Upload
ciput-rapusha
View
226
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Skizofrenia Tak Terinci (F20.3)
Citation preview
LAPORAN KASUS
GANGGUAN JIWA
RSK PURI NIRMALA
Di susun oleh :
Ully Narwastu A. (41130060)
Ni Putu Linda P. (41130076)
Putri Permatasari (41130092)
KELOMPOK 2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2015
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Bapak Sunandar
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA (lulus)
Pekerjaan : -
Agama : Islam
Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : jl. Nogosari Kidul No 6 RT 4/RW 2
No RM : 00.52.88
Tanggal Masuk : 28 Juni 2015
II. 1. SEBAB DIBAWA KE RUMAH SAKIT
Penderita dibawa keluarganya ke Rumah Sakit karena sering marah-marah tanpa sebab bahkan menyerang orang tuanya. Pasien juga tidak mau minum obat selama satu bulan dan suka berbicara sendiri.
2. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Menurut penuturan Pasien, Pasien pertama kali mengalami gangguan jiwa pada tahun 1992 pada saat kelas 3 SMA. Kejadian ini terjadi setelah gitar kesayangannya dihancurkan oleh salah seorang temannya. Pasien bermaksud meminta pertanggung jawaban namun temannya mengancamnya dan mengeroyok. Sejak saat itu pasien merasa takut dan diancam. Kemudian pasien sering marah dan mengamuk tanpa sebab tetapi merasa tidak melakukan. Sejak saat itu paien sudah keluar masuk Rumah Sakit jiwa. Setelah dibawa pulang pasien merasa sembuh sehingga tidak minum obat. Pasien juga mengeluhkan kelelahannya berada disituasi seperti ini. Setelah Ibunya meninggal pasien merasa kasihan kepada Ayahnya dan merasa takut kehilangan Ayahnya. Pasien juga sering melamun memikirkan Ibunya.
Dalam dua minggu terakhir pasien masih merasa ada halusinasi suara dan taktil. Pasien juga mengeluh pandangan kabur, pikiran kalut, dan gelisah. Pada kunjungan kami kedua, pasien mengatakan bahwa pandangannya sudah mulai membaik
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT
Gejala Klinis
6 bulan
Fungsi Peran
III. HAL-HAL YANG MENDAHULUI PENYAKIT
Faktor organik
Sebelum sakit tidak didahului oleh panas tinggi, kejang, trauma kepala dan keracunan
Faktor psikososial
o Faktor predisposisiPola asuh ayah yang kurang baikSosial ekonomi baikRiwayat keluarga +
o Faktor presipitasi
Belum ditemukan
IV. RIWAYAT KELUARGA
Pola keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dimana dua adiknya perempuan dan laki-laki, dibesarkan dan dididik oleh orang tuanya sendiri. Cara mendidik ayah kurang baik, namun pasien sangat dekat dengan ibunya. Hubungan penderita dengan saudara yang lain cukup akrab.
Silsilah keluarga
Ibu pasien positif menderita gangguan jiwa
V. RIWAYAT PRIBADI
1. Latar Belakang Perkembangan Mental
Penderita sejak kecil dibesarkan dan dididik oleh orang tuanya sendiri. Cara mendidik ayah kurang baik, namun pasien sangat dekat dengan ibunya. Hubungan penderita dengan saudara yang lain cukup akrab.
2. Perkembangan Awal
Kesehatan umumnya baik, belum pernah sakit berat, perkembangan seperti anak umumnya.
3. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir SMA
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien tidak bekerja
5. Riwayat Perkembangan Seksual
Penderita belum pernah pacaran. Berpakaian dan berperilaku seperti laki-laki pada umumnya. Kesan tidak ada kelainan perkembangan seksual
6. Sikap Dan Kegiatan Dalam Bidang Moral Dan Spiritual
Pasien tidak taat menjalankan ibadah
7. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah
8. Riwayat Kehidupan Emosional
Sebelum sakit penderita bersifat pemalu, pendiam, dan mudah curiga
9. Hubungan Sosial
Pasien cukup bergaul dan memiliki beberapa teman
10. Kebiasaan
Tidak memiliki kebiasaan minum-minuman keras tapi suka merokok.
VI. PEMERIKSAAN
A. STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : baik, gizi cukup, compos mentis
Tanda Vital :160/100 , N 88 x/ mnt , t=36oC
Kepala : tidak ada kelaian
Leher : tidak ada kelainan
Dada dan Perut : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelaian
B. STATUS NEUROLOGIS
Nervi Kranialis : dalam batas normalRefleks Fisiologis : (+)Refleks Patologis : (-)Kesan : tidak didapatkan kelainan neurologis
C. STATUS PSIKIATRIS
Kesan Umum : Laki-laki bertubuh tinggi, badan tampak ideal, penampilan bersih rapi, ramah, ada beberapa gigi yang sudah tanggal, rambut hitam beruban.
Kesadaran : compos mentisRawat Diri : baikOrientasi O/W/T : baikSikap dan Tingkah Laku : kooperatif, normoaktifProses Pikir
Bentuk Pikir : realistikIsi Pikir : waham curigaProgresi Pikir : relevansi
Roman Muka : cukup mimikAfek : appropriateHubungan Jiwa : mudahPerhatian : mudah ditarik, mudah dicantumGangguan Persepsi : halusinasi visual, auditorik, taktil, Insight : baik
VII. PEMBAHASAN
1. Dengan adanya gejala waham curiga, halusinasi auditorik, taktil, dan visual, maka memenuhi kriteria untuk diagnosis untuk diagnosis Skizofrenia Tak terinci, karena :
- memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
- terdapat waham curiga dan gejala negativ berupa melamun tetapi pembicaraan koheren dan relevan
- tidak adanya perilaku terdirorganisasi atau katatonik
- afek appropriate, rawat diri baik, dan sikap ramah
2. Tidak adanya gejala negativ yang menonjol menyingirkan diagnosis Skizofrenia Residual.
3. Adanya sikap yang ramah dan terbuka, tidak adanya sikap tegang dan berhati-hati menyingkirkan diagnosis Skizofrenia Paranoid.
VIII. DIAGNOSIS
AXIS I : Skizofrenia Tak Terinci (F.20. 3)
AXIS II : Kepribadian Skizoid
AXIS III : tidak ada
AXIS IV : pola asuh ayah yag kasar
AXIS V : GAF 60-51
IX. DIAGNOSIS BANDING
1. Skizofrenia Paranoid (F.20.0)2. Skizofrenia Residual (F.20.5)
X. TERAPI
1. Clorpromazin 2. Haloperidol
XI. PROGNOSIS
Premorbid
1. Riwayat Penyakit Keluarga(+) : jelek2. Pola Asuh Keluarga : jelek3. Kepribadian Premorbid : jelek4. Sosial Ekonomi : baik5. Status Perkawinan : jelek6. Stresor Psikososial : jelek
Morbid
1. Onset Usia Remaja : jelek2. Jenis Penyakit : jelek
Kesimpulan : Dubia ad Malam