.686.300.045,00

8 Dinas Bina Marga 8.507.163.000,00

9 Dinas Pengairan 746.069.039,00

10 Dinas Cipta Karya 2.394.096.500,00

11 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 1.587.553.000,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 100

12 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 27.008.567.200,00

13 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 1.892.176.500,00

14 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 1.663.825.000,00

15 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 98.721.500,00

16 Dinas Sosial 1.501.134.350,00

17 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 824.483.300,00

18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 858.813.000,00

19 Badan Investasi dan Promosi 1.626.217.625,00

20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 732.309.000,00

21 Sekretariat Majelis Adat Aceh 445.294.000,00

22 Dinas Pemuda dan Olahraga 1.312.423.500,00

23 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 981.157.900,00

24 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah 391.165.000,00

25 Sekretariat Daerah 188.224.000,00

26 Biro Umum 4.786.083.225,00

27 Biro Tata Pemerintahan 86.923.000,00

28 Biro Perekonomian 327.818.000,00

29 Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat 416.600.000,00

30 Biro Hukum 181.030.000,00

31 Biro Administrasi Pembangunan 1.382.453.160,00

32 Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi NAD di Medan 25.485.000,00

33 Biro Hubungan Masyarakat 474.426.000,00

34 Sekretariat DPRA 5.961.360.900,00

35 Dinas Keuangan Aceh 3.774.487.000,00

36 Inspektorat Aceh 545.742.000,00

37 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 562.114.500,00

38 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 2.371.196.500,00

39 Dinas Syariat Islam 204.522.150,00

40 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama 3.999.346.000,00

41 Badan Baitul Maal 415.442.500,00

42 Badan Penanggulangan Bencana Alam 378.671.000,00

43 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu 34.897.500,00

44 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Aceh 299.585.000,00

45 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 39.290.041.750,00

46 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 10.580.492.970,00

47 Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) 346.302.000,00

48 Badan Arsip dan Perpustakaan 3.398.351.250,00

49 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 65.504.267.200,00

50 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 2.892.957.100,00

51 Dinas Perkebunan 1.443.115.000,00

52 Dinas Kehutanan 815.283.880,00

53 Dinas Pertambangan dan Energi 727.930.000,00

54 Dinas Kelautan dan Perikanan 138.891.000,00

55 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1.085.807.000,00

3 BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN 511.035.768.888,00

1 Dinas Pendidikan 692.358.050,00

2 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 1.641.600.000,00

3 Dinas Kesehatan 153.750.000,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 101

4 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 1.268.076.000,00

5 Rumah Sakit Jiwa 4.190.323.542,00

6 Rumah Sakit Ibu dan Anak 1.616.435.300,00

7 Dinas Bina Marga 737.935.000,00

8 Dinas Pengairan 946.643.000,00

9 Dinas Cipta Karya 280.069.919.095,00

10 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 428.400.000,00

11 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 59.940.326.250,00

12 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 494.520.000,00

13 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh 238.544.000,00

14 Banda Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 96.985.899,00

15 Dinas Sosial 1.495.852.192,00

16 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk 1.550.782.700,00

17 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 308.075.500,00

18 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3.990.090.500,00

19 Sekretariat Majelis Adat Aceh 346.000.000,00

20 Dinas Pemuda dan Olahraga 57.338.372.311,00

21 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 362.198.600,00

22 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah 1.096.920.000,00

23 Biro Umum 3.032.021.500,00

24 Biro Perekonomian 602.307.000,00

25 Biro Administrasi Pembangunan 183.705.000,00

26 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh di Medan 166.358.000,00

27 Sekretariat DPRA 6.604.812.000,00

28 Dinas Keuangan Aceh 2.638.584.000,00

29 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 221.692.000,00

30 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 1.934.967.000,00

31 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama 2.124.850.000,00

32 Badan Baitul Maal 624.545.000,00

33 Banda Penanggulangan Bencana Alam 2.665.950.000,00

34 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Aceh 350.773.250,00

35 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 4.234.751.195,00

36 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 15.551.791.104,00

37 Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) 640.623.000,00

38 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 18.664.533.000,00

39 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 5.304.290.000,00

40 Dinas Perkebunan 2.124.518.000,00

41 Dinas Kehutanan 1.109.742.000,00

42 Dinas Pertambangan dan Energi 542.972.000,00

43 Dinas Kelautan dan Perikanan 21.031.692.100,00

44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1.676.183.800,00

4 BELANJA JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 712.390.999.713,00

1 Dinas Pendidikan 277.270.500,00

2 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah 20.000.000,00

3 Dinas Kesehatan 30.000.000,00

4 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 14.791.500,00

5 Rumah Sakit Jiwa 1.571.351.000,00

6 Rumah Sakit Ibu dan Anak 75.310.000,00

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 102

7 Dinas Bina Marga 93.322.011.200,00

8 Dinas Pengairan 528.090.373.200,00

9 Dinas Cipta Karya 74.050.612.553,00

10 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 2.402.857.000,00

11 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 123.486.000,00

12 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 9.400.000,00

13 Dinas Sosial 20.610.000,00

14 Dinas Kebudayaaan dan Pariwasata 149.216.000,00

15 Dinas Pemuda dan Olahraga 660.296.000,00

16 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 19.929.250,00

17 Sekretariat DPRA 868.510.000,00

18 Dinas Keuangan Aceh 5.647.000,00

19 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 821.586.000,00

20 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama 624.319.000,00

21 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh 216.888.580,00

22 Badan Pemberdayaan Masyarkat (BPM) 448.660.000,00

23 Dinas Pertanian Tanaman Pangan 5.745.612.000,00

24 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan 1.810.645.000,00

25 Dinas Perkebunan 643.607.930,00

26 Dinas Kehutanan 365.260.000,00

27 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2.750.000,00

5 BELANJA ASET TETAP LAINNYA 12.822.638.863,00

1 Dinas Pendidikan 6.625.506.500,00

2 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin 149.550.000,00

3 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika 74.090.000,00

4 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 24.650.000,00

5 Dinas Sosial 2.240.000,00

6 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 38.450.000,00

7 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 492.490.000,00

8 Sekretariat Majelis Adat Aceh 68.350.000,00

9 Dinas Pemuda dan Olah Raga 199.600.000,00

10 Biro Umum 219.981.200,00

11 Biro Organisasi 54.999.500,00

12 Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh di Medan 1.000.000,00

13 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh 133.870.000,00

14 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 7.899.025,00

15 Sekretariat Baitul Mal 3.600.000,00

16 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 9.964.900,00

17 Badan Arsip dan Perpustakaan 4.690.433.188,00

18 Dinas Pertambangan dan Energi 9.967.550,00

19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 15.997.000,00

C. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Aktivitas Pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran bruto sehubungandengan surplus/defisit anggaran. Arus Kas bersih dari aktivitas pembiayaan PemerintahAceh tahun 2013 minus sebesar Rp19.959.028.136,00, disebabkan adanya arus kas keluarpenggunaan SILPA untuk jasa giro dari pembentukan dana cadangan yang ditempatkankembali direkening dana cadangan berkenaan.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 103

D. Arus Kas dari Aktivitas Non AnggaranArus kas dari Aktivitas Non Anggaran merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluarankas yang tidak mempengaruhi anggaran dan tidak disajikan dalam Laporan RealisasiAnggaran APBA. Dalam Tahun 2013, arus kas bersih dari Aktivitas Non Anggaran adalahsebesar Rp33.827.200,00sebabkan adanya penerimaan transito yang mencerminkanpenurunan sisa uang persediaan pada Bendahara Pengeluaran.

1. Arus Kas Masuk

Uraian TA 2013(Rp)

TA 2012(Rp)

Merupakan jumlah arus kas masukdari aktivitas non anggaran s.d 31Desember 2013 dan 2012

648.658.293.917,00 485.111.021.138,50

Rincian arus kas dari aktivitas non anggaran terdiri dari :

No UraianTA 2013 TA 2012

(Rp) (Rp)A. Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) terdiri dari:1. PPN 454.360.383.309,00 327.449.253.778,002. PPh Pasal 21 38.204.169.446,00 36.897.313.401,003. PPh Pasal 22 , 23, 25, 4 (2) 122.710.686.107,00 87.642.742.477,004. IWP 32.673.989.644,00 30.259.367.241,005. Taperum/Taspen 742.892.611,00 821.174.386,00

Jumlah 648.692.121.177,00 483.069.851.283,50B. Penerimaan Non Anggaran Lainnya:1. Penerimaan Transito (Netto) (33.827.200,00) 1.837.868.754,00

Jumlah Netto 648.658.293.917,00 485.111.021.138,50

2. Arus Kas Keluar

Uraian TA 2013(Rp)

TA 2012(Rp)

Merupakan jumlah arus kaskeluar dari aktivitas nonanggaran sd. 31 Desember2013 dan 2012

648.692.121.177,00 483.069.851.283,50

Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga

No Uraian TA 2013(Rp)

TA 2012(Rp)

1. PPN 454.360.383.309,00 327.449.253.778,002. PPh Pasal 21 38.204.169.446,00 36.897.313.401,003. PPh Pasal 22 , 23, 25, 4 (2) 122.710.686.107,00 87.642.742.477,004. IWP 32.673.989.644,00 30.259.367.241,005. Taperum/Taspen 742.892.611,00 821.174.386,00

Jumlah 648.692.121.177,00 483.069.851.383,50

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN | Catatan atas Laporan Keuangan 104

E. Saldo Akhir KasDari arus kas bersih keempat aktivitas di atas terjadi penurunan kas sebesarRp567.744.810.642,79 ditambah dengan saldo awal Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2013sebesar Rp1.931.325.183.100,75, saldo akhir kas di Bendahara Pengeluaran yang belumdipertanggungjawabkan sebesar Rp372.357.836,00, saldo akhir kas pada BLUD sebesarRp36.186.329.064,24 dan saldo akhir kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp528.272.445,07,maka saldo akhir Kas per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.400.667.331.803,27.

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VI INFORMASI PENTING DAN KEWAJIBAN KONTIJENSIYANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN

105

105

BAB VIINFORMASI PENTING DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI

YANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN

Kewajiban kontinjensi merupakan suatu keadaan, kondisi atau situasi yang belum memilikikepastian yang berdampak kepada kondisi keuangan Pemerintah Aceh yang baru terselesaikandengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang, peristiwatersebut meliputi :

A. Penetapan APBA Tahun Anggaran 2013

Salah satu peristiwa yang mempengaruhi laporan keuangan adalah penetapan APBA.Penetapan APBA Tahun Anggaran 2013 ditetapkan pada tanggal 4Maret 2013. Tahapan yangdilakukan sebagaimana Tabel 6.1 di bawah ini:

Tabel 6.1 - Tahapan Penetapan APBA 2013

No Uraian Tanggal Penetapan Dasar Pendukung

1. Penetapan RKPA dalam bentuk PeraturanGubernur Aceh 21 Mei 2012 Peraturan Gubernur Aceh No.94 Tahun

2012

2. Penyampaian Rancangan KUA PPAS dariKepala Daerah kepada DPRA 1 Oktober 2012 Surat Gubernur No.903/27535

3. KUA disepakati antara Gubernur Acehdengan DPRA 14Desember 2012

Nota KesepakatanKUA900/43099/2012900/34632012

4. PPAS disepakati antara Kepala Daerahdengan DPRA 14 Desember 2012

Nota kesepakatanPPAS900/43245/2012900/3484/2012

5. Penetapan Pedoman penyusunan RKA-SKPA oleh Kepala Daerah 17Desember 2012 Surat Gubernur No. 903/43420

6. Pengambilan keputusan bersama DPRA danKepala Daerah terhadap RAPBA 1 Pebruari 2013 Berita Acara No. 903/288/2013

903/6540/2013

7. Penetapan Qanun APBA 4Maret 2013 Qanun Aceh No. 1 Tahun 2013

8. Peraturan Gubernur Aceh tentangPenjabaran APBA 4 Maret 2013 Peraturan Gubernur Aceh No. 9 Tahun

2013

9. Penetapan Qanun APBA Perubahan 2013 28 Oktober 2013 Qanun Aceh No. 6 Tahun 2013

10. Peraturan Gubernur Aceh tentangPerubahan Penjabaran APBA 28 Oktober 2013 Peraturan Gubernur Aceh No. 77 Tahun

2013

B. Dana Otonomi Khusus (Otsus)

Dana Otonomi Khusus untuk Provinsi Aceh diberikan berdasarkan Undang-UndangNomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.Dana otonomi khusus merupakan penerimaanPemerintah Aceh yang ditujukan untuk membiayai pembangunan terutama pembangunan danpemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, sertapendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan.

Undang-Undang tersebut selanjutnya diturunkan dalam Peraturan Menteri Keuangan yangmengatur tentang Alokasi Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh.Dana Otsus diterima sejak Tahun

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VI INFORMASI PENTING DAN KEWAJIBAN KONTIJENSIYANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN

106

106

Anggaran 2008,dan sampai dengan Tahun Anggaran 2013 jumlah dana yang telah diterima adalahsebesar Rp27.377.962.780.500,00 dengan rincian sebagai sebagaimana Tabel 6.2.

Tabel 6.2 - Penerimaan Dana OtsusTahun Anggaran2008-2013

TahunAnggaran PMK Nomor TanggalAlokasiAnggaran

Dana Otsus(Rp)

RealisasiPenerimaanDana Otsus

(Rp)2008 56/PMK.07/2008 22 April 2008 3,590,142,897,000.00 3,590,142,897,000.002009 204/PMK.07/2008 10 Desember 2008 3,728,282,000,000.00 3,728,282,000,000.002010 160/PMK.07/2009 4 Nopember 2009 3,849,806,840,000.00 3,849,806,840,000.002011 231/PMK.07/2010 20 Desember 2010 4,510,656,496,500.00 4,510,656,496,500.002012 239/PMK.07/2011 27 Desember 2011 5,476,288,764,000.00 5,476,288,764,000.002013 195/PMK.07/2012 10 Desember 2012 6,222,785,783,000.00 6,222,785,783,000.00

Jumlah 27,377,962,780,500.00 27,377,962,780,500.00

Pelaksanaan Otsus di Provinsi Aceh didasarkan pada Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentangTata Cara Pengalokasian Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas Bumi.Pelaksanaan Otsusdialokasikan sebagaimana Tabel 6.3.

Tabel 6.3 - Alokasi Dana Otsus Provinsi dan Kabupaten/Kota

No Kab/Kota

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Pergub No.50Th. 2008

Pergub No.56Th. 2009

SuratGub No.903/45803 Th.

2009

SuratSekda an.Gub No.

903/25697Th.2010

SuratGubNo.902/2741Th.2011

Pergub No.17Th.2012

SuratGub No.050/12841

Provinsi Aceh 1,412,000,000,000 1,412,000,000,000 1,491,312,800,000 1,539,922,736,000 1,804,262,598,600 2,190,515,505,600 3,248,436,543,702

1 Kab Aceh Barat 93,590,000,000 93,590,000,000 90,890,680,684 96,846,530,789 118,179,368,304 137,811,790,756 126,032,648,587

2 Kab Aceh Besar 98,300,000,000 98,300,000,000 107,457,631,142 111,973,712,433 138,327,928,623 164,966,802,758 148,676,787,678

3 Kab Aceh Selatan 115,930,000,000 115,930,000,000 119,481,737,962 122,201,007,290 141,107,340,336 180,662,375,651 158,151,037,413

4 Kab Aceh Singkil 89,390,000,000 89,390,000,000 97,756,143,949 102,341,111,565 116,767,957,062 130,744,005,985 113,747,315,554

5 Kab Aceh Tengah 114,210,000,000 114,210,000,000 115,338,384,798 119,349,261,789 135,798,267,712 171,801,124,648 151,548,782,608

6 Kab Aceh Tenggara 102,220,000,000 102,220,000,000 111,850,356,683 119,631,216,398 144,032,456,686 183,285,909,131 162,405,107,409

7 Kab Aceh Timur 157,520,000,000 157,520,000,000 161,031,019,908 168,908,398,282 203,315,357,760 229,572,089,071 204,540,812,409

8 Kab Aceh Utara 100,710,000,000 100,710,000,000 127,648,390,364 123,034,524,324 138,766,784,896 177,233,160,034 136,328,668,055

9 KabBireuen 91,790,000,000 91,790,000,000 100,114,996,299 101,218,489,429 124,063,252,755 148,549,131,596 132,235,242,030

10 KabPidie 93,330,000,000 93,330,000,000 112,185,859,190 118,712,301,061 134,413,543,284 176,071,888,941 160,629,520,329

11 KabSimeulue 89,920,000,000 89,920,000,000 86,781,751,584 92,611,954,618 106,151,786,712 123,803,304,936 105,326,444,150

12 Kota Banda Aceh 52,080,000,000 52,080,000,000 59,428,775,408 62,042,094,276 71,225,644,829 85,552,246,792 112,551,355,724

13 Kota Sabang 45,690,000,000 45,690,000,000 47,333,129,085 49,197,705,502 57,420,816,610 68,856,877,380 60,213,985,770

14 Kota Langsa 62,260,000,000 62,260,000,000 60,514,791,364 63,137,675,665 76,623,404,861 90,176,414,847 81,666,286,361

15 Kota Lhokseumawe 61,930,000,000 61,930,000,000 57,477,087,601 61,483,395,522 71,691,684,220 84,158,429,359 73,732,980,017

16 KabNagan Raya 118,880,000,000 118,880,000,000 104,310,101,317 110,914,506,152 136,282,859,178 146,705,576,546 145,833,596,496

17 Kab Aceh Jaya 110,060,000,000 110,060,000,000 118,117,558,841 117,762,405,634 138,679,171,139 175,261,062,131 152,474,420,522

18 Kab Aceh Barat Daya 78,300,000,000 78,300,000,000 85,673,554,517 94,471,359,985 107,873,209,046 128,140,347,483 111,022,420,534

19 KabGayoLues 151,300,000,000 151,300,000,000 144,551,971,679 147,604,949,042 168,055,431,561 187,734,858,157 195,021,178,231

20 Kab Aceh Tamiang 94,270,000,000 94,270,000,000 99,218,010,668 91,571,509,786 107,646,469,694 146,903,529,583 133,953,744,076

21 KabBenerMeriah 77,390,000,000 77,390,000,000 80,388,355,393 80,658,387,499 95,558,173,264 125,676,693,791 109,243,670,794

22 KabPidie Jaya 55,090,000,000 55,090,000,000 70,535,242,951 72,799,090,971 83,710,613,753 106,853,327,339 94,216,152,766

23 Kota Subulussalam 63,850,000,000 63,850,000,000 78,883,668,613 81,412,515,989 90,702,375,615 115,252,311,485 104,797,081,782

Total Kab/Kota 2,118,010,000,000 2,118,010,000,000 2,236,969,200,000 2,309,884,104,001 2,706,393,897,900 3,285,773,258,400 2,974,349,239,295

TOTAL … 3,530,010,000,000 3,530,010,000,000 3,728,282,000,000 3,849,806,840,001 4,510,656,496,500 5,476,288,764,000 6,222,785,782,997

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VI INFORMASI PENTING DAN KEWAJIBAN KONTIJENSIYANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN

107

107

C. Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)Pelaksanaan JKA didasarkan pada Keputusan Gubernur Aceh Nomor 420/483/2010 tanggal

3Agustus 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) Tahun Anggaran 2010bertujuan mewujudkan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Aceh yang berkeadilan, tanpamembedakan status sosial, ekonomi, agama, jenis kelamin dan usia dalam rangka meningkatkanproduktifitas dan kesejahteraan. Peserta JKA adalah seluruh penduduk Aceh, tidak termasuk pesertaAskes Sosial, pejabat negara yang iurannya dibayar pemerintah dan peserta Jaminan PemeliharaanKesehatan (JPK) Jamsostek.

Pelayanan kesehatan yang ditanggung meliputi pelayanan kesehatan primer dan pelayanankesehatan lanjutan yang meliputi Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), Rawat Inap Tingkat Pertama(RITP), Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) dan gawat darurat.Pelayanan kesehatan tersebut disediakan pada fasilitas kesehatan yang bekerja sama denganPT Askes (Persero).

Realisasi penggunaan dana JKA sejak tahun 2010 yang telah disalurkan kepada PTAskessebagaimana Tabel 6.4.

Tabel 6.4 - Realisasi JKA Tahun 2010-2013

TahunAnggaran

Realisasi JKA(Rp)

2010 241.965.073.000,002011 399.530.559.122,002012 419.000.000.000,002013 419.124.502.998,00

Jumlah 1.479.620.135.120,00

D. Aset Helicopter M1-2Permasalahan yang juga berpotensi menimbulkan kewajiban kontinjensi adalah aset Helicopter

M1-2. Asset Helicopter M1-2 semula merupakan asset milik Pemerintah Aceh yang pengadaannyadilakukan pada masa Gubernur Ir. H. Abdullah Puteh, M. Si. Aset tersebut kemudian dikeluarkan daridaftar aset Pemerintah Aceh ketika Gubernur Ir. H. Abdullah Puteh, M. Si. menjalani proses hukum diPengadilan Negeri Jakarta Selatan karena disita menjadi barang bukti. Berdasarkan Putusan MahkamahAgung No. 1344 K/Pid/2005 tidak disebutkan secara jelas mengenai status Helicopter M1-2 tersebut.Helicopter M1-2 tersebut saat ini berada di Pangkalan Udara TNI AU Sultan Iskandar Muda.

E. PD. Geunap MupakatPD. Geunap Mupakat (PDGM) adalahperusahaan daerah yang didirikan berdasarkan Peraturan

Daerah Tingkat I Propinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 12 Tahun 1986 dan disahkan oleh MenteriDalam Negeri dengan Surat Keputusan Nomor 539/21/069 tanggal 31 Januari 1987. Perusahaanberkedudukan dan berkantor pusat di Kota Pondok Gajah, Bener Meriah. Bidang usaha perusahaanadalah industri pengolahan dan perdagangan kopi.

Nilai investasi awal penyertaan modal Pemerintah Aceh pada PD. Geunap Mupakat adalahsebesar Rp.6.500.000.000,- (enam milyar lima ratus juta rupiah), sebagaimana dalam laporan auditorindependen atas laporan keuangan PD. Geunap Mupakat per 31 Desember 2008 No.LHA-

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VI INFORMASI PENTING DAN KEWAJIBAN KONTIJENSIYANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN

108

108

649/PW.01/4/2009 tanggal 26 November 2009 yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP) menggambarkan struktru modal pada PD. Geunap Mupakat terdiri dari

a. Modal disetor Rp. 7.250.000.000.00,-b. Modal donasi Rp. 2.402.663.584.00,-

Jumlah Rp. 9.652.663.684.00,-

Modal disetor oleh :

a. Pemerintah Provinsi Aceh Rp. 6.500.000.000,00,-b. Pemerintah Kabupten Aceh Tengah Rp. 450.000.000,00,-c. KUD Entan Pase Rp. 300.000.000,00,-

Jumlah Rp. 7.250.000.000.00,-

Dalam Struktur Modal tersebut, penyertaan modal Pemerintah Aceh pada PD. Geunap Mupakatdiawali pada tahun 1993 sebesar Rp.2.550.000.000.00,- dan selanjutnya tahun 2006 sebesarRp.3.950.000.000.00,- sehingga total penyertaan modal Pemerintah Aceh dengan perolehan sebesarRp.6.500.000.000.00,- dan porsi kepemilikan sebesar 89.65 %.

Pada tahun 1997, PD. Genap Mupakat melakukan kerjasama operasi dengan Holland Coffee BVmelalui anak perusahannya di Indonesia PT. Indonesian Specialty Coffee. Latar belakang dilakukannyakerjasama operasi adalah PD. Genap Mupakat mengalami kesulitan likuiditas dan tanggungan hutang.Pada tahun 1998, PD. Genap Mupakat dan Holland Coffee BV meningkatkan kerjasama operasi menjadiJoint Venture dengan nama PT. Genap Mupakat Gayo Specialty Coffee (PT. GMGSC).

Modal ditempatkan dan disetor PT. GMGSC sebesar Rp.7.321.900.000,- dengan komposisi 70%saham milik PT. Indonesian Specialty Coffee atau sebesar Rp.5.125.500.000,- (6.030 lembar saham seriA) dan 30% saham milik PD. Genap Mupakat atau sebesar Rp.2.196.400.000,-(2.584 lembar saham seriB).

Sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2008, PD. Genap Mupakat tidak melakukan kegiatanpembelian, pengolahan dan penjualan kopi. PD Genap Mupakat hanya memberikan dana talanganpembelian kopi petani kepada PT. GMGSC dan pihak ketiga lainnya. Sejak tahun 2000 sampai dengan2008, PT. GMGSC mengalami kerugian terus menerus.

Dalam laporan auditor independen atas laporan keuangan PD. Geunap Mupakat per 31Desember 2008, saldo laba/(rugi) tahun lalu per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp(7,827,557,995.92),dengan rincian sebagaimana Tabel 6.5.

Tabel 6.5 - Rincian Laba/Rugi PD. Geunap Mupakat

No. Rincian Laba/Rugi dari tahun 1987 s.d 2007 Nilai1 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1987 (98,038,762.00)2 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1988 77,757,033.803 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1989 (167,599,535.85)4 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1990 (536,263,837.07)5 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1991 87,770,313.876 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1992 105,500,878.007 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1993 107,073,569.938 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1994 (3,469,717,916.00)9 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1995 (1,517,592,012.00)

10 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1996 (1,888,659,966.00)

Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VI INFORMASI PENTING DAN KEWAJIBAN KONTIJENSIYANG MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN

109

109

No. Rincian Laba/Rugi dari tahun 1987 s.d 2007 Nilai11 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1997 (1,896,796,655.00)12 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1998 734,450,414.0013 Laba (Rugi) Bersih Tahun 1999 (3,045,584,261.00)14 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2000 (172,375,431.94)15 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2001 5,680,414,907.3016 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2002 (171,291,306.54)17 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2003 (552,407,649.46)18 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2004 (157,871,629.42)19 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2005 -20 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2006 (387,491,301.00)21 Laba (Rugi) Bersih Tahun 2007 (516,548,775.00)22 Korksi Akumulasi Laba (Rugi) Tahun Lalu 377,713,925.4623 Pembayaran Deviden (420,000,000.00)

JUMLAH (7,827,557,995.92)

Gubernur Aceh telah membentuk Tim Revitalisasi dengan SK Nomor 539/586/2012tanggal 14 Agustus 2012 yang bertugasantara lain menginventarisir permasalahan danmemediasi/memfasilitasi penyelesaian permasalahan PDGM dengan PT. GMGSC dan pihakterkait lainnya, tim tersebut belum pernah bertemu dengan Direksi PT. GMGSC karenaberdomisili di Belanda, sehingga pada pelaksanaannya tidak diperoleh data-data keuanganterakhir dari operasional kedua perusahaan tersebut.

Kondisi selanjutnya setelah tahun 2000 sampai dengan sekarang perusahaan ISCBV tidakberminat lagi untuk melaksanakan/joint venture dengan PDGM (melalui PT. GMGSC) pihakISCBV menawarkan bahwa jika PDGM bersedia membayar hutang yang ada selama operasionalperusahaan (PT. GMGSC) sebesar Rp2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah), makaPT. ISCBV bersedia menyerahkan seluruh sahamnya (sebesar 70%) kepada PDGM, komitmentanggal 28 September 2012 melalui kuasa hukum PT. GMGSC Ilya Sumuno bertempat di GedungUOB-24 FL Suite 240i Jalan M. H. Thamrin Kav. 8-9 Jakarta.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VII PENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN |Catatan atas Laporan Keuangan 110

BAB VIIPENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

7.1 Gambaran Umum Provinsi Aceh

Provinsi Aceh dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentangPembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan PropinsiSumatera Utara.

Aceh terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera dengan Ibukota Banda Aceh yangmemiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas perdagangan Nasional danInternasional yang menghubungkan belahan dunia timur dan barat. Secara geografis Acehterletak pada 01o58’37,2”- 06o04’33,6” Lintang Utara dan 94o57’57,6”- 98o17’13,2” Bujur Timur.Batas wilayah Aceh adalah sebagai berikut:Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Malaka dan Laut AndamanSebelah Selatan : berbatasan dengan Sumatera Utara dan Samudera HindiaSebelah Timur : berbatasan dengan Sumatera UtaraSebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia

Aceh memiliki luas wilayah darat 5.677,08 km2, wilayah lautan sejauh 12 mil seluas7.478,80 km2 dan garis pantai sepanjang 2.698,89 km atau 1.677,01 mil. Secara administratif padatahun 2011, Aceh memiliki 23 kabupaten/kota yang terdiri dari 18 kabupaten dan 5 kota, 284kecamatan, 755 mukim dan 6.451 gampong/desa (Surat Gubernur Aceh Nomor:413.4/24658/2011 Tanggal 13 Oktober 2011).

Aceh memiliki mekanisme dan aturan adat yang melibatkan masyarakat dalampengelolaan sumber daya alam. Mekanisme dan aturan itu tertuang dalam aturan LembagaAdat, sesuai pasal 98 ayat (3) UUPA antara lain seperti Panglima Laot, Pawang Glee, danKejreun Blang. Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Aceh Tahun 2010 – 2030rencana pola ruang wilayah Aceh terdiri atas Kawasan Lindung dengan luas 2.708.550 Ha(47,7%) dan Kawasan Budidaya dengan luas 2.934.602 Ha (52,3%). Untuk mengurangiperubahan fungsi baik kawasan lindung maupun kawasan budidaya perlu dilakukan penegasandan penataan batas masing-masing kawasan sehingga tidak terjadi lagi tumpang tindih dankonversi lahan yang menyalahi aturan.

WILAYAH RAWAN BENCANA

Aceh berada di jalur penunjaman dari pertemuan lempeng Asia dan Australia, serta berada dibagian ujung patahan besar Sumatera yang membelah pulau Sumatera dari Aceh sampai SelatSunda.Berdasarkan catatan sejarah, Aceh pernah mengalami bencana gempa dan tsunami yang cukupbesar pada tahun 1797, 1891, 1907 dan 2004. Bencana tsunami tanggal 26 Desember 2004,mengakibatkan 126.915 jiwa meninggal, 37.063 jiwa hilang, lebih kurang 100.000 jiwa luka beratmaupun ringan serta 517.000 unit rumah rusak terutama di wilayah pesisir pantai barat Aceh. Selainbencana-bencana berskala besar yang pernah tercatat dalam sejarah, Aceh juga tidak lepas daribencana yang terjadi hampir setiap tahun yang menimbulkan kerugian tidak sedikit.

Terdapat dua tipe gunung api di Aceh, yaitu gunung api tipe A dan tipe C. Gunung api tipe Ayaitu Gunung Api Seulawah Agam di Aceh Besar, Gunung Api Puet Sagoe di Pidie dan Pidie Jaya,dan Gunung Api Burni Telong di Bener Meriah, sedangkan gunung api tipe C yaitu Gunung Api Jaboidi Sabang.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VII PENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN |Catatan atas Laporan Keuangan 111

DEMOGRAFI

Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk di Aceh berjumlah 4.494.410jiwa terdiri dari 2.248.952 jiwa laki-laki dan 2.245.458 jiwa perempuan.Dilihat dari distribusinyajumlah penduduk paling banyak di Kabupaten Aceh Utara, yaitu sebesar 529.751 jiwa atau sebesar11.79 persen dari total penduduk di Aceh.Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada diKota Sabang, yaitu sebesar 30.653 jiwa atau sebesar 0.68% dari total penduduk.Jika dilihat dariperkembangannya, jumlah penduduk di Aceh terus meningkat pasca tsunami dan konflik yangberkepanjangan.

Pada tahun 2010 Aceh merupakan provinsi keempat terendah di Sumatera dengan kepadatanpenduduk sebesar 78 orang/km2.Angka ini masih di bawah angka rata-rata kepadatan penduduk diIndonesia yaitu sebesar 124 orang/km2.Wilayah dengan kepadatan tertinggi adalah Kota BandaAceh.Kepadatan penduduk Kota Banda Aceh mencapai 3.642 jiwa/km2. Kota Lhokseumawe (668jiwa/km2) dan Kota Langsa (568 jiwa/km2) juga memiliki kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggidibandingkan wilayah-wilayah lain. Kondisi demikian disebabkan karena pada daerah-daerahtersebut terdapat akses yang mudah dicapai terhadap sarana dan prasarana wilayah.Fasilitas yangsudah cukup memadai pada daerah-daerah tersebut cukup menarik perhatian masyarakat untukmenetap disana.Kondisi yang terjadi di tiga kabupaten tersebut, berbanding terbalik denganKabupaten Gayo Lues.Kabupaten Gayo Lues yang memiliki luas wilayah sekitar 10 persen dariwilayah Aceh memiliki kepadatan penduduk terendah yaitu hanya sekitar 14 jiwa/km2. Selamaperiode 2005-2010 kepadatan penduduk di Aceh terus meningkat, dari 68 jiwa/km2 pada tahun 2005naik menjadi 78 jiwa/km2 pada tahun 2010.

Laju pertumbuhan penduduk Aceh terus mengalami peningkatan. Pada periode 2009-2010,laju pertumbuhan penduduk Aceh mencapai 3,00 persen. Ini merupakan laju pertumbuhan yangcukup tinggi jika dibandingkan dengan periode 2008-2009 yang hanya sebesar 1,62 persen. Jikadilihat dari penyebarannya, pertumbuhan tertinggi pada periode 2009-2010 adalah di KabupatenAceh Besar (12,36%). Namun pertumbuhan penduduk terendah terjadi di Kabupaten Aceh Jaya (-7,38%) yaitu pada tahun 2009 memiliki jumlah penduduk sebanyak 82.904 jiwa berkurang menjadi76.782 jiwa pada tahun 2010.

Pada tahun 2010 komposisi jumlah penduduk perempuan (2.245.458 jiwa atau 49.96 persendari total penduduk) tetap lebih sedikit jika dibandingkan jumlah penduduk laki-lakinya pada tahunyang sama (2.248.952 jiwa atau 50.04 persen dari total penduduk) sebagaimana disajikan pada Tabel7.1. Jika dilihat perkembangannya dari tahun 2000-2010, komposisi penduduk laki-laki danperempuan komposisinya relatif seimbang dari tahun ke tahun.Jika dilihat dari bentuk piramidapenduduknya, penduduk Aceh tergolong ke dalam kelompok ekspansif. Hal ini dikarenakan sebagianbesar penduduknya berada dalam kelompok usia muda. Penduduk Aceh dengan usia dibawah 15tahun mendekati 40 persen dari total penduduk, sedangkan penduduk usia 65 tahun ke atas 3,81persen. Hal ini memperlihatkan bahwa 100 jiwa penduduk usia produktif (15-64 tahun) harusmenanggung sekitar 56 jiwa penduduk Aceh yang belum dan tidak produktif (0-14 tahun dan65+tahun) tahun 2010.

Berdasarkan rasio jenis kelamin, yaitu merupakan perbandingan antara jumlah penduduklaki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu, dan biasanyadinyatakan sebagai jumlah laki-laki per 100 perempuan. Rasio jenis kelamin tahun 2010 adalah 99persen yang berarti dari setiap 100 perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki. Rasio untuk tahun2009 tidak jauh berbeda dari tahun 2010.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VII PENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN |Catatan atas Laporan Keuangan 112

SOSIOLOGI

Masyarakat Aceh merupakan masyarakat yang religius (Dinul Islam), dinamis dan sangatmenjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.Hubungan interaksi yang dibangun dalam masyarakatAceh didasarkan pada norma-norma/kaidah-kaidah islami, yang ciri-ciri perilaku/karakternya harusterlihat di dalam kehidupan masyarakat Aceh. Berkaitan dengan hal itu maka fungsi ulama dan tokohadat memegang peran penting untuk ikut serta dalam pembangunan, ciri-ciri perilaku/karakternyadalam kehidupan masyarakat Aceh bertaqwa, beradat, berbudaya islami, berketauladanan,kesehajaan, kebijaksanaan, kesabaran dan kejuangan.

Suasana kehidupan masyarakat Aceh bersendikan hukum Syariat Islam, kondisi inidigambarkan melalui sebuah Hadih Maja (peribahasa), “Hukom ngoen Adat Lagee Zat Ngoen Sifeut”,yang bermakna bahwa syariat dan adat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam sendikehidupan masyarakat Aceh. Penerapan Syariat Islam di Aceh bukanlah hal yang baru, jauh sebelumRepublik Indonesia berdiri, tepatnya sejak masa kesultanan, syariat Islam sudah meresap ke dalam dirimasyarakat Aceh.

Budaya Aceh juga memiliki kearifan di bidang pemerintahan dimana kekuasaanPemerintahan tertinggi dilaksanakan oleh Sultan, hukum diserahkan kepada Ulama sedangkan adat-istiadat sepenuhnya berada di bawah permaisuri serta kekuatan militer menjadi tanggungjawabpanglima.Hal ini tercermin dalam sebuah Hadih Maja lainnya, yaitu “Adat Bak Po TeumeureuhomHukom Bak Syiah Kuala, Qanun Bak Putroe Phang Reusam Bak Laksamana”.Dalam kontek kekinianHadih Maja tersebut mencerminkan pemilahan kekuasaan yang berarti budaya Aceh menolakprinsip-prinsip otorianisme.

Disamping itu pengelolaan sumber daya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan daribudaya Aceh. Hal ini tergambar dari beberapa institusi budaya yang mengakar dalam kehidupanekonomi masyarakat Aceh, seperti Panglima Laot yang mengatur pengelolaan sumber daya kelautan,Panglima Uteun yang mengatur tentang sumberdaya hutan, Keujruen Blang yang mengatur tentangirigasi dan pertanian serta kearifan lokal lainnya.

Kearifan adat budaya ini juga diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, dimana kedudukan Wali Nanggroe merupakan pemimpinadat sebagai pemersatu masyarakat yang independen, berwibawa, dan berwenang membina danmengawasi penyelenggaraan kehidupan lembaga-lembaga adat, adat istiadat, dan pemberiangelar/derajat dan upacara-upacara adat lainnya. Wali Nanggroe berhak memberikan gelarkehormatan atau derajat adat kepada perseorangan atau lembaga, baik dalam maupun luar negeriyang kriteria dan tata caranya diatur dengan Qanun Aceh.

7.2 Pemerintahan

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Aceh menyelenggarakannya sesuaidengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah untuk keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah, meliputi DPRDsebagai lembaga legeslatif dan Pemerintah Provinsi Aceh sebagai lembaga eksekutif yang dipimpinoleh seorang Gubernur dan seorang Wakil Gubernur.

Selanjutnya berdasarkan MoU Helsinski telah melahirkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pemerintah Aceh adalah pemerintahan daerah provinsi dalamsistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesiatahun 1945 dimana penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VII PENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN |Catatan atas Laporan Keuangan 113

Rakyat Aceh (DPRA) sebagai lembaga legislatif dan Pemerintah Daerah Aceh sebagai lembagaeksekutif yang dipimpin oleh Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh.

Untuk menyelenggarakan Pemerintahan Aceh, Gubernur Aceh membentuk perangkatdaerah Aceh yang terdiri dari Sekretariat Daerah Aceh, Dinas, Badan dan Kantor yang masing-masing disebut sebagai Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA). Sekretariat Daerah Aceh dipimpinoleh seorang Sekretaris Daerah Aceh dan 3 (tiga) orang Asisten yaitu Asisten AdministrasiPemerintahan, Asisten Keistimewaan Aceh, Pembangunan dan Ekonomi, Asisten AdminstrasiUmum dan 49 (empat puluh sembilan) SKPA.

Berdasarkan pertimbangan bahwa telah berkembangnya penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan Aceh, maka Pemerintah Aceh melaksanakan pemekaran entitas di awal tahunanggaran 2013. Pemekaran entitas tersebut dilaksanakan berdasarkan Qanun Aceh nomor 15 tahun2012 tentang perubahan atas Qanun Aceh nomor 5 tahun 2007 tentang susunan organisasi dan tatakerja dinas, lembaga teknis daerah dan lembaga daerah provinsi NAD .

Pemekaran entitas dilaksanakan pada 4 (empat) Satuan Kerja Perangkat Aceh dan 1 (satu)Biro yaitu :

Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh, dimekarkan menjadi 2 (dua) entitas yakni1) Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh dan 2) Dinas Keuangan Aceh; Dinas Kehutanan danPerkebunan dimekarkan menjadi 2 (dua) entitas, yakni 1) Dinas Kehutanan dan 2) DinasPerkebunan; Dinas Bina Marga dan Cipta Karya dimekarkan menjadi 2(dua) entitas yakni 1) DinasCipta Karya dan 2) Dinas Bina Marga; Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKMdimekarkan menjadi 2(dua) entitas yakni 1) Dinas Koperasi & Usaha Kecil Menengah dan 2) DinasPerindustrian dan Perdagangan; serta Biro Hukum dan Humas dimekarkan menjadi 2(dua) entitasyakni 1) Biro Humas dan 2) Biro Hukum.

Tabel 7.1 - Susunan Satuan Kerja Pemerintah Aceh

NO. URUSAN PEMERINTAHAN1 Dinas Pendidikan2 Badan Pembinaan Pendidikan Dayah3 Sekretariat Majelis Pendidikan Daerah4 Dinas Kesehatan5 Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin6 Rumah Sakit Jiwa7 Rumah Sakit Ibu dan Anak8 Dinas Bina Marga9 Dinas Pengairan10 Dinas Cipta Karya11 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah12 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Telematika13 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan14 Dinas Registrasi Kependudukan Aceh15 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak16 Dinas Sosial17 Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk18 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah19 Badan Investasi dan Promosi20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata21 Sekretariat Majelis Adat Aceh22 Dinas Pemuda dan Olahraga23 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VII PENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN |Catatan atas Laporan Keuangan 114

NO. URUSAN PEMERINTAHAN24 Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah25 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh26 Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah27 Sekretariat Daerah28 Sekretariat DPRA29 Dinas Keuangan Aceh30 Inspektorat Aceh31 Kantor Penghubung Pemerintah Aceh32 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan33 Dinas Syariat Islam34 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Ulama35 Sekretariat Baitul Maal36 Badan Penanggulangan Bencana Aceh37 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu38 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Aceh39 Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh40 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan41 Badan Pemberdayaan Masyarkat (BPM)42 Badan Arsip dan Perpustakaan43 Dinas Pertanian Tanaman Pangan44 Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan45 Dinas Perkebunan46 Dinas Kehutanan47 Dinas Pertambangan dan Energi48 Dinas Kelautan dan Perikanan49 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

7.3 Visi Dan Misi Pemerintah Aceh

Berdasarkan kondisi kekinian Aceh, permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam5 (lima) tahun mendatang dengan memperhitungkan potensi daerah yang dimiliki olehmasyarakat Aceh.

Visi pembangunan Aceh tahun 2012-2017 adalah kondisi Aceh yang diharapkanmenjadi Aceh yang Bermartabat, Sejahtera, Berkeadilan, dan Mandiri Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai Wujud MoU Helsinki yang sejalan dengan RencanaPembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) 2005-2025.Visi tersebut dijabarkan 5 (lima) misi pembangunanAceh sebagai berikut :a. Memperbaiki tatakelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui Implementasi dan

penyelesaian peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentangPemerintahan Aceh (UUPA) untuk menjaga perdamaian yang abadi.Ini bermaksud mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan amanahmelalui implementasi peraturan-peraturan turunan UUPA.Selanjutnya, peningkatanprofesionalisme dan pengelolaan sumber daya aparatur, penguatan sistem pendataanpenyelenggaraan pemerintahan, peningkatan kualitas pelayanan publik melalui efesiensistruktur pemerintahan, membangun tranparansi dalam perencanaan dan penganggaranpembangunan daerah. Menjadikan UUPA dan turunan peraturannya sebagai acuanpelaksanaan dan percepatan pembangunan Aceh secara menyeluruh serta mewujudkanperdamaian abadi di Aceh;

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VII PENJELASAN INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN |Catatan atas Laporan Keuangan 115

b. Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan Nilai-Nilai Dinul Islam di semua sektor kehidupanmasyarakatadalah membangun masyarakat Aceh yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, beretika danberkarakter, dengan mengangkat kembali budaya Aceh yang bernafaskan Islami dalam upayapengembalian harkat dan martabat masyarakat Aceh. Mengimplementasikan budaya Aceh dannilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat secara efektifdan tepat;

c. Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumber daya manusiaadalah mengembangkan kerangka ekonomi kerakyatan melalui peningkatan potensi sektorunggulan daerah dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat secara optimal;menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran dalam memenuhi capaian MilleniumDevelopment Goals (MDGs), memperluas kesempatan kerja melalui pembangunan infrastrukturekonomi sektor riil dan pemihakan kepada UKM dan koperasi. Pembangunan ekonomi yangdifokuskan kepada sektor pertanian yang berbasis potensi lokal masing-masing wilayah.Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Aceh adalah mewujudkan kualitaspelayanan pendidikan melalui peningkatan angka partisipasi sekolah, menurunkan angka butaaksara, meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) dalamberbagai tingkat pendidikan, menurunkan disparitas partisipasi antar wilayah, gender dan sosialekonomi serta antar satuan pendidikan. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitasmelalui meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnyaangka prevalensi gizi buruk serta efektifitas penanganan penyakit menular guna pencapaianMDGs dan pengendalian penyakit tidak menular ditengah-tengah masyarakat;

d. Melaksanakan pembangunan Aceh yang proporsional, terintegrasi dan berkelanjutanadalah terwujudnya pembangunan daerah yang berbasis kebutuhan dan kemanfaatan melaluiperencanaan yang tepat, fokus dan tuntas. Terwujudnya penanganan tata ruang terpadu dalampelaksanaan pembangunan daerah melalui pembangunan berbasis lingkungan, pengelolaandan pengendalian bencana, perbaikan sistem dan jaringan sarana dan prasarana transportasidalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata;

e. Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi pemanfaatan SDAadalah terwujudnya masyarakat Aceh yang mampu memanfaatkan potensi-potensi sumber dayaalam yang berdaya guna dan berhasil guna secara optimal dengan mendorong masyarakat yanglebih produktif, kreatif, dan inovatif.

Strategi yang diterapkan untuk mewujudkan visi dan misi Aceh tahun 2012-2017 adalah:1. melaksanakan reformasi birokrasi dan tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih;2. memelihara keberlanjutan perdamaian;3. penegakan dinul islam dan pelaksanaan sosial, adat dan budaya;4. memantapkan ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian;5. menurunkan angka kemiskinan;6. meningkatkan dan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi;7. meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan;8. menigkatkan mutu dan pelayanan kesehatan;9. mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan;10. meningkatkan kualitas lingkungan dan pengurangan resiko bencana.

Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 (Audited)

BAB VIII PENUTUP | Catatan atas Laporan Keuangan 116

BAB VIIIPENUTUP

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariLaporan Keuangan Pemerintah Aceh dan merupakan dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan APBATahun Anggaran 2013 yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan terakhirdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Aceh tersebut telah dikonversi denganPeraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Dalam Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun 2013 pengungkapan, pengakuan,pengukuran dan penjelasan atas akun-akun yang terdapat dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA),Neraca dan Laporan Arus Kas (LAK) telah dilakukan secara memadai sesuai dengan Standar AkuntansiPemerintahan, serta memenuhi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, independensi dan fairnessdalam pengelolaan keuangan daerah.

Kami berharap penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan ini dapat berguna bagi pihak-pihakyang berkepentingan, sebagai bahan pemeriksaan bagi pihak Badan Pemeriksa Keuangan, evaluasi bagiPemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, dan bagiDPRA sebagai bahan pembahasan pertanggungjawaban pelaksanaan APBA Tahun Anggaran 2013 ataspengelolaan keuangan daerah.

Banda Aceh, Juni 2014

GUBERNUR ACEH

dr. H. ZAINI ABDULLAH

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 118 dari 122

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggung Jawab Keuangan Daerah;

d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan PemeriksaKeuangan.

2. Tujuan Pemeriksaan

Untuk memberikan opini atas tingkat kewajaran informasi keuangan yangdisajikan dalam laporan keuangan mendasarkan kepada kriteria:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan atau prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan;

b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosure);

c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;

d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) baik terhadap informasikeuangan yang dihasilkan maupun terhadap pengamanan atas kekayaannya.

3. Sasaran Pemeriksaan

Pemeriksaan LKPD TA 2013 meliputi pengujian atas:

a. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasukpertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;

b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Penyajian saldo akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2013;

d. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan RealisasiAnggaran (LRA) dan Laporan Arus Kas TA 2013 sesuai dengan SAP;

e. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

Pemeriksaan LKPD TA 2013 meliputi pengujian atas akun-akun dan saldo yangdisajikan dalam neraca serta transaksi-transaksi pada LRA. Pengujian atasLaporan Keuangan bertujuan untuk menguji semua pernyataan manajemen(asersi manajemen) dalam informasi keuangan, efektivitas pengendalian interndan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi:

a. Keberadaan dan keterjadian

Bahwa seluruh aset dan kewajiban yang disajikan dalam Neraca per 31Desember 2013 dan seluruh transaksi penerimaan, belanja danpembiayaan anggaran yang disajikan dalam LRA TA 2013 benar-benarada dan terjadi selama periode tersebut serta telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai.

b. Kelengkapan

Bahwa semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang dimiliki telah

BPK RI perwakilan Provinsi Aceh 119

dicatat dalam neraca dan seluruh transaksi penerimaan negara, belanjadaerah dan pembiayaan yang terjadi selama Tahun 2013 telah dicatat dalamLRA.

c. Hak dan Kewajiban

Bahwa seluruh aset yang tercatat dalam neraca benar-benar dimiliki atauhak dari Pemerintah Aceh dan utang yang tercatat merupakan kewajibanPemerintah Aceh pada tanggal pelaporan.

d. Penilaian dan Alokasi

Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan dan belanja daerah, sertapembiayaan telah disajikan dengan jumlah dan nilai semestinya;diklasifikasikan sesuai dengan standar/ketentuan yang telah ditetapkan;dan merupakan alokasi biaya/anggaran TA 2013.

e. Penyajian dan Pengungkapan

Bahwa seluruh komponen laporan keuangan telah disajikan sesuai denganketentuan dan telah diungkapkan secara memadai dalam Catatan atasLaporan Keuangan.

4. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh TA 2013 dilakukandengan berpedoman kepada Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentangStandar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

5. Metode Pemeriksaan

Metodologi pemeriksaan atas LKPD TA 2013 meliputi perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut:a. Perencanaan Pemeriksaan

1) Pemahaman Entitas dan Sistem Pengendalian Intern

Pemahaman atas entitas dan sistem pengendalian intern dapatdiperoleh dari Laporan Hasil Pemeriksaan sebelumnya, Laporan HasilPemeriksaan Pendahuluan, Catatan atas Laporan Keuangan yangdiperiksa, pemantauan tindak lanjut, dan database yang telah dimilikiserta peraturan atau kebijakan tertulis/formal kepala daerah terkait.

Pemahaman atas entitas tersebut meliputi pemahaman atas latarbelakang/dasar hukum pendirian pemerintah daerah, kegiatan utamaentitas termasuk sumber pendapatan daerah, lingkungan yangmempengaruhi, pejabat terkait sampai dengan dua tingkat vertikal kebawah di bawah kepala daerah, dan kejadian luar biasa yangberpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemeriksa perlumengidentifikasi kelemahan-kelemahan signifikan atau area-areakritis yang memerlukan perhatian mendalam, sehingga membantuPemeriksa untuk (1) mengidentifikasi jenis potensi kesalahan, (2)mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salahsaji yang material, (3) mendesain pengujian sistem pengendalianintern, dan (4) mendesain prosedur pengujian substantif.

2) Pertimbangan Hasil Pemeriksaan Sebelumnya

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 120 dari 122

Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindaklanjut hasil pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruhhasil pemeriksaan sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yangdiperiksa, terutama terkait dengan kemungkinan temuan-temuanpemeriksaan yang berulang dan keyakinan pemeriksa atas saldo awalakun atau perkiraan pada Neraca yang diperiksa.

3) Penentuan Metode Uji Petik

Penentuan metode uji petik berdasarkan pertimbangan profesionalpemeriksa dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain:a) Tingkat risiko. Jika hasil pengujian SPI disimpulkan pengendalian

intern suatu akun lemah, maka sampel untuk pengujian substantifatas akun tersebut harus lebih besar. Jika akun-akun tertentumempunyai risiko bawaan (inherent risk) yang lebih tinggi dariakun-akun lainnya, maka sampel untuk pengujian substantif atasakun-akun tersebut harus lebih besar;

b) Tingkat materialitas yang telah ditentukan. Jika tingkat materialitaskecil, maka sampel yang diambil harus lebih besar dan begitu jugasebaliknya; Jumlah sampel tidak hanya didasarkan pada nilai saldoakun, tetapi memperhatikan transaksi-transaksi yang membentuksaldo tersebut;

c) Saldo akun yang kecil bisa dibentuk dari transaksi-transaksi positif dannegatif yang besar;

d) Cost and benefit, manfaat uji petik atas suatu transaksi atau saldoakun harus lebih besar dari biaya penguj ian tersebut.

b. Pelaksanaan Pemeriksaan

1) Pengujian Analitis

Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dapat dilakukandengan Analisa Data dan Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan areayang telah ditetapkan sebagai uji petik. Pengujian analitis terinci inidiharapkan dapat membantu pemeriksa untuk menemukan hubunganlogis penyajian akun pada LKPD dan menilai kecukupanpengungkapan atas setiap perubahan pada pos/akun/unsur pada LaporanKeuangan yang diperiksa, serta membantu menentukan area-areasignifikan dalam pengujian sistem pengendalian intern dan pengujiansubstantif atas transaksi dan saldo.

2) Pengujian Pengendalian

Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukanpemeriksa terhadap efektivitas desain dan implementasi sistempengendalian intern dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaanAPBA. Dalam pengujian desain sistem pengendalian intern, pemeriksamengevaluasi apakah sistem pengendalian intern telah didesain secaramemadai dan dapat meminimalisasi secara relatif salah saji dankecurangan. Sementara, pengujian implementasi sistem pengendalianintern dilakukan dengan melihat pelaksanaan pengendalian padakegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

BPK RI perwakilan Provinsi Aceh 121

Pengujian sistem pengendalian intern merupakan dasar pengujiansubstantif selanjutnya. Pengujian tersebut dilakukan baik pada saatpemeriksaan pendahuluan, maupun pemeriksaan Laporan Keuangan.

3) Pengujian Substantif atas Transaksi dan Saldo

Pengujian substantif meliputi pengujian atas transaksi dan saldo-saldoakun serta pengungkapannya dalam Laporan Keuangan yang diperiksa.Pengujian tersebut dilakukan setelah pemeriksa memperoleh LKPD(unaudited) dan dilakukan untuk meyakini asersi manajemen atas LKPD,yaitu: (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, (3) hak dankewajiban, (4) penilaian dan pengalokasian, serta (5) penyajian danpengungkapan.

4) Penyelesaian Penugasan

Hal-hal yang terkait dengan pekerjaan dalam penyelesaian penugasanbeserta form- form pelaporan pemeriksaan (Daftar Koreksi, Form RisalahPembahasan TP, Form TP, Form Tanggapan).

c. Pelaporan

Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkanhasil pemeriksaan dan dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan

6. Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan dalam Dua Tahap Pemeriksaan yaitu PemeriksaanPendahuluan dan Pemeriksaan Terinci. Jangka waktu pemeriksaan pendahuluanselama 15 hari mulai tanggal 20 Maret s.d. 11 April 2014, dan pemeriksaan terinciselama 40 hari, mulai tanggal 12 April s.d. tanggal 21 Mei 2014.

7. Objek Pemeriksaan

Objek pemeriksaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Aceh TA 2013 yangterdiri dari Neraca per 31 Desember 2013, Laporan Realisasi Anggaran (LRA)TA 2013, Laporan Arus Kas TA 2013 dan Catatan atas Laporan Keuangan TA2013.

8. Batasan dan Kendala Pemeriksaan

Semua informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Acehmerupakan tanggung jawab Pemerintah Aceh. Oleh karena itu, BPK RI tidakbertanggungjawab terhadap salah interpretasi dan kemungkinan pengaruhatas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja maupun tidak disengajaoleh Pemerintah Aceh. Pemeriksaan BPK RI meliputi prosedur-prosedur yangdirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksiadanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material terhadap LaporanKeuangan. Pemeriksaan tidak ditujukan untuk menemukan kesalahan danpenyimpangan. Walaupun demikian, jika dari hasil pemeriksaanditemukan penyimpangan, akan diungkapkan. Dalam melaksanakanpemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya perbuatan-perbuatanmelanggar hukum yang timbul. Namun, BPK tidak memberikan jaminanbahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi. BPK RI akan

BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh Halaman 122 dari 122

menginformasikan bila terdapat perbuatan-perbuatan melanggar hukumatau kesalahan /penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan.Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas perundang-undangan, BPK RIhanya menguji kepatuhan instansi atas peraturan perundang-undangan yangterkait langsung dengan penyusunan Laporan Keuangan. Hal ini tidak menutupkemungkinan bahwa masih terdapat ketidakpatutan pada peraturan yang tidakterindentifikasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGANREPUBLIK INDONESIA