Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA
NYATA (KKN) DARING
MASA PANDEMI COVID-19
DI DESA TEGALSAMBI, KECAMATAN TAHUNAN
KABUPATEN JEPARA
Disusun oleh :
Saila Nur Nathisa NIM. 17148146
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
TAHUN 2020
2
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DARING
MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA TEGALSAMBI, KECAMATAN TAHUNAN
KABUPATEN JEPARA
Telah diketahui, disetujui, oleh Dosen Pembimbing Lapangan, dan Pemerintah Desa.
Oleh :
Saila Nur Nathisa NIM. 17148146
Jepara, 13 September 2020
Menyetujui, Kepala Desa Tegalsambi
H. Agus Santoso, S.E.
Dosen Pembimbing Lapangan
Widhi Nugroho, S.Sn., M.Sn.
NIP. 198010122008011010
Ketua Panitia KKN Institut Seni Indonesia Surakarta 2020
Eko Supendi, S.Sen., M.Sn.
NIP 196304071991031002
ii
.
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
ini dengan baik tepat pada waktunya dan tanpa halangan suatu
apapun
Tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan Proposal
kegiatan KKN ISI Surakarta tahun 2020 yang berlokasi di Desa
Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara Jawa Tengah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi dengan baik
Penulisan proposal ini tentu saja masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kami memohon maaf atas kekurangan dan
kesalahan menyusun proposal, dan kami berharap dapat
dijadikannya sebagai evaluasi, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan.
Jepara, 10 Agustus 2020
Ketua KKN Desa Tegalsambi
Agnes Septiana
NIM.17148134
iii
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................... ................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 6
B. Analisis Situasi .............................................................................. 8
C. Pentingnya Kegiatan ..................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 9
E. Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 9
F. Rencana Kerja ................................................................................ 11
G. Jadwal Kegiatan ............................................................................ 12
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tahap Persiapan ............................................................................ 13
B. Tahap Pelaksanaan ....................................................................... 13
BAB III HASIL KEGIATAN
A. Analisis Pembahasan .................................................................... 15
B. Hasil Evaluasi ................................................................................ 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 16
B. Saran ................................................................... ............................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18
LAMPIRAN .............................................................................................. ............... 19
iv
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 12
Tabel 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan .................................................................. 14
v
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sebagai perguruan
tinggi seni memiliki tugas dan fungsi melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Tri Darma merupakan kewajiban perguruan
tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Pengabdian pada masyarakat yang
dimaksud merupakan kegiatan civitas akademika dalam
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknoloi guna memajukan
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dalam
berbagai kegiatan atau program. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa sebagai praktik
pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan lintas
keilmuan dan sektoral. Pentingnya KKN sebagai program
pengabdian kepada masyarakat dalam jangka waktu yang
ditentukan ini diharapkan dapat menjadi ilmu tambahan bagi
mahasiswa. Mahasiswa sebagai pelaksana diharapkan dapat
menjadi resolver dengan membaca dan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat sekitar.
Program kegiatan KKN dalam buku Panduan KKN Daring
2020 yang dikeluarkan oleh Institut Seni (ISI) Surakarta
diterangkan bahwa KKN menjadi sebuah Program Akademik
dalam wujud kegiatan pembelajaran yang sangat penting sebagai
upaya untuk:
Memberi bekal kemampuan mahasiswa dalam pendekatan
kepada masyarakat, dan membentuk sikap, serta perilaku
7
untuk senantiasa peka terhadap persoalan yang dihadapai
masyarakat.
Menggali pengalaman mahasiswa Institut Seni Indonesia
Surakarta di tengah masyarakat.
Menunjang terlaksananya mata kuliah yang terprogram
sejak Kurikulum 2013.
Menjamin keterpaduan antara Lembaga Institut Seni
Indonesia Surakarta dengan masyarakat.
Pelaksanaan KKN sendiri tergantung pada situasi dan
kondisi masyarakat, mengingat situasi negara bahkan dunia kali ini
dalam keadaaan darurat dalam menangani Covid-19.
Dikeluarkanlah Surat Keputusan (SK) Rektor Institut Seni
Indonesia Surakarta Nomor: 332/IT6.1/PP/2020 menjelaskan
tentang Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Daring Masa
Pandemi Covid-19 Mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta
Tahun 2020. KKN Daring Masa Pandemi Covid-19 dilaksanakan
secara daring dan semi daring sesuai situasi dan kondisi lokasi
KKN. Dalam kondisi ini mahasiswa diberi kesempatan dalam
bertindak kreatif dan berinovatif dalam menggunakan teknologi
sebagai sarana untuk melakukan program kerja KKN. Melalui
kemajuan teknologi ini mahasiswa dapat memberikan promosi dan
edukasi yang dibutuhkan dalam menangani permasalahan
lingkungan masyarakat di era new normal yang dibutuhkan untuk
memajukan kembali masyarakat terhadap keterpurukan pandemi
Covid-19.
8
B. Analisis Situasi
Selama pandemi Covid-19 banyak diantara mata pencarian
mengalami perekomian yang sulit. Beberapa harga sandang
pangan melonjak naik, namun diantaranya adapula yang
mendapat keberkahan selama pandemi Covid-19, seperti yang
dirasakan beberapa pedagang atau toko kelontong sekitar. Melalui
kelompok KKN kami yang beranggotakan tiga mahasiswa program
studi Televisi dan Film, sesuai dengan lini pembelajaran, kami
berinisiatif membuat program “Dokumenter Kemasyarakatan”
yang merupakan sebuah film dokumenter pendek yang
diharapkan dapat berguna untuk masyarakat .
Film ini akan mengangkat kisah masyarakat tegalsambi
yang berjuang dalam pandemi covid-19. Kami mengambil sampel 3
sektor utama pencaharian warga desa tegalsambi yaitu pengrajin
kayu (tukang ukir), nelayan dan juga petani. Dari ketiga profesi
tersebut diharap dapat mewaikili gambaran umum dampak yang
terjadi pada bidang pereknomian warga desa Teglsambi.
C. Pentingnya Kegiatan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan kegiatan
yang sangat penting sebagai wadah penerapan terhadap ilmu yang
telah didapatkan dari bangku akademik. Melalui KKN mahasiswa
dituntut membuka kepekaannya untuk membaca situasi dan
kondisi masyarakat di tengah pandemi, mengolah data untuk
dapat menentukan masalah yang dihadapi, dan menemukan solusi
terhadap permasalahan masyarakat sekitar.
Sesuai penjabaran analisis situasi, kegiatan KKN ini akan
membantu masyarakat dalam memecahkan permasalahan ekonomi
yang dihadapi, dengan adanya kegiatan KKN ini diharapkan dapat
9
membantu mewujudkan dan mendorong semangat masyarakat
untuk tetap berkarya dan bersinergi melewati pandemi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi yang berkaitan dengan program
yang akan dilaksanakan. Adapun beberapa rumusan masalah yang
harus kami pecahkan adalah seebagai berikut : “Bagaimana
membuka kepekaan masyarat untuk berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah ekonomi ditengah pandemi dalam film
dokumenter ?”
E. Tujuan dan Manfaat
Menjalankan program atau kegiatan KKN ini mempunyai
tujuan dan manfaat yang di uraikan sebagai berikut :
a. Tujuan
Tujuan dan harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Membuka kepekaan masyarakat untuk berpikir
kreatif di tengah pandemi.
2. Memotivasi mayarakat memalui media film
dokumenter.
b. Manfaat
1. Manfaat KKN bagi Mahasiswa.
a. Meningkatkan kemampuan berpikir, bekerja lintas
disiplin (interdisipilinier) dan bekerjasama dalam
upaya memecahkan permasalahan yang ada
dimasyarakat.
b. Meningkatkan pemahaman tentang manfaat ilmu,
teknologi, seni dan budaya yang dipelajarinya bagi
masyatakat setempat.
10
c. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap
permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu
memecahkannya.
d. Meningkatkan sikap tolerarsi terhadap kemajemukan
yang ada dimasyarakat
e. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam
membangun dan mengembangkan ilmu, teknologi,
seni dan budaya yang ada dimasyarakat
f. Melatih mahasiswa sebagai motivator, dinamisator
dan problemsolver.
2. Manfaat KKN bagi Masyarakat Sasaran dan Pemerintah
Daerah
a. Mepereoleh kesadaran dan kemampuan
memberdayakan potensi yang dimiliki untuk
peningkatan kualitas kehidupan.
b. Memperoleh pengalaman dalam menggali dan
membutuhkan potensi masyarakat, sehingga mampu
berpartisipasi aktif dalam membangun.
c. Memperoleh dorongan pemikiran dan tenaga, ilmu,
teknologi, seni dan budaya dalam melaksanakan
pembagunan.
d. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga dan
pikiran mahasiswa dalam melaksanakan program
pembagunan yang berada dilokasi KKN.
3. Manfaat KKN bagi Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik dalam perbaikan
kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan
ilmu agar sesuai dengan kebutuhan
11
b. Memeproleh peta seni budaya, yang, dapat
digunakan sebagai sumber belajar dan
pengembangan penelitian masyarakat.
c. Meningkatkan, memperluas dan mempererat
kerjasama dengan instansi lain, melalui rintisan
kerjasama mahasiswa yang melaksanakan KKN.
F. Rencana Kerja
Program kerja utama kami sebagai mahasiswa film dan televisi,
kami akan membuat sebuah film dokumenter dengan tema
dampak covid pada perekonomian warga desa tegalsambi.
Pelaksanaan produksi film dokumenter ini tetap menggunakan
standar operasional produksi dalam perfilman yang terbagi dalam
tiga tahap yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi.
- Pra Produksi
Pada tahap pra produksi kami akan melaksanakan kegiatan
observasi, brainstoarming, penggalian ide, persiapan alat
dan penulisan naskah. Observasi akan kami lakukan kepada
petani, nelayan, dan pengrajin kayu.
Observasi ini akan meliputi bagaimana kesulitan mereka
secara ekonomi saat menghadapi Pandemi Covid-19,
kemudian apa langkah mereka untuk mengatasi persoalan
ini.
- Produksi
Setelah naskah dan peralatan siap, kami akan melakukan
proses produksi film. Jadwal produksi kami menyesuaikan
dengan waktu narasumber. Hal ini bertujuan supaya
narasumber tidak tertekan, dan agar bisa mengeluarkan
semua keluh kesahnya secara natural.
- Pasca Produksi
12
Pada tahap ini proses editing akan dilakukan dan setelah
proses editing selesai, kami akan memberikan file kepada
pihak Kelurahan Desa Tegalsambi sebagai output dari
kegiatan KKN kami.
G. Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Minggu ke- (Agustus)
1 2 3 4
1 Survey dan Analisis Desa
2 Pemibuatan Proposal dan
Rancangan Program Kerja
3
Pelaksanaan
program kerja
Pra
Produksi
Produksi
Pasca
Produksi
4 Evaluasi
5 Penyelesaian Laporan
Kegiatan
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
13
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tahap Persiapan
Proses persiapan program kerja pembuatan film dokumenter
tentang dampak covid-19 terhadap perekonomian warga Desa
Tegalsambi. Sebagai tahap awal observasi, kami bertemu petinggi atau
kepala desa untuk mengetahui keadaan Desa Tegalsambi saat
pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil observasi tersebut kami
menganalisis data untuk mengambil sampel yang mewakili keadaan
ekonomi Desa Tegalsambi saat Pandemi Covid-19.
Pada analisi awal, kami mengambil 3 sampel dari sektor
pertanian, nelayan, dan juga pengajin kayu. Dari sektor nelayan, kami
mengambil narasumber nelayan asli yang mata pencaharian
utamanya pada hasil laut. setelah sedikit berbincang dengan pak dikul
(nelayan) pada sektor nelayan memang sangat berdampak pada harga
ikan ekspor yang jatuh karena tidak bisa di ekspor sehingga
mempengaruhi pendapatan beliau.
Dari sektor pengrajin kayu (tukang ukir) pun demikian. Pak
yaserin (pengrajin ukir) yang merupakan narasumber kami
menuturkan bahwa selama pandemi sepi orderan yang
mempengaruhi pendapatan beliau. Beda hal yang dirasakan dari
sektor pertanian terutama padi yang tidak terkena dampak dari
pandemi karena harga stabil.dari data ttersebut akhirnya kami
memutuskan mengambil sampel dari 2 sektor profesi yaitu nelayan
dan pengrajin ukir untuk pengambilan gambar wawancara.
B. Tahap Pelaksanaan
NO KEGIATAN TANGGAL TEMPAT
1. Observasi bertemu kepala
desa
07 Agustus
2020
Balaidesa
Tegalsambi
2. Observasi bertemu pak 10 Agustus 2020
Rumah Pak
14
dikul (nelayan) Dikul
3. Observasi bertemu pak
Yaserin (pengrajin ukir)
11 Agustus 2020
Rumah Pak
Yaserin
4. Observasi bertemu pak
saniman (petani)
14 Agustus 2020
Rumah Pak
Saniman
5. Rapat persiapan produksi 19 Agustus 2020
Rumah Agnes
6. Pengambilan gambar
wawancara pak dikul
(nelaayan)
22 Agustus 2020
Rumah Pak
Dikul
7. Pegambilan gambar
wawancara pak yaserin
(pengrajin ukir)
23 Agustus 2020
Rumah Pak
Yaserin
8. Pengambilan footage
sekitar desa
24 Agustus 2020
Desa Tegalsambi
9. Pengambilan gambar
wawancara kepala desa
25 Agustus 2020
Balaidesa
Tegalsambi
10. Editing 27 Agustus 2020
Lab editing
Tabel 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
15
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Analisis Pembahasan
Hasil dari program kerja utama kami adalah film dokumenter
yang mengangkat kisah dari bapak dikul sebaagai perwakilan nelayan,
dan bapak Yaserin sebagai perwakilan pengrajin ukir kayu dalam
menghadapi masalah ekonomi ditengah pandemi covid-19 di Desa
Tegalsambi. Dampak covid-19 sangat berpengaruh pada hasil kerja
mereka. Pada sektor nelayan, harga ikan merosot jauh karena ikan
restoran tidak bisa di ekspor. Para nelayan hanya menjual ikan langsung
ke konsumen dengn harga yang rendah. Pada sektor pengrajin ukir pun
demikian, dikarenakan ekonomi melemah daya beli masyarakat juga
menurun yang menyebabkan sepi orderan.
Dari pemerintah desa sendiri sudah berusaha memberikan
bantuan berupa uang dan sembako untuk warganya agar bisa bertahan
ditengah wabah covid-19. Pemerintah desa sementara ini bisa
memfasilitasi warganya dengan bantuan tersebut sampai keadaan
kembali normal.
B. Hasil Evaluasi
Kendala yang kami hadapi dalam pelaksanaan program kerja adalah :
a. Terbatasnya waktu pelaksanaan
b. Prasarana yang sulit didapat
c. Penyesuaian jadwal dengan narasumber
Dari kendala yang kami hadapi, kami mempunyai solusi sebagai berikut:
a. Membuat jadwal terperinci dan hari cadangan
b. Mencari fasilitas alat produksi dari luar daerah.
c. Membuat opsional hari hari cadangan dengan kesepakatan
bersama
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban
kegiatan Kuliah Kerja Nyata Daring Masa Pandemi Covid-19, yang
bertempat di Desa Tegalsambi, kec. Tahunan, kab. Jepara yang
berlangsung dari tanggal 10 -30 Agustus 2020. Dari pemaparan program
kerja utama kami yaitu pembuatan film dokumenter yang diharapkan
dapat menjadi salah satu inspirasi warga untuk tetap berinovasi di tengah
pandemi covid-19. Dengan mengangkat tema dampak ekonomi yang
dirasakan oleh warga kami mengambil 2 sektor mata pencaharian utama
warga desa yaitu nelayan dan pengrajin ukir kayu.
Dalam pelaksanaan ini juga terdapat beberapa kendala dan
keadaan pendukung saat program kerja dijalankan. Seperti
terkendalaa oleh waktu yang kurang sesuai dengan kegiataan
masing-masing individu warga. Namun, selain terkendala ada faktor
pendukung yang cukup membantu para mahasiswa KKN dalam
menyelenggarakan kegiatanya yaitu, dengan adanya dukungan dari
bapak kepala desa dengan memberik gambaran dn keteragan untuk
membantu proses observasi mahasiswa KKN dalam menjalankan
program kerjanya dengan lancar.
B. Saran
Dengan tujuan untuk memberikan masukan serta partisipasi demi
kemajuan dalam meningkatkan taraf dan mutu organisasi, kami
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Seni Indonesia Surakarta
memberikan beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait dalam
pelaksanaan KKN ini yang diharapkan dapat berguna untuk
17
peningkatan mutu dan kualitas semua pihak, antara lain sebagai
berikut:
1. Masyarakat dan Pemerintah Setempat
a. Kepada warga Desa Tegalsami dapat memelihara dan menjaga tali
silaturahmi, rasa persaudaraan dan kerjasama dengan mahasiswa
KKN maupun pihak kampus.
b. Diharapkan masyarakat dapat memulai inovasi –inovasi untuk
memperoleh penghasilan tambahan maupun bahan pangan pokok
ditengah pandemi covid-19.
2. Pihak Universitas
a. Dalam mengelola program KKN, pihak LPPMPP hendaknya
memberikan informasi yang jelas baik kepada mahasiswa maupun
DPL agar dalam pelaksanaan KKN tidak terjadi kesalahan
komunikasi.
b. Penentuan masa KKN yang terlalu sinkat membuat ada beberapa
program dilaksanakn setelah jadwal KKN
Demikian laporan KKN Daring masa pandemi covid-19 ini kami
buat, semoga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan program KKN KKN Daring masa
pandemi covid-19 Institut Seni Indonesia Surakarta tahun 2020.
18
DAFTAR PUSTAKA
Suyoto, dkk. Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN)Daring Masa Pandemi Covid-19
Institut Seni Indonesia Surakarta 2020. LP2MP3M. 2020
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung. 2013
Siyamno. Tingkat Perkembangan Desa Dan Kelurahan. Temanggung. 2018
Sugiyono. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta CV.
Bandung. 2017
19
LAMPIRAN
Lampiran 1 – Dokumentasi Kegiatan
Audiensi Dosen Pembimbing Lapangan dengan Kepala Desa melalui
Video Call dengan platform whatsApp
Observasi bersama Kepala Desa Tegalsambi untuk mengetahui keadaan
Desa Tegalsambi saat pandemi Covid-19
20
Rapat koordinasi pembahasan ide dan tema film dokumenter yang akan
dibuat.
Rapat koordinasi pembaahasan sasaran narasumber untuk pembuatan
film dokumenter.
21
Observasi bertemu bapak Dikul (nelayan) untuk menetahui dampak
ekonomi yang dialami nelayan saat pandemi covid-19
Observasi lapangan untuk melihat situasi tempat pelelangan ikan dan
hasil laut oleh para nelayan.
22
Observasi bertemu bapak Yaserin (pengrajin ukir) untuk menetahui
dampak ekonomi yang dialami pengrajin ukir saat pandemi covid-19
Observasi bertemu bapak Yakub (Petani) untuk menetahui dampak
ekonomi yang dialami petani saat pandemi covid-19
23
Observasi bertemu bapak Saniman (petani) untuk menetahui dampak
ekonomi yang dialami petani saat pandemi covid-19
Hari-1 pengambilan gambar wawancara bapak Dikul (nelayan) untuk
keperluan pembuatan film dokumenter
24
Pemberian kenang-kenangan kepada istri dari pak Dikul (nelayan)
Hari-2 pengambilan gambar wawancara bapak Yaserin (pengrajin ukir)
untuk keperluan pembuatan film dokumenter
25
Pemberian kenang-kenangan kepada istri dari pak Yaserin (pengrajin
ukir)
H-3 pengambilan gambar wawancara bapak Agus (Kepala Desa) untuk
keperluan pembuatan film dokumenter
26
Proses editing film Dokumenter
Review hasil editing film dokumenter
27
Lampiran 2 – Surat Mitra
28
Lampiran 3 – Transkrip Hasil Wawancara
TRANSKRIP WAWANCARA BPK. SODIKUL-NELAYAN
Mohon perkenalkan diri, nama dan profesinya, pak.
Kula bapak Sodikul, asli nelayan Tegalsambi, saya sudah lama jadi
nelayan, kurang lebih sepuluh tahun.
Selama pandemic adakah dampak yang dirasakan para nelayan?
Pasti ada, terutamanya penjualan ikan, pasti ada, harga jual turun.
Mulai kapan pak dampaknya terasa?
Mulai awal korona langsung di lockdown, harga turun, pendapatan
nggak sesuai, jadi harga turun, langsung ekonomi melemah.
Sebelum pandemic berapa kali bapak pergi melaut dan selama
pandemic berapa kali, pak?
Sebelum pandemic memang sehar i- hari berangkat, jadi selama
pandemic memang jarang melaut, karena apa? Harga ikan jatuh, jadi tidak
bisa balik perbekalannya, jadi tidak bisa melaut. Ya jarang melaut.
Dapat diceritakan perbandingan jual ikan sebelum dan selama
pandemic?
Kalau sebelum pandemic missal harga ikan satu kilo bisa sampai limaa
puluh ribu, kalau ini pandemic ndak bisa segitu karena sulit, uang sulit,
harga ikan ekspor jatuh, lockdown semua, jadi ggak bisa stabil harga.
Kalau sebelum pandemic, harga normalnya itu bisa lima puluh ribu, ini
kena pandemic separuh harga, karena ikan nggak bisa di ekspor, kena
lockdown, begitu, mbak.
Mungkin bisa diceritakan lebih rinci harga ikan sebelum dan saat
pandemic, pak.
Oiya, kalau ikan ekspor, ikan kerapu bisa sampai seratus satu kilo, bisa
dikirim ke Jakarta, kemana- mana, kalau sekarang nggak bisa, ada
29
korona, jadi ikan eksport harganya jatuh, jadi nelayan penghasilannya
berkurang.
Lalu apakah pendapatan tersebut dapat mencukupi sehari-hari, pak?
Kalau pendapatannya banyak ya bisa untuk makan, kalau pendapatannya
sedikit ya bisa tekor, ndak balik bekalnya.
Kalau begitu bagaimana solusinya untuk penghasilan yan tidak bisa
menutup, pak?
Ya memang kita jalan lagi kalau sekarang dapat sedikit, besok dapat
banyak bisa menutup yang dapat sedikit tadi.
Untuk satu minggu sebelum pandemic berangkat berapa kali, pak?
Kalau sebelum pandemic, satu minggunya bisa jalan lima hari, enam hari,
tapi sekarang nggak bisa, karena apa, harga ikan jatuh, kalau berangkat
terus nanti bisa rugi.
Kalau sekarang, Selama pandemic berangkat berapa kali, pak?
Kalau sekarang empat hari tiga harilah.
Selain melaut bapak melakukan kegiatan apa lagi pak untuk menutup
kekurangan?
Ya jadi kita pnya tabungan apa dijual mas, jadi nanti pandemic mau akhir
bulan berapa ya nggak tahu selanjutnya, tapi ya sekarang ada tabungan
sedikit-sedikit misalnya say terak bisa dijual. Kemarin say jul satu karena
kebutuhan, karena saya nggak bisa berangkat.
Kalau di desa ini jumlah nelayannya berapa, pak?
Kalau nelayannya ada tiga puluh lebih, tapis elama ada pandemic jarang
yang ada melaut, karena apa, selama pandemic jarang ada hasil jadi pada
ganti sementara ditinggal kerja di daratan apa serabutan.
Bagaimana pesan bapak terhadap pemerintah?
Kalau memang orang, apa rakyat kecil kan memang bantuan, kalau rakyat
susahkan pemerintah kan juga harus ikut nanggung, seperti itu.
30
TRANSKRIP WAWANCARA BPK. YASRIN-PENGRAJIN UKIR
Mohon perkenalkan diri terlebih dulu, pak.
Nama saya Yasrin, asli Tegalsambi. Kerjaan saya tukang ukir.
Sudah berapa lama, pak mengukir?
Yaaa empat puluh tahun lebih.
Dapat diceritakan asal mula bapak mengukir?
Saya belajar mengukir di Mbah saya. Eyang saya. Sejak kecil, sebelum
SMP saya sudah bisa mengukir. Karena mayoritas pengukir dan nelayan,
dekat laut.
Bagaimana bentuk-bentuk yang biasa diperjual belikan, pak?
Bentuknya kursi, meja, kursi sudut, itu saja. Itu kan yang gampang laku
dijual dan gampang laku disana-sana sih, mas. Kalau pesanan gazebo-
gazebo, pehiasan rumah kan hanya orang yang kaya, lhah yang saya buat
ini buat rumah tangga, kalau rumah nggak punya penghasilan ya kacau.
Bagaimana keadaan perekonomian sekarang ini, pak?
Sangat lesu sekali, bukan hanya lesu, sangat lesu sekali. Karena semenjak
Juni, Juli, Agustus ini sangat lesu sekali. Umumnya Jepara, umumnya
daerah kita ini sudah terasa sama sekali, ya katanya ada bantuan dari
pemerintah tidak seberapa,belum keluar katakanlah ya untuk membeli
lauk pauknya ya cuma bisa itu tok. Lain-lainnya ya berat sekali.
Lalu, dapat dijelaskan bagaimana dampaknya terhadap dunia
perukiran?
Ya dampaknya perusahaan kan tidak bisa keluar daerah, provinsi, seperti
Kalimantan, Sulawesi, tidak bisa ya, mas. Disini hanya tengkulak-
tengkulak kecil, hanya kekuatannya berapa untuk batang acil.
Dapat dijelaskan perbandingan penghasilan sebelum dan selama
pandemic ini, pak?
Sebelum ada korona itu, tukang ukir disini itu modal lima ratus itu bisa,
sekarang ini dua ratus aja susah. Itu kalau ada pekerjaan, kalau tidak ada
31
pekerjaan ya nol. Pekerjaan selama korona ini ya dikit, kalau ada orang
pesen ya dibuatkan, kalau tidak ya tidak. Bagaimana? Istilahnya saling
ngerosi sithik-sithik.
Kalau boleh tahu, kira-kira berapa penghasilan selama seminggu?
Ya seratus, dua ratus, tidak pasti satu minggu.
Bagaimana solusi dari bapak?
Ya solusinya ya miturut dari pendapat pekerjaan tadi, mas. Kalau
pendapatannya sedikit ya dimasukan untuk makan sedikit, tai teralu berat
kalau dipikir berat. Tapi ya sudah dipikir sesama, beratnya bagaimana.
Bagaimana mengkonsumsi keuangan itu, kalau bon terus kan nggak
berani, yang dicagerke iku yo opo, jawane ngoten.
Lalu, apa yang bapak lakukan untuk menutup kekurangan yang ada?
Terkadang ya kalau kiran tidak ada ya, saya mancing, saya menjaring.
Bagaimana pandangan bapak terhadap bantuan dari pemerintah? Dan
apa harapan bapak kedepannya?
Ya bantuan itu sedikito nggak apa-apa, tapi untuk membantu beban. Tapi
kita berdoa saja agar korona ini enggal minggir soko bumi Indonesia,
umumnya, dunia ini, mas. Jadi agar kerja ini lancar, keluar bebas,
pekerjaan banyak, awak sehat, yang kita idam-idamkan itu seperti sedia
kala.
32
TRANSKRIP WAWANCARA BPK. AGUS-KEPDES
Baik pertanyaan pertama, bagaimana dampak covid-19 ini terhadap
perekonomian desa Tegalsambi?
Dampak dari pandemic korona ini tentu saja yang sangat terdampak
adalah yang lapisan bawah, baik itu miskin, atau mungkin tidak terlalu
miskin, adalah para tukang ukir, kemudian tukang kayu, kemudian
tukang kayu, dan kemudian pedagang. Sebetulnya dampak yang paling
dirasakan itu adalah daya beli yang menurun, selain itu banyak
diantaranya yang terkena PHK masal.
Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah desa?
Bulan April kita sudah memberi himbauan untuk stay at home, memakai
masker, cuci tangan menggunakan sabun, social distancing, dan pshycal
distancing. Disamping itu kita juga melakukan pembagian masker untuk
seluruh warga desa, sekitar lima ribu warga.
Bantuan apa saja yang telah diberikan?
Bantuan kalau dana itu melalui transfer rekening BRI. Yang pusat sudah
empat kali, provinsi sudah dua kali, dana desa sudah empat kali. Yang
PKH dan BPRT dan bantuan pengurusan non program sudah lima kali,
lima bulan. Yang PKH itu ada sembako, yang BPRT itu ada uang tunai
dan sembako, dan Bantuan Pengurusan Non Program sembako senilai
lima ratus ribu, sudah lima bulan.
Banyak warga yang merasa terbebani karena pandemic ini, namun
adakah masyarakat yang merasakan keberkahan selama pandemic
ini,pak?
Walaupun kegiatan pandemic itu meresahkan, namun ada hikmahnya.
Disatu sisi mungkin ada pekerjaan masyarakat yang menurun, namun ada
pula yang meningkat. Contohnya, tadi ada satu masyarakat yang karena
covid-19 ini pendapatannya menurun, ada pula masyarakat yang
meningkat, seperti yang saya jelaskan tadi, adanya pelatihan menjahit,
33
dalam covid-19 ini justru penghasilannya meningkat. Mereka dapat
pesanan masker.
Adakah pesan yang ingin bapak sampaikan?
E jadi begini, karena memang Kita belum tahu pandemic akan berakhir
kapan. Jadi kita meminta keterlibatan seluruh pihak, jadi pemerintah desa
itu sendiri, pemerinta diatasnya, kabupaten, untuk eee tetap istilahnya
menjaga istilahnya supaya masyarakat tetap berdaya dalam ekonom. E
tidak melulu mendapatkan bantuan berupa sosial tunai, tapi bisa
merespon kebutuhan masyarakat.
34
TRANSKRIP WAWANCARA BU SITI-PENJUAL MASKER
Boleh dijelaskan bagaimana latar belakang ibu sehingga bisa berjualan
masker seperti sekarang ini, bu?
Ya, saya memang penjahit, tapi hanya penjahit permakan, bukan model-
model, mas. Terus waktu itu ada anjuran suruh bikin masker. Jadi ada
himbauan dari pak petinggi untuk warganya memakai masker, jadi saya
diminta membuat masker sebanyak-banyaknya.
Jadi pertama kali karena ada himbauan dari pak kepala desa, nggih.
Lalu bagaimana cara ibu menjualkan masker-masker yang ada?
Yang beli pertama itu perangkat balaidesa, lalu saya disuruh membuat
lebih banyak lagi dan dijual, dipasarkan di pasar, yang membeli seluruh
penjual disuruh membeli, lalu biasanya ada pembeli yang belanja juga
membeli.
Pada bulan apa pendapat terbesar dari penjualan masker?
Ramai-ramainya itu sekitar bulan April sama Mei. Bulan –bulan mau
puasa itu.
Biasanya dapat terjual berapa banyak, bu?
Ya nggak tentu, mas. Biasanya sehari laku sepuluh, terkadang lima belas,
terkadang ya tidak ada yang beli.
Lalu, sekarang ini apa ibu masih berjualan masker?
Ya begini, mas. Udah sepi, mas yang beli. Karena udah ada merek, produk
yan lebih simple, yang scuba-skuba, jadi punya saya, udah nggak tertarik
terhadap produk saya.
35
Laporan Mingguan
KULIAH KERJA NYATA(KKN) DARING
MASA PANDEMI COVID-19
INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
DI DESA TEGALSAMBI KECAMATAN TAHUNAN KABUPATEN JEPARA
TAHUN 2020
Oleh :
Nama : Saila Nur Nathisa
Nim : 17148146
Prodi : Film dan Televisi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANINSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTATAHUN 2020
Minggu ke 1
36
No Hari/Tanggal Aktivitas Materi Capaian Hambatan Catatan
1. Senin, 10
Agustus 2020
Rapat Anggota
Melengkapi proposal
dan menentukan tema
film dokumenter
Mahasiswa KKN
mampu mengolah
data yang diperoleh
sebelumnya
- -
Bertemu narasumber
nelayan (Pak Dikul)
Riset dampak
pandemi yang
dialami oleh nelayan
Mahasiswa mampu
menganalisis
masalah yang ada
sebagai data
- -
Observasi tempat jual
beli ikan (kongsi)
Obseravasi lapangan
sebagai materi
gambar dokumenter
Mahasiswa mengerti
dan mengenal
keadaan di lapangan
- -
2. Selasa, 11
Agustus 2020
Audiensi DPL (Dosen
Pembina Lapangan)
dan Kepala Desa
Tegalsambi
Pelepasan mahasiswa
KKN oleh DPL
melalui daring (video
call)
Mahasiswa diterima
dengan baik oleh
kepala Desa
Tegalsambi
- -
Bertemu narasumber
pengrajin Ukir (Pak
Yaserin)
Riset tentang dampak
perubahan selama
pandemi yang
dialami oleh
pengrajin ukir
Mahasiswa mampu
menganalisis
masalah yang ada
sebagai data
- -
Bertemu narasumber
buruh petani (Pak
Yakub)
Riset tentang dampak
pandemi yang
dialami oleh petani
Mahasiswa mampu
menganalisis
masalah yang ada
sebagai data
Pihak petani
mengungkapkan
pandemi covid-19
tidak berdampak
pada sektor
pertanian.
Lebih perkaya
informasi.
3. Rabu, 12
Agustus 2020 Rapat Anggota
Menentukan
narasumber dan alur
cerita film
dokumenter
Mahasiswa mampu
menyusun data yang
didapat dari hasil
riset
- -
37
4. Kamis, 14
Agustus 2020
Bertemu petani besar
Tegalsambi, pak
Saniman
Riset tentang dampak
pandemi terhadap
sektor pertanian
Mahasiswa dapat
menganalisis
masalah yang ada
sebagai data
Pandemi covid-19
tidak memberikan
pengaruh apapun
terhadap sektor
pertanian
-
5. Jum’at, 15
Agustus 2020 Rapat Anggota Rapat Pra produksi
Mahasiswa
menganalisis hal dan
yang perlu
dipersiapkan untuk
produksi
- -
38
Minggu ke 2
No Hari/Tanggal Aktivitas Materi Capaian Hambatan Catatan
1. Selasa, 18
Agustus 2020 Rapat anggota
Brainstorming pra
production meeting
by online
Mahasiswa
menganalisis hal-hal
yang perlu
dipersiapkan untuk
produksi
- -
2. Rabu, 19
Agustus 2020 Rapat anggota
Membahas
pematangan konsep
dan Teknik
pengambilan
Mahasiswa
menganalisis hal-hal
yang perlu
dipersiapkan untuk
produksi
- -
3. Jum’at, 21
Agustus 2020 Produksi dokumenter
Melakukan
pengambilan footage
dan wawancara
dengan bapak
Yasren, pengrajin
ukir
Mahasiswa dapat
mengumpulkan
materi melalui
pengambilan
gambar dan
wawancara
- -
4. Sabtu, 22
Agustus 2020
Penyerahan kenang-
kenangan kepada pak
Yasrin
-
Wujud penghargaan
dan terimakasih
mahasiswa terhadap
narasumber
- -
39
5.
Minggu, 23
Agustus 2020
Produksi dokumenter Melakukan
pengambilan footage
dan wawancara
dengan bapak Dikul,
nelayan
Mahasiswa dapat
mengumpulkan
materi melalui
pengambilan
gambar dan
wawancara
- -
40
Minggu ke 3
No Hari/Tanggal Aktivitas Materi Capaian Hambatan Catatan
2. Senin, 24
Agustus 2020
Penyerahan kenang-
kenangan kepada pak
Yasrin
-
Wujud penghargaan
dan terimakasih
mahasiswa terhadap
narasumber
- -
3. Selasa, 25
Agustus 2020 Produksi dokumenter
Melakukan
pengambilan footage
dan wawancara
dengan Kepala Desa
Mahasiswa dapat
mengumpulkan
materi melalui
pengambilan
gambar dan
wawancara
- -
4. Rabu, 26
Agustus 2020 Produksi dokumenter
Melakukan
pengambilan
wawancara dengan
bu Siti Roliyah,
pembuat masker
Mahasiswa
mengetahui ternyata
ada pihak yang
dapat mencari
peluang dalam masa
pandemi
- -
5. Kamis, 27
Agustus 2020
Pasca pproduksi
dokumenter
Melakukan
pengeditan
dokumenter
Mahasiswa mampu
membuat sebuah
karya film dari
materi yang telah
didapatkan
- -
Penyusunan laporan
KKN
Mulai menggarap
laporan KKN
Mahasiswa mampu
melakukan
pertanggung
jawaban kegiatan
melalui laporan
- -
41
6.
Jum’at, 28
Agustus 2020
Post-produksi
dokumenter
Melakukan
pengeditan
dokumenter
Mahasiswa mampu
membuat sebuah
karya film dari
materi yang telah
didapatkan
- -
Penyusunan laporan
KKN
Membuat laporan
KKN
Mahasiswa mampu
melakukan
pertanggung
jawaban kegiatan
melalui laporan
- -
7.
Sabtu, 29
Agustus 2020
Post-produksi
dokumenter
Melakukan
pengeditan
dokumenter
Mahasiswa mampu
membuat sebuah
karya film dari
materi yang telah
didapatkan
- -
Penyusunan laporan
KKN
Membuat laporan
KKN
Mahasiswa mampu
melakukan
pertanggung
jawaban kegiatan
melalui laporan
- -
8.
Minggu, 30
Agustus 2020
Post-produksi
dokumenter
Melakukan
pengeditan
dokumenter
Mahasiswa mampu
membuat sebuah
karya film dari
materi yang telah
didapatkan
- -
Penyusunan laporan
dan evaluasi KKN
Membuat laporan
KKN
Mahasiswa mampu
melakukan
pertanggung
jawaban kegiatan
melalui laporan dan
melakukan evaluasi
kelompok
- -