105

Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan
Page 2: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

tersusunnya Laporan Kegiatan Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup periode tahun 2018.

Laporan Tahunan ini disusun dalam rangka penyampaian informasi terkait

kegiatan dan inisiasi yang telah dilakukan oleh Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Laporan ini juga

sebagai salah satu cara mewujudkan keterbukaan informasi publik Kedeputian bidang

TRLH dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2018.

Pelaksanaan kegiatan dan pembuatan laporan ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak terkait. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan setinggi-

tingginya atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

Jakarta, Januari 2019

Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Dr. Ir Oswar M. Mungkasa, MURP

Page 3: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kegiatan Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

(TRLH) periode tahun 2018 disusun dalam rangka penyampaian informasi terkait kegiatan

Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas, fungsi, dan tata

kerja untuk membantu Gubernur DKI Jakarta dalam menyelenggarakan Pemerintahan

Provinsi DKI Jakarta di bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dengan mengacu kepada

Peraturan Gubernur No. 85 Tahun 2008.

Salah satu fungsi utama dari Deputi Gubernur adalah memberikan saran dan

pertimbangan kepada Gubernur. Upaya penyusunan saran tersebut kemudian dilaksanakan

diantaranya melalui pengamatan terhadap pelaksanaan pembangunan, pembelajaran

praktek unggulan, dan diskusi tematik. Berdasar hasil pengamatan terhadap pelaksanaan

pembangunan oleh berbagai Satuan Perangka Kerja Daerah (SKPD), ditemukenali praktek

yang berlaku umum yaitu para SKPD masih bekerja dalam ‘silo’ (cerobong). Isu yang

seharusnya ditangani lintas SKPD hanya ditangani oleh masing-masing SKPD sehingga

hasilnya menjadi tidak efisien dan efektif. Salah satu penyebab utama terjadinya fenomena

ini terutama disebabkan tidak tersedianya acuan bersama terkait penanganan isu tersebut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) masih terlalu umum,

sementara Rencana Strategis SKPD cenderung fokus pada tugas pokok dan fungsi masing-

masing SKPD. Dibutuhkan suatu acuan yang dapat dipedomani dan menjadi komitmen

berbagai SKPD terkait dalam penanganan isu. Untuk itu, Kedeputian bidang TRLH

berinisiatif menyusun acuan bersama untuk penanganan isu utama berupa sebuah Desain

Besar/Grand Design.

Desain Besar/Grand Design dimaknai sebagai sebuah dokumen yang menjadi acuan

bagi seluruh pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat bahkan swasta dalam penanganan

sebuah isu. Desain Besar/Grand Design setidaknya terdiri dari visi, misi, kebijakan, target,

peta jalan, dan rencana aksi. Desain Besar/Grand Design disusun berdasar pendekatan

kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Desain Besar/Grand

Design merupakan perwujudan komitmen pemangku kepentingan, sehingga diharapkan

penanganan suatu isu dapat dilaksanakan bersama. Dengan demikian, pelaksanaan

pembangunan menjadi lebih efisien dan efektif.

Inisiasi penyusunan Desain Besar/Grand Design dimulai pada awal tahun 2016,

berupa Desain Besar/Grand Design Green Building sebagai upaya untuk mendorong

percepatan pengembangan skema bangunan gedung hijau di Jakarta. Pada bulan Januari

2018 Kedeputian TRLH telah berhasil meluncurkan 5 (lima) Desain Besar/Grand Design.

Kelima Desain Besar/Grand Design tersebut adalah: (i) Desain Besar/Grand Design Sistem

Pengelolaan Sampah bekerjasama dengan inovator dan entreprenur dalam teknologi dan

sistem pengelolaan sampah (ii) Desain Besar/Grand Design Green Building bekerjasama

dengan International Finance Corporation (IFC). Keberadaan Desain Besar/Grand Design ini

didasari oleh kondisi tersendatnya implementasi Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012

tentang Bangunan Gedung Hijau (BGH). (iii) Desain Besar/Grand Design Kota Layak Anak

bekerjasama dengan PLAN International Indonesia, (iv) Desain Besar/Grand Design

Page 4: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

iii

Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan konsorsium MURIA (Marunda

Urban Resilience In Action) yang dikoordinasikan oleh Konperensi Wali Gereja Indonesia

melalui LSM bentukannya, Karitas, dengan dibantu oleh CARE dan (v) Desain Besar/Grand

Design Air Minum dan Air Limbah Domestik bekerjasama dengan USAID-IUWASH PLUS

(Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene/Penyehatan Lingkungan untuk Semua).

Penyusunan Desain Besar/Grand Design ini disertai dengan pengembangan Peta Interaktif;

yaitu peta yang menunjukkan kondisi layanan air minum dan sanitasi/air limbah domestik

per-kelurahan di DKI Jakarta.

Adapun Desain Besar/Grand Design yang masih berlangsung proses penyusunannya

adalah (i) Desain Besar/Grand Design Penanganan Polusi Udara bekerjasama dengan

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan NGO Vital Startegies, (ii) Desain Besar

Penanggulangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas Bekerjasama dengan BPBD dan

Palang Merah Indonesia (PMI), (iii) Desain Besar Penataan Permukiman Kumuh

bekerjasama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan Tim

KOTAKU.

Fungsi Deputi Gubernur lainnya yang tak kalah beratnya adalah pengoordinasian,

pemantauan, dan evaluasi atas pelaksanaan tugas di bidang tata ruang dan lingkungan

hidup. Salah satu isu dalam pelaksanaan pembangunan DKI Jakarta adalah masih

berlangsungnya fenomena ‘silo’ dalam keseharian SKPD.

Keseluruhan kegiatan tersebut di atas memerlukan upaya koordinasi yang intensif

yang disertai pemantauan dan evaluasi berkala. Upaya pengarusutamaan konsep dan

kemitraan dengan pihak luar relatif sulit terlaksana. Pendekatan kolaboratif masih

merupakan hal baru dan masih membutuhkan waktu cukup lama sebelum dapat diadopsi

dalam pelaksanaan pembangunan DKI Jakarta. Fenomena silo cukup memperlambat proses

birokrasi pemerintahan.

Fungsi Deputi Gubernur lainnya adalah komunikasi publik sebagai upaya

meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat secara luas. Dalam

konteks ini, komunikasi publik diterjemahkan dalam bentuk kegiatan seperti (i) menerima

audiensi baik dari LSM, akademisi, praktisi dan profesional; (ii) berkomunikasi dengan

masyarakat yang melayangkan keluhannya melalui surat kepada Kedeputian TRLH/melalui

dispo Gubernur; (iii) melakukan wawancara dengan media massa dan LSM untuk

menyampaikan program pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Fungsi lainnya adalah komunikasi antarlembaga dalam bentuk (i) penjajakan

kemitraan baik dengan pemerintah, swasta, perguruan tinggi bahkan LSM; (ii) kunjungan

berkala ke SKPD terkait untuk memperoleh gambaran langsung pelaksanaan pembangunan

dan memperoleh masukan bagi penyusunan saran dan pertimbangan kepada Gubernur; (iii)

audiensi dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah.

Sebagai ibukota negara, lebih dari seratus perwakilan negara asing dan lembaga

internasional berlokasi di Jakarta. Selain itu, kehadiran tamu negara dan kegiatan penting

nasional juga banyak yang berlangsung di Jakarta. Kehadiran Gubernur DKI Jakarta menjadi

tak terhindarkan. Dengan demikian, Deputi Gubernur juga mempunyai peran lainnya untuk

mewakili Gubernur, diantaranya menghadiri perayaan ulang tahun kemerdekaan negara

sahabat, mewakili Gubernur dalam forum internasional seperti pertemuan tahunan C40,

ICLEI, UCLG, pertemuan lembaga donor dan PBB, pertemuan walikota dunia. Selain itu

juga, mewakili Gubernur dalam menerima audiensi tamu penting baik dari dalam maupun

Page 5: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

iv

luar negeri. Termasuk dalam kegiatan ini adalah mewakili Gubernur memberi sambutan

dalam seminar, konperensi, dan lokakarya.

Keseluruhan tugas dan fungsi tersebut dilaporkan setiap bulan kepada Gubernur.

Pelaporan rutin ini menjadi salah satu Key Performance Indicator (KPI)/Indikator Kinerja

Utama (IKU).

Sementara setiap akhir bulan Kedeputian Gubernur diwajibkan menyampaikan 5 nota

dinas yang terdiri dari (i) 2 (dua) nota dinas berupa saran dan pertimbangan kepada

Gubernur; (ii) 2 (dua) nota dinas berupa komunikasi publik; dan (iii) nota dinas laporan

kegiatan kedeputian.

Dalam rangka meningkatkan kualitas akuntabilitas dan manajemen kinerja internal,

Kedeputian Gubernur bidang TRLH sejak tahun 2016 telah membangun dan

mengembangkan 3 (tiga) inisiatif yang dikelola secara swadaya, yaitu:

(i) Pengelolaan surat dinas secara elektronis melalui Naskah Dinas

(http://naskahdinas.tarulh.com) yang menghasilkan kemudahan akses dalam

penggunaan, kemudahan dan kecepatan dalam pencarian data surat dinas, efektif dan

efesiensi waktu distribusi surat dinas. Keberadaan sistem tersebut, membantu

kedeputian TRLH meminimalisir penggunaan kertas (paperless),

(ii) Manajemen pengetahuan/knowledge management (http://km.tarulh.com/).

Penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management) ditujukan untuk

mempermudah proses pengumpulan, penyimpanan dan berbagi tukar pengetahuan

(knowledge sharing) diantara pimpinan-pimpinan, pimpinan-staf dan staf-staf.

Penerapan manajemen pengetahuan mendorong terdokumentasikannya pengetahuan

sehingga dapat mengurangi kesenjangan pengetahuan dan meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia setidaknya di internal Kedeputian TRLH. Manajemen

Pengetahuan TRLH saat ini sudah menyimpan 477 materi presentasi, 3 bahan

publikasi, 4 buku, 8 makalah dan 22 laporan bulanan,

(iii) Portal Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH (tarulh.com). Portal

tarulh.com ini adalah bentuk transparansi Kedeputian TRLH kepada publik. Masyarakat

dapat secara berkelanjutan mengikuti kegiatan Kedeputian TRLH dan mengetahui

berkembangan dari kegiatan yang dilaksanakan. Portal kedeputian TRLH ini cukup

diminati oleh pengunjung, terbukti dengan data pengunjung portal yang dapat

mencapai 2.300 kunjungan per-bulannya (berdasar data statistik google analytic).

Laporan ini tidak menampilkan keseluruhan kegiatan tetapi hanya kegiatan utama dan

dipandang penting yang dapat memberi gambaran keseluruhan kegiatan Kedeputian bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Namun demikian, keseluruhan kegiatan Kedeputian

bidang TRLH dilaporkan setiap bulan melalui Laporan Bulanan Aktivitas Kedeputian yang

dapat diakses melalui portal Kedeputian Gubernur bidang TRLH (tarulh.com).

Laporan Kegiatan Kedeputian bidang TRLH periode Tahun 2018 ini merupakan

upaya maksimal untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjanjian Kinerja yang

telah ditetapkan, dengan harapan semoga dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan

peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Page 6: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

v

DAFTAR AKRONIM DAN SINGKATAN

100RC : 100 Resilient Cities

ACP : Ambitious City Promises

ADB : Asian Development Bank

AIIB : Asia Infrastructure Investment Bank

AmCross : American Red Cross

AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APEKSI : Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia

ARI : Aliansi Remaja Independen

ARKI : Alumni Rancang Kota ITB

Asbang : Asisten Pembangunan

ASDEP : Asisten Deputi

ASPPHAMI : Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia

ATK : Alat Tulis Kantor

BABS : Buang Air Besar Sembarangan

BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

BAPPENAS : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAU : Bussines as Usual

BCA : Building and Construction Authority

BERSIH : Bersama Kita Perbaiki Sanitasi dan Hygiene

Biro KDH KLN : Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri

Biro TaPem : Biro Tata Pemerintahan

BKPRD : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

BNPB : Badan Nasional Penanggulangan Bencana

BPAD : Badan Pengelola Aset Daerah

BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BPLHD : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah

BPN : Badan Pertanahan Nasional

BPPB : Balai Penelitian Perkebunan Besar

BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

BPS : Badan Pusat Statistik

BPSDM : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Page 7: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

vi

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

C40 : Cities Climate Leadership Group

CLC : Center for Livable City

CRO : Chief Resilient Officer

Daring : Dalam Jaringan/on line

DCKTRP : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan

Dirut : Direktur Utama

DisDik : Dinas Pendidikan

Diskomintik : Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik

DKI : Daerah Khusus Ibukota

DKPKP : Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian

DLH : Dinas Lingkungan Hidup

DPE : Dinas Perindustrian dan Energi

DPGP : Dinas Perumahan dan Gedung Pemda

DPMPTS : Dinas Penanaman Modal dan Penanaman Terpadu Satu Pintu

DPPAPP : Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian

Penduduk

DPRKP : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

DSDA : Dinas Sumber Daya Air

ECPAT : End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficking

Of Children for Sexual Purposes

ERP : Electronic Road Pricing

ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral

EWINDO : East West Seed Indonesia

FALI : Florida Association of Licensed Investigators

Fasum : Fasilitas Umum

FGD : Forum Group Discussion

Forum GBH : Forum Bangunan Gedung Hijau

GBCI : Green Building Council Indonesia

GPCI : Green Product Council Indonesia

GRK : Gas Rumah Kaca

GWH : Gigawatt Hour

HCC : Human Cities Coalition

Page 8: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

vii

HGB : Hak Guna Bangunan

HIPMI : Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

HM : Hak Milik

HUD : Housing Urban Development

IAIB : Infrastructure Asian Invesment Bank

IALI : Ikatan Ahli Lansekap Indonesia

ICLEI : International Council for Local Environtmental Initiatives

ICMA : International City/Country Management Association

ICJR : Institute for Criminal Justice Reform

IDF : Indonesia Development Forum

IFC : International Finance Corporation

IFHD : India Foundation for Humanistic Development

IKU : Indikator Kinerja Utama

INSWA : Indonesia Solid Waste Association

IPAL : Instalasi Pengelolaan Air Limbah

IPTB : Izin Pelaku Teknis Bangunan

ITF : Intermediate Transfer Facility

IUWASH PLUS : Urban Water, Sanitation, and Hygine Penyehatan Lingkungan

Untuk Semua

Jabodetabek : Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi

Jakpro : Jakarta Propertindo

JCC : Joint Coordination Commitee

JICA : Japan International Cooperation Agency

JPI : Jakarta Properti Indonesia

KARINA : Caritas Indonesia

KBBM : Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat

KDH : Kepala Daerah

Kemen : Kementerian

Kepgub : Keputusan Gubernur

KESDM : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

KLA : Kota Layak Anak

KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KLN : Kerjasama Luar Negeri

KM : Knowledge Management

Page 9: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

viii

KPI : Key Performance Indicator

KPK : Komisi Pemberantasan Korupsi

KSI : Knowledge Sector Initiative

LHK : Lingkungan Hidup dan Kehutanan

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah

MIGA : Multilateral Investment Guarantee Agency

Monas : Monumen Nasional

MURIA : Marunda Urban Resilient In Action

NaCl : Natrium Klorida

NCCS : National Climate Change Secretariat

NCICD : National Capital Integrated Coastal Development

NGO : Non Government Organization

NJOP : Nilai Jual Objek Pajak

NUA : New Urban Agenda

OPD : Organisasi Perangkat Daerah

P5 : Pedoman Penyelenggaraan Perbedaan dan Perubahan

Pemanfaatan Ruang/Peruntukan Tanah

PAL : Pengelolaan Air Limbah

PAM : Perusahaan Air Minum

Pb : Plumbum

PD : Perusahaan Daerah

Pergub : Peraturan Gubernur

PFP : Professional Fellowship Program

PHL : Pegawai Harian Lepas

PHPA : Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak

PKBI : Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia

PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

PLN : Perusahaan Listrik Negara

PMI : Palang Merah Indonesia

POKJA : Kelompok Kerja

PPPA : Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

PRA : Preliminary Resilient Assessment

PRBBK : Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas

Page 10: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

ix

Presdir : Presiden Direktur

Proklim : Program Kampung Iklim

Prov. : Provinsi

PT : Perseroan Terbatas

PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PUSKAPA : Pusat Kajian Perlindungan Anak

PZ : Peraturan Zonasi

RAD : Rencana Aksi Daerah

RAN : Rencana Aksi Nasional

Rapergub : Rancangan Peraturan Gubernur

RDTR : Rencana Detail Tata Ruang

RDTR-PZ : Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

REI : Real Estate Indonesia

Renstra : Rencana Strategis

RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah

RPB : Rencana Penanggulangan Bencana

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

RPTRA : Ruang Publik Terbuka Ramah Anak

RT : Rukun Tetangga

RTH : Ruang Terbuka Hijau

RTM : Rumah Tangga Miskin

RTNH : Ruang Terbuka Non-Hijau

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

RUSUNAWA : Rumah Susun Sewa Sederhana

RW : Rukun Warga

SDGs : Sustainable Development Goals

SEJIWA : Semai Jiwa Amini

Sekda : Sekretaris Daerah

Setda : Sekretariat Daerah

SIPPT : Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

SLF : Sertifikat Laik Fungsi

Page 11: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

x

SOP : Standard Operation Procedure

SPA : Stasiun Peralihan Antara

SPALD : Sistem Pelayanan Air Limbah Domestik

SPS : Sistem Pengelolaan Sampah

SRA : Sekolah Ramah Anak

STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

STTPLN : Sekolah Tinggi Teknologi Perusahaan Listrik Negara

Subdin : Sub Dinas

TABG : Tim Ahli Bangunan Gedung

TETO : Taipei Economic and Trade Office

TFILUGP : Temasek Foundation International Leaders in Urban

Governance Programme

TPA : Tempat Pembuangan/Pengelolaan Akhir

TPD : Ton Per Day

TPS 3R/B : Tempat Pembuangan Sampah (Reduce, Reuse, Recycle)

Berbasis Masyarakat

TPSA : Tempat Pembuangan Sampah Akhir

TPSK : Tempat Pemrosesan Sampah Skala Kawasan

TPSL : Tempat Pemrosesan Sampah Skala Lingkungan

TPST : Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu

TPSW : Tempat Pemrosesan Sampah Skala Wilayah

TRLH : Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

UCLG-ASPAC : United Cities and Local Governments Asia-Pacific

UKRIDA : Universitas Kristen Krida Wacana

UNDP : United Nation Development Program

UNEP : United Nation Environment Program

UNISDR : The United Nations Office for Disaster Risk Reduction

UNICEF : United Nations Internatinal Children’s Emergency Fund

URDI : Urban and Regional Development Institute

USAID : United States Agency for International Development

UTM : Universal Transverse Mecator

UU : Undang-Undang

Wagub : Wakil Gubernur

WBG : World Bank Group

Page 12: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xi

WCS : World Cities Summit

WTE : Waste to Energi

WTP : Water Treatment Plant

WWF : World Wildlife Fund

YKRI : Yayasan Kebun Raya Indonesia

YNVAC : Youth Network on Violence Against Children

YPCII : Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia

YTBI : Yayasan Tanggul Bencana Indonesia

Page 13: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xii

DAFTAR ISI

halaman

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Ringkasan Eksekutif ................................................................................................ ii

Daftar Akronim dan Singkatan ............................................................................... vi

Daftar Isi ................................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur .............................................................. 1

1.3 Ruang Lingkup Tugas Deputi Gubernur ........................................................ 1

1.4 Organisasi .................................................................................................... 2

1.4.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang ...................................................... 2

1.4.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup ............................................ 2

BAB II KEGIATAN

2.1 Pemberian Saran dan Pertimbangan kepada Gubernur di Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup .............................................................. 7

2.1.1 Desain Besar/Grand Design Green Building ......................................... 8

2.1.1.1 Pertemuan Rutin Forum Bangunan Gedung Hijau (BGH)

Tahun 2018 ................................................................................... 8

2.1.1.2 Rapat Pleno Grand Design Green Building ................................... 9

2.1.2 Desain Besar/Grand Design Sistem Pengelolaan Sampah................... 10

2.1.3 Desain Besar/Grand Design Pertanian Perkotaan ................................ 10

2.1.3.1 Pertemuan dengan Tim Igrow Membahas Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta................................................................................... 11

2.1.3.2 Pertemuan Perdana Forum Pertanian Perkotaan DKI Jakarta ...... 11

2.1.3.3. Rapat Koordinasi Membahas Lokasi Uji Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta................................................................................... 12

2.1.3.4 Rapat Koordinasi Membahas Lokasi Uji Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta................................................................................... 12

2.1.3.5 Kunjungan ke lokasi Lahan Uji Coba Pertanian Perkotaan

Grogol Selatan ............................................................................. 12

Page 14: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xiii

2.1.4 Desain Besar/Grand Design Air Minum dan Air Limbah Domestik ........ 13

2.1.4.1 Pertemuan Pembahasan Rumah Instalasi Pengelolaan Air

Limbah (IPAL) di DKI Jakarta ....................................................... 14

2.1.4.2 Pertemuan Pembahasan Water Treatment Plant (WTP)

DKI Jakarta ................................................................................... 14

2.1.4.3 Kunjungan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup ke Asrama Dinas Lingkungan Hidup................ 15

2.1.4.4 Pertemuan Tindak Lanjut Studi Kelayakan IPAL Komunal

dengan GIZ, Bappeda, Dinas Sumber Daya Air, dan IUWASH .... 15

2.1.5 Desain Besar Jakarta Menuju Kota Layak Anak ................................... 15

2.1.5.1 Pertemuan dengan PLAN International ......................................... 16

2.1.5.2 Program Youth in Action for Urban Resilience ............................... 16

2.1.5.3 Diskusi Interaktif tentang Usulan Rekomendasi Kebijakan

Ketahanan Kota yang Berpusat Pada Anak dan Orang Muda ....... 17

2.1.5.4 Kunjungan Tim Mahasiswa Universitas WASEDA Jepang .......... 17

2.1.6 Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Kualitas Udara .................... 17

2.1.7 Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Resiko Bencana

Berbasis Komunitas ............................................................................. 18

2.2 Pengoordinasian, Pemantauan dan Evaluasi atas Pelaksanaan Tugas

di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ............................................... 20

2.2.1 Diskusi Terkait Perumahan Dan Permukiman dengan Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman dan BAPPEDA

Prov. DKI Jakarta ................................................................................ 20

2.2.2 Rapat Koordinasi Pengadaan Tenaga Ahli Masterplan Green

Building ............................................................................................... 20

2.2.3 Pembahasan Program Jakarta-Seoul 2018-2019 dan Pembahasan

Program Jakarta-Tokyo 2018-2019 ..................................................... 21

2.2.4 Rapat Koordinasi Pemaparan Tim Proyek Unit Manajemen

(PMU) National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) ...... 22

2.2.5 Rapat Koordinasi terkait Dana Hibah "Implementation of

the Grid-Connected Microgrid System" untuk Pulau Pramuka .............. 23

2.3 Pelaksanaan Komunikasi Publik Sesuai Bidang Tugas ................................. 23

2.3.1 Narasumber .......................................................................................... 23

2.3.1.1 Menjadi Narasumber dan Panelis pada Kegiatan Eco-City

Page 15: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xiv

Live Project 2018: Jakarta and Depok: A Megapolitan Approach . 24

2.3.1.2 Menjadi Pembicara dalam acara “International Conference on

Energy and Sustainable Transport for Better Air Quality” Sebagai

Narasumber pada tanggal 27-28 Februari 2018 di Aula Barat,

Institut Teknologi Bandung ........................................................... 24

2.3.1.3 Narasumber Acara Lokakarya Nasional Sinkronisasi

Pengembangan Transformasi Perpustakaan untuk Peningkatan

Kualitas Hidup Masyarakat “Literasi untuk Kesejahteraan” ........... 25

2.3.1.4 Menjadi Narasumber pada Seminar dengan tema “Sustainable

Urban Development” .................................................................... 26

2.3.1.5 Narasumber dalam French Trade Commission Business

France - Session of “Jakarta’s Roadmap to Obtain The

Sustainable Development Goals in Water Sector” ........................ 27

2.3.1.6 Mewakili Gubernur Menjadi Narasumber dalam Rapat

Dengar Pendapat/RDP atau Rapat dengar Pendapat Umum/RDPU

Komite II dalam rangka membahas Implementasi Perpres No. 35

Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi

Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi

Ramah Lingkungan ...................................................................... 28

2.3.1.7 Sebagai Narasumber Peluncuran Sistem Informasi Spasial

RTR Online ................................................................................. 29

2.3.1.8 Narasumber pada Acara 8th Northeast Asian International

Forum On Air Quality Improvement di KOREA ............................ 30

2.3.1.9 Narasumber Acara Seminar dan Gathering Tema:

"Innovative Solution to meet Green Building Trends" .................. 31

2.3.2 Lokakarya ............................................................................................ 32

2.3.2.1 Membuka Acara - Lokakarya Pelatihan Peta Interaktif ................ 32

2.3.2.2 Lokakarya SSEA-AIR Quality Management ................................. 33

2.3.2.3 Seminar Validasi Jakarta Smart Safe City ................................... 30

2.3.2.4 Lokakarya Perdana Program Prioritas Jakarta Berketahanan ...... 35

2.3.2.5 UNESCO Asia Regional Training Workshop and Emerging

Pollutans In Water Resources ...................................................... 37

2.3.2.6 Lokakarya CiBiX (City-Business Collaboration Accelerator) ......... 38

2.3.3 Audiensi .............................................................................................. 39

Page 16: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xv

2.3.3.1 Menerima Audiensi dari Institute Transportation and

Development Policy (ITDP)........................................................... 39

2.3.3.2 Audiensi terkait Kelanjutan Group Urban Farming DKI Jakarta

Bersama Igrow ............................................................................ 40

2.3.3.3 Audiensi Pengurus Pusat Persaudaraan Alumni SMA Katolik

Rajawali Makassar (PP PAS 2017-2020) ...................................... 41

2.3.3.4 Audiensi dengan ICLEI terkait tindak lanjut Program ACP ............ 41

2.3.3.5 Audiensi dengan Mr. Didier Perez perihal Green Hotelier

Awards 2018 - Mercure Convention Center Ancol Jakarta

Application .................................................................................... 41

2.3.3.6 Audiensi dengan UNICEF dan Chief of WASH UNICEF

Indonesia ...................................................................................... 43

2.3.3.7 Audiensi dengan World Resource Institute (WRI) ......................... 44

2.3.3.8 Menerima Audiensi Dubes RI Abu Dhabi-UAE Membahas

Kerjasama Investasi Energi Sampah Dan Air Bersih

Indonesia-PEA ............................................................................. 46

2.3.3.9 Audiensi Pimpinan Redaksi Listrik Indonesia Diskusi Peluang

dan Tantangan Membangun Kelistrikan Jakarta Menuju

Smart City ..................................................................................... 47

2.3.3.10 Pertemuan dengan International Finance Corporation terkait

kampanye “Sustainability Creating Markets” ............................... 48

2.3.3.11 Diskusi dengan PT. MRT Jakarta terkait Rencana Kerangka

Pengembangan TOD .................................................................. 49

2.3.4 Magang di Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup ................................................................................ 49

2.4 Pelaksanaan Komunikasi Antarlembaga Sesuai Bidang Tugasnya................ 50

2.4.1 Pertemuan dengan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan

dengan Sekolah Tinggi Teknik-PLN .................................................... 50

2.4.2 Business Matching untuk Kerjasama City-to-City Joint Crediting

Mechanism (JCM) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan

Pemerintah Kota Kawasaki .................................................................. 50

2.4.3 Rapat Penjajakan Kerjasama dengan M.U.T Austria dan CWMI

(Center of Waste Management Indonesia) .......................................... 52

2.4.4 Pertemuan dengan Pak Yo dan Prof. Bundschouten ........................... 53

Page 17: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xvi

2.4.5 Kunjungan Seoul Metropolitan Government (ACP) .............................. 53

2.4.6 Kunjungan Lapangan Lokasi Proyek Pemasangan Teknologi Mikro

Grid di Pulau Pramuka ........................................................................ 55

2.4.7 Pertemuan Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup dengan Tim

PMI membahas Desain Besar Penanggulangan Bencana

DKI Jakarta ......................................................................................... 55

2.4.8 Pertemuan dengan IUWASH Membahas pembangunan IPAL

Komunal .............................................................................................. 56

2.4.9 Pertemuan dengan Tim Kotaku bahas Grand Design Kawasan

Kumuh ............................................................................................... 56

2.4.10 Audiensi dengan Wakil Gubernur terkait paparan Resiliance City

untuk persiapan Kunjungan ke New York .......................................... 57

2.4.11 Kunjungan ke PD. PAL JAYA (ANDRICH SYSTEM) .......................... 58

2.4.12 Pertemuan dengan Human Cities’ Coalition (HCC) ............................ 59

2.4.13 Pertemuan dengan US Embassy Team to Share Another Program

Called Water Expert Program ............................................................ 60

2.4.14 Rapat Pertemuan dengan DANIDA (Mr. Sorensen) dan SKPD

terkait kegiatan Capacity Building: Training for Jakarta Building

Inspectors .......................................................................................... 61

2.4.15 Pertemuan dengan Human Cities Coaltion (HCC) ............................ 62

2.4.16 Rapat Pembahasan Lokasi Penerapan Smart Microgrid di

Pulau Pramuka Kepulauan Seribu ..................................................... 63

2.4.17 Rapat Tim Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pengadaan

Strategis Daerah DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018 ........................ 64

2.4.18 Pertemuan Dengan Jakarta Osoji Club Terkait Sungai Ciliwung ........ 65

2.4.19 Pertemuan dengan Tim Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) .................... 66

2.4.20 Pertemuan dengan World Bank dan IFC tentang Affordable

Housing ............................................................................................ 67

2.4.21 Pertemuan dengan ICLEI - membicarakan agenda Public Hearing

Program ACP percepatan penurunan emisi Gas Rumah Kaca

DKI Jakarta ........................................................................................ 68

2.4.22 Pertemuan dengan MRT membahas Persiapan Penyusunan

Kerangka pengembangan TOD Provinsi DKI Jakarta ........................ 69

2.4.23 Pertemuan dengan Tim Pakar Waduk Lepas Pantai ......................... 70

Page 18: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

xvii

2.4.24 Pertemuan dengan ICLEI World Secretariat ...................................... 71

2.5 Pelaksanaan Tugas Lainnya yang Diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta ... 72

2.5.1 Pencanangan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah di

Dalam Kota/Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter .................... 72

2.5.2 Mewakili Gubernur Menjadi Narasumber dalam RDP/RDPU Komite II

dalam rangka membahas Implementasi PerPres No. 35 Tahun 2018

tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah

menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan ............ 72

2.6 Pelaksanaan Tugas Mewakili Gubernur DKI Jakarta Sesuai Bidang Tugas

dan Kegiatan Seremonial ............................................................................... 74

2.6.1 Mendampingi Gubernur DKI Jakarta menerima Duta Besar

Denmark .............................................................................................. 74

2.6.2 Mewakili Gubernur Menerima Apresiasi Pembinaan Proklim

Tahun 2018 ........................................................................................ 75

2.6.3 Apresiasi Jakarta Green and Clean (JGC) 2018 .................................. 76

2.7 Penyampaian Laporan atas Pelaksanaan Tugas kepada Gubernur............... 77

2.7.1 Laporan Key Performance Indicator (KPI) ........................................... 77

2.7.2 Laporan Kegiatan Bulanan .................................................................. 77

BAB III INISIATIF INTERNAL

3.1 Aplikasi Naskah Dinas .................................................................................. 79

3.2 Aplikasi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management/KM) ............... 80

3.3 Portal Kedeputian bidang TRLH (tarulh.com) ................................................ 81

3.4 Situs Website Bangunan Gedung Hijau DKI Jakarta (www.gedunghijau.id) .. 82

BAB IV KENDALA, SARAN DAN TINDAK LANJUT

4.1 Kendala ........................................................................................................ 82

4.2 Saran ........................................................................................................... 83

4.3 Tindak Lanjut ................................................................................................. 84

Page 19: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur

1.3 Ruang Lingkup Tugas Deputi Gubernur

1.4 Organisasi

1.4.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang

1.4.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup

Page 20: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaporan merupakan salah satu pendukung instrumen kebijakan yang sangat

penting di dalam proses pembangunan. Pelaporan dilakukan untuk memberikan

informasi yang cepat, tepat, dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan

pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi sebenarnya. Pelaporan dilakukan secara

berkala, momen tertentu, dan berjenjang dalam lingkup organisasi pemerintah.

Penyusunan laporan ini didasari pentingnya menyampaikan informasi terkait

aktifitas dan inisiasi yang telah dilakukan Kedeputian Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup kepada Gubernur DKI Jakarta sebagai masukan bagi penetapan

langkah-langkah keberlanjutan pemerintahan DKI Jakarta.

1.2 Tugas dan Fungsi Deputi Gubernur

Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup merupakan salah

satu kedeputian yang membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan

Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 85 Tahun 2008 tentang

Tugas, Fungsi, Tanggung jawab, dan Tata Kerja Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta,

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memiliki tugas untuk

membantu Gubernur dalam menyelenggarakan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta di

bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup memiliki fungsi

sebagai berikut:

1. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Gubernur di bidang tata ruang dan

lingkungan hidup.

2. Pengoordinasian, pemantauan, dan evaluasi atas pelaksanaan tugas di bidang

tata ruang dan lingkungan hidup.

3. Pelaksanaan komunikasi publik sesuai bidang tugasnya.

4. Pelaksanaan komunikasi antarlembaga sesuai bidang tugasnya.

5. Pelaksanaan tugas untuk mewakili Gubernur sesuai bidang tugasnya.

6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diserahkan oleh Gubernur.

7. Penyampaian laporan atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur.

1.3 Ruang Lingkup Tugas Deputi Gubernur

Ruang lingkup tugas Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup adalah:

1. Tugas dan fungsi Deputi bukan merupakan lingkup tugas dan fungsi satuan kerja

perangkat daerah/unit kerja perangkat daerah.

2. Deputi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, melakukan koordinasi dengan

Lembaga serta dapat melakukan konsultasi dengan pakar atau kelompok

pakar/profesi yang terkait dengan bidang tugas masing-masing.

Page 21: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

2

3. Dalam melaksanakan koordinasi dan konsultasi, Deputi berkoordinasi dengan

Sekretaris Daerah.

4. Fungsi pengoordinasian, pemantauan dan evaluasi yang dilaksanakan Deputi

adalah dalam rangka memperoleh data dan informasi sebagai bahan

penyusunan saran, pertimbangan, dan laporan Deputi kepada Gubernur.

1.4 Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Gubernur No. 85 Tahun 2008 Pasal 5 bahwa Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup dibantu 2 (dua) orang Asisten Deputi sebagai berikut:

a. Asisten Deputi Bidang Tata Ruang.

b. Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup.

1.4.1 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang

Asisten Deputi bidang Tata Ruang mempunyai tugas:

a. Menghimpun, mengolah dan menyajikan bahan saran dan pertimbangan

Deputi kepada Gubernur dalam lingkup tata ruang.

b. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan pengoordinasian, pemantauan dan

evaluasi Deputi dalam lingkup tata ruang.

c. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan dalam rangka komunikasi publik dan

komunikasi antar lembaga dalam lingkup tata ruang.

d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi dalam lingkup

tata ruang.

e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.

1.4.2 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup

Asisten Deputi bidang Lingkungan Hidup mempunyai tugas:

a. Menghimpun, mengolah dan menyajikan bahan saran dan pertimbangan

Deputi kepada Gubernur dalam lingkup lingkungan hidup.

b. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan pengoordinasian, pemantauan dan

evaluasi Deputi dalam lingkup lingkungan hidup.

c. Mempersiapkan bahan dan pelaksanaan dalam rangka komunikasi publik dan

komunikasi antarlembaga dalam lingkup lingkungan hidup.

d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi dalam lingkup

lingkungan hidup.

e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.

Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup turut dibantu

oleh 3 (tiga) staf yang terdiri dari 2 (dua) staf tingkat Teknis Ahli dan 1 (satu) staf Ahli

Pegawai Harian Lepas (PHL).

Page 22: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

3

BAB II KEGIATAN

2.1 Pemberian Saran dan Pertimbangan kepada Gubernur di Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup

2.1.1 Desain Besar/Grand Design Green Building

2.1.1.1 Pertemuan Rutin Forum BGH Tahun 2018

2.1.1.2 Rapat Pleno Grand Design Green Building

2.1.2 Desain Besar/Grand Design Sistem Pengelolaan Sampah

2.1.3 Desain Besar/Grand Design Pertanian Perkotaan

2.1.3.1 Pertemuan dengan Tim Igrow Membahas Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta

2.1.3.2 Pertemuan Perdana Forum Pertanian Perkotaan DKI Jakarta

2.1.3.3. Rapat Koordinasi Membahas Lokasi Uji Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta

2.1.3.4. Rapat Koordinasi Membahas Lokasi Uji Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta

2.1.3.5. Kunjungan ke lokasi Lahan Uji Coba Pertanian Perkotaan

Grogol Selatan

2.1.4 Desain Besar/Grand Design Air Minum dan Air Limbah Domestik

2.1.4.1 Pertemuan Pembahasan Rumah IPAL di DKI Jakarta

2.1.4.2 Pertemuan Pembahasan Water Treatment Plant DKI Jakarta

2.1.4.3 Kunjungan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup ke Asrama Dinas Lingkungan Hidup

2.1.4.4 Pertemuan Tindak Lanjut Studi Kelayakan IPAL Komunal

dengan GIZ, Bappeda, DSDA, dan IUWASH

2.1.5 Desain Besar Jakarta Menuju Kota Layak Anak

2.1.5.1. Pertemuan dengan PLAN International

2.1.5.2. Program Youth in Action for Urban Resilience

2.1.5.3. Diskusi Interaktif tentang Usulan Rekomendasi Kebijakan

Ketahanan Kota yang Berpusat Pada Anak dan Orang Muda

2.1.5.4. Kunjungan Tim Mahasiswa Universitas WASEDA Jepang

2.1.6 Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Kualitas Udara

2.1.7 Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis

Komunitas

Page 23: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

4

2.2 Pengoordinasian, Pemantauan dan Evaluasi atas Pelaksanaan Tugas

di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

2.2.1 Diskusi Terkait Perumahan Dan Permukiman dengan Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman dan BAPPEDA

Prov. DKI Jakarta

2.2.2 Rapat Koordinasi Pengadaan Tenaga Ahli Masterplan Green

Building

2.2.3 Pembahasan Program Jakarta-Seoul 2018-2019 dan Pembahasan

Program Jakarta-Tokyo 2018-2019

2.2.4 Rapat Koordinasi Pemaparan Tim Proyek Unit Manajemen

(PMU) NCICD

2.2.5 Rapat Koordinasi terkait Dana Hibah "Implementation of

the Grid-Connected Microgrid System" untuk Pulau Pramuka

2.3 Pelaksanaan Komunikasi Publik Sesuai Bidang Tugas

2.3.1 Narasumber

2.3.1.1. Menjadi Narasumber dan Panelis pada Kegiatan Eco-City

Live Project 2018: Jakarta and Depok: A Megapolitan Approach

2.3.1.2. Menjadi Pembicara dalam acara “International Conference on

Energy and Sustainable Transport for Better Air Quality” Sebagai

Narasumber pada tanggal 27-28 Februari 2018 di Aula Barat,

Institut Teknologi Bandung

2.3.1.3. Narasumber Acara Lokakarya Nasional Sinkronisasi

Pengembangan Transformasi Perpustakaan untuk Peningkatan

Kualitas Hidup Masyarakat “Literasi untuk Kesejahteraan”

2.3.1.4. Menjadi Narasumber pada Seminar dengan tema “Sustainable

Urban Development”

2.3.1.5. Narasumber dalam French Trade Commission Business

France - Session of “Jakarta’s Roadmap to Obtain The

Sustainable Development Goals in Water Sector” (3 Juli 2018)

2.3.1.6. Mewakili Gubernur Menjadi Narasumber dalam Rapat

Dengar Pendapat/RDP atau Rapat dengar Pendapat Umum/RDPU

Komite II dalam rangka membahas Implementasi Perpres No. 35

Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi

Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi

Ramah Lingkungan

2.3.1.7. Sebagai Narasumber Peluncuran Sistem Informasi Spasial

RTR Online

2.3.1.8. Narasumber pada Acara 8th Northeast Asian International

Forum On Air Quality Improvement di KOREA

2.3.1.9. Narasumber Acara Seminar dan Gathering Tema: "Innovative Solution

to meet Green Building Trends"

Page 24: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

5

2.3.2 Lokakarya

2.3.2.1. Membuka Acara - Lokakarya Pelatihan Peta Interaktif

2.3.2.2. Lokakarya SSEA-AIR Quality Management

2.3.2.3. Seminar Validasi Jakarta Smart Safe City

2.3.2.4. Lokakarya Perdana Program Prioritas Jakarta Berketahanan

2.3.2.5. UNESCO Asia Regional Training Workshop and Emerging

Pollutans In Water Resources

2.3.2.6. Lokakarya CiBiX (City-Business Collaboration Accelerator)

2.3.3. Audiensi

2.3.3.1. Menerima Audiensi dari Institute Transportation and

Development Policy

2.3.3.2. Audiensi terkait Kelanjutan Grup Urban Farming DKI Jakarta

Bersama Igrow

2.3.3.3. Audiensi Pengurus Pusat Persaudaraan Alumni SMA Katolik

Rajawali Makassar (PP PAS 2017-2020)

2.3.3.4. Audiensi dengan ICLEI terkait Tindak Lanjut Program ACP

2.3.3.5. Audiensi dengan Mr. Didier Perez perihal Green Hotelier

Awards 2018 - Mercure Convention Center Ancol Jakarta

Application

2.3.3.6. Audiensi dengan UNICEF dan Chief of WASH UNICEF Indonesia

2.3.3.7 Audiensi dengan World Resource Institute (WRI)

2.3.3.8. Menerima Audiensi Dubes RI Abu Dhabi-UAE Membahas

Kerjasama Investasi Energi Sampah Dan Air Bersih

Indonesia-PEA

2.3.3.9. Audiensi Pimpinan Redaksi Listrik Indonesia Diskusi Peluang

dan Tantangan Membangun Kelistrikan Jakarta Menuju

Smart City

2.3.3.10. Pertemuan dengan International Finance Corporation terkait

kampanye “Sustainability Creating Markets”

2.3.3.11. Diskusi dengan PT. MRT Jakarta terkait Rencana

Kerangka Pengembangan TOD

2.4 Pelaksanaan Komunikasi Antarlembaga Sesuai Bidang Tugasnya

2.4.1. Pertemuan dengan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan

dengan Sekolah Tinggi Teknik-PLN

2.4.2. Business Matching untuk Kerjasama City-to-City Joint Crediting Mechanism

(JCM) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota

Kawasaki

2.4.3. Rapat Penjajakan Kerjasama dengan M.U.T Austria dan CWMI

(Center of Waste Management Indonesia)

Page 25: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

6

2.4.4. Pertemuan dengan Pak Yo dan Prof. Bundschouten

2.4.5. Kunjungan Seoul Metropolitan Government (ACP)

2.4.6. Kunjungan Lapangan Lokasi proyek pemasangan teknologi mikro

Grid di Pulau Pramuka

2.4.7. Pertemuan Asdep LH dengan Tim PMI membahas Desain Besar

Penanggulangan Bencana DKI Jakarta

2.4.8. Pertemuan dengan IUWASH Membahas pembangunan IPAL Komunal

2.4.9. Pertemuan dengan Tim Kotaku bahas Grand Design Kawasan Kumuh

2.4.10. Audiensi dengan Wakil Gubernur paparan Resiliance City

untuk persiapan Kunjungan ke New York

2.4.11. Kunjungan ke PD. PAL JAYA (ANDRICH SYSTEM)

2.4.12. Pertemuan dengan Human Cities’ Coalition (HCC)

2.4.13. Pertemuan dengan US Embassy Team to share another program

called Water Expert Program

2.4.14. Rapat Pertemuan dengan DANIDA (Mr. Sorensen) dan SKPD

terkait kegiatan Capacity Building: Training for Jakarta Building

Inspectors

2.4.15. Pertemuan dengan Human Cities Coaltion (HCC)

2.4.16. Rapat Pembahasan Lokasi Penerapan Smart Microgrid di

Pulau Pramuka Kepulauan Seribu

2.4.17. Rapat Tim Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Strategis

Daerah DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018

2.4.18. Pertemuan Dengan Jakarta Osoji Club Terkait Sungai Ciliwung

2.4.19. Pertemuan dengan Tim Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

2.4.20. Pertemuan dengan World Bank dan IFC tentang Affordable Housing

2.4.21. Pertemuan dengan ICLEI - membicarakan agenda Public Hearing

Program ACP percepatan penurunan emisi Gas Rumah Kaca

DKI Jakarta

2.4.22. Pertemuan dengan MRT membahas Persiapan Penyusunan Kerangka

Pengembangan TOD Provinsi DKI Jakarta

2.4.23. Pertemuan dengan Tim Pakar Waduk Lepas Pantai

2.4.24. Pertemuan dengan ICLEI World Secretariat

2.5 Pelaksanaan Tugas Lainnya yang Diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta

2.5.1. Pencanangan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah di Dalam Kota/

Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter

2.5.2. Mewakili Gubernur Menjadi Narasumber dalam RDP/RDPU Komite II

dalam rangka membahas Implementasi PerPres No. 35 Tahun 2018

tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah menjadi

Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (4 Juli 2018)

2.6 Pelaksanaan Tugas Mewakili Gubernur DKI Jakarta Sesuai Bidang Tugas dan

Kegiatan Seremonial

2.6.1. Mendampingi Gubernur DKI Jakarta menerima Duta Besar Denmark

2.6.2. Mewakili Gubernur Menerima Apresiasi Pembinaan Proklim Tahun 2018

2.6.3. Apresiasi Jakarta Green and Clean (JGC) 2018

2.7 Penyampaian Laporan atas Pelaksanaan Tugas kepada Gubernur

2.7.1 Laporan Key Performance Indicator (KPI)

2.7.2 Laporan Kegiatan Bulanan

Page 26: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

7

BAB II

KEGIATAN

2.1 Pemberian Saran dan Pertimbangan Kepada Gubernur di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Secara umum, saran dan pertimbangan kepada Gubernur sangat beragam mulai

dari yang bersifat praktis sampai konseptual. Pada laporan ini hanya disampaikan saran

yang bersifat konseptual dalam bentuk Desain Besar/Grand Design dari berbagai isu

utama.

Desain Besar/Grand Design merupakan sebuah konsep penanganan isu penting

melalui pendekatan kolaboratif melibatkan beragam pemangku kepentingan. Desain

Besar/Grand Design diharapkan dapat menjadi sebuah komitmen dan acuan bersama

dari para pemangku kepentingan dalam penanganan isu. Desain Besar/Grand Design

setidaknya mencakup Visi, Misi, Target, Kebijakan, Peta Jalan dan Rencana Aksi

penanganan isu.

Pada hari Selasa tanggal 23 Januari 2018 bertempat di Balai Agung Gedung

Balaikota Pemprov. DKI Jakarta melalui Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Tata

Ruang telah berhasil menyelenggarakan Peluncuran 4 (empat) Desain Besar yaitu:

(i) Desain Besar Jakarta Menuju Kota Layak Anak;

(ii) Desain Besar Pertanian Perkotaan DKI Jakarta;

(iii) Desain Besar Sistem Pengelolaan Sampah dan;

(iv) Desain Besar Penyedia Layanan Air Minum dan Air Limbah Domestik DKI Jakarta.

Selain keempat Desain Besar tersebut pada tanggal 18 Mei 2016 telah diluncurkan

Desain Besar Bangunan Gedung Hijau DKI Jakarta dan saat ini Kedeputian Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup sedang menginisiasi tiga Desain Besar yaitu:

(i) Desain Besar Pengelolaan Kualitas Udara DKI Jakarta

(ii) Desain Besar Penanganan Risiko Bencana Berbasis Masyrakat

(iii) Desain Besar Pengelolaan Air Tanah.

23 Januari 2018, Peluncuran Desain BesarJakarta Menuju Kota Layak Anak; Desain Besar Pertanian Perkotaan DKI

Jakarta; Desain Besar Sistem Pengelolaan Sampah dan; Desain Besar Penyedia Layanan Air Minum dan Air Limbah Domestik DKI Jakarta.

Page 27: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

8

2.1.1. Desain Besar/Grand Design Green Building

(Dokumen dapat diakses di Link: http://tarulh.com/2018/01/23/desain-besar-

bangunan-gedung-hijau/)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau,

berupa regulasi penerapan konsep hemat energi, hemat air dan ramah lingkungan dalam

bangunan gedung. Namun dalam penerapannya masih terkendala oleh masih

rendahnya pemahaman pentingnya penerapan Gedung Hijau. Sehingga komitmen dan

dukungan dari pemangku kepentingan masih belum kuat. Hal ini berdampak pada relatif

lambatnya pencapaian skema gedung hijau di Jakarta. Untuk itu, disepakati bahwa DKI

Jakarta memerlukan Desain Besar/Grand Design Green Building untuk dijadikan

referensi utama dan dasar bagi para pemangku kepentingan dalam bersinergi untuk

mewujudkan penerapan Gedung Hijau.

Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH menginisiasi penyusunan Desain

Besar/Grand Design Green Building DKI Jakarta bekerjasama dengan International

Finance Corporation (IFC). Salah satu kesepakatan utama dalam Desain Besar/Grand

Design adalah Komitmen 30:30 yaitu pengurangan masing-masing sebanyak 30 persen

dari konsumsi air dan listrik serta 30 persen emisi gas rumah kaca pada 60 persen

gedung lama dan keseluruhan gedung baru pada tahun 2030.

Sebagai bentuk komitmen nyata dalam memberikan contoh teladan implementasi

bangunan gedung hijau, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Kawasan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Daan Mogot sebagai Kawasan Hijau (Green Zone).

Tentunya keseluruhan bangunan gedung yang berada pada lokasi tersebut harus

memenuhi persyaratan Peraturan Gubernur No. 38 Tahun 2012 tentang Bangunan

Gedung Hijau. Penetapan kawasan hijau tersebut melalui Instruksi Gubernur No. 30

Tahun 2017 tentang Percepatan Kawasan Rumah Susun Sederhana Sewa Daan Mogot

sebagai Kawasan Hijau (Green Zone).

2.1.1.1 Pertemuan Rutin Forum Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tahun 2018

Pembahasan Implementasi Peraturan

Bangunan Gedung Hijau di Tingkat

Nasional dan Kota Bandung dalam rangka

Pengayaan Materi Revisi Pegub DKI

Jakarta No.38 Tahun 2012 tentang

Bangunan Gedung Hijau (8 Januari 2018)

Tujuan dari pertemuan ini adalah Pembahasan Implementasi Peraturan

Bangunan Gedung Hijau di Tingkat Nasional dan Kota Bandung dalam rangka

Pengayaan Materi Revisi Pegub DKI Jakarta No.38 Tahun 2012 tentang Bangunan

Gedung Hijau. Regulasi sebagai Milestone dalam proses pencapaian komitmen 30:30,

adalah hal yang pertama harus diselesaikan. Diperlukan adanya rencana jangka panjang

Page 28: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

9

dalam hal Bangunan Gedung Hijau dengan dibentuknya “Forum Green Building

Indonesia” agar sejalan dengan komitmen nasional yang sebelumnya hanya

diperuntukkan kepada beberapa gedung. Diharapkan nantinya akan semua bangunan

gedung baik yang High Rise maupun Low Rise yang akan disasar Bangunan Gedung

Hijau.

Diskusi Membahas Website

Green Building (10 Januari 2018). Tujuan

rapat adalah untuk membahas kemajuan

situs Bangunan Gedung Hijau terkait

masalah updating data, sekaligus

menentukan pihak yang akan

mengoperasionalkan situs tersebut. Situs

green building itu sendiri sudah selesai

dan dapat diakses oleh publik semenjak April 2017. Adapun data yang akan di Update

adalah informasi yang berupa: berita, kliping surat kabar, regulasi, materi presentasi

green building. Diperlukan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk memastikan

bahwa semua keputusan dan tindakan, dapat berjalan secara konsisten, standar dan

sistematis. SOP website berisikan prosedur dan alur kerja dalam rangka pengelolaan

dan operasional website green building yang on line di http://greenbuilding.jakarta.go.id.

2.1.1.2 Rapat Pleno Grand Design Green Building (24 Januari 2018)

Pertemuan berkala Forum

Bangunan Gedung Hijau (BGH)/Green

Building merupakan pertemuan yang

diinisiasi oleh Kedeputian Gubernur

Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup dan rutin diselenggarakan setiap

bulannya. Forum ini merupakan wadah

koordinasi, diskusi dan pemecahan

masalah bagi beragam pemangku kepentingan yang terkait dengan penerapan kebijakan

bangunan gedung hijau di Provinsi DKI Jakarta. Penerapan Atap Tenaga Surya/solar PV

rooftop di Kota DKI Jakarta membutuhkan regulasi khusus yang dapat berdiri sendiri dan

bersifat mandatory bagi bangunan gedung demi mencapai target pengurangan emisi

karbon DKI Jakarta. Tim Jakarta Green Peace akan mengadakan pertemuan dengan

fokus membahas penerapan Atap Tenaga Surya di gedung-gedung sekolah di DKI

Jakarta. Pemprov DKI Jakarta melalui Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup akan memasilitasi. Pemprov DKI sangat mendukung pilot project

monitoring efisiensi konsumsi energi pada 2 (dua) Gedung Pemda di Gedung Balaikota

blok D, E, F, G dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.

Page 29: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

10

2.1.2. Desain Besar/Grand Design Sistem Pengelolaan Sampah

(Dokumen dapat diakses di Link: http://tarulh.com/2018/01/23/desain-besar-

sistem-pengelolaan-sampah/)

DKI Jakarta merupakan kota dengan volume sampah sebesar 6.500-7.000 ton per

hari. Volume tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota besar di Eropa

yang hanya menghasilkan sampah 1.500-2.000 ton per hari. Pola penanganan sampah

dengan cara lama, yakni kumpul-angkut-buang dan berakhir di Tempat Pengelolaan

Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dengan menumpuk secara terbuka sudah

harus ditinggalkan dan sudah saatnya menggunakan teknologi tinggi ramah

lingkungan.

DKI Jakarta memerlukan Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Sampah yang

memberikan arah strategi dan kebijakan dari hulu sampai hilir yang secara rasional

dapat diaplikasikan dalam penyelesaian persoalan sampah.

Kedeputian bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup bekerjasama dengan PT.

Kartika Pradiptaprisma telah menyusun Desain Besar/Grand Design Pengelolaan

Sampah DKI Jakarta. Kerjasama ini bersifat sukarela tanpa ikatan. Proses

penyusunannya melibatkan pemangku kepentingan persampahan nasional dan DKI

Jakarta. Dokumen Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Sampah DKI Jakarta

tersebut telah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta dan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Prov. DKI Jakarta

2.1.3. Desain Besar/Grand Design Pertanian Perkotaan (Dokumen dapat diakses

di Link: http://tarulh.com/2018/01/23/desain-besar-pertanian-perkotaan/)

Sehubungan dengan upaya pengarusutamaan Pertanian Perkotaan, Kedeputian

Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup bekerjasama dengan

Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta telah

meluncurkan Desain Besar/Grand Design Pertanian Perkotaan dibantu oleh Lembaga

Swadaya Masyarakat Konsorsium Marunda Urban Resilience In Action (MURIA). Inisiatif

penyusunan Desain Besar Pertanian Perkotaan DKI Jakarta ini berangkat dari

permasalahan:

Masih terdapat tumpang tindih program dan kegiatan pertanian perkotaan antar

SKPD (Dinas KPKP, Dinas LH dan SKPD lainnya).

Kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta yang sebesar 20 persen dari luas

Jakarta membutuhkan lahan seluas 6.000 Ha yang sulit tercapai.

Banyak lahan potensial yang belum dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan, baik

lahan terbuka (lahan tidur, lahan sengketa, RTH, ruang sosial, sempadan

sungai/danau, bahu jalan/rel) maupun lahan pekarangan (pekarangan rumah tangga,

sekolah, dan perkantoran)

Belum tersedianya data luasan lahan yang dapat dijadikan acuan pengembangan

pertanian perkotaan.

Banyaknya alih fungsi lahan terbuka menjadi bangunan sehingga mempersempit

lahan pertanian.

Page 30: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

11

Potensi hasil panen yang melimpah tidak disertai dengan ketersediaan pasar dan

pengelolaan pasca panen.

2.1.3.1. Pertemuan dengan Tim Igrow Membahas Pertanian Perkotaan DKI

Jakarta

Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menerima

kunjungan dari Igrow pada tanggal 21

Februari 2018. Pertemuan ini

Membahas implementasi dan

kerjasama di bidang pertanian

perkotaan sekaligus bentuk penerapan

Desain Besar Pertanian Perkotaan di

DKI Jakarta. Dalam pertemuan

tersebut disampaikan bahwa gaung peluncuran Desain Besar Pertanian Perkotaan

DKI Jakarta mulai terlihat. Berbagai ide menarik muncul dalam diskusi ini, mulai

dari market place, kelurahan yang menjadi lokasi uji coba pertanian perkotaan, dan

kesejahteraan petani di daerah perkotaan.

2.1.3.2. Pertemuan Perdana Forum Pertanian Perkotaan DKI Jakarta

Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menginisiasi Pertemuan

Perdana Forum Pertanian Perkotaan Pada

Tanggal 14 Maret 2018. Tujuan dari

pertemuan ini adalah untuk menindaklanjuti

kegiatan/program dari Desain Besar

Pertanian Perkotaan yang telah diluncurkan

oleh Gubernur DKI Jakarta pada hari

Selasa, 23 Januari 2018. Dalam pertemuan

ini terdapat Beberapa hal yang mengemuka

yaitu: (i) Dokumen Desain Besar Pertanian Perkotaan merupakan suatu upaya untuk

mewujudkan penyelesaian masalah pangan serta sebagai acuan jangka panjang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, (ii) Pada pertemuan tersebut turut dibahas 4

(empat) komponen penting dari Desain Besar Pertanian Perkotaan yang terdiri dari:

a. Kebijakan dan Regulasi; b. Pelaksanaan Pertanian Perkotaan; c. Kualitas

lingkungan hidup terkait dengan pertanian perkotaan; d. Pemantauan, Evaluasi dan

Pengelolaan Pengetahuan.

Page 31: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

12

2.1.3.3. Rapat Koordinasi Membahas Lokasi Uji Pertanian Perkotaan DKI Jakarta

Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup mengadakan Rapat

Koordinasi untuk membahas

keberadaan lahan 1,3 Ha milik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang

berlokasi di Kelurahan Grogol Selatan.

Pertemuan dilaksanakan pada tanggal

29 Juni 2018. Dalam pertemuan

tersebut dibahas beberapa hal sebagai berikut: (i) Aset tanah milik Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta harus jelas status kepemilikannya; (ii) Ikatan Ahli Landscape

Indonesia (IALI) siap membantu menerapkan konsep penataan lokasi; (iii) Dinas

KPKP Prov. DKI Jakarta menyampaikan perlunya suatu kawasan khusus untuk

peruntukan pertanian perkotaan; (iv) Lokasi 1.3 Ha di Kelurahan Grogol Selatan

diharapkan dapat menjadi Community Centre.

2.1.3.4. Rapat Koordinasi Membahas Lokasi Uji Pertanian Perkotaan DKI Jakarta

Pertemuan dengan Dinas KPKP terkait

Lokasi Pertanian Perkotaan Grogol Selatan

(14 Agustus 2018). Adapun tujuan rapat

koordinasi tersebut yakni membahas

kesiapan Dinas KPKP dalam mengelola

lokasi uji coba pertanian perkotaan di Grogol

Selatan. Hasil pertemuan: (i)Status

kepemilikan lahan dimiliki oleh Dishut (Dinas Kehutanan) dan BPAD (Badan

Pengelolaan Aset Daerah); (ii) Lahan tersebut direncanakan untuk dimutasi

kepemilikannya menjadi lahan milik Dinas KPKP; (iii) Dinas KPKP merencanakan

penyediaan anggaran untuk kegiatan pada lahan 1.3 Ha di Kelurahan Grogol Selatan.

2.1.3.5. Kunjungan ke lokasi Lahan Uji Coba Pertanian Perkotaan Grogol

Selatan

Jakarta, 30 November 2018. Deputi

Gubernur bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup berkunjung ke

Kelurahan Grogol Selatan sekaligus

meninjau lahan lokasi Pertanian

Perkotaan di Kompleks Perumahan

Permata Hijau Jakarta Selatan.

Tujuan peninjauan lapangan ini adalah untuk menyampaikan rencana penetapan

lokasi lahan tidur dikompleks Perumahan Permata Hijau yang merupakan aset milik

Page 32: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

13

DKI Jakarta sebagai lahan Percobaan Pertanian Perkotaan DKI Jakarta. Hal yang

dibahas dalam pertemuan dan kunjungan lapangan ini adalah: (i) Lahan yang ditinjau

terdiri dari dua sertifikat yang saat ini masih merupakan milik Badan Pengelolaan Aset

Daerah Prov. DKI Jakarta. Sertifikat tersebut nomor : 467 seluas ± 4.700 M² dan

nomor : 466 seluas ± 3.068 M² dinyatakan telah clear and clean; (ii) Hasil kunjungan

ini akan di laporkan kepada Gubernur DKI Jakarta dalam bentuk nodin; (iii) Untuk

dapat dikelola secara maksimal sebagai lahan percontohan pertanian perkotaan DKI

Jakarta maka akan diserahterimakan kepada Dinas KPKP DKI Jakarta; (iv) Dinas

KPKP DKI Jakarta akan segera membuat rencana jangka pendek terhadap lahan

tersebut agar segera dapat melakukan kegiatan pertanian, disaat yang bersamaan

akan dibuat rencana jangka panjang; (v) Dinas KPKP DKI Jakarta akan bekerjasama

dengan Ikatan Ahli Lanscape Indonesia (IALI) untuk meredesign lokasi lahan tersebut

menjadi kawasan pertanian sekaligus rekreasi; (vi) Kegiatan yang dilakukan pada

lahan tersebut sekaligus merupakan metode pengamanan aset tanah DKI Jakarta.

Langkah awal Dinas KPKP DKI Jakarta adalah pemagaran terhadap lahan tersebut.

2.1.4. Desain Besar/Grand Design Air Minum dan Air Limbah Domestik

(Dokumen dapat diakses di Link: http://tarulh.com/2018/01/23/desain-besar-air-

minum-dan-limbah-domestik/)

Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH bekerjasama dengan United

States Agency for International Development Indonesia Urban Water, Sanitation and

Hygiene/Penyehatan Lingkungan untuk Semua (USAID IUWASH PLUS) menyusun

Desain Besar/Grand Design Air Minum dan Air Limbah Domestik Jakarta dan telah

diluncurkan pada tanggal 23 Januari 2018 oleh Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung,

Balai Kota DKI Jakarta.

Penyusunan Desain Besar/Grand Design Air Minum dan Air Limbah Domestik DKI

Jakarta 2018-2022 dimaksudkan untuk menyediakan instrumen bagi Pemerintah DKI

Jakarta dalam menata arah dan fokus pembangunan layanan air minum dan limbah

domestik agar mampu menjawab realitas dan tantangan yang ada melalui sinergi dan

kolaborasi antarperangkat daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Inisiatif

Kedeputian bidang TRLH berangkat dari fakta yang terjadi saat ini di DKI Jakarta:

Cakupan air minum perpipaan baru mencapai 60 persen dari luas wilayah DKI

Jakarta. Kendala utama adalah kurangnya ketersediaan air baku.

Jumlah pelaku buang air besar sembarangan (BABS) masih sangat besar mencapai

minimal 800 ribu orang baik yang melakukan langsung ke badan air maupun rumah

memiliki toilet tanpa tangki septik.

Masyarakat masih banyak yang menggunakan sumber air dari sumur dangkal yang

tercemar oleh tangki septik yang bocor.

Sumber air baku lainnya seperti sungai, air hujan, air daur ulang, serta upaya

penghematan air belum diupayakan.

Belum tersedia sebuah rencana terpadu terkait penanganan air limbah dan penyedia

air minum.

Page 33: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

14

DKI Jakarta masih memiliki wilayah yang dikategorikan sebagai daerah kumuh

dengan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang perlu mendapat perhatian

terkait dengan air minum dan sanitasi yang aman.

Konsumsi air yang tercemar telah berkontribusi pada angka kejadian diare, yang tidak

hanya ditangani Puskesmas namun juga Rumah Sakit Tipe B.

2.1.4.1 Pertemuan Pembahasan Rumah IPAL di DKI Jakarta (22 Februari 2018)

Pembahasan Sambungan Rumah IPAL

Komunal Permukiman (22 Februari 2018)

Pertemuan bertujuan membahas

rencana pembuatan sambungan IPAL

Komunal Permukiman sekaligus sebagai

salah satu penerapan Desain Besar/Grand

Design Air Minum dan Air Limbah

Domestik. Dalam pertemuan tersebut disepakati Dinas Sumber Daya Air telah

menentukan 10 (sepuluh) lokasi pembangunan IPAL Komunal yang mana masing-

masing telah dilengkapi dengan DED dan telah mengirimkan surat kepada pihak

IUWASH Plus untuk bekerjasama dalam mensosialisasikan upaya pembangunan IPAL

Komunal.

Ditemukan beberapa kendala yang dalam pembangunan IPAL Komunal diantaranya

adalah: (i) Belum adanya payung hukum yang mengatur mekanisme pembiayaan

sambungan rumah/house connection dari bak control dan (ii) Rendahnya kesadaran dan

kemauan masyarakat untuk mengoneksikan tangki septik dengan IPAL Komunal dan

untuk membayar biaya perawatan.

2.1.4.2 Pertemuan Pembahasan Water Treatment Plant DKI Jakarta (26 Februari

2018)

Pertemuan bersama GIZ dan RPTRA

Visit terkait Wastewater Treatment Plant di

Jakarta (26 Februari 2018)

Pertemuan tersebut bertujuan untuk

membahas mengenai Koordinasi

Manajemen Air Limbah Domestik dan

Pengembangan IPAL Komunal di DKI

Jakarta bersama GIZ, IUWASH plus dan

AECOM. GIZ. PihakIUWASH Plus yang terlibat dalam penyusunan Desain Besar

Pembangunan Layanan Air Minum dan Air Limbah Domestik mengangkat beberapa isu

yang menjadi perhatian, di antaranya adalah: (i) Ketersediaan air minum baku butuh lebih

banyak, (ii) akses masyarakat terhadap air minum bersih yang aman serta (iii)

Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) kawasan prioritas butuh air minum termasuk

di Kepulauan Seribu. Menurut pihak IUWASH Plus salah satu tantangan yang harus

dilakukan adalah meyakinkan masyarakat agar terlibat dalam proyek tersebut. Konsultan

Page 34: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

15

AECOM telah melaksanakan scoping study decentralized wastewater treatment plant

serta lokasi-lokasi yang telah ditentukan (RPTRA) sebagai lokasi untuk Feasibility Study

(FS).

Selanjutnya, perlu dilakukan pertemuan lanjutan untuk membahas kelanjutan

Feasibility Study (FS) terkait dengan Wastewater Treatment Plant di Jakarta yang akan

bekerjasama dengan pihak GIZ dengan agenda penentuan lokasi pilot project dan time

line.

2.1.4.3 Kunjungan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup ke Asrama Dinas Lingkungan Hidup (2 Juni 2018) Kunjungan Deputi Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup ke Asrama Dinas Lingkungan

Hidup di Jagakarsa, Jakarta Selatan sekaligus

pertemuan dengan IUWASH Membahas

pembangunan IPAL Komunal (2 Juni 2018).

Dalam pertemuan tersebut telah disepakati

Dinas SDA akan membangun 10 Ipal Komunal di

DKI Jakarta menggunakan APBD tahun 2018.

Dasar pertemuan adalah surat permintaan dari

Dinas Sumber Daya Alam (SDA) kepada IUWASH tekait bantuan sosialisasi IPAL Komunal di komplek

pegawai Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan.

2.1.4.4. Pertemuan Tindak Lanjut Studi Kelayakan IPAL Komunal dengan GIZ,

Bappeda, DSDA, dan IUWASH (2 Maret 2018)

Pertemuan tersebut bertujuan untuk

membahas mengenai Scope of Work

(SOW) studi kelayakan pembangunan

IPAL Komunal di RPTRA Cambela.

Diperlukan satu lokasi yang dapat dijadikan

tempat untuk mengumpulkan dan

kemudian dibentuk sistem saluran untuk

memnafaatkan kembali air tersebut.

Diperlukan pula adanya sosialisasi kepada masyarakat dan menumbuhkan rasa

kebutuhan terhadap pembangunan IPAL Komunal di daerahnya sendiri. Terkait dengan

House Connection perlu dilakukan kajian lanjutan dan keputusan yang sebaiknya

dilakukan. Selanjutnya, perlu diperjelas terkait dengan timeline yang jelas dan tepat

waktu agar dapat dimasukkan ke dalam RKPD dan budgeting.

2.1.5 Desain Besar Jakarta Menuju Kota Layak Anak

Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup bekerjasama

dengan PLAN Internasional Indonesia telah berhasil membuat Desain Besar/Grand

Design Jakarta Menuju Kota Layak Anak. Desain Besar/Grand Design Jakarta Menuju

Kota Layak Anak merupakan dokumen yang memuat visi, misi, strategi, arah

penanganan dalam jangka panjang yang dijabarkan dalam bentuk peta jalan (road map),

Page 35: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

16

tonggak pencapaian (mile stone) untuk jangka menengah, dan rencana aksi yang

memberikan keluaran dalam jangka pendek.

Inisiatif Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyusun Desain

Besar/Grand Design Jakarta Menuju Kota Layak Anak berangkat dari beberapa kondisi:

Kegiatan kota layak anak masih dilakukan secara terkotak-kotak sehingga tidak

sinergis.

Untuk mencapai Kota Layak Anak dibutuhkan kerjasama para pemangku

kepentingan (stakeholders), yaitu pemerintah, komunitas dan lembaga (adat, sosial,

budaya), partai politik, swasta, media dan keluarga.

Keberadaan RPTRA sangat membantu upaya menuju pencapaian KLA. Terdapat 18

indikator dari 24 indikator KLA yang terpenuhi melalui keberadaan RPTRA.

2.1.5.1. Pertemuan dengan PLAN International (23 Februari 2018)

23 Februari 2018, Sebagai tindak lanjut dari

Peluncuran Desain Besar/Grand Design

Jakarta Menuju Kota Layak Anak adalah

Pertemuan dengan PLAN International.

Dalam pertemuan tersebut dibahas

beberapa hal yaitu : (i) Dokumen Desain

Besar Jakarta Menuju Kota Layak Anak

2018-2022 perlu diperiksa lagi konten dan format penulisannya supaya layak untuk

dipublikasikan, (ii) Dokumen tersebut hendaknya diperbaiki pada bagian Tabel

Rencana Aksi. Masing-masing pemangku kepentingan terkait bisa diberi keterangan

kode sehingga tabel rencana aksi bisa menjadi lebih ringkas, (iii) Sebagai

pengembangan dari dokumen yang sudah ada, perlu ditambahkan satu tabel

peranan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memudahkan

OPD dalam memahami peranan dan tugasnya dalam implementasi Desain Besar

Jakarta Menuju Kota Layak Anak.

2.1.5.2. Program Youth in Action for Urban Resilience (19 – 23 Maret 2018)

19 - 23 Maret 2018, Kegiatan Kunjungan

Belajar (Cross Learning Visit) ini sendiri

merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari

program “ketangguhan yang berpusat pada

anak dan orang muda” (Youth in Action for

Urban Resilience) yang diinisiasi oleh PLAN

International Indonesia. Kegiatan ini

menyasar pada upaya membangun

ketahanan (resilience) berbagai pemangku

kepentingan yang ada di dalam kota,

termasuk anak-anak, pemuda, perempuan,

dan kaum difable (differently able) sebagai kelompok rentan di dalam kota.

Page 36: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

17

Pelaksanaan kegiatan ini turut didukung oleh pihak CityNet yang membantu

koordinasi dengan pihak Pemerintah Kota Seoul/Seoul Metropolitan

Government (SMG).

2.1.5.3. Diskusi Interaktif tentang Usulan Rekomendasi Kebijakan Ketahanan

Kota yang Berpusat Pada Anak dan Orang Muda (26 April 2018)

Usulan rekomendasi kebijakan Ketahanan

Kota yang Berpusat Pada Anak dan Orang

Muda. Pertemuan ini diawali dengan

Diskusi Interaktif tentang Usulan

Rekomendasi Kebijakan Ketahanan Kota

yang Berpusat Pada Anak dan Orang

Muda. Dalam pertemuan tersebut terdapat

beberapa hal yaitu : (i) Pihak konsultan

Yayasan Ibu memberikan paparan mengenai identifikasi kebijakan terkait

penanggulangan bencana, ketahanan kota, dan kebijakan terkait dengan Gender,

Anak, dan Inklusi; (ii) Sampai saat ini tidak ada kebijakan yg memayungi konsep

Ketahanan Kota secara khusus; (iii) Sekretariat JakBer memberikan masukan terkait

daftar kebijakan yang belum diidentifikasi; (iv) Sekretariat JakBer akan mempelajari

hasil review kebijakan yang terkait ketahanan kota yang berbasis pada anak dan

pemuda

2.1.5.4. Kunjungan Tim Mahasiswa Universitas WASEDA Jepang (6 Agustus 2018)

Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup Menerima Kunjungan

Tim Mahasiswa Universitas WASEDA

Jepang. Tujuan kunjungan tersebut adalah

studi banding mengenai program dan

implementasi Kota Layak Anak di DKI

Jakarta dengan Kota Layak Anak di Kota

Tokyo, Jepang dan Kota Taipei, Taiwan.

2.1.6 Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Kualitas Udara

DKI Jakarta merupakan kota besar yang pertumbuhan penduduknya semakin

meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini diiringi dengan bertambahnya pertumbuhan

ekonomi yang berakibat pada munculnya industri besar yang memberi kontribusi pada

pencemaran udara. Selainitu, transportasi merupakan faktor lainnya yang turut memberi

kontribusi pada pencemaran.

Polusi udara merupakan salah satu isu lingkungan paling berbahaya karena

berdampak pada kesehatan manusia dewasa dan anak, pembangunan berkelanjutan,

Page 37: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

18

dan pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta telah

melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas udara Jakarta, diantaranya

melalui program CFD (Car Free Day), sistem ganjil – genap, uji emisi kendaraan

bermotor dan perluasan ruang terbuka hijau (RTH).

Penanganan peningkatan kualitas udara Jakarta belum optimal karena terkesan

hanya dilakukan oleh Pemprov.DKI sebagai regulator tanpa dukungan memadai dari

seluruh pemangku kepentingan, maka upaya yang telah dilakukan selama ini dipandang

belum efektif.

Saat ini isu terkait polusi udara belum ditangani secara terpadu, terprogram dan

berjangka panjang. Pemerintah DKI Jakarta masih bekerja dalam silo (working in silo)

yang juga merupakan isu utama Jakarta, yang terutama disebabkan SKPD dalam

bekerja hanya fokus pada tupoksi bukan berdasarkan isu yang ada.

Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup berinisiasi

melaksanakan penyusunan desain besar penanganan polusi udara melalui pendekatan

kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Proses penyusunan desain

besar penanganan polusi udara didahului oleh berbagai pertemuan dan diskusi terbatas

dengan SKPD jangkar (Dinas Lingkungan Hidup), pemerintah pusat (LAPAN, BMKG),

perguruan tinggi (ITB), lembaga internasional (Kedubes Amerika, UNICEF) dan mitra dari

kalangan LSM lokal dan internasional yang menyatakan kesediaannya untuk membantu

Pemprov DKI Jakarta (Vital Strategy, ICLEI, C40). Pusat Antariksa Amerika (NASA) turut

menyatakan kesediaannya untuk membantu Pemprov DKI Jakarta terkait penyediaan

data persebaran polusi udara melalui data satelit.

Sebagai tahap awal dari proses penyusunan desain besar penanganan polusi

udara, Pemprov DKI Jakarta melalui Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup bekerjasama dengan UNICEF sebagai mitra utama

menyelenggarakan Lokakarya Perdana – Kick Off Meeting Penyusunan Desain Besar

Penanganan Polusi Udara DKI Jakarta pada tanggal 3 Oktober 2018.

2.1.7 Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis

Komunitas

Provinsi DKI Jakarta memiliki permasalahan kebencanaan yang komplek. Dengan

luas 661,52 km2, 40 persen atau 24.000 hektar merupakan dataran rendah di bawah

permukaan air laut. DKI Jakarta juga memiliki curah hujan tinggi sekaligus menjadi

bagian hilir dari 13 sungai yang melewati dan bermuara ke Teluk Jakarta. Secara

alamiah memosisikan wilayah DKI Jakarta rawan terhadap banjir.

Selain ancaman bencana banjir, DKI Jakarta juga memiliki ancaman bencana

alam lainnya yaitu cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan gempa bumi dan ancaman

bencana non alam yaitu konflik sosial, kegagalan teknologi, wabah penyakit, kebakaran

gedung dan permukiman.

Sehubungan dengan hal ini, Kedeputian Tata Ruang Dan Lingkungan Hidup

bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dan

American Red Cross telah menginisiasi penyusunan Desain Besar/Grand Design

Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas DKI Jakarta.

Page 38: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

19

Pada tanggal 19 Juni 2017 Kedeputian bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

mengundang American Red Cross (AmCross) dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk

mendiskusikan inisiatif penyusunan Desain Besar/Grand Design Pengelolaan Resiko

Bencana Berbasis Komunitas. Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 2017, Deputi

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menerima

kunjungan dari Tim American Red Cross dan Palang Merah Indonesia. Pertemuan ini

bertujuan untuk memaparkan rancangan awal Desain Besar/Grand Design dan rencana

lokakarya pertama. Rancangan awal ini telah melalui pembahasan dengan Badan

Penanggulanagn Bencana Daerah Prov. DKI Jakarta. Pada tahun 2018 telah dibentuk

forum pertemuan penanggulangan bencana DKI Jakarta. Tujuan dari pertemuan/forum

tersebut adalah untuk melakukan pemetaan data dan informasi serta mengajak

komunitas berpartisipasi dalam penanggulangan bencana.

Jakarta, Senin 2 Juli 2018, Kedeputian Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup menerima kunjungan Tim

PMI Prov. DKI Jakarta terkait rencana

pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD)

Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana

Berbasis Komunitas DKI Jakarta. Pertemuan ini

bertujuan untuk meminta arahan dan petunjuk dari

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup terkait langkah-langkah

pelaksanaan lanjutan penyusunan Desain Besar

Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis

Komunitas

Jakarta, 4 Mei 2018. Pertemuan dengan Tim PMI

terkait rencana pelaksanaan Focus Group

Discussion (FGD) Desain Besar Penanggulangan

Risiko Bencana Berbasis Komunitas DKI Jakarta

Jakarta, 23 Januari 2018. Pertemuan dengan PMI

dan American Red Cross terkait penyusunan

Desain Besar PRBBK DKI Jakarta

Page 39: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

20

2.2 Pengoordinasian, Pemantauan dan Evaluasi atas Pelaksanaan Tugas di Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 2.2.1 Diskusi Terkait Perumahan Dan Permukiman dengan Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman dan BAPPEDA Prov. DKI Jakarta (10 Mei 2018)

Tujuan dari pertemuan ini adalah

untuk meminta arahan, masukan dan

pendapat dari Deputi Gubernur DKI

Jakarta Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup perihal Penyediaan

kubutuhan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah di DKI Jakarta dan

Community Action Plan (CAP).

Dalam pertemuan tersebut diperoleh beberapa hal yang perlu mendapat

perhatian, antara lain: 1) Community Action Plan (CAP) merupakan wacana aksi dari

Pemprov DKI yang melibatkan lembaga swadaya masyarakat dan kelompok kerja untuk

menciptakan kampung berkualitas yang lestari dan sejahtera. CAP merupakan program

yang berada di bawah Dinas Permukiman Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP).

Terdapat 16 kampung yang menjadi sasaran CAP diantaranya adalah Kampung

Akuarium, Lodan, Muka, Marlina, Gedung Pompa, Elektro, Kunir Pinangsia, Nelayan

Kerang Ijo, Rawa Barat, Rawa Timur, Tongkol, Krapu, Tembok Bolong dan Baru

Tembok; 2) Pada Tahun 2018 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI

Jakarta telah melakukan kegiatan Kajian Penyusunan Community Action Plan (CAP)

Penataan Kawasan Permukiman; 3) Lingkup kegiatan kajian ini adalah dengan

menyaring aspirasi dari masyarakat dalam menata lingkungannya yang disesuaikan

dengan tata ruang wilayah dan mendeteksi segala permasalahan, potensi serta solusi

dari lokasi sasaran sehingga terciptanya kawasan yang meningkat ke arah lebih baik

dari segi sosial, ekonomi dan fisik.

2.2.2 Rapat Koordinasi Pengadaan Tenaga Ahli Masterplan Green Building (11 September 2018)

Kedeputian bidang Tata Ruang

Lingkungan Hidup mengadakan

rapat Koordinasi Pengadaan Tenaga

Ahli Masterplan Green Building.

Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi

Gubernur Bidang Lingkungan Hidup

dan dihadiri oleh Perwakilan dari

Dinas Perumahan Rakyat dan

Kawasan Pemukiman, Kabag

Keuangan Biro Administrasi Sekda.

Kasubbag Tata Usaha Deputi,

Asisten Deputi Lingkungan Hidup memimpin rapat Koordinasi

Pengadaan Tenaga Ahli Masterplan Green Building 11

September 2018

Page 40: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

21

Pejabat Pembuat Komitmen Biro Administrasi Setda, Pejabat Pengadaan Barang dan

Jasa Biro Administrasi Setda Prov DKI Jakarta.

Pada rapat ini Asisten Deputi Gubernur bidang Lingkungan Hidup Mengevaluasi

progres penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengadaan Tenaga Ahli Masterplan

Green Building DKI Jakarta. Rapat ini diadakan dikarenakan proses pengadaan belum

sesuai dengan target, dalam rapat ini disepakati untuk membuat berita acara

jadwal proses ulang pengadaan Tenaga Ahli Masterplan Green Building. Berita acara

tersebut ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Pengadaan Biro Administrasi Setda,

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Prov. DKI Jakarta. Tindak lanjut dari

rapat ini adalah Tim Pengadaan melakukan paparan KAK, Surat Tugas PPK dan Pejabat

Pegadaan, HPS, Spek Tenis, Draft Kontrak pengadaan Tenaga Ahli Masterplan Green

Building DKI Jakarta.

2.2.3 Pembahasan Program Jakarta-Seoul 2018-2019 dan Pembahasan Program

Jakarta-Tokyo 2018-2019 (5 April 2018)

Pertemuan ini bertujuan untuk

memonitor kemajuan kerja sama Sister

City dan serta pemberian masukan dari

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup terkait

penyusunan rencana program kota

Jakarta-Seoul dan Jakarta-Tokyo, periode

tahun 2018-2019.

Dalam pertemuan ini dihasilkan beberapa hal antara lain: (i) Pembahasan

Program Jakarta-Seoul 2018-2019 yang terdiri dari (a) program Beasiswa Administrasi

Publik Pasca Sarjana (S2) bagi Pegawai DKI Jakarta; (b) pelatihan kejuruan (vocational

training) bagi tenaga kerja DKI Jakarta; (c) partisipasi Jakarta secara rutin pada “Seoul

Friendship Fair”; (v) pengiriman tanaman cirri khas Jakarta “Seoul Botanic Park” 2018;

serta (vii) kerja sama antar BUMN/BUMD Korea/Seoul dan Jakarta; (ii) Jakarta dan Seoul

direncanakan akan bekerja sama pada tahun 2019 terkait dengan Transit Oriented

Development (TOD). TOD merupakan salah satu pendekatan pengembangan kota yang

mengadopsi tata ruang campuran dan optimalisasi penggunaan angkutan massal seperti

Busway/BRT, Kereta Api Kota (MRT), Kereta Api Ringan (LRT), serta dilengkapi dengan

pembangunan jaringan pejalan kaki/sepeda. Hal ini sejalan dengan rencana

pembangunan infrastruktur transportasi DKI Jakarta yang akan mengintegrasikan BRT

(transJakarta), LRT, dan MRT, guna menambah jumlah pengguna angkutan umum. Hal

ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jakarta (sesuai visi dan misi Gubernur-

Wakil Gubernur DKI Jakarta, yaitu OK-OTRIP).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mempelajari pembentukan badan otoritas

pariwisata (tourism board) dari Seoul Tourism Organization dan pemasaran industry

pariwisata secara terpadu. Sebagai langkah awal untuk kerja sama di bidang pariwisata,

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menawarkan kerja spromosi objek wisata di

Jakarta dan Seoul secara periodik melalui paparan iklan di masing-masing kota.

Page 41: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

22

Asisten Deputi Gubernur bidang Lingkungan Hidup menyampaikan masukan dan

berbagi pengalaman dari hasil kunjungan ke Kota Seoul pada pertengahan Maret 2018.

Masukan yang disampaikan adalah terkait dengan urban resilience (ketahanan kota),

collaborative approach (pendekatan kolaboratif), innovation (inovasi), inclusiveness

(inklusif), dan connectivity (konektivitas). Asisten Deputi juga menyampaikan bahwa

pada pertemuan singkat dengan Wakil Walikota Kota Seoul, telah disepakati bahwa

Jakarta dan Seoul perlu merumuskan MoU kerjasama teknis yang terpadu, yang

dilengkapi dengan road map/peta jalan dan rencana aksi untuk 5 (lima) tahun ke depan.

MoU kerjasama teknis ini dapat menjadi acuan bagi Jakarta dan Seoul dalam melakukan

kerjasama secara lebih terstruktur dan terintegrasi.

2.2.4 Rapat Koordinasi Pemaparan Tim Proyek Unit Manajemen (PMU) NCICD

(4 Juni 2018)

Tujuan dari diselenggarakannya rapat

kordinasi NCICD ini adalah untuk me-

review kegiatan NCICD dan

menyampaikan informasi progres

perkembangan kegiatan NCICD kepada

para pemangku kepentingan di tingkat

pemerintah Pusat dan Daerah.

Dalam pertemuan tersebut terdapat

beberapa hal yang perlu mendapat

perhatian antara lain (i) Program Proyek Tanggul laut NCICD diperkirakan akan menelan

biaya 447,2 Triliyun sampai dengan tahun 2050; (ii) Opsi pembiayaan campuran dalam

pembangunan NCICD memiliki beban fiskal yang paling kecil terhadap APBN/APBD,

dikarenakan oleh adanya integrasi komponen infrastruktur publik (Pemerintah) dan

komersial (Badan Usaha). Dari cash flow skema pembiayaan terlihat bahwa Pemerintah

perlu mengeluarkan up front investment sebesar Rp. 72,6T apabila sepenuhnya dibiayai

dari APBN/APBD. Namun, apabila menggunakan skema pembiayaan campuran

(APBN/APBD, loan, KPBU) Pemerintah cukup mengeluarkan Rp. 11,5 T untuk

membangun tanggul laut, yang selanjutnya pembangunan, operasi dan pemeliharaan

tanggul laut bisa dibiayai oleh pendapatan land development dan penerima manfaat

disamping akan diperoleh concession fee dari penjualan land development sebesar Rp.

366,0 T (net cash flow/keuntungan sebesar Rp. 67,6 T yang mulai diperoleh di tahun

2025).

Adapun pengkajian lebih dalam terhadap opsi-opsi pembiayaan serta optimasi

akan dilakukan pada tahap prastudi kelayakan (Outline Business Case). Alternatif

Terbaik Tanggul Laut yang telah mempertimbangkan kriteria flood safety &

hydrodynamic, lingkungan, sosial, kelayakan ekonomi dan finansial adalah Tanggul Laut

Terbuka Adaptif. Terbuka berarti masih terdapat beberapa segmen dari tanggul laut yang

terbuka yang dapat berfungsi sebagai breakwater untuk menurunkan tinggi gelombang

ekstrim dan juga berfungsi sebagai, tanggul serbaguna untuk pengembangan kawasan,

jalan tol, sekaligus masih terbuka sebagai akses keluar masuk untuk kapal nelayan dan

tranportasi ke/dari pulau Seribu.

Page 42: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

23

2.2.5 Rapat Koordinasi terkait Dana Hibah "Implementation of the Grid-Connected

Microgrid System" untuk Pulau Pramuka (16 Juli 2018)

Kedeputian Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup memasilitasi pertemuan

untuk membahas Dana Hibah

"Implementation of the Grid-Connected

Microgrid System" untuk Pulau

Pramuka. Pertemuan ini dihadiri

Sekretaris Kabupaten Kepulauan Seribu,

Tim KOIMA Korea (Mr. Choy), Tim BPPT

(Hamzah Hilal) dan serta SKPD terkait dilingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam pertemuan ini terdapat beberapa hal penting sebagai berikut antara lain : a. Bupati

Kepulauan Seribu baru akan membuat Surat Rekomendasi terhadap Pembangunan

Instalasi Microgrid apabila sudah ada arahan dari Gubernur DKI Jakarta terkait hal

tersebut; b. Bupati Kepulauan Seribu masih mempertanyakan kesesuaian alat teknologi

Microgrid terhadap kondisi alam di daerah Kepulauan; c. Bupati Kepulauan Seribu

meminta komitmen dari Tim BPPT untuk tetap melakukan pendampingan dan monitoring

apabila teknologi Microgrid tetap dilaksanakan; d. Bupati Kepulauan Seribu meminta

komitmen Tim dari KOIMA dan BPPT terkait perawatan alat teknologi tersebut.

2.3 Pelaksanaan Komunikasi Publik Sesuai Bidang Tugas

Kedeputian TRLH dalam periode 2017-2018 telah banyak melakukan komunikasi

publik melalui (i) menerima audiensi baik dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),

Akademisi, Praktisi dan Profesional; (ii) komunikasi dengan masyarakat yang

melayangkan keluhannya melalui surat kepada Kedeputian TRLH/melalui dispo

Gubernur; (iii) wawancara dengan beberapa wartawan dan LSM untuk menyampaikan

program pemerintah Provinsi DKI Jakarta; (iv) menjadi narasumber pada undangan

konferensi atau lokakarya baik tingkat nasional maupun internasional; (v) Lokakarya

bekerjasama dengan mitra. Semua kegiatan komunikasi publik disebarkan melalui portal

Kedeputian TRLH di tarulh.com.

2.3.1 Narasumber

Salah satu bentuk komunikasi publik yang efektif adalah ketika menjadi

narasumber dalam berbagai peristiwa penting seperti pertemuan walikota dunia, diskusi

dengan lembaga penelitian, lokakarya dan konperensi tematik. Komunikasi publik ini

tidak hanya untuk konsumsi domestik tapi juga internasional.

Page 43: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

24

2.3.1.1. Menjadi Narasumber dan Panelis pada Kegiatan Eco-City Live Project 2018:

Jakarta and Depok: A Megapolitan Approach (22 Januari 2018)

Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk

memberikan informasi dan arahan serta

panelis pada kegiatan Eco-City Live

Project 2018: Jakarta and Depok: A

Megapolitan Approach

Jakarta selalu menarik untuk ditelaah

terkait isu metropolitan. Kali ini Deputi

Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup diundang menyampaikan

penerapan konsep kota hijau di Jakarta dalam Eco City Live Project 2018: Jakarta dan

Depok: A Megapolitan Approach Global Studio Workshop in Green Urbanism.

Kegiatan ini hasil kerjasama UI, University of Florida dan Cardiff University. Kegiatan

diselenggarakan di Departemen Arsitektur UI Depok pada tanggal 17 Januari 2018.

Materi tayangan yang dipaparkan oleh Deputi Gubernur TRLH pada Kegiatan ini dapat

di akses pada: pitt.academia.edu/oswarmungkasa.

2.3.1.2. Menjadi Pembicara dalam acara “International Conference on Energy and Sustainable Transport for Better Air Quality” Sebagai Narasumber pada tanggal 27-28 Februari 2018 di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung

Kedeputian gubernur DKI Jakarta bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup sedang

merencanakan menyusun Desain Besar

Pengelolaan Kualitas Udara Jakarta dan

bertemu calon mitra kerja yang akan

memasilitasi yaitu ITB dan Toyota

Foundation. Sebagai langkah awal,

Jakarta berkesempatan hadir sebagai

pembicara kunci pada The International

Conference on Air Quality di ITB tanggal 27

Februari 2018. Tema yg disampaikan

terkait pencemaran udara Jakarta. Kondisi, Kebijakan, Upaya dan Rencana Kedepan.

Page 44: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

25

2.3.1.3. Narasumber Acara Lokakarya Nasional Sinkronisasi Pengembangan Transformasi Perpustakaan untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat “Literasi untuk Kesejahteraan” pada tanggal 10 -12 April 2018 di Kuta, Bali.

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjadi narasumber pada Acara Lokakarya Nasional Sinkronisasi Pengembangan Transformasi Perpustakaan untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat “Literasi untuk Kesejahteraan” Sebagai Narasumber pada tanggal 10 -12 April 2018 di Kuta, Bali

Berbagi Pembelajaran Pendekatan

Kolaboratif. Pendekatan Kolaboratif

mungkin baru bergaung beberapa waktu

terakhir namun dalam kenyataannya para

pemangku kepentingan telah

melaksanakannya dalam beragam bentuk.

Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup

berkesempatan berbagi pembelajaran

pelaksanaan pendekatan kolaboratif dalam

bentuk pengelolaan forum pemangku

kepentingan dalam forum pustakawan se

Indonesia. Tema yang disampaikan

adalah Forum Pemangku Kepentingan: Upaya Meningkatkan Keberhasilan

Program. Pembelajaran dari (i) pengelolaan pokja AMPL (kelompok kerja Air Minum dan

Penyehatan Lingkungan); Jejaring AMPL, PIN AMPL (Pusat Informasi Nasional); (ii)

penyusunan Desain Besar Isu-isu Strategis DKI Jakarta; dan (iii) pengelolaan program

Jakarta Berketahanan. Pertemuan para pustakawan dan pemangku kepentingan literasi dilaksanakan

dengan mengusung tema Sinkronisasi Pengembangan Transformasi Perpustakaan untuk

Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat . Literasi untuk Kesejahteraan di Kuta Bali 10-11

April 2018. Dihadiri 450 peserta dan merupakan kerjasama antara kementerian

PPN/Bappenas, perpustakaan nasional dan perpuseru (perpustakaan seru). Perpuseru

dikelola oleh Coca Cola Foundation.

Para pemangku kepentingan perpustakaan bermaksud meningkatkan sinergi pemangku

kepentingan melalui pembentukan Tim Sinergi. Pengalaman Kedeputian Gubernur DKI

Jakarta bidang TRLH dipandang dapat menjadi sumber inspirasi mengarusutamakan literasi.

Page 45: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

26

2.3.1.4. Menjadi Narasumber pada Seminar dengan tema “Sustainable Urban

Development” (3 Mei 2018)

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup menjadi

narasumber dalam Seminar “Sustainable

Urban Development” sebagai Narasumber

pada Acara The 16𝑡ℎ Indonesia Building

Technology Expo merupakan kegiatan yang

diprakarsai oleh GBCI.

Hasil pertemuan

1. Konsep kota berkelanjutan adalah kota yang harmonis antara kepentingan sosial

ekonomi dengan kepentingan lingkungan dalam rangka memastikan keberlanjutan

terhadap perkembangan yang terus dinamis.

2. Adapun beberapa evolusi/pengembangan dari teori konsep kota berkelanjutan

menjadi beberapa konsep seperti garden city, smart city, compact city, green city,

liveable city, resilient city dan lain-lain.

3. Konsep Green City didasari oleh atribut kota hijau diantaranya, green energy, green

design and planning, green water, green building, green transport, green waste, green

open space dan green community.

4. Sedangkan untuk konsep smart city didasarkan pada indikator smart economy, smart

governance, smart people, smart mobility, smart living dan smart environment.

5. Pada dasarnya konsep kota berkelanjutan menekankan pada pendekatan kolaboratif

antar sektor dengan menghasilkan outcome yang berkelanjutan.

6. Perlunya konsep kota berkelanjutan di DKI Jakarta, terbukti dari tingginya keinginan

masyarakat untuk tinggal di kota. Tercatat sebanyak 2,7 juta masyarakat komuter

setiap harinya yang datang dan pergi ke Ibukota.

7. Pada penerapan konsep kota keberlanjutan di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta

memfokuskan pada pengembangan konsep kota berketahanan/resilient city dan

smart city.

8. Adapun tujuan dari kota berketahanan yakni mewujudkan kota yangmempunyai

kapasitas individu, komunitas, institusi, pelaku bisnis, dan sistem didalamnya untuk

bertahan, beradaptasi dan betumbuh terhadap berbagai bentuk tekanan kronis

(chronic stresses) dan guncangan akut (acute shock) yang dialami.

9. Adapun faktor pendukung kota berketahanan yaitu strategi dan kepemimpinan,

kesehatan, ekonomi dan sosial, serta infrastruktur dan lingkungan.

10. Sedangkan untuk konsep smart city, Jakarta memfokuskan pada pelayanan data

secara terintegrasi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakatnya.

Page 46: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

27

2.3.1.5. Narasumber dalam French Trade Commission Business France - Session

of “Jakarta’s Roadmap to Obtain The Sustainable Development Goals in Water

Sector” (3 Juli 2018).

Seminar tersebut diselenggarakan oleh

Trade Commission Business France yang

tergabung kedalam Kedutaan Perancis di

Indonesia, dalam rangka mempromosikan

produk dan layanan perusahaan Perancis

untuk pengembangan ekspor pasar.

Hasil pertemuan

1. Deputi Gubernur bidang TRLH

menyampaikan paparan tentang “Jakarta’s Challenge and Solution to Achieve

Target 6 of SDG’s” pada salah satu sesi panel diskusi tentang Jakarta’s Roadmap to

Obtain the SDG in Water Sector. Poin-poin yang perlu mendapat perhatian dari

pemaparan tersebut antara lain adalah:

Kondisi Jakarta Terkait Agenda Global SDG’s

- Pada saat ini, agenda global dari kota-kota di seluruh dunia mengacu pada

Sustainable Development Goals (SDG), dimana tema pada paparan Deputi

Gubernur kali ini mengacu pada tujuan/capain ke-6 (enam) terkait air bersih dan

sanitasi dari SDG’s.

- Saat ini, Jakarta belum memiliki roadmap terkait air bersih dan sanitasi. Oleh

karena itu, Deputi Gubernur bidang TRLH menjelaskan terkait tantangan dan solusi

dalam mencapai target ke-6 (enam) SDG’s.

Tantangan Jakarta Terkait Air Bersih dan Sanitasi

- Saat ini, 45% penduduk DKI Jakarta masih menggunakan air yang berasal dari

sumber yang tercemar.

- Tingkat kebocoran air dan rata-rata tingkat konsumsi air bersih per-hari masih

terbilang tinggi.

- Sumber air baku di DKI Jakarta dinyatakan defisit hingga 2029.

- Akses air bersih di DKI Jakarta hanya dapat diakses oleh 60% penduduk Jakarta.

- Terdapat 14% penduduk DKI Jakarta yang masih melakukan Buang Air Besar

Sembarangan (BABS).

- Sebanyak 47% Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di DKI Jakarta belum

memiliki sanitasi yang layak

2. Dari hasil talkshow dapat disimpulkan secara umum bahwa:

- Materi yang disampaikan Deputi Gubernur bidang TRLH menekankan bahwa

Jakarta belum mempunyai Roadmap, khususnya pada sektor air minum dan

sanitasi.

- Melihat kondisi Jakarta terkait air minum dan sanitasi, perlu adanya keseriusan

dalam pengimplementasian solusi dari berbagai stakeholder untuk mewujudkan

akses 100% air bersih dan sanitasi.

Page 47: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

28

- Dalam mewujudkan tercapainya target 6 (enam) SDG’s di Jakarta, perlu adanya

pendekatan kolaboratif dan komitmen bersama, dengan melibatkan seluruh

pemangku kepentingan.

- Pertemuan dari seluruh stakeholder sangatlah diperlukan dan bermanfaat,

sehingga dapat menjadi wadah dalam bertukar pikiran, gagasan dan inovasi.

Adanya tindak lanjut berupa kerjasama dari berbagai stakeholder merupakan

bentuk komitmen positif dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi di

Jakarta.

2.3.1.6. Mewakili Gubernur Menjadi Narasumber dalam Rapat Dengar Pendapat /RDP atau Rapat dengar Pendapat Umum / RDPU Komite II dalam rangka membahas Implementasi PerPres No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (4 Juli 2018)

Maksud dari RDP/RDPU yakni menindaklanjuti Implementasi Perpres No.35 Tahun 2018 Tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, dikarenakan program strategis nasional perlu terimplementasikan dalam jangka waktu 2 tahun agar dana yang

dialokasikan dapat terserap secara sempurna. Hasil pertemuan 1. ITF Sunter tersebut memiliki lahan seluas 3 Ha, dengan status lahan milik Pemprov

DKI Jakarta. Direncanakan ITF tersebut dapat menampung 2200 ton sampah/hari dengan asumsi produksi listrik sebesar 35 Mw (Megawatt).

2. Berdasarkan hasil skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) ditunjuk sebagai BUMD yang bertanggung jawab dalam pengimplementasian ITF Sunter bersama dengan Fortum (perusahaan FInlandia). Sedangkan 3 lokasi ITF Jakarta lainnya masih dalam status pelelangan.

3. Progress ITF Sunter saat ini dalam tahap studi kelayakan (FS) dan pembuatan DED (Detailed Engineering Design). Adapun kendala yang menjadi permasalahan yakni besaran saham yang sebelumnya telah disepakati bersama antara pihak Jakpro dan Fortum.

4. Mayoritas kota-kota yang menjadi prioritas pembangunan PLTSa saat ini masih memasuki tahap pra-FS dan perhitungan TPV (Total Present Value).

5. Adapun kendala yang dikhawatirkan oleh masing-masing perwakilan kota, yakni

komitmen dari PLN dalam mendukung pemenuhan kebutuhan listrik dan ketersediaan lahan yang menjadi tanggung jawab Kementerian ATR

6. Pengimplementasian PLTSa saat ini diprioritaskan pada 12 kota yang ada dalam Perpres No.35 Tahun 2018, akan tetapi tetap adanya upaya pengimplementasian PLTSa di kota-kota lainnya sesuai dengan Permen ESDM No. 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

Page 48: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

29

7. Dalam mengimplementasikan PLTSa prioritas di 12 kota sesuai dalam Perpres No. 35 Tahun 2018, perlu adanya komitmen dan dukungan utama dari PT. PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik, serta ketersediaan lahan yang menjadi wewenang Kementerian ATR.

8. Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang dalam tahap pengimplementasian Pembangkit listrik tenaga sampah/ITF di 4 (empat) lokasi. ITF Sunter di Jakarta menjadi PLTSa yang sudah memiliki progress diantara 3 (tiga) lokasi lainnya, dengan PT. Jakpro sebagai BUMD yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pengoperasiannya. 3 (tiga) lokasi lainnya masih dalam tahap pelelangan.

9. Saat ini ITF Sunter sedang menindaklanjuti Joint Venture Company (JVC) antara PT. Jakpro dan Fortum, pembahasan kajian kerjasama dengan Pemprov DKI terkait persetujuan waste suppy dan besaran tipping fee, serta penyusunan AMDAL

2.3.1.7. Sebagai Narasumber Peluncuran Sistem Informasi Spasial RTR Online (7

Agustus 2018)

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup menjadi

narasumber dalam acara Peluncuran Sistem

Informasi Spasial RTR Online. Tujuan acara

ini yaitu membahas tentang Program Sistem

Informasi Geografis Jakarta Satu (Satu Peta,

Satu Data, Satu Kebijakan).

Hasil pertemuan

Program Jakarta Satu merupakan website yang memuat informasi spasial yang

mengintegrasikan data-data dari seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta. Peta yang digunakan merupakan Satu Peta Dasar Provinsi DKI Jakarta.

Program ini merupakan langkah DKI Jakarta menghadapi Revolusi Industri 4.0 karena

memiliki basis data yang berintegrasi tinggi dan dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan (Decision Support System).

Portal ini bekerja sama dengan 10 (sepuluh) SKPD di DKI Jakarta meliputi Badan Pajak

dan Retribusi Daerah, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Pelayanan Terpadu Satu

Pintu, Badan Pengelola Keuangan Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas

Pendidikan, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Komunikasi dan Informasi dan Dinas

Lingkungan Hidup.

Terdapat 26 informasi peta tematik yang meliputi:

1. Peta Pengawasan Air Tanah Terpadu,

2. Peta Sebaran Data Perizinan

3. Peta Sebaran Pemakaian Air Tanah

4. Peta Struktur Ruang Prasarana dan Sarana Kota

5. Peta Struktur Ruang Tata Air dan Utilitas

6. Peta Sebaran Pusat Perbelanjaan

7. Peta Sebaran Pasar Tradisional

8. Peta Sebaran Cagar Budaya

9. Peta Pengawasan dan Penindakan Bangunan Konstruksi

Page 49: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

30

10. Peta Survey Bangunan Konstruksi

11. Peta Persebaran Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT)

12. Peta Survey Lahan dan Bangunan Terlantar

13. Peta Survey Ruang Terbuka Hijau

14. Peta Sebaran Perencanaan Gedung Pemda

15. Peta Bangunan Jakarta

16. Peta Lahan Jakarta/Peta Nomor Objek Pajak (NOP)

17. Peta Zonasi Perda No. 1 Tahun 2014

18. Peta Zona Konservasi Air Tanah Tahun 2013 (Kedalaman 40-140 MBMT)

19. Peta Zona Konservasi Air Tanah Tahun 2013 (Kedalaman 140-250 MBMT)

20. Peta Sebaran Aset Gedung Pemda

21. Peta Sebaran Lahan Belum Terdaftar

22. Peta UDGL/Panduan Rancang Kota

23. Peta Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P4T)

24. Peta Rencana Kota

25. Peta Zonasi

26. Peta Zonasi Pulau Seribu

27. Selain informasi spasial tematik, website ini dapat menerima laporan dan

memberikan konsultasi publik mengenai pemanfaatan tata guna lahan. Laporan ini

dapat dijadikan peninjauan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

dan Peta Zonasi (PZ) selanjutnya.

2.3.1.8. Narasumber pada Acara 8th Northeast Asian International Forum On Air

Quality Improvement di KOREA (4-5 S 2018)

Kegiatan 8th Northeast Asian International

Forum On Air Quality Improvement

merupakan bentuk dukungan Pemerintah

Kota Seoul dan ICLEI kepada kota-kota di

Asia dan anggota ICLEI, dalam upaya

mencapai pembangunan perkotaan yang

berkelanjutan dan rendah karbon. Program

tahun ini berfokus pada penerapan

kebijakan terbaik terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, termasuk transisi energi,

ecomobility, tata kelola limbah dan emisi gas rumah kaca.

Hasil pertemuan

1. Menindaklanjuti disposisi Gubernur DKI Jakarta atas undangan dari Park Won Soon,

Mayor of Seoul tanggal 27 Juni 2018 dan undangan dari Shu Zhu, Regional Director

and China Representative – ICLEI East Asia Secretariat tanggal 7 Juli 2018 (Disposisi

dan Undangan terlampir), Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup hadir sebagai perwakilan dari Provinsi DKI Jakarta dengan didampingi oleh 1

(satu) staf teknis dari Dinas Lingkungan Hidup.

2. Pada kesempatan tersebut, Deputi Gubernur bidang TRLH turut hadir sebagai

pembicara pada kegiatan 8th Northeast Asian International Forum on Air Quality

Page 50: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

31

Improvement di tanggal 5 September 2018, dengan mengusung tema “Citizen

Participation for Jakarta Clean Air”

2.3.1.9. Narasumber Acara Seminar dan Gathering Tema: "Innovative Solution to meet

Green Building Trends" (12 Oktober 2018)

Tujuan seminar adalah memperkenalkan

produk baru yang mendukung penerapan

konsep gedung hijau di Jakarta, sehingga

materi yang disampaikan lebih banyak

terfokus pada perkembangan teknologi kaca

bangunan yang terkait dengan bangunan

gedung hijau.

Hasil pertemuan

Deputi Gubernur bidang TRLH

menyampaikan materi bertajuk “Jakarta Green Building Grand Design and the First Green

Buiding Code Revision. A Strategy to Achieve 30:30 Commitment Target”. Secara garis

besar materi yang disampaikan adalah:

a. Perjalanan regulasi Bangunan Gedung Hijau, yang sejatinya dimulai oleh Pemprop DKI

Jakarta melalui peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2018 tentang Bangunan Gedung

Hijau. Peraturan berskala nasional baru diluncurkan pada tahun 2015 melalui Peraturan

Menteri PUPR Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Petunjuk Nasional Bangunan Gedung

Hijau. Disusul kemudian oleh kota Bandung pada tahun 2016 dan dipuncaki oleh

diluncurkannya Desain Besar Bangunan Gedung Hijau DKI Jakarta pada tahun yang

sama.

b. Desain Besar ini berisikan kesepakatan visi menjadikan Jakarta sebagai pusat

pembelajaran bangunan gedung hijau, sementara misinya seluruh gedung baru dan 60

persen gedung lama menerapkan konsep gedung hijau. Kemudian dilengkapi komitmen

para pemangku kepentingan untuk mengurangi 30 persen konsumsi air, 30 persen

konsumsi energi dan 30 persen Gas CO2 pada gedung tinggi sampai tahun 2030.

Komitmen ini dikenal sebagai komitmen 30:30.

c. Pada saat ini, tercatat 290 unit gedung baru yang telah menerapkan konsep gedung hijau

dengan potensi penghematan mencapai 68 juta USD.

d. Sesuai dengan peta jalan dalam Desain Besar, Pergub Nomor 38 Tahun 2018 sedang

dalam proses revisi khususnya terkait beberapa hal utama yaitu (i) penyederhaan aturan;

(ii) perluasan cakupan sasaran gedung sehingga juga menjangkau gedung dengan

luasan yang lebih kecil termasuk yang bersifat sukarela seperti rumah besar; (iii)

perbaikan sistem pemantauan dan pendataan.

e. Hasil perbincangan dengan beberapa peserta seminar mengemuka bahwa (i)

keberadaan Pergub No. 38 Tahun 2012 masih belum menjangkau seluruh pemangku

kepentingan; (ii) peserta menyambut baik upaya revisi ini namun disarankan agar upaya

sosialisasi lebih intensif.

Page 51: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

32

2.3.2 Lokakarya

2.3.2.1. Membuka Acara - Lokakarya Pelatihan Peta Interaktif (19 April 2018)

Pada penyusunan Desain Besar Air Minum

dan Air Limbah Domestik DKI Jakarta,

dikembangkan peta interaktif pelayanan air

minum dan air limbah domestik. Dengan

diselenggarakannya pelatihan dasar GIS

ini, diharapkan nantinya masing-masing

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan

instansi terkait lainnya di DKI Jakarta dapat

mengembangkan peta interaktif sesuai

dengan bidang kerja masing-masing. Peta

tersebut selanjutnya dapat diintegrasikan

oleh Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika provinsi DKI Jakarta sebagai

implementasi dari “one map, one data, one policy”.

Hasil pertemuan

Materi pelatihan dapat diakses melalui:

(i) Pemahaman Dasar GIS untuk Peta Interaktif WASH DKI Jakarta Paparan materi

USAID IUWASH PLUS yang disampaikan pada kegiatan Pelatihan Dasar GIS, Kamis

19 April 2018, di Aloft Hotel, Jakarta Pusat

Link: http://km.tarulh.com/media.php?module=softcopy&act=detail&id=937

(ii) Modul Pelatihan Dasar GIS dan Pengenalan Peta Interaktif WASH Buku panduan

pelatihan dasar GIS yang disusun oleh USAID IUWASH PLUS atas kerja sama

dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Link: http://km.tarulh.com/media.php?module=softcopy&act=detail&id=936

Saran dan Tindak Lanjut:

i. Perangkat QGIS dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemetaan terkait ketahanan

Kota Jakarta, termasuk ketahanan sosial, dengan berkolaborasi dengan mitra

Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang bergerak di

tingkat komunitas.

ii. Perlu dilakukan pelatihan lanjutan agar materi yang didapatkan peserta menjadi

komplit.

iii. Perlu dilakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika serta

dengan USAID IUWASH Plus untuk mengintegrasikan hasil pemetaan interaktif pada

Desain Besar Layanan Air Minum dan Air Limbah Domestik dengan program

pemetaan yang ada di Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistika

Page 52: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

33

2.3.2.2. Lokakarya SSEA-AIR Quality Management (4 Juni 2018)

Air Quality Management Policy Exchange

Workshop diselenggarakan oleh Pemerintah Taiwan

dan Kementerian Lingkungan Hidup AS di Taipei 4-7

Juni 2018. Lokakarya ini merupakan ajang bertukar

pengetahuan di antara kota Asia Selatan dan Asia

Tenggara.

Hasil pertemuan

1. Jakarta satu-satunya kota Indonesia yang

hadir. Delegasi Indonesia lainnya berasal dari

pemerintah pusat (kementerian LHK dan

BMKG). Jakarta diwakili oleh Deputi Gubernur DKI

bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan staf

Dinas Lingkungan Hidup.

2. Pada kesempatan tersebut, Jakarta menampilkan materi Jakarta’s Air Quality

Situation, Challenges and Priorities. Secara informal, pemerintah Taiwan

menyambut baik minat Jakarta untuk bermitra dalam penyusunan Desain Besar

Pengelolaan Kualitas Udara Jakarta. Pengalaman Taiwan dalam menyusun

Rencana Aksi Pengelolaan Kualitas Udara akan sangat membantu.

Dalam diskusi mengemuka beragam strategi dan upaya mengelola kualitas udara

diantaranya partisipasi publik suatu keniscayaan, beragam sumber polusi

memerlukan bentuk penanganan yang berbeda, berkolaborasi meningkatkan

efektifitas, keberanian menetapkan target seperti keharusan penggunaan kendaraan

listrik, insentif, subsidi, standar yang lebih ketat, penerapan hukuman.

Hal yang menarik adalah Taiwan menerapkan prinsip pengenaan biaya polusi secara

ketat dengan beragam skema disesuaikan dengan bentuk sumber polusi.

2.3.2.3 Seminar Validasi Jakarta Smart Safe City (19 Juli 2018)

Tujuan lokakarya tersebut adalah melakukan validasi data terkait penyusunan

Masterplan Jakarta Smart Safe City, yang meliputi :

1. Mengonfirmasi situasi, masalah dan

inisiatif keamanan saat ini di DKI Jakarta

2. Mengonfirmasi usulan rekomendasi

untuk menciptakan kondisi yang

mendukung Jakarta Smart Safe City

3. Mendapatkan perspektif seluruh

pemangku kepentingan tentang peluang

untuk meningkatkan keamanan melalui

teknologi dengan pendekatan kolaboratif.

Page 53: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

34

Hasil pertemuan

a. Sesi pertama: Pemaparan mengenai situasi, isu dan inisiatif pada saat ini, serta

usulan visi dan rekomendasi, yang dibawakan oleh Roman Nadielka selaku Manajer

Tim Penyusun PwC Indonesia. Berikut poin-poin penting yang dipaparkan :

Pengumpulan data berdasarkan kajian literatur dengan publikasi yang

dikeluarkan oleh BPS, BNPB, BPBD dan BAPPEDA serta wawancara dengan 9

(sembilan) instansi terkait.

Kajian didasarkan pada telaahan dokumen dan wawancara meliputi tema

kriminalitas, terorisme, konflik sosial, kebakaran, banjir, lalu lintas, epidemi

penyakit serta makanan dan gizi

Penyediaan keamanan dinilai berdasar bentuk pelayanan publik melalui 5 (lima)

aspek yaitu lembaga, masyarakat, pegawai pemerintah, perangkat dan

infrastruktur serta pemantauan dan evaluasi

b. Sesi kedua : Pemaparan dari 3 Narasumber mengenai kondisi kriminalitas,

bencana serta Kesehatan dan Lingkungan

Pemaparan pertama disampaikan oleh A Josias Simon, Dosen Kriminologi FISIP

UI. Dalam pemaparan tersebut dijelaskan bahwa angka kriminalitas menurun

21% dari tahun 2016 hingga tahun 2017. Namun secara kualitatif, jenis

kriminalitas justru semakin memprihatinkan. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan

pengamanan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek yaitu pengendalian akses,

pengamanan dan teritorial

Pemaparan kedua disampaikan oleh Fatma Lestari selaku pakar kebencanaan

dari Universitas Indonesia. Materi pemaparan mencakup keamanan DKI Jakarta

dalam konteks kebencanaan. Penanganan kebencanaan di DKI Jakarta dapat

dilakukan dengan 4 (empat) aksi prioritas yaitu pemahaman mengenai

kebencanaan, memperkuat pengelolaan, investasi dan pembangunan yang lebih

baik setelah terjadinya bencana. Selain itu, diperlukan teknologi dalam

menghadapi bencana, salah satunya dengan pemanfaatan Command Center

Pemaparan ketiga disampaikan oleh Iwan Ariawan dari Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa sudah terdapat

teknologi digital yang dimanfaatkan untuk membantu program kesehatan

masyarakat, seperti M-Health, Real Time Monitoring (RTM) dan Information

Dashboard.

Saran dan tindak lanjut

Hasil dari pertemuan tersebut dapat disimpulkan secara umum bahwa:

Terdapat 9 (sembilan) teknologi yang paling potensial dari hasil diskusi, yaitu :

a) Sektor Kriminalitas : (i) Sistem Pengiriman Personil Berbasis Komputer, (ii) Peta

Cerdas, (iii) Sistem Pengendalian Keramaian

b) Sektor Kebencanaan : (i) Inspeksi Bangunan Berbasis Data, (ii) Sistem

Peringatan Dini Bencana, (iii) Simulasi Evakuasi

c) Kesehatan dan Lingkungan : (i) Peta Cerdas, (ii) Sistem Pengiriman Personil

Berbasis Komputer, (iii) Intervensi Kesehatan Masyarakat Berbasis Data

Page 54: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

35

Tindak lanjut dari lokakarya tersebut yakni:

Hasil lokakarya dijadikan pertimbangan dalam penyusunan Master Plan Jakarta Smart Safe City 2.3.2.4. Lokakarya Perdana Program Prioritas Jakarta Berketahanan (26 September 2018)

Telah terselenggaranya acara

Lokakarya Perdana Program Prioritas

Jakarta Berketahanan yang

diselenggarakan oleh Sekretariat

Jakarta Berketahanan dengan dibantu

oleh Jakarta Konsultindo dan Ruang

Waktu. Hal tersebut merupakan

bentuk tindak lanjut dari serangkaian

sesi kerja tahap II yang telah dilakukan

oleh tim dari Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk menemukenali program prioritas

Jakarta berketahanan berdasarkan temuan fokus utama dari lokakarya yang telah

dilakukan sebelumnya. Dalam acara lokakarya tersebut turut melibatkan beberapa

pemangku kepentingan, diantaranya pemerintah lokal, pemerintah pusat, organisasi

internasional, kelembagaan luar negeri, lokal NGO, Akademisi dan Bisnis sektor.

Dalam lokakarya tersebut dibagi menjadi 3 tahapan yakni diskusi panel, workshop

masing-masing kelompok, serta pemaparan hasil workshop dari masing-masing

kelompok. Sebelum tahapan dimulai, Deputi Gubernur DKI Jakarta mewakili Gubernur

DKI Jakarta menyampaikan kata sambutan dalam rangka menyungsung Jakarta City 4.0

yang mengedepankan pendekatan kolaboratif, dimana dalam menjadikan Jakarta

Berketahanan turut melibatkan kolaborasi masyarakat.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi panelis yang terdiri dari 3 pembicara.

Adapun pembicara tersebut antara lain Deputi Gubernur bidang TRLH, Managing

Director 100 RC ASPAC dan Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman

BAPPENAS.

Pada sesi 1 Panelis, Deputi Gubernur bidang TRLH memberikan pemahaman

terkait permasalahan guncangan di DKI Jakarta, pemahaman/konsep dari kota

kebertahanan serta kemajuan program dari Jakarta Berketahanan dengan

menggunakan pendekatan kolaboratif guna memecah ‘silos’ yang ada.

Pada sesi 2 Panelis, Lauren Sorkin selaku Managing Director 100 RC ASPAC

memberikan wawasan terkait praktik unggulan dan pembelajaran dari kota anggota 100

RC terkait penyusunan dan implementasi strategi ketahanan kota (City Resilient

Strategy).

Page 55: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

36

Pada sesi 3 Panelis, Direktur Perkotaan, Perumahan dan Permukiman

BAPPENAS memaparkan terkait isu fragmented governance dan konsep urban

linkage dalam perspektif kota Berketahanan, dimana pemaparan tersebut menjelaskan

terkait kondisi dan fakta terkait urbanisasi, fragmented governance, ketergantungan

ketahanan pangan kota, strategi sinergitas urban-rural linkages dan rancangan kebijakan

perkotaan nasional.

Setelah sesi panelis, peserta lokakarya kemudian dibagi menjadi 5 kelompok kerja

yang dibagi berdasarkan fokus utama yang berasal dari City Resilience

Framework (CRF)/Kerangka Ketahanan Kota. Adapun 5 fokus utama terebut antara lain:

Fokus utama 1: Meningkatkan Kapasitas Tata Kelola Pemerintahan dan Manajemen

Kota

Fokus utama 2: Mengembangkan Budaya ‘Siap Siaga’ untuk Menghadapi Berbagai

Guncangan

Fokus utama 3: Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan melalui Tata Kelola Air

Bersih, Air Limbah dan Sampah

Fokus Utama 4: Meningkatkan Kualitas Mobilitas dan Konektivitas Warga Jakarta

Fokus Utama 5: Memelihara Kohesi Sosial Jakarta

Audiens/peserta dibagi kedalam ruangan yang berbeda untuk melaksanakan

tahapan kedua yang tidak lain merupakan Workshop, dimana kegiatan

dari workshop tersebut terbagi kedalam 3 tahapan. Pada kegiatan pertama,

yakni menentukan elemen ketahanan kota dan target pencapaian dari fokus

utama. Sedangkan kegiatan kedua, menentukan kriteria pemilihan program eksisting dan

kegiatan terakhir yakni menentukan program eksisting prioritas DKI Jakarta berdasarkan

masing-masing fokus utama.

Berdasarkan diskusi/workshop masing-masing kelompok dihasilkan temuan

bahwa:

a. Pada Fokus utama 1 dihasilkan 14 Program eksisting prioritas dengan acuan bahwa

program-program terpilih memiliki dampak langsung bagi masyarakat dan

mengutamakan adanya peningkatan pemahaman terkait konsep ketahanan kota.

b. Pada Fokus utama 2 dihasilkan 49 Program eksisting prioritas.

c. Pada fokus utama 3 dihasilkan 19 Program eksisting prioritas dengan acuan bahwa

program perlu melibatkan banyak pihak dan sosialisasi yang lebih intensif.

d. Pada fokus utama 4 dihasilkan 13 program eksisting prioritas dengan acuan bahwa

pentingnya program-program yang melibatkan tata ruang dan bangunan serta

monitoring dan evaluasi. Pada fokus utama 5 dihasilkan 30 program eksisting

prioritas.

Hasil dari ditemukenalinya program-program prioritas tersebut akan ditindaklanjuti

oleh tim Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk mengkategorisasikan hasil-hasil yang

sudah didapat sehingga dapat dirumuskan program-program prioritas terkait ketahanan

kota DKI Jakarta di tahun-tahun mendatang.

Page 56: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

37

2.3.2.5. UNESCO Asia Regional Training Workshop and Emerging Pollutans In Water Resources

Jakarta, 27 November 2018.

UNESCO Asia Regional Training

Workshop and Emerging Pollutans In

Water Resources. Pertemuan ini dibuka

oleh Ketua LIPI Dr. Laksana Tri Handoko,

M.Sc serta dihadiri dan didahului kata

sambutan oleh Prof. Dr. Ignasius D.A.

Sutapa, MSc dari APCE; Prof. Zainal

Arifin, M.Sc dari IHP national Committee

Indonesia; Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, MSc

dari Bappenas, Dr. Sarantuya Zandaryaa

dari UNESCO IHP; Prof. Dr. Shahbaz

Khan dari UNESCO Office Jakarta dan Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP (Deputi

Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup).

Peserta yang hadir dalam acara ini terdiri dari perwakilan negara se Asia Pasific.

Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membahas lebih dalam permasalahan air bersih

dan unsur polutan yang mengancam kesehatan air bersih serta berbagi informasi dan

pengalaman dalam pencegahan pencemaran air dan perbaikan kualitas air. Dalam

lokakarya ini disampaikan berbagai metode dan solusi dari pengalaman para ahli di

bidang manajemen air perkotaan Water Research Expert International.

Pertemuan ini menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang

berkelanjutan di Indonesia dan Asia Pasifik serta mengakui pentingnya dukungan

UNESCO dan berkolaborasi dengan APCE dan berbagai pihak pemangku kepentingan

dibidang air bersih. Pertemuan ini diselenggarakan selama 3 (tiga) hari mulai dari 27 s.d

29 November 2018. Dalam pertemuan tersebut tiap peserta mempresentasikan

pengalaman dan ide atau pemikiran mereka tentang pengelolaan air bersih

berkelanjutan.

Para peserta membahas masalah air di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik yang merupakan permasalahan kolektif yang sangat penting dan menjadi perhatian bersama sehingga permasalahan ini perlu solusi dengan mempertimbangkan perubahan mendalam dalam perspektif dan kebiasaan/perilaku masyarakat negara berkembang di kawasan Asia Pasifik.

Page 57: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

38

2.3.2.6. Lokakarya CiBiX (City-Business Collaboration Accelerator) (4 Desember

2018)

Jakarta, 4 Desember 2018. Kedeputian

Gubernur bidang Tata Ruang dan

lingkungan Hidup bekerjasama dengan

ICLEI (International Council for Local

Environmental Initiatives)

menyelenggarakan Lokakarya CiBiX

(City-Business Collaboration

Accelerator) yang diadakan di Ruang

Pertemuan Lantai 23., Gedung Block G.

Dalam upaya mencapai aksi iklim yang ambisius melalui strategi pembangunan

rendah emisi, tentu dibutuhkan lebih dari sekedar visi yang kuat. Untuk memenuhi target

yang dijanjikan, kota-kota yang terlibat dalam Ambitious City Promises membutuhkan

dukungan dari para pemangku kepentingan dan mengembangkan kemitraan publik-

swasta yang kuat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. ICLEI mengembangkan

model CiBiX (City-Business Collaboration Accelerator) guna mempertemukan

pemerintah lokal dengan para penyedia solusi yang tepat dalam lokakarya kolaborasi

tahap awal. Tujuan pengintegrasian lokakarya ini ke dalam program Ambitious City

Promises adalah untuk memastikan bahwa strategi pembangunan rendah emisi yang

sedang dibuat oleh kota telah mencakup perspektif bisnis dari awal. Fokus utama pada

Lokakarya CiBix adalah peranan perusahaan nasional/internasional yang menyediakan

inovasi teknologi pada sektor energi; limbah; dan transportasi.

Lokakarya dibuka oleh Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan lingkungan Hidup

dengan didampingi oleh Asisten Deputi Gubernur bidang Lingkungan Hidup dan Asisten

Deputi Gubernur bidang Tata Ruang. Acara dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri

dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta (Dinas Lingkungan Hidup., Dinas Perindustrian

dan Energi., Dinas Perhubungan., Dinas Penanaman Modal dan Penanaman Terpadu

Satu Pintu., Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan), Swasta ( WIKA Industri.,

PT. TURV NORD., PT. PIPA., PT. GMN., AKUO ENERGY., PT. PRACOM., Most Valued

Business (MVB)), Asosiasi (Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI)., Green Building

Concil Indonesia (GBCI)), Lembaga Kerja sama Internasional (GIZ, IFC), Lembaga

Non Pemerintah (IIEE, ICLEI).

Lokakarya CiBiX 2018 merupakan suatu kick off atau pertemuan awal untuk

memasilitasi: (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyampaikan komitmen,

tujuan, serta hambatan yang dihadapi pemerintah daerah sampai saat ini, untuk

mencapai target Pengurangan Emisi GRK sebesar 30% pada tahun 2030, (ii) sektor

bisnis untuk mengidentifikasi potensi mereka dalam mendukung Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta dalam mencapai target ambisius ini.

Peserta Lokakarya sepakat untuk membentuk Forum Aktif CiBix yang akan diadakan

secara berkala setiap 3 bulan sekali.

Page 58: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

39

2.3.3. Audiensi

2.3.3.1. Menerima Audiensi dari Institute Transportation and Development Policy (23

Januari 2018)

Tujuan dilakukannya audiensi adalah untuk

mendengarkan pemaparan kegiatan dari

ITDP dan harapannya untuk berkolaborasi

dengan Pemprov DKI/Sekretariat Jakarta

Berketahanan

Hasil pertemuan

a. ITDP telah berdiri selama 32 tahun

yang hingga saat ini telah berada di 7

negara. ITDP sendiri di Indonesia mulai beroperasi pada tahun 1999.

b. Beberapa Key Milestones yang telah dilakukan dari tahun 2002 hingga tahun 2017

adalah: 1) Studi Bogota bersama Sutiyoso dalam rangka mempelajari TransMileno dan

potensi sistem BRT untuk diaplikasikan di Jakarta (2002); 2) Memberi asistensi dan

pendampingan kepada Transjakarta mengenai desain teknis pengembangan koridor dan

operasional (2004 – 2010); c) Rekomendasi design station expansion dan konsep rute

langsung (2011); d) Menyusun pembentukan BUMD untuk Transjakarta dan memberikan

asistensi kepada PT. Transjakarta (2011-2014); e) Implementasi konsep integrasi Kopaja

dengan Transjakarta, melakukan pilot project ekspansi halte Karet berdasarkan

rekomendasi dari ITDP dan memberikan rekomendasi kepada Transjakarta untuk

pengembangan rute layanan (2015-2016); serta desain integrasi MRT, LRT, dan

Transjakarta, melakukan survei performa angkutan umum non-Transjakarta bersama

dengan Transjakarta seperti angkot, kopaja, dan metromini. Selain itu memperbarui rute

Transjakarta dan perbaikan fasilitas Non Motorised Transport (NMT) di Jatinegara

(kerjasama dengan Dinas Bina Marga pada tahun 2017)

c. ITDP akan diajak berkolaborasi untuk mendukung program Jakarta Berketahanan dengan

memasukkan ITDP menjadi anggota Kelompok Kerja Bidang Transportasi.

d. 5..Program Kampung Iklim (Proklim) dengan salah satu sasarannya adalah mewujudkan

jalan lingkungan yang berpihak pada Non Motorised Transportation (NMT) relevan

dengan Tupoksi Kedeputian.

e. Program child friendly environment ITDP juga mendukung desain besar Kota Layak Anak.

Page 59: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

40

2.3.3.2. Audiensi terkait Kelanjutan Grup Urban Farming DKI Jakarta Bersama Igrow

(21 Februari 2018)

Pertemuan ini Membahas implementasi

dan kerjasama di bidang pertanian kota di

DKI Jakarta

Hasil pertemuan

1. Gaung peluncuran Desain Besar

Pertanian Perkotaan DKI Jakarta mulai

terlihat. Kedeputian Gubernur bidang

TRLH kali ini berkesempatan berdiskusi

dengan para kampiun Pertanian Perkotaan, Audiensi disambut baik secara

langsung oleh Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dengan

didampingi oleh Asisten Deputi bidang Lingkungan Hidup.

2. Berbagai ide menarik muncul dalam diskusi ini, mulai dari market place, kelurahan uji

coba, dan kesejahteraan petani. Hasil diskusi akan menjadi bahan diskusi pada

pertemuan perdana forum Pertanian Perkotaan DKI Jakarta yang direncanakan akan

dilaksanakan pada minggu ke-2 bulan Maret 2018. Semoga ketahanan bahkan

kedaulatan pangan dapat segera terwujud di Jakarta.

2.3.3.3. Audiensi Pengurus Pusat Persaudaraan Alumni SMA Katolik Rajawali

Makassar (PP PAS 2017-2020) (14 Maret 2018)

Audiensi dengan Pengurus Pusat

Persaudaraan Alumni SMA Katolik

Rajawali Makassar (PP PAS 2017-2020).

Hasil pertemuan

1. Deputi Gubernur bidang Tata Ruang

dan Lingkungan Hidup menerima

kunjungan dari rombongan pengurus

pusat persaudaraan alumnismakara

periode 2017-2020 pada hari Rabu, tanggal 14 Maret 2018. Rombongan

alumnismakara yang hadir untuk beraudiensi berjumlah 15 orang yang terdiri dari

ketua umum dan pengurus pusat.

2. Tujuan audiensi adalah untuk berdiskusi dan saling bertukar ide dan masukan terkait

perkembangan pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta kepada Deputi bidang

TRLH. Diharapkan hasil dari audiensi ini dapat menjadi pembelajaran untuk

pembinaan terhadap program Alumnismakara kedepannya.

3. Kesepakatan yang dicapai dari hasil diskusi ini adalah:

a. Alumnismakara sepakat bahwa keterlibatan masyarakat dari suatu

perkembangan pembangunan menjadi suatu keniscayaan.

b. Pengurus pusat persaudaraan alumnismakara menyampaikan keinginannya

untuk aktif terlibat dalam acara-acara yang diinisiasi oleh Kedeputian bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup. Terutama dalam pertemuan berkala/forum seperti

pertemuan berkala bangunan gedung hijau; pertemuan berkala penyediaan air

Page 60: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

41

minum dan pengelolaan limbah domestik; pertemuan berkala pertanian

perkotaan; dan dalam proses penyusunan Desain Besar yang saat ini sedang

disusun oleh Kedeputian TRLH secara kolaboratif.

2.3.3.4. Audiensi dengan ICLEI terkait Tindak Lanjut Program ACP (4 April 2018)

Maksud dari audiensi tersebut adalah

menindaklanjuti kunjungan Deputi Gubernur

DKI Jakarta yang akan berangkat ke Bonn,

Jerman pada tanggal 26-28 April mendatang

pada acara 9𝑡ℎGlobal forum on urban

Resilience & Adaptation.

Hasil pertemuan

a. Sebelumnya, pihak ICLE telah mengundang Deputi Gubernur bidang TRLH melalui email

untuk menjadi Panelis dalam salah satu sesi diskusi yang akan diadakan di Bonn, Jerman

tersebut. Deputi Gubernur bidang TRLH sebagai yang berwenang dalam merevisi RTRW

DKI Jakarta 2030 dan RDTR yang diperlukan untuk mempercepat proyek-proyek

infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah kota, diminta untuk

memberikan pemaparan terkait akses ke pembiayaan (sumber pembiayaan) sebagai

topik utamanya.

b. Terkait pembahasan ACP (Ambitious City Program) perlu adanya tindak lanjut dalam

menspesifikkan aktor-aktor yang terlibat dengan cara disesuaikan dengan pemilihan

aspek yang terdapat pada program ACP.

Tindak lanjut

a. Deputi Gubernur bidang TRLH meminta rincian pengeluaran anggaran dari ICLEI yang

dialokasikan untuk Deputi Gubernur bidang TRLH yang nantinya digunakan sebagai

pelaporan.

b. ICLEI sudah melakukan koordinasi, sehingga dimungkinkan untuk Deputi Gubernur

bidang TRLH melakukan perjalanan langsung dari Malaysia menuju Bonn, setelah

menghadiri undangan sebagai narasumber di Malaysia.

2.3.3.5. Audiensi dengan Mr. Didier Perez perihal Green Hotelier Awards 2018 - Mercure

Convention Center Ancol Jakarta Application (4 Mei 2018)

Penghematan air dan dampaknya

terhadap komponen lain seperti energi,

limbah, dan sosial serta beberapa

komponen lainnya menominasikan MCC

sebagai pemenang secara keseluruhan

dan menyatakan sebagai “Green Hotelier

2018”.

Page 61: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

42

Hasil pertemuan

a) Secara keseluruhan 100% berhenti memakai air dari deep-well dan penggunaan

air dari "PDAM" dioptimalkan.

b) Dibuatkan fasilitas baru dengan budget yang jauh lebih murah. Sampai

sekarang, tidak membutuhkan lagi bahan kimia. Air dari pengolahan digunakan

untuk toilet “flushing" dan berkebun.

c) Berhasil melakukan penghematan air sekitar 57%

d) Konsumsi Air turun dari sekitar 780 M3 / hari menjadi 330 M3 / Hari.

e) Penghematan air mencapai 160.000 m3 per tahun (Volume ini dapat memungkinkan

pemerintah mensupply sekitar 7.300 orang miskin, (60 liter / orang / hari) tanpa

meningkatkan kapasitas produksi.

f) Penghematan keuangan melebihi 2 Milyar Rupiah per tahun.

g) Investasi mencapai sekitar 4 Miliar Rupiah selama 4 tahun, memungkinkan

pengembalian teoritis investasi kurang dari 2 tahun.

h) Konsumsi air dan energi telah berkurang sementara aktivitas secara keseluruhan

telah meningkat dan menghasilkan peningkatan 7% pendapatan.

i) Manajemen limbah: Mendesain ulang instalasi jebakan minyak (Grease traps)

memungkinkan "risiko-nol" emisi gas metana dan pengurangan 33% lemak dan

minyak dalam air limbah.

Tindak lanjut

Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menyambut baik atas

prestasi yang dicapai oleh Mr. Didier Perez dan diharapkan dapat membantu DKI Jakarta

untuk melakukan penghematan air pada bangunan gedung bertingkat untuk mewujudkan

Jakarta sebagai Green City.

a. Jakarta perlu melakukan penghematan air akibat

i. Konsumsi berlebihan dari pengguna air (Mal, Hotel, kantor Pemerintah, gedung

perkantoran tinggi, pengembang Real Estates, zona Industri).

ii. Penggunaan sumur dalam.

iii. Kebutuhan untuk membangun pengelolaan Air Limbah yang berkelanjutan.

b. Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup meminta Mr. Didier Perez dapat

berkontribusi dengan mendorong setiap pemilik bangunan Jakarta atau pemangku

kepentingan air, untuk melakukan penghematan air dengan menjadi narasumber

pada forum Green Building pada tanggal 16 Mei 2018.

Page 62: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

43

2.3.3.6. Audiensi dengan UNICEF dan Chief of WASH UNICEF Indonesia (19 Juli

2018)

UNICEF (United Nations Children’s Fund)

adalah organisasi dibawah naungan PBB

untuk memberikan bantuan kemanusiaan

jangka panjang kepada kesehatan ibu

dan anak. UNICEF mendukung bantuan

teknis, penguatan kapasitas, advokasi,

formulasi kebijakan dan promosi isu-isu

anak di Indonesia untuk membantu jutaan

anak di Indonesia.

Hasil pertemuan

i) Draft proposal desain besar polusi udara

UNICEF memaparkan outline proposal Desain Besar Polusi Udara yang telah

disusun. Berikut beberapa poin penting dalam pembahasan:

a. Pada Desain Besar Polusi Udara DKI Jakarta harus memuat 2 (dua) hal penting

yaitu kondisi eksisting di DKI Jakarta saat ini dan visi DKI Jakarta untuk

mewujudkan kualitas udara yang lebih baik

b. Penyusunan Desain besar akan ditekankan kepada pendekatan kolaboratif

dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.

c. Penyusunan desain besar harus berdasarkan isu-isu mengenai polusi udara di

DKI Jakarta

ii) Seminar The Air We Breath: Air Pollution on Children Health pada tanggal 31 Juli

2018

a. Deputi Gubernur bidang TRLH diundang oleh Bappenas dan UNICEF untuk

menjadi salah satu narasumber pada seminar tanggal 31 Juli 2018 dalam sesi

acara talkshow tentang kondisi polusi udara di DKI Jakarta.

b. Narasumber lainnya yang turut berpartisipasi dalam sesi Talkshow ini adalah:

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktur Eksekutif

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal dan perwakilan dari Clean Air Asia.

c. Sebagai moderator acara adalah Daniel Kass, MSPH, Senior Vice President,

Environmental Health for Vital Strategies

d. Dalam sesi talkshow, Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup diharapkan untuk membahas tentang visi, misi, aksi mitigasi, solusi, aksi

nyata serta apa yang telah dilakukan oleh Pemprov.DKI Jakarta untuk

mengurangi polusi udara di DKI Jakarta dalam lingkup program dan kebijakan.

e. Pihak UNICEF mengusulkan untuk bekerjasama dengan media untuk

mempublikasikan acara ini dan melakukan diskusi informal pada tanggal 30 Juli

2018.

Page 63: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

44

Saran dan tindak lanjut

1. Deputi Gubernur bidang TRLH pada dasarnya menyetujui draft outline Desain Besar

Polusi Udara yang telah disusun UNICEF, draft tersebut akan dilaunching pada kick

off meeting untuk mencari partner penyusunan Desain Besar Polusi Udara. Agenda

Kick off meeting ditargetkan pada bulan Agustus 2018.

2. Deputi Gubernur bidang TRLH menyetujui untuk menjadi narasumber pada sesi

talkshow dari seminar The Air We Breath: Air Pollution on Children Health pada

tanggal 31 Juli 2018. DepGub TRLH diharapkan dapat memberikan penjelasan

terhadap:

- Program inisiatif Pemprov.DKI Jakarta dalam upayanya untuk mengurangi polusi

udara

- Kondisi eksisting dan rencana kedepan dari Pemprov.DKI Jakarta

- Menyampaikan cerita sukses Pemprov.DKI Jakarta dalam penanganan Polusi

Udara

3. Diusulkan untuk dilakukan press release terkait kondisi polusi udara di DKI Jakarta

kepada media jurnalis pada tanggal 30 Juli 2018. Sebagai wujud penyebaran

informasi kepada publik akan kondisi polusi udara dan pengaruhnya terhadap

kesehatan anak.

4. Terkait rencana adanya press release di tanggal 30 Juli 2018, Kedeputian TRLH akan

melaksanakan rapat persiapan terlebih dahulu dengan mengundang Dinas

Lingkungan Hidup, Dinas Kominfotik, UNICEF, ICLEI dan Sekretariat JakBer. Rapat

persiapan akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2018.

5. Pihak UNICEF akan mempersiapkan materi draft Press Release untuk didiskusikan

pada rapat persiapan media gathering, sekaligus untuk meminta informasi tambahan

kepada Dinas Lingkungan Hidup

2.3.3.7 Audiensi dengan World Resource Institute (WRI) (15 Agustus 2018)

Adapun tujuan audiensi tersebut yakni

membahas inovasi/gerakan yang

dinamakan Cities4Forest dan pengajuan

persetujuan dukungan Pemprov DKI

Jakarta terhadap gerakan tersebut.

Hasil pertemuan

Profil World Research Institute (WRI)

Indonesia

WRI merupakan lembaga kajian independen yang telah terbentuk 35 tahun lalu

dengan visi mengaktualisasikan data dan informasi menjadi aksi nyata.

Sudah 4 tahun Indonesia tergabung kedalam WRI melalui yayasan institut sumber

daya. Selama itu pula, yayasan tersebut belum mendapatkan dukungan dari

Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi terkait pengelolaan hutan.

Adapun 3 (tiga) tupoksi dari WRI Indonesia antara lain:

- Count It

Page 64: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

45

Menjalankan riset independen dan memanfaatkan teknologi terkini untuk

menghasilkan pengetahuan baru.

- Change It

Menggunakan hasil riset dan berkolaborasi dengan para mitra untuk menginspirasi

kebijakan, strategi dan aksi nyata.

- Scale It

Setelah teruji, upaya perluasan di lingkup regional ataupun global.

Gerakan Cities4Forest

WRI Indonesia menginisiasi gerakan Cities4Forest, yakni sebuah gerakan baik dari

sisi politik, sosial, maupun ekonomi di kalangan pemerintah kota dan penduduk kota

untuk mengintergrasikan perlindungan hutan kedalam rencana program kota

Adapun maksud dari mengintegrasikan perlindungan hutan dibagi menjadi 3 kategori,

yaitu inner forest (hutan kota seperti hutan mangrove di PIK), nearby forest (hutan

sekitar kota Jakarta seperti di Bogor), faraway forest (hutan yang jauh tapi tetap dapat

berpengaruh seperti hutan di Sumatera dan Kalimantan). Nantinya, gerakan tersebut

diwadahi dalam bentuk sebuah forum.

Sudah terdapat 9 kota di dunia yang turut berkomitmen dalam gerakan Cities4Forest.

Berikut beberapa hal yang melatarbelakangi perlu adanya inisiasi gerakan tersebut

di DKI Jakarta:

- Gerakan tersebut turut menyelaraskan dengan tujuan agenda global SDG’s pada

target 6, 11, 13 dan 15.

- Deforestrasi di Indonesia cukup tinggi sampai dengan tahun 2016.

- Penurunan muka air tanah pada tahun 2010-2015 mengalami peningkatan yang

cukup signifikan.

- Berdasarkan hasil survey persepsi masyarakat Jakarta terhadap hutan yang telah

dilakukan WRI Indonesia, 63% warga Jakarta tidak mengetahui pentingnya

hutan dan sebanyak 50% berasumsi bahwa hutan merupakan tanggung jawab

kepala daerah.

- Tidak banyak kota-kota di Indonesia yang menginvestasikan hutan kedalam

perencanaan pembangunan sebagai bentuk investasi berupa penambahan

ketersediaan air, meningkatkan kesehatan masyarakat, penanganan polusi udara

dan pemenuhan kebutuhan rekreasi.

- Sebagai bentuk dukungan pemenuhan komitmen dari janji Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Lestari.

Hasil dari audiensi tersebut dapat disimpulkan secara umum bahwa:

Kedeputian TRLH menyambut baik Inisiasi gerakan Cities4Forest, dikarenakan hal

tersebut merupakan salah satu upaya yang dapat mewujudkan DKI Jakarta sebagai

kota lestari.

Pembahasan bentuk kerjasama dengan pihak WRI dikoordinasi oleh dinas Kehutanan

dan Lingkungan Hidup.

Besar harapan, DKI Jakarta dapat menjadi kota ke-10 yang menyatakan deklarasi

dukungan dan dapat berpartisipasi dalam Global Action Summit di San Francisco pada

18 September 2018 mendatang.

Page 65: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

46

Tindak lanjut

1. Perlu adanya koordinasi kembali dengan Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan

Hidup terkait bentuk kerjasama yang akan dilaksanakan;

2. Perlu adanya konfirmasi kembali dari pihak WRI Indonesia dalam pemfokusan

program Cities4Forest terkait opsi dengan skala Ruang Terbuka Hijau (RTH) di

Jakarta;

3. Perlu adanya koordinasi dengan Biro KDH dalam penyusunan draft surat pernyataan

deklarasi dukungan terhadap inisiasi gerakan Cities4Forest.

2.3.3.8. Menerima Audiensi Dubes RI Abu Dhabi-UAE Membahas Kerjasama

Investasi Energi Sampah Dan Air Bersih Indonesia-PEA (10 September 2018)

Tujuan audiensi tersebut yakni dalam

rangka memulai penjajakan kerjasama

Indonesia-Abu Dhabi terkait investasi

energi.

Latar Belakang Inisiasi Penjajakan

Kerjasama DKI Jakarta-Abu Dhabi

- Terdapat 3 perusahaan besar Abu Dhabi

yang berkeinginan untuk investasi di Indonesia, diantaranya perusahaan Masdar,

Lulu Group International dan Sobha.

- Perusahaan-perusahaan tersebut berfokus utama pada pengembangan energi

berkelanjutan dan properti. Sudah terjalin kerjasama sebelumnya antara

perusahaan Lulu dengan PD. Pasar jaya dan PD. Dharma Jaya.

- Sama halnya dengan perusahaan Shoba yang telah melakukan penjajakan

kerjasama dengan PT. Jakpro terkait pembangunan Waterfront city di Ancol, yang

saat ini sedang memasuki tahap finalisasi dokumen.

- Di Indonesia sendiri, Abu Dhabi telah bekerjasama dengan PLN terkait

pemasangan panel surya/solar cell di Jawa Barat.

- Pada bula Oktober mendatang, Abu Dhabi Investment Group akan melakukan

audiensi di DKI Jakarta, sehingga Dubes RI menyarankan agar DKI Jakarta

mengajukan proposal perihal program yang ingin dikerjasamakan.

Program Prioritas DKI Jakarta

- Pada saat ini DKI Jakarta sedang memfokuskan program pembangunan terkait

urban renewal, penyediaan air bersih dan pengolahan sampah.

- Fokus pada urban renewal yakni menciptakan kawasan TOD di Jakarta dan

penyediaan rusun bagi Masyarakat Berpengahsilan Rendah (MBR) dalam rangka

mengatasi kawasan kumuh Jakarta. Hal tersebut dikarenakan terdapat backlog

yang cukup tinggi terkait ketersediaan rumah di Jakarta.

- Untuk ketersediaan air bersih, saat ini DKI Jakarta hanya mampu menyediakan

akses layanan air bersih sebesar 60% kepada penduduknya. Hal tersebut

dikarenakan beberapa hal, antara lain:

Page 66: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

47

Belum adanya upaya pengelolaan dan pembersihan air sungai (normalisasi

sungai)

Kurangnya ketersediaan air baku, sehingga masih harus bergantung kepada

Tangerang dalam hal penyediaan air.

Belum optimalnya pengolahan air limbah

Belum optimalnya penerapan rain water harvesting

Mahalnya biaya produksi proses desalinasi dibandingkan pengolahan air

limbah

Terkait sampah, saat ini DKI Jakarta menghasilkan setidaknya 7000 ton

sampah/hari atau setara dengan 130 truk sampah. Berkaitan dengan hal

tersebut, DKI Jakarta saat ini mencoba fokus pada 3 hal, yakni:

Pembangunan ITF (Intermediate Treatment Facilitiy)

- DKI Jakarta saat ini sedang merencanakan pembangunan ITF di 4

lokasi. 3 dari 4 lokasi masih tahap status lelang, sehingga sangat

dimungkinkan apabila perusahaan Abu Dhabi tertarik untuk berinvestasi

terkait pengelolaan sampah.

Penanganan Limbah Medis

- Pengelolaan limbah medis di DKI Jakarta terbilang sangat tertinggal. Hal

tersebut dikarenakan banyaknya jumlah RSUD dan klinik di Jakarta.

Pengurangan Food Waste

1. Dari hasil audiensi dapat disimpulkan bahwa:

- Pemprov DKI Jakarta menyambut baik inisiasi penjajakan kerjasama

antara perusahaan besar Abu Dhabi melalui Dubes RI untuk investasi

di DKI Jakarta pada pembangunan multisektor.

- Belum adanya peluang bermitra dengan pihak PAM Jaya sampai

dengan 2023

- Banyak peluang bermitra yang dapat dilakukan antara Pemprov DKI

Jakarta dengan Abu Dhabi.

2. Tindak lanjut yang diperlukan dari diskusi tersebut yakni:

Selagi menunggu kedatangan Abu Dhabi Investment Group pada bulan

Oktober mendatang, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan proposal

terkait program-program kerjasama yang ingin diajukan

2.3.3.9. Audiensi Pimpinan Redaksi Listrik Indonesia Diskusi Peluang dan

Tantangan Membangun Kelistrikan Jakarta Menuju Smart City (23 Oktober 2018)

Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan

lingkungan Hidup mewakili Gubernur DKI

Jakarta menerima audiensi dari PT. PLN

UID Jakarta Raya dan Dewan Juri

Indonesia Best Electricity Award (IBEA).

Page 67: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

48

Hasil pertemuan

- Menyampaikan rencana pelaksanaan event tahunan “Indonesia Best Elektricity

Award”. Sebuah perkhelatan akbar yang dikemas dalam bentuk acara pameran

kelistrikan dan energi serta pemberian penghargaan kepada perusahaan terbaik di

bidang kelistrikan dan energi;

- Tahun ini merupakan perkhelatan yang ke-4. Dengan mengusung tema Peluang dan

Tantangan Membangun Kelistrikan Jakarta menuju Smart City;

- Memohon kesediaan Bapak Gubernur dalam acara Indonesia Best Elektricity Award

sebagai key note speaker dan membuka acara pada tanggal 14 November 2018;

- Berharap partisipasi Pemprov DKI Jakarta (Dinas Perindustrian dan Energi serta

Dinas Lingkungan Hidup) dalam pameran dibidang renewable energy;

- Booth akan diberikan 1 (satu) secara bebas kepada Pemprov DKI Jakarta (DPE dan

DLH) selama pameran berlangsung.

2.3.3.10. Pertemuan dengan International Finance Corporation terkait kampanye

“Sustainability Creating Markets”.

Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menerima audiensi

dari International Finance

Corporation (Sdri Sandra Pranoto dan

Sdr. M. Reza Hoesin) di ruang kerja

DepGub TRLH pada tanggal 27

November 2018.

Tujuan audiensi adalah untuk menyampaikan rencana kampanye “sustainability

creating markets” yaitu adanya suatu peluang bisnis yang teridentifikasi dalam aksi

mitigasi perubahan iklim. IFC juga menyampaikan telah menyusun climate/cities report

terkait Climate Investment Opportunities in Cities/peluang investasi terhadap iklim di

kota-kota, semenjak tahun 2016. Laporan tersebut berupa identifikasi potensi global

untuk berinvestasi terhadap sektor lingkungan hidup.

Peluang investasi terhadap lingkungan hidup tersebut terbuka untuk beberapa

sektor: i) Energi terbarukan, ii) limbah, iii) green building, iv) climate-smart water, v)

transportasi publik, vi) kendaraan listrik.

Program kampanye dari IFC ini memiliki 3 (tiga) tujuan utama:

Memperkenalkan Jakarta sebagai Center of Excellence untuk bangunan gedung

hijau dan memotivasi kota-kota lain untuk melaksanakan inisiasi serupa.

Memperoleh liputan dari media terkait peluang investasi di Jakarta

Mendapatkan dukungan untuk rencana dan proyek yang akan datang

Kedeputian Gubernur bidang TRLH menyambut baik kegiatan kampanye yang

akan dilakukan oleh IFC ini. semoga dengan digalakannya kampanye ini, akan semakin

banyak investor yang tertarik masuk ke Jakarta untuk berinvestasi terhadap sektor

lingkungan hidup

Page 68: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

49

2.3.3.11. Diskusi dengan PT. MRT Jakarta terkait Rencana Kerangka

Pengembangan TOD

Jakarta, 11 Desember 2018. Deputi

Gubernur bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup beserta Asisten Deputi

bidang Tata Ruang dan staf Kedeputian

TRLH menerima audiensi dari staf PT.

MRT Jakarta untuk berdiskusi terkait

rencana penyusunan Kerangka

Pengembangan TOD.

DepGub TRLH menyarankan dalam proses penyusunan kerangka pengembangan akan

dilakukan secara Kolaboratif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. PT

MRT akan bertindak sebagai mitra jangkar Pemprov DKI Jakarta dalam proses

penyusunan ini. Tahapan penyusunan akan dilalui oleh adanya Lokakarya Perdana yang

akan disleenggarakan oleh PT. MRT Jakarta dengan difasilitasi oleh Pemprov DKI

Jakarta melalui Kedeputian Gubernur bidang TRLH.

2.3.4. Magang di Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

Salah satu fungsi baru yang diemban Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tara Ruang dan Lingkungan Hidup adalah menerima mahasiswa kerja praktek dan staf/mahasiswa/siswa magang. Kegiatan ini telah berlangsung sekitar 2.5 tahun. Alumninya sudah mencapai 25 orang. Peserta magang terdiri dari beragam universitas baik dalam maupun luar negeri. Beberapa peserta salah satunya dari lulusan Magister Urban Planning di University of Twente Belanda. Selain itu terdapat pula Mahasiswa dari Universitas Gajah Mada (UGM) Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Lama waktu magang di Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup antara 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam) bulan. Staf magang tersebut belajar sekaligus memberi kontribusi dalam setiap kegiatan Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selama masa magang. Kedeputian Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selalu terbuka untuk memberikan kesempatan belajar dan mengumpulkan pengalaman sebanyak-banyaknya melalui kegiatan magang.

Page 69: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

50

2.4 Pelaksanaan Komunikasi Antarlembaga Sesuai Bidang Tugasnya

2.4.1. Pertemuan dengan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan dengan Sekolah Tinggi Teknik-PLN (2 Januari 2018)

Pertemuan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta

dengan STT-PLN yang difasilitasi oleh Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendapat penjelasan langsung dari Kepala

Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta terkait Surat Ketua

STT-PLN Nomor : 1658/3/AO/Srt/2017 tanggal 6 Oktober 2017 perihal Pengadaan Lahan

Kampus yang sudah mendapat jawaban dari Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan

Pertanahan Provinsi DKI Jakarta Nomor : 6685/-1.711.53 tanggal 20 November 2017

perihal Penjelasan Permohonan a.n. Sekolah Tinggi Teknik-PLN. Selanjutnya beliau

memberi kesempatan kepada STT-PLN untuk menyampaikan persoalan lahan Kampus

tersebut terkait dengan kegiatan Akademis di STT- PLN.

Tindak lanjut

a. Tahun 2019 akan ada perubahan Peraturan Daerah Povinsi DKI Jakarta Nomor : 1

Tahun 2014.

b. Surat Ketua STT-PLN Nomor : 1658/3/AO/Srt/2017 tanggal 6 Oktober 2017 kepada

Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan perihal Pengadaan Lahan

Kampus sudah tercatat di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi

DKI Jakarta.

2.4.2. Business Matching untuk Kerjasama City-to-City Joint Crediting Mechanism

(JCM) antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Kawasaki

(8 Februari 2018)

Laporan Menghadiri Kegiatan Business

Matching untuk Kerjasama City-to-City

Joint Crediting Mechanism (JCM) antara

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan

pemerintah Kota Kawasaki.

Hasil Pertemuan

a) Tujuan dari kerjasama

implementasi JCM antara Indonesia dan Jepang untuk mengurangi emisi gas rumah

kaca melalui proses pembangunan ramah lingkungan dan mencapai pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan, serta melalui proyek-proyek yang disetujui oleh kedua

negara dalam berbagai bidang, seperti efisiensi energi, pemanfaatan energi

terbarukan, penurunan emisi pada alih tata guna lahan, dan lain sebagainya.

Penurunan emisi yang dihasilkan dari proyek JCM tersebut akan diukur

menggunakan metode Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi (Measurement,

Reporting, and Verification/MRV) berstandar internasional yang disetujui kedua

negara.

Page 70: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

51

b) Unsur-unsur yang diusulkan terkait Mekanisme Kredit Bersama/Joint Crediting

Mechanism:

(i) Pemerintah Jepang memfasilitasi difusi dari teknologi, produk, sistem, jasa, dan

infrastruktur rendah karbon terbaru termasuk implementasi dari langkah mitigasi

dan berkontribusi kepada pembangunan berkelanjutan daripada negara tuan

rumah.

(ii) Mengevaluasi secara tepat seluruh kontribusi terhadap pengurangan atau

penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) dari negara tuan rumah (dalam hal

ini, Indonesia) secara kuantitatif, melalui langkah-langkah mitigasi yang

terimplementasi di negara tuan rumah dan mengunakan pengurangan atau

pemusnahan emisi tersebut untuk mencapai target pengurangan emisi dari

negara tuan rumah.

(c) Tahapan implementasi atau penerapan pengembangan kegiatan proyek JCM yang

harus dilakukan dalam penerapan proyek yang disepakati sesuai ketentuan di dalam

mekanisme JCM, meliputi:

Tahap Pengusulan

Partisipan proyek mengusulkan sebuah proyek dan dokumen usulan sesuai

ketentuan JCM

Tahap Validasi

Pemenuhan persyaratan dari deskripsi proyek, metodologi, sumber emisi dan

perhitungan emisi pada proyek, penilaian dampak lingkungan. Setelah validasi,

proyek akan didaftarkan menjadi proyek resmi skema crediting dalam JCM.

Tahap Regristrasi

Tahap Verifikasi

Tahap penerbitan kredit

Pemaparan yang dilakukan oleh ke-5 Perusahaan swasta jepang dimaksudkan

untuk menarik minat bekerjasama dengan perusahaan tersebut untuk kemudian

bermitra dalam skema JCM. Perusahaan tersebut bergerak di bidang

penyediaan produk hemat energi dan ramah lingkungan, seperti: Atap tenaga

surya, pendingin ruangan hemat energi, Penyediaan Energy control system

bangunan, Heat Exchange system dan Heat pump system.

Tindak Lanjut

1. Ketentuan pengadaan barang dan jasa untuk pembangunan sarana dengan skema

JCM (50% Jepang, 50% Indonesia) belum mendukung. Sehingga pola kerjasama

ini dengan pemerintah daerah sulit dilanjutkan.

2. Sekretariat JCM akan menyelenggarakan “Workshop on Joint Crediting Mechanism

(JCM) In Indonesia – Accelerating Private Sector Participation Towards Low Carbon

Development in Indonesia” bekerjasama dengan Institute for Global Environmental

Strategies (IGES) pada tanggal 14 Februari 2018 bertempat di Hotel Aryaduta

Jakarta. Tujuannya adalah untuk diseminasi informasi terkait perkembangan terkini

implementasi pembangunan rendah karbon dan model pendanaan JCM di

Indonesia.

3. Salah satu tawaran kerjasama JCM adalah mengenai Green Building/Bangunan

Gedung Hijau, Kedeputian bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup akan

Page 71: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

52

mengundang pihak PT Indokoei dan Nippon Koei untuk berpartisipasi pada rapat

pleno forum bangunan gedung hijau pada tanggal 21 Februari 2018, sekaligus untuk

memaparkan skema kerjasama JCM terkait Bangunan Gedung Hijau.

2.4.3. Rapat Penjajakan Kerjasama dengan M.U.T Austria dan CWMI (Center of

Waste Management Indonesia) (22 Februari 2018)

Penjajakan Kerjasama di bidang Solusi

Pengolahan Sampah Domestik di DKI

Jakarta.

Hasil Pertemuan

1. Penjelasan mengenai proyek

dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan

oleh pihak MUT Austria serta mekanisme

dan peluang kerjasama yang ditawarkan

oleh pihak MUT Austria dengan pihak Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam

konteks solusi pengolahan sampah domestik di DKI Jakarta. Adapun beberapa hal

yang menjadi fokus terkait dengan solid waste management dan wastewater

treatment beserta penyediaan fasilitas-fasilitas penting seperti waste collection

vehicles/trucks (Rotopress dan Variopress, Combination Sewer Truck 228 dengan

total volume 8-15 m3 dan Autrocleaner 248 dengan total volume 12 m3 / 5 m3);

2. Pihak MUT Austria juga menjelaskan terdapat sistem desain untuk pengolahan

sampah dengan mechanical treatment, seperti: waste transfer station, sorting plants,

dan waste preparation: recyclable and RDF-Production. Desain dari masing-masing

alat tergantung dengan karakteristik dari masing-masing wilayah, misalnya terkait

dengan waste transfer station terdapat 2 (dua) yaitu trucks dan railway. MUT Austria

juga menjelaskan bahwa pihaknya juga telah memanfaatkan teknologi dalam

pengolahan limbah khususnya dalam hal penyelesaian solusi untuk masalah

sampah organik, misalnya dengan closed tunnel composting, possible input: MSW,

organic waste, sewage sludge, dll. Selain itu juga terdapat alat yang disebut dengan

SEWACOMP sebagai salah satu desain alat untuk wastewater treatment dan

berfungsi lebih dinamis atau dapat dipindah;

3. Terkait dengan mekanisme kerjasama dan bentuk bantuan yang ditawarkan oleh

MUT Austria, berupa bantuan loan sampai dengan 10.000.000 Euro dengan Bunga

0% dengan grace period 7 tahun dan periode pengembalian 25 tahun.

Tindak lanjut

Proyek Pengolahan Sampah Dosemtik dan Air Limbah tersebut dapat dibicarakan

lebih lanjut yang lebih intensif antara pihak MUT Austria dengan Dinas-dinas terkait untuk

mekanisme dalam solusi pengolahan sampah domestik dan air limbah di Jakarta serta

mekanisme pembiayaannya.

Page 72: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

53

2.4.4. Pertemuan dengan Pak Yo dan Prof. Bundschouten (5 Maret 2018)

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi yang telah dilaksanakan pada

hari Senin, 19 Februari 2018 di R. Kerja Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup terkait Penjajakan Peluang Kerja sama dengan Pemprov. DKI Jakarta

Universitas Tarumanagara. Seperti yang telah dilaporkan dalam Nodin sebelumnya no

140/_079.6, Universitas Tarumanagara menyampaikan bahwa Universitas

Tarumanagara memiliki mitra-mitra pendukung dari luar negeri yang siap membantu

Pemprov.DKI Jakarta. Salah satu mitra tersebut adalah Prof. Raoul Bundschouten dari

Technische Universitat Berlin.

Hasil pertemuan

a. Dalam pertemuan ini disampaikan beberapa hal, yaitu:

- Universitas Tarumanagara dan Prof. Raoul Bundschouten dari Technische

Universitat Berlin menyampaikan bahwa sudah memiliki hasil studi dan proyek

terkait penyediaan perumahan terjangkau dan layak untuk diterapkan di DKI

Jakarta.

- Menyampaikan keinginan untuk bermitra dengan Pemprov.DKI Jakarta untuk

menerapkan konsep tersebut.

b. Konsep hasil studi tersebut akan di paparkan dalam pertemuan berkala Forum

Bangunan Gedung Hijau yang dilaksanakan oleh Kedeputian TRLH setiap 1 (satu)

bulan sekali

c. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, Universitas Tarumanagara dan Prof.

Raoul Bundschouten dari Technische Universitat Berlin akan difasilitasi oleh

Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk melakukan

pemaparan konsep pada Pertemuan Berkala Forum BGH sekaligus untuk

mendapatkan masukan, ide dan saran mengenai penjajakan kerja sama tersebut

dengan Pemprov.DKI Jakarta.

2.4.5. Kunjungan Seoul Metropolitan Government (ACP) (6 Maret 2018)

Kegiatan National and Expert Meeting

2018 Program Ambitious City Promises

(ACP) dengan Fasilitasi Pemerintah Kota

(SMG) terbagi ke dalam 2 (dua) hari yang

terbagi untuk membahas Upaya Mitigasi

dan Adaptasi Perubahan Iklim secara

Nasional, dan Metropolitan antara kota

Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Seoul

pada hari pertama (Senin, 5 Maret 2018); serta berbagi pengalaman Upaya Mitigasi dan

Adaptasi Perubahan Iklim antara Pemprov. DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota Seoul

(SMG) di hari kedua (Selasa, 6 Maret 2018).

Page 73: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

54

Hasil pertemuan

a. Pemerintah Seoul melakukan berbagai upaya dalam mitigasi dan adaptasi

perubahan iklim. Upaya tersebut terbagi ke dalam: (i) Urban Governance, (ii) sektor

energi, (iii) sektor air dan sumber daya alam, (iv) Sektor transportasi dan kualitas

udara, dan (v) ekologi.

b. Dari Sektor urban governance, Pemerintah Kota Seoul (SMG) mengupayakan

fasilitasi dan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu upaya

yang sukses melibatkan berbagai pihak dalam upaya adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim adalah dilaksanakkanya public debate terkait isu perubahan iklim.

c. Dari sektor energi, Pemerintah Kota Seoul menerapkan program eco-mileage yang

memberikan insentif kepada para warga yang berhasil melakukan penghematan

energi. Insentif tersebut diberikan dalam bentuk makanan, listrik, dan transpotasi

umum.

d. Terkait pemberdayaan sumber daya, Pemerintah Kota Seoul menerapkan program

pay-as-you-throw yang mengharuskan warga membayar sesuai dengan jumlah

sampah yang mereka hasilkan. Program ini berhasil menekan produksi sampah di

kota Seoul.

e. Pemerintah kota Seoul juga menekankan pentingnya memilki konsep Transit

Oriented Development (TOD) dalam kota untuk meningkatkan penggunaan

transportasi umum dan mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi. Program

car-mileage yang memberikan tarif lebih terhadap penggunaan kendaraan pribadi

juga sukses menekan kemacetan di kota Seoul.

f. Jakarta sebenarnya juga telah memiliki Program Kampung Iklim (Proklim) yang bisa

dikembangkan menjadi seperti Kota Seoul yang telah memiliki 80 energy

independent villages.

Tindak lanjut

a. Pihak Pemerintah Kota Seoul (SMG) akan melakukan follow-up terkait beberapa

pertanyaan Pemprov DKI Jakarta; Pemkot Bekasi; Pemkot Bogor; serta berbagai

pihak lainnya terkait upaya peningkatan kesadaran masyarakat dan pelibatan

pemangku kepentingan terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hasil follow-up

tersebut akan diberikan kepada pihak ICLEI Indonesian Office (ICLEI IO) untuk

disebarkan kepada peserta.

b. Pihak ICLEI IO akan mengirimkan materi dan paparan narasumber kegiatan kepada

seluruh peserta.

c. Pihak ICLEI IO akan membuat mailing list (Milis) terkait kegiatan dan program

Ambitious City Promises (ACP).

d. Untuk selanjutnya, diperlukan sesi (working session) bersama untuk menyusun

rencana aksi dan/atau rencana kerja terkait implementasi program ACP di DKI

Jakarta.

Program ACP ini bisa turut mendukung penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta

terkait Fokus Penanganan 1 (Tata kelola pemerintahan); Fokus Penanganan 3

(Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui sistem air dan

sanitasi); serta Fokus Penanganan 4 (Mobilitas dan konektivitas).

Page 74: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

55

2.4.6. Kunjungan Lapangan Lokasi proyek pemasangan teknologi mikro Grid di

Pulau Pramuka (24 April 2018)

Tujuan kegiatan adalah memastikan lokasi

proyek pemasangan teknologi mikro Grid

sebelum fase desain. Kegiatan dimaksud

menindaklanjuti Memorandum of

Understanding (MoU) antara KOEMA

(Korea Electrical Manufacturers

Associations) dengan Pemprov DKI

Jakarta pada tahun 2017. Pelaksanaan

Kerjasama tertunda karena permasalahan pada penghapusan aset. Rencana lokasi awal

adalah di dermaga utama.

Hasil pertemuan

a. Pulau Pramuka, Perwakilan Bupati Kep. Seribu menyampaikan lokasi yang dapat

digunakan adalah dengan memanfaatkan jalan lingkar Pulau, dan Lokasi di sebelah

Lapangan Bola.

b. Pulau Karya, ada 3 (tiga) pilihan Lokasi yang dapat digunakan yaitu dibelakang Kantor

Teknis Pemkab Kepulauan Seribu, Lokasi di Sebelah kanan depan Kantor Teknis,

lokasi di sebelah kiri belakang pulau Karya

c. Akan diadakan rapat lanjutan tanggal 9 Mei 2018, di Kantor Perwakilan Bupati

Kepulauan Seribu (Sunter). Materi yaitu Konfirmasi lokasi proyek pemasangan

teknologi mikro Grid di Pulau Pramuka bersama Bupati Kepulauan Seribu.

2.4.7. Pertemuan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup dengan Tim PMI membahas Desain Besar Penanggulangan Bencana DKI

Jakarta (9 Mei 2018)

Hasil Pertemuan

a. Direncanakan oleh PMI akan diadakan Lokakarya Grand Design Penanggulangan Bencan pada tanggal 15 Mei 2018. b. PMI akan membuat TOR lokarya sebelum pelaksanaan. c. Asdep LH menyarankan agar

pertemuan pada 15 mei 2018 dalam

bentuk paparan oleh PMI terkait materi Grand Desain yang akan dibahas sedangkan

Diskusi materi akan dilaksanakan setelah Idul fitri 2018.

Page 75: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

56

2.4.8. Pertemuan dengan IUWASH Membahas pembangunan IPAL Komunal (2 Juni

2018)

Hasil pertemuan

1. Dinas SDA akan membangun 10

Ipal Komunal di DKI Jakarta

menggunakan APBD tahun 2018.

2. Dasar pertemuan adalah surat

permintaan dari Dinas Sumber

Daya Alam (SDA) kepada

IUWASH tekait bantuan

sosialisasi IPAL Komunal di komplek pegawai Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta

Selatan

Tindak lanjut

Kedeputian Gub. TRLH akan membuat rapat persiapan bersama dengan Instansi

terkait yaitu Dinas SDA, Dinas LH, Dinas Kominfotik, Camat Jagakarsa, Lurah Lenteng

Agung, Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, dan IUWASH.

2.4.9. Pertemuan dengan Tim Kotaku bahas Grand Design Kawasan Kumuh (14 Mei

2018)

Pertemuan ini bertujuan untuk

membahas Grand Design Kawasan

Kumuh bersama Tim KOTAKU.

Hasil pertemuan

a. Dalam draft tabel Pokja

penyusunan Grand Design,

keanggotaannya harus

mempertimbangkan kejelasan peran dan kontribusinya. Jadi tidak asal

mencantumkan nama. Untuk kemudian dipilih mana yang akan menjadi anggota inti

dan mana yang akan menjadi pelengkap.

b. Pokja Data dan Perencanaan harus menghasilkan output yang terdiri dari; Cetak biru

data kumuh Jakarta (kriteria, luasan kumuh dll), Grand Design, dan 3. Review CAP

(Dinas Perumahan).

c. Pokja Kelembagaan dan Kemitraan, menghasilkan output berupa peran dan fungsi

kelembagaan yang efektif dalam penanganan kumuh DKI Jakarta (Organisasi dan

tatalaksana penanganan kumuh).

d. Pokja Kebijakan, Regulasi, dan Pembiayaan, menghasilkan output rumusan

Kebijakan, Regulasi dan Mekanisme Pembiayaan Penanganan Kumuh DKI Jakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan identifikasi dan review kebijakan dan

regulasi yang sudah ada terkait penanganan kumuh, perumusan perubahan dan/atau

Page 76: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

57

penyusunan kebijakan dan regulasi penanganan kumuh, dan perumusan mekanisme

pembiayaan penangan kumuh.

e. Berkaitan dengan pembiayaan, perlu dimasukkan SMF sebagai anggota pokja untuk

mem-backup pembiayaan pelaksanaan kegiatan.

Tindak lanjut

a. Untuk pokja Pelaksanaan, disesuaikan namanya menjadi pokja Koordinasi,

Monitoring dan Evaluasi. Di pokja ini perlu dimasukkan Evawani Elisa UI (Mega City

Design Lab) yang telah bekerja sama dengan Jepang dalam melaksanakan upaya

penanganan kumuh di Cikini

b. Tim Kotaku akan menyiapkan data dan Isu terkait Kawasan Kumuh DKI Jakarta Tim Kotaku mempersiapkan Proposal Pra lokakarya.

2.4.10. Audiensi dengan Wakil Gubernur terkait paparan Resiliance City untuk

persiapan Kunjungan ke New York (21 Juni 2018)

Adapun tujuan audiensi tersebut yakni

melaporkan perkembangan program

Jakarta Berketahanan sekaligus

memberikan masukan kepada Wakil

Gubernur yang akan melakukan

kunjungan kerja ke Amerika untuk

memenuhi undangan Global Resilience

Institute (GRI) dan C40 Cities Climate

Leadership Group mulai tanggal 24

sampai dengan 30 Juni 2018.

Hasil pertemuan

1. Deputi Gubernur TRLH juga menyampaikan bahwa pendekatan kolaboratif telah

berhasil diterapkan dalam penyusunan Desain Besar. Saat ini Kedeputian Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup juga telah, sedang dan akan menggagas penyusunan

Desain Besar yang terkait erat dengan upaya Jakarta menjadi kota yang

berkelanjutan dan berketahanan. Penyusunan Desain Besar ini menggunakan

pendekatan kolaboratif antarpemangku kepentingan, baik OPD maupun masyarakat.

Penerapan pendekatan kolaboratif tersebut juga telah ikut mendorong OPD bekerja

melampaui sekat (breaking across the silos). Saat ini terdapat 5 (lima) Desain Besar

yang telah diluncurkan oleh Gubernur Anies Baswedan pada bulan Januari 2018.,

yaitu : (i) Kota Layak Anak, (ii) Persampahan, (iii) Penanggulangan Bencana Berbasis

Komunitas, (iv) Air Bersih dan Sanitasi dan (v) Bangunan Hijau. Sedangkan, Desain

Besar lainnya: Kualitas Udara, Tata Kelola Sungai, Hunian Terjangkau masih dalam

tahap penyusunan

2. Disampaikan pula rencana Michael Berkowitz berkunjung ke Jakarta pada Jumat, 13

Juli 2018 dan Sabtu, 14 Juli 2018. Pada pada Jumat, 13 Juli 2018 diharapkan bahwa

Bapak Gubernur dan/atau Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta berkenan menerima

audiensi Michael Berkowitz yang didampingi Sekretariat Jakarta Berketahanan. Pada

Page 77: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

58

hari kedua, Michael Berkowitz akan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat

langsung program terkait ketahanan kota Jakarta. Untuk itu, dibutuhkan bantuan OPD

Provinsi DKI Jakarta untuk menyukseskan kunjungan tersebut. Usulan lokasi:

Pertanian Perkotaan di Rusun Marunda.

Tindak lanjut

a. Wakil Gubernur merespon positif dengan isu ketahanan dan Jakarta Berketahanan.

Menindaklanjuti hal ini, Sekretariat akan menyampaikan News Letter dan laporan

tertulis lainnya kepada Wakil Gubernur;

b. Wakil Gubernur diharapkan akan menyampaikan permohonan terkait penetapan

CRO kepada Gubernur;

c. Program Air Bersih dan Sanitasi dapat dipertimbangkan pula untuk dibicarakan lebih

mendalam dengan 100RC;

d. Strategi kota berketahanan skala metropolitan perlu disampaikan kepada 100RC

untuk mendapatkan dukungan;

e. Pertanian Perkotaan di rusun Marunda dapat menjadi pilihan praktik baik sebagai

lokasi kunjungan lapangan saat Michael Berkowitz, President 100 RC, berada di

Jakarta pada hari Sabtu 14 Juli 2018

2.4.11. Kunjungan ke PD. PAL JAYA (ANDRICH SYSTEM) (4 Juli 2018)

Teknologi Andrich mampu mengolah air

limbah hingga memenuhi baku mutu,

bahkan kualitas air hasil olahan akhir

setara dengan air bersih, yang dapat

dimanfaatkan sebagai air siram taman,

flushing, atau keperluan lainnya.

Hasil kunjungan

a) IPAL berbasis teknologi Andrich Sistem ini mempunyai beberapa keunggulan antara

lain: kebutuhan listrik yang rendah, kebutuhan lahan yang kecil dibanding teknologi

konvensional, dan hasil olahan setara dengan air bersih.

b) PD PAL Jaya memiliki tiga bentuk pengelolaan lumpur tinja yaitu mekanis,

konvensional dan Andrich. Namun, sistem mekanis dan konvensional yang

diterapkan oleh PD PAL memakan waktu pengolahan hingga 7 hari sebelum siap

dibuang ke lingkungan.

c) Teknologi Andrich yaitu mesin konversi lumpur tinja menjadi air baku. Sistem Andrich

merupakan teknologi pengolah black water pertama di Indonesia yang menggunakan

arus lemah yang memisahkan limbah dan air bersih dalam waktu 30 menit.

d) Dalam teknologi Andrich digunakan arus lemah dengan bantuan getaran untuk

mendekomposisi polutan-polutan yang ada dalam limbah, sehingga mudah

dipisahkan menjadi lumpur (sludge) yang diambangkan dari air bersih.

Page 78: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

59

e) Kualitas air yang dihasilkan dalam penggunaan teknologi Andrich ini jauh lebih baik

dari baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5

Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

Saran dan tindak lanjut

a. Direktur Utama PD PAL Jaya menyampaikan bahwa dari hasil tes laboratorium

sebanyak 3 kali, air tersebut mengandung 3-5 bakteri E. Colli per mililiter dari ambang

batas yaitu 50-100 mililiter. Rendahnya bakteri kandungan E. Colli dalam air olahan

Sistem Andrich ini rencananya dapat digunakan sebagai pasokan air bersih yang

dapat dipakai untuk kegiatan sehari-hari dan menjawab masalah kebutuhan air

bersih DKI Jakarta.

b. Teknologi Andrich merupakan teknologi yang diterapkan pada Pengelolaan Lumpur

limbah di DKI Jakarta bagian Barat yaitu IPLT Duri Kosambi. Penggunaan teknologi

Andrich untuk pengolahan air limbah masih dalam tahap pengembangan. Dalam

penerapannya, teknologi tersebut terbukti lebih efektif dan efisien dibanding sistem

konvensional dan sistem mekanik. Namun, pemanfaatan air yang dihasilkan

terutama untuk konsumsi masih perlu dikaji lagi dalam hal regulasi.

c. Keunggulan Pengolahan Limbah dengan sistem Anrich adalah (i) tidak

membutuhkan lahan yang besar selayakny pengolahan dengan metode

konvensional, (ii) Waktu yang lebih cepat (30 menit), (iii) biaya operasional yang lebih

terjangkau.

d. Diperlukan kajian lanjutan terkait penggunaan teknologi Anrich.

e. Tidak hanya untuk pengolahan lumpur tinja, Sistem Andrich ini dapat digunakan

sebagai pengolah air sungai yang tercemar serta air limbah rumah tangga (grey

water).

f. Perlu mengundang pengembang Anrich sebagai narasumber dalam forum air yang

diinisiasi oleh Kedeputian Gubernur TRLH untuk menjelaskan mengenai proses

pengolahan limbah menjadi air bersih.

g. Mengadakan pertemuan antara Pemprov dengan Pihak IPLT untuk membicarakan

lebih lanjut mengenai regulasi penggunaan air olahan hasil Teknologi Andrich

2.4.12. Pertemuan dengan Human Cities’ Coalition (HCC) (18 Juli 2018)

Pertemuan ini membahas penanganan

permasalahan kawasan permukiman

kumuh di DKI Jakarta.

Hasil pertemuan

a. Melanjutkan pembahasan terkait

kawasan kumuh;

b. Dalam paparan agar

dicantumkan sumbernya;

b. Tampilan data bisa dibuat dalam bentuk diagram ven untuk melihat irisan-irisannya;

c. Slide awal paparan memuat out line keseluruhan isi paparan;

Page 79: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

60

d. Paparan tentang metodologi dibuat dalam bentuk bagan alir;

e. Untuk data BPS perlu ditampilkan tabel RW kumuhnya;

f. Paparan data dibuat dalam bentuk peta;

g. Peta titik lokasi kumuh dibuat beberapa layer berisi informasi sesuai aspek

/kriteria/indikator kumuh yang dipakai;

h. Overlay lokasi kumuh dengan RDTR;

i. Jika ada lokasi kumuh yang tidak sesuai dengan peruntukan berdasarkan RDTR

agar tidak menjadi prioritas, namun bisa disurvei untuk dikoordinasikan dengan Tata

Ruang;

j. Penyusunan Grand Design harus memperhatikan dan selaras dengan RPJMD;

k. Untuk data KOTAKU agar dipersiapkan dalam bentuk peta informatif dengan layer-

layer yang disesuaikan dengan informasi kekumuhan sesuai aspek /kriteria/indikator

kumuh yang dipakai;

l. Selain lokasi peta juga bisa menggambarkan status kumuh dan aspek kekumuhan

apa yang dominan di lokasi tersebut;

m. Dijadwalkan akan dilaksanakan pertemuan berikutnya pada Senin 23 Juli 2018;

n. Pertemuan berikutnya difokuskan untuk membahas data, Penyajian data diupayakan

dalam bentuk peta tematik dengan berisi lokasi dan status kumuh dan dioverlay

dengan peta RDTR.

2.4.13. Pertemuan dengan US Embassy Team to share another program called

Water Expert Program (4 Juli 2018)

Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur

bidang Tataruang dan Lingkungan Hidup

dihadiri oleh Andrea Pavlick, Sri Murniati

(US Embassy) dan Trigeany

Linggoatmodjo dari USAID Water.

Hasil pertemuan

a. Kedutaan besar Amerika bersama USAID Water akan mendatangkan an expert on

Groundwater Recharge to Secure Municipal Water, pada 1-5 Oktober 2017.

Menawarkan DKI Jakarta untuk berbagi pengalaman/masukan bagaimana solusi

terhadap resapan air tanah mengatasi Land subsidence;

b. Menawarkan DKI untuk berbagi pengalaman/masukan dan memberikan

pemahaman mengenai bagaimana Groundwater Recharge dapat mengatasi

permasalahan land subsidence, banjir, kekurangan air, dan saluran air hingga

merumuskan kebijakan dan perencanaan;

c. Akan diadakan lokakarya tentang Groundwater Recharge to Secure Municipal Water

Akan diadakan rapat persiapan terkait lokakarya.

Page 80: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

61

2.4.14. Rapat Pertemuan dengan DANIDA (Mr. Sorensen) dan SKPD terkait kegiatan

Capacity Building: Training for Jakarta Building Inspectors (14 Agustus 2018)

Tujuan dilaksanakannya rapat adalah

membahas rencana kerjasama

Pemerintah Denmark melalui DANIDA

dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

dalam pelaksanaan 2 (dua) program

kegiatan, yaitu Energy Efficiency

Seminar dan Capacity Building:

Training for Jakarta Building

Inspectors.

Hasil pertemuan

I. BPSDM menyampaikan

- Pada tanggal 29-31 Agustus 2017 BPSDM telah menyelenggarakan diklat Green

Assosiate Plus bekerjasama dengan GBCI yang diikuti oleh unsur dari Dinas

PMPTSP, DPRKP, DSDA, DCKTRP, DPE dan DLH. Jumlah total partisipan yang

hadir adalah 20 peserta

- Sebagai kelanjutan diklat Green Assosiate Plus tahun 2018 BPSDM memiliki

rencana untuk kembali menyelenggarakan diklat Green Assosiate Professional

yang akan mengundang 30 peserta yang terdiri dari para partisipan diklat green

associate sebelumnya dan tambahan peserta baru yang dominan berasal dari

unsur DCKTRP. GBCI kembali menjadi mitra dalam penyelenggaraan diklat ini

- Modul pelatihan yang diberikan adalah hasil review dari pihak BPSDM dan

konsultan GBCI

II. DCKTRP menyampaikan

- Tupoksi dari building inspector/ pengawas bangunan DCKTRP lebih kepada

perencanaan, pengawasan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan penertiban

dari penyelenggaraan bangunan.

- DCKTRP memiliki pengawas bangunan yang bertugas mengawasi

penyelenggaraan konstruksi bangunan gedung yang dibangun sesuai dengan

berkas DED (Detail Engineering Design).

- Semua pengawas bangunan di DCKTRP adalah pegawai negeri sipil Pemprov.DKI

Jakarta (berbeda dengan pengawas bangunan dari DMPMPTSP yang merupakan

tenaga ahli profesional).

- DCKTRP telah memiliki modul pelatihan tersendiri untuk pengawas bangunan.

III. DPMPTSP

- DPMPTSP memiliki building inspector/ pengawas bangunan dengan tugas untuk

memastikan pemilik gedung telah membangun sesuai standardisasi, baik dalam

aspek kesesuaian fungsi hingga keselamatan dan kesehatan.

Page 81: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

62

- Saat ini terdapat 13 building inspector yang dimiliki DPMPTSP (5 staf untuk

arsitektur, 4 staf untuk struktur, 1 staf untuk mekanikal dan 3 staf untuk elektrikal)

- Status building inspector DPMPTSP tidak berasal dari PNS DKI melainkan tenaga

ahli profesional yang dikontrak oleh DPMPTSP.

IV. DPE

- Pelatihan yang dilaksanakan di DPE terkait evaluasi pada bangunan gedung

adalah untuk audit energi gedung dengan mengundang konsultan. Kegiatan audit

energi tidak termasuk dalam konteks pengawasan terhadap bangunan.

i) Tim DEA akan berkoordinasi lebih detail dengan BPSDM terkait

penyelenggaraan diklat Capacity Building: Training for Jakarta Building

Inspectors untuk menentukan kriteria peserta yang berpartisipasi

ii) Modul pelatihan dari penyelenggaraan diklat sebelumnya (green building

associate) akan diberikan oleh BPSDM kepada Tim DEA untuk di review agar

modul untuk diklat capacity building ini tidak berulang

iii) BPSDM dan Tim DEA akan melibatkan DCKTRP dalam penyusunan modul

pelatihan. Agar tepat sasaran. BPSDM akan turut melibatkan GBCI untuk

mereview dan memberi masukan.

Tindak lanjut

Diklat capacity building ini akan lebih fokus kepada petugas pengawas bangunan

dari DCKTRP

2.4.15. Pertemuan dengan Human Cities Coaltion (HCC) (1 Agustus 2018)

Tujuan pertemuan adalah membahas

kelanjutan kerjasama penyusunan Desain

Besar Penanganan Kawasan Kumuh

(Slum Area) di DKI Jakarta.

Hasil pertemuan

1. Kelanjutan kemitraan Kedeputian TRLH

dan HCC

a. Pihak HCC menyatakan bahwa Pemerintah Belanda tidak dapat lagi mendanai

program kerja dari HCC. Oleh karena itu, proyek-proyek terkait upaya perbaikan

daerah kumuh di Provinsi DKI Jakarta akan dialihkan kepada program KOTAKU.

KOTAKU adalah sebuah program upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menangani

pemukiman kumuh di Indonesia yang didanai oleh Bank Dunia dan Pemerintah

Daerah setempat.

b. Pihak HCC meminta jaminan komitmen dari Pemprov DKI Jakarta dalam

kerjasama penanganan kawasan kumuh. Untuk itu, Deputi Gubernur Provinsi DKI

Page 82: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

63

Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menegaskan kembali

komitmennya dalam penanganan kawasan kumuh.

c. Bank Dunia melalui KOTAKU sudah menyatakan komitmennya untuk mengambil

alih posisi HCC sebagai mitra utama dalam penyusunan Desain Besar

Penanganan Kawasan Kumuh.

2. Perkembangan terbaru uji coba Rumah Susun Hybrid pada kawasan kumuh.

a. Terdapat 2 (dua) studi yang berhasil diselesaikan yaitu (i) Studi Analisis Situasi

yang dilaksanakan oleh Slum Dwellers Indonesia (SDI), HCC, dan Speak

Indonesia (SI) dan (ii) Studi mengenai Hybrid Rusun Model yang dilaksanakan

oleh Arcadis, SDI, dan Pemmprov DKI Jakarta. Kedua laporan studi tersebut

telah diterima oleh Kedeputian TRLH;

b. Upaya penerapan skema rusun hibrid masih terkendala kejelasan kepemilikan.

Selain itu, terdapat intervensi dari pihak eksternal yaitu RJMK yang menolak

keinginan masyarakat untuk menyerahkan tanahnya kepada Pelindo;

c. Terkait kelanjutan daripada uji coba ini, sedang diupayakan pertemuan dengan

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman pada hari Rabu, 1 Agustus

2018.

Tindak lanjut dari pertemuan tersebut yakni:

a. Pertemuan Kedeputian TRLH dengan para pihak yaitu Bank Dunia, HCC, KOTAKU,

dan Dinas PRKP untuk membahas kelanjutan penyusunan Desain Besar dan uji

coba.

b. Penyerahan hasil studi HCC pada lokasi uji coba kepada pihak terkait dalam waktu

dekat.

c. Penyelenggaraan lokakarya perdana perlu segera dilaksanakan bekerja sama

dengan KOTAKU yang didukung oleh Bank Dunia.

2.4.16. Rapat Pembahasan Lokasi Penerapan Smart Microgrid di Pulau Pramuka

Kepulauan Seribu (3 Agustus 2018)

Tujuan Rapat adalah memastikan izin

lokasi proyek pemasangan teknologi

mikrogrid yang menjadi wewenang dari

Dinas Perhubungan. Perwakilan Dinas

Perhubungan menyampaikan terkait izin

penggunaan lokasi bukan pada bidangnya

melainkan UPT perhubungan, sehingga

tidak dapat memberikan jawaban atas izin

yang dimaksud.

Hasil pertemuan

a. Akan diadakan rapat lanjutan yang akan diatur oleh Dinas PE dengan mengundang

UPT Perhubungan, Dinas Perhubungan.

Page 83: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

64

b. Dinas PE Akan melakukan konfirmasi secara langsung ke Dinas Perhubungan

terkait izin penggunaan lahan.

2.4.17. Rapat Tim Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Strategis

Daerah DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018 (7 Agustus 2018)

Udangan yang hadir pada acara ini adalah

Perwakilan Badan Penghapusan Aset

Daerah, Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD), Dinas Perumahan Rakyat

dan Kawasan Permukiman, Dinas Cipta

Karya Tata Ruang dan Pertanahan, Dinas

Sumber Daya Air, Dinas Kesehatan.

Sedangkan undangan yang tidak hadir

adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kepala Dinas

Kehutanan, Kepala Dinas Bina Marga.

Hasil pertemuan

1. Plt BPPBJ menyampaikan bahwa arahan Wagub “penyerapan yang rendah

disebabkan karena aspek perencanaan”. Agustus ini masuk kepada tahun 2019

terutama terkait rencana strategis daerah.

2. Dinas pendidikan anggaran sekitar 4 triliun pada tahun 2019. Puskesmas dan Rumah

Sakit Daerah tahun 2019 akan mulai merencanakan. target perencanaan seharusnya

Agustus sehingga Januari sudah kontrak.

3. Review BPPBJ 90% pengadaan Barang/Jasa bisa dikataloglokalkan. DKI Jakarta

sudah diberi kewenangan oleh LKPP untuk kataloglokal. Binamarga akan tayang

minggu ini. Pengadaan di Dinas Pendidikan juga bisa dikataloglokalkan seperti

mebel. Tidak ada lagi isu seperti yang ada Dinas Lingkungan Hidup terhadap tempat

sampah yang dari Jerman sebenarnya di Bogor juga ada dan bisa dikatalogkan

dengan kualitas yang sama namun tidak terinformasikan.

4. BPPBJ akan menginput kataloglokal terkait pengadaan langsung permakanan.

Banyak sekali yang tidak terpantau terkait permakanan, karena berdasarkan

pembagian anggaran justru lebih besar di kegiatan kegiatan non tender yaitu

swakelola dan pengadaan langsung yang nilainya signifikan dan kurang termonitor.

5. Mudah-mudahan yang ditender tinggal pembangunan fisik yang Totaly dari bangun

yan tidak ada menjadi ada singgah di dalam satu lokasi sore bisa dikerjakan oleh

spesialis misalkan Asih lantai keramik jadi bisa bermacam-macam proses sehingga

bisa membuka lapangan kerja dan target pekerjaan pun dengan kualitas yang

tercapai

6. Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan hidup memberikan saran untuk

dilakukan Pelatihan Perencanaan Anggaran, bukan hanya teori di kelas tapi bisa

dapat menyusun rencana kerja. Sehingga tidak lagi mengulang kesalahan dari tahun

ke tahun.

Page 84: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

65

7. Diperintahkan Kepada Seluruh OPD : Perbaiki Target Serapan Perkiraan Sendiri

(SPS) pada emonev BAPPEDA, Sehingga mendekati Kurva Normal melalui APBD-

P. Sekda selaku Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memastikan Perbaikan

dilakukan oleh OPD.

8. Diperintahkan Kepada Seluruh OPD : Segera Inventarisir dan perbaiki kegiatan-

kegiatan yang tidak mungkin dilaksanakan karena keterbatasan waktu seperti IPAL

di dinas SDA, pembebasan tanah, terutama kegiatan-kegiatan yang anggarannya

di atas 10 Miliar tapi Belum menyerahkan ke BPPBJ untuk di Tender.

2.4.18. Pertemuan Dengan Jakarta Osoji Club Terkait Sungai Ciliwung

(21 September 2018)

Komunitas Peduli Ciliwung menerima

undangan dari NPO Tamagawa Eco

Museum untuk merayakan hari sungai

Ciliwung bersama di jepang pada tanggal 9-

12 November 2018. Undangan tersebut

merupakan salah satu tindaklanjut dari

kerjasama yang sudah berjalan antara

relawan sungai Ciliwung dan Sungai Gawa

di Jepang.

Audiensi dengan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

bertujuan untuk membahas mengenai kesiapan relawan sungai Ciliwung untuk

berangkat ke Jepang dalam rangka memperingati hari sungai Ciliwung.

Hasil pertemuan

1. Komunitas Pecinta Ciliwung yang di singkat KPC adalah komunitas yang berdiri

dengan tujuan ingin meningkatkan rasa kepedulian terhadap keberlangsungan

sungai Ciliwung. Komunitas ini dibentuk karena adanya rasa prihatin terhadap

keadaan sungai Ciliwung yang sangat prihatin. Saat ini KPC sendiri sudah memiliki

26 Komunitas di antaranya KPC Lenteng Agung, KPC Bogor, KPC Depok, KPC

Jakarta.

2. Jakarta Osoji Club disingkat JOC adalah komunitas nirlaba (non profit) berbasis

kesukarelawanan yang peduli dengan lingkungan dan permasalahan sampah yang

ada di kota Jakarta. Komunitas ini telah di bentuk sejak 2012. Salah satu program

yang difokuskan yaitu bagaimana mengedukasi masyarakat agar cinta terhadap

lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

3. Para perwakilan dari KPC Bogor, KPC Lenteng Agung, dan KPC Jakarta

memaparkan mengenai kondisi eksisting dari sungai Ciliwung, dimana saat musim

kemarau tiba sungai dipenuhi dengan sampah. Selain itu juga di sampaikan

mengenai beberapa program yang dilakukan seperti membersihkan sampah di

sungai Ciliwung, selain itu komunitas ini sering memperingati hari-hari besar

bertempat di sungai Ciliwung seperti salah satunya melakukan upacara bendera

memperingati hari kemerdekaan RI.

Page 85: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

66

4. Perwakilan dari Jakata Osoji Club mengatakan jika, JOC siap menjadi penghubung

antara relawan sungai Ciliwung dengan komunitas sungai Gawa di jepang.

5. Kesimpulan dari pertemuan tersebut dapat disimpulkan secara umum bahwa:

Kedeputian Gubernur bidang TRLH menyambut baik rencana kunjungan relawan

sungai Ciliwung ke Jepang sebagai bentuk kerjasama yang telah berjalan antara

relawan sungai Ciliwung dan sungai Gawa di Jepang

Relawan sungai Ciliwung agar dapat menyiapkan usulan terkait program-program

kerja sama dengan komunitas sungai Gawa di Jepang. Draft proposal tersebut

nanti akan direview secara bersama dalam rapat tindak lanjut

6. Tindak lanjut dari pertemuan tersebut yakni:

Akan ada pertemuan atau rapat kedua yang akan diselenggarakan, dengan usulan

yang di sampaikan DepGub agar setiap Relawan Sungai Ciliwung yang akan

berangkat ke Jepang menyiapkan usulan dalam hal ini program-program

kerjasama dengan Komunitas sungai Gawa di Jepang.

Rapat lanjutan akan mengundang Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya

Air, dan Biro KDH-KLN

2.4.19. Pertemuan dengan Tim Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) (21 September 2018)

Pertemuan ini bertujuan membahas

masalah permukiman kumuh DKI Jakarta.

Dalam mengatasi kumuh perlu bekerja

sama dengan daerah asal untuk

mengurangi urbanisasi (buat MoU). Dana

bantuan/hibah ke daerah asal yang bisa

dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan-

pelatihan di daerah, sehingga orang yang

datang ke Jakarta orang yang punya skill.

Hasil pertemuan

1. Penataan kawasan permukiman dengan menyediakan hunian sewa untuk pekerja

yang sesuai standar kebutuhan DKI (affordable)

2. Identifikasi Isu

Penyelesaian urbanisasi (urban migrant linkages)

Pokja -> isunya apa -> outputnya apa

Urban yang datang sudah punya keahlian sesuai kebutuhan DKI Jakarta

Faktor sosial di daerah slump

3. Dalam Grand Design memuat langkah-langkah strategis penyelesaian masalah

4. Cetak Biru Data -> ada GAP -> Grand Design memuat kesepakatan data Indikator,

kriteria, metode perhitungan

5. Bentuk Pokja, Target, Roadmap, dan Rencana Aksi

- Lokakarya pleno antar pokja

- Berbicara tentang target dengan policy

Page 86: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

67

- Cetak Biru -> skeleton

- Lokakarya action plan

6. Mengumpulkan bahan, menulis, menyusun policy Rangkaian pertemuan ->

Proceeding -> bahas -> buku putih

2.4.20. Pertemuan dengan World Bank dan IFC tentang Affordable Housing (24

September 2018)

Pertemuan ini bertujuan untuk diskusi

dengan World Bank dan IFC tentang

Affordable Housing dan permukiman

kumuh.

Hasil pertemuan

1. Dalam mengatasi kumuh perlu

bekerja sama dengan daerah asal untuk

mengurangi urbanisasi (buat MoU).

2. Dana bantuan/hibah ke daerah asal yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan

pelatihan-pelatihan di daerah, sehingga orang yang datang ke Jakarta orang yang

punya skill.

3. Penataan kawasan permukiman dengan menyediakan hunian sewa untuk pekerja

yang sesuai standar kebutuhan DKI (affordable).

Pembahasan

1. Identifikasi Isu

Penyelesaian urbanisasi (urban migrant linkages)

Pokja -> isunya apa -> outputnya apa

Urban yang datang sudah punya keahlian sesuai kebutuhan DKI Jakarta

Faktor sosial di daerah slump

2. Dalam Grand Design memuat langkah-langkah strategis penyelesaian masalah

3. Cetak Biru Data -> ada GAP -> Grand Design memuat kesepakatan data, Indikator,

kriteria, metode perhitungan

4. Bentuk Pokja, Target, Roadmap, dan Rencana Aksi

- Lokakarya pleno antar pokja

- Berbicara tentang target dengan policy

- Cetak Biru -> skeleton

- Lokakarya action plan

5. Mengumpulkan bahan, menulis, menyusun policy Rangkaian pertemuan ->

Proceeding -> bahas -> buku putih

Page 87: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

68

2.4.21. Pertemuan dengan ICLEI - membicarakan agenda Public Hearing program

ACP percepatan penurunan emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta (28 September

2018)

Tujuan rapat adalah mendiskusikan

rencana penyelenggarakan

egiatan Konsultasi Publik/Public

Hearing Program ACP percepatan

penurunan emisi Gas Rumah

Kaca DKI Jakarta, yang akan

dilangsungkan pada bulan Oktober

2018. Acara Public Hearing tersebut

akan mengundang seluruh pemangku kepentingan.

Hasil pertemuan

1. Kegiatan konsultasi publik bertujuan untuk (i) memperkenalkan program ACP, (ii)

mendapatkan inisiatif yang dapat dimasukkan kedalam program/kegiatan penurunan

perubahan iklim sebagai masukkan untuk percepatan RAD GRK, (iii) memaparkan

RAD GRK yang memuat kebijakan pelaksanaan penurunan emisi GRK kepada publik

yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan, (iv) sebagai wujud transparansi

dan akuntabilitas pelaksanaan penurunan emisi GRK, dan (v) untuk membuka

peluang kerjasama dengan pihak-pihak terkait dan sekaligus untuk membuka

komunikasi awal bagi pengumpulan data.

2. Hasil dari program ACP outputnya berupa dokumen “Promise of Jakarta” – komitmen

dalam mencapai upaya penurunan emisi GRK

3. ICLEI dengan difasilitasi Kedeputian Gubernur bidang TRLH akan

menyelenggarakan kegiatan Konsultasi Publik pada tanggal 18 Oktober 2018. Staf

TRLH (DW) ditugaskan oleh DepGub TRLH untuk mem-booking ruangan untuk lokasi

kegiatan (ruang lantai 22 atau lantai 23)

4. DepGub TRLH menyarankan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk memetakan

RAD GRK: (i) Mengidentifikasi aksi mitigasi yang tertuang dalam RPJMD, (ii)

mengidentifikasi program dan kegiatan mitigasi perubahan iklim yang sedang

berjalan (existing actions) dari RPJMD

5. Perlu dibentuk forum climate change sebagai salah satu tindak lanjutnya

Tindak lanjut

1. Sebelum diselenggarakannya kegiatan konsultasi publik, ICLEI merencanakan akan

ada press release

2. Kedeputian TRLH akan memasilitasi penyelenggaraan konsultasi publik. Staf TRLH

(DW) ditugaskan untuk melakukan pemesanan ruang yang akan digunakan

3. ICLEI akan mengadakan survey perubahan perilaku terhadap perubahan iklim (city

perception) sebelum kegiatan konsultasi publik. Questionnaire akan dilakukan secara

offline. Kedepannya sedang dipersiapkan untuk online. Kedeputian TRLH melalui

Page 88: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

69

DepGUb TRLH akan membantu menyebarkan questionnaire tersebut kepada mitra

dan jejaring Kedeputian TRLH

4. Akan dilakukan rapat persiapan untuk membahas KAK, skenario acara dan

pembagian gugus tugas

2.4.22. Pertemuan dengan MRT membahas persiapan penyusunan kerangka

pengembangan TOD Provinsi DKI Jakarta (29 Oktober 2018)

Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang

dan Ligkungan Hidup menyelenggarakan

rapat dengan agenda penyusunan

kerangka pengembangan Transit

Oriented Development (TOD). Pertemuan

ini dipimpim langsung oleh Deputi

Gubernur Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup dan didampingi Asisten

Deputi Bidang Tata Ruang beserta staf. Pertemuan ini dihadiri oleh pihak dari MRT

Jakarta (Mass Rapid Transit), HUD, dan mahasiswa Keja Praktek TRLH Jurusan PWK

Universitas Pakuan.

Pertemuan ini membahas mengenai pentingnya pembuatan kerangka TOD DKI Jakarta, dimana kerangka ini nantinya akan membahas mengenai hal-hal penting yang harus ada dalam TOD, seperti contohnya kebijakan seperti apa yang harus ada dalam TOD, regulasi seperti apa, strtategi, sistem monitoring dan evaluasi, dan lain sebagainnya. Selain itu pihak dari HUD menjelaskan bahwa saat ini mereka sudah memetakan semua peraturan atau regulasi yang berhubungan dengan TOD. Kemudian dijelaskan pula bahwa dalam TOD minimal harus mengatur mengenai beberapa hal berikut, yakni: (i) Infrastruktur/transportasi publik; (ii) Perumahan rakyat; (iii) Aktivitas ekosob bagi rakyat; (iv) Ruang terbuka bagi rakyat; (v) Kepedulian dengan rakyat. Selanjutnya DepGub TRLH menyimpulkan beberapa hal yang harus ada dan menjadi kerangka dalam pengembangan TOD DKI Jakarta, ialah: (i) Visi dan Misi; (ii) Kebijakan; (iii) Strategi dan Objektiv; (iv) Aspek Keruangan; (v) Kerjasama swasta dan pembiyaan; (vi) Pemanfaatan Lain (Housing,dll); (vii) Partisipasi Publik; (viii) Data; (ix) Kelembagaan; dan (x) Monitoring dan Evalausi. Nantinya rapat ini akan ditindaklanjuti dengan akan diadakannya pertemuan

berkala yang akan membahas lebih lanjut mengenai kerangka pengembangan ini. Serta

nantinya pihak MRT akan membantu untuk membuat Roadmap penyelesaian kerangka

tersebut.

Page 89: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

70

2.4.23. Pertemuan dengan Tim Pakar Waduk Lepas Pantai

Jakarta, 19 November 2018. Kedeputian

Gubernur bidang Tata Ruang dan

Ligkungan Hidup menjalankan pertemuan

dengan Tim Pakar Waduk Lepas Pantai

(WLP) Bappenas. Kegiatan ini guna

mendiskusikan mengenai konsep Waduk

Lepas Pantai (WLP) Teluk Jakarta.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh

Kementrian PPN atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dinas

Perindustrian dan Energi (DPE), Dinas Sumber Daya Air (DSDA), Dinas Lingkungan

Hidup (DLH), Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (DCKTRP), dan PD PAL

Jaya.

Adapun diskusi tersebut bertujuan memberikan informasi kepada pemerintah

daerah dan pemangku kepentingan lainnya tentang Pengembangan terpadu kawasan

pesisir pantai Utara Jawa, dengan Konsep Waduk Lepas Pantai (WLP) di Teluk Jakarta.

1. Saat ini terdapat beberapa permasalahan di wilayah pesisir pantai utara pulau jawa,

diantaranya: (i) Konversi lahan mangrove, berkurangnya mangrove menjadikan

kawasan pantura rawan abrasi pantai; (ii) Perubahan iklim, kenaikan muka air laut

menyebabkan banjir rob di area pesisir pantura; (iii) Penurunan muka air laut,

penurunan tanah menjadikan pantura rawan banjir yang diperparah kenaikan muka

air laut; (iv) Pencemaran limbah, pembuangan limbah membuat ikan menjauh ke

lepas pantai sehingga sulit dijangkau nelayan kecil; (v) Kelangkaan air, kekeringan

menyebabkan air menjadi langka dan tidak diimbangi dengan lahan tampung air;

serta (vi) Keterbatasan lahan,

2. Berdasarkan data tahun 2016, bahwa Land Subsidence (Penurunan tanah) di pesisir

utara pulau jawa khususnya di DKI Jakarta tercatat 1-15 cm/ tahun. Selain itu, banjir

yang terjadi di pantai utara pulau jawa pada tahun 2017-2018 khususnya di DKI

Jakarta tercatat 15 cm. oleh karena itu perlu adanya penanganan lebih lanjut sebagai

upaya mitigasi bencana Pantai Utara Pulau Jawa.

Adapun urgensi yang mengharuskan pemgembangan pesisir di ibukota Negara

yakni, (i) Penurunan muka air tanah (terus terjadi dan diprediksi mencapai 10 cm/tahun);

(ii) Jakarta akan mengalami krisis air; (iii) seluruh wilayah Jakarta Utara sudah berada di

bawah permukaan laut; (iv) Eksploitasi air tanah; (v) banjir dan rob; (vi) tekanan terhadap

kebutuhan lahan; (vii) Progres Jakarta Sewerage System (JSS) lambat sedangkan polusi

di badan air terus meningkat; (viii) Perlu adanya tindak lanjut terhadap rencana reklamasi

di Teluk Jakarta.

1. Peyelenggaraan konsep Waduk Lepas Pantai menyediakan lahan untuk mendukung

pengembangan infrastruktur, seperti:

Page 90: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

71

Dengan adanya permasalahan transportasi darat di Jabodetabek, ada beberapa

alternatif yang dapat dilakukan sebagai solusinya seperti integrasi sistem jaringan

jalan dan rel di darat dan lepas pantai,

Dengan adanya kebutuhan lahan yang tinggi, perlu adanya pengembangan

wilayah daratan, seperti yang telah dilakukan oleh Negara-negara maju seperti

perluasan pesisir di timur China, perluasan Kota Tokyo, dan perluasan Korea

Selatan.

Keberadaan Jakarta Sewerage System (JSS) yang sedang dibangun bisa

disinergikan dengan pengolan hilir waduk lepas pantai, serta pengolahan di hulu

akan meningkatkan performance treeatment plant di hilir.

Konsep waduk lepas pantai menyediakan lahan untuk mendukung

pengembangan infrastruktur Bandara Soekarno Hatta sehingga mampu menuju

bersaing untuk menjadi internasional Hub.

2. Adapun konsep untuk Waduk Lepas Pantai (WLP) Teluk Jakarta, yaitu:

Solusi banjir dan Rob melalui sistem polder

Pengembangan infrastruktur transportasi baik darat, laut, dan udara

Solusi keterbatasan air baku dan peningkatan kualitas air

Potensi energi terbarukan (air dan surya)

Pelestarian dan perluasan ekosistem vegetasi

Pengembangan nelayan dan industri maritim

Perolehan daratan baru seluas ±8.000 ha (melalui penurunan muka air laut

sebesar 5 Meter)

Total biaya pembangunan seluruh komponen WLP ± RP 170 Triliun à ± RP 2,1

Juta/ m2

Adapun tindak lanjut dari pertemuan tersebut adalah akan diadakannya

pertemuan kembali terkait kajian terperinci akan hal – hal detail yang perlu ditinjau

kembali dan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

2.4.24. Pertemuan dengan ICLEI World Secretariat

Jakarta, 3 Desember 2018. Kedeputian

Gubernur bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup menerima tamu dari

ICLEI World Secretariat dan ICLEI

Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta melalui

Kedeputian TRLH bekerjasama dengan

ICLEI Jakarta menyelenggarakan

acara Lokakarya CiBiX (City-Business Collaboration Accelerator) pada tanggal 4

Desember 2018. ICLEI─ melalui CiBiX Ideator─ berperan sebagai entitas penghubung

yang akan memasilitasi kontak dan dialog kota-bisnis. CiBiX memfasilitasi DKI Jakarta

Page 91: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

72

untuk melakukan diskusi mendalam dengan sektor bisnis yang memiliki solusi yang

sesuai untuk mendukung DKI Jakarta dalam memajukan strategi mereka untuk mencapai

target Ambisius City Promises (ACP).

ICLEI World Secretariat akan turut hadir dalam lokakarya tersebut. Pada kunjungan

tersebut rombongan ICLEI WS menyempatkan diri untuk berdiskusi singkat dan

bersilahturahmi dengan Deputi Gubernur bidang TRLH.

2.5 Pelaksanaan Tugas Lainnya yang Diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta. 2.5.1. Pencanangan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah di Dalam Kota/

Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter.

Pencanangan pembangunan fasilitas

pengolahan sampah terpadu (Intermediate

Treatment Facility/ITF) di Sunter, Jakarta

Utara pada tanggal 20 Mei 2018.

Hasil pertemuan

1. Pembangunan ITF berlandaskan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan

Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Listrik berbasis Teknologi Ramah Lingkungan dan Pergub DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2018 tentang penugasan kepada PT Jakpro dalam pembangunan ITF.

2. ITF Sunter ditargetkan selesai pada 2021 dan mulai beroperasi dengan skema BOT

selama 25 tahun (2022-2046). Bertempat di lahan Dinas KLH Pemda DKI seluas 3 hektare, proyek senilai US$ 250 juta itu dapat memproses 2.200 ton sampah per hari dan menghasilkan tenaga listrik 35 megawatt (MW).

3. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Isnawa Adji menyebutkan masyarakat Jakarta

menghasilkan volume sampah lebih dari 7.000 ton sampah per hari dan meningkat 400 ton setiap tahunnya.

Tindak lanjut

Wakil Gubernur dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan ITF di

Sunter dapat mengurangi volume sampah DKI Jakarta hingga 25 persen serta

menciptakan 7.000 lapangan pekerjaan untuk di wilayah Jakarta Utara.

Page 92: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

73

2.5.2. Mewakili Gubernur Menjadi Narasumber dalam RDP/RDPU Komite II dalam

rangka membahas Implementasi PerPres No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan

Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik Berbasis

Teknologi Ramah Lingkungan (4 Juli 2018)

Maksud dari RDP/RDPU yakni menindaklanjuti

Implementasi Perpres No.35 Tahun 2018

Tentang Percepatan Pembangunan Instalasi

Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik

Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan,

dikarenakan program strategis nasional perlu

terimplementasikan dalam jangka waktu 2

tahun agar dana yang dialokasikan dapat terserap secara sempurna.

Hasil pertemuan

1. ITF Sunter tersebut memiliki lahan seluas 3 Ha, dengan status lahan milik Pemprov

DKI Jakarta. Direncanakan ITF tersebut dapat menampung 2200 ton sampah/hari

dengan asumsi produksi listrik sebesar 35 Mw (Megawatt).

2. Berdasarkan hasil skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), PT. Jakarta

Propertindo (Jakpro) ditunjuk sebagai BUMD yang bertanggung jawab dalam

pengimplementasian ITF Sunter bersama dengan Fortum (perusahaan FInlandia).

Sedangkan 3 lokasi ITF Jakarta lainnya masih dalam status pelelangan.

3. Progress ITF Sunter saat ini dalam tahap studi kelayakan (FS) dan pembuatan DED

(Detailed Engineering Design). Adapun kendala yang menjadi permasalahan yakni

besaran saham yang sebelumnya telah disepakati bersama antara pihak Jakpro dan

Fortum.

4. Mayoritas kota-kota yang menjadi prioritas pembangunan PLTSa saat ini masih

memasuki tahap pra-FS dan perhitungan TPV (Total Present Value).

5. Adapun kendala yang dikhawatirkan oleh masing-masing perwakilan kota, yakni

komitmen dari PLN dalam mendukung pemenuhan kebutuhan listrik dan

ketersediaan lahan yang menjadi tanggung jawab Kementerian ATR

6. Pengimplementasian PLTSa saat ini diprioritaskan pada 12 kota yang ada dalam

Perpres No.35 Tahun 2018, akan tetapi tetap adanya upaya pengimplementasian

PLTSa di kota-kota lainnya sesuai dengan Permen ESDM No. 50 Tahun 2017

tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

7. Dalam mengimplementasikan PLTSa prioritas di 12 kota sesuai dalam Perpres No.

35 Tahun 2018, perlu adanya komitmen dan dukungan utama dari PT. PLN dalam

pemenuhan kebutuhan listrik, serta ketersediaan lahan yang menjadi wewenang

Kementerian ATR.

8. Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang dalam tahap pengimplementasian Pembangkit

listrik tenaga sampah/ITF di 4 (empat) lokasi. ITF Sunter di Jakarta menjadi PLTSa

yang sudah memiliki progress diantara 3 (tiga) lokasi lainnya, dengan PT. Jakpro

sebagai BUMD yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pengoperasiannya. 3

(tiga) lokasi lainnya masih dalam tahap pelelangan.

Page 93: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

74

9. Saat ini ITF Sunter sedang menindaklanjuti Joint Venture Company (JVC) antara PT.

Jakpro dan Fortum, pembahasan kajian kerjasama dengan Pemprov DKI terkait

persetujuan waste suppy dan besaran tipping fee, serta penyusunan AMDAL

2.6 Pelaksanaan Tugas Mewakili Gubernur DKI Jakarta Sesuai Bidang Tugas dan Kegiatan Seremonial

Dalam melaksanakan tupoksi Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH

dalam bentuk mewakili Gubernur DKI Jakarta, terdapat beberapa kategori kegiatan yaitu

(i) pertemuan walikota dunia; (ii) pertemuan anggota organisasi seperti UCLG ASPAC,

C40; (iii) perayaan hari besar baik ulang tahun negara, kota, hari besar dan hari penting

lainnya; (iv) peluncuran program baru.

2.6.1. Mendampingi Gubernur DKI Jakarta menerima Duta Besar Denmark (8 Maret

2018)

Tujuan kunjungan Kedubes

Denamrk adalah untuk: (i) mengetahui

status terkini tentang perkembangan

peraturan bangunan gedung hijau, (ii)

tindak lanjut terkait monitoring, reporting

dan verifikasi terkait bangunan gedung

hijau.

Upaya Yang dilakukan oleh

Pemprov DKI Jakarta dalam hal

meningkatkan Energi Efisiensi adalah:

a) Peluncuran Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung

Hijau (Green Buliding) yang bersifat wajib (mandatory). Setelah diluncurkan, sempat

terjadi kekosongan tindak lanjut dari 2013 – 2015. Baru di tahun 2016 di inisiasikan

terbentuknya forum pertemuan bangunan gedung hijau oleh Kedeputian TRLH. Saat

ini sedang berlangsung proses revisi Pergub 38/2012 dengan DPMPTSP sebagai

leading sektornya.

Adapun bagian yang di rencanakan untuk direvisi adalah:

- penurunan pengenaan luas bangunan yang dikenakan Pergub 38.

- pertimbangan dalam pemberian insentif. Tetapi masih kontradiktif. Karena pergub

38 bersifat wajib.

- pertambahan syarat teknis tentang bangunan gedung hijau dalam form aplikasi

untuk dikeluarkannya ijin dari DPMPTSP

- aspek seperti rainwater harvesting dipertimbangkan

- mempertimbangkan OTTV (Overall Thermal Transfer Value) sebagai parameter

bangunan hemat energi

b) Peluncuran Komitmen 30:30 pada tahun 2016 yang menegaskan visi Jakarta menjadi

Centre of Excellent Bangunan Gedung Hijau. Komitmen 30:30 dituangkan kedalam

dokumen Grand Design Green Building/Desain Besar Bangunan Gedung Hijau, yang

proses penyusunannya melalui pendekatan kolaboratif dengan melibatkan semua

stakeholder. Sehingga dapat mengakomodir ide dan masukan dari berbagai pihak.

Page 94: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

75

c) Memonitoring konsumsi energi pada gedung pemda melalui pemasangan Sistem

Monitoring Energi. Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta bekerjasama dengan

PT. Telkom Indonesia merancang Sistem Monitoring Energi di Gedung Balaikota DKI

Jakarta blok D, E, F, G dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman DKI Jakarta. Tujuannya adalah untuk memonitoring efisiensi konsumsi

energi secara tepat waktu (real time) melalui penerapan pengukuran konsumsi listrik

dengan membangun sebuah sistem yang diharapkan dapat mengefesiensikan

pemakaian energi pada bangunan gedung dan memberi gambaran analisis pola

konsumsi energi. Hasil monitoring energi dijadikan tes percobaan untuk membatasi

penggunaan energi tertinggi di jam-jam tertentu (melalui pengurangan penggunaan

AC dengan merubah sistem pendingin menggunakan pendingin dengan sensor smart

switch).

Tindak lanjut

a. Deputi TRLH menyarankan agar tim Kedubes Denmark agar turut bergabung dalam

rapat TABG yang diadakan pada hari itu juga di DPMPTSP pada Rabu, pukul 13.

b. Berkenaan dengan proses revisi pergub bangunan gedung hijau, ide, dan masukan

berdasarkan pengalaman dari Denmark dalam meningkatkan energi efisiensi,

sangat di butuhkan.

c. Tim Denmark direncanakan untuk hadir dalam pertemuan berkala bangunan gedung

hijau di bulan Maret 2018 untuk berbagi pengalaman dan masukannya dengan para

stakeholder yang hadir dalam forum tersebut.

2.6.2. Mewakili Gubernur Menerima Apresiasi Pembinaan Proklim Tahun 2018 (24

Oktober 2018)

Mewakili Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Menerima Penghargaan Apresiasi

Pembinaan Proklim Tahun 2018.

Beberapa hal yang mengemuka dalam

kegiatan ini antara lain:

a. Hari Aksi Pengendalian Perubahan Iklim

dilaksanakan dalam rangka mendorong

masyarakat untuk turut serta peduli dan berperan secara aktif dalam pengendalian

perubahan iklim, melalui aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

b. Melalui Hari Aksi Pengendalian Perubahan Iklim ini, Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan selaku koordinator nasional untuk pelaksanaan pengendalian

perubahan iklim di tingkat nasional akan menyampaikan informasi tentang kemajuan

implementasi Kesepakatan Paris dan Nationally Determined Contribution (NDC) baik

di tingkat nasional maupun global, serta implikasi bagi Indonesia.

c. Selain itu juga memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang upaya-

upaya dan program aksi yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal

Pengendalian Perubahan Iklim bersama para mitra, dan pemberian apresiasi kepada

Page 95: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

76

para mitra pelaksana dan pembina pelaksanaan pengendalian perubahan iklim yang

dianggap telah berperan dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi di tingkat

tapak.

Tujuan lain dari penyelenggaraan acara ini adalah menjadi ajang bertukar pikiran,

informasi dan pengalaman, hasil-hasil penelitian, best practices, teknologi dan agenda

aksi pengendalian perubahan iklim

a. Diharapkan para penerima penghargaan akan menjadi perpanjangan tangan

pemerintah dan ujung tombak agen pembawa perubahan dalam menyebarluaskan

pemahaman mengenai perubahan iklim dan menunjukkan contoh kegiatan baik apa

yang bisa dilaksanakan di tingkat tapak.

b. Perlu kerjasama berbasis kolaboratif dalam pembangunan Indonesia yang

berketahanan iklim.

c. Good practises di semua lokasi ProKlim yang telah didaftarkan melalui Sistem

Registri Nasional (SRN) Pengendalian Perubahan Iklim, perlu dipertahankan,

dilanjutkan serta pengembangan dalam aksi adaptasi dan mitigasi

2.6.3. Apresiasi Jakarta Green and Clean (JGC) 2018

Pada minggu pagi ini 24 November 2018

terlaksana kegiatan Apresiasi Jakarta

Green and Clean (JGC) 2018 yang

bertujuan memberi penghargaan bagi

pegiat Bank Sampah di Jakarta dan

sekitarnya. Gubernur DKI Jakarta diwakili

oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang

Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

Program Jakarta Green and Clean (JGC)

telah berlangsung 12 tahun dan telah

memberi dampak signifikan terhadap upaya penanganan sampah Jakarta dan

sekitarnya. Program ini telah menyumbangkan kemajuan terhadap meningkatnya

kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Jakarta bersih dan hijau

melalui terciptanya kader lingkungan,

paguyuban kader lingkungan, fasilitator lingkungan, lurah hijau dan media lingkungan.

Saat ini telah lebih dari 250 bank sampah hasil binaan Program Jakarta Green

and Clean dan tidak kurang 100 ton sampah tertangani setiap bulannya. Pembangunan

Jakarta saat ini menggunakan pendekatan kolaboratif melibatkan masyarakat dan

swasta dalam setiap penanganan isunya.

2.7 Penyampaian Laporan atas Pelaksanaan Tugas kepada Gubernur

Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup wajib

menyampaikan laporan kegiatan kepada Gubernur DKI Jakarta tembusan kepada Wakil

Page 96: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

77

Gubernur DKI Jakarta dan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam

beberapa bentuk, yaitu (i) nota dinas laporan pelaksanaan tugas disposisi langsung dari

Gubernur/Wakil Gubernur; (ii) laporan Key Performance Indicator (KPI) kepada Gubernur

DKI Jakarta.

Selain itu, Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH berinisiatif menyusun

Laporan Bulanan Kegiatan Kedeputian bidang TRLH sebagai bagian dari

pertanggungjawaban publik.

2.7.1 Laporan Key Performance Indicator (KPI)

Sejak tahun 2016, laporan KPI telah menjadi kewajiban seluruh unit kerja

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Deputi Gubernur bidang TRLH wajib menyampaikan

Laporan KPI yang terdiri dari 2 (dua) laporan KPI pemberian saran dan 2 (dua) laporan

KPI komunikasi publik, dan 1 (satu) laporan kegiatan bulanan. Laporan KPI disampaikan

setiap awal bulan berikutnya secara ‘dalam jaringan’ (daring/on line).

KPI pemberian saran dapat bersifat umum maupun spesifik yang merupakan hasil

koordinasi, pemantauan, evaluasi pelaksanaan pembangunan bidang TRLH. Sementara

KPI komunikasi publik terkait tugas pelaksanaan komunikasi publik, pelaksanaan

komunikasi antarlembaga, dan pelaksanaan tugas untuk mewakili Gubernur terkait

bidang TRLH. Selain itu, KPI laporan bulanan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi

pelaporan.

2.7.2 Laporan Kegiatan Bulanan

Laporan Bulanan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH

kepada Gubernur DKI Jakarta dikeluarkan dalam bentuk Laporan bulanan. Laporan

bulanan ini juga merupakan bagian dari upaya pertanggungjawaban Kedeputian

Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup kepada publik, yang berisikan

keseluruhan kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup, baik kegiatan internal, kegiatan eksternal, maupun komunikasi publik setiap

bulannya.

Laporan ini dibuat terbuka bagi publik dengan menaruhnya dalam jaringan di

Portal Kedeputian bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (tarulh.com) dan Laman

Oswar Mungkasa di Academia (pitt.academia.edu/oswarmungkasa).

Page 97: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

78

Tampilan Muka Laporan Bulanan Kedeputian bidang TRLH (Januari 2018-Desember 2018)

Laporan Kegiatan Tahun 2018 dan Laporan Kegiatan Bulanan Periode tahun

2018 (Januari s/d Desember) dapat diunduh di alamat :

http://tarulh.com/category/produk/laporan-bulanan/

Page 98: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

3.1 Aplikasi Naskah Dinas

3.2 Aplikasi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

3.3 Portal Kedeputian Bidang TRLH (tarulh.com)

BAB III

INISIATIF

INTERNAL

Page 99: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

79

BAB III

INISIATIF INTERNAL

Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

dalam menjalankan kegiatannya selama tahun 2016-2018 melakukan suatu terobosan

dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengakomodir kebutuhan pekerjaan

yang cepat, tepat dan tidak berbelit-belit. Dengan penggunaan sistem informasi

dimungkinkan adanya otomatisasi dalam pemberian tugas dan kemudahan dalam

memberikan disposisi oleh atasan.

Sistem Informasi yang dikembangkan oleh Kedeputian Gubernur Bidang Tata

Ruang dan Lingkungan Hidup adalah (i) Naskah Dinas (http://naskahdinas.tarulh.com);

(ii) manajemen pengetahuan/knowledge management (http://km.tarulh.com/) dan (iii)

web portal tarulh.com. Pengadaan sistem informasi ini dibiayai secara swadaya.

3.1 Aplikasi Naskah Dinas

Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup telah

mengembangkan sebuah sistem informasi manajemen naskah dinas yang berbasis

dalam jaringan/on line. Sistem informasi ini memberikan kemudahan dan kecepatan

dalam pengelolaan surat dinas dibandingkan dengan menggunakan sistem manual.

Sistem ini membantu pengelolaan manajemen administrasi surat masuk, disposisi

surat masuk dan surat keluar yang semuanya dilakukan dalam satu sistem dokumentasi

dan perekaman data naskah dinas. Deputi Gubernur TRLH melalui Aplikasi Naskah

Dinas akan memberi disposisi langsung kepada para Asisten Deputi dan staf TRLH.

Selain itu, agenda Kedeputian bidang TRLH juga dapat ditampilkan pada aplikasi ini.

Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat telepon selular, dan komputer.

Dibanding pengolahan surat-surat secara dengan manual, naskah dinas ini

memberikan kelebihan pengelolaan dengan meminimalisir penggunaan kertas

(paperless), kemudahan akses dalam penggunaan, kemudahan dan kecepatan dalam

pencarian data surat dinas, efektif dan efesiensi waktu distribusi surat dinas.

Page 100: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

80

Surat yang dimasukkan dalam aplikasi Naskah Dinas berupa peraturan, keputusan,

instruksi, surat edaran, surat tugas, nota dinas, memo, surat dinas, surat undangan, surat

keterangan, berita acara, surat pengantar, surat pernyataan, pengumuman, laporan,

telaahan staf, dan notula rapat.

3.2 Aplikasi Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management/KM)

Penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management/KM) pada

Kedeputian Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ditujukan untuk

mempermudah proses pengumpulan, penyimpanan dan berbagi tukar pengetahuan

(knowledge sharing). Dengan adanya knowledge management diharapkan dapat

menutup kesenjangan pengetahuan antara satu staf dengan staf lainnya.

Materi dalam KM yang dikelola oleh Kedeputian TRLH adalah materi-materi yang

berasal dari hasil rapat, lokakarya, makalah, regulasi, bahan publikasi dan buku. Materi

bisa dimasukkan melalui daring langsung oleh Deputi, para Asdep dan staf TRLH.

Adapun data tersebut dapat diakses melalui km.tarulh.com yang untuk sementara hanya

dapat diakses oleh pihak tertentu khususnya staf Kedeputian bidang TRLH.

Saat ini kumpulan materi yang dimiliki Kedeputian TRLH adalah sebagai berikut :

Paparan dalam bentuk materi presentasi (1086 buah), Buku (18), Majalah (3), Makalah

(26), Bahan Publikasi (12), Regulasi (290), Laporan (60), Laporan Bulanan Kedeputian

bidang TRLH (43).

Page 101: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

81

3.3 Portal Kedeputian bidang TRLH (tarulh.com)

Portal Kedeputian bidang TRLH (tarulh.com) merupakan situs yang dikelola oleh

Kedeputian Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang dapat diakses oleh publik.

Keberadaan portal ini

sebagai upaya meningkatkan

kemudahan masyarakat dalam

mendapatkan data, informasi

dan pengetahuan khususnya

terkait bidang tata ruang dan

lingkungan hidup. Walaupun

kemudian disadari bahwa

secara umum portal ini lebih

focus pada kegiatan

Kedeputian bidang TRLH.

Portal ini menampilkan

seluruh kegiatan kedeputian

dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya mulai dari rapat, kunjungan kerja serta undangan sebagai pemateri dari

pihak luar.

Selain itu, portal tarulh.com juga memuat kumpulan berita seputar tata ruang dan

lingkungan hidup dari berbagai media yang masuk dalam “Kliping” dan di update setiap

hari. Dalam menu “Produk” akan ditemukan kumpulan peraturan mulai dari Undang-

undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan

Gubernur, Keputusan Gubernur dan Instruksi Gubernur.

Portal Kedeputian Gubernur bidang TRLH diluncurkan per tanggal 2 Maret 2016.

Pada Tahun 2017, jumlah pengunjung unik (hanya dihitung ketika pertama kali

mengunjungi portal) mencapai 20.634 pengunjung dengan jumlah kunjungan mencapai

25.100 kunjungan. Sedangkan pada Tahun 2018 (Januari – Desember) jumlah

pengunjung unik tercatat sebanyak 25.918 pengunjung dan total jumlah kunjungan

mencapai 32.327 kali atau sekitar 2.693 perbulan. Dapat disimpulkan bahwa terjadi

kenaikan kunjungan sebanyak 7.227 pengunjung dari tahun sebelumnya. Pengunjung

terbanyak berasal dari Jakarta (63,72 persen), Surabaya (6,25 persen) dan Medan (2.83

persen). Data di atas menunjukkan portal TRLH cukup diminati dan menunjukkan

kecenderungan meningkat.

Page 102: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

82

3.4 Situs Website Bangunan Gedung Hijau DKI Jakarta (www.gedunghijau.id)

Situs Website Bangunan

Gedung Hijau DKI Jakarta

(www.gedunghijau.id)

merupakan situs yang dapat

diakses oleh publik dibawah

monitroing Kedeputian

Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup.

Situs ini dibuat untuk

memberi kemudahan masyarakat dalam mendapatkan data, informasi dan pengetahuan

bangunan gedung hijau serta informasi lain yang berkaitn dengan ketataruangan dan

lingkungan hidup.

Situs Website Bangunan Gedung Hijau diluncurkan pada Tahun 2017. Pada

Tahun 2018 (Januari – Desember) jumlah pengunjung unik tercatat sebanyak 929

pengunjung dan total jumlah kunjungan mencapai 1.281 kali atau sekitar 107 kunjungan

perbulan. Pengunjung terbanyak berasal dari Jakarta (55,54 persen), Bandung (7,08

persen) dan Surabaya (5,34 persen).

Page 103: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

4.1 Kendala

4.2 Saran

4.3 Tindak Lanjut

BAB IV

Kendala, Saran

dan Tindak

Lanjut

Page 104: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

BAB IV

KENDALA, SARAN DAN TINDAK LANJUT

4.1 Kendala

Pelaksanaan tugas-tugas Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang TRLH secara

umum berjalan baik namun masih ditemui berbagai kendala yang perlu menjadi

perhatian:

i. Keberadaan Kedeputian Gubernur belum optimal. Fungsi dan tugas yang

seharusnya bisa dilaksanakan dengan baik menjadi terkendala oleh kurangnya

jumlah serta kualitas staf teknis dan staf administrasi termasuk peralatan dan

kesulitan berkoordinasi dengan SKPD terkait.

ii. Pada awal masa tugasnya di tahun 2016, terdapat keterbatasan informasi karena

tidak adanya arsip dokumen program dan kegiatan pada masa jabatan

Kedeputian sebelumnya. Sehingga sulit untuk meneruskan kegiatan atau program

yang sudah berjalan.

iii. Selama periode masa kerja di tahun 2017-2018, terdapat pergantian Asdep dan

staf yang terjadi dalam kurun waktu singkat. Selama 2 (dua) tahun telah terjadi

pergantian 5 (lima) Asdep dan 3 (tiga) staf pendukung.

iv. Pergantian beberapa pejabat dan staf SKPD mitra kerja mengakibatkan sulitnya

koordinasi untuk sementara waktu.

v. Berdasar hasil kunjungan, teramati bahwa pelaksanaan pembangunan masih

terkotak-kotak dalam silo-silo SKPD. Sementara banyak isu perlu ditangani secara

lintas SKPD. Ditengarai hal ini disebabkan tidak tersedianya acuan yang bersifat

terpadu. RPJMD dan renstra SKPD masih bersifat sektoral. Hal ini yang

menyulitkan dalam koordinasi kegiatan.

vi. Sudah tersedia desain besar namun belum diterapkan dengan baik oleh semua

pihak dalam pelaksanaan pembangunan DKI Jakarta. Hal ini berdampak pada

masih kurangnya koordinasi antar SKPD untuk menindaklanjuti isu strategis

tersebut.

vii. Masih minimnya data dan informasi terkait isu strategis yang berdampak

menyulitkan dalam upaya menyusun kebijakan pembangunan DKI Jakarta.

4.2 Saran

Mendasari pada pengalaman dan pembelajaran selama 2 (dua) tahun terakhir ini,

mengemuka beberapa saran yaitu:

i. Untuk mengurangi kendala koordinasi dan fenomena 'silo’, dibutuhkan suatu

Desain Besar (Desain Besar/Grand Design) untuk setiap isu utama dan prioritas.

Desain besar ini disusun melalui pendekatan kolaboratif melibatkan berbagai

pemangku kepentingan termasuk pihak di luar pemerintah, sehingga Desain

Besar ini menjadi komitmen bersama. Kesepakatan ini yang menjadi masukan

RPJMD dan dituangkan dalam Rencana Strategis SKPD. Intinya pelaksanaan

83

Page 105: Laporan Kegiatan Tahun 2018 - tarulh.comtarulh.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Ta... · Laporan Kegiatan Tahun 2018 iii Pertanian Perkotaan/Urban Farming bekerjasama dengan

Laporan Kegiatan Tahun 2018

pembangunan didasarkan pada penanganan isu dan bukan pada pelaksanaan

tugas dan fungsi SKPD. Desain Besar ini setidaknya mencakup visi, misi,

kebijakan, target, peta jalan, dan rencana aksi.

ii. Pelibatan masyarakat sebagai bagian dari pendekatan kolaboratif menjadi suatu

keniscayaan. Tidak lagi sekedar konsultasi publik maupun penyiapan aplikasi

kemudahan akses di daring yang bersifat normatif. Tetapi pelibatan masyarakat

‘melekat’ (embedded) dalam setiap tahapan pembangunan. Tentunya keterlibatan

masyarakat ini perlu diberi batasan yang jelas.

iii. Ketersediaan data, informasi dan berbagi pengetahuan perlu ditingkatkan.

Penerapan aplikasi Big Data perlu dipercepat, dan tidak sekedar menjadi tempat

penampungan data tanpa rencana pengelolaan yang jelas. Big Data sewajarnya

menjadi bahan dasar pengambilan keputusan.

iv. Untuk memperkuat dan menjaga sinergitas, dibutuhkan forum untuk masing-

masing isu utama sebagai ajang untuk berbagi ide, pengalaman, dan solusi dari

berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat.

v. Optimalisasi peran Kedeputian Gubernur perlu menjadi perhatian setidaknya

dimulai dengan revisi Peraturan Gubernur Nomor 85 Tahun 2008 tentang Tugas,

Fungsi, Tanggungjawab dan Tata Kerja Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

4.3 Tindak Lanjut

a. Jakarta sebagai kota berketahanan membutuhkan desain besar untuk berbagai

isu utama. Untuk itu, desain besar yang telah dihasilkan akan menjadi masukan

utama bagi penyusunan Strategi Kota Berketahanan Jakarta.

b. Pembelajaran utama dari upaya penyusunan Desain Besar menunjukkan bahwa

pendekatan kolaboratif terwadahi dengan baik dalam proses penyusunan Desain

Besar. Untuk itu, jika memungkinkan Kedeputian Gubernur Bidang TRLH akan

melanjutkan penyusunan Desain Besar untuk isu lain seperti Pengelolaan Kualitas

Udara, Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, Pengelolaan Air Tanah

dan lain-lain.

c. Mengupayakan agar keseluruhan Desain Besar dapat terakomodasi dalam

RPJMD 2018-2022 dan Renstra SKPD.

d. Melanjutkan pertemuan rutin forum yang telah terbentuk seperti Forum Bangunan

Gedung Hijau serta menggerakan kembali pertemuan rutin Forum Pertanian

Perkotaan, Forum Jakarta Kota Layak Anak, Forum Air Bersih dan Sanitasi

sebagai bentuk penerapan desain besar yang sudah diluncurkan.

84