31
Laporan Kasus Hemoragic Post Partum Oleh: Rahman Wahyudin Prereceptor: dr. Msy. Yenny Indriani, Sp. OG

Laporan Kasus HPP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

OBGYN

Citation preview

PowerPoint Presentation

Laporan KasusHemoragic Post PartumOleh: Rahman Wahyudin

Prereceptor: dr. Msy. Yenny Indriani, Sp. OG1BAB IPENDAHULUAN

Perdarahan pasca persalinan/ hemoragik post partum (HPP) adalah perdarahan atau hilangnya darah 500 cc atau lebih yang terjadi setelah anak lahir. Perdarahan dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah lahirnya plasenta

Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia uteri terjadi karena kegagalan mekanisme ini23BAB IITINJAUAN PUSTAKAPerdarahan Pasca Persalinan adalah perdarahan 500 cc atau lebih yang terjadi setelah plasenta lahir. Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian Perdarahan postpartum primerPerdarahan postpartum Sekunder45Etiologi1. Tone Dimished : Atonia uteri2. TissueRetensio plasentaSisa plasentaPlasenta accreta dan variasinya3. TraumaRuptur uterusInversi uterusPerlukaan jalan lahirVaginal hematom4. Thrombin : Kelainan pembekuan darah

Faktor ResikoGrande multiparaPerpanjangan persalinanChorioamnionitisKehamilan multipleInjeksi Magnesium sulfat6DiagnosisPerdarahan yang tidak dapat dikontrolPenurunan tekanan darahPeningkatan detak jantungPenurunan hitung sel darah merah ( hematocrit )Pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan sekitar perineum

Berikut langkah-langkah sistematik untuk mendiagnosa perdarahan postpartum :1. Palpasi uterus : bagaimana kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri2. Memeriksa plasenta dan ketuban : apakah lengkap atau tidak3. Lakukan ekplorasi kavum uteri untuk mencari :a. Sisa plasenta dan ketubanb. Robekan rahimc. Plasenta succenturiata4. Inspekulo : untuk melihat robekan pada cervix, vagina, dan varises yang pecah.5. Pemeriksaan laboratorium : bleeding time, Hb, Clot Observation test dan lain-lain.

7Menajemen Pendarahan Post Partum

Tujuan utama pertrolongan pada pasien dengan perdarahan postpartum adalah menemukan dan menghentikan penyebab dari perdarahan secepat mungkina. Resusitasi dan manajemen yang baik terhadap perdarahanb. Manajemen penyebab hemorraghe postpartum8Syok Hipovolemikgangguan sirkulasi yang mengakibatkan penurunan kritis perfusi jaringan vital atau menurunnya volume darah yang bersirkulasi secara efektif9

10Atonia Uterilemahnya tonus atau kontraksi uterus tidak mampu menutup pendarahan

11Etiologi 1. Overdistention uterus seperti: gemeli makrosomia, polihidramnion, anak terlalu besar atau paritas tinggi.2. Umur yang terlalu muda atau terlalu tua3. Multipara dengan jarak kelahiran pendek4. Partus lama5. Malnutrisi.6. Penanganan salah dalam usaha melahirkan plasenta, misalnya plasenta belum terlepas dari dinding uterus.7. Hipertensi dalam kehamilan (Gestosis).8. Riwayat atonia sebelumnya9.Tindakan operatif dengan anestesi umum yang terlalu dalam.

12Manajemen

13BAB IIILAPORAN KASUSIdentitasNama: Ny. S.MUmur: 34 tahunPekerjaan: IRTAlamat: Ds. Karang Kemiri BelitangAgama: IslamTgl. MRS: 21/9/2014 Pukul 09:45 WIBNo. RM: 115823

AnamnesaKeluhan Utama : Pendarahan setelah melahirkan spontan.

14Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) :Pasien datang ke PONEK RSUD Palembang Bari diantar oleh bidan dengan keluhan mengalami pendarahan setelah melahirkan spontan 3 jam yang lalu. anak ke 3 dengan berat 3100 gr dan Panjang 49 cm dengan diagnosis hemoragik post partum ec susp sisa Plasenta. Menurut Bidan yang mengantar, pendarahan dialami pasien terus menerus setelah melahirkan. kelahiran plasenta 5 menit setelah kelahiran bayi. Saat plasenta lahir keadaan plasenta utuh tetapi pendarahan pervaginam aktif terus menerus dan kontraksi uterus yang kurang adekuat. Jumlah pendarahan cukup banyak sehingga pasien harus berganti sarung sebanyak 5x. Os dirujuk ke RSUD Palembang Bari. Saat tiba di RS. Bari kondisi pasien cukup lemah dengan wajah pucat. Pada tangan kanan terpasang IVFD RL. 15Riwayat Mensturasi:Menarche : 15 tahunSiklus : 28 hariLamanya : 56 hari

TahunJKBBLPBL2006Perempuan3000gr-Spontan pervaginam2010Perempuan 3500gr-Spontan pervaginam2014Laki-laki3100gr-Spontan pervaginamRiwayat Persalinan:16Riwayat Penyakit Dahulu:Asma : (-)Penyakit jantung: (-)Diabetes militus: (-)Penyakit paru-paru: (-)Hipertensi: (-)Alergi obat dan makanan : (-)

Riwayat Penyakit KeluargaAsma : (-)Penyakit jantung: (-)Diabetes militus: (-)Penyakit paru-paru: (-)Hipertensi: (-)Alergi obat dan makanan : (-)17PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran : compos mentisTanda vital : TD: 120/70 mmHgNadi : 122 x/ menitRR : 26 x/ menitT: 36,2oC

Kepala : Mata : konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)Hidung : nafas cuping hidung (-), secret (-)Mulut : tidak ada kelainanTelinga : tidak ada kelainanLeher : tidak ada kelainanThorak : tidak ada kelainanAbdomen : tidak ada kelainanEkstremitas: Acral dingin +18Status obstetriPemeriksaan luar : TFU: Sepusat

Pemeriksaan dalam : Vagina /vulva: tidak ada kelainanOUE : terbuka. Pendarahan tidak aktifDilakukan eksplorasi didapat stool sel. Jaringan tidak ada.

19PEMERIKSAAN LABORATORIUMTanggal 21/9/14 HB: 6,2 gr/dlLeukosit : 21.800/uiTrombosit: 200.000/uiHematocrit: 18%Golongan darah: ORhesus : +Clotting time : 10Bleeding time :2

20DIAGNOSIS BANDINGHemoragik Post Partum ec Atonia UteriHemoragik Post Partum ec Sisa PlasentaHemoragik Post Partum ec Perlukaan jalan Lahir. 21PENEGAKAN DIAGNOSISDari Anamnesis didapatkan Ny. S.M/ 34 th. datang ke Ponek RSUD Palembang Bari dengan keluhan mengalami pendarahan pasca melahirkan sejak 3 jam SMRS. Menurut Bidan yang mengantar, pendarahan dialami pasien terus menerus setelah melahirkan. kelahiran plasenta 5 menit setelah kelahiran bayi. Saat plasenta lahir keadaan plasenta utuh tetapi pendarahan pervaginam aktif terus menerus dan kontraksi uterus yang kurang adekuat. Pemeriksaan fisik: KU : Tampak sakit sedang. Kesadaran: Delirium pada pemeriksaan vital sign TD: 120/70 mmHg Nadi: 122 x/menit. Suhu badan 36,20C.Pemeriksaan fisik spesifik. Konjungtiva anemis +, acral dingin +.Pemeriksaan obstetric : PL: TFU Sepusat. PD: Vulva dan Vagina tidak ada kelainan. OUE Terbuka. Pendarahan Aktif (-). Dilakukan Eksplorasi Uterus didapatkan Stool Cell (+) jaringan (-)Pemeriksaan Laboratorium: Hb: 6,2 gr/dl . Leukosit : 21.800/ui22Diagnosis Kerja P3A0 Post Partus spontan dengan Hemoragik Post Partum ec Atonia uteri

23Diagnosis Kerja Hemoragik Post Partum ec Atonia uteriPenatalaksanaan (PONEK)Observasi Vital sign dan pendarahanCek Labor darah rutin (Hb) cito Rencana Transfusi Darah jika HB< 9IVFD RL + 2 amp oksitosin gtt XX x/m tangan KananIVFD NaCl gtt XX x/m tangan KiriEksplorasi Vagina tidak terdapat sisa plasenta. Stol sel (+)Inj Ceftriaxon 2x1 grInj Dexametason I amp I x orderObservasi urin output pasang kateter

24BAB IVANALISA KASUS

Pasien rujukan datang bersama bidan dalam keadaan delirium, pucat, keluar banyak darah dari vagina. Pasien rujukan datang dengan diagnosis P3 A0 post partus spontan dengan pendarahan susp sisa plasenta. Menurut Bidan yang mengantar, pendarahan dialami pasien terus menerus setelah melahirkan. kelahiran plasenta 5 menit setelah kelahiran bayi. Saat plasenta lahir keadaan plasenta utuh tetapi pendarahan pervaginam aktif terus menerus dan kontraksi uterus yang kurang adekuat. Jumlah pendarahan cukup banyak sehingga pasien harus berganti sarung sebanyak 5x25Pemeriksaan fisik: KU : Tampak sakit sedang. Kesadaran: KOMPOS MENTIS pada pemeriksaan vital sign TD: 120/70 mmHg Nadi: 122 x/menit. Suhu badan 36,20C, konjungtiva anemis +, acral dingin +. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan vital sign tesebut pasien memang tampak lemah, nadi cepat dan acral dingin tetapi tekanan darah pasien dalam batas normal. Pasien sudah bias dikategorikan mengalami syok hipovolemik ringan. Pemeriksaan obstetric : PL: TFU Sepusat. PD: Vulva dan Vagina tidak ada kelainan. OUE Terbuka. Pendarahan Aktif (-). Dilakukan Eksplorasi Uterus didapatkan Stool Cell (+) jaringan (-). Berdasarkan pemeriksaan obstetric vulva dan vagina tidak ada kelainan sehingga HPP ec perlukaaan jalan lahir bisa disingkirkan. Pendarahan aktif (-) sehingga kompresi bimanual atau tamponade tidak perlu dilakukan. Pada pemeriksaan eksploarsi uteru tidak ditemukan sisa plasenta sehingga HPP ec sisa plasenta dapat disingkirkan.

26Tatalaksana pada pasien ini adalah memperbaiki keadaan umum pasien dari keadaaan anemia berat dengan cara melakukan transfusi darah dan observasi keadaan umum, vital sign dan perdarahan27BAB VKESIMPULAN.

Perdarahan pasca persalinan/ hemoragik post partum (HPP) adalah perdarahan atau hilangnya darah 500 cc atau lebih yang terjadi setelah anak lahir. Perdarahan dapat terjadi sebelum, selama, atau sesudah lahirnya plasentaBanyak faktor potensial yang dapat menyebabkan hemorrhage postpartum, faktor-faktor yang menyebabkan hemorrhage postpartum adalah atonia uteri, perlukaan jalan lahir, retensio plasenta, sisa plasenta, kelainan pembekuan darah28leukosit 21.800/uiPada laporan ini di dapatkan kasus Ny SM/34 th/ P3A0/ datang diantar bidan dengan diagnosis HHP ec susp sisa plasenta. Kedaan umum pasien tampak sakit sedang dengan tingkat kesadaran delirium. Vital sign TD: 120/70 mmHg Nadi: 122 x/menit. Suhu badan 36,20C, konjungtiva anemis +, acral dingin +. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan vital sign tesebut pasien memang tampak lemah, nadi cepat dan acral dingin tetapi tekanan darah pasien dalam batas normal. Pasien sudah bias dikategorikan mengalami syok hipovolemik ringan.Pemeriksaan obstetric : PL: TFU Sepusat. PD: Vulva dan Vagina tidak ada kelainan. OUE Terbuka. Pendarahan Aktif (-). Dilakukan Eksplorasi Uterus didapatkan Stool Cell (+) jaringan (-) Pendarahan aktif (-).Pemeriksaan Laboratorium: Hb: 6,2 gr/dl dan29Tatalaksana pada pasien ini adalah memperbaiki keadaan umum pasien dari keadaaan anemia berat dengan cara melakukan transfusi darah dan observasi keadaan umum dan vital sign30DAFTAR PUSTAKASarwono. 2011. Ilmu kebidanan. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Jakarta; IndonesiaYiadom A Y Maame. Postpartum Hemorrhage in Emergency Medicine http://emedicine.medscape.com/article/796785-clinical Akses 23/9/14Atonia Uteri repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24044/4/Chapter %20II.pdf Akses 23/9/14Smith, John R. Postpartum Hemorrhagehttp://emedicine.medscape.com/ article/275038-overviewWiknjosastro, Hanifa, Abdul Bari Saifudin, Triatmojo Rachimhadhi. Ilmu Bedah Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.Jakarta. 2010General Java Online. Maternal & Neonatal Health. OBSTETRIC & NEONATAL EMERGENCY. 2003Walling, D. Anne. American Academy Family of Physician. Risk of Hemorrhage and scarring in placenta accreta. August 1999Saifuddin, Abdul Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta. 2009Gabbe : Obstretics Normal and Problem Pregnancies,4th ed.,Copyright 2002 Churchil Livingstone, Inc.Mochtar Rustam,2008, Sinopsis Obstretis, edisi 2 jilid 1. EGC. JakartaMansjoer Arif . Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke tiga Jilid Pertama , Binarupa Aksara. Jakarta:1996Manuaba, I.B. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri, edisi 1. EGC; Jakarta

31