Upload
muh-asri
View
65
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
UJI EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha), DAUN KATUK(Sauropus androgynus L. Merr)DAN KOMBINASINYA BERDASARKAN
PARAMETER KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA TERHADAP TIKUS GALUR WISTAR JANTAN HIPERLIPIDEMIA
BIDANG KEGIATAN
PKM-P
Diusulkan oleh:
1.Arini Arianti Dewi Kartika (NIM : 150 2010 0276/Angkatan 2010)
2. Andi Cassia Siamea (NIM : 150 2011 0138/Angkatan 2011)
3. Nurfadillah Pikri (NIM : 150 2011 0112/Angkatan 2011)
4. Alfiana Pramasita Gonibala (NIM : 150 2012 0273/Angkatan 2012)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………….HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….iDAFTAR ISI………………………………………………………………...…iiRINGKASAN………………………………………………………….…..….iiiBAB 1.PENDAHULUAN……..………………………………………….……........…11.1 LATARBELAKANG…………..…………………….........……...........,...11.2 RUMUSAN MASALAH…….……………………………..….............….11.3 TUJUAN…………………………………………….……….....................21.4 TEMUAN PENELITIAN……….………………….........….....................21.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN…….………………….......................21.6 MANFAAT PENELITIAN……….………………………......................2BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………………………..…………........…….3BAB 3. METODE PENELITIAN………………………..……….........……..4BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN…………..…….........………..7DAFTAR PUSTAKA…………..………………………………........………..8LAMPIRAN…………………………………………….………………..
RINGKASAN
Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserida. Tanaman tradisional yang digunakan secara empiris untuk penurunan profil lipid adalah daun salam dan daun katuk. Kandungan kimia tannin, saponin dan niacin dari daun salam serta sterol dari daun katuk diduga dapat menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha), daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dan kombinasinya berdasarkan parameter kolesterol total dan trigliserida terhadap tikus wistar jantan hiperlipidemia. Parameter yang diuji adalah kadar kolesterol total dan trigliserida. Hewan ujisebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 (enam) kelompok terdiri dari 5 ekor yaitu kelompok I control negatif suspensi Na.CMC, kelompok II control positif suspensi simvastatin, kelompok III ekstrak etanol daun salam 5%b/v, kelompok IV ekstrak etanol daun katuk 5%b/v ,kelompok V kombinasi ekstrak konsentrasi kecil 10%b/v (ekstrak daun salam 5%b/v + ekstrak daun katuk 5%b/v) dan kelompok VI kombinasi ekstrak konsentrasi besar 15%b/v (ekstrak daun salam 7,5%b/v + ekstrak daun katuk 7,5%). Sebelum perlakuan dilakukan pengukuran parameter biokimia kemudian diinduksi dengan pemberian diet tinggi kolesteroldan propiltiourasil secara oral selama 4 minggu selanjutnya diberi terapi ekstrak uji, suspensi Na.CMC dan simvastatin selama 14 hari. Dilakukan pengukuran parameter biokimia setelah induksi dan terapi. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis statistik menggunakan metode Anova kemudian dibahas dan ditarik suatu kesimpulan.
BAB I. Pendahuluan
I.I. Latar Belakang
Di Indonesia, berdasarkan data dari Departemen Kesehatan (2004)prevalensi
hiperkolesterolemia sebesar 9,3% pada usia 25 – 34 tahun dan meningkat hingga 15,5%
pada usia 55 – 65 tahun. Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih
kolestrol, kolestrol ester, fosfolipid, atau trigliserida. Dimana penyakit ini dapat terjadi
secara primer atau sekunder akibat diet, penyakit, atau pemberian obat. (Sukmania S.
dkk, 2008) Pedoman ATP III merekomendasikan pendekatan pengurangan resiko
hiperlipidemia adalah dengan perubahan gaya hidup yaitu diet rendah kolesterol,
penurunan berat badan dan aktivitas fisik secara teratur serta ditunjang dengan
penggunaan obat-obat sintetik. Adapun untuk penggunaan obat sintetik kendalanya
terletak pada harga obat dan efek samping sehingga sebagian besar pengobatan lebih
mengarah ke penggunaan tanaman tradisional. Dimana penggunaan obat tradisional
akhir-akhir ini lebih dikembangkan karena relatif murah, tersedia, aman dan tidak ada efek
samping (Sulchan M dkk,2007; Asaolu MF, 2010; Fogari R;2004) Daun salam dan daun
katuk merupakan tanaman yang biasa digunakan oleh masyarakat secara empiris dalam
penurunan kadar kolestrol. Dimana kandungan kimianya dari daun salam yaitu
flavonoid, selenium, vitamin A, vitamin C, vitamin E yang berfungsi sebagai
antioksidan. Selain itu daun salam juga mengandung tanin, saponin, niasin, yang dapat
menurunkan kadar kolestrol darah (Riansari.A,2008).Untuk kandungan kimia daun katup
beberapa peneliti telah menemukan senyawa aktif yaitu salah satunya merupakan
senyawa sterol dimana tanaman yang mengandung fitosterol mampu menurunkan
kolestrol pada manusia (Subekti S, dkk, 2006).
I.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang timbul dari uraian diatas adalah apakah ekstrak etanol daun
salam, daun katuk dan kombinasinya memiliki efek dalam penurunan kadar kolesterol
total dan trigliserida terhadap tikus wistar jantanhiperlipidemia serta pada konsentrasi
berapa dari ekstrak etanol daun salam, daun katuk dan kombinasinya yang efektif
sebagai hipolipidemia terhadap tikus wistar jantan hiperlipidemia.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efek ekstrak etanol daun salam, daun
katuk dan kombinasinya berdasarkan parameter kolesterol total dan trigliserida terhadap
tikus wistar jantan hiperlipidemia.
I.4. Temuan Penelitian
Temuan yang ditargetkan ialah untuk mendapatkan suatu ekstrak tunggal atau kombinasi
yang efektif sehingga nantinya dapat dijadikan bahan untuk pengembangan obat
tradisional hipolipidemia yang penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
I.5. Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah artikel ilmiah dan dapat
dikembangkan menjadi fitofarmaka yang bersifat informatik dan inovatif dalam dunia
farmasi serta memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat tentang ekstrak daun
salam, daun katuk dan kombinasinya sebagai hipolipidemia.
I.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber data ilmiah tentang penggunaan
ekstrak daun salam, daun katuk dan kombinasinya sebagai hipolipidemia yang bisa
dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti lain dan informasi kepada masyarakat tentang
obat tradisional dalam pengobatan hiperlipidemia.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Hiperlipidemia dicirikan dengan peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida,
lipoprotein densitas rendah (LDL) dan penurunan lipoprotein densitas tinggi (HDL)
dimanakadar kolesterol pada keadaan hiperlipidemia adalah ≥ 200mg/dl. Keadaan ini
dapat menyebabkan penyakit arteri koroner dan aterosklerosis yang berperan dalam
penyebab penyakit kardiovaskular. Terapi hiperlipidemia yaitu dengan mengatur pola
makan, olahraga dan terapi obat (Dipiro, 2008). Daun salam (Eugenia polyanta Wight)
merupakan sinonim dari E. lucidula miq dan Syzygium poliyanthum Wight. Pohon
salam kebanyakan tumbuh dihutan tapi mungkin tumbuh dikebun. Pohon ini dapat
ditemukan di dataran rendah sampai 1400 m dipermukaan laut. Eugenia polyantha
dapat tumbuh sekitar 25 meter dengan akar yang besar dengan batang bulat dan
permukaan yang halus. Bunganya kecil berwarna putih dan harum. Daunnya
mempunyai panjang 2,5–8 cm dengan pinggiran datar. Ujungnya tumpul dan pangkal
daun melebar kirakira panjang dan menyempit. Daun Salam ( Eugenia polyanhta)
mengandung senyawa kimia yaitu tannin, flavonoid, saponin, niacin dan minyak
esensial (0,05%) meliputi asam sitrat dan eugenol. Selain itu mengandung selenium,
vitamin A, vitamin C, vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan (Riansari A,2008;
Sabandar CW, 2011) Beberapa penelitian yang telah dilakukan yaitu penelitian oleh
Riansari, A (2008) tentang pemberian ekstrak daun salam (Eugenia Polyanta) terhadap
kadar kolestrol total serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia menunjukan bahwa
ekstrak dari daun segar Eugenia polyanta menurunkan kolestrol total. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Pidrayanti, LT (2008) tentang pengaruh pemberian
ekstrak daun salam (Eugenia Polyanta) terhadap kadar LDL kolestrol serum tikus
jantan galur wistar hiperlipidemia menunjukan penurunan kadar LDL kolestrol serum.
Selanjutnya dilakukan penelitian oleh Ronauli V.N (2011) tentang efek infus daun
salam (Syzygium polyanthum) terhadap penurunan kadar kolestrol LDL dan
peningkatan kadar kolestrol HDL darah tikus jantan galur wistar model dislipidemia
menunjukan bahwa pemberian infus daun salam menurunkan kolestrol LDL dan
meningkatkan kolestrol HDL darah tikus. Ekstrak air daun salam konsentrasi 2mg/ml
menurunkan kadar kolesterol total kultur primer tikus sebanyak 19,2% dibandingkan
biakan kontrol (BPOM,2013). Daun katuk merupakan tanaman perdu yang tinggi
pohonnya 2,5-5 meter, batangnya tegak, bulat, berwarna hijau dan coklat kehijauan
setelah tua. Daunnya majemuk, berbentuk bulat telur, ujung runcing dan tepi rata
dengan panjang 1,5 – 6cm dan lebar 1 - 3,5cm. Bunga daun katuk berbentuk paying dan
buahnya berwarna hijau keputih-putihan. Daun katuk mengandung senyawa kimia
saponin, flavanoid, tanin, fosfat, besi, vitamin A,B,C, steroid, kalsium, lemak dan
polifenol ( Subekti S,2006; stfitb2008.files.wordpress.com/2009/10/04). Penelitian
yang telah dilakukan Subekti S dkk (2006) tentang penggunaan tepung daun katuk dan
ekstrak daun katuk (Sauropus androginus L.Merr) sebagai substitusi ransum yang dapat
menghasilkan produk puyuh Jepang rendah kolestrol menunjukan bahwa kolestrol total
dalam kuning telur karkas dan hati puyuh betina mengalami penurunan kadar kolestrol.
BAB 3. METODE PENELITIAN
a. Metode kerja
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah induksi diet tinggi
kolesterol (induksi eksogen) dan PTU secara per oral (indiksi endogen). Dimana
penginduksian dilakukan setelah pengukuran kadar awal kolesterol dan trigliserida
serta setelah terapi bahan uji selama 14 hari. Metode ini digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas bahan uji sebagai antihiperlipidemia dengan melihat rata-
rata penurunan dan persen penurunan kadar kolesterol dan trigliserida terapi setelah
dilakukan induksi.
b. Alat yang digunakan: Alat pemotong sampel, rotapavor, gelas kimia 100 ml, dan
250 ml (pyrex), gelas ukur 100 ml (pyrex), kandang tikus, kompor listrik,
seperangkat alat maserasi, spoit oral, timbangan analitik, timbangan o'hauss), Kanula
Tikus, sentrifuge, human analyzer, restrainer, tabung ependorf, vortex, mikropipet.
c. Bahan: Etanol 96%, PTU (Propiltiourasil), aluminium foil, diet tinggi kolesterol,
pakan standar, ekstrak daun salam, ekstrak daun katuk, kertas saring, Na. CMC, air
suling, simvastatin.
d. HewanUji: Tikus jantan galur wistar dewasa sehat dengan bobot badan150-200 g.
e. Cara kerja
1. Pengambilan sampel dan Pengolahan sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah ekstrak daun salam (Eugenia
polyantha), daun katuk (Sauropus androgynus L. Merr) yang di ambil dari daerah
Makassar. Daun uji yang diambil adalah daun ketujuh dari pucuk pada waktu
pagi hari sekitar jam 10.00 kemudian sampel dibersihkan dari kotoran yang
melekat dengan menggunakan air yang mengalir lalu dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan. Setelah kering sampel dipotong-potong kecil.
2. Pembuatan bahan penelitian
a.Pembuatan ekstrak etanol daun salam (Eugenia polyantha) dan
daun katuk (Sauropus androgynus L Merr)
Ekstrak etanol daun salam dan daun katuk dibuat konsentrasi masing-masing
5%b/v, kombinasi ekstrak konsentrasi kecil 10%b/v,kombinasi ekstrak
konsentrasi besar 15%/b/v dan dengan menimbang masing-masing sebanyak
300 gram sampel dimasukkan ke dalam wadah maserasi, ditambahkan etanol
96% sehingga simplisia tersebut terendam, dibiarkan selama 1x24 jam dalam
bejana tertutup dan terlindung dari cahaya sambil diaduk berulang-ulang
selama 6 jam dan dibiarkan selama 18 jam. Kemudian simplisia disaring dan
ampasnya direndam lagi dengan cairan yang baru hal ini dilakukan sebanyak 3
kali. Hasil penyarian yang didapat kemudian dikumpulkan dan diuapkan
dengan menggunakan rotavapor hingga diperoleh ekstrak etanol yang kental
(Depkes RI,2008).
b. Pembuatan suspensi Na-CMC 1%b/v
Sebanyak 1 gr Na-CMC dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam air suling
panas (suhu 70°C) sambil diaduk dengan menggunakan pengaduk elektrik
hingga terbentuk larutan koloidal yang homogen, kemudian dicukupkan
volumennya hingga 100 ml dengan air suling.
c. Pembuatan suspensi propiltiourasil
Ditimbang sebanyak 310,63 mg propiltiourasil yang telah digerus dari 10
tablet yang setara dengan 100 mg propiltiourasil dan kemudian dilarutkan
dalam 50 ml Na. CMC.
d. Pembuatan suspensi simvastatin
Sebanyak 176 mg simvastatin digerus dari 10 tablet yang setara dengan 10 mg
simvastatin dan kemudian dilarutkan dalam 50 ml Na.CMC.
3. Perlakuan Hewan Uji
a. Penyiapan hewan uji
Hewan uji yang digunakan adalah tikus (Rattusnorvegicus)wistar jantan
dengan berat badan 150-200 gram sebanyak 30 ekor. Sebelum hewan uji
digunakan, maka hewan uji diadaptasikan selama ± 2 minggu dengan
pemberian diet standar untuk meminimalisasi variasi biologis dan sumber
keseragaman hewan uji yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
b. Perlakuan hewan uji
Untuk melihat efek pemberian ekstrak uji terhadap penurunankadar kolesterol
total dan trigliserida hewan uji maka hewan ujisebanyak 30 ekor dibagi
menjadi 6 kelompok terdiri dari 5 ekor tikus yaitu kelompok I control negatif
diberi suspensi Na.CMC, kelompok II kontrol positif diberi suspensi
simvastatin, kelompok III diberi ekstrak etanol daun salam konsentrasi 5%b/v,
kelompok IV di beri ekstrak etanol daun katuk konsentrasi 5%b/v ,kelompok
V diberi kombinasi ekstrak etanol konsentrasi kecil 10%b/v (ekstrak daun
salam 5%b/v + ekstrak daun katuk 5%b/v) dan kelompok VI diberi kombinasi
ekstrak etanol konsentrasi besar 15%b/v (ekstrak daun salam 7,5%b/v +
ekstrak daun katuk 7,5%b/v). Sebelum di beri perlakuan, hewan uji yang telah
diadaptasikan selama ±2 minggu terlebih dahulu dipuasakan selama 12-16
jam, setelah itu dilakukan pengambilan darah melalui ekor tikus putih
sebanyak 1 ml kedalam tabung eppendorf kemudian disentrifuge. Serum
diambil dan dicampur kedalam reagen kolesterol dan reagen trigliserida,
setelah itu dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat human analyzer
microlab 300 sebagai kadar kolesterol dan trigliserida awal. Selanjutnya
hewan uji diinduksi dengan diet tinggi kolesterol (lemak kambing, lemak sapi,
hati ayam, kuning telur bebek dan diet standar) dan propiltiourasil secara oral
menggunakan sonde oral selama 4 minggu. Setelah itu dilakukan pengambilan
darah dan diukur sebagai kadar kolesterol dan trigliserida induksi. Kemudian
hewan uji diberikan suspensi Na.CMC, suspensi simvastatin, ekstrak uji secara
oral selama 14 hari, setelah itu dilakukan pengambilan darah dan pengukuran
kadar kolesterol dan trigliserida.
i. Pengumpulan dan Analisis Data
Data berupa nilai kadar kolesterol dan trigliserida awal, setelah induksi
dan setelah terapi bahan uji dicatat kemudian dirata-ratakan dan dihitung
selisih dan persen penurunannya. Data yang diperoleh dianalisis statistik
dengan metode ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Least Significant
Diference (LSD).
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
1. Ekstraksi
Tabel 1. Hasil ekstrkasi Daun Salam
Sampel Bobot (g) % Rendemen
Basah 1500 -
Serbuk kering 300
Ekstrak etanolik 49,74 16.58
Tabel 2. Hasil ekstrkasi Daun Katuk
Sampel Bobot (g) % Rendemen
Basah 2000 -
Serbuk kering 300
Ekstrak etanolik 40.98 13.66
2. Kadar awal kolesterol dan trigliserida
Nomor HC
HASIL PENGUKURAN (mg/dl)
KOLESTEROL TRIGLISERIDA1 59 682 45 633 48 464 56 435 47 596 45 557 52 638 68 659 59 5410 43 5111 45 5912 55 6213 54 7014 54 4615 40 5716 45 6017 62 6818 65 6019 52 6320 49 6221 53 5522 60 5423 49 6524 45 5325 50 7026 57 6927 50 7328 47 5829 56 6430 48 55
BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Rencana pengerjaan berikutnya adalah pengukuran kadar kolesterol dan trigliserida setelah induksi selama 5 minggu kemudian pemberian terapi perlakuan uji setelah 2 minggu, serta pengukuran kembali kadar kolesterol dan trigliserida setelah terapi.
DAFTAR PUSTAKAAsaolu MF, Asaolu SS, Oyeyemi AO, Aluko BT. 2010. Hypolipemic effects of
methanolic extract of Persea Americana seeds in hypercholesterolemicrats. J.Med Sci 1(14)
BPOM RI. 2013. Dokumenentasi Ramuan Etnomedisin Obat Asli Indonesia,Jakarta
Depkes RI. (2008) : Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, JakartaDipiro JT, Talbert LR, et.al.2008. Pharmacoterapy A Pathophysiologic Approach, Sevent
Edition, The McGraw-Hill Companies United States.Fogari R, Zoppi A. Effect of antihypertensive agents on quality of life in the elderly. Drug Aging 21; 2004.
Goodman & Gillman. (2001) : The Pharmacology Basis of Therapeutics, 10 th Edition, University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Texas.
Pidrayanti. LTMU, 2008 Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Eugenia Polyanta) terhadap kadar LDL kolestrol serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia, Universitas Diponegoro, Fakultas kedokteran, Semarang. (Online) : Http://eprints.undip.ac.id/24181/1Luh_Tut.pdf . akses 28 Oktober 2013.
Riansari, A .2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia Polianta) terhadap kadar kolestrol total serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia. Universitas Diponegoro, Fakultas kedokteran, Semarang. (Online): Http://eprints.undip.ac.id/24176/1/Anugerah R.pdf. akses 28 Oktober 2013.
Ronauli V.N, 2011, efek infusa daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap penurunan kadar kolestrol LDL dan peningkatan kadar kolestrol HDL darah tikus jantan galur wistar model dislipidemia. Universitas Kristen Maranata.Bandung.(Online):Http://repository.maranatha.edu/2504/1/081 0160_Abstract_TOC.pdf . akses 28 Oktober 2013.
Sabandar CW.,2011. Profile of Eugenia Polyantha. (0nline): Http://carlasabandar.files.wordpress.com/2011/07profile-of-eugeniapolyantha wight.pdf.
Subekti.S, Piliang.GW, Manalu.W, dan Murdiyati BT.,2006.Penggunaan Tepung Daun katuk dan Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androginus L.Merr) sebagai substitusi ransum yang dapat menghasilkan produk puyuh Jepang rendah kolestrol.JITFVol.11,No.4.(Online)Http://bbalitvet.litbang.deptan. go.id/eng/attachments/247_34.pdf.
Sulchan M, Rukmi IMG., 2007. Effect Of Tempe Gembus On Cholesterol Profile In Hyperlipidemic Rats, Med J Indones Vol.16 No.4. (Online): Http://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji/article/.../279.pdf.
Sukmaniah S, Bardosono S, Oetoro S, Permadhi I, Lestarina L., 2008. The Effect of Phytosterol In Low Fat Milk On Serum Lipid Levels Among Mild- Moderately Hypercholesterolemic Subjects, Med J Indones, Vol 17, No. 1.(Online):Http//mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji/article/…/289.pdf
LAMPIRAN- Penggunaan dana
Bukti pembayaran pembelian pakan dan serbuk gergaji
Bukti pembayaran reagen kolesterol dan trigliserida
Bukti pembayaran hewan coba
pakan/diet tinggi kolesterol = 425.000,00
etanol 96% = 80.000,00
tip putih 1-10 µL = 120.000,00
tip putih 1000 µL = 20.000,00
tip kuning = 50.000,00
eppendorf = 100.000,00
kandang = 250.000,00
masker = 40.000,00
handscoon = 42.000,00
sekam = 150.000,00
Bukti pembayaran reagen ekstraksi
- Bukti-bukti pendukung kegiatan
1. Pengolahan Ekstak (Sampel)
2. Pra-perlakuan dan perlakuan Hewan Coba
Simplisia daun katuk Simplisia daun salamProses maserasi daun katuk dan daun salam
Rotavapor ekstrak daun katuk
Proses rotavapor daun salam
Penyiapan ekstak jadi
Kandang tikus Kelompok 1-3 Kandang tikus Kelompok 4-6 Penomoran tikus
Pemberian pakan tikus Diet kolesterol tinggi Induksi PTU
Penyiapan tikus untuk pengambilan darah
Sampel siap di ukur
Proses pengambilan darah lewat ekor
Darah dimasukkan dalam tabung eppendorf
Sampel di vortex terlebih dahulu
Pengukuran serum darah dengan human analyzer