Upload
tal-fadzly
View
62
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
untuk mengetahui jenis aspal asbuton
Citation preview
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. A. H. Nasution 264 Kotak Pos 2 Telp. 022-7802251 Fax. 022-7802726 Bandung 40294
1. Contoh yang diterima
Contoh yang diterima oleh Laboratorium Balai Bahan dan Perkerasan Jalan pada
tanggal 03 Juni 2013 adalah :
a. Aspal pellets ex Lawele sebanyak ± 10 kg.
b. Aspal pellets ex Waisiu sebanyak ± 10 kg
c. Aspal pen 60 sebanyak ± 25 kg
d. Agregat dari penimbunan (stockpile) berupa :
Agregat kasar sebanyak ± 50 kg..
Agregat sedang sebanyak ± 50 kg.
Agregat halus sebanyak ± 30 kg.
2. Lingkup pengujian
2.1. Pengujian asbuton pellets
a. Kadar aspal
b. Kadar air
c. Analisa saringan
2.2. Pengujian aspal
a. Penetrasi
b. Viscositas pada 135 oC
c. Titik lembek
d. Indeks penetrasi
e. Daktilitas
f. Titik nyala (COC)
g. Kelarutan dalam C2HCL3
h. Berat jenis
i. Kehilangan berat (dengan TFOT)
j. Penetrasi setelah (TFOT)
k. Daktilitas setelah (TFOT)
l. Titik lembek setelah (TFOT)
m. Perkiraan temperatur pencampuran dan pemadatan
Bandung, 26 Juli 2013
Pengujian No. : 2013 – 074 – JPK – 10 – KOT
Jumlah lembar : 14 (empatbelas) lembar
: PT. OLAH BUMI MANDIRI
Jl.Pegangsaan Dua Km. 3 Jakarta 14250 Indonesia
Tlp. (62-21) 4602752 Fax.(62-21) 4604356 Email:[email protected]
Surat permintaan : 131/OBM-FR/V/2013, tertanggal 3 Mei 2013
2
2.3. Pengujian agregat
a. Abrasi
b. Setara pasir
c. Berat jenis dan penyerapan agregat kasar
d. Berat jenis dan penyerapan agregat halus
e. Angularitas agregat kasar
f. Angularitas agregat halus
g. Kelekatan agregat terhadap aspal
h. Pertikel pipih dan linjong
i. Pelapukan
j. Material lolos No.200
k. Analisa saringan
2.4 Pengujian campuran beraspal panas
a. Gradasi gabungan agregat
b. Marshall
c. Kepadatan mutlak (PRD)
d. Berat jenis maksimum campuran (GMM)
e. Stabilitas rendaman
f. Stabilitas dinamis (WTM)
g. Resilient modulus (umatta)
h. Fatique
3. Hasil pengujian
3.1 Hasil pengujian asbuton pellets
Hasil pengujian asbuton pellets disajikan pada Tabel 1, sedangkan hasil pengujian
karakteristik bitumen asbuton pellets disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Resume Hasil Pengujian Asbuton Pellets Dari Waisiu
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Kadar aspal SNI 03-3640-1994 35,5 %
2. Kadar air SNI-2490-2008 0,1 %
3. Analisa saringan Mineral SNI 03-1968-1990
Ukuran saringan No. 30 100 % Lolos
Ukuran saringan No. 50 99 % Lolos
Ukuran saringan No. 100 92 % Lolos
Ukuran saringan No. 200 76 % Lolos
3
Tabel 2. Karakteristik Bitumen Asbuton Pellets Dari Waisiu
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 12 dmm
2. Titik lembek SNI 06-2434-1991 66,9 oC
3. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 30 Cm
4. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI-06-2438-1991 99,756 %
5. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,477 % berat
6. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 83,3 %
7. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 71,4 oC
8. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 16 Cm
9. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 262 oC
10. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,136 -
11. Indeks penetrasi - -0,556 -
12. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,166 -
13. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 205 - 211 oC
14. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 192 - 198 oC
3.2 Hasil pengujian aspal
Hasil pengujian aspal pen 60 disajikan pada Tabel 3, hasil pengujian karakteristik
aspal pen 60 yang sudah ditambah bitumen asbuton pellets dengan perbandingan
(95% aspal pen 60 : 5% bitumen asbuton pellets) disajikan pada Tabel 4,
perbandingan (90% aspal pen 60 : 10% bitumen asbuton pellets) disajikan pada
Tabel 5, perbandingan (85% aspal pen 60 : 15% bitumen asbuton pellets) disajikan
pada Tabel 6, perbanding perbandingan (80% aspal pen 60 : 20% bitumen asbuton
pellets) disajikan pada Tabel 7 dan perbandingan (75% aspal pen 60 : 25% bitumen
asbuton pellets) disajikan pada Tabel 8.
Tabel 3. Resume Hasil Pengujian Mutu Aspal Pen 60
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Spesifikasi
*) Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 65 60 - 70 dmm
2. Viskositas pada 135oC SNI 06-6441-2000 401 ≥ 300 cSt
3. Titik lembek SNI 06-2434-1991 48,8 ≥ 48 oC
4. Indeks penetrasi - -0,882 ≥ -1,0 -
5. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 > 140 ≥ 100 Cm
6. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 324 ≥ 232 oC
7. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI 06-2438-1991 99,804 ≥ 99 %
8. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,030 ≥ 1,0 -
9. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,0179 ≤ 0,8 %
10. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 84,6 ≥ 54 %
11. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 51,9 - oC
12. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 > 140 ≥ 100 Cm
13. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,5099 ≥ -1,0 -
14. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 154 - 160 - oC
15. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 139 - 146 - oC
16. Uji bintik dengan Hephtane - Xylene SNI-03-6885-2002 - Negatif -
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
4
Tabel 4. Karakteristik Aspal Dengan Perbandingan
(95% Aspal Pen 60 : 5% Bitumen Asbuton Pellets)
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 62 dmm
2. Viskositas pada 135oC SNI 06-6441-2000 496 cSt
3. Titik lembek SNI 06-2434-1991 49,2 oC
4. Indeks penetrasi - -0,895 -
5. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
6. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 326 oC
7. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI-06-2438-1991 99,489 %
8. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,047 -
9. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,2370 %
10. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 80,6 %
11. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 52,3 oC
12. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
13. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,6406 -
14. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 157 - 162 oC
15. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 146 - 151 oC
Tabel 5. Karakteristik Aspal Dengan Perbandingan
(90% Aspal Pen 60 : 10% Bitumen Asbuton Pellets)
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 61 dmm
2. Viskositas pada 135oC SNI 06-6441-2000 502 cSt
3. Titik lembek SNI 06-2434-1991 50,2 oC
4. Indeks penetrasi - -0,677 -
5. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
6. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 326 oC
7. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI-06-2438-1991 99,721 %
8. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,051 -
9. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,0389 %
10. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 80,3 %
11. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 53,0 oC
12. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
13. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,524 -
14. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 157 - 163 oC
15. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 146 - 151 oC
5
Tabel 6. Karakteristik Aspal Dengan Perbandingan
(85% Aspal Pen 60 : 15% Bitumen Asbuton Pellets)
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 60 dmm
2. Viskositas pada 135oC SNI 06-6441-2000 622 cSt
3. Titik lembek SNI 06-2434-1991 51,3 oC
4. Indeks penetrasi - -0,442 -
5. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
6. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 328 oC
7. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI-06-2438-1991 99,857 %
8. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,050 -
9. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,0798 %
10. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 80,0 %
11. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 53,0 oC
12. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
13. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,572 -
14. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 164 - 170 oC
15. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 151 - 156 oC
Tabel 7. Karakteristik Aspal Dengan Perbandingan
(80% Aspal Pen 60 : 20% Bitumen Asbuton Pellets)
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 54 dmm
2. Viskositas pada 135oC SNI 06-6441-2000 640 cSt
3. Titik lembek SNI 06-2434-1991 52,4 oC
4. Indeks penetrasi - -0,435 -
5. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
6. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 322 oC
7. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI-06-2438-1991 99,433 %
8. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,055 -
9. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,1020 %
10. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 83,3 %
11. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 54,8 oC
12. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
13. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,314 -
14. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 162 - 168 oC
15. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 150 - 156 oC
6
Tabel 8. Karakteristik Aspal Dengan Perbandingan
(75% Aspal Pen 60 : 25% Bitumen Asbuton Pellets)
No. Jenis Pengujian Metode Pengujian Hasil
Pengujian Satuan
1. Penetrasi pada 25 oC, 100 g, 5 detik SNI 06-2456-1991 45 dmm
2. Viskositas pada 135oC SNI 06-6441-2000 707 cSt
3. Titik lembek SNI 06-2434-1991 53,7 oC
4. Indeks penetrasi - -0,557 -
5. Daktilitas pada 25 oC, 5 cm / menit SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
6. Titik nyala ( COC ) SNI 06-2433-1991 319 oC
7. Kelarutan dalam C2HCl3 SNI-06-2438-1991 99,345 %
8. Berat jenis SNI 06-2441-1991 1,064 -
9. Kehilangan berat ( TFOT ) SNI 06-2440-1991 0,1319 %
10. Penetrasi setelah TFOT SNI 06-2456-1991 84,4 %
11. Titik lembek setelah TFOT SNI 06-2434-1991 55,5 oC
12. Daktilitas setelah TFOT SNI 06-2432-1991 > 140 Cm
13. Indeks penetrasi setelah TFOT - -0,534 -
14. Perkiraan suhu pencampuran ASSHTO-72-1990 164 - 170 oC
15. Perkiraan suhu pemadatan ASSHTO-72-1990 152 - 158 oC
3.3 Hasil pengujian agregat
Hasil pengujian mutu agregat dari stockpile disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Resume Hasil Pengujian Mutu Bahan Agregat
No Jenis Pengujian Metoda Pengujian
Metode Pengujian
Spesifikasi*) Satuan Agregat
kasar
Agregat
sedang
Agregat
halus
1. Abrasi SNI 03-2417-2008 16 - - Max 30 & 40 %
2. Setara pasir SNI 03-4428-1997 - - 61 Min 60 %
3. Berat jenis
Bulk SNI 03-1969-2008 2,64 2,62 2,53 - -
SSD & 2,69 2,68 2,60 - -
Apparent SNI 03-1970-2008 2,77 2,77 2,73 - -
4. Penyerapan SNI 031969 -2008 1,7 2,0 2,8 Max 3 %
5. Angularitas agregat halus SNI 03-6877-2002 - - 46 Min.45 %
6. Angularitas agregat kasar DoT’s PTM No.621 100/100 100/100 - Min 95/90 %
7. Kelekatan terhadap aspal SNI 03-2439-1991 - 95+ Min 95 %
8. Partikel pipih dan lonjong RSNI T-01-2005 0,0 0,0 0,0 Max 10 %
9. Pelapukan SNI 03-3407-1994 1,8 1,2 2,2 Max 12 %
10. Material lolos No.200 SNI 03-4142-1996 0,2 0,7 - Max 1 %
7
Tabel 9. Resume Hasil Pengujian Mutu Bahan Agregat (lanjutan)
No Jenis Pengujian Metoda Pengujian
Metode Pengujian
Spesifikasi*) Satuan Agregat
kasar
Agregat
sedang
Agregat
halus
11. Analisa saringan SNI 03-1968-1990
3/4" (19,1 mm) 100 - % lolos
1/2" (12,5 mm) 93 100 - % lolos
3/8" (9,5 mm) 31 99 100 - % lolos
# 4 (4,76 mm) 1.0 28 98 - % lolos
# 8 (2,36 mm) 0.9 6.0 68 - % lolos
# 16 (1,18 mm) 0.9 2.8 47 - % lolos
# 30 (0,60 mm) 0.8 2.2 34 - % lolos
# 50 (0,30 mm) 0.8 1.8 26 - % lolos
# 100 (0,149 mm) 0.7 1.2 19 - % lolos
# 200 (0,075 mm) 0.6 0.6 14 - % lolos
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
3.4 Hasil pengujian campuran beraspal panas
3.4.1 Gradasi gabungan agregat
Dari hasil penggabungan agregat untuk campuran AC WC menggunakan aspal pen
60, didapat proporsi agregat sebagai berikut :
Agregat kasar : 25,0%
Agregat sedang : 28,0%
Agregat halus : 46,0%
Filler semen : 1,0%
Untuk campuran AC WC menggunakan aspal pen 60 ditambah asbuton pellets
dengan perbandingan (95% aspal pen 60 : 5% bituman asbuton pellets), didapat
proporsi agregat sebagai berikut :
Agregat kasar : 25,0%
Agregat sedang : 29,0%
Agregat halus : 44,4%
Filler semen : 0,60%
Filler asbuton pellets : 1,0%
Untuk campuran AC WC menggunakan aspal pen 60 ditambah asbuton pellets
dengan perbandingan (85% aspal pen 60 : 15% bituman asbuton pellets), didapat
proporsi agregat sebagai berikut :
Agregat kasar : 25,0%
Agregat sedang : 32,0%
Agregat halus : 40,4%
Filler semen : 1,0%
Filler asbuton pellets : 1,6%
8
Dan untuk campuran AC WC menggunakan aspal pen 60 ditambah asbuton pellets
dengan perbandingan (80% aspal pen 60 : 20% bituman asbuton pellets), didapat
proporsi agregat sebagai berikut :
Agregat kasar : 25,0%
Agregat sedang : 33,0%
Agregat halus : 38,8%
Filler semen : 1,0%
Filler asbuton pellets : 2,2%
Sedangkan untuk hasil dan grafik penggabungan agregat disajikan pada Tabel 10,
Tabel 11, Tabel 12, Tabel 13 dan Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4
Tabel 10. Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC
Menggunakan Aspal Pen 60
Ukuran Saringan Spek. Gradasi Campuran *) Gradasi
Gabungan Satuan
Min Max
3/4" (19,1 mm) 100 100 100 % lolos
1/2" (12,7 mm) 90 100 98 % lolos
3/8" (9,52 mm) 72 90 83 % lolos
No. 4 (4,75 mm) 43 63 54 % lolos
No. 8 (2,36 mm) 28 39,1 34 % lolos
No. 16 (1,18 mm) 19 25,6 23 % lolos
No. 30 (0,60 mm) 13 19,1 18 % lolos
No. 50 (0,30 mm) 9,0 15,5 14 % lolos
N0.100 (0,150 mm) 6,0 13 10 % lolos
No. 200 (0,075 mm) 4,0 10 7,6 % lolos
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
Tabel 11. Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(95% Aspal Pen 60 : 5% Bitumen Asbuton Pellets)
Ukuran Saringan Spek. Gradasi Campuran *) Gradasi
Gabungan Satuan
Min Max
3/4" (19,1 mm) 100 100 100 % lolos
1/2" (12,7 mm) 90 100 98 % lolos
3/8" (9,52 mm) 72 90 82 % lolos
No. 4 (4,75 mm) 43 63 53 % lolos
No. 8 (2,36 mm) 28 39,1 34 % lolos
No. 16 (1,18 mm) 19 25,6 23 % lolos
No. 30 (0,60 mm) 13 19,1 18 % lolos
No. 50 (0,30 mm) 9,0 15,5 14 % lolos
N0.100 (0,150 mm) 6,0 13 11 % lolos
No. 200 (0,075 mm) 4,0 10 7,9 % lolos
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
9
Tabel 12. Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(85% Aspal Pen 60 : 15% Bitumen Asbuton Pellets)
Ukuran Saringan Spek. Gradasi Campuran *) Gradasi
Gabungan Satuan
Min Max
3/4" (19,1 mm) 100 100 100 % lolos
1/2" (12,7 mm) 90 100 98 % lolos
3/8" (9,52 mm) 72 90 83 % lolos
No. 4 (4,75 mm) 43 63 52 % lolos
No. 8 (2,36 mm) 28 39,1 32 % lolos
No. 16 (1,18 mm) 19 25,6 23 % lolos
No. 30 (0,60 mm) 13 19,1 18 % lolos
No. 50 (0,30 mm) 9,0 15,5 14 % lolos
N0.100 (0,150 mm) 6,0 13 11 % lolos
No. 200 (0,075 mm) 4,0 10 8,1 % lolos
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
Tabel 13. Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(80% Aspal Pen 60 : 20% Bitumen Asbuton Pellets)
Ukuran Saringan Spek. Gradasi Campuran *) Gradasi
Gabungan Satuan
Min Max
3/4" (19,1 mm) 100 100 100 % lolos
1/2" (12,7 mm) 90 100 98 % lolos
3/8" (9,52 mm) 72 90 83 % lolos
No. 4 (4,75 mm) 43 63 51 % lolos
No. 8 (2,36 mm) 28 39,1 32 % lolos
No. 16 (1,18 mm) 19 25,6 23 % lolos
No. 30 (0,60 mm) 13 19,1 18 % lolos
No. 50 (0,30 mm) 9,0 15,5 15 % lolos
N0.100 (0,150 mm) 6,0 13 12 % lolos
No. 200 (0,075 mm) 4,0 10 8,9 % lolos
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
Gambar. 1 Grafik Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC
Menggunakan Aspal Pen 60
10
Gambar.2 Grafik Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(95% Aspal Pen 60 : 5% Bitumen Asbuton Pellets)
Gambar.3 Grafik Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(85% Aspal Pen 60 : 15% Bitumen Asbuton Pellets)
Gambar.4 Grafik Gradasi Gabungan Agregat Untuk Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(80% Aspal Pen 60 : 20% Bitumen Asbuton Pellets)
11
3.4.2 Pengujian campuran beraspal panas
Hasil pengujian marshall, pengujian ketahanan campuran terhadap deformasi
dengan alat WTM (Wheel Tracking Machine) pada temperatur 600C, resilient
modulus pada tempetratur 25OC, 35OC dan 45OC serta pengujian fatique pada
temperatur 20OC disajikan pada Tabel 13, sampai Tabel 21 serta Gambar 4 dan
Gambar 5.
Tabel. 13. Sifat-Sifat Campuran Beraspal Panas Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60
Uraian Hasil Pengujian Spek. Campuran*) Satuan
Kadar aspal optimum 5,9 - %
Kepadatan 2,29 - ton/m3
VMA 16,9 Min. 15 %
VFB 73,7 Min. 65 %
VIM marshall 4,5 3,0 - 5,0 %
VIM PRD 2,6 min. 2,0 %
Stabilitas 899 min. 800 kg
Kelelehan 3,6 Min. 3 mm
Hasil bagi marshall 253 min. 250 kg/mm
Stabilitas sisa 91,5 Min. 90 %
Kadar aspal effektif 5,6 Min. 4,3 %
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
Tabel. 14. Sifat-Sifat Campuran Beraspal Panas Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(95% Aspal Pen 60 : 5% Bitumen Asbuton Pellets)
Uraian Hasil Pengujian Spek. Campuran*) Satuan
Kadar aspal optimum 5,9 - %
Kepadatan 2,32 - ton/m3
VMA 16,2 Min. 15 %
VFB 72,4 Min. 65 %
VIM marshall 4,5 3,0 - 5,0 %
VIM PRD 2,3 min. 2,0 %
Stabilitas 1163 min. 1000 kg
Kelelehan 3,8 Min. 3 mm
Hasil bagi marshall 311 min. 300 kg/mm
Stabilitas sisa 91,2 Min. 90 %
Kadar aspal effektif 5,5 Min. 4,3 % *) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
12
Tabel. 15. Sifat-Sifat Campuran Beraspal Panas Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(85% Aspal Pen 60 : 15% Bitumen Asbuton Pellets)
Uraian Hasil Pengujian Spek. Campuran*) Satuan
Kadar aspal optimum 5,9 - %
Kepadatan 2,30 - ton/m3
VMA 16,5 Min. 15 %
VFB 73,8 Min. 65 %
VIM marshall 4,4 3,0 - 5,0 %
VIM PRD 2,7 min. 2,0 %
Stabilitas 1131 min. 1000 kg
Kelelehan 3,5 Min. 3 mm
Hasil bagi marshall 321 min. 300 kg/mm
Stabilitas sisa 90,7 Min. 90 %
Kadar aspal effektif 5,6 Min. 4,3 %
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
Tabel. 16. Sifat-Sifat Campuran Beraspal Panas Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(80% Aspal Pen 60 : 20% Bitumen Asbuton Pellets)
Uraian Hasil Pengujian Spek. Campuran*) Satuan
Kadar aspal optimum 6,0 - %
Kepadatan 2,31 - ton/m3
VMA 17,4 Min. 15 %
VFB 73,6 Min. 65 %
VIM marshall 4,7 3,0 - 5,0 %
VIM PRD 2,9 min. 2,0 %
Stabilitas 1209 min. 1000 kg
Kelelehan 3,9 Min. 3 mm
Hasil bagi marshall 313 min. 300 kg/mm
Stabilitas sisa 88,5 Min. 90 %
Kadar aspal effektif 6,0 Min. 4,3 %
*) Spesifikasi Umum Dokumen Pelelangan Nasional APBN TA 2010 (Revisi-2)
Tabel. 17. Hasil Pengujian Ketahanan Campuran Beraspal Terhadap Deformasi Menggunakan Alat WTM
(JRA, 1980)
Uraian
Hasil Pengujian
Satuan
Aspal Pen 60
(95% Aspal Pen
60 : 5% Bit.
Asbuton
Pellets)
(85% Aspal Pen
60 : 15% Bit.
Asbuton
Pellets)
(80% Aspal Pen
60 : 20% Bit.
Asbuton
Pellets)
Stabilitas dinamis 1500 2333 3000 4846 lintasan/mm
Kecepatan deformasi 0,0280 0,0180 0,0140 0,0087 mm/menit
13
Gambar. 4. Kedalaman Deformasi Hasil Pengujian WTM
Tabel. 17. Resume Hasil Pengujian Resilient Modulus (SNI 03-6836-2002)
Uraian
Hasil Pengujian
Satuan Aspal Pen 60
(95% Aspal
Pen 60 : 5%
Bit. Asbuton
Pellets)
(85% Aspal Pen
60 : 15% Bit.
Asbuton
Pellets)
(80% Aspal
Pen 60 : 20%
Bit. Asbuton
Pellets)
Temperatur 25OC 2147 2847 3234 3746 MPa
Temperatur 35OC 971 1349 1637 1762 MPa
Temperatur 45OC 362 428 432 508 MPa
Tabel. 18 Resume Hasil Pengujian Fatique Campuran Beraspal Panas Campuran AC WC Menggunakan Aspal Pen 60
(AASHTO T 321-03)
Load
Cicle
Applied
Load
Beam
Deplection
Tensile
Stress
Tensile
Strain
Flexural
Stiffness
Phase
Angle
Dissipated
Energy
Cumulative
Dissipated
Energy
N mm kPa (με) MPa degree J/m3 J/m
3
116740 0,5957 0,2242 1442 398 3624 32,5 1,194 80,507
47430 0,7048 0,2729 1683 501 3362 31,9 1,768 48,283
21450 0,8731 0,3279 2020 600 3366 34,5 2,610 33,603
15480 0,8435 0,3846 2008 700 2870 37,6 3,025 28,151
14
Tabel. 19 Resume Hasil Pengujian Fatique Campuran Beraspal Panas Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(95% Aspal Pen 60 : 5% Bitumen Asbuton Pellets) (AASHTO T 321-03)
Load
Cicle
Applied
Load
Beam
Deplection
Tensile
Stress
Tensile
Strain
Flexural
Stiffness
Phase
Angle
Dissipated
Energy
Cumulative
Dissipated
Energy
N mm kPa (με) MPa degree J/m3 J/m
3
142830 0,9352 0,2090 1953 400 4886 31,7 1,650 165,666
51170 1,3844 0,2649 2969 501 5927 32,8 3,210 93,873
32640 1,5888 0,3147 3381 600 5637 31,3 4,367 83,004
12670 1,7798 0,3654 3700 700 5286 32,9 5,670 41,668
Tabel. 20 Resume Hasil Pengujian Fatique Campuran Beraspal Panas
Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan (85% Aspal Pen 60 : 15% Bitumen Asbuton Pellets)
(AASHTO T 321-03)
Load
Cicle
Applied
Load
Beam
Deplection
Tensile
Stress
Tensile
Strain
Flexural
Stiffness
Phase
Angle
Dissipated
Energy
Cumulative
Dissipated
Energy
N mm kPa (με) MPa degree J/m3 J/m
3
78600 1,0463 0,2211 2445 399 6127 25,3 2,086 100,344
44410 1,1490 0,2744 2701 499 5411 28,3 2,877 78,779
19050 1,3876 0,3259 3217 601 5356 29,3 4,117 47,729
10400 1,5176 0,3865 3684 698 5279 31,3 5,583 35,104
Tabel. 21 Resume Hasil Pengujian Fatique Campuran Beraspal Panas Aspal Pen 60 ditambah Asbuton Pellets Dengan Perbandingan
(80% Aspal Pen 60 : 20% Bitumen Asbuton Pellets) (AASHTO T 321-03)
Load
Cicle
Applied
Load
Beam
Deplection
Tensile
Stress
Tensile
Strain
Flexural
Stiffness
Phase
Angle
Dissipated
Energy
Cumulative
Dissipated
Energy
N mm kPa (με) MPa degree J/m3 J/m
3
36030 1,3591 0,2114 2928 400 7313 23,9 2,525 53,548
17300 1,2909 0,2773 2992 501 5966 25,0 3,194 36,867
16690 1,6956 0,3277 3777 599 6302 28,1 4,906 50,276
9840 1,8754 0,3736 4023 704 5717 28,7 6,068 36,402
15
Gambar. 5. Grafik Hubungan antara Regangan Dengan Umur Kelelahan
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Aspal pen 60 yang diterima Balai Bahan dan Perkerasan Jalan memenuhi
persyaratan spesifikasi umum dokumen pelelangan nasional APBN TA 2010
(revisi 2).
Agregat kasar, agregat sedang dan agregat halus yang diterima Balai Bahan dan Perkerasan Jalan semuanya memenuhi persyaratan spesifikasi umum dokumen pelelangan nasional APBN TA 2010 (revisi 2).
Campuran beraspal panas AC Wearing menggunakan aspal pen 60 dan yang
ditambah asbuton pellets yang dibuat di Balai Bahan dan Perkerasan Jalan
memenuhi persyaratan, kecuali campuran dengan perbandingan aspal pen 60
dengan bitumen pellets (95% pen 60 : 5% bit. Pellets) hasil pengujian stabilitas
dinamis tidak memenuhi spesifikasi umum dokumen pelelangan nasional APBN
TA 2010 (revisi 2).
5. Keberlakuan data
Hasil pengujian hanya berlaku untuk contoh aspal dan asbuton pelet dari PT. OLAH
BUMI MANDIRI yang akan digunakan pada pekerjaan Uji Gelar Asbuton Pellets
yang diterima oleh Balai Bahan dan Perkerasan Jalan Pusat Litbang Jalan dan
Jembatan.