12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan eksplorasi diperlukan kemampuan dalam bidang pemetaan. Pemetaan ini sangat berguna dalam kegiatan lapangan. Kemampuan untuk membaca peta dan membandingkan kenampakan alam pada peta itu sendiri diperlukan untuk usaha eksplorasi. Dalam pemetaan sendiri ada beberapa kegiatan yang diperlukan di lapangan antara lain cara menggunakan kompas, cara membaca peta, dan cara menggunakan metode tali kompas. Di samping itu, kita harus mengerti cara- cara yang benar untuk mengambil sampel di lapangan, baik itu sampel yang berupa fluida atau berupa padatan.Ketanggapan pandangan tentang kondisi di lapangan juga sangat menentukan keakuratan laporan saat kegiatan eksplorasi. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pemetaan antara lain kompas.Kompas merupakan alat yang digunakan untuk menentukan arah saat berada di lapangan, mengukur posisi objek dari tempat pembawa kompas (azimuth atau backazimuth), mengukur ketinggian suatu objek, dan juga mengukur arah strike dan dip suatu singkapan. Peta yang biasa digunakan dalam kegiatan eksplorasi ada berbagai macam.Salah satu peta yang digunakan adalah peta kontur.Dalam peta kontur, kita harus bisa menginterpretasikan bentuk dari kontur tersebut untuk

laporan Kelompok 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan jerja lapagan

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1. 1.1 Latar BelakangDalam kegiatan eksplorasi diperlukan kemampuan dalam bidang pemetaan. Pemetaan ini sangat berguna dalam kegiatan lapangan. Kemampuan untuk membaca peta dan membandingkan kenampakan alam pada peta itu sendiri diperlukan untuk usaha eksplorasi.Dalam pemetaan sendiri ada beberapa kegiatan yang diperlukan di lapangan antara lain cara menggunakan kompas, cara membaca peta, dan cara menggunakan metode tali kompas. Di samping itu, kita harus mengerti cara-cara yang benar untuk mengambil sampel di lapangan, baik itu sampel yang berupa fluida atau berupa padatan.Ketanggapan pandangan tentang kondisi di lapangan juga sangat menentukan keakuratan laporan saat kegiatan eksplorasi.Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pemetaan antara lain kompas.Kompas merupakan alat yang digunakan untuk menentukan arah saat berada di lapangan, mengukur posisi objek dari tempat pembawa kompas (azimuth atau backazimuth), mengukur ketinggian suatu objek, dan juga mengukur arah strike dan dip suatu singkapan.Peta yang biasa digunakan dalam kegiatan eksplorasi ada berbagai macam.Salah satu peta yang digunakan adalah peta kontur.Dalam peta kontur, kita harus bisa menginterpretasikan bentuk dari kontur tersebut untuk menetukan lokasi.Bebrapa hal yang harus dipahami yaitu tentang jarak miring serta kemiringan lereng.Skala dari peta harus diperhatikan dengan baik juga agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi peta.Lalu yang harus diperhatikan lagi yaitu koordinat peta. Untuk koordinat peta akan terbantu dengan adanya GPS.Metode tali kompas merupakan metode penetuan koordinat titik pengamatan dari titik lain yang menjadi acuan. Alat-alat yang digunakan antara lain yaitu kompas, klinometer, dan meteran. Kompas digunakan untuk menentukan arah titik yang dituju, klinometer untuk mengukur kemiringan, dan meteran untuk mengukur jarak miring.Pengambilan sampel harus dilakukan dengan suatu perlakuan khusus. Jika sampel padat, harus dilihat kondisi sampel saat dibawa ke laboratorium.Jika diperlukan, sampel dibungkus dengan kain khusus untuk menjaganya dari kelembaban dan keutuhan sampel itu sendiri. Dan jika sampel berupa fluida perlu sebuah botol yang tidak bening agar komposisi kimia dari sampel tetap terjaga dari kondisi dari luar misalnya cahaya matahari.Pengambilan sampel juga harus diperhatikan penulisannya yaitu tentang tanggal, waktu, tempat, serta kondisi cuaca saat pengambilan sampel.Hal ini dilakukan karena kondisi lingkungan sangat berpengaruh.Dan juga harus di dokumentasikan dengan menggunakan foto dan komparator.

1.2 Rumusan MasalahLaporan ini akan membahas beberapa masalah antara lain :1. Tracking dengan menggunakan Global Positioning System (GPS) ?2. Bagaimana cara memplot hasil tracking pada peta topografi dan geologi dengan cara manual dan menggunakan software mapsource?3. Bagaimana cara mengukur arah strike dan dip lapisan?4. Bagaimana cara mengukur ketinggian dinding dan lereng sungai ?5. Bagaimana penentuan koordinat titik pengamatan dengan menggunakan metode tali kompas?

1.3 Batasan Masalah1. Batasan WilayahLokasi pengamatan berada diDesa Cikidang dengan koordinat 9229432 mN sampai dengan 9229336 mN dan 195722 mE sampai dengan 197149 mE, dengan sistem koordinat UTM dan Datum WGS 84.2. Batasan WaktuWaktu dalam pengambilan data dilapangan yatiu pada tanggal 22 23 Maret 2014.3. Batasan KegiatanAktivitas yang dilakukan dalam kegiatan pemetaan ini yaitu tracking, plotting koordinat GPS pada Peta Geologi dan Peta Topografi Bantarujeg, pengamatan geologi, penggunaan kompas untuk mengukur bidang perlapisan, pengukuran ketinggian lereng, dan penggunaan metode tali kompas.BAB IIPEMBAHASAN

Pengamatan pengenalan lapangan geologi dilakukan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 22 Maret 2014 dan 23 Maret 2014. Berlokasi di Desa Cikadang daerah Bantarujeg. Beberapa kegiatan yang dilakukan di lapangan sebagai berikut:1. Tracking GPS dan Way PointTracking merupakan perekaman jalur-jalur lokasi sepanjang pengamatan yang dilewati di lapangan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). Sepanjang perekaman tracking jalur lokasi dilakukan juga perekaman titik-titik lokasi pengambilan data atau titik lokasi yang dianggap penting, seperti kenampakan morfologi, keterdapatan struktur dan juga tempat-tempat peristirahatan, serta tanda-tanda alam yang lain atau buatan manusia. Hasil tracking dan waypoint yang diperoleh dari GPS yang sudah dikonfersi dari software mapsource ke google earth, sebagai berikut:

Gambar 1. Tracking hari pertama

Gambar 2. Waypoint hari pertama

Gambar 3. Tracking hari ke dua

Gambar 4. Waypoint hari ke dua

2. Plotting GPS ke PetaPlotting dilakukan ketika ingin melihat lokasi pengamatan kita terhadap peta. Dilakukan secara manual dengan bantuan penggaris dan skala pada peta yang akan diplotkan. Penandaan ini mengacu pada koordinat yang telah direkam pada GPS, dimana jenis koordinat yang dipakai adalah koordinat UTM. Dari hal tersebut, sehingga dapat diketahui lokasi tempat pengamatan dan jenis formasi batuannya (dari informasi peta geologi). Setelah mengetahui daerah lokasi yang dilalui, lalu data dicocokkan pada peta topografi.Pemplotan koordinat ini memperhatikan koordinat easting dan northing, tanpa memperdulikan elevasi. Elevasi dapat diketahui dari titik lokasi plotting terhadap peta topografi. Kemudian titik-titik yang telah diplot pada peta tersebut dinamai dengan nama yang sama dengan yang nama pada GPS. Sehinggga dari data yang telah diplot pada peta dapat disebandingkan dengan data yang telah diplot pada Software Mapsource.Dalam penandaan titik secara manual ini terdapat keterbatasan yaitu akurasi data yang kurang akurat. Koordinat titik-titik yang telah diukur tersebut kemudian diplot pada peta untuk menentukan dan mengoreksi koordinat dan skala peta.Selain diplot secara manual, hasil dari tracking tersebut dimasukkan dalam software mapsource. Hasil tracking yang telah dipindahkan pada software mapsource ini kemudian dipindahkan ke dalam peta topografi dan peta geologi Bantarujeg .

3. Stright dan Dip Serta Diskripsi BatuanPengukuran strike dip lapisan ini dilakukan pada perlapisan batuan yang tersingkap di sungai. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali.N 159o E / 18oN 19o E / 45oN 80o E / 41oN 110o E / 70oN 160o E / 56oLokasi pertama dilakukan pengamatan adalah di sungai bawah Jembatan. Pengukuran strike dip dilakukan dengan menggunakan kompas geologi. Untuk menentukan nama lapisan digunakan komparator dengan melihat ukuran butir. Secara umum singkapan di sungai lokasi pertama adalah perselingan antara batupasir dengan batulempung, dimana juga terdapat sisipan konglomerat.

4. Tali KompasUntuk membuat peta jalur pengamatan lithologi, dapat digunakan metode tali kompas. Alat yang digunakan untuk melakukan metode tali kompas antara lain kompas geologi, meteran, klinometer, dan GPS. Setiap alat tersebut memiliki fungsi masing-masing. Langkah untuk melakukan metode tali kompas adalah sebagai berikut,a. Mengeplot titik awal dengan menggunakan GPS untuk memperoleh koordinat titik awal. Titik akhir pun diplot. Koordinat titik awal dan titik akhir tersebut akan dijadikan acuan dalam pengeplotan dan pembuatan peta hasil pengukuran tali kompas.b. Mengukur jarak miring antar titik tembak dengan menggunakan pita ukurc. Menembak titik berikutnya yang telah diukur jarak miring dengan menggunakan kompas geologid. Mengukur kemiringan posisi titik tembak dengan menggunakan inklinometere. Mencatat hasil pengukuran pada tabel tali komapasf. Mendeskripsikan lithologi dan menghitung jarak datarnya

Hasil data pengukuran dengan metode tali kompas adalah sebagai berikut:No.titikJarak ukur (m)Sudut lereng (o)Azimut (o)Jarak Datar (m)Keterangan

fromto

0118-227017,989N 111o / 36o (R)

1230-218029,982

2330-320329,959

3430-418029,927

4530-116129,995

5630-114729,995

6720-218919,988

7830-422429,927N 128o / 25o (L)

8924-224323,985

91020-116419,997N 82o / 22o (L)

101127-125126,996N 82o / 22o (L)

111225-326324,966N 85o / 32o (L)

21330-125929,995

131430022830

141530219929,982N 109o / 35o (R)

5. Pengukuran Ketinggian Dinding Sungai Pengukuran ketinggian dinding sungai menggunkan alat klinometer dan meteran. Hasil perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:

BAB IIIPENUTUP

I. II. III. 3.1 KesimpulanDari hasil kegiatan ekskursi di Bantarujeg dan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan, sebgai berikut:1. Jalur-jalur perjalanan dan titik-titik koordinat selama pengamatan di lapangan dapat direkam secara otomatis dengan menggunakan GPS dengan memanfaatkan menu tracking dan waypoint pada GPS.2. Pemplotan titik-titik perjalanan dapat dilakukan secara manual pada peta geologi dan peta topografi.3. Pengukuran Strike dan Dip lapisan dapat ditentukan secara sistematis di sepanjang perjalanan menggunakan kompas geologi. Kemudian data tersebut dapat diplot pada peta dengan menggunakan arah umum pada suatu area tertentu.4. Penentuan koordinat titik secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan metode lintasan kompas dimana koordinat titik awal dapat diketahui dengan menggunakan GPS atau tanda alam. Kemudian menentukan arah dan jarak ukurnya, sehingga didapatkan jarak mendatar. Azimuthnya diukur dengan menggunakan kompas. Namun dengan metode ini memilki keterbatasan oleh pengamat untuk masalah ketelitian kompas dan penggunaan pita ukur,sehingga selalu terdapat koreksi pada peta yang dihasilkan.5. Pengukuran ketinggian lereng didapatkan dengan menggunakan klinometerdan pita ukur, dan didapatkan ketinggian lereng adalah 25,87 meter.

DAFTAR PUSTAKAEVANS, Anthony M. (editor). 1995. Introduction to Mineral Exploration. Oxford : Blackwell Science Ltd.Slide mata kuliah PEMETAAN EKSPLORASITA 3211

Lampiran-lampiran