Upload
nerdwaldo
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Seorang perempuan, usia 50 tahun datang dengan keluhan pusing berputar.
Citation preview
LAPORAN JAGA KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
Seorang perempuan berusia 50 tahun datang dengan keluhan pusing
berputar
PRESENTASI KASUS
A. Pendahuluan
Laporan jaga diambil pada tanggal 27 April 2012 dari pasien rawat inap di
Puskesmas I Wangon dengan jenis kelamin perempuan, usia 50 tahun yang
datang ke IGD Puskesmas I Wangon dengan keluhan utama pusing berputar.
B. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Sudah menikah
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Randegan, RT 3 / RW 9
C. Anamnesis (Alloanamnesis)
1. Keluhan Utama : Pusing berputar
2. Keluhan tambahan : mual , lemas
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas I Wangon bersama suaminya dengan
keluhan utama pusing berputar seperti ini sudah terjadi sejak 6 tahun yang
lalu dan baru kambuh kembali sekarang. Tiga tahun yang lalu pada saat
akan melakukan operasi usus buntu pasien baru mengetahui bahwa gula
darahnya tinggi. Pusing berputar terjadi setiap kali melakukan aktivitas
yang cukup berat
4. Riwayat Penyakit Dahulu
2
- Riwayat sakit yang serupa 6 tahun yang lalu
- Riwayat kencing manis
- Riwayat alergi disangkal
- Riwayat pengobatan disangkal
- Riwayat menderita hipertensi
- Riwayat mondok di rumah sakit diterima.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga pasien yang menderita alergi.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit gula.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita hipertensi.
6. Riwayat Sosial dan Exposure
Community : Pasien dalam kesehariannya tinggal bersama suami dan
satu orang anaknya. Rumah pasien merupakan lokasi
yang padat penduduk.
Home : Rumah tinggal pasien dihuni oleh 3 orang penghuni,
yakni pasien, suami, dan anaknya yang paling kecil.
Dinding rumah sudah terbuat dari tembok dan dicat,
lantai semen, atap genting ada langit-langit. Ventilasi
dan pencahayaan yang terdapat pada masing-masing
ruangan, ventilasi belum cukup menerangi rumah.
Rumah pasien terdapat kamar mandi, jamban dan
sarana air bersih ada.
Hobby : -
Occupational : Ayah pasien bekerja sebagai supir sedangkan ibu pasien
merupakan ibu rumah tangga
Personal habbit : Tidak ada hobi yang spesifik
Diet : Sehari-hari pasien makan teratur. Ia biasa mengonsumsi
nasi, lauk, dan sayuran.
Drug : Pasien menyangkal memilki alergi terhadap obat-
obatan tertentu.
7. Riwayat Gizi
3
Sehari-hari pasien makan teratur. Ia biasa mengonsumsi nasi, lauk, dan
sayuran.
8. Riwayat Psikologi
Pasien mendapat kasih sayang dan perhatian yang besar dari keluarganya.
Hal ini terlihat dari suami anak serta saudara pasien yang menunggu
pasien di puskesmas dan senantiasa mensupport pasien agar cepat sembuh.
9. Riwayat Ekonomi
Pasien dirawat oleh keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah.
Orangtua tua pasien bekerja sebagai sopir dengan peghasilan pas-pasan.
Biaya perawatan sepenuhnya ditanggung oleh keluarga pasien.
10. Riwayat Demografi
Hubungan antara pasien dengan keluarganya harmonis. Hal tersebut dapat
dilihat dari keluarga pasien yang selalu menemani dan merawat pasien saat
dirawat inap.
11. Riwayat Sosial
Penyakit yang diderita pasien begitu mengganggu aktivitas pasien dan
keluarganya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum/kesadaran : sedang/compos mentis
2. Tanda Vital
a. HR : 130/70mmHg
b. Nadi : 88x /menit
c. RR : 22x /menit
d. Suhu : 36,50 C per axiler
3. Status gizi
BB : kg
TB : cm
4
Z score BB/U = 9,9 -10,9 / 1,1 = -1,1 / 1,1 = -1 (Normoweight)
4. Kepala : Bentuk mesocephal, tidak ada luka, rambut tidak
mudah dicabut
5. Kulit : Sianosis (-), ikterik (-), tugor cukup
6. Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-).
7. Telinga : Bentuk dan ukuran normal, cairan sekret (-/-).
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-/-).
9. Mulut : Bibir kering (+), bibir sianosis (-)
10. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), pembesaran tonsil (-)
11. Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pembesaran kelenjar limfe (-)
12. Thoraks :
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak di SIC V 2 jari lateral LMCS
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari lateral LMCS,
kuat angkat (-)
Perkusi : Batas jantung kanan atas SIC II LPSD
Batas jantung kiri atas SIC II LPSS
Batas jantung kanan bawah SIC IV LPSD
Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari lateral LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler-reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Simetris, retraksi intercosta (-), retraksi substernal
(-), gerakan paru simetris, benjolan (-), jejas (-),
lesi (-), otot-otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), ketinggalan gerak (-), vokal
fremitus paru kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri,
batas paru hepar SIC VI LMCD
Auskultasi : Suara dasar vesikular, RBK (-/-), RBH (-/-)
wheezing(-/-)
5
13. Punggung : Skoliosis (-)
14. Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi (-), sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus (+) menurun
Palpasi : Nyeri tekan (-), abdomen supel, pekak sisi (-), pekak
alih (-) , tes undulasi (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Hipertimpani
15. Genitalia : Eritema (-)
16. Anorektal : Eritema (-), prolaps rekti (-)
17. Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-),
Inferior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-)
E. Usulan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan feses rutin
F. Diagnosis
1. Diagnosis Biologis
2. Diagnosis Psikologis
3. Diagnosis Ekonomi
4. Diagnosis Sosial
5. Diagnosis Demografi
:
:
:
:
:
Diabetes melitus dengan observasi vertigo
Pasien memiliki mendapat kasih sayang yang
baik dari orang tua dan keluarga pasien
Status ekonomi menengah ke bawah.
Kondisi lingkungan dan rumah sudah cukup
baik
Hubungan yang terjalin antar anggota keluarga
harmonis.
G. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
a. Infus RL 20 tetes per menit.
b. Injeksi vicillin 3x1 gr
c. Sanmol 2x1
6
d. Neurobion 2x1
e. Metformin 2x1
f. Glibenclamid
2. Non Medikamentosa
a. Bed rest atau cukup istirahat.
b. Minum obat secara teratur.
c. Pola makan kurangi gula atau gunakan gula jagung.
d. Penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit diabetes
melitus serta edukasi
e. Menutup mata jika hendak merubah sikap kepala dan badan serta
melakukannya n\secara perlahan-lahan
f. Mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan sistim
imun, untuk mencegah timbulnya panyakit seperti sebelumnya
g. Tidurlah dengan posisi kepala yang agak tinggi
h. Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita
berdiri dari tempat tidur
i. Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
j. Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil
suatu benda dari ketinggian
3. Dukungan Psikologis
Selama di rawat di puskesmas pasien mendapat dukungan psikologis dari
keluarga. Disamping itu pasien juga mendapatkan dukungan psikologis
dari dokter dan tenaga medis lainnya.
4. Promosi Kesehatan
a. Pemberian edukasi pola diit yang baik dan seimbang.
b. Upayakan perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
c. Upayakan berolahraga secara teratur.
5. Modifikasi Gaya Hidup
a. Makan secara teratur dengan pengolahan yang sehat dan bersih dan
kurangi gula.
b. Melakukan aktivitas sesuai kemampuan dan berolahraga secara
teratur.
7
H. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
I. Follow Up
Jumat, 27 April 2012 pukul 18.00 WIB
S : pusing berputar
O : Keadaan umum/kesadaran: sedang/compos mentis
Tanda vital : HR : 140/70 RR : 22 x/menit
N : 84 x/menit S : 36,70C per axiler
A : Diabetes Melitus Observasi Vertigo
Injeksi vicillin 3x1gr, sanmol 2x1, Neurobion 2x1, Metformin 2x1,
Glibenclamid. Non Medikamentosa bed rest atau cukup istirahat, minum obat
secara teratur, pola makan kurangi gula atau gunakan gula jagung, penjelasan
kepada pasien dan keluarga tentang penyakit diabetes melitus serta edukasi
Sabtu, 28 April 2012 pukul 05.30 WIB
S : lemas
O : Keadaan umum/kesadaran: sedang/compos mentis
Tanda vital : HR : 140/70 RR : 22 x/menit
N : 84 x/menit S : 36,70C per axiler
A : Diabetes Melitus Observasi Vertigo
Injeksi vicillin 3x1gr, sanmol 2x1, Neurobion 2x1, Metformin 2x1,
Glibenclamid. Non Medikamentosa bed rest atau cukup istirahat, minum obat
secara teratur, pola makan kurangi gula atau gunakan gula jagung, penjelasan
kepada pasien dan keluarga tentang penyakit diabetes melitus serta edukasi
Kesimpulan :
8
Berdasarkan follow up, pasien menunjukkan perbaikan gejala vertigo, namun
pasien mengaku masih lemas.
J. Flow Sheet
Nama : Ny. R
Diagnosis : Dibetes melitus dengan observasi vertigo
No. Tgl Problem TD N
x/
1’
T0 RR Planning Target
1 2
7/04/2
012
Pukul
18.00
Pusing
berputar,
lemas, mual
140/
70
84 37, 2 32 a. Infus RL 20 tetes
per menit.
b. Injeksi vicillin 3x1
gr
c. Sanmol 2x1
d. Neurobion 2x1
e. Metformin 2x1
f. Glibenclamid
Gula darah
dalam batas
normal.
2. 28/04/
2012
Pukul
05.30
lemas 130/
70
88 36,7 22 g. Infus RL 20 tetes
per menit.
h. Injeksi vicillin 3x1
gr
i. Sanmol 2x1
j. Neurobion 2x1
k. Metformin 2x1
l. Glibenclamid
Gula darah
dalam batas
normal.
Tn.T56th
Ny.R 50th
10 thMeninggal kecelakaan usia 21
29th
9