Upload
ingwy
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
contoh laporan kasus mcf
Citation preview
LAPORAN KASUS
PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN CONGESTIVE HEART FAILURE
Disusun Oleh
NAMA : Queen Elsayovita
NIM : G1B113016
Dosen Pembimbing
Ns. Nurhusna, S. Kep. M. Kep
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2015/2016
PENGKAJIAN
Tgl Pengkajian : Kamis, 12 Mei 2016Jam Pengkajian : 11.00 WIBRuang/Kelas : Ruang 2 Kelas 3
No. Registrasi :746842Tgl MRS : 12 Mei 2016
I. IDENTITAS
1. Identitas PasienNama : Tn. SUmur : 50 tahunJenis Kelamin : Laki-laki Agama : IslamPendidikan : SLTPPekerjaan : Petani Gol. Darah : BAlamat : RT 10, Adipura
Kencana, Bahar selatan
2. Identitas Penangggung JawabNama : RiskiUmur : 27 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamPekerjaan : WiraswastaAlamat : RT 10, Adipura
Kencan, Bahar Selatan
Hubungan dengan Klien :Anak
II. KELUHAN UTAMA1. Keluhan Utama saat MRS :
Klien mengeluh sesak napas setiap habis batuk sejak 2 hari yang lalu, klien merasa dadanya terasa sesak dan sulit bernapas disertai dengan pembekaan pada kedua kaki
2. Keluhan Utama saat PengkajianKlien mengeluh sesak napas setiap setelah batuk, tetapi sesak yang dirasakan sedikit berkurang setelah menggukan bantuan oksigen, serta kaki yang masih bengkak.
III. DIAGNOSA MEDIS Congestive Heart Failure
IV. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan SekarangKlien datang ke IGD dengan keluhan mengalami sesak napas, nyeri dada setelah batuk dan ektremitas yang bengkak sejak 2 hari yang lalu, dengan TD saat masuk 110/70 mmHg dan bunyi jantung Gallop. Pemeriksaan GCS = 15, E (4) M (6) dan V (5).
2. Riwayat Kesehatan Yang laluKlien mengatakan sudah ke-14 kalinya masuk rumah sakit dengan gejala yang sama dan terakhir masuk rumah sakit sekitar 11 bulan yang lalu. Dan klien memiliki riwayat hipertensi lama
3. Riwayat Kesehatan Keluarga-
V. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN1. Pola pemenuhan kebutuhna nutrisi dan cairan
Cairan Masuk : 1540 ccKalori yang masuk : 1700Protein :20% = 50 grLemak :15 % = 36,5 grKarbohidrat:65% = 225 gr
2. Pola eliminasiBAK : 1980 cc, BAB : Tidak ada masalah
3. Pola Istirahat Tidur- Jumlah/Waktu : 9 jam- Gangguan Tidur : Mengalami kesulitan tidur akibat sesak napas
yang alami setelah batuk 4. Pola Kebersihan Diri- Frekuensi Mandi : 2 kali sehari dengan membersihkan tubuh
menggunakan handuk basah- Frekuensi Gosok gigi : -- Keadaan Kuku : Bersih
VI. PEMERIKSAAN FISIK1. Keadaan Umum
Klien tamapak lemah dengan kesadaran composmentis2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital- Tekanan Darah (TD) : 110/70 mmHg- Nadi : 82 x/ menit- Suhu : 36,1 °C- Resoirasy Rate (RR) : 28 x/menit.
3. Pemeriksaan Wajaha. Mata
-b. Hidung
- c. Mulut
-d. Telinga
-4. Pemeriksaan Kepala, dan Leher
a. Kepala -
b. LeherPada palpasi terdapat pembesaran Vena Jugularis
5. Pemeriksaan ThoraxPada inspeksi pola nafas takipnea dengan RR 28 x/menit dan batuk (+), dan sputum (-).
6. Pemeriksaan Jantung- Inspeksi
Ictus cordi (+)- Palpasi
-- Perkusi
-- Auskultasi
Bunyi jantung tambahan : BJ 3 (+), Gallop rhytm (+)7. Pemeriksaan Abdomen
Pada inspeksi terlihat bentuk abdomen cembung8. Pemeriksaan Genitalia
-9. Pemeriksaan Punggung dan Tulang Belakang
-10. Pemeriksaan Ekstremitas /Muskuloskeletal
Edema ekstremitas (+)11. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran-
12. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan-
13. Pemeriksaan Fungsu NeurologisTingkat kesadaran composmentis dengan GCS = 15, E (4) M (6) dan V (5).
14. Pemeriksaan Kulit/Intergumen-
15. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medika. Kimia Darah
Ureum : 30,8 gr/dLKreatinin : 1,0 gr/dLSGOT : 99 U/L (<40) SGPT : 38 U/L (<41)Albumin : 3,0 gr/dL Globulin : 3,0 gr/dLProtein Total : 6,0 gr/dLGDS : 127 gr/dLCholesterol : 99 mg/dL
Trigliserida : 38 mg/dLHDL : 11 mg/dLLDL : 80 mg/dL
b. Pemeriksaan RadiologiEKG :
16. daVII. TINDAKAN DAN TERAPI
- NaCl 0,9 % 10 tetes/menit.- Lasix- Furosemide 2 ml injeksi IV- Ranitidin 2 ml injeksi IV- Ranipil 1 x 1,25 gr- Spinorolacton 1 x 2,5 gr- Laxadin 1 x 2 cup- Ampuzolon 1 x 0,5 gr- Nebulizer dengan salbutamol 2,5 ml
ASUHAN KEPERAWATAN
ANALISA DATA
No
Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS:- Klien mengeluh
sesak napas setelah batuk
- Klien mengeluh nyeri dada
- Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi lama.
DO:- TD :110/70 mmHg- RR : 28 x/menit- HR : 82 x/menit- T : 36,1°C- Pembesaran vena
jugularis- Rongten Thorax :
Pembesaran jantung (kardiomegali)
- EKG : Sinus Thacicardy
- BJ : Gallop rhytm
Penurunan kontraktilitas miokardium
Penurunan Curah Jantung
2 DS :- Klien mengatakan
kakinya bengkak
Menurunnya curah jantung Kelebihan Volume Cairan
sejak 2 hari yang lalu
DO :- T : 36,1°C- Protein Total: 6,0
g/dl (menurun)- Albumin : 3,0 g/dl
(menurun)- Edema
ekstremitas- BJ : Gallop Rhytm- Pembesaran vena
jugularis- Takipneu
INTERVENSI
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Penuruna curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas mikoardium
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Menunjukkan tanda vital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung dengan Kriteria Hasil:- Melaporkan
penurunan epiode dispnea, angina, Ikut serta dalam aktivitas yang mengurangi beban kerja jantung.
1. Auskultasi nadi apical ; kaji frekuensi, iram jantung
2. Catat bunyi jantung3. Palpasi nadi perifer 4. Pantau TD5. Kaji kulit terhadap
pucat dan sianosis 6. Berikan oksigen
tambahan dengan kanula nasal/masker dan obat sesuai indikasi (kolaborasi)
1. Biasnya terjadi takikardi (meskipun pada saat istirahat) untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikel.
2. S1 dan S2 mungkin lemah karena menurunnya kerja pompa. Irama Gallop umum (S3 dan S4) dihasilkan sebagai aliran darah kesermbi yang disteni. Murmur dapat menunjukkan Inkompetensi/stenosis katup.
3. Penurunan curah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi radial, popliteal, dorsalis, pedis dan posttibial. Nadi mungkin cepat hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi dan pulse alternan.
4. Pada GJK dini, sedng atu kronis tekanan drah dapat meningkat. Pada HCF lanjut tubuh tidak mampu lagi mengkompensasi danhipotensi tidak dapat norml lagi.
5. Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer
ekunder terhadap tidak dekutnya curh jantung; vasokontriksi dan anemia. Sianosis dapt terjadi sebagai refrakstori GJK. Area yang sakit sering berwarna biru atu belang karena peningkatan kongesti vena.
6. Meningkatkn sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk melawan efek hipoksia/iskemia. Banyak obat dapat digunakan untuk meningkatkan volume sekuncup, memperbaiki kontraktilitas dan menurunkan kongesti.
2 Kelebihan volume cairan b.d menurunnya curah jantung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien dapat volume cairan stabil dengan Kriteria Hasil: - keseimbangan
masukan dan pengeluaran, bunyi nafas bersih/jelas, tanda vital dalam rentang yang dapat diterima, berat badan stabil dan tidak ada
1. Pantau pengeluaran urine, catat jumlah dan warna saat dimana diuresis terjadi.
2. Pantau/hitung keseimbangan pemaukan dan pengeluaran selama 24 jam
3. Pertahakan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler selama fase akut.
4. Pantau TD dan CVP
1. Pengeluaran urine mungkin sedikit dan pekat karena penurunan perfusi ginjal. Posisi terlentang membantu diuresis sehingga pengeluaran urine dapat ditingkatkan selama tirah baring.
2. Terapi diuretic dapat disebabkan oleh kehilangan cairan tiba-tiba/berlebihan (hipovolemia) meskipun edema/asites masih ada.
3. Posisi tersebut meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan produksi ADH sehingga meningkatkan diuresis.
edema.- Menyatakan
pemahaman tentang pembatasan cairan individual.
(bila ada)5. Kaji bisisng usus.
Catat keluhan anoreksia, mual, distensi abdomen dan konstipasi.
6. Pemberian diuretic sesuai indikasi (kolaborasi)
7. Konsul dengan ahli diet.
4. Hipertensi dan peningkatan CVP menunjukkan kelebihan cairan dan dapat menunjukkan terjadinya peningkatan kongesti paru, gagal jantung.
5. Kongesti visceral (terjadi pada GJK lanjut) dapat mengganggu fungsi gaster/intestinal.
6. Diuretic berguna unukk meningkatkan pengeluaran cairan.
7. perlu memberikan diet yang dapat diterima klien yang memenuhi kebutuhan kalori dalam pembatasan natrium.
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Diagnosa Keperawatan
Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas mikoardium
14-5-2016 Mengkaji auskultasi frekuensi dan irama jantungMencatat bunyi jantung Monitoring TTVMemberikan posisi semifowler pada pasienMemberikan oksigen dengan kanula
S Klien mengatakan sesak napas dan nyeri dada setelah batuk namun berkurang jika diberi oksigenOTD : 110/70 mmHg
nasal 5 L (kolaborasi) RR: 28 x/menitND: 82 x/menitT : 36,1°CBJ : BJ 3, Gallop rhytmRongent Thorax : KardiomegaliAMasalah teratasi sebagianPIntervensi dilanjutkan
2 Kelebihan volume cairan b.d menurunnya curah jantung
14-5-2016 Memantau dan mencatat pemasukan dan pengeluaran cairan Mengkaji bising usus, dan mencatat keluhan pencernaan Kolaborasi pemberian diuretic (furosemide) Konsul dengan ahli gizi
SKlien mengatakan bengkak pada kakinya mulai berkurangOPemasukan : 1540 ccPengeluaran : 1980 ccKeseiumbangan cairan : -440ccBAB : 1 x/hariDiet : Kalori yang masuk : 1700Protein :20% = 50 grLemak :15 % = 36,5 grKarbohidrat:65% = 225 gr
AMasalah teratasi sebagianP Intervensi dilanjutkan