13
LAPORAN SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Oleh I Kadek Budi Astawan Analis Kesehatan (P07134013008) POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

LAPORAN JKN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

LAPORANSOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

OlehI Kadek Budi Astawan Analis Kesehatan (P07134013008)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASARDIII JURUSAN ANALIS KESEHATAN2014BAB I LATAR BELAKANG

Hak derajat hidup yang memeadai untuk keesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Pengakuan itu tercantum dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi Manusia. Pasal 25 Ayat (1) Deklarasi menyatakan, setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk atas pangan, pakaian, perumahan dan perawatan kesehatan serta pelayanan social yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda/duda,mencapai usia lanjut atau keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafka, yang berada di luar kekuasaanya.Berdasarkan Deklarasi tersebut, pasca Perang Dunia II beberapa Negara mengambil inisiatif untuk mengembangkan jaminan social, antara lain jaminan kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage). Dalam sidang ke 58 tahun 2005 di Jenewa, World Health Assembly (WHA) menggarisbawahi perlunya pengembangan sistem pembiayaan kesehatan yang menjamin tersedianya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan memberikan perlindunan kepada mereka terhadap risiko keuangan. WHA ke-58 mengeluarkan resolusi yang menyatakan, pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan melalui Universal Health Coverage diselenggarakan melalui mekanisme asuransi kesehatan social. WHA juga menyarankan kepada WHO agar mendorong Negara-negara anggota untuk mengevaluasi dampak perubahan sistem pembiayaan kesehatan terhadap pelayanan kesehatan ketika mereka bergerak menuju Universal Health Coverage.Di Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sia ke-5 juga mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub dalam UUD 45 pasa 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU 36/2009 tentang Kesehatan. Dalam UU 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial.Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi diatas, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan.Usaha kearah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dngan menyelenggarakan beberapa bentuk jaminana social di bidang kesehatan, diantaranya adalah melalui PT Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero) yang melayani antara lain pegawai negeri sipil, penerima pension, veteran, dan pegawai swasta. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, pemerintah memeberikan jaminan melalui skema Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Namun demikian, skema-skema tersebut masih terfragmentasi, terbagi-bagi. Biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi sulit terkendali. Untuk mengatasi hal itu, pada 2004, dikeluarkan Undang-Undang no.40 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). UU 40/2004 ini mengamanatkan bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).Undang-Undang no. 24 Tahun 2011 juga menetapkan, Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Khusus untuk Jaminan Kesehatan NAsional (JKN) akan diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang Implementasinya dimulai 1 Januari 2014. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah no.101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI); Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; dan Peta Jalan JKN (Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional).Guna mendukung pelaksanaan tersebut, Kementerian Kesehatan memberikan prioritas kepada Jaminan Kesehatan dalam reformasi kesehatan. Kementerian Kesehatan tengah mengupayakan Penyiapan Pelaksanaan JKN yang meliputi penyiapan infrastruktur pelayanan transformasi kelembagaan, program perhitungan iuran regulasi berupa Peraturan Menteri, yang akan menjadi paying hokum untuk mengatur antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tingkat pertama, dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Peratuan Menteri juga akan mengatur jenis dan plafon harga alat bantu kesehatan dan pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional.Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap program JKN, Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan Workshop Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari khusus bagi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Rumpun Kesehatan/Poltekkes.

BAB II TUJUAN1. Memberikan informasi kepada mahasiswa tentang Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang meliputi; Pengertian JKN, mengapa memerlukan iuran, hak dan kewajiban, apa saja pelayanan FKTP dan FKTL, serta apa saja yang tidak di cover.2. Memberikan informasi tentang Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan,yang meliputi; apa itu BPJS, kerjasama BPJS Kesehatan dengan Pelayanan Kesehatan, Cara mendaftar dan membayar iuran, serta cara mengisi formulir pendaftaran dan mendapatkan pelayanan di Puskesmas/klinik dan di Rumah Sakit.3. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai proses administrasi peserta JKN serta pelayanan yang diperoleh melalui kunjungan ke Kantor BPJS dan Instansi Kesehatan yang melayani pengguna Kartu JKN.

BAB III MANFAAT

1. Mengetahui tentang Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang meliputi; Pengertian JKN, mengapa memerlukan iuran, hak dan kewajiban, apa saja pelayanan FKTP dan FKTL, serta apa saja yang tidak di cover, dan 2. Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan,yang meliputi; apa itu BPJS, kerjasama BPJS Kesehatan dengan Pelayanan Kesehatan, Cara mendaftar dan membayar iuran, serta cara mengisi formulir pendaftaran dan mendapatkan pelayanan di Puskesmas/klinik dan di Rumah Sakit.3. Mengetahui BPJS Kesehatan serta sistem prosedur pendaftaran peserta JKN secara langsung ke Lapangan.4. Menambah pengalaman, teman, dan pengetahuan

BAB IV RINCIAN ACARA

Waktu Kegiatan Narasumber

Hari Pertama, Rabu 24 September 2014

12.00 13.00Registrasi peserta, check-in, dan makan siang

13.00 13.30Pembukaan dan arahan Kapuskom Publi

13.30 14.30BLC dan Perkenalan pesertaAnjari, MARS

14.30 17.30Panel Paparan Narasuber:1. Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang meliputi; Pengertian JKN, mengapa memerlukan iuran, hak dan kewajiban, apa saja pelayanan FKTP dan FKTL, serta apa saja yang tidak di cover.

2. Pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan,yang meliputi; apa itu BPJS, kerjasama BPJS Kesehatan dengan Pelayanan Kesehatan, Cara mendaftar dan membayar iuran, serta cara mengisi formulir pendaftaran dan mendapatkan pelayanan di Puskesmas/klinik dan di Rumah Sakit.

Diskusi dan Tanya Jawab.

1. Kepala Pusat PJK

2. BPJS Kesehatan

17.30 19.00ISOMA

19.00 21.00Teknik Penyampaian Pesan JKNCharles Bonar Sirait

Hari Kedua, Kamis 25 September 2014

06.00 07.30Sarapan pagi

Penyelesaian Administrasi dan Persiapan Kunjungan Lapangan

Panitia

07.30 08.00Perjalanan Menuju BPJS Kesehatan

08.00 09.30

09.30 10.00Kunjungan di kantor BPJS Kesehatan

Perjalanan menuju Puskesmas Kec. Palmerah

10.00 12.00

12.00 12.30Kunjungan di Puskesmas Kec. Palmerah

Perjalanan menuju RSJPD Harapan Kita

12.30 15.30Kunjungan di RSJPD Harapan Kita

15.30 Selesai Penutupan

BAB V KESIMPULAN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang diwajibkan kepada seluruh penduduk di Indonesia, demi kesetaraan hak dalam bidang kesehatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.JKN berupa jaminan perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran/iurannya dibayar Pemerintah.

LAMPIRAN

Gambar. 1 foto bersama peserta workshop sosialisasi JKN

Gambar. 2 kunjungan ke BPJS Cabang Jakarta

Gambar. 3 kunjungan di Puskesmas Kec. Palmerah

Gambar. 4 kunjungan di RSJPD Harapan Kita