Laporan ini terbit atas kerjasama antara - · PDF file3 2 Tinjauan Pustaka ... (Kerapu, Kakap, Lencam, Sweetlip) yang ditangkap dengan menggunakan Pancing Ulur, Rawai Dasar dan Tonda

Embed Size (px)

Citation preview

  • Laporan ini terbit atas kerjasama antara :

    September 2011

    Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan WWFIndonesian Ministry of Marine Affairs and Fisheries & WWF

    Rencana KerjaPerikanan Karang IndonesiaPerbaikan praktek pengelolaan menuju perikanan lestari dan bertanggungjawab

  • 2

    Rencana Kerja Perikanan Karang Indonesia: Perbaikan praktek pengelolaan menuju perikanan lestari dan bertanggungjawab

    Laporan ini dikompilasi oleh Richard Banks dan Peter J. Mouse dari Poseidon Aquatic Resource Management

    2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan WWF

    Foto Cover WWF-Indonesia / Candhika YUSUF

    Untuk mendapatkan salinan dokumen ini, silahkan menghubungi sekretariat Program Perbaikan Perikanan

    Disclaimer

    Diijinkan mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh tulisan dan data yang tercantum didalam laporan ini dengan mencantumkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan WWF sebagai sumber.

  • 3

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kontribusi pihak-pihak terkait yang terlibat dalam lokakarya Konsultasi Perbaikan Perikanan Karang: Saut P. Hutagalung, PLN-KKP; Nur Andriyani, DKP-Selayar; Ridwan Malik, SDI-KKP; Azis Said, DKP-Sul Sel; Wudianto, P4KSI; Fery Setyawan, SDI-KKP; Bambang Sumiono, BRPL; Sri Turni H, BRPL; S. Kamarijah, SDI-KKP; Peter Mous, ahli perikanan; Heri Rasdiana, KKJI-KKP; Liliek Soeprijadi, DJPT-KKP; Blane Olson, ANOVA; Geoffrey Muldoon, WWF; Sadarma S. Saragih, PLN-KKP; Richard Banks, Poseidon Consulting; Jesse Marsh, WWF; Anita Setianing V, KKJI-KKP; M. Haryono, DJPB-KKP; Maksun, DKP-Pangkajene Kepulauan; Abdullah Habibi, WWF; Imam Musthofa Z, WWF.

    Selanjutnya kami sampaikan terimakasih kepada para reviewer yang memberikan masukannya pada draf dokumen ini: Geoffrey Muldoon, WWF; Jesse Marsh, WWF; Abdullah Habibi, WWF; Lida Pet Soede, WWF; Purwito Martosubroto, Komnas KAJISKAN.

    Penyiapan dokumen ini mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia serta WWF, kami mengucapkan terimakasih atas kontribusi mereka dalam finalisasi dokumen ini.

  • 4

    DAFTAR ISI

    DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM 6

    KATA PENGANTAR 7

    PENDAHULUAN 8

    1 TATA KELOLA DAN TUJUAN PENGELOLAAN PERIKANAN NASIONAL 10

    11 Memperbaiki tujuan pengelolaan untuk memastikan bahwa prioritas utama ditujukan demi keberlangsungan perikanan dan penerapan pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan (ecosystem approach to fisheries management/EAFM) di tingkat provinsi dan kabupaten 10

    12 Memperluas sistem pengelolaan hingga ke tingkat daerah 10

    13 Pengembangan Rencana Pengelolaan Perikanan 11

    14 Penetapan Hak Pengguna Teritori (TURFs/Territorial User Rights for Fisheries) 13

    15 Penetapan/penggambaran zona larangan 13

    2 KERANGKA KELEMBAGAAN 14

    21 Meningkatkan struktur pengelolaan perikanan 14

    2.2 Identifikasi tanggung jawab dan peningkatan kapasitas di seluruh lembaga pelaksana 16

    221 Pengelola Perikanan Daerah 17

    222 DKP Kabupaten 18

    223 Menetapkan peran serta pihak/dinas terkait dan kelompok masyarakat 19

    3 KEGIATAN PENELITIAN 20

    31 Peningkatan kapasitas lembaga dan SDM untuk proses penilaian stok di Indonesia 20

    32 Tinjauan Pustaka 20

    33 Penilaian resiko 21

    331 Pelaksanaan training of trainers 21

    332 Penilaian terhadap perspektif yang berkembang di masyarakat (Rapid Rural Appraisal) 21

    333 Pelaksanaan proses penilaian resiko untuk tangkapan sampingan (spesies non-target, spesies tangkapan yang dibuang dan spesies langka yang dilndungi) dan pengembangan strategi mitigasi untuk spesies dengan tingkat resiko tinggi 22

  • 5

    34 Kelimpahan stok dan penilaian stok 23

    35 Komposisi armada 23

    36 Produktivitas stok 24

    37 Pengumpulan data tangkapan sampingan 24

    371 Kajian terhadap informasi yang tersedia 24

    372 Program observer 24

    38 Pemetaan bawah laut (underwater mapping) 25

    39 Model ekosistem 25

    310 Tinjauan sejawat untuk mengkaji keefektivan Program Penelitian 26

    4 PENINGKATAN KEPATUHAN 26

    4.1 Menetapkan peran dan tugas POKMASWAS 26

    42 Meninjau ulang peraturan hukum dan sangsi-sangi terhadap pelanggaran 27

    43 Membuat program pendidikan dan pelatihan/pelayanan masyarakat dengan jangkauan yang luas 28

    44 Menetapkan sistem pengumpulan data yang disertai proses pelaporan pelanggaran tersebut kepada jajaran Dewan Pengelolaan Ikan Karang 28

    5 LAIN-LAIN 29

    51 Penyaluran subsidi yang berdampak negatif terhadap keberlangsungan ikan karang 29

    LAMPIRAN 1: Skema usulan kegiatan untuk Rencana Kerja Program Perbaikan Perikanan (FIP) Ikan Karang Indonesia 30

  • 6

    DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIMBPPL Balai Penelitian Perikanan Laut Marine Fishery Research Agency

    BPSDM KPBadan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan

    Marine and Fisheries Human Resources Development Agency

    BBRSE Balai Besar Riset Sosial dan Ekonomi Research Agency on Social and Economy DKP Dinas Kelautan dan Perikanan Fisheries offices at provincial & district level

    FKPPSForum Komunikasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumberdaya ikan

    Forum on Fishery Resources Utilization Management

    KAPI Kapal dan Alat Penangkap Ikan Vessel and Fishing GearKOMNAS KAJISKAN Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan

    National Committee on Fish Stock Assessment

    KKJI Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Fish and Area ConservationPOKMASWAS Kelompok Masyarakat Pengawas Community Surveillance GroupPUP Pelayanan Usaha Perikanan Fishing ServicesPDN Pemasaran Dalam Negeri Domestic MarketingPLN Pemasaran Luar Negeri Foreign Marketing

    PSDKPPengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Surveillance of Marine and Fishery Resources

    PH Pengolahan hasil Harvest processing

    P4KSIPusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan

    Research Centre for Fishery Management and Conservation of Fishery Resources

    RPP Rencana Pengelolaan Perikanan Fishery Management PlanSDI Sumberdaya ikan Fishery ResourcesWPP Wilayah Pengelolaan Perikanan Fishery Management Areas

    EAFMPendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan

    Ecosystem Approach to Fisheries Management

    FIP Program perbaikan perikanan Fishery Improvement ProgramKKLD Kawasan Konservasi Laut Daerah Marine Conservation AreaMSC Dewan Pengawas Kelautan Marine Stewardship Council

    PRAKeikutsertaan dalam proses Rapid Rural Appraisal

    Participatory Rural Appraisal

    PAFMPrinsip Kehati-Hatian dalam Pengelolaan Perikanan

    Precautionary Approach to Fisheries Management

    PSA Analisis Produktivitas dan Kerentanan Productivity Susceptibility AnalysisRRA Mengkaji desa secara cepat Rapid Rural AppraisalRBF Kerangka Berbasis Resiko Risk Based FrameworkSICA Analisis Skala, Intensitas dan Akibat Scale Intensity Consequence Analysis

    TURFHak pemanfaatan teritorial untuk perikanan

    Territorial User Rights for Fisheries

  • 7

    KATA PENGANTAR

    Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan sumberdaya perikanan untuk pemenuhan keamanan pangan yang berimplikasi pada keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang, menyebabkan sebagian besar pengimpor berkomitmen untuk hanya akan membeli dan menjual produk-produk perikanan yang berkelanjutan dan bertanggungjawab. Komitmen mereka diwujudkan dengan hanya akan membeli produk perikanan yang ditangkap dan dikelola secara ramah lingkungan dan bertanggungjawab dengan pendekatan ekosistem yang dibuktikan dengan adanya sertifikat ekolabel MSC (Marine Stewardship Council)..

    Kementerian Kelautan dan Perikanan menyadari bahwa sertifikasi ekolabel MSC merupakan salah satu persyaratan pasar ekspor oleh beberapa importir utama di beberapa negara dunia terutama Eropa dan Amerika yang makin meluas penerapannya. Mempersiapkan diri menuju target tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Program Kelautan WWF-Indonesia membantu memfasilitasi permintaan beberapa perusahaan perikanan tuna serta perikanan karang Indonesia dalam mendapatkan sertifikasi ekolabel MSC, dengan melaksanakan pre-assessment sebagai langkah awal untuk penilaian kesiapan perikanan terkait. Kajian awal yang meliputi informasi stok dan pemanfaatannya, pengaruh perikanan terhadap ekosistem, serta pengelolaan perikanan ini dilaksanakan terhadap perikanan tuna yang ditangkap dengan menggunakan Pancing ulur, Huhate, Rawai Tuna, Tonda, Pukat Cincin > 30 GT, Pukat Cincin < 30 GT, Jaring Payang dan Jaring Insang Hanyut serta perikanan karang Kerapu, Kakap, Lencam dan Sweetlip yang ditangkap dengan menggunakan Pancing Ulur, Rawai Dasar dan Tonda di perairan Indonesia.

    Penilaian awal kesiapan perikanan karang dan Tuna terhadap sertifikasi ekolabel MSC, mengidentifikasi adanya beberapa poin positif yang perlu dijaga serta menjumpai adanya beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan perikanan terkait di Indonesia. Rangkaian pertemuan konsultasi telah dilaksanakan pada September Oktober 2010 untuk mengidentifikasi solusi serta stakeholder yang diperlukan untuk perbaikan agar perikanan terkait bisa mendapatkan sertifikasi ekolabel MSC di masa yang akan datang. Hasil konsultasi tersebut menghasilkan tiga dokumen penting; langkah aksi perbaikan perikanan Tuna, usulan Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna, serta langkah aksi perbaikan perikanan karang.

    Kami selanjutnya yakin dan optimis, bahwa dokumen terkait jika dilaksanakan dengan baik dan didukung oleh semua pihak pada industri perikanan akan membantu tercapainya kesejahteraan masyarakat pesisir, keberlanjutan bisnis perikanan, serta berkontribusi nyata terhadap devisa bagi negara.

    Ir. Saut Parulian Hutagalung, MSc.