Upload
endah-risky-gustiyanti
View
10
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
case
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
Malpresentasi merupakan bagian terendah janin yang berada di bagian segmen bawah
rahim, bukan bagian belakang kepala sedangkan malposisi merupakan penunjuk (presenting
part) tidak berada di anterior.
Malposisi juga dapat didefinisikan yaitu posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan
ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu dan malpresentasi merupakan semua
presentasi lain dari janin selain presentasi veteks.
Persalinan normal dapat terjadi apabila terpenuhi keadaan –keadaan tertentu dari faktor-
faktor persalinan diantaranya jalan lahir (passage), janin (passanger), dan kekatan (power). Pada
saat persalinan , hubungan antara janin dan jalan lahir sangatlah penting untuk diperhatikan oleh
karena menentukan mekanisme dan prognosis persalinanya.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S Nama suami : Tn. P
Umur : 23 tahun Umur : 22 tahun
Alamat : jatiseeng kidul
CM : 753961
Pekerjaan : IRT
Bangsa : ndonesia
Agama : islam
Status :menikah
Masuk RS : 5 desember 2014
ANAMNESIS
Pasien datang ditemani oleh bidan J. pukul 17.15 pada tanggal 5 desember 2014 G1P0A0 gravida aterm dengan preeklamsi berat dan letak lintang Pasien mengatakan bahwa mules masih jarang dan belum keluar cairan Pasien pernah melakukan ANC dengan rutin ke bidan dan sudha pernah USG dengan
hasil hamil 38 minggu dengan letak lintang. Pasien tidak menggunakan kontrasepsi sebelumnya Pasien mengaku kaki membengkak saat usia kehamilan 8 bulan. Riwayat hipertensi disangkal pasien Riwayat alergi disangkal pasien HPHT : 28-2-2014 TP : 7-12-2014 Penderita mengaku riwayat mual dan muntah Riwayat BAB/BAK biasa Menikah 1 kali
STATUS PRAESENS
Keadaan umum : sedang kesadaran : CM Tekanan darah : 180/100
Respirasi : 22 x/menit nadi : 84x/menit suhu : 36,4 C
Konjungtiva : ananemis sclera : ikterik (-) Ekstremitas :edema (+)
Kepala : simetris
Mata : konjungtiva ananemis sclera tidak ikterik
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : tidak ada kelainan
Tenggorokan : T1-T1
Leher : pembesaran Kelenjar Getah Bening tidak ada
Dada : simetris kanan – kiri
Paru – paru : vesikuler, wheezing – rhonki –
Jantung : bunyi jantung normal s1-s2
Abdomen : cembung gravida
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada varises, tidak ada edema
Reflek : reflek fisiologis normal, reflek patologis tidak ada
STATUS OBSTETRIK
Pemeriksaan luar
Inspeksi : flour (-), tidak ada kelainan
TFU : 33 cm
Letak janin : oblique.
BJA : 146 X /menit
Stabilitas haemodinamik
- Pemasangan kateter
Pemeriksaan dalam
Diagnose
G1P0A0 23 tahun, 39-40 minggu, presentasi oblique. Tunggal hidup
Sikap
Rencana operasi Sectio Cesaria
Follow up
S
O ku : sedang kesadaran : CM
T: 130/90mmHg
N:80x/menit
R:20x/menit
S:36,2 C
A P1A0 Partus Maturus section cesaria ai letak oblique + giant baby
P asi
S
O ku : sedang kesadaran : CM
T: 150/90mmHg
N:80x/menit
R:20x/menit
S:36,2 C
A P1A0 Partus Maturus section cesaria ai letak oblique + giant baby
P asi
BAB III
PEMBAHASAN
Malpresentasi merupakan bagian terendah janin yang berada di bagian segmen bawah rahim,
bukan bagian belakang kepala sedangkan malposisi merupakan penunjuk (presenting part) tidak
berada di anterior.
Malposisi juga dapat didefinisikan yaitu posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan ubun-
ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu dan malpresentasi merupakan semua
presentasi lain dari janin selain presentasi veteks.
Persalinan normal dapat terjadi apabila terpenuhi keadaan –keadaan tertentu dari faktor-faktor
persalinan diantaranya jalan lahir (passage), janin (passanger), dan kekatan (power). Pada saat
persalinan , hubungan antara janin dan jalan lahir sangatlah penting untuk diperhatikan oleh
karena menentukan mekanisme dan prognosis persalinanya.
Dalam keadaan normal presentasi janin adalah belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun
kecil posisi transversal (saat masuk pintu atas panggul), dan posisi anterior (setelah melewati
pintu tengah panggul),. Dengan presentasi tersebut, kepala janin akan masuk panggul adlam
ukuran terkecilnya (sirkumferensia suboksipitobregmatikus). Hal tersebut dicapai bila sikap
kepala janin fleksi. Sikap yang tidak normal akan menimbulkan malpresentasi pada janin dan
kesulitan persalinan terjadi oleh karena diameter yang harus melalui panggul menjadi lebih
besar.
Sikap ekstensi ringan akan menjadikan presentasi puncak kepala (dengan penunjuk ubun-ubun
besar), ekstensi sedang akan menyebakan presentasi dahi (dengan penunjuk sinsiput), dan
ekstensi maksimal menjadikan presentasi muka (dengan penunjuk dagu). Apabila janin dalam
keadaan malpresentasi atau malposisi, maka dapat terjadi persalinan yang lama atau bahkan
macet.
B. Etiologi
1. Faktor Maternal dan Faktor Uterus
a. Panggul sempit. Ini merupakan faktor terpenting.
b. Perut ibu yang pendulans. Oleh karena memungkinkan uterus dan janin “jatuh” ke depan maka
dapat terjadi kesukaran dalam penurunan bagian terendah.
c. Neoplasma. Fimbromioma uteri dan cystoma ovarii dapat menghalangi jalan masuk ke
panggul.
d. Kelainan uterus. Pada uterus bicornis, cornu yang tidak hamil dapat menghambat persalinan
cornu yang hamil.
e. Kelainan letak dan besarnya plasenta. Keadaan-keadaan seperti plasenta previa disertai dengan
kedudukan janin yang tidak baik.
2. Faktor Janin
a. Bayi yang besar.
b. Kesalahan dalam polaritas janin, misalnya pada presentasi bokong atau letak lintang.
c. Putaran paksi dalam yang abnormal. UUK berputar ke belakang atau tidak berputar sama
sekali.
d. Sikap janin yang tidak fleksi tetapi ekstensi.
e. Kehamilan ganda.
f. Kelainan janin, seperti hydrocephalus dan anencephalus.
g. Hidramnion. Banyaknya air ketuban yang berlebihan memungkinkan janin leluasa bergerak
sehingga dapat menempati kedudukan yang abnormal
C. Pengaruh-Pengaruh Malpresentasi
1. Pengaruh terhadap persalinan Adaptasi bagian terendah janin dengan cervix dan panggul yang
kurang simetris merupakan salah satu faktor yang mengurangi efisiensi persalinan.
a. Insidensi disproporsi fetopelvik lebih tinggi.
b. Kontraksi uterus cenderung melemah dan tidak teratur.
c. Sering terjadi partus lama.
d. Dapat terjadi cincin retraksi patologis, dan dapat berakhir dengan rupture segmen bawah
rahim.
e. Pembukaan servik terjadi perlahan-lahan dan tidak lengkap.
f. Bagian terendah tetap tinggi.
g. Sering terjadi ketuban pecah awal.
h. Kebuttuhan akan tindakan operatif lebih tinggi.
2. Pengaruh pada ibu
a. Oleh karena diperlukannya kerja otot uterus dan perut yang lebih besar, dan oleh karena
persa;inan seringkali berjalan lama sehingga kurang istirahat dan makan minum, maka biasa
terjadi kelelahan dan kehabisan tenaga.
b. Perineum dan jaringan lunak teregang, sehingga lebih banyak terjadi robekan.
c. Perdarahan lebih banyak, berasal dari:
1) Robekan uterus, serviks dan vagina
2) Ibu yang kehabisan tenaga dapat menimbulkan atonia uteri
d. Insidensi infeksi lebih tinggi
1) Ketuban pecah awal
2) Perdarahan banyak
3) Kerusakan jaringan.
4) Pemeriksaan vagina dan rectum yang lebih sering.
3. Pengaruh pada janin
a. Janin tidak sempurna menyesuaikan diri dengan panggul sehingga lebih sulit melewati
panggul dan menyebabkan moulage yang berlebihan.
b. Persalinan yang lama berpengaruh lebih berat untuk janin, mengakibatkan insidensi anoxia,
kerusakan otak, asfiksia, dan kematian intrauterine yang lebih tinggi.
c. Insidensi tindakan operatif yang lebih tinggi memperbesar bahaya trauma pada bayi.
d. Tali pusat menumbung lebih sering terjadi dibanding pada kedudukan normal.
Macam-macam Malposisi dan Malpresentasi
1. Presentasi Puncak Kepala
Presentasi puncak kepala dapat terjadi karena kepala bayi tidak melakukan flexi maupun
ekstensi, ubun-ubun kecil dan dahi sama tingginya di dalam panggul. Bagian terendahnya adalah
puncak kepala (vertex). Diameter terendahnya adalah diameter occipitofrontalis yang panjangnya
11.0 cm, lebih panjang daripada diameter suboccipitobregmatica yang lebih menguntungkan
yakni 9.5 cm dengan demikian kemajuan persalinan lebih lambat dan sedikit lebih sering terjadi
persalinan tak maju. Kebanyakan sikap ini bersifat sementara, kalau sudah turun kepala akan
flexi. Kadang-kadang terjadi ekstensi menjadi presentasi dahi atau muka
2. Presentasi Dahi
Presentasi dahi terjadi manakala kepala janin dalam sikap ekstensi sedang. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba daerah sinsiput yang berada diantara ubun-ubun besar dan
pangkal hidung. Bila menetap, janin dengan presentasi ini tidak dapat dilahirkan oleh karena
besarnya diameter oksipitomental yang harus melalui panggul. Janin dengan ukuran kecil dan
panggulnya berada di posterior atau ukuran panggul yang sedemikian luas mungkin masih dapat
dilahirkan pervagianam. Insidensinya kurang dari 1%, berkisar antara 1:3000 sampai 1:1000.
Presentasi dahi primer yaitu yang terjadi sebelum persalinan mulai jarang dijumpai, kebanyakan
adalah sekunder yakni terjadi setelah persalinan mulai. Seringkali bersifat sementara, dan
kemudian kepala flexi menjadi presentasi belakang kepala atau extensi sempurana menjadi
presentasi muka. Kejadian presentasi dahi meningkat bila didapatkan adanya polihidramnion
(0,4%), berat badan lahir <1500 g (0,19%), prematuritas (0,16%), dan postmaturitas (0,1%).
3. Presentasi Muka
Presentasi muka terjadi apabila sikap janin ekstensi maksimal sehingga oksiput mendekat
ke arah punggung janin dan dagu menjadi bagian presentasinya, dan diameter pada waktu masuk
panggul adalah diameter submentobregmatica sebesar 9,5 cm. Bagian terendahnya adalah bagian
antara glabella dan dagu sedang pada presentasi dahi bagian antara glabella dan bregma. Tetapi
sering juga dijumpai kedudukan diantara keduanya.
4. Presentasi Majemuk
Persentasi majemuk adalah terjadinya prolaps satu atau lebih ekstremitas pada
presentasi kepala taupun bokong (Sarwono 2008). Presentasi majemuk juga dapat diartikan suatu
keadaan dimana bagian kecil janin menumbung disamping bagian besar janin dan bersama-sama
memasuki panggu (Eastman,). Kepala memasuki panggul bersamaan dengan kaki dan/atau
tangan. Prsentasi majemuk juga dapat terjadi manakala bokong memasuki panggul bersamaan
dengan tangan. Dalam pengertian presentasi majemuk tidak termasuk presentasi bokong kaki,
presentasi bahu, atau prolaps tali pusat . Apabila bagian terendah janin tidak menutupi dengan
sempurna pintu ats panggul, maka presentasi majemuk dapat terjadi.