44
Laporan Praktikhum Ilmu Ukur Tanah II BAB I PRAKTEK MENENTUKAN AZIMUT DARI AZIMUTH AWAL A. LATAR BELAKANG Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Dapat disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan. Pengukuran poligon sendiri mempunyai maksud dan tujuan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu. Selanjutnya posisi horizontal/koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan situasi topografi asuatu daerah tertentu. B. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran poligon tertutup terikat koordinat ini antara lain adalah sebagai berikut : 1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mqahasiswa tentang pengukuran poligon tertutup terikat koordinat itu sendiri. 2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur. 3) Agar mahasiswa mengetahui cara poligon dimana serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik- titik yang terletak di permukaan bumi. Prinsip kerja 1

LAPORAN IUT 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdcdcsdc

Citation preview

Laporan PraktikhumIlmu Ukur Tanah II

BAB IPRAKTEK MENENTUKAN AZIMUT DARI AZIMUTH AWALA. LATAR BELAKANGPengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Dapat disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan.

Pengukuran poligon sendiri mempunyai maksud dan tujuan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu. Selanjutnya posisi horizontal/koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan situasi topografi asuatu daerah tertentu.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran poligon tertutup terikat koordinat ini antara lain adalah sebagai berikut :1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mqahasiswa tentang pengukuran poligon tertutup terikat koordinat itu sendiri.2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.3) Agar mahasiswa mengetahui cara poligon dimana serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaan bumi. Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu.

C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Pesawat Theodolit 5. Pen Ukur2. Statif 6. Alat tulis3. Yalon 7. Alat hitung4. Payung 8. Roll meter

D. LANGKAH PENGUKURAN

1) Menyiapkan catatan, mendaftar pengukuran dan membuat sket lokasi areal yang akan diukur.2) Menentukan dan menancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.3) Mendirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.4) Mengrahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horizontal dan kunci kembali dengan memutar sekrup piringan bawah.5) Memutar teropong dan mengarahkan teropong pesawat ke titik P2, membaca dan mencatat sudut horizontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.6) Dengan posisi pesawat tetap di titik P1, putar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian memutar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.7) Melakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.8) Memutar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan melakukan pembacaan sudut horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.9) Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik poligon berikutnya hingga kembali lagi ke titik P1.10) Melakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.11) Melakukan perhitungan sudut pengambilan, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.12) Mengambar hasil pengukuran dan perhitungan. Mencatat semua hasil bacaan dan menghitung sudut azimuth.E. Keselamatan Kerja

a. Gunakan alat sebagaimana fungsinyab. Bersihkan alat bila kotor setelah dipakaic. Tempatkan alat sesuai posisi dan tempatnyad. Jangan bergurau saat bertugase. Hati-hati saat menggunakan pesawat theodolitf. Lindungi pesawat dari sinar matahari langsung

1.5. PERHITUNGAN

TPTGBACAAN SUDUTSUDUT UKUR ()AZIMUTH ()

[...][...'][...''][...][...'][...''][...][...'][...'']

U1385735

A171730

B3100505

U2234027

B171723

B1344750

U2234027

B224055

C874120

A2144755

B2325325224055

C874120

C874120

B127635224055

A2144755

Penyelesaian : ab=bacaan sudut B bacaan sudut titik U ab=(310005 05- 138057 35)= 17107 30 ab=bacaan sudut B + 3600 bacaan sudut titik U ab= 340 47 50+3600- 2230 40 27= 17107 23 bc=bacaan sudut titik C + 3600 bacaan sudut titik U bc = 87041 20+3600 - 223040 27= 22400 53

b1=bacaan sudut titik C + 3600 bacaan sudut titik A b1= 87041 20+3600 - 214047 00= 232053 25 b2=bacaan sudut titik A + bacaan sudut titik C b2= 21404755- 8704120= 12706 35 Bc 1=ab+ ( 1800 - b2 ) Bc 1=17107 30+2320 53 25- 1800=2240055 Bc 2=ab+ ( b1-1800 ) bc 2=17107 30-12706 35)+1800=2240055

U

abAU

Bc 1 abbcBc 2B

C

BAB IIPRAKTEK MENENTUKAN PENGUKURAN SUDUT UKURA. LATAR BELAKANGPengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Dapat disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan.

Pengukuran poligon sendiri mempunyai maksud dan tujuan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu. Selanjutnya posisi horizontal/koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan situasi topografi asuatu daerah tertentu.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran poligon tertutup terikat koordinat ini antara lain adalah sebagai berikut :1). Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran poligon tertutup terikat koordinat itu sendiri.2). Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.3). Agar mahasiswa mengetahui cara poligon dimana serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaan bumi. Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu.

C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Pesawat Theodolit 5. Pen Ukur2. Statif 6. Alat tulis3. Yalon 7. Alat hitung4. Payung 8. Roll meter

D. LANGKAH PENGUKURAN1. Menyiapkan catatan, daftar pengukuran dan membuat sket lokasi areal yang akan diukur.2. Menentukan dan menancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.3. Mendirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.4. Mengarahkan pesawat ke arah utara dan mengenolkan piringan sudut horizontal dan kunci kembali dengan memutar sekrup piringan bawah.5. Memutar teropong dan mengarahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut horizontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.6. Dengan posisi pesawat tetap di titik P1, memutar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.7. Melakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.8. Memutar teropong pesawat dan mengarahkan di titik P akhir dan melakukan pembacaan sudut horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.9. Dengan cara yang sama, melakukan pada titik-titik poligon berikutnya hingga kembali lagi ke titik P1.10. Melakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.11. Melakukan perhitungan sudut pengambilan, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.12. Menggambar hasil pengukuran dan perhitungan.

13. Keselamatan Kerjaa. Gunakan alat sebagaimana fungsinyab. Bersihkan alat bila kotor setelah dipakaic. Tempatkan alat sesuai posisi dan tempatnyad. Jangan bergurau saat bertugase. Hati-hati saat menggunakan pesawat theodolitf. Lindungi pesawat dari sinar matahari langsung

g. PERHITUNGANTPTGBACAAN SUDUTBESAR SUDUT

BIASALUAR BIASABIASALUAR BIASARATA-RATA

[...][...'][...''][...][...'][...''][...][...'][...''][...][...'][...''][...][...'][...'']

U120635482050

P26027252402725

P1764030764030764030

P313707553170755

P12635910835815

P2393503935039350

P330334101233315

P111151102915110

P3634545634545634545

P217536553553655

180115

(n-2) x 180 =180

K =0115

T = 1,5' x n0236

Penyelesaian : p1=6002725- 12006 35=480 20 50 p1 biasa=137007 55- 60077 25=76040 30 p2 biasa=303034 50- 263059 10=39035 0 p3 biasa=175036 55- 1110 51 10=63045 45 p1 luar biasa=317007 55- 240027 25=76040 20 p2 luar biasa=123033 15- 83058 15=39035 0 p3 luar biasa=355036 55- 2910 51 10=63045 40 teori= (n - 2) x 1800= (3 - 2) x 1800 = 1800 00 00

T=

= = 2 36 p1 Rata-rata =76040 30+ 76040 30=76040 30 b2 Rata-rata = 39035 0+ 39035 0= 39035 0 b3 Rata-rata =63040 45+ 63045 40=63045 45 pengukuranp1 Rata-rata + b2 Rata-rata + b3 Rata-rata = 76040 30 + 39035 0 + 63045 45 = 1800115 K = pengukuran +teori = 1800115 + 1800 00 00

u P2b2 p1 P1p1 b3 P3

BAB IIIPRAKTEK POLIGON TERTUTUP

A. LATAR BELAKANG

Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan kerangka dasar horizontal untuk memperoleh koordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon). Dapat disimpulkan bahwa poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari pengukuran di lapangan.

Pengukuran poligon sendiri mempunyai maksud dan tujuan untuk menentukan letak titik di atas permukaan bumi serta posisi relatif dari titik lainnya terhadap suatu sistem koordinat tertentu yang dilakukan melalui pengukuran sudut dan jarak dan dihitung terhadap referensi koordinat tertentu. Selanjutnya posisi horizontal/koordinat tersebut digunakan sebagai dasar untuk pemetaan situasi topografi asuatu daerah tertentu.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran poligon tertutup terikat koordinat ini antara lain adalah sebagai berikut :1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran poligon tertutup terikat koordinat itu sendiri.

2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.

3) Agar mahasiswa mengetahui cara poligon dimana serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang terletak di permukaan bumi. Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu.

C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

1. Pesawat Theodolit5.Pen Ukur2. Statif 6. Alat tulis3. Yalon 7.Alat hitung4. Payung8. Roll meter

D. LANGKAH PENGUKURAN

1) Menyiapkan catatan, mendaftar pengukuran dan membuat sket lokasi areal yang akan diukur.2) Menentukan dan menancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.3) Mendirikan pesawat di atas titik P1 dan melakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.4) Mengarahkan pesawat ke arah utara dan mengenolkan piringan sudut horizontal dan kunci kembali dengan memutar sekrup piringan bawah.5) Memutar teropong dan mengarahkan teropong pesawat ke titik P2,mem baca dan mencatat sudut horizontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.6) Dengan posisi pesawat tetap di titik P1, memutar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian meutar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.7) Melakukan pembacaan sudut horizontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.8) Memutar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.9) Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik poligon berikutnya hingga kembali lagi ke titik P1.10) Melakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.11) Melakukan perhitungan sudut pengambilan, sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik.12) Mengaambar hasil pengukuran dan perhitungan.

1. 2. E. Keselamatan Kerja3. h. Gunakan alat sebagaimana fungsinyai. Bersihkan alat bila kotor setelah dipakaij. Tempatkan alat sesuai posisi dan tempatnyak. Jangan bergurau saat bertugasl. Hati-hati saat menggunakan pesawat theodolitm. Lindungi pesawat dari sinar matahari langsung

F. PERHITUNGAN POLIGON TERTUTUP

Diketahui :Koordinat titik A : (100;100)Sudut azimuth : a1= 1080 54 00Sudut ukur : Jarak :1= 15302040 d12= 45.13 m2= 12003743d23= 45.22 m3= 129010 33d34= 43.94 m4= 107027 38 d45= 82.92 m5= 94049 53 d56= 60.32 m6= 11402958 d61= 35.90 mDiminta :Koordinat dari titik-titik 1, 2, 3 dan 4 (hasil perhitungan buatkan tabel)

Penyelesaian :1= 15302040 d12= 45.13 m2= 12003743d23= 45.22 m3= 129010 33d34= 43.94 m4= 107027 38 d45= 82.92 m5= 94049 53 d56= 60.32 m6= 11402958d61= 35.90 m

+= 719056 25

1. Menghitung salah penutup sudut.f= - (45 61) x 1800= 7193056 25 (6 20 ) x 1800= 00 3 35 = -215.2. Menghitung toleransi kesalahan penutup sudut.

Oke3.Menghitung harga koreksi setiap sudut.

35,83 = 36 sisa 1 d berikan pada sisi panjang4. Menghitung harga definitif setiap sudut.

= 153020 40 + 36 = 153021 16

= 1200 37 43 + 36 = 1200 38 19

= 1290 10 33 + 36 = 129011 9

= 107027 38 + 36 = 107028 14

= 211027 20 + 36 = 940 50 28

= 94049 53 + 36 = 940 50 28

= 1140 29 58 + 36 = 1140 30 34

5. Menghitung azimuth sisi-sisi poligon12= 108054 0

23=12-+1800 =108054 0 - 120037 43+1800=1680 15 41

34= 23 -+1800 =1680 15 41 -1290 10 33 +1800 = 21904 32

45= 34 -+1800 = 21904 32 -107028 14 +1800 = 2910 36 18

56= 45 -+1800 = (291036 18-940 50 28+1800)-3600= 16045 50

61= 56 -+1800= 16045 50-114030 34 +1800=82015 166. Menghitung harga selisih absis. (X)X12= d12 x Sin 12 = 45.13 x Sin 108054 0= 42.70 mX23= d23 x Sin 23 = 45.22 x Sin 168015 41= 9.19 mX34= d34 x Sin 34 = 43.94 x Sin 21904 32 = 27.69 mX45= d45 x Sin 45 = 82.92 x Sin 291036 18 = - 77.09 mX56= d56 x Sin 56 = 60.32 x Sin 16045 50 = 17.40 mX61= d61 x Sin 61 = 35.90 x Sin 82015 16 = 35.57 m

+X=0.08 m7. Menghitung salah penutup absis. (fx)fx= X (X4 X1) = 0.08 m8. Menghitung harga selisih ordinat. (Y)Y12= d37 x Cos12 = 45.13 x Cos 108054 0= -14.62 mY23= d23 x Cos23 = 45.22x Cos168015 41= - 44.27 mY34= d34 x Cos34 = 43.94x Cos 2190 4 32= - 34.11 mY45= d45 x Cos45 = 82.92x Cos 2910 36 18= 30.53 mY56= d56 x Cos56 = 60.32x Cos 16045 50= 57.76 mY61= d61 x Cos61 = 35.90x Cos82015 16= 4.84 m

+Y=0.12 m9. Menghitung salah penutup ordinat. (fY)fY= Y = 0.12 m10. menghitung salah penutup jarak

11.Menghitung batas toleransi kesalahan jarak.

oke

12.Menghitung koreksi selisih absis. (K X)

K X12= m

K X23= m

K X34= m

K X45= m

K X56= m

K X61= m13. Menghitung koreksi selisih ordinat. (K Y)

K Y12= m

K Y23= m

K Y34= m

K Y45= m

K Y56= m

K Y61= m

14.Menghitung selisih absis definitif. (

X12+ K X12= 42.70 + 0.01 = 42.69 m

X23+ K X23= 9.91+ (-0.01)= 9.19 m

X34+ K X34= -27.70 +(- 0.01)= -27.71 m

X45+ K X45= - 77.09 + (-0.02)= - 77.11 m

X56+ K X56= 17.40 + (-0.02)= 17.38 m

X61+ K X61= 35.57 + (-0.02)= 35.56 m

14.Menghitung selisih ordinat definitif. (

Y12+ K Y12= -14.62 + (-0.02)= -14.64 m

Y23+ K Y23= - 44.27 + (-0.02)= - 44.29 m

Y34+ K Y34= - 34.11 + (-0.02)= - 34.13m

Y45+ K Y45= 30.53 + (-0.03)= 30.50 m

Y56+ K Y56= 57.76+ (-0.03)= 57.73m

Y61+ K Y61= 4.84+ (-0.01)= 4.83m15. Menghitung harga absis dan ordinat titik-titik poligon.X1 = 100.00 m

X2 = X1+ = 100.00 + 42.69= 142.69m

X3 = X2+ = 142.69 + 9.19= 151.88m

X4 = X3+ = 151.88 + (-27.71)= 124.17 m

X5 = X4+ = 124.17 +(-77.11)= 47.06 m

X6 = X5+ = 47.06 + 17.38= 64.44 m

X1 = X6+ = 64.44+ 35.56= 100.00 m

Y1 = 100.00 m

Y2 = Y1+ = 100.00+(-14.64)= 85.36 m

Y3 = Y2+ = 151.88 + (-44.29)= 41.07 m

Y4 = Y3+ = 41.07+ (-34.13)= 6.94 m

Y5 = Y4+ = 6.94+ 30.50= 37.44 m

Y6 = Y5+ = 37.44+57.73= 95.17 m

Y1 = Y6+ = 95.17 + 4.83= 100.00 m16. Koordinat titik-titik poligon tertutup adalah :Titik 6 = (218,25 ; 191,88)Titik 1 = (200.00 ; 200.00)Titik 7 = (210.96 ; 251.80)Titik 8 = (231.59 ; 247.65)Titik 9 = (264.24 ; 236.40)Titik 10= (262.38 ; 216.67)Titik 4 = (247.43 ; 196.71)Titik 5 = (236.15 ; 186.35)

BAB IVPRAKTEK POLIGON TERBUKA

Contoh Poligon TerbukaPolygon terbuka

A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Pesawat Theodolit 5. Pen Ukur2. Statif 6. Alat tulis3. Yalon 7. Alat hitung4. Payung 8. Roll meter

B. LANGKAH PENGUKURAN1.Menyiapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.2. Menentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik3. Mendirikan pesawat di atas titik P1dan melakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.4.Mengarahkan pesawat ke arah utara dan menge nolkan piringan sudut horisontal dan mengunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.5.Memutar teropong dan mengarahkan teropong pesawat ke titik P2, membaca dan mencatat sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth.Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, memuutar pesawat 180 searah jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.7. Melakukan pembacaan sudut horisontal.Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk bacaan muka.8. Memindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.9. Mengarahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan biasa untuk bacaan muka).10.Melakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.11. Memutar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Membaca dan mencatat sudut horisontalnya, baik bacaan biasa maupun luar biasa.Bacaan ini merupakan bacaan belakang.12.Dengan cara yang sama, melakukan pada titik-titik polygon berikutnya sampai P akhir.13. Melakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.14. Melakukan perhitungan sudut pengambilan , sudut azimuth dan koordinat masing-masing titik. 15. Mengambar hasil pengukuran dan perhitungan

C. KESELAMATAN KERJA1) Gunakan alat sebagaimana fungsinya2) Bersihkan alat bila kotor setelah dipakai3) Tempatkan alat sesuai posisi dan tempatnya4) Jangan bergurau saat bertugas5) Hati-hati saat menggunakan pesawat theodolit6) Lindungi pesawat dari sinar matahari langsung

D. PERHITUNGAN POLIGON TERBUKAKoordinattitik 2 : (142,69 ; 85,36)Koordinattitik 3 : (151,88 ; 41,07)Koordinattitik 4 : (124,17 ; 6,94)Koordinattitik 5 : (236.15 ; 186.35)Sudut ukur :p3=213020 15Jarak : d23= 45.22 mp7=108001 10d37= 14.75 mp8=249038 22d78= 8.62 mp9=219045 20d89= 28.81 mp10=280031 13d910= 14.12 mp4=132005 13d104= 20.84 mDiminta :Koordinat dari titik-titik P3, P7, P8, P9,P10, dan P6Penyelesaian :p3=213020 15 d23= 45.22 mp7=108001 10d37= 14.75 mp8=249038 22d78= 8.62 mp9=219045 20d89= 28.81 mp10=280031 13d910= 14.12 mp4=132005 13d104= 20.84 m

+= 719056 25+d = 313.43 m

>Menentukan Azimuth awal (23)

= -110 43 20 Kuadran Ii23 = -110 43 20 + 1800 = 1680 16 40>Menentukan Azimuth akhir, (45)

= -682509 kuadran IV = -680 25 09 + 3600 = 2910 34 50

1. Menghitung salah penutup sudut.f= - (45 23) + n x 1800= 1203021 33 (2913450 1681639 ) + 6 x 1800= 00 3 22 = 202.2. Menghitung toleransi kesalahan penutup sudut.

202 220Oke3.Menghitung harga koreksi setiap sudut.

34 = 34lebih2(-2 dikurangkan dengan sudut terkecil) 4. Menghitung harga definitif setiap sudut.

= 213020 15 + (-34) = 21301941

= 1080 01 10 + (-33)= 108000 37

= 249038 22 + (-34)= 24903748

= 219045 20 + (-34)= 21904446

= 280031 13 + (-34)= 280030 39

= 132005 13 + (-33)= 13204 40 +1203018 11

5. Menghitung azimuth sisi-sisi poligon23= 168016 39

37=23-- 1800 =168016 40 -213019 41-1800=20103621

78= 37-- 1800 =201036 21 -1080037 -1800 = 12903658

89= 78 -- 1800 = 129036 58 -24903748 -1800 = 199014 46

910= 89-- 1800 = 19901446-19904446-1800-3600=23805932

104= 910-- 1800= 23805932-280030 39 -1800=339030 1145 = 29134516. Menghitung harga selisih absis. (X)X37= d37 x Sin 37 = 14.75 x Sin 20103621= -5.43 mX78= d78 x Sin 78 = 8.62 x Sin 12903658= 6.64 mX89= d89 x Sin 89 = 28.81 x Sin199014 46 = -9.50 mX910= d910 x Sin 910 = 14.12 x Sin 23805932=-12.10 mX104= d104 x Sin 104 = 20.84 x Sin 339030 11=-7.30 m

+X=-27.69 m9. Menghitung salah penutup absis. (fx)fx= X (X4 X3) = 0.02 m10. Menghitung harga selisih ordinat. (Y)X37= d37 x cos37 = 14.75 x cos 20103621= -13,71 mX78= d78 x cos78 = 8.62 x cos 12903658= -5.50 mX89= d89 x cos89 = 28.81 x cos199014 46 = -27.20 mX910= d910 x cos910 = 14.12 x cos 23805932= -7.27 mX104= d104 x cos104 = 20.84 x cos 339030 11= 19.52 m

+Y=-34.16 m

9. Menghitung salah penutup ordinat. (fY)fY= Y (Y4 Y3) = -0.03 m11. menghitung salah penutup jarak

11.Menghitung batas toleransi kesalahan jarak.

oke

12.Menghitung koreksi selisih absisi. (K X)

K X37= m

K X78= m

K X89= m

K X910= m

K X104= m +Y = -0.0213. Menghitung koreksi selisih ordinat. (K Y)

K Y37= m

K Y78= m

K Y89= m

K Y910= m

K Y104= m

14.Menghitung selisih absis definitif. (

X37+ K X37= -5.43 + (-0.00)= -5.43 m

X78+ K X78= 6.64+ (-0.00)= 6.64 m

X89+ K X89= -9.50 +(- 0.01)= -9.51 m

X910+ K X910= - 12.10 + (-0.00)= - 12.10 m

X104+ K X104= -7.3 + (-0.01)= -7.31m

14.Menghitung selisih ordinat definitif. (

Y37+ K Y37= -13.71 + (0.01)= -13.70 m

Y78+ K Y78= - 5.50 + (0.00)= - 5.50 m

Y89+ K Y34= - 27.20 + (-0.01)= - 27.19m

Y910+ K Y910= -7.27 + (0.00)= -7.27 m

Y104+ K Y104= 19.52+ (0.01)= 19.53m15. Menghitung harga absis dan ordinat titik-titik poligon.X3 = 151.88 m

X7 = X3+ = 151.88 + (-5.43)= 146.45m

X8 = X7+ = 146.45 + 6.64= 153.09m

X9 = X8+ = 153.09 + (-9.51)= 143.58 m

X10 = X9+ = 143.58+(-12.10)= 131.48 m

X4= X10+ = 131.48+(-7.31)= 124.17 m

Y3 = 41.07 m

Y7 = Y3+ = 41.07+(-13.70)= 27.37m

Y8 = Y7+ = 27.37+ (-5.50)= 21.87 m

Y9 = Y9+ = 21.87+ (-27.19)= -5.32 m

Y10 = Y9+ = -5.32+(-7.27)= -12.59 m

Y4 = Y10+ = -12.59+19.53= 6.94m16. Koordinat titik-titik poligon tertutup adalah :Titik 3 = (151.88 ; 41.07)Titik 7 = (146.45 ; 27.37))Titik 8 = (153.09 ; 21.87)Titik 9 = (143.58 ; -5.32)Titik 10 = (264.24 ; 236.40)Titik 10= (131.48; -12.59)Titik 4 = (124.17; 6.94)BAB VPRAKTEK PENGIKATAN KEMUKA

A. LATAR BELAKANG

Pengikatan ke muka adalah suatu metode pengukuran data dari dua buah titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri target (rambu ukur/benang, untingunting) yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut.Garis antara kedua titik yang diketahui koordinatnya dinamakan garis absis. Sudut dalam yang dibentuk absis terhadap target di titik B dinamakan sudut beta. Sudut beta dan alfa diperoleh dari lapangan.

Pada metode ini, pengukuran yang dilakukan hanya pengukuran sudut. Bentuk yang digunakan metode ini adalah bentuk segitiga. Akibat dari sudut yang diukur adalah sudut yang dihadapkan titik yang dicari, maka salah satu sisi segitiga tersebut harus diketahui untuk menentukan bentuk dan besar segitiganya.

Cara pengikatan ke muka banyak dilakukan dalam pengukuran titik triangulasi dan konstruksi

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran pengikatan ke muka ini antara lain adalah sebagai berikut :1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran pengikatan ke muka itu sendiri.

2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.

3) Agar mahasiswa mengetahui cara menentukan letak / posisi suatu titik di permukaan bumi yang selanjutnya titik tersebut digunakan sebagai titik pengikat pada pengukuran yang lain. Misal pemetaan situasi.C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Pesawat Theodolit 5. Pen Ukur2. Statif 6. Alat tulis3. Yalon 7. Alat hitung4. Payung 8. Roll meter

C. LANGKAHPENGUKURAN

1) Dirikan alat di titik A, target di titik B dan P, atur sehingga siap pakai.2) Pada posisi teropong biasa (B) arahkan alat ke titik P (sebagai target kiri), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.

3) Putar teropong alat searah putaran jarum jam. Arahkan ke titik B (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

4) Putar teropong pada posisi luar biasa (LB).

5) Arahkan teropong alat ke titik B (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

6) Putar teropong searah putaran jarum jam, arahkan ke titik P (sebagai target kiri), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

7) Pindahkan alat ke titik B dan target di B dan A dan atur sehingga siap pakai.

8) Pada posisi teropong biasa (B) arahkan alat ke titik A (sebagai target kiri), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

9) Putar teropong alat searah putaran jarum jam. Arahkan ke titik P (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

10) Putar teropong pada posisi luar biasa (LB).

11) Arahkan teropong alat ke titik P (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

12) Putar teropong searah putaran jarum jam, arahkan ke titik A (sebagai target kiri), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.

13) Data yang diambil / diukur di lapangan adalah data ukuran sudut (alpha) dan (beta).

E. KESELAMATAN KERJA1) Gunakan alat sebagaimana fungsinya2) Bersihkan alat bila kotor setelah dipakai3) Tempatkan alat sesuai posisi dan tempatnya4) Jangan bergurau saat bertugas5) Hati-hati saat menggunakan pesawat theodolit6) Lindungi pesawat dari sinar matahari langsung.

F. PERHITUNGAN PENGIKATAN KEMUKA

Diketahui :Koordinattitik 2 (142.69 ; 85.36)Koordinattitik 3 (151.88 ; 41.07)

Sudut ukur 2= 39036 503= 68032 0

Ditanyakan : Koordinat titik P11, dihitung dari titik P2 dan titik P3.

Penyelesaian :11 = 1800- 2- 3= 1800 - 39036 55- 68032 0= 71051 5

D23=

= = 45.23 m

23=

= Kuadran II = -11043 20 + 1800= 168016 39

32= 23+ 1800= 168016 58 + 1800= 348016 39 D211=

= = 44.30 m

D311=

= = 30.35 m

211= 23-2= 168016 39-39036 55= 12803944 311= 32+3-360= 348016 39+68032 0-360= 56048 39Menghitung koordinat titik P11 dari titik P2 dan titik P3

Dari titik 2 :- XP1= X2 + d211 Sin 211

= 142.69 + 44.30 Sin 12803944= 177.28 m

- Y21= Y2 + d211 Cos 211

= 85.36 + 44.30 Cos 12803944= 57.68 m

Dari titik 3 :- XP3= X3+ d311 Sin 311= 151.88 + 30.55 Sin 56048 39= 177.28 m

- YP3= Y3 + d311 Cos 311= 41.07+ 30.35 Cos 56048 39= 57.68 m

Karena koordinat ditarik dari titik P2dan titik P3sama, maka benar, dan jadi koordinat titik P11 (177.28 ; 57.68)

BAB VIPRAKTEK PENGIKATAN KE BELAKANG

A. LATAR BELAKANGPengikatan ke belakang adalah suatu metode pengukuran data dari tiga buah titik di lapangan tempat berdiri target (rambu ukur/jalon) untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri alat yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut. Garis antara ketiga titik yang diketahui koordinatnya dinamakan garis absis. Sudut dalam yang dibentuk antar absis terhadap target di titik A, B, dan C dinamakan sudut alpha () dan beta (). Sudut alpha dan beta diperoleh dari lapangan.

Pada metode ini, pengukuran yang dilakukan hanya pengukuran sudut. Bentuk yang digunakan metode ini adalah bentuk segitiga. Cara Pengikatan ke belakang dilakukan pada saat kondisi lapangan tidak memungkinkan menggunakan pengukuran pengikatan ke muka, dikarenakan alat theodolite tidak mudah untuk berpindah-pindah posisi, dan kondisi lapangan yang terdapat rintangan. Terdapat dua macam cara yang dapat dipakai dalam menentukan titik koordinat dengan cara pengikatan ke belakang, yaitu cara pengikatan ke belakang metode Collins dan cara pengikatan ke belakang metode Cassini.

Cara pengikatan ke belakang metode Collins merupakan cara perhitungan dengan menggunakan logaritma, karena pada saat munculnya teori ini belum terdapat mesin hitung atau kalkulator tetapi pada saat ini pada proses perhitungannya dapat pula dihitung dengan bantuan kalkulator. Metode ini di temukan oleh Mr.Collins tahun 1671.

Cara pengikatan ke belakang metode Cassini muncul pada tahun 1979, pada saat itu teknologi mesin hitung sudah mulai berkembang, sehingga dalam proses perhitungannya

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran pengikatan ke belakang ini antara lain adalah sebagai berikut :

1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran pengikatan ke belakang itu sendiri.

2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.

3) Agar mahasiswa mengetahui cara menentukan letak/posisi suatu titik di permukaan bumi yang selanjutnya titik tersebut digunakan sebagai titik pengikat pada pengukuran yang lain. Misal pemetaan situasi.C. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 1. Pesawat Theodolit 5. Pen Ukur2. Statif 6. Alat tulis3. Yalon 7. Alat hitung4. Payung 8. Roll meter

D. LANGKAH PENGUKURANa) Dirikan pesawat theodolit di titik P, atur sehingga siap pakai.b) Tempatkan target di titik A, B, dan C.c) Pada posisi teropong biasa (B) arahkan teropong pesawat ke titik A (sebagai target kiri), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.d) Putar teropong pesawat searah putaran jarum jam, arahkan ke titik B (sebagai target kanan), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.e) Putar teropong pesawat searah putaran jarum jam, arahkan ke titik C (sebagai target kanan), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.f) Putar teropong pada posisi luar biasa (LB).g) Arahkan teropong pesawat ke titik C (sebagai target kanan), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.h) Putar teropong pesawat searah putaran jarum jam, arahkan ke titik B (sebagai target kiri), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.i) Putar teropong pesawat searah putaran jarum jam, arahkan ke titik C (sebagai target kiri), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.j) Data yang diambil/diukur di lapangan adalah data ukuran sudut alpha () dan beta ().E. KESELAMATAN KERJA1) Gunakan alat sebagaimana fungsinya2) Bersihkan alat bila kotor setelah dipakai3) Tempatkan alat sesuai posisi dan tempatnya4) Jangan bergurau saat bertugas5) Hati-hati saat menggunakan pesawat theodolit6) Lindungi pesawat dari sinar matahari langsungF. PERHITUNGAN PENGIKATAN KE BELAKANG

CARA CASSINIDiketahui : Koordinat Titik 1 = (100 ; 100)Koordinat Titik 5= (47.06 ; 37.44)Koordinat Titik 6= (64.44 ; 95.17)

Sudut ukur : 1= 100045 452= 150043 38

Ditanyakan : Koordinat titik P

Penyelesaian :1.Menghitung koordinat titik E Menghitung harga Xe

Xe = Xa + (Yb Ya) Cotan 1

= 100 + (37.44 100) Cotan 100045 45= 111.89 m

Menghitung harga Ye

Ye= Ya - (Xb Xa) Cotan 1

= 100 (47.06 100) Cotan 100045 45= 89.94 m

2. Menghitung koordinat titik D Menghitung harga Xd

Xd= Xc - (Yb Yc) Cotan 2

= 64.44 (37.44 95.17) Cotan 150043 38= -38.55 m Menghitung harga Yd

Yd= Yc + (Xb Xc) Cotan 2

= 95.17+ (47.06 64.44) Cotan 150043 38= 126.11m1. Menghitung koordinat titik P n = = -4.160

= 0.243

Menghitung harga Xp

Xp= n Xb + Xe + Yb Ye

(n + )

Xp = -4.16047.06+(0.243111.89)+ 37.44 89.94(-4.160+ 0.243) = -43.26 m

Menghitung harga Yp

Yp= Yb + n Ye +Xb Xe

(n + )

Yp0.243 x37.44 +(-4.160 89.94)+ 47.06 111.89(-4.160+ 0.243)= 109.151 m Jadi koordinat titik P adalah (-43.26; 109.151)

5