40
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN INVERTEBRATA LATIHAN V Ordo Hymenoptera Di Susun Oleh: Intan Dina Pratiwi A42010104 LABORATORIUM BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLODI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN Hymenoptera

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SHI semester 3

Citation preview

Page 1: LAPORAN Hymenoptera

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN

INVERTEBRATA

LATIHAN V

Ordo Hymenoptera

Di Susun Oleh:

Intan Dina Pratiwi

A42010104

LABORATORIUM BIOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLODI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: LAPORAN Hymenoptera

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Kerja Lapangan Mandiri ini telah diperiksa oleh Asisten

Dosen Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata dan telah disahkan oleh

Dosen Pengampu Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Hari :

Tanggal :

Nilai :

Surakarta,15 Desember 2012

Mengesahkan,

Dosen Pengampu

Asisten

Dwi Setyo Astuti,M.Pd Arif Rahman Hakim

Page 3: LAPORAN Hymenoptera

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha

Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya serta

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar

Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Sistematika

Hewan Invertebrata ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan tanpa

kendala yang berarti.

Dalam penulisan Laporan Sistematika Hewan Invertebrata ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang meridhoi penulis sehingga mampu menyelesaikan

Laporan Sistematika Hewan Invertebrata.

2. Dosen Pembimbing Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata Ibu Dwi

Setya Astuti, M.Pd

3. Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistematika Hewan Invertebrata Ibu

Laila Lutfi R.

4. Asisten Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata Arif Rohman

Hakim.

5. Kedua Orang Tua, dan seluruh pihak terkait yang membantu

terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan Sistematika Hewan Invertebrata ini

masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari

semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih dan dengan penuh

harapan semoga Laporan Sistematika Hewan Invertebrata ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca.

Surakarta, 7 Desember 2012

Intan Dina Pratiwi

Page 4: LAPORAN Hymenoptera

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN :………………………………………………

1. Latar Belakang……………………………………………………..

2. Rumusan Masalah……………………………………………….....

3. Tujuan………………………………………………………………

4. Manfaat…………………………………………………………….

5. Alat BahanDan Cara Kerja…………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………….

BAB III PEMBAHASAN :……………………………………………….

1. Spesies Phobocampe disparis ………………………………………

2. Spesies Chlorion aerarium …………………………………………

3. Spesies Trypoxylon clavatum ………………………………………

4. Spesies Megachile latimanus, Say ………………………………….

5. Spesies Tiphia popilliavora, Rohwer ………………………………

6. Spesies Ammophila nigri …………………………………………..

7. Spesies Formica sp………………………………………………….

8. Spesies Hylaeus modestus, Say……………………………………..

BAB IV PENUTUP……………………………………………………….

1. Kesimpulan ………………………………………………………..

2. Saran…………………………………………………………….....

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

Page 5: LAPORAN Hymenoptera

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan di bumi kita ini tidak pernah lepas dari insecta atau yang

lebih kita kenal sebagai serangga. Dari pertama kita membuka mata pada pagi

hari sampai menutup mata pada malam hari, serangga akan selalu ada disektra

kita. Serangga adalah salah satu anggota kerajaan binatang terbesar yang

berjumlah besar bahkan merupakan anggota terbesar muka bumi ini. Hampir

lebih dari 72 % anggota binatang merupakan golongan serangga. Serangga

dapat dijumpai diseluruh tempat dipermukaan bumi ini. Di darat, dilaut, dan

udara pasti ada serangga. Mereka hidup sebagai pemakan tumbuhan, serangga,

atau binatang lain, bahkan manusia dan mamalia. Serangga hidup sebagian

besar sebagai keluarga besar dengan strata atau tingkatan kehidupan social yang

rumit penuh dengan tingkatan. Hidup biasanya berkoloni.

Kehidupan yang ada pada serangga ini sungguh-sungguh unik bahkan

terkadang membuat kita kagum dan hamper tidak mempercayainya. Mereka

hidup dengan rujun dan kasetiakawanan mereka, bahkan tak segan

mengorbankan diri mereka untuk bertarung melewan koloni musuh. Setiap

jenis serangga memiliki ciri atau karaker unik. Keuntungan serangga memiliki

metamorphosis yang membantu untuk tumbuh dewasa.

Dari sekian banyak jenis serangga salah satunya ordo Hymenoptera,

yaitu serangga yang memiliki sayap tipis transparan seperti lebah madu, tawon,

dan semut. Ordo ini sangat berperan penting atas kehidupan bumi, membantu

penyerbukan bungga, menghasilkan madu untuk manusia dan hewan lain.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ordo hymenoptera maka kelompoknya

melakukan Praktikum Mandiri Lapangan (PKL) tentang Fhyllum Arthropoda

dengan Classis Insecta dan Ordo Hymenoptera.

Page 6: LAPORAN Hymenoptera

B.Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksut dengan ordo hymenoptera ?

2. Bagaimana cirri umum dari ordo hymenoptera ini ?

3. Apa saja contoh spesies dan ciri yang ada pada ordo hymenoptera ?

4. Dimana saja habitat dan apa manfaat dan bahaya dari spesies ordo

hymenoptera ini ?

C.Tujuan

1. Mempelajari jenis-jenis Anthropoda yang ada di alam sekitar. (ordo

hymenoptera )

2. Mendeterminasi spesies yang didapat untuk mengetahui nama jenisnya.

(ordo hymenoptera )

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui beragam serangga yang ada di sekitar kita.

2. Dapat memudahkan untuk mengenali setiap spesies yang ada.

3. Dapat menambah rasa cinta dan sayang terhadap ciptaan Allah SWT.

E. Alat, Bahan Dan Cara Kerja

1. Alat dan Bahan :

A. Alat tulis ( 1 set )

B. Pensil Warna ( 1 set )

C. Insecta Net ( 2 buah )

D. Tabel data ( 1 buah )

E. Buku determinan ( 1 buah )

F. Toples ( 1 buah )

G. Beberapa spesies dari Ordo Hymenoptera

H. Alkohol 0,3 % ( secukupnya )

Page 7: LAPORAN Hymenoptera

2. Cara Kerja :

A. Menentukan tempat pencarian Ordo Hymenoptera ini.

B. Menangkap spesies dari Ordo Hymenoptera minimal 2 hingga 3

ekor dengan Insecta Net.

C. Meletakan spesies tangkapan dalam toples dan masukan alcohol 0,3

% dengan media perantara kapas, biarkan spesies tangkapan terbius

hingga mati.

D. Mendeterminan nama dari spesies Ordo Hymenoptera ini dan catat

dalam table laporan sementara.

E. Gambar dan foto spesies yang ditangkap untuk lampiran dan

lpenyusunan laporan.

F. Membuat klasifikasi dan Insectarium.

Page 8: LAPORAN Hymenoptera

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Putra (2005), menyatakan bahwa tawon, lebah dan semut, ketiga

kelompok serangga ini merupakan satu kelompok yang sama yaitu Ordo

Hymenoptera. Kita biasanya menanggap bahwa tawon sama dengan lebah,

padahal seharusnya tidak demikian. Tawon (wasp) dan lebah (bee) sebenarnya

adalah dua kelompok yang sedikit berbeda. Tawon mempunyai tubuh yang

ramping dan pinggang berupa sebuah ruas abdomen yang ramping, sedangkan

lebah tampak lebih gendut dan tubuhnya berambut lebih banyak. Contoh lebah

adalah lebah madu (apis sp) dan ‘tawon endas’ (bahasa jawa) yang sosok

tubuhnya besar dan hitam dengan garis kuning 2 hingga3. Lalu mengapa semut

masuk golongan ini?. Kalau dilihat lebih cermat, semut mempunyai cirri sama

dengan tawon dan lebah. Perbedaannya dengan keduanya semut punya 1 atau 2

ruas pinggan yag berbentuk mencuat keatas atau berua tonjolan tumpul

(pedisel). Semut termasuk serangga bersayap adalah pekerja, sedang ratu adalah

semut yang bersayap. Dalam kelompok ini mereka hidup dan terbagi dalam

kasta-kasta dan rukun dalam bermasyarakat yang patut menjadi teladan kita.

Rahayu (2004) menyatakan bahwa insecta merupakan arthropoda yang

memiliki penyesuaian hidup di darat dengan modifikasi dalam bentuk dan

fisiologisnya. Anggota insect sangatlah besar mencapai 67.500 jenis yang

tersebar di segala penjuru dunia, ada beberapa jenis yang hidup di perairan air

tawar. Diantara anggota insecta yang paling banyak adalah ordo Coleptera yang

dapat mencapai 200.000 jenis, Lepidoptera 95.000 jenis, dan Hymenoptera

70.000 jenis dan Diptera 52.000 jenis. Insect mempunyai anggota besar karena

hewan ini kosmopolit yang dapat hidup dan beradaptasi dengan berbagai

kondisi lingkungan. Salah satu ordonya hymenoptera, kelompok ini merupakan

insect yang mempunyai sayap trasparan atau bening yang meliputi tawon, lebah

dan semut. Hidup berkoloni dan polimorfisme atau berkasta-kasta, mengalami

Page 9: LAPORAN Hymenoptera

metamorphosis sempurna, punya 2-4 sayap tipis di depan dan belakang. Tipe

mulut pengunyah dan menjilat.

Yahya (2002) menyatakan bahwa hewan berukuran mili meter ini yang

sering kita lihat namun tidak terlalu diperhatikan ini memiliki kemampuan

organisme dan spesialisasi yang tidak ada tandingannya di permukaan bumi ini.

Jika kita amati, beragam aspek kehidupan mahluk dengan populasi terpadat ini

akan membuka horizon baru bagi kita, betapa mereka hidup dalam dunia yang

istimewa dan mencengangkan. Dengan ini, kita akan melihat palbagai

kekeliruan teori evolusi dan pada saat yang sama menyaksikan kekuasaan Allah

dan penciptaan-Nya yang luar biasa, yang ditunjukan bagi manusia yang

berfikir.

Rioardi (2009) menyatakan bahwa Ordo Hymenoptera (bangsa tawon,

tabuhan, semut) Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai

predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai

penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan

umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya

antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau

penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.

Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur, larva,

kepompong , dewasa.

Hardadi (2012) menyatakan bahwa Ciri-ciri ordo hymenoptera adalah :

Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-

pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Metamorfose

sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur, larva, kepompong,

dewasa. Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya

lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene

(sepasang), mata facet dan occelli.Contoh : Lebah madu (Apis), tawon

(Xylocopa latipes), semut hitam (Monomorium sp.). Anggota famili

Page 10: LAPORAN Hymenoptera

Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai

tabuhan parasit penting pada hama tanaman.Beberapa contoh anggotanya antara

lain adalah : Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi), Apanteles

artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona). Tetratichus brontispae Ferr.

(parasit kumbang Brontispa)

Page 11: LAPORAN Hymenoptera

BAB III

PEMBAHASAN

ORDO HYMENOPTERA

Ciri-ciri umum dari ordo hymenoptera :

Serangga-serangga ini sangat berguna sebagai parasit-parasit atau

predator dari serangga-serangga hama. Ordo ini juga melakukan penyerbukan

yang sangat penting bagi tumbuh-tumbuhan. Serangga-serangga yang bersayap

memiliki empat sayap yang tipis. Sayap-sayap belakang lebih kecil daripada

sayap depan dan memiliki satu kait kecil. Sayap secara relatif mengandung

beberapa rangka sayap. Tipe mulut mandibulata. Labuim dan maksila

membentuk satu struktur seperti lidah dan dari alat itu makanan cairan diambil.

Antena panjang dan terdiri dari 10 ruas atau lebih. Alat perteluran berkembang

sempurna dan kadang dimodifikasi menjadi satu sengat, yang berfungsi sebagai

satu organ pertahanan atau penyerangan. Metamorfosis sempurna

(holometabola), yang bersifat arthenotoky (haplodiploidy), dimana serangga

mempunyai mekanisme penentuan jenis kelamin normal. Pada kebayakan ordo

larva seperti Lundi atau belatung (eruciform untuk subordo symphyta dan

vermiform untuk subordo apocrita). Pupa eksarate dan dapat terbentuk dalam

satu kokon didalam inangnya atau pada sel-sel yang khusus, kokon atau sutra

dihasilkan oleh kelenjar labium.Kelamin dari Hymenoptera biasanya dikontrol

oleh pembuahan telur.Telur-telur yang telah dibuahi berkembang menjadi

betina-betina dan telur-telur yang tidak dibuahi biasanya berkembang menjadi

jantan-jantan. Hubungan evolusi dari hymenoptera lebih berdasarkan perilaku

yang berhubungan dengan penyediaan makanan untuk anak-anak/keturunannya.

Larva bersifat fitofag, makan daun atau xylophagous, kecuali pada Orussidae

yang berasosiasi dengan Buprestidae (Coleoptera).

Family Ichneumonidae

Page 12: LAPORAN Hymenoptera

Famili Ichneumonidae termasuk yang terbesar di Hymenoptera (30 ribu

spesies). Sebagian besar anggotanya bersifat parasitoid pada serangga

endopterygota muda. Serangga yang bersifat ektoparasitoid, biasanya

berasosiasi dengan inang yang sesil, endofag, atau keduanya, sedangkan yang

endoparasitoid, biasanya berasosiasi dengan inang yang aktif.

Family Braconidae

Serangga ini berkerabat dekat dengan tabuhan Ichneumonidae,

mempunyai inang beragam dan bersifat parasitoid, kebanyakan

endoparasitoid pada larva dan dewasa endopterygota dan pada nimfa

Hemiptera dan Homoptera. Strategi reproduksi yang dimiliki serangga

ini adalah polyembrionik.

Superfamily Chalcidoidea

Superfamili ini terdiri dari sekitar 12-18 famili, anggotanya berukuran

sangat kecil, sehingga sangat sulit diidentifikasi bahkan pada tingkat

famili. Serangga ini menjadi lebih diketahui karena keterlibatannya pada

pengendalian hayati, termasuk di dalamnya beberapa serangga terkecil

seperti Trichogrammatidae dan Mymaridae, yang bersifat parasitoid

telur. Sebagian besar merupakan endoparasitoid pada chelicerata dan

beberapa fitofag, yang mengakibatkan puru dan yang berkembang pada

benih. Pada beberapa spesies polyembrionik. Serangga ini mempunyai

siklus hypermetamorfosis, dimana instar pertama/kedua dengan

spesialisasi menemukan lokasi inang dan kemungkinan eliminasi

pesaing dalam inang dan instar selanjutnya vermiform.

Family Formicidae (semut)

Semua semut berupa serangga sosial (eusosial), biasanya koloninya

tetap dan dapat bertahan bertahun-tahun, untuk beberapa spesies

nomadic, dan tidak ada koloni tetap, misalnya army ants. Semut ada

yang bersifat predator, omnivor, fitofag, atau mycetofag. Semut dikenal

sebagai agen hayati pertama di Cina untuk mengendalikan ulat dan

Page 13: LAPORAN Hymenoptera

kumbang kayu pada Jeruk. Dalam kehidupannya ada perbudakan

dengan menculik pupa serangga lain untuk dijadikan pekerja, atau ada

juga yang bersifat parasit sosial yaitu dengan menyerang sarang spesies

lain, dan myrmecophily, yaitu niche ditempati dengan baik oleh

kumbang dan beberapa lalat, dan jika ada larva tamu, maka akan

dimangsa oleh anak-anak semut atau semut pemakan bangkai dalam

koloni.

Family Vespidae (paper wasp/tabuhan kertas, yellow jacket, hornets).

Dalam famili ini semua tingkatan sosial ada, dari soliter, misalnya potter

wasp, hingga yang hidup koloni eusosial, misalnya pada paper wasp,

yellow jacket,dan hornets. Pada spesies zoofag dalam membunuh

mangsa menggunakan mandibelnya. Sengat digunakan untuk

melumpuhkan mangsa (primitif) atau untuk pertahanan koloni (maju).

Warna tertentu dari serangga ini digunakan sebagai peringatan bahaya

(warning coloration), dan banyak serangga lain yang meniru (mimic)

pola-pola warna tersebut.

Family Sphecidae (soliter, penggali, thread-waisted wasp)

Famili ini sebagian besar soliter, kecuali untuk 1-2 spesies yang

bersarang di tanah. Mereka bersifat zoofag (sejumlah serangga lain dan

laba-laba sebagai mangsa). Ovipositor (sengat) diguanakan untuk

melumpuhkan mangsa. Di dalam populasinya terdapat generasi yang

overlapping.

Superfamily Apoidea (lebah)

Sebagian besar eusosial, dan terdapat kasta-kasta di dalamnya. Mereka

bersifat fitofag, memakan pollen atau nektar, yang kemudian menjadi

madu. Beberapa diantaranya bersifat kleptoparasit, yaitu menyerang dan

mengambil alih sarang kelompok lain. Salah satu anggotanya adalah

lebah madu yang memiliki nilai ekonomi, untuk polinasi yang

mempunyai rotasi musiman pada sistem pertanian. Selain itu lebah

madu menghasilkan madu dan beeswax (untuk industri lilin)

Page 14: LAPORAN Hymenoptera

Pembahasan per spesies :

1. Phobocampe disparis

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Phobocampe disparis

Kingdom : Animalia

Phyllum ; Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Familia ; Ichneumonidae

Genus ; Phobocampe

Spesies ; Phobocampe disparis

Deskripsi :

Page 15: LAPORAN Hymenoptera

Spesies Phobocampe disparis memiliki cirri-ciri morfologi diantaranya

mempunyai sayap berjumlah 4 buah, sayap belakang lebih kecil dari 2 didepan,

tipis dan transparan. Trocharter kaki belakang terdiri 2 ruas, sayap belakang

tanpa sel penutup. Antenna terdiri atas 17 ruas atau lebih, sedikit setengah

panjang badan. Tubuh ramping seperti kumbang, sayap depan dengan sel M1

dan M2 ( 2 vena recurrent, vena menghadap ke belakang ), sel sub marginal

pertama dan sel discoidial pertama menyatu, antenna panjang sekurang-

kurangnya separuh panjang badan, ovipositor pendek dan tajam mampu

menusuk kulit seperti sengat. Tubuh ramping seperti tabuhan, ukuran 3-40 mm.

Pada sayap depan terdapat gambaran seperti kepala kuda atau ada 2 pembuluh

melintang, mempunyai 2 reccurent vena. Pupa mempunyai bentuk yang

bervariasi, masing-masing jenis punya yang khas.

Habitat hampir disemua tempat data dijumpai, baik lahan basah atau

kering. Mencari mangsa di tajuk daun, menggunakan ovipositor yang panjang,

mereka dapat menemukan larva dan memakannya.

Manfaat sebagai serangga yang membantu penyerbukan bungga,

sebagai pemakan larva serangga pengganggu, sebagai sumber insektarium dan

lain- lain.

Bahaya tidak nampak pada spesies ini, kadang menyengat tapi tidak

cukup berbahaya karena tipe alat senggat lunak.

2. Chlorion aerarium

Page 16: LAPORAN Hymenoptera

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Chlorion aerarium

Kingdom : Animalia

Phyllum ; Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Familia ; Sphecidae

Genus ; Chlorion

Spesies ; Chlorion aerarium

Diskripsi :

Spesies Chlorion aerarium ini memiliki cirri morfologi di antaranya

memiliki sayap 4 buah tipis dan transparan, Trocharter kaki belakang terdiri 2

ruas, antenna terdiri atas 14 ruas atau lebih, sayap belakang tanpa sel penutup.

Sudut belakang protoneum tidak dekat dengan tegula. Protoneum pendek

Page 17: LAPORAN Hymenoptera

seperti lengkung leher baju, ruas pertama tarsi kaki belakang tidak memanjang,

tidak berambut. Warna tubuh coklat, hitam.

Hidup di tempat yang basah atau sedang, dikebun bungga, taman,

pekarangan rumah, di cabang atau ranting pohon dan lain-lain. Berkoloni atau

berkelompok, namun saat spesies ini terbang mencari makan atau tempat baru

maka akan terbang sendiri. Kita lebih sering menemukan spesies ini dalam

keadaan sendiri mencari tempat baru.

Manfaat serangga yang membantu penyerbukan bungga, sebagai

pemakan larva serangga pengganggu, sebagai sumber insektarium dan lain-

lain. Bahaya bila merasa terganggu maka akan menyengat.

3. Trypoxylon clavatum

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Trypoxylon clavatum

Kingdom : Animalia

Phyllum ; Arthropoda

Classis : Insecta

Page 18: LAPORAN Hymenoptera

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Familia ; Sphecidae

Genus ; Trypoxylon

Spesies ; Trypoxylon clavatum

Diskripsi :

Spesies Trypoxylon clavatum ini memliki cirri morfologi diantaranya

memiliki sayap tiis berjumlah 2 pasang transparan. Tubuh ramping kecil.

Memiliki antenna dibagian thoraxnya 2 buah atau sepasang. Trochanter kaki

belakang terdiri atas 2 ruas, antenna trdiri 14 ruas atau lebih, sayap belakang

tanpa sel penutup. Sudut belakang protoneum tidak dekat dengan tegula.

Protoneum pendek seperti lengkung leher baju, ruas pertama tarsi kaki belakang

tidak memanjang, tidak beambut. Warna tubuh hitam sedikit kecoklatan dengan

garis kuning 3 sampai 4 di abdomen.

Habitat di taman, dilahan basah maupn kering, dengan iklim sedang,

hidup di ranting pohon, membentuk koloni. Kadang kita jumpai di sela-sela

rumah dekat ventilasi rumah. Manfaat membantu penyerbukan bungga, bahan

insektarium, dan lainlain. Bahaya bila merasa terganggu maka akan menyengat.

4. Megachile latimanus, Say

Page 19: LAPORAN Hymenoptera

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Megachile latimanus, Say

Kingdom : Animalia

Phyllum ; Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Familia ; Megachilidae

Genus ; Megachile

Spesies ; Megachile latimanus, Say

Diskripsi :

Spesies Megachile latimanus, Say ini memiliki cirri morfologi

diantaranya memiliki sayap tipis, transparan. Badan terdiri atas thorax dan

abdomen. Pada thorax memiliki sepasang antenna dengan ruas sebanyak 17

buah, sudut belakang protoneum tidak dekat dengan tegula. Ruas pertama tarsi

Page 20: LAPORAN Hymenoptera

kaki belakang agak memanjang dan memipih. Tibia kaki belakang tanpa

runcingan pada ujungnya, terdapat 3 buah sel marginal. Tubuh dari spesies

inisangat ramping dan kecil. Lidah sedikit memanjang dan meruncing. Mata

hamper mencapai pangkal mandibua. Labium tertutup oleh clypeus, betina

dengan sebuah sikat pengumpul benang sari dibawah abdomen, kaki belakang

tanpa alat pengumpul benang sari, mempunyai 2 buah sel sub marginal. Warna

tubuh coklat kehitaman dengan gurat kuning di bagian dorsum. Tubuh dengan

banyak bulu kecil.

Hidup dengan koloni yang terdiri sekor ratu, bila muncul seekor ratu

baru, maka ratu yang lebih tua akan membunuhnya atau lebah ratu tua dapat

meninggalkan sarangnya bila muncul lebah ratu baru. Pada lebah jantan mereka

tidak pernah lama tinggal dikoloni. Setelah mengawini ratu, akan diusir dari

koloni, lebah jantan adalah lebah social yang terkucil. Reproduksi dengan

fertilisasi dan parthenogenesis. Lebah jantan terbentuk dari perkembangan

ovum yang tidak bertemu sperma jantan yang dikenal dengan system

parthenogenesis. Tempat hidup di taman yang banyak bungga, di hutan, di

tempat budi daya lebah madu, kadag saat musim bungga untuk buah-buah

tertentu kita dapat menjumpainya berterbanggan diantara bungga dan lain-lain.

Manfaat banyak membantu penyerbukan bungga secara alami,

membantu manusia untuk pengobatan dengan sengatnya, menghasilkan madu

yang sanggat bermanfaat. Dapat dikonsumsi sebagai makanan dengan memasak

larvanya Bahaya spesies inimenyenggat bila merasa terancam.

5. Tiphia popilliavora, Rohwer

Page 21: LAPORAN Hymenoptera

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Tiphia popilliavora, Rohwer

Kingdom : Animalia

Phyllum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Familia ; Tiphiidae

Genus ; Tiphia

Spesies ; Tiphia popilliavora, Rohwer

Diskripsi :

Page 22: LAPORAN Hymenoptera

Spesies Tiphia popilliavora, Rohwer memiliki cirri morfologi

diantaranya memiliki sayap 4 buah sama besar tipis dan transparan. Sudut

belakang protoneum menyentuh tegula. Tubuh tidak berambut banyak, biasanya

berwarna hitam atau kuning, mesosternum dengan sebuah tonjolan membulat

yang memisahkan ruas abdomen yang jelas, relative panjang, sering dengan

spina terminal menghadap ke atas.

Habitat di taman, dilahan basah maupn kering, dengan iklim sedang,

hidup di ranting pohon, membentuk koloni. Kadang kita jumpai di sela-sela

rumah dekat ventilasi rumah. Manfaat membantu penyerbukan bungga secara

alami. Bahaya menyenggat bila terancam.

6. Ammophila nigri

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Ammophila nigri

Kingdom : Animalia

Phyllum ; Arthropoda

Classis : Insecta

Page 23: LAPORAN Hymenoptera

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Familia ; Sphecidae

Genus ; Ammophila

Spesies ; Ammophila nigri

Diskripsi :

Spesies Ammophila nigri memiliki cirri morfologi sayap 4 buah tipis

dan transparan, Trocharter kaki belakang terdiri 2 ruas, antenna terdiri atas 14

ruas atau lebih, sayap belakang tanpa sel penutup. Sudut belakang protoneum

tidak dekat dengan tegula. Protoneum pendek seperti lengkung leher baju, ruas

pertama tarsi kaki belakang tidak memanjang, tidak berambut.

Habitat di taman, dilahan basah maupn kering, dengan iklim sedang,

hidup di ranting pohon, membentuk koloni. Kadang kita jumpai di sela-sela

rumah dekat ventilasi rumah, berterbangan ketika selesai hujan pagi atau siang

hari di area pekaragan rumah yang teduh. Manfaat membantu penyerbukan

bungga secara alami. Bahaya menyenggat bila terancam.

7. Formica sp

Page 24: LAPORAN Hymenoptera

Gambar yang diperjelas

Formica sp betina

Klasifikasi :

Formica sp.

Kingdom : Animalia

Phyllum ; Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Familia ; Formicidae

Genus ; Formica

Spesies ; Formica sp.

Diskripsi :

Page 25: LAPORAN Hymenoptera

Spesies Formica sp ini memiliki cirri morfologi diantaranyaukuran

tubuh antara 3 – 18 mm, warna hita, coklat, merah kecoklatan, tubuh tersusun

atas thorax ( kepala ) dengan antenna berbentuk siku terdiri dari 13 ruas atau

lebih, mulut dengan tipe menggigit dan beberapa menyengat. Tidak berambut

banyak, abdomen seperti bonggol yang tegak pada ruas pertama. Perbedaan

dengan tawon yaitu adanya tonjolan diantara ruas thorax terakhir dengan ruas

abdomen bagian depan. Pada kasta ratu betina memiliki sayap antara 2 hingga 4

buah, tipis transparan, dengan vena normal atau sedikit mereduksi. Kasta jantan

atau raja tubuhnya tanpa sayap, sedikit lebih panjang daripada ratu, pada

prajurit memiliki thorax yang lebih besar dari lainnya dengan sengat, sedang

pada kasta pekerja ukuranya paling kecil dan berjumlah paling banyak. Pada

spesies Formica sp ini terdapat sayap khusus ratu saja, trocharter kaki belakng

terdiri atas 2 ruas, antenna dapat lebih dari 13 ruas, sayap belakang tanpa sel

tertutup. Sudut belakang pronotum menyentuh atau hampir menyentuh bagian

yang disebut tegula. Petioles dengan sebuah bonggol ( nodus ) yang tegak,

antenna menyiku pada betina atau ratu, uas pertama sangat penting.

Formica sp hidup di seluruh penjuru daratan dunia kecuali perairan,

hidup di taman, di pekarangan rumah, sela dinding, pohon dan ranting, akar

pohon di hutan, tanah dan lain-lain. Hidup berkoloni dengan system kasta. Ratu

bertugas sebagai induk yang berperan dalam reproduksi untuk meningkatkan

jumlah individu dalam koloni. Semut jantan atua raja bertugas membuahi ratu,

setelah kawin si jantan akan langsung mati. Kasta prajurit mengemban tugas

membangun kiloni, menemukan lingkungan baru untuk hidup dan berburu.

Kasta pekerja yaiytu betina yang steril, tugasnya merawat semut induk,

membersihkan dan member makanan. Dalam mencari makanan serangga ini

cukup kejam karena bersifat karivor, pemakan bangkai, beberapa pemakan

tanaman. Semut pekerja menyengat larva ulat, menyeret kesarang untuk

makanan, mencabik-cabik dan memakan apa yang ada pada korban, karena

punya alat penjepit di rahangnya.

Page 26: LAPORAN Hymenoptera

Manfaat dari Formica sp yaitu : Semut yang tinggal dalam sarang pohon

trtentu dapat mengeluarkan enzim yang dapat bereaksi dengan zat tanaman baik

untuk pengobatan bagi manusia diantaranya pencegah kanker, jantung, ginjal,

dan lain-lain. Dengan pola hidup yang rukun dan setia kawan pada semut dapat

dijadikan teladan bagi kehidupan manusia. Bahan insektarium

Bahaya dari spesies ini beberapa dapat menyengat dan menggigit

manusia, menyebabkan adanya rasa perih seperti senggat lebah.

8. Hylaeus modestus, Say

Gambar yang diperjelas Gambar preparat asli

Klasifikasi :

Hylaeus modestus, Say

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthropoda

Classis : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Sub Ordo : Apocrita

Page 27: LAPORAN Hymenoptera

Familia : Colletidae

Genus : Hylaeus

Spesies : Hylaeus modestus, Say

Diskripsi :

. Spesies Hylaeus modestus, Say ini memiliki cirri morfologi di

antaranya tubuh terdiri atas thorax dan abdomen. Memiliki antenna sepasang

dan memiliki sayap 4 buah tipis dan transparan. Trocharter kaki belakang terdiri

atas 2 ruas, sayap belakang tanpa sel penutup. Sudut belakang protoneum tidak

melekat pada tegula. Ruas pertama tarsi kaki belakang agak memanjang dan

memipih. Tibia kaki belakang tanpa runcingan pada ujungnya, terdapat 3 buah

sel marginal. Tubuh dari spesies inisangat ramping dan kecil. Lidah pendek,

lebar, tumpul dan membulat pada ujungnya atau terbelah ditengah. Sayap

dengan 3 buah sel sub marginal, ukuran tubuh sedang, banyak rambut atau

bulu.

Habitat berada di taman bungga, pekarangan rumah, sela-sela dinding

rumah dan ventilasi juga atap rumah, di sawah dan lain-lain. Biasanya hidup di

tempat kering membentuk koloni kecil. Bentuk rumah seperti bungga

berlubang-lubang. Menyenggat bila diganggu atau merasa terancam terutama

ketika rumahnya dirusak, bermanfaat membantu penyerbukan bungga.

BAB IV

PENUTUP

Page 28: LAPORAN Hymenoptera

1. Kesimpulan

Ordo hymenoptera merupakan serangga yang memiliki sayap

tipis transparan. Kebanyakan spesies yang ada pada ordo ini sanggat

berperan penting dalam kehidupan di bumi terutama

membantupenyerbukan bungga. Spesies yang sering diumpai dalam

kehidupan kita diantaranya Spesies Phobocampe disparis, Spesies

Chlorion aerarium , Spesies Trypoxylon clavatum, Spesies Megachile

latimanus, Say, Spesies Tiphia popilliavora, Rohwer, Spesies

Ammophila nigriSpesies Formica sp, Spesies Hylaeus modestus, Say.

2. Saran

Untuk praktikum sebaiknya sering dikonsultasikan kepada

asisten pendamping, dalam pengklasifikasian spesies dan dalam

membuat insektarium perlu kerja sama antara praktikan dan asisten.

DAFTAR PUSTAKA

Page 29: LAPORAN Hymenoptera

Entomologi Ordo Hymenoptera. entomologi-ordo-hymenoptera. (di akses pada

Sabtu, 8 Desember 2012, pukul 14.00 WIB).

Ordo-Ordo Dalam Serangga. rioardi.wordpress.com. (di akses pada Sabtu,8

Desember 2012, pukul 13.00 WIB).

Program Nasional Pelatihan dan Pengembangan hama Terpadu. 2002. Kunci

Determinasi Serangga. Yogyakarta : Kanisius.

Putra, Nugroho Susetya. 2005. Serangga Di Sekitar Kita. Jakarta ; Kanisius.

Rahayu,Tuti. 2004. Sistematika Hewan Invertebrata. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah Surakarta Press.

Yahya, harun. 2002. Keajaiban Pada Semut. Bandung : Dzikra.