63
0 LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS TINGKAT SD DAN SMP NEGERI DI KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2012 PEMERINTAH KOTA MEDAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 2012

LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

0

LAPORAN

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS TINGKAT SD DAN SMP NEGERI DI KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA MEDAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

2012

Page 2: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

i

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah: (1) Apakah masing-masing sekolah

menerima dana BOS tepat waktu?; (2) Apakah masing-masing sekolah memiliki rencana pengunaan dana BOS?; (3) Apakah penggunaan dana dana BOS telah tepat sesuai dengan Petunjuk Teknis dana BOS?; (4) Apakah penggunaan/laporan pertanggung-jawaban dana BOS telah tertib administrasinya?; dan (5) Apakah dana BOS telah menunjukkan dampak terhadap prestasi siswa/ sekolah? Sementara itu, tujuan pnelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan dana BOS telah dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, efektif dan efisien, tepat waktu, serta terhindar dari penyimpangan.

Penelitian ini dilaksanakan di SD dan SMP Negeri kota Medan selama kurang lenih 3 bulan, mulai dari bulan September-Nopember 2012. Metode yang digunakan adalah teknik monitoring dan evaluasi (Monev). Sumber data penelitian ini adalah Kepala Sekolah. Populasi penelitian ini adalah 382 SD Negeri dan 45 SMP Negeri. Sampel penelitian ditetapkan yaitu: 87 SD Negeri dan 18 SMP Negeri. Instrumen Monev disusun berdasarkan petunjuk teknis pengelolaan BOS Tahun 2012. Pengumpulan dan pencatatan data dilakukan secara manual dengan teknik wawancara. Data yang dikumpulkan oleh petugas dengan menggunakan instrumen monitoring dan evaluasi serta bukti-bukti penggunaan dana BOS masing-masing sekolah sampel berupa rencana penggunaan dana BOS dan laporan penggunaan dana BOS diedit terlebih dulu. Setelah data diedit, kemudian dimasukkan ke microsoft excel, data yang sudah masuk ke microsoft excel selanjutnya ditabulasi. Data yang sudah ditabulasi selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Kesimpulan penelitian akan diambil berdasarkan kecenderungan data yang diperoleh dari hasil analisis dan membandingkan antara data hasil monev dengan kriteria yang ditentukan pada Juknis BOS 2012.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penyaluran dana BOS SD dan SMP untuk Triwulan 1, 2, dan 3 di kota Medan tidak tepat waktu karena masih melebihi batas 2 minggu waktu yang ditetapkan (2 minggu pertama bulan pertama setiap triwulan); (2) Rata-rata penggunaan dana BOS yang diterima baru mencapai 94,00% (SD) dan 95,43 % (SMP). Ada sekolah yang sudah membuat penggunaan dana melebihi 100%, tetapi ada juga sekolah yang hanya dapat menunjukkan bukti pebnggunaan sampai 32,84% dan dan 66,67%. Kedua yang terakhir ini perlu diperhatikan di tahun mendatang; (3) Meskipun penggunaan dana BOS sudah mencapai lebih dari 98% sesuai Juknis BOS 2012, namun tidak semua sekolah menyalurkan dana BOS sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Juknis BOS 2012; (4) Dana BOS SD paling banyak digunakan untuk: (a) pembelian buku teks, (b) perawatan sekolah, © pembelian bahan habis pakai, dan (d) pembayaran guru dan pegawai honor. Dana BOS SMP paling banyak digunakan untuk: (a) pembelajaran dan ekstra kurikuler, (b) pengembangan profesi guru, © kegiatan ulangan dan ujian, dan (d) perawatan sekolah; (5) Dampak dana BOS terhadap kinerja sekolah belum menunjukkan hasil yang signifikan jika dilihat dari prestasi akademik yang dicapai baik SD maupun SMP tidak ada yang menonjol secara nasional kecuali hanya satu (SD: Juara 1 Olimpiade sains pada

Page 3: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

ii

tahun 2011). Namun demikian tingkat kelulusan SMP dalam tahun 2011 dan 2012 telah mencapai lebih dari 95%; (6) Perangkat Pembelajaran yang telah disusun dan dimiliki guru pada jenjang SD berupa Silabus dan RPP sudah cukup baik (91,86% dan 91,73%), namun masih rendah dalam kepemilikan LKS dan kumpulan soal (64,94% dan 79,06). Perangkat Pembelajaran yang telah disusun dan dimiliki guru pada jenjang SMP berupa Silabus dan RPP sudah lebih baik dari kepemilikan guru SD (97% dan 97%), namun kepemilikan lembar kerja siswa (LKS) pada guru SMP baru mencapai 27%, hal ini lebih rendah dibanding guru guru SD; namun dalam kepemilikan kumpulan soal sudah hampir berimbang kumpulan soal (80%).

Saran yang diajukan adalah: (1) Ketepatan waktu pencairan dana BOS di tahun 2013 perlu disiasati agar tidak terlambat lagi sehingga kepala sekolah tidak perlu lagi meminjam uang atau menggunakan uang pribadinya untuk menanggulangi kebutuhan pembiayaan sekolah; (2) Perlu dipertegas oleh Dinas Pendidikan agar tertib administrasi pengelolaan dana BOS terlaksana dengan baik di tahun 2012, khususnya pelaporan penggunaan, bukti-bukti penggunaan dana BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS perlu direvisi karena RKAS SD dan SMP tidak menggunakan Juknis Dana BOS 2012 tapi menggunakan 8 SNP. (4) Sebaiknya di dalam buku Petunjuk Teknis Dana BOS tahun 2013 dicantumkan proporsi atau batas maksimal dana yang boleh digunakan untuk setiap jenis penggunaan dana BOS; dan (5) Penggunaan dana BOS untuk kegiatan seremonial tetap tidak diperbolehkan, akan tetapi perlu disiasati penggunaan dana BOS untuk kegiatan ekstra kurikuler dan pengembangan kepribadian siswa.

Page 4: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i ABSTRAK ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Dasar Hukum 4 1.3. Perumusan Masalah 5 1.4. Tujuan Penelitian 5 1.5. Sasaran Penelitian 6

BAB II LANDASAN TEORI 7 2.1. Konsep Sekolah 7 2.2. Monitoring dan Evaluasi 9 2.3. Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 10 2.4. Evaluasi Pemanfaatan Dana BOS 20 2.5. Penelitian Sebelumnya 22 2.6. Kerangka Berpikir 24 2.7. Hipotesa 25

BAB III

METODE PENELITIAN 26

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 26 3.2. Metode Sumber Data 26 3.3. Populasi dan Sampel 26 3.4. Instrumen dan Teknik Pengambilan Data 27 3.5. Teknik Analisis Data 28 3.6. Jadwal Kegiatan Penelitian 28

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 29 4.1. Analisa 29 4.2. Pembahasan 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 51 5.1. Simpulan 51 5.2. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53 LAMPIRAN 54

Page 5: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib

mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan

pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada

jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3

menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan

bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta

satuan pendidikan lain yang sederajat.

Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat

diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP. Pada tahun 2005 APK

SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai

98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal

dari target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan

secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh

karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan,

pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan

kualitas.

Pembiayaan untuk pendidikan dasar khususnya sekolah negeri sesuai dengan

Kebijakan Pendidikan Gratis Pendidikan Dasar yang ditetapkan menjadi Kebijakan

BOS tahun 2009 (Depdiknas: 2009). Berkenaan dengan kenaikan dana BOS sejak

Januari 2009 semua Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama harus

membebaskan biaya operasional sekolah terhadap peserta didiknya. Pembebasan

Page 6: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

2

biaya sekolah tersebut, hanya berlaku bagi sekolah-sekolah yang masih

mempunyai standar lokal, tetapi untuk sekolah-sekolah yang dijadikan program

sekolah yang mempunyai standar internasional, pembebasan biaya tersebut tidak

berlaku, peran masyarakat masih sangat dibutuhkan untuk dapat mencapai

target yang diharapkan.

Dengan adanya kebijakan pembebasan biaya operasional bagi sekolah dasar

yang masih mempunyai standar lokal, apakah sudah mampu membiayai program

atau aktivitas yang dapat menciptakan PBM yang sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan

harapan? Hal ini perlu dikaji lagi lebih mendalam karena di dalam kebijakan

tersebut disebutkan bahwa sekolah tidak diperkenankan memungut biaya dari

peserta didik jika akan menjadi beban bagi siswanya. Sementara di satu sisi,

sekolah dintutut untuk menjalankan program pendidikan yang telah ditetapkan

oleh pemerintah pusat atau daerah dengan biaya yang seadanya diberikan

oleh pemerintah, dimana jumlah tersebut belum tentu dapat memenuhi

kebutuhan pembangunan pendidikan yang diharapkan. Salah satu dampak yang

ditimbulkan adalah berkurangnya semangat kerja tenaga pendidik dan

kependidikan, dan program-program pendidikan yang berkenaan dengan

pembelajaran tidak dapat dicapai dengan maksimal.

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mengalami perubahan mekanisme

penyaluran dari transfer ke kabupaten/kota pada tahun 2011 menjadi transfer ke

provinsi pada tahun 2012. Pelaksanaan program BOS diatur dengan 3 peraturan

menteri, yaitu: (1) Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme

penyaluran dana BOS dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah serta

pelaporannya; (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme

pengelolaan dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke

sekolah; dan (3) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur

mekanisme pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana BOS di sekolah.

Page 7: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

3

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai

pelaksana program wajib belajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan

Pendidikan, biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan

pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa

telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi,

konsumsi, pajak, asuransi, dll. Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh

sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan

ketentuan: (1) SD/SDLB: Rp 580.000,-/siswa/tahun, dan (2) SMP/SMPLB/SMPT/

SATAP: Rp 710.000,-/siswa/tahun.

Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,

dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib

melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

Pengendalian dimaksud bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai

bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan

pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara,

dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pengendalian dapat dilakukan dalam bentuk monitoring dan evaluasi, termasuk

dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Bantuan Operasional Sekolah tahun 2012 disalurkan oleh pemerintah melalui

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) kepada pemerintah provinsi

untuk selanjutnya diteruskan ke sejumlah sekolah (SD/MI/setara dan

SMP/MTs/setara). BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah

untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan

dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non personalia

adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak

langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan

prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. Namun

demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang

Page 8: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

4

diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara umum program BOS bertujuan

untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam

rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara khusus program BOS

bertujuan untuk: (1) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri

dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali

pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf

internasional (SBI); (2) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari

seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;

dan (3) Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

Pemerintah mengubah mekanisme penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS). Jika selama ini dana BOS disalurkan melalui bendahara Kabupaten/Kota, maka

per Januari 2012 dana BOS disalurkan dari Kas Umum Negara (KUN) ke Kas Umum

Daerah (KUD) Provinsi, selanjutnya disalurkan ke satuan Pendidikan Dasar (SD dan

SMP) baik negeri maupun swasta dalam bentuk hibah. Perubahan mekanisme ini

dimaksudkan untuk memudahkan dan melonggarkan mekanisme penyaluran Dana

BOS dengan tetap mempertimbangkan efektifitas pengawasannya.

Sebaiknya pihak dinas pendidikan yang turun langsung ke lapangan, dalam bentuk

supervisi secara berkala untuk memantau sejuah mana dana BOS ini telah

diperuntukan. Tanpa mengurangi tugas dinas pendidikan kota Medan, Badan Penelitian

dan Pengembangan (Balitbang) Kota Medan menganggap perlu dilakukan monitoring

dan evaluasi penggunaan dana BOS Pendidikan Dasar Tahun 2012.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012

antara lain:

1. Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman

Umum dan Alokasi BOS Tahun Anggaran 2012

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang

Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun

Anggaran 2012

Page 9: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

5

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman

Pengelolaan BOS

1.3. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah masing-masing sekolah menerima dana BOS tepat waktu?

2. Apakah masing-masing sekolah memiliki rencana pengunaan dana BOS?

3. Apakah penggunaan dana dana BOS telah tepat sesuai dengan Petunjuk Teknis

dana BOS?

4. Apakah penggunaan/laporan pertanggungjawaban dana BOS telah tertib

administrasinya?

5. Apakah dana BOS telah menunjukkan dampak terhadap prestasi siswa/

sekolah?

1.4. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan dana BOS

telah dilaksanakan dengan tertib administrasi, transparan, akuntabel, efektif dan

efisien, tepat waktu, serta terhindar dari penyimpangan.

2. Tujuan Khusus:

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah masing-masing sekolah menerima dana BOS tepat

waktu.

2. Untuk mengetahui apakah masing-masing sekolah memiliki rencana pengunaan

dana BOS.

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan dana dana BOS telah tepat sesuai

dengan Petunjuk Teknis dana BOS.

4. Untuk mengetahui apakah penggunaan/laporan pertanggungjawaban dana BOS

telah tertib administrasinya.

Page 10: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

6

5. Untuk mengetahui apakah dana BOS telah menunjukkan dampak terhadap

prestasi siswa/sekolah.

1.5. Sasaran Penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang

berkepentingan, yaitu:

1. Balitbang Kota Medan, khususnya dalam memberikan masukan kepada

Pemerintah Kota Medan guna mengambil kebijakan dalam upaya

meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan Dana BOS.

2. Dinas Pendidikan Kota Medan, khususnya manajer BOS Kota Medan, terutama

dalam memberikan arahan agar pencairan tepat waktu, penggunaannya tepat

sasaran, dan pertanggungjawabannya dapat diterima.

3. Kepala Sekolah, khususnya dalam mengatur rencana penggunaan dan

pertanggungjawaban dana BOS yang dikelolanya.

Page 11: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. KONSEP SEKOLAH

2.1.1 Pengertian Sekolah

Sekolah sebagai suatu sistem, memiliki komponen inti yang terdiri dari

input, proses, dan output (Komariah dan Triatna, 2010). Komponen-komponen

tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena merupakan satu kesatuan

utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan.

Menurut Hadari Nawawi (1982) sekolah tidak boleh diartikan hanya sekedar

sebuah ruangan atau gedung atau tempat anak berkumpul dan mempelajari

sejumlah materi engetahuan, akan tetapi, sekolah sebagai institusi peranannya

jauh lebih luas daripada itu. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang terikat

dengan norma dan budaya yang mendukungnya sebagai suatu sistem nilai.

Selain itu, sekolah menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 18,

tentang pendidikan Nasional, sekolah adalah lembaga pendidikan yang

menyelenggarakan jenjang pendidikan formal yang terdiri dari pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Bila seluruh pendapat tersebut

dirangkaikan, maka dapat dipahami bahwa sekolah adalah kerja sama

sejumlah orang yang menjalankan seperangkat fungsi mendasar untuk

melayani kelompok umur tertentu dalam ruang kelas yang pelaksanaannya

dibimbing oleh guru melalui kurikulum yang bertingkat untuk mencapai

tujuan instruksional dengan terikat akan norma dan budaya yang

mendukungnya sebagai suatu sistem nilai. Sekolah juga merupakan kerja

sama sejumlah orang yang terdiri dari unsur-unsur sekolah, seperti

kepala sekolah, supervisor, konselor, ahli kurikulum, tata usaha, dan

sebagainya di bawah kontrol pemerintah.

Sekolah dalam menjalankan seperangkat fungsi-fungsi mendasarnya tentu

mengacu pada fungsi belajar dan pembelajaran yang sesuai kebutuhan

Page 12: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

8

pendidikan pada masyarakat. Sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan

fungsinya diharapkan dapat difungsikan seluruh sumber daya yang ada. Secara

umum, sekolah terdiri dari sekolah yang dikelola oleh pemerintah yang disebut

sekolah negeri dan sekolah yang dikelola oleh perorangan, organisasi

kemasyarakatan, atau perusahaan, yang disebut sekolah swasta. UUSPN No. 20

tahun 2003 pasal 54 ayat 2 menyebutkan bahwa masyarakat dapat

berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.

Sekolah negeri mempunyai visi dan misi yang ditetapkan pemerintah,

yaitu kebaikan publik. Oleh karena itu, keefektifan organisasi sekolah

pada satuan pendidikan tersebut amat dipengaruhi oleh visi dan misi

khusus dari masing-masing sekolah. Visi, misi, tujuan, sasaran, dan target sekolah

disusun supaya dapat merespon berbagai perubahan yang diwujudkan

dengan menggerakkan seluruh potensi sumber daya sekolah yang ada,

sehingga keefektifan menjadi ci ri dari organisasi sekolah dan konsistensi

terhadap misi sekolah menjadi jaminan untuk memperoleh kualitas yang terbaik

(Sagala, 2006).

2.1.2 Fungsi dan Tugas Utama Sekolah

Fungsi dan tugas utama sekolah adalah meneruskan, mempertahankan, dan

mengembangkan kebudayaan masyarakat melalui pembentukan kepribadian

anak-anak agar menjadi manusia dewasa dari sudut usia maupun intelektualnya,

serta terampil dan bertanggung jawab sebagai upaya mempersiapkan generasi

pengganti yang mampu mempertahankan eksistensi kelompok atau

masyarakat bangsanya dengan budaya yang mendukungnya. Sekolah

sebagai satuan pendidikan terdepan dalam mendidik para siswanya

memerlukan pengelolaan yang profesional sesuai fungsi dan tugasnya.

Oleh karena itu, sekolah dalam berupaya mencapai visi dan misi sekolah,

disusunlah struktur hubungan kerja organisasi berdasarkan tujuan, asas prinsip,

Page 13: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

9

dan program-program yang mendasari misinya. Semua anggota tim

sekolah harus dapat melakukan kerja sama dalam rangka mensukseskan

program sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam struktur organisasi sekolah,

kepala sekolah bersama para guru merupakan orang yang paling

bertanggung jawab melaksanakan program dan kegiatan sekolah.

Struktur organisasi sekolah menurut Gorton (Sagala,2006) bertujuan

memfungsikan setiap anggota sesuai fungsi dan kedudukannya, menjalin

hubungan kerja antar tim organisasi agar masing-masing mengetahui tanggung

jawabnya dan semua anggota tim dapat melakuka n kerja sama mensukseskan

program sekolah. Kepala sekolah merupakan orang pertama yang

paling bertanggung jawab dalam melaksanakan program dan kegiatan

sekolah. Oleh karena itu, persyaratan profesional kepala sekolah menjadi penting

agar mampu membangkitkan dan mempertinggi keterlibatan para anggota tim

dan berupaya mendorong dan membangkitkan semangat kerja sama antar

anggota tim.

2.2. KONSEP EVALUASI

2.2.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,

organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka

tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam

rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi

kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari

bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran

(Echols dan Shadily, 2000:220). Sedangkan menurut Yunanda (2009) pengertian

istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan

sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan

dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

Untuk memastikan bahwa pelaksanaan suatu program atau proyek mencapai

sasaran dan tujuan yang direncanakan, maka perlu diadakan evaluasi dalam

Page 14: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

10

rangka peningkatan kinerja program atau proyek tersebut seperti yang

diungkapkan oleh Hikmat (2004:3) bahwa evaluasi adalah proses penilaian

pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja proyek untuk

memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja proyek.

Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Griffin & Nix (1991:3) menyatakan

bahwa pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului

dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan

pengukuran. Pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil

pengamatan dengan kriteria, penilaian merupakan kegiatan menafsirkan dan

mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan penetapan

nilai atau implikasi perilaku.

2.3. DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

2.3.1. Pengertian BOS

Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi

nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan

operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan

dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan

secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah

program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan

biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana

program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi

dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS.

Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi non

personalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non

personalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar

satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan

berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan.

Page 15: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

11

BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai

pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan

investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara detail

jenis kegiatan yang boleh dibiayai dari dana BOS dibahas pada bab berikutnya

(Kemendiknas,2010: 09)

BOS merupakan program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya

nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanan program

wajib belajar (Dirjen Mandikdasmen, 2009). Berdasarkan definisi tersebut

maka BOS pada dasarnya merupakan komponen pembiayaan operasional

non personil, bukan ditujukan untuk pembiayaan kesejahteraan guru.

Secara umum, komponen utama pembiayaan BOS adalah Biaya Satuan

Pendidikan (BSP). BSP merupakan biaya yang diperlukan rata-rata tiap

siswa setiap tahun sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran sesuai

dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Dalam penggunaannya, BSP

dibedakan menjadi BSP Investasi dan BSP Operasional. BSP Investasi merupakan

biaya yang dikeluarkan per siswa per tahun untuk menyediakan

sumberdaya yang tidak habis pakai yang digunakan dalam waktu lebih dari satu

tahun. Contohnya adalah pengadaan tanah, bangunan, buku, alat peraga,

perabot dan alat kantor. Sedangkan BSP Operasional merupakan besarnya biaya

yang dikeluarkan per siswa per tahun yang habis pakai digunakan satu

tahun atau kurang. Biaya BSP Operasional mencakup biaya personil dan non

personil (Dirjen Mandikdasmen, 2009).

Biaya personil meliputi kesejahteraan honor kelebihan jam mengajar

(KJM), Guru Tidak Tetap (GTT), Pegawai Tidak Tetap (PTT), uang lembur,

pengembangan profesional (Diklat), KKG/K3S, dan sebagainya. Biaya non

personil adalah biaya untuk penunjang proses pengajaran dan pembelajaran

(KBM), evaluasi/penilaian, perawatan-pemeliharaan, daya dan jasa, p embinaan

kesiswaan, rumah tangga sekolah dan supervise (Dirjen Mandikdasmen,

2009).

Page 16: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

12

Program BOS dikembangkan berdasarkan program terkait sebelumnya

seperti manajemen berbasis sekolah (MBS), selain akibat adanya pengurangan

subsidi BBM. Dikarenakan dana BOS langsung disalurkan ke sekolah, maka

peran kepala sekolah dalam manajemen BOS menjadi penting terutama

dalam perancangan dan implementasi Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS). Oleh karena itu, selain memiliki tujuh

tugas pokok dan fungsi yang disebut EMASLIM (educator, manager,

administrator, supervisor, leader, innovator and motivator), kepala sekolah

kini berperan dalam manajemen BOS (Dirjen Mandikdasmen, 2009). Dalam

hal ini, sebenarnya banyak model yang dapat dikembangkan oleh kepala

sekolah dalam pengelolaan BOS sehingga berhasil memenuhi standar

pengelolaannya.

2.3.2.Program Bos Dan Wajib Belajar

Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 tahun diukur

dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMP. Pada Tahun 2008 APK SMP

telah mencapai 96,18%, sehingga dapat dikatakan bahwa program wajar 9

tahun telah tuntas sesuai dengan waktu yang ditargetkan. Program

Bantuan Operasional sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005,

telah berperan besar dalam percepatan pencapaian program Wajar sembilan

tahun tersebut. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah melakukan

perubahan tujuan, pendekatan dan orientasi dari program (Dirjen

Mandikdasmen, 2009). Program BOS ke depan bukan hanya berperan untuk

mempertahankan APK, namun harus juga berkontribusi besar untuk peningkatan

mutu pendidikan dasar. Selain daripada itu, dengan kenaikan biaya satuan BOS

yang signifikan, program ini akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan

pendidikan gratis di pendidikan dasar.

Walaupun pemerintah telah mengeluarkan panduan prosedur pelaksanaan

BOS, pengamatan awal menunjukkan kecenderungan terdapat beberapa pola

manajemen BOS. Hal ini dimungkinkan mengingat beragamnya kondisi dan

permasalahan yang dihadapi oleh sekolah. Keragaman model manajemen

BOS disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: 1) perbedaan alokasi unit-

Page 17: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

13

unit pembiayaan terkait skala prioritas; 2) sumber daya yang ada dan sumber

dana pendukung; dan 3) perbedaan jumlah peserta didik.

Pengeluaran sekolah tertuang dalam rencana belanja yang secara garis

besar dibagi kedalam komponen gaji dan non gaji (Fattah, 2000). Komponen

gaji digunakan untuk membayar gaji dan kesejahteraan guru. Komponen ini

merupakan komponen yang paling dominan dalam pengeluaran biaya

pendidikan sekolah. Sedangkan komponen non gaji meliputi: sub komponen

pengadaan alat pelajaran, bahan pelajaran, perawatan, sarana kelas, sarana

sekolah, pembinaan siswa, dan pengelolaan sekolah. Komponen biaya non gaji

yang tidak terdapat dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Sekolah (RAPBS) antara lain adalah biaya pembangunan fisik dan beasiswa.

Biaya pendidikan tingkat sekolah/madrasah telah dirumuskan oleh beberapa

pakar atau peneliti. Abbas Ghazali (2003) mendefinisikan biaya pendidikan

(BSP) tingkat sekolah/madrasah sebagai nilai rupiah dari semua sumber

daya yang digunakan oleh sekolah/madrasah untuk menyelenggarakan

pendidikan per tahun. Berdasarkan jenis penggunaanya, biaya pendidikan

tingkat sekolah/madrasah tersebut terdiri dari biaya operasional/lancar dan

biaya investasi/modal.

Fattah (2000) dan Puslitjaknov (2009) mengelompokkan biaya pendidikan di

tingkat sekolah, yang diambil dari anggaran pendapatan dan belanja

sekolah (APBS), dalam enam kelompok sebagai berikut.

1. Peningkatan kegiatan proses belajar dan mengajar. Komponen ini masih dibagi

lagi menjadi 2 sub komponen, yaitu (a) pelaksanaan tes dan (b) belanja alat proses

belajar mengajar (PBM). Sub komponen pelaksanaan tes dirinci lagi menjadi

(i) penyusunan naskah di sekolah, (ii) penggandaan naskah tes di sekolah,

(iii) penggandaan naskah dari Tim Khusus, (iv) pengawasan, pemeriksaan

tes, dan (v) pemantapan evaluasi kelas terakhir (VI SD dan III SLTP/SLTA).

Khusus untuk sub komponen (i) s.d. (iv), pembiayaan tergantung pada

penerapan kurikulum, apakah menggunakan sistem cawu atau semester (sehingga

bisa 2 kali atau 3 kali pertahun). Sedangkan sub komponen belanja alat

Page 18: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

14

PBM dirinci lagi menjadi (i) kapur tulis, (ii) kapur warna, (iii) mistar besar/set,

(iv) kertas stensil, (v) kertas lainnya, (vi)tinta, (vii) penghapus whiteboard/papan

tulis, dan (viii) alat lainnya.

2. Pemeliharaan dan penggantian sarana serta prasarana pendidikan.

Komponen ini dikelompokkan menjadi 10 sub komponen yaitu (a) pemeliharaan

meubel, (b) pengadaan meubel, (c) pemeliharaan kelas, (d) pemeliharaan

kantor, (e) pemeliharaan halaman, (f) pemeliharaan kebersihan, (g) bahan/alat

kebersihan, (h) rehabilitasi ringan kantor, (i) pembuatan lemari, dan (j)

pembuatan meja dan bangku murid.

3. Peningkatan pembinaan kegiatan siswa: latihan dan sarana. Komponen

ini dikelompokan dalam 9 sub komponen yaitu : (a) pramuka, Palang Merah

Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), DK, dll.; (b) Prestasi Olahraga; (c)

Prestasi Kesenian; (d) Kegiatan Porseni; (e) lomba cerdas cermat; (f) kelompok

kerja komplek; (g) kelompok kerja Rayon; (h) perpisahan kelas terakhir; dan

(i) kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat, retret/relokasi, dan sebagainya.

4. Kesejahteraan. Komponen ini dikelompokan menjadi 4 sub komponen, yaitu:

(a) Peningkatan mutu keterampilan guru (penataran, latihan Kelompok Kerja

Guru/KKG), (b) Perjalanan dinas, (c) honorarium dan insentif kepala sekolah

dan guru, serta (d) Upah Lembur.

5. Rumah tangga sekolah dan BP3/Komite sekolah. Komponen ini dikelompokan

dalam 6 sub komponen, yaitu: (a) tata usaha sekolah, (b) tata usaha BP3/komite

Sekolah, (c) rapat kerja sekolah, (d) rapat pengurus sekolah/BP3/Komite

sekolah, (e) rapat kenaikan kelas, dan (f) rapat tahunan anggota BP3/komite

sekolah.

6. Biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pelaporan sekolah,

serta (b) pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pelaporan tingkat kecamatan

dan kabupaten/kota.

Page 19: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

15

Dalam implementasinya, penyusunan RAPBS dilaksanakan oleh kepala sekolah,

komite sekolah dibantu para wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah.

Namun demikian, penanggungjawab untuk RAPBS ini berada di tangan

kepala sekolah. Adapun prosedur penyusunan RAPBS secara sederhana

meliputi dua aspek: 1) sumber pendapatan terdiri dari pemerintah, pemerintah

daerah, siswa, masyarakat dan lain-lain; dan 2) pengeluaran untuk kegiatan

belajar mengajar (KBM), pengadaan dan pemeliharaan sarana daSecara umum,

prosedur pelaksanaan manajemen pembiayaan sekolah meliputi: 1) perencanaan

keuangan sekolah; 2) penyusunan anggaran RAPBS; 3) penyusunan pendapatan

dan pengeluaran anggaran belanja sekolah; 4) pengaturan keuangan sekolah.

Penyusunan anggaran dan pengembangan RAPBS mempertimbangkan beberapa

faktor, diantaranya: 1) laju pertumbuhan peserta didik; 2) inflasi; 3)

pengembangan program dan perbaikan ; 4) proses pengajaran dan pembelajaran.

Praktik di lapangan menunjukkan bahwa sekolah dalam pelaksanaan

penyusunan RAPBS menganut pola paduan antara pengaturan pemerintah

dan sekolah. Artinya, ada beberapa anggaran yang telah ditetapkan oleh

peraturan pemerintah dimana sekolah tidak dapat mengubah dari petunjuk

pelaksanaan. Adapun sekolah sebagai pelaksana pengguna atau pengelola

pada tingkat operasional juga memiliki kebijakan pengelolaan secara operasional.

Salah satu kebijakan tingkat sekolah adalah upaya pencarian tambahan dana dari

partisipasi masyarakat, selanjutnya cara pengelolaannya dipadukan sesuai

peraturan yang berlaku.

2.3.3. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat

terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang

bermutu. Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan

SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah,

kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah

bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan

Page 20: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

16

SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan

nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih;

2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan

dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;

3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

2.3.4. Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk SMP (SMPT)

dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh

masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program

Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini.

Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah pada tahun anggaran 2012,

dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:

1. SD/SDLB : Rp 580.000,-/siswa/tahun

2. SMP/SMPLB/SMPT : Rp 710.000,-/siswa/tahun

2.3.5. Waktu Penyaluran Dana

Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode

Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan

semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode

3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-

Desember. Khusus untuk sekolah di daerah terpencil, penyaluran dana BOS

dilakukan 6 bulanan. Penetapan daerah terpencil dilakukan melalui Peraturan

Menteri Keuangan secara khusus, atas usulan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan.

2.3.6. Penggunaan Dana BOS

1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran, yaitu untuk mengganti yang

rusak atau untuk memenuhi kekurangan.

Page 21: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

17

2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu

biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan

pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta

kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya

untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan

siswa baru, dan lainnya yang relevan);

3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, PAKEM, pembelajaran

kontekstual, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olahraga,

kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar

tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru

dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian

dan biaya pendaftaran mengikuti lomba);

4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil

belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian

dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa);

5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil,

spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan

koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan

sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor;

6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet,

modem, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar

sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah

tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka

diperkenankan untuk membeli genset;

7. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor,

perbaikan sanitasi/WC siswa, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler,

perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan

fasilitas sekolah lainnya;

8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan

honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang

membantu administrasi BOS;

Page 22: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

18

9. Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.

Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembangan

KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak

diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;

10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi

masalah biaya transport dari dan ke sekolah, seragam, sepatu/alat tulis

sekolah bagi siswa miskin yang menerima Bantuan Siswa Miskin . Jika dinilai

lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang

akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu

penyeberangan, dll);

11. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta

printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi

bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi

dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos;

12. Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan

belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran;

13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari

BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat

digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik,

peralatan UKS dan mebeler sekolah.

2.3.7. Larangan Penggunaan Dana BOS

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.

2. Dipinjamkan kepada pihak lain.

3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan

biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.

4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/

Kabupaten/kota /Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, walaupun pihak sekolah

tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sekolah hanya diperbolehkan

menanggung biaya untuk siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.

Page 23: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

19

6. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan

inventaris sekolah).

7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.

8. Membangun gedung/ruangan baru.

9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.

10. Menanamkan saham.

11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat

atau pemerintah daerah secara penuh/wajar, misalnya guru kontrak/guru

bantu.

12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah,

misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara

keagamaan/acara keagamaan.

13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/

pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang

diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota

dan Kementerian Pendidikan Nasional.

2.3.8. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Dana BOS

1. Prioritas utama penggunaan dana BOS adalah untuk kegiatan operasional

sekolah;

2. Maksimum penggunaan dana untuk belanja pegawai bagi sekolah negeri

sebesar 20%. Penggunaan dana untuk honorarium guru honorer di sekolah

agar mempertimbangkan rasio jumlah siswa dan guru sesuai dengan

ketentuan pemerintah yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;

3. Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan

dana BOS untuk peruntukan yang sama;

4. Pembelian barang/jasa per belanja tidak melebihi Rp. 10 juta;

5. Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS

diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah

selain kewajiban jam mengajar. Besaran/satuan biaya untuk transportasi dan

uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam mengajar tersebut harus

Page 24: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

20

mengikuti batas kewajaran. Pemerintah daerah wajib mengeluarkan peraturan

tentang penetapan batas kewajaran tersebut di daerah masing-masing dengan

mempertimbangkan faktor sosial ekonomi, faktor geografis dan faktor

lainnya;

6. Jika dana BOS yang diterima oleh sekolah dalam triwulan tertentu lebih

besar/kurang dari jumlah yang seharusnya, misalnya akibat kesalahan data

jumlah siswa, maka sekolah harus segera melapor kepada Dinas Pendidikan.

Selanjutnya Dinas Pendidikan mengirim surat secara resmi kepada Dirjen

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang berisikan daftar sekolah

yang lebih/kurang untuk diperhitungkan pada penyesuaian alokasi pada

triwulan berikutnya;

7. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah lain setelah pencairan dana di

triwulan berjalan, maka dana BOS siswa tersebut pada triwulan berjalan

menjadi hak sekolah lama. Revisi jumlah siswa pada sekolah yang

ditinggalkan/menerima siswa pindahan tersebut baru diberlakukan untuk

pencairan triwulan berikutnya;

8. Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik

sekolah untuk digunakan bagi sekolah.

2.4. EVALUASI PEMANFAATAN DANA BOS

Evaluasi menurut Bruce W. Tuckman (1985, www.pdf.com) adalah suatu proses

untuk mengetahui/menguji apakah suatu kegiatan, proses (process) kegiatan,

keluaran (output) suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria

yang telah ditentukan. Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasan

sebagai proses memberikan atau menetukan nilai kepada objek tertentu

berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana,1990:3). Dengan berdasarkan

batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum

dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu

(tujuan, kegiatan, keputusan, proses, orang, maupun objek) berdasarkan kriteria

tertentu.

Page 25: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

21

Organisasi yang efektif menurut Steers (Syaiful Sagala, 2006), keefektifan

seringkali diartikan kuantitas atau kualitas keluaran (output) barang atau

jasa. Namun perlu ditambahkan bahwa bagi organisasi seperti sekolah,

keefektifan adalah kemampuan mengelola sumber daya secara optimal

(pemanfaatan), yaitu menunjukkan sejauhmana organisasi melaksanakan

seluruh tugas pokoknya secara baik dan benar untuk mencapai tujuan.

Arikunto dan Jabar (2008:30) mengemukakan bahwa kriteria atau tolak

ukur yang dalam program pendidikan dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu (1)

peraturan atau ketentuan yang telah diterbitkan, (2) dalam menidaklanjuti

peraturan atau ketentuan tersebut perlu adanya petunjuk pelaksanaan, (3)

jika tidak ada petunjuk pelaksanaan maka dapat menggunakan konsep atau

teori-teori yang terdalam dalam buku-buku ilmiah, (4) atau dapat menggunakan

hasil penelitian, (5) kriteria dapat ditentukan menggunakan nalar. Selain itu,

dikutip dalam buku evaluasi program pembelajaran (S. Eko Putro W, 2011)

menyatakan bahwa, Input adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena

dibutuhkan bagi berlangsungnya proses. Evaluasi masukan (Input Evaluation)

membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternatif

apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana

prosedur kerja untuk mencapainya. Komponen evaluasi masukan meliputi :

(a) sumber daya manusia, (b) sarana dan peralatan mendukung, (c)

dana/anggaran, dan (d) berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan.

Proses pendidikan adalah berubahnya sesuatu yang merupakan input

menjadi sesuatu yang lain dari hasil proses yang disebut output. Evaluasi proses

meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dalam praktik pelaksanaan

program. Pada dasarnya evaluasi proses untuk mengetahui sampai sejauh mana

rencana yang telah diterapkan dan komponen apa yang perlu diperbaiki,

sedangkan output merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur

keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Page 26: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

22

Sudarwan Danim (2007, www.pdf.com) menyatakan bahwa masukan (input)

pendidikan merupakan segala hal yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk

berlangsungnya proses. Segala hal yang dimaksud meliputi sumberdaya,

harapan-harapan maupun perangkat peraturan yang terkait sebagai pemandu

bagi berlangsungnya proses. Proses pendidikan merupakan kejadian berubahnya

sesuatu menjadi sesuatu lain, proses dimaksud adalah mengkoordinasikan dan

menserasikan serta pemaduan masukan (input) secara harmonis dan terpadu

sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan.

Keluaran (output) pendidikan merupakan prestasi sekolah yang dihasilkan dari

proses pendidikan dan dampak atau utilitas lulusan.

Berdasarkan beberapa indikator ukuran diatas, paling tidak terdapat sejumlah

kriteria yang dapat dijadikan ukuran dalam pelaksanaan program BOS, yaitu

kebijakan pemerintah, kualitas, efisiensi, fleksibilitas, tingkat kepuasan,

implementasi dan evaluasi. Pelaksanaan/proyek program yang efektif ditandai

oleh beberapa hal antara lain : ketepatan waktu, ketepatan penggunaan, SDM yang

mengelola program, mekanisme kerja yang baik, mengedepankan kerjasama,

perlunya monitoring dan evaluasi untuk melihat umpan balik (feed back

program).

2.5. PENELITIAN SEBELUMNYA

Beberapa hasil penelitian tentang Bantuan Operasional Sekolah dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Tentang BOS

No. Nama dan tahun Hasil Penelitian

1 Sopha Julia, 2010 Bahwa pelaksanaan pemanfaatan program BOS

Topik penelitian mengenai Bantuan Operasional

Sekolah ini terbukti berjalan efektif, meskipun

tidak cukup sempurna. Hal pada kondisi

lapangan. Hasil penelitian menjelaskan eberapa

Page 27: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

23

analisis yang berkenaan dengan efektivitas

program BOS meliputi evaluasi program

masukan (input), pencapaian proses program BOS,

pencapaian hasil (output) yang salah satunya

meliputi peningkatan mutu pendidikan dasar 9

tahun, serta konflik/hambatan yang

menyertai pelaksanaan program BOS di

Kecamatan Pesanggarahan.

2 Sri Rejeki

Widaningsih,

2011.

Melakukan penelitian dengan metode CIPP

(Context-Input-Process-Product). Bahwa

pengelolaan dana BOS di kedua Sekolah Dasar

adalah efektif dengan persentase keefektifan 98

berdasarkan kriteria, yaitu a) tujuan, sasaran,

dan prinsip penggunaan telah ditetapkan secara

jelas, b) latar belakang pendidikan dan tingkat

sosial ekonomi penerima program secara

keseluruhan memenuhi persyaratan untuk

program. c)penggunaan dana adalah untuk

pembiayaan seluruh operasional sekolah, dan

d)manajemen sekolah dalam pengelolaan dana BOS

jelas, transparan, dan terstruktur, dan ada

peningkatan prestasi akademik siswa.

3 Yahya Sudarya,

Tatang Suratno,

Effy Mulyasari,

2011

Penelitian yang berjudul “Model Manajemen

Bantuan Operasional Sekolah Sekolah Dasar Di

Wilayah Bandung Utara”, menemukan bahwa belum

terdapat bukti yang kuat mengenai pengaruh BOS

terhadap upaya peningkatan mutu pembelajaran.

Namun demikian, sejauh ini BOS telah mampu

meningkatkan akses pendidikan terutama bagi anak

dari kalangan kurang mampu.

Page 28: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

24

2.6. KERANGKA BERPIKIR

Evaluasi merupakan sebuah proses untuk menentukan sejauhmana

keberhasilan sebuah program/kegiatan . Keberhasilan program dapat dilihat dari

dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut. Sejalan dengan tujuan

utama program BOS adalah untuk pemerataan dan perluasan akses, program

BOS juga merupakan program untuk peningkatan mutu. Meningkatkan mutu

pendidikan sebagai wujud dari hasil yang dicapai program. Dengan

demikian, perubahan-perubahan atau manfaat tersebut mencerminkan bahwa

program berjalan sebagaimana yang diharapkan..

Penelitian ini berusaha mengevaluasi pelaksanaan suatu program BOS

dalam rangka pemanfaatan dana BOS. Teori evaluasi program yang

dikembangkan oleh Bruce W Tuckman meliputi pencapaian masukan

(input), dengan melihat sumber daya manusia, bagaimana cara SD dan SMP

kota Medan mengelompokkan atau menempatkan orang-orang di dalam

menyelesaikan pekerjaan, dan bagaimana sekolah memanfaatkan sumber-

sumber yang ada (anggaran/dana) diperoleh dari pemerintah serta prosedur

kerja untuk mencapai tujuan program.

Kedua, pencapaian proses (process), melihat bagaimana mekanisme yang

digunakan dalam mengelola dana BOS sehingga dapat mengubah sesuatu

menjadi lebih bermanfaat dalam hal ini pemanfaatan dana yang dikelola

oleh sekolah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan

serta buku pedoman BOS dan Juklak/Juknis BOS. Keluaran (output), merupakan

penilaian yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan dalam pecapaian

tujuan yang telah ditetapkan dalam hal ini prestasi sekolah yang dihasilkan

dari proses pendidikan dan dampak atas utilitas sekolah. Dengan demikian,

sebelum melakukan penelitian penulis merumuskan kerangka konsep

sebagai dasar dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 29: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

25

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian

2.7. HIPOTESA

Hipotesa yang diajukan dalam penelitian adalah: “pemberian dan penyaluran dana

bos tingkat SD dan SMP negeri di kota Medan tahun anggaran 2012 telah

terlaksana secara tepat waktu dan tepat sasaran”.

Program BOS (Bantuan

Operasional Sekolah)

Evaluasi Pemanfaatan

Dana BOS (Permendikbud

51/2011)

Pemanfaatan Dana BOS di SD dan SMP

Page 30: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

26

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan, khususnya di SD dan SMP Negeri.

Penelitian ini dilakukan selama kurang lenih 3 bulan, mulai dari bulan Sptember

sampai dengan Nopember 2012.

3.2. Metode dan Sumber Data

Metode yang digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan dana BOS pada

jenjang SD dan SMP dilakukan dengan melalui teknik monitoring dan evaluasi

(Monev). Sumber data penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan Bendahara

Sekolah pada jenjang SD dan SMP.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah 382 SD negeri dan 45 SMP negeri. Oleh jumlah

populasi sangat besar maka monev ini menggunakan sampel. Sampel penelitian

dipilih dengan teknik sampel bertujuan (purposive sampling), dengan prinsip

sampel sekolah harus mewakili masing-masing kecamatan. Berdasarkan alasan

tersebut, maka jumlah sampel penelitian ditetapkan yaitu: 87 SD Negeri dan 18

SMP Negeri.

Tabel 3.1. Jumlah Sampel

Jenjang Wilayah Pengembangan Jumlah I II III IV V VI

SD 14 12 16 16 14 15 87 SMP 2 3 4 3 3 3 18 Total 16 15 20 19 17 18 105

Untuk mengetahui masing-masing jumlah SD dan SMP yang menjadi sampel

penelitian ini, maka selengkapnya nomor-nomor sekolah dapat dilihat pada table

3.2.

Page 31: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

27

Tabel 3.2. Nomor SD dan SMP Sampel Penelitian

WP Kecamatan SD SMP

WP I

Medan Petisah 060833, 060834, 060841, 064014,060915, 068083, 060922, 064020, 064979, 067242, 060880, 064027, 064960, 060901

9, 19 Medan Sunggal

Medan Polonia

WP II Medan Deli 064010, 064993, 066661,

067250,064011, 060942, 060948, 068474, 060967, 060968, 060970, 065009

5, 26 Medan Labuhan Medan Belawan

WP III

Medan Denai 060911, 064927, 064978, 067241,064998, 066435, 066658, 067264, 060913, 064037, 064974, 067240, 060794, 060816, 060824, 060825

13, 17, 20, 23

Medan Marelan

Medan Tembung Medan Area

WP IV

Medan Amplas 060823, 060827, 060924, 064955,060927, 060928, 066668, 067952, 060818, 060819, 060820, 064029, 0600898, 060899, 060907, 060906,

2, 4, 28, 36 Medan Johor Medan Kota Medan Maimun

WP V

Medan Selayang 060973, 064024, 065011, 067245, 060882, 060884, 060886, 064025, 080623, 065015, 067246, 068003, 068008, 064029

10, 21, 30 Medan Baru

Medan Tuntungan

WP VI

Medan Perjuangan 060872, 060877, 064966, 060843, 060849, 064013, 067097, 060861, 060862, 060863, 060866, 064981, 064983, 065854, 066654

11, 18, 37 Medan Medan Barat Medan Medan Timur Medan Helvetia

Jumlah 87 18

3.4. Intrumen dan Teknik Pengambilan Data

Instrumen Monev ini disusun berdasarkan petunjuk teknis pengelolaan BOS

Tahun 2012. Sebelum dilaksanakan pengumpulan data ke sekolah sampel maka

terlebih dulu petugas Monev terpilih dilatih menggunakan instrumen Monev serta

teknik pengumpulan data. Pengumpulan dan pencatatan data dilakukan secara

manual dengan teknik wawancara. Petugas Monev memberitahukan kepada

Kepala Sekolah bahwa kegiatan Monev ini tidak akan mengganggu pelaksanaan

Page 32: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

28

proses pembelajaran, dan semua informasi yang diterima petugas dicatat dan

dilaporkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan.

3.5. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan oleh petugas dengan menggunakan instrumen monitoring

dan evaluasi serta bukti-bukti penggunaan dana BOS masing-masing sekolah

sampel berupa rencana penggunaan dana BOS dan laporan penggunaan dana BOS

diedit terlebih dulu. Setelah data diedit, kemudian dimasukkan ke microsoft excel,

data yang sudah masuk ke microsoft excel selanjutnya ditabulasi. Data yang sudah

ditabulasi selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Kesimpulan penelitian akan diambil berdasarkan kecenderungan data yang

diperoleh dari hasil analisis dan membandingkan antara data hasil monev dengan

kriteria yang ditentukan pada Juknis BOS 2012.

3.6. Jadwal Kegiatan:

Tabel 3.3. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Rincian Kegiatan September Oktober Nopember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Menyusun instrumen yang akan digunakan

2 Melakukan validasi instrumen dengan melibatkan kepala SD dan SMP

3 Pelatihan petugas monitonring dan evaluasi

4 Pengumpulan data ke sekolah-sekolah

√ √

5 Mentabulasi dan menganalisis data

√ √ √

6 Menyusun DraftLaporan

√ √

7 Melakukan seminar dan menyusun laporan akhir

8 Menggandakan dan menjilid laporan

Page 33: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

29

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. ANALISA

4.1.1. Data Guru dan Pegawai

Tabel 4.1. Jumlah Guru dan Pegawai Administrasi Honor BOS di SD Sampel

No

Sekolah Dasar

Jumlah Guru

Jlh Guru S1 Guru Honor Pegawai Adm Honor

f % f % f

1 Wilayah I 271 176 64,94 91 33,57 14

2 Wilayah II 268 197 73,50 100 37,31 19

3 Wilayah III 319 206 64,57 111 34,79 15

4 Wilayah IV 316 184 58,22 99 31,32 13

5 Wilayah V 277 170 61,37 74 26,71 21

6 Wilayah VI 322 198 61,49 86 26,71 18

Total 1773 1131 63,79 561 31,64 100

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa jumlah guru SD yang berkualifikasi S1 telah

mencapai 63,79%. Ini berarti bahwa semua sekolah dasar telah memenuhi

standar pelayanan minimal untuk jumlah guru yang berkualifikasi S1 (Setiap SD

memiliki minimal 2 orang guru berkualifikasi S1). Namun demikian, yang menjadi

catatan adalah jumlah guru honor yang terlalu besar, yaitu mencapai 31,64% atau

hampir sepertiga dari guru SD Negeri. Ini berarti bahwa kekurangan guru di SD

sangat besar. Honor guru SD Negeri yang dibayar dari dana BOS rata-rata Rp.

580.000,- per bulan. Jumlah dana BOS yang digunakan untuk membayar guru dan

pegawai mencapai 13,89% atau sekitar Rp. 3,2 milyar (lihat tabel 4.4). Jika guru

honor di SD Negeri ini dapat dikurangi maka dana BOS SD dapat dipergunakan

Page 34: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

30

untuk keperluan lainnya sesuai dengan Petunjuk Teknis BOS 2012. Jumlah guru

berkualifikasi S1 dapat dilihat pula pada grafik 4.1.

Grafik 4.1. Perbandingan Jumlah Guru SD dan Jumlah Guru Berkualifikasi S1

Pegawai administrasi di SD Negeri yang dibayar dari dana BOS SD mencapai 100

orang. Ini berarti bahwa rasio antara SD Negeri dengan pegawai administrasi

adalah 1,15; meskipun ada diantara SD Negeri yang tidak memiliki pegawai

administrasi dan ada 1 SD Negeri yang memiliki pegawai administrasi 10 orang.

Tabel 4.2. Jumlah Guru dan Pegawai Administrasi Honor BOS di SMP Sampel

No

Nama Sekolah

Jumlah Guru

Jlh Guru S1 Guru Honor Pegawai Adm Honor

f % f % f 1 SMPN 2 57 52 91,2 2 3,5 2 2 SMPN 4 76 73 96,1 5 6,6 3 3 SMPN 5 45 30 66,7 8 17,8 4 4 SMPN 9 58 51 87,9 4 6,9 6 5 SMPN 10 73 65 89 1 1,4 4 6 SMPN 11 56 52 92,8 3 5,3 6 7 SMPN 13 40 36 90 1 2,5 4 8 SMPN 17 58 47 81 6 10,3 5 9 SMPN 18 67 62 92,5 3 4,4 3

10 SMPN 19 56 55 78,7 5 8,9 4 11 SMPN 20 47 37 88,1 4 8,5 5 12 SMPN 21 67 59 88,1 1 1,5 1 13 SMPN 23 58 55 91,4 3 5,1 2 14 SMPN 26 34 32 94,1 2 5,8 2 15 SMPN 28 57 48 84,2 1 1,9 6

Page 35: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

31

16 SMPN 30 63 57 90,5 3 4,7 3 17 SMPN 36 63 58 92,1 4 6,3 3 18 SMPN 37 57 50 87,7 1 1,7 4

Total 1032 917 88,8 57 5,7 67

Pada jenjang SMP, jumlah guru yang memiliki kualifikasi S1 telah mencapai

88,8%; sementara guru yang honornya dibayar dari dana BOS ada 5,7% dengan

honor rata-rata sebesar Rp. 640.000,- Jumlah dana BOS yang digunakan untuk

membayar guru dan pegawai di SMP mencapai 9,86% atau sekitar Rp. 800 juta

(lihat tabel 4.5). Jumlah pegawai honor di jenjang SMP juga cukup banyak

mencapai 67 orang. Ini berarti bahwa rata-rata SMP memliki pegawai honor

sebesar 3,7 orang. Perbandingan jumlah guru SMP dan jumlah guru berkualifikasi

S1 dapat dilihat pada grafik 4.2.

Grafik 4.2. Perbandingan Jumlah Guru dan Guru Berkualifikasi S1

4.1.2. Penerimaan Dana BOS

Penerimaan dana BOS untuk tingkat SD dan SMP pada umumnya terlambat atau

tidak tepat waktu. Dikatakan terlambat apabila dana BOS diterima lebih dari 15

hari bulan pertama pada setiap awal triwulan. Proporsi keterlambatan

penerimaan dana BOS dapat dilihat pada tabel 4.1. Dana BOS SD untuk Triwulan 1

diterima sekolah mulai dari tanggal 18,19, 20, 23, 24, 25, 26, 27 dan 31 Januari

2012. Dana BOS SD untuk Triwulan 2 diterima sekolah pada umumnya sejak 20

April 2012, bahkan ada SD yang menerima pada tanggal 4, 10, 21 Mei dan 3

Agustus 2012. Dana BOS SD untuk Triwulan 3 diterima sekolah pada umumnya

Page 36: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

32

antara tanggal 1-21 Agustus 2012. Dana BOS SMP untuk Triwulan 1-3 diterima

sekolah pada tanggal 18 Januari, 24 April, dan 1 Agustus 2012. Jadwal penyaluran

dana BOS yang dikeluarkan Kemdikbud adalah pertengahan bulan Januari, April,

Agustus 2012. Keterlambatan penerimaan dana BOS oleh sekolah menjadi beban

bagi kepala sekolah karena mereka harus meminjam atau menggunakan uang

pribadi untuk menanggulangi kebutuhan biaya yang diperlukan sekolah.

Tabel 4.3. Tahapan dan Waktu Penerimaan Dana BOS Tahapan Keadaan Jumlah % SD

TRIWULAN 1 Terlambat 81 93,2 Tidak terlambat 3 3,44 Tidak menjawab 3 3,44

TRIWULAN 2 Terlambat 83 95,40 Tidak terlambat 0 0 Tidak menjawab 4 4,60

TRIWULAN 3 Terlambat 76 87,45 Tidak terlambat 0 0 Tidak menjawab 11 12,65

SMP Tahapan Keadaan Jumlah %

TRIWULAN 1 Terlambat 15 83,33 Tidak terlambat 0 0 Tidak menjawab 3 6,67

TRIWULAN 2 Terlambat 15 83,33 Tidak terlambat 0 0 Tidak menjawab 3 6,67

TRIWULAN 3 Terlambat 15 83,33 Tidak terlambat 0 0 Tidak menjawab 3 6,67

4.1.3. Penggunaan Dana BOS

Penggunaan dana BOS untuk masing-masing wilayah pembangunan pada jenjang SD dapat dilihat pada tabele berikut.

Tabel 4.4. Jumlah dana BOS SD Yang Diterima dan Yang Digunakan WP Jumlah Yang

Diterima (Rp) Jumlah Yang

Digunakan (Rp.) Persentase

1 2.714.110.000 2.365.420.754 87,15 2 4.081.740.000 3.750.931.880 91,89 3 4.085.840.000 4.604.360.000 100,13

Page 37: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

33

4 3.215.150.800 2.889.951.112 89,88 5 2.852.465.000 2.717.399.281 95,26 6 3.383.641.000 2.785.940.415 82,34 Jlh 20.332.946.800 19.114.003.442 Rata-rata=94,00

Berdasarkan data sampel SD, jumlah dana BOS yang diterima SD untuk triwulan 1-

3 tahun 2012 adalah sebesar Rp. 20.332.946.800; sementara jumlah dana yang

telah digunakan adalah sebesar Rp. 19.114.003.442 (94%). Namun demikian, di

wilayah pembangunan IV ada 7 dari 16 SD yang telah menggunakan dana BOS

melebihi dana yang telah diterima.

Tabel 4.5. Jumlah dana BOS SMP Yang Diterima dan Yang Digunakan

No. Jumlah Yang Diterima (Rp)

Jumlah Yang Digunakan (Rp.)

Persentase

1 194.362.500 194.362.500 100 2 686.392.500 670.417.000 97,67 3 430.437.500 430.437.500 100 4 325.257.500 216.905.000 66,68 5 496.290.000 496.290.000 100 6 635.765.000 813.020.000 127,88 7 331.215.000 456.078.000 137,69 8 510.000.000 167.472.800 32,84 9 509.602.500 500.000.000 98,12 10 440.377.500 293.585.000 66,67 11 529.305.000 424.976.900 80,29 12 440.377.500 440.377.500 100 13 427.597.500 346.277.725 80,98 14 436.117.500 581.490.000 133,33 15 444.105.000 432.893.522 97,47 16 460.080.000 460.080.000 100 17 549.007.500 549.007.500 100 18 361.567.500 354.500.000 98,04 Jlh 8.207.857.500 7.828.170.947 95,43

Berdasarkan data sampel SMP, jumlah dana BOS yang diterima SMP untuk

triwulan 1-3 tahun 2012 adalah sebesar Rp. 8.207.857.500; sementara jumlah

dana yang telah digunakan adalah sebesar Rp. 7.828.170.947 (94%). Ini berarti

bahwa dana BOS SMP telah digunakan oleh sekolah rata-rata sebesar 95,43 %.

Namun demikian menurut data yang dikumpulkan ternyata ada SMP yang baru

menerima 2 triwulan tetapi telah melaporkan penggunaan dana BOS untuk 3

triwulan, dengan demikian penggunaan dana BOS di tiga sekolah melebihi 100%.

Page 38: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

34

Kelebihan ini tidak diperoleh penjelasan dari pihak sekolah. Ada pula SMP baru

membuat rincian penggunaan dana BOS sekitar 32, 84% dan 66,67%. Kedua hal

ini patut diberi perhatian khusus oleh pihak yang berwenang.

Tabel 4.6. Jenis Pengeluaran Dana BOS SD

No Jenis Pengeluaran (Juknis 2012) Jumlah (Rp.) % 1 Pembelian buku teks pelajaran 4.682.067.312 20,30 2 Kegiatan penerimaan siswa baru 203.289.750 0,89 3 Pembelajaran dan ekstra kurikuler 1.790.656.977 7,76 4 Kegiatan ulangan dan ujian 2.056.323.149 8,91 5 Pembelian bahan habis pakai 3.046.693.729 13,21 6 Langganan daya dan jasa 493.603.795 2,14 7 Perawatan sekolah 4.682.067.312 20,30 8 Pembayaran honor guru dan pegawai 3.202.787.000 13,89 9 Pengembangan profesi guru 672.921.598 2,92

10 Membantu siswa miskin 54.136.000 0,23 11 Pembiayaan pengelolaan BOS 249.261.306 1,08 12 Pembelian perangkat komputer 286.953.429 1,24 13 Media pembelajaran, dll. 1.364.512.261 5,92 14 Pengeluaran dana BOS diluar 1-13 212.081.375 0,92 15 Pengeluaran di luar yg direncanakan 67.722.686 0,29 Total 23.065.077.679 100

Tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan bahwa secara umum penggunaan dana BOS SD

dan SMP di Kota Medan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 tentang Petunjuk

Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012.

Namun demikian, tidak semua sekolah (SD maupun SMP) telah memenuhi

ketetapan ketentuan tersebut, khususnya dalam penggunaan untuk “membantu

siswa miskin”. Pada jenjang SD hanya tidak sampai 0,23 % dana BOS digunakan

untuk membantu siswa miskin (tabel 4.6); sementara pada jenjang SMP dana BOS

hanya digunakan 0,9 % untuk membantu siswa miskin (tabel 4.7). Keadaan ini

tentu saja patut menjadi perhatian pihak terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan

Kota Medan. Namun demikian ada juga pengeluaran dana BOS pada jenjang SD di

luar ketentuan 1-13, yang besarnya sekitar 1,21%. Ada sebesar 35,63%

responden yang mengatakan adanya pengeluaran dana dimaksud (tabel 4.8).

Page 39: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

35

Tabel 4.7. Jenis Pengeluaran Dana BOS SMP

No Jenis Pengeluaran (Juknis 2012) Jumlah (Rp.) % 1 Pembelian buku teks pelajaran 425.258.550 5,12 2 Kegiatan penerimaan siswa baru 114.516.750 1,38 3 Pembelajaran dan ekstra kurikuler 1.819.825.650 21,95 4 Kegiatan ulangan dan ujian 955.256.456 11,51 5 Pembelian bahan habis pakai 623.354.838 7,52 6 Langganan daya dan jasa 231.670.058 2,79 7 Perawatan sekolah 921.379.400 11,11 8 Pembayaran honor guru dan pegawai 817.610.000 9,86 9 Pengembangan profesi guru 1.265.820.920 15,26 10 Membantu siswa miskin 78.200.500 0,9 11 Pembiayaan pengelolaan BOS 88.358.200 1,06 12 Pembelian perangkat komputer 389.538.500 4,70 13 Media pembelajaran, dll. 508.455.205 6,13 14 Pengeluaran dana BOS diluar 1-13 33.080.000 0,4 15 Pengeluaran di luar yg direncanakan 20.000.000 0,2 Total 8.292.325.027 100

Perbandingan persentase penggunaan dana BOS SD dan SMP dapat dilihat pada

grafik 4.4. Dalam beberapa jenis penggunaan dana BOS, ada 4 jenis penggunaan

yang menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok, yaitu untuk pembelian buku

teks, pembelajaran dan ekstra kurikuler, perawatan sekolah, dan pengembangan

profesi guru. Penggunaan dana BOS yang paling banyak pada jenjang SD adalah

untuk untuk “pembelian buku teks pelajaran” dan “perawatan sekolah”, masing-

masing 20,30%. Penggunaan dana BOS yang paling banyak pada jenjang SMP

adalah untuk kegiatan “pembelajaran dan ekstra kurikuler” atau 21,95% dan

“pengembangan profesi guru” atau 15,26%. Pengeluaran dana BOS pada jenjang

SMP di luar ketentuan 1-13, besarnya sekitar 0,6 %. Hal ini diakui oleh 22,22%

kepala sekolah SMP.

Page 40: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

36

Grafik 4.3. Perbandingan Persentase Penggunaan Dana BOS. (Persentse yang muncul adalah untuk jenjang SMP)

Tabel 4.8. Pengeluaran Lain (Bos SD) di Luar Yang Sudah Ditentukan

Keadaan Frekuensi Persentase Ada 31 35,63 Tidak Ada 56 64,37 Jumlah 87 100

Ketika ditanyakan apakah rencana penggunaan dana BOS dikordinasikan dengan

Dinas Pendidikan? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui ada tidaknya

dilakukan sinkronisasi penggunaan dana BOS antara sekolah dengan Dinas

Pendidikan. Untuk hal ini, maka sebesar 68,96% kepala SD dan 77,78% kepala

SMP menyatakakan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan,

Tabel 4.9. Rencana Penggunaan Dana BOS

No Sinkronisasi Penggunaan Frekuensi Persentase 1 Telah dilakukan koordinasi dengan SKPD 60 68,96 2 Tidak dilakukan koordinasi 27 31,04

Jumlah 87 100

Page 41: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

37

4.1.4. RAKS, Pembukuan Dana BOS.

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa pada umumnya SD dan

SMP penerima dana BOS telah membuat Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah

(RAKS) atau Formulir BOS-K1 maupun Rincian Penggunaan dana BOS atau

Formulir BOS-K2 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 51/2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan

Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012.

Tabel 4.10. RAKS SD dan Rinciannya No Rincian Keadaan f % 1 Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah atau RKAS (Formulir BOS-K1)

Ada, lengkap 86 98,85 Ada, tidak lengkap dan tidak ditandatangani Komite Sekolah

1 1,15

Jumlah 87 100 2 Rincian Rencana

Penggunaan BOS atau RKAS (Formulir BOS-K2)

Ada, lengkap 86 98,85 Ada, tidak lengkap dan tidak ditandatangani Komite Sekolah

1 1,15

Jumlah 80 100

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa penerima dana BOS SD telah

melakukan pembukuan dengan menggunakan buku kas umum (Formulir BOS-K3)

sebanyak 100% , buku pembantu kas sebanyak 95,40% (Formulir BOS-K4), buku

pembantu bank (Formulir BOS-K5) sebanyak 89,65%, dan buku pembantu pajak

(Formulir BOS-K6) sebanyak 86,21%. Semua SMP penerima dana BOS juga sudah

menggunakan keempat jenis buku ini.

Tabel 4.11. Pembukuan Dana BOS SD

No Pelaporan Keadaan f %

1 Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3)

Ada, diisi dengan benar

87 100

Tidak ada 0 Jumlah 87 100

2 Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4)

Ada, diisi dengan benar

83 95,40

Tidak ada 4 4,60 Jumlah 87 100

3 Buku Pembantu Bank Ada, diisi dengan 78 89,65

Page 42: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

38

(Formulir BOS-K5) benar Tidak ada 9 10,35

Jumlah 87 100 4 Buku Pembantu Pajak

(Formulir BOS-K6) Ada, diisi dengan benar

75 86,21

Tidak ada 12 13,79 Jumlah 87 100

Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa sebanyak 95,40% SD penerima dana BOS

telah membuat buku catatan harian, sebanyak 56,32% SD memiliki jumlah uang

tunai di kas antara Rp. 138.000,- sampai dengan 137.120.000,- Pada jenjang SMP,

semuanya telahmembuat buku catatan harian, dan 83,33% memiliki uang tunai di

kas berkisar antara Rp. 262.000 sampai Rp. 70.000.000,-

Tabel 4.12. Buku Catatan Harian dan Jumlah Uang Tunai Di Kas

No Bentuk Keadaan f %

1 Buku Catatan Harian Ada 83 95,40 Tidak ada 4 4,60

Jumlah 87 100 2 Jumlah Uang Tunai Di

Kas Ada 49 56,32 Tidak ada 38 43,68

Jumlah 87 100

Bukti pengeluaran dana BOS pada jenjang SD dalam bentuk kwitansi, amprah dan

bon faktur diperlihatkan oleh tabel 4.11. Berdasarkan tabel 4.11 tersebut

diketahui bahwa sebesar 100% SD dapat menunjukkan kwitansi pengeluaran

dana BOS, sebesar 44,83% dapat menunjukkan ada amprah, dan sebesar 98,85%

menunjukkan ada bon faktur. Pada jenjang SMP, ada sebesar 27,78% tidak dapat

menunjukkan amprah sebagai bukti pengeluaran dana BOS. Dengan demikian,

dimasa depan bukti berupa amprah perlu menjadi perhatian pihak berwenang.

Tabel 4.13. Bukti Pengeluaran Dana BOS

No Bentuk Keadaan f %

1 Kwitansi Ada 87 100 Tidak ada 0 0

2 Amprah Ada 39 44,83 Tidak ada 48 53,17

3 Bon Faktur Ada 86 98,85 Tidak ada 1 1,15

Page 43: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

39

Tabel 4.14. Pengesahan, Arsip, dan Penyimpanan Bukti

No Bentuk Keadaan f %

1 Pengesahan Bukti dari Kepala Sekolah

Disyahkan 87 100 Tidak disyahkan 0

Jumlah 87 2 Arsip bukti Ada 87 100

Tidak ada 0 Jumlah 87

3 Penyimpanan Bukti Disimpan dengan baik dan rapi

87 100

Tidak disimpan dengan baik dan rapi

0

Jumlah 87

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada umumnya SD dan SMP telah melakukan

pengesahan bukti pengeluaran dana BOS, arsipnya ada, dan bukti-bukti tersebut

disimpan dengan baik dan rapi.

4.1.5. Pelaporan Dana BOS

Realisasi pengeluaran dana BOS yang dipaorkan dpat dilihat pada tabel 4.13. Pada

jenjang SMP, ada 5,56% sekolah (1 dari 18 SMP) yang menyatakan tidak sesuai

antara rencana dengan realisasi penggunaan dana BOS (Formulir BOS K-7). Hal ini

disebabkan karena dua alasan, yaitu (a) terjadi perubahan harga, dan (b) adanya

keperluan tak terduga. Pada jenjang SD, ada 3,45% sekolah (3 dari 87 SD) yang

menyatakan tidak sesuai antara rencana dengan realisasi penggunaan dana BOS.

Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, yaitu (a) ada kebutuhan yang

mendadak, (b) situasi dan kondisi yang ada didahulukan, dan (c) keperluan

berubah dari yang sudah direncanakan. Tabel ini juga menunjukkan bahwa

pengeluaran dana BOS telah mendapat pengesahan dari Kepala sekolah, Komite

Sekolah dan Bendahara.

Pada jenjang SMP tidak ditemukan pengaduan dari masyarakat tentang

penggunaan dana BOS, demikian juga halnya dengan cacatan kejadian penting

lainnya. Pada janjang SD, ditemukan dua catatan kejadian penting, yang satu

berupa “pengeluaran dana dipercepat”; sementara yang satu lagi pihak kepala

sekolah tidak mau menyebutkan kejadian penting dimaksud.

Page 44: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

40

Tabel 4.15. Pelaporan Dana BOS

No Pelaporan Keadaan f % 1 Realisasi Pengeluaran

(Formulir BOS-K7) a. Sesuai dengan

rencana penggunaan

84 96,55

b. Tidak sesuai 3 3,45 Jumlah 87

2 Pengesahan pengeluaran dana BOS dari Kepsek, Komite Sekolah dan Bendahara

a. Ada, lengkap dengan stempel

86 98,85

b. Tidak lengkap 1 1,85

Jumlah 87 3 Pengaduan yang diterima

dari masyarakat tentang dana BOS?

a. Ada 1 1,15 b. Tidak ada 85 98,85

Jumlah 87 4 Catatan kejadian penting

lain a. Ada 2 2,30 b. Tidak ada 85 97,70

Jumlah 87

4.1.6. Dampak Dana BOS

4.1.6.1.Kepemilikan Perangkat Pembelajaran dan Prestasi Sekolah.

Dana BOS (SD dan SMP) sebagian digunakan untuk kegiatan pengembangan

profesi guru dan kegiatan pembelajaran. Perangkat Pembelajaran yang telah

disusun dan dimiliki guru pada jenjang SD dapat dilihat pada grafik 4.6. Grafik

tersebut menunjukkan bahwa guru yang telah memiliki Silabus dan RPP sudah

cukup baik (91,86% dan 91,73%), namun masih rendah dalam kepemilikan LKS

dan kumpulan soal (64,94% dan 79,06). Hal ini dapat dilihat pada grafik 4.6.

Perangkat Pembelajaran yang telah disusun dan dimiliki guru pada jenjang SMP

dapat dilihat pada grafik 4.7. Kepemilikan guru SMP terhadap

perangkatpembelajaran berupa Silabus dan RPP sudah lebh baik dari kepemilikan

guru SD (97% dan 97%), namun kepemilikan lembar kerja siswa (LKS) pada guru

SMP baru mencapai 27%, hal ini lebih rendah dibanding guru guru SD; namun

dalam kepemilikan kumpulan soal sudah hampir berimbang kumpulan soal

(80%). Hal ini dapat dilihat pada grafik 4.7.

Page 45: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

41

Grafik 4.4. Kepemilikan Guru SD Terhadap Perangkat Pembelajaran

Grafik 4.5. Kepemilikan Guru SMP Terhadap Perangkat Pembelajaran

Dana BOS diyakini memiliki dampak terhadap berbagai hal maka dapat dilihat

dari berbagai indikator pendidikan seperti angka mengulang kelas, angka

kelulusan, nilai ujian nasional lain. Dampak lain juga dapat dilihat pada

kepemilikan perangkat pembelajaran dan prestasi yang dicapai sekolah. Prestasi

siswa SD pada tingkat nasional dalam tiga tahun terakhir adalah berprestasi 1

orang pada olimpiade sains (2011), dan 1 orang pada lomba cerpen anak (2011),

dan pada tingkat internasional 1 orang dalam bidang pencak silat (2010).

Page 46: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

42

Pada jenjang SMP, Juara 1 olimpiade sains IPS tingkat propinsi (2010), juara 8

(2011), MTQ juara 1 nasional (2012), olimpiade sains.

4.1.6.2. Angka Mengulang Kelas dan Angka Kelulusan

Angka mengulang kelas (AMK) untuk jenjang SD dalam empat tahun terakhir

menunjukkan adanya penurunan dari 1439 (tahun 2009) menjadi 1257 (2010),

1174 (2011) dan 1134 (2012). Angka mengulang kelas (AMK) jenjang SD pada

tahun 2012 adalah sebesar 3,10%. Dengan kata lain, dari 100 siswa ada sekitar 3

orang yang mengulang kelas. Data mengulang kelas jenjang SD ini dalam lima

tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik 4.1.

Grafik 4.6. Angka Mengulang Kelas (AMK) pada Jenjang SD.

Pada tahun 2012, siswa SMP yang putus sekolah atau mengulang kelas berada

pada kategori kecil sekali, yaitu sebesar 0,002 atau 2 orang per 1000 siswa. Alasan

siswa yang mengalami putus sekolah secara umum adalah karena: (1) malas, (2)

tidak ada minat sekolah, (3) orangtua tidak mampu, (4) siswa tidak mau sekolah

lagi. Angka putus sekolah dan angka mengulang kelas jenjang SMP dapat dilihat

pada Grafik 4.2.

Page 47: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

43

Grafik 4.7. Angka Putus Sekolah dan Angka Mengulang Kelas SMP

Grafik 4.8. Angka Kelulusan SD

Angka kelulusan SD dan SMP dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan ada

peningkatan. Secara berturut angka kelulusan SD adalah 92,64% (2008), 92,73%

(2009), 95,11% (2010), 95,11% (2011), 95,45% (2012). Semewntara itu, angka

jelulusan jenjang SMP adalah 84,59% (2008), 92,53% (2009), 93,14% (2010),

94,33% (2011), 95,35% (2012).

Page 48: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

44

Grafik 4.9. Angka Kelulusan SMP

Grafik 4.10. Angka Kelulusan SD Sebelum dan Sesudah Dana BOS

Page 49: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

45

4.2. PEMBAHASAN

Guru dan Pegawai

Keadaan guru yang berkualifikasi S1 pada jenjang SD telah mencapai 63,79%;

sementara pada jenjang SMP telah mencapai 88,8%; Ini berarti bahwa semua

sekolah dasar telah memenuhi standar pelayanan minimal untuk jumlah guru

yang berkualifikasi S1. Yang patut menjadi perhatian adalah jumlah guru honor

yang terlalu besar, yaitu mencapai 31,64% atau hampir sepertiga dari guru SD

Negeri. Ini berarti bahwa kekurangan guru di SD sangat besar. Jika rata-rata guru

SD dibayar dari dana BOS rata-rata Rp. 580.000,- per bulan, maka jumlah dana

BOS yang digunakan untuk membayar guru per bulan adalah 561 x Rp. 580.000 =

Rp. 325.380.000. Dalam setahun maka jumlah honor guru yang harus dibayar dari

dana BOS hampir mencapai Rp. 4 milyar. Selanjutnya, jika rata-rata guru SMP

dibayar dari dana BOS rata-rata Rp. 640.000,- per bulan, maka jumlah dana BOS

yang digunakan untuk membayar guru per bulan adalah 57 x Rp. 640.000 = Rp.

36.480.000. Dalam setahun maka jumlah honor guru yang harus dibayar dari dana

BOS hampir mencapai Rp. 1/2 milyar.

Pegawai administrasi di SD Negeri yang dibayar dari dana BOS SD mencapai 100

orang. Ini berarti bahwa rasio antara SD Negeri dengan pegawai administrasi

adalah 1,15; meskipun ada diantara SD Negeri yang tidak memiliki pegawai

administrasi dan ada SD Negeri yang memiliki pegawai administrasi 10 orang.

Pada jenjang SMP, jumlah pegawai yang honornya dibayar dari dana BOS

berjumlah 67 orang, artinya rata-rata SMP memiliki 3 orang pegawai yang dibayar

dari dana BOS.

Berdasarkan data guru dan pegawai administrasi, pada jenjang SD dan SMP masih

kurang efisien karena jumlah pegawai yang dibayar dari dana BOS terlalu besar.

Sudah seharusnya pemerintah daerah dapat mengambil kebijakan dengan

menambah jumlah guru dan pegawai administrasi tetap (PNS) pada jenjang SD

dan SMP sehingga dana BOS untuk membayar honor mereka dapat digunakan

untuk keperluan lainnya.

Page 50: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

46

Penerimaan Dana BOS

Penerimaan dana BOS untuk tingkat SD pada umumnya terlambat atau tidak tepat

waktu. Dikatakan terlambat apabila dana BOS diterima lebih dari 15 hari bulan

pertama pada setiap awal triwulan. Dana BOS SD untuk Triwulan 1 diterima

sekolah mulai dari tanggal 18,19, 20, 23, 24, 25, 26, 27 dan 31 Januari 2012. Dana

BOS SD untuk Triwulan 2 diterima sekolah pada umumnya sejak 20 April 2012,

bahkan ada SD yang menerima pada tanggal 4, 10, 21 Mei dan 3 Agustus 2012.

Dana BOS SD untuk Triwulan 3 diterima sekolah pada umumnya antara tanggal 1-

21 Agustus 2012. Dana BOS SMP untuk Triwulan 1-3 diterima sekolah pada

tanggal 18 Januari, 24 April, dan 1 Agustus 2012. Jadwal penyaluran dana BOS

yang dikeluarkan Kemdikbud adalah pertengahan bulan Januari, April, Agustus

2012.

Penggunaan Dana BOS

Berdasarkan data sampel SD, jumlah dana BOS yang diterima SD untuk triwulan 1-

3 tahun 2012 adalah sebesar Rp. 20.332.946.800; sementara jumlah dana yang

telah digunakan adalah sebesar Rp. 19.114.003.442 (94%). Namun demikian, di

wilayah pembangunan IV ada 7 dari 16 SD yang telah menggunakan dana BOS

melebihi dana yang telah diterima.

Proporsi penggunaan dana BOS untuk siswa miskin cukup kecil yaitu 0,23% di

tingkat SD dan 0,9% di tingkat SMP. Kecilnya jumlah pengeluaran dana BOS

disebabkan karena bantuan siswa miskin telah ada dan disalurkan oleh Dinas

Pendidikan sebesar Rp. 360.000 per siswa per tahun.

Berdasarkan data sampel SMP, jumlah dana BOS yang diterima SMP untuk

triwulan 1-3 tahun 2012 adalah sebesar Rp. 8.207.857.500; sementara jumlah

dana yang telah digunakan adalah sebesar Rp. 7.828.170.947 (94%). Ini berarti

bahwa dana BOS SMP telah digunakan oleh sekolah rata-rata sebesar 95,43 %.

Namun demikian menurut data yang dikumpulkan ternyata ada SMP yang baru

menerima 2 triwulan tetapi telah melaporkan penggunaan dana BOS untuk 3

triwulan, dengan demikian penggunaan dana BOS di di tiga sekolah melebihi

100%. Ada pula SMP baru membuat rincian penggunaan dana BOS sekitar 32,84

Page 51: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

47

% dan 66,67%. Di masa depan, kedua hal ini patut diberi perhatian khusus oleh

pihak yang berwenang.

Secara umum penggunaan dana BOS SD dan SMP di Kota Medan telah memenuhi

ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan No. 51/2011 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan

Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012. Namun demikian, tidak semua

sekolah (SD maupun SMP) telah memenuhi ketetapan ketentuan tersebut,

khususnya dalam penggunaan untuk “membantu siswa miskin”. Pada jenjang SD

hanya tidak sampai 0,23 % dana BOS digunakan untuk membantu siswa miskin;

sementara pada jenjang SMP dana BOS hanya digunakan 0,9 % untuk membantu

siswa miskin. Keadaan ini tentu saja patut menjadi perhatian pihak terkait, dalam

hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan. Namun demikian ada juga pengeluaran dana

BOS pada jenjang SD di luar ketentuan 1-13, yang besarnya sekitar 1,21%. Ada

sebesar 35,63% responden yang mengatakan adanya pengeluaran dana dimaksud.

Perbandingan persentase penggunaan dana BOS SD dan SMP dapat dilihat pada

grafik 4.4. Dalam beberapa jenis penggunaan dana BOS, ada 4 jenis penggunaan

yang menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok, yaitu untuk pembelian buku

teks, pembelajaran dan ekstra kurikuler, perawatan sekolah, dan pengembangan

profesi guru. Penggunaan dana BOS yang paling banyak pada jenjang SD adalah

untuk untuk “pembelian buku teks pelajaran” dan “perawatan sekolah”, masing-

masing 20,30%. Penggunaan dana BOS yang paling banyak pada jenjang SMP

adalah untuk kegiatan “pembelajaran dan ekstra kurikuler” atau 21,95% dan

“pengembangan profesi guru” atau 15,26%. Pengeluaran dana BOS pada jenjang

SMP di luar ketentuan 1-13, besarnya sekitar 0,6 %. Hal ini diakui oleh 22,22%

kepala sekolah SMP.

Ketika ditanyakan apakah rencana penggunaan dana BOS dikordinasikan dengan

Dinas Pendidikan? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui ada tidaknya

dilakukan sinkronisasi penggunaan dana BOS antara sekolah dengan Dinas

Pendidikan. Untuk hal ini, maka sebesar 68,96% kepala SD dan 77,78% kepala

Page 52: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

48

SMP menyatakakan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan.

Akan tetapi tidak dapat dijelaskan seperti apa kordinasi dimaksud.

RAKS dan Pembukuan Dana BOS.

Pada umumnya SD dan SMP penerima dana BOS telah membuat Rencana

Anggaran dan Kegiatan Sekolah (RAKS) atau Formulir BOS-K1 maupun Rincian

Penggunaan dana BOS atau Formulir BOS-K2 sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 tentang Petunjuk Teknis

Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012.

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa penerima dana BOS SD telah

melakukan pembukuan dengan menggunakan buku kas umum (Formulir BOS-K3)

sebanyak 100% , buku pembantu kas sebanyak 95,40% (Formulir BOS-K4), buku

pembantu bank (Formulir BOS-K5) sebanyak 89,65%, dan buku pembantu pajak

(Formulir BOS-K6) sebanyak 86,21%. Semua SMP penerima dana BOS juga sudah

menggunakan keempat jenis buku ini.

Sebanyak 95,40% SD penerima dana BOS telah membuat buku catatan harian,

sebanyak 56,32% SD memiliki jumlah uang tunai di kas antara Rp. 138.000,-

sampai dengan 137.120.000,- Pada jenjang SMP, semuanya telahmembuat buku

catatan harian, dan 83,33% memiliki uang tunai di kas berkisar antara Rp.

262.000 sampai Rp. 70.000.000,-

Bukti pengeluaran dana BOS pada jenjang SD dalam bentuk kwitansi, amprah dan

bon faktur diketahui bahwa sebesar 100% SD dapat menunjukkan kwitansi

pengeluaran dana BOS, sebesar 44,83% dapat menunjukkan ada amprah, dan

sebesar 98,85% menunjukkan ada bon faktur. Pada jenjang SMP, ada sebesar

27,78% tidak dapat menunjukkan amprah sebagai bukti pengeluaran dana BOS.

Dengan demikian, bukti amprah perlu menjadi perhatian pihak berwenang.

Pada umumnya SD dan SMP telah melakukan pengesahan bukti pengeluaran dana

BOS, arsipnya ada, dan bukti-bukti tersebut disimpan dengan baik dan rapi.

Page 53: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

49

Pelaporan Dana BOS

Realisasi pengeluaran dana BOS pada jenjang SMP, ada 5,56% sekolah (1 dari 18

SMP) yang menyatakan tidak sesuai antara rencana dengan realisasi penggunaan

dana BOS (Formulir BOS K-7). Hal ini disebabkan karena dua alasan, yaitu (a)

terjadi perubahan harga, dan (b) adanya keperluan tak terduga. Pada jenjang SD,

ada 3,45% sekolah (3 dari 87 SD) yang menyatakan tidak sesuai antara rencana

dengan realisasi penggunaan dana BOS. Hal ini disebabkan karena beberapa

alasan, yaitu (a) ada kebutuhan yang mendadak, (b) situasi dan kondisi yang ada

didahulukan, dan (c) keperluan berubah dari yang sudah direncanakan. Tabel ini

juga menunjukkan bahwa pengeluaran dana BOS telah mendapat pengesahan dari

Kepala sekolah, Komite Sekolah dan Bendahara.

Pada jenjang SMP tidak ditemukan pengaduan dari masyarakat tentang

penggunaan dana BOS, demikian juga halnya dengan cacatan kejadian penting

lainnya. Pada janjang SD, ditemukan dua catatan kejadian penting, yang satu

berupa “pengeluaran dana dipercepat”; sementara yang satu lagi pihak kepala

sekolah tidak mau menyebutkan kejadian penting dimaksud.

Dampak BOS

Dana BOS (SD dan SMP) sebagian digunakan untuk kegiatan pengembangan

profesi guru dan kegiatan pembelajaran. Guru yang telah memiliki Silabus dan

RPP sudah cukup baik (91,86% dan 91,73%), namun masih rendah dalam

kepemilikan LKS dan kumpulan soal (64,94% dan 79,06). Kepemilikan guru SMP

terhadap perangkat pembelajaran berupa Silabus dan RPP sudah lebh baik dari

kepemilikan guru SD (97% dan 97%), namun kepemilikan lembar kerja siswa

(LKS) pada guru SMP baru mencapai 27%, hal ini lebih rendah dibanding guru

guru SD; namun dalam kepemilikan kumpulan soal sudah hamper berimbang

kumpulan soal (80%).

Dana BOS diyakini memiliki dampak terhadap berbagai hal maka dapat dilihat

dari berbagai indikator pendidikan seperti angka mengulang kelas, angka

kelulusan, nilai ujian nasional lain. Dampak lain juga dapat dilihat pada

kepemilikan perangkat pembelajaran dan prestasi yang dicapai sekolah. Prestasi

Page 54: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

50

siswa SD pada tingkat nasional dalam tiga tahun terakhir adalah berprestasi 1

orang pada olimpiade sains (2011), dan 1 orang pada lomba cerpen anak (2011),

dan pada tingkat internasional 1 orang dalam bidang pencak silat (2010). Pada

jenjang SMP, Juara 1 olimpiade sains IPS tingkat propinsi (2010), juara 8 (2011),

MTQ juara 1 nasional (2012), olimpiade sains.

Angka mengulang kelas (AMK) untuk jenjang SD dalam empat tahun terakhir

menunjukkan adanya penurunan dari 1439 (tahun 2009) menjadi 1257 (2010),

1174 (2011) dan 1134 (2012). Angka mengulang kelas (AMK) jenjang SD pada

tahun 2012 adalah sebesar 3,10%. Dengan kata lain, dari 100 siswa ada sekitar 3

orang yang mengulang kelas.

Pada tahun 2012, siswa SMP yang putus sekolah atau mengulang kelas berada

pada kategori kecil sekali, yaitu sebesar 0,002 atau 2 orang per 1000 siswa. Alasan

siswa yang mengalami putus sekolah secara umum adalah karena: (1) malas, (2)

tidak ada minat sekolah, (3) orangtua tidak mampu, (4) siswa tidak mau sekolah

lagi. Angka putus sekolah dan angka mengulang kelas jenjang SMP dapat dilihat

pada Grafik 4.2.

Angka kelulusan SD dan SMP dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan ada

peningkatan. Secara berturut angka kelulusan SD adalah 92,64% (2008), 92,73%

(2009), 95,11% (2010), 95,11% (2011), 95,45% (2012). Semewntara itu, angka

jelulusan jenjang SMP adalah 84,59% (2008), 92,53% (2009), 93,14% (2010),

94,33% (2011), 95,35% (2012).

Page 55: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

51

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

1. Penyaluran dana BOS SD dan SMP untuk Triwulan 1, 2, dan 3 di kota Medan tidak tepat waktu karena masih melebihi batas 2 minggu waktu yang ditetapkan (2 minggu pertama bulan pertama setiap triwulan).

2. Rata-rata penggunaan dana BOS yang diterima baru mencapai 94,00% (SD) dan 95,43 % (SMP). Ada sekolah yang sudah membuat penggunaan dana melebihi 100%, tetapi ada juga sekolah yang hanya dapat menunjukkan bukti pebnggunaan sampai 32,84% dan dan 66,67%. Kedua yang terakhir ini perlu diperhatikan di tahun mendatang.

3. Meskipun penggunaan dana BOS sudah mencapai lebih dari 98% sesuai Juknis BOS 2012, namun tidak semua sekolah menyalurkan dana BOS sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Juknis BOS 2012.

4. Dana BOS SD paling banyak digunakan untuk: (a) pembelian buku teks, (b) perawatan sekolah, © pembelian bahan habis pakai, dan (d) pembayaran guru dan pegawai honor. Dana BOS SMP paling banyak digunakan untuk: (a) pembelajaran dan ekstra kurikuler, (b) pengembangan profesi guru, © kegiatan ulangan dan ujian, dan (d) perawatan sekolah.

5. Dampak dana BOS terhadap kinerja sekolah belum menunjukkan hasil yang signifikan jika dilihat dari prestasi akademik yang dicapai baik SD maupun SMP tidak ada yang menonjol secara nasional kecuali hanya satu (SD: Juara 1 Olimpiade sains pada tahun 2011). Namun demikian tingkat kelulusan SMP dalam tahun 2011 dan 2012 telah mencapai lebih dari 95%.

6. Perangkat Pembelajaran yang telah disusun dan dimiliki guru pada jenjang SD berupa Silabus dan RPP sudah cukup baik (91,86% dan 91,73%), namun masih rendah dalam kepemilikan LKS dan kumpulan soal (64,94% dan 79,06). Perangkat Pembelajaran yang telah disusun dan dimiliki guru pada jenjang SMP berupa Silabus dan RPP sudah lebih baik dari kepemilikan guru SD (97% dan 97%), namun kepemilikan lembar kerja siswa (LKS) pada guru SMP baru mencapai 27%, hal ini lebih rendah dibanding guru guru SD; namun dalam kepemilikan kumpulan soal sudah hampir berimbang kumpulan soal (80%).

Page 56: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

52

B. SARAN

1. Ketepatan waktu pencairan dana BOS di tahun 2013 perlu disiasati agar tidak terlambat lagi sehingga kepala sekolah tidak perlu lagi meminjam uang atau menggunakan uang pribadinya untuk menanggulangi kebutuhan pembiayaan sekolah.

2. Perlu dipertegas oleh Dinas Pendidikan agar tertib administrasi pengelolaan dana BOS terlaksana dengan baik di tahun 2012, khususnya pelaporan penggunaan, bukti-bukti penggunaan dana BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak.

3. Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS perlu direvisi karena RKAS SD dan SMP tidak menggunakan Juknis Dana BOS 2012 tapi menggunakan 8 SNP. Artinya ada perbedaan penggunaan dana BOS untuk keperluan lingkungan berupa pembuatan taman yang cukup besar tetapi tidak tercantum dalam Juknis 2012.

4. Sebaiknya di dalam buku Petunjuk Teknis Dana BOS tahun 2013 dicantumkan proporsi atau batas maksimal dana yang boleh digunakan untuk setiap jenis penggunaan dana BOS.

5. Penggunaan dana BOS untuk kegiatan seremonial tetap tidak diperbolehkan, akan tetapi perlu disiasati penggunaan dana BOS untuk kegiatan ekstra kurikuler dan pengembangan keperibadian siswa.

Page 57: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

53

DAFTAR PUSTAKA

Fattah, N. 2000. Ekonomi dan pembiayaan pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ghozali, A. 2003. Desain studi pembiayaan pendidikan tinggi. Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan, Balitbang Depdiknas.

Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan. 2009. Pengkajian biaya pendidikan: Studi pendanaan pendidikan di daerah. Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2009. Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan gratis dalam rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi BOS Tahun Anggaran 2012

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan BOS

Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009 tentang standar biaya operasi non personalia.

Page 58: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

54

LAMPIRAN:

INSTRUMEN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS SD DAN SMPNEGERI

TAHUN 2012 DI KOTA MEDAN

PEMERINTAH KOTA MEDAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

2012

Page 59: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

55

A. IDENTITAS SEKOLAH Isilah identitas responden dan data sekolah! 1 Responden : Kepala ……………….. 2 Nama Kepala Sekolah : 3 Alamat Sekolah : a. Kelurahan : b. Kecamatan : 4 Nomor Telepon/HP : 5. Jumlah guru di sekolah

ini? : … orang

6. Jumlah guru yang berkualifikasi S1?

: … orang

7. Jumlah guru dan tenaga administrasi honor yang dibayar dari dana BOS

: a. Guru = … orang b. Tenaga administrasi = .. orang

8. Besarnya honor yang dibayar dari dana BOS

: a. Guru = Rp. ………………/bulan b. Tenaga Administrasi = Rp. ………….. /bulan

9. Angka Putus Sekolah dalam lima tahun terakhir di sekolah ini?

: Thn 2008 = … orang Thn 2009 = … orang Thn 2010 = … orang Thn 2011 = … orang Thn 2012 = … orang

10. Alasan putus sekolah? : 2008: ………………………………………………………… 2009: ………………………………………………………… 20010: ………………………………………………………… 20011: ………………………………………………………… 20012: …………………………………………………………

11. Angka Mengulang Kelas?

: Thn 2008 = … orang Thn 2009 = … orang Thn 2010 = … orang Thn 2011 = … orang Thn 2012 = … orang

12. Angka Kelulusan (UN)? : Thn 2008 = … % Thn 2009 = … % Thn 2010 = … % Thn 2011 = … % Thn 2012 = … %

13. Angka Melanjut : Thn 2008 = … % Thn 2009 = … % Thn 2010 = … % Thn 2011 = … % Thn 2012 = … %

14 Nilai rata-rata UN? : 2009-> IPA= ….; IPS = ….; Mat= ….; BIndo= …. 2010-> IPA= ….; IPS = ….; Mat= ….; BIndo= …. 2011-> IPA= ….; IPS = ….; Mat= ….; BIndo= ….

Page 60: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

56

2012-> IPA= ….; IPS = ….; Mat= ….; BIndo= …. B. PENERIMAAN DANA BOS TAHUN 2012

15. Tanyakan jumlah siswa, jumlah dana BOS yang diterima, tanggal diterima, dan ketepatan waktu penerimaannya!

Triwulan Jumlah Siswa Jumlah BOS yang diterima

Tanggal diterima

Terlambat/ Tdk terlambat

I … orang

Rp.

II … orang

Rp.

III … orang

Rp.

Total … orang

Rp.

16. Jika terlambat dana BOS diterima, menurut Bapak/Ibu apa alasan keterlambatannya?

……………………………………………………………………………………………………………………….

17. Apakah Bapak/Ibu ada mengeluarkan biaya agar dana BOS cepat cair?

a. Ada, yaitu sebesar Rp. ………….; Alasannya = ………………………………………………… b. Tidak ada C. PENGGUNAAN DANA BOS

18 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah atau RKAS (Formulir BOS-K1)

a. Ada, lengkap b. Ada, tidak lengkap dan tidak

ditandatangani Komite Sekolah c. Tidak ada

19 Rincian Rencana Penggunaan BOSatau RKAS (Formulir BOS-K2)

a. Ada, lengkap b. Ada, tidak lengkap dan tidak

ditandatangani Komite Sekolah c. Tidak ada

20 Alokasi Pengeluaran Dana BOS: (Dapat dilihat dari laporan sekolah) a. Pembelian/penggandaan

buku teks pelajaran Rp. ………………….. …

b. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru

Rp. ………………….. …

c. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa

Rp. ………………….. …

d. Kegiatan ulangan dan ujian Rp. ………………….. …

Page 61: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

57

e. Pembelian bahan habis pakai Rp. ………………….. …

f. Langganan daya dan jasa Rp. ………………….. … g. Perawatan sekolah (rusak

ringan) Rp. ………………….. …

h. Pembayaran honorarium guru

dan tenaga kependidikan (administrasi) honorer

Rp. ………………….. …

i. Pengembangan profesi guru, seperti KKG,pelatihan, dll.

Rp. ………………….. …

j. Membantu siswa miskin Rp. ………………….. … k. Pembiayaan pengelolaan BOS Rp. ………………….. … l. Pembelian perangkat

komputer Rp. ………………….. …

m. Biaya lainnya, seperti pembelian alat peraga, media pembelajaran

Rp. ………………….. …

Total Rp. ………………….. … 21 Apakah ada jenis pengeluaran

dana BOS diluar yang disebutkan di atas (nomor 18)?

a. Ada, yaitu: Rp. ……………, untuk keperluan ……………………………….

b. Tidak ada

22 Berapa besar pengeluaran dana BOS untuk kepentingan di luar yang sudah direncanakan?

Rp. ………………… …

23 Apakah rencana penggunaan dana BOS dikordinasikan dengan kegiatan SKPD (Dinas Pendidikan)?

a. Ya, telah dilakukan koordinasi b. Tidak dilakukan koordinasi

Catatan: Pastikan dengan bukti-bukti fisik yang dapat ditunjukkan.

D. PEMBUKUAN DANA BOS

24 Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3)

a. Ada, dan diisi dengan benar b. Tidak ada

25 Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4)

a. Ada, dan diisi dengan benar b. Tidak ada

26 Buku Pembantu Bank (Formulir BOS-K5)

a. Ada, dan diisi dengan benar b. Tidak ada

27 Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS-K6)

a. Ada, dan diisi dengan benar b. Tidak ada

28 Buku Catatan Pengeluaran Harian Bendaraha sekolah

a. Ada b. Tidak ada

Page 62: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

58

29 Jumlah Uang Tunai di

Kas Saat Ini

Rp. …………………………… …

Catatan: Pastikan dengan bukti-bukti fisik yang dapat ditunjukkan.

E. BUKTI PENGELUARAN DANA

30 Bentuk bukti a. Kwitansi b. Amprah c. Bon Faktur d. …………………

a. Ada b. Tidak ada a. Ada b. Tidak ada a. Ada b. Tidak ada a. Ada b. Tidak ada

… … … …

31 Pengesahan Bukti dari Kepsek

a. Disyahkan b. Tidak disyahkan

32 Arsip bukti a. Ada dan disimpan dengan baik b. Tidak ada

33 Penyimpanan Bukti a. Disimpan dengan baik dan rapi b. Tidak disimpan dengan baik dan rapi

F. PELAPORAN DANA BOS

34 Realisasi Pengeluaran (Formulir BOS-K7)

c. Sesuai dengan rencana penggunaan d. Tidak sesuai dengan rencana penggunaan

Jika tidak sesuai, sebutkan alasannya? ………………………………………………………… …………………………………………………………

35 Pengesahan pengeluaran dana BOS dari Kepsek, Komite Sekolah dan Bendahara

c. Ada, lengkap dengan stempel d. Tidak lengkap

36 Pengaduan yang diterima dari Masyarakat tentang dana BOS?

a. Ada, yaitu:………………………………………….

b. Tidak ada

37 Catatan Kejadian Penting Lain

a. Ada, yaitu:…………………………………………. b. Tidak ada

Page 63: LAPORAN KAJIAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN DANA BOS … BOS kecil(1).pdf · BOs, serta pengggunaan buku pembantu kas dan buku pembantu pajak pajak; (3) Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

59

G. PRESTASI YANG DICAPAI SEKOLAH

38. Apa saja prestasi Akademik dan Non Akademik yang telah dicapai sekolah ini?

Prestasi bidang Akademik Tingkat (Nas/Prov/Kota)*

Juara ke Tahun

a Olimpiade sains b Lomba …………………. c ……………………………. d ……………………………. e …………………………….

Prestasi bidang nonakademik a ……………………………… b ……………………………… c ……………………………… d ……………………………… e ……………………………… * Catatan: Nas = nasional; Prov = provisi; Kota = kota Medan.

39. Dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru atau MGMP, produk apa saja yang telah dibuat para guru (kelompok guru) sekolah ini? a. Buku = …………… buah b. Modul = ………….. buah c. LKS = ………….. buah d. Lainnya (sebutkan) …………………….. 40. Apakah para guru di sekolah telah menyusun dan memiliki perangkat pembelajaran sebagaimana yang diharapkan? a Silabus setiap mata pelajaran a. Sudah, ………. %

b. Belum …

b RPP setiap mata pelajaran a. Sudah, ……… % b. Belum

c LKS a. Sudah, ……… % b.Belum

d Kumpulan Soal a. Sudah, ……… % b.Belum

Medan, …………………… 2012

Mengetahui: KepalaTim Monitoring dan Evaluasi, Kepala Sekolah …………. ……………………………………. ………………………………