Upload
ibnu-yazid
View
89
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
STATUS PENDERITA
LAPORAN KASUS
Anamnesa (autoanamnesa) dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 16 Juni 2014I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. M
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin:Laki - LakiAgama
: Islam
Pekerjaan : KaryawanAlamat
: Ponggol 11 08/03
Tgl pemeriksaan : 16 Juni 2014
No. CM : 060056- 2014
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama: Mata merah
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
pasien datang ke poli dengan keluhan mata kanan merah yang drasakan kurang lebih sejak 1 hari yang lalu. Mata merah timbul tiba-tiba setelah pasien menggerenda dan mata pasien terkena serpihan gerinda. Keluhan dirasakan makin berat dan mengganggu pekerjannya. Intuk mengurangi keluhhan pasien menggunakan tetes mata insto. Terdapat sebukan besi padda kornea berwarna kuning kecoklatan. Pasien merasa nyeri (+), kemeng (+), nrocos (+), dan pandangannya kabur secara perlahan.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : (-)
Riwayat Asma
: disangkal
Riwayat Alergi
: disangkal
Riwayat Trauma
: (-)D. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien bekerja sebagai pekerja las. Biaya pengobatan ditanggung pribadi, kesan sosial ekonomi cukup.
E.Riwayat Penyakit Keluarga
R. Asma
: disangkal
R. Alergi
: disangkal
R. sakit serupa
: disangkalIII. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Compos Mentis (GCS: E4 V5 M6)
Tanda Vital
: -Tekanan Darah: 120/80
-Nadi
: 80x/menit
-RR
: 20 x/menit, regular
-Suhu
: tidak diperiksa
Kulit
: Sawo Matang
Kepala
: Mesosefal
Thorak
Jantung: DBN
Paru-paru: DBN
Abdomen
Hati
: Tidak ada kelainan
Limpa
: Tidak ada kelainan
Limfe
: Tidak ada kelainan
Ekstremitas
: Tidak ada kelainan
Status Oftalmologi
Oculi DextraPemeriksaanOculi Sinistra
6/40Visus6/6
Tidak dilakukanKoreksi Tidak dilakukan
Tidak dilakukanSensus ColorisTidak dilakukan
Gerak bola mata bebas di segala arah ortophri, eksoftalmus (-)Parese/ ParalysisGerak bola mata bebas di segala arah, ortophri, eksoftalmus (-)
Trikiasis (-), distikiasis (-), bulu mata rontok (-), krusta (-)SuperciliaTrikiasis (-), distikiasis (-), bulu mata rontok (-), krusta (-)
Hiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), belvenomen (+), nyeri tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-), ektropion (-)Palpebra SuperiorHiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), belvenomen (+), nyeri tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-), ektropion (-)
Hiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), belvenomen (+), nyeri tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-), ektropion (-)Palpebra InferiorHiperemis (-), spasme (-), ptosis (-), belvenomen (+), nyeri tekan (-), massa (-), udem (-), entropion (-), ektropion (-)
Hiperemis (+), corpal (-), secret (-), cobelstone (-)Conjuctiva PalpebraHiperemis (-), corpal (-), secret (-), cobelstone (-)
Hiperemis (+), corpal (-), secret (-), cobelstone (-)Conjuctiva FornicesHiperemis (-), corpal (-), secret (-), cobelstone (-)
Injeksi konjungtiva (+), hiperemis (-), corpal (-), pterygium (-), Simblefaron (-), secret (-)Conjunctiva BulbiInjeksi konjungtiva (-), hiperemis (-), corpal (-), pterygium (-), Simblefaron (-), secret (-)
Ikterik (-), hiperemis (+)ScleraIkterik (-), hiperemis (-)
Jernih (+), defek (-), neovaskularisasi (-), udem (-), Corpal (+)CorneaJernih (+), defek (-), neovaskularisasi (-), udem (-)
Jernih, tindal efek (-), kedalaman cukup, hifema (-), hipopion (-)Camera Oculi AnteriorJernih, tindal efek (-), kedalaman cukup, hifema (-), hipopion (-)
Coklat, kripte (+), tremulan (-), neovaskularisasi (-)IrisCoklat, kripte (+), tremulan (-), neovaskularisasi (-)
Bulat, central, reguler, diameter 3 mm, reflek cahaya (N +)PupilBulat, central, reguler, diameter 3 mm, reflek cahaya (N +)
JernihLensaJernih
Tidak dilakukanFundus ReflekTidak dilakukan
Tidak dilakukanCorpus VitreumTidak dilakukan
Tidak dilakukanTensio OculiTidak dilakukan
Tidak dilakukanSystem Canalis LacrimalisTidak dilakukan
Tidak dilakukanTes FlourescinTidak dilakukan
Tidak dilakukanFunduscopyTidak dilakukan
IV. RESUME
Laki-laki, 52 tahun datang dengan keluhan mata merah pada okuli dextra, disertai nyeri, fotofobia, dan pusing sejak 1 hari yang lalu. Terdapat corpus alienum pada cornea dextra. 1 hari yang lalu pandangan pasien kabur pada okuli dekstra. Riwayat sosial ekonomi pasien kesan cukup.
Status OftalmologiOculi DextraOculi Sinistra
Visus6/406/6
Conjungtiva palpbebraHiperemis (+), secret (+) mukopurulenHiperemis (-), secret (-)
Conjungtiva formicesHiperemis (+), secret (+) mukopurulenHiperemis (-), secret (-)
Conjungtiva bulbiInjeksi konjungtiva (+), hiperemis (+)Injeksi (-), hiperemis (-)
Sclera Hiperemis (-)Hiperemis (-)
KorneaDefek, udem (-), hipopion (-), corpal (+)Defek (-), udem (-), hipopion (-)
V. DIAGNOSIS BANDING
Corpus alienum kornea et causa gramCorpus alienum palpebra superiorVI. DIAGNOSIS
Corpus alienum cornea OD et causa gramVII. TERAPI
Terapi
Ekstraksi Corpal
Midriasil 1% (di poli)
Xytrol E.O (di poli)
Bebat (di poli)
Lameson 3 x 8 mg
Ciprofloxacin 2x8 mg
Parasetamol 3x8 mg
Xytrol E.O 3xOD
C-Ester 1x1
Edukasi
Mejelaskan ke pasien mengenai corpus alienum serta komplikasinya
Meminum obat secara teratur
Tidak mengucek mata
Menggunakan kacamata atau google saat bekerja
Kontrol kembali saat obat habis
IX. PROGNOSIS
OD
OS
Ad vitam
bonam
bonam
Ad sanam
bonam
bonam
Ad kosmetikum
bonam
bonam
Ad fungsionam
bonam
bonam
5