29
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM INGENHOUSZ Oleh : Aulia Rahmi Dwi Bintang Susetyo Evita Izza Dwiyanti (13) Thomi Rafifta Firdi DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LUMAJANG SEKOLAH UNGGULAN TERPADU

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

INGENHOUSZ

Oleh :

Aulia Rahmi

Dwi Bintang Susetyo

Evita Izza Dwiyanti (13)

Thomi Rafifta Firdi

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LUMAJANG

SEKOLAH UNGGULAN TERPADU

SMA NEGERI 2 LUMAJANGJl. HOS Cokroaminto No. 159 Tompokersan Lumajang 67311

2013/2014

Page 2: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama

adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat

dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh

makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.

Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.

Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga

organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun

maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme,

sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.

Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses

fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang /

palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini

terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya

dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya

lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum

cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya

matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.

Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.

Untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan lidi yang

membara seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan

dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi perlakuan

yang berbeda – beda terkait intensitas cahaya dan panjang gelombang cahaya.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh intensitas cahaya dan panjang gelombang cahaya terhadap

kecepatan fotosintesis?

Page 3: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan panjang gelombang cahaya terhadap

kecepatan fotosintesis.

1.4 Manfaat

Agar dapat mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan panjang gelombang cahaya

terhadap kecepatan fotosintesis.

Page 4: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Morfologi Tumbuhan

2.1.1 Batang

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting,dan mengingat

kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakandengan sumbu

tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :

a) Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai

bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.

b) Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada

buku-buku inilah terdapat daun.

c) Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau

heliotrop)

d) Selalu bertambah panjang diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa

batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

e) Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,

kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.

f) Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek,

misalnya rumput dan waktu batang masih muda

    Batang yang diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini

umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar

matahari. Umumnya batang bercabang ,tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya

tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang kelapa ,dan pepaya. Struktur

batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis,dan silinder pusat(stele).silinder

pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium dan

berkas pengangkut yaitu xilem dan floem batang berkayu memiliki kambium.

Page 5: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Kambium mengalami dua arah pertumbuhan yaitu ke arah dalam dan ke arah

luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu ,sedangkan ke arah luar membentuk

kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar.

Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain jati, mangga, dan

meranti. Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga.

Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu.

Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas . Batang memiliki fungsi sebagai

berikut :

a. Penopang

Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan

daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya ( khususnya matahari ). Batang

tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang

tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada

tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.

b. Pengangkut.

Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar kedaun. Selain itu,

batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke

seluruh bagian tumbuhan.

c. Penyimpan.

Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan

cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga

bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan

ini akan digunakan saat diperlukan.

d. Alat perkembangbiakan.

Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.Hampir semua

pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan,menggunakan

batang.Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat

dimanfaatkan, antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga,contohnya

batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya sagu,asparagus; untuk bahan

industri, contohnya tebu dan bambu.

Page 6: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

2.1.2 Akar

Akar merupakan bagian kormus yang berfungsi pokok untuk menyerap

makanan dari dalam tanah. Akar tersebut terdiri dari akar pokok (main root/radix

primaria) yang dapat bercabang-cabang sehingga membentuk suatu sistem

perakaran. Tumbuhan yang termasuk dikotil mempunyai satu radix primaria yang

merupakan perkembangan radikula pada embrio. Radix primaria bercabang-

cabang dan berumur panjang membentuk sistem perakaran tunggang. Tumbuhan

monokotil mempunyai satu radix primaria yang juga bercabang-cabang tetapi

umumnya terbatas, pada bagian yang sama akan muncul radix adventitia (akar

liar) yang setara denga radix primaria sehingga dari satu tempat muncul banyak

akar liar (radix adventitia) yang besarnya sama. Sistem perakaran ini dinamakan

sistem perakaran serabut.

Tumbuhan pada dasarnya mempunyai dua kutub yaitu kutub akar dan kutub

batang yang mempunyai arah pertumbuhan yang berlawanan. Kutub akar

membentuk akar yang tumbuh ke arah bawah sedang kutub batang akan

membentuk batang dan daun. Tumbuhan berbiji mempunyai sifat allorhizi sedang

tumbuhan paku bersifat homorhizi. 

Akar primer memiliki sifat sebagai berikut:

a. Tumbuh menuju pusat bumi (geotropisme positif) dan menuju air

(hidrotropisme)

b. Tidak berbuku dan tidak beruas

c. Warna biasanya putih-kuning-coklat

d. Tumbuh terus

e. Bentuk biasanya meruncing sehingga mudah menembus tanah.

f. Sel-sel penyusun akar tidak mengandung klorofil

Akar berfungsi untuk:

a. Memperkuat/menunjang tubuh tumbuhan seperti pada akar lekat, akar

pembelit, akar tunjang dan sebagainya

b. Menyerap air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya dari tanah

c. Mengangkut zat makanan ke bagian yang memerlukan

d. Menyimpan cadangan makanan.

Page 7: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 

a. Ujung akar (apex radicis) untuk menembus tanah. Bagian ini dilindungi

oleh tudung akar (kaliptra). Titik tumbuh akar dan titik tumbuh tudung

akar (kaliptrogen) letaknya tidak pada lokasi yang sama. Titik tumbuh akar

terdapat pada ujung akar sedangkan kaliptrogen terletak pada pangkal

kaliptra.

b. Batang akar (corpus radicis) pada bagian yang dekat dengan ujung

merupakan daerah penyerapan yang ditumbuhi oleh bulu-bulu akar untuk

memperluas permukaan penyerapan. Bagian yang lebih dekat dengan

permukaan tanah merupakan daerah diferensiasi.

c. Leher akar (collum) daerah peralihan antara akar dan batang merupakan

sambungan antara batang dan akar.

d. Cabang akar merupakan bagian yang keluar dari akar pokok dan dapat

bercabang lagi, bagian ini disebut (radix lateralis). Cabang akar dibentuk

oleh perisikel.

e. Serabut akar (fibrilla radicalis) merupakan cabang akar yang halus

berbentuk serabut.

2.1.3 Daun

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,

umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai

penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan

organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena

tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan

energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau

tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-

bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau

menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.

Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan

berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan

sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ

Page 8: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

penyimpan air. Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil

sebagai bagian dari penuaan.

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil

adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang

cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga

memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna

kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat

keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi

kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Fungsi dari daun adalah :

a. Tempat Terjadinya Fotosintesis

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan

atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan

beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida,

dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

b. Sebagai Organ Pernapasan atau Respirasi

Stomata berfungsi sebagai organ respirasi. Stomata mengambil CO2

dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2

sebagai hasil fotosintesis. Stomata ibarat hidung kita dimana stomata

mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung

mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stomata terletak di epidermis

bawah. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui

lentisel yang terletak pada batang.

c. Tempat Terjadinya Transpirasi

Transpirasi adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.

d. Tempat Terjadinya Gutasi

Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk

cair. Gutasi terjadi melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat

pada bagian tepi daun sebagai bagian dari proses pengeluaran

kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat

pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif,

Page 9: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

misalnya pada malam hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan

dapat disalahartikan sebagai embun. Ia terlihat sebagai tetes-tetes air

di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi lubang

pengeluaran.

e. Alat Perkembangbiakkan Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara

aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina).

Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.

Perkembangbiakan dengan membelah diri biasanya terjadi pada

hewan tingkat rendah,bersel satu/protoza, misalnya: amuba dan

paramaecium. Pembelahan diri biner jika terjadi pembelahan individu

menjadi 2 individu baru, dan disebut pembelahan diri multipel

(perkembangbiakan dengan spora) jika pembelahan individu menjadi

banyak individu, misalnya: plasmanium.

Berikut bagian-bagian dari daun :

a. Epidermis

Jaringan ini terbagi menjadi epidermis

atas dan epidermis bawah, berfungsi

melindungi jaringan yang terdapat di

bawahnya. Epidermis atas berfungsi

untuk mengurangi penguapan air yang

terlalu berlebihan pada daun. Epidermis

bawah berfungsi untuk mengatur menutup

dan membukanya. stomata serta

mengendalikan pertukaran gas.

b. Jaringan Mesofil

Jaringan mesofil terletak di antara epidermis

atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan

dikotil,jaringan mesofil terdiri dari dua

jaringan yaitu: jaringan palisade (jaringan

tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang). Sel-sel jaringan palisade berbentuk

Figure 1http://kir-31.blogspot.com/

Figure 2http://kir-31.blogspot.com/

Page 10: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

memanjang seperti tiang dan tersusun rapat. Pada jaringan palisade, terdapat banyak

kloroplas. Oleh sebab itu fotosintesis terjadi di jaringan ini. Berbeda dari jaringan

palisade, jaringan spons sel-selnya tidak tersusun rapat. Karena sel-selnya tidak

tersusun rapat, jaringan spons digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Pada

tumbuhan monokotil, jaringan mesofil tidak terdiri atas jaringan palisade dan jaringan

spons. Fotosintesis terjadi pada jaringan mesofil.

c. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun

merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh

yaitu Pembuluh Kayu (xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang

diserap akar dari tanah menuju daun dan Pembuluh Tapis (floem) yang berperan untuk

mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan

pembuluh tapis. Tapi pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat kambium yang

membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Akibat adanya kambium,

memungkinkan batang tumbuhan dikotil bertambah lebar dan terbentuknya lingkaran

tahun pada batang.

2.2 Proses Fotosintesis (Anabolisme)

Anabolisme disebut juga sintesis, merupakan proses penyusunan bahan anorganik

menjadi bahan organik. Dalam peristiwa ini diperlukan masukan energi (reaksi endergonik).

Contoh dari anabolisme adalah proses fotosintesis yang berlangsung dalam kloroplas.

a. Kloroplas

Kloroplas merupakan organel yang hanya

didapati pada tumbuhan hijau. Organel ini

memiliki membran rangkap dua, yaitu membran

luar dan membran dalam. Membran dalam

memiliki bentuk perluasan yang disebut lamela.

Pada lamela terdapat modifikasi membran yang

menyerupai tumpukan koin yang disebut grana.

Setiap grana disusun oleh thilakoid. Pada Figure 3biologimediacentre.com

Page 11: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

thilakoid tersebut terdapat  pigmen fotosintetik. Semua ruang bagian dalam kloroplas

berisi cairan yang disebut stroma.

b. Fotosintesis

Reaksi fotosintesis juga merupakan reaksi redoks. Proses ini berlangsung dalam dua

tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

1. Reaksi Terang/Light Reaction/Reaksi Hill  

Reaksi terang merupakan tahap fotosintesis yang memerlukan cahaya. Proses yang

berlangsung pada thilakoid ini memerlukan bahan:  H2O, akseptor elektron berupa

NADP (nikotinamida adenin dinukleotida fosfat) dan pigmen fotosintetik. 

Pigmen fotosintetik yang terdapat dalam thilakoid ada tiga macam: 

a. Klorofil a, disebut juga photosystem I/photosystem 700 

b. Klorofil b, disebut juga photosystem II/photosystem 680 

c. Karotenoid (disebut juga pigmen antena), terdiri dari karoten dan xantofil 

Peristiwa yang berlangsung pada reaksi terang adalah sebagai berikut:

a. Bila P700 menerima cahaya, elektronnya akan tereksitasi sehingga elektron

lepas dari P700 dan diterima oleh feredoxin (akseptor primer). Feredoxin

memberikan elektron pada NADP sehingga tereduksi menjadi NADPH.

Karena P700 kehilangan elektron ia memperoleh gantinya dari P680. 

b. Bila P680 menerima cahaya, elektronnya tereksitasi sehingga lepas dan

diterima oleh akseptor

primer. Elektron berjalan

dari akseptor primer ke

sitokrom dan akhirnya ke

P700. Saat elektron

berpindah dari sitokrom ke

P700 dilepaskan energi

yang digunakan untuk

membentuk ATP. P680

yang kehilangan elektron

memperoleh ganti dari dari proses fotolisis air.

Figure 4biologimediacentre.com

Page 12: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

c. Keseluruhan perjalanan elektron tersebut disebut siklus non siklis, karena

elektron berjalan dari H2O dan akhirnya diterima NADP. Bentuk lain dari

lintasan elektron adalah siklus siklis. Siklus ini  bermula dari P700 yang

menerima cahaya, elektron yang lepas diterima feredoksin tetapi tidak

diberikan ke NADP melainkan ke sitokrom, lalu kembali ke P700. Saat

elektron berjalan dari sitokrom ke P700 dihasilkan energi yang digunakan

untuk membentuk  ATP.Dari keterangan di atas dapat diketahui ada tiga

bahan yang dihasilkan saat reaksi terang, yaitu: NADPH, ATP, dan O2. Dua

yang pertama digunakan sebagai bahan untuk terlaksananya reaksi gelap.

2. Reaksi Gelap/Dark Reaction/Siklus Calvin-Benson

Reaksi gelap merupakan tahap

fotosintesis yang tidak memerlukan

cahaya. Proses yang berlangsung

pada stroma ini memerlukan bahan

yang dibentuk pada reaksi terang

yaitu NADPH dan ATP, serta CO2

dari udara. Reaksi dimulai dari

pengikatan CO2 oleh ribulosa

difosfat (RDP) dan pada akhir

siklus dibentuk fosfogliseraldehid

(PGAL) yang kemudian diubah

menjadi glukosa.

2.3 Pengaruh Cahaya terhadap Laju Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses yang tergantung cahaya sehingga kecepatan dalam menambat

CO2 dan energi matahari sangat tergantung pada intensitas cahaya matahari. Kecepatan

fotosintesis akan meningkat dengan adanya peningkatan intensitas cahaya. Laju fotosintesis

maksimum ketika banyak cahaya. Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak

jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Enzim-

enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya.

Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas

Figure 5biologimediacentre.com

Page 13: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

toleransi enzim. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,

menghambat penyerapan karbondioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. Jika kadar

fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat

bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. Menurut literatur, laju

fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah daripada tumbuhan

dewasa. Hal ini dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan

makanan untuk tumbuh.

2.4 Pengaruh Panjang Gelombang Cahaya terhadap Laju Fotosintesis

Sejak  tipe-tipe  atom  atau  molekul  yang  sedikit  berbeda  pada  tingkat  energinya,

yang  substansi  menyerap  cahaya  dengan  suatu  karakteristik  panjang gelombang  yang 

berbeda.  Ini  biasanya  ditunjukkan  selama  penyerapan  sinar  pada tiap gelombangnya.

Sebagai contoh, klorofil a sangat kuat pada panjang gelombang 660 nm pada sinar merah dan

paling rendah pada panjang gelombang 430 nm pada sinar  biru.  Ketika  gelombang  itu 

berpindah  maka  sinar  yang  ada  di  sebelah  kiri adalah sinar hijau yang bisa kita lihat.

Aksi  dari  cahaya  hijau  dan  kuning  yang  menyebabkan  fotosistem  pada tumbuhan 

tingkat  tinggi  dan  penyerapan  panjang  gelombang  ini  oleh  daun sebenarnya relatif

tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan karotenoid.

Tetapi, bukan berarti bahwaada pigmen  lain yang berperan menyerap  cahaya  tersebut.

Alasan  utama mengapa  spektrum  aksi  lebih  tinggi  dari spektrum  serapan adalah karena

cahaya hijau dan kuning yang  tidak  segera diserap akan  dipantulkan  berulang-ulang  di 

dalam  sel  fotosintetik  sampai  akhirnya  diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi

untuk fotosintesis.

Cahaya  putih  mengandung  semua  warna  spektrum  kasat  mata  dari  merah-violet, 

tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya  tidak diserap dengan baik secara merata  oleh 

klorofil.  Adalah  mungkin  untuk  menentukan  bagaimana  efektifnya setiap  panjang 

gelombang  (warna)  diserap  dengan  menggunakan  suatu  larutan klorofil dengan cahaya

monokromatik (cahaya berwarna satu).

Penambatan  CO2  paling  banyak  terjadi  sekitar  tengah  hari  ketika  tingkat cahaya 

paling  tinggi.  Cahaya  sering  membatasi  fotosintesis  terlihat  juga  dengan menurunnya

laju penambatan CO2 ketika tumbuhan terkena bayangan awan sebentar.

Macam-macam spektrum warna :

Page 14: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

1. Ungu 380-450 nm

2. Biru 450-495 nm

3. Hijau 495-570 nm

4. Kuning 570-590 nm

5. Jingga 590-620 nm

6. Merah 620-750 nm

BAB III

Page 15: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

METODE PRAKTKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Rabu, 18 September 2013

Pukul : 12.00-14.00

Tempat : Halaman tengah SMA Negeri 2 Lumajang, Jl. HOS Cokroaminoto No. 159

Lumajang

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

a. Bak air besar

b. Tabung reaksi (2)

c. Gelas ukur 1 liter (2)

d. Corong kaca (2)

e. Stopwatch

f. Mika warna merah

g. Tali tembung /karet

h. Pisau

i. Alat tulis

Bahan :

a. Hydrilla sp.

b. Air

3.3 Cara Kerja

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Mengisi air dalam bak hingga penuh, lalu memilih Hydrilla yang kondisinya baik, potong

±10cm, diikat dengan tali tembung. Satu ikatan berisi 5 Hydrilla. Buat dua ikatan.

c. Memasukkan satu ikatan Hydrilla dengan posisi pangkal di ujung corong kaca, masukkan

ke dalam gelas ukur dan ujung corong ditutup dengan tabung reaksi (rakitan A, lihat

gambar). Seluruh proses ini dilakukan di dalam bak yang terisi penuh air sehingga tidak

ada gelembung yang mengganggu. Begitu pula dengan ikatan satunya (rakitan B).

Page 16: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

d. Mengangkat rakitan yang telah dibuat, letakkan rakitan A di bawah cahaya matahari

langsung, begitu pula dengan rakitan B, namun pada rakitan B rakitan diselimuti dengan

mika merah.

e. Mulai mengaktifkan stopwatch, mengamati jumlah gelembung yang muncul dan

kecepatannya. Waktu pengamatannya 3x5 menit.

f. Mencatat seluruh hasil pengamatan di table dan di buat analisis.

Page 17: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

No Variabel Kontrol

Jumlah gelembung yang muncul dan kecepatannya pada 3menit

ke…

1 2 3 4 5

∑ V ∑ v ∑ v ∑ v ∑ v

1Cahaya langsung 183

(o)+

217

(o)+

195

(O)+

112

(O)++

103

(OO)

++

+

2Cahaya dengan

gelombang merah

10(o)

1(O)++

3(o)

2(O)+

4(o)

2(O)+

8(o)

3(O)++

13(o)

2(O)++

Keterangan :

∑ : Jumlah gelembung yang muncul

v : Laju munculnya gelembung

+ : Kecepatan lambat

++ : Kecepatan sedang

++ : Kecepatan tinggi

(o) : Ukuran gelembung kecil

(O) : Ukuran gelembung besar

4.2 Pembahasan

Dari data yang kami peroleh, dapat diketahui bahwa cahaya memiliki peranan yang besar

terhadap proses fotosintesis. Tanpa cahaya kemungkinan kecil proses fotosintesis akan

berlangsung.

Page 18: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Figure 6 tomatosphere.org

Lama penyinaran juga berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Diketahui bahwa

semakin lama rakitan disinari cahaya, maka gelembung yang muncul akan semakin besar dan

kelajuannya meningkat.

Begitu pula dengan rakitan yang dilapisi mika berwarna merah. Pemberian mika ini

bertujuan agar cahaya yang diserap oleh daun akan berwarna merah. Menurut teori, cahaya

merah akan lebih mudah diserap oleh tanaman karena memiliki spectrum 620-750 nm. Sesuai

dengan tanaman yang akan optimal menyerap cahaya dengan spectrum 700nm. Berbeda

dengan cahaya lain seperti cahaya hijau yang memiliki spectrum 495-570 nm ataupun cahaya

kuning yang memiliki spectrum 570-590 nm.

Namun dari hasil percobaan yang kami dapatkan, rakitan yang disinari cahaya merah

seharusnya memiliki jumlah gelembung yang lebih banyak dan kelajuan yang tinggi. Kami

berpendapat hal itu dapat terjadi karena kurang telitinya percobaan yang kami lakukan,

kurang cermat menghitung, kondisi Hydrilla yang kurang baik atau warna mika merah yang

kurang sesuai dengan yang diinginkan.

Page 19: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, menganalisis data, dan membandingkan dengan hasil dari

kelompok lain, kami membuat kesimpulan bahwa intensitas cahaya sangat penting dan warna

cahaya tampak berpengaruh terhadap fotosintesis. Dengan rincian:

a. Intensitas cahaya

Seperti pada bagian pembahasan dan hipotesis, ternyata cahaya adalah faktor yang tidak

dapat dipisahkan dari proses fotsintesis, intensitas cahaya optimal, maka fotosintesis

optimal.

b. Warna cahaya tampak

Selain intensitas cahaya, warna cahaya tampak juga berpengaruh. Dapat diketahui bahwa

cahaya merah dapat diserap secara optimal oleh tumbuhan sehingga proses fotosintesis

menjadi optimal.

5.2 Saran

Saran atas praktikum yang telah kami lakukan adalah usahakan untuk mencari mika yang

warnanya sesuai dengan spektrumnya. Juga lebih teliti menghitung gelembung yang

muncul sehingga data yang diperoleh menjadi semakin akurat.

Page 20: LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

DAFTAR PUSTAKA

http://rifqisalafuddin.wordpress.com/2012/03/01/morfologi-tumbuhan-akar-batang-daun/

http://www.bimbie.com/memahami-dan-mengamati-morfologi-tumbuhan.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Morfologi_tumbuhan

http://andi-personalblog.blogspot.com/2013/03/anatomi-batang.html

http://linda-haffandi.blogspot.com/2010/12/anatomi-akar.html

http://biologimediacentre.com/fotosintesis-anabolisme/

http://www.edupaint.com/warna/ragam-warna/1639-intip-yuk-panjang-gelombang-dari-

masing-masing-warna.html

http://shinta2212.wordpress.com/2012/11/18/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-

lajufotosintesis-hydrilla/

http://mimetakamine.blogspot.com/2012/11/pengaruh-panjang-gelombang-pada.html

http://www.tomatosphere.org/teacher-resources/teachers-guide/images/photosynthesis-

equation.jpg