82

Laporan keuangan/ Financial statements · Laporan posisi keuangan konsolidasian/ Consolidated statements of financial position 1 - 2 ... Biaya eksplorasi ditangguhkan 2k, 30 9.200.880.112

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Isi/ Contents

    Halaman/ Page

    Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report

    Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial statements

    Laporan posisi keuangan konsolidasian/ Consolidated statements of financial position 1 - 2

    Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Consolidated statements of comprehensive income 3 - 4

    Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity 5

    Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash flows 6

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated financial statements 7 - 77

  • 1

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Consolidated Statements of financial position As of 31 December 2012, 2011 and 2010

    (In Rupiah)

    Catatan/ 2012 2011 2010

    Note

    A s e t A s s e t s

    Aset lancar Current assets

    Kas dan setara kas 2d, 2s, 3, 35 44.932.029.262 44.487.214.905 43.881.553.085 Cash and cash equivalents

    Investasi jangka pendek 2e, 2s, 4 7.835.000.000 16.000.000.000 21.850.000.000 Short term investment Piutang usaha Trade receivables

    Pihak ketiga 2f, 2s, 5, 35 16.472.501.171 20.599.222.694 16.312.318.618 Third parties

    Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 2s, 6 856.223.351 1.862.626.408 519.791.142 Third parties

    Persediaan 2g, 7 37.051.645.774 31.534.942.541 33.785.236.774 Inventories

    Biaya dibayar dimuka 2h, 8 308.425.056 187.174.472 193.617.557 Prepaid expenses Pajak dibayar dimuka 18a - - 342.129.499 Prepaid tax

    Jumlah aset lancar 107.455.824.614 114.671.181.020 116.884.646.675 Total current assets

    Aset tidak lancar Non current assets

    Investasi pada entitas asosiasi 2e, 2s, 9 8.800.051.174 6.100.180.393 6.071.850.829 Investment in associated company

    Properti investasi 2i, 10 2.203.676.250 2.203.676.250 2.203.676.250 Investment property Aset tetap 2j, 11 10.915.692.913 11.162.623.619 10.738.026.214 Property, plant and equipment,

    Aset keuangan tidak lancar lainnya 2s, 12 23.342.617.208 15.530.166.777 598.479.990 Other non-current financial assets

    Aset pajak tangguhan bersih 2o, 18d 22.713.062.288 22.650.352.631 16.010.651.740 Deferred tax assets - net Biaya eksplorasi ditangguhkan 2k, 30 9.200.880.112 - 23.171.020.898 Deferred exploration cost

    Uang jaminan 4.540.000 4.440.000 4.440.000 Security deposits

    Jumlah aset tidak lancar 77.180.519.945 57.651.439.670 58.798.145.921 Total non current assets

    Jumlah aset 184.636.344.559 172.322.620.690 175.682.792.596 Total assets

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    konsolidasian ini secara keseluruhan.

    The accompanying notes to consolidated financial

    statements, form an integral part of these consolidated

    financial statements.

  • 2

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Laporan Posisi keuangan konsolidasian Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Consolidated Statements of financial position As of 31 December 2012, 2011 and 2010

    (In Rupiah)

    Catatan/ 2012 2011 2010

    Note

    Liabilitas dan ekuitas Liabilities and equity

    Liabilitas jangka pendek Current liabilities

    Utang bank 2s, 13, 35 - - 5.259.735.000 Bank loans

    Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 2s, 14, 35 7.915.877.697 16.395.380.272 14.735.869.216 Third parties

    Utang lain-lain Other payables

    Pihak ketiga 2s, 15 336.819.175 332.375.575 350.979.181 Third parties Utang dividen 16 1.200.911.690 1.200.911.690 1.172.104.181 Dividend payable

    Biaya masih harus dibayar 2s, 17, 35 384.802.747 99.421.622 233.952.239 Accrued expenses

    Utang pajak 18b 2.451.817.019 3.790.874.647 2.295.750.219 Taxes payables Uang muka penjualan - 200.000.000 - Advance of sales

    Pendapatan diterima dimuka 92.907.000 28.971.000 - Unearned revenue

    Jaminan sewa kantor 19 122.877.000 122.877.000 79.920.000 Office rental deposits

    Jumlah liabilitas jangka pendek 12.506.012.328 22.170.811.806 24.128.310.036 Total current liabilities

    Liabilitas jangka panjang Non current liabilites Utang lain-lain Other payables

    Pihak berelasi 2l, 2s, 20 - - 6.905.898.925 Related parties Liabilitas imbalan pasca kerja 2n, 2s, 21 16.433.810.159 18.982.620.623 17.308.072.163 Post employment benefit liability

    Jumlah liabilitas jangka panjang 16.433.810.159 18.982.620.623 24.213.971.088 Total non current liabilities

    Jumlah liabilitas 28.939.822.487 41.153.432.429 48.342.281.124 Total liabilities

    Ekuitas Equity

    Authorized capital of

    Modal dasar 540.000.000 lembar saham 22 540,000,000 shares premium in

    pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dgn 2012, 2011 and 2010 with nilai nominal Rp 250 per saham par value of Rp 250 per share

    Ditempatkan dan disetor penuh Issued and paid-in

    sejumlah 331.129.952 lembar consisting of 331,129,952 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010 82.782.488.000 82.782.488.000 82.782.488.000 shares in 2012, 2011 and 2010

    Agio saham 23 93.450.650 93.450.650 93.450.650 Share premium

    Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang tersedia Unrealized gain (loss) from

    untuk dijual 2e, 12 412.882.909 100.432.478 318.745.691 securities available for sale

    Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 4.200.000.000 4.200.000.000 3.850.000.000 Appropriated

    Belum ditentukan penggunaannya 58.863.099.622 34.020.968.642 33.781.821.108 Unappropriated

    Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity atributtable to owners kepada pemilik perusahaan induk 146.351.921.181 121.197.339.770 120.826.505.449 of the parent

    Kepentingan Nonpengendali 25 9.344.600.891 9.971.848.491 6.514.006.023 Non-controlling interest

    Jumlah ekuitas 155.696.522.072 131.169.188.261 127.340.511.472 Total equity

    Jumlah liabilitas dan ekuitas 184.636.344.559 172.322.620.690 175.682.792.596 Total liabilities and equity

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    konsolidasian ini secara keseluruhan.

    The accompanying notes to consolidated financial

    statements, form an integral part of these consolidated

    financial statements.

  • 3

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Anak Perusahaan

    Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

    31 Desember 2012 dan 2011

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Consolidated Statements of comprehensive income For the years ended

    31 December 2011 and 2010

    (In Rupiah)

    2012 Catatan/ 2011 *) Note

    Pendapatan bersih 146.690.966.909 2m, 26 161.413.570.091 Net sales

    Beban pokok pendapatan (109.577.428.965) 2m, 27 (124.662.563.202) Cost of revenue

    Laba Bruto 37.113.537.944 36.751.006.889 Gross profit

    Beban usaha (18.838.042.247) 2m, 28 (20.591.318.840) Operating expenses

    Pendapatan lain-lain 4.780.026.908 29 6.563.855.612 Other income

    Beban penyisihan kerugian Provision for impairment in value

    penurunan nilai atas beban of the exploration

    eksplorasi & pengembangan - 2k, 30 (30.014.449.408) and development expense

    Beban lain-lain (48.660.141) 31 (49.749.843) Other expenses

    Laba (rugi) usaha 23.006.862.464 (7.340.655.590) Profit (loss) from operations

    Beban pendanaan (48.973.149) 32 (207.550.093) Financial expenses

    Bagian laba (rugi) bersih Net portion of gain (loss) of

    dari entitas asosiasi 2.699.870.781 9 28.329.564 associated company

    Laba(rugi)sebelum pajak penghasilan25.657.760.096 (7.519.876.119) Profit(loss) before income tax

    Penghasilan (beban) pajak : Tax income (expense) :

    Pajak kini (6.314.057.500) 2o, 18c (5.761.535.250) Current tax

    Pajak tangguhan 1.264.827.439 2o, 18d 6.639.700.891 Deferred tax

    Jumlah penghasilan (beban) Total tax income

    pajak penghasilan (5.049.230.061) 878.165.641 (expense)

    Laba (rugi) tahun berjalan 20.608.530.035 (6.641.710.478) Profit (loss) for the year

    Pendapatan komprehensif lainnya Other comprehensive income

    Keuntungan (kerugian) aktuarial

    dari program pensiun Actuarial gains (losses)

    manfaat pasti 4.808.471.127 - of defined benefit pension plan

    Pajak penghasilan terkait (1.202.117.782) - Related income tax

    Jumlah pendapatan komprehensif Total other comprehensive

    lain setelah pajak 3.606.353.345 - income after tax

    Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) tahun berjalan, dipindahkan 24.214.883.380 (6.641.710.478) for the year forward

    *) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    konsolidasian ini secara keseluruhan.

    The accompanying notes to consolidated financial

    statements, form an integral part of these consolidated

    financial statements.

  • 4

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Anak Perusahaan

    Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (lanjutan)

    Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

    31 Desember 2012 dan 2011

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Consolidated Statements of comprehensive income

    (continued)

    For the years ended

    31 December 2011 and 2010

    (In Rupiah)

    2012 Catatan/ 2011 *) Note

    Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) tahun berjalan, pindahan 24.214.883.380 (6.641.710.478) for the year, forward

    Jumlah laba (rugi) yang dapat Profit (loss) attributable to:

    diatribusikan kepada:

    Pemilik entitas induk 21.235.777.635 3.900.447.054 Owners of the parent

    Kepentingan non pengendali (627.247.600) 25 (10.542.157.532) Non-controlling interest

    20.608.530.035 (6.641.710.478)

    Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss)

    yang dapat diatribusikan kepada: attributtable to :

    Pemilik entitas induk 24.842.130.980 3.900.447.054 Owners of the parent

    Kepentingan non pengendali (627.247.600) 25 (10.542.157.532) Non-controlling interest

    24.214.883.380 (6.641.710.478)

    Laba (rugi) bersih per saham dasar 64,13 2p,33 11,78 Net basic earning (loss) per share

    *) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

    konsolidasian ini secara keseluruhan.

    The accompanying notes to consolidated financial

    statements, form an integral part of these consolidated

    financial statements.

  • 5

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Anak Perusahaan

    Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

    31 Desember 2012 dan 2011

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Consolidated statements of changes in equity For the years ended

    31 December 2012 and 2011

    (In Rupiah)

    Modal Agio saham/ Laba yang belum direalisasi Saldo laba/ Retained earnings Jumlah ekuitas/ Kepentingan Jumlah ekuitas/

    ditempatkan Share premium dari efek yang tersedia untuk Total equity non pengendali/ Non Total equity

    dan disetor/ dijual/ Unrealized gain (loss) Ditentukan Belum ditentukan Controlling Interest

    Catatan/ Issued and from securities available penggunaannya/ penggunaannya/

    Note paid-in capital for sale Appropriated Unappropriated

    Saldo per 1 Januari 2011/

    Balance as of 1 January 2011 82.782.488.000 93.450.650 318.745.691 3.850.000.000 33.781.821.108 120.826.505.449 6.514.006.023 127.340.511.472

    Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari

    efek yang tersedia untuk dijual /

    Unrealized gain (loss) from securities

    available for sale - - (218.313.213) - - (218.313.213) - (218.313.213)

    Tambahan modal disetor/

    Additional paid-in capital - - - - - - 14.000.000.000 14.000.000.000

    Cadangan umum /

    General reserve 24 - - - 350.000.000 (350.000.000) - - -

    Dividen tunai /

    Cash dividend 24 - - - - (3.311.299.520) (3.311.299.520) - (3.311.299.520)

    Laba komprehensif tahun berjalan/

    Comprehensive income for the year - - - - 3.900.447.054 3.900.447.054 (10.542.157.532) (6.641.710.478)

    Saldo per 31 Desember 2011/

    Balance as of 31 December 2011 82.782.488.000 93.450.650 100.432.478 4.200.000.000 34.020.968.642 121.197.339.770 9.971.848.491 131.169.188.261

    Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari

    Efek yang tersedia untuk dijual /

    Unrealized gain (loss) from securities

    available for sale - - 312.450.431 - - 312.450.431 - 312.450.431

    Tambahan modal disetor/

    Additional paid-in capital - - - - - - - -

    Cadangan umum/

    General reserve 24 - - - - - - - -

    Dividen tunai/

    Cash dividend 24 - - - - - - - -

    Rugi bersih komprehensif tahun berjalan/

    Net comprehensive loss for the year - - - - 24.842.130.980 24.842.130.980 (627.247.600) 24.214.883.380

    Saldo per 31 Desember 2012/

    Balance as of 31 December 2012 82.782.488.000 93.450.650 412.882.909 4.200.000.000 58.863.099.622 146.351.921.181 9.344.600.891 155.696.522.072

  • 6

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Laporan arus kas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

    31 Desember 2012 and 2011

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Consolidated statements of cash flows For the years ended

    31 December 2012 and 2011

    (In Rupiah)

    2012 Catatan/ 2011

    Note

    Arus kas dari Cash flows from operating

    aktivitas operasi : activities :

    Penerimaan kas dari pelanggan 165.878.284.784 172.342.105.592 Cash receipt from customers

    Pembayaran kas kepada pemasok Cash payment to suppliers

    dan karyawan (152.519.147.848) (152.175.517.164) and employees

    Kas dihasilkan dari operasi 13.359.136.936 20.166.588.428 Cash generated from operations

    Pembayaran bunga Interest paid

    dan beban keuangan (48.973.149) (235.789.115) and financial charges

    Pembayaran pajak penghasilan (6.779.358.926) (5.808.762.314) Payment of income tax

    Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided from

    aktivitas operasi 6.530.804.861 14.122.036.999 operating activities

    Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing

    investasi : activities :

    Penerimaan bunga 3.298.147.920 5.601.126.853 Interest income

    Pencairan (penempatan) investasi Divestment (placement) of

    jangka pendek 8.165.000.000 (9.300.000.000) short term investment

    Pembelian Purchase of

    aset tetap (1.747.644.032) (2.010.034.902) property, plant, and equipment

    Uang muka penjualan properti Advances for sales

    investasi (200.000.000) 200.000.000 invesment property

    Hasil penjualan Proceed from sales of

    aset tetap 325.000.000 2j, 11 600.000 property, plant, and equipment

    Penambahan aset keuangan tidak Addition of other non-current

    lancar lainnya (7.500.000.000) - financial assets

    Penambahan aset tidak lancar Addition of other current

    lain-lain bersih (9.200.880.112) (6.843.428.510) assets,net

    Kas bersih yang digunakan Net cash used in

    untuk aktivitas investasi (6.860.376.224) (12.351.736.559) investing activities

    Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing

    pendanaan : activities :

    Penerimaan (pelunasan) Receipt (payment)

    pinjaman bank (16.473.600) (5.432.462.837) of loans from bank

    Penerimaan (pembayaran) pinjaman Receipt (payment) of loans

    dari pihak berelasi - (5.100.000.000) from related parties

    Pembayaran dividen tunai - 23 (3.033.411.045) Cash dividend payment

    Peningkatan modal disetor dan konversi Increase paid in capital

    utang Entitas Anak oleh and debt conversion

    kepentingan Subsidiary by non-

    non-pengendali - 12.194.102.000 controlling interest

    Kas bersih yang diperoleh (digunakan) Net cash provided from used in

    dari aktivitas pendanaan (16.473.600) (1.371.771.882) financing activities

    Kenaikan (penurunan) kas dan Increase (decrease) in cash

    setara kas (346.044.963) 398.528.558 and cash equivalents

    Pengaruh Effect of foreign exchange

    perubahan kurs 790.859.320 207.133.262 rate changes

    Saldo awal kas dan Beginning balance of cash

    setara kas 44.487.214.905 43.881.553.085 and cash equivalents

    Saldo akhir kas dan Ending balance of cash and

    setara kas 44.932.029.262 44.487.214.905 cash equivalents

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian

    yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini

    secara keseluruhan.

    The accompanying notes to consolidated financial statements,

    form an integral part of these consolidated financial

    statements.

  • 7

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    1. Umum

    a. Pendirian dan informasi umum

    PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan)

    didirikan berdasarkan akta notaris No. 45

    tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono,

    SH., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini

    disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik

    Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-

    HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

    beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan

    akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah

    Helmi, SH., notaris di Jakarta, mengenai

    perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan

    dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1.

    tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar

    Perusahaan yang Melakukan Penawaran Efek

    Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik

    sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan

    Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008

    tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran

    Dasar tersebut telah didaftarkan kepada

    Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

    Republik Indonesia, Direktorat Jendral

    Administrasi Hukum Umum dengan surat

    No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal

    14 Januari 2010.

    Perusahaan berdomisili di Pontianak,

    Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di

    Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122.

    Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto

    Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya,

    Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.

    Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

    Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan

    meliputi industri lem, barang-barang kimia dan

    pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi

    secara komersial pada tahun 1987. Hasil

    produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.

    Pada periode laporan yang disajikan tidak

    terdapat ekspansi maupun penciutan usaha.

    Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang

    berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember

    2012 dan 2011 rata-rata 113 dan 110 karyawan.

    Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal

    31 Desember 2012 and 2011 adalah sebagai

    berikut:

    1. General

    a. Establishment and general information

    PT Duta Pertiwi Nusantara ("the Company"), was

    established based on in notarial deed No. 45, of

    Jahja Irwan Sutjiono, SH, notary in Jakarta,

    dated 18 March 1982. This Deed was approved by

    the Minister of Justice of the Republic of

    Indonesia in Decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86

    dated 4 January 1986. The Company's Articles of

    Association have been amended for several times.

    The most recent amendment was documented in

    the notarial deed No. 34 dated 11 June 2009 of

    Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, concerning

    the changes in the Articles of Association to

    conform with regulation of Bapepam-LK No.

    IX.J.1. on Principles of the Company’s Articles of

    Association to conduct Offering on Equity

    Securities and Public Company, as contained in

    the Annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK

    No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May 2008. This

    Amendment has been registered to the

    Department of Justice and Human Rights of the

    Republic of Indonesia, Directorate General of

    General Legal Administration with letter No.

    AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14

    January 2010.

    The Company is domiciled in Pontianak, West

    Kalimantan. The Company's head office is located

    at Jl. Tanjung Pura No. 263D, Pontianak 78122.

    Meanwhile the factory is located at JI. Adisucipto

    Km. 10,6 Teluk Kapuas Village, Sei Raya,

    Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak

    78391.

    According to article 3 of the Company's Articles

    of association, the Company operates in the

    industry of glue, chemical goods, and mining. The

    Company began to produce commercially in

    1987. The products are sold at local market. Over

    the current period, there is no expansion or

    contraction of Company’s business. The Company

    had employees for the years ended 31 December

    2012 and 2011 with total average of 113 and 110

    employees respectively.

    The Company's management As of 31 December

    2012 and 2011 consists of the following:

  • 8

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)

    a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information (continued)

    Dewan komisaris 2012 2011 Board of Commissioners

    Komisaris Utama Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Ng Tjie Koang President Commissioner

    Komisaris Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Commissioner

    Komisaris Independen Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn. Budi Rachmat Kharli Independent Commissioner

    Direksi Board of Directors

    Direktur Utama Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja President Director

    Direktur Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Directors

    Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja

    Direktur tidak terafiliasi Tn/Mr. Budiono Tn/Mr. Budiono Unaffiliated directors

    Komite Audit Audit Committee

    Ketua Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn/Mr. Budi Rachmat Kharli Chairman

    Anggota Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Members

    Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo

    Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan

    Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk

    tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

    31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing

    sebesar Rp 11.151.378.758 dan

    Rp 13.495.301.787.

    The total amounts of compensation received by

    the Boards of Commissioners and Directors of the

    Company for the years ended 31 December 2012

    and 2011 amounting to Rp 11.151.378.758 and

    Rp 13.495.301.787, respectively.

    b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares

    Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan

    memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan

    dengan Surat No. SI-118/SHM/MK.10/1990,

    untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada

    masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990

    seluruh saham Perusahaan telah tercatat di

    PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT. Bursa Efek

    Jakarta).

    On 18 June 1990 the Company obtained approval

    from the Minister of Finance in his Letter No. SI-

    118/SHM/MK-10/1990, to offer 2.270.000 of its

    shares to public, and since 8 August 1990, the

    entire Company's shares were listed on the

    PT Bursa Efek Indonesia (formerly PT Bursa Efek

    Jakarta).

    c. Entitas Anak c. Subsidiary

    Perusahaan memiliki saham Entitas Anak,

    sebagai berikut :

    The Company has direct ownership interest in the

    following Subsidiary :

    Persentase Tahun kepemilikan/ operasi

    Percentage of komersil/

    ownership Start of Jumlah aset/Total assets Anak perusahaan/ Domisili/ Jenis usaha/ tahun/year commercial 31 Desember / December

    Subsidiary Domicile Nature of business 2012 2011 operations 2012 2011

    PT Intitirta Primasakti Jakarta, Pertambangan/ 60% 60% Tahap 25.084.763.501 26.310.480.656

    Mining pengembangan/

    Development

    stage

  • 9

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)

    c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)

    Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, anak

    perusahaan masih dalam tahap berhenti operasi.

    Rencana produksi komersial anak perusahaan

    pada tahun 2011 ditunda sampai batas waktu

    yang tidak ditentukan.

    As of 31 December 2011, the Subsidiary is still in

    the stop operation. Commercial production plan of

    Subsidiary in 2011 was delayed until an

    unspecified time limit.

    d. Penerbitan laporan keuangan konsolidasian d. Publishing of the consolidated financial statements

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting 2. Summary of significant accounting policies

    a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation

    Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan

    menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku

    umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi

    Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan

    Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

    (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang

    Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan

    Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir

    dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.

    Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep

    biaya perolehan historis.

    Laporan arus kas disusun menggunakan metode

    langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar

    kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

    Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas

    mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek

    yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau

    kurang dan yang tidak dijadikan jaminan.

    Laporan keuangan disajikan sesuai dengan

    prinsip akuntansi yang berlaku umum.

    The consolidated financial statements have been

    prepared using accounting principles generally

    accepted in Indonesia which is Indonesian

    Financial Accounting Standards and the regulation

    of the Capital Market Supervisory Agency and

    Financial Institution (Bapepam-LK) No.. VIII.G.7

    on Financial Statement Presentation and

    Disclosure of Publicly Listed Companies, which

    are enclosed in letter No. KEP-347/BL/2012.

    The consolidated financial statements are prepared

    based on the historical cost concept.

    The consolidated statements of cash flows are

    prepared using the direct method, and by

    classifying cash flows on the basis of operating,

    investing and financing activities. For the purpose

    of consolidated statements of cash flows, cash and

    cash equivalents include cash on hand, cash in

    banks, and short term investment with maturity for

    three months or less and which are not used as

    collateral. These consolidated financial statements

    are presented in accordance with generally

    accepted accounting principles.

    Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas

    penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan

    telah menyetujui untuk menerbitkan laporan

    keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun

    yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012,

    pada tanggal 25 Maret 2013.

    The Company’s management is responsible for the

    preparation of these consolidated financial

    statements and has approved that the Company’s

    consolidated financial statements for the year

    ended 31 December 2012 to be issued on 25 March

    2013.

  • 10

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

    a. Consolidated financial statement presentation (continued)

    Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam

    Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam

    Kelompok Usaha menetapkan mata uang

    fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di

    dalam laporan keuangan dari setiap entitas

    diukur berdasarkan mata uang fungsional

    tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan

    untuk penyusunan laporan keuangan

    konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).

    The functional currency of the Company is Rupiah

    and Subsidiary in the Group determines its own

    functional currency and items included in the

    financial statements of each entity are measured

    using that functional currency. The presentation

    currency used in the preparation of the

    consolidated financial statements is the Indonesian

    Rupiah (Rp).

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

    (“PSAK”) dan Interpretasi Standar

    Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku

    efektif pada tahun 2012

    Statements of Financial Accounting Standards

    (“SFAS”) and Interpretations of Financial

    Accounting Standards (“IFAS”) which effective

    in 2012

    Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan Entitas

    Anak telah menerapkan semua standar baru dan

    revisi interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan

    Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan

    Akuntan Indonesia yang relevan dengan

    operasinya dan efektif untuk periode akuntansi

    yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012.

    Berikut ini standar baru dan standar revisi serta

    interpretasi yang diterapkan dalam laporan

    keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak

    memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah

    yang dilaporkan dalam laporan keuangan

    konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi

    untuk transaksi masa depan:

    In the current year, the Company and its

    Subsidiary have adopted all of the new and revised

    standards and interpretations issued by the

    Financial Accounting Standard Board of the

    Indonesian Institute of Accountants that are

    relevant to their operations and effective for

    accounting periods beginning on 1 January 2012.

    The following new and revised standards and

    interpretations have also been adopted in these

    consolidated financial statements. Their adoption

    has not any significant impact on the amounts

    reported in these consolidated financial statements

    but may impact the accounting for future

    transactions or arrangements:

    PSAK /SFAS 10 (revisi/revised 2010) : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/ The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

    PSAK/SFAS 13 (revisi/revised 2011) : Property Investasi/ Investment Property PSAK/SFAS 16 (revisi/revised 2011) : Aset tetap/ Property, Plant and Equipment PSAK/SFAS 18 (revisi/revised 2010) : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya / Accounting

    and Reporting by Retirement Benefit Plans

    PSAK/SFAS 24 (revisi/revised 2010) : Imbalan Kerja / Employees’ Benefits

    PSAK/SFAS 26 (revisi/revised 2011) : Biaya Pinjaman / Borrowing Costs

    PSAK/SFAS 28 (revisi/revised 2011) : Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian/ Accounting for Casualty

    Insurance Contract

    PSAK/SFAS 30 (revisi/revised 2011) : Sewa / Lease

    PSAK/SFAS 33 (revisi/revised 2011) : Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan /

    Stripping Cost Activity and Environmental Management in the Public

    Mining

    PSAK/SFAS 34 (revisi/revised 2010) : Kontrak Konstruksi / Construction Contracts

  • 11

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

    a. Consolidated financial statement presentation (continued)

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

    (“PSAK”) dan Interpretasi Standar

    Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku

    efektif pada tahun 2012 (lanjutan)

    Statements of Financial Accounting Standards

    (“SFAS”) and Interpretations of Financial

    Accounting Standards (“IFAS”) which effective

    in 2012 (continued)

    PSAK/SFAS 36 (revisi/revised 2011) : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa / Accounting for Life Insurance

    Contract

    PSAK/SFAS 50 (revisi/revised 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian / Financial Instruments -

    Presentation

    PSAK/SFAS 53 (revisi/revised 2010) : Pembayaran Berbasis Saham / Share-based Payment

    PSAK/SFAS 55 (revisi/revised 2011) : Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran/ Financial

    Instrument: Recognition and Measurement

    PSAK/SFAS 56 (revisi/revised 2010) : Laba per Saham / Earnings per Share

    PSAK/SFAS 60 : Instrumen Keuangan – Pengungkapan / Financial Instruments-

    Disclosures

    PSAK/SFAS 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan

    Pemerintah/ Accounting for Government Grants and Disclosure of

    Government Assistance

    PSAK/SFAS 62 : Kontrak Asuransi / Insurance Contract

    PSAK/SFAS 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi / Financial

    Reporting in Hyperinflationary Economies

    PSAK/SFAS 64 : Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya

    Mineral/ Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

    ISAK/IFAS 13 : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri /

    Hedge of Net Investment in Foreign Operation

    ISAK/IFAS 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

    Interaksinya / The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum

    Funding Requirements and their Interaction

    ISAK/IFAS 16 : Perjanjian Jasa Konsesi / Service Concession Arrangements

    ISAK/IFAS 18 : Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas

    Operasi / Government Assistance – No Specific Relation to Operating

    Activities

    ISAK/IFAS 19 : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam SFAS 63:

    Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi / Applying the

    Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in

    Hyperinflationary Economies

    ISAK/IFAS 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Perusahaan atau

    Para Pemegang Saham / Income Taxes - Changes in the Tax Status of

    an Entity or its Shareholders

    ISAK/IFAS 22 : Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan / Service Concession

    Arrangements:Disclosures

    ISAK/IFAS 23 : Sewa Operasi – Insentif / Operating Leases – Incentives

    ISAK/IFAS 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu

    Bentuk Legal Sewa / Evaluating the Substance of Transactions

    Involving the Legal Form of a Lease

    ISAK/IFAS 25 : Hak Atas Tanah / Land Rights

    ISAK/IFAS 26 : Sewa Operasi – Insentif / Operating Leases – Incentives

  • 12

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

    a. Consolidated financial statement presentation (continued)

    Standar dan interpretasi telah diterbitkan

    tetapi belum diterapkan

    Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan

    standar akuntansi yang mungkin mempunyai

    dampak terhadap laporan keuangan yang

    periode dimulai pada atau setelah tanggal 1

    Januari 2013, sebagai berikut :

    Standards and interpretations have been issued

    but not yet effective

    The Indonesian Institutes of Accountants has

    issued the following revised accounting standards

    that may be applied to the financial statements

    covering periods beginning on or after 1 January

    2013:

    ISAK/IFAS 21 : Perjanjian Kontrak Real Estat / Agreements for the Constructions of

    Real Estate

    PSAK/SFAS 38 (revisi/revised 2012) : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali / Business Combination

    Under Common Control

    ISAK/IFAS 21 : Perjanjian Kontrak Real Estat/ Real Estate Contract Agreement

    Sampai dengan tanggal penerbitan laporan

    keuangan konsolidasian, manajemen sedang

    mengevaluasi dampak dari standar dan

    interpretasi terhadap laporan keuangan

    konsolidasian.

    As of the date of issuance of the consolidated

    financial statements, management is evaluating the

    impact of the standards and interpretations on the

    consolidated financial statements.

    Pencabutan standar akuntansi Withdrawal of accounting standards

    Pencabutan standar dan interpretasi standar

    berikut yang penerapannya efektif untuk tahun

    buku yang dimulai 1 Januari 2012 tidak

    berdampak material terhadap kinerja dan posisi

    keuangan Perusahaan:

    The withdrawal of the following financial

    accounting standards and interpretations, which

    are effective for the financial period beginning

    on 1 January 2012 did not materially impact to

    the Company’s result and financial position:

    - PSAK / SFAS No. 11 : Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang

    Asing/Translation of Financial Statements in Foreign Currencies

    - PSAK / IFAS No. 52 : Mata Uang Pelaporan/ Reporting Currencies

    - ISAK / IFAS No. 4 : Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs/Allowable

    Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences

  • 13

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

    Sejak tanggal 1 Januari 2011 Since 1 january 2011

    Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam

    penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah

    diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan

    Entitas Anak , kecuali dinyatakan lain.

    Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan

    keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan

    pada Catatan 1b, dimana Perusahaan baik secara

    langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari

    50% kepemilikan saham.

    The accounting policies adopted in preparing

    the consolidated financial statements have been

    consistently applied by the Company and its

    Subsidiary, unless otherwise stated.

    The consolidated financial statements include

    the financial statements of a Subsidiary as

    mentioned in Note 1b, in which the Company

    owns more than 50% share ownership, either

    directly or indirectly.

    Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang

    material, termasuk keuntungan atau kerugian yang

    belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk

    mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi

    Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu

    kesatuan usaha.

    All material intercompany accounts and

    transactions, including unrealized gains or

    losses, if any, are eliminated to reflect the

    financial position and the results of operations

    of the Company and its Subsidiary as one

    business entity.

    Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak

    tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan

    memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal

    perusahaan induk kehilangan pengendalian.

    Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan

    memiliki secara langsung atau tidak langsung

    melalui Entitas Anak , lebih dari setengah

    kekuasaan suara perusahaan.

    Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara

    penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini

    mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

    Subsidiary is fully consolidated from the dates of

    acquisition, in the Company obtained control,

    and continue to be consolidated until the date

    such control ceases. Control is presumed to exist

    if the Company owns, directly or indirectly

    through Subsidiary, more than half of the voting

    power of an entity.

    Losses of a non-wholly owned Subsidiary are

    attributed to the NCI even if such losses result in

    a deficit balance for the NCI.

  • 14

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

    Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Prior to 1 January 2011

    Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan

    laporan keuangan Perusahaan dan perusahaan yang

    dikendalikan oleh Perusahaan (dan Entitas Anak)

    yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap

    tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila

    Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan

    menentukan kebijakan finansial dana operasional

    dari investee untuk memperoleh manfaat dari

    aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada

    apabila induk Perusahaan memiliki baik secara

    langsung maupun tidak langsung melalui Entitas

    Anak lebih dari 50% hak suara.

    Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak

    diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi.

    Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian

    Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang

    dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan

    diamortisasi dengan menggunakan metode garis

    lurus selama lima tahun.

    Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian

    Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang

    dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal

    transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang

    diakuisisi harus diturunkan secara proporsional,

    sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa

    selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan

    liabilitas non moneter tersebut diakui sebagai

    goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai

    pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai

    pendapatan menggunakan garis lurus selama

    20 tahun.

    Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar

    bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset

    bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian

    minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang

    menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas

    dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

    The consolidated financial statements incorporate

    the financial statements of the Company and entity

    controlled by the Company (and its Subsidiary)

    which are prepared up to 31 December each year.

    Control is achieved when the Company has the

    power to govern the financial and operating

    policies of the investee so as to obtain benefits

    from its activities. Control is presumed to exist

    when the Company owns directly or indirectly

    through Subsidiary, more than 50% of the voting

    rights.

    On acquisition, the assets and liabilities of a

    Subsidiary are measured at their fair values at the

    date of acquisition. Any excess of the cost of

    acquisition and the Company’s portion over the

    fair values of the identified net assets and

    liabilities acquired is recognized as goodwill and

    amortized using the straight-line method over five

    years.

    When the cost of acquisition is lower than the

    Company’s portion over in the fair values of the

    identified assets and liabilities acquired as at the

    date of acquisition, the fair values of acquired

    non-monetary assets are reduced proportionately

    until all the excess is eliminated. The excess

    remaining after reducing the fair values of non-

    monetary assets and liabilities acquired is

    recognized as negative goodwill, treated as

    deferred revenue and recognized as revenue on a

    straight-line method over 20 years.

    The interest of the minority shareholders is stated

    at the minority's proportion of the historical cost

    of the net assets. The minority interest is

    subsequently adjusted for the minority's share of

    movements in equity. Any losses applicable to the

    minority interest exceeding the minority interest

    are allocated against the interests of the parent.

  • 15

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    b. Prinsip konsolidasian (lanjutan)

    Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

    b. Principles of consolidation (continued)

    Prior to 1 january 2011 (continued)

    Hasil akuisisi atau penjualan Entitas Anak

    selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi

    atau sampai dengan tanggal efektif penjualan

    termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

    Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan

    keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi

    yang digunakan sesuai dengan kebijakan

    akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

    Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo,

    penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat

    proses konsolidasi.

    The results of Subsidiary acquired or disposed of

    during the year are included in the consolidated

    statements of income from the effective date of

    acquisition or up to the effective date of disposal,

    as appropriate.

    Adjustments are made, where necessary to the

    financial statements of the Subsidiary to bring the

    accounting policies used in line with those used by

    the Company.

    All inter-company transactions, balances,

    income and expenses are eliminated on

    consolidation process.

    c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

    c. Foreign currency transactions and translation

    Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam

    mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama

    tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat

    dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya

    transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan,

    aset dan liabilitas moneter dalam mata uang

    asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs

    yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan

    atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau

    dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang

    bersangkutan.

    The books of accounts of the Company, are

    maintained in Indonesian Rupiah. Transactions

    during the year involving foreign currencies are

    recorded at the rates of exchange prevailing at the

    time the transactions are made. At statements of

    financial position date, monetary assets and

    liabilities denominated in foreign currencies are

    adjusted to reflect the rates of exchange

    prevailing at that date. The resulting gains or

    losses are credited or charged to current

    operations.

    d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

    Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan

    semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu

    tiga bulan atau kurang dari tanggal

    penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta

    tidak dibatasi penggunaannya.

    Cash and cash equivalents consist of cash on

    hand and in banks and all unrestricted

    investments with maturities of three months or

    less from the date of placement.

    e. Investasi e. Investment

    Deposito berjangka

    Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih

    dari satu tahun dari tanggal laporan posisi

    keuangan disajikan sebagai investasi jangka

    panjang dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

    Time deposits

    Time deposits with maturities of more than one

    year from statements of financial position date are

    presented as long term investments and are stated

    at their par values.

  • 16

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    e. Investasi (lanjutan) e. Investment (continued)

    Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya

    tersedia

    Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual

    dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan

    dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai

    wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada

    saat efek tersebut dijual atau telah terjadi

    penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau

    kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui

    dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun

    berjalan.

    Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki

    sementara disajikan sebagai investasi sementara.

    Untuk menghitung laba atau rugi yang

    direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan

    berdasarkan metode rata-rata tertimbang..

    Investments in equity securities with readily

    determinable fair values.

    Investments in available-for-sale securities are

    stated at fair value. Gains and losses arising

    from the changes in the fair value are

    recognized directly in equity, until the security

    is disposed of or is determined to be impaired

    At which time, the cumulative gain or loss

    previously recognized in equity is included in

    the current operations.

    Securities available for sale which are held

    temporarily are presented as temporary

    investments. To calculate realized gain or loss,

    cost of securities sold is determined using the

    weighted-average method.

    Investasi pada entitas asosiasi

    Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana

    induk perusahaan mempunyai pengaruh yang

    signifikan, namun tidak mempunyai

    pengendalian atau pengendalian bersama, melalui

    partisipasi dalam pengambilan keputusan atas

    kebijakan finansial dan operasional investee.

    Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan

    posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan

    selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam

    bagian kepemilikan Perusahaaan atas aset bersih

    entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan,

    dikurangi dengan penurunan nilai yang

    ditentukan untuk setiap investee secara individu.

    Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi

    yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak

    diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai

    liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas

    entitas asosiasi yang dijaminnya, dalam hal

    demikian, tambahan kerugian diakui sebesar

    liabilitas atau pembayaran tersebut.

    Goodwill dan goodwill negatif dari investasi

    pada entitas asosiasi diakui dan diamortisasi

    dengan cara yang sama dengan akuisisi dari

    perusahaan yang dikendalikan (lihat kebijakan

    akuntansi mengenai prinsip konsolidasi).

    Investments in associated companies

    An associate is an entity over which the

    Company is in a position to exercise significant

    influence, but has no control or joint control,

    through participation in the financial and

    operating policy decisions of the investee.

    Investment in associated companies is carried in

    the statements of financial position at cost and

    subsequently adjusted by post-acquisition

    changes in the Company’s share of the net

    assets of the associated company, less any

    impairment in the value of the invidual

    investment. Losses of the associated company in

    excess of the Company’s interest are not

    recognized except if the Company has incurred

    obligations or made payments on behalf of the

    associated company, in this case, additional

    losses are recognized to the extent of such

    obligations or payments.

    Goodwill and negative goodwill from investment

    in associated company are recognized and

    amortized in the same manner as that for

    acquisition of controlled entities (see accounting

    policy for principles of consolidation).

  • 17

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    e. Investasi (lanjutan)

    Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)

    e. Investment (continued)

    Investments in associated companies (continued)

    Amortisasi goodwill dan goodwill negatif

    termasuk dalam bagian perusahaan atas laba

    entitas asosiasi.

    The amortization of goodwill and negative

    goodwill are included in the Company's share in

    the results of the associated company.

    f. Piutang usaha f. Trade receivables

    Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto.

    Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk

    berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan

    piutang masing-masing pelanggan pada akhir

    tahun.

    Trade receivables are stated in net amount.

    Allowance for impairment losses is provided

    based on a review of the collectibility of the

    individual receivable accounts at the end of the

    year.

    g. Persediaan g. Inventories

    Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya

    perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang

    lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan

    metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO).

    Penyisihan persediaan usang ditentukan

    berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

    persediaan pada akhir periode.

    Inventories are stated at cost or net realizable

    value, whichever is lower. Cost is determined

    using the First In First Out (FIFO) method.

    Allowance of obsolete inventories is determined

    based on review result of the condition of

    inventories at the end of the period

    h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses

    Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama

    manfaat masing-masing biaya dengan

    menggunakan metode garis lurus.

    Prepaid expenses are amortized over their

    beneficial periods using the straight-line method.

    i. Properti investasi i. Investment property

    Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas

    akun pembelian properti investasi selama tahun

    berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur

    sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran

    yang bisa langsung diatribusikan.

    Properti investasi dihentikan pengakuannya pada

    saat pelepasan atau ketika properti investasi

    tersebut tidak digunakan lagi secara permanen

    dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa

    depan yang dapat diharapkan pada saat

    pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal

    dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih

    antara hasil bersih pengurangan dan jumlah

    tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi

    akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan

    pengakuannya.

    The Company applied the cost value model to

    account for the purchase of investment property

    during the year. On initial recognition,

    investment property is measured at cost,

    including any direct attributable expenditure.

    An investment property is derecognized upon

    disposal or when the investment property is

    permanently withdrawn from use or no future

    economic benefits are expected from its

    disposals. Any gain or loss arising on

    derecognition of the asset (calculated as the

    difference between the net disposal proceeds and

    the carrying amount of the asset) is included in

    the income statement at the end of the year in

    which the item is derecognised.

  • 18

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    j. Aset tetap - pemilikan langsung j. Property, plant and equipment – direct acquisition

    Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha

    menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset

    Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur

    akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga

    mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”.

    ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada

    tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih

    lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas

    tanah di Indonesia beserta biaya terkait.

    Perusahaan dan Entitas Anak memilih model

    biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap

    dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya

    perolehan setelah dikurangi akumulasi

    penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :

    Effective on 1 January 2012, the Group adopted

    SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”.

    The revised SFAS No. 16 also prescribes

    accounting for land and therefore, it also

    revoked SFAS No. 47, “Accounting for Land”.

    IFAS No. 25 which was effective on the same

    date, provides further guidance related to the

    treatments of certain landrights in Indonesia and

    the related costs.

    The Company and Subsidiary have chosen cost

    model in accounting policy of property, plant

    and equipment which are stated at cost less

    accumulated depreciation. Property, plant and

    equipmentare clasisified as follows:

    Tanah

    Golongan bangunan dan prasarana

    Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri terdiri dari :

    > Golongan II : meliputi kendaraan/alat

    angkutan dan inventaris

    kantor dengan masa

    manfaat lebih dari 4 tahun

    dan tidak lebih dari 8

    tahun.

    > Golongan III : meliputi mesin dan

    perlengkapan dengan masa

    manfaat lebih dari 8 tahun.

    Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan

    dan tidak disusutkan.

    Golongan bangunan dan prasarana disusutkan

    dengan metode garis lurus (straight-line method)

    sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan,

    sedangkan golongan bukan bangunan disusutkan

    dengan metode saldo menurun ganda (double

    declining-balance method), masing-masing

    dengan tarif per tahun sebagai berikut:

    Golongan II : 25%

    Golongan III : 10%

    Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran

    jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated

    recoverable amount) maka nilai tersebut

    diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh

    kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai

    tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

    Land Buildings and infrastructures Nonbuildings and infrastructures

    consisted of :

    > Group II : consists of transportation and office

    equipment with estimated useful

    lives of more than 4 years but not

    more than 8 years.

    > Group III : consists of machinery and equipment with estimated useful

    lives of more than 8 years.

    Land is stated at cost and is not depreciated.

    Buildings and infrastructures are depreciated

    using the straight-line method at the rate of 5%

    per year from acquisition cost, while

    nonbuildings are depreciated using the double-

    declining balance method with the following

    annual rates:

    Group II : 25% : 25%

    Group III : 10%

    When the carrying amount of an asset exceeds its

    estimated recoverable amount, the asset is

    written down to its estimated recoverable

    amount, which is determined as the higher of net

    selling price or value in use.

    : 10%

  • 19

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    j. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan) j. Property, plant and equipment – direct acquisition (continued)

    Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan

    pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.

    Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat

    atau memberi manfaat ekonomis di masa yang

    akan datang dalam bentuk peningkatan

    kapasitas, mutu produksi atau peningkatan

    standar kinerja dikapitalisasi.

    Repairs and maintenance expenses are charged

    in the statements of income as incurred.

    Expenditures which extend the useful life of the

    assets or result in increasing future economic

    benefits such as increase in capacity

    improvement, the quality of output or standard of

    performance are capitalized.

    Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau

    yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap

    berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan

    atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut

    dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun

    yang bersangkutan.

    Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak

    lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset

    tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang

    sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang

    tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap

    tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun

    berjalan.

    Nilai residu, umur manfaat aset dan metode

    penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan,

    pada setiap akhir periode pelaporan.

    Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

    biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset

    dalam penyelesaian akan dipindahkan ke

    masing-masing aset tetap bila telah selesai dan

    siap untuk digunakan.

    When property, plant and equipment are retired

    or otherwise disposed of, their carrying value

    and the related accumulated depreciation are

    removed from the accounts. Any resulting gain

    or loss is reflected in the current statement of

    income.

    If the economic value of property, plant and

    equipment are no longer same with carrying

    amount, the asset must be stated at an amount

    commensurate with the value of the remaining

    economic value. The decrease of the usage value

    of property, plant and equipment is reported as

    loss in the current year.

    The assets’ residual values, useful lives and

    depreciation method are reviewed, and adjusted

    if appropriate, at the end of each reporting

    period.

    Construction in progress is stated at cost. The

    accumulated costs of construction in progress

    are transferred to the respective property, plant

    and equipment when completed and the asset is

    ready for use.

    k. Beban eksplorasi ditangguhkan k. Deferred exploration cost

    Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan

    penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi,

    geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan

    dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum

    yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan

    menggunakan metode unit produksi berdasarkan

    estimasi cadangan batubara yang ada.

    Expenses incurred in connection with general

    research, license and exploration, geology and

    physics of the Subsidiary are deferred and will

    be amortized using production unit method of the estimated coal reserves. When the mining

    operations begins

  • 20

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    l. Transaksi hubungan berelasi l. Related parties transactions

    Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan

    Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi

    2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

    PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan

    hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak

    berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan

    keuangan konsolidasian dan juga diterapkan

    terhadap laporan keuangan secara individual.

    Tidak terdapat dampak signifikan dari

    penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap

    laporan keuangan konsolidasian.

    Suatu pihak dianggap berelasi dengan

    Perusahaan dan Entitas Anak jika:

    a. Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)

    mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau

    berada di bawah pengendalian bersama

    dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii)

    memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan

    Entitas Anak yang memberikan pengaruh

    signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak;

    atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas

    Perusahaan dan Entitas Anak ;

    b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;

    c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai

    venture;

    d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas

    Anak atau induk;

    e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir

    (a) atau (d);

    f. suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau

    dipengaruhi signifikan oleh atau untuk

    dimana hak suara signifikan pada beberapa

    perusahaan, langsung maupun tidak

    langsung, individu seperti diuraikan dalam

    butir (d) atau (e); atau

    g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari

    Perusahaan dan Entitas Anak atau

    perusahaan lain yang berelasi dengan

    Perusahaan dan Entitas Anak .

    Effective 1 January 2011, the Company and its

    Subsidiary adopted SFAS No. 7 (Revised 2010)

    “Related Party Disclosure”. The revised SFAS

    requires disclosure of related party

    relationships, transactions and outstanding

    balances, including commitments, as well as

    individual financial statements. There is no

    significant impact of the adoption of the revised

    SFAS on the consolidated financial statements.

    A party is considered to be related party to the

    Company and its Subsidiary if:

    a. directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is

    controlled by, or is under common control

    with the Company and its Subsidiary; (ii) has

    an interest in the Company and its Subsidiary

    that gives significant influence over the

    Company and its Subsidiary; or

    (iii)has joint control over the Company and

    its Subsidiary;

    b. the party is an associated of the Company and its Subsidiary;

    c. the party is a joint venture in which the Company and its Subsidiary is a venturer;

    d. the party is a member of the key management personnel of the Company and its Subsidiary

    or its parent;

    e. the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d);

    f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or

    for which significant voting power in such

    entity resides with, directly or indirectly, any

    individual referred to in (d) or (e); or

    g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company

    and its Subsidiary, or any entity that is a

    related party of the Company and its

    Subsidiary.

  • 21

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    l. Transaksi pihak berelasi (lanjutan) l. Related parties transactions (continued)

    Semua transaksi dengan pihak-pihak yang

    mempunyai hubungan berelasi, baik yang

    dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat

    bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang

    sama sebagaimana dilakukan dengan pihak

    ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan

    konsolidasi.

    All transactions with related parties, whether or

    not made at similar terms and conditions as

    those done with third parties, are disclosed in the

    consolidated financial statements.

    m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Revenue and expenses recognition

    Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan

    Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi

    2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini

    mengidentifikasi terpenuhinya kriteria

    pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan

    dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi

    atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan

    kejadian tertentu, serta memberikan panduan

    praktis dalam penerapan kriteria mengenai

    pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak

    signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi

    tersebut terhadap laporan keuangan

    konsolidasian.

    Pendapatan dari penjualan diakui pada saat

    barang diserahkan dan hak kepemilikan

    berpindah kepada pelanggan. Beban diakui

    sesuai manfaatnya pada tahun yang

    bersangkutan (accrual basis).

    Effective from 1 January 2011, the Company

    and its Subsidiary adopted SFAS No. 23 (revised

    2010), “Revenue”. The revised SFAS identifies

    the circumstances in which the criteria on

    revenue recognition will be met and, therefore,

    revenue may be recognized, and prescribe the

    accounting treatment of revenue arising from

    certain types of transactions and events, and

    also provides practical guidance on the

    application of the criteria on revenue

    recognition. There is no significant impact on

    the adoption of the revised SFAS on this

    consolidated financial statements.

    Sales are recognized when the goods are

    delivered and ownership has been transferred to

    the customers. Expenses are recognized on

    accruel basis.

    n. Imbalan pasca kerja n. Post-employment benefit

    Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas

    Anak menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2010),

    “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain

    memperbolehkan entitas untuk menerapkan

    metode sistematis atas pengakuan yang lebih

    cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang

    timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan

    langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada

    periode berjalan ke dalam pendapatan

    komprehensif lain. Perusahaan dan Entitas Anak

    memilih mempertahankan metode yang dipakai

    sebelumnya yaitu metode 10% koridor

    sehubungan dengan pengakuan keuntungan/

    kerugian aktuaria yang timbul.

    Effective on 1 January 2012, the Company and

    its Subsidiary adopted SFAS No. 24 (revised

    2010), “Employee Benefits”. The revised SFAS

    permits an entity to adopt any systematic method

    that results in faster recognition of actuarial

    gains/losses, which among others, is immediate

    recognition of actuarial gains/losses in the

    period in which they occur in other

    comprehensive income. The Company and its

    Subsidiary decided to retain its previous method

    in accounting the actuarial gain/losses i.e. the

    10% corridor method.

  • 22

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    n. Imbalan pasca kerja (lanjutan) n. Post-employment benefit (continued)

    Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia

    memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti

    untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang

    Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat

    pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan

    imbalan pasca kerja ini.

    Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan

    metode Projected Unit Credit. Akumulasi

    keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang

    belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih

    besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti

    dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan

    metode garis lurus selama rata-rata sisa masa

    kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam

    program tersebut.

    The Company and its Subsidiary in Indonesia

    provide defined post-employment benefits to their

    employees in accordance with Labor Law No.

    13/2003. No funding has been made to this

    defined benefit plan.

    The calculation of post employment benefit is

    using Projected Unit Credit Method.

    Accumulated net actuarial gain and loss that has

    not been recognized exceeding the larger amount

    between 10% from present value of defined

    benefit and 10% fair value of assets program

    were recognized with straight line method during

    average of estimated year of services from all

    employees in the program.

    Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila

    imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan

    sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan

    metode garis lurus selama periode rata-rata

    sampai imbalan tersebut menjadi hak.

    Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di

    laporan posisi keuangan konsolidasian

    merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti

    disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian

    aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang

    belum diakui dan nilai wajar aset program.

    Past service expense are charged directly when

    the compensation become vested and on the

    contrary will be recognized as expense with

    straight line method during average period until

    the compensation become vested.

    The amount that has been recognized as defined

    benefit on consolidated statements of financial

    position represents present value of defined

    benefit liability, which is adjusted to

    unrecognized actuarial gain and loss,

    unrecognized past service expense and fair value

    of program assets.

    o. Pajak penghasilan o. Income tax

    Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan

    Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi

    2010) “Pajak Penghasilan”, yang menetapkan

    perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan

    dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini

    dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian)

    jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang

    diakui dalam laporan posisi keuangan

    konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain

    dari periode kini yang diakui dalam laporan

    keuangan konsolidasian. PSAK revisi ini juga

    mensyaratkan entitas untuk mencatat

    kekurangan/kelebihan pembayaran pajak

    penghasilan beserta bunga/denda, jika ada,

    sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam

    laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

    Effective on 1 January 2012, the Company and

    its Subsidiary applied SFAS No. 46 (revised

    2010) “Income Taxes”, which prescribes the

    accounting treatment for income taxes to account

    the current and future tax consequences of the

    future recovery (settlement) of the carrying

    amount of assets (liabilities) that are recognized

    in the consolidated statements of financial

    position and transactions and other events of the

    current period that are recognized in the

    consolidated financial statements. The revised

    SFAS also prescribes an entity to present the

    underpayment/overpayment of income tax,

    including its interest/penalty, if any, as part of

    “Tax Expense - Current” in the consolidated

    statements of comprehensive income.

  • 23

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)

    Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba

    kena pajak dalam periode yang bersangkutan

    yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang

    berlaku.

    Current tax expense is determined based on the

    taxable income for the year computed using

    prevailing tax rates.

    Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas

    konsekuensi pajak periode mendatang yang

    timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset

    dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan

    dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

    Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

    perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak

    tangguhan diakui untuk perbedaan temporer

    yang boleh dikurangkan, sepanjang besar

    kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk

    mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

    Deferred tax assets and liabilities are

    recognized for the future tax consequences

    attributable to differences between the financial

    statement carrying amounts of existing assets

    and liabilities and their respective tax bases.

    Deferred tax liabilities are recognized for all

    taxable temporary differences and deferred tax

    assets are recognized for deductible temporary

    differences to the extent that it is probable that

    taxable income will be available in future

    periods against which the deductible temporary

    differences can be utilized.

    Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan

    tarif pajak yang berlaku atau secara substansial

    telah berlaku pada tanggal laporan posisi

    keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat

    aset dan liabilitas pajak tangguhan yang

    disebabkan oleh perubahan tarif pajak

    dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk

    transaksi-transaksi yang sebelumnya telah

    langsung dibebankan atau dikreditkan ke

    ekuitas.

    Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di

    laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar

    kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan

    liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas

    pajak tangguhan untuk perusahaan yang

    berbeda.

    Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang

    ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak

    ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban

    dalam laporan laba rugi komprehensif

    konsolidasian periode berjalan, kecuali jika

    diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah

    tambahan pokok pajak dan denda yang

    ditetapkan dengan SKP ditangguhkan

    pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria

    pengakuan aset.

    Deferred tax is calculated at the tax rates that

    have been enacted or substantively enacted at

    the consolidated statements of financial position

    date. Changes in the carrying amount of

    deferred tax assets and liabilities due to a

    change in tax rates are charged to current year

    operations, except for items previously charged

    or credited to equity.

    Deferred tax assets and liabilities are offset in

    the consolidated statements of financial position

    in the same manner the current tax assets and

    liabilities are presented, except if these are for

    different legal entities.

    The amounts of additional tax principal and

    penalty imposed through a Tax Assessment

    Letter (“SKP”) shall be recognized as income

    or expense in the current period of the

    consolidated statement of comprehensive

    income, unless further settlement is submitted.

    The amounts of tax principal and penalty

    imposed through SKP are deferred as long as

    they meet the asset recognition criteria.

  • 24

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    dan Entitas Anak

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

    (lanjutan)

    (Dalam Rupiah)

    PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

    and its Subsidiary

    Notes to consolidated financial statements

    (continued)

    (In Rupiah)

    2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

    o. Pajak penghasilan (lanjutan) o. Income tax (continued)

    Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan

    Entitas Anak mencatat bunga dan denda untuk

    kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika

    ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain

    sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam

    laporan laba rugi komprehensif interim

    konsolidasian.

    Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup

    menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang

    mensyaratkan Grup mencatat bunga dan denda

    untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak

    penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari

    “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Periode

    Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif

    konsolidasian.

    Prior to 1 January 2012, the Company and

    Subsidiary presented interest and penalties for

    the underpayment of income tax, if any, as part

    of “Others - net” under Other Income

    (Expenses) in the interim consolidated statement

    of comprehensive income.

    Effective 1 January 2012, the Group applied

    SFAS 46 (Revised 2010), which requires the

    Group to present interest and penalties for the

    underpayment / overpayment of income tax, if

    any, as part of “Income Tax Benefit (Expense) -

    Current” in the consolidated statements of

    comprehensive income.

    p. Laba bersih per saham p. Net earnings per share

    Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham",

    laba bersih per saham sebelum dan sesudah pos

    luar biasa dihitung dengan membagi laba bersih

    sebelum dan sesudah pos luar biasa dengan

    jumlah rata-rata tertimbang saham yang

    ditempatkan dan disetor penuh selama tahun

    berjalan.

    Jumlah saham yang beredar yang digunakan

    untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham

    sebesar 331.129.952 saham masing-masing

    untuk tahun 2012 dan 2011.

    In accordance with SFAS No. 56, “Earnings per

    S