65

LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan
Page 2: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

1

Kata Pengantar

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai

tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah salah satu

entitas pelaporan sehingga berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 Audited

mengacu pada Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor NKF-047/69/PB.6/2018 tanggal

17 April 2018 dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016

tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan serta kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam

pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual

sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan

akuntabel.

Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada

para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/

pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Disamping itu, Laporan Keuangan ini

juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan

keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance).

Jakarta, April 2018

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia,

Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA

Page 3: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

2

Daftar Isi Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Daftar Tabel 3 Daftar Grafik 5 Pernyataan Telah Direviu 6 Pernyataan Tanggung Jawab 7 Ringkasan 8

I. Laporan Realisasi Anggaran 10 II. Neraca 11 III. Laporan Operasional 12 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 13 V. Catatan atas Laporan Keuangan 13

A. Penjelasan Umum 13 A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian PPPA RI 13

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 15 A.3. Basis Akuntansi 17 A.4. Dasar Pengukuran 17 A.5. Kebijakan Akuntansi 18

B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 23 B.1. Pendapatan 24 B.2. Belanja 27

C. Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 37

D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 50

E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 57

F. Pengungkapan Penting Lainnya 63 Lampiran dan Daftar

Page 4: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

3

Daftar Tabel

Tabel 1 Rincian Satker dilingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Periode Tahun Anggaran 2017

16

Tabel 2 Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Jenis Belanja

23

Tabel 3 Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Setelah Revisi Menurut Program

23

Tabel 4 Perbandingan Realisasi Pendapatan Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

24

Tabel 5 Rincian Nilai Realisasi Pendapatan Menurut Satker Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

26

Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

27

Tabel 7 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Program Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

28

Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

29

Tabel 9 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

30

Tabel 10 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

30

Tabel 11 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31

Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

33

Tabel 13 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2017

37

Tabel 14 Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2017 dan 2016

37

Tabel 15 Rincian Nilai Persediaan Per 31 Desember 2017 dan 2016

39

Tabel 16 Rincian Mutasi Nilai Persediaan Periode TA 2017 39 Tabel 17 Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Periode TA 2017 41 Tabel 18 Rincian Nilai Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2017 44 Tabel 19 Rincian Nilai Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Per 31 Desember 2017 47 Tabel 20 Rincian Saldo Uang Muka dari KPPN Menurut Satuan Kerja

Per 31 Desember 2017 49

Tabel 21 Rincian Nilai Beban Pegawai Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

51

Tabel 22 Rincian Nilai Beban Persediaan Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

52

Tabel 23 Rincian Nilai Beban Barang dan Jasa Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

52

Page 5: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

4

Tabel 24 Rincian Nilai Beban Pemeliharaan Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

53

Tabel 25 Rincian Nilai Beban Perjalanan Dinas Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

54

Tabel 26 Rincian Nilai Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

55

Tabel 27 Rincian Nilai Beban Penyusutan dan Amortisasi Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

55

Tabel 28 Rincian Nilai Surplus dari Kegiatan Non Operasional Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

56

Tabel 29 Rincian Nilai Koreksi Lainnya Berdasarkan Satuan Kerja Per 31 Desember 2017

59

Tabel 30 Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

59

Page 6: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

5

Daftar Grafik

Grafik 1 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31

Grafik 2 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

32

Grafik 3 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

35

Grafik 4 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

36

Grafik 5 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

36

Page 7: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

6

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

REPUBLIK INDONESIA

PERIODE TAHUN ANGGARAN 2017

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 berupa Neraca per tanggal 31 Desember 2017, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan adalah merupakan penyajian manajemen Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi pendapat semacam itu. Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa Laporan Keuangan yang kami sebutkan di atas telah disajikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.

Jakarta, April 2018 Inspektur Ketua Tim Reviu,

Dyah Elvina NIP.196307141988102001

Page 8: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

7

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang

terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

Perubahan Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2017 Audited sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab

kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan

secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, April 2018

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia,

Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA

Page 9: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

8

Ringkasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 Audited telah disusun dan disajikan

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja periode 1 Januari

sampai dengan 31 Desember 2017. Realisasi Pendapatan Negara adalah berupa

Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp8,437,234,217.00 atau mencapai 0 persen dari

Estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp0.00. Realisasi Belanja Negara sebesar

Rp486,639,232,810.00 atau mencapai 97 persen dari Alokasi Anggaran sebesar

Rp503,859,053,000.00.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

pada tanggal 31 Desember 2017. Nilai Aset dicatat dan disajikan sebesar

Rp173,665,893,659.00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp25,620,128,027.00; Aset

Tetap (neto) sebesar Rp138,604,242,125.00; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar

Rp0.00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp9,441,523,507.00. Nilai Kewajiban sebesar

Rp6,720,793,907.00 berupa Kewajiban Jangka Pendek dan nilai Ekuitas sebesar

Rp166,945,099,752.00 sehingga jumlah antara Kewajiban dan Ekuitas sebesar

Rp173,665,893,659.00.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur Pendapatan-LO, Beban, Surplus/Defisit

dari kegiatan operasional, Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional, Surplus/Defisit

sebelum pos luar biasa, Pos luar biasa, dan Surplus/Defisit-LO, yang diperlukan untuk

penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2017 sebesar Rp393,666,858.00, sedangkan jumlah Beban sebesar

Rp505,210,625,892.00, sehingga terdapat Defisit dari kegiatan operasional sebesar

Rp504,816,959,034.00. Kegiatan non operasional Surplus sebesar Rp780,614,524.00 yang

berasal dari surplus Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp486,544,800.00 dan surplus

dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp294,069,724.00.

Page 10: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

9

Pos luar biasa sebesar Rp0.00, sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar

Rp504,036,344,510.00.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas. Nilai

ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2017 sebesar Rp190,495,575,160.00; Defisit-LO sebesar

Rp504,036,344,510.00; koreksi yang menambah ekuitas sebesar Rp2,283,870,509.00;

yang terdiri dari Koreksi Nilai Persediaan sebesar Rp798,338,978.00; selisih revaluasi aset

sebesar Rp0.00; koreksi nilai aset non revaluasi sebesar Rp74,887,500.00 dan koreksi lain-

lain sebesar Rp1,410,644,031.00. Transaksi antar entitas sebesar Rp478,201,998,593.00

sehingga nilai ekuitas akhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar

Rp166,945,099,752.00. Nilai penurunan ekuitas periode 1 Januari sampai dengan 31

Desember 2017 sebesar Rp23,550,475,408.00.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan

untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi

Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 Audited disusun

dan disajikan berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan

dari rekening kas Negara. Sedangkan dalam penyajian Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas, dan Neraca disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual,

yaitu diakui pada saat diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas

negara.

Page 11: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

10

I. Laporan Realisasi Anggaran

LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN

31 DESEMBER 2016

31 DES 2016

ANGGARAN REALISASI % REALISASI

B.1

42Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP)-Rp 8.437.234.217Rp 0,00% 1.696.724.333Rp

-Rp 8.437.234.217Rp 0,00% 1.696.724.333Rp

B.2

51 Belanja Pegawai B.2.1 40.004.462.000Rp 38.292.678.383Rp 95,72% 40.974.293.505Rp

52 Belanja Barang B.2.2 460.677.534.000Rp 445.291.452.228Rp 96,66% 550.948.151.051Rp

Belanja Barang (Hibah

Langsung)B.2.3 774.863.000Rp 666.411.104Rp 0,00% 804.993.491Rp

57 Belanja Bantuan Sosial -Rp -Rp 0,00% -Rp

Jumlah Belanja Operasi 501.456.859.000Rp 484.250.541.715Rp 96,57% 592.727.438.047Rp

532111Belanja Modal Peralatan

dan MesinB.2.4 1.727.483.000Rp 1.714.210.375Rp 99,23% 53.527.520.170Rp

533121Belanja Penambah Nilai

Gedung dan BangunanB.2.5 57.123.000Rp 57.123.000Rp 100,00% 1.394.736.627Rp

536111 Belanja Modal Lainnya B.2.6 617.588.000Rp 617.357.720Rp 99,96% 3.326.992.763Rp

Jumlah Belanja Modal 2.402.194.000Rp 2.388.691.095Rp 99,44% 58.249.249.560Rp

503.859.053.000Rp 486.639.232.810Rp 96,58% 650.976.687.607Rp

BELANJA MODAL

JUMLAH BELANJA

31 DESEMBER 2017URAIAN CTT

PENDAPATAN

BELANJA

BELANJA OPERASI

JUMLAH PENDAPATAN

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran e-rekon K/L periode Desember 2017

Page 12: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

11

II. Neraca

NERACA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PER 31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

CATATAN 31 DES 2017 31 DES 2016 Naik/(Turun)

C.1 4.412.887.953Rp 1.087.009.734Rp 3.325.878.219Rp

-Rp -Rp -Rp

C.2 1.986.463.595Rp 7.669.112.699Rp (5.682.649.104)Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

C.3 19.220.776.479Rp 17.618.473.921Rp 1.602.302.558Rp

Persediaan yang belum Diregister -Rp -Rp -Rp

25.620.128.027Rp 26.374.596.354Rp (754.468.327)Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

-Rp -Rp -Rp

C,4 294.120.000Rp 294.120.000Rp -Rp

C,5 94.259.793.486Rp 100.651.964.875Rp (6.392.171.389)Rp

Peralatan dan Mesin Belum Diregister -Rp -Rp -Rp

C,6 104.426.273.203Rp 104.369.150.203Rp 57.123.000Rp

Gedung dan Bangunan Belum Diregister -Rp -Rp -Rp

C,7 5.152.456.725Rp 5.392.064.725Rp (239.608.000)Rp

C,8 310.310.194Rp 302.446.694Rp 7.863.500Rp

-Rp -Rp -Rp

C,9 (65.838.711.483)Rp (54.852.399.623)Rp (10.986.311.860)Rp

138.604.242.125Rp 156.157.346.874Rp (17.553.104.749)Rp

C,10 17.450.041.700Rp 16.822.378.700Rp 627.663.000Rp

C,11 261.326.200Rp 917.258.750Rp (655.932.550)Rp

Aset Lainnya yang Belum Diregister -Rp -Rp -Rp

C,12 (8.269.844.393)Rp (5.286.890.212)Rp (2.982.954.181)Rp

9.441.523.507Rp 12.452.747.238Rp (3.011.223.731)Rp

173.665.893.659Rp 194.984.690.466Rp (21.318.796.807)Rp

C,13 -Rp 1.519.591.516Rp (1.519.591.516)Rp

C,14 2.287.339.954Rp 1.713.630.436Rp 573.709.518Rp

Pendapatan Diterima Dimuka C,15 20.566.000Rp -Rp 20.566.000Rp

C,16 4.412.887.953Rp 1.087.009.734Rp 3.325.878.219Rp

C,17 -Rp 168.883.620Rp (168.883.620)Rp

6.720.793.907Rp 4.489.115.306Rp 2.231.678.601Rp

6.720.793.907Rp 4.489.115.306Rp 2.231.678.601Rp

EKUITAS C,18 166.945.099.752Rp 190.495.575.160Rp (23.550.475.408)Rp

173.665.893.659Rp 194.984.690.466Rp (21.318.796.807)Rp

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

JUMLAH KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

Utang Jangka Pendek Lainnya

Uang Muka dari KPPN

Belanja Dibayar Di Muka

ASET TETAP

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang kepada Pihak Ketiga

Persediaan

Hibah yang Belum Disahkan

KEWAJIBAN

ASET LANCAR

PIUTANG JANGKA PANJANG

Tagihan TP/TGR

Tagihan Penjualan Angsuran

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Panjang

Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Penerimaan

Kas Lainnya dan Setara Kas

Pendapatan yang Masih Harus Diterima

Bagian Lancar TP/TGR

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Aset Lain-lain

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Jumlah Piutang Jangka Panjang

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Aset Tetap Lainnya

Tanah

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Pendek

URAIAN

Jumlah Aset Lancar

Jumlah Aset Tetap

Jumlah Aset Lainnya

JUMLAH ASET

ASET

Konstruksi Dalam Pengerjaan

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud

Sumber : Neraca e-rekon K/L periode Desember 2017.

Page 13: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

12

III. Laporan Operasional

LAPORAN OPERASIONAL KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN

31 DESEMBER 2016

CAT 31 DES 2017 31 DES 2016KENAIKAN/ (PENURUNAN)

KEGIATAN OPERASIONALPENDAPATAN D.1

PNBP Lainnya 393.666.858Rp 243.518Rp 393.423.340Rp JUMLAH PENDAPATAN 393.666.858Rp 243.518Rp 393.423.340Rp

BEBAN D.2Beban Pegawai D.2.1 38.292.678.383Rp 40.959.351.167Rp (2.666.672.784)Rp Beban Persediaan D.2.2 22.634.608.018Rp 24.381.930.893Rp (1.747.322.875)Rp Beban Barang dan Jasa D.2.3 167.269.323.511Rp 214.397.144.371Rp (47.127.820.860)Rp Beban Pemeliharaan D.2.4 15.097.631.861Rp 14.343.678.717Rp 753.953.144Rp Beban Perjalanan Dinas D.2.5 220.830.833.614Rp 215.347.157.404Rp 5.483.676.210Rp

Beban Barang untuk

Diserahkan Kepada Masyarakat

D.2.6 18.002.628.895Rp 66.562.236.361Rp (48.559.607.466)Rp

Beban Penyusutan dan

AmortisasiD.2.7 23.082.921.610Rp 16.764.975.874Rp 6.317.945.736Rp

Beban lain-lainJUMLAH BEBAN 505.210.625.892Rp 592.756.474.787Rp (87.545.848.895)Rp

(504.816.959.034)Rp (592.756.231.269)Rp 87.939.272.235Rp

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.3486.544.800Rp 510.150.000Rp (23.605.200)Rp

Pendapatan Pelepasan Aset

Non Lancar631.746.765Rp 510.150.000Rp 121.596.765Rp

Beban Pelepasan Aset Non

Lancar145.201.965Rp -Rp 145.201.965Rp

294.069.724Rp (230.132.939)Rp 524.202.663Rp

Pendapatan dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya 791.256.615Rp 28.665.760Rp 762.590.855Rp

Beban dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya 497.186.891Rp 258.798.699Rp 238.388.192Rp

780.614.524Rp 280.017.061Rp 500.597.463Rp

(504.036.344.510)Rp (592.476.214.208)Rp 88.439.869.698Rp

POS LUAR BIASA D.4 -Rp -Rp -Rp Beban Luar Biasa -Rp -Rp -Rp

(504.036.344.510)Rp (592.476.214.208)Rp 88.439.869.698Rp SURPLUS/ (DEFISIT) LO

URAIAN

SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEG.

OPERASIONAL

JUMLAH SURPLUS/ (DEFISIT) DARI

KEG. NON OPERASIONAL

SURPLUS/ (DEFISIT) SEBELUM POS

LUAR BIASA

SURPLUS/ (DEFISIT) PELEPASAN

ASET NON LANCAR

SURPLUS/ (DEFISIT) KEGIATAN NON

OPERASIONAL LAINNYA

Sumber : Laporan Operasional e-rekon K/L periode Desember 2017.

Page 14: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

13

IV. Laporan Perubahan Ekuitas

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PER 31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

CAT 31 DES 2017 31 DES 2016 KENAIKAN/ (PENURUNAN)

E.1 190.495.575.160Rp 134.508.835.361Rp 55.986.739.799Rp

E.2 (504.036.344.510)Rp (592.476.214.208)Rp 88.439.869.698Rp

-Rp -Rp -Rp

E.3 2.283.870.509Rp (1.909.670.891)Rp 4.193.541.400Rp

Penyesuaian Nilai Aset -Rp -Rp -Rp

Koreksi Nilai Persediaan E.3.1 798.338.978Rp -Rp 798.338.978Rp

Selisih Revaluasi Aset Tetap E.3.2 -Rp -Rp -Rp

Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi E.3.3 74.887.500Rp (2.221.137.358)Rp 2.296.024.858Rp

Koreksi Lainnya E.3.4 1.410.644.031Rp 311.466.467Rp 1.099.177.564Rp

E.4 478.201.998.593Rp 650.372.624.898Rp (172.170.626.305)Rp

(23.550.475.408)Rp 55.986.739.799Rp (79.537.215.207)Rp

E.5 166.945.099.752Rp 190.495.575.160Rp (23.550.475.408)Rp

URAIAN

EKUITAS AWAL

SURPLUS/(DEFISIT) - LO

EKUITAS AKHIR

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI

KOREKSI YANG MENAMBAH/

MENGURANGI EKUITAS

Sumber : Laporan Perubahan Ekuitas e-rekon K/L periode Desember 2017.

V. Catatan Atas Laporan Keuangan

A. PENJELASAN UMUM

A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA A.1.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Kedudukan : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dan dipimpin oleh

Menteri.

Tugas : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk membantu Presiden

dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.

Page 15: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

14

Fungsi : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesetaraan gender,

perlindungan hak perempuan, perlindungan anak, tumbuh kembang

anak, dan partisipasi masyarakat,

b. Penetapan sistem data gender dan anak,

c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesetaraan

gender, perlindungan hak perempuan, perlindungan anak, tumbuh

kembang anak, dan partisipasi masyarakat,

d. Koordinasi pelaksanaan penanganan perlindungan perempuan dan anak

berbasis gender,

e. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan

administrasi di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak,

f. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan

g. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

A.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi : Terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak.

Misi : Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak.

Tujuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

adalah:

1) Mewujudkan pembangunan yang responsif gender,

2) Mewujudkan pembangunan yang peduli anak, dan

3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Tujuan ini akan tercapai melalui dua fokus utama. Pertama, peningkatan

kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian pengarusutamaan

gender dan pemberdayaan perempuan, melalui implementasi strategi

pengarusutamaan gender termasuk dalam mengintegrasikan perspektif

gender ke dalam proses perencanaan dan penganggaran di setiap

kementerian atau lembaga. Fokus ini bertujuan untuk mendukung perbaikan

kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan serta peningkatan

perlindungan bagi perempuan dari setiap tindak kekerasan.

Page 16: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

15

Kedua, peningkatan kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian

perlindungan anak melalui (1) memformulasikan dan mengharmonisasikan

berbagai macam regulasi yang berkaitan dengan perlindungan anak; (2)

meningkatkan kapasitas dari implementasi perlindungan anak; (3)

meningkatkan pengadaan data dan informasi dalam perlindungan anak; (4)

meningkatkan dan mengkoordinasikan kerjasama dengan stakeholder terkait

dalam memenuhi hak-hak anak serta meningkatkan perlindungan bagi anak-

anak dari setiap tindak kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, penerapan

kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak juga

didukung oleh:

1) Peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola pembangunan dalam

kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak,

2) Sistem manajemen data dan informasi tentang gender dan anak,

3) Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar bidang, sektor, program,

stakeholder dan institusi.

A.1.3. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak terdiri atas:

1) Sekretariat Kementerian,

2) Deputi Bidang Kesetaraan Gender,

3) Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan,

4) Deputi Bidang Perlindungan Anak,

5) Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak,

6) Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat,

7) Staf Ahli Bidang Pembangunan Keluarga,

8) Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga,

9) Staf Ahli Bidang Penanghulangan Kemiskinan,

10) Staf Ahli Bidang Komunikasi Pembangunan,

11) Inspektorat.

A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Audited ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola

oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Laporan

Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yaitu serangkaian

prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,

pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan

operasi keuangan pada Kementerian PPPA.

Page 17: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

16

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk

menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.

Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset

tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan

laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(Kemen. PPPA) ini merupakan laporan konsolidasi/gabungan dari seluruh jenjang

struktural dibawah Kemen. PPPA yang meliputi entitas akuntansi/satuan kerja yang

bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan kepadanya. Jumlah satuan kerja

dilingkup BA.047 Kemen. PPPA untuk periode Tahun Anggaran 2017 adalah 42 satker

yang terdiri dari 7 satker kantor pusat, 34 satker dekonsentrasi pada 34 provinsi, dan

1 satker konsolidasi koreksi revaluasi aset tetap. Dari 42 satker yang ada, semua

satker sudah menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan melalui aplikasi

e-rekon. Rincian satker dilingkup Kemen. PPPA sebagai berikut:

Tabel 1 Rincian Satker dilingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Periode Tahun Anggaran 2017

SUDAH BELUM

1 427944 (KP) Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan v

2 664941 (KP) Deputi Bidang Kesetaraan Gender v

3 664958 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan v

4 664962 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Anak v

5 664979 (KP) Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak v

6 664960 (KP) Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat v

7 664983 (KP) Komisi Perlindungan Anak Indonesia v

8 060105 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Aceh v

9 075199 (DK) Biro PPA dan KB Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera

Utara v

10 080100 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sumatera Barat v

11 100040 (DK) Badan PM dan PP Provinsi Jambi v

12 090100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Riau v

13 110101 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sumatera Selatan v

14 305145 (DK) Badan PPKB, dan PA Provinsi Kepulauan Bangka Belitungv

15 325230 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Kepulauan Riau v

16 260038 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Bengkulu v

17 125160 (DK) Biro PP Sekretariat Daerah Provinsi Lampung v

18 010058 (DK) Badan PM dan Prmp dan KB Provinsi DKI Jakarta v

19 295308 (DK) Badan PPMD Provinsi Banten v

20 025133 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Jawa Barat v

21 035161 (DK) Badan PPPA dan KB Provinsi Jawa Tengah v

22 045161 (DK) Badan PPM Daerah Istimewa Yogyakarta v

23 055199 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Jawa Timur v

24 135199 (DK) Badan PPAMKB Pprovinsi Kalimantan Barat v

25 140100 (DK) Badan PP, dan PA, KKB Provinsi Kalimantan Tengah v

NO KODE SATKER NAMA SATKERKETERANGAN

Page 18: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

17

SUDAH BELUM

26 150023 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Kalimantan Selatan v

27 160036 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Kalimantan Timur v

28 350059 (DK) Badan PMPPKB dan Pemdes Provinsi Kalimantan Utara v

29 340103 (DK) Biro PP dan PA Sekda Provinsi Sulawesi Barat. v

30 180035 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tengah v

31 190013 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Selatan v

32 200040 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tenggara v

33 170103 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sulawesi Utara v

34 220037 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Bali v

35 230044 (DK) Badan PP dan PA Provinsi NTB v

36 240100 (DK) Badan PP Sekda Provinsi NTT v

37 210006 (DK) Biro PKSDM Sekretariat Daerah Provinsi Maluku v

38 280100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Maluku Utara v

39 310100 (DK) Biro PP dan Kesra Sekda Provinsi Gorontalo v

40 250113 (DK) Biro PP Sekda Provinsi Papua v

41 330100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Papua Barat v

42 555047 (KP) Satker Konsolidasi Kemen PPPA v

NO KODE SATKER NAMA SATKERKETERANGAN

Sumber: Monitoring e-rekon K/L periode TA 2017

A.3. BASIS AKUNTANSI

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menerapkan

basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional,

dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian

Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan

basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruh transaksi atau

peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

A.4. DASAR PENGUKURAN

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam penyusunan dan

penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi

kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan

mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Page 19: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

18

A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2017 Audited telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,

aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan

dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh

Kementerian Keuangan yang dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah

pengelolaan keuangan yang sehat dilingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan

akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan

Kementerian PPPA adalah sebagai berikut:

(1) Pendapatan - LRA

▪ Pendapatan – LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara

(KUN).

▪ Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya

(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

▪ Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(2) Pendapatan - LO

▪ Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

▪ Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

▪ Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(3) Belanja

▪ Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

▪ Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

▪ Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

(4) Beban

▪ Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Page 20: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

19

▪ Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Piutang Jangka Panjang, Aset Tetap,

dan Aset Lainnya:

a. Aset Lancar

▪ Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah

BI pada tanggal neraca.

▪ Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi

apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan

Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat

keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

2. Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa

yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian

yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa

diukur dengan andal.

3. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan

(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk

penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas

kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya

penagihan yang dilakukan pemerintah.

4. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas

Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal

jatuh tempo 0.5%

Kurang

Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100%

Page 21: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

20

▪ Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti

Rugi (TP/ TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/ TP/ TGR.

▪ Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

✓ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

✓ harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

✓ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya.

b. Aset Tetap

▪ Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

▪ Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

✓ Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah

raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus

ribu rupiah), dan

✓ Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

✓ Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

▪ Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah

yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai

dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak

sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya

telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

▪ Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan

dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN.

c. Penyusutan Aset Tetap

▪ Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

▪ Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah;

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber

sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah

diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

Page 22: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

21

▪ Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan

setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

▪ Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset

Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

▪ Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Entitas Pemerintah Pusat.

▪ Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

d. Piutang Jangka Panjang

▪ Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/ dijadwalkan

akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan.

▪ Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai

nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

e. Aset Lainnya

▪ Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak

berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua

belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas

yang dibatasi penggunaannya.

▪ Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu

sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

▪ Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

▪ Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa

Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak

Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat.

Page 23: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

22

▪ Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri,

Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,

Perlindungan Varietas Tanaman Semusim. 20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas

Tanaman Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku

Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

▪ Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku

yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

(6) Kewajiban

▪ Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)

bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja

yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar

Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua

belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Page 24: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

23

(7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu

periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (Kemen PPPA) telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

dari DIPA awal dalam rangka optimalisasi belanja pemerintah dan perubahan kegiatan

sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Setelah Revisi

Menurut Jenis Belanja

Awal Revisi Naik/(Turun)

51 Belanja Pegawai 40.004.462.000Rp 40.004.462.000Rp -Rp

52 Belanja Barang 531.569.935.000Rp 461.452.397.000Rp (70.117.538.000)Rp

53 Belanja Modal 1.546.265.000Rp 2.402.194.000Rp 855.929.000Rp

573.120.662.000Rp 503.859.053.000Rp (69.261.609.000)Rp

Uraian Jenis

Belanja

JUMLAH

Tahun Anggaran 2017

Sumber : Dokumen DIPA Tahun 2017 dan Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L,

Desember 2017

Apabila dilihat dari program yang dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak perubahannya sebagai berikut:

Tabel 3

Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Setelah Revisi

Menurut Program

Awal Revisi Naik/ (Turun)

11.04.07 Program Perlindungan Anak 171.683.600.000Rp 141.665.628.000Rp (30.017.972.000)Rp

11.04.08Program Partisipasi Lembaga

Masyarakat dalam PP dan PA36.243.600.000Rp 36.243.600.000Rp -Rp

11.05.01

Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPP-PA

122.572.062.000Rp 122.572.062.000Rp -Rp

11.05.06Program Kesetaraan Gender dan

Pemberdayaan Perempuan227.621.400.000Rp 187.602.900.000Rp (40.018.500.000)Rp

Uraian Kode

Program

Tahun Anggaran 2017

Page 25: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

24

Awal Revisi Naik/ (Turun)

11.05.07 Program Perlindungan Anak 15.000.000.000Rp 15.000.000.000Rp -Rp

11,05,01

Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPP-PA (Hibah Langsung)

-Rp 774.863.000Rp 774.863.000Rp

573.120.662.000Rp 503.859.053.000Rp (69.261.609.000)Rp

Uraian Kode

Program

JUMLAH

Tahun Anggaran 2017

Sumber : Dokumen DIPA Tahun 2017 dan Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L,

Desember 2017.

Nilai anggaran Kemen. PPPA turun sebesar Rp69,261,609,000.00 karena adanya

kebijakan penghematan anggaran sebagaimana Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4

Tahun 2017.

B.1. PENDAPATAN -LRA

Realisasi Pendapatan-LRA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

adalah sebesar Rp8,437,234,217.00 atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan-

LRA yang ditetapkan sebesar Rp0.00. Nilai estimasi pendapatan pada Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) tidak dianggarkan

karena entitas tidak memperoleh pendapatan secara rutin (Profit Centre) sedangkan

pendapatan yang ada berupa penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu

(TAYL) ataupun pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah,

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro pada rekening pemerintah yang belum

Treasury Nation Pooling, dan Pendapatan dari Pelepasan Aset Non Lancar.

Perbandingan nilai realisasi pendapatan-LRA dengan periode TA 2016 sebagai berikut:

Tabel 4

Perbandingan Realisasi Pendapatan Per Akun

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan

31 Desember 2016

423129Pendapatan dari Pemindahtanganan

BMN Lainnya631.746.765Rp 510.150.000Rp 121.596.765Rp

423141Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan

Bangunan30.849.000Rp -Rp 30.849.000Rp

423221Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan

(Jasa Giro)704.064Rp 237.518Rp 466.546Rp

423752Pendapatan Denda Keterlambatan

Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah382.611.394Rp -Rp 382.611.394Rp

423951Penerimaan Kembali Belanja Pegawai

TAYL12.817.430Rp 190.500.044Rp (177.682.614)Rp

Naik/(Turun)31 DES 2017 31 DES 2016

Realisasi PendapatanKode

AkunUraian

Page 26: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

25

423952Penerimaan Kembali Belanja Barang

TAYL7.378.437.164Rp 995.830.771Rp 6.382.606.393Rp

423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 68.400Rp 6.000Rp 62.400Rp

8.437.234.217Rp 1.696.724.333Rp 6.740.509.884Rp

Naik/(Turun)

JUMLAH

31 DES 2017 31 DES 2016

Realisasi PendapatanKode

AkunUraian

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan e-rekon K/L Desember 2017 dan 2016.

Nilai realisasi Pendapatan-LRA naik sebesar Rp6,740,509,884.00 karena adanya setoran

yang berasal dari rekanan penyedia barang/jasa atas keterlambatan penyelesaian

pekerjaan dan banyaknya setoran pengembalian belanja TAYL sebagai tindak lanjut

atas temuan pemeriksaan terhadap laporan keuangan tahun 2016. Rincian saldo

pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendapatan dari pemindahtanganan BMN lainnya merupakan pendapatan yang

berasal dari hasil lelang atas BMN yang tidak digunakan dalam operasional

pemerintahan sebesar Rp631,746,765.00,

2. Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan merupakan pendapatan yang

berasal dari kontrak perjanjian sewa tanah dan bangunan atas penempatan

mesin ATM Bank Mandiri di Kantor Kemen PPPA dengan jangka waktu selama 3

tahun terhitung mulai tahun 2017 sebesar Rp30,849,000.00,

3. Pendapatan jasa lembaga keuangan merupakan pendapatan atas rekening

pemerintah pada Bank yang yang belum menetapkan kebijakan Treasury Nation

Pooling sebesar Rp704,064.00,

4. Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah

merupakan penerimaan yang berasal dari pungutan kepada rekanan penyedia

barang/jasa atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah sebesar

Rp382,611,394.00,

5. Penerimaan kembali belanja pegawai tahun anggaran yang lalu (TAYL)

merupakan penerimaan yang berasal dari setoran pemgembalian belanja

pegawai TAYL atas kelebihan pembayaran atau pembebanan belanja pegawai

sebesar Rp12,817,430.00,

6. Penerimaan kembali belanja barang tahun anggaran yang lalu (TAYL)

merupakan penerimaan yang berasal dari setoran pemgembalian belanja barang

TAYL atas kelebihan pembayaran atau pembebanan belanja barang sebesar

Rp7,378,437,164.00, juga termasuk didalamnya setoran pengembalian belanja

sebagai tindak lanjut atas temuan pemeriksaan terhadap laporan keuangan

tahun 2016, dan

7. Pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp68,400.00 merupakan penerimaan

yang berasal dari koreksi atas kelebihan pertanggungjawaban/setoran

pengembalian UP/TUP.

Page 27: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

26

Realisasi pendapatan-LRA sebesar Rp8,437,234,217.00 dirinci menurut satuan kerja

sebagai berikut:

Tabel 5

Rincian Nilai Realisasi Pendapatan Menurut Satker Per Akun

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

423129Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN

Lainnya631.746.765Rp

423141Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan

Bangunan30.849.000Rp

423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah86.774.244Rp

423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 12.817.430Rp

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 2.911.985.197Rp

2664941 Kesetaraan

Gender423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 999.409.703Rp Rp 999.409.703

423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah265.417.950Rp

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 1.550.748.376Rp

423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah25.550.000Rp

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 1.181.055.516Rp

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 134.448.774Rp

423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 68.400Rp

6664979 Tumbuh

Kembang Anak423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 368.700.598Rp Rp 368.700.598

7 664983 KPAI 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 32.550.000Rp Rp 32.550.000

423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah680.000Rp

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 8.130.000Rp

9 055199 Prov Jatim 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 60.780Rp Rp 60.780

10 060105 Prov Aceh 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 22.380.000Rp Rp 22.380.000

11 100040 Prov Jambi 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 2.526.000Rp Rp 2.526.000

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 10.180.000Rp

423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah3.704.400Rp

13 140100 Prov Kalteng 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 81.066Rp Rp 81.066

14 160036 Prov Kaltim 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 104.442Rp Rp 104.442

15 180035 Prov Sulteng 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 6.320.000Rp Rp 6.320.000

16 190013 Prov Sulsel 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 143.330.000Rp Rp 143.330.000

17 220037 Prov Bali 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 12.784Rp Rp 12.784

18 240100 Prov NTT 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 3.466.000Rp Rp 3.466.000

19 250113 Prov Papua 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 318.195Rp Rp 318.195

423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 84.890Rp

423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 2.637.000Rp

Total

Rp 3.674.172.636

Rp 1.206.605.516

280100 Prov Malut Rp 2.721.890

664958 Perlindungan

Hak Perempuan

Rp 1.816.166.326

Rp 134.517.174

Nilai

8 045161 DIY

Rp 13.884.400

3

20

5 664960 Partisipasi

Masyarakat

125160 Prov

Lampung

12

Rp 8.810.000

No Kode Satker Uraian Akun

4 664962 Perlindungan

Anak

427944 MenegPP1

Page 28: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

27

21 295308 Prov Banten 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 41.907Rp Rp 41.907

22 305145 Prov Babel 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 570.000Rp Rp 570.000

23 340103 Prov Sulbar 423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan Pemerintah484.800Rp Rp 484.800

8.437.234.217Rp 8.437.234.217Rp

No Kode Satker Uraian Akun

JUMLAH

TotalNilai

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Satker Desember 2017.

B.2.

BELANJA

Realisasi Belanja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(Kemen PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar

Rp486,639,232,810.00 atau mencapai 97 persen dari anggarannya sebesar

Rp503,859,053,000.00 setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar

Rp2,087,920,685.00. Dalam pelaksanaan anggaran, Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menjalankan 4 program yaitu (1)

Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, (2) Program Perlindungan

Anak, (3) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kemen PPPA, dan (4) Program Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak. Anggaran dan Realisasi Belanja masing-masing

program dirinci sebagai berikut:

Tabel 6

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Anggaran Realisasi (netto) %

11.04.07 Program Perlindungan Anak 141,665,628,000Rp 136,219,754,626Rp 96.16% 191,712,079Rp

11.04.08Program Partisipasi Lembaga

Masyarakat dalam PP dan PA36,243,600,000Rp 35,441,657,065Rp 97.79% 782,648,925Rp

11.05.01

Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPP-PA

122,572,062,000Rp 118,520,513,143Rp 96.69% 415,387,238Rp

11.05.06Program Kesetaraan Gender

dan Pemberdayaan Perempuan187,602,900,000Rp 180,864,220,309Rp 96.41% 698,172,443Rp

11.05.07 Program Perlindungan Anak 15,000,000,000Rp 14,926,676,563Rp 99.51% -Rp

11.05.01

Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPP-PA (Hibah

Langsung)

774,863,000Rp 666,411,104Rp 0.00% -Rp

503,859,053,000Rp 486,639,232,810Rp 96.58% 2,087,920,685Rp

Uraian Kode

Program

JUMLAH

Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2017Pengembalian

Belanja

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Program, Desember 2017.

Page 29: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

28

Keterangan Tabel:

1. Program 11.04.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh Satker 664962 Deputi Bidang

Perlindungan Anak dan Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak,

2. Program 11.04.08 Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam PP dan PA dijalankan oleh

satker 664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat,

3. Program 11.05.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kemen PPPA dijalankan oleh Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan,

4. Program 11.05.06 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dijalankan oleh

Satker 664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Satker 664958 Deputi Bidang

Perlindungan Hak Perempuan, dan 34 Satker Dekon pada 34 provinsi, serta

5. Program 11.05.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh Satker 664983 Komisi

Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sedangkan perbandingan nilai realisasi belanja menurut program untuk periode 31

Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:

Tabel 7

Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Program

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 DES 2017 31 DES 2016 Naik/(Turun)

11.04.07 Program Perlindungan Anak 136,219,754,626Rp 156,110,623,236Rp (19,890,868,610)Rp

11.04.08Program Partisipasi Lembaga

Masyarakat dalam PP dan PA35,441,657,065Rp 54,781,125,612Rp (19,339,468,547)Rp

11.05.01

Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPP-PA

118,520,513,143Rp 256,232,046,672Rp (137,711,533,529)Rp

11.05.06Program Kesetaraan Gender

dan Pemberdayaan Perempuan180,864,220,309Rp 171,144,654,135Rp 9,719,566,174Rp

11.05.07 Program Perlindungan Anak 14,926,676,563Rp 11,903,244,461Rp 3,023,432,102Rp

11.05.01

Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya KPP-PA (Hibah

Langsung)

666,411,104Rp 804,993,491Rp (138,582,387)Rp

486,639,232,810Rp 650,976,687,607Rp (164,337,454,797)Rp

Uraian Kode

Program

JUMLAH

Periode Yang Berakhir Tanggal

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Program, Desember 2017 dan 2016.

Laporan Keuangan Kemen. PPPA merupakan konsolidasi/gabungan dari laporan

keuangan seluruh entitas akuntansi/satuan kerja di lingkup Kemen. PPPA. Dari 42 satker

yang ada, semua satker telah menyampaikan data laporan keuangan dan

dikonsolidasikan melalui aplikasi e-rekon dalam laporan keuangan Kemen. PPPA yang

terdiri dari 7 satker kantor pusat, dan 34 satker dekonsentrasi.

Page 30: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

29

Menurut satuan kerja, anggaran dan realisasi belanja dirinci sebagai berikut:

Tabel 8

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Anggaran Realisasi (netto) %

664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender 67.969.000.000Rp 66.131.480.799Rp 97,30% 571.735.295Rp

664958 Deputi Bidang Perlind. Hak Prmp 54.633.900.000Rp 54.342.774.811Rp 99,47% 64.160.310Rp

664962 Deputi Bidang Perlind. Anak 79.455.628.000Rp 74.781.538.871Rp 94,12% 21.764.046Rp

664979Deputi Bidang Tumbuh Kembang

Anak62.210.000.000Rp 61.438.215.755Rp 98,76% 169.948.033Rp

664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat 36.243.600.000Rp 35.441.657.065Rp 97,79% 782.648.925Rp

664983 KPAI 15.000.000.000Rp 14.926.676.563Rp 99,51% -Rp

427944 Menteri Negara PP 123.346.925.000Rp 119.186.924.247Rp 96,63% 415.387.238Rp

060105 Aceh 1.232.000.000Rp 1.164.823.686Rp 94,55% 14.370.000Rp

075199 Sumatera Utara 2.360.000.000Rp 1.881.940.865Rp 79,74% -Rp

080100 Sumatera Barat 2.350.000.000Rp 2.317.366.580Rp 98,61% -Rp

090100 Riau 1.970.655.000Rp 1.818.110.418Rp 92,26% -Rp

100040 Jambi 1.130.800.000Rp 1.095.986.130Rp 96,92% 4.435.000Rp

110101 Sumatera Selatan 2.645.000.000Rp 2.571.902.342Rp 97,24% -Rp

305145 Kep. Babel 1.280.000.000Rp 1.251.528.513Rp 97,78% -Rp

325230 Kep. Riau 2.600.000.000Rp 2.592.861.580Rp 99,73% -Rp

260038 Bengkulu 1.250.000.000Rp 1.145.034.550Rp 91,60% -Rp

125160 Lampung 1.950.000.000Rp 1.866.023.900Rp 95,69% -Rp

010058 DKI Jakarta 1.950.000.000Rp 1.849.066.271Rp 94,82% -Rp

025133 Jawa Barat 3.640.000.000Rp 3.563.573.000Rp 97,90% -Rp

035161 Jawa Tengah 3.250.000.000Rp 3.134.644.000Rp 96,45% 5.518.000Rp

045161 Daerah Istimewa Yogyakarta 2.400.000.000Rp 2.359.568.685Rp 98,32% 4.135.000Rp

055199 Jawa Timur 2.880.000.000Rp 2.774.557.682Rp 96,34% 466.000Rp

295308 Banten 2.300.000.000Rp 2.245.883.300Rp 97,65% 1.560.000Rp

135199 Kalimantan Barat 2.080.845.000Rp 1.965.133.500Rp 94,44% -Rp

140100 Kalimantan Tengah 2.400.000.000Rp 2.323.508.169Rp 96,81% 547.138Rp

150023 Kalimantan Selatan 1.160.700.000Rp 1.034.972.347Rp 89,17% 1.225.000Rp

160036 Kalimantan Timur 2.220.000.000Rp 2.205.057.819Rp 99,33% -Rp

350059 Kalimantan Utara 1.200.000.000Rp 1.150.400.174Rp 95,87% -Rp

170103 Sulawesi Utara 2.360.000.000Rp 2.328.799.117Rp 98,68% -Rp

180035 Sulawesi Tengah 1.440.000.000Rp 1.425.704.099Rp 99,01% 14.254.000Rp

190013 Sulawesi Selatan 3.150.000.000Rp 2.797.122.336Rp 88,80% 7.754.000Rp

200040 Sulawesi Tenggara 1.060.000.000Rp 1.059.330.836Rp 99,94% 100.000Rp

340103 Sulawesi Barat 1.210.000.000Rp 1.181.206.603Rp 97,62% 1.050.000Rp

220037 Bali 1.200.000.000Rp 1.105.293.677Rp 92,11% 150.000Rp

230044 Nusa Tenggara Barat 1.375.000.000Rp 1.256.439.100Rp 91,38% -Rp

Kode Satker Uraian Satker Pengembalian BelanjaPeriode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2017

Satker Kantor Pusat

Satker Dekonsentrasi

Page 31: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

30

Anggaran Realisasi (netto) %

240100 Nusa Tenggara Timur 1.560.000.000Rp 1.559.085.000Rp 99,94% -Rp

210006 Maluku 1.075.000.000Rp 1.074.999.990Rp 100,00% -Rp

280100 Maluku Utara 1.820.000.000Rp 1.814.725.730Rp 99,71% 5.020.000Rp

310100 Gorontalo 1.300.000.000Rp 1.284.905.700Rp 98,84% 1.692.700Rp

250113 Papua 1.200.000.000Rp 1.190.409.000Rp 99,20% -Rp

330100 Papua Barat 2.000.000.000Rp -Rp 0,00% -Rp

503.859.053.000Rp 486.639.232.810Rp 96,58% 2.087.920.685Rp

Kode Satker Uraian Satker Pengembalian BelanjaPeriode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2017

JUMLAH

Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L Menurut Organisasi, Desember 2017

Persentase pencapaian realisasi belanja pada satker kantor pusat, paling tinggi pada

satker 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia sebesar 99.51 persen dan paling

rendah pada satker 664962 Deputi Perindungan Anak sebesar 94.12 persen, sedangkan

pada satker dekonsentrasi paling tinggi pada satker 210006 provinsi Maluku sebesar

100 persen dan paling rendah satker 330100 provinsi Papua Barat sebesar 0 persen.

Menurut jenis belanja, anggaran dan realisasi belanja Kemen. PPPA dirinci sebagai

berikut:

Tabel 9

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

Anggaran Realisasi Persentase Pengembalian Belanja

51 Belanja Pegawai 40,004,462,000Rp 38,292,678,383Rp 95.72% 49,815,411Rp

52 Belanja Barang 461,452,397,000Rp 445,957,863,332Rp 96.64% 2,038,105,274Rp

53 Belanja Modal 2,402,194,000Rp 2,388,691,095Rp 99.44% -Rp

503,859,053,000Rp 486,639,232,810Rp 96.58% 2,087,920,685Rp

Uraian Jenis

Belanja

JUMLAH

TA 2017

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L menurut organisasi akun, Desember 2017.

Tabel 10

Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Naik/(Turun)

51 Belanja Pegawai 38,292,678,383Rp 40,974,293,505Rp (2,681,615,122)Rp

52 Belanja Barang 445,957,863,332Rp 551,753,144,542Rp (105,795,281,210)Rp

53 Belanja Modal 2,388,691,095Rp 58,249,249,560Rp (55,860,558,465)Rp

486,639,232,810Rp 650,976,687,607Rp (164,337,454,797)Rp

Uraian Kode Jenis

Belanja

JUMLAH

Realisasi Periode

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran e-rekon KL, Desember 2017

Page 32: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

31

Nilai realisasi belanja Kemen. PPPA turun sebesar Rp16,337,454,797.00 jika

dibandingkan dengan periode TA 2016 yang disebabkan berkurangnya jumlah alokasi

anggaran yang diterima Kemen. PPPA pada periode TA 2017 serta adanya kebijakan

penghematan anggaran sesuai Inpres No 4 Tahun 2017. Penjelasan realisasi belanja

menurut jenis belanja secara rinci sebagai berikut:

B.2.1 Belanja Pegawai

Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:

Grafik 1

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran, Desember 2017

Rincian nilai realisasi belanja pegawai sebesar Rp38,292,678,383.00 sebagai berikut:

Tabel 11

Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016

511111 Belanja Gaji Pokok PNS 10.210.156.940Rp 10.018.412.290Rp 191.744.650Rp

511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 137.479Rp 131.976Rp 5.503Rp

511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 653.619.030Rp 628.134.681Rp 25.484.349Rp 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 167.056.482Rp 152.805.090Rp 14.251.392Rp 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 3.300.775.000Rp 3.583.275.000Rp (282.500.000)Rp 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 80.150.000Rp 81.975.000Rp (1.825.000)Rp 511125 Belanja Tunj. PPh PNS 143.962.646Rp 350.670.905Rp (206.708.259)Rp 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 477.754.740Rp 460.564.260Rp 17.190.480Rp 511129 Belanja Uang Makan PNS 1.208.685.000Rp 1.302.944.000Rp (94.259.000)Rp 511147 Belanja Tunj. Lain-lain -Rp -Rp -Rp

UraianKode

Akun

Periode Naik/(Turun)

40.004.462.000

38.292.678.383

41.811.813.000

40.974.293.505

36.000.000.000

37.000.000.000

38.000.000.000

39.000.000.000

40.000.000.000

41.000.000.000

42.000.000.000

43.000.000.000

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

31 Des 2017 31 Des 2016

Page 33: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

32

31 Des 2017 31 Des 2016

511151 Belanja Tunj. Umum PNS 159.535.000Rp 159.164.656Rp 370.344Rp

511511Balanja Gaji Pokok Pegawai Non

PNS1.413.375.000Rp 1.426.500.000Rp (13.125.000)Rp

511512 Belanja Tunj. Pegawai Non PNS 183.750.000Rp 179.375.000Rp 4.375.000Rp

512211 Belanja Uang Lembur -Rp 29.560.000Rp (29.560.000)Rp

512411Belanja Pegawai (Tunjangan

Khusus/Kegiatan)20.293.721.066Rp 22.600.780.647Rp (2.307.059.581)Rp

38.292.678.383Rp 40.974.293.505Rp (2.681.615.122)Rp

UraianKode

Akun

Periode

JUMLAH

Naik/(Turun)

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon, 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016.

Nilai realisasi belanja pegawai turun sebesar Rp2,681,615,122.00 jika dibandingkan

dengan periode TA 2016 yang disebabkan banyaknya pegawai Kemen. PPPA yang

pensiun pada periode tahun 2017 dan adanya rangkap jabatan eselon 1 yang berdampak

pada realisasi belanja tujangan khusus (tunjangan kinerja) yang turun sebesar

Rp2,307,059,581.00.

B.2.2 Belanja Barang

Perkembangan nilai anggaran dan realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:

Grafik 2

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L menurut program, Desember 2017.

Rincian nilai realisasi belanja barang sebesar Rp445,291,452,228.00 sebagai berikut:

460.677.534.000 445.291.452.228

606.610.381.000 550.948.151.051

0

100.000.000.000

200.000.000.000

300.000.000.000

400.000.000.000

500.000.000.000

600.000.000.000

700.000.000.000

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

31 Des 2017 31 Des 2016

Page 34: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

33

Tabel 12

Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016

521111 Belanja Keperluan Perkantoran 2.558.999.800Rp 2.996.217.397Rp (437.217.597)Rp

521112 Belanja Pengadaan Bahan Makanan 61.980.223Rp 35.333.231Rp 26.646.992Rp

521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 288.055.333Rp 419.372.792Rp (131.317.459)Rp

521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 101.294.015Rp 142.776.005Rp (41.481.990)Rp

521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 3.709.228.500Rp 2.384.275.000Rp 1.324.953.500Rp

521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 5.189.263.062Rp 5.025.672.310Rp 163.590.752Rp

521211 Belanja Bahan 33.860.397.950Rp 35.500.862.270Rp (1.640.464.320)Rp

521213 Belanja Honor Output Kegiatan 7.835.549.000Rp 10.719.422.569Rp (2.883.873.569)Rp

521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 21.273.455.968Rp 50.780.010.316Rp (29.506.554.348)Rp

521811 Belanja Barang Persediaan Brng Kons. 20.348.022.634Rp 29.422.749.848Rp (9.074.727.214)Rp

521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya -Rp -Rp -Rp

522111 Belanja Langganan Listrik 2.843.729.694Rp 2.630.864.494Rp 212.865.200Rp

522112 Belanja Langganan Telepon 197.369.251Rp 273.981.120Rp (76.611.869)Rp

522113 Belanja Langganan Air 379.569.064Rp 404.970.664Rp (25.401.600)Rp

522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 2.343.788.082Rp 1.829.966.850Rp 513.821.232Rp

522121 Belanja Jasa Pos dan Giro 47.406.500Rp 8.538.000Rp 38.868.500Rp

522131 Belanja Jasa Konsultan 8.453.239.313Rp 11.350.568.975Rp (2.897.329.662)Rp

522141 Belanja Sewa 10.599.458.356Rp 8.116.122.890Rp 2.483.335.466Rp

522151 Belanja Jasa Profesi 27.578.393.000Rp 27.837.645.000Rp (259.252.000)Rp

522191 Belanja Jasa Lainnya 40.524.443.326Rp 46.799.542.936Rp (6.275.099.610)Rp

523111Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan10.384.776.535Rp 9.656.666.103Rp 728.110.432Rp

523121Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin4.503.700.326Rp 4.667.876.024Rp (164.175.698)Rp

523122Belanja BBM dan Pelumas (BMP) dan

Pelumas131.820.000Rp -Rp 131.820.000Rp

523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan -Rp -Rp -Rp

523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya 50.000.000Rp -Rp 50.000.000Rp

524111 Belanja Perjalanan Biasa 85.385.561.755Rp 82.215.370.582Rp 3.170.191.173Rp

524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 2.014.738.000Rp 3.635.334.558Rp (1.620.596.558)Rp

524114Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting

Dalam Kota44.187.465.438Rp 34.648.458.427Rp 9.539.007.011Rp

524119Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting

Luar Kota82.101.977.380Rp 90.631.031.619Rp (8.529.054.239)Rp

524211 Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 6.279.101.550Rp 8.662.388.299Rp (2.383.286.749)Rp

524219 Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 1.394.122.778Rp 1.218.209.220Rp 175.913.558Rp

526112Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda11.614.517.520Rp 61.057.301.460Rp (49.442.783.940)Rp

526115Belanja Barang Fisik Lainnya Untuk

Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda120.000.000Rp -Rp 120.000.000Rp

526311Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan

Kepada Masyarakat/Pemda8.930.027.875Rp 17.876.622.092Rp (8.946.594.217)Rp

445.291.452.228Rp 550.948.151.051Rp (105.656.698.823)Rp

UraianKode

Akun

Periode

JUMLAH

Naik/(Turun)

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon, 31 Desember 2017 dan 2016.

Page 35: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

34

Nilai realisasi belanja barang turun sebesar Rp105,656,698,823.00 jika dibandingkan

dengan periode TA 2016 yang disebabkan berkurangnya alokasi belanja barang untuk

diserahkan kepada masyarakat/pemda pada periode tahun 2017, menurunnya

perolehan barang persediaan berupa belanja persediaan konsumsi, dan berkurangnya

belanja barang non operasional lainnya.

B.2.3 Belanja Barang yang Bersumber dari Hibah Langsung

Nilai anggaran dan realisasi belanja barang yang bersumber dari hibah langsung

periode Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp774,863,000.00 dan Rp666,411,104.00 atau

mencapai 86 persen sedangkan Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1,216,432,000.00 dan

Rp804,993,491.00 atau mencapai 66.18 persen. Realisasi belanja dari hibah langsung

tercatat pada akun 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya yang

pengelolaannya dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Data, Satker 427944 Menteri

Negara Pemberdayaan Perempuan. Pengesahan atas pendapatan hibah langsung

periode Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp666,411,104.00, meliputi:

1. penerimaan hibah langsung dari UNICEF sebesar Rp164,280,555.00 dengan

realisasi belanja sebesar Rp78,679,000.00 (SPHL Nomor 171400000000096),

dan

2. penerimaan hibah langsung dari UNFPA sebesar Rp614,214,260.00 dengan

realisasi belanja sebesar Rp587,732,104.00 (SPHL Nomor 171400000000097).

atas penerimaan hibah yang tidak terealisasi, dikembalikan kepada lembaga donor dan

telah dilakukan pengesahan atas transaksi pengembalian pendapatannya sebesar

Rp85,601,555.00 (Hibah dari UNICEF dengan SP3HL No. 171400506780001) dan sebesar

Rp26,482,156.00 (Hibah dari UNFPA dengan SP3HL No. 171400506790001).

Pada periode Tahun Anggaran 2015, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menerima hibah langsung dalam bentuk uang yang

dikelola oleh satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari

UNFPA) senilai Rp1,285,251,138.00 dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak

(Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Atas transaksi hibah tersebut, sampai

dengan periode penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017 belum dapat

dilakukan pengesahan terhadap transaksi belanjanya sebesar Rp1,252,147,011.00 (Hibah

dari UNFPA) dan sebesar Rp461,483,425.00 (Hibah dari UNICEF). Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) telah melakukan

upaya dengan menyampaikan Konfirmasi Data Hibah langsung yang Belum Disahkan

pada LKKL Tahun 2016 sebagaimana surat Inspektur Kementerian Nomor B-

1802/Insp/KPP-PA/PW.06.03/012/2017 tanggal 6 Desember 2017 sebagai balasan atas

surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-10631/PB/2017 tanggal 30 November

2017, sampai dengan penyusunan laporan keuangan belum ada kebijakan akuntansi

untuk melakukan pengesahan atas transaksi hibah langsung yang diterima tahun 2015.

Page 36: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

35

B.2.4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal peralatan dan mesin untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai

berikut:

Grafik 3

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L menurut program, Desember 2017.

Nilai realisasi belanja modal peralatan dan mesin turun dibandingkan dengan periode

TA 2016 yang disebabkan berkurangnya kebutuhan pengadaan barang modal/aset

peralatan dan mesin pada periode tahun 2017. Pada periode tahun 2016 alokasi belanja

modal peralaan dan mesin sangat besar karena adanya kebutuhan membangun sistem

informasi gender dan anak berskala nasional (SIGA-BN). Nilai realisasi belanja modal

peralatan dan mesin sebesar Rp1,714,210,375.00 menghasilkan perolehan sebagai

berikut:

1. aset peralatan dan mesin sebesar Rp1,584,210,375.00, dengan rincian pada

satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak sebesar Rp81,954,000.00,

satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar

Rp123,729,600.00, satker 664960 Deputi Bidag Partisipasi Masyarakat sebesar

Rp120,353,000.00, satker 664983 KPAI sebesar Rp726,673,000.00, dan satker

427944 Menegpp sebesar Rp531,500,775.00, serta

2. aset tak berwujud dalam bentuk software sebesar Rp130,000,000.00 pada

satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak.

1.727.483.000 1.714.210.375

53.924.094.000 53.527.520.170

0

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

31 Des 2017 31 Des 2016

Page 37: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

36

B.2.5 Belanja Penambah Nilai Gedung dan Bangunan

Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai

berikut:

Grafik 4

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L menurut program, Desember 2017.

Nilai realisasi belanja penambah nilai gedung dan bangunan sebesar Rp57,123,000.00

menghasilkan perolehan penambah nilai aset gedung dan bangunan sebesar

Rp57,123,000.00 yang tercatat pada satker 427944 Menegpp.

B.2.6 Belanja Modal Lainnya

Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal lainnya untuk periode yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 disajikan sebagai

berikut:

Grafik 5

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya

Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja e-rekon K/L menurut program, Desember 2017.

57.123.000 57.123.000

1.484.732.000 1.394.736.627

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

1.400.000.000

1.600.000.000

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

31 Des 2017 31 Des 2016

617.588.000 617.357.720

3.804.000.000

3.326.992.763

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

3.000.000.000

3.500.000.000

4.000.000.000

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

31 Des 2017 31 Des 2016

Page 38: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

37

Nilai realisasi belanja modal lainnya turun dibandingkan dengan periode TA 2016 yang

disebabkan berkurangnya kebutuhan pengadaan barang modal/software pada periode

tahun 2017. Nilai realisasi belanja modal lainnya sebesar Rp617,357,720.00 menghasilkan

perolehan sebagai berikut:

1. aset peralatan dan mesin sebesar Rp27,931,220.00 pada satker 427944

Menegpp,

2. aset tetap lainnya sebesar Rp9,363,500.00 pada satker 427944 Menegpp, serta

3. aset tak berwujud berupa software sebesar Rp580,063,000.00 dengan rincian

pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar

Rp230,000,000.00, satker 664983 KPAI sebesar Rp149,990,000.00, dan satker

427944 Menegpp sebesar Rp200,073,000.00.

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran adalah kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi tanggung

jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan/ Tambahan Uang

Persediaan (UP/TUP) yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke

Kas Negara per tanggal neraca.

Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 sebesar Rp4,412,887,953.00

sedangkan nilai Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 sebesar

Rp1,087,009,734.00. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp4,412,887,953.00

terdiri dari Uang Persediaan sebesar Rp858,760,000.00 dan Tambahan Uang

Persediaan sebesar Rp3,554,127,953.00 yang telah dipertanggungawabkan pada tahun

2018. Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran berdasarkan satuan kerja sebagai

berikut:

Tabel 13 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja

Per 31 Desember 2017

Kode Satker Uraian Satker/ Dekon Provinsi Saldo UP Saldo TUP TOTAL

047.01.250113 Papua Rp - Rp 91.000 Rp 91.000

047.01.664958 Perlindungan Hak Perempuan Rp 358.760.000 Rp 1.620.000.000 Rp 1.978.760.000

047.01.664979 Tumbuh Kembang Anak Rp 500.000.000 Rp 1.934.036.953 Rp 2.434.036.953

858.760.000Rp 3.554.127.953Rp 4.412.887.953Rp JUMLAH Sumber: Rincian Laporan Keuangan e-rekon K/L, Desember 2017

Terhadap Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah dipertanggungjawabkan pada

periode tahun 2018 menggunakan surat setoran bukan pajak (SSBP) dengan akun

815114 untuk saldo UP dan akun 815514 untuk saldo TUP.

Page 39: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

38

C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan

berasal dari UP/TUP. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan

menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Selain

itu, nilai Kas Lainnya dan Setara Kas juga mencakup Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang

Belum Disahkan. Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing-masing sebesar Rp1,986,463,595.00 dan Rp7,669,112,699.00.

Rincian saldo Kas Lainnya dan Setara Kas sebagai berikut:

Tabel 14

Rincian Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas

Per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

No 31 Des 2017 31 Des 2016

1 -Rp 168.883.620,00Rp

2 1.986.463.595,00Rp 5.980.637.563,00Rp

3 -Rp 1.519.591.516,00Rp

4 -Rp -Rp

1.986.463.595,00Rp 7.669.112.699,00Rp JUMLAH

Keterangan

Pungutan Pajak yang belum disetor ke KUN

Pengembalian Belanja yang belum disetor ke KUN

Kas Lainnya dan Setara Kas yang berasal dari

Pendapatan Hibah (Ekuitas Dana Lancar lainnya)

Kewajiban Satker pada Pihak Lain

Sumber : Daftar saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016.

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2017 berupa penerimaan kembali

belanja barang tahun anggaran yang lalu (TAYL) atau pengembalan belanja tahun 2017

yang disetor pada periode tahun 2018. Terhadap saldo Kas Lainnya dan Setara Kas

sebesar Rp1,986,463,595.00 telah dipertanggungawabkan pada tahun 2018

menggunakan surat setoran bukan pajak (SSBP) dengan akun 425912. Berdasarkan

satuan kerja saldo kas lainnya dan setara kas dirinci sebagai berikut:

1. Satker 664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender sebesar Rp915,951,258.00;

2. Satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak sebesar Rp371,460,308.00;

3. Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar

Rp470,318,437.00;

4. Satker 664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat sebesar Rp17,280,408.00;

5. Satker 427944 Menegpp sebesar Rp211,426,184.00

6. Satker dekon 280100 provinsi Maluku Utara sebesar Rp27,000.00.

C.3 Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk

dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Page 40: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

39

Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar

Rp19,220,776,479.00 dan Rp17,618,473,921.00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 15

Rincian Nilai Persediaan

Per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

Kode

Akun31 Des 2017 31 Des 2016 Naik/(Turun)

117111 Rp 7.976.160.533 Rp 9.747.657.141 (1.771.496.608)Rp

117114 Rp - Rp - -Rp

117124 Rp 10.573.370.000 Rp 7.127.616.000 3.445.754.000Rp

117128

Rp 600.382.561 Rp 671.170.811 (70.788.250)Rp

117131 Rp - Rp - -Rp

117141

Rp - Rp - -Rp

117199 Rp 70.863.385 Rp 72.029.969 (1.166.584)Rp

Rp 19.220.776.479 Rp 17.618.473.921 1.602.302.558Rp JUMLAH

Persediaan Lainnya

Suku Cadang

Bahan Baku

Persediaan dalam Rangka Bantuan

Sosial

Peralatan dan Mesin untuk dijual atau

diserahkan kepada Masyarakat

Uraian Akun

Barang Konsumsi

Barang Persediaan Lainnya untuk

Dijual/Diserahkan ke Masyarakat

Sumber : Neraca Percobaan e-rekon K/L, Desember 2017 dan Desember 2016.

Saldo persediaan naik sebesar Rp1,602,302,558.00 dari nilai per 31 Desember 2016,

rincian mutasi saldo persediaan sebagai berikut:

Tabel 16

Rincian Mutasi Nilai Persediaan Periode TA 2017 MUTASI AKUN URAIAN NILAI

17.618.473.921 521811 Belanja Barang Pers Kons 20.348.022.634 526112 Belanja PM Diserahkan Pd Masy 11.614.517.520 526115 Belanja Barang Fisik Lainnya 120.000.000

526311 Belanja Barang Lainnya Diserahkan

Pd Masy

8.930.027.875

JUMLAH 41.012.568.029 593111 Beban Persediaan Konsumsi (22.380.870.079)

593113 Beban Pers Bahan untuk

Pemeliharaan (27.335.000) 593149 Beban Persediaan Lainnya (253.737.939) 526112 Beban PM diserahkan pd Masy (8.920.580.520)

526311 Beban Barang Lainnya diserahkan pd

Masy (9.082.048.375) JUMLAH (40.664.571.913)

491511 Pendapatan penyesuaian nilai

persediaan 791.256.615

593311Beban penyesuaian nilai persediaan (486.926.891) JUMLAH 304.329.724

521113 Perolehan dari Belanja Penambah

Daya Tahan Tubuh219.698.333

521211 Perolehan dari Belanja Bahan 33.081.407

391113 Koreksi Nilai Pers 798.338.978

596121 Kerugian Persediaan Rusak/Usang (10.260.000)

132111 Reklas Menjadi Aset Peralatan dan

Mesin (90.882.000) JUMLAH 949.976.718

1.602.302.558 19.220.776.479

SALDO AWAL PERSEDIAAN

SALDO AKHIR PERSEDIAAN

PEROLEHAN

PENGGUNAAN/

DISTRIBUSI

PENYESUAIAN

NILAI

PERSEDIAAN

PEROLEHAN

DAN

PENGGUNAAN

LAINNYA

TOTAL MUTASI

Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Persediaan Periode TA 2017.

Page 41: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

40

Saldo awal persediaan per 1 Januari 2017 sebesar Rp17,618,473,921.00, perolehan

persediaan selama periode TA 2017 sebesar Rp41,012,568,029.00,

penggunaan/distribusi persediaan dan serah terima barang kepada masyarakat/pemda

selama periode tahun 2017 sebesar Rp40,664,571,913.00, penyesuaian nilai persediaan

sebesar Rp304,329,724.00, serta perolehan dan penggunaan lainnya sebesar

Rp949,976,718.00, sehingga saldo akhir persediaan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp19,220,776,479.00. Penyesuaian nilai persediaan merupakan penyesuaian atas nilai

persediaan sebagai pengaruh atas digunakannya harga perolehan terakhir dalam

menilai saldo persediaan, selain itu penyesuaian nilai persediaan juga berupa koreksi

pencatatan barang persediaan. Sedangkan perolehan dan penggunaan lainnya sebesar

Rp949,976,718.00 meliputi:

1. Ketidaktepatan penggunaan akun perolehan persediaan sebesar Rp219,698,333.00

menggunakan belanja 521113 penambah daya tahan tubuh, dan sebesar

Rp33,081,407.00 menggunakan belanja 521211 bahan berupa obat-obatan pada

klinik Kemen. PPPA,

2. Koreksi nilai persediaan sebesar Rp798,338,978.00 berupa koreksi tambah saldo

awal persediaan pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak yang

berasal dari distribusi barang persediaan tahun 2016 yang tidak diyakini

kebenarannya oleh pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebesar

Rp798,338,975 dan koreksi yang berasal dari selisih nilai persediaan pada laporan

BMN dengan Neraca SAIBA pada satker 427944 Menegpp sebesar Rp3.00 yang

disebabkan oleh pembulatan nilai pada saat penginputan.

3. Kerugian persediaan rusak/usang sebesar Rp10,260,000.00 berupa penghapusan

barang persediaan karena rusak/usang, meliputi LAN Card pada satker 664958

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan sebesar Rp3,450,000.00 serta buku

agenda dan ballpoint laser pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak

sebesar Rp6,810,000.00; dan

4. Penggunaan belanja 521811 barang persediaan konsumsi yang tidak menghasilkan

barang persediaan, namun berupa perolehan aset peralatan dan mesin sebesar

Rp90,882,000.00.

Dalam saldo persediaan sebesar Rp19,220,776,479.00 terdapat 1 unit mobil

perlindungan (Molin) yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara

walaupun belum didukung dengan BAST dan Naskah Hibah sebesar Rp232.950.000,00

pada Satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak.

C.4 Tanah

Nilai aset tanah per 31 Desember 2017 dan 2016 sebesar Rp294.120.000,00, sehingga

tidak terdapat mutasi/perubahan nilai aset tanah pada periode TA 2017. Nilai aset tanah

pada laporan barang pengguna (Laporan BMN) sebesar Rp1,626,120,000,00 atau selisih

Page 42: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

41

sebesar Rp1,332,000,000,00 berupa selisih revaluasi aset tetap. Perbedaan nilai ini

disebabkan adanya koreksi data revaluasi barang milik negara sesuai surat Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3383/PB/2018 tanggal 12 April 2018 sebagai tindak

lanjut atas rekomendasi pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) TA 2017 Unaudited.

Tanah seluas 360m2 tersebut adalah tanah milik Kementerian Pemberdayaan

Perempuan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA), yang berlokasi di Perumahan Taman

Harapan Baru Bekasi Utara, Kavling S.02 No. 44-45, 46-47 Kelurahan Pejuang,

Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kepemilikan atas Aset Tanah

tersebut dengan Sertifikat Hak Pakai tanggal 16 November 2011 dengan Nomor sebagai

berikut:

1) Sertifikat Hak Pakai Nomor 102 (Kavling S.02 No. 45),

2) Sertifikat Hak Pakai Nomor 103 (Kavling S.02 No. 44),

3) Sertifikat Hak Pakai Nomor 104 (Kavling S.02 No. 46), dan

4) Sertifikat Hak Pakai Nomor 105 (Kavling S.02 No. 47) .

keempat sertifikat tersebut telah disahkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia

c.q Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Nilai Aset Tanah

tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

C.5 Peralatan dan Mesin

Saldo Aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebesar

Rp94,259,793,486.00 dan Rp100,651,964,875.00 atau turun sebesar Rp6,392,171,389.00

dengan rincian mutasi sebagai berikut:

Tabel 17 Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Periode TA 2017

Saldo per 1 Januari 2017 100,651,964,875Rp

Mutasi tambah: 1,856,658,095Rp

Pembelian 1,812,358,095Rp

Selisih Revaluasi Aset -Rp

Reklasifikasi Masuk 44,300,000Rp

Mutasi kurang: (8,248,829,484)Rp

Penghentian aset dari penggunaan (8,245,157,164)Rp

Reklasifikasi Keluar -Rp

Koreksi Pencatatan (3,672,320)Rp

Jumlah Mutasi (6,392,171,389)Rp

Saldo per 31 Desember 2017 94,259,793,486Rp

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (55,027,890,538)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2017 39,231,902,948Rp

Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Aset Peralatan dan Mesin

Periode TA 2017

Page 43: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

42

Mutasi tambah aset peralatan dan mesin sebesar Rp1,856,658,095.00 meliputi:

1. pembelian aset dengan belanja 532111 modal peralatan dan mesin sebesar

Rp1,584,210,375.00 dengan rincian pada satker 664962 Deputi Bidang

Perlindungan Anak sebesar Rp81,954,000.00, satker 664979 Deputi Bidang

Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp123,729,600.00, satker 664960 Deputi

Bidang Partisipasi Masyarakat sebesar Rp120,353,000.00, satker 664983 KPAI

sebesar Rp726,673,000.00, dan satker 427944 Menegpp sebesar

Rp531,500,775.00;

2. pembelian aset dengan belanja 536111 modal lainnya sebesar Rp27,931,220.00

pada satker 427944 Menegpp;

3. pembelian aset dengan belanja 521219 barang non operasional lainnya sebesar

Rp3,334,500.00 pada satker 427944 Menegpp;

4. pembelian aset dengan belanja 521211 bahan sebesar Rp106,000,000.00 pada

satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan;

5. pembelian aset dengan belanja 521811 barang persediaan konsumsi sebesar

Rp90,882,000.00 pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak;

6. perolehan aset sebesar Rp44,300,000.00 berupa koreksi pencatatan aset

peralatan dan mesin yang berasal dari barang persediaan sebesar

Rp20,400,000.00 dan aset tak berwujud (software) sebesar Rp23,900,000.00.

Koreksi pencatatan ini sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan BPK atas

Laporan Keuangan TA 2017 Unaudited.

Sedangkan mutasi kurang aset peralatan dan mesin sebesar Rp8,248,829,484.00

meliputi:

1. penghentian penggunaan aset peralatan dan mesin sebesar Rp8,245,157,164.00

(reklas menjadi aset yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan)

dalam rangka menunggu proses penghapusan aset sebesar Rp7,983,830,964.00

dan adanya aset yang hilang sebesar Rp261,326,200.00 berupa kendaraan roda

empat yang tercatat pada satker 664983 KPAI. Penghentian penggunaan atas

aset yang hilang dilakukan sebagai solusi karena belum adanya usulan

penghapusan aset;

2. Koreksi pencatatan sebesar Rp3,672,320,00 merupakan koreksi atas aset

peralatan dan mesin yang perolehannya setelah tahun 2002 dengan nilai

perolehan dibawah batas minimal kapitalisasi aset peralatan dan mesin yaitu

sebesar Rp300,000.00 namun masih tercatat sebagai aset peralatan dan mesin

Intrakomptable (seharusnya tercatat sebagai ekstrakomptabel). Koreksi

pencatatan ini sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan BPK atas Laporan

Keuangan TA 2017 Unaudited.

Page 44: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

43

Nilai aset peralatan dan mesin per 31 Desember 2017 sebesar Rp94,259,793,486.00, nilai

akumulasi penyusutannya sebesar Rp55,027,890,538.00 sehingga nilai buku aset

peralatan dan mesin sebesar Rp39,231,902,948.00.

C.6 Gedung dan Bangunan

Saldo Aset Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-

masing sebesar Rp104,426,273,203.00 dan Rp104,369,150,203.00 atau naik sebesar

Rp57,123,000.00 berupa pengembangan nilai aset menggunakan belanja 533121 modal

penambah nilai gedung dan bangunan yang tercatat pada satker 427944 Menegpp.

Nilai sebesar Rp104,426,273,203.00 terdiri dari gedung kantor sebesar

Rp104,185,847,543.00 dan bangunan milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) yang berlokasi di Perumahan Taman Harapan Baru

Bekasi Utara, Kavling S.02 No. 44-45, 46-47 Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan

Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat sebesar Rp240,425,660.00.

Nilai Aset Gedung dan Bangunan tercatat pada Satker 427944 Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan. Nilai aset sebesar Rp104,426,273,203.00, nilai akumulasi

penyusutannya sebesar Rp7,195,138,738.00, sehingga nilai buku aset per 31 Desember

2017 sebesar Rp97,231,134,465.00.

Nilai aset gedung dan bangunan pada laporan barang pengguna (Laporan BMN)

sebesar Rp114,714,410,000.00 atau selisih sebesar Rp10,288,136,797,00. Perbedaan nilai

ini disebabkan adanya koreksi data revaluasi barang milik negara sesuai surat Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3383/PB/2018 tanggal 12 April 2018 sebagai tindak

lanjut atas rekomendasi pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) TA 2017 Unaudited. Perbedaan nilai aset

sebesar Rp10,288,136,797,00 terdiri dari koreksi hasil revaluasi aset gedung dan

bangunan sebesar Rp16,436,486,506.00 dan koreksi semu untuk menurunkan nilai aset

gedung dan bangunan menjadi nilai buku sebelum revaluasi sebesar

Rp6,148,349,709.00.

C.7 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

sebesar Rp5,152,456,725.00 dan Rp5,392,064,725.00 atau turun sebesar Rp

Rp239,608,000.00 berupa penghentian penggunaan aset tetap menjadi aset lain-lain

(aset yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan). Nilai Aset Jalan, Irigasi

dan Jaringan meliputi:

a) Instalasi lain-lain sebesar Rp301,559,125.00 pada satker 427944 Menegpp,

b) Instalasi AC sebesar Rp4,835,397,600.00 pada satker 427944 Menegpp, dan

c) Instalasi penangkal petir manual sebesar Rp15,500,000,00 yang tercatat pada

Satker 664983 KPAI.

Page 45: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

44

Saldo aset jalan, irigasi, dan jaringan per 31 Desember 2017 sebesar Rp5,152,456,725.00,

nilai akumulasi penyusutannya sebesar Rp3,605,557,207.00, maka nilai buku aset jalan,

irigasi, dan jaringan per 31 Desember 2017 sebesar Rp1,546,899,518.00.

C.8 Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing

sebesar Rp310,310,194.00 dan Rp302,446,694.00 atau naik sebesar Rp7,863,500.00

yang berasal dari mutasi tambah perolehan/pembelian menggunakan belanja 536111

modal lainnya sebesar Rp9,363,500.00 berupa bahan monografi sebanyak 67 unit dan

mutasi kurang sebesar Rp1,500,000.00 berupa penghentian penggunaan aset tetap

menjadi aset yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan (aset lain-lain).

Nilai Aset Tetap Lainnya tercatat pada Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan sebesar Rp310,310,194.00 dengan rincian per sub-sub kelompok sebagai

berikut:

a) Monografi sebanyak 3,073 unit senilai Rp272,974,944,00;

b) Ukiran kayu sebanyak 22 unit senilai Rp11,099,000.00;

c) Alat musik modern/band sebanyak 2 unit dengan nilai Rp19.500.000,00; dan

d) Lukisan cat minyak sebanyak 5 unit dengan nilai Rp6,736,250,00.

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2017 sebesar Rp310,310,194.00, nilai

akumulasi penyusutannya sebesar Rp10,125,000.00, sehingga nilai buku aset tetap

lainnya per 31 Desember 2017 sebesar Rp300,185,194.00.

C.9 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

sebesar Rp65,838,711,483.00 dan Rp54,852,399,623.00. Nilai akumulasi penyusutan

aset tetap naik sebesar Rp10,986,311,860.00 pada periode TA 2017 dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 18

Rincian Nilai Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2017

Nilai AsetAkumulasi Penyusutan

s/d 31 Des 2016Penyusutan TA 2017

Penyusutan

Transaksional

Akumulasi Penyusutan

s/d 31 Des 2017

1 Tanah 294,120,000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 294,120,000Rp

2 Peralatan dan Mesin 94,259,793,486Rp 47,021,683,642Rp 16,102,065,779Rp (8,095,858,883)Rp 55,027,890,538Rp 39,231,902,948Rp

3 Gedung dan Bangunan 104,426,273,203Rp 5,102,168,371Rp 2,092,970,367Rp -Rp 7,195,138,738Rp 97,231,134,465Rp

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5,152,456,725Rp 2,722,172,610Rp 1,038,160,632Rp (154,776,035)Rp 3,605,557,207Rp 1,546,899,518Rp

5 Aset Tetap Lainnya 310,310,194Rp 6,375,000Rp 3,750,000Rp -Rp 10,125,000Rp 300,185,194Rp

JUMLAH 204,442,953,608Rp 54,852,399,623Rp 19,236,946,778Rp (8,250,634,918)Rp 65,838,711,483Rp 138,604,242,125Rp

Periode Tahun Anggaran 2017

No Uraian Nilai Buku Aset

Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Penyusutan Aset Tetap Periode TA 2017.

Page 46: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

45

Saldo awal akumulasi penyusutan aset tetap per 1 Januari 2017 sebesar

Rp54,852,399,623.00, beban penyusutan aset tetap periode tahun 2017 sebesar

Rp19,236,946,778.00, dan penyusutan transaksional sebesar minus

Rp8,250,634,918.00, sehingga saldo akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember

2017 sebesar Rp65,838,711,483.00. Penyusutan transaksional sebesar minus

Rp8,250,634,918.00 terdiri dari:

1. mutasi kurang akumulasi penyusutan peralatan dan mesin atas aset peralatan

dan mesin yang dihentikan penggunaannya dan direklas menjadi aset lain-lain

(aset yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan) sebesar

Rp7,981,960,964.00,

2. mutasi kurang akumulasi penyusutan peralatan dan mesin atas aset peralatan

dan mesin yang dihentikan penggunaannya dikarenakan hilang sebesar

Rp130,663,099.00,

3. koreksi kurang nilai akumulasi penyusutan peralatan dan mesin atas aset

peralatan dan mesin yang dikoreksi pencatatannya karena diperoleh setelah

tahun 2002 dengan nilai perolehan dibawah batas minimal kapitalisasi aset

peralatan dan mesin yaitu sebesar Rp300,000.00 namun masih tercatat sebagai

aset peralatan dan mesin Intrakomptable (seharusnya tercatat sebagai

ekstrakomptabel) sebesar Rp3,672,320.00 ,

4. koreksi tambah nilai akumulasi peyusutan peralatan dan mesin atas aset

peralatan dan mesin yang diperoleh dari koreksi pencatatan software dan

barang persediaan sebesar Rp20,437,500.00, dan

5. reklasifikasi kurang akumulasi penyusutan jaringan atas aset jaringan yang tidak

digunakan dalam operasional pemerintahan sebesar Rp154,776,035.00.

C.10 Aset Tak Berwujud

Aset Tak Berwujud pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak (Kemen.PPPA) berupa software komputer. Nilai Aset Tak Berwujud per 31

Desember 2017 dan 31 Desember 2016 sebesar Rp17,450,041,700.00 dan

Rp16,822,378,700.00. Nilai aset tak berwujud naik sebesar Rp627,663,000.00 yang

berasal dari:

1. mutasi tambah aset tak berwujud berupa perolehan/pembelian menggunakan

belanja 536111 modal lainnya sebesar Rp580,063,000.00 dengan rincian pada

satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar

Rp230,000,000.00, Satker 664983 KPAI sebesar Rp149,990,000.00 dan satker

427944 Menteri Negara PP sebesar Rp200,073,000.00,

2. mutasi tambah aset tak berwujud berupa perolehan/pembelian menggunakan

belanja 532111 modal peralatan dan mesin sebesar Rp130,000,000.00 pada

satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak,

Page 47: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

46

3. mutasi kurang aset tak berwujud berupa pelepasan aset sebesar

Rp58,500,000.00 pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak, dan

koreksi pencatatan aset tak berwujud (software) menjadi aset peralatan dan

mesin sebesar Rp23,900,000.00 pada satker 42794 Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan.

Nilai aset tak berwujud per 31 Desember 2017 sebesar Rp17,450,041,700.00, akumulasi

amortisasinya sebesar Rp8,120,515,137.00, sehingga nilai buku aset tak berwujud

sebesar Rp9,329,526,563.00.

C.11 Aset Lain-lain

Aset Lain-lain pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(Kemen. PPPA) merupakan Aset Tetap/Aset Lainnya yang dihentikan penggunaannya

dalam operasional pemerintahan. Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 sebesar Rp261,326,200.00 dan Rp917,258,750.00. Nilai aset lain-lain

turun sebesar Rp655,932,550.00 dengan rincian mutasi sebagai berikut:

1. mutasi tambah perolehan aset lain-lain yang berasal dari penghentian

penggunaan aset tetap sebesar Rp8,224,938,964.00 yang terdiri dari aset

peralatan dan mesin sebesar Rp7,983,830,964.00, aset jaringan sebesar

Rp239,608,000.00, dan aset tetap lainnya sebesar Rp1,500,000.00,

2. mutasi tambah perolehan aset lain-lain yang berasal dari penghentian

penggunaan aset sebesar Rp261,326,200.00 berupa aset peralatan dan mesin

yang hilang (kendaraan roda 4) pada satker 664983 KPAI,

3. mutasi kurang berupa penghapusan aset lain-lain periode TA 2017 sebesar

Rp9,142,197,714.00.

Nilai aset lain-lain per 31 Desember 2017 sebesar Rp261,326,200.00, akumulasi

penyusutannya sebesar Rp149,329,256.00, sehingga nilai buku aset lain-lain sebesar

Rp111,996,944.00.

C.12 Akumulasi Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing-masing sebesar Rp8,269,844,393.00 dan Rp5,286,890,212.00.

Akumulasi penyusutan/amortisasi aset lainnya periode TA 2017 naik sebesar

Rp2,982,954,181.00 dengan rincian sebagai berikut:

Page 48: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

47

Tabel 19

Rincian Nilai Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Per 31 Desember 2017

No Aset Lainnya Nilai Aset

Akm.

Penyusutan/Amortisasi

31 DES 2016

Penyusutan/Amortisasi

TA 2017

Penyusutan/Amortisasi

Transaksional

Akm.

Penyusutan/Amortisasi

31 DES 2017

Nilai Buku

A Aset Tak Berwujud

1 Software Komputer 17,450,041,700Rp 4,369,631,462Rp 3,827,308,675Rp (76,425,000)Rp 8,120,515,137Rp 9,329,526,563Rp

B Aset Lain-lain

1 Aset Tetap Yang Tidak

Digunakan 261,326,200Rp 917,258,750Rp 18,666,157Rp (786,595,651)Rp 149,329,256Rp 111,996,944Rp

17,711,367,900Rp 5,286,890,212Rp 3,845,974,832Rp (863,020,651)Rp 8,269,844,393Rp 9,441,523,507Rp JUMLAH

Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Penyusutan Aset Lainnya Periode TA 2017.

Saldo awal akumulasi penyusutan/amortisasi aset lainnya per 1 Januari 2017 sebesar

Rp5,286,890,212.00, beban penyusutan aset lainnya periode tahun 2017 sebesar

Rp3,845,974,832.00, sedangkan penyusutan transaksional sebesar minus

Rp863,020,651.00, sehingga saldo akumulasi penyusutan aset lainnya per 31 Desember

2017 sebesar Rp8,269,844,393.00. Penyusutan transaksional sebesar minus

Rp863,020,651.00 terdiri dari:

1. mutasi kurang akumulasi penyusutan software sebesar Rp58,500,000.00

berupa koreksi pencatatan pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan

Anak,

2. mutasi kurang akumulasi penyusutan software sebesar Rp17,925,000.00 berupa

koreksi pencatatan software menjadi aset peralatan dan mesin pada satker

427944 Menegpp, dan

3. mutasi kurang akumulasi penyusutan aset lain-lain berupa penghapusan aset

lain-lain (aset yang tidak diguakan dalam operasional pemerintahan) periode TA

2017 sebesar Rp786,595,651.00.

Nilai Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya pada Kemen. PPPA per 31

Desember 2017 terdiri dari Akumulasi Amortisasi Software Komputer sebesar

Rp8,120,515,137.00 dan akumulasi penyusutan aset lain-lain (aset tetap yang dihentikan

penggunaannya dalam operasional pemerintahan) sebesar Rp149,329,256.00.

C.13 Utang kepada Pihak Ketiga

Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan

merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya

dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31

Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp0.00 dan

Rp1,519,591,516.00. Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 berupa tunjangan

kinerja bulan Desember 2016 yang telah dibayarkan pada bulan Januari 2017.

Page 49: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

48

C.14 Hibah yang Belum Disahkan

Nilai hibah yang belum disahkan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-

masing sebesar Rp2,287,339,954.00 dan Rp1,713,630,436.00, sehingga nilai Hibah yang

Belum Disahkan naik sebesar Rp573,709,518.00 pada periode TA 2017 berupa

penerimaan hibah langsung dalam bentuk jasa dan biaya perjalanan dinas sesuai BAST

No.263/GEN/1217 atau 376/Set/KPP-PA/Roren&Data/12/2017 tanggal 14 Desember 2017

senilai US$ 42,497.00 dengan kurs Rp13,500.00 dan nomor register 24FS4CMA. Atas

penerimaan hibah tersebut Kemen.PPPA telah berupaya untuk melakukan pengesahan

dengan menerbitkan Memo Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa MPHLBJS

dengan Nomor MPHLBJS 01463 tanggal 31 Desember 2017, namun sampai dengan

penyusunan laporan keuangan TA 2017 Audited, persetujuan atas pengesahan hibah

tersebut belum dapat diproses karena masalah administrasi.

Sedangkan saldo Hibah yang Belum Disahkan per 31 Desember 2016 sebesar

Rp1,713,630,436.00 meliputi hibah langsung dalam bentuk uang periode TA 2015 yang

dikelola satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA)

senilai Rp1,252,147,011.00 dengan kode register K071509501 dan hibah yang dikelola

satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) senilai

Rp461,483,425.00 dengan kode register K071539501. Hibah tersebut diterima dalam

mata uang dollar amerika yang di ekuivalenkan dalam mata uang rupiah pada saat

penerimaan hibah dan sudah diregister. Atas penerimaan hibah tersebut belum

dilakukan pengesahan atas transaksi belanjanya karena proses revisi anggaran yang

tidak dapat dilakukan sebab telah melewati batas waktu perpanjangan revisi anggaran

yang ditetapkan sebagaimana surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: S-

1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Perpanjangan Batas Waktu Pengesahan

dan Penyelesaian Administrasi atas Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan untuk

Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited TA 2015.

Perkembangan terakhir sehubungan dengan hibah yang belum disahkan, Kemen. PPPA

telah menyampaikan surat Nomor B-1802/Insp/KPP-PA/PW.06.03/012/2017 tanggal 6

Desember 2017 hal Konfirmasi Data Hibah Langsung yang Belum Disahkan pada LKKL

Tahun 2016 sebagai balasan atas permintaan data tersebut sebagaimana surat Direktur

Jenderal Perbendaharaan Nomor S-10631/PB/2017 tanggal 30 November 2017. Hal ini

sebagai langkah awal untuk melakukan pemetaan atas kondisi hibah pada K/L.

C.15 Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka pada Kemen.PPPA periode tahun 2017 berupa

pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan yang berasal dari kontrak perjanjian

sewa tanah dan bangunan atas penempatan mesin ATM Bank Mandiri

Page 50: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

49

di Kantor Kemen. PPPA sebesar Rp30,849,000.00 dengan jangka waktu selama 3 tahun

terhitung mulai tahun 2017. Nilai pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2017

sebesar Rp20,566,000.00 merupakan pendapatan yang pengakuannya baru dapat

dilakukan pada periode tahun 2018 dan 2019.

C.16 Uang Muka dari KPPN Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) dan atau Tambahan Uang

Persediaan (TUP) yang diberikan oleh KPPN sebagai uang muka kerja yang masih

berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Nilai

Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing

sebesar Rp4,412,887,953.00 dan Rp1,087,009,734.00. Nilai sebesar Rp4,412,887,953.00

terdiri dari Uang Persediaan sebesar Rp858,760,000.00 dan Tambahan Uang

Persediaan sebesar Rp3,554,127,953.00 dengan rincian berdasarkan satuan kerja

sebagai berikut:

Tabel 20 Rincian Saldo Uang Muka dari KPPN

Menurut Satuan Kerja Per 31 Desember 2017

Kode Satker Nama Satker/ Provinsi Saldo UP Saldo TUP TOTAL

047.01.250113 Papua Rp - Rp 91.000 Rp 91.000

047.01.664958 Perlindungan Hak

Perempuan Rp 358.760.000 Rp 1.620.000.000 Rp 1.978.760.000

047.01.664979 Tumbuh Kembang Anak Rp 500.000.000 Rp 1.934.036.953 Rp 2.434.036.953

858.760.000Rp 3.554.127.953Rp 4.412.887.953Rp JUMLAH Sumber: Rincian Laporan Keuangan e-rekon K/L, Desember 2017

Terhadap Saldo Uang Muka dari KPPN telah dipertanggungjawabkan pada periode

tahun 2018 menggunakan surat setoran bukan pajak (SSBP) menggunakan akun 815114

untuk saldo Uang Persediaan dan akun 815514 untuk saldo Tambahan Uang Persediaan.

Saldo Uang Muka dari KPPN merupakan penyeimbang akun Kas di Bendahara

Pengeluaran.

C.17 Utang Jangka Pendek Lainnya Nilai utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-

masing sebesar Rp0.00 dan Rp168,883,620.00. Nilai utang jangka pendek lainnya per 31

Desember 2016 berupa pungutan pajak tunjangan kinerja bulan Desember yang

perhitungan dan penyetorannya dilakukan setelah tunjangan kinerja dibayarkan. Nilai

utang jangka pendek lainnya telah dipertanggungjawabkan pada bulan Januari 2017.

C.18 EKUITAS

Nilai Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar

Rp166,945,099,752.00 dan Rp190,495,575,160.00. Nilai penurunan Ekuitas periode 1

Januari - 31 Desember 2017 sebesar Rp23,550,475,408.00. Ekuitas merupakan kekayaan

bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut

tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).

Page 51: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

50

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1. PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK

Pendapatan-LO merupakan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasional yang

dilakukan Satuan Kerja. Pendapatan-LO yang ada pada Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) berupa jasa lembaga keuangan/jasa

giro atas rekening pemerintah yang belum menerapkan kebijakan treasury nation

pooling, yaitu kebijakan dimana pendapatan atas pengelolaan rekening pemerintah

langsung disetor (auto debet) ke rekening kas umum Negara dan pendapatan lainnya

yang tidak berhubungan langsung dengan tugas pokok Kemen. PPPA karena memang

tidak adanya target/estimasi pendapatan yang dianggarkan. Nilai Pendapatan-LO untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-

masing sebesar Rp393,666,858.00 dan Rp243,518.00. Pendapatan-LO sebesar

Rp393,666,858.00 terdiri dari:

1) Pendapatan 423141 Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan sebesar

Rp10,283,000.00 pada Satker 427944 Menteri Negara PP yang merupakan

bagian dari kontrak perjanjian sewa tanah dan bangunan atas penempatan

mesin ATM Bank Mandiri di Kantor Kemen. PPPA sebesar Rp30,849,000.00 yang

pengakuan pendapatannya dilakukan pada tahun 2017,

2) Pendapatan 423221 jasa lembaga keuangan (jasa giro) sebesar Rp704,064.00

meliputi jasa giro pada satker dekon 055199 provinsi Jawa Timur sebesar

Rp60,780.00, satker dekon 140100 provinsi Kalimantan Tengah sebesar

Rp81,066.00, satker dekon 160036 provinsi Kalimantan Timur sebesar

Rp104,442.00, satker dekon 220037 provinsi Bali sebesar Rp12,784.00, satker

dekon 250113 provinsi Papua sebesar Rp318,195.00, satker dekon 280100

provinsi Maluku Utara sebesar Rp84,890.00, dan satker dekon 295308 provinsi

Banten sebesar Rp41,907.00,

3) Pendapatan 423752 Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan sebesar

Rp382,611,394,00 meliputi denda keterlambatan pada satker dekon 045161 DIY

sebesar Rp680,000.00, satker dekon 125160 provinsi Lampung sebesar

Rp3,704,400.00, satker dekon 340103 provinsi Sulawesi Barat sebesar

Rp484,800.00, satker 427944 Menegpp sebesar Rp86,774,244.00, satker

664958 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan sebesar Rp265,417,950.00

dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak sebesar Rp25,550,000.00,

4) Pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp68,400.00 berupa penerimaan yang

berasal dari koreksi atas kelebihan pertanggungjawaban/setoran pengembalian

UP/TUP pada satker 664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat.

Page 52: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

51

D.2. BEBAN OPERASIONAL

D.2.1 Beban Pegawai

Beban pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun

barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan

kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan

oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah

dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Jumlah

beban pegawai untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing-masing sebesar Rp38,292,678,383,00 dan Rp40,959,351,167,00

dengan rincian nilai sebagai berikut:

Tabel 21

Rincian Nilai Beban Pegawai

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

511111 Beban Gaji Pokok PNS 10,210,156,940Rp 10,018,412,290Rp 191,744,650Rp 1.91%

511119 Beban Pembulatan Gaji PNS 137,479Rp 131,976Rp 5,503Rp 4.17%

511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 653,619,030Rp 628,134,681Rp 25,484,349Rp 4.06%

511122 Beban Tunj. Anak PNS 167,056,482Rp 152,805,090Rp 14,251,392Rp 9.33%

511123 Beban Tunj. Struktural PNS 3,300,775,000Rp 3,581,475,000Rp (280,700,000)Rp -7.84%

511124 Beban Tunj. Fungsional PNS 80,150,000Rp 81,975,000Rp (1,825,000)Rp -2.23%

511125 Beban Tunj. PPh PNS 143,962,646Rp 350,670,905Rp (206,708,259)Rp -58.95%

511126 Beban Tunj. Beras PNS 477,754,740Rp 460,564,260Rp 17,190,480Rp 3.73%

511129 Beban Uang Makan PNS 1,208,685,000Rp 1,296,308,000Rp (87,623,000)Rp -6.76%

511147 Beban Tunj. Lain-lain -Rp -Rp -Rp 0.00%

511151 Beban Tunj. Umum PNS 159,535,000Rp 159,164,656Rp 370,344Rp 0.23%

511511Beban Gaji Pokok Pegawai Non PNS 1,413,375,000Rp 1,426,500,000Rp (13,125,000)Rp -0.92%

511512 Beban Tunj. Pegawai Non PNS 183,750,000Rp 179,375,000Rp 4,375,000Rp 2.44%

512211 Beban Uang Lembur -Rp 29,560,000Rp (29,560,000)Rp -100.00%

512411 Beban Pegawai (Tunjangan

Khusus/Kegiatan)20,293,721,066Rp 22,594,274,309Rp (2,300,553,243)Rp -10.18%

38,292,678,383Rp 40,959,351,167Rp (2,666,672,784)Rp -6.51%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

D.2.2 Beban Persediaan

Beban persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang

yang habis pakai. Jumlah beban persediaan untuk periode yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp22,634,608,018.00

dan Rp24,381,930,893,00 dengan rincian nilai sebagai berikut:

Page 53: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

52

Tabel 22

Rincian Nilai Beban Persediaan

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

593111 Beban Persediaan Konsumsi 22,380,870,079Rp 23,997,376,087Rp (1,616,506,008)Rp -6.74%

593149 Beban Persediaan Lainnya 253,737,939Rp 384,554,806Rp (130,816,867)Rp -34.02%

22,634,608,018Rp 24,381,930,893Rp (1,747,322,875)Rp -7.17%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

D.2.3 Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan pada Kemen. PPPA. Beban Barang dan Jasa untuk periode

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing

sebesar Rp167,269,323,511,00 dan Rp209,785,144,371,00 dengan rincian nilai sebagai

berikut:

Tabel 23

Rincian Nilai Beban Barang dan Jasa

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

521111 Beban Keperluan Perkantoran 2,558,999,800Rp 2,996,217,397Rp (437,217,597)Rp -14.59%

521112 Beban Pengadaan Bahan Makanan 61,980,223Rp 35,333,231Rp 26,646,992Rp 100.00%

521113Beban Penambah Daya Tahan

Tubuh68,357,000Rp 11,608,238Rp 56,748,762Rp 488.87%

521114Beban Pengiriman Surat Dinas

Pos Pusat101,294,015Rp 142,776,005Rp (41,481,990)Rp -29.05%

521115Beban Honor Operasional Satuan

Kerja3,709,228,500Rp 2,383,420,000Rp 1,325,808,500Rp 55.63%

521119 Beban Barang Opr. Lainnya 5,189,263,062Rp 5,025,672,310Rp 163,590,752Rp 3.26%

521211 Beban Bahan 33,721,316,543Rp 36,567,627,270Rp (2,846,310,727)Rp -7.78%

521213 Beban Honor Output Kegiatan 7,790,366,500Rp 10,703,645,069Rp (2,913,278,569)Rp -27.22%

521219 Beban Barang Non Opr. Lainnya 21,936,532,572Rp 49,232,771,883Rp (27,296,239,311)Rp -55.44%

522111 Beban Langganan Listrik 2,843,729,694Rp 2,630,864,494Rp 212,865,200Rp 8.09%

522112 Beban Langganan Telepon 197,369,251Rp 273,981,120Rp (76,611,869)Rp -27.96%

522113 Beban Langganan Air 379,569,064Rp 404,970,664Rp (25,401,600)Rp -6.27%

522119 Beban Langganan Daya dan Jasa

Lainnya2,343,788,082Rp 1,829,966,850Rp 513,821,232Rp 28.08%

522121 Beban Jasa Pos dan Giro 47,406,500Rp 8,538,000Rp 38,868,500Rp 0.00%

522131 Beban Jasa Konsultan 8,617,109,313Rp 11,350,568,975Rp (2,733,459,662)Rp -24.08%

522141 Beban Sewa 10,599,458,356Rp 8,306,642,890Rp 2,292,815,466Rp 27.60%

522151 Beban Jasa Profesi 27,458,105,700Rp 27,753,910,000Rp (295,804,300)Rp -1.07%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

Page 54: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

53

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

522191 Beban Jasa Lainnya 39,645,449,336Rp 50,126,629,975Rp (10,481,180,639)Rp -20.91%

525113 Beban Jasa -Rp -Rp -Rp -100.00%

167,269,323,511Rp 209,785,144,371Rp (42,515,820,860)Rp -20.27%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

Nilai Beban Barang dan Jasa sebesar Rp167,269,323,511,00 sudah mencakup

pengakuan Beban Jasa Konsultan sebesar Rp163,870,000.00 dan Beban Jasa Lainnya

sebesar Rp20,569,300.00 yang berasal dari Penerimaan hibah langsung dalam bentuk

jasa sesuai BAST No.263/GEN/1217 atau 376/Set/KPP-PA/Roren&Data/12/2017 tanggal 14

Desember 2017 senilai US$ 42,497.00 kurs Rp13,500.00 dengan nomor register

24FS4CMA.

D.2.4 Beban Pemeliharaan

Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan

aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Beban

pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing-masing sebesar Rp15,097,631,861,00 dan Rp14,343,678,717,00

dengan rincian nilai sebagai berikut:

Tabel 24

Rincian Nilai Beban Pemeliharaan

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

523111Beban Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan10,384,776,535Rp 9,656,666,103Rp 728,110,432Rp 7.54%

523121Beban Pemeliharaan Peralatan

dan Mesin4,503,700,326Rp 4,667,876,024Rp (164,175,698)Rp -3.52%

523122Beban BBM dan Pelumas (BMP)

dan Pelumas131,820,000Rp -Rp 131,820,000Rp 100.00%

523199 Beban Pemeliharaan Lainnya 50,000,000Rp -Rp 50,000,000Rp 100.00%

593113Beban Persediaan Bahan untuk

Pemeliharaan27,335,000Rp 19,136,590Rp 8,198,410Rp 42.84%

15,097,631,861Rp 14,343,678,717Rp 753,953,144Rp 5.26%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

D.2.5 Beban Perjalanan Dinas

Beban perjalanan Dinas merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan Dinas dalam

rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Page 55: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

54

Beban Perjalanan Dinas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp220,830,833,614.00 dan

Rp215,347,157,404.00 dengan rincian nilai sebagai berikut:

Tabel 25

Rincian Nilai Beban Perjalanan Dinas

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

524111 Beban Perjalanan Biasa 85,066,014,137Rp 78,955,087,852Rp 6,110,926,285Rp 7.74%

524113Beban Perjalanan Dinas Dalam

Kota2,013,188,000Rp 3,371,954,558Rp (1,358,766,558)Rp -40.30%

524114Beban Perjalanan Dinas Paket

Meeting Dalam Kota44,122,319,138Rp 34,241,297,392Rp 9,881,021,746Rp 28.86%

524119Beban Perjalanan Dinas Paket

Meeting Luar Kota81,958,042,211Rp 88,976,103,699Rp (7,018,061,488)Rp -7.89%

524211 Beban Perjalanan Biasa - LN 6,277,147,350Rp 8,584,504,683Rp (2,307,357,333)Rp -26.88%

524219 Beban Perjalanan Lainnya - LN 1,394,122,778Rp 1,218,209,220Rp 175,913,558Rp 14.44%

220,830,833,614Rp 215,347,157,404Rp 5,483,676,210Rp 2.55%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

Nilai Beban Perjalanan Dinas sebesar Rp220,830,833,614.00 sudah mencakup

pengakuan Beban Perjalanan Biasa sebesar Rp389,270,218.00 yang berasal dari

Penerimaan hibah langsung dalam bentuk jasa dan perjalanan dinas sesuai BAST

No.263/GEN/1217 atau 376/Set/KPP-PA/Roren&Data/12/2017 tanggal 14 Desember 2017

senilai US$ 42,497.00 kurs Rp13,500.00 dengan nomor register 24FS4CMA.

D.2.6 Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat

Beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat merupakan beban atas serah

terima bantuan pemerintah dalam bentuk uang/barang yang diberikan kepada

masyarakat/pemda dalam rangka penguatan kelembagaan, tugas, fungsi, dan program

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Beban Barang untuk

Diserahkan Kepada Masyarakat juga mencakup distribusi motor perlindungan (TORLIN)

tahun 2016. Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat periode yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar

Rp18,002,628,895.00 dan Rp71,174,236,361.00 dengan rincian nilai sebagai berikut:

Page 56: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

55

Tabel 26

Rincian Nilai Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

526112

Beban Peralatan Dan Mesin Untuk

Diserahkan kepada

Masyarakat/Pemda

8,920,580,520Rp 57,258,147,231Rp (48,337,566,711)Rp -84.42%

526311

Beban Barang Lainnya Untuk

Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda

9,082,048,375Rp 9,304,089,130Rp (222,040,755)Rp -2.39%

526312

Beban Barang untuk Bantuan

Lainnya yang Memiliki

Karakteristik Bantuan Pemerintah

-Rp 4,612,000,000Rp (4,612,000,000)Rp 100.00%

18,002,628,895Rp 71,174,236,361Rp (53,171,607,466)Rp -74.71%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

D.2.

7

Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai

suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset

yang bersangkutan. Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan

manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

masing-masing sebesar Rp23,082,921,610,00 dan Rp16,764,975,874,00 dengan rincian

nilai sebagai berikut:

Tabel 27

Rincian Nilai Beban Penyusutan dan Amortisasi

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

591111Beban Penyusutan Peralatan dan

Mesin16,102,065,779Rp 11,513,451,611Rp 4,588,614,168Rp 39.85%

591211Beban Penyusutan Gedung dan

Bangunan2,092,970,367Rp 2,100,299,395Rp (7,329,028)Rp -0.35%

591313 Beban Penyusutan Jaringan 1,038,160,632Rp 1,047,654,406Rp (9,493,774)Rp -0.91%

591411Beban Penyusutan Aset Tetap

Lainnya3,750,000Rp 1,875,000Rp 1,875,000Rp 100.00%

592115 Beban Amortisasi Software 3,827,308,675Rp 2,101,695,462Rp 1,725,613,213Rp 100.00%

592222Beban Penyusuta Aset Tetap yang

Tidak Digunakan18,666,157Rp -Rp 18,666,157Rp 100.00%

23,082,921,610Rp 16,764,975,874Rp 6,317,945,736Rp 37.69%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

Page 57: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

56

D.3 SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/ (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban

yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Saldo

Surplus dari Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp780,614,524.00 dan

Rp280,017,061.00 dengan rincian nilai sebagai berikut:

Tabel 28

Rincian Nilai Surplus dari Kegiatan Non Operasional

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

423129Pendapatan Pelepasan Aset Non

Lancar631.746.765Rp 510.150.000Rp 121.596.765Rp 100,00%

596111 Beban Pelepasan Aset Non Lancar (145.201.965)Rp -Rp 145.201.965Rp -100,00%

491511Pendapatan dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya791.256.615Rp 28.665.760Rp 762.590.855Rp 2660,28%

593311Beban dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya(497.186.891)Rp (258.798.699)Rp 238.388.192Rp 100,00%

780.614.524Rp 280.017.061Rp 1.267.777.777Rp 452,75%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

Saldo surplus dari kegiatan non operasional sebesar Rp780,614,524.00 meliputi:

1. Pendapatan pelepasan aset non lancar merupakan pendapatan 423129 dari

Pemindahtanganan BMN Lainnya sebesar Rp631,746,765.00 yang berasal dari

penjualan/lelang BMN yang tidak digunakan dalam operasional pemerintahan,

2. Beban pelepasan aset non lancar sebesar Rp145,201,965.00 berasal dari selisih nilai

reklasifikasi aset peralatan dan mesin yang tidak digunakan dalam operasional

pemerintah dengan nilai penyusutannya sebesar Rp1,870,000.00, selisih nilai

reklasifikasi aset jaringan yang tidak digunakan dalam operasional pemerintah

dengan nilai penyusutannya sebesar Rp84,831,965.00, dan koreksi aset lainnya non

revaluasi atas aset tak berwujud (software) sebesar Rp58,500,000.00,

3. Pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya sebesar Rp791,256,615.00 berupa

Pendapatan 491511 penyesuaian nilai persediaan, dan

4. Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp497,186,891.00 berupa

beban 593311 penyesuaian nilai persediaan sebesar Rp486,926,891.00 dan kerugian

persediaan rusak/usang sebesar Rp10,260,000.00.

Page 58: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

57

D.4 POS LUAR BIASA

Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan

merupakan tugas pokok dan fungsi serta di luar kendali entitas. Nilai Pos Luar Biasa

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

E.1 EKUITAS AWAL

Nilai ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2017 dan 1 Januari 2016 masing-masing sebesar

Rp190,495,575,160.00 dan Rp134,508,835,361.00.

E.2 SURPLUS/(DEFISIT) LO

Surplus/(Defisit)-LO merupakan penjumlahan selisih lebih/kurang antara

surplus/(Defisit) kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

Jumlah Surplus/(Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 Defisit-LO sebesar Rp504,036,344,510,00 dan Rp592,476,214,208,00.

E.3 KOREKSI YANG MENAMBAH/ MENGURANGI EKUITAS

E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan

Koreksi Nilai Persediaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp798,338,978,00 dan Rp0,00. Saldo

koreksi nilai persediaan sebesar Rp798,338,978,00 meliputi:

1. koreksi tambah saldo awal persediaan pada satker 664962 Deputi Bidang

Perlindungan Anak yang berasal dari distribusi barang persediaan tahun 2016

yang tidak diyakini kebenarannya oleh pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) sebesar Rp798,338,975,

2. koreksi atas selisih saldo persediaan antara laporan Barang Milik Negara (BMN)

dengan Neraca SAIBA yang disebabkan adanya pembulatan nilai pada saat

penginputan persediaan sebesar Rp3.00 yang tercatat pada satker 427944

Menegpp.

E.3.2 Selisih Revaluasi Aset Tetap

Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan

penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir

pada 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp0.00. Pada penyusunan

Laporan Keuangan TA 2017 Audited, dilakukan koreksi data revaluasi barang milik negara

sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3383/PB/2018 tanggal 12 April

2018 sebagai tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) TA 2017 Unaudited.

Page 59: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

58

Nilai Revaluasi Aset Tetap yang dikoreksi sebesar Rp17,768,486,506.00 yang terdiri

dari penambahan nilai aset tanah sebesar Rp1,332,000,000.00 dan aset gedung dan

bangunan sebesar Rp16,436,486,506.00.

E.3.3 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi

Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi merupakan koreksi atas nilai aset dan/atau

penyusutan aset tanpa melalui proses revaluasi/penilaian kembali. Saldo Koreksi Nilai

Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing-masing sebesar Rp74,887,500.00 dan minus

Rp2,221,137,358.00. Saldo koreksi nilai aset non revaluasi meliputi:

1. koreksi kurang atas nilai akumulasi aset lainnya (aset tak berwujud) pada satker

664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak berupa 1 unit software komputer

sebesar Rp58,500,000.00, dan

2. koreksi kurang atas nilai aset tetap lainnya pada satker 427944 Menegpp, Bahan

Kartografi Lainnya berupa Naskah dan Lukisan sebanyak 2 unit dengan nilai

Rp1.500.000,00,

3. koreksi tambah aset peralatan dan mesin yang berasal dari software komputer

sebesar Rp10,725,000.00 yang tercatat pada satker 427944 Menegpp dan yang

berasal dari barang persediaan sebesar Rp13,137,500.00 yang tercatat pada

satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan satker 664962

Deputi Bidang Perlindungan Anak.

4. koreksi kurang aset software menjadi aset perlatan dan mesin sebesar

Rp5,975,000.00 yang tercatat pada satker 427944 Menegpp

E.3.4 Koreksi Lainnya

Saldo Koreksi Lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan

31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp1,410,644,031.00 dan Rp311,466,467.00.

Nilai Koreksi Lainnya sebesar Rp1,410,644,031.00 merupakan koreksi atas penerimaan

kembali belanja tahun anggaran yang lalu (pengembalian belanja tahun 2016 yang

disetor tahun 2017) yang belum dilakukan penyesuaian atas pengakuan pendapatannya

pada tahun 2016 dengan rincian sebagai berikut:

Page 60: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

59

Tabel 29

Rincian Nilai Koreksi Lainnya Berdasarkan Satuan Kerja

Per 31 Desember 2017

No Kode Satker Uraian Satker/Dekon Provinsi Nilai Koreksi Lainnya

1 047.01.045161 DIY 8,130,000Rp

2 047.01.060105 Aceh 22,380,000Rp

3 047.01.100040 Jambi 2,526,000Rp

4 047.01.125160 Lampung 10,180,000Rp

5 047.01.180035 Sulawesi Tengah 6,320,000Rp

6 047.01.190013 Sulawesi Selatan 143,330,000Rp

7 047.01.240100 NTT 3,466,000Rp

8 047.01.280100 Maluku Utara 2,664,000Rp

9 047.01.305145 Kepulauan Bangka Belitung 570,000Rp

10 047.01.427944 Menteri Negara PP 277,241,609Rp

11 047.01.664941 Kesetaraan Gender 28,485,637Rp

12 047.01.664958 Peindungan Hak Perempuan 299,320,919Rp

13 047.01.664960 Partisipasi Masyarakat 84,342,824Rp

14 047.01.664962 Perlindungan Anak 381,246,692Rp

15 047.01.664979 Tumbuh Kembang Anak 107,890,350Rp

16 047.01.664983 KPAI 32,550,000Rp

1,410,644,031Rp JUMLAH

Sumber: Daftar Saldo Akrual Koreksi Lainnya e-rekon K/L, Desember 2017

E.4 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS

Transaksi antar entitas merupakan transaksi antara Satuan Kerja pada Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Bendahara Umum Negara

(BUN) yang didelegasikan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Nilai transaksi antar entitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp478,201,998,593.00 dan

Rp650,372,624,898.00 dengan rincian nilai sebagai berikut:

Tabel 30

Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas

Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 485,972,821,706Rp 650,171,694,116Rp (164,198,872,410)Rp -25.25%

313121 Diterima dari Entitas Lain (8,437,234,217)Rp (1,696,724,333)Rp (6,740,509,884)Rp 397.27%

313211 Transfer Keluar -Rp (462,439,755)Rp 462,439,755Rp -100.00%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

Page 61: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

60

31 Des 2017 31 Des 2016 Nilai %

313221 Transfer Masuk -Rp 462,439,755Rp (462,439,755)Rp 100.00%

391131 Pengesahan Hibah Langsung 778,494,815Rp 1,987,333,247Rp (1,208,838,432)Rp -60.83%

391132Pengesahan Pengembalian Hibah

Langsung(112,083,711)Rp (89,678,132)Rp (22,405,579)Rp 24.98%

478,201,998,593Rp 650,372,624,898Rp (172,170,626,305)Rp -26.47%

UraianKode

Akun

Periode Selisih Naik/(Turun)

JUMLAH

Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual e-rekon K/L Periode 31 Desember 2017 dan 2016

E.5 EKUITAS AKHIR

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing

sebesar Rp166,945,099,752.00 dan Rp190,495,575,160,00. Nilai penurunan Ekuitas

periode 1 Januari – 31 Desember 2017 sebesar Rp23,550,475,408.00.

F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

F.1. KEJADIAN -KEJADIAN PENTING

1. Pertanggungjawaban UP/ TUP TA 2017 pada tahun 2018

Pertanggungjawaban UP/TUP yang melewati batas TA 2017 sebesar

Rp4,412,887,953.00 terdiri dari Uang Persediaan sebesar Rp858,760,000.00 dan

Tambahan Uang Persediaan sebesar Rp3,554,127,953.00 dengan rincian

sebagai berikut:

Kode Satker Uraian Satker/ Dekon Provinsi Saldo UP Saldo TUP

047.01.250113 Papua Rp - Rp 91,000

047.01.664958 Perlindungan Hak Perempuan Rp 358,760,000 Rp 1,620,000,000

047.01.664979 Tumbuh Kembang Anak Rp 500,000,000 Rp 1,934,036,953

858,760,000Rp 3,554,127,953Rp JUMLAH 2. Pertanggungjawaban Pengembalian Belanja TA 2017 pada tahun 2018

Pertanggungjawaban pengembalian belanja yang melewati batas TA 2017

sebesar Rp1,986,463,595.00. Nilai tersebut dirinci sebagai berikut:

a. Satker 664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender sebesar Rp915,951,258.00;

b. Satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak sebesar Rp371,460,308.00;

c. Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar

Rp470,318,437.00;

d. Satker 664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat sebesar

Rp17,280,408.00;

e. Satker 427944 Menegpp sebesar Rp211,426,184.00

f. Satker dekon 280100 provinsi Maluku Utara sebesar Rp27,000.00.

Page 62: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

61

3. Hibah yang Belum Disahkan

Nilai hibah yang belum disahkan per 31 Desember 2017 sebesar

Rp2,287,339,954.00 meliputi:

a. Penerimaan hibah periode TA 2017 dalam bentuk jasa dan biaya perjalanan

dinas sesuai BAST No.263/GEN/1217 atau 376/Set/KPP-PA/Roren&Data/12/2017

tanggal 14 Desember 2017 senilai US$ 42,497.00 dengan kurs Rp13,500.00 dan

nomor register 24FS4CMA sebesar Rp573,709,518.00. Atas penerimaan hibah

tersebut Kemen.PPPA telah berupaya untuk melakukan pengesahan dengan

menerbitkan Memo Pengesahan Hibah Langsung Barang/Jasa MPHLBJS

dengan Nomor MPHLBJS 01463 tanggal 31 Desember 2017, namun sampai

dengan penyusunan laporan keuangan TA 2017 Audited, persetujuan atas

pengesahan hibah tersebut belum dapat diproses karena masalah

administrasi.

b. Penerimaan hibah dalam bentuk uang TA 2015 sebesar Rp1,713,630,436.00

yang dikelola pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan

(Hibah dari UNFPA) senilai Rp1,252,147,011.00 dengan kode register

K071509501 dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak (Hibah dari

UNICEF) senilai Rp461,483,425.00 dengan kode register K071539501. Hibah

tersebut diterima dalam mata uang dollar amerika yang di ekuivalenkan dalam

mata uang rupiah pada saat penerimaan hibah dan sudah diregister.

Penerimaan hibah tersebut belum dilakukan pengesahan atas transaksi

belanjanya karena proses revisi anggaran yang tidak dapat dilakukan sebab

telah melewati batas waktu perpanjangan revisi anggaran yang ditetapkan

sebagaimana surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor: S-

1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Perpanjangan Batas Waktu

Pengesahan dan Penyelesaian Administrasi atas Pertanggungjawaban

Transaksi Keuangan untuk Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited TA 2015.

Sampai dengan penyusunan laporan keuangan TA 2017, atas transaksi hibah

tersebut belum dapat dilakukan pengesahan karena belum adanya kebijakan

dari Kementerian Keuangan, dhi Direktorat Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan atas pengesahan hibah yang telah lampau. Perkembangan terakhir

sehubungan dengan hibah yang belum disahkan, Kemen. PPPA telah

menyampaikan surat Nomor B-1802/Insp/KPP-PA/PW.06.03/012/2017 tanggal 6

Desember 2017 hal Konfirmasi Data Hibah Langsung yang Belum Disahkan

pada LKKL Tahun 2016 sebagai balasan atas permintaan data tersebut

sebagaimana surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-10631/PB/2017

tanggal 30 November 2017. Hal ini sebagai langkah awal untuk melakukan

pemetaan atas kondisi hibah pada K/L

Page 63: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

62

F.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK Daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagaimana dalam

lampiran.

F.3. DAFTAR REKENING PEMERINTAH Daftar rekening pemerintah pada Kementerian PPPA sebagaimana dalam lampiran.

F.4. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

Page 64: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

63

Lampiran dan Daftar

Page 65: LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN …...dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan