Laporan Kasus i Dm [ Makalah Bagus ]

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

LAPORAN KASUS I : DIABETES MELITUS

LAPORAN KASUS I : DIABETES MELITUS

KELOMPOK V :

030.09.011 Amelya Lesmana030.10.067 Clavi Hanum PD

030.10.060 Callistus Bruce H030.10.068 Cokorda Putra W

030.10.061 Camila Kamal030.10.069 Cynthia Ayuningtyas

030.10.062 Chairunnisa Kusuma030.10.070 Daniel

030.10.063 Chrisendy Hakim030.10.071 Dela Asrivia Buana

030.10.064 Cindy Herno C030.10.072 Delima Cheryka

030.10.065 Cinta Ayuning Tyas P030.10.073 Denia Mariella C

030.10.066 Cinthya Andini P

JAKARTA 20 September 2010

Pendahuluan

Diabetes Melitus merupakan gangguan endokrin yang paling banyak dijumpai. Gejala-gejala akut diabetes disebabkan oleh efek insulin yang tidak adekuat, karena insulin adalah satu-satunya hormon yang dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Salah satu gambaran diabetes melitus yang paling menonjol adalah peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia).1) Tingkat prevalensi diabetes melitus cukup tinggi. Diduga terdapat sekitar 16 juta kasus diabetes di Amerika Serikat dan setiap tahunnya didiagnosis 600.000 kasus baru. 2)Ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi diabetes melitus bermacam-macam. Meskipun berbagai lesi dengan jenis yang berbeda-beda akhirnya akan mengarah pada insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas penderita diabetes melitus. Manifestasi klinis diabetes melitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolik defisiensi insulin. Pasien-pasien dengan defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal atau toleransi glukosa setelah makan karbohidrat.2)

Laporan KasusMinarsih seorang wanita berusia 27 tahun, bekerja pada sebuah perusahaan swasta sebagai operator, obese, dan tidak pernah berolahraga. Minarsih tidak mempunyai keluarga yang menderita diabete melitus (DM), penyakit jantung dan keadaan serius lainnya. Selama beberapa bulan yang lalu mengeluh sering merasa haus, banyak minum. (polydipsia), sering buang air keci (polyuria), pusing (dizziness), penglihatan kabur (blurred vision), dan kaki sebelah kiri merasa mati rasa/kesemutan (numbness). Minarsih memeriksakan dirinya ke dokter keluarganya (family doctor) dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar gula darah Minarsih sangat tinggi (hiperglikemia) dan dinyatakan menderita DM tipe 2. Minarsih sangat terkejut mendengar hasil pemeriksaan laboratorium tersebut dan oleh dr. Muhlas dia dianjurkan untuk berolahraga dan diet untuk menurunkan berat badan. Seorang teman Minarsih menganjurkan dia menggunakan obat herbal Ephedra untuk menurunkan berat badannya.

PembahasanPada kasus di atas pasien memiliki beberapa permasalahan, yaitu mengeluh sering merasa haus, banyak minum (polydipsia), sering buang air kecil (polyuria), pusing (dizziness), penglihatan kabur (blurred vision), dan kaki sebelah kiri mati rasa/kesemutan (numbness). Selain itu, pasien juga obese dan tidak pernah berolahraga. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar gula darah sangat tinggi dan dinyatakan menderita DM tipe 2.Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat dan ditandai dengan hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerotik dan penyakit vaskular mikroangiopati, dan neuropati. 2) Menurut WHO. The World Health Report 1997 data prediksi perkembangan rata-rata pasien DM di dunia adalah sebagai berikut : 3)

Insulin adalah hormon yang dibentuk oleh sel-sel beta pulau langerhans pankreas dan memiliki efek dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hormon ini menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah. 4) Kadar glukosa plasma puasa normal adalah 70-110 mg/dl dan kadar glukosa plasma postprandial 2 jam < 140 mg/dl. Jika kadar glukosa plasma puasa seseorang >110 mg/dl maka dapat ditegakkan diagnosis orang tersebut menderita DM. 5) Umumnya terdapat dua jenis diabetes melitus, yaitu diabetes melitus tipe 1 (insulin dependent) dan diabetes melitus tipe 2 (non insulin dependent). Perbedaan antara kedua jenis diabetes ini adalah sebagai berikut : 1) KarakteristikDiabetes Melitus tipe 1Diabetes Melitus tipe 2

Tingkat sekresi insulinSedikit sekali/tidak ada Mungkin normal/melebihi normal

Usia awitanAnak-anak/remaja (30 tahun)

Terkait dengan kegemukanTidak Lazimnya terkait dengan obese

Defek dasarDestruksi sel beta pulau langerhans Penurunan kepekaan sel sasaran terhadap insulin (resistensi insulin)

Faktor-faktor risiko DM adalah faktor genetik, Obesitas, Usia, Jenis kelamin, Stres, hipertensi, pola hidup, dan pola makan. 7)Program olahraga terutama untuk pengidap DM tipe 2 adalah intervensi terapetik ketiga untuk DM. Olahraga digabung dengan pembatasan diet akan mendorong penurunan berat badan dan meningkatkan kepekaan insulin. Olahraga bagi penderita diabetes misalnya seperti renang, jogging, dan aerobik. 6)Resistensi Insulin adalah penurunan kepekaan sel-sel sasaran terhadap insulin akibat down regulation (penekanan) reseptor insulin dalam kaitannya dengan kegemukan. Pada orang gemuk yang rentan DM pembebanan pankreas yang berkepanjangan oleh kelebihan kronik zat gizi akan mengalahkan kapasitas sel-sel beta pankreas yang secara genetis sudah lemah. Walaupun sekresi insulin mungkin normal atau sedikit meninggi, gejala insufisiensi insulin tetap timbul karena jumlah insulin masih kurang memadai untuk mencegah hiperglikemia yang nyata akibat penyerapan zat gizi berlebihan. (1)Penggunaan obat herbal ephedra sangat tidak dianjurkan karena mengandung ephedrin yang memiliki efek samping yang sangat berbahaya seperti gelisah, tekanan darah tinggi, sakit kepala, insomnia, stroke, serangan jantung .(8)KesimpulanMinarsih memiliki beberapa gejala DM yaitu sering merasa haus, banyak minum (polydipsia), sering buang air kecil (polyuria), pusing (dizziness), penglihatan kabur (blurred vision), dan kaki sebelah kiri mati rasa/kesemutan (numbness). Minarsih memiliki faktor-faktor risiko DM yaitu pola hidup yang tidak sehat, seperti duduk terus-menerus, makan yang tidak teratur, tidak pernah olahraga, dan obesitas. Dari hasil diagnosis dokter, Minarsih menderita Diabetes Mellitus tipe 2.

DAFTAR PUSTAKA1. Sherwood L. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem.Santoso BI (editor).Ed 2.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2001.p.669-702. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Hartanto H, Susi N, Wulansari P, Mahanani DA (editors). Ed 6.Jakarta : Penerbit Buku Kdokteran EGC;2005.p.1261-633. Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A, Marcellus S, Siti S (editors). Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI;2006.p.18754. Sherwood L. Fisiologi Manusia : dari Sel ke Sistem.Santoso BI (editor).Ed 2.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2001.p.6675. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Hartanto H, Susi N, Wulansari P, Mahanani DA (editors). Ed 6.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC;2005.p.1270-716. Corwin EJ. Buku Saku Patofisiologi.Penerbit Buku-Buku Kedokteran: EGC;2000.p.5557. Noer MS, Waspadji S, Rachman AM, Lesmana LA, Widodo D, Isbagio H, et al (editors).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Ed 3.Jakarta: Balai Penerbit FKUI;1996.p.610-128. Mayoclinic.The Natural Standard Research Collaboration.[Internet].[updated 2010 July 8]. Available from: http://www.mayoclinic.com/health/ephedra/NS_patient-ephedra/DSECTION=safety. Accessed 2010 Sep 3.