Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Isi/ Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report
Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial statements
Laporan posisi keuangan konsolidasian/ Consolidated statements of financial position 1 - 2
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Consolidated statements of comprehensive income 3 - 4
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity 5
Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash flows 6
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated financial statements 7 - 77
1
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Consolidated Statements of financial position As of 31 December 2012, 2011 and 2010
(In Rupiah)
Catatan/ 2012 2011 2010
Note
A s e t A s s e t s
Aset lancar Current assets
Kas dan setara kas 2d, 2s, 3, 35 44.932.029.262 44.487.214.905 43.881.553.085 Cash and cash equivalents
Investasi jangka pendek 2e, 2s, 4 7.835.000.000 16.000.000.000 21.850.000.000 Short term investment Piutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga 2f, 2s, 5, 35 16.472.501.171 20.599.222.694 16.312.318.618 Third parties
Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 2s, 6 856.223.351 1.862.626.408 519.791.142 Third parties
Persediaan 2g, 7 37.051.645.774 31.534.942.541 33.785.236.774 Inventories
Biaya dibayar dimuka 2h, 8 308.425.056 187.174.472 193.617.557 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 18a - - 342.129.499 Prepaid tax
Jumlah aset lancar 107.455.824.614 114.671.181.020 116.884.646.675 Total current assets
Aset tidak lancar Non current assets
Investasi pada entitas asosiasi 2e, 2s, 9 8.800.051.174 6.100.180.393 6.071.850.829 Investment in associated company
Properti investasi 2i, 10 2.203.676.250 2.203.676.250 2.203.676.250 Investment property Aset tetap 2j, 11 10.915.692.913 11.162.623.619 10.738.026.214 Property, plant and equipment,
Aset keuangan tidak lancar lainnya 2s, 12 23.342.617.208 15.530.166.777 598.479.990 Other non-current financial assets
Aset pajak tangguhan bersih 2o, 18d 22.713.062.288 22.650.352.631 16.010.651.740 Deferred tax assets - net Biaya eksplorasi ditangguhkan 2k, 30 9.200.880.112 - 23.171.020.898 Deferred exploration cost
Uang jaminan 4.540.000 4.440.000 4.440.000 Security deposits
Jumlah aset tidak lancar 77.180.519.945 57.651.439.670 58.798.145.921 Total non current assets
Jumlah aset 184.636.344.559 172.322.620.690 175.682.792.596 Total assets
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial
statements, form an integral part of these consolidated
financial statements.
2
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Laporan Posisi keuangan konsolidasian Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Consolidated Statements of financial position As of 31 December 2012, 2011 and 2010
(In Rupiah)
Catatan/ 2012 2011 2010
Note
Liabilitas dan ekuitas Liabilities and equity
Liabilitas jangka pendek Current liabilities
Utang bank 2s, 13, 35 - - 5.259.735.000 Bank loans
Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 2s, 14, 35 7.915.877.697 16.395.380.272 14.735.869.216 Third parties
Utang lain-lain Other payables
Pihak ketiga 2s, 15 336.819.175 332.375.575 350.979.181 Third parties Utang dividen 16 1.200.911.690 1.200.911.690 1.172.104.181 Dividend payable
Biaya masih harus dibayar 2s, 17, 35 384.802.747 99.421.622 233.952.239 Accrued expenses
Utang pajak 18b 2.451.817.019 3.790.874.647 2.295.750.219 Taxes payables Uang muka penjualan - 200.000.000 - Advance of sales
Pendapatan diterima dimuka 92.907.000 28.971.000 - Unearned revenue
Jaminan sewa kantor 19 122.877.000 122.877.000 79.920.000 Office rental deposits
Jumlah liabilitas jangka pendek 12.506.012.328 22.170.811.806 24.128.310.036 Total current liabilities
Liabilitas jangka panjang Non current liabilites Utang lain-lain Other payables
Pihak berelasi 2l, 2s, 20 - - 6.905.898.925 Related parties Liabilitas imbalan pasca kerja 2n, 2s, 21 16.433.810.159 18.982.620.623 17.308.072.163 Post employment benefit liability
Jumlah liabilitas jangka panjang 16.433.810.159 18.982.620.623 24.213.971.088 Total non current liabilities
Jumlah liabilitas 28.939.822.487 41.153.432.429 48.342.281.124 Total liabilities
Ekuitas Equity
Authorized capital of
Modal dasar 540.000.000 lembar saham 22 540,000,000 shares premium in
pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dgn 2012, 2011 and 2010 with nilai nominal Rp 250 per saham par value of Rp 250 per share
Ditempatkan dan disetor penuh Issued and paid-in
sejumlah 331.129.952 lembar consisting of 331,129,952 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010 82.782.488.000 82.782.488.000 82.782.488.000 shares in 2012, 2011 and 2010
Agio saham 23 93.450.650 93.450.650 93.450.650 Share premium
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang tersedia Unrealized gain (loss) from
untuk dijual 2e, 12 412.882.909 100.432.478 318.745.691 securities available for sale
Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 4.200.000.000 4.200.000.000 3.850.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 58.863.099.622 34.020.968.642 33.781.821.108 Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity atributtable to owners kepada pemilik perusahaan induk 146.351.921.181 121.197.339.770 120.826.505.449 of the parent
Kepentingan Nonpengendali 25 9.344.600.891 9.971.848.491 6.514.006.023 Non-controlling interest
Jumlah ekuitas 155.696.522.072 131.169.188.261 127.340.511.472 Total equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas 184.636.344.559 172.322.620.690 175.682.792.596 Total liabilities and equity
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial
statements, form an integral part of these consolidated
financial statements.
3
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Anak Perusahaan
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Consolidated Statements of comprehensive income For the years ended
31 December 2011 and 2010
(In Rupiah)
2012 Catatan/ 2011 *) Note
Pendapatan bersih 146.690.966.909 2m, 26 161.413.570.091 Net sales
Beban pokok pendapatan (109.577.428.965) 2m, 27 (124.662.563.202) Cost of revenue
Laba Bruto 37.113.537.944 36.751.006.889 Gross profit
Beban usaha (18.838.042.247) 2m, 28 (20.591.318.840) Operating expenses
Pendapatan lain-lain 4.780.026.908 29 6.563.855.612 Other income
Beban penyisihan kerugian Provision for impairment in value
penurunan nilai atas beban of the exploration
eksplorasi & pengembangan - 2k, 30 (30.014.449.408) and development expense
Beban lain-lain (48.660.141) 31 (49.749.843) Other expenses
Laba (rugi) usaha 23.006.862.464 (7.340.655.590) Profit (loss) from operations
Beban pendanaan (48.973.149) 32 (207.550.093) Financial expenses
Bagian laba (rugi) bersih Net portion of gain (loss) of
dari entitas asosiasi 2.699.870.781 9 28.329.564 associated company
Laba(rugi)sebelum pajak penghasilan25.657.760.096 (7.519.876.119) Profit(loss) before income tax
Penghasilan (beban) pajak : Tax income (expense) :
Pajak kini (6.314.057.500) 2o, 18c (5.761.535.250) Current tax
Pajak tangguhan 1.264.827.439 2o, 18d 6.639.700.891 Deferred tax
Jumlah penghasilan (beban) Total tax income
pajak penghasilan (5.049.230.061) 878.165.641 (expense)
Laba (rugi) tahun berjalan 20.608.530.035 (6.641.710.478) Profit (loss) for the year
Pendapatan komprehensif lainnya Other comprehensive income
Keuntungan (kerugian) aktuarial
dari program pensiun Actuarial gains (losses)
manfaat pasti 4.808.471.127 - of defined benefit pension plan
Pajak penghasilan terkait (1.202.117.782) - Related income tax
Jumlah pendapatan komprehensif Total other comprehensive
lain setelah pajak 3.606.353.345 - income after tax
Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) tahun berjalan, dipindahkan 24.214.883.380 (6.641.710.478) for the year forward
*) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial
statements, form an integral part of these consolidated
financial statements.
4
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Anak Perusahaan
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Consolidated Statements of comprehensive income
(continued)
For the years ended
31 December 2011 and 2010
(In Rupiah)
2012 Catatan/ 2011 *) Note
Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) tahun berjalan, pindahan 24.214.883.380 (6.641.710.478) for the year, forward
Jumlah laba (rugi) yang dapat Profit (loss) attributable to:
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 21.235.777.635 3.900.447.054 Owners of the parent
Kepentingan non pengendali (627.247.600) 25 (10.542.157.532) Non-controlling interest
20.608.530.035 (6.641.710.478)
Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss)
yang dapat diatribusikan kepada: attributtable to :
Pemilik entitas induk 24.842.130.980 3.900.447.054 Owners of the parent
Kepentingan non pengendali (627.247.600) 25 (10.542.157.532) Non-controlling interest
24.214.883.380 (6.641.710.478)
Laba (rugi) bersih per saham dasar 64,13 2p,33 11,78 Net basic earning (loss) per share
*) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial
statements, form an integral part of these consolidated
financial statements.
5
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Anak Perusahaan
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Consolidated statements of changes in equity For the years ended
31 December 2012 and 2011
(In Rupiah)
Modal Agio saham/ Laba yang belum direalisasi Saldo laba/ Retained earnings Jumlah ekuitas/ Kepentingan Jumlah ekuitas/
ditempatkan Share premium dari efek yang tersedia untuk Total equity non pengendali/ Non Total equity
dan disetor/ dijual/ Unrealized gain (loss) Ditentukan Belum ditentukan Controlling Interest
Catatan/ Issued and from securities available penggunaannya/ penggunaannya/
Note paid-in capital for sale Appropriated Unappropriated
Saldo per 1 Januari 2011/
Balance as of 1 January 2011 82.782.488.000 93.450.650 318.745.691 3.850.000.000 33.781.821.108 120.826.505.449 6.514.006.023 127.340.511.472
Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari
efek yang tersedia untuk dijual /
Unrealized gain (loss) from securities
available for sale - - (218.313.213) - - (218.313.213) - (218.313.213)
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital - - - - - - 14.000.000.000 14.000.000.000
Cadangan umum /
General reserve 24 - - - 350.000.000 (350.000.000) - - -
Dividen tunai /
Cash dividend 24 - - - - (3.311.299.520) (3.311.299.520) - (3.311.299.520)
Laba komprehensif tahun berjalan/
Comprehensive income for the year - - - - 3.900.447.054 3.900.447.054 (10.542.157.532) (6.641.710.478)
Saldo per 31 Desember 2011/
Balance as of 31 December 2011 82.782.488.000 93.450.650 100.432.478 4.200.000.000 34.020.968.642 121.197.339.770 9.971.848.491 131.169.188.261
Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari
Efek yang tersedia untuk dijual /
Unrealized gain (loss) from securities
available for sale - - 312.450.431 - - 312.450.431 - 312.450.431
Tambahan modal disetor/
Additional paid-in capital - - - - - - - -
Cadangan umum/
General reserve 24 - - - - - - - -
Dividen tunai/
Cash dividend 24 - - - - - - - -
Rugi bersih komprehensif tahun berjalan/
Net comprehensive loss for the year - - - - 24.842.130.980 24.842.130.980 (627.247.600) 24.214.883.380
Saldo per 31 Desember 2012/
Balance as of 31 December 2012 82.782.488.000 93.450.650 412.882.909 4.200.000.000 58.863.099.622 146.351.921.181 9.344.600.891 155.696.522.072
6
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Laporan arus kas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 and 2011
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Consolidated statements of cash flows For the years ended
31 December 2012 and 2011
(In Rupiah)
2012 Catatan/ 2011
Note
Arus kas dari Cash flows from operating
aktivitas operasi : activities :
Penerimaan kas dari pelanggan 165.878.284.784 172.342.105.592 Cash receipt from customers
Pembayaran kas kepada pemasok Cash payment to suppliers
dan karyawan (152.519.147.848) (152.175.517.164) and employees
Kas dihasilkan dari operasi 13.359.136.936 20.166.588.428 Cash generated from operations
Pembayaran bunga Interest paid
dan beban keuangan (48.973.149) (235.789.115) and financial charges
Pembayaran pajak penghasilan (6.779.358.926) (5.808.762.314) Payment of income tax
Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided from
aktivitas operasi 6.530.804.861 14.122.036.999 operating activities
Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing
investasi : activities :
Penerimaan bunga 3.298.147.920 5.601.126.853 Interest income
Pencairan (penempatan) investasi Divestment (placement) of
jangka pendek 8.165.000.000 (9.300.000.000) short term investment
Pembelian Purchase of
aset tetap (1.747.644.032) (2.010.034.902) property, plant, and equipment
Uang muka penjualan properti Advances for sales
investasi (200.000.000) 200.000.000 invesment property
Hasil penjualan Proceed from sales of
aset tetap 325.000.000 2j, 11 600.000 property, plant, and equipment
Penambahan aset keuangan tidak Addition of other non-current
lancar lainnya (7.500.000.000) - financial assets
Penambahan aset tidak lancar Addition of other current
lain-lain bersih (9.200.880.112) (6.843.428.510) assets,net
Kas bersih yang digunakan Net cash used in
untuk aktivitas investasi (6.860.376.224) (12.351.736.559) investing activities
Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing
pendanaan : activities :
Penerimaan (pelunasan) Receipt (payment)
pinjaman bank (16.473.600) (5.432.462.837) of loans from bank
Penerimaan (pembayaran) pinjaman Receipt (payment) of loans
dari pihak berelasi - (5.100.000.000) from related parties
Pembayaran dividen tunai - 23 (3.033.411.045) Cash dividend payment
Peningkatan modal disetor dan konversi Increase paid in capital
utang Entitas Anak oleh and debt conversion
kepentingan Subsidiary by non-
non-pengendali - 12.194.102.000 controlling interest
Kas bersih yang diperoleh (digunakan) Net cash provided from used in
dari aktivitas pendanaan (16.473.600) (1.371.771.882) financing activities
Kenaikan (penurunan) kas dan Increase (decrease) in cash
setara kas (346.044.963) 398.528.558 and cash equivalents
Pengaruh Effect of foreign exchange
perubahan kurs 790.859.320 207.133.262 rate changes
Saldo awal kas dan Beginning balance of cash
setara kas 44.487.214.905 43.881.553.085 and cash equivalents
Saldo akhir kas dan Ending balance of cash and
setara kas 44.932.029.262 44.487.214.905 cash equivalents
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini
secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements,
form an integral part of these consolidated financial
statements.
7
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
1. Umum
a. Pendirian dan informasi umum
PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan)
didirikan berdasarkan akta notaris No. 45
tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono,
SH., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-
HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan
akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah
Helmi, SH., notaris di Jakarta, mengenai
perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan
dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1.
tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
Perusahaan yang Melakukan Penawaran Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik
sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008
tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran
Dasar tersebut telah didaftarkan kepada
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Direktorat Jendral
Administrasi Hukum Umum dengan surat
No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal
14 Januari 2010.
Perusahaan berdomisili di Pontianak,
Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di
Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122.
Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto
Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya,
Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi industri lem, barang-barang kimia dan
pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi
secara komersial pada tahun 1987. Hasil
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
Pada periode laporan yang disajikan tidak
terdapat ekspansi maupun penciutan usaha.
Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2012 dan 2011 rata-rata 113 dan 110 karyawan.
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2012 and 2011 adalah sebagai
berikut:
1. General
a. Establishment and general information
PT Duta Pertiwi Nusantara ("the Company"), was
established based on in notarial deed No. 45, of
Jahja Irwan Sutjiono, SH, notary in Jakarta,
dated 18 March 1982. This Deed was approved by
the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia in Decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86
dated 4 January 1986. The Company's Articles of
Association have been amended for several times.
The most recent amendment was documented in
the notarial deed No. 34 dated 11 June 2009 of
Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, concerning
the changes in the Articles of Association to
conform with regulation of Bapepam-LK No.
IX.J.1. on Principles of the Company’s Articles of
Association to conduct Offering on Equity
Securities and Public Company, as contained in
the Annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK
No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May 2008. This
Amendment has been registered to the
Department of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia, Directorate General of
General Legal Administration with letter No.
AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14
January 2010.
The Company is domiciled in Pontianak, West
Kalimantan. The Company's head office is located
at Jl. Tanjung Pura No. 263D, Pontianak 78122.
Meanwhile the factory is located at JI. Adisucipto
Km. 10,6 Teluk Kapuas Village, Sei Raya,
Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak
78391.
According to article 3 of the Company's Articles
of association, the Company operates in the
industry of glue, chemical goods, and mining. The
Company began to produce commercially in
1987. The products are sold at local market. Over
the current period, there is no expansion or
contraction of Company’s business. The Company
had employees for the years ended 31 December
2012 and 2011 with total average of 113 and 110
employees respectively.
The Company's management As of 31 December
2012 and 2011 consists of the following:
8
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)
a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information (continued)
Dewan komisaris 2012 2011 Board of Commissioners
Komisaris Utama Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Ng Tjie Koang President Commissioner
Komisaris Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Commissioner
Komisaris Independen Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn. Budi Rachmat Kharli Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja President Director
Direktur Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Directors
Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja
Direktur tidak terafiliasi Tn/Mr. Budiono Tn/Mr. Budiono Unaffiliated directors
Komite Audit Audit Committee
Ketua Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli Chairman
Anggota Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Members
Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo
Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing
sebesar Rp 11.151.378.758 dan
Rp 13.495.301.787.
The total amounts of compensation received by
the Boards of Commissioners and Directors of the
Company for the years ended 31 December 2012
and 2011 amounting to Rp 11.151.378.758 and
Rp 13.495.301.787, respectively.
b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares
Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan
memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan
dengan Surat No. SI-118/SHM/MK.10/1990,
untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada
masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990
seluruh saham Perusahaan telah tercatat di
PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT. Bursa Efek
Jakarta).
On 18 June 1990 the Company obtained approval
from the Minister of Finance in his Letter No. SI-
118/SHM/MK-10/1990, to offer 2.270.000 of its
shares to public, and since 8 August 1990, the
entire Company's shares were listed on the
PT Bursa Efek Indonesia (formerly PT Bursa Efek
Jakarta).
c. Entitas Anak c. Subsidiary
Perusahaan memiliki saham Entitas Anak,
sebagai berikut :
The Company has direct ownership interest in the
following Subsidiary :
Persentase Tahun kepemilikan/ operasi
Percentage of komersil/
ownership Start of Jumlah aset/Total assets Anak perusahaan/ Domisili/ Jenis usaha/ tahun/year commercial 31 Desember / December
Subsidiary Domicile Nature of business 2012 2011 operations 2012 2011
PT Intitirta Primasakti Jakarta, Pertambangan/ 60% 60% Tahap 25.084.763.501 26.310.480.656
Mining pengembangan/
Development
stage
9
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)
c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, anak
perusahaan masih dalam tahap berhenti operasi.
Rencana produksi komersial anak perusahaan
pada tahun 2011 ditunda sampai batas waktu
yang tidak ditentukan.
As of 31 December 2011, the Subsidiary is still in
the stop operation. Commercial production plan of
Subsidiary in 2011 was delayed until an
unspecified time limit.
d. Penerbitan laporan keuangan konsolidasian d. Publishing of the consolidated financial statements
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting 2. Summary of significant accounting policies
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir
dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep
biaya perolehan historis.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode
langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar
kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas
mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau
kurang dan yang tidak dijadikan jaminan.
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
The consolidated financial statements have been
prepared using accounting principles generally
accepted in Indonesia which is Indonesian
Financial Accounting Standards and the regulation
of the Capital Market Supervisory Agency and
Financial Institution (Bapepam-LK) No.. VIII.G.7
on Financial Statement Presentation and
Disclosure of Publicly Listed Companies, which
are enclosed in letter No. KEP-347/BL/2012.
The consolidated financial statements are prepared
based on the historical cost concept.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method, and by
classifying cash flows on the basis of operating,
investing and financing activities. For the purpose
of consolidated statements of cash flows, cash and
cash equivalents include cash on hand, cash in
banks, and short term investment with maturity for
three months or less and which are not used as
collateral. These consolidated financial statements
are presented in accordance with generally
accepted accounting principles.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan
telah menyetujui untuk menerbitkan laporan
keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,
pada tanggal 25 Maret 2013.
The Company’s management is responsible for the
preparation of these consolidated financial
statements and has approved that the Company’s
consolidated financial statements for the year
ended 31 December 2012 to be issued on 25 March
2013.
10
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Consolidated financial statement presentation (continued)
Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam
Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam
Kelompok Usaha menetapkan mata uang
fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di
dalam laporan keuangan dari setiap entitas
diukur berdasarkan mata uang fungsional
tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan
untuk penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
The functional currency of the Company is Rupiah
and Subsidiary in the Group determines its own
functional currency and items included in the
financial statements of each entity are measured
using that functional currency. The presentation
currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is the Indonesian
Rupiah (Rp).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku
efektif pada tahun 2012
Statements of Financial Accounting Standards
(“SFAS”) and Interpretations of Financial
Accounting Standards (“IFAS”) which effective
in 2012
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan Entitas
Anak telah menerapkan semua standar baru dan
revisi interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan
Akuntan Indonesia yang relevan dengan
operasinya dan efektif untuk periode akuntansi
yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta
interpretasi yang diterapkan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak
memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah
yang dilaporkan dalam laporan keuangan
konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi
untuk transaksi masa depan:
In the current year, the Company and its
Subsidiary have adopted all of the new and revised
standards and interpretations issued by the
Financial Accounting Standard Board of the
Indonesian Institute of Accountants that are
relevant to their operations and effective for
accounting periods beginning on 1 January 2012.
The following new and revised standards and
interpretations have also been adopted in these
consolidated financial statements. Their adoption
has not any significant impact on the amounts
reported in these consolidated financial statements
but may impact the accounting for future
transactions or arrangements:
PSAK /SFAS 10 (revisi/revised 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/ The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
PSAK/SFAS 13 (revisi/revised 2011) : Property Investasi/ Investment Property PSAK/SFAS 16 (revisi/revised 2011) : Aset tetap/ Property, Plant and Equipment PSAK/SFAS 18 (revisi/revised 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya / Accounting
and Reporting by Retirement Benefit Plans
PSAK/SFAS 24 (revisi/revised 2010) : Imbalan Kerja / Employees’ Benefits
PSAK/SFAS 26 (revisi/revised 2011) : Biaya Pinjaman / Borrowing Costs
PSAK/SFAS 28 (revisi/revised 2011) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian/ Accounting for Casualty
Insurance Contract
PSAK/SFAS 30 (revisi/revised 2011) : Sewa / Lease
PSAK/SFAS 33 (revisi/revised 2011) : Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan /
Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public
Mining
PSAK/SFAS 34 (revisi/revised 2010) : Kontrak Konstruksi / Construction Contracts
11
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Consolidated financial statement presentation (continued)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku
efektif pada tahun 2012 (lanjutan)
Statements of Financial Accounting Standards
(“SFAS”) and Interpretations of Financial
Accounting Standards (“IFAS”) which effective
in 2012 (continued)
PSAK/SFAS 36 (revisi/revised 2011) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa / Accounting for Life Insurance
Contract
PSAK/SFAS 50 (revisi/revised 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian / Financial Instruments -
Presentation
PSAK/SFAS 53 (revisi/revised 2010) : Pembayaran Berbasis Saham / Share-based Payment
PSAK/SFAS 55 (revisi/revised 2011) : Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran/ Financial
Instrument: Recognition and Measurement
PSAK/SFAS 56 (revisi/revised 2010) : Laba per Saham / Earnings per Share
PSAK/SFAS 60 : Instrumen Keuangan – Pengungkapan / Financial Instruments-
Disclosures
PSAK/SFAS 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah/ Accounting for Government Grants and Disclosure of
Government Assistance
PSAK/SFAS 62 : Kontrak Asuransi / Insurance Contract
PSAK/SFAS 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi / Financial
Reporting in Hyperinflationary Economies
PSAK/SFAS 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya
Mineral/ Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
ISAK/IFAS 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri /
Hedge of Net Investment in Foreign Operation
ISAK/IFAS 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya / The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum
Funding Requirements and their Interaction
ISAK/IFAS 16 : Perjanjian Jasa Konsesi / Service Concession Arrangements
ISAK/IFAS 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas
Operasi / Government Assistance – No Specific Relation to Operating
Activities
ISAK/IFAS 19 : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam SFAS 63:
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi / Applying the
Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies
ISAK/IFAS 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Perusahaan atau
Para Pemegang Saham / Income Taxes - Changes in the Tax Status of
an Entity or its Shareholders
ISAK/IFAS 22 : Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan / Service Concession
Arrangements:Disclosures
ISAK/IFAS 23 : Sewa Operasi – Insentif / Operating Leases – Incentives
ISAK/IFAS 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu
Bentuk Legal Sewa / Evaluating the Substance of Transactions
Involving the Legal Form of a Lease
ISAK/IFAS 25 : Hak Atas Tanah / Land Rights
ISAK/IFAS 26 : Sewa Operasi – Insentif / Operating Leases – Incentives
12
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
a. Consolidated financial statement presentation (continued)
Standar dan interpretasi telah diterbitkan
tetapi belum diterapkan
Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan
standar akuntansi yang mungkin mempunyai
dampak terhadap laporan keuangan yang
periode dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2013, sebagai berikut :
Standards and interpretations have been issued
but not yet effective
The Indonesian Institutes of Accountants has
issued the following revised accounting standards
that may be applied to the financial statements
covering periods beginning on or after 1 January
2013:
ISAK/IFAS 21 : Perjanjian Kontrak Real Estat / Agreements for the Constructions of
Real Estate
PSAK/SFAS 38 (revisi/revised 2012) : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali / Business Combination
Under Common Control
ISAK/IFAS 21 : Perjanjian Kontrak Real Estat/ Real Estate Contract Agreement
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan
keuangan konsolidasian, manajemen sedang
mengevaluasi dampak dari standar dan
interpretasi terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
As of the date of issuance of the consolidated
financial statements, management is evaluating the
impact of the standards and interpretations on the
consolidated financial statements.
Pencabutan standar akuntansi Withdrawal of accounting standards
Pencabutan standar dan interpretasi standar
berikut yang penerapannya efektif untuk tahun
buku yang dimulai 1 Januari 2012 tidak
berdampak material terhadap kinerja dan posisi
keuangan Perusahaan:
The withdrawal of the following financial
accounting standards and interpretations, which
are effective for the financial period beginning
on 1 January 2012 did not materially impact to
the Company’s result and financial position:
- PSAK / SFAS No. 11 : Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang
Asing/Translation of Financial Statements in Foreign Currencies
- PSAK / IFAS No. 52 : Mata Uang Pelaporan/ Reporting Currencies
- ISAK / IFAS No. 4 : Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs/Allowable
Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences
13
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation
Sejak tanggal 1 Januari 2011 Since 1 january 2011
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah
diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan
Entitas Anak , kecuali dinyatakan lain.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan
keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan
pada Catatan 1b, dimana Perusahaan baik secara
langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari
50% kepemilikan saham.
The accounting policies adopted in preparing
the consolidated financial statements have been
consistently applied by the Company and its
Subsidiary, unless otherwise stated.
The consolidated financial statements include
the financial statements of a Subsidiary as
mentioned in Note 1b, in which the Company
owns more than 50% share ownership, either
directly or indirectly.
Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang
material, termasuk keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk
mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi
Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu
kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and
transactions, including unrealized gains or
losses, if any, are eliminated to reflect the
financial position and the results of operations
of the Company and its Subsidiary as one
business entity.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak
tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal
perusahaan induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan
memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak , lebih dari setengah
kekuasaan suara perusahaan.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Subsidiary is fully consolidated from the dates of
acquisition, in the Company obtained control,
and continue to be consolidated until the date
such control ceases. Control is presumed to exist
if the Company owns, directly or indirectly
through Subsidiary, more than half of the voting
power of an entity.
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are
attributed to the NCI even if such losses result in
a deficit balance for the NCI.
14
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Prior to 1 January 2011
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan
laporan keuangan Perusahaan dan perusahaan yang
dikendalikan oleh Perusahaan (dan Entitas Anak)
yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap
tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan
menentukan kebijakan finansial dana operasional
dari investee untuk memperoleh manfaat dari
aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada
apabila induk Perusahaan memiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui Entitas
Anak lebih dari 50% hak suara.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak
diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi.
Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian
Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan
diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus selama lima tahun.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian
Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal
transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang
diakuisisi harus diturunkan secara proporsional,
sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa
selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan
liabilitas non moneter tersebut diakui sebagai
goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai
pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan menggunakan garis lurus selama
20 tahun.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar
bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset
bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian
minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang
menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas
dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The consolidated financial statements incorporate
the financial statements of the Company and entity
controlled by the Company (and its Subsidiary)
which are prepared up to 31 December each year.
Control is achieved when the Company has the
power to govern the financial and operating
policies of the investee so as to obtain benefits
from its activities. Control is presumed to exist
when the Company owns directly or indirectly
through Subsidiary, more than 50% of the voting
rights.
On acquisition, the assets and liabilities of a
Subsidiary are measured at their fair values at the
date of acquisition. Any excess of the cost of
acquisition and the Company’s portion over the
fair values of the identified net assets and
liabilities acquired is recognized as goodwill and
amortized using the straight-line method over five
years.
When the cost of acquisition is lower than the
Company’s portion over in the fair values of the
identified assets and liabilities acquired as at the
date of acquisition, the fair values of acquired
non-monetary assets are reduced proportionately
until all the excess is eliminated. The excess
remaining after reducing the fair values of non-
monetary assets and liabilities acquired is
recognized as negative goodwill, treated as
deferred revenue and recognized as revenue on a
straight-line method over 20 years.
The interest of the minority shareholders is stated
at the minority's proportion of the historical cost
of the net assets. The minority interest is
subsequently adjusted for the minority's share of
movements in equity. Any losses applicable to the
minority interest exceeding the minority interest
are allocated against the interests of the parent.
15
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
b. Prinsip konsolidasian (lanjutan)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
b. Principles of consolidation (continued)
Prior to 1 january 2011 (continued)
Hasil akuisisi atau penjualan Entitas Anak
selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi
atau sampai dengan tanggal efektif penjualan
termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan
keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi
yang digunakan sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo,
penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat
proses konsolidasi.
The results of Subsidiary acquired or disposed of
during the year are included in the consolidated
statements of income from the effective date of
acquisition or up to the effective date of disposal,
as appropriate.
Adjustments are made, where necessary to the
financial statements of the Subsidiary to bring the
accounting policies used in line with those used by
the Company.
All inter-company transactions, balances,
income and expenses are eliminated on
consolidation process.
c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
c. Foreign currency transactions and translation
Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam
mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama
tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan,
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs
yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan
atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
The books of accounts of the Company, are
maintained in Indonesian Rupiah. Transactions
during the year involving foreign currencies are
recorded at the rates of exchange prevailing at the
time the transactions are made. At statements of
financial position date, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or
losses are credited or charged to current
operations.
d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on
hand and in banks and all unrestricted
investments with maturities of three months or
less from the date of placement.
e. Investasi e. Investment
Deposito berjangka
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun dari tanggal laporan posisi
keuangan disajikan sebagai investasi jangka
panjang dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits
Time deposits with maturities of more than one
year from statements of financial position date are
presented as long term investments and are stated
at their par values.
16
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
e. Investasi (lanjutan) e. Investment (continued)
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya
tersedia
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual
dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan
dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada
saat efek tersebut dijual atau telah terjadi
penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun
berjalan.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki
sementara disajikan sebagai investasi sementara.
Untuk menghitung laba atau rugi yang
direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan
berdasarkan metode rata-rata tertimbang..
Investments in equity securities with readily
determinable fair values.
Investments in available-for-sale securities are
stated at fair value. Gains and losses arising
from the changes in the fair value are
recognized directly in equity, until the security
is disposed of or is determined to be impaired
At which time, the cumulative gain or loss
previously recognized in equity is included in
the current operations.
Securities available for sale which are held
temporarily are presented as temporary
investments. To calculate realized gain or loss,
cost of securities sold is determined using the
weighted-average method.
Investasi pada entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana
induk perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan, namun tidak mempunyai
pengendalian atau pengendalian bersama, melalui
partisipasi dalam pengambilan keputusan atas
kebijakan finansial dan operasional investee.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan
posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan
selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam
bagian kepemilikan Perusahaaan atas aset bersih
entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan,
dikurangi dengan penurunan nilai yang
ditentukan untuk setiap investee secara individu.
Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi
yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak
diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai
liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas
entitas asosiasi yang dijaminnya, dalam hal
demikian, tambahan kerugian diakui sebesar
liabilitas atau pembayaran tersebut.
Goodwill dan goodwill negatif dari investasi
pada entitas asosiasi diakui dan diamortisasi
dengan cara yang sama dengan akuisisi dari
perusahaan yang dikendalikan (lihat kebijakan
akuntansi mengenai prinsip konsolidasi).
Investments in associated companies
An associate is an entity over which the
Company is in a position to exercise significant
influence, but has no control or joint control,
through participation in the financial and
operating policy decisions of the investee.
Investment in associated companies is carried in
the statements of financial position at cost and
subsequently adjusted by post-acquisition
changes in the Company’s share of the net
assets of the associated company, less any
impairment in the value of the invidual
investment. Losses of the associated company in
excess of the Company’s interest are not
recognized except if the Company has incurred
obligations or made payments on behalf of the
associated company, in this case, additional
losses are recognized to the extent of such
obligations or payments.
Goodwill and negative goodwill from investment
in associated company are recognized and
amortized in the same manner as that for
acquisition of controlled entities (see accounting
policy for principles of consolidation).
17
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
e. Investasi (lanjutan)
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
e. Investment (continued)
Investments in associated companies (continued)
Amortisasi goodwill dan goodwill negatif
termasuk dalam bagian perusahaan atas laba
entitas asosiasi.
The amortization of goodwill and negative
goodwill are included in the Company's share in
the results of the associated company.
f. Piutang usaha f. Trade receivables
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk
berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan
piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun.
Trade receivables are stated in net amount.
Allowance for impairment losses is provided
based on a review of the collectibility of the
individual receivable accounts at the end of the
year.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan
metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO).
Penyisihan persediaan usang ditentukan
berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan
persediaan pada akhir periode.
Inventories are stated at cost or net realizable
value, whichever is lower. Cost is determined
using the First In First Out (FIFO) method.
Allowance of obsolete inventories is determined
based on review result of the condition of
inventories at the end of the period
h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama
manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line method.
i. Properti investasi i. Investment property
Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas
akun pembelian properti investasi selama tahun
berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur
sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran
yang bisa langsung diatribusikan.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada
saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan pada saat
pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal
dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih
antara hasil bersih pengurangan dan jumlah
tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi
akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan
pengakuannya.
The Company applied the cost value model to
account for the purchase of investment property
during the year. On initial recognition,
investment property is measured at cost,
including any direct attributable expenditure.
An investment property is derecognized upon
disposal or when the investment property is
permanently withdrawn from use or no future
economic benefits are expected from its
disposals. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds and
the carrying amount of the asset) is included in
the income statement at the end of the year in
which the item is derecognised.
18
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
j. Aset tetap - pemilikan langsung j. Property, plant and equipment – direct acquisition
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset
Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur
akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga
mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.
ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada
tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih
lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas
tanah di Indonesia beserta biaya terkait.
Perusahaan dan Entitas Anak memilih model
biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap
dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :
Effective on 1 January 2012, the Group adopted
SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”.
The revised SFAS No. 16 also prescribes
accounting for land and therefore, it also
revoked SFAS No. 47, “Accounting for Land”.
IFAS No. 25 which was effective on the same
date, provides further guidance related to the
treatments of certain landrights in Indonesia and
the related costs.
The Company and Subsidiary have chosen cost
model in accounting policy of property, plant
and equipment which are stated at cost less
accumulated depreciation. Property, plant and
equipmentare clasisified as follows:
Tanah
Golongan bangunan dan prasarana
Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri terdiri dari :
> Golongan II : meliputi kendaraan/alat
angkutan dan inventaris
kantor dengan masa
manfaat lebih dari 4 tahun
dan tidak lebih dari 8
tahun.
> Golongan III : meliputi mesin dan
perlengkapan dengan masa
manfaat lebih dari 8 tahun.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak disusutkan.
Golongan bangunan dan prasarana disusutkan
dengan metode garis lurus (straight-line method)
sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan,
sedangkan golongan bukan bangunan disusutkan
dengan metode saldo menurun ganda (double
declining-balance method), masing-masing
dengan tarif per tahun sebagai berikut:
Golongan II : 25%
Golongan III : 10%
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran
jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut
diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh
kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Land Buildings and infrastructures Nonbuildings and infrastructures
consisted of :
> Group II : consists of transportation and office
equipment with estimated useful
lives of more than 4 years but not
more than 8 years.
> Group III : consists of machinery and equipment with estimated useful
lives of more than 8 years.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Buildings and infrastructures are depreciated
using the straight-line method at the rate of 5%
per year from acquisition cost, while
nonbuildings are depreciated using the double-
declining balance method with the following
annual rates:
Group II : 25% : 25%
Group III : 10%
When the carrying amount of an asset exceeds its
estimated recoverable amount, the asset is
written down to its estimated recoverable
amount, which is determined as the higher of net
selling price or value in use.
: 10%
19
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
j. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan) j. Property, plant and equipment – direct acquisition (continued)
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan
pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat
atau memberi manfaat ekonomis di masa yang
akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, mutu produksi atau peningkatan
standar kinerja dikapitalisasi.
Repairs and maintenance expenses are charged
in the statements of income as incurred.
Expenditures which extend the useful life of the
assets or result in increasing future economic
benefits such as increase in capacity
improvement, the quality of output or standard of
performance are capitalized.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap
berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan
atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut
dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun
yang bersangkutan.
Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak
lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset
tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang
sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang
tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap
tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun
berjalan.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode
penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan,
pada setiap akhir periode pelaporan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset
dalam penyelesaian akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap bila telah selesai dan
siap untuk digunakan.
When property, plant and equipment are retired
or otherwise disposed of, their carrying value
and the related accumulated depreciation are
removed from the accounts. Any resulting gain
or loss is reflected in the current statement of
income.
If the economic value of property, plant and
equipment are no longer same with carrying
amount, the asset must be stated at an amount
commensurate with the value of the remaining
economic value. The decrease of the usage value
of property, plant and equipment is reported as
loss in the current year.
The assets’ residual values, useful lives and
depreciation method are reviewed, and adjusted
if appropriate, at the end of each reporting
period.
Construction in progress is stated at cost. The
accumulated costs of construction in progress
are transferred to the respective property, plant
and equipment when completed and the asset is
ready for use.
k. Beban eksplorasi ditangguhkan k. Deferred exploration cost
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan
penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi,
geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan
dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum
yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan
menggunakan metode unit produksi berdasarkan
estimasi cadangan batubara yang ada.
Expenses incurred in connection with general
research, license and exploration, geology and
physics of the Subsidiary are deferred and will
be amortized using production unit method of the estimated coal reserves. When the mining
operations begins
20
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
l. Transaksi hubungan berelasi l. Related parties transactions
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan
Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi
2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak
berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan konsolidasian dan juga diterapkan
terhadap laporan keuangan secara individual.
Tidak terdapat dampak signifikan dari
penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan
Perusahaan dan Entitas Anak jika:
a. Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama
dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii)
memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan
Entitas Anak yang memberikan pengaruh
signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak;
atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas
Perusahaan dan Entitas Anak ;
b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;
c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai
venture;
d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas
Anak atau induk;
e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir
(a) atau (d);
f. suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau
dipengaruhi signifikan oleh atau untuk
dimana hak suara signifikan pada beberapa
perusahaan, langsung maupun tidak
langsung, individu seperti diuraikan dalam
butir (d) atau (e); atau
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan dan Entitas Anak atau
perusahaan lain yang berelasi dengan
Perusahaan dan Entitas Anak .
Effective 1 January 2011, the Company and its
Subsidiary adopted SFAS No. 7 (Revised 2010)
“Related Party Disclosure”. The revised SFAS
requires disclosure of related party
relationships, transactions and outstanding
balances, including commitments, as well as
individual financial statements. There is no
significant impact of the adoption of the revised
SFAS on the consolidated financial statements.
A party is considered to be related party to the
Company and its Subsidiary if:
a. directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is
controlled by, or is under common control
with the Company and its Subsidiary; (ii) has
an interest in the Company and its Subsidiary
that gives significant influence over the
Company and its Subsidiary; or
(iii)has joint control over the Company and
its Subsidiary;
b. the party is an associated of the Company and its Subsidiary;
c. the party is a joint venture in which the Company and its Subsidiary is a venturer;
d. the party is a member of the key management personnel of the Company and its Subsidiary
or its parent;
e. the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d);
f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or
for which significant voting power in such
entity resides with, directly or indirectly, any
individual referred to in (d) or (e); or
g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company
and its Subsidiary, or any entity that is a
related party of the Company and its
Subsidiary.
21
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
l. Transaksi pihak berelasi (lanjutan) l. Related parties transactions (continued)
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan berelasi, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat
bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang
sama sebagaimana dilakukan dengan pihak
ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasi.
All transactions with related parties, whether or
not made at similar terms and conditions as
those done with third parties, are disclosed in the
consolidated financial statements.
m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and expenses recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan
Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi
2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini
mengidentifikasi terpenuhinya kriteria
pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan
dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi
atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan
kejadian tertentu, serta memberikan panduan
praktis dalam penerapan kriteria mengenai
pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak
signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi
tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat
barang diserahkan dan hak kepemilikan
berpindah kepada pelanggan. Beban diakui
sesuai manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (accrual basis).
Effective from 1 January 2011, the Company
and its Subsidiary adopted SFAS No. 23 (revised
2010), “Revenue”. The revised SFAS identifies
the circumstances in which the criteria on
revenue recognition will be met and, therefore,
revenue may be recognized, and prescribe the
accounting treatment of revenue arising from
certain types of transactions and events, and
also provides practical guidance on the
application of the criteria on revenue
recognition. There is no significant impact on
the adoption of the revised SFAS on this
consolidated financial statements.
Sales are recognized when the goods are
delivered and ownership has been transferred to
the customers. Expenses are recognized on
accruel basis.
n. Imbalan pasca kerja n. Post-employment benefit
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas
Anak menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2010),
“Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain
memperbolehkan entitas untuk menerapkan
metode sistematis atas pengakuan yang lebih
cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang
timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan
langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada
periode berjalan ke dalam pendapatan
komprehensif lain. Perusahaan dan Entitas Anak
memilih mempertahankan metode yang dipakai
sebelumnya yaitu metode 10% koridor
sehubungan dengan pengakuan keuntungan/
kerugian aktuaria yang timbul.
Effective on 1 January 2012, the Company and
its Subsidiary adopted SFAS No. 24 (revised
2010), “Employee Benefits”. The revised SFAS
permits an entity to adopt any systematic method
that results in faster recognition of actuarial
gains/losses, which among others, is immediate
recognition of actuarial gains/losses in the
period in which they occur in other
comprehensive income. The Company and its
Subsidiary decided to retain its previous method
in accounting the actuarial gain/losses i.e. the
10% corridor method.
22
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
n. Imbalan pasca kerja (lanjutan) n. Post-employment benefit (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia
memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti
untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan
imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan
metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih
besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti
dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan
metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam
program tersebut.
The Company and its Subsidiary in Indonesia
provide defined post-employment benefits to their
employees in accordance with Labor Law No.
13/2003. No funding has been made to this
defined benefit plan.
The calculation of post employment benefit is
using Projected Unit Credit Method.
Accumulated net actuarial gain and loss that has
not been recognized exceeding the larger amount
between 10% from present value of defined
benefit and 10% fair value of assets program
were recognized with straight line method during
average of estimated year of services from all
employees in the program.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila
imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan
metode garis lurus selama periode rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi hak.
Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di
laporan posisi keuangan konsolidasian
merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti
disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian
aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang
belum diakui dan nilai wajar aset program.
Past service expense are charged directly when
the compensation become vested and on the
contrary will be recognized as expense with
straight line method during average period until
the compensation become vested.
The amount that has been recognized as defined
benefit on consolidated statements of financial
position represents present value of defined
benefit liability, which is adjusted to
unrecognized actuarial gain and loss,
unrecognized past service expense and fair value
of program assets.
o. Pajak penghasilan o. Income tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan
Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi
2010) “Pajak Penghasilan”, yang menetapkan
perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini
dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian)
jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang
diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain
dari periode kini yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian. PSAK revisi ini juga
mensyaratkan entitas untuk mencatat
kekurangan/kelebihan pembayaran pajak
penghasilan beserta bunga/denda, jika ada,
sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Effective on 1 January 2012, the Company and
its Subsidiary applied SFAS No. 46 (revised
2010) “Income Taxes”, which prescribes the
accounting treatment for income taxes to account
the current and future tax consequences of the
future recovery (settlement) of the carrying
amount of assets (liabilities) that are recognized
in the consolidated statements of financial
position and transactions and other events of the
current period that are recognized in the
consolidated financial statements. The revised
SFAS also prescribes an entity to present the
underpayment/overpayment of income tax,
including its interest/penalty, if any, as part of
“Tax Expense - Current” in the consolidated
statements of comprehensive income.
23
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based on the
taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset
dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the financial
statement carrying amounts of existing assets
and liabilities and their respective tax bases.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for deductible temporary
differences to the extent that it is probable that
taxable income will be available in future
periods against which the deductible temporary
differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat
aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk
transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di
laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar
kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan
liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas
pajak tangguhan untuk perusahaan yang
berbeda.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang
ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak
("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban
dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian periode berjalan, kecuali jika
diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah
tambahan pokok pajak dan denda yang
ditetapkan dengan SKP ditangguhkan
pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria
pengakuan aset.
Deferred tax is calculated at the tax rates that
have been enacted or substantively enacted at
the consolidated statements of financial position
date. Changes in the carrying amount of
deferred tax assets and liabilities due to a
change in tax rates are charged to current year
operations, except for items previously charged
or credited to equity.
Deferred tax assets and liabilities are offset in
the consolidated statements of financial position
in the same manner the current tax assets and
liabilities are presented, except if these are for
different legal entities.
The amounts of additional tax principal and
penalty imposed through a Tax Assessment
Letter (“SKP”) shall be recognized as income
or expense in the current period of the
consolidated statement of comprehensive
income, unless further settlement is submitted.
The amounts of tax principal and penalty
imposed through SKP are deferred as long as
they meet the asset recognition criteria.
24
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
dan Entitas Anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
(Dalam Rupiah)
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
and its Subsidiary
Notes to consolidated financial statements
(continued)
(In Rupiah)
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)
o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan
Entitas Anak mencatat bunga dan denda untuk
kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika
ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain
sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam
laporan laba rugi komprehensif interim
konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup
menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang
mensyaratkan Grup mencatat bunga dan denda
untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak
penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari
“Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Periode
Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Prior to 1 January 2012, the Company and
Subsidiary presented interest and penalties for
the underpayment of income tax, if any, as part
of “Others - net” under Other Income
(Expenses) in the interim consolidated statement
of comprehensive income.
Effective 1 January 2012, the Group applied
SFAS 46 (Revised 2010), which requires the
Group to present interest and penalties for the
underpayment / overpayment of income tax, if
any, as part of “Income Tax Benefit (Expense) -
Current” in the consolidated statements of
comprehensive income.
p. Laba bersih per saham p. Net earnings per share
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham",
laba bersih per saham sebelum dan sesudah pos
luar biasa dihitung dengan membagi laba bersih
sebelum dan sesudah pos luar biasa dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor penuh selama tahun
berjalan.
Jumlah saham yang beredar yang digunakan
untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham
sebesar 331.129.952 saham masing-masing
untuk tahun 2012 dan 2011.
In accordance with SFAS No. 56, “Earnings per
S