Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Seiring dengan pesatnya kemajuan di era globalisasi, tuntutan dalam pengadaansumber daya manusia yang berkualitas dan berkemanusiaan semakin meningkat. Dunia

    usaha tidak lagi hanya bergantung dari kuantitas produksinya, namun juga memerlukan

    kualitas yang terbaik untuk bersaing secara sehat. Untuk mendukung itu semua

    diperlukan tenaga kerja dan lingkungan kerja yang sehat, selamat dan nyaman dan

    menjamin peningkatan produktivitas kerja. Berbagai peraturan dan keputusan pemerintah

    nasional dan internasional telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dunia akan

    sumber daya manusia yang berkualitas.IL !International Labour rgani"ation# memaparkan bah$a, setiap tahun di

    seluruh dunia, % juta orang meninggal karena masalah akibat kerja. Dari jumlah ini,

    &'(.))) mengalami kecelakaan *atal. Di samping itu, setiap tahun ada %+) juta pekerja

    yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 1) juta orang yang terkena penyakit akibat

    kerja. Biaya yang harus dikeluarkan untuk bahaya-bahaya akibat kerja ini amat besar.

    IL memperkirakan kerugian yang dialami sebagai akibat kecelakaan kecelakaan dan

    penyakit penyakit akibat kerja setiap tahun leih dari USS 1,%' triliun atau sama dengan

    (/ dari 0roduk Domestik Bruto !D0#.Indonesia sendiri telah begitu lama memiliki undang-undang yang melindungi

    tenaga kerja, namun perkembangan maupun penerapannya dapat dikatakan sedikit

    terhambat dan masih membutuhkan banyak dukungan. IL pun juga mempunyai

    pendapat yang sama bah$a apapun keadaan yang menimpa suatu negara, keselamatan

    dan kesehatan pekerja adalah hak asasi manusia yang mendasar, yang bagaimanapun

    juga tetap harus dilindungi, baik se$aktu negara tengah mengalami pertumbuhan

    ekonomi maupun ketika tengah dilanda resesi.0ada hari 2amis, + 3ovember %)1& telah dilakukan kunjungan ke salah satu

    industri kosmetik 4artha 5ilaar yang bagian produksinya dikelola oleh 0.5. 4artina

    Berto, 5bk. di daerah ka$asan industri 0ulo adung, 6akarta. Dalam kunjungan tersebut

    ditemukan beberapa masalah dalam proses kerja, dan dari data tersebut akan dilakukan

    analisis masalah yang selanjutnya diupayakan alternati* pemecahan masalah.

    1.%. 5ujuan%. 5ujuan Umum

    1

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    2/20

    4engidenti*ikasi *aktor keselamatan dan kecelaakan kerja di 05 4artina Berto, 5bk.,

    0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.

    &. 5ujuan 2hususa. 4engidenti*ikasi adanya jalur evakuasi di 05 4artina Berto, 5bk. 2a$asan

    Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.b. 4engidenti*ikasi adanya keamanan instalasi listrik di 4engidenti*ikasi angka

    kecelakaan kerja di 05 4artina Berto, 5bk. 2a$asan Industri 0ulo adung,

    6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.c. 4engidenti*ikasi struktur dan konstruksi bangunan di 05 4artina Berto, 5bk.

    2a$asan Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.d. 4engidenti*ikasi penggunaan 7lat 0elindung Diri di 05 4artina Berto, 5bk.

    2a$asan Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&

    e. 4engidenti*ikasi adanya hydrant serta penangkal petir di 05 4artina Berto, 5bk.2a$asan Industri 0ulo adung, 6akarta pada tanggal + 3ovember %)1&.

    1.&. 4an*aat

    1. Bagi 0eserta 0elatihan4emahami pelaksanaan walk through survey dengan melakukan identi*ikasi

    bahaya potensial serta upaya pencegahan gangguan pada keselamatan dan kesehatan

    kerja dan mengetahui masalah yang berhubungan dengan *aktor yang tidak sesuai di

    lingkungan kerja dan akibat yang ditimbulkannya.

    %. Bagi 0erusahaan

    4emperoleh in*ormasi tentang bahaya potensial keselamatan dan kesehatan kerja

    yang ditemukan di lingkungan kerja, sehingga dapat diman*aatkan oleh perusahaan

    untuk meningkatkan e*ektivitas program pencegahan bahaya potensial keselamatan

    dan kesehatan kerja.

    &. Bagi 2arya$an5eridenti*ikasinya bahaya potensial keselamatan dan kesehatan kerja di

    lingkungan kerja karya$an 05 4artina Berto, 5bk. dan terhindarnya karya$an dari

    kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIK

    %.1. De*inisi2eselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesa$at,

    alat kerja, bahan dan proses pengelolaan, landasan tempat kerja dan lingkungannya

    2

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    3/20

    serta cara cara melakukan pekerjaan !Sumakmur, 1881#. 2eselamatan kerja diatur

    dalam UU 3o 1 tahun 18+).

    %.%. 5ujuan 2eselamatan 2erja2eselamatan kerja adalah salah satu aspek yang amat penting dalam perlindungan

    tenaga kerja dan merupakan tanggung ja$ab bersama setiap orang dalam perusahaan.

    7dapun tujuan dari keselamatan kerja adalah sebagai berikut 91. 4elindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan

    untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas nasional.%. 4enjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja&. Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan e*isien

    %.&. :aktor 0enyebab 2ecelakaanSebuah kecelakaan kerja terjadi karena ada penyebabnya. Sebab terjadinya

    kecelakaan kerja dapat diterangkan melalui beberapa teori. 5eori yang pertama adalah

    teoripure chance atau teori peluang murni. 5eori ini menyatakan bah$a terjadinya

    kecelakaan kerja disebabkan oleh murni peluang semata. 5eori ini sudah tidak

    digunakan lagi saat ini dalam menjelaskan bagaimana kecelakaan kerja dapat

    berlangsung.

    5eori yang saat ini lebih banyak digunakan untuk menjelaskan penyebab

    terjadinya kecelakaan kerja adalah teori kombinasi antara dua *aktor yaitu unsafe act

    dan unsafe condition. Unsafe act atau perilaku tidak aman adalah pelanggaran

    prosedur kerja yang dilakukan dengan sadar. ;ontoh unsafe actadalah bekerja sambil

    makan atau bekerja sambil menelepon, atau membaca, bekerja tanpa memilki surat

    ijin, bekerja tanpa melakukan evaluasi keamanan alat alat bekerja tanpa

    menggunakan 7lat 0elindung Diri.Unsafe condition adalah *aktor lingkungan yang tidak aman. Sebagai contoh

    adalah *aktor *isik, hujan deras dan banjir bandang, gempa bumi dan tsunami, angin

    badai< *aktor kimia seperti semburan gas beracun, air tanah yang mengandung kapur,dan tambang yang mengandung debu< *aktor biologi seperti penyakit yang terdapat

    pada he$an dapat menular ke manusia, nyamuk, lalat dan larva cacing tambang.

    Selain itu juga terdapat *aktor psikososial, ergonomi dan *inansial.

    7da dua golongan penyebab kecelakaan kerja. olongan pertama adalah *aktor

    mekanis dan lingkungan, yang meliputi segala sesuatu selain *aktor manusia.

    olongan kedua adalah *aktor manusia itu sendiri yang merupakan penyebab

    kecelakaan. Untuk menentukan sebab dari suatu kecelakaan dilakukan analisiskecelakaan. ;ontoh analisis kecelakaan kerja adalah sebagai berikut. Seorang pekerja

    3

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    4/20

    mengalami kecelakaan kerja dikarenakan oleh kejatuhan benda tepat mengenai

    kepalanya. Sesungguhnya pekerja tidak perlu mengalami kecelakaan itu, seandainya

    ia mengikuti pedoman kerja yang selalu diingatkan oleh supervisor kepada segenap

    pekerja agar tidak berjalan di ba$ah katrol pengangkat barang. 6adi dalam hal ini

    penyebab kecelakaan adalah *aktor manusia.:aktor mekanis dan lingkungan dapat pula dikelompokkan menurut keperluan

    dengan suatu maksud tertentu. 4isalnya di perusahaan penyebab kecelakaan dapat

    disusun menurut kelompok pengolahan bahan, mesin penggerak dan pengangkat,

    terjatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh, pemakaian alat atau perkakas yang

    dipegang dengan tangan!manual#, menginjak atau terbentur barang, luka bakar oleh

    benda pijar, dan transportasi. 2ira-kira sepertiga dari kecelakaan yang menyebabkan

    kematian dikarenakan terjatuh, baik dari tempat yang tinggi, maupun di tempat datar.

    5eori lain yang juga sering digunakan adalah teori Loss ;ontrol 4odel !Bird and

    erman, 18='# atau teori domino. 0enyebab terjadinya kecelakaan berdasarkan

    $aktunya dapat dibagi menjadi tiga yaitu pre contact control !sebelum#, contact

    control !saat terjadi#, dan post contact control !setelah terjadi#. 0re contact control

    terjadi akibat adanya tiga *aktor, yaitu lemah kontrol, sebab dasar, dan sebab

    langsung. ;ontact control dipengaruhi oleh subsitusi dan minimisasi energi, barikade

    dan perbaikan objek. 0ost contact control ditandai dengan melakukan rencana

    penanggulangan bahaya darurat.5eori yang terbaru menyatakan bah$a penyebab kecelakaan kerja hanya ada satu

    yaitu *aktor manajemen. 4anajemen terdiri atas tiga level yaitu senior, menengah dan

    dasar !*loor#. 4anajemen senior berperan menentukn kebijakan dan peraturan

    mengenai keselamatan kerja. 4anajemen menengah berperan dalam mengevaluasi

    dan memperbaiki pelaksanaan keselamatan kerja. Level dasar tentunya berperan

    dalam melaksanakan keselamatan kerja. 5erjadinya kecelakaan kerja dapatdisebabkan oleh kurangnya komitmen dari manajemen senior, lemahnya evaluasi dari

    manajemen menengah atau keselamatan kerja yang tidak dilaksanakan oleh level

    dasar0ersentase penyebab kecelakaan kerja yaitu &/ dikarenakan sebab yang tidak

    bisa dihindarkan !seperti bencana alam# , selain itu %(/ dikarenakan lingkungan atau

    peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan +&/ dikarenakan perilaku yang tidak

    aman. ;ara e*ekti* untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan

    menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.

    4

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    5/20

    Berikut merupakan gambaran potensi berbagai kecelakaan kerja di berbagai bidang

    usaha 9

    %.(. >uang Lingkup>uang Lingkup keselamatan kerja diatur dalam UU 3o 1 tahun 18+) tentang

    keselamatan kerja yang mencakup 91. 2ebakaran

    5

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    6/20

    0encegahan mengenai kebakaran diatur dalam peraturan 0ermenakertrans >I 3o.

    0er. )(?4@3?18=) tentang syarat syarat pemasangan dan pemeliharaan 7lat

    0emadam 7pi >ingan< 0ermenaker >I 3o. 0er. )%?4@3?18=& tentang Instalasi

    7larm 2ebakaran 7utomatik< 2epmenaker >I 3o. 2ep.1=?4@3?1888 tentang

    Unit 0enanggulangan 2ebakaran di 5empat 2erja, Instruksi 4enaker 3o.

    Ins.11?4?BA?188+ tentang 0enga$asan 2husus 2& 0enanggulangan 2ebakaran.

    0enggunaan tanda $arna khusus yaitu dengan pe$arnaan kontras atau kode

    khususuntuk objek penting seperti perlengkapan alat pemadam kebakaran

    !ydrant# maupun alat pemadam api sederhana !*ire eCtinguisher# juga penting

    untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan. 0eta petunjuk untuk setiap ruang

    atau unit kerja atau tempat yang strategis misalnya dekat li*t lampu darurat

    menuju eCit door sangat membantu untuk menunjukkan arah jalur evakuasi.

    6

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    7/20

    7

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    8/20

    %. Instalasi ListrikInstalasi listrik yang baik adalah dimana dalam bangunan bangunan gedung

    yang ada, berpusat pada suatu sumber listrik yang sama. 7kan tetapi pada setiap

    bagian atau sektor !misalnya sektor produksi, sektor pengepakan# ada sentral

    listrik pegendali sendiri. 2abel yang digunakan haruslah kabel khusus yang kuat

    dan kedap air, serta tentunya mampu mentoleransi besar arus yang melaluinya

    sehingga resiko untuk terjadinya hubungan pendek akibat kerusakan kabel dapat

    diminimalisasi dari tenaga kerja yang lengah terhadap resiko dan S0.

    &. 7ngka 2ecelakaan 2erja

    8

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    9/20

    2ecelakaan kerja adalah situasi tidak terduga yang menimbulkan kerusakan

    materi, kegagalan proses produksi, luka ahkan kematian. 0roses terjadinya

    kecelakaan terdiri dari ' tahap, yaitu 9a. Lingkungan sosial

    b. 2esalahan manusiac. 0ekerjaan yang kurang aman !termasuk *aktor bahaya di lingkungan kerja#d. 2ecelakaane. 2erusakan dan 5erluka

    (. Struktur 2onstruksi edung atau bangunanSebuah pabrik atau perusahaan hendaknya memiliki kualitas yang layak seperti

    kriteria yang tercantum di ba$ah ini 9a. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya

    gangguan kesehatan dan kecelakaaan.b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan yang rata, tidak

    licin dan bersihc. Setiap karya$an mendapatkan ruang udara minimal kubik per karya$and. Dinding bersih dan ber$arna terang. 0ermukaan dinding yang selalu terkena

    percikan air terbuat dari bahan yang kedap air.e. Langit - langit kuat, bersih, ber$arna terang, ketinggian minimal %,' meter

    dari lantai.*. 7tap kuat dan tidak bocorg. Luas jendela, kisi- kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya

    minimal 1?kali luas lantai'. 7lat 0elindung Diri

    1# 0engertian7dalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi

    seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi

    bahaya?kecelakaan kerja. 70D dipakai sebagai upaya terkahir dalam usaha

    melindungi tenaga kerja apabila uasaha rekayasa !engineering# dan

    pengendalian administrasi tidak dapat dilakukan dengan baik. 3amun

    pemakain 70D bukanlah pengganti kedua usaha tersebut, namun diandalkan

    sebagai usaha terakhir.

    %# 2riteria 70D0roses penggunaan 70D harus memenuhi kriteria 9 a"ard telah

    diidenti*ikasi, 70D yang diapkai sesuai dengan ha"ard yang dituju, adanya

    bukti bah$a 70D dipatuhi penggunaannya. Dasar ukum

    Undang undang 3o 1 tahun 18+). 0asal & ayat !1# butir * dengan peraturan

    perundangan ditetapkan syarat-syarat untuk meberikan 70D. 0asal 8 ayat !1#

    butir c 9 pengurus di$ajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada setiap

    9

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    10/20

    tenaga kerja baru mengenai 70D. 0asal 1% dengan peraturan perundangan

    diatur ke$ajiban dan atau hak tenaga kerja untuk menggunakan 70D. 0asal

    1( butir c 9 pengurus $ajib menyediakan 70D secara cuma cuma.0ermenakertrans 3o 0er )1?4@3?18=1 pasal ( ayat ! menyebutkan

    ke$ajiban pengurus menyediakan 7lat 0elindung Diri dan $ajib bagi tenaga

    kerja untuk menggunakannya dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja.

    0ermenakertrans 3o. 0er. )&?4@3?18=% 0asal % butir 1 menyebutkan

    memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,

    pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gi"i serta penyelenggaraan

    makanan di tempat kerja. 0ermenakertrans 3o 0er. )&?4@3?18=% pasal % ayat

    % menyebutkan tenaga kerja yang mengelola pestisida harus memakai alat

    alat pelindung diriyang berupa pakaian kerja, sepatu lars tinggi, sarungtangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan pelindung pernapasan.

    (# 6enis jenis 70D dan penggunaannyaa. 70D 2epala

    - 7lat pelindung kepala, topi pelindung ? pengaman !sa*ety helmet#

    untuk melindungi kepala dari benda keras, pukulan, dan benturan,

    terjatuh dan terkena arus listrik.- 5utup kepala untuk melindungi kepala dari kebakaran, korosi*, uap-

    uap, panas?dingin- ats? cap untuk melindungi kepala dari kotoran, debu atau tangkapan

    mesin berputar.b. 70D muka dan mata

    :ungsinya adalah untuk melindungi muka dan mata dari lemparan benda-

    benda kecil, benda-benda panas, pengaruh cahaya, pengaruh radiasi

    tertentu. Bahannya terbuat dari gelas?kaca biasa?plastik. ang terbaik

    adalah jenis gelas yang ditempa tidak menimbulkan bagian bagian yang

    tajam. Bila dipasang *rame maka tidak mudah lepas. 7dapun yang teruat

    dari plastik ada beberapa jenis tergantung bahan dasarnya seperti 9

    selulosa asetat, akrilik, poli karbonat.c. 70D 5elinga

    - Sumbat telinga !ear plug# 9 dapat mengurangi intensitas suara 1) -1'

    dB- 5utup telinga !ear mu**# 9 dapat mengurangi intensitas suara %)-&) dB- @ar 0rotector

    Sumbat telinga yang baik akan menahan *rekuensi tertentu saja,

    sedangkan *rekuensi untuk bicara biasanya tidak terganggu.

    2elemahannya adalah tidak tepat ukurannnya dengan lobang telinga

    10

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    11/20

    pemakai, kadang kadang lobang telinga kanan tak sama dengan

    telinga kiri. Bahan sumbat telinga karet, plastik keras, plastik lunak

    lilin maupun kapas. ang disenangi adalah jenis karet dan plastik

    lunak karena bisa menyesuaikan bentuk dengan lobang telinga. Daya

    atenuasi !daya lindung# mencapai %'-&) dB. 7danya kebocoran dari

    penggunaan 70D ini dapat mengurangi atenuasi hingga 1' dB.

    Sementara yang dari lilin, bias lilin murni dilapisi kertas kapas.

    2elemahannya 9 kurang nyaman , lekas kotor. Sementara jika terbuat

    dari kapas maka daya atenuasinya paling kecil antara %-1% dB.d. 70D 2aki, 0akaian 0elindung Sa*ety Belt

    Sa*ety Belt berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh,

    biasanya digunakan pada pekerja konstruksi serta tempat tertutup danboiler. arus dapat menahan beban sebesar =) kg. 6enis penggantung

    uni*ilar penggantng berbentuk U gabungan penggantung uni*ilar dan

    bentuk U. Selain itu terdapat penunjang dada !chest harness#, penunjang

    dada kombinasi dengan punggung !chest and $aist harsness#, penunjang

    seluruh tubuh !*ull body harsness#.e. 70D 0ernapasan

    :ungsi 7lat 0erlindungan 0ernapasan 9- 4emberikan perlindungan terhadap sumber sumer bahaya seperti 9

    kekurangan oksigen, pencemaran oleh partikel tertentu !debu, kabut,

    asap, dan uap logam#.

    BAB III

    HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    0.5. 4artina Berto, 5bk. yang berdiri pada tahun 18=1 silam ini termasuk salah satu

    perusahaan kosmetik di Indonesia yang termasuk dalam 4artha 5ilaar roup dipelopori

    oleh D>. !.;.# 4artha 5ilaar pada tahun 18+) dengan membuka sebuah salon kecantikan4artha di kediaman orangtuanya. 0abrik di 0ulo adung ini terutama memproduksi tata

    rias $ajah. 0abrik ini memiliki tenaga kerja kurang lebih 1))) orang. Dalam sehari

    terdapat % shi*t pada pabrik ini, shi*t pertama dimulai pada pukul )+9)) sampai dengan

    1'9)), dan shi*t berikutnya dimulai dari 1'9)) sampai dengan %%9)).0roduksi di 0.5.4artina Berto, 5bk. terbagi ke dalam empat kategori yaitu

    kosmetika cair, kosmetika kering, kosmetika semi padat, dan obat tradisional. 2osmetika

    cair termasuk di dalamnya cairan pembersih muka, pelembab, toner, alas bedak, body

    splash cologne, hair spray, dan produk cair lainnya. 2osmetika kering termasuk di

    11

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    12/20

    dalamnya eye shadow, blush on, loose powder dan compact powderdan produk kering

    lainnya. 2osmetika semi padat termasuk didalamnya lipstik, creamy foundation, dan lain-

    lain. bat tradisional termasuk di dalamnya masker, mangir, lulur, dan teh herbal.4asing-masing kategori produk ini akan memiliki proses atau alur produksi yang

    berbeda-beda. 3amun secara umum alur produksi 0.5.4artina Berto, 5bk. ini dimulai

    dengan quality controlbahan-bahan yang akan digunakan apakah sudah layak. Bahan baku

    yang digunakan ini berasal dari supplier internal dan eksternal. Sebagian bahan nabati

    merupakan budidaya dari 2ampoeng Djamoe rganik yang juga merupakan salah satu

    bagian dari 4artha 5ilaar roup. Setelah mele$ati proses quality control, bahan akan

    mulai dilakukan processing sesuai dengan kategori produk. 2emudian akan dilakukan

    packingdan akan diselesaikan dengan decorativesehingga kemasan produk lebih menarik.

    Untuk produk-produk tertentu ada alur produksi khusus seperti pada lipstick misalnya akanmele$ati alur produksi moulding danflamingsebelum akhirnya akan masuk dalam alur

    produksipacking.0ada setiap tahap dari proses produksi dilakukan penga$asan mutu yang mengacu

    kepada Euality 7ssurance System, dimulai dari bahan baku, barang setengah jadi, produk

    jadi, hingga pengiriman ke distributor. 0erseoran juga telah menerapkan secara konsisten

    Sistem 4anajemen 4utu IS 8))1 sejak tahun 188 dan Sistem 4anajemen Lingkungan

    IS 1())1 sejak tahun %))). 5ujuan dari penerapan system ini adalah untuk memenuhi

    2epuasan 0elanggan !customer satis*action# dan kepedulian terhadap lingkungan.5erkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja, perusahaan ini telah membentuk

    tim 0%2&, menyelenggarakan berbagai macam kegiatan baik internal maupun eksternal,

    diantaranya adanya pelatihan evakuasi saat terjadi bencana kebakaran, gempa bumi dan

    kebocoran kimia, pelatihan penggunaan 707>, pelatihan pelatihan ini dilakukan secara

    berkala, sehingga diharapkan para pega$ai menjadi tanggap dan mengerti tindakan yang

    tepat sesuadi dengan situasi dan kondisi. Selain itu dari segi medis di lakukan juga

    pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh dokter perusahaan dan paramedis, pojoklaktasi, pemeriksaan berkala terhadap pekerja setiap tahunnya.

    &.1. Sistem 0enanggulangan 2ebakaran dan @mergency >espons 0lanDari $a$ancara yang dilakukan terhadap 0.5. 4artina Berto, 5bk., dapat

    disimpulkan bah$a perusahaan ini telah melaksanakan 2& Sistem 0enanggulangan

    2ebakaran dan @mergency >esponse 0lan. Sistem tersebut meliputi penyediaan sarana dan

    prasarana dalam menghadapi kebakaran dan melakukan pelatihan agar tenaga kerja

    12

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    13/20

    mendapat pengetahuan mengenai cara cara pemadaman kebakaran. Sarana dan prasarana

    yang tersedia dibedakan pada masing masing gedung 9

    Bagian Gedung Produksi

    Sistem 0emadam

    2ebakaran

    2etersediaan 2eterangan

    707>!7lat 0emadam 7pi

    >ingan#

    5ersedia di sekeliling

    dinding bangunan

    gedung produksi dengan

    jarak 1 buah alat

    pemadam api ringan!707># untuk ' m%

    2eadaan baik, tidak terikat, mudah

    dijangkau dan dilengkapi dengan kartu

    S0 dan kartu peninjauan berkala.0ada satu 707> ditemukan sudah

    kadarluarsa.

    ydrant 5erdapat + hidrant pada

    gedung produksi,

    berkeadaan baik.

    2eadaan siap pakai, dilengkapi kartu

    S0, mudah dijangkau dan kartu

    peninjauan berkalaLantai 5ID72 di sekitarnya diberi

    tanda supaya tidak diisi barang.

    7larm 2ebakaran 5ersedia di dinding

    bangunan produksi

    dengan jarak 1' meter

    7larm digunakan dengan cara

    memecahkan kaca sehingga muncul

    bunyi peringatan

    Detektor 7sap 5ersedia pada langit-

    langit di gedung produksi

    Bila ada asap akan terdapat bunyi

    peringatan, namun tidak akan keluar

    air secara otomatis.

    13

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    14/20

    5erdapat detector asap, namun detektor asap tersebut tidak dapat membantu

    pemadaman secara spontan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bah$a resiko

    kebakaran di 05 4artina Bento tergolong kategori sedang berdasarkan NO. KEP

    !"#$MEN$!%%%

    namun dengan *asilitas penanggulangan kebakaran yang ada, resiko

    tersebut dapat diminimalkan.

    &.1.1. 0elatihan 0enanggulangan 2ebakaran0elatihan penanggulangan kebakaran dilakukan secara berkala setiap 1 tahun sekali.

    0elatihan diadakan oleh tim 0%2& bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran

    &.1.%. >ute @vakuasi danAssembly Point>ute @vakuasi bisa ditemukan di dalam gedung produksi 0.5. 4artina Berto, 5bk. untuk

    mempermudah pekerja menyelamatkan diri jika terjadi bencana. >ute evakuasi berupa

    denah. 3amun tidak ditemukan tanda-tanda panah jalur evakuasi keluar gedung.Lapangan di depan gedung lantai 1 merupakan titik temu jalur evakuasi.

    14

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    15/20

    &.%. Instalasi Listrik

    Instalasi listrik di pabrik 0.5. 4artina Berto, 5bk. digunakan untuk pengoperasian

    mesin-mesin kerja dan untuk penerangan pabrik. 0engendalian electrical sa*ety didesain

    dan dia$asi oleh tim 0%2& perusahaan. 7dapun terdapat berbagai panel listrik disertai

    dengan tanda bahaya di beberapa sudut bangunan produksi. 7pabila listrik padam, terdapat

    & unit genset yang mampu mencukupi kebutuhan listrik seluruh proses produksi.

    0engakti*an generator memiliki target maksimal sudah menyala dalam 1) menit setelah

    listrik padam, tetapi hingga saat ini pengakti*an generator di perusahaan ini memiliki rata-

    rata ' menit.

    Listrik pada perusahaan ini disupplai oleh 0L3 dan instalasi serta keamanannyadia$asi oleh tim 0%2& 0abrik serta dilaporkan ke dinas.

    &.&. Struktur 2onstruksi Bangunan

    5ersedia?tidak 2ondisi

    Langit-langit F Baik

    Dinding F Baik

    Lantai F 5idak licin6endela F 5idak terbuka

    15

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    16/20

    7tap F Baik

    Berdasarkan observasi bangunan secara keseluruhan, ruang produksi dapat

    menampung banyak pekerja. >uangan-ruangan produksi dibuat terpisah antar baguian dari

    alur produksi masing-masing produk. Dinding bangunan terbuat dari tembok yang dicat

    dengan $arna putih dan tampak kokoh. 0ada dinding terdapat jendela besar yang

    memudahkan observasi dari luar maupun antar bagian, yang ditutupi oleh kaca nako dan

    beberapa bagian yang berupa jendela besar. Sedangkan lantai berupa ubin dengan ukuran

    ()C() cm ber$arna putih dan kasar sehingga tidak menyebabkan peningkatan risiko

    terpeleset dalam ruangan.

    >uangan produksi berada pada lantai % dan sebagian lantai & dari total ( lantaibangunan pabrik. Dalam tiap ruang produksi juga terdapat penyejuk udara yang

    memberikan rasa kenyamanan bagi pekerja dan mengurangi suhu panas di ruang produksi.

    Selain itu, juga ditemukan detektor asap yang terpasang pada tiap langit-langit masing-

    masing ruang produksi.Fentilasi terdiri dari sistem eChaust central yang akan dibuang keluar dari gedung

    produksi. Struktur konstruksi bangunan dari 0.5. 4artina Berto, 5bk. sesuai dengan

    standar nasional yang berlaku.Diluar bangunan terdapat jalur pejalan kaki yang dibatasi jalur kuning dan kadang

    rantai disebagian posisi, dan penerapan jalur ini sangat disiplin ketika ada pejalan

    kaki!baik pekerja maupun tamu# yang keluar jalur langsung di peringatkan oleh satpam.

    &.(. 7lat 0erlindung Diri

    0ada kunjungan kami ke perusahaan 0.5. 4artina Berto, 5bk. program keselamatan

    kerja yaitu alat pelindung diri !70D# sudah diterapkan kepada para pekerjanya. 70D yang

    digunakan di sesuaikan dengan kepentingan pada masing- masing kegiatan produksi, di

    antaranya adalah masker, penutup kepala, sepatu tertutup, sarung tangan, ear muff.

    bservasi penggunaan 70D hanya kami lakukan pada bagian produksi. Berikut adalah

    uraian yang kami dapatkan9

    3.4.1 4iCing

    0ada proses miCing karya$an di$ajibkan menggunakan sarung tangan yang berbahan

    kain karet karena rentan terhadap bahan kimia pada jarinya. Selain itu terlihat karya$an

    16

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    17/20

    yang menggunakan ear mu** untuk mengurangi bising dari alat miCer, serta masker pada

    bagian produksi bedak, selain itu sepatu bootsjuga dikenakan selama berada di ruangan.

    &.(.%. 4anu*acturing

    0ada bagian ini, lebih banyak dioperasikan oleh alat-alat robot dengan penga$asan.

    &.(.&. E; hal*-*inished product0ada bagian ini karya$an menggunakan masker untuk menghindari terhirup bahan kimia

    dan mencegah tercemarnya produk, selain itu karya$an menggunakan sarung tangan

    lateC. 0ada bagian ini juga terdapat berbagai mesin E; seperti detektor logam.

    3.4.4. 0ackaging0ada bagianpackaging, karya$an menggunakan masker dan sarung tangan karena resiko

    terhirupnya bahan kimia serta tercemarnya produk.

    Berikut merupakan ringkasan penggunaan beberapa 70D menyesuaikan proses proses

    produksi yang berlangsung 9

    0enggunaan alat pelindung diri

    Bagian Masker G&o'e Ear P&ug $ Ear Mu(( LainLain

    4iCing G G G Sepatu bbots4anu*acturing - - - -

    E; G G

    0ackaging G G

    &.'. 2ecelakaan 2erja

    5idak terdapat kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun %))-%)1&. 2ecelakaan

    terakhir pada tahun %))' yang terjadi merupakan tumpahnya alkohol di bagian produksi

    yang menyebabkan luka bakar pada satu tenaga kerja namun tidak menyebabkan kematian,

    sebagai tindak lanjut dari kecelakaan ini, gudang alkohol dipisahkan dari ra$ material

    yang lain dan lebih terbuka sehingga bilamana terjadi kebocoran, tidak semerta-merta

    membahayakan pekerja.0otensi kecelakaan yang mungkin terjadi, antara lain9

    Bagian Po)ensi Ke*e&akan U+a,a Pen*ega-an

    Produksi

    Mixing -

    5angan terjepit mesin-0engoperasian boiler-

    0emakaian sarung tangan- S0 pengunaan alat

    17

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    18/20

    -2elelahan !terutama

    pekerja yang berdiri#

    - 5erjadi heat stresskarena

    ha$a panas yang keluar

    dari mesin

    - Bantalan pijakan kaki yang lunak

    untuk pekerja yang berdiri dalam

    jangka $aktu lama saat menjalankan

    mesin- Setiap ruangan dilengkapi 7; dan

    ventilasi yang baik

    Manufakturing -2orsleting listrik - 0elatihan berkala oleh tim 0%2&Q - 5angan terjepit mesin

    -5erhirup bahan kimia yang

    berasal dari bedak

    - 4esin dijalankan perlahan- Fentilasi tempat bekerja yang terbuka

    luas

    0ackaging HH HH

    Secara umum, sebelum penggunaan 70D, segala bentuk potensi kecelakaan kerja

    dapat diusahakan untuk diatasi melalui eliminasi, substitusi, rekayasa teknik, dan

    pengendalian administrati*. Berikut merupakan gambaran umum mengenai pengendalian

    administrati* yang sudah dilakukan perusahaan ini dalam rangka menekan angka

    kecelakaan kerja secara internal 9

    Bagian S0 70D 0emeriksaan

    kesehatan

    Mixing G G G

    Manufakturin

    g

    G G G

    Q G G G

    Packaging G G G

    Untuk pemeriksaan kesehatan, dari narasumber perusahaan, dikatakan dilakukansecara berkala terutama untuk bagian miCer atau pengayakan atau pengepressan bedak

    dimana ada *aktor resiko yakni debu bedak yang banyak, dilakukan pemeriksaan khusus

    berupa rontgen dada per tahunnya.

    0engamatan di atas didapatkan dari pengamatan langsung di pabrik 0.5. 4artina

    Berto, 5bk. Lantai %!bagian produksi#, Selain pengamatan langsung, didapatkan juga

    keterangan dari sta* 2& 0.5. 4artina Berto, 5bk., serta beberapa sta** pabrik.

    18

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    19/20

    BAB I

    19

    2>B73!2ecelakaan 2erja? Sakit? 2eracunan#

    !irst Aidermelakukan 0&2

    !irst Aiderlain meminta bantuan!;> 1&', > 1&), "ecurity%%1, 2linik &&

    Dokter klinik paramedis datang ke lokasi kejadian,pertolongan lanjutan terhadap korban

    0ertolongan lanjutan klinik

    Dapat ditangani klinisi

    Sembuh

    2embali kerja? istirahatdi rumah

    5idak dapat ditangani klinisi

    2linik membuat surat pengantar untukrumah sakit rujukan

    0asien dikirim ke rumah sakit rujukan!>S 73574#

    Sembuh

  • 7/23/2019 Laporan Hiperkes Martina Berto Kel2

    20/20

    KESIMPULAN DAN SARAN

    (.1. 2esimpulanBeberapa hal mengenai keselamatan dan kecelakaan kerja dari hasil kunjungan 0.5.

    4artina Berto, 5bk. yang dapat disimpulkan adalah 9 0.5. 4artina Berto, 5bk. telah melaksanakan 2& sistem penanggulangan kebakaran

    dan @mergency >espon 0lan, penempatan jalur evakuasi sudah baik. 6alur 0ejalan

    kaki disertai rantai pengaman juga sudah berjalan dengan baik. Instalasi listrik kunjungan 0.5. 4artina Berto, 5bk. sudah baik, penempatan kabel

    listrik disertai dengan tanda peringatan bahaya guna meminimalkan resiko bagi

    tenaga kerja Struktur bangunan cukup baik dan tidak membahayakan pekerja. 0enggunaan 70D belum dilakukan secara maksimal untuk masing masing alur

    produksi dengan disertai S0 penggunaan 70D dan beberapa pekerja belum

    menggunakan dengan benar. 7ngka kecelakaan kerja yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir rendah,

    namun data yang didapatkan di lapangan tidak cukup adekuat untuk menarik

    kesimpulan ini.

    (.%. Saran Beberapa penggunaan 70D diman*aatkan secara optimal. 4asker sebaiknya

    menggunakan yang terstandarisasi bukan yang kain. Sebaiknya dalam bagian tertentu pada proses produksi yang berpotensi bahaya,

    ditempelkan kertas tentang S0 70D dan poster sesuai dengan tempat kerjanya,

    sehingga dapat mengingatkan tenaga kerja dan meningkatkan kesadaran tenaga kerja

    akan pentingnya penggunaan 70D selama bekerja. Dilakukannya pelatihan kepada pekerja mengenai pentingnya 70D 0erlunya peraturan yang lebih tegas tentang penggunaan 70D di bagian yang

    berpotensi bahaya dengan cara memberikan sanksi dan re$ard baik S0 maupun

    administrati* bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan 70D selama bekerja di

    tempat yang berpotensi bahaya tersebut. Dengan demikian, diharapkan terjadi

    perubahan perilaku !attitude# tenaga kerja untuk menggunakan 70D selama bekerja.

    20