12
Laporan Praktikum Mikrometri dan Pengamatan Protista A.Tujuan 1. Men gkal ibrasi mikromet er  2. Mengg unaka n mikrometer u ntuk meng ukur protozoa 3. Menguk ur panj ang dan leb ar pr oto zoa B. Dasar teori 1. Mik rometri Mikroskop merupakan alat bantu penglihatan untuk melihat bendabenda !ang sangat ke"il !ang tak mamp u dilihat oleh mata dengan jelas. #aat mema kai mikroskop "aha! a$ uku ran spe simen dap at dip erkira kan . Den gan len sa objekti% ber kek uat an rendah $ diameter bidang din!atakan dengan bilangan$ biasan!a 1.& mm. 'ni artin!a diameter  bidang tersebut adalah 1&(( mikron. Bila spesimen berukuran separuh diameter bidang objekti% lemah$ ia pastin!a ) dari 1&(( mikron$ !aitu *(( mikron. +ntuk pengukuran !ang lebih teliti$ dipakai alat bantu pengukuran !ang disebut dengan mikrometer . Mikrometer merupakan ka"a berskala dimana dalam penggunaann!a ada 2  jenis mikrometer !aitu mikrometer okuler dan mikrometer objekti%.. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop$ sedangkan mikrometer objekti% berbentuk slide !ang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Pada prinsipn!a skala okuler adalah skal a !ang ter dir i dar i 11 (( dimana jara k antara gar is sama teta pi tid ak dik eta hui nilain!a. #edangkan pada skala objekti% adalah skala !ang terdiri dari 11(( dimana jarak antara garis memiliki nilai ($(1 mm atau1( ,m. #kala okuler tidak berubah ukurann!a -alaupun pembesaran diub ah sedangkan sk ala objekti% akan berubah ukurann!a apabila  pembesaran diubah. leh karena itu$ kalibrasi dilakukan agar skala okuler memiliki nilai dari perbandingan skala objekti% dengan skala okuler di setiap pembesaran. Mikrometer okule r sekaran g dikal ibrasi dengan standar dan dapat dipakai untuk menguk ur se"ara teliti sebuah spesimen daripada sekedar perkiraan. /alibrasi dimulai dengan men!ejajarkan antara mikrometer okuler dengan mi"rometer objekti% dengan "ara memutar bagian atas dari lensa okuler. /alibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objekti% dan okuler pada perbesaran !ang diinginkan. #kala ke nol 0garis pertama kedua mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua jenis mikrometer tersebut bertemuberhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui satu satuan panjang pada skala mikrometer okuler itu

Laporan Kelompok Praktikum Mikrometri Dan Pengamatan Protista - Copy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum

Citation preview

Laporan Praktikum Mikrometri dan Pengamatan ProtistaA. Tujuan

1. Mengkalibrasi mikrometer

2. Menggunakan mikrometer untuk mengukur protozoa

3. Mengukur panjang dan lebar protozoa

B. Dasar teori

1. MikrometriMikroskop merupakan alat bantu penglihatan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tak mampu dilihat oleh mata dengan jelas. Saat memakai mikroskop cahaya, ukuran spesimen dapat diperkirakan. Dengan lensa objektif berkekuatan rendah, diameter bidang dinyatakan dengan bilangan, biasanya 1.6 mm. Ini artinya diameter bidang tersebut adalah 1600 mikron. Bila spesimen berukuran separuh diameter bidang objektif lemah, ia pastinya dari 1600 mikron, yaitu 800 mikron.Untuk pengukuran yang lebih teliti, dipakai alat bantu pengukuran yang disebut dengan mikrometer. Mikrometer merupakan kaca berskala dimana dalam penggunaannya ada 2 jenis mikrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif.. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Pada prinsipnya skala okuler adalah skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak antara garis sama tetapi tidak diketahui nilainya. Sedangkan pada skala objektif adalah skala yang terdiri dari 1-100 dimana jarak antara garis memiliki nilai 0,01 mm atau10 m. Skala okuler tidak berubah ukurannya walaupun pembesaran diubah sedangkan skala objektif akan berubah ukurannya apabila pembesaran diubah. Oleh karena itu, kalibrasi dilakukan agar skala okuler memiliki nilai dari perbandingan skala objektif dengan skala okuler di setiap pembesaran. Mikrometer okuler sekarang dikalibrasi dengan standar dan dapat dipakai untuk mengukur secara teliti sebuah spesimen daripada sekedar perkiraan.Kalibrasi dimulai dengan menyejajarkan antara mikrometer okuler dengan micrometer objektif dengan cara memutar bagian atas dari lensa okuler. Kalibrasi dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler pada perbesaran yang diinginkan. Skala ke nol (garis pertama) kedua mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian dilihat pada skala ke berapa kedua jenis mikrometer tersebut bertemu/berhimpit kembali. Dari hasil tersebut dapat diketahui satu satuan panjang pada skala mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer objektif yang berada di antara garis yang berhimpit tadi.

Gambar 1. Perhitungan kalibrasi mikrometer

Sumber.http://lulluakmalia.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-mikrometri.html

Gambar 2. Mikrometer Okuler

Gambar 3. Mikrometer ObjektifSumber.http://lulluakmalia.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-mikrometri.html2. ProtistaA. Ciri-ciri Umum Kingdom Protista

Protista, bersama tumbuhan hewan, dan fungi diklasifikasikan sebagai eukariota. Tidak seperti prokariota, sel-sel eukariota memiliki nukleus dan organel-organel terselubung membran yang lain, seperti mitokondria dan aparatus Golgi. Organel-organel semacam itu menyediakan lokasi yang spesifik bagi keberlangsungan fungsi-fungsi tertentu, menjadikan struktur dan organisasi sel-sel eukariotik lebih kompleks daripada sel-sel prokariotik (Campbell, 2008).

Protista berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang berarti pertama atau mula-mula, dan ksitos artinya menyusun. Maka kingdom protista beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun sederhana. Meskipun begitu protista, dibandingkan dengan monera, protista sudah jauh lebih maju karena sel-selnya sudah memiliki membran inti atau eukariota.

Protista ada yang bersifat autotrof dan ada yang heterotrof. Protista autotrof memperoleh makanan dari fotosintesis, sedangkan yang protista heterotrof memperoleh makanan dari organisme lain.Kingdom Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyaibentuk campuran (mixed metamorf), kadang-kadang protista dapat berbentuk sepertitumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga protista yang dapat bergerakseperti hewan.Beberapa jenis protista diketahui dapat hidup sebagai autotrof dan heterotrof sekaligus. Kingdom Protista adalah makhluk hidup eukariot paling sederhana, tetapi jauh lebih kompleks dalam hal struktur, fungsi, tingkah laku, dan ekologinya dibanding dengan Arkeobakteria dan Eubakteria. Protista merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel. Koloni Protista dapat membentuk organisasi sel yang menyerupai organisme tingkat tinggi. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta, Myxomycota, dan Oomycota.

B. Pengelompokan Kingdom Protista

Kingdom Protista sering dikatakan makhluk hidup yang mempunyai bentuk campuran (mixed metamorf), kadang-kadang protista dapat berbentuk seperti tumbuhan karena dapat berfotosintesis, tetapi ada juga protista yang dapat bergerak seperti hewan. Hal tersebut sering membingungkan para ahli dalam mengelompokkan protista, apakah termasuk hewan atau tumbuhan. Pada akhirnya untuk mempermudah cara pengelompokkannya, para ahli sepakat mengelompokkan menjadi tiga kelompok besar berdasarkan cara memperoleh makanan dan cara hidupnya.

1. Protista yang menyerupai hewan (Protozoa)Protozoa hampir semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting.Berdasarkan pergerakannya, protozoa dikelompokkan menjadi:a. Flagellata yang bergerak dengan flagella (rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonasb. Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba

Gambar 1. Amoeba dan Parameciumc. Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaeciumd. Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp2. Protista yang menyerupai tumbuhan (Alga)

Alga mencakup semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah kelompok-kelompok berikut.

Gambar 2. Protista mirip tumbuhana. Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta). Contoh: Ulvab. Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyrac. Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.

Alga hijau dan merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta, sekarang diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.3. Protista yang menyerupai jamur

Beragam organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir, jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid sekarang diketahui memiliki hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita lainnya (yang memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).

Gambar 3. Jamur air

C. Habitat

Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.C. Alat dan Bahan

Alat: Mikroskop

Bahan: Rendaman air jeramiMikrometer

Gelas benda

Gelas penutup

Pipet tetesD. Langkah-langkah:1) Membuat kultur protozoa

Merendam jerami ke dalam air kolam

Mendiamkan selama 1-2 minggu

2) Mengkalibrasi mikrometer

Menempatkan mikrometer okuler di bagian lensa okuler dengan membuka bagian atas tabung lensa okuler. Mengamati melalui lensa okuler apakah bayangan-bayangan micrometer sudah jelas. Mengatur sedemikian rupa lensa atas pada okuler sehingga bayangan skala jelas. Menempatkan mikrometer objek di bawah lensa objektif. Kemudian mencari bayangan skala mikrometer objek dan mikrometer okuler yang paling jelas. Menyejajarkan kedua bayangan skala (mikrometer objek dan mikrometer okuler) dengan memutar bagian atas lensa okuler. Selanjutnya meletakkan titik 0 dari kedua skala sama tinggi dengan menggerakkan mikrometer objek. Mencari bayangan garis skala kedua mikrometer yang berhimpit (sama tinggi). Menghitung jumlah bagian skala pada masing-masing mikrometer dari titik 0 sampai garis skala yang berhimpit. Menghitung nilai skala mikrometer okuler dimana jarak sesungguhnya antara 2 garis skala mikrometer objek diketahui (tertulis pada mikrometer objek).3) Mengukur panjang protozoa Meneteskan 1 tetes kultur protozoa pada gelas benda menggunakan pipet tetes. Kemudian menutup dengan gelas penutup.

Setelah nilai skala mikrometer okuler diketahui, kemudian mengambil mikrometer objek dan menggantinya dengan preparat protozoa. Mikrometer okuler tetap di tempatnya semula. Mencari bayangan preparat protozoa. Lensa objektif yang digunakan pada waktu mengukur preparat protozoa harus sama dengan lensa objektif yang digunakan saat menghitung nilai skala okuler mikrometer. Menempatkan bayangan skala mikrometer okuler pada bayangan preparat protozoa sedemikian rupa sehingga arah bayangan skala itu sesuai dengan arah preparat awetan protozoa yang diukur. Mengukur panjang protozoa sesuai dengan skala. Jumlah bagian skala dikalikan dengan nilai skala okuler adalah panjang yang dicari. Menggambar/ memotret protozoa yang diukur.E. Hasil Pengamatan

1. Hasil kalibrasi mikrometer

Dari hasil kalibrasi mikrometer didapatkan garis mikrometer okuler yang berhimpit dengan mikrometer objek pada titik 0 dan titik 80 dari mekrometer okuler. Sedangkan jika dihitung dari mikrometer objektif, dari titik yang berhimpit dengan titik 0 mikrometer okuler ke titik yang berhimpit dengan titik 80 mikrometer okuler berjarak 7,5 garis skala pada mikrometer objektif. Sehingga untuk mengetahui 1 skala pada mikrometer objektif dilakukan perhitungan: 7,5/80 x 10 = 0,94 mikron.2. Hasil pengamatan Protozoa spesies Paramecium sp.

Gambar a; Paramecium sp 1

Gambar b; Paramecium sp 1

Gambar c; Paramecium sp 2Tabel hasil pengamatan:

NoPreparatPanjangLebar

garis skala mikrometer okuler

1Paramecium sp 12517

2Paramecium sp 22315

Berdasarkan tabel diatas, Paramecium sp 1 memiliki ukuran panjang 25 garis skala mikrometer okuler dan ukuran lebar 17 garis skala mikrometer okuler. Untuk mengetahui berapa ukuran panjang dan lebar dalam satuan mikron, maka dikalikan dengan hasil kalibrasi sebelumnya, yaitu 1 garis skala mikrometer okuler = 0,94 mikron.Paramecium sp 1, Panjang : 25 x 0,94 = 23,5 mikron

Lebar : 17 x 0,94 = 15,9 mikron

Paramecium sp 2, Panjang : 23 x 0,94 = 21,6 mikron

Lebar : 15 x 0,94 = 14,1 mikron

F. PembahasanPada pengamatan rendaman air jerami ditemukan hanya satu jenis protista yaitu Paramecium sp dengan data pengamatan berupa :

a. MorfologiParamecium memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar, paramecium bereproduksi secara vegetatif dengan pembelahan melintang.

b. AnatomiBentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki). Habitat paramecium pada air tawar yang berenang. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat. Vakuola makanan banyak dan makronukleus bundar atau letaknya ditengah.c. Ukuran

Paramecium sp yang ditemukan dalam air rendaman jerami memiliki ukuran yang beranekaragam. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada sampel ar jerami tersebut, didapatkan dua jenis Paramecium sp yang berukuran panjang 2,16 2,35 mikron dan lebar 1,41-1,59 mikron.

d. HabitatHabitat alami mereka adalah air tawar. Paramecium sp mengambil air dari hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma.

e. Klasifikasi

Adapun klasifikasi dari paramecium sebagai berikut :

Kingdom: Protista

Class

: Ciliatea

Ordo

: Peniculida

Family

: Parameciidae

Genus

: Paramecium

Species: Paramecium spG. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Mikrometer digunakan untuk mengetahui mikroba yang berukuran sangat kecil dan untuk. Mikrometer ini terdiri dari dua jenis kaca berskala yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada lensa okuler mikroskop, sedangkan micrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan yang menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. Mikrometer objektif memiliki skala yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran skala micrometer okuler.

2. Salah satu organisme yang tergolong protista yang dapat diamati adalah Paramecium sp. Paramecium sp pada air jerami, memiliki tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar. Bentuk sel pada paramecium seperti sandal (alas kaki). Habitat paramecium pada air tawar yang berenang atau bergerak merupakan spiral. Memiliki vakuola denyut yang terletak pada permukaan aboral. Ukuran Paramecium sp yang berhasil diamati, memiliki ukuran panjang 21,6 23,5 mikron dan lebar 14,1-15,9 mikron.

REFERENSIAssiddiqqi, Z. dkk. (2003). Laporan Praktikum Mikrometri. [Online]. Tersedia:http://lulluakmalia.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-mikrometri.html. [22 September 2013].Campbell, Neil. (2008). Biologi Jilid II. Penerbit Erlangga. Jakarta.LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROMETER DAN PENGAMATAN PROTISTADiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengembangan PraktikumDosen Pengampu:

Dr. Sri Anggraeni M. Si.

Dr. Amma Rustama, M.SiDr. Bambang Supriatno, M. Si

Oleh :

Ayu Eka Putri 1201428Ikmanda Nugraha 1202091

Mutmainna Ekawati 1200979

Neri Egi Rusmana 1201695

Ridha Wahyuni 1202639PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDON3SIA

2013Skala ukur mikrometer okuler

Skala ukur mikrometer objektif

25

17

7