Upload
lamanh
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017 (AUDITED)
018.11
Untuk Periode yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2017
BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Gedung E, Lantai 2 Jl. Harsono RM No. 3, Ragunan Pasar-Minggu
Jakarta Selatan – 12550
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
Pernyataan Tanggung Jawab ..................................................................................... iii
Ringkasan .................................................................................................................. 1
I. Laporan Realisasi Anggaran ................................................................................. 4
II. Neraca .................................................................................................................. 5
III. Laporan Operasional ............................................................................................ 6
IV. Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................. 7
V. Catatan atas Laporan Keuangan .......................................................................... 8
A. Penjelasan Umum .......................................................................................... 8
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ................................ 20
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca ................................................................. 41
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional ........................................... 65
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ................................ 78
F. Pengungkapan Penting Lainnya ................................................................... 82
VI. Lampiran dan Daftar ........................................................................................... iv
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
-1-
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 untuk periode yang
berakhir sampai dengan 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian melakukan
Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2017 untuk periode yang berakhir sampai
dengan 31 Desember 2017 disusun secara berjenjang dan lengkap yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran Badan Ketahanan Pangan menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur
Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2017.
Realisasi Pendapatan Negara pada Laporan Keuangan Tahun 2017 yang berakhir
tanggal 31 Desember 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak
sebesar Rp2.521.958.216 atau mencapai 252.196 persen dari estimasi
Pendapatan-LRA sebesar Rp0. Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp432.091.961.268 atau mencapai 95,57 persen dari alokasi
anggaran sebesar Rp452.129.796.000.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban dan
ekuitas Tahun 2017. Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar
Rp13.956.293.616 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp395.185.395; Aset
Tetap (netto) sebesar Rp13.555.293.494; Piutang Jangka Panjang (netto) sebesar
Rp0; dan Aset Lainnya (netto) sebesar Rp5.814.727. Nilai Kewajiban dan Ekuitas
masing-masing sebesar Rp17.508.766 dan Rp13.938.784.850.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
-2-
3. LAPORAN OPERASIONAL (LO)
LO disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual
sehingga penyusunan laporan operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan. LO
menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas
pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit dari
kegiatan non-operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar dari suatu entitas
pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp3.674.575,-, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp431.205.306.336
sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional sebesar Rp(431.201.631.761).
Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar surplus
Rp2.541.395.091,- dan Rp.0,- sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp(428.660.236.670).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01
Januari 2017 adalah sebesar Rp12.978.977.330 ditambah Defisit-LO sebesar
Rp(428.660.236.670). kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi yang
menambah/mengurangi ekuitas sebesar Rp74.628.477 dan transaksi antar entitas
Rp429.545.415.713 sehingga Ekuitas entitas yang berakhir sampai dengan tanggal
tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp13.938.784.850.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
-3-
dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran Triwulan III untuk periode yang
berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan
berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan menggunakan
basis akrual.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 4 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BADAN KETAHANAN PANGAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
NTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 dan
31 DESEMBER 2016
(Dalam Rupiah)
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 2.521.958.216 #DIV/0! 4.063.524.120
JUMLAH PENDAPATAN - 2.521.958.216 #DIV/0! 4.063.524.120
BELANJA B.2.
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 22.500.000.000 19.904.091.469 88,46 20.639.307.631
Belanja Barang B.4 424.041.556.000 406.729.997.499 95,92 616.485.276.768
Belanja Bantuan Sosial B.5 - - - -
Jumlah Belanja Operasi 446.541.556.000 426.634.088.968 95,54 637.124.584.399
Belanja Modal
Belanja Tanah B.6 - - - -
Belanja Peralatan dan Mesin B.7 4.798.740.000 4.678.610.800 97,50 1.261.170.708
Belanja Gedung dan Bangunan B.8 789.500.000 779.261.500 98,70 199.180.000
Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan B.9 - - - -
Belanja Modal Lainnya B.10 - - - -
Jumlah Belanja Modal 5.588.240.000 5.457.872.300 97,67 1.460.350.708
JUMLAH BELANJA 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57 638.584.935.107
% thd AnggCATATANURAIAN31-Des-17 31-Des-16
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 5 -
II. NERACA
BADAN KETAHANAN PANGAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016
(Dalam Rupiah)
CATATAN PER 31 DESEMBER 2017 PER 31 DESEMBER 2016
Kas di Bendahara Pengeluaran C.2 10.500.000 149.584.080
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - 24.756.862
Bagian Lancar TP/TGR C.4 383.033.350 32.078.850
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek C.5 (30.127.255) (2.345.546)
Persediaan C.6 31.779.300 66.636.862
Persediaan yang belum diregister C.7 - -
Jumlah Aset Lancar 395.185.395 270.711.108
Peralatan dan Mesin C.8 47.504.042.288 51.412.402.708
Gedung dan Bangunan C.9 1.476.274.000 2.203.400.500
Jalan, Irigasi dan Jaringan C.10 - 12.500.000
Aset Tetap Lainnya C.11 779.861.500 1.098.300
Konstruksi Dalam Pengerjaan C.12 -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.13 (36.204.884.294) (40.781.586.744) Jumlah Aset Tetap 13.555.293.494 12.847.814.764
PIUTANG JANGKA PANJANG
Piutang Tagihan TP/TGR C.14 - -
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan - - Jumlah Piutang Jangka Panjang - -
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.15 40.000.000 43.946.800
Aset Lain-Lain C.16 2.602.521.845 2.886.688.625
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.17 (2.636.707.118) (2.913.604.060)
Jumlah Aset Lainnya 5.814.727 17.031.365
JUMLAH ASET 13.956.293.616 13.135.557.237
Uang Muka dari KPPN C.18 10.500.000 149.584.080
Hibah Yang Belum Disahkan C.19
Utang kepada Pihak Ketiga C.20 7.008.766 6.995.827
Utang Jangka Pendek LainnyaJumlah Kewajiban Jangka Pendek 17.508.766 156.579.907
17.508.766 156.579.907
Ekuitas C.21 13.938.784.850 12.978.977.330
JUMLAH EKUITAS 13.938.784.850 12.978.977.330
13.956.293.616 13.135.557.237 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
URAIAN
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
EKUITAS
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 6 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
BADAN KETAHANAN PANGAN LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 dan 31 DESEMBER 2016
(Dalam Rupiah)
CATATAN 31-Des-17 31-Des-16
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 3.674.575 73.424.388
3.674.575 73.424.388
Beban Pegawai D.2 19.904.091.469 20.639.307.631
Beban Persediaan D.3 5.568.404.664 7.251.126.037
Beban Barang dan Jasa D.4 118.030.588.663 422.218.914.717
Beban Pemeliharaan D.5 4.772.918.415 3.663.403.354
Beban Perjalanan Dinas D.6 99.381.199.886 144.434.080.254
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 179.309.632.593 40.755.417.590
Beban Bantuan Sosial D.8 - -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 4.210.688.937 4.369.454.099
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 27.781.709 (1.577.764)
Beban Lain-Lain D.11 - -
431.205.306.336 643.330.125.918
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (431.201.631.761) (643.256.701.530)
SURPLUS /DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.12 3.850.000 3.955.000
Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.13 613.549.748 243.904.764
Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar (609.699.748) (239.949.764)
SURPLUS /DEFISIT PELEPASAN DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.14 3.188.575.411 4.152.933.649
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.15 37.480.572 146.306.237
Jumlah Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 3.151.094.839 4.006.627.412
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 2.541.395.091 3.766.677.648
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
SURPLUS/DEFISIT LO (428.660.236.670) (639.490.023.882)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 7 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BADAN KETAHANAN PANGAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 31
DESEMBER 2016
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31-Des-17 31-Des-16
EKUITAS AWAL E.1 12.978.977.330 17.823.857.296
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (428.660.236.670) (639.490.023.882)
PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN - -
PENYESUAIAN NILAI ASET - -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR - 240.162.800
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3 - -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.4 (51.637.609) -
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.5 126.266.086 240.158.800
LAIN-LAIN E.6 - 4.000
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 429.545.415.713 634.404.981.116
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 959.807.520 (4.844.879.966)
EKUITAS AKHIR E.7 13.938.784.850 12.978.977.330
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 8 -
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Badan Ketahanan Pangan
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang pangan mengamanatkan bahwa
penyelenggaraan pangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan berkelanjutan
berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan.
Searah dengan kebijakan pangan serta memperhatikan kondisi ketahanan
pangan masyarakat selama periode 5 (lima) tahun terakhir tersebut, maka arah
kebijakan Badan Ketahanan Pangan adalah untuk pemantapan ketahanan
pangan, yang meliputi aspek ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan
dan pemanfaatan pangan.
Untuk mewujudkan tujuan diatas,Badan Ketahanan Pangan berkomitmen
dengan visi “Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman
pangan berbasis sumber daya lokal berlandaskan kedaulatan pangan dan
kemandirian pangan.”Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka
Badan Ketahanan Pangan mengemban misi tahun 2015-2019 sebagai berikut :
• Meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam berbasis sumber daya
lokal;
• Memantapkan penanganan kerawanan pangan;
• Meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat untuk pangan pokok;
• Mewujudkan penganekaragaman konsumsi panga masyarakat berbasis
sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal;
• Mewujudkan keamanan pangan segar.
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan. Laporan
Keuangan ini dihasilkan melalui Aplikasi E-Rekon-LK.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 ini merupakan
laporan konsolidasi dari seluruh satker baik dekonsentrasi maupun tugas
pembantuan yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan.
Jumlah satker dilingkup Badan Ketahanan Pangan sebanyak 48 satker.
Rincian satker tersebut tersaji sebagai berikut:
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 9 -
Rekapitulasi Jumlah Satker UAPPA-E1
KP DK TP
M M M
KANTOR PUSAT
1 452332 BADAN KETAHANAN PANGAN √ 1
DEKONSENTRASI
2 019032DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN PROVINSI DKI JAKARTA√ 1
3 029346BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA
BARAT√ 1
4 039427BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA
TENGAH√ 1
5 049037BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROPINSI D.I. YOGYAKARTA√ 1
6 059444BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA
TIMUR√ 1
7 069027BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROPINSI ACEH√ 1
8 079318BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
SUMATERA UTARA√ 1
9 089266BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
SUMATERA BARAT√ 1
10 099426 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU √ 1
11 109019 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI √ 1
12 119225BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
SUMATERA SELATAN√ 1
13 129224BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
PROPINSI LAMPUNG√ 1
14 139021BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROPINSI KALIMANTAN BARAT√ 1
15 149214
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
√ 1
16 159192BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
KALIMANTAN SELATAN√ 1
17 169000BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR√ 1
18 179212BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
SULAWESI UTARA√ 1
19 189206BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
SULAWESI TENGAH√ 1
20 199374BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
PROPINSI SULAWESI SELATAN√ 1
21 209186BADAN KETAHANAN PANGAN PROP.
SULAWESI TENGGARA√ 1
22 219169BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
MALUKU√ 1
23 229164BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
PEMERINTAHAN DESA PROP. BALI√ 1
24 239220BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA BARAT√ 1
No KODE DAN NAMA SATKER
JENIS KEWENANGANJUMLAH
SATKER
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 10 -
KP DK TP
M M M
25 249020
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROPINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
√ 1
26 259022BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI PAPUA√ 1
27 269189BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
BENGKULU√ 1
28 289039 DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU UTARA √ 1
29 299444BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROVINSI BANTEN√ 1
30 309208BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
BANGKA BELITUNG√ 1
31 319005BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT
INFORMASI JAGUNG PROVINSI GORONTALO√ 1
32 320097BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
KEPULAUAN RIAU√ 1
33 339029
SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI
PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI PAPUA BARAT
√ 1
34 340161BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
SULAWESI BARAT√ 1
35 355102DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
KALIMANTAN UTARA√ 1
TUGAS PEMBANTUAN
TUGAS PEMBANTUAN PROPINSI
36 219245BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
MALUKU√ 1
37 289109 DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU UTARA √ 1
TUGAS PEMBANTUAN KABUPATEN
38 210439BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN KABUPATEN BURU√ 1
39 219183BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN KAB. MALUKU TENGAH√ 1
40 219211
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN KABUPATEN SERAM BAGIAN
BARAT
√ 1
41 219216
BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN
KETAHANAN PANGAN KAB. SERAM BAGIAN
TIMUR
√ 1
42 219223BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN KAB.BURU SELATAN√ 1
43 289048DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN HALMAHERA SELATAN√ 1
44 289052DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN KEPULAUAN SULA√ 1
45 289055DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KAB HALMAHERA TIMUR√ 1
46 289058DINAS PERTANIAN KABUPATEN HALMAHERA
BARAT√ 1
47 289184
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN
HALMAHERA TENGAH
√ 1
48 289191BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN
PANGAN KAB. HALMAHERA UTARA√ 1
TOTAL 1 34 11 48
No KODE DAN NAMA SATKER
JENIS KEWENANGANJUMLAH
SATKER
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 11 -
Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi
Badan Ketahanan Pangan menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan Ekuitas. Basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat
kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan
dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui
pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4.Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan.Dasar pengukuran yang
diterapkan Badan Ketahanan Pangan dalam penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau
sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Triwulan III TA. 2016 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan
praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan yang merupakan entitas pelaporan
dari Kementerian Pertanian. Disamping itu, dalam penyusunannya telah
diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 12 -
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan adalah sebagai
berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRAdisajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan- LO
• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusatyang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar kembali.
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan
/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 13 -
(KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
dan terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
• Beban yang berasal dari belanja barang yang akan diserahkan kepada
masyarakat (526) dan belanja bantuan sosial dalam bentuk barang dan
jasa (57) diakui dan disajikan sebagai beban apabila sudah diterbitkan
berita acara serah terima (BAST).
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
Aset Lancar
• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu
12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas
dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.
• Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul
berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan
atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima
pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 14 -
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca
disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada
tanggal neraca dikalikan dengan:
� harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
� harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
� harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
Aset Tetap
Aset Tetap
• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan
jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata
ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 15 -
ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Piutang Jangka
Panjang
Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau
akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang antara lain adalah Tagihan
Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo
lebih dari satu tahun.
• TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset
pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar
oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.
• Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai
atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian
negara/daerah.
• Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap
pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya
Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
• Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 16 -
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan
masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel
masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim 20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan
Varietas Tanaman Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi
Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser
Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari
penggunaan operasional entitas.
Kewajiban (6) Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 17 -
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,dan Utang Jangka Pendek
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu
periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus
dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan
penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan
dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang
dilakukan pemerintah.
• Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada
tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan
Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Kementerian
Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas
piutang diatur sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 18 -
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Urusan Piutang Negara/DJKN
Penyusutan
Aset Tetap
(9) Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri
Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik
Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat
sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode
garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan
dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel
Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa
Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel
masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 19 -
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Implementasi
Akuntansi
Pemerintah
Berbasis
AkrualPertama
Kali
(10) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali
Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis
akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Akuntansi
Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada
beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos
ekuitas dana pada neracaper 31 Desember 2014 yang berbasis cash
toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi
berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan
Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan
oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali
mulai dilaksanakan tahun 2015.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 20 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan
Rp2.521.958.216,,-
B.1 PENDAPATAN
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017adalah
sebesar Rp2.521.958.216 atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp0. Pendapatan lingkup Badan Ketahanan Pangan terdiri
dari Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan, dan Pendapatan Lain-lain. Rincian
estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
PNBP - 2.521.958.216 #DIV/0!
Pendapatan Lain-lain - #DIV/0!
Jumlah - 2.521.958.216 #DIV/0!
Uraian
31-Des-17
Anggaran Realisasi % Realisasi
Anggaran
Realisasi Pendapatan sampai dengan 31 Desember 2017 mengalami penurunana
sebesar 37,94 persen dibandingkan 31 Desember 2016 . Hal ini disebabkan oleh
menurunnya PNBP atas penerimaan kembali belanja barang TAYL, penerimaan
kembali belanja pegawai TAYL, penerimaan kembali belanja modal TAYL,
pendapatan jasa giro, pendapatan dari pemindahtangan BMN Lainnya,
Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah dan
penyelesaian tuntutan ganti rugi non bendahara dan penyelesaian tuntutan ganti
rugi perbendaharaan.
Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
URAIANREALISASI30
SEPTEMBER 2017
REALISASI 31
DESEMBER 2016
NAIK
(TURUN) %
Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 0 775.000 (100,00)
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 3.850.000 3.180.000 21,07
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 922.798 44.181.634 (97,91)
Pendapatan Bunga Lainnya 0 1.198 (100,00)
Pendapatan Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara #DIV/0!
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi 0 #DIV/0!
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan
Pemerintah2.921.300 33.710.642 (91,33)
Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non bendahara 9.077.250 36.309.000 (75,00)
Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan 50.666.600 22.181.500 128,42
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 0 71.879.000 (100,00)
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 2.447.520.268 3.699.042.646 (33,83)
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu 7.000.000 27.181.850 (74,25)
Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran
Yang Lalu0 125.081.650 (100,00)
Pendapatan Anggaran Lain-lain #DIV/0!
- 2.521.958.216 4.063.524.120 (37,94)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 21 -
Realisasi Belanja
Rp432.091.961.268
B.2. BELANJA
Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017adalah sebesar
Rp432.091.961.268 atau 95,57% dari anggaran belanja sebesar
Rp452.129.796.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja sampai dengan 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja 31 Desember 2017
ANGGARAN REALISASI
Belanja Pegawai 22.500.000.000 19.904.091.469 88,46
Belanja Barang 424.041.556.000 406.729.997.499 95,92
Belanja Bantuan Sosial 0 0 0,00
Belanja Modal 5.588.240.000 5.457.872.300 97,67
Total Belanja Kotor 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57
Pengembalian Belanja - 0
Total Belanja 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57
URAIAN 31-Des-17
%
Sedangkan realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk periode yang berakhir
31 Desember 2017adalah sebagai berikut:
ANGGARAN REALISASI
1814 - Pengembangan Sistem
Distribusi dan Stabilitas Harga
Pangan
168.663.407.000 157.989.092.976 93,67
1815 - Pengembangan
Ketersediaan dan Penanganan
Rawan Pangan
134.834.658.000 131.481.072.884 97,51
1816 - Pengembangan
Penganekaragaman Komsumsi dan
Keamanan Pangan
68.880.145.000 67.681.868.940 98,26
1817 - Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya Badan Ketahanan
Pangan
79.751.586.000 74.939.926.468 93,97
Total Belanja 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57
KEGIATAN31-Des-17
%
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 22 -
Dibandingkan dengan Tahun 2016, Realisasi Belanja 31 Desember 2017
mengalami penurunan sebesar 32,34% persen dibandingkan realisasi belanja
pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain :
1. Adanya pegawai yang pensiun.
2. Adanya pegawai yang meninggal dunia
3. Menurunnya Pagu anggaran di tahun 2017
4. Menurunnya realisasi belanja perjalanan dinas
5. Menurunnya realisasi belanja barang operasional , belanja barang non
operasional dan belanja barang persediaan
6. Bantuan Pemerintah untuk penanganan kerawanan pangan tidak
terealisasi dikarenakan tidak ada daerah yang harus di tanggulangi
7. Banper KRPL pada provinsi Kalimantan Selatan yang tidak terealisasi
dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis.
8. Belum maksimalnya pengelolaan dana banper PUPM khususnya dana
operasional pada gapoktan yang disebabkan antara lain karena distribusi
22.500
424.042
5.588 -
19.904
406.730
5.458
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
Belanja Modal Belanja
Bantuan
Sosial
Mil
lio
ns
Anggaran
Realisasi
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 23 -
ke TTI belum maksimal dan pencairan dana bantuan pemerintah
mendekati periode akhir tahun.
9. Banper LDPM yang tidak terealisasi pada 1 Gapoktan di Bengkulu dan 2
Gapoktan di Jawa Timur dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis
dan perubahan kepengurusan gapoktan.
10. Banper PUPM pada provinsi Aceh dan Kalimantan Tengah, yang belum
dilaksanakan karena tidak sesuai dengan pedoman dan perubahan
kepengurusan gapoktan
Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2017dan 31 Desember 2016
URAIANREALISASI 31 Desember
2017
REALISASI 31 Desember
2016
NAIK
(TURUN) %
Belanja Pegawai 19.904.091.469 20.639.307.631 (3,56)
Belanja Barang 406.729.997.499 616.485.276.768 (34,02)
Belanja Modal 5.457.872.300 1.460.350.708 273,74
Belanja Bantuan Sosial #DIV/0!
Jumlah 432.091.961.268 638.584.935.107 (32,34)
Belanja Pegawai
Rp19.904.091.469,-
B.3 Belanja Pegawai
Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal. Selain itu Belanja Pegawai dapat diartikan sebagai belanja
yang berupa honorarium tetap yang hanya dipergunakan untuk pembayaran honor
pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai dalam rangka mendukung
tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan.
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp19.904.091.469 dan
Rp20.639.307.631. Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2017 mengalami
penurunan sebesar 3,56%. Persen dari 31 Desember 2016 . Hal ini disebabkan
antara lain
1. Adanya pegawai yang pensiun.
2. Adanya pegawai yang meninggal dunia.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 24 -
Perbandingan Belanja Pegawai 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
URAIANREALISASI 31
DESEMBER 2017
REALISASI 31
DESEMBER 2016
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 19.926.393.661 20.643.960.855 (3,48)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 0 0 #DIV/0!
Belanja Honorarium 0 0 #DIV/0!
Belanja Lembur - #DIV/0!
Belanja Vakasi - - #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 19.926.393.661 20.643.960.855 (3,48)
Pengembalian Belanja Pegawai (22.302.192) (4.653.224) 379,28
Jumlah Belanja 19.904.091.469 20.639.307.631 (3,56)
Belanja Barang
Rp406.729.997.499
B.4 Belanja Barang
Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan
jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk
diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.
Perbandingan Belanja Barang 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
URAIANREALISASI 31
DEEMBER 2017
REALISASI 31
DESEMBER 2016
NAIK
(TURUN) %
Belanja Barang Operasional 8.309.783.048 11.423.650.481 (27,26)
Belanja Barang Non Operasional 80.433.192.569 133.346.359.784 (39,68)
Belanja Barang Persediaan 5.465.783.242 7.266.386.985 (24,78)
Belanja Jasa 29.503.587.834 29.376.059.865 0,43
Belanja Pemeliharaan 4.715.656.054 3.623.070.854 30,16
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 98.661.083.498 143.742.397.180 (31,36)
Belanja Perjalanan Luar Negeri 747.197.234 821.955.388 (9,10)
Belanja Barang untuk diserahkan
kepada Masy.4.182.523.000 154.814.090 2.601,64
Belanja Barang Penunjang Dana
Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan untuk diserahkan
kepada Masy.
47.150.000 154.679.000 (69,52)
Belanja Barang Lainnya untuk
diserahkan kepada Masy.180.863.506.663 289.722.411.049 (37,57)
Jumlah Belanja Kotor 412.929.463.142 619.631.784.676 (33,36)
Pengembalian Belanja (6.199.465.643) (3.146.507.918)
Jumlah Belanja 406.729.997.499 616.485.276.758 (34,02)
Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp406.729.997.499 dan Rp616.485.276.768 Realisasi
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 25 -
Belanja Barang 31 Desember 2017 mengalami penurunan 34,02% dari Realisasi
Belanja Barang 31 Desember 2016 . Hal ini antara lain disebabkan oleh :
1. Menurunnya Pagu anggaran di tahun 2017
2. Menurunnya realisasi belanja perjalanan dinas
3. Menurunnya realisasi belanja barang operasional , belanja barang non
operasional dan belanja barang persediaan
4. Bantuan Pemerintah untuk penanganan kerawanan pangan tidak
terealisasi dikarenakan tidak ada daerah yang harus di tanggulangi
5. Banper KRPL pada provinsi Kalimantan Selatan yang tidak terealisasi
dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis.
6. Belum maksimalnya pengelolaan dana banper PUPM khususnya dana
operasional pada gapoktan yang disebabkan antara lain karena distribusi
ke TTI belum maksimal dan pencairan dana bantuan pemerintah
mendekati periode akhir tahun.
7. Banper LDPM yang tidak terealisasi pada 1 Gapoktan di Bengkulu dan 2
Gapoktan di Jawa Timur dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis
dan perubahan kepengurusan gapoktan.
8. Banper PUPM pada provinsi Aceh dan Kalimantan Tengah, yang belum
dilaksanakan karena tidak sesuai dengan pedoman dan perubahan
kepengurusan gapoktan
9. Banper kegiatan Solid yang belum dilaksanakan karena tidak sesuai
dengan pedoman teknis
Belanja Mak 526
Belanja Mak 526 ini di anggarkan untuk mencapai Program Peningkatan
Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, maka di TA. 2017 dianggarkan
sebesar Rp188.233.670.000. Dari alokasi anggaran tersebut terealisasi sampai
dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp179.148.782.593. Belanja barang untuk
di serahkan kepada masyarakat ini dianggarkan dalam bentuk barang sebesar
Rp34.996.425.000 dan berupa uang sebesar Rp 153.237.245.000. Realisasi
Belanja barang untuk di serahkan kepada masyarakat ini sampai dengan 31
Desember 2017, realisasi dalam bentuk barang sebesar Rp34.087.135.563 dan
realisasi berupa uang sebesar Rp145.061.647.030. Belanja Mak 526 dianggarkan
untuk mendukung kegiatan sebagai berikut :
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 26 -
KETERANGAN PAGU REALISASI %
1814 Pengembangan Sistem Distribusi
dan Stabilitas Harga Pangan106.308.000.000 98.628.734.930 92,78
1815 Pengembangan Ketersediaan dan
Penanganan Rawan Pangan56.183.725.000 54.796.057.463 97,53
1816 Pengembangan
Penganekaragaman Konsumsi dan
Keamanan Pangan
25.671.445.000 25.653.800.200 99,93
1817 Dukungan Manajemen dan Teknis
Lainnya Badan Ketahanan Pangan70.500.000 70.190.000 99,56
Grand Total 188.233.670.000 179.148.782.593 95,17
1. PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA
PANGAN
Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong pengembangan sistem distribusi dan
stabilitas harga pangan dalam rangka meningkatkan keterjangkauan pangan
masyarakat. dan antisipasi kebutuhan pangan.
Sasaran output kegiatan adalah meningkatnya kemampuan kelembagaan
distribusi dan cadangan pangan serta stabilitas harga pangan.
Alokasi anggaran belanja mak 526 untuk kegiatan tersebut tahun 2017
sebesar Rp 106.308.000.000. Sampai dengan akhir september 2017, dana
bantuan yang terealisasi sebesar Rp 98.628.734.930.
Berikut Pagu dan Realisasi anggaran per output kegiatan :
KETERANGAN PAGU REALISASI %
1814 Pengembangan Sistem Distribusi dan
Stabilitas Harga Pangan106.308.000.000 98.628.734.930 92,78
1814.108 Pengembangan Usaha Pangan
Masyarakat (PUPM)99.890.000.000 92.394.902.930 92,50
Belanja Banper Barang 40.000.000 39.300.000 98,25
Belanja Banper Uang 99.850.000.000 92.355.602.930 92,49
1814.110 Lembaga distribusi dan cadangan pangan
masyarakat yang difasilitasi4.900.000.000 4.750.000.000 96,94
Belanja Banper Uang 4.900.000.000 4.750.000.000 96,94
1814.111 Hasil pemantauan pasokan dan harga 1.518.000.000 1.483.832.000 97,75
Belanja Banper Barang 10.000.000 7.850.000 78,50
Belanja Banper Uang 1.508.000.000 1.475.982.000 97,88
Dana Bantuan tersebut di berikan untuk membantu pelaksanaan kegiatan :
(1)Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat-Toko Tani Indonesia (PUPM-
TTI) dan (2) Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
dan (3) Pemantauan pasokan dan harga
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 27 -
� Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM)
Badan Ketehanan Pangan meluncurkan program kegiatan Pengembangan
Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) – Toko Tani Indonesia (TTI), Kebijakan
tersebut diarahkan untuk: (1) mendukung upaya petani memperoleh harga
produki yang lebih baik; (2) meningkatkan kemampuan petani
memperoleh nilai tambah dari hasil produksi untuk meningkatkan
kesejahteraan petani; (3) membantu petani dalam hal jaminan pemasaran
produk hasil pangan; (4) memperkuat kemampuan pengelolaan cadangan
pangan nasional; dan (5) mempermudah akses pangan bagi konsumen
baik dari sisi harga atau kuantitas.
Anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan PUPM-TTI di tahun 2017 di
alokasikan di 7 propinsi (Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat) sebesar
Rp99.850.000.000 yang di targetkan pada 406 PUPM (PUMP tahap
penumbuhan sebanyak 406 PUMP @Rp160.000.000 dan 450 TTI di
Jabotabek dengan nilai bantuan masing-masing Rp15.000.000. Realisasi
anggaran sampai dengan 31 Desember 2017 Rp92.355.602.930.
Di Jawa Barat terdapat belanja barang untuk kegiatan TTI yaitu dengan
pagu anggaran sebesar Rp40.000.000 yang telah di realisasikan sebesar
Rp39.300.000 untuk sarana dan prasarana di TTI Center di Jawa Barat.
Berikut realisasi PUPM Tahun 2017 :
Untuk PUPM tahap pengembangan dari 493 Gapoktan sampai dengan 31
Desember 2017 direalisasi pada 484 Gapoktan yaitu pada 33 propinsi.
Terdapat 9 Gapoktan yang tidak mencairkan yaitu pada propinsi Kalimantan
Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Bengkulu,
1 Sumatera Selatan 20 20
2 Lampung 35 35
3 Banten 98 98
4 Jawa Barat 123 123
5 Jawa Tengah 70 70
6Jawa Timur 50 50
7 Nusa Tenggara Barat 10 10
406 406Total
No Provinsi
Usulan
Gapoktan
tahun 2017
Realisasi
Jumlah
Gapoktan
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 28 -
Sumatera Barat dan Jawa Tengah. Untuk TTI di propinsi DKI Jakarta, Jawa
Barat dan Banten dari 450 TTI yang direalisaikan sebanyak 366 TTI.
Pada Dinas Ketahanan Pangan DKI Jakarta , anggaran untuk kegiatan TTI
dianggarkan pada output kegiatan 1814.111 Hasil pemantauan pasokan
dan harga pangan dengan pagu anggaran sebesar Rp1.500.000.000
dengan realisasi sebesar Rp1.470.000.000 pada 98 TTI dengan masing-
masing bantuan seniali Rp15.000.000
� Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM).
Kegiatan Penguatan LDPM dilaksanakan dalam rangka perlindungan dan
pemberdayaan petani/kelompoktani/Gapoktan padi dan jagung terhadap
jatuhnya harga di saat panen raya dan masalah aksesibilitas pangan di saat
paceklik. Badan Ketahanan Pangan menyalurkan dana Bantuan
Pemerintah dari APBN kepada Gapoktan untuk memberdayakan
kelembagaan Gapoktan agar mampu mendistribusikan hasil produksi
pangan dari anggotanya sehingga harga yang diterima di tingkat petani
maupun di wilayah stabil, serta menyediakan cadangan pangan dalam
rangka penyediaan aksesibilitas pangan bagi anggotanya. Melalui
penguatan modal usaha, diharapkan Gapoktan bersama-sama dengan
anggotanya mampu secara swadaya membangun sarana untuk
penyimpanan, mengembangkan usaha di bidang distribusi pangan, dan
menyediakan pangan minimal bagi anggotanya yang kurang memiliki akses
terhadap pangan disaat paceklik.
Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan LDPM di tahun 2017
sebesar Rp4.900.000.000 di 26 propinsi yang di targetkan pada 98
Gapoktan (Tahap pengembangan) dimana masing-masing mendapat
gapoktan mendapat dana bantuan sebesar Rp50.000.000. Realisasi
anggaran sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp4.750.000.000.
Terdapat 1 Gapoktan di Bengkulu dan 2 Gapoktan di Jawa Timur yang tidak
dicaikan dikarenakan terdapat permasalahan di kepengurusan Gapoktan.
Realisasi dana bantuan pemerintah di masing-masing provinsi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, sebagai berikut :
Tahap Pengembangan :
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 29 -
PaguJumlah Uang
Cair
(Dalam Juta) (Dalam Juta)
1 Aceh 3 150.000 3 150.000 100
2 Sumut 4 200.000 4 200.000 100
3 Sumbar 5 250.000 5 250.000 100
4 Riau 3 150.000 3 150.000 100
5 Jambi 2 100.000 2 100.000 100
6 Bengkulu 2 100.000 1 50.000 50
7 Sumsel 5 250.000 5 250.000 100
8 Lampung 7 350.000 7 350.000 100
9 Banten 5 250.000 5 250.000 100
10 D I Y 3 150.000 3 150.000 100
11 Jabar 6 300.000 6 300.000 100
12 Jateng 6 300.000 6 300.000 100
13 Jatim 6 300.000 4 200.000 66,67
14 Bali 2 100.000 2 100.000 100
15 N T B 2 100.000 2 100.000 100
16 N T T 2 100.000 2 100.000 100
17 Kalbar 4 200.000 4 200.000 100
18 Kalsel 3 150.000 3 150.000 100
19 Kalteng 2 100.000 2 100.000 100
20 Sulsel 7 350.000 7 350.000 100
21 Sulbar 2 100.000 2 100.000 100
22 Sulteng 4 200.000 4 200.000 100
23 Sultra 4 200.000 4 200.000 100
24 Sulut 3 150.000 3 150.000 100
25 Gorontalo 2 100.000 2 100.000 100
26 Maluku 4 200.000 4 200.000 100
98 4.900.000 95 4.750.000 96,94TOTAL
No. Provinsi
Tahap Pengembangan
Alokasi
Jumlah
Gapoktan
Pencairan
Jumlah
Gapoktan
%
� Hasil pemantauan pasokan dan harga pangan.
Untuk menunjang kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas
Harga Pangan maka di anggarkan bantuan pemerintah berupa barang
yang dipergunakan untuk membeli alat komunikasi guna memperlancar
pemantauan pasokan dan harga pangan sebesar Rp18.000.000 pada 8
(delapan) propinsi , yaitu pada propinsi Jawa Timur, Riau, Jambi,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung. Realisasi sampai dengan 31
Desember 2017 sebesar Rp13.832.000 dimana propinsi Jambi tidak
mencairkan bantuan tersebut.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 30 -
2. PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN PENANGANAN RAWAN
PANGAN
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengkoordinasikan upaya memantapkan
ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri sekaligus
pengurangan jumlah penduduk rawan pangan.
Sasaran output kegiatan adalah (1) meningkatnya ketersediaan pangan yang
beragam dan menurunnya jumlah penduduk rawan pangan setiap tahun;
serta (2) Meningkatnya ketahanan pangan keluarga melalui pengembangan
model pemberdayaan masyarakat/Smallholder Livelihood Development
(SOLID) yang dilaksanakan bekerja sama dengan International Food for
Agricultural Development (IFAD) di 11 kabupaten di provinsi Maluku dan
Maluku Utara.
Alokasi anggaran belanja mak 526 untuk kegiatan tersebut tahun 2017
sebesar Rp56.183.725.000. Sampai dengan 31 Desember 2017, dana
bantuan yang terealisasi sebesar Rp54.796.057.463.
Dana Bantuan tersebut di berikan untuk membantu pelaksanaan kegiatan (1)
Kawasan Mandiri Pangan; (3) Pemberdayaan petani kecil dan gender; (4)
Dukungan produksi pertanian dan pemasaran; (4) Pengembangan Rantai
Nilai Tanaman Perkebunan dan (5) Penanganan Rawan Pangan.
KETERANGAN PAGU REALISASI %
1815 Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan
Rawan Pangan56.183.725.000 54.796.057.463 97,53
1815.106 Kawasan Mandiri Pangan 7.800.000.000 7.650.000.000 98,08
Banper Uang 7.800.000.000 7.650.000.000 98,08
1815.108 Pemberdayaan Petani Kecil dan Gender 2.046.000.000 1.958.000.000 95,70
Banper Uang 2.046.000.000 1.958.000.000 95,70
1815.109 Dukungan Produksi Pertanian dan Pemasaran 37.879.725.000 36.987.745.563 97,65
Banper Barang 31.929.725.000 31.040.145.563 97,21
Banper Uang 5.950.000.000 5.947.600.000 99,96
1815.110 Pengembangan Rantai Nilai Tanaman 8.258.000.000 8.200.311.900 99,30
Banper Barang 2.946.200.000 2.929.650.000 99,44
Banper Uang 5.311.800.000 5.270.661.900 99,23
1815.114 Penanganan kerawanan pangan 200.000.000 -
Banper Uang 200.000.000 -
� Kawasan Mandiri Pangan (KMP)
Kawasan Mandiri Pangan adalah kawasan yang dibangun dengan
melibatkan keterwakilan masyarakat yang berasal dari desa-desa atau
kampung-kampung terpilih (terdiri dari 5 kampung/desa), untuk
menegakkan masyarakat miskin di daerah rawan pangan menjadi kaum
mandiri. Tujuan umum kegiatan KMP adalah mewujudkan ketahanan
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 31 -
pangan masyarakat berlandaskan kemandirian dan kedaulatan pangan.
Secara keprograman, kegiatan KMP dilaksanakan melalui 5 tahapan yang
meliputi: Tahap Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan, Kemandirian
dan Keberlanjutan (Exit Strategy). Untuk mendukung kegiatan
pemberdayaan dalam KMP maka dialokasikan dana bantuan sosial
bansos/bantuan pemerintah (banper), serta anggaran pembinaan dan
pendampingan bagi daerah.
Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan dimulai pada tahun 2013 di
Kawasan Perbatasan, Kepulauan, serta Papua dan Papua Barat yang
bertujuan untuk: (1) mengembangkan perekonomian kawasan adat di
Papua-Papua Barat; (2) mengembangkan perekonomian kawasan
perbatasan antar negara; dan (3) mengembangkan cadangan pangan
masyarakat kawasan kepulauan.
Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017
sebesar Rp7.800.000.000 di targetkan 78 Kawasan pada 77
Kabupaten/Kota di 23 propinsi. Sampai dengan 31 Desember 2017 telah
di realisasikan sebesar Rp7.650.000.000 dengan perincian sebagai
berikut :
NO PROVINSI KABUPATENBANTUAN
PEMERINTAH
1 Aceh Aceh Utara 100.000.000
Pidie Jaya 100.000.000
Aceh Besar 100.000.000
Bireuen 100.000.000
Kota Sibulussalam 100.000.000
2 Sumatera Utara Nias 100.000.000
Nias Selatan 100.000.000
3 Sumatera Barat Sijunjung 100.000.000
Pesisir Selatan 100.000.000
Pasaman 100.000.000
4 JambiTanjung Jabung
Barat 100.000.000
Tanjung Jabung
Timur 100.000.000
5 Riau Rokan Hulu 100.000.000
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 32 -
NO PROVINSI KABUPATENBANTUAN
PEMERINTAH
6 Sumatera Selatan Banyuasin 100.000.000
Ogan Kemeiring Ilir 100.000.000
Ogan Ilir 100.000.000
7 Bengkulu Seluma 100.000.000
Lebong 100.000.000
8 Lampung Tanggamus 100.000.000
Lampung Utara 100.000.000
Tulang Bawang 100.000.000
Lampung Selatan 100.000.000
Way Kanan 100.000.000
Lampung Barat 100.000.000
9 Jawa Timur Pamekasan 100.000.000
Probolinggo 100.000.000
Sumenep 100.000.000
Sampang 100.000.000
10 DIY Kulon Progo 100.000.000
11 Jawa Tengah Blora 100.000.000
Wonogiri 100.000.000
Jepara 100.000.000
Banjarnegara 100.000.000
12 Jawa Barat Bandung Barat 100.000.000
Cirebon 100.000.000
Garut 100.000.000
Tasikmalaya 100.000.000
13 Kalimantan SelatanHulu Sungai
Tengah 100.000.000
Barito Kuala 100.000.000
Balangan 100.000.000
Hulu Sungai Utara 100.000.000
14 Kalimantan Tengah Gunung Mas 50.000.000
15 Sulawesi Tengah Buol 100.000.000
Tojo Una-Una 100.000.000
Toli-toli 100.000.000
Poso 100.000.000
16 Gorontalo Gorontalo 100.000.000
Bone Bolango 100.000.000
Boalemo 100.000.000
17 Sulawesi Selatan Sinjai 100.000.000
Toraja Utara 100.000.000
Barru 100.000.000
Bone 100.000.000
Wajo 100.000.000
Soppeng 100.000.000
Tana Toraja 100.000.000
Pangkep 100.000.000
Luwu Timur 100.000.000
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 33 -
� Pengembangan model pemberdayaan masyarakat / Smallholder Livelihood Development –(SOLID)
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan International Food for
Agricultural Development (IFAD) di 11 kabupaten di provinsi Maluku dan
Maluku Utara. Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di
tahun 2017 Rp48.183.725.000 di targetkan sebanyak 224 desa. Realisasi
bantuan Pemerintah berupa uang Rp13.176.261.900 dan bantuan
Pemerintah berupa barang Rp33.969.795.563.
Kegiatan yang dilakukan antara lain
• Pemberdayaan Petani Kecil dan Gender ditujukan untuk peningkatan
kesejahteraan petani kecil
• Kegiatan rumah tangga yang mendukung produksi pertanian dan
pemasaran (sentra bisnis pedesaan, prasarana, timbangan,
peralatan dan mebeler kantor,pembangunan gudang, pembangunan
rehap kantor, pembangunan rumah produksi, peralatan produksi
tanaman pangan/hortikultura, peralatan mobilisasi pasca panen,
dana bergulir produksi pertanian).
NO PROVINSI KABUPATENBANTUAN
PEMERINTAH
18 Sulawesi Tenggara Bombana 100.000.000
Buton 100.000.000
Kolaka Utara 100.000.000
Wakatobi 100.000.000
Buton Utara 100.000.000
Muna 100.000.000
19 Sulawesi Barat Mamasa 100.000.000
20 NTT Sabu Raijua 100.000.000
Timor Tengah
Selatan 100.000.000
21 Bali Karangasem 100.000.000
22 NTB Dompu 100.000.000
Lombak Barat 100.000.000
Lombak Timur 200.000.000
Lombok Tengah 100.000.000
23 MalukuMaluku Tenggara
Barat 100.000.000
Maluku Tenggara 100.000.000
Buru 100.000.000
Seram bagian
Timur 100.000.000
Total 7.650.000.000
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 34 -
• Pengembangan rantai nilai tanaman perkebunan ditujukan untuk
peningkatan nilai tambah hasil perkebunan.
� Penanganan Kerawanan Pangan
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penanganan kerawanan pangan
pada wilayah yang terkena bencana. Sebelum pencairan anggaran
dilakukan identifikasi dan dilanjutkan dengan investigasi dan apabila
wilayah tersebut merupakan wilayah bencana dan akan mengakibatkan
rawan pangan maka anggaran tersebut dapat dicairkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017
Rp.200.000.000 sampai dengan 31 Desember 2017 belum ada realisasi
dikarenakan tidak adanya daerah yang perlu di tanggulangi.
3. PENGEMBANGAN PENGANEKARAGAMAN KOMSUMSI PANGAN
DAN KEAMANAN PANGAN
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi
pangan dan memasyarakatkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi
seimbang dan aman (B2SA) dengan mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya lokal.
Sasaran output kegiatan adalah meningkatnya pemantapan
penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan segar.
Alokasi anggaran belanja mak 526 untuk kegiatan tersebut tahun 2017
sebesar Rp25.671.445.000. Sampai dengan 31 Desember 2017, dana
bantuan yang terealisasi sebesar Rp25.653.800.200
Berikut Pagu dan Realisasi anggaran per output kegiatan :
KETERANGAN PAGU REALISASI %
1816 Pengembangan Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan25.671.445.000 25.653.800.200 99,93
1816.101 Pemberdayaan Pekarangan Pangan 25.365.000.000 25.350.000.000 99,94
Banper Uang 25.365.000.000 25.350.000.000 99,94
1816.107 Percepatan penganekaragaman
konsumsi pangan306.445.000 303.800.200 99,14
Banper Uang 306.445.000 303.800.200 99,14
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 35 -
Dana Bantuan tersebut di berikan untuk membantu pelaksanaan kegiatan,
yaitu: (1) Pemberdayaan pekarangan pangan melalui Rumah Pangan
Lestari (KRPL) dan (2) Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
� Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah sebuah konsep lingkungan
perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan
pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan menjadi sumber
pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan
aspek potensi sumberdaya alam dan kebutuhan gizi warga setempat.
Tujuan dari pelaksanaan KRPL adalah meningkatkan partisipasi kelompok
wanita dalam penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui
optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Optimalisasi pekarangan ini dikembangkan secara intensif melalui
pengembangan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), antara
lain dengan membangun kebun bibit dan mengutamakan sumber daya lokal
yang disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal (local wisdom),
sehingga kelestarian alampun tetap terjaga. Implementasi konsep inilah
dikenal dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Melalui konsep KRPL, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
gizi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan menuju kemandirian pangan
sekaligus melestarikan sumber daya alam. KRPL dilaksanakan dengan
melakukan pemberdayaan intensif kepada ibu rumah tangga yang
terwadahi dalam suatu kelompok dengan memanfaatkan teknologi
budidaya tanam pada pekarangan.
Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini dalam bentuk
uang di tahun 2017 sebesar Rp25.365.000.000 yang di targetkan pada
1.691 Desa di 320 Kabupaten/Kota pada 33 propinsi. Sampai dengan 31
Desember 2017 telah di realisasikan sebesar Rp25.350.000.000.
Pada tahun 2017 pemberdayaan pemanfaatan pekarangan telah
dilakukan di 1.690 desa. Desa baru (kelompok penumbuhan) tahun
2017 mendapatkan Dana Bantuan sebesar Rp 15.000.000 per
desa/kelompok dengan rincian: (a) Rp8.000.000 untuk
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 36 -
pengembangan pekarangan anggota; (b) Rp 5.000.000 untuk kebun
bibit; (c) Rp 2.000.000 untuk pengembangan demplot kelompok.
Terdapat 1 (satu) kelompok penumbuhan (desa baru) yang tidak
mencairkan Bantuan Pemerintah dikarenakan tidak sesuai dengan
pedoman teknis.
Rekapitulasi realisasi KRPL sebagai berikut :
Pagu Jumlah
DESA/KW
Realisasi
Anggaran
Jumlah
DESA/KW
1
019032 DINAS KETAHANAN PANGAN,
KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI
DKI JAKARTA
300.000.000 20 300.000.000 20
2029346 DINAS KETAHANAN PANGAN
DAN PETERNAKAN PROVINSI JAWA 1.635.000.000 109 1.635.000.000 109
3039427 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI JAWA TENGAH2.430.000.000 162 2.430.000.000 162
4049037 BADAN KETAHANAN PANGAN
DAN PENYULUHAN PROPINSI D.I. 240.000.000 16 240.000.000 16
5
059444 DINAS PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN PROVINSI
JAWA TIMUR
2.430.000.000 162 2.430.000.000 162
6 069027 DINAS PANGAN ACEH 975.000.000 65 975.000.000 65
7079318 DINAS KETAHANAN PANGAN
DAN PETERNAKAN PROVINSI 1.905.000.000 127 1.905.000.000 127
8089266 DINAS PANGAN PROVINSI
SUMATERA BARAT1.350.000.000 90 1.350.000.000 90
9099426 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI RIAU600.000.000 40 600.000.000 40
10109019 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI JAMBI540.000.000 36 540.000.000 36
11
119225 DINAS KETAHANAN PANGAN
DAN PETERNAKAN PROVINSI
SUMATERA SELATAN
1.125.000.000 75 1.125.000.000 75
12129224 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI LAMPUNG1.050.000.000 70 1.050.000.000 70
13
139021 DINAS PANGAN, PETERNAKAN
DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI
KALIMANTAN BARAT
750.000.000 50 750.000.000 50
14149214 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH240.000.000 16 240.000.000 16
15159192 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN750.000.000 50 735.000.000 49
16
169000 DINAS PANGAN, TANAMAN
PANGAN, DAN HORTIKULTURA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
315.000.000 21 315.000.000 21
17179212 DINAS PANGAN DAERAH
PROVINSI SULAWESI UTARA600.000.000 40 600.000.000 40
18189206 DINAS PANGAN PROVINSI
SULAWESI TENGAH450.000.000 30 450.000.000 30
19
199374 DINAS KETAHANAN PANGAN,
TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI
1.680.000.000 112 1.680.000.000 112
20209186 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI SULAWESI TENGGARA750.000.000 50 750.000.000 50
No Nama Satker
Alokasi /Target Banper Realisasi
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 37 -
� Percepatan Penganekaragaman Komsumsi Pangan
Kegiatan ini di tujukan untuk membangun kampung sejahtera yang
dilakukan bekerjasama dengan organisasi aksi solidaritas era kabinet kerja
(oase cinta). Secara umum kegiatan ini untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pengembangan bibit.
Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017
sebesar Rp.306.445.000, sampai dengan 31 Desember 2017 telah di
realisasikan sebesar Rp303.800.200.
Pagu Jumlah
DESA/KW
Realisasi
Anggaran
Jumlah
DESA/KW
21219169 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI MALUKU435.000.000 29 435.000.000 29
219183 DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN MALUKU TENGAH75.000.000 5 75.000.000 5
219211 DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT75.000.000 5 75.000.000 5
219223 DINAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN BURU SELATAN75.000.000 5 75.000.000 5
22229164 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI BALI330.000.000 22 330.000.000 22
23239220 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT540.000.000 36 540.000.000 36
24249020 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR960.000.000 64 960.000.000 64
25259022 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI PAPUA780.000.000 52 780.000.000 52
26269189 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROPINSI BENGKULU240.000.000 16 240.000.000 16
27289039 DINAS PANGAN PROVINSI
MALUKU UTARA195.000.000 13 195.000.000 13
28299444 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI BANTEN240.000.000 16 240.000.000 16
29309208 DINAS PANGAN PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG240.000.000 16 240.000.000 16
30319005 DINAS PANGAN PROVINSI
GORONTALO300.000.000 20 300.000.000 20
31
320097 DINAS KETAHANAN PANGAN,
PERTANIAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
225.000.000 15 225.000.000 15
32339029 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI PAPUA BARAT165.000.000 11 165.000.000 11
33340161 DINAS KETAHAHAN PANGAN
PROVINSI SULAWESI BARAT375.000.000 25 375.000.000 25
Grand Total 25.365.000.000 1.691 25.350.000.000 1.690
No Nama Satker
Alokasi /Target Banper Realisasi
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 38 -
Kegiatan ini di lakukan pada tiga propinsi yaitu diberikan kepada :
� Kelompok Masyarakat Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno,
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
� Kelompok Masyarakat Desa Kohod, Kecamatan Paku Haji, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
� Kelompok Masyarakat Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur,
Kabupatean MALAKA, Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA BADAN
KETAHANAN PANGAN
Kegiatan ini di tujukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Peningkatan
Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat berupa bantuan pemberian
peralatan dan mesin untuk mengolah data (komputer). Bantuan Pemerintah
ini terdapat di 4 Propinsi yaitu Jawa Tengah, Riau, Jambi dan Sulawesi
Tenggara.
Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017
sebesar Rp.70.500.000, Sampai dengan 31 Desember 2017 telah di
realisasikan sebesar Rp70.190.000
Belanja Bantuan
Sosial Rp0
B.5 Belanja Bantuan Sosial (Bansos)
Belanja Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uang atau barang dari
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk
melindungi dari kemungkinan terjadi resiko sosial.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 39 -
Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial 31 Desember 2017dan 31 Desember 2016
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI 30
SEPTEMBER 2017
REALISASI 31
DESEMBER 2016
NAIK
(TURUN) %
Belanja Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial #DIV/0!
Belanja Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial #DIV/0!
Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!
Pengembalian Belanja Sosial 0 0 0.00
Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!
Belanja Modal
Peralatan dan
Mesin
Rp4.678.610.800,-
B.6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin sampai dengan 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp4.678.610.800 dan Rp1.261.170.708 atau
mengalami kenaikan sebesar 270,97 persen bila dibandingkan dengan realisasi
belanja Peralatan dan Mesin 31 Desember 2016. Hal ini disebabkan antara lain
karena adanya kenaikan pagu anggaran belanja modal peralatan dan mesin
untuk mendukung kegiatan pada Badan Ketahanan Pangan Pusat.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
URAIAN
REALISASI 31
DESEMBER
2017
REALISASI 31
DESEMBER 2016
NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin4.678.610.800 1.261.170.708 270,97
Jumlah Belanja Kotor 4.678.610.800 1.261.170.708 270,97
Pengembalian 0 0 0,00
Jumlah Belanja 4.678.610.800 1.261.170.708 270,97
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
Rp779.261.500,-
B.7 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember
2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp779.261.500 dan
Rp199.180.000 atau mengalami kenaikan sebesar 291,23 persen bila
dibandingkan dengan realisasi belanja modal Gedung dan Bangunan 31
Desember 2016. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pagu anggaran
belanja gedung dan bangunan untuk mendukung kegiatan pada Badan
Ketahanan Pangan Pusat.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)
- 40 -
Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan 31 Desember 2017 dan 2015
URAIAN JENIS BELANJAREALISASI 31 DESEMBER
2017
REALISASI 31 DESEMBER
2016
NAIK
(TURUN) %
Gedung dan Bangunan 779.261.500 199.180.000 291,23
Jumlah Belanja Kotor 779.261.500 199.180.000 291,23
Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00
Jumlah Belanja 779.261.500 199.180.000 291,23
Belanja Modal
LainnyaRp0
B.8 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 41 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Rp10.500.000
C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar dan 10.500.000 dan
Rp149.584.080 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang
belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per
tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai
berikut:
Perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016
Keterangan 31-Des-17 31-Des-16
Kas di Bendahara Pengeluaran 10.500.000 72.113.080
Kas di Bendahara Pengeluaran TUP - 77.471.000
Uang Tunai - -
Jumlah 10.500.000 149.584.080
Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 senilai Rp10.500.000
terdapat pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Utara yang telah
disetorkan ke kas negara pada tanggal 09 Januari 2018 dengan NTB :
000000746872 dan NTPN 4D6B70J41OGHJSUP.
Kas Lainnya dan Setara
Kas Rp0.
C.2. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp24.756.862.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah
tanggungjawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik
saldo rekening di bank maupun uang tunai. Untuk Kas Lainnya dan Setara Kas
Tahun 2016 telah diselesaikan dan di setorkan ke kas negara. Rincian Sumber
Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut:
Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 42 -
Jenis 31-Des-17 31-Des-16
Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara 0 169.523
Dana Hibah 0 24.587.339
Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan 0
PNBP yang belum di setor 0
Utang Jangka Pendek Lainnnya
Utang Kepada Pihak ketiga
Jumlah 0 24.756.862
Bagian Lancar TP/TGR
Rp383.033.350
C.3. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp383.033.350 dan Rp32.078.850. Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada
tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian
Bagian Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Bagian Lancar TP/TGR Per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016
Jenis 31-Des-17 31-Des-16
BADAN KETAHANAN PANGAN
PUSAT- 9.077.250
DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI PAPUA BARAT- 23.001.600
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN
PETERNAKAN PROVINSI
SUMATERA UTARA
82.640.000
BADAN KETAHANAN PANGAN
PROPINSI MALUKU32.486.300
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN KAB.BURU
SELATAN
264.483.050
DINAS PANGAN PROPINSI
SUMATERA BARAT3.424.000
Jumlah 383.033.350 32.078.850
Mutasi penambahan piutang TP/TGR pada :
• Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan provinsi Sumatera Utara
senilai Rp82.640.000 yang merupakan temuan atas pemeriksaan
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dengan Surat Keterangan
Tanggungjawab Mutlak (SKTM) tertanggal 11 Desember 2017.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 43 -
• Badan Ketahanan Pangan propinsi Maluku senilai Rp32.486.300 yang
merupakan temuan BPKP propinsi Maluku terkait pelaksanakan
kegiatan smallholder Livelihood Development Project in Eastern
Indonesia (SOLID) dengan Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak
(SKTM) sebagai berikut :
� SKTM No.910/443.2/DKP.SOLID/VII/2017 tertanggal 24 Agustus
2017 senilai Rp26.500.000 atas LAI-174/PW25/2/2017 tanggal 17
April 2017
� SKTM No.910/443.3/DKP.SOLID/VII/2017 tertanggal 24 Agustus
2017 senilai Rp18.486.300 atas LAI-174/PW25/2/2017 tanggal 17
April 2017
• Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Buru Selatan
senilai Rp264.483.050 yang merupakan temuan BPKP propinsi Maluku
Utara terkait pelaksanakan kegiatan smallholder Livelihood
Development Project in Eastern Indonesia (SOLID) dengan Surat
Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) sebagai berikut :
� SKTM No.800/17.C/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23
Agustus 2017 senilai Rp117.000.000 atas LAI-128/PW25/2/2016
tanggal 31 Maret 2016
� SKTM No.800/17.F/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23
Agustus 2017 senilai Rp41.487.500 atas LAI-128/PW25/2/2016
tanggal 31 Maret 2016
� SKTM No.800/17.G/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23
Agustus 2017 senilai Rp1.005.000 atas LAI-128/PW25/2/2016
tanggal 31 Maret 2016
� SKTM No.800/17.H/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23
Agustus 2017 atas LAI-169/PW25/2/2017 tanggal 12 April 2017
senilai Rp104.990.500
• Dinas Pangan propinsi Sumatera Barat senilai Rp3.424.000 yang
merupakan temuan atas pemeriksaan Inspektorat Jenderal
Kementerian Pertanian dengan Surat Keterangan Tanggungjawab
Mutlak (SKTM) tertanggal 20 Desember 2017
Mutasi pengurangan piutang TP/TGR karena terdapatnya pelunasan TP/TGR
pada satker BKP Pusat senilai Rp9.077.250 dan BKP Prop Papua Barat senilai
Rp23.001.600.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 44 -
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih –Bagian Lancar
Tagihan Tuntutan
Perpendaharaan/Tuntun
Ganti Rugi
(Rp30.127.255)
C.4. Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp(30.127.255) dan
Rp(2.345.546).
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih–Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi pada tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
Kualitas Nilai Piutang % Nilai
Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan
Piutang Bukan Pajak
Lancar 0,50% -
Kurang Lancar 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
Jumlah - -
Bagian Lancar TP/TGR
Lancar 86.064.000 0,50% 430.320
Kurang Lancar 296.969.350 10% 29.696.935
Diragukan 50% -
Macet 100% -
Jumlah 383.033.350 30.127.255
Bagian Lancar TPA
Lancar - 0,50% -
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
Jumlah - -
Jumlah Penyisihan Piutang Tak
Tertagih 383.033.350 30.127.255
Rincian Penyisihan Bagian Lancar TP/TGR Per 31 Desember 2017 sebagai berikut :
No NAMA SATKERNilai Piutang
TP/TGRKualitas Penyisihan
Nilai
Penyisihan
TP/TGR
1BADAN KETAHANAN PANGAN
PROPINSI SUMATERA UTARA82.640.000 Lancar 0,5% 413.200
2BADAN KETAHANAN PANGAN
PROPINSI MALUKU32.486.300
Kurang
Lancar10% 3.248.630
3BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN KAB.BURU SELATAN264.483.050
Kurang
Lancar10% 26.448.305
4DINAS PANGAN PROPINSI
SUMATERA BARAT3.424.000 Lancar 0,5% 17.120
383.033.350 30.127.255
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 45 -
Persediaan
Rp31.779.300,-
C.5 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-
masing adalah sebesar Rp31.779.300 dan Rp66.636.304.
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan
(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Pediaan per 31
Desember 2017 dan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Persediaan TH 2017 TH 2016
Barang Konsumsi 28.729.300 58.011.862
Barang untuk Pemeliharaan 3.050.000 8.625.000
Tanah bangunan untuk dijual atau diserahkan
kepada Masyarakat
0 0
Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan
kepada Masyarakat
0 0
Barang Persediaan Lainnya untuk
Dijual/Diserahkan ke Masyarakat
0 0
Jumlah 31.779.300 66.636.862
Persediaan ini terdapat pada satker BKP Pusat, DKP Riau dan DKP NTB.
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan tersebut berada dalam kondisi
baik.
Rincian Persediaan per satker terlampir
Peralatan dan Mesin
Rp47.504.042.288
C.6 Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2017
dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 47.504.042.288
dan Rp51.412.402.708. Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 46 -
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 51.412.402.708Rp
Mutasi tambah: 5.984.296.050Rp
Pembelian 4.666.610.800Rp
Saldo Awal 194.027.500Rp
Transfer Masuk 624.331.750Rp
Hibah -Rp
Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 499.326.000Rp
Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -Rp
Mutasi kurang: (9.892.656.470)Rp
Penghentian aset dari penggunaan (6.030.269.539)Rp
Penghapusan (266.075.000)Rp
Transfer Keluar (624.331.750)Rp
Hibah keluar (1.459.377.000)Rp
Usulan barang rusak berat kepengelola (25.625.000)Rp
Usulan Barang Hibah DK/TP (1.486.978.181)Rp
Koreksi Nilai -Rp
Saldo per 31 Desember 2017 47.504.042.288Rp
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (36.016.121.591)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2017 11.487.920.697Rp
Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah
sebagai berikut :
a. Penambahan saldo awal peralatan dan mesin dari eks PPHP pada satker
Pusat senilai Rp194.027.500. Dengan perincian sebagai berikut :
b. Penambahan dari transaksi Reklasifikasi Aset Lainnya ke aset tetap senilai
Rp499.326.000, berasal dari satker :
c. Penambahan peralatan dan mesin dari pembelian di Satker Pusat Badan
Ketahanan Pangan Rp4.666.610.800 dengan perincian sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Unit 1 177.450.000
Sepeda Motor Unit 2 16.577.500
TOTAL 194.027.500
NAMA SATKER JUMLAH
KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO 36.589.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI 7.975.000
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI
LAMPUNG39.250.000
DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA 70.000.000
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA TIMUR322.512.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA
BELITUNG3.000.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI
BARAT20.000.000
TOTAL 499.326.000
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 47 -
d. Penambahan dari transaksi Transfer masuk senilai Rp624.331.750, berasal
dari Badan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat dengan perincian
sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Jeep Unit 1 640.660.000
Kendaraan Bermotor Angkutan Barang Lainnya 11 2.955.750.000
Lori Dorong Unit 12 9.315.000
Lemari Besi/Metal Buah 4 5.940.000
Kontainer Buah 150 50.250.000
CCTV - Camera Control Television System Buah 1 19.158.100
White Board Buah 2 1.630.000
Mesin Absensi Buah 1 43.000.000
LCD Projector/Infocus Buah 5 128.813.050
Focusing Screen/Layar LCD Projector Buah 3 17.625.000
Meja Kerja Besi/Metal Buah 24 31.680.000
Kursi Besi/Metal Buah 48 21.120.000
Sice Buah 1 27.000.000
A.C. Split Buah 2 11.865.750
Televisi Buah 7 165.975.000
Sound System Buah 1 24.750.000
Dispenser Buah 1 4.441.500
Layar Film/Projector Buah 1 5.625.000
Timbangan Elektronik Buah 15 30.972.500
P.C Unit Buah 12 146.880.000
Lap Top Buah 3 74.962.500
Note Book Buah 6 100.041.000
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 10 37.496.400
Tenda Buah 24 83.160.000
Pallet Buah 60 28.500.000
TOTAL 4.666.610.800
URAIAN KUANTITAS NILAI
ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR Unit 45 256.365.750
ALAT KANTOR Buah 24 57.888.000
ALAT RUMAH TANGGA Buah 80 101.673.000
ALAT STUDIO Buah 4 7.028.000
ALAT KOMUNIKASI Buah 4 3.376.000
UNIT ALAT LABORATORIUM Buah 2 800.000
KOMPUTER UNIT Buah 21 191.937.000
PERALATAN KOMPUTER Buah 9 5.264.000
TOTAL 624.331.750
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 48 -
e. Pengurangan dari penghapusan senilai Rp(266.075.000) pada satker Badan
Ketahanan Pangan Propinsi Riau sebesar Rp(48.235.000) dan Dinas
Ketahanan Pangan Propinsi Bengkulu sebesar Rp(217.840.000) dengan
perincian barang sebagai berikut :
f. Pengurangan dari transaksi Usulan barang rusak berat ke pengelola sebesar
Rp(25.625.000) pada satker :
Dengan perincian barang sebagai berikut :
g. Pengurangan dari transaksi Usulan barang hibah ke pengelola sebesar
Rp(1.486.978.181) pada satker :
Dengan perincian barang sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
A.C. Split Buah (1) -9.300.000
Tustel Buah (2) -10.000.000
P.C Unit Buah (6) -56.697.000
Lap Top Buah (8) -122.025.000
Note Book Buah (4) -53.270.000
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (8) -14.783.000
TOTAL (266.075.000)
NAMA SATKER JUMLAH
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA BARAT (5.625.000)
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA TIMUR(20.000.000)
TOTAL (25.625.000)
URAIAN KUANTITAS NILAI
Meja Kerja Kayu Buah (6) (2.664.000)
Sice Buah (1) (742.000)
A.C. Split Buah (1) (1.307.000)
Wireless Buah (1) (912.000)
Note Book Buah (1) (20.000.000)
TOTAL (25.625.000)
NAMA SATKER JUMLAH
KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO (502.043.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN KAB. TIMOR TENGAH UTARA(400.138.000)
BADAN BIMAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN
SUMBA TIMUR(584.797.181)
TOTAL (1.486.978.181)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 49 -
h. Pengurangan dari transaksi Transfer keluar senilai Rp(624.331.750) yang
berasal dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bima Rp(282.750.750),
Badan Ketahanan Pangan dan pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dompu
senilai Rp(341.581.000), dengan perincian barang sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Station Wagon Unit (5) (503.970.000)
Sepeda Motor Unit (70) (594.886.818)
Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah (3) (4.526.000)
Lemari Besi/Metal Buah (15) (12.225.000)
Lemari Kayu Buah (18) (10.198.000)
Filing Cabinet Besi Buah (16) (10.625.000)
Brandkas Buah (3) (8.575.000)
Overhead Projector Buah (2) (24.393.000)
Perkakas Kantor Lainnya (2) (4.354.000)
Meja Kerja Kayu Buah (37) (18.441.000)
Kursi Besi/Metal Buah (15) (6.370.000)
Sice Buah (2) (2.096.000)
Meja Rapat Buah (10) (12.344.000)
Meja Komputer Buah (2) (1.000.000)
A.C. Split Buah (4) (15.680.000)
Televisi Buah (4) (16.674.000)
Wireless Buah (1) (2.849.000)
Unit Power Supply Buah (1) (327.000)
Tustel Buah (4) (6.787.455)
Handy Cam Buah (4) (22.532.090)
Compact Disc Player (Peralatan Studio Audio) Buah (2) (2.536.000)
Facsimile Buah (2) (4.065.000)
Receiver STL/VHF ( FM) Buah (1) (1.231.000)
P.C Unit Buah (9) (79.047.000)
Lap Top Buah (1) (19.800.000)
Note Book Buah (7) (82.441.818)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (11) (15.042.000)
Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (3.247.000)
Modem Buah (1) (715.000)
TOTAL (255) (1.486.978.181)
URAIAN KUANTITAS NILAI
Sepeda Motor Unit (45) (256.365.750)
Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Buah (2) (1.664.000)
Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Buah (2) (1.701.000)
Lemari Besi/Metal Buah (5) (3.280.000)
Lemari Kayu Buah (2) (1.612.000)
Filing Cabinet Besi Buah (6) (4.144.000)
Filing Cabinet Kayu Buah (2) (1.516.000)
Brandkas Buah (2) (5.078.000)
Overhead Projector Buah (2) (31.377.000)
LCD Projector/Infocus Buah (1) (7.516.000)
Meja Kerja Kayu Buah (25) (18.972.000)
Kursi Besi/Metal Buah (2) (920.000)
Kursi Kayu Buah (13) (6.463.000)
Sice Buah (2) (2.116.000)
Meja Rapat Buah (15) (13.200.000)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 50 -
i. Pengurangan dari transaksi Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lainnnya
senilai Rp6.030.269.539 berasal dari satker sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Meja Komputer Buah (4) (1.837.000)
Lemari Es Buah (1) (3.000.000)
A.C. Split Buah (7) (15.866.000)
Wireless Buah (4) (12.972.000)
Stabilisator Buah (1) (300.000)
Tustel Buah (3) (11.493.000)
Handy Cam Buah (3) (14.534.000)
Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah (2) (602.000)
Camera Film Buah (1) (426.000)
Camera Digital Buah (1) (6.000.000)
Facsimile Buah (4) (3.376.000)
Alat Precooling Buah Dng Es Secara Sirmulasi Buah (2) (800.000)
Local Area Network (LAN) Buah (2) (7.256.000)
P.C Unit Buah (13) (104.309.000)
Lap Top Buah (3) (41.697.000)
Note Book Buah (3) (38.675.000)
Hard Disk Buah (2) (1.320.000)
Scanner (Peralatan Mini Komputer) Buah (1) (340.000)
Monitor Buah (1) (1.750.000)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (1.252.000)
Modem Buah (2) (602.000)
TOTAL (189) (624.331.750)
NAMA SATKER JUMLAH
DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN
PANGAN PROVINSI DKI JAKARTA(131.590.525)
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN
PROVINSI JAWA BARAT(187.259.300)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
PROPINSI D.I. YOGYAKARTA(426.099.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU (101.005.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI (106.180.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA
SELATAN(62.614.400)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI
LAMPUNG(332.532.450)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KALIMANTAN
SELATAN(46.955.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR(137.465.000)
DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA (407.123.090)
DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH (908.184.322)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI
TENGGARA(216.676.900)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI MALUKU (157.664.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
KAB. MALUKU TENGAH(87.064.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT(228.740.000)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 51 -
j. Pengurangan dari transaksi Hibah keluar senilai Rp(1.486.978.181) pada
satker sebagai berikut :
Dengan perincian barang sebagai berikut :
NAMA SATKER JUMLAH
DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI (111.240.300)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA BARAT(449.100.000)
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA TIMUR(410.503.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN KAB. TIMOR TENGAH UTARA(109.841.000)
BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN
KAB. HALMAHERA UTARA(8.000.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA
BELITUNG(243.839.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI
JAGUNG PROVINSI GORONTALO(164.609.726)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN
RIAU(135.114.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI
BARAT(80.000.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN (780.869.526)
TOTAL (6.030.269.539)
NAMA SATKER JUMLAH
KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO (502.043.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA
PENYULUHAN KAB. TIMOR TENGAH UTARA(400.138.000)
BADAN BIMAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN
SUMBA TIMUR(584.797.181)
TOTAL (1.486.978.181)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 52 -
Gedung dan Bangunan
Rp1.476.274.000
C.7 Gedung dan Bangunan
Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah Rp1.476.274.000 dan Rp2.203.400.500. Terdapat pengurangan
Gedung dan bangunan karena transaksi hibah keluar dari Badan Bimas
Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur kepada Pemda setempat. Nilai
gedung dan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Station Wagon Unit (5) (503.970.000)
Sepeda Motor Unit (70) (594.886.818)
Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah (3) (4.526.000)
Lemari Besi/Metal Buah (15) (12.225.000)
Lemari Kayu Buah (18) (10.198.000)
Filing Cabinet Besi Buah (16) (10.625.000)
Brandkas Buah (3) (8.575.000)
Overhead Projector Buah (2) (24.393.000)
Perkakas Kantor Lainnya (2) (4.354.000)
Meja Kerja Kayu Buah (37) (18.441.000)
Kursi Besi/Metal Buah (15) (6.370.000)
Sice Buah (2) (2.096.000)
Meja Rapat Buah (10) (12.344.000)
Meja Komputer Buah (2) (1.000.000)
A.C. Split Buah (4) (15.680.000)
Televisi Buah (4) (16.674.000)
Wireless Buah (1) (2.849.000)
Unit Power Supply Buah (1) (327.000)
Tustel Buah (4) (6.787.455)
Handy Cam Buah (4) (22.532.090)
Compact Disc Player (Peralatan Studio Audio) Buah (2) (2.536.000)
Facsimile Buah (2) (4.065.000)
Receiver STL/VHF ( FM) Buah (1) (1.231.000)
P.C Unit Buah (9) (79.047.000)
Lap Top Buah (1) (19.800.000)
Note Book Buah (7) (82.441.818)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (11) (15.042.000)
Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (3.247.000)
Modem Buah (1) (715.000)
TOTAL (1.486.978.181)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 53 -
Saldo per 31 Desember 2016 2.203.400.500
Mutasi tambah: 172.413.000
Transfer masuk -
Koreksi pencatatan 172.413.000
Mutasi kurang: (899.539.500)
Koreksi pencatatan (323.259.500)
Hibah Keluar (460.090.000)
Usulan Hibah Keluar (116.190.000)
Saldo per 31 Desember 2017 1.476.274.000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (188.762.703)
Nilai Buku per 31 Desember 2016 1.287.511.297
• Penambahan dari transaksi Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset yang di
lakukan oleh KPKNL setempat pada Dinas Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Propinsi Yogyakarta senilai Rp172.413.000
• Mutasi pengurangan dari transaksi Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset
yang di lakukan oleh KPKNL setempat senilai Rp(323.259.500) pada
Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Propinsi Yogyakarta senilai
Rp(10.290.000) dan Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Maluku Utara
senilai Rp(312.969.500).
• Mutasi pengurangan dari transaksi Hibah Keluar senilai
Rp(460.090.000) pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Timur
Tengah Utara senilai Rp(154.450.000) dan Badan Bimas Ketahanan
Pangan Kabupaten Sumba Timur senilai Rp(305.640.000).
• Mutasi pengurangan dari transaksi Usulan Hibah Keluar senilai
Rp(116.190.000) pada Dinas Ketahanan Pangan propinsi Nusa
Tenggara Timur senilai Rp(116.190.000)
Rincian Gedung dan Bangunan per satker terlampir.
Jalan, Irigasi dan
Jaringan Rp0,-
C.8 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp12.500.000. Terdapat Mutasi
transaksi pengurangan terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan pada Dinas
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Propinsi Nusa Tenggara Timur senilai
Rp12.500.000 atas usulan penghapusan yang diajukan sesuai dengan Surat
Usulan Penghapusan BMN nomor DKP.009/91/X/2017 tanggal 12 Oktober 2017
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 54 -
Aset Tetap Lainnya
Rp779.861.500,-
C.9 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan
dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016 adalah Rp779.861.500 dan Rp1.098.300. Mutasi aset tetap lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2016 1.098.300
Mutasi tambah:
Transfer masuk -
Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 779.261.500
Mutasi kurang:
Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya (498.300)
Saldo per 31 Desember 2016 779.861.500
Aset tetap lainnya ini terdapat pada Badan Ketahanan Pangan Pusat.
Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan aset tetap lainnya adalah
sebagai berikut :
• Mutasi penambahan atas penyelesaian pembangunan dengan
KDP pada Badan Ketahanan Pangan Pusat senilai
Rp779.261.500
• Pengurangan aset tetap lainnya yang merupakan transaksi
reklasifikasi dari aset tetap pada Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Maluku Tengah senilai Rp498.300.
Konstruksi Dalam
Pengerjaan Rp0,-
C.10 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0 yang
merupakan pembangunan gedung dan bangunan yang proses
pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca pada Badan
Ketahanan Pangan Pusat.
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Rp(36.204.884.294)
C. 11 Akumulasi PenyusutanAsetTetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing Rp(36.204.884.294) dan
Rp(40.781.586.744). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra
akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 55 -
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat
Aset Tetap.
Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2017, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset tetap
disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per satker terlampir
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 47.504.042.288Rp (36.016.121.591)Rp 11.487.920.697Rp
2 Gedung dan Bangunan 1.476.274.000Rp (188.762.703)Rp 1.287.511.297Rp
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan -Rp -Rp -Rp
4 Aset Tetap Lainnya 779.861.500Rp -Rp 779.861.500Rp
49.760.177.788Rp (36.204.884.294)Rp 13.555.293.494Rp Akumulasi Penyusutan
Piutang TP/TGR Rp0,-
C.12. Piutang Jangka Panjang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Piutang Jangka Panjang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Piutang Jangka Panjang
Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada
tanggal neraca yang akan jatuh tempo lebih dari 12 bulan. Rincian Bagian
Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut:
Jenis TH 2017 TH 2016
Dinas Ketahanan Pangan Prop.
Maluku TP - -
BKP dan PI jagung Gorontalo - -
BKP Prop. Papua Barat - -
Jumlah - -
Aset Tak Berwujud
Rp40.000.000
C.12. Aset Tak Berwujud
Nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah Rp40.000.000 dan Rp43.946.800 . Aset Tak Berwujud
merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 56 -
mempunyai wujud fisik. Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017
2016 adalah sebagai berikut:
No. Uraian Nilai
1 Software Komputer 40.000.000Rp
2 ATB Lainnya -Rp
40.000.000Rp
(35.058.573)Rp
4.941.427Rp Jumlah
Saldo s.d 30 September 2017
Amortisasi ATB s.d. 30 September 2017
Terdapat mutasi pengurangan software pada Dinas Ketahanan Pangan
Propinsi DKI Jakarta senilai Rp(3.946.800).
Rincian Aset Tak Berwujud per satker terlampir
Aset Lain-Lain
Rp2.602.521.845
C.13. Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
Rp2.602.521.845 dan Rp2.886.688.625. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik
Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan
dalam operasional Badan Ketahanan Pangan serta dalam proses penghapusan
dari BMN, terdiri atas Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional
pemerintahan senilai Rp2.602.521.845 . Adapun mutasi aset lain-lain adalah
sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2015 2.886.688.625Rp
Mutasi tambah: 6.047.214.639Rp
- reklasifikasi dari aset tetap 6.047.214.639Rp
- reklasifikasi dari aset tak berwujud -Rp
Mutasi kurang: (6.331.381.419)Rp
- normalisasi BMN (BMN) yang dihentikan -Rp
- Reklasifikasi ke aset tetap (499.326.000)Rp
- penghapusan BMN (350.228.000)Rp
- Usulan barang rusak berat (4.796.152.478)Rp
- Usulan barang hilang (685.674.941)Rp
Saldo per 31 Desember 2017 2.602.521.845Rp
Akumulasi Penyusutan (2.601.648.545)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2017 873.300Rp
Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain adalah sebagai
berikut :
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 57 -
a. Mutasi tambah berasal dari transaksi reklasifikasi dari aset tetap senilai
Rp6.047.214.639, yang berasal dari satker sebagai berikut :
Dengan perincian barang sebagai berikut :
NAMA SATKER JUMLAH
DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI DKI JAKARTA131.590.525
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI
JAWA BARAT187.259.300
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROPINSI D.I.
YOGYAKARTA426.099.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU 101.005.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI 106.180.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN 62.614.400
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG 332.532.450
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KALIMANTAN
SELATAN46.955.000
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR137.465.000
DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA 407.123.090
DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH 908.184.322
BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA 216.676.900
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI MALUKU 157.664.000
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KAB. MALUKU
TENGAH87.562.300
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN
SERAM BAGIAN BARAT228.740.000
DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI 111.240.300
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA
BARAT449.100.000
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA
TIMUR423.003.000
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
KAB. TIMOR TENGAH UTARA109.841.000
BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KAB.
HALMAHERA UTARA8.000.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA BELITUNG 243.839.000
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG
PROVINSI GORONTALO164.609.726
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU 135.114.000
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT 80.000.000
BADAN KETAHANAN PANGAN 780.869.526
DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI DKI JAKARTA3.946.800
TOTAL 6.047.214.639
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 58 -
URAIAN KUANTITAS NILAI
Sedan Unit 1 63.180.000
Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Unit 1 90.800.000
Sepeda Motor Unit 27 158.400.000
Lori Dorong Unit 1 65.000
Mesin Pengepres Kulit Buah 1 8.500.000
Tool Set Buah 1 1.265.000
Alat Perontokan Mesin (Power Thresser) Buah 5 86.000.000
Alat Pemipil Jagung Buah 10 148.000.000
Alat Pengering (Dryer) Buah 3 95.250.000
Alat Pengukur Kadar Air (Moisture Tester) Buah 42 68.502.000
Selo (Kotak Penyimpanan) Dengan Pengatur Temperatur Buah 1 15.604.000
Lemari Penyimpan Buah 1 3.165.000
Unit Pengaduk Buah 2 18.507.500
Alat Pengasapan Buah 2 45.320.000
Alat Pasca Panen Lainnya Buah 6 140.000.000
Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Buah 5 4.360.000
Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Buah 5 9.701.000
Mesin Ketik Elektronik/Selektrik Buah 2 5.790.000
Mesin Hitung Elektronik/Calculator Buah 2 410.000
Lemari Besi/Metal Buah 9 9.411.093
Lemari Kayu Buah 9 10.955.000
Rak Besi Buah 4 6.139.000
Filing Cabinet Besi Buah 20 14.904.000
Filing Cabinet Kayu Buah 2 1.516.000
Brandkas Buah 7 29.287.000
Kardex Besi Buah 3 291.000
White Board Buah 11 3.880.000
Alat Pemotong Kertas Buah 1 3.459.000
Overhead Projector Buah 13 243.055.544
White Board Electronic Buah 2 19.393.000
LCD Projector/Infocus Buah 8 106.886.000
Alat Perekam Suara (Voice Pen) Buah 1 3.500.000
Focusing Screen/Layar LCD Projector Buah 1 1.089.000
Perkakas Kantor Lainnya Buah 4 976.000
Meja Kerja Besi/Metal Buah 5 4.250.000
Meja Kerja Kayu Buah 31 19.747.000
Kursi Besi/Metal Buah 127 43.484.413
Kursi Kayu Buah 49 10.421.000
Sice Buah 4 6.160.000
Meja Rapat Buah 27 17.721.000
Meja Komputer Buah 12 5.209.000
Meja Telepon Buah 6 174.000
Meja Resepsionis Buah 2 373.000
Jam Mekanis Buah 1 46.000
Lemari Es Buah 1 3.000.000
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 59 -
URAIAN KUANTITAS NILAI
A.C. Split Buah 13 40.900.000
Portable Air Conditioner (Alat Pendingin) Buah 1 4.000.000
Kompor Gas (Alat Dapur) Buah 4 2.460.000
Mesin Parutan Kelapa Buah 13 136.977.500
Loudspeaker Buah 1 480.000
Sound System Buah 1 1.441.000
Wireless Buah 7 14.474.500
Mic Conference Buah 1 78.750.000
Unit Power Supply Buah 2 8.008.760
Stabilisator Buah 1 300.000
Camera Video Buah 1 24.339.000
Tustel Buah 21 79.975.500
Handy Cam Buah 12 81.751.750
Kabel Roll Buah 1 2.227.500
Microphone/Wireless MIC Buah 5 4.250.000
Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah 1 820.000
Rak Peralatan Buah 2 2.554.000
Film Projector Buah 1 6.470.000
Camera Film Buah 1 426.000
Photo Tustel Buah 3 21.650.000
Camera Digital Buah 6 38.420.000
Mesin Jilid Buah 1 3.015.000
Pesawat Telephone Buah 35 1.953.000
Telephone Mobile Buah 1 13.400.000
Facsimile Buah 10 20.625.000
Unit Tranceiver Ssb Portable Buah 3 21.087.000
Peralatan Antena SHF/Parabola Lainnya 1 1.200.000
CT Scanner Buah 1 800.000
Freezer (Alat Laboratorium Patologi) Buah 2 5.660.000
Micromixer Buah 1 6.000.000
Wajan Teflon Buah 4 2.580.000
Food Processor Buah 3 5.250.000
Beater Unit (Mesin Penggiling) Buah 1 80.000.000
Alat Precooling Buah Dng Es Secara Sirmulasi Buah 2 800.000
Generator Buah 1 1.823.000
Mixer (Alat Laboratorium Pertanian) Buah 2 38.500.000
Personal Computer Buah 1 14.465.000
Stabilizer/UPS Buah 2 3.425.000
Unit Pengering Buah 4 15.400.000
Conductivity Meter (Alat Laboratorium Kwalitas Air Dan Tanah)Buah 1 7.800.000
Vacuum Drying Oven Buah 1 20.747.000
Kamera Digital Buah 1 4.500.000
Local Area Network (LAN) Buah 2 7.256.000
Internet Buah 1 36.994.000
P.C Unit Buah 77 713.942.865
Lap Top Buah 101 1.674.428.391
Note Book Buah 63 982.006.045
Personal Komputer Lainnya 3 33.940.000
Disk Pack (Peralatan Mainframe) Buah 1 294.000
Hard Disk Buah 3 2.870.000
Card Reader (Peralatan Mini Komputer) Buah 1 8.810.000
Scanner (Peralatan Mini Komputer) Buah 1 340.000
Monitor Buah 1 1.750.000
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 60 -
b. Mutasi kurang berasal dari Reklasifikasi Aset Lainnnya ke Aset Tetap
Rp(499.326.000),- yang berasal dari satker :
Dengan perincian barang sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 77 176.944.900
Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah 5 3.439.000
External Buah 1 182.000
Peralatan Personal Komputer Lainnya 3 4.500.000
Server Buah 2 34.720.278
Sumur Dengan Pompa (Bangunan Pengambilan Pengembangan Sumber Air)Unit 5 12.500.000
Naskah/Manuskrip Berbahan Kayu Buah 2 498.300
Software Komputer Buah 2 3.946.800
TOTAL 1.005 6.047.214.639
NAMA SATKER JUMLAH
KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO (36.589.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI (7.975.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI (39.250.000)
DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA (70.000.000)
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA
TIMUR(322.512.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA (3.000.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT (20.000.000)
TOTAL (499.326.000)
URAIAN KUANTITAS NILAI
Station Wagon Unit (2) (216.780.000)
Alat Pasca Panen Lainnya (3) (70.000.000)
Brandkas Buah (1) (971.000)
Overhead Projector Buah (2) (23.991.000)
LCD Projector/Infocus Buah (1) (24.873.000)
Kursi Besi/Metal Buah (32) (9.016.000)
Sound System Buah (1) (1.441.000)
Handy Cam Buah (2) (12.512.000)
Generator Buah (1) (1.823.000)
P.C Unit Buah (10) (31.770.000)
Lap Top Buah (2) (39.450.000)
Note Book Buah (4) (53.957.000)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (6) (10.837.000)
Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (2) (1.905.000)
TOTAL (69) (499.326.000)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 61 -
c. Mutasi kurang berasal dari transaksi penghapusan BMN senilai
Rp350.228.000,- terdapat di satker Dinas Ketahanan Pangan Propinsi
Sumatera Barat dan Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Riau, dengan
perincian barang sebagai berikut :
d. Mutasi kurang berasal dari transaksi usulan barang rusak berat ke
pengelola barang senilai Rp(4.796.152.478),- yang terdapat pada satker
sebagai berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Lemari Besi/Metal Buah (2) (2.374.000)
Filing Cabinet Besi Buah (1) (1.270.000)
Brandkas Buah (1) (5.070.000)
Meja Komputer Buah (2) (1.190.000)
Televisi Buah (1) (3.000.000)
Tustel Buah (1) (3.201.000)
P.C Unit Buah (7) (62.123.000)
Lap Top Buah (12) (183.160.000)
Note Book Buah (3) (58.910.000)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (11) (29.930.000)
TOTAL (350.228.000)
NAMA SATKER JUMLAH
DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI DKI JAKARTA(135.537.325)
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI
JAWA BARAT(255.514.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROPINSI D.I.
YOGYAKARTA(426.099.000)
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA
TIMUR(515.920.575)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU (154.670.960)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI (172.659.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG (483.080.450)
DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA (552.303.626)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI SULAWESI
SELATAN(263.964.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA (60.000.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN
SERAM BAGIAN BARAT(119.900.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA
BARAT(117.768.557)
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA
TIMUR(244.452.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA BELITUNG (296.623.000)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 62 -
Dengan perincian barang sebagai berikut :
NAMA SATKER JUMLAH
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG
PROVINSI GORONTALO(107.956.685)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU (135.114.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT (80.000.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN (674.589.300)
TOTAL (4.796.152.478)
URAIAN KUANTITAS NILAI
Sedan Unit (1) (63.180.000)
Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Unit (1) (90.800.000)
Sepeda Motor Unit (10) (60.911.960)
Lori Dorong Unit (1) (65.000)
Tool Set Buah (1) (1.265.000)
T ractor Four Wheel (Dengan Kelengkapannya) Buah (1) (10.000.000)
Alat Perontokan Mesin (Power Thresser) Buah (2) (7.662.000)
Alat Pengukur Kadar Air (Moisture Tester) Buah (42) (68.502.000)
Alat Pasca Panen Lainnya (3) (70.000.000)
Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Buah (3) (2.497.000)
Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Buah (4) (7.500.000)
Mesin Ketik Listrik Potable (11-13 Inci) Buah (2) (2.291.000)
Mesin Ketik Elektronik/Selektrik Buah (2) (5.790.000)
Lemari Besi/Metal Buah (26) (32.719.000)
Lemari Kayu Buah (10) (12.843.000)
Rak Besi Buah (4) (6.139.000)
Filing Cabinet Besi Buah (32) (20.282.000)
Filing Cabinet Kayu Buah (2) (1.006.000)
Brandkas Buah (3) (16.309.000)
Buffet Buah (2) (1.810.000)
Papan Visual/Papan Nama Buah (4) (3.200.000)
Overhead Projector Buah (13) (345.984.000)
LCD Projector/Infocus Buah (5) (64.779.000)
Perkakas Kantor Lainnya (3) (2.522.000)
Meja Kerja Kayu Buah (16) (5.374.000)
Kursi Besi/Metal Buah (65) (18.059.000)
Kursi Kayu Buah (10) (957.000)
Sice Buah (5) (7.591.000)
Meja Rapat Buah (22) (15.385.000)
Mesin Pemotong Rumput Buah (1) (1.179.000)
Lemari Es Buah (1) (1.464.000)
A.C. Split Buah (13) (50.884.000)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 63 -
e. Mutasi kurang berasal dari transaksi usulan barang hilang ke pengelola
barang senilai Rp(685.674.941),- yang terdapat pada satker sebagai
berikut :
URAIAN KUANTITAS NILAI
Kipas Angin Buah (7) (2.198.000)
Up Right Chiller/Frezzer Buah (1) (1.793.000)
Kompor Gas (Alat Dapur) Buah (2) (1.180.000)
Tabung Gas Buah (5) (2.317.000)
Televisi Buah (5) (16.648.000)
Video Cassette Buah (2) (676.000)
Sound System Buah (1) (12.650.000)
Wireless Buah (2) (3.664.000)
Mic Conference Buah (1) (78.750.000)
Unit Power Supply Buah (4) (5.342.760)
Tustel Buah (14) (46.934.000)
Handy Cam Buah (12) (95.497.750)
Compact Disc Player (Peralatan Studio Audio) Buah (2) (724.000)
Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah (6) (8.312.500)
Camera Electronic Buah (1) (4.710.000)
Photo Tustel Buah (3) (21.650.000)
Camera Digital Buah (2) (18.420.000)
Mesin Jilid Buah (1) (3.015.000)
Telephone (PABX) Buah (1) (9.500.000)
Pesawat Telephone Buah (28) (1.008.000)
Telephone Mobile Buah (1) (13.400.000)
Facsimile Buah (9) (23.630.000)
Oven (Alat Laboratorium Umum) Buah (2) (4.558.000)
Beater Unit (Mesin Penggiling) Buah (1) (80.000.000)
Personal Computer Buah (1) (14.465.000)
Stabilizer/UPS Buah (2) (3.425.000)
Local Area Network (LAN) Buah (1) (4.733.000)
P.C Unit Buah (84) (733.670.701)
Lap Top Buah (82) (1.288.744.450)
Note Book Buah (70) (1.069.725.175)
Personal Komputer Lainnya (3) (33.940.000)
CPU (Peralatan Mainframe) Buah (1) (7.500.000)
Monitor Buah (1) (2.583.333)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (83) (162.822.025)
Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (6) (5.410.800)
Server Buah (1) (6.976.000)
Hub Buah (1) (962.000)
Software Komputer Buah (3) (5.667.024)
TOTAL (762) (4.796.152.478)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 64 -
Dengan perincian barang sebagai berikut :
NAMA SATKER JUMLAH
BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA (156.676.900)
DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA
TIMUR(362.504.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
KAB. TIMOR TENGAH UTARA(109.841.000)
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG
PROVINSI GORONTALO(56.653.041)
TOTAL (685.674.941)
URAIAN KUANTITAS NILAI
Mesin Pengepres Kulit Buah (1) (8.500.000)
Mesin Hitung Elektronik/Calculator Buah (2) (410.000)
Lemari Kayu Buah (3) (2.184.000)
Overhead Projector Buah (3) (21.880.000)
LCD Projector/Infocus Buah (2) (34.591.000)
Focusing Screen/Layar LCD Projector Buah (1) (1.089.000)
Perkakas Kantor Lainnya (4) (976.000)
Kursi Besi/Metal Buah (31) (6.821.000)
Meja Rapat Buah (2) (1.116.000)
Meja Komputer Buah (2) (1.000.000)
Mesin Parutan Kelapa Buah (4) (13.000.000)
Loudspeaker Buah (1) (480.000)
Sound System Buah (1) (1.441.000)
Wireless Buah (3) (1.502.500)
Unit Power Supply Buah (1) (6.500.000)
Tustel Buah (4) (8.357.000)
Handy Cam Buah (3) (15.283.000)
Microphone/Wireless MIC Buah (5) (4.250.000)
Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah (1) (820.000)
Film Projector Buah (1) (6.470.000)
Peralatan Antena SHF/Parabola Lainnya (1) (1.200.000)
CT Scanner Buah (1) (800.000)
Micromixer Buah (1) (6.000.000)
Food Processor Buah (3) (5.250.000)
Generator Buah (1) (1.823.000)
Kamera Digital Buah (1) (4.500.000)
Internet Buah (1) (36.994.000)
P.C Unit Buah (18) (95.666.900)
Lap Top Buah (12) (160.019.541)
Note Book Buah (13) (189.266.000)
Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (21) (29.149.000)
Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (1.154.000)
External Buah (1) (182.000)
Peralatan Personal Komputer Lainnya (3) (4.500.000)
Sumur Dengan Pompa (Bangunan Pengambilan Pengembangan Sumber Air)Unit (5) (12.500.000)
TOTAL (160) (685.674.941)
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 65 -
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi Aset
Lainnya
Rp(2.636.707.118)
C.14 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember
2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar
Rp(2.636.707.118) dan Rp(2.913.604.060). Rincian akumulasi penyusutan
dan amortisasi asset lainnya adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
A Aset Tak Berwujud 40.000.000 (35.058.573) 4.941.427
2 ATB Lainnya 0
40.000.000 (35.058.573) 4.941.427
B Aset Lainnya 2.602.521.845 (2.601.648.545) 873.300
2.602.521.845 (2.601.648.545) 873.300
2.642.521.845 (2.636.707.118) 5.814.727Total
Jumlah
Jumlah
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per satker terlampir
Uang Muka dari KPPN
Rp10.500.000
C.15 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
masing-masing sebesar Rp10.500.000 dan Rp149.584.080. Uang Muka dari
KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan
(TUP) diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau
dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Utang kepada Pihak
Ketiga Rp7.008.766,-
C.16 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016 masing-masing sebesar Rp7.008.766 dan Rp6.995.827. Utang kepada
Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan
kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam
waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang kepada Pihak
Ketiga pada Badan Ketahanan Pangan per tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:
No Uraian Jumlah
1 Belanja Pegawai yang Belum Dibayarkan -Rp
2 Belanja Barang yang Belum Dibayarkan 7.008.766Rp
3 Belanja Lainnya yang Belum Dibayarkan -Rp
7.008.766Rp Total
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 66 -
Ekuitas
Rp13.938.784.850,-
C.17 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp13.938.784.850 dan Rp12.978.977.330. Ekuitas adalah merupakan
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.
Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 67 -
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan PNBP
Rp3.674.575
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp3.674.575 dan Rp73.424.388 Pendapatan
tersebut terdiri dari:
30-Des-17 31-Des-16% Naik
(TURUN)
Pendapatan PNBP Lainnya 3.674.575 73.424.388 (95,00)
Pendapatan Jasa
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan #DIV/0!
Pendapatan Jasa Pelatihan #DIV/0!
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan #DIV/0!
Jumlah Pendapatan Jasa #DIV/0!
Pendapatan Lain-Lain
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Lalu #DIV/0!
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Lalu #DIV/0!
Jumlah Pendapatan Lain-Lain - #DIV/0!
3.674.575 73.424.388 (95,00)Jumlah
URAIAN
Pendapatan Jasa adalah merupakan pendapatan-LO yang diperoleh dari
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro), dan Denda Keterlambatan
Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dan Pendapatan Anggaran lain-lain.
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak sebagai berikut :
Akun Uraian Jumlah
423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 753.275
423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian
Pekerjaan 2.921.300
3.674.575 JUMLAH
Antara realisasi PNBP (jasa giro) dengan PNBP Lainnya terdapat selisih sejumlah
Rp169.523 yang merupakan Jasa Giro di tahun 2016 yang baru disetorkan di
tahun 2017.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 68 -
Beban Pegawai
Rp19.904.091.469
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp19.904.091.469 dan Rp20.639.307.631. Beban
Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan
kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNSsebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16NAIK
(TURUN) %
Beban Gaji Pokok PNS 14.874.105.400 15.563.688.145 (4,43)
Beban Tunjangan-Tunjangan 3.759.535.418 3.719.974.710 1,06
Beban Uang Makan PNS 1.292.573.000 1.360.298.000 (4,98)
Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS
(22.300.000)
- #DIV/0!
Beban Pembulatan Gaji PNS 179.843 (3.224) (5.678,26)
Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS (2.192) (4.650.000) (99,95)
Jumlah 19.904.091.469 20.639.307.631 (3,56)
Beban Persediaan
Rp5.568.404.664
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan sampai dengan 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016 adalah masing-masing sebesar Rp5.568.404.664 dan Rp7.251.126.037.
Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-
barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang
dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan 31 Desember
2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16
NAIK
(TURUN)
%
Beban Persediaan Konsumsi 5.498.182.689 7.111.979.537 (22,69)
Beban Persediaan bahan baku 64.629.975 136.131.500 (52,52)
Beban Persediaan Lainnya 2.220.000 1.990.000 11,56
Beban Persediaan pita cukai. materai dan
leges3.372.000 1.025.000 228,98
Jumlah Beban Persediaan 5.568.404.664 7.251.126.037 (23,21)
Antara realisasi belanja barang persediaan dengan beban persediaan terdapat
selisih sejumlah Rp102.621.422. (penjelasan terlampir )
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 69 -
Beban Barang dan
Jasa
Rp118.030.588.663
D.4 Beban Barang dan Jasa
Beban barang dan jasa 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp118.030.588.663 dan Rp174.138.883.512. Beban
Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
entitas.
Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16
NAIK
(TURUN)
%
Beban Keperluan Perkantoran 1.832.958.300 1.517.181.900 20,81
Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 45.903.782 45.754.489 0,33
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat178.349.096 205.328.292 (13,14)
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 6.182.975.000 9.474.851.500 (34,74)
Beban Barang Operasional Lainnya 69.596.870 180.534.300 (61,45)
Beban Bahan 26.873.996.220 71.068.570.257 (62,19)
Beban Honor Output Kegiatan 31.886.400.999 47.342.095.220 (32,65)
Beban Barang Non Operasional Lainnya 21.513.625.350, 14.935.694.307 44,04
Beban Langganan Telepon 95.699.363 125.114.927 (23,51)
Beban Jasa Pos dan Giro 7.600.000 7.600.000 0,00
Beban Jasa Konsultan 18.858.912.000, 11.116.000 169.555,56
Beban Sewa 2.448.528.160 15.950.315.800 (84,65)
Beban Jasa Profesi 7.555.940.000 2.593.368.670 191,36
Beban Aset Ekstrakomtabel peralatan
dan mesin
12.000.000 4.332.000 177,01
Beban Jasa Lainnya 481.421.250 10.686.825.850 (95,50)
Pengembalian Beban Keperluan
Perkantoran
(1.232.727)
Pengembalian Beban Honor Output
Kegiatan
(4.260.000) (8.400.000)
Pengembalian Beban Jasa Profesi (1.400.000)
Pengembalian Beban Barang Non
Operasional Lainnya(1.250.000) #DIV/0!
Pengembalian Beban Honor Operasional
Satuan Kerja(6.575.000) #DIV/0!
Jumlah 118.030.588.663 174.138.883.512 (32,22)
Antara realisasi belanja barang dan jasa dengan beban barang dan jasa terdapat
selisih sejumlah Rp12.012.939. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 70 -
barang ekstrakomtabel, beban langganan telepon tahun 2016 yang dibayarkan
ditahun 2017 dan beban langganan telepon tahun 2017 (penjelasan terlampir)
Beban
Pemeliharaan
Rp4.772.918.415
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp4.772.918.415 dan Rp3.663.403.354. Beban pemeliharaan
merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset
lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk
31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31 DESEMBER
2016
NAIK
(TURUN) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 537.854.000 367.559.406 46,33
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Lainnya463.164.450 1.928.186.648 (75,98)
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2.235.108.305 #DIV/0!
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Lainnya1.479.529.299 1.316.524.800 12,38
Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 57.262.361 10.800.000 430,21
Jumlah 4.772.918.415 3.663.403.354 30,29
Antara realisasi belanja pemeliharaan dangan beban pemeliharaan terdapat selisih
sejumlah Rp57.262.361 dari realisasi belanja barang persediaan (penjelasan
terlampir)
Beban Perjalanan
Dinas
Rp99.381.199.886
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp99.381.199.886 dan Rp144.434.080.254 Beban
tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untukperjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.
Rincian Beban perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 71 -
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16NAIK
(TURUN) %
Beban Perjalanan Biasa 53.265.066.547, 69.687.122.831 (23,57)
Pengembalian Beban Perjalanan
Biasa (66.890.835) (81.428.139) (17,85)
Beban Perjalanan Tetap - #DIV/0!
Pengembalian Beban Perjalanan
Tetap - #DIV/0!
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 6.579.584.070 10.680.420.598 (38,40)
Pengembalian Beban Perjalanan
Dinas Dalam Kota (840.000) #DIV/0!
Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Dalam Kota
6.476.361.397, 20.002.669.098 (67,62)
Pengembalian Beban Perjalanan
Dinas Paket Meeting Dalam Kota (1.410.000) (690.000) 104,35
Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Luar Kota 32.554.741.484 43.372.184.653 -2494%
Pengembal ian Beban Perja lanan
Dinas Paket Meeting Luar Kota (101.963.317) (48.154.175) 111,74
Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 747.197.234 107.980.095 591,98
Pengembalian Beban Perjalanan
Biasa - Luar Negeri (70.646.694) #DIV/0!
Beban Perjalanan Lainnya - Luar
Negeri - 713.975.293
Beban Perjalanan Lainnya - Luar
Negeri - #DIV/0!
Jumlah 99.381.199.886 144.434.080.254 (31,19)
Beban Barang
untuk Diserahkan
kepada Masyarakat
Rp179.309.632.593
D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp179.309.632.593 dan
Rp288.835.448.795. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang yang diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Beban
Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 72 -
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER
2016
NAIK
(TURUN)
%
Beban Tanah Untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda 3.136.888.000 698.400.000 349,15
Beban Peralatan Dan Mesin Untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat/Pemda
7.626.589.500 26.453.476.650 (71,17)
Beban Jalan, Irigasi, Dan Jaringan Untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda 74.250.000 - #DIV/0!
Beban Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan
Kepada Masyarakat/Pemda 1.000.500.000 2.808.880.500 (64,38)
Beban Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda 22.409.758.063 10.794.660.440 107,60
Beban Barang Untuk Bantuan Lainnya Yang
Memiliki Karakteristik 151.006.044.100 248.080.031.205 (39,13)
Pengembalian Beban Barang Untuk Bantuan
Lainnya Yang Memiliki Karakteristik (5.944.397.070) - #DIV/0!
Jumlah 179.309.632.593 288.835.448.795 (37,92)
Antara realisasi belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat dengan
beban barang belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat terdapat selisih
sejumlah Rp160.850.000 yang merupakan pendapatan penyesuaian nilai
persediaan (penjelasan terlampir).
Beban Bantuan
Sosial Rp0
D.8 Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Sosial 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp0 dan Rp193.309.000.000. Beban bantuan sosial merupakan
beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat
yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang sifatnya
tidak terus-menerus dan selektif. Rincian Beban bantuan sosial untuk Tahun 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16TURUN
%
Beban Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial Dalam
Bentuk Uang0 0 0,00
Pengembalian Beban Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan
Sosial Dalam0 0 0,00
Beban Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam
Bentuk Uang0 0 0,00
Beban Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan
Dalam Bentuk0 0 0,00
Pengembalian Beban Bantuan Sosial untuk
Penanggulangan Kemiskinan0 0 0,00
Jumlah 0 0 -
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 73 -
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp4.210.688.937
D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp4.210.688.937 dan
Rp4.369.454.099. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat
alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban
Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk
Aset Tak berwujud.
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 31-Des-17 31-Des-16NAIK (TURUN)
%
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 4.164.415.587 4.301.500.337 (3,19)
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 34.848.850 45.874.909 (24,04)
Beban Penyusutan Irigasi 208.335 416.670 (50,00)
Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang T idak
Digunakan dalam1.216.165 #DIV/0!
Jumlah Penyusutan 4.200.688.937 4.347.791.916 (3,38)
Beban Amortisasi Software 10.000.000 10.492.078 (4,69)
Beban Amortisasi ATB Lainnya 11.170.105 (100,00)
Jumlah Amortisasi 10.000.000 21.662.183 (53,84)
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 4.210.688.937 4.369.454.099 (3,63)
Beban Penyisihan
Piutang Tak tertagih
Rp(27.781.709)
D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang
Tak Tertagih untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-
masing sebesar Rp(27.781.709) dan Rp(1.577.764)
Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 74 -
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16
NAIK
(TURUN)
%
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar
Tagihan27.781.709 (1.577.764) -
Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar
Tagihan-
Jumlah 27.781.709 (1.577.764) -
Beban Lain-Lain
Rp0
D.11 Beban Lain-Lain
Jumlah Beban Lain-Lain untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Beban Lain-lain merupakan beban yang
timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset
tetap. Rincian atas Belanja Lain-Lain untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016 adalah sebagai berikut:
URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16
NAIK
(TURUN)
%
Beban Aset Extrakomtabel Peralatan dan Mesin 0 0 -
Beban Aset Extrakomtabel Gedung dan Bangunan 0 0 -
Beban Aset Extrakomtabel Aset Tetap Lainnya 0 0 -
Jumlah 0 0 -
Surplus/Defisit dari
Kegiatan Non
Operasional
Rp2.541.395.091
D.12 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan
fungsientitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional 31 Desember 2017
dan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.541.395.091 dan Rp3.766.677.648
Rincian Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016 sebagai berikut:
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 75 -
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16
NAIK
(TURUN)
%
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 3.850.000 3.955.000 (2,65)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (613.549.748) (243.904.764) 151,55
Pendapatan Dari Kegiatan Non Operasianal
Lainnya3.188.575.411 4.152.933.649 (23,22)
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (37.480.572) (146.306.237) (74,38)
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional2.541.395.091 3.766.677.648 (32,53)
• Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
Pendapatan sejumlah Rp3.850.000 di dapat dari setoran atas Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN Lainnya – 423129, yang terdapat pada satker sebagai
berikut :
• Beban Pelepasan Aset Non Lancar
Beban pelepasan aset non lancar senilai Rp613.549.748, merupakan beban
kerugian pelepasan aset - 596111 yang terdapat pada satker sebagai berikut :
No Nama satker Jumlah
1
029346 DINAS KETAHANAN PANGAN
DAN PETERNAKAN PROVINSI JAWA
BARAT
1.600.000
2089266 DINAS PANGAN PROVINSI
SUMATERA BARAT1.600.000
3099426 DINAS KETAHANAN PANGAN
PROVINSI RIAU650.000
Grand Total 3.850.000
KODE SATKER NAMA SATKER JUMLAH
019032
DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN
KETAHANAN PANGAN PROVINSI DKI
JAKARTA
6.658.989
049037BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PENYULUHAN PROPINSI D.I. YOGYAKARTA1.012.500
239220BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI
NUSA TENGGARA BARAT1.720.224
249020DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA
TENGGARA TIMUR204.320.635
249324
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN
PELAKSANA PENYULUHAN KAB. TIMOR
TENGAH UTARA
128.960.708
249374BADAN BIMAS KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN SUMBA TIMUR258.845.122
452332 BADAN KETAHANAN PANGAN 12.031.570
TOTAL 613.549.748
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 76 -
• Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya senilai Rp3.188.575.411
terdiri atas akun sebagai berikut :
• Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
Beban ini merupakan beban penyesuaian nilai persediaan – 593311 yang
terdapat pada satker sebagai berikut :
Akun Jumlah
423921 267.907.050
423922 142.791.300
423952 2.447.520.268
423953 7.000.000
491511 323.356.793
3.188.575.411
Uraian
Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara
Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
JUMLAH
Kode Satker Nama Satker Jumlah
019032DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI DKI
JAKARTA4.000
079318 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA UTARA 23.906.600
099426 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU 213.300
109019 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI 99.180
149214BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI
KALIMANTAN 38.000
159192 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN 271.400
189206 DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH 557.200
199374 BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI SULAWESI SELATAN 766.750
209186 BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA 663.000
219169 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI MALUKU 150.000
219183 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KAB. MALUKU TENGAH 46.000
219223 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KAB.BURU SELATAN 50.000
229164 DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI 887.400
289058 DINAS PERTANIAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT 23.000
319005BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG
PROVINSI GORONTALO553.000
320097 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU 60.000
339029 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat 101.000
340161 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT 1.518.500
452332 BADAN KETAHANAN PANGAN 7.572.242
Total 37.480.572
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 77 -
Pos-Pos Luar
Biasa Rp 0
D.13 POS-POS LUAR BIASA
Pos Surplus/Defisitdari Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi serta di luar
kendali entitas.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 78 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp12.978.977.330
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 dan 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp12.978.977.330 dan Rp17.823.857.296.
Surplus(defisit) LO
Rp(428.660.236.670)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah defisit sebesar Rp(428.660.236.670) dan
Rp(639.490.023.882). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit
kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan kejadian luar
biasa.
Dampak Kumulatif Perubahan Akuntansi/KesalahanMendasar Rp0
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Dampak Kumulatif Perubahan Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing
Rp0 dan Rp0.
Penyesuaian Nilai Aset
Rp0
E.4.1 Penyesuaian Nilai Aset
Koreksi Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Penyesuaian Nilai Aset merupakan
hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan harga perolehan
terakhir.
Koreksi Nilai
Persediaan Rp0
E.4.2 Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp0 dan Rp0. Rincian untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1 Barang Konsumsi -
2 Suku Cadang -
Jumlah -
KoreksiJenis PersediaanNo
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 79 -
Selisih Revaluasi
Aset Tetap
Rp(51.637.609)
E.4.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetapi untuk periode yang
berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing
sebesar Rp(51.637.609). dan Rp0. Selisih Revaluasi Aset Tetap pada Satker
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Propinsi DIY senilai Rp172.413.000
dan Dinas Pangan Propinsi Maluku Utara – TP senilai Rp(224.050.609). Rincian
Koreksi Atas Pendapatan untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1 Gedung dan bangunan (51.637.609)
2 Koreksi Nilai saldo Awal -
Jumlah (51.637.609)
KoreksiJenis Aset Tetap No
Koreksi Aset tetap
Non Revaluasi
Rp126.266.086
E.4.4 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp126.266.086 dan
Rp240.158.800. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai Aset Tetap yang
bukan karena revaluasi nilai senilai Rp122.319.286 pada Satker Badan Ketahanan
Pangan Pusat dan Aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai senilai
Rp3.946.800 pada satker Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan
Propinsi DKI Jakarta.
Koreksi Lain-lain Rp0
E.4.5 koreksi lain-lain
Koreksi Lain-lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31
Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Koreksi ini
merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi
atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang.
Koreksi lain-lain terdiri dari:
1 Koreksi Beban -
2 Koreksi Pendapatan -
3 Koreksi Piutang -
4 Koreksi Kewajiban -
5 Koreksi Hibah -
Jumlah -
KoreksiJenis Aset Tetap No
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 80 -
Transaksi antar
Entitas
Rp429.545.415.713
E.5 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi antar Entitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017
dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp429.545.415.713 dan
Rp634.404.981.116.
Rincian Transaksi antar Entitas terdiri dari:
Akun Uraian 2.016
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 431.848.066.268 636.685.257.289
313121 Diterima dari Entitas Lain (2.521.958.216) (4.063.524.120)
313211 Transfer Keluar (200.000) (762.614.956)
313221 Transfer Masuk 200.000 2.209.880.188
391131 Pengesahan Hibah Langsung 219.319.244 337.502.789
391132 Pengesahan Pengembalian Hibah
Langsung
(11.583) (1.520.074)
429.545.415.713 634.404.981.116 JUMLAH
2.017
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:
E.51 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar
entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 , DDEL sebesar
Rp(2.521.958.216) sedangkan DKEL sebesar Rp 431.848.066.268.
E.52 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesarRp(200.000)
yaitu pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima sebesar Rp(200.000)
Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesarRp200.000
yaitu pada Badan Ketahanan Pangan Propinsi Nusa Tenggara Barat.
E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah
Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah
langsung KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan
pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai
dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp219.319.244 yaitu pada Badan
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 81 -
Ketahanan Pangan Pusat.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian
Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp11.583
pada Badan Ketahanan Pangan Pusat.
Ekuitas Akhir
Rp13.965.506.216
E.6 Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
masing-masing sebesar Rp13.965.506.216 dan Rp12.978.977.330.
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 82 -
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
1. Data Laporan Keuangan ini disajikan berdasarkan data yang masuk pada aplikasi
e-rekon yang sudah di upload sampai dengan tanggal 12 Maret 2018.
2. Terdapat jurnal tidal lazim senilai Rp12.000.000 dikarenakan adanya pembelian
50 buah rak kayu @Rp240.000 pada Badan Ketahanan Pangan Pusat (barang
ekstrakomtabel)
3. Hibah Luar Negeri dengan nomor register 2S36P8TA dari Food and Agriculture
Organization (FAO) proyek Promoting SAGO Starch Utilization in Indonesia
senilai USD308.000 akan direalisasikan di tahun 2018.
4. Hibah Luar Negeri dengan nomor register 2WTVSDDA dari World Food
Programme (WFP) untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk
mengumpulkan dan menganalisa data tentang ketahanan pangan dan gizi guna
optimalisasi kebijakan serta program senilai USD1.204.163. Proyek ini akan
dilaksanakan tahun 2017-2020. Sampai dengan 31 Desember 2017, hibah ini
belum terealisasi.
.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
1. Temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan TA. 2016 nomor : 12/LHP/XVII/05/2017
tertanggal 15 Mei 2017 terdiri dari hasil temuan atas Sistem Pengendalian Intern
sebanyak 4 temuan – 8 kejadian dan temuan atas kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan sebanyak 1 temuan yaitu atas kegiatan PUPM di Propinsi
Jawa Tengah sebesar Rp200.000.000
Sampai dengan 31 Desember 2017, temuan ini sudah di tindak lanjuti yaitu pada
BPK hasil temuan atas Sistem Pengendalian Intern sebanyak 2 temuan – 6
kejadian dan temuan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yaitu atas kegiatan PUPM di Propinsi Jawa Tengah yang telah disetorkan ke kas
negara sebesar Rp5.000.000. Monitoring TLHP BPK-RI terlampir.
2. Terdapat 6 (enam) satker inaktif Badan Ketahanan Pangan di tahun 2017 yang
masih membawa aset, yaitu : Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo,
Kantor Ketahanan Pangan dan penyuluhan pertanian daerah Kabupaten
Jeneponto, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bima, Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan kabupaten Dompu, Badan Ketahanan
Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)
- 83 -
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan kabupaten Timur Tengah Utara dan Badan
Bimas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur.
Dari Jumlah tersebut, 2 (dua) satker telah menyerahkan asetnya ke satker aktif
(dekonsentrasi), 2 (dua) satker telah menyerahkan asetnya ke Pemda setempat
dan 1 (satu)satker telah melakukan penghapusan dan menyerahkan asetnya ke
Pemda setempat. Monitoring satker inaktif terlampir
Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku
Per 31-12-2016 Tahun 2017 Per 31-12-2017 Per 31-12-2017
A PERALATAN DAN MESIN
1 ALAT BANTU 7 15.000.000 11.785.713 2.142.858 - 13.928.571 1.071.429
2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 27.124.627.779 17.186.218.583 2.890.907.562 (1.707.809.031) 18.369.317.114 8.755.310.665
3 ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR 2 15.355.000 6.105.000 4.657.500 (65.000) 10.697.500 4.657.500
4 ALAT BENGKEL BERMESIN 10 49.750.000 58.250.000 - (8.500.000) 49.750.000 -
5 ALAT UKUR 5 15.430.000 14.400.000 2.106.000 (1.265.000) 15.241.000 189.000
6 ALAT PENGOLAHAN 4 1.823.171.572 2.540.220.072 2.000.000 (720.048.500) 1.822.171.572 1.000.000
7 ALAT KANTOR 5 2.610.754.114 2.707.150.897 196.692.097 (800.633.027) 2.103.209.967 507.544.147
8 ALAT RUMAH TANGGA 5 3.444.105.215 3.277.310.693 287.832.624 (744.481.627) 2.820.661.690 623.443.525
9 ALAT STUDIO 5 661.137.954 709.080.317 34.848.667 (139.916.000) 604.012.984 57.124.970
10 ALAT KOMUNIKASI 5 630.609.139 252.756.963 118.722.684 (53.090.000) 318.389.647 312.219.492
11 PERALATAN PEMANCAR 10 132.875.000 75.512.250 13.287.500 (2.431.000) 86.368.750 46.506.250
12 ALAT KEDOKTERAN 5 57.250.000 58.050.000 - (800.000) 57.250.000 -
13 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 1.049.935.569 1.061.107.571 32.027.495 (168.155.311) 924.979.755 124.955.814
14 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15 8.950.000 2.386.664 596.666 - 2.983.330 5.966.670
15 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 - 28.547.000 - (28.547.000) - -
16 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15 75.600.000 19.710.000 4.860.000 - 24.570.000 51.030.000
17 ALAT KHUSUS KEPOLISIAN 4 67.376.070 66.385.310 5.490.760 (4.500.000) 67.376.070 -
18 KOMPUTER UNIT 4 8.206.685.952 10.920.696.890 440.841.569 (3.927.797.549) 7.433.740.910 772.945.042
19 PERALATAN KOMPUTER 4 1.067.142.324 1.173.471.313 64.099.966 (254.695.178) 982.876.101 84.266.223
20 PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 15 225.615.000 153.095.891 16.115.359 - 169.211.250 56.403.750
21 ALAT SAR 2 83.160.000 - 41.580.000 - 41.580.000 41.580.000
22 ALAT KERJA PENERBANGAN 10 38.250.000 19.437.500 3.825.000 - 23.262.500 14.987.500
23 UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI 8 93.015.000 64.515.000 1.781.280 - 66.296.280 26.718.720
24 PERALATAN OLAH RAGA 3 8.246.600 8.246.600 - - 8.246.600 -
JUMLAH 47.504.042.288 40.414.440.227 4.164.415.587 (8.562.734.223) 36.016.121.591 11.487.920.697
B GEDUNG DAN BANGUNAN
1 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 1.476.274.000 362.354.872 34.848.850 (208.441.019) 188.762.703 1.287.511.297
JUMLAH 1.476.274.000 362.354.872 34.848.850 (208.441.019) 188.762.703 1.287.511.297
Lampiran 1 Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya
Badan Ketahanan Pangan
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017
No Aset Tetap Masa
Manfaat Nilai Perolehan
Total Akumulasi
Penyusutan s/d
Periode ini
Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku
Per 31-12-2016 Tahun 2017 Per 31-12-2017 Per 31-12-2017
No Aset Tetap Masa
Manfaat Nilai Perolehan
Total Akumulasi
Penyusutan s/d
Periode ini
C IRIGASI
1BANGUNAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR DAN AIR
TANAH30 - 4.791.645 208.335 (4.999.980) - -
JUMLAH - 4.791.645 208.335 (4.999.980) - -
D ASET TETAP LAINNYA
1 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 600.000 - - - - 600.000
JUMLAH 600.000 - - - - 600.000
E ASET TETAP DALAM RENOVASI
1 GEDUNG DAN BANGUNAN DALAM RENOVASI 0 779.261.500 - - - - 779.261.500
JUMLAH 779.261.500 - - - - 779.261.500
F SOFTWARE
1 ASET TAK BERWUJUD 4 40.000.000 29.005.373 10.000.000 (3.946.800) 35.058.573 4.941.427
JUMLAH 40.000.000 29.005.373 10.000.000 (3.946.800) 35.058.573 4.941.427
G ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
1 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 183.152.000 302.074.246 369.714 (119.291.960) 183.152.000 -
2 ALAT PENGOLAHAN 4 411.846.500 17.662.000 - 394.184.500 411.846.500 -
3 ALAT KANTOR 5 200.702.637 371.050.000 188.610 (170.535.973) 200.702.637 -
4 ALAT RUMAH TANGGA 5 349.534.580 217.267.667 407.841 131.634.072 349.309.580 225.000
5 ALAT STUDIO 5 22.980.000 13.746.500 - 9.233.500 22.980.000 -
6 ALAT KOMUNIKASI 5 34.408.000 24.881.000 - 9.527.000 34.408.000 -
7 ALAT KEDOKTERAN 5 637.150 637.150 - - 637.150 -
8 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 62.940.000 6.381.000 50.000 56.359.000 62.790.000 150.000
9 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 28.547.000 - - 28.547.000 28.547.000 -
10 KOMPUTER UNIT 4 1.183.200.200 1.776.762.666 - (593.562.466) 1.183.200.200 -
11 PERALATAN KOMPUTER 4 124.075.478 154.136.458 200.000 (30.260.980) 124.075.478 -
12 KARTOGRAFI. NASKAH DAN LUKISAN 498.300 - - - - 498.300
JUMLAH 2.602.521.845 2.884.598.687 1.216.165 (284.166.307) 2.601.648.545 873.300
TOTAL 52.402.699.633 43.695.190.804 4.210.688.937 (9.064.288.329) 38.841.591.412 13.561.108.221