9

Click here to load reader

Laporan Hasil Uji Pressor Cold

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buka aja

Citation preview

LAPORAN HASIL UJI PRESSOR COLD

Kelompok 5Ariska SusantyNurwahyuni OctafiaNurul HudaNurul MutmainahSusanti

STIKES MUHAMMADIYAH SAMARINDATAHUN 2014

Kata PengantarPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan hasil uji pressor cold.Dalam penyelesaian tugas laporan ini, tentu saja penulis mendapat hambatan dan kesulitan, namun atas bantuan berbagai pihak laporan ini dapat selesai pada waktunya.

A. Teori dan Fisiologis Tekanan Darah Pada Uji Pressor Cold.Uji pressor cold merupakan test peningkatan tekanan darah dengan pendinginan yang dilakukan dengan cara memberikan rangsang pendinginan pada tangan yaitu diletakan dalam suatu wadah berisi 6 buah es batu yang di beri air hingga mencapai suhu 0C (hipotermi) selama 2menit. Yang dihasilkan test ini adalah nyeri dan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah di pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh tubuh. Dalam hal ini dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum, disaat dan setelah perendaman tangan voluntir ke air es secara berkala.

B. HipotesisSalah satu faktor yang mempengaruhi Besarnya tekanan darah adalah suhu. secara umum bahwa tekanan darah basal sistol dan diastol mengalami peningkatan setelah tangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini sesuai dengan mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh manusia berada pada temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit (vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada naiknya tekanan darah sistol dan diastol.Kemungkinan lain yang menyebabkan tekanan darah voluntir naik adalah sebelum praktikan memasukkan tangan ke dalam air es atau sebelum menjalani percobaan, praktikan merasa takut atau grogi akan dinginnya es yang akan melingkupi tangan dan kakinya sehingga tekanan darah praktikan meningkat.

C. Data Nama : SusantiNama : WahyudianiUmur : 20 thUmur : 19 thJenis Kelamin : PerempuanJenis Kelamin : Laki - LakiBerat Badan : 40 kgBerat Badan : 65 kg

SistolikDiastolikHR

Pengukuran NormalPLPLPL

Percobaan 111013070707652

Percobaan 211013080707454

Percobaan 311013080607553

Rata-rata11013076,6666,667553

Setelah Rendaman

0.301301308070

1.0013014090805557

1.3013014090100

2.0013014090906447

Rata-rata13013587,58559,552

Sesaat Setelah Rendaman

0.301201309070

1.0011012080706350

1.301001207080

2.0011013080706251

2.301001307070

3.0010012070805456

D. Analisa data Dari data diatas dapat dianalisa bahwa sebelum dilakukan perendaman Tekanan Darah dan Heart Rate berada dalam rentang normal. Selama dilakukan perendaman Tekanan Darah mengalami peningkatan diatas normal sedangkan Heart Rate mengalami penurunan. Dan setelah dilakukan perendaman Tekanan Darah dan Heart Rate mengalami penurunan secara berkala hingga kembali dalam rentang normal.Pada data hasil percobaan di atas, terlihat secara umum bahwa tekanan darah basal sistol dan diastol mengalami peningkatan setelah tangan dimasukkan ke dalam air es. Hal ini sesuai dengan mekanisme homeostatis tubuh manusia. Saat tubuh manusia berada pada temperatur yang relatif lebih rendah, pembuluh-pembuluh darah akan menyempit (vasokonstriksi), terutama pembuluh darah perifer. Tujuan vasokonstriksi tersebut adalah untuk menjaga panas tubuh agar tidak keluar. Vasokonstriksi tersebut berdampak pada naiknya tekanan darah sistol dan diastol. Di samping itu, adanya respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan voluntir dimasukkan dalam es yang bersuhu 0oC juga mungkin menjadi alasan naiknya tekanan darah voluntir. Suhu yang sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu disekresikannya hormon adrenalin yang memicu peningkatan aktivitas kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah.

E. Analisa data berdasarkan Jenis Kelamin, Berat BadanPada praktikum kali ini, Tekanan Darah diukur di lengan bagian atas dan Heart Rate diukur di nadi Radialis. Tekanan darah dan Heart Rate dari masing-masing praktikan diukur dalam tiga keadaan, yaitu pada saat rileks, saat perendaman dan setelah perendaman tangan. Dengan menggunakan spigmomanometer dan stestoskop, sebelum voluntir melakukan perendaman tangan di air yang bersuhu 0C voluntir diukur tekanan darah dan Heart Rate. Kemudian voluntir melakukan perendaman tangan di air yang bersuhu 0C, kemudian diukur tekanan darah dan Heart Rate. Dan setelah dilakukan perendaman diukur kembali tekanan darah serta Heart Ratenya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu usia, jenis kelamin, dan berat badan. Namun, pada praktikum kali ini hanya akan dibahas faktor jenis kelamin dan berat badan karena dari segi umur tidak terdapat perbedaan umur yang cukup jauh, hanya sekitar 19-20 tahun. Apabila dibandingkan berdasarkan Jenis Kelamin laki-laki cenderung Tekanan darahnya lebih tinggi dibandingkan perempuan karena dipengaruhi oleh kebutuhan metabolisme laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan sehingga ikut mempengaruhi kerja jantung dan darah yang dipompakan kepembuluh darah arteri (Tekanan Darah).

Pada percobaan, voluntir laki-laki memiliki berat badan yang lebih besar dibandingkan voluntir perempuan. Hal ini mempengaruhi tekanan darah dan denyut jantung (HR) karena kerja jantung lebih besar untuk memompakan darah ke seluruh tubuh terutama ke pembuluh darah perifer yang memacu peningkatan Tekanan Darah dan Heart Rate.