Upload
dangdieu
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN
KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj)
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN ANGGARAN 2017
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
2017
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, karena pada akhir tahun anggaran
2016 ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten telah berhasil menyusun rancangan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2017.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain.
Lingkungan hidup dalam pengertian ekologi tidak mengenal
batas wilayah baik wilayah negara maupun wilayah
administratif. Akan tetapi lingkungan hidup yang berkaitan
dengan pengelolaan harus jelas batas wilayah kewenangan
pengelolaannya.
Kesungguhan Pemerintah Provinsi Banten dalam
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan telah
membuahkan hasil, minimal wawasan dan kesadaran
iii
masyarakat dan dunia usaha secara umum makin meluas.
Namun demikian upaya – upaya yang lebih keras masih
perlu dilakukan.
Masalah pengelolaan lingkungan hidup bukan semata-mata
menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi peran serta
masyarakat dan dunia usaha sangat penting dan strategis
terutama dalam era industrialisasi sekarang ini. Diharapkan
peran serta masyarakat dan dunia usaha lebih optimal,
sehingga percepatan pembangunan pengelolaan lingkungan
hidup bisa dicapai dengan lebih efektif dan efisien dengan
mewujudkan kemitraan secara nyata.
Akhirnya, kami menyadari bahwa apa yang kami hasilkan
dan laporkan mungkin belum maksimal, namun apa yang
telah diupayakan DLHK Provinsi Banten merupakan hal
yang optimal. Oleh karenanya kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat
atas dukungannnya sehingga pembangunan Provinsi Banten
dalam rangka mewujudkan Banten Ramah Lingkungan
Menuju Pembangunan Yang Berkelanjutan dapat terlaksana
dengan baik.
Serang, 29 Desember 2017
KEPALA DLHK PROVINSI BANTEN
Ir. H. M. Husni Hasan, CES
NIP. 19621222 199003 1 004
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................. ii
Daftar Isi ...........................................................................
iv
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................. 1- 2
1.2 Landasan Hukum .......................................... 1- 5
1.3 Tujuan dan Sasaran...................................... 1-10
2 Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ..... 2- 2
2.2 Sumberdaya DLHK Provinsi Banten .................. 2- 31
3 Kebijakan DLHK Provinsi Banten
3.1 Visi dan Misi ..................................................... 3- 2
3.2 Strategi dan Arah Kebijakan............................... 3- 7
3.3 Tujuan dan Sasaran Strategis.............................. 3- 8
3.4 Program dan Indikasi Kegiatan ..........................
3- 12
4 Laporan Pengelolaan Keuangan
4.1. Rencana dan Realisasi Anggaran ....................... 4- 2
4.2. Permasalahan dan Solusi ............................. 4-13
iv
5 Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
5.1. Urusan yang dilaksanakan ................. 5- 2
5.2.
5.3.
Capaian Kinerja OPD ...............................
Permasalahan dan Solusi .............................
5- 30
5- 32
6 Penutup 6- 2
LAMPIRAN
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-2
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah kepada DPRD serta Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILLPD) kepada
Masyarakat, Kepala Daerah berkewajiban untuk memberikan
Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah yang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran.
Berdasarkan kerangka regulasi tersebut diatas maka pada
pelaksanaannya, Gubernur diharuskan menyampaikan Laporan
Keterangan Pertanggungjawabannya kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, yang didukung dengan data dan informasi
1
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-3
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara
tepat dan akurat.
Sebagai bahan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
dimaksud, maka setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
diharuskan membantu memberikan kontribusi terhadap
kelancaran penyusunan dan penyampaian laporan tersebut
dengan menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Organisasi Perangkat Daerah (LKPj-OPD) guna
mempertanggungjawabkan anggaran yang dilaksanakan secara
operasional oleh program dan kegiatan organisasi perangkat
daerah.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Banten
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten. Perda tersebut
mengemukakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
melaksanakan kewenangan desentralisasi, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Saat ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten memiliki 1 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yaitu
UPT Laboratorium Lingkungan, dan 4 Balai.
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-4
Tahun Anggaran 2017 merupakan tahun terakhir dari periode
RPJMD Provinsi Banten 2012-2017, selain itu tahun 2017
merupakan masa peralihan/transisi dimana Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan penggabungan dari dua organisasi
perangkat daerah yaitu : Badan Lingkungan Hidup Daerah
(BLHD) dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (DISHUTBUN)
sehingga dalam pelaksanaan program dan kegiatan masih
mengacu pada renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah dan
renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang mendasari kegiatan Penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) DLHK Provinsi Banten
adalah :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-5
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4851);
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-6
9. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4095);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4106);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-7
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-8
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-
2014;
22. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan Yang Berkeadilan;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.39/Menlhk.Setjen/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan 2015-2019;
25. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2007
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 Nomor 1,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 4);
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-9
26. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Banten Tahun 2005-2025;
27. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-
2030;
28. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017;
29. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Banten
30. Peraturan Gubernur Nomor 83 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten.
1.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPj) DLHK Provinsi Banten Tahun 2017 menjadi dasar dalam
kegiatan evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan
Dinas Lingkungan Hidup dan kehutan Provinsi Banten sehingga
diharapkan menjadi bahan untuk meningkatkan pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten beserta seluruh unit kerjanya dalam
1. Pendahuluan
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten I-10
pengendalian dampak lingkungan hidup dan kelestarian hutan
dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi.
Sedangkan sasarannya adalah tersusunnya data dan informasi
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan program
pembangunan Instansi Pemerintah atau Organisasi Perangkat
Daerah dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten yang sesuai dengan tugas,pokok dan
fungsi serta kewenangannya untuk Tahun Anggaran 2017.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-1
Gambaran Umum
DLHK Provinsi Banten
2.1. Tugas Pokok , Fungsi dan Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Nomor 83
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Tipe,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi
Banten Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di
bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Fungsi dan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan :
a. Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RPPLH) Provinsi dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) untuk Kebijakan, Rencana dan/atau Program
(KRP) Provinsi;
2
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-2
b. Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi;
c. Pengelolaan Kehati Provinsi;
d. Pengumpulan limbah B3 lintas daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah Provinsi;
e. Pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau
kegiatan yang izin lingkungan dan izin PPLH diterbitkan
oleh pemerintah daerah Provinsi;
f. Penetapan pengakuan masyarakat hukum adat (MHA),
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait
dengan PPLH yang berada di dua atau lebih daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi;
g. Peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan PPLH
yang berada di dua atau lebih daerah kabupaten/kota dalam
1 (satu) daerah Provinsi;
h. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
lingkungan hidup untuk lembaga kemasyarakatan tingkat
daerah Provinsi;
i. Pemberian penghargaan lingkungan hidup tingkat daerah
Provinsi;
j. Penyelesaian pengaduan masyarakat di bidang PPLH
terhadap: 1) Penerbitan rekomendasi usaha dan/atau
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-3
kegiatan yang izin lingkungan dan/atau izin PPLH
diterbitkan oleh pemerintah daerah Provinsi; 2) Pembinaan
usaha dan/atau kegiatan yang lokasi dan/atau dampaknya
lintas daerah kabupaten/kota;
k. Penanganan sampah di TPA/TPST regional;
l. Pelaksanaan tata hutan kesatuan pengelolaan hutan kecuali
pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK);
m. Pelaksanaan rencana pengelolaan kesatuan pengelolaan
hutan kecuali pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi
(KPHK);
n. Pelaksanaan pemanfaatan hutan di kawasan hutan produksi
dan hutan lindung, meliputi: 1) Pemanfaatan kawasan hutan;
2) Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu; 3) Pemungutan hasil
hutan; 4) Pemanfaatan jasa lingkungan kecuali pemanfaatan
penyimpanan dan/atau penyerapan karbon;
o. Pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan negara;
p. Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung, dan hutan
produksi;
q. Pelaksanaan pengolahan hasil hutan bukan kayu;
r. Pelaksanaan pengolahan hasil hutan kayu dengan kapasitas
produksi <6000 m³/tahun;
s. Pelaksanaan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan
Khusus (KHDTK) untuk kepentingan religi;
t. Pelaksanaan perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan
secara lestari Taman Hutan Raya (TAHURA) lintas Daerah
kabupaten/kota;
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-4
u. Pelaksanaan perlindungan tumbuhan dan satwa liar yang
tidak dilindungi dan/atau tidak masuk dalam lampiran
(Appendix) CITES.
v. Pelaksanaan pengelolaan kawasan bernilai ekosistem penting
dan daerah penyangga kawasan suaka alam dan kawasam
pelestarian alam;
w. Pelaksanaan penyuluhan kehutanan Provinsi:
- Pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan;
- Pelaksanaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)
lintas Daerah kabupaten/kota dan dalam daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi;
x. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait
dengan tugas dan fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten terdiri atas; Kepala Dinas, Sekretariat, dan 4
bidang yaitu, a) Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas, b)
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
Pencemaran, c) Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan,
dan d) Bidang Pengelolaan DAS, KSDAE dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Secara rinci susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten, seperti berikut:
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-6
Rincian tugas dan tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten adalah sebagai berikut,
Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Gubernur
dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di
lingkungan hidup dan kehutanan. Rincian tugas Kepala Dinas
adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup pengelolaan
lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi Banten.
b. Mengkoordinir dan merumuskan pengkajian dampak dan
penegakan hukum bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
c. Mengkoordinir pengendalian pencemaran lingkungan.
d. Merumuskan kebijakan operasional konservasi SDA dan
pengendalian kerusakan lingkungan.
e. Menetapkan rumusan kebijakan teknis komunikasi,
peningkatan SDM dan pemberdayaan masyarakat pengelola
lingkungan.
f. Mengembangkan program komunikasi, peningkatan sumber
daya manusia dan pemberdayaan masyarakat pengelola
lingkungan.
g. Menetapkan perizinan dibidang lingkungan hidup, yakni; izin
pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah
B3) skala Provinsi.
h. Mengkoordinasikan pembinaan dan pengendalian
pengelolaan lingkungan hidup dengan pemerintah,
pemerintah daerah kabupaten/kota.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-7
i. Mengkoordinasikan pembinaan dan pengendalian
pengelolaan lingkungan hidup dengan organisasi pemerintah
Provinsi.
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran
dan program.
k. Melakskanakan koordinasi, integasi, sinkronisasi, dan
simplikasi dalam pelaksanaan tugas.
l. Menyusun laporan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretaris
- Menyusun rencana operasional sekretariat.
- Menyiapkan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
- Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
- Menyusun rencana kerja kesekretariatan Dinas.
- Menyiapkan bahan kebijakan, pedoman, standarisasi,
pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan
serta evaluasi dan pelaporan.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-8
- Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, evaluasi dan
pelaporan.
- Menyiapkan bahan administrasi umum dan kepegawaian,
keuangan evaluasi dan pelaporan.
- Menyiapkan bahan program dan kegiatan administrasi umum
dan kepegawaian, keuangan serta evaluasi dan pelaporan.
- Menyiapkan bahan kegiatan kesekretariatan, perlengkapan,
kerumahtanggaan, perpustakaan, kehumasan dan
penyusunan program.
- Menyiapkan bahan kegiatan pengelolaan keuangan.
- Menyiapkan bahan administrasi kepeawaian Dinas.
- Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplikasi dalam pelaksanaan tugas.
- Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
- Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya.
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-9
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris
membawahkan:
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Kepala Sub Bagian Keuangan;
c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
pokok membantu sekretaris dalam melaksanakan penyiapan
administrasi surat menyurat, kearsipan, perlengkapan
rumahtangga, kepustakaan, kehumasan, administrai
kepegawaian dan pengelolaan inventaris barang dan aset Dinas;
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
rincian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana operasional sub bagian umum dan
kepegawaian.
b. Menyiapkan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
d. Menyusun rencana kerja sub bagian.
e. Melaksanakan administrasi ketatausahaan Dinas.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-10
f. Melaksanakan urusan rumah tangga Dinas.
g. Melaksanakan kegiatan kearsipan dan pengelolaan
kepustakaan.
h. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan barang Dinas.
i. Melaksanakan pengelolaan inventaris barang dan aset Dinas.
j. Melaksanakan pengelolaan kebersihan, ketertiban dan
keamanan kantor serta lingkungannya.
k. Melaksanakan fungsi kehumasan.
l. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan administrasi
kepegawaian lingkup Dinas.
m. Menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
n. Melaporkan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya.
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok
membantu sekretaris dalam melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana anggaran, pembukuan, verifikasi dan
perbendaharan Dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
mempunyai rincian tugas :
a. menyusun rencana kerja sub bagian;
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-11
b. melaksanakan penyiapan rencana anggaran kas kegiatan di
lingkungan Badan;
c. melaksanakan penyiapan bahan pembayaran dan pengeluaran
anggaran belanja Badan dari sumber APBD maupun APBN;
d. melaksanakan kegiatan perbendaharaan dalam rangka
pembiayaan kegiatan Badan sesuai anggaran yang telah
ditetapkan;
e. melaksanakan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan
yang berlaku;
f. melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran
keuangan;
g. melaksanakan administrasi pemungutan, pelaporan, dan
penyetoran pajak-pajak;
h. melaksanakan penyiapan data, perhitungan anggaran dan
belanja Badan;
i. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan Badan;
j. melaksanakan pengawasan administrasi kebendaharawanan
lingkup Badan;
k. menyusun laporan sesuai tugas dan fungsinya.
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam penyiapan
perumusan program dan kegiatan, evaluasi dan pelaporan.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-12
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
mempunyai rincinan tugas :
a. Menyusun rencana operasional sub bagian program, evaluasi
dan pelaporan.
b. Menyiapkan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
d. Menyusun rencana operasional sub bagian sub bagian
program, evaluasi dan pelaporan.
e. Menyelia dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
f. Mementau, mengevaluasi, dan menilai hasil kerja bawahan
dalam pelaksanaan tugas untuk pembinaan karier.
g. Mengkoordinasikan penyusunan konsep Rencana Strategis
(Renstra) Dinas.
h. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Dinas.
i. Mengkoordinasikan penyusunan laporan kinerja Dinas,
bahan rencana pembangunan jangka menenengah daerah
(RPJMD), Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah
(LPPD) dan Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban
Daerah (LKPD) Dinas.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-13
j. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Anggaran Belanja
Dinas yang bersumber dari APBD maupun APBN.
k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program
dan kegiatan dinas.
l. Melaksanakan fasilitasi program dan kegiatan dari
pemerintah pusat untuk Provinsi dan kabupaten/kota.
m. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi Dinas.
n. Melaporakan dan mengevaluasi hasil kegiatan, sesuai tugas
dan fungsinya.
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas
a. Merencanakan kegiatan operasional Bidang Penataan dan
Peningkatan kapasitas.
b. Menyelia dan memberikan petuntuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
d. Merencanakan bahan rumusan kebijaksanaan teknis dan
operasional Penataan dan Peningkatan Kapasitas.
e. Merencanakan bahan rencana program bidang Penataan dan
Peningkatan Kapasitas.
f. Menyusun bahan dan memfasilitasi rekomendasi teknis
pelayanan perizinan bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-14
g. Merencanakan pembinaan dan pengawasan erhadap
pemerintah kabupaten/kota yang menerbitkan izin
lingkungan bagi jenis dan usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi AMDAL dan UKL UPL dalam wilayah
Provinsi.
h. Merencanakan bahan pengelolaan dan tindak lanjut atas
laporan/pengaduan masyarakat dan hasil pengawasan
pengendalian akibat pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan dan atau degradasi hutan.
i. Merencanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas
pengelola lingkungan hidup dan kehutanan.
j. Merencanakan pembinaan dan pengembangan kapasitas
pengelola lingkungan hidup dan kehutanan.
k. Menyusun bahan dan memfasilitasi kebutuhan Diklat
(pendidikan dan pelatihan) dan penyuluhan.
l. Merencanakan bahan penilaian dan pemberian penghargaan.
m. Merencanakan pelaksanaan pemanatauan, analisis, evaluasi,
dan penyusunan laporan pelaksanaan bidang penataan dan
peningkatan kapasitas.
n. Merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan simplikasi dalam pelaksanaan tugas.
o. Melaporkan dan mengevaluasi kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya.
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-15
Kepala Bidang Penataan dan peningkatan kapasitas
membawahkan:
a. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengkajian Dampak
Lingkungan
b. Kepala Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan.
c. Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas
Kepala Seksi Perencanaan Pengkajian Dampak Lingkungan
a. Membantu kepala bidang penataan dan peningkatan kapasitas
dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
perencanaan dan kajian dampak lingkungan.
b. Menyusun rencana operasional seksi perencanaan dan kajian
dampak lingkungan.
c. Menyiapkan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
d. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
e. Inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam dan
lingkungan.
f. Merumuskan kebijakan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
g. Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP
dan RPJM.
h. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-16
i. Pengkajian dan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup.
j. Melaksanakan pengendalian pemanfaatan lingkungan hidup
berdasarkan daya dukung daya tampung.
k. Menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB dan
PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif pendanaan
lingkungan hidup).
l. Melaksanakan kajian sinkronisasi RPPLH Nasional,
Pulau/kepulauan dan Ekoregion.
m. Melaksanakan kajian Neraca Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup (NSDALH).
n. Melaksanakan poenyusunsn Status Lingkungan Hidup
Daerah (SLHD).
o. Melaksanakan penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup.
p. Melaksanakan sosialisasi kepada pemangku kepentingan
tentang RPPLH.
q. Melaksanakan penyusunan kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Provinsi.
r. Merencanakan pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan simplikasi dalam pelaksanaan tugas.
s. Memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
KLHS.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-17
t. Memfasilitasi pembinaan dan penyelenggaraan KLHS
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
u. Pemantauan dan evaluasi KLHS Provinsi dan
Kabupaten/Kota
v. Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup (AMDAL, UKL-UPL,
Izin Lingkungan, Audit Lingkungan Hidup, Analisis Resiko
Lingkungan Hidup).
w. Melaksanakan penilaian terhadap dokumen lingkungan
AMDAL dan pemereiksaan UKL UPL.
x. Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang
transparan (Komisi Penilai Amdal, tim pakar dan tim teknis).
y. Meaksanakan proses rekomendasi penerbitan izin lingkungan.
z. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
pemerintah kabupaten/kota yang menerbitkanizin lingkungan
bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
AMDAL dan UKL-UPL dalam wilayah Provinsi.
aa. Melaporkan dan mengevaluasi kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya.
bb. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-18
Kepala Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan
a. Membantu Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan bidang pengaduan dan penegakan hukum.
b. Menyiapkan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
d. Melaksanakan kajian teknis penanganan penaduan, pentaatan
dan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan yang
meliputi Sanksi Administratif, Sengketa/Perdata dan Pidana.
e. Melaksanakan kebijakan operasional penanganan pengaduan,
pentaatan dan penegakan hukum lingkungan dan kehutanan.
f. Melaksanakan program penanganan pengaduan, pentaatan
dan penegakan hukum lingkungan dan kehutanan.
g. Melaksanakan pemantauan, analisis, evaluasi dan
penyusunan laporan pelaksanaan penanganan pengaduan,
pentaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup.
h. Melaksanakan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan
atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan serta izin
perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-19
i. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan pusat dan
daerah dlam pengelolaan dan penanganan pengaduan,
pertaatan dan penegakan hukum lingkungan hidup dan
kehutanan.
j. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi terhadap
daerah dan kegiatan /usaha yang diduga/sudah melakukan
pencemaran dan atau kerusakan.
k. Membina petugas pengawas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Daerah.
l. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai tugas
dan fungsinya.
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas
a. Menyusun rencana operasional seksi peningkatan kapasitas;
b. Menyiapkan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
d. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat
hukum dat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan
hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-20
MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
e. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan
keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA), kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
f. Penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan
lokal atau pengetahuan tradidional dan hak MHA terkait
dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
g. Pelansanaan komunikasi dialogis dengan MHA.
h. Pembentukan panitia pengaakuan masyararakat hukum adat.
i. Penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait pengelolaan lingkungan
hidup dan kehutanan.
j. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait pengelolaan
lingkungan hidup dan kehutanan.
k. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan
dan pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait pengelolaan lingkungan
hidup dan kehutanan.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-21
l. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
m. Penyiapan model peningkatan kepasitas dan peningkatan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
n. Penyiapan Sarana dan Prasarana (sarpras) peningkatan
kapsitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait pengelolaan lingkungan
hidup dan kehutanan.
o. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh bidang
lingkungan hidup dan kehutanan.
p. Pengembangan kelembagaan kelompok masyarkat peduli
bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
q. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan
bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
r. Penyiapan sarpras diklat da penyuluhan bidang lingkungan
hidup dan kehutanan.
s. Pengembangan jenis penghargaan bidang lingkungan hidup
dan kehutanan.
t. Pengembangan jenis penghargaan bidang lingkungan hidup
dan kehutanan.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-22
u. Penyusunan kebijakan tatacara pemberian penghargaan
bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
v. Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan bidang
lingkungan hidup dan kehutanan.
w. Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten.
x. Dukungan program pemberian penghargaan tingkat nasional.
y. Melaporkan dan mengevaluasi kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya.
z. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian
Pencemaran
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
a. Menyusun rencana operasional seksi pengelolaan Sampah
dan Limbah B3;
b. Menyelia dan memberikan petuntuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-23
d. Menyiapkan dan mengkoordinasikan kebijakan pengelolaan
sampah di Provinsi;
e. Menyusun target pengurangan dan penanganan sampah dan
prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, penilaian,
penggunaan ulang pendauran ulang, pengolahan, dan
pemerosesan akhir sampah di TPA/TPST Regional;
g. Menyiapkan dan mengkoordinasikan penyediaan sarpras
pengolahan sampah;
h. Menyusun dan menyiapkan pengembangan teknologi
pengolahan sampah;
i. Menyusun dan menyiapkan kebijakan perizinan
pengumpulan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan,
perubahan dan pencabutan);
j. Menyiapkan bahan pertimbangan teknis perizinan bagi
pengumpul teknis perizinan bagi pengumpul limbah B3;
k. Menyiapkan bahan pertimbangan teknis perizinan
pengangkutan limbah B3 (Fasyankes) menggunakan alata
angkut roda 3 (tiga) dilakukan lintas kabupaten/Provinsi, kota
dalam wilayah;
l. Melaksanakan pemantauan dan pembinaan terhadap
pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, p enganggkutan
dan penimbunan limbah B3;
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-24
m. Menyiapkan dan mengkoordinasikan pengembanan teknologi
pengolahan limah B3;
n. Menyiapkan dan mengkoordinasikan pengembangan investasi
dalam usaha pengolahan limbah B3;
o. Melaporkan dan mengevaluasi kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya;
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
a. Menyusun rencana operasional seksi Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan;
b. Menyelia dan memberikan petuntuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
d. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non
instisusi;
e. Pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah serta
pesisir dan laut;
f. Penentuan baku mutu lingkungan;
g. Penentuan baku mutu sumber pencemar;
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-25
h. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan
pemberian peringantan akan pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup kepada masyarakat;
i. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar
institusi dan non institusi;
j. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi
dan non institusi;
k. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil
evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi;
l. Penentuan kriteria kerusakan lingkungan;
m. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
n. Melaporkan dan mengevaluasi kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
a. Menyusun rencana operasional seksi pemeliharaan
Lingkungan Hidup;
b. Menyelia dan memberikan petuntuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan, sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku.
c. Memantau, mengevaluasi dan menilai hasil kerja bawahan
dalam melaksanakan tugas untuk pembinaan karier.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-26
d. Pelaksanaan perlindungan sumberdaya alam;
e. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;
f. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam;
g. Pelaksanaan pencadangan sumberdaya alam pelaksanaan
upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
h. Pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi
GRK;
i. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
j. Penetapak kebijakan dan pelaksanaan konservasi;
k. Pemenfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan
keanekaragaman hayati;
l. Pemanfatauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati;
m. Penyelesaian konflik dalam pemanfaaan keanekaragaman
hayati; dan
n. Pengembangan sistem informasi dan p engelolaan database
keanekragaman hayati;
o. Melaporkan dan mengevaluasi kegiatan, sesuai tugas dan
fungsinya;
p. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan,
baik lisan maupun tertulis.
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-27
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan
Seksi Perencanaan dan Penatagunaan Hasil Hutan
a. Perencanaan kehutanan
b. Pemantapan kawasan hutan
Seksi Pemanfaatan Hutan dan Penatausahaan Hasil Hutan
a. terwujudnya kelompok pengelolaan usaha hutan rakyat
berbasis industri,
b. penatausahaan hasil hutan
Seksi Aneka Usaha dan Promosi Kehutanan
a. Pengembangan aneka usaha kehutanan
b. Pengembangan kawasan bambu terpadu
c. Promosi aneka usaha kehutanan
Bidang Pengelolaan DAS, Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Lahan
a. perencanaan pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Lahan
b. meningkatkan luas lahan yang terrehabilitasi
c. Meningkatkan fungsi dan daya dukung DAS
d. Meningkatkan luas ruang terbuka hijau (RTH)
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-28
e. Pembentukan dan pembinaan forum DAS
Seksi Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
a. Pembinaan masyarakat daerah penyangga kawasan
konservasi
b. Fasilitasi pembentukan lembaga konservasi
c. Pembinaan penangkar tumbuhan dan satwa liar
d. Pemulihan kawasan konservasi (luar kawasan hutan) yang
terdegradasi
e. Penyediaan data dan informasi kawasan konservasi dan
ekosistem esensial
f. Perencanaan Taman KEHATI Provinsi Banten
g. perencanaan pembentukan lembaga konservasi
Kepala Seksi Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Meningkatnya kapasitas SDM penyuluh kehutanan
b. Peningkatan peran serta dan usaha ekonomi produktif
masyarakat sekitar hutan
c. Melakukan fasilitasi terbentuknya dan berkembangnya
kelembagaan kelompok tani hutan, kader konserasi dan
kelompok pecinta alam
d. Menyediakan data dan informasi kelembagaan kelompok tani
hutan
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-29
2.2. Sumberdaya DLHK Provinsi Banten
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas,
professional, berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam
mengelola suatu organisasi atau lembaga agar dapat berjalan
secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan.
Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan sangat
ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusia yang ada dalam
menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.
Sumber Daya Manusia SKPD/OPD umumnya didasarkan pada
beban kerja (tupoksi) yang diberikan, dengan klasifikasi tenaga
PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan tenaga Non-PNS (kontrak).
Jumlah pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten sebanyak 176 orang dengan rincian jumlah
pegawai di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten sebagai berikut:
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai berdasarkan Jabatan Struktural di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No Golongan Jumlah (orang)
Keterangan
1 Esselon II 1 Kepala Dinas
2 Esselon III 9 Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Balai dan Kepala
UPTD
3 Esselon IV 27 Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian
4 Fungsional 27 Penyuluh
5 Fungsional Umum 107 Pelaksana/ASN
Jumlah 171
Sumber: DLHK Banten, 2017
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-30
Komposisi pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten berdasarkan jabatan dan golongan, disajikan
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan dan Golongan
di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No Jabatan Golongan
Jumlah IV III II I
1 Kepala Dinas 1 - - - 1
2 Sekretaris 1 - - - 1
3 Kepala Bidang 4 - - - 4
4 Kepala Balai / UPT 4 - - - 4
6 Kepala Sub Bagian 1 6 - - 7
7 Kepala Seksi 9 11 - - 20
8 Penyuluh 9 18 - - 27
9 Pelaksana/ASN 2 62 41 2 107
Jumlah 31 97 41 2 171
Sumber: DLHK Banten, 2017
Berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan jabatan dan golongan,
diperoleh bahwa total Golongan IV sebanyak 31 orang (18,13%),
Golongan III sebanyak 97 orang (56,72%), Golongan II sebanyak
41 orang (23,98%) dan Golongan I sebanyak 2 orang (1,17%).
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana menjadi sangat penting untuk menunjang
kinerja pegawai didalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sarana dan prasarana tersebut secara garis besar dibagi menjadi 2
(dua) kelompok yakni; barang bergerak dan barang tidak
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-31
bergerak. Berikut adalah rincian sarana dan prasarana Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten.
Tabel 2.3.Sarana dan Prasarana
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No Sarana Prasarana Jumlah
(unit)
Keterangan
Baik Rusak
A Barang Bergerak
1 Roda Empat 42 33 9
2 Roda Dua 59 45 14
3 Roda Tiga 5 5 -
B Barang Tidak Bergerak
1 Gedung Persemaian 3 3 -
2 Laboratorium 3 3 -
3 Gedung Pertemuan Petani - - -
4 Gedung Kantor Dinas 3 3 -
5 Meja Kerja 791 457 334
6 Kursi Kantor 1173 645 528
7 Komputer 64 54 10
8 Mesin Ketik 8 8 -
9 Peralatan Laboratorium 322 167 155
10 Peralatan Gambar 2 2 -
11 Barang lainnya 3395 1755 1640
Sumber: DLHK Banten, 2017
Sarana dan prasarana Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi Banten, berdasarkan kategori aset dan nilainya
diestimasi mencapai 50,7 milyar dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.4. Jenis Aset dan Nilai Barang
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
No Barang/Aset Nilai Barang Keterangan
1 Tanah (KIB-A) 1.077.200.000
2 Perlengkapan dan Mesin (KIB-B)
45.449.888.310 Kendaraan, Meja, Kursi, AC, PC, Printer,
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-32
No Barang/Aset Nilai Barang Keterangan
Laptop
3 Bangunan dan
Gedung (KIB-C)
36.133.649.840 Gedung Kantor,
Kantin, Kanopi Parkir, Toilet, Tempat Wudhu,
Kanopi Musholah
4 Jalan Irigasi dan
Jaringan (KIB-D)
2.316.835.450 IPAL, Instalasi LAN
5 Aset Tetap Lainnya
(KIB-E)
34.595.600 Maket Gunung
Krakatau dan Badak
Bercula
6 Konstruksi dalam pengerjaan (KIB-F
2.880.773.000 Alat Pemantau Kualitas Udara
Total 87.892.942.200
Sumber: DLHK Banten, 2017
Berdasarkan jenis dan nilai aset/barang yang dimiliki oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten hingga tahun
2017 adalah sebanyak 50,7 milyar dengan persentase tertinggi
adalah jenis perlengkapan dan mesin yakni 27,9 milyar (55,05%)
atau lebih dari setengah nilai total aset. Sedangka persentase
terendah adalah aset tetap lainnya/maket yakni 14,8 juta (0,03%)
dari nilai total aset. Lebih rinci sebagai berikut:
2. Gambaran Umum DLHK Provinsi Banten
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 2-33
Gambar 3. Gambaran Persentase Nilai Aset/Barang di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-2
Kebijakan
DLHK Provinsi Banten
3.1. Visi dan Misi
Visi adalah pandangan atau wawasan jauh ke depan, merupakan
arah kemana dan bagaimana suatu organisasi dalam
mewujudkan tahapan pencapaian tujuan secara konsisten,
antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu
organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa
dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus
dilaksanakan. Sementara itu, menurut Undang-undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Berdasarkan pada capaian hasil pembangunan selama 5 (lima)
tahun pada Renstra terdahulu yang kondisinya tergambar saat ini
(existing), baik itu berupa potensi maupun permasalahan yang
3
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-3
semuanya perlu dikelola dengan baik, melalui konsep
pembangunan yang jelas dan terarah serta agenda dan prioritas
pembangunan nasional, maka Pemerintah Provinsi Banten perlu
menetapkan Visi dan Misi Pembangunan Daerah 2012 – 2017.
Visi dan Misi Pembangunan Daerah tersebut selain merupakan
penjabaran dari Visi Misi Gubernur Terpilih 2012 – 2017 dan
mengacu pada agenda dan prioritas pembangunan nasional, juga
merupakan Komitmen Pemerintah Provinsi Banten di dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten. Kesejahteraan
masyarakat merupakan harapan dan aspirasi serta keinginan
luhur masyarakat Banten yang tercermin dalam Visi dan Misi
Pembangunan Provinsi Banten 2012 – 2017, juga merupakan
bagian dari rangkaian pembangunan jangka panjang daerah.
Dalam RPJMD periode 2012-2017, Visi Pembangunan Provinsi
Banten adalah : “Bersatu Mewujudkan Banten Sejahtera
Berlandaskan Iman dan Taqwa”, Sehingga diharapkan seluruh
stakeholder di Provinsi Banten secara bersama-sama
mengoptimalkan seluruh kapasitas dan potensi yang dimilikinya
untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat
Banten menjadi lebih sejahtera.
Pada Visi Provinsi Banten 2012 – 2017 terdapat 3 (tiga)
kata/kalimat kunci yaitu Bersatu, Sejahtera dan Iman dan Taqwa.
Kata “Bersatu” adalah merupakan tekad, sikap, dan komitmen
seluruh masyarakat Banten untuk bersatu menyamakan persepsi,
gerak langkah yang seiring sejalan sinergis membangun
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-4
kebersamaan dalam membangun Banten serta proaktif
memajukan bangsa dan negara dalam kerangka persatuan dan
kesatuan NKRI, Kata “Sejahtera” merupakan refleksi dari
berkurangnya masyarakat miskin dan tingkat pengangguran,
meningkatnya perekonomian dan daya beli masyarakat,
meningkatnya taraf pendidikan dan kesehatan serta terwujudnya
kebanggaan jati diri masyarakat Banten. “Iman dan Taqwa”
merupakan persyaratan mutlak untuk dapat terwujudnya
kehidupan agamis, serta untuk menjadikan masyarakat yang
saleh dan taat pada tuntunan ajaran agama yang diyakini.
Keberhasilan pembangunan tidak akan membawa kemaslahatan
bila tidak dilandasi keimanan dan ketaqwaan.
Sementara itu, Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
Instansi Pemerintah sebagai penjabaran dan upaya mewujudkan
visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan
seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan
peran instansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Misi suatu instansi harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki
oleh instansi pemerintah. Sedangkan menurut Undang-undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), Misi adalah rumusan umum
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi.
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-5
Sesuai dengan harapan terwujudnya “Bersatu Mewujudkan
Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”, maka
ditetapkan “Misi Pembangunan Provinsi Banten 2012 – 2017”
sebagai upaya dalam mewujudkan visi seperti tercantum pada
Dokumen RPJMD Provinsi Banten 2012 – 2017, sebagai berikut:
1. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah
Mendukung Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan
Lingkungan, ditujukan untuk konektivitas pengembangan
wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Banten serta meningkatkan layanan
dasar masyarakat dan peningkatan daya saing daerah dengan
prinsip pembangunan berkelanjutan;
2. Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat; ditujukan untuk meningkatkan
kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah
dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
3. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Religius,
Cerdas dan Berdaya Saing dalam Kerangka Penguatan NKRI
ditujukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
sehat, cerdas, agamis dan berdaya saing;
4. Penguatan Semangat Kebersamaan Antar-Pelaku
Pembangunan dan Sinergitas Pemerintah Pusat, Provinsi dan
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-6
Kabupaten/Kota yang Selaras, Serasi dan Seimbang
ditujukan untuk mewujudkan Banten rukun damai,
membangun kebersamaan yang sinergis antara pusat-daerah,
beserta stakeholders dalam menjalankan peran dan fungsinya
masing-masing secara terintergrasi membangun Banten;
5. Peningkatan Mutu dan Kinerja Pemerintahan Daerah yang
Berwibawa Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan
Bersih ditujukan untuk meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien,
dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.
3.2. Strategi dan Arah Kebijakan
Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yaitu menyelenggarakan urusan lingkungan hidup
dan kehutanan maka dengan mengacu pada Misi Pertama:
Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Mendukung
Pengembangan Wilayah/Kawasan Berwawasan Lingkungan,
ditujukan untuk konektivitas pengembangan wilayah/kawasan
guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Banten
serta meningkatkan layanan dasar masyarakat dan peningkatan
daya saing daerah dengan prinsip pembangunan berkelanjutan;
Misi Kedua: Pemantapan Iklim Investasi yang Kondusif untuk
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat; ditujukan untuk meningkatkan
kualitas pertumbuhan dan pemerataan perekonomian daerah
dalam rangka mempercepat peningkatan kesejahteraan
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-7
masyarakat; dan Misi Kelima : Peningkatan Mutu dan Kinerja
Pemerintahan Daerah yang Berwibawa Menuju Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan Bersih ditujukan untuk
meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik.
Strategi dan arah kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
dari setiap misi di rumuskan sebagai berikut :
Misi ke-1
1. Meningkatkan pengendalian pencemaran air dan udara dari
industri dan domestik
2. Meningkatkan mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim
3. Meningkatkan peranserta masyarakat desa hutan dalam
pengamanan kawasan hutan melalui upaya rehabilitasi dan
konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Misi ke-2
1. Rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup melalui gerakan rehabilitasi lahan kritis (GRLK)
2. Meningkatnya pengelolaan kawasan lindung
3. Meningkatkan produksi, produktivitas dan kualitas produk
kehutanan, penyuluhan, dan pengembangan benih/bibit
unggul.
4. Meningkatkan nilai tambah, sarana serta pengolahan hasil
kehutanan
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-8
5. Meningkatkan pengembangan usaha pemasaran,sarana
pemasaran dan margin pemasaran dari hasil kehutanan.
Misi ke-5
1. Meningkatkan kinerja, disiplin dan profesionalitas aparatur,
pelayanan administrasi kepegawaian skala dinas.
2. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung
pelayanan kepada masyarakat
3. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana
operasional SKPD
3.3. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan
ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis.
Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi.
Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten akan mengetahui hal-hal
yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun
ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki serta faktor kondisi lingkungan yang
mempengaruhinya.
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-9
Tabel 3.1. Tujuan dan Sasaran Strategis DLHK Provinsi Banten
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target
Meningkatkan
pengendalian
pencemaran air dan
udara dari industri dan
domestik serta adaptasi
perubahan iklim
Berkurangnya tingkat
pencemaran, kerusakan
lingkungan dan resiko
bencana
Persentase kualitas air
yang terpantau dan
terinformasikan menurut
SPM
20%
Persentase kualitas udara
yang terpantau dan
terinformasikan menurut
SPM
20 %
Rasio tindak lanjut
terhadap jumlah
pengaduan masyarakat
akibat dugaan
pencemaran atau
kerusakan lingkungan
hidup
20%
Meningkatkan
rehabilitasi dan
konservasi sumberdaya
alam dan lingkungan
hidup.
Meningkatnya fungsi
kawasan lindung
Luas area rehabilitasi
hutan dan lahan
8.000 ha
Prosentase peningkatan
fungsi hutan dan
kawasan lindung
20%
Meningkatkan
produksi, produktivitas
dan kualitas produk
kehutanan,
penyuluhan, dan
pengembangan
benih/bibit unggul.
Meningkatnya
Produksi dan
Produktivitas tanaman
kehutanan
Cakupan ketersediaan
sumber benih tanaman
perkebunan (kehutanan)
3 unit
Cakupan ketersediaan
benih tanaman
perkebunan (kehutanan)
yang berkualitas
107.000
batang
Meningkatkan nilai
tambah,
pengembangan usaha
pemasaran,sarana
pemasaran dan margin
pemasaran dari hasil
kehutanan.
Meningkatnya daya
saing dan pemasaran
produk kehutanan
Tingkat perkembangan
jumlah aneka usaha
kehutanan dan
perkebunan
6 unit
Cakupan tingkat
kemantapan tata usaha
dan pembinaan industri
kehutanan dan
perkebunan sehingga
dapat terus berproduksi
250
industri
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-10
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target
Meningkatkan
peranserta masyarakat
desa hutan dalam
pengamanan kawasan
hutan dan pengelolaan
kawasan lindung
Program Peningkatan
Daya Dukung Sumber
Daya Hutan dan
Lahan
Cakupan pengendalian
penggunaan kawasan
hutan
6 unit
Peningkatan jumlah
kelompok pemberdayaan
masyarakat sekitar
kawasan
10
kelompok
Mewujudkan
kelembagaan dan
ketatalaksanaan
pemerintah daerah
serta pengelolaan
keuangan dan aset
daerah yang akuntabel
dan berbasis teknologi
informasi
Meningkatnya kualitas
dan kapasitas
kelembagaan dan
aparatur
Rasio ketersediaan
dokumen perencanaan,
evaluasi dan pelaporan
100%
Rasio ketersediaan
penatausahaan
pengendalian dan
evaluasi laporan
keuangan
100%
Meningkatkan
pengawasan,
akuntabilitas kinerja
dan disiplin aparatur
yang berbasis
kompetensi
Meningkatnya
pemeliharaan Sarana,
Prasarana Perkantoran
dan Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Rasio Penyediaan Barang
dan Jasa Adm.
Perkantoran serta
Pelayanan Tata Usaha
Kerumahtanggaan
100%
Rasio Penyelenggaraan
Rapat Koordinasi dan
Konsultasi di dalam dan
ke Luar Daerah
100%
Rasio Pembangunan,
Pengadaan,
Pemeliharaan dan
Rehabilitasi Prasarana
dan Sarana Aparatur
100%
Rasio pembinaan dan
peningkatan pelayanan,
tata usaha dan
administrasi kepegawaian
100%
Meningkatkan
pelayanan data dan
informasi publik yang
dapat diakses dengan
mudah dan cepat oleh
seluruh lapisan
masyarakat
Meningkatnya
pelayanan data dan
informasi publik yang
dapat diakses dengan
mudah dan cepat oleh
seluruh lapisan
masyarakat
Ketersediaan Data dan
Informasi pembangunan
100%
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-11
3.4. Program dan Indikasi Kegiatan
Menjabarkan Visi, Misi, Sasaran dan Arah Kebijakan
Pembangunan dalam menjawab isu dan permasalahan
pembangunan, serta berangkat dari Aspek Pembangunan Daerah
2012-2017 yang juga sebagaimana tertuang dalam RPJMD
Tahun 2012-2017, maka selanjutnya dijabarkan operasionalisasi
dari upaya-upaya yang telah dirumuskan di atas dalam bentuk
program pembangunan beserta indikasi kegiatan yang akan
dilaksanakan selama periode 2012-2017.
Berdasarkan Renstra Badan Lingkungan Hidup Daerah dan
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Provinsi Banten Tahun 2012 –
2017, pada tahun 2017 DLHK Provinsi Banten melaksanakan 1
(satu) urusan wajib lingkungan hidup, 1 (satu) urusan kehutanan
dan 1 (satu) urusan pemerintah fungsi penunjang, 8 (delapan)
Program dan 49 (empat puluh sembilan) Indikasi Kegiatan yang
akan di laksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten tahun 2017.
Adapun program yang diarahkan pada tahun 2017adalah sebagai
berikut :
1. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
2. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-12
3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
4. Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
5. Program Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan
dan Lahan
6. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah
Daerah
7. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
8. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Sedangkan capaian program sesuai RPJMD 2012-2017 adalah
sebagai berikut :
1. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Capaian program :
a. Persentase kualitas air yang terpantau dan terinformasikan
menurut SPM (20%).
b. Persentase kualitas udara yang terpantau dan
terinformasikan menurut SPM (20%).
c. Rasio tindak lanjut terhadap jumlah pengaduan
masyarakat akibat dugaan pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup (20%).
2. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
Capaian program :
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-13
a. Luas area rehabilitasi hutan dan lahan (8.000 ha)
b. Persentase peningkatan fungsi hutan dan kawasan lindung
(20%)
3. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Capaian program :
a. Cakupan peningkatan upaya-upaya rehabilitasi,
diversifikasi, intensifikasi dan peremajaan tanaman
perkebunan (500 ha)
b. Cakupan ketersediaan sumber benih tanaman perkebunan
(3 unit)
c. Jumlah unit usaha perkebunan terpadu (agrowisata) (1
unit)
d. cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
pembangunan perkebunan (3 unit)
e. Cakupan ketersediaan benih tanaman perkebunnan yang
berkualitas (107.000 batang)
4. Program Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Capaian program:
a. Tingkat perkembangan jumlah aneka usaha kehutanan
dan perkebunan (6 unit)
b. Cakupan tingkat kemantapan tata usaha dan pembinaan
industri kehutanan dan perkebunan sehingga sehingga
dapat terus berproduksi (250)
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-14
5. Program Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan
dan Lahan
Capaian program:
a. Cakupan pengendalian penggunaan kawasan hutan (6
unit)
b. Peningkatan jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat
sekitar kawasan (10 kelompok)
6. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah
Daerah
Capaian program:
a. Rasio ketersediaan dokumen Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan (100%)
b. Rasio ketersediaan dokumen Penatausahaan,
Pengendalian dan Evaluasi Laporan Keuangan (100%)
7. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
Capaian program:
Ketersediaan Data dan Informasi Pembangunan (1 paket)
8. Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan
Kapasitas Aparatur
Capaian program:
a. Rasio Penyediaan Barang dan Jasa Adm. Perkantoran
serta Pelayanan Tata Usaha Kerumahtanggaan (100%)
b. Rasio Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi
di dalam dan ke Luar Daerah (100%)
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-15
c. Capaian Program : Rasio Pembangunan, Pengadaan,
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Prasarana dan Sarana
Aparatur (100%)
d. Capaian Program : Rasio pembinaan dan peningkatan
pelayanan, tata usaha dan administrasi kepegawaian
(100%)
Kegiatan – kegiatan yang mendukung tercapaiannya program
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
4. Pengadaan sarana dan prasarana kantor
5. Pengadaan Perangkat Alat Pemantau Kualitas Udara
(Kewajiban TA 2016)
6. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
7. Peningkatan Kapasitas Aparatur
8. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
9. Penyediaan barang dan jasa perkantoran pada UPT
Laboratorium
10. Pengadaan sarana dan prasarana pada UPT laboratorium
11. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada UPT
Laboratorium
12. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar Daerah
pada UPT Laboratorium
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-16
13. Pengadaan sarana dan prasarana pada Balai Pengelolaan
Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon (BPHW-
PSC)
14. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
(BPHW-PSC)
15. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon
(BPHW-PSC)
16. Pengadaan sarana dan prasarana pada Balai Pengelolaan
Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (BPHW-LT)
17. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (BPHW-
LT).
18. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (BPHW-
LT)
19. Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (BPHW-
LT).
20. Pengadaan sarana dan prasarana pada Balai Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Kehutanan (BPPTK).
21. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan (BPPTK)
22. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan (BPPTK)
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-17
23. Pengadaan sarana dan prasarana pada Balai Pengelolaan
Taman Hutan Raya (BP-TAHURA).
24. Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada Balai
Pengelolaan Taman Hutan Raya (BP-TAHURA).
25. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengelolaan Taman Hutan Raya (BP-TAHURA).
26. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan
27. Peningkatan Perencanaan dan Pengkajian Dampak
Lingkungan Hidup
28. Peningkatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan Hukum
Lingkungan
29. Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
30. Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3
31. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
32. Peningkatan Jaminan Mutu Laboratorium Lingkungan
33. Pengujian dan Analisis Laboratorium Lingkungan
34. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial
35. Perlindungan dan Rehabilitasi Tahura
36. Pengembangan dan Pemanfaatan Tahura
37. Peningkatan Pemeliharaan Lingkungan Hidup
38. Pengembangan SDM Penyuluh dan SDM Pelaku Utama
39. Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak
40. Pengelolaan Hutan Wilayah Serang dan Cilegon
41. Pengembangan Benih Unggul Bermutu
42. Peningkatan Proteksi Pengawasan Peredaran Benih Tanaman
43. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan
3. Kebijakan OPD (DLHK Provinsi Banten)
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 3-18
44. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan
45. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan
46. Pengawasan Peredaran Hasil Hutan
47. Pembinaan Pengujian Hasil Hutan
48. Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Hutan
49. Perlindungan dan Pengamanan Hutan
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-2
Laporan
Pengelolaan Keuangan
4.1. Rencana dan Realisasi Anggaran
Dukungan anggaran kegiatan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Sebelum Perubahan (APBD MURNI) dari 8
(delapan) Program dan 42 (empat puluh dua) kegiatan adalah
Rp. 73.350.751.250,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp.
33.031.000.000,- dan Belanja Langsung Rp. 40.319.751.250,-.
Dalam APBD Perubahan dari 8 (delapan) program, 49 (empat
puluh sembilan) kegiatan, total anggaran adalah Rp
78.798.394.750,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp.
30.520.000.000,- dan Belanja Langsung Rp. 48.278.394.750,-
Rincian Kegiatan dan alokasi anggaran sebelum perubahan dan
setelah perubahan adalah sebagai berikut :
4
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-3
Tabel 4.1. Anggaran DLHK Provinsi Banten Tahun 2017
No. Program dan Kegiatan Anggaran
Ket. APBD Murni APBD Perubahan
(1) (2) (3) (4) (5)
I. BELANJA TIDAK LANGSUNG 33,031,000,000 30,520,000,000
Belanja Pegawai
33,031,000,000 30,520,000,000
II. BELANJA LANGSUNG
40,319,751,250 48,278,394,750
A. Program Peningkatan Kualitas Tata
Kelola Pemerintah Daerah
1. Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
464,000,000 132,000,000
2. Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
1,000,000,000 565,000,000
B. Peningkatan sarana, prasarana
perkantoran dan kapasitas aparatur
3. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran
5,397,000,000 5,767,000,000
4. Pengadaan sarana dan prasarana
kantor
4,668,700,000 4,586,800,000
5. Pengadaan Perangkat Alat Pemantau
Kualitas Udara (Kewajiban TA
2016)
- 2,880,773,000
6. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor
2,650,140,000 3,242,840,000
7. Peningkatan Kapasitas Aparatur
600,000,000 600,000,000
8. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
dan Keluar Daerah
2,000,000,000 2,000,000,000
9. Penyediaan barang dan jasa
perkantoran pada UPT Lab
600,000,000 600,000,000
10. Pengadaan sarana dan prasarana
pada UPT laboratorium
325,000,000 622,241,250
11. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada UPT Lab
150,000,000 252,900,000
12. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
dan Keluar Daerah pada UPT
250,000,000 300,000,000
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-4
No. Program dan Kegiatan Anggaran
Ket. APBD Murni APBD Perubahan
(1) (2) (3) (4) (5)
Laboratorium
13. Pengadaan sarana dan prasarana
pada BPPHH
250,000,000 -
14. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada BPPHH
300,000,000 -
15. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPPHH
894,000,000 -
16. Pengadaan sarana dan prasarana
pada BPHW-PSC
- 340,000,000
17. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada BPHW-PSC
- 208.000.000
18. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPHW-PSC
- 573,400,000
19. Pengadaan sarana dan prasarana
pada BPHW-LT
- 378,000,000
20. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada BPHW-LT
- 200,000,000
21. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPHW-LT
- 317,200,000
22. Rapat Koordinasi Kedalam dan
Keluar Daerah pada BPHW LT
- 100,000,000
23. Pengadaan sarana dan prasarana
pada BPPTK
500,000,000 500,000,000
24. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada BPPTK
450,000,000 450,000,000
25. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPPTK
1,050,000,000 876,654,250
26. Pengadaan sarana dan prasarana
pada BP-TAHURA
150,000,000 150,000,000
27. Pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor pada BP-TAHURA
202,000,000 202,000,000
28. Penyediaan Barang dan Jasa 498,000,000 498,000,000
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-5
No. Program dan Kegiatan Anggaran
Ket. APBD Murni APBD Perubahan
(1) (2) (3) (4) (5)
Perkantoran pada BP-TAHURA
C. Program Penyediaan Data
Pembangunan Daerah
-
29. Penyediaan Data Pembangunan
500,000,000 400,000,000
D. Program Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Hidup
30. Peningkatan Perencanaan dan
Pengkajian Dampak Lingkungan
Hidup
1,500,000,000 1,500,000,000
31. Peningkatan Pelayanan Pengaduan dan
Penegakan Hukum Lingkungan
790,000,000 790,000,000
32. Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup
1,300,000,000 1,300,000,000
33. Peningkatan Pengelolaan Sampah dan
Limbah B3
730,000,000 635,590,000
34. Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
1,800,000,000 1,768,200,000
35. Peningkatan Jaminan Mutu
Laboratorium Lingkungan
650,000,000 650,000,000
36. Pengujian dan Analisis Laboratorium
Lingkungan
975,000,000 975,000,000
E. Program Rehabilitasi dan
Konservasi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
37. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial
2,075,863,750 3,825,863,750
38. Perlindungan dan Rehabilitasi
Tahura
250,000,000 250,000,000
39. Pengembangan dan Pemanfaatan
Tahura
250,000,000 250,000,000
40. Peningkatan Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
1,600,000,000 1,600,000,000
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-6
No. Program dan Kegiatan Anggaran
Ket. APBD Murni APBD Perubahan
(1) (2) (3) (4) (5)
41. Pengembangan SDM Penyuluh dan
SDM Pelaku Utama
500,000,000 1,175,885,000
42. Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak
- 750,000,000
43. Pengelolaan Hutan Wilayah Serang
dan Cilegon
- 900,000,000
F. Program Peningkatan Produksi,
Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan
Perkebunan
44. Pengembangan Benih Unggul
Bermutu
1,306,047,500 1,306,047,500
45. Peningkatan Proteksi Pengawasan
Peredaran Benih Tanaman
500,000,000 500,000,000
G. Program Peningkatan Daya Saing
dan Pemasaran Produk Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan
Perkebunan
46. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil
Hutan
476,000,000 564,000,000
47. Pengembangan Aneka Usaha
Kehutanan
476,000,000 453,000,000
48. Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Hutan
476,000,000 476,000,000
49. Pengawasan Peredaran Hasil Hutan
400,000,000 400,000,000
50. Pembinaan Pengujian Hasil Hutan
450,000,000 450,000,000
H. Program Peningkatan Daya
Dukung Sumber Daya Hutan dan
Lahan
51. Pengembangan dan Pemantapan
Kawasan Hutan
452,000,000 552,000,000
52. Perlindungan dan Pengamanan
Hutan
464,000,000 464,000,000
Jumlah 73,350,751,250 78,798,394,750
Sumber : DPPA DLHK Provinsi Banten, 2017
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-7
Realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran, yaitu
tanggal 31 Desember 2017, anggaran Belanja Rp. 78,798,394,750
dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 29,753,331,052 dan
Belanja Langsung Rp. 44,843,800,250. Total Realisasi keuangan
Rp. 74,597,331,302 atau 94.67 % serta realisasi fisik sebesar
99.96%. Realisasi keuangan Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Banten tahun anggaran 2017 selengkapnya
dapat di lihat pada tabel berikut,
Tabel 4.2. Realisasi Anggaran DLHK Provinsi Banten Tahun 2017
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Anggaran
Rp Rp. % (1) (2) (4) (5)
I. BELANJA TIDAK
LANGSUNG
30,520,000,000 29,753,331,052
97.49 766,668,948
Belanja Pegawai
30,520,000,000 29,753,331,052
97.49 766,668,948
II. BELANJA LANGSUNG
48,278,394,750 44,843,800,250 92.89 3,434,594,500
A. Program Peningkatan
Kualitas Tata Kelola
Pemerintah Daerah
1. Penyusunan Laporan
Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset
132,000,000 80,105,950
60.69 51,894,050
2. Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
565,000,000 483,180,000 85.52 81,820,000
B. Program Peningkatan
sarana, prasarana
perkantoran dan kapasitas
aparatur
3. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran
5,767,000,000 5,023,128,831 87.10 743,871,169
4. Pengadaan sarana dan
prasarana kantor
4,586,800,000 4,158,385,960 90.66 428,414,040
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-8
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Anggaran
Rp Rp. % (1) (2) (4) (5)
5. Pengadaan Perangkat Alat
Pemantau Kualitas Udara
(Kewajiban TA 2016)
2,880,773,000 2,728,763,000 94.72 152,010,000
6. Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor
3,242,840,000 3,087,471,010 95.21 155,368,990
7. Peningkatan Kapasitas
Aparatur
600,000,000 519,438,000 86.57 80,562,000
8. Koordinasi dan Konsultasi
ke Dalam dan Keluar
Daerah
2,000,000,000 1,994,797,574 99.74 5,202,426
9. Penyediaan barang dan jasa
perkantoran pada UPT Lab
600,000,000 557,645,012 92.94 42,354,988
10. Pengadaan sarana dan
prasarana pada UPT
laboratorium
622,241,250 573,193,000 92.12 49,048,250
11. Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor pada UPT
Lab
252,900,000 242,528,000 95.90 10,372,000
12. Koordinasi dan Konsultasi
ke Dalam dan Keluar
Daerah pada UPT
Laboratorium
300,000,000 284,241,304 94.75 15,758,696
13. Pengadaan sarana dan
prasarana pada BPHW-PSC
340,000,000 322,603,000 94.88 17,397,000
14. Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor pada
BPHW-PSC
208.000.000 199,142,000 95.74 8,858,000
15. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPHW-
PSC
573,400,000 560,089,000 97.68 13,311,000
16. Pengadaan sarana dan
prasarana pada BPHW-LT
378,000,000 366,900,000 97.06 11,100,000
17. Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor pada
BPHW-LT
200,000,000 123,568,200 61.78 76,431,800
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-9
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Anggaran
Rp Rp. % (1) (2) (4) (5)
18. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPHW-
LT
317,200,000 268,715,000 84.71 48,485,000
19. Rapat Koordinasi Kedalam
dan Keluar Daerah pada
BPHW LT
100,000,000 83,000,000 83.00 17,000,000
20. Pengadaan sarana dan
prasarana pada BPPTK
500,000,000 488,066,000 97.61 11,934,000
21. Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor pada
BPPTK
450,000,000 436,082,820 96.91 13,917,180
22. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BPPTK
876,654,250 769,438,091 87.77 107,216,159
23. Pengadaan sarana dan
prasarana pada BP-
TAHURA
150,000,000 140,967,000 93.98 9,033,000
24. Pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor pada BP-
TAHURA
202,000,000 172,796,500 85.54 29,203,500
25. Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran pada BP-
TAHURA
498,000,000 476,374,850 95.66 21,625,150
C. Program Penyediaan Data
Pembangunan Daerah
26. Penyediaan Data
Pembangunan
400,000,000 311,840,000 77.96 88,160,000
D. Program Pengendalian
Pencemaran Lingkungan
Hidup
27. Peningkatan Perencanaan dan
Pengkajian Dampak
Lingkungan Hidup
1,500,000,000 1,477,950,100 98.53 22,049,900
28. Peningkatan Pelayanan
Pengaduan dan Penegakan
Hukum Lingkungan
790,000,000 761,901,600 96.44 28,098,400
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-10
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Anggaran
Rp Rp. % (1) (2) (4) (5)
29. Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup
1,300,000,000 1,222,809,700 94.06 77,190,300
30. Peningkatan Pengelolaan
Sampah dan Limbah B3
635,590,000 600,835,000 94.53 34,755,000
31. Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
1,768,200,000 1,731,107,000 97.90 37,093,000
32. Peningkatan Jaminan Mutu
Laboratorium Lingkungan
650,000,000 476,895,600 73.37 173,104,400
33. Pengujian dan Analisis
Laboratorium Lingkungan
975,000,000 900,340,898 92.34 74,659,102
E. Program Rehabilitasi dan
Konservasi Sumberdaya
Alam dan Lingkungan
Hidup
34. Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial
3,825,863,750 3,708,300,000 96.93 117,563,750
35. Perlindungan dan
Rehabilitasi Tahura
250,000,000 250,000,000 100,00 -
36. Pengembangan dan
Pemanfaatan Tahura
250,000,000 248,907,000 99.56 1,093,000
37. Peningkatan Pemeliharaan
Lingkungan Hidup
1,600,000,000 1,468,716,000 91.79 131,284,000
38. Pengembangan SDM
Penyuluh dan SDM Pelaku
Utama
1,175,885,000 1,122,252,500 95.44 53,632,500
39. Pengelolaan Hutan Wilayah
Lebak
750,000,000 741,275,000 98.84 8,725,000
40. Pengelolaan Hutan Wilayah
Serang dan Cilegon
900,000,000 772,450,000 85.83 127,550,000
F. Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas
Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan Perkebunan
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-11
No Program/Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa Anggaran
Rp Rp. % (1) (2) (4) (5)
41. Pengembangan Benih
Unggul Bermutu
1,306,047,500 1,256,916,500 96.24 49,131,000
42. Peningkatan Proteksi
Pengawasan Peredaran
Benih Tanaman
500,000,000 448,729,150 89.75 51,270,850
G. Program Peningkatan Daya
Saing dan Pemasaran
Produk Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan
Perkebunan
43. Pengelolaan dan
Pemanfaatan Hasil Hutan
564,000,000 536,660,000 95.15 27,340,000
44. Pengembangan Aneka
Usaha Kehutanan
453,000,000 436,751,100 96.41 16,248,900
45. Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Hutan
476,000,000 417,310,500 87.67 58,689,500
46. Pengawasan Peredaran
Hasil Hutan
400,000,000 393,110,000 98.28 6,890,000
47. Pembinaan Pengujian Hasil
Hutan
450,000,000 446,430,000 99.21 3,570,000
H. Program Peningkatan Daya
Dukung Sumber Daya
Hutan dan Lahan
48. Pengembangan dan
Pemantapan Kawasan
Hutan
552,000,000 533,366,000 96.62 18,634,000
49. Perlindungan dan
Pengamanan Hutan
464,000,000 438,146,500 94.43 25,853,500
Jumlah 78,798,394,750 74,597,331,302 94.67 4,201,063,448
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Sub Bagian Keuangan,
Sekretariat DLHK Provinsi Banten, 2017
4. Laporan Pengelolaan Keuangan
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 4-12
4.2. Permasalahan dan Solusi
4.2.1. Permasalahan
Dalam pencapaian target yang telah ditetapkan tentunya terdapat
kendala dan hambatan yang harus dihadapi oleh setiap OPD
(Organisasi Perangkat Daerah), seperti yang dialami oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam merealisasikan
anggaran dari masing-masing kegiatan sehingga masih terdapat
kegiatan yang mengalami sedikit keterlambatan dalam hal
pelaksanaannya dan masih terjadi penumpukan pelaksanaan
kegiatan pada triwulan IV.
4.2.2. Solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan kepada para pelaksana teknis
kegiatan kedepan perlu memperhatikan rencana operasional
kegiatan (ROK).
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-2
Penyelenggaraan
Urusan Pemerintah Daerah
5.1. Urusan Yang Dilaksanakan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten telah
menyelenggarakan tiga bidang urusan pemerintah daerah, yaitu :
(a) urusan lingkungan hidup, (b) urusan kehutanan, (c) urusan
pemerintah fungsi penunjang
Urusan wajib lingkungan hidup dilaksanakan melalui dua (1)
program prioritas yaitu program pengendalian pencemaran
lingkungan dan (2) program rehabilitasi dan konservasi
sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Urusan kehutanan dilaksanakan melalui tiga program, yaitu (1)
program peningkatan produksi, produktivitas peternakan,
perikanan, pertanian dan perkebunan, (2). Program
peningkatan peningkatan daya saing dan pemasaran produk
peternakan, perikanan, pertanian dan perkebunan, (3) program
peningkatan daya dukung sumber daya hutan dan lahan
5
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-3
Urusan pemerintah fungsi penunjang dilaksanakan melalui tiga
program yaitu program peningkatan kualitas tata kelola
pemerintahan daerah, program peningkatan sarana, prasarana
perkantoran dan kapasitas aparatur dan program penyediaan
data pembangunan.
5.1.1. Urusan Lingkungan Hidup
A. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
1. Peningkatan Perencanaan dan Pengkajian Dampak
Lingkungan Hidup (1)
Cakupan kegiatan peningkatan perencanaan dan
pengkajian dampak lingkungan hidup meliputi :
Penyusunan daya dukung dan daya tampung di perairan
di sekitar pulau Tunda; Tata kerja sekretariat komisi
penilai amdal, Penyusunan naskah akademis RPPLH
(Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup); Rapat kerja komisi penilai amdal daerah provinsi
Banten dan kab/kota; Penyusunan laporan pemantauan
RKL - RPL KP3B dan BPPSDM provinsi Banten;
Penyusunan data geospasial (GIS) industri di provinsi
Banten; Penyusunan daya dukung dan daya tampung di
perairan di sekitar pulau Panjang; Penyusunan daya
dukung dan daya tampung di perairan di sekitar pulau
Sangiang; Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH); penyusunan Status Lingkungan Hidup
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-4
Daerah (SLHD); Penyusunan KLHS RPJMD Provinsi
Banten 2017 – 2022; Penyusunan Neraca Sumber Daya
Alam Daerah. Secara fisik kegiatan tersebut telah
mencapai 100 %.
2. Peningkatan Pelayanan Pengaduan dan Penegakan
Hukum Lingkungan (2)
Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pengaduan dan
Penegakan Hukum Lingkungan termasuk dalam program
pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi : Pembinaan teknis penaatan
hukum lingkungan hidup bagi pelaku usaha/kegiatan di
provinsi Banten; Penanganan kasus-kasus akibat dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dan
kehutanan oleh tim pos pengaduan lingkungan hidup dan
kehutanan; Rapat koordinasi dan evaluasi program
penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan se-
provinsi Banten; Peningkatan kinerja tim penegakan
hukum lingkungan hidup dan kehutanan terpadu provinsi
Banten; Rapat evaluasi dan monitoring penanganan kasus-
kasus lingkungan hidup dan kehutanan; Pemantauan
implementasi izin lingkungan dan izin PPLH yang
diterbitkan oleh provinsi Banten; Pengawasan dan
pengendalian tidak langsung terhadap ketaatan pelaku
usaha dan/atau kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
hidup di provinsi Banten. Secara fisik kegiatan tersebut
telah mencapai 100 %.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-5
3. Peningkatan Kapasitas Lingkungan (3)
Kegiatan peningkatan kapasitas lingkungan termasuk
dalam program pengendalian pencemaran lingkungan
hidup. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : rapat
koordinasi pemantauan adipura; pemantauan adipura;
verifikasi dan penilaian sekolah adiwiyata tingkat provinsi,
nasional dan mandiri; Bimtek penyusunan dokumen
sekolah adiwiyata menuju nasional dan mandiri; Forum
komunikasi adiwiyata; Lomba gambar tingkat SD dan
SMP dalam rangka hari lingkungan hidup sedunia;
Pembuatan profil pedoman masyarakat hukum adat dan
kearifan lokal di provinsi Banten; Pelatihan dan
pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
(bank sampah, pertanian organik); Rapat koordinasi
kalpataru provinsi Banten; Rapat koordinasi bank sampah
se-provinsi Banten; satuan karya pramuka wana bhakti
dan kalpataru provinsi Banten; Bimtek identifikasi dan
verifikasi masyarakat hukum adat dan kearifan lokal di
provinsi Banten. Secara fisik kegiatan tersebut telah
mencapai 100 %.
4. Peningkatan Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (4)
Kegiatan peningkatan pengelolaan sampah dan limbah B3
termasuk dalam program pengendalian pencemaran
lingkungan hidup. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Pembinaan teknis pengelolaan limbah B3; Pembinaan dan
evaluasi kinerja industri pengumpul, pengolah dan
pemanfaat limbah B3; Pembinaan dan evaluasi kinerja
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-6
industri penghasil limbah B3; Pembinaan dan evaluasi
kinerja pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan
kesehatan (Fasyankes), limbah hotel dan Penggunaan
Bahan Perusak Ozon; Pembinaan dan Pengawasan
Pengelolaan Sampah; Pembentukan Bank Sampah dan
Pelatihan 3R. Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai
100 %.
5. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup (5)
Kegiatan pengendalian pencemaran dan kerusakan
peningkatan penegakan hukum lingkungan termasuk
dalam program pengendalian pencemaran lingkungan
hidup. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Pembinaan,
pengendalian dan evaluasi pencemaran air dan udara bagi
industri; Pemantauan kualitas air sungai (Ciujung,
Cibanten, Cirarab, Cilemer, Cimanceuri); Pemantauan
kualitas air laut (wilayah Serang dan Cilegon); Penetapan
kelas sungai (Cidurian dan Cimanceuri); Rapat teknis
pemantauan lahan kritis dan galian C di wilayah provinsi
Banten; Inventarisasi lahan kritis dan galian C; Rapat
koordinasi teknis pemantauan kerusakan sempadan situ di
wilayah provinsi Banten; Pemantauan kerusakan
sempadan situ di wilayah provinsi Banten; Pemantauan
kerusakan sempadan / bantaran sungai Cisadane dan
Cidurian; Pemantauan kualitas udara ambien. Secara fisik
kegiatan tersebut telah mencapai 100 %.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-7
6. Peningkatan Jaminan Mutu Laboratorium Lingkungan
(6)
Kegiatan peningkatan jaminan mutu laboratorium
lingkungan termasuk dalam program dalam program
pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi : Bimbingan teknis (verifikasi
metode uji: air bersih, air limbah, alat uji, parameter
udara, bimbingan teknis quality control, teknis
perhitungan ketidakpastian pengukuran); Audit Eksternal;
Uji Profisiensi; Penerapan Sistem Manajemen ISO 17025;
Akreditasi; Uji Banding Antar Analis Laboratorium /
Initial Demontraty Capability (IDC). Secara fisik kegiatan
tersebut telah mencapai 100 %.
7. Pengujian dan Analisis Laboratorium Lingkungan (7)
Kegiatan peningkatan jaminan mutu laboratorium
lingkungan termasuk dalam program dalam program
pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi : Rapat teknis analisis dan
pengolahan data hasil pengukuran; pengujian dan analisis
sampel; penyediaan alat gelas kimia; kalibrasi alat ukur
dan instrumentasi laboratorium; pengolahan limbah
laboratorium; pembinaan pengujian dan analisis
laboratorium lingkungan. Secara fisik kegiatan tersebut
telah mencapai 100 %.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-8
B. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Hidup
1. Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (8)
Kegiatan rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial
termasuk dalam program dalam program rehabilitasi dan
konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Penghijauan dan
pemeliharaan tanaman di KP3B; Penghijauan lingkungan
di kanan kiri jalan; Penanaman sekitar kawasan lindung
(sumber mata air, sempadan dan hulu sungai);
Pemanfaatan lahan di bawah tegakan; Forum Komunikasi
Daerah Aliran Sungai (DAS); Pengembangan RTH
Provinsi Banten; Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Penghijauan
lingkungan di kawasan kesultanan Banten. Secara fisik
kegiatan tersebut telah mencapai 100 %.
2. Perlindungan dan Rehabilitasi Tahura (9)
Kegiatan perlindungan dan rehabilitasi Tahura termasuk
dalam program dalam program rehabilitasi dan konservasi
sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi : Pelatihan pengoperasian GPS -
WEB GIS; Pengkayaan/penyulaman tanaman; Pra
rekonstruksi batas 4 (empat) blok pengelolaan kawasan
Tahura; Penyusunan rantek RPHL; Peningkatan
koordinasi dan keamanan kawasan Tahura; Persemaian
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-9
benih tanaman kehutanan. Secara fisik kegiatan tersebut
telah mencapai 100 %.
3. Pengembangan dan Pemanfaatan Tahura (10)
Kegiatan pengembangan dan pemanfaatan Tahura
termasuk dalam program dalam program rehabilitasi dan
konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Penyusunan DED
Blok Areal pemanfaatan; Penyusunan site plan sarana dan
prasarana; terlaksananya penyuluhan dan forum
komunikasi. Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai
100 %.
4. Peningkatan Pemeliharaan Lingkungan Hidup (11)
Kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup termasuk dalam
program dalam program rehabilitasi dan konservasi
sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi : Sosialisasi terpadu kampung
iklim; Bimbingan teknis tata laksana program terpadu
kampung iklim; Pembinaan adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim di 8 kab/kota; Inventarisasi data GRK
dan Pemantauan Evaluasi Pelaporan (PEP) Rencana Aksi
Daerah (RAD) Gas Rumah Kaca sektor limbah; Fasilitasi
Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Mangrove Daerah
(KKMD) Provinsi Banten; Rapat koordinasi program
pemulihan kerusakan ekosistem pesisir dan laut wilayah
provinsi Banten; FGD perencanaan Taman Kehati; Aksi
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-10
lingkungan dalam rangka pembinaan proklim dikota
Serang. Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100
%.
5. Pengembangan SDM Penyuluh dan SDM Pelaku Utama
(12)
Kegiatan pengembangan SDM penyuluh dan SDM pelaku
utama termasuk dalam program dalam program
rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Bimbingan teknis penyuluh kehutanan swadaya
masyarakat; peningkatan kelas kelompok tani hutan;
lomba wana lestari; partisipasi pekan nasional Kontak
Tani Nelayan Andalan (KTNA); Penyusunan program
penyuluh kehutanan; Workshop peningkatan kapasitas;
Penguatan kelembagaan kelompok tani; Bimbingan teknis
pengelolaan lingkungan bagi penyuluh kehutanan dan
penyuluh kehutanan swadaya masyarakat; Pemberdayaan
masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi
produktif hasil hutan bukan kayu di citasuk dan sawah
luhur; Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan
sampah organik dan anorganik.
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100 %.
6. Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak (13)
Kegiatan pengelolaan hutan wilayah Lebak termasuk
dalam program rehabilitasi dan konservasi sumberdaya
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-11
alam dan lingkungan hidup. Cakupan kegiatan tersebut
meliputi : Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar
hutan dan Kebun Bibit Desa (KBD).
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100 %.
7. Pengelolaan Hutan Wilayah Serang dan Cilegon (14)
Kegiatan pengelolaan hutan Serang dan Cilegon termasuk
dalam program rehabilitasi dan konservasi sumberdaya
alam dan lingkungan hidup. Cakupan kegiatan tersebut
meliputi : Pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar
hutan; Penghijauan lingkungan KBD. Secara fisik kegiatan
tersebut telah mencapai 100 %.
5.1.2. Urusan Kehutanan
A. Peningkatan Produksi, Produktivitas Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
1. Pengembangan Benih Unggul Bermutu (15)
Kegiatan pengembangan benih unggul bermutu
termasuk dalam program peningkatan produksi,
produkstifitas peternakan, perikanan, pertanian dan
perkebunan. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Desiminasi pengembangan kultur jaringan kelapa
kopyor dan tanaman bambu; Pembinaan penangkar
benih; Pemeliharaan persemaian tanaman kehutanan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-12
dan perkebunan; Pengembangan dan pemeliharaan
benih tanaman Hutbun dan melalui kultur jaringan
kelapa kopyor; sertifikasi benih tanaman perkebunan.
Secara fisik kegiatan tersebut telah mencapai 100 %.
2. Peningkatan Proteksi Pengawasan Peredaran Benih
Tanaman (16)
Kegiatan peningkatan proteksi pengawasan peredaran
benih tanaman termasuk dalam peningkatan produksi,
produkstifitas peternakan, perikanan, pertanian dan
perkebunan. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Pemantauan pengawasan peredaran benih dan proteksi
tanaman; Operasional laboratorium proteksi kultur
jaringan dan sumber benih. Secara fisik kegiatan
tersebut telah mencapai 100 %.
B. Peningkatan Daya Saing dan Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
1. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan (17)
Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan hasil hutan
termasuk dalam program peningkatan daya saing dan
pemasaran produk peternakan, perikanan, pertanian
dan perkebunan. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Pembentukan kelompok pemegang izin hutan
rakyat/hutan hak, dan IUPPHHK kapasitas izin
sampai 2000 m3/tahun; Pendampingan pra sertifikasi
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-13
menuju SVLK; Penyusunan rencana Focus Group
Discussion (FGD) FMU; Inventarisasi potensi hasil
hutan kayu dan bukan kayu pada unit-unit manajemen
hutan rakyat. Secara fisik kegiatan tersebut telah
mencapai 100 %.
2. Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan (18)
Kegiatan pengembangan aneka usaha kehutanan
termasuk dalam program peningkatan daya saing dan
pemasaran produk peternakan, perikanan, pertanian
dan perkebunan. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Pembinaan teknis budidaya lebah madu dan bantuan
stup lebah dan alat peras; Pembinaan teknis dan
bantuan sarana budidaya jamur tiram; Pembinaan
teknis dan bantuan alat pengolahan aren. Secara fisik
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
3. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan (19)
Kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil hutan
termasuk dalam program peningkatan daya saing dan
pemasaran produk peternakan, perikanan, pertanian
dan perkebunan. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Pameran Indo Green Foresty Expo; Pameran Banten Expo;
Temu usaha aneka usaha kehutanan; Bintek
peningkatan mutu produk hasil hutan bukan kayu.
Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-14
4. Pengawasan Peredaran Hasil Hutan (20)
Kegiatan pengawasan peredaran hasil hutan termasuk
dalam program peningkatan daya saing dan pemasaran
produk peternakan, perikanan, pertanian dan
perkebunan. Cakupan kegiatan tersebut meliputi :
Pengendalian pengawasan peredaran hasil hutan;
Penyusunan profil dan peta sebaran industri kehutanan
wilayah Pandeglang, Serang dan Cilegon; Peningkatan
kapasitas petugas administrasi pelaporan industri hasil
hutan; Peningkatan Penatausahaan Pengolahan Hasil
Hutan. Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai
100%.
5. Pembinaan Pengujian Hasil Hutan (21)
Kegiatan peningkatan proteksi pengawasan peredaran
benih tanaman termasuk dalam program rehabilitasi
dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan
hidup. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Pembinaan
dan penilaian kinerja Ganis dan Wasganis PHPL;
Pembinaan teknis pengukuran dan pengujian hasil
hutan; Penyusunan profil industri kehutanan wilayah
Lebak dan Tangerang; Pembinaan penerbit dokumen
legalitas hasil hutan. Secara fisik, kegiatan tersebut
telah mencapai 100%.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-15
C. Peningkatan Daya Dukung Sumber Daya Hutan dan
Lahan
1. Pengembangan dan Pemantapan Kawasan Hutan (22)
Kegiatan pengembangan dan pemantapan kawasan
hutan termasuk dalam program peningkatan daya
dukung sumber daya hutan dan lahan. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi : Rencana Aksi Daerah
Penurunan Gas Rumah Kaca; Fasilitasi evaluasi tata
batas kawasan hutan; Monitoring dan evaluasi
penggunaan kawasan hutan; Inventarisasi dan
identifikasi permasalahan kawasan hutan; Fasilitasi
tindak lanjut penyelesaian permasalahan kawasan
hutan; Penyusunan profile kawasan hutan untuk
perhutanan sosial; Penyusunan data dan informasi
kehutanan. Secara fisik, kegiatan tersebut telah
mencapai 100%.
2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan (23)
Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan
termasuk dalam program peningkatan daya dukung
sumber daya hutan dan lahan. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi : Evaluasi dan perlindungan
pengamanan hutan; Pembentukan lembaga konservasi
tumbuhan dan satwa liar; Sosialisasi pengawasan
kawasan ekosistem esensial; Pembinaan penangkar
TSL yang tidak dilindungi; Pembinaan dan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-16
pemberdayaan masyarakat daerah penyangga kawasan
konservasi. Secara fisik, kegiatan tersebut telah
mencapai 100 %.
5.1.3. Urusan Pemerintah Fungsi Penunjang
A. Peningkatan Kapasitas Lembaga Pemerintah Daerah
1. Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
(24)
Kegiatan penyusunan laporan kinerja keuangan dan
neraca aset termasuk dalam program peningkatan
kapasitas lembaga pemerintah daerah. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi : penyusunan dokumen laporan
keuangan, penyusunan dokumen laporan pajak, rencana
tindak pengendalian (RTP) OPD. Secara fisik kegiatan
tersebut telah mencapai 75 %, terdapat sub kegiatan yang
tidak dilaksanakan dikarenakan diluar kewenangannya
sebagaimana arahan inspektorat, yaitu penyusunan
laporan keuangan akuntansi sistem akuntansi instansi
dana dekonsentrasi dan tugas perbantuan APBN 2017 dan
sub kegiatan APIP.
2. Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (25)
Kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan termasuk
dalam program peningkatan kapasitas lembaga pemerintah
daerah. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : penyusunan
rencana program dan kegiatan; penyusunan laporan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-17
evaluasi program dan kegiatan; forum renja SKPD;
penyusunan renstra SKPD; forum renstra SKPD;
penyusunan evaluasi pengendalian. Secara fisik, kegiatan
tersebut telah mencapai 100%.
B. Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah
1. Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan (26)
Kegiatan penyediaan data dan informasi pembangunan
termasuk dalam program penyediaan data pembangunan
daerah. Cakupan kegiatan tersebut meliputi : Penyusunan
data dan informasi pembangunan bidang lingkungan
hidup dan kehutanan; pengelolaan website dinas
lingkungan hidup dan kehutanan; penyusunan profil
informasi bidang lingkungan hidup dan kehutanan;
penyusunan profil dinas lingkungan hidup dan kehutanan
provinsi Banten tahun 2017; survey kepuasan masyarakat
atas kinerja DLHK; data statistik sektoral
C. Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas
Aparatur
Unit Induk
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor (27)
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-18
tersebut meliputi: Pengadaan perangkat personal
komputer, laptop, gorden, wallpaper, alat pendingin (ac),
rak besi, kursi tamu, mesin hitung uang, partisi mushola,
atribut/papan nama kantor, kanopi, karpet, TPS 3R / B3,
peralatan mesin jetpump dan instalasi, sepeda (peraga
kendaraan ramah lingkungan), meja, kursi pejabat dan
staf, kelengkapan ruang laktasi, kelengkapan ruang datin,
kendaraan operasional double cabin 2500cc, pesawat
drone + kamera, alat rumah tangga lainnya (home use,
tenda peleton standar 6mx14mx3,5m, tiang bendera,
perangkat sound system), alat bantu listrik (kapasitor bank)
belanja modal pengadaan kanopi/talang air parkiran,
reservoir 20.000 ltr dan instalasi pemasangan, pengadaan
gudang penyimpanan alat laboratorium portable dan
garasi mobil lab, kontainer sampah menggunakan bak
tertutup, pengadaan truck arm roll pengangkut kontainer
sampah menggunakan bak tertutup, kendaraan
operasional roda tiga (motor pengangkut sampah. Secara
fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
2. Pengadaan Perangkat Alat Pemantau Kualitas Udara
(Kewajiban TA 2016) (28)
Kegiatan Pengadaan Perangkat Alat Pemantau Kualitas
Udara (Kewajiban TA 2016) termasuk dalam program
peningkatan sarana prasarana perkantoran dan kapaitas
aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi: Pengadaan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-19
perangkat alat pemantau kualitas udara. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor (29)
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: Belanja jasa kebersihan (jasa angkut
sampah), premi asuransi (asuransi BMD), perawatan
kendaraan bermotor (R2, R3 dan R4), sewa tanaman
(sewa tanaman hias), pemeliharaan peralatan kantor,
pemeliharaan komputer (pc, printer, laptop, server dan
mesin fotocopy), pemeliharaan perlengkapan kantor (alat
pendingin ruangan), pemeliharaan bangunan/gedung
kantor, pemeliharaan jaringan listrik, pemeliharaan
jaringan telepon, pemeliharaan penerangan jalan, taman
dan hutan kota, jasa konsultansi perencanaan. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
4. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran (30)
Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: Penyediaan tenaga kerja satpam, supir
dan pramubakti/cleaning sevice dan operasional kantor;
penyediaan penunjang operasional kantor; outsourching
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-20
pengemudi kendaraan pengelola sampah. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
5. Peningkatan Kapasitas Aparatur (31)
Kegiatan peningkatan kapasitas aparatur termasuk dalam
program peningkatan sarana prasarana perkantoran dan
kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi:
Pekan ilmiah internal DLHK provinsi Banten; fasilitasi
kenaikan gaji, pangkat, berkala, golongan PNS DLHK
provinsi Banten; pemutakhiran data dan kepegawaian
DLHK provinsi Banten; peningkatan kapasitas dan
eksistensi aparatur DLHK provinsi Banten. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
6. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar
Daerah (32)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan
Keluar Daerah termasuk dalam program peningkatan
sarana prasarana perkantoran dan kapaitas aparatur.
Cakupan kegiatan tersebut meliputi: koordinasi dan
konsultasi tugas pemerintahan dalam daerah dan luar
daerah. Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100
%.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-21
UPT Laboratorium Lingkungan
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT
Laboratorium Lingkungan (33)
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
UPT Laboratorium Lingkungan termasuk dalam program
peningkatan sarana prasarana perkantoran dan kapaitas
aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi: Pengadaan
motor, printer, laptop, troli meja laboratorium, infocus,
TV, komputer (PC), kamera SLR, AC, pengadaan drone,
laboratory glassware driyer, rak pengering alat gelas, anak
timbang & hair driyer, torn air, alat laboratorium. Secara
fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT
Laboratorium Lingkungan (34)
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada
UPT Laboratorium Lingkungan termasuk dalam program
peningkatan sarana prasarana perkantoran dan kapaitas
aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi:
Pemeliharaan alat kualitas air, pemeliharaan instalasi
pengolahan air limbah, pemeliharaan gedung bangunan
laboratorium, pemeliharaan jaringan genset, pemeliharaan
peralatan perlengkapan kantor, belanja cetak dan
penggandaan laporan. Secara fisik, kegiatan tersebut telah
mencapai 100%.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-22
3. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT
Laboratorium Lingkungan (35)
Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
UPT Laboratorium Lingkungan termasuk dalam program
peningkatan sarana prasarana perkantoran dan kapaitas
aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi: Penyediaan
penunjang operasional kantor/lab; Penyediaan Tenaga
Kerja Analisis, Supir, Pramubakti dan Pengambil Sampel.
Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
4. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar
Daerah pada UPT Laboratorium Lingkungan (36)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan
Keluar Daerah pada UPT Laboratorium Lingkungan
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: koordinasi dan konsultasi tugas
pemerintahan dalam daerah dan luar daerah. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100 %.
Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan (BPPTK)
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan (37)
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-23
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: Pengadaan motor, printer, laptop, troli
meja laboratorium, infocus, TV, komputer (PC), kamera
SLR, AC, pengadaan drone, laboratory glassware driyer, rak
pengering alat gelas, anak timbang & hair driyer, torn air,
alat laboratorium. Secara fisik, kegiatan tersebut telah
mencapai 100%.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan (38)
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: Pemeliharaan kendaraan operasional
dan pemeliharaan sarana prasarana kantor. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
3. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan (39)
Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: Pembinaan pegawai BPPTK;
Penyediaan barang dan jasa perkantoran; penyediaan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-24
honorarium non PNS; Koordinasi konsultasi perbenihan.
Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon (BPHW-PSC)
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon (40)
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon termasuk dalam program peningkatan sarana
prasarana perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi pengadaan kendaraan roda dua,
TV, mesin penghancur kertas, kamera digital, GPS,
printer, AC split, dispenser, Lemari Arsip dinamis/sleding,
Filling Kabinet 4 Laci, PC, laptop, finger print, meja dan
kursi kerja. Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai
100%.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon (41)
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon termasuk dalam program peningkatan sarana
prasarana perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-25
kegiatan tersebut meliputi: pemeliharaan kendaraan
operasional, gedung, peralatan dan perlengkapan kantor.
Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
3. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon (42)
Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Pandeglang, Serang dan
Cilegon termasuk dalam program peningkatan sarana
prasarana perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan
kegiatan tersebut meliputi: Operasional kantor tidak tetap,
penyediaan barang habis pakai, penyediaan bahan cetak,
penyediaan makan dan minum kantor, penyediaan
promosi dan publikasi, penyediaan operasional jasa
kantor, penyediaan BBM. Secara fisik, kegiatan tersebut
telah mencapai 100%.
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang
(BPHW-LT)
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (43)
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-26
tersebut meliputi: pengadaan kendaraan roda dua,
General Positioning System (GPS), printer, AC split,
dispenser, meja kerja,kursi putar, whiteboard, PC, laptop,
external hard disc, lemari arsip, lemari besi, filling cabinet,
handy cam, camera digital, Infocus + Attachment. Secara
fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (44)
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: pemeliharaan kendaraan operasional,
gedung, peralatan dan perlengkapan kantor. Secara fisik,
kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
3. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang (45)
Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak dan Tangerang
termasuk dalam program peningkatan sarana prasarana
perkantoran dan kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan
tersebut meliputi: Operasional kantor tidak tetap,
penyediaan barang habis pakai, penyediaan bahan cetak,
penyediaan makan dan minum kantor, penyediaan
promosi dan publikasi, penyediaan operasional jasa
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-27
kantor, penyediaan BBM. Secara fisik, kegiatan tersebut
telah mencapai 100%.
4. Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Keluar
Daerah pada Balai Pengelolaan Hutan Wilayah Lebak
dan Tangerang (46)
Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan
Keluar Daerah pada Balai Pengelolaan Hutan Wilayah
Lebak dan Tangerang termasuk dalam program
peningkatan sarana prasarana perkantoran dan kapaitas
aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi: koordinasi
dan konsultasi tugas pemerintahan dalam daerah dan luar
daerah. Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100
%.
Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya (BP-TAHURA)
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pengelolaan Taman Hutan Raya (47)
Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya termasuk dalam
program peningkatan sarana prasarana perkantoran dan
kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi:
pengadaan kendaraan roda dua, kursi tunggu, gergaji,
vacum cleaner, teko elektrik, PC, meja rapat, tower
trangle. Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai
100%.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-28
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai
Pengelolaan Taman Hutan Raya (48)
Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor pada
Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya termasuk dalam
program peningkatan sarana prasarana perkantoran dan
kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi:
pemeliharaan kendaraan operasional, gedung, peralatan
dan perlengkapan kantor. Secara fisik, kegiatan tersebut
telah mencapai 100%.
3. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai
Pengelolaan Taman Hutan Raya (49)
Kegiatan penyediaan barang dan jasa perkantoran pada
Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya termasuk dalam
program peningkatan sarana prasarana perkantoran dan
kapaitas aparatur. Cakupan kegiatan tersebut meliputi:
Operasional kantor tidak tetap, penyediaan barang habis
pakai, penyediaan bahan cetak, penyediaan makan dan
minum kantor, penyediaan promosi dan publikasi,
penyediaan operasional jasa kantor, penyediaan BBM.
Secara fisik, kegiatan tersebut telah mencapai 100%.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-29
5.2. Capaian Kinerja OPD
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten tahun 2017
berjalan dengan baik, dengan rata-rata pencapaian indikator
kinerja 100 %. Capaian kinerja masing-masing program adalah
sebagai berikut :
Tabel 5.1. Indikator Kinerja dan Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017
N
o Program
Indikator Kinerja
Program Target Realisasi
Pencapai
an
1 Program Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan Hidup
Persentase kualitas air
yang terpantau dan
terinformasikan menurut
SPM
20% 100% 500%
Persentase kualitas udara
yang terpantau dan
terinformasikan menurut
SPM
Rasio tindak lanjut
terhadap jumlah
pengaduan masyarakat
akibat dugaan
pencemaran atau
kerusakan lingkungan
hidup
20% 100% 500%
2 Program Rehabilitasi
dan Konservasi
Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
Luas area rehabilitasi
hutan dan lahan
8.000 ha 5.236 ha 65,45%
Prosentase peningkatan
fungsi hutan dan
kawasan lindung
20% 20%
100%
3 Program Peningkatan
Produksi, Produktivitas
Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan
Perkebunan
Cakupan ketersediaan
sumber benih tanaman
perkebunan
3 unit 3 unit 100%
Cakupan ketersediaan
benih tanaman
perkebunan yang
berkualitas
107.000
batang
200.000
batang
187%
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-30
N
o Program
Indikator Kinerja
Program Target Realisasi
Pencapai
an
4 Program Peningkatan
Daya Saing dan
Pemasaran Produk
Peternakan, Perikanan,
Pertanian dan
Perkebunan
Tingkat perkembangan
jumlah aneka usaha
kehutanan dan
perkebunan
6 unit 6 unit 100%
Cakupan tingkat
kemantapan tata usaha
dan pembinaan industri
kehutanan dan
perkebunan sehingga
dapat terus berproduksi
250
industri
250
industri
100%
5 Program Peningkatan
Daya Dukung Sumber
Daya Hutan dan Lahan
Cakupan pengendalian
penggunaan kawasan
hutan
6 unit 6 unit 100%
Peningkatan jumlah
kelompok pemberdayaan
masyarakat sekitar
kawasan
10
kelompok
13
kelompok
130 %
6 Program Peningkatan
Kualitas Tata Kelola
Pemerintah Daerah
Rasio ketersediaan
dokumen perencanaan,
evaluasi dan pelaporan
100%
100%
100%
Rasio ketersediaan
penatausahaan
pengendalian dan
evaluasi laporan
keuangan
100%
100%
100%
7 Program Peningkatan
sarana, prasarana
perkantoran dan
kapasitas aparatur
Rasio Penyediaan Barang
dan Jasa Adm.
Perkantoran serta
Pelayanan Tata Usaha
Kerumahtanggaan
100% 100% 100%
Rasio Penyelenggaraan
Rapat Koordinasi dan
Konsultasi di dalam dan
ke Luar Daerah
100% 100% 100%
Rasio Pembangunan,
Pengadaan,
Pemeliharaan dan
Rehabilitasi Prasarana
dan Sarana Aparatur
100% 100% 100%
Rasio pembinaan dan 100% 100% 100%
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-31
N
o Program
Indikator Kinerja
Program Target Realisasi
Pencapai
an
peningkatan pelayanan,
tata usaha dan
administrasi
kepegawaian
8 Program Penyediaan
Data Pembangunan
Daerah
Ketersediaan Data dan
Informasi pembangunan
100% 100% 100%
Sumber: DLHK Banten, 2017
5.3. Permasalahan dan Solusi
5.3.1. Permasalahan
Masalah umum yang dihadapi Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
adalah sebagai berikut:
Permasalahan Lingkungan Hidup :
Pemasalahan pengelolaan lingkungan hidup saat sekarang dan
dimasa yang akan datang memiliki cakupan masalah yang
cenderung semakin luas, rumit serta kompleks sebagai akibat dari
semakin cepatnya pertumbuhan penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi memiliki konsekuensi
terhadap peningkatan berbagai kebutuhan yang apabila tidak
dikelola dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya berbagai
masalah pengelolaan lingkungan hidup yang dapat diukur
berdasarkan tingkat pencemaran dan perusakan lingkungan di
suatu daerah.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-32
Provinsi Banten sebagai suatu provinsi baru merupakan daerah
yang memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat yang
terjadi akibat peningkatan jumlah penduduk secara alami yaitu
meningkatnya jumlah Angka Kelahiran serta tingginya tingkat
migrasi penduduk dari daerah lain terutama di daerah-daerah
yang memiliki kandungan sumber daya alam yang potensial serta
daerah pengembangan sektor industri, yang secara langsung akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya alam. Peningkatan
kebutuhan tersebut apabila dipenuhi dengan cara yang tidak
terkendali akan menimbulkan masalah–masalah terhadap
sumber daya alam dan lingkungan hidup yang bermuara pada
peningkatan pencemaran dan perusakan lingkungan, yaitu :
1. Perubahan fungsi ruang sebagai konsekuensi peningkatan
kebutuhan akan lahan yang melampaui daya dukung dan
daya tampung, sehingga tidak jarang ditemukan alih fungsi
ruang yang tidak sesuai dengan peruntukan maupun tidak
sesuai dengan karakteristik ruang itu sendiri.
2. Menurunnya tingkat kualitas dan kuantitas sumberdaya air
yang diakibatkan oleh kerusakan Daerah Aliran Sungai
(DAS), eksploitasi terhadap sumberdaya air yang tidak
terkendali yang melampaui daya dukung dan daya tampung.
3. Menurunnya tingkat kualitas udara yang diakibatkan oleh
semakin meningkatnya kebutuhan akan energi baik sebagai
sarana untuk produksi maupun untuk sarana transportasi. .
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar
timbal dalam udara yang diakibatkan oleh peningkatan
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-33
jumlah kendaraan yang menggunakan bahan bakar bertimbal
tinggi, peningkatan jumlah hujan asam akibat emisi gas buang
yang tidak dikelola dengan baik, serta terjadinya pemanasan
global akibat masih digunakannya bahan perusak ozon,
seperti masih digunakannya Chloro Flouro carbon (CFC)
yang menimbulkan efek rumah kaca, serta pelepasan Carbon
dioksida (CO2) ke udara akibat pembalakan liar.
4. Penurunan kualitas tanah akibat timbunan sampah,
penggunaan bahan kimia untuk produksi pertanian,
pengelolaan lahan yang mengabaikan kaidah-kaidah
konservasi serta tidak dikelolanya limbah bahan beracun dan
berbahaya secara benar.
Permasalahan Kehutanan:
1. Sistem pengusahaan budidaya tanaman kehutanan yang
dilakukan oleh petani cenderung terpisah-pisah dalam lokasi
yang berjauhan berupa spot-spot yang tidak kompak sehingga
menyulitkan dalam pembinaan maupun secara finansial
kurang ekonomis berkaitan dengan jarak, dan sarana
budidaya yang sulit untuk di mobilisir.
2. Pelaksanaan pembangunan kehutanan sangat dipengaruhi
oleh musim,, kegiatan penanaman hanya bisa dilaksanakan
dengan baik pada musim hujan, sehingga pelaksanaan
kegiatan sering menghadapi kendala sempitnya waktu yang
dimiliki untuk melakukan kegiatan penanaman.
3. Pendapatan petani hutan diprovinsi Banten masih rendah, hal
ini disebabkan a). pengetahuan dan keterampilan petani
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-34
masih rendah, b). kurang tersedia sarana dan prasarana untuk
pengembangan pengetahuan petani, c). masih rendahnya
pengetahuan petani mengenai mekanisme pasar sehingga
harga hasil panen cenderung fluktuatif.
4. Produktivitas lahan masih rendah. Hal ini disebakan: a).
belum optimalnya penggunaan lahan secara baik, b). belum
optimalnya penanganan pasca panen, c). Terbatasnya
permodalan.
5. Belum mantapnya hubungan antar lembaga tani dan lembaga
lainnya yang ada.
5.3.2. Solusi
Untuk memecahkan masalah sebagaimana tersebut di atas maka
perlu upaya-upaya yang harus dilakukan antara lain :
Lingkungan Hidup
a. Penanganan pencemaran sungai.
Tingkat pencemaran sungai yang terjadi di Provinsi Banten
umumnya sudah mencapai di atas ambang batas. Untuk itu
diperlukan suatu upaya penanganan sungai yang terintegrasi
antara daerah hulu dan daerah hilir sungai. Sebagai contoh
Hulu Sungai Cisadane berada di Kabupaten Bogor Jawa
Barat, memberi kontribusi tingkat pencemaran ke daerah
hilir, sebab air sungai yang mengalir dari hulu dan masuk ke
wilayah Banten dengan kualitas air sudah pada kualitas kelas
II dimana peruntukkannya tidak bisa digunakan untuk
sumber air minum, diperparah lagi dengan kontribusi
pencemaran dari sumber sumber pencemar lainnya seperti
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-35
limbah industri di bagian hilir,sehingga saat ini kualitas air
Sungai Cisadane termasuk kelas III, dimana peruntukkannya
tidak bisa lagi digunakan untuk MCK. Berdasarkan hal
tersebut maka wilayah hulu perlu menjaga keseimbangan
lingkungan agar wilayah hilir tidak terbebani, apalagi pada
saat musim kemarau dimana debit air sungai menjadi kecil
yang berakibat pada penurunan kualitas air sungai, karena
peningkatan konsentrasi zat-zat kimia yang larut dalam air.
b. Ketersediaan Sumber Daya air yang memadai diperlukan
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan air. Untuk
itu diperlukan pembangunan embung-embung dan revitalisasi
situ-situ, sebagai upaya untuk mengurangi dampak banjir
dan kekeringan, yang mana hal ini kiranya dapat
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat.
c. Untuk mengantisipasi pemanasan global, selain upaya
penghijauan, perlu dilaksanakan peningkatan pengawasan
penggunaan Bahan Perusak Ozon (BPO), yang masih beredar
di pasaran, yang dilakukan secara terpadu dengan instansi
terkait.
d. Mengingat jumlah industri di Provinsi Banten relatif banyak,
diperlukan investor untuk membangun Instalasi Pengolahan
Air Limbah Terpadu, sebab tidak semua industri mampu
untuk membangun Instalasi Pengolah air Limbah, sehingga
tidak sedikit industri yang membuang limbahnya ke badan
lingkungan tanpa pengolahan.
5. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
LKPj Tahun 2017| DLHK Provinsi Banten 5-36
Kehutanan :
1. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembinaan
maupun skala ekonomi budidaya tanaman kehutanan, maka
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten
berusaha untuk membentuk suatu perwilayahan komoditas
dalam suatu wilayah hamparan, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan nilai
ekonomi produk. Pewilayahan komoditas dilakukan dengan
membentuk suatu wilayah pengusahaan komoditas tertentu
dari hulu sampai hilir. Komoditas yang sudah di mulai
kegiatan pembentukan pewilayahannya yaitu aren, lebah
madu, dan jamur tiram.
2. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Banten sebagai regulator maupun sebagai fasilitator
pembangunan kehutanan terus ditingkatkan dengan cara
menciptakan iklim yang kondusif untuk masyarakat berusaha
di bidang kehutanan.
3. Meningkatkan sumberdaya petani hutan dan aparatur
maupun pengusaha agar pembinaan maupun pengelolaan
usaha kehutanan dapat dilaksanakan secara profesional.
4. Pemanfaatan dan optimalisasi lembaga-lembaga terkait dalam
mengintensifkan permodalan usaha petani dan memanfaatkan
sistem informasi pasar.
5. Pengembangan rehabilitasi tanaman pada lahan kritis perlu
terus ditingkatkan mengingat makin seringnya terjadi bencana
banjir dan tanah longsor, yang salah satunya disebabkan oleh
semakin menurunnya daya dukung lingkungan.
6 Penutup
LKPj Tahun 2017 | DLHK Provinsi Banten 6-2
Penutup
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2017 disusun dalam rangka memberikan keterangan
yang akuntabilitas dan memberikan gambaran kinerja DLHK
Provinsi Banten yang telah dilaksanakan selama periode satu
tahun.
Realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran, yaitu
tanggal 31 Desember 2017, anggaran Belanja Rp. 78.798.394.750
dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 29.753.331.052 dan
Belanja Langsung Rp. 44.843.800.250. Total Realisasi keuangan
Rp. 74.597.331.302 atau 94.67 %.
Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten tahun 2017
berjalan dengan baik, dengan rata-rata pencapaian indikator
kinerja masing-masing kegiatan 99,96%.
6