31
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA UJI KARBOHIDRAT LABORATORIUM KIMIA ORGANIK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat 1.2 Dasar Teori I.2.1 Karbohidrat Karbohidrat yang merupakan polimer alam (bio polimer) adalah polisakarida. Polisakarida terbentuk dari monomer – monomer monosakarida yang bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan glikosida dalam reaksi polimerisasi kondensasi. Monosakarida + Monosakarida + . . . → Polisakarida + H 2 O Karbohidrat merupakan polihidroksil aldehida atau keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila hidroksil. Nama D3 PETRO & OLEO KIMIA POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Laporan Karbohidrat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Karbohidrat

Citation preview

Page 1: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui sifat-sifat dari karbohidrat dan menentukan waktu yang

dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat

1.2 Dasar Teori

I.2.1 Karbohidrat

Karbohidrat yang merupakan polimer alam (bio polimer) adalah

polisakarida. Polisakarida terbentuk dari monomer – monomer

monosakarida yang bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan

glikosida dalam reaksi polimerisasi kondensasi.

Monosakarida + Monosakarida + . . . → Polisakarida + H2O

Karbohidrat merupakan polihidroksil aldehida atau keton atau

senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila hidroksil. Nama

karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari

golongan ini mempunyai rumus empiris yang menunjukkan bahwa

senyawa tersebut adalah karbon “hidrat”, dan yang memiliki nisbah

karbon terhadap hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1:2:1. Sebagai

contoh rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6 atau dapat ditulis

sebagai C6(H2O)6. Walaupun karbohidrat yang umum sesuai dengan

rumus empiris tersebut namun yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini

dan beberapa yang lain lagi juga mengandung nitrogen, fosfor, atau

sulfur.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 2: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

Terdapat 3 jenis karbohidrat :

1) Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena

tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida larut di dalam air dan

rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula. Penamaan

kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga

jenis monosakarida yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan

galaktosa.

a. Glukosa

Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun

dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-

buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di

dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan

amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa dijumpai di

dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi

sebagai penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan

tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula Darah sekitar 80-

120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal

disebut hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita

Diabetes Mellitus.

b. Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan

jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada

mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di

dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

c. Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa

yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari

laktosa.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 3: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

2) Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada

bahan makanan disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa

dan laktosa.

a. Sukrosa

Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari,

sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula

pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul

monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu

molekul fruktosa.

b. Maltosa

Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri

dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari

hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya

lebih enak dan nikmat.

Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air

panas):

Amilosa

- Larut dengan air panas -mempunyai struktur rantai

lurus

Amilopektin

- Tidak larut dengan air panas -mempunyai sruktur

rantai bercabang

Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada

serelia; Contohnya beras, semakin kecil kandungan amilosa

atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat

nasi tersebut.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 4: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

c. Laktosa

Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri

dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa

kurang larut di dalam air. Laktosa dapat menimbulkan

intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim

laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa

berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai pada bayi, anak dan

orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara menetap.

Gejala yang sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan

kejang perut. Defisiensi laktase pada bayi dapat menyebabkan

gangguan pertumbuhan, karena bayi sering diare. Terapi diit

dengan pemberian formula rendah laktosa seperti LLM,

Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas

Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu

lama (maksimum tiga bulan), karena laktosa diperlukan untuk

pertumbu ban sel-sel otak. Setelah tiga bulan, laktosa diberikan

secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan anak.

3) Polisakarida

Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat

mengandung lebih dari 60.000 molekul monosakarida yang

tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida

rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan

disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga) jenis yang ada

hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.

a. Amilum (zat pati)

Merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di

seluruh penduduk dunia, terutama di negara seclang

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 5: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan

pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga

mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi

penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk

simpanan bagi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang

dijumpai pada umbi dan akarnya.Amilum tidak larut di dalam

air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan

yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut

"gelatinisasi".

b. Dekstrin

Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum.

Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air,

denganjodium akan berubah menjadi wama merah.

c. Glikogen

Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari

ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut

dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan

warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan

ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor

mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat

selama post mortum. Glikogen disimpan di dalam hati dan otot

sebagai cadangan enersi, yang sewaktu-waktu dapat diubah

kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan.

d. Selulosa

Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa merupakan bagian

yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa

tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada

enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna,

selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 6: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

memperbesar volume dari faeses, sehingga akan memperlancar

defekasi.

I.2.2 Cara Pengujian Karbohidrat

1) Uji Molish

Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisis menjadi

monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi atau

furfural atau hidroksi metal fural. Furfural dengan alfa neftol akan

berkondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna ungu,

kemudian warna ungu yang terbentuk cincin pada batas antara larutan

karbohidrat dengan asam sulfat.

2) Uji Seliwanoff

Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa menjadi furfural

lebih cepat dibandingkan monosakarida aldosa. Aldosa bereaksi

negative pada uji ini dan membentuk senyawa kompleks berwarna

merah.

3) Uji Benedict

Gula reduksi dengan larutan benedict akan terjadi reaksi dan

dihasilkan endapan berwarna merah dari koproksida.

O O

R−C−H+CuO→C u2+R−C−OH

4) Uji Fehling

Larutan fehling yang terdiri dari kupsi sulfat Na-K dan

natrium hidroksida dengan gula reduksi dipanaskan akan terbentuk

endapan yang berwarna hijau, kuning-orange atau merah tergantung

gula reduksinya. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa gula produksi

mampu merediksi Cu2+.

O O

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Cu2+ (aq) + R-C-H (Aq) R – C – OH(Aq) + Cu2O (s)

// //

Page 7: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

5) Uji Tollens

Dengan menggunakan produksi Tollens, gula produksi

identifikasi dengan adanya endapan berbentuk cermin perak didalam

larutan. Hal ini terjadi karena gula produksi dapat mereduksi Ag+

dalam pereaksi tollens (Ag(NH3)2+) menjadi endapan perak menurut

reaksi berikut :

O O

6) Uji Iodin

Karbohidrat golongan polisakarida akan membentuk reaksi

dengan larutan iodin dan memberikan warna spesifik bergantung pada

jenis karbohidratnya. Amilisa dengan iodin akan berwarna biru,

amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet. Glikogen

maupun dextrin dengan iodin akan berwarna merah coklat.

O O

I.2.3 Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air

(H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−)

melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk

memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Endapan merah bata

Ag(NH3)2+

(Aq) + R – C – H (Aq) R – C- OH (Aq) + Ag (S) + NH3 (g)

// //

R – C – H + I2 + HCl R – C – OH + HI + 2H2O

Page 8: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata "hidrolisis" berasal

dari bahasa Yunani hydro "air" + lysis "pemisahan".

Hidrolisis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak

terpecah menjadi dua senyawa baru. Biasanya hidrolisis terjadi saat

proses pencernaan karbohidrat. Biasanya hidrolisis merupakan proses

kimia yaitu penambahan satu molekul air ke zat kimia. Kadang-kadang

penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air berpisah menjadi

dua bagian. Pada reaksi semacam ini, satu pecahan dari molekul target

(atau molekul induk) mendapat sebuah ion hidrogen.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 9: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

BAB II

METODOLOGI

II.1 Alat dan Bahan

II.1.1 Alat yang digunakan

1) Gelas kimia 250 ml

2) Tabung reaksi

3) Pipet tetes

4) Pipet volume

5) Pipet ukur

6) Batang Pengaduk

7) Stopwatch

8) Spatula

9) Hot plate

10) Erlenemyer

11) Bulp

12) Neraca digital

13) Labu ukur 100 ml

14) Kertas Lakmus

15) Magnetic Stirer

II.1.2 Bahan yang digunakan

1) Tepung beras

2) HCl pekat

3) Larutan I2

4) Larutan Fehling

5) Aquadest

6) Sukrosa 5%

7) Natrium karbonat 5%

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 10: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

II.2 Prosedur Kerja

II.2.1Hidrolisis Disakarida

1) Memasukkan larutan sukrosa 5 % ke dalam tabung reaksi sebanyak 10

ml dan 10 tetes HCl pekat.

2) Memanaskan diatas hot plate sampai mendidih sambil diaduk.

3) Menetralkan dengan natrium karbonat 5 % (menggunakan kertas lakmus

sebagai petunjuk).

4) Hasil hidrolisis diuji dengan larutan Fehling.

II.2.2 Hidrolisis Polisakarida

1) Menimbang 0,2 gram tepung beras dan melarutkannya dengan aquadest.

2) Memasukkan larutan tersebut ke dalam erlenmeyer dan menambahkan

aquadest hingga 200 mL dan 10 mL HCl pekat.

3) Memanaskan larutan tersebut di atas hot plate.

4) Setiap 5 menit, diambil 1 ml larutan dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi.

5) Selanjutnya larutan tersebut diuji dengan dua tetes I2.

6) Mencatat perubahan warna yang terjadi (perubahan warna dicatat setiap

interval waktu 5 menit).

7) Mencatat hidrolisis sampai tidak berwarna lagi (kuning muda).

8) Lakukan prosedur diatas dengan membedakan kecepatan stirer.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 11: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

II.3 Diagram Alir

III.1.1 Hidrolisis Disakarida

III

III.1.2 Hidrolisis Polisakarida

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

larutan

larutan

larutan

Fehling BFehling A

didihkan Lakmus merah

10 tetes HCl pekat10 ml sukrosa 5%

Natrium karbonat 5%

Larutan

Diuji dengan 2 tetes I2

Larutan

1 ml setiap menit

Aquades 200 ml + 10 ml HCl pekat

±0,2 gram tepung beras

Page 12: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Data Pengamatan

III.1.1 Hidrolisis Disakarida

NO PERLAKUAN PENGAMATAN

1 Hidrolisis Larutan Sukrosa 5% (+HCl pekat)

Tidak terjadi perubahan ; larutan tetap bening

2 Penetralan dengan Na2CO3 pH menjadi 7 (netral)

3 Pengujian dengan Fehling A Larutan berubah menjadi biru

4 Pengujian dengan Fehling B

Larutan berubah menjadi merah bata (+endapan merah bata)

III.1.2 Hidrolisis Polisakarida

Sampel : Tepung Beras

NO Massa (gram) Kecepatan Putaran Stirer

Waktu (Menit)

Warna Dominan

1 0,2017 Skala 5 150 HitamSampel : Tepung Kanji

NO Massa (gram) Kecepatan Putaran Stirer

Waktu (Menit)

Warna Dominan

1 0,2058 Skala 2 90 Hitam2 0,2022 Skala 3 90 Hitam3 0,2048 Skala 4 80 Hitam4 0,2014 Skala 5 80 Hitam

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 13: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

III.2 Pembahasan

Pada praktikum kal ini, dilakukan pengujian sifat-sifat karbohidrat melalui

proses hidrolisis karbohidrat jenis disakarida dan polisakarida serta menentukan

waktu yang dibutuhkan untuk menghidrolisis karbohidrat tersebut. Pada percobaan

ini, karbohidrat jenis disakarida yang digunakan adalah sukrosa 5% dan karbohidrat

jenis polisakarida yang digunakan adalah tepung beras.

Pada pengujian yang pertama, sampel yang digunakan adalah karbohidrat

jenis disakarida yaitu sukrosa 5%. Namun sebelum diuji, tepung beras perlu

dihidrolisis terlebih dahulu. Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul

air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH-) melalui proses

kimia. Reaksi hidrolisis sukrosa adalah sebagai berikut :

C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6

Pada percobaan ini ditambahkan HCl pekat pada sampel bertujuan untuk

mengaktifkan air karena larutan HCl mempunyai ion H+ dan sebagai katalisator

sehingga hidrolisis disakarida dapat lebih cepat. Katalis adalah zat yang

mempercepat reaksi kimia tanpa ikut terpakai dalam reaksi itu. Sebelum dilakukan

pengujian fehling, larutan sukrosa perlu dinetralkan karena adanya penambahan HCl

pada awal hidrolisis tadi. Penetralan ini menggunakan larutan Na2CO3 5%. Pengujian

fehling baru dilakukan setelah pH larutan 7 (netral). Uji fehling ini bertujuan untuk

mengidentifikasi adanya monosakarida yang terkandung dalam karbohidrat tersebut.

Oleh karena itu, hidrolisis dilakukan sehingga sukrosa 5% yang merupakan

karbohidrat jenis disakarida dapat berubah menjadi karbohidrat yang lebih sederhana

yakni monoskarida. Pengujian fehling ini menggunakan 2 pereaksi yakni fehling A

dan fehling B. Fehling A terdiri dari CuSO4 dalam air ,sedangkan larutan fehling B

terdiri dari larutan garam Kna tartarat dan NaOH dalam air. Kedua macam larutan ini

disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 14: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

karbohidrat. Pada penambahan pereaksi fehling A terjadi perubahan warna larutan

dari

bening ke biru dikarenakan gula reduksinya. Gula reduksi adalah gula yang

mempunyai kemampuan untuk mereduksi. Hal ini dikarenakan adanya gugus aldehid

atau keton bebas. Pada penambahan fehling B terjadi endapan merah bata, warna

merah bata yang terbentuk disebabkan oleh maltosa dan glukosa memiliki gugus

aldehid yang bebas sehingga dapat mereduksi ion-ion tembaga (Cu) yang terdapat

pada larutan fehling menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Cu2O (endapan

merah bata) yang terbentuk ini merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan

asam karboksilat. Reaksi yang terjadi dalam uji fehling :

Pada pengujian yang kedua, sampel yang digunakan adalah karbohidrat jenis

polisakarida yaitu tepung beras. Namun sebelum diuji, tepung beras perlu dihidrolisis

terlebih dahulu. Dengan hidrolisis ini, polisakarida (tepung beras) akan terhidrolisis

atau terurai menjadi karbohidrat yang lebih sederhana baik disakarida maupun

monosakarida. Pada percobaan ini pula ditambahkan HCl pekat pada sampel

bertujuan untuk mengaktifkan air karena larutan HCl mempunyai ion H+ dan sebagai

katalisator sehingga hidrolisis polisakarida dapat lebih cepat.. Setelah itu dilakukan

pemanasan yang bertujuan agar pati dapat menyerap air sehingga terjadi reaksi

gelatinasi (berkurangnya viskositas) sehingga dapat larut dalam air, dengan reaksi

sebagai berikut :

(C6H10O5)n + n H2O nC6H12O6

Metode yang digunakan dalam pengujian ini ialah metode uji iodin. Uji iod bertujuan

untuk mengidentifikasi polisakarida. Reaksi antara polisakarida dengan iodin

membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks

(melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai

pendek seperti disakarida dan monosakarida tidak membentuk struktur heliks

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 15: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin. Reagent yang digunakan adalah larutan

iodin yang merupakan I2 terlarut dalam potassium iodida.

Pada awal pengujian yang dilakukan setiap 5 menit sekali pada larutan tepung

beras, didapat bahwa warna yang terdeteksi pada sampel setelah ditetesi larutan iodin

adalah coklat kemerahan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya salah satu jenis

dekstrin yakni eritrodekstrin yang terkandung pada tepung beras. Kandungan utama

dari polisakarida (tepung beras) yaitu pati/amilum terdeteksi di menit ke-20 sampai

35. Terbentuk warna kehitaman yang mengindikasikan adanya pati/amilum dalam

tepung beras. Ini dikarenakan pati terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai

heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi tiap unit glukosanya. Bentuk ini

menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang masuk

kedalam spiralnya. Kemudian kembali terdeteksi warna coklat kemerahan yang

merupakan indikasi adanya eritrodekstrin yang terkandung dalam tepung beras.

Setelah itu warna dari sampel yang diuji cenderung berubah menjadi oranye hingga

akhirnya kuning muda (tidak bereaksi dengan iodin). Ini dikarenakan ikatan antara

iod dan amilum berupa ikatan semu karena dapat putus saat dipanaskan dan

terbentuk kembali pada saat didinginkan. Apabila dipanaskan rantai amilum akan

memanjang sehingga iod mudah terlepas, sama halnya ketika didinginkan, rantai

pada amilum akan mengerut sehingga iod kembali terikat dengan amilum. Hal ini

karena kemampuan menghidrolisis sehingga amilum berubah menjadi glukosa. Tidak

hanya glukosa, warna kuning muda mengindikasikan hasil hidrolisis polisakarida

menjadi karbohidrat yang lebih sederhana yakni berturut-turut membentuk

akroodekstrin, maltosa, dan glukosa yang memberi warna kuning muda (tidak

bereaksi dengan iodin) pada pengujian iodin.Pada pengujian dengan menggunakan

tepung kanji, karbohidrat yang terdeteksi dengan pengujian iodin cenderung sama

beserta urutan terdeteksinya. Namun pada awal hidrolisis terdapat endapan yang

terbentuk. Ini merupakan sisa-sisa butir amilum yang belum terhidrolisis secara

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 16: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

sempurna. Pada percobaan ini pula, dilakukan perbedaan perlakuan antara 4 sampel

yang berbeda yakni pada kecepatan putaran stirer. Dari grafik, dapat dilihat dari

waktu hidrolisis polisakarida (tepung beras) menjadi monosakarida (glukosa) yang

terindikasi dengan warna kuning muda pada uji iodin, skala dengan kecepatan

putaran lebih besar cenderung menghidrolisis polisakarida (tepung kanji) lebih cepat

dibandingkan kecepatan putaran stirer lainnya. Ini artinya proses hidrolisis pada

sampel dengan kecepatan putaran lebih besar lebih cepat dalam mengurai

pati/amilum (polisakarida) menjadi glukosa (monosakarida) dibandingkan sampel

dengan kecepatan putaran lainnya. Hal ini dikarenakan kecepatan stirer yang lebih

besar memudahkan rantai polisakarida untuk lepas pada proses hidrolisis lebih cepat

akibat panas yang disebar pada wadah lebih merata mengenai seluruh bagian dari

karbohidrat yang dihidrolisis.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Skala 2 Skala 3 Skala 4 Skala 574

76

78

80

82

84

86

88

90

92 90 90

80 80

Grafik Kecepatan Hidrolisis Polisakarida

Kecepatan Putaran Stirer

Wak

tu (M

enit)

Page 17: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1) Glukosa merupakan gula reduksi yang dapat mereduksi Cu2+ pada uji

fehling.

2) Tepung beras dan tepung kanji memiliki penyusun utama yakn

pati/amilum yang terindikasi berwarna kehitaman pada uji iodin.

3) Waktu hidrolisis tepung beras adalah 155 menit sedangkan waktu

hidrolisis tepung kanji adalah 85 – 110 menit.

4) Semakin besar kecepatan putaran stirer maka semakin cepat waktu yang

dibutuhkan untuk menghidrolisis dari karbohidrat jenis polisakarida.

IV.2 Saran

1. Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya mencoba untuk menguji karbohidrat dengan menggunakan karbohidrat lainnya seperti laktosa maupun glikogen serta metode pengujian kualitatif lainnya seperti uji seliwanoff maupun uji benedict.

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 18: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

DAFTAR PUSTAKA

Day Jr., R.A. dan A.L. Underwood. 1988. Analisa Kimia Kualitatif. Edisi ke 4. Diterjemahkan oleh: R.Soendoro. Jakarta: Erlangga

Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper. Edisi 27. Diterjemahkan oleh: Brahm Pendit. Jakarta: EGC

Subandiyono. 2009. Nutrisi Ikan. Semarang: Universitas Diponegoro

Sulistyowati, Eddy. 2010. Diktat Kuliah Biokimia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Samarinda: Politeknik Negeri Samarinda

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Page 19: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

LAMPIRAN

Page 20: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

GAMBAR ALAT

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Gelas Kimia Tabung Reaksi

Pipet Tetes Pipet Ukur

Stopwatch Batang Pengaduk

Pipet Volume

Page 21: Laporan Karbohidrat

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA

UJI KARBOHIDRAT

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

D3 PETRO & OLEO KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Spatula Hot Plate

Bulp Erlenemyer Neraca Digital

Kertas Lakmus Magnetic Stirer