Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
Joachim Sulistyo & Rekan Registered Public Accountants
A member of The Leading Edge Alliance, A world-wide organization of accounting firms and business advisers
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Neraca Konsolidasi 1 - 2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 - 49
DAFTAR ISI
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan
A S E T
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d, 2e, 3 27,351,747,926 11,683,148,724
Piutang usaha : 2c, 2d, 2g, 4
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 1,763,225,071 2,520,407,724
Pihak ketiga – setelah dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih
sebesar Rp 4.014.363.220 (2009)
dan Rp 1.154.179.544 (2008) 114,017,873,802 115,259,416,590
Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa – setelah dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih
sebesar Rp 2.145.947.510 (2009) dan
Rp 1.977.041.133 (2008) 2c 2,871,042,876 3,531,858,655
Pihak ketiga 6,728,693,132 3,713,721,307
Persediaan – setelah dikurangi penyisihan
persediaan usang dan lambat bergerak
sebesar Rp 1.656.086.473 (2009) dan
Rp 2.220.844.387 (2008) 2h, 5 191,992,107,945 234,015,329,608
Pajak dibayar di muka 2p, 11a 20,175,355,677 15,247,510,130
Uang muka pembelian 6 58,365,521,404 68,935,788,235
Biaya dibayar di muka 2i 924,107,180 2,080,160,926
Jumlah aset lancar 424,189,675,013 456,987,341,899
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 2p, 11d 338,973,192 308,107,936
Investasi jangka panjang - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai investasi sebesar
Rp 450.000.000 2f − −
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 142.215.922.855 (2009)
dan Rp 126.176.048.543 (2008) 2j, 2k, 2l, 7 173,712,949,193 187,258,219,047
Aset tidak berwujud 167,403,569 225,406,282
Uang jaminan 1,310,423,689 977,734,909
Jumlah aset tidak lancar 175,529,749,643 188,769,468,174
JUMLAH ASET 599,719,424,656 645,756,810,073
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
1
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek 2d, 8 186,678,485,357 219,616,552,253
Hutang usaha 2c, 2d, 9 19,422,951,830 17,749,452,350
Hutang lain-lain 10 13,574,612,028 32,145,965,796
Hutang pajak 2p, 11b 4,795,520,964 3,401,867,302
Biaya masih harus dibayar 12 5,365,370,894 3,124,450,744
Uang muka penjualan 301,540,258 1,325,741,030
Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun :
- Pinjaman bank jangka panjang 13 4,014,435,072 −
- Hutang sewa guna usaha 2k, 14 1,443,549,585 1,519,925,943
- Pendapatan tangguhan atas transaksi jual
dan sewa-balik 2k, 14 1,538,329,942 1,845,995,929
Jumlah kewajiban jangka pendek 237,134,795,930 280,729,951,347
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Pinjaman bank jangka panjang 13 5,985,564,928 −
Hutang sewa guna usaha 2k, 14 287,046,169 1,472,988,518
Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan
sewa-balik 2k, 14 − 1,538,329,942
Kewajiban pajak tangguhan 2p, 11d 1,713,188,462 1,579,714,507
Hutang obligasi 2n, 15 19,088,915,438 29,913,698,332
Kewajiban imbalan pasca kerja 2r, 16 8,198,807,460 6,434,693,318
Jumlah kewajiban jangka panjang 35,273,522,457 40,939,424,617
HAK MINORITAS 2b, 17 2,861,905,342 3,210,714,827
EKUITAS
Modal saham 18
Modal dasar - 1.152.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
641.717.510 saham 320,858,755,000 320,858,755,000
Tambahan modal disetor 19 5,055,754,000 5,055,754,000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali 2m (170,995,884) (170,995,884)
Saldo laba (akumulasi defisit)
Ditentukan penggunaannya 50,000,000 50,000,000
Belum ditentukan penggunaannya 20 (1,344,312,189) (4,916,793,834)
Jumlah ekuitas 324,449,200,927 320,876,719,282
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS
DAN EKUITAS 599,719,424,656 645,756,810,073
31 Desember 2009 dan 2008
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
2
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 2o, 20 507,954,594,194 490,782,656,479
HARGA POKOK PENJUALAN 2o, 21 (431,231,355,334) (405,399,770,642)
LABA KOTOR 76,723,238,860 85,382,885,837
BEBAN USAHA
Penjualan 2o, 22 (39,550,987,594) (31,722,251,358)
Umum dan administrasi 2o, 23 (29,278,118,557) (26,116,541,957)
Jumlah Beban Usaha (68,829,106,151) (57,838,793,315)
LABA USAHA 7,894,132,709 27,544,092,522
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba penjualan aset tetap – bersih 2j, 2k, 7 580,214,821 1,721,693,833
Penghasilan bunga 382,608,446 1,515,745,355
Laba (rugi) selisih kurs – bersih 2d 21,226,332,754 (21,954,557,671)
Penghasilan sewa 2c 1,250,154,002 501,669,869
Bunga, provisi bank dan cicilan fee ijarah 24 (27,840,288,205) (22,255,735,715)
Amortisasi emisi obligasi 2n, 14 (315,435,684) (315,435,680)
Amortisasi keuntungan dari transaksi jual dan sewa balik 2k, 13 1,845,995,929 1,845,995,929
Pendapatan atas penjualan waste 4,883,188,318 9,570,248,545
2f − (3,210,000,000)
Beban penyisihan piutang ragu-ragu 2g, 4 (3,347,259,483) (3,523,465,875)
Pemulihan (beban penyisihan) persediaan usang dan
lambat bergerak 2h, 5 564,757,914 (2,220,844,387)
Keuntungan (beban) lain-lain – bersih (2,253,213,745) 10,188,924
Jumlah beban lain-lain – bersih (3,022,944,933) (38,314,496,873)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 4,871,187,776 (10,770,404,351)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak kini 2p, 11e (1,054,906,917) (758,244,100)
Pajak tangguhan 2p, 11e (102,608,699) 2,321,128,596
Jumlah beban pajak – bersih (1,157,515,616) 1,562,884,496
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS 3,713,672,160 (9,207,519,855)
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b, 16 (141,190,515) (167,285,532)
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 3,572,481,645 (9,374,805,387)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2s, 25 5.57 (14.61)
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Kerugian atas perubahan nilai wajar/penjualan efek
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
3
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi Belum
Tambahan entitas Ditentukan ditentukan
Catatan Modal disetor modal disetor sepengendali penggunaannya penggunaannya Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2007 320,858,755,000 5,055,754,000 (170,995,884) – 7,716,599,103 333,460,112,219
Pembagian dividen 19 – – – – (3,208,587,550) (3,208,587,550)
Pembentukan cadangan 19 – – – 50,000,000 (50,000,000) –
Rugi bersih – – – – (9,374,805,387) (9,374,805,387)
Saldo per 31 Desember 2008 320,858,755,000 5,055,754,000 (170,995,884) 50,000,000 (4,916,793,834) 320,876,719,282
Laba bersih – – – – 3,572,481,645 3,572,481,645
Saldo per 31 Desember 2009 320,858,755,000 5,055,754,000 (170,995,884) 50,000,000 (1,344,312,189) 324,449,200,927
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Saldo laba (akumulasi defisit)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
4
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 506,068,935,185 343,646,912,165
Pembayaran kas kepada :
Pemasok (352,131,897,197) (281,377,738,020)
Direksi dan karyawan (87,040,150,363) (90,726,001,244)
Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 66,896,887,625 (28,456,827,099)
Pembayaran bunga dan beban keuangan (1,714,956,195) (1,938,383,870)
Pembayaran pajak penghasilan (4,589,098,803) (16,152,097,310)
Penerimaan lain-lain 6,844,801 27,239,742,008
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 60,599,677,429 (19,307,566,271)
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan bunga 361,176,209 1,515,745,355
Hasil penjualan aset tetap 2,628,098,923 3,619,469,998
Penerimaan dividen dari anak perusahaan (489,999,999) –
Hasil penjualan investasi pada efek yang diperdagangkan – 6,036,000,000
Perolehan aset tetap 8,377,238,671 (10,421,637,541)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 10,876,513,804 749,577,812
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari pinjaman bank jangka pendek 33,238,966,418 368,701,276,395
Pembayaran pinjaman bank jangka pendek (39,120,187,777) (326,977,348,909)
Pembelian kembali obligasi (11,140,218,574) –
Peningkatan piutang hubungan istimewa 660,815,779 (189,003,645)
Peningkatan (penurunan) hutang sewa guna usaha dan pembiayaan
konsumen (1,549,364,876) 226,206,090
Pembayaran bunga dan beban keuangan (26,345,988,031) (22,255,735,715)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (44,255,977,061) 19,505,394,216
Penurunan bersih kas dan setara kas 15,668,599,202 947,405,757
Kas dan setara kas awal tahun 11,683,148,724 10,735,742,967
Kas dan setara kas akhir tahun 27,351,747,926 11,683,148,724
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
5
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan
Saham
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan lokasi pabrik di Citeureup-Bogor dan Cicalengka-Bandung.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Sawah Lio II No. 29 – 37, Jakarta Barat. Perusahaan mulai
beroperasi secara komersial sejak tahun 1988. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di
luar negeri.
Perusahaan memiliki divisi perdagangan di Pontianak, Makassar dan Samarinda yang bertujuan untuk
memperluas pemasaran pakaian dalam dan pakaian jadinya di wilayah Timur Indonesia. Pada tahun
2009, Perusahaan mendirikan unit baru Osso untuk memenuhi permintaan pasar di wilayah Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No. S-2994/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum atas
60.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Januari 1998 saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama
bergerak dalam bidang industri pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi (fashion wear ).
1.
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PT Ricky Putra Globalindo Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto, S.H.,
No. 166 tanggal 22 Desember 1987, yang telah diubah dengan Akta No. 99 tanggal 10 Juli 1997 dari
Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Akta Pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7331.HT.01.04.Th.97 tanggal 30 Juli
1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1997,
Tambahan No. 4259.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris
Syarifah Chozie, S.H., MH, No. 20 tanggal 24 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh anggaran dasar
Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan UU No.40 tentang Perseroan Terbatas. Akta Perubahan
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-42045.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 4 tanggal 13 Januari 2009, Tambahan No. 1072.
Pada tahun 2005, Perusahaan membeli pabrik pemintalan benang yang terletak di Bandung seluas 60.170
M2, 60.000 spindle dengan kapasitas produksi sebesar 36.000 bale per tahun. Pembelian pabrik tersebut
dibiayai dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Syariah I Ricky Putra Globalindo
tahun 2005.
6
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan (Lanjutan)
Obligasi
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : - Andrian Gunawan
Komisaris : - Subandi Sihman
Komisaris independen : - Sodikin Arsyad
1.
Pada tanggal 31 Agustus 2007, Perusahaan telah membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan pada
tahun 2005 sebesar Rp 30.000.000.000 dengan harga beli sebesar 100% dari nilai sisa fee ijarah.
Selanjutnya Perusahaan memberlakukan Obligasi Syariah Ijarah yang dibeli kembali tersebut sebagai
pembayaran kembali sebagian Sisa Fee Ijarah, sehingga Sisa Fee Ijarah menjadi Rp 30.400.000.000 dan
pada tanggal 12 Oktober 2009 telah diterbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru sebesar
Rp 30.400.000.000.
Pada tanggal 10 Nopember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali obligasi tersebut sebesar
Rp 9.890.218.574 dengan harga beli sebesar 101% dari nilai sisa fee ijarah. Kemudian, pada tanggal 21
Desember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali yang kedua dilakukan senilai
Rp 1.250.000.000 dengan harga beli sebesar 100% dari nilai sisa fee ijarah.
Pada tanggal 29 Juni 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Suratnya No. S-1707/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum
Obligasi Syariah I Ricky Putra Globalindo tahun 2005 dengan jumlah sisa fee ijarah sebesar Rp
60.400.000.000. Obligasi tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juli 2005.
Pada tanggal 18 Juni 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No. S-935/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas
I kepada para pemegang saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah
128.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juni
1999.
Pada tanggal 25 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No. S-1953/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II kepada para pemegang saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu sejumlah 374.400.000 saham. Saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 12 Juli 2004 sejumlah 353.717.510 saham.
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 641.717.510 saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Idonesia.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai
berikut :
7
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
UMUM (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)
Dewan Direksi :
Direktur Utama : - Ricky Gunawan
Direktur : - Paulus Gunawan
- Tirtaheru Citra
- Victor Richard Franziscus
d. Anak Perusahaan
Kegiatan usaha komersial
PT Jasaricky Abadi Medan Perdagangan 1995
dan distribusi
PT Ricky Jaya Sakti Surabaya Perdagangan 1996
dan distribusi
PT Ricky Musi Wijaya Palembang Perdagangan 1997
dan distribusi
PT Ricky Mumbul Daya Semarang Perdagangan 1997
dan distribusi
PT Ricky Arta Jaya Bandung Perdagangan 1997
dan distribusi
Kegiatan usaha komersial
PT Jasaricky Abadi Medan Perdagangan 1995 99,92
dan distribusi
PT Ricky Jaya Sakti Surabaya Perdagangan 1996 95,00
dan distribusi
PT Ricky Musi Wijaya Palembang Perdagangan 1997 99,80
dan distribusi
PT Ricky Mumbul Daya Semarang Perdagangan 1997 51,00
dan distribusi
PT Ricky Arta Jaya Bandung Perdagangan 1997 99,80
dan distribusi
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
1.
99,92
Rp
99,80
95,00
51,00
Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sebanyak 4.582 dan 4.656 orang untuk tahun
2009 dan 2008.
2.
Persentase
6,028,628,800
10,955,521,308
99,80
Tahun
kepemilikan
%
Domisili
Tahun
Anak perusahaan
2 0 0 9
2 0 0 8
operasi
Jumlah aset
% Rp
10,516,174,033
10,726,808,154
11,768,373,863
10,148,049,087
Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 2.315.869.450 dan Rp 2.136.322.400.
Perusahaan mempunyai kepemilikan lebih dari 50% secara langsung pada Anak-anak Perusahaan
sebagai berikut :
Persentase
7,185,030,874
7,050,035,721
8,799,820,420
Jumlah aset
Anak perusahaan Domisili kepemilikan
6,665,944,835
operasi
8
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
-
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan
saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct-method ) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bapepam-
LK bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan
pemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung dan/atau mempunyai hak untuk
mengatur dan mengendalikan kebijakan manajemen serta operasional Anak Perusahaan. Saldo dan
transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Perusahaan dan Anak
Perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Bagian proporsional dari pemegang saham Anak Perusahaan
yang tidak dimiliki Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada neraca konsolidasi.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali
untuk beberapa akun disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah seperti
dijabarkan di bawah ini :
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada
tanggal laporan keuangan konsolidasi,
9
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
(i)
(ii) Perusahaan asosiasi (associated company );
(iii)
(iv)
(v)
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Konsolidasi Dalam Mata Uang Asing
(1) Mata Uang Pelaporan
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor);
2.
Laporan keuangan konsolidasi dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang
pelaporan Perusahaan Induk.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan
atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di
luar hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor
(termasuk holding companies , subsidiaries dan fellow subsidiaries );
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) dan (iv), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi dan pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang
sama dengan perusahaan pelapor.
Dalam menjalankan aktivitas operasinya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 7 (Reformat 2007 ) “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”,
yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
10
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Konsolidasi Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
(2) Transaksi dan Saldo
US$ 1
Sin$ 1
EUR 1
CHF 1
e. Kas dan Setara Kas
f. Investasi
Investasi Jangka Panjang Dalam Bentuk Saham yang Nilai Wajarnya Tidak Tersedia
2.
9.400,00
9.087,41 10.348,76
13.509,69
2 0 0 9 2 0 0 8
15.432,40
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca sebagai berikut :
Rp Rp
10.950,00
7.607,36 6.698,52
Perusahaan memiliki saham pada PT Megah Moda Globalindo sebanyak 450 lembar (18%) atau sebesar
Rp 450.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MMG telah mengalami saldo ekuitas
negatif, karenanya Perusahaan telah membukukan cadangan 100% atas penurunan nilai investasi untuk
mencerminkan nilai yang dapat dipulihkan atas investasi dan mencatat investasi tersebut sebesar Rp
Nihil.
Investasi dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia, dimana Perusahaan
mempunyai pemilikan kurang dari 20%, dicatat sebesar harga perolehan.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka
pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya
dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari
penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi
konsolidasi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang
memenuhi syarat.
11
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Piutang Usaha
h. Persediaan
i. Biaya Dibayar di Muka
j. Aset Tetap – Pemilikan Langsung
Pemilikan Langsung
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap
tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan
(kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari
ekuitas dalam neraca.
2.
Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan
penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang.
Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi
2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan
PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah melakukan
revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai
revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan dan biaya perolehan tersebut adalah nilai
pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan.
Barang jadi, bahan baku dan supplies dan pekerjaan dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah
antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan
produksi (berdasarkan kapasitas operasi normal). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan
dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui
ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan
atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
12
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Aset Tetap – Pemilikan Langsung (Lanjutan)
Bangunan dan prasarana 20
Mesin 10 – 16
Peralatan kantor 5
Peralatan pabrik 5
Kendaraan 5
Aset dalam Pembangunan
k. Sewa
-
-
-
2.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir
masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian
sewa guna usaha.
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa
mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya
sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya
pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-
biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset
dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman
dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk dipergunakan.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi konsolidasi
yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review , dan jika
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital
lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :
13
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Sewa (Lanjutan)
Transaksi Jual dan Sewa-balik - Penyewagunausaha
2.
Transaksi jual dan sewa-balik harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih
antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus
diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugiaan, harus diakui
segera pada periode berjalan apabila penyewaan kembali merupakan sewa guna usaha pembiayaan atau
keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa
biasa.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan
metode sewa menyewa biasa (operating lease method ) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban
dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990)
”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu
perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu
aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK
revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2008.
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban
dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan konsolidasi dialokasikan pada setiap periode
selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo
kewajiban. Rental kontinjen konsolidasi dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan
konsolidasi dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap)
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa
sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan
PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan saldo yang terkait
dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.
14
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Sewa (Lanjutan)
Sewa-Menyewa Biasa – Pemberi Sewa Guna Usaha
l. Penurunan Nilai Aset
m. Transaksi Restrukturisasi Antar Entitas Sepengendali
n. Biaya Emisi Obligasi
o. Pengakuan Penghasilan dan Beban
p. Perpajakan
2.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (recoverable amount ) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap
tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah
terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba konsolidasi
pada periode terjadinya pemulihan.
Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat seolah-olah menggunakan metode penyatuan
kepemilikan. Selisih antara biaya investasi dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh, tidak termasuk
saldo laba, dicatat sebagai "Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali" pada bagian
ekuitas di neraca konsolidasi.
Aset yang disewagunausahakan melalui sewa-menyewa biasa termasuk dalam aset tetap di neraca
konsolidasi. Aset tersebut disusutkan selama estimasi masa manfaatnya seperti aset tetap lainnya yang
sejenis. Pendapatan sewa diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan jumlah penuh, dengan menggunakan metode kewajiban.
Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas
dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Tarif pajak
yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan
tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa
datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
Biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam
rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Biaya tersebut diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method ), selama umur obligasi yang bersangkutan.
Amandemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila
dilakukan banding ketika hasil banding sudah diputuskan.
Penghasilan dari penjualan barang putus di pasar lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman.
Beban diakui pada saat terjadinya (menggunakan metode akrual).
15
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q. Informasi Segmen
r. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
s. Laba (Rugi) - Bersih per Saham Dasar
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi
lain.
2.
Laba (Rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja secara pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan
dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested ,
dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk
atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan
kepada segmen-segmen tersebut.
16
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank :
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT CIMB Niaga Tbk (Sebelumnya PT Bank Lippo Tbk)
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Kosipa
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Dolar AS
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (sebelumnya
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Citibank N.A.
Euro
Citibank N.A.
Deposito berjangka :
Rupiah
PT Bank Panin Tbk
Tingkat bunga per tahun :
Deposito berjangka :
Rupiah
Efektif 1 September 2009, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dilikuidasi dan berganti menjadi Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Perubahan ini secara substansi tidak merubah keberadaan dana
Perusahaan pada LPEI, dimana setiap saat Perusahaan dapat menarik dananya yang ada pada LPEI.
6,207,731
19,940,204,401
27,351,747,926 11,683,148,724
−
−
1,843,102,736
−
1,701,631,770
122,385,462
12,030,450
1,743,267,688
69,257,307
22,953,500
22,720,374
12,719,301
5,630,807
9,103,911,496
7%
1,253,238,404
134,509,891
119,442,655
3,083,701,238
20,961,294
Jumlah bank
Jumlah kas dan setara kas
2,579,237,228
5,973,576,113
777,317,812
301,055,466
−
31,000
6,951,899,927
3,759,233,812
931,859,031
3.
4,927,445
970,000
699,045
2 0 0 9 2 0 0 8
2,000,000
2,411,543,525
8,096,978
−
Rp Rp
87,356,211
71,332,449
5,000,000,000 −
17
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan pelanggan :
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Uomo Donna Indonesia
PT Taitat Putra Rezeki
Pihak ketiga :
Pelanggan dalam negeri
Pelanggan luar negeri
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih
Jumlah – bersih
b. Berdasarkan umur (hari) :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
< 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih
Jumlah – bersih
c. Berdasarkan mata uang :
Rupiah
Dolar AS
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih
Jumlah – bersih
72,957,603,180 99,867,467,920
(4,014,363,220)
115,781,098,873
Rp
115,259,416,590
19,066,535,938
(4,014,363,220)
115,781,098,873
Rp
46,837,858,913
2 0 0 9 2 0 0 8
116,413,596,134
117,779,824,314
Rp
118,934,003,858
(1,154,179,544)
47,928,872,284
2,242,227,602
(1,154,179,544)
40,699,201,552
11,665,685,413
7,126,570,423
6,490,354,805
119,795,462,093
59,507,067,599
2 0 0 9
(4,014,363,220)
117,779,824,314
15,960,763,666
114,017,873,802
102,071,473,356
115,781,098,873
119,795,462,093
404,629,202
1,763,225,071
4.
118,032,237,022
1,358,595,869
Rp
113,926,696,554
2,486,899,580
118,934,003,858
(1,154,179,544)
117,779,824,314
2 0 0 8
307,982,518
53,813,649,900
2,520,407,724
6,265,399,516
2,990,436,857
Rp
2 0 0 8
Rp
2,212,425,206
2 0 0 9
18
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Penambahan
Penghapusan
Saldo akhir
Piutang usaha Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas pinjaman jangka pendek (Catatan 8).
PERSEDIAAN
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu dan suku cadang
Barang dalam perjalanan
Dikurangi :
Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak
Jumlah - bersih
Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Penambahan
Pemulihan
Saldo akhir
2,220,844,387
4.
2,220,844,387
2,220,844,387
−
(564,757,914)
1,656,086,473
2 0 0 8
Rp Rp
(1,656,086,473)
15,301,271,900
1,174,465,432
193,648,194,418
−
236,236,173,995
191,992,107,945
(756,320,082)
1,154,179,544
2,860,183,676
−
Rp
86,124,001,098
43,304,905,211
47,743,550,777
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp
364,074,885
1,546,424,741
1,154,179,544 4,014,363,220
134,478,703,003
2 0 0 9
234,015,329,608
Rp
50,712,375,495
12,352,378,271
35,629,898,477
(2,220,844,387)
3,062,818,749
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap
piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dilakukan penyisihan karena manajemen
berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih dikemudian hari.
2 0 0 9
−
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang
kepada pihak ketiga.
5.
2 0 0 8
Rp
19
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERSEDIAAN (Lanjutan)
UANG MUKA PEMBELIAN
Bahan baku
Mesin
Tanah
Jaminan L/C
Lain-lain
Jumlah
ASET TETAP
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Aset dalam pembangunan
Jumlah
Persediaan Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan hutang obligasi (Catatan 8
dan 15).
5.
15,252,460,514
2,629,629
28,251,655,950
13,456,672,400
15,252,460,514
887,102,911
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
36,154,506,790
17,368,794,300
68,935,788,235
Rp Rp
242,945,091
Rp
60,473,381,117 156,280,705
25,536,130,650
Manajemen berpendapat penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak cukup untuk menutupi kerugian
penurunan nilai persediaan.
25,536,130,650
23,754,331,416
10,002,174,689 49,587,500
23,992,137,689
Rp
60,629,661,822
173,736,430,963
6.
2,879,273,831
− −
3,194,395,167
517,629,629
58,365,521,404
174,754,930,490 2,175,895,640
−
480,751,364
−
3,905,846,758 315,928,872,048
611,498,321
2,706,404,687 −
10,564,085,510
5,585,678,518
2,040,812,470
−
13,700,000,000 13,700,000,000
381,740,699 381,740,699
507,426,772
−
181,112,727
313,434,267,590 6,400,451,216
−
Saldo Akhir
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya yang mungkin timbul dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 107.867.493.703 dan
Rp 236.798.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan Anak Perusahaan.
1,714,498,425
Saldo Awal Penambahan Pelepasan
2 0 0 9
7.
157,397,002
20
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
ASET TETAP (Lanjutan)
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Jumlah
Nilai Buku
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Aset dalam pembangunan
Jumlah
RpRp
7.
2 0 0 9
Saldo Awal Penambahan Pelepasan Saldo Akhir
Rp
2 0 0 8
49,587,500
RpRp
24,966,052,993
4,445,172,111
108,667,636
1,857,962,656
9,429,857,473
Pelepasan
−
1,265,557,767
2,465,440,799
7,051,068,623 1,074,687,698
1,533,385,700
18,200,407,959
84,027,014,718 75,862,715,012
643,664,333 −
Rp
10,421,637,539
20,261,085,026
21,955,053,035 3,010,999,958 −
Saldo Awal
856,250,000 998,958,333
305,758,976,979
181,112,725
2,494,826,819
286,069,115 387,550,686
456,499,470
142,215,922,855 126,176,048,543 17,897,836,967
2,746,346,928
434,149,753
173,712,949,193
10,002,174,689
−
799,052,428
Penambahan
− 1,855,208,333
8,076,168,821
564,952,165
1,714,498,425
112,517,000
−
1,581,725,450
23,992,137,689
13,700,000,000
−
313,434,267,590
170,309,758,379
Rp
643,800,000
−
60,660,681,647
8,420,449,239
23,396,601,299
897,748,990
269,223,699
Saldo Akhir
174,754,930,490
1,303,494,500
4,445,172,111
381,740,699
Rp
1,394,588,818
−
1,821,776,466
−
2,879,273,831 1,981,524,841
13,700,000,000 −
25,536,130,650
187,258,219,047
26,839,625,150
60,473,381,117
21
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
ASET TETAP (Lanjutan)
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Jumlah
Nilai Buku
Pengurangan aset tetap sebagai berikut :
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat aset dijual
Harga jual
Laba penjualan aset tetap – bersih
Pembebanan penyusutan sebagai berikut :
Pemilikan langsung
Beban pokok penjualan (Catatan 22)
Beban penjualan (Catatan 23)
Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
Sewa guna usaha
Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
Jumlah
Rp Rp Rp
3,049,819,239
13,593,837,665
162,226,723
2,897,971,893
13,517,220,250
7.
2 0 0 8
Saldo Awal Penambahan Pelepasan Saldo Akhir
Rp
1,721,693,833 580,214,821
192,447,231
1,897,776,165
(3,619,469,998)
1,075,911,115
2,746,346,928
848,570,763
109,189,221,471
1,624,058,426
66,068,631,088 9,794,083,924 −
16,132,618,503
19,115,054,009
1,857,962,656
Rp
17,835,397,835
1,243,800,686
6,039,743,112
155,585,000 21,955,053,035 2,995,584,026
856,250,000 −
66,408,000 − 286,069,115
142,708,333
219,661,115
75,862,715,012
2,760,775,219 692,985,763
1,011,325,511 − 7,051,068,623
17,897,836,967
2 0 0 8
196,569,755,508
Rp
17,835,397,835 848,570,763 126,176,048,543
187,258,219,047
3,905,846,758
1,821,776,466
18,200,407,959
2 0 0 9
−
(2,628,098,923)
197,718,040
2,047,884,102
998,958,333
22
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
ASET TETAP (Lanjutan)
Mesin pabrik di Citeureup digunakan sebagai jaminan hutang obligasi (Catatan 15).
PINJAMAN JANGKA PENDEK
Perusahaan :
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
- Fasilitas modal kerja
- Fasilitas L/C [US$ 1.496.504 (2009) dan
US$ 4.498.553,52 (2008)]
- Fasilitas cerukan [US$ 2.472.230,47 (2009)]
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
[Sebelumnya PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)]
- Fasilitas modal kerja [US$ 7.944.574,25
(2009) dan (2008)]
- Fasilitas L/C [US$ 3.214.469 (2009) dan
US$ 3.059.844,59 (2008)]
PT Bank PaninTbk
- Fasilitas modal kerja
Anak Perusahaan :
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
7.
23,238,966,418
8.
49,259,161,044
10,000,000,000
14,067,142,582
219,616,552,253
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, gempa bumi dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 344.259.525.000 dan Rp 205.523.409.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bogor, Medan,
Surabaya dan Bandung dengan hak legal berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang berjangka waktu
20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2010 sampai 2028.
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
−
86,993,088,038
30,216,012,266
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap sehingga
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap.
48,150,000,000
74,678,997,950
−
33,505,298,261
1,709,004,910
Aset tetap pemilikan langsung Perusahaan serta tanah dan bangunan RAJ telah dijaminkan atas fasilitas
pinjaman jangka pendek (Catatan 8).
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
477,366,141
44,000,000,000
196,678,485,357
23
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
•
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan :
-
-
-
-
-
•
Tingkat bunga masing-masing sebesar SBI + 4% untuk modal kerja dan 7% untuk Letter of Credit.
Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan :
- Current ratio > 1,5x
- Leverage ratio < 1,5x
- Interest coverage (TIE) > 1x
- Copat /Financial payments >1x
Fasilitas ini berlaku dari sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani sampai dengan tanggal 29 Mei
2009 dan telah dilakukan perpanjangan.
Pada tanggal 20 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh tambahan plafon kredit sehingga fasilitas
pinjaman modal kerja dan L/C masing-masing menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dan US$ 5.000.000,
sedangkan jaminan tidak berubah.
8.
Persediaan barang dengan nilai penjaminan sebesar Rp 20.000.000.000 (Catatan 5);
Cash collateral berupa setoran margin sebesar 10-13% dari nilai L/C untuk setiap pembukaan L/C.
Fasilitas ini berlaku 1 tahun dari sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani.
Pemberian jaminan fiducia atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar US$ 1.500.000;
Perusahaan
Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dan Letter of Credit. Fasilitas
ini telah diperbaharui pada tanggal 8 Februari 2006 sehubungan dengan tambahan plafon. Kemudian
pada tanggal 4 Mei 2007, Perusahaan memperoleh tambahan plafon kredit sehingga fasilitas pinjaman
modal kerja dan L/C masing-masing menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dan US$ 3.700.000.
Pemberian Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sampai sejumlah Rp 25.195.500.000 atas tanah dan
bangunan yang berlokasi di kelurahan Pluit, kecamatan Penjaringan, kotamadya Jakarta Utara,
propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Pemberian Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sampai sejumlah Rp 47.000.000.000, Hak
Tanggungan peringkat II (Kedua) sampai sejumlah Rp 19.435.750.000 dan Hak Tanggungan Peringkat
III (Ketiga) sampai sejumlah Rp 20.061.312.000 atas tanah dan bangunan Perusahaan yang berlokasi
di desa Tarikolot, kecamatan Citeureup, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat (Catatan 7);
Tingkat bunga masing-masing sebesar SBI + 4,75% untuk modal kerja dan SIBOR + 3% - 4% untuk
Letter of Credit.
24
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia [Sebelumnya PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)]
Fasilitas Modal Kerja
•
•
›>
›>
-
- Piutang dagang dengan nilai penjaminan Rp 15.000.000.000;
-
-
-
-
Tanah-tanah dan bangunan berikut sarana pelengkap dan segala sesuatu yang berada di atasnya
dengan total luas 2.518 M², yang terletak di Propinsi DKI Jakarta, Jakarta Barat, yang terdiri dari
sertifikat HGB No. 621/Jembatan Lima seluas 2.340 M², Sertifikat HGB No. 538/Jembatan Lima
seluas 178 M², dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 21.007.000.000 (Catatan 7);
Pada tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 6.000.000. Kredit diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian kredit, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 057/ADDPK/06/2007 tanggal 28 Juni 2007, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2008.
Pada tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 6.000.000. Kredit diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian kredit, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 057/ADDPK/06/2007 tanggal 28 Juni 2007, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2008.
Berdasarkan Perubahan Keempat, Perusahaan telah mencairkan fasilitas kredit modal kerja ekspor sebesar
US$ 180.085,94; dan selanjutnya berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor
dengan akta notaris Siti Rahyana, S.H., No. 064/ADDPK/06/2009 tanggal 30 Juni 2009, jangka waktu
fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2010, serta dapat
diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang akan disetujui kemudian oleh
Kreditur.
8.
Tanah-tanah berikut sarana pelengkap dan segala sesuatu yang berada di atasnya, yang terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kecamatan Citeureup, Desa Tarikolot, yang terdiri dari
sertifikat HGB No. 16-20/Tarikolot dengan total luas 75.127 M², dengan Hak Tanggungan
Peringkat I sebesar Rp 7.706.000.000 (Catatan 7).
Mesin-mesin spinning dengan nilai penjaminan Rp 69.000.000.000;
Tanah-tanah berikut sarana pelengkap dan mesin-mesin yang berada di atasnya, yang terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cicalengka, Desa Panenjoan, dengan total
luas 54.990 M², yang terdiri dari sertifikat HGU (SHGU) No. 15-28/Panenjoan dengan Hak
Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 90.000.000.000 (Catatan 7);
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta notaris DR. H. Teddy
Anwar, S.H., SpN. No. 25 tanggal 25 Juli 2007, telah disepakati dan disetujui beberapa pasal perubahan
sebagai berikut :
Berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta notaris Siti Rahyana,
S.H., No. 078/ADDPK/06/2008 tanggal 30 Juni 2008, jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut telah
diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2009.
Jumlah pokok maksimum dinaikkan dari US$ 6.000.000 menjadi US$ 8.000.000.
Jaminan atas fasilitas yang telah diikat secara fidusia sebagai berikut :Jaminan atas fasilitas yang telah diikat secara fidusia sebagai berikut :
Persediaan barang yang berolkasi di Citeureup dan Bandung dengan nilai penjaminan masing-
masing sebesar Rp 60.000.000.000 dan Rp 60.500.000.000 atau jumlah total sebesar Rp
120.500.000.000;
25
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk :
-
-
-
-
-
Tingkat bunga masing-masing sebesar 8,5% dan 7,8% untuk tahun 2009 dan 2008.
Fasilitas L/C
•
Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang dagang dengan nilai penjaminan Rp 15.000.000.000 (Catatan 4).
•
•
•
•
Berdasarkan Perubahan Keempat Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan
akta notaris Siti Rahyana, S.H., No. 005/ADDPPLC/01/2009 tanggal 19 Januari 2009, telah dilakukan
perubahan atas beberapa pasal dalam perjanjian.
8.
Menjaga peringkat lingkungan hidup (PROPER) yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup
dengan peringkat baik sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia.
Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN. No. 51 tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan
memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.500.000. Kredit
diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit, dan berdasarkan
Perubahan Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta notaris Siti
Rahyana, S.H., No. 058/ADDPPLC/06/2007 tanggal 28 Juni 2007, jangka waktu fasilitas pinjaman
tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2008.
Berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 079/ADDPPLC/06/2008 tanggal 30 Juni 2008, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2009.
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta
notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN. No. 26 tanggal 25 Juli 2007, telah disepakati dan disetujui
penambahan jumlah pokok maksimum dari US$ 1.500.000 menjadi US$ 4.000.000.
Menjaga persediaan barang dan piutang usaha minimal 110% dari debet fasilitas;
Melakukan penilaian ulang atas agunan minimal 1 (satu) kali dalam setahun;
Memelihara Debt to Equity Ratio sebesar maksimal 2,5 (dua setengah) kali; dan
Berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 065/ADDPPLC/06/2009 tanggal 30 Juni 2009, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2010.
Mengasuransikan kekayaan dan usaha Perusahaan yang insurable terhadap risiko kebakaran dan risiko
lain;
26
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Anak Perusahaan
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
HUTANG USAHA
Rincian per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan pemasok :
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Taitat Putra Rezeki
PT Uomo Donna Indonesia
Pihak ketiga :
Pemasok dalam negeri
Pemasok luar negeri
Jumlah
b. Berdasarkan mata uang :
Rupiah
Dolar AS
Jumlah
Hutang usaha merupakan hutang kepada pemasok sehubungan dengan pembelian kain dan bahan baku
lainnya.
798,674,076
810,290,772
7,450,354,923
17,749,452,350
Pada tahun 2004, PT Ricky Arta Jaya (RAJ), Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja
dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan
bangunan atas nama RAJ (Catatan 7). Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun, dan telah diperpanjang setiap
tahunnya yang terakhir jatuh tempo pada tanggal 9 Nopember 2010 dengan tingkat bunga 13,5% dan 17,5%
per tahun masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
9.
Rp
17,749,452,350
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp
Rp
10,299,097,427
17,278,326,267
535,660,715
19,422,951,830
10,826,411
8.
17,527,996,798
2,167,388
208,461,753
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp
7,751,695,291
11,671,256,539
19,422,951,830
27
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG USAHA (Lanjutan)
c. Berdasarkan umur hutang :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Jumlah
HUTANG LAIN-LAIN
PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar di Muka
Perusahaan :
Pajak penghasilan badan lebih bayar :
- Tahun 2009
- Tahun 2008
Anak Perusahaan :
Pajak penghasilan badan lebih bayar - Tahun 2008
Jumlah
b. Hutang Pajak
Perusahaan :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak pertambahan nilai
< 30 hari
40,781,287
4,993,868,517 −
29,035,089 −
4,241,559,184
> 60 hari
1,225,356,244
47,919,451
643,819,830
848,755,056
2,765,850,581
50,282,820
−
4,121,459,989
Rp Rp
15,247,510,130 20,175,355,677
2 0 0 9 2 0 0 8
2 0 0 9 2 0 0 8
15,181,487,160
66,022,970
15,181,487,160
−
Hutang lain-lain terutama merupakan hutang yang timbul atas pembelian mesin, peralatan produksi tekstil dan
kendaraan bermotor, yang berjangka waktu sama dengan atau kurang dari 1 (satu) tahun.
31 – 60 hari
11.
10.
Rp Rp
9.
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
11,200,116,785
2,902,814,096
728,621,785
2,917,899,684
17,749,452,350
6,817,112,702
6,247,756,435
2,327,390,148
4,030,692,545
19,422,951,830
28
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Hutang Pajak (Lanjutan)
Anak Perusahaan :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final
Pajak pertambahan nilai
Denda pajak
Jumlah
Jumlah
c. Pajak Kini
Laba (rugi) konsolidasi sebelum taksiran pajak penghasilan
Dikurangi :
Laba bersih anak perusahaan sebelum taksiran pajak
penghasilan
Laba (rugi) sebelum pajak perusahaan
Beda waktu :
Penyusutan
Imbalan pasca kerja
Laba atas transaksi jual dan sewa balik
Rugi (laba) penjualan aset tetap
Angsuran sewa guna usaha
Penyusutan sewa guna usaha
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penghapusan piutang ragu-ragu
Cadangan penurunan nilai investasi
Pemulihan (penyisihan) persediaan usang dan lambat
bergerak
Jumlah beda waktu
2,220,844,387
3,670,754,641
(564,757,914)
2,784,863,703
4,795,520,964
(756,320,082)
450,000,000
−
−
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba (rugi) fiskal
sebagai berikut :
65,815,490
6,446,509
174,611,104
663,636
373,354,213
322,577
636,016,721
3,523,465,875
937,530,790
(561,015,116)
1,177,563,595
3,347,259,483
(751,050,796)
(56,748,134)
979,488,570
(1,845,995,929) (1,845,995,929)
11.
3,401,867,302
44,478,925
1,300,000
22,187,741
297,918,819
2,700,001
185,376,294
−
553,961,780
14,803,192
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
(10,770,404,351)
1,308,162,220 1,578,469,628
(2,933,698,072)
(13,704,102,423)
4,871,187,776
(1,817,243,616)
3,053,944,160
(1,401,091,470) (1,284,190,833)
29
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Kini (Lanjutan)
Beda tetap :
Penyusutan
Perjamuan dan sumbangan
Biaya pajak
Bahan bakar dan transportasi
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak
penghasilan yang bersifat final
Penghasilan sewa
Rugi atas penjualan efek
Jumlah beda tetap
Laba (rugi) kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal
tahun sebelumnya
Kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya (2008)
Jumlah rugi fiskal
Taksiran pajak penghasilan (23%) :
Dikurangi : Pajak dibayar di muka :
Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Fiskal luar negeri
Pajak penghasilan badan lebih bayar
Rp Rp
(15,181,487,160)
−392,452,000
(2,799,937,056)
11.
2 0 0 9 2 0 0 8
(40,118,293)
(2,546,265,168)
−
(4,993,868,517)
(115,282,556)
5,723,525,308
1,727,745,281
(4,505,522,027)
(64,111,514)
(10,594,853,619)
(17,000,000)
6,037,567,755
−
(3,995,780,027)
(3,995,780,027)
642,833,232
(1,472,208,510)
(501,669,868)
6,570,525,000
563,707,188
197,146,039
37,234,674
(1,250,154,002)
565,380,723
(325,127,857)
79,606,185
470,540,405
−
(3,995,780,027)
344,471,991
30
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak Tangguhan
Perhitungan aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Perusahaan :
Rugi fiskal
Penyusutan aset tetap
Sewa guna usaha
Penyisihan piutang tak tertagih
Imbalan pasca kerja
Laba atas transaksi jual dan sewa
balik
Penyisihan atas penurunan nilai
investasi
Penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
Jumlah
Anak Perusahaan :
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah
11.
308,107,936 − 30,865,256 338,973,192
31 Desember 2009
Rp Rp Rp Rp
(86,665,011) (3,505,672,289)
−(998,945,007) (119,873,401)
67,037,832 − 7,735,432
(302,729,081)
410,280,873
126,000,000 (13,500,000) −
74,773,264
45,988,708 − 15,381,216 61,369,924
56,122,170
(191,848) − 14,573,746 14,381,898
(1,713,188,462)
− 405,500 56,527,670
139,151,074 − (7,230,638) 131,920,436
112,500,000
811,454,042 (86,941,505)
154,137,120 (2,503,076,352)
1,599,932,612
(2,976,079,089) 318,865,617
1 Januari 2009
947,611,244 (101,529,776) (461,498,982) 384,582,486
(3,829,288,151)
(171,421,351) 394,617,407 1,823,128,668
1,118,818,408
Penyesuaian atas
perubahan tarif
pajak
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
2 0 0 9
836,814,871 1,561,327,408
621,836,427
(1,579,714,507) 169,255,126
(66,625,332) (141,189,478) 414,021,617
31
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Perusahaan :
Rugi fiskal
Penyusutan aset tetap
Sewa guna usaha
Penyisihan piutang tak tertagih
Imbalan pasca kerja
Laba atas transaksi jual dan sewa
balik
Penyisihan atas penurunan nilai
investasi
Penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
Jumlah
Anak Perusahaan :
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah
e. Beban (Penghasilan) Pajak
Pajak kini :
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah beban pajak kini
Perusahaan
Anak Perusahaan :
Rp
1,054,906,917
31 Desember 2008
Rp
2 0 0 8
Penyesuaian atas
perubahan tarif
pajak
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi1 Januari 2008
121,018,412
38,418,834
93,596,000
−
325,109,900 167,949,320
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rp Rp
308,107,936
263,012,900
35,774,900
392,452,000
40,750,400 136,924,111
198,144,240
758,244,100
− − 1,118,818,408 1,118,818,408
(3,665,456,852) 244,363,790 (408,195,089) (3,829,288,151)
(3,257,187,499) 217,145,833 63,962,577 (2,976,079,089)
40,523,023 (3,869,803) 774,800,822 811,454,042
1,321,764,846 (88,117,656) 366,285,422 1,599,932,612
1,569,096,540 (104,606,436) (516,878,860) 947,611,244
− − 126,000,000 126,000,000
− − 621,836,427 621,836,427
(3,991,259,942) 264,915,728 2,146,629,707 (1,579,714,507)
142,959,313 − (3,808,239) 139,151,074
64,884,570 − (8,762,400) 56,122,170
4,241,528 (268,882) (4,164,494) (191,848)
157,456,646 (10,497,110) (79,921,704) 67,037,832
28,982,718 − 17,005,990 45,988,708
398,524,775 (10,765,992) (79,650,847)
11.
32
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Beban (Penghasilan) Pajak
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan
Jumlah beban (penghasilan) pajak
f. Surat Ketetapan Pajak
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Perusahaan :
PT Bank PaninTbk
- Fasilitas pinjaman investasi
Dikurangi : bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
Jumlah
Tingkat bunga pinjaman ini sebesar 12,5% per tahun, yang direview setiap saat.
−
(4,014,435,072) −
Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi jangka panjang sebesar
Rp 10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan
perjanjian, dan pembayaran akan dilakukan secara angsuran sebesar Rp 334.536.256 per bulan.
10,000,000,000 −
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan APHT I sebesar Rp 11.316.000.000 atas tanah seluas 1.434 M², atas
nama Paulus Gunawan.
13.
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rp
2 0 0 9 2 0 0 8
12.
Biaya masih harus dibayar terutama merupakan biaya atas bunga obligasi dan cicilan fee ijarah, dan biaya
telepon, listrik dan air.
5,985,564,928
Pajak tangguhan :
Perusahaan
Anak Perusahaan :
(14,573,746)
Rp
(2,321,128,596)
133,473,955
1,157,515,616 (1,562,884,496)
90,418,814
(17,005,990)
(7,735,432)
Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Perintah Pemeriksaan No. Prin-
202/WPJ.07/KP.0805/2009 dari Direktorat Jenderal Pajak mengenai pemeriksaan rutin lebih bayar atas
semua pajak untuk tahun fiskal 2008. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2010, Direktorat Jenderal Pajak
belum menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan tersebut.
(2,411,545,435)
3,808,239
8,762,400
4,433,376
(15,381,216)
102,608,699
7,230,638
(405,500)
11.
33
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG SEWA GUNA USAHA
Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan
sewa-balik (Catatan 8)
Dikurangi : akumulasi amortisasi
Jumlah – bersih
Dikurangi :
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
2009
2010
2011
Dikurangi : Bunga sewa guna usaha
Kewajiban sewa guna usaha
Dikurangi : Bagian lancar kewajiban sewa guna usaha
Kewajiban sewa guna usaha jangka panjang
14.
Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan transaksi jual dan sewa-balik atas 25 unit mesin Comber
kepada Merchant Capital Investment Pte. Ltd (MCI), pihak ketiga. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset
sebesar Rp 5.537.987.788 diakui sebagai pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik dan
diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa sebagai berikut :
Pembayaran sewa guna usaha minimum (minimum lease payment ) di masa yang akan datang pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember :
1,501,153,917
303,910,372
1,805,064,289
287,046,169
(74,468,535)
160,730,400
3,292,837,926
(299,923,465)
2,992,914,461
(1,519,925,943)
1,730,595,754
(1,443,549,585)
1,472,988,518
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
1,745,566,108
1,386,541,418
−
−
5,537,987,788
(1,845,995,929)
5,537,987,788
(2,153,661,917)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
3,384,325,871
1,538,329,942
(3,999,657,846)
1,538,329,942
(1,538,329,942)
34
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG OBLIGASI
Nilai nominal
Pembelian kembali
Biaya emisi yang ditangguhkan – bersih
Jumlah
•
•
•
•
•
•
Obligasi tersebut dijamin dengan 2 bidang tanah milik Paulus Gunawan dan Andrian Gunawan dan/atau mesin
pabrik perusahaan di Citeureup dan/atau persediaan barang jadi pakaian dalam sampai nilainya sekurang-
kurangnya 125% dari sisa fee ijarah (Catatan 5 dan 7). Berdasarkan keputusan RUPOS tertanggal 8 Oktober
2009, diambil keputusan pelepasan 1 bidang tanah milik Paulus Gunawan.
Sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan
diwajibkan melakukan batasan-batasan tertentu antara lain :
15.
Tidak melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen lain yang sejenis atau hutang baru secara langsung
yang mempunyai tingkatan (rank ) lebih tinggi dari obligasi Syariah;
Tidak mengurangi modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan;
Tidak akan melakukan penggabungan dan/atau peleburan dan/atau transaksi material sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap
Tidak mengadakan perubahan dalam arti mengurangi sifat dan ruang lingkup usaha;
Tidak melakukan atau mengijinkan Anak Perusahaan melakukan penjualan atau pengalihan aset kecuali
hal tersebut tidak mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan;
(170,865,988) (486,301,668)
(11,140,218,574)
Tidak mengagunkan atau menggadaikan baik sebagian maupun seluruh hartanya yang jumlahnya melebihi
50% (lima puluh persen) dari total aset Perusahaan pada laporan keuangan terakhir;
Pembayaran cicilan fee ijarah sebesar Rp 9.211.000.000 per tahun, dengan pembayaran setiap 3 bulan sejak
tanggal emisi sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan fee ijarah. Pembayaran cicilan fee ijarah pertama
telah dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2005, sedangkan pembayaran cicilan fee ijarah terakhir dan
pembayaran sisa fee ijarah akan dilakukan pada saat pelunasan yaitu tanggal 12 Juli 2010.
Pada tahun 2005, Perusahaan menerbitkan obligasi Syariah Ijarah I Ricky Putra Globalindo dengan jumlah sisa
fee ijarah sebesar Rp 60.400.000.000, dimana jumlah tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembelian
kembali (buy back ).
Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun, diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang
diterbitkan untuk didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
60,400,000,000 30,400,000,000
29,913,698,332 19,088,915,438
Seluruh obligasi dijual sebesar nilai nominal dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembelian mesin.
Beban amortisasi emisi obligasi pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 315.435.680 dan Rp
315.435.680 dialokasikan pada beban lain-lain.
(30,000,000,000)
Rp Rp
2 0 0 9 2 0 0 8
35
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG OBLIGASI (Lanjutan)
•
•
-
-
-
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Kemudian pada tanggal 10 Nopember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali Obligasi Syariah
Ijarah I yang diterbitkan pada tahun 2005 sebesar Rp 9.890.218.574 dengan harga beli sebesar 101% dari nilai
sisa fee ijarah, atau dengan harga Rp 10.000.000.000; Perusahaan mencatat kerugian penebusan obligasi
sebesar Rp 117.308.981.
sehubungan dengan pembangunan fasilitas usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan; dan
Selanjutnya pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali Obligasi Syariah
Ijarah I yang diterbitkan pada tahun 2005 sebesar Rp 1.250.000.0000 melalui pasar terbuka dengan harga beli
sebesar 100%.
Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back ) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum
tanggal pembayaran kembali sisa fee ijarah 1 tahun setelah tanggal emisi. Pada tanggal 31 Agustus 2007,
Perusahaan telah membeli kembali obligasi yang diterbitkan pada tahun 2005 sebesar Rp 30.000.000.000
dengan harga beli sebesar 100% dari nilai sisa fee ijarah. Selanjutnya Perusahaan memberlakukan Obligasi
Syariah Ijarah yang dibeli kembali tersebut sebagai pembayaran kembali sebagian Sisa Fee Ijarah, sehingga
Sisa Fee Ijarah menjadi Rp 30.400.000.000 dan pada tanggal 12 Oktober 2009 telah diterbitkan Sertifikat
Jumbo Obligasi yang baru sebesar Rp 30.400.000.000.
Tidak memberikan pinjaman atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain dan
tidak mengijinkan Anak Perusahaan memberikan pinjaman atau melakukan investasi dalam bentuk
penyertaan saham pada pihak lain, kecuali :
dilakukan sehubungan dengan kegiatan yang sesuai dengan bidang usaha Perusahaan dan Anak
masih memenuhi saldo kas dan setara kas minimal yang harus dipelihara sebesar pembayaran bunga
untuk periode berikutnya.
Tidak melakukan transaksi dengan pihak afiliasi atau mengijinkan Anak Perusahaan melakukan transaksi
dengan pihak afiliasi, kecuali bila transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan yang menguntungkan
Perusahaan dan Anak Perusahaan; dan
Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
telah dihitung oleh PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia tanggal 5 Oktober 2009,
peringkat obligasi Perusahaan adalah BBB- (Triple B Minus Syariah ; Stable Outlook ).
Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung dan membukukan kewajiban pasca kerja untuk seluruh
karyawannya yang berhak memperoleh imbalan pasca kerja, sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
150/Men/2000 dan telah direvisi dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan
kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan. Tidak
terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan estimasi
kewajiban tersebut.
16.
15.
36
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto :
Tingkat kenaikan gaji :
Metode Perhitungan :
Tingkat Mortalitas :
Tingkat kecacatan :
Usia pension :
Periode laporan :
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut :
Perusahaan
Anak Perusahaan
RMW
JRA
RAJ
RMD
RJS
Jumlah
16.
6,434,693,318
1 Jan 2009 31 Des 2009
Dibebankan ke
laporan laba rugi
187,064,949 59,449,146 − 246,514,095
Rp Rp Rp Rp
Projected Unit Credit
TMI - 2
1% dari tingkat mortalitas
76,398,501 40,870,162 (30,000,000) 87,268,663
10% x TMI - 2
55 tahun
31 Desember 2009
24,964,086
56,033,373 −
55 tahun
10% -12% per tahun
5% - 10% per tahun
2 0 0 9
TMI-II Tahun 2000 (Pria)
2 0 0 8
31 Desember 2008
11% per tahun
5% per tahun
Projected Unit Credit
2 0 0 9
52,715,295
204,735,235 62,727,747
Pemulihan/
pembayaran
199,734,296
(28,400,000) 239,062,982
1,822,514,142 (58,400,000)
− 77,679,381
255,767,669
8,198,807,460
5,714,045,042 1,578,469,628 − 7,292,514,670
37
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Perusahaan
Anak Perusahaan
RMW
JRA
RAJ
RMD
RJS
Jumlah
HAK MINORITAS
Anak Perusahaan :
RMD *
RAJ
JRA
RJS
RMW
Jumlah
*)
5,714,045,042
PT Ricky Mumbul Daya, Anak Perusahaan telah melakukan pembagian dividen tunai untuk tahun buku
2008 sebesar Rp 1.000.000.000 dan bagian yang menjadi hak pemegang saham minoritas adalah sebesar
49% atau setara dengan Rp 490.000.000.
204,735,235
5,391,286,912 1,224,377,506 (180,971,100) 6,434,693,318
187,064,949
4,405,882,822 1,308,162,220 −
3,472,554 183,592,395
Bagian laba
(rugi) anak
perusahaan dan
pembagian
dividen
497,597,061
(68,675,000) 76,398,501
39,453,341
(180,565,726) (112,296,100)
107,746,767
31 Des. 2008
RpRp
Dibebankan ke
laporan laba rugi
Pemulihan/
pembayaran1 Jan. 2008
Rp
157,014,526 42,719,770 −
37,326,734
199,734,296
13,261,954 − 52,715,295
Rp
−
2 0 0 8
Rp
Saldo awal
127,784
17.
2,961,609,024
7,918,536
474,252
238,500,345
3,210,714,827
2,212,670
8,046,320
760,786
2 0 0 9
242,513,119
2,846,604
2,861,905,342
286,534
Saldo akhir
4,012,774
633,934
(348,809,485)
Rp
2,607,738,513
Rp
(353,870,511)
16.
38
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HAK MINORITAS (Lanjutan)
Anak Perusahaan :
RMD
RAJ
JRA
RJS
RMW
Jumlah
MODAL SAHAM
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi sebagai berikut :
Penerimaan dari penawaran umum perdana saham kepada masyarakat
pada tahun 1998 sebanyak 60.000.000 saham dengan harga penawaran
Rp 600 per saham
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
60.000.000 saham
Biaya emisi saham
Jumlah
17.
18.
19.
641,717,510 100.00
Rp
15.46
Rp
125,000,000 19.48 62,500,000,000
%
Persentase
kepemilikanJumlah Saham Jumlah nominal
Rp Rp
49,596,050,000
208,762,705,000417,525,410 65.06
320,858,755,000
Spanola Holding, Ltd
PT Ricky Utama Raya 99,192,100
Bagian laba
2,827,720,276
2 0 0 8
(rugi) anak
Saldo awal perusahaan Saldo akhir
133,888,748 2,961,609,024
7,754,888 163,648 7,918,536
474,252 (53,209) 527,461
206,033,770 32,466,575 238,500,345
1,973,570 239,100 2,212,670
3,043,429,295 167,285,532 3,210,714,827
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan daftar
dikeluarkan oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Jumlah
Rp
36,000,000,000
(30,000,000,000)
(944,246,000)
5,055,754,000
39
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANYA
PENJUALAN BERSIH
Garmen
Lokal
Pakaian dalam
Pakaian luar
Lain-lain
Ekspor
Pakaian dalam
Pakaian luar
Spinning
Lokal
Ekspor
Jumlah
HARGA POKOK PENJUALAN
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah biaya produksi
Persediaan barang dalam proses :
Awal tahun
Akhir tahun
Biaya pokok produksi
Persediaan barang jadi :
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Beban pokok penjualan
HARGA POKOK PENJUALAN (Lanjutan)22.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah penjualan
bersih konsolidasi.
31,923,582,604
35,629,898,477
(43,304,905,211)
134,478,703,003
405,399,770,642
21.
4,839,440,602
(134,478,703,003)
20.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2008, dengan akte notaris No. 18 dari
Syarifah Chozie S.H., memutuskan penggunaan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp 50.000.000 sebagai dana
cadangan dan sebesar Rp 3.208.587.550 sebagai dividen kas (Rp 5 per saham).
171,478,570,411
38,942,093,383
33,914,627,642
490,782,656,479
2 0 0 9
Rp
193,513,075,151
45,220,292,908
(86,124,001,098)
431,231,355,335
350,953,070,826
22.
67,792,428,533
111,482,758,662
421,509,764,483
65,056,832,187
97,245,381,396
113,529,268,560
2 0 0 8
Rp
61,635,984,058
38,823,843,111
(35,629,898,477)
418,315,819,849
59,783,982,577
75,187,587,753
358,628,077,560
26,391,872,631
256,013,606,266 223,656,507,231
16,628,143,206
41,300,458,906
5,536,193,790
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
117,403,864,920
67,496,886,473
507,954,594,194
40
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut :
Bahan pembantu
Listrik, air dan telepon
Penyusutan (Catatan 7)
Pengiriman
Pemeliharaan dan perbaikan
Imbalan pasca kerja (Catatan 15)
Asuransi
Perizinan
Bahan bakar dan pelumas
Keamanan
Biaya kontrol kapas
Lain-lain
Jumlah
BEBAN PENJUALAN
Gaji dan tunjangan
Iklan dan promosi
Pengiriman/ekspedisi
Royalti
Komisi penjualan
Bahan bakar dan pelumas
Potongan penjualan
Biaya administrasi penjualan
Pemeliharaan dan perbaikan
Perlengkapan kantor
Perjalanan dinas
Penelitian, pengembangan dan jasa teknis
Air, listrik dan telepon
Perijinan
Sewa
Penyusutan (Catatan 7)
Perjamuan dan sumbangan
Tunjangan pajak penghasilan
Asuransi
Klaim penjualan
Lain-lain
Jumlah
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23.
500,125,588
340,347,328
1,678,085,580
1,620,070,599
−
226,713,467
400,326,367
162,226,723
81,321,614
5,246,044,644
108,573,957
135,072,000
272,552,900
24,857,000
959,960,848
13,593,837,665
3,030,672,741
128,327,995
332,968,599
234,396,742
180,461,875
178,063,415
2,180,052,595
6,501,918,727
77,368,382
174,556,240
225,552,552
75,187,587,753
3,014,456,695
215,430,384
639,500,014
177,335,982
192,447,231
236,255,749
2,706,714,647
912,094,874
437,172,933 392,773,247
2 0 0 9
Rp
14,292,856,034
338,364,355
1,646,562,868
981,121,665
371,038,348
21,074,777,970
32,498,249,629
204,049,699
1,183,852,221
563,142,213
2 0 0 8
Rp
1,634,723,218
2,422,362,646
2,347,029,080
4,862,023,459
164,352,000
82,940,800
29,672,000
356,893,818
51,156,705,835
2 0 0 8
Rp
13,904,623,006
3,980,113,861
97,245,381,396
24,181,321,736
13,517,220,250
1,201,941,970
571,422,440
1,246,721,368
183,973,993
85,031,431
1,104,482,290
24.
31,722,251,35839,550,987,594
Pada tahun 2009 dan 2008 tidak ada pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian
bersih konsolidasi.
2 0 0 9
Rp
41
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Gaji dan tunjangan
Penyusutan (Catatan 7)
Air, listrik dan telepon
Pemeliharaan dan perbaikan
Jasa profesional
Tunjangan pajak penghasilan
Bahan bakar dan pelumas
Sewa
Asuransi
Perjalanan dinas
Perijinan
Perlengkapan kantor
Imbalan pasca kerja (Catatan 16)
Sumbangan dan perjamuan
Pajak
Keamanan
Iklan
Penelitian, pengembangan dan jasa teknis
Lain-lain
Jumlah
BEBAN BUNGA, PROVISI DAN CICILAN FEE IJARAH
Beban bunga dari hutang dan cicilan fee ijarah :
Bank
Obligasi
Sewa guna usaha
Jumlah beban bunga
Provisi bank
Jumlah
11,444,728
297,895,918
77,656,000
55,501,327
343,007,541
103,547,000
72,549,125
562,694,721
522,720,989
922,880,882
11,764,546,051
4,125,730,354
1,532,933,196
904,172,575
12,963,311,752
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
884,348,249
819,384,204
792,124,645
784,184,492
716,486,036
29,278,118,557
587,106,722
612,780,390
1,492,416,791
389,838,891
25.
695,719,587
243,255,841
227,756,924
48,193,614
1,555,491,088
1,250,416,138
1,066,760,137
949,529,502
4,141,772,579
1,340,048,433
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
832,961,085
690,169,597
491,663,653
521,659,757
26,116,541,957
17,379,906,312
4,636,000,002
217,831,925
22,233,738,239
21,997,476
22,255,735,715
23,054,355,342
4,513,720,724
240,649,124
27,808,725,190
31,563,015
27,840,288,205
42
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Laba (rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham
Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
Laba (rugi) per saham dasar
Sifat Hubungan Istimewa
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Taitat Putra Rezeki
PT Uomo Donna Indonesia
Transaksi Hubungan Istimewa
a.
PT Uomo Donna Indonesia
PT Taitat Putra Rezeki
Jumlah
Pembelian dan penjualan
Sifat hubungan istimewa
Perusahaan
Perusahaan afiliasi
Perusahaan afiliasi
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi menjadi saham biasa yang dilutif.
27.
Transaksi
Pembelian dan penjualan
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
26.
Laba (rugi) per saham dasar (LPS – dasar) dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi
pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
−
2,934,911,926
1,559,489,597
Rp
2 0 0 9
2,934,911,926
Rp
1,937,865,630
378,376,033
Pada neraca konsolidasi, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai piutang usaha sebesar
Rp 1.763.225.071 dan Rp 2.520.407.724 (Catatan 4) atau meliputi 0,29% dan 0,39% dari jumlah aset
konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat
normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga sebagai berikut :
0,58% dan 0,39% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tahun 2009 dan 2008, merupakan penjualan
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut :
2 0 0 8
2 0 0 8
Rp
(9,374,805,387)
641,717,510
2 0 0 9
Rp
641,717,510
5.57 (14.61)
3,572,481,645
43
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
b.
PT Uomo Donna Indonesia
PT Taitat Putra Rezeki
Jumlah
c.
INFORMASI SEGMEN
Perusahaan dan Anak Perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Pabrikasi pakaian dalam dan luar
b. Perdagangan
c. Pabrikasi benang
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha :
PENDAPATAN
Penjualan ekstern
Penjualan antar segmen
Jumlah pendapatan
HASIL
Hasil segmen
Penghasilan (beban) lain-lain :
Laba penjualan aset tetap-bersih
Penghasilan bunga
Laba selisih kurs – bersih
Penghasilan sewa
Beban bunga dan provisi bank
Amortisasi emisi obligasi
Amortisasi keuntungan dari
transaksi jual dan sewa balik
Penjualan waste
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Pemulihan atas penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak
Keuntungan (beban) lain-lain–bersih
Taksiran pajak penghasilan
Hak minoritas atas rugi bersih
anak perusahaan
Laba bersih
Neraca :
Aset segmen
Kewajiban segmen
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Penyusutan 6,804,117,611 945,476,769 10,148,242,587 17,897,836,967 − 17,897,836,967
2,567,683,470 644,409,704 3,188,358,042 6,400,451,216 − 6,400,451,216
139,597,365,537 35,799,779,579 147,782,033,804 323,179,178,920 (1,509,802,956) 321,669,375,964
343,075,544,955 43,117,050,391 251,371,161,491 637,563,756,837 (37,844,332,182) 599,719,424,655
48,725,917,083 2,015,378,560 (47,027,623,483) 3,713,672,160 - 3,572,481,644
− (141,190,515) − − − −
(525,925,955) (631,589,661) − (1,157,515,616) − (1,157,515,616)
− 564,757,914
(2,125,914,597) (210,331,590) 83,032,442 (2,253,213,744) − (2,253,213,744)
564,757,914 − − 564,757,914
(3,347,259,483) − − (3,347,259,483) − (3,347,259,483)
1,845,995,929
− − 4,883,188,318 4,883,188,318 − 4,883,188,318
1,845,995,929 − − 1,845,995,929 −
− − (315,435,684) (315,435,684) − (315,435,684)
(9,228,195,725) (60,204,029) (18,551,888,451) (27,840,288,205) − (27,840,288,205)
1,250,154,002 − − 1,250,154,002 − 1,250,154,002
2,075,949,668 − 19,150,383,086 21,226,332,755 − 21,226,332,755
325,127,857 36,048,352 21,432,237 382,608,446 − 382,608,446
477,970,977 102,243,844 − 580,214,821 − 580,214,821
57,413,256,496 2,779,211,644 (52,298,335,432) 7,894,132,708 − 7,894,132,708
237,777,000,879 122,038,530,864 232,407,444,239 592,222,975,981 (84,268,381,788) 507,954,594,194
84,268,381,788 − − 84,268,381,788 (84,268,381,788) −
153,508,619,091 122,038,530,864 232,407,444,239 507,954,594,194 − 507,954,594,194
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2 0 0 9
Pabrikasi pakaian
dalam dan luar
Jumlah sebelum
eliminasiPerdagangan Pabrikasi benang Eliminasi Konsolidasi
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA (Lanjutan)
10,302,517,688
4,524,789,37512,056,783,431
8,31% dan 2,36% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 merupakan pembelian
dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut :
Rp
4,261,032,675
Rp
2 0 0 8
27.
1,754,265,743
263,756,700
2 0 0 9
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyewakan sebagian ruang kantor dan pabrik kepada PT Taitat Putra
Rezeki sebesar Rp 494.517.645 dan Rp 456.477.828 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
28.
44
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
PENDAPATAN
Penjualan ekstern
Penjualan antar segmen
Jumlah pendapatan
HASIL
Hasil segmen
Penghasilan (beban) lain-lain :
Laba penjualan aset tetap-bersih
Penghasilan bunga
Rugi selisih kurs – bersih
Penghasilan sewa
Beban bunga dan provisi bank
Amortisasi emisi obligasi
Amortisasi keuntungan dari
transaksi jual dan sewa balik
Penjualan waste
Rugi penjualan efek
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Beban penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
Keuntungan (beban) lain-lain–bersih
Taksiran pajak penghasilan
Hak minoritas atas rugi bersih
anak perusahaan
Laba bersih
Neraca :
Aset segmen
Kewajiban segmen
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Penyusutan
Segmen geografis
Rincian penjualannya sebagai berikut :
Jakarta dan Jawa
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
Eropa
Asia
Afrika, Timur Tengah dan Australia
Amerika Serikat
Amerika Latin
Jumlah
28.
8,937,756,396 58,006,380 8,839,635,059 17,835,397,835 − 17,835,397,835
8,465,545,291 394,400,500 1,561,691,748 10,421,637,539 − 10,421,637,539
139,597,365,537 35,799,779,579 147,782,033,804 323,179,178,920 (1,509,802,956) 321,669,375,964
479,357,761,619 52,991,815,701 128,313,169,047 660,662,746,367 (14,905,936,294) 645,756,810,073
47,802,179,067 2,385,312,978 (59,696,775,086) (9,509,283,041) 301,763,186 (9,374,805,386)
− (167,285,531) − − − −
2,411,545,435 (848,660,939) − 1,562,884,496 − 1,562,884,496
− (2,220,844,387)
(644,862,456) − 655,051,380 10,188,924 − 10,188,924
(2,220,844,387) − − (2,220,844,387)
(3,523,465,875) − − (3,523,465,875) − (3,523,465,875)
(3,210,000,000) − − (3,210,000,000) − (3,210,000,000)
1,845,995,929
− − 9,570,248,545 9,570,248,545 − 9,570,248,545
1,845,995,929 − − 1,845,995,929 −
− − (315,435,680) (315,435,680) − (315,435,680)
(6,536,295,638) (489,000) (15,718,951,077) (22,255,735,715) − (22,255,735,715)
501,669,869 − − 501,669,869 − 501,669,869
(19,985,296,454) − (1,969,261,217) (21,954,557,671) − (21,954,557,671)
1,470,006,953 19,132,400 26,606,002 1,515,745,355 − 1,515,745,355
120,526,303 1,601,167,530 − 1,721,693,833 − 1,721,693,833
77,573,199,388 1,614,162,987 (51,945,033,039) 27,242,329,336 301,763,186 27,544,092,522
407,745,279,837 (138,420,939,514) 302,335,339,205 571,659,679,528 (80,877,023,049) 490,782,656,479
80,877,023,049 − − 80,877,023,049 (80,877,023,049) −
326,868,256,788 (138,420,939,514) 302,335,339,205 490,782,656,479 − 490,782,656,479
Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pabrikasi benang
507,954,594,194
33,061,498,909 51,669,260,923
332,101,303,134 350,041,621,102
45,783,434,769 49,952,215,349
2 0 0 8
Pabrikasi pakaian
dalam dan luar
12,271,148,743
Jumlah sebelum
eliminasiPerdagangan
27,912,660,727
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
50,427,800,915
25,072,525,690
7,839,397,497
5,776,441,040
6,396,746,997 431,194,878
490,782,656,479
45
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dengan Global Brands
(Football) Pte., Ltd untuk merek dagang "FIFA" sejak 1 November 2008 hingga 31 Oktober 2010. Atas
Penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar jaminan sebesar US$ 50.000
ditambah 2% Net Invoiced Billing sebagai Advertising & Marketing Fund serta 5% Net Invoiced Billing
sebagai Advertising & Marketing Commitment . Selain itu, Perusahaan juga berkewajiban untuk membayar
masing-masing 12% dari Net Invoiced Billings sebagai Supply Fee dan Distribution Fee .
Perusahaan melakukan perjanjian sewa-menyewa sebagian ruangan kantor dan pabrik serta peralatan
kepada PT Taitat Putra Rezeki, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pendapatan sewa yang
diterima masing-masing sebesar Rp 494.517.645 untuk tahun 2009 dan Rp 456.477.828 untuk tahun 2008.
Berdasarkan Amendemen perjanjian tanggal 10 Juli 2009, jangka waktu penggunaan merek
dagang tersebut diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2011; dan Perusahaan
membayar imbalan awal sebesar US$ 34.000 yang dicicil selama 5 kali hingga tanggal 1
Nopember 2010. Selanjutnya, Perusahaan juga harus membayar Common Marketing Fund
sebesar US$ 3.400 yang dicicil selama 5 kali secara kwartalan, dan royalti sebesar 1% dari
penjualan bersih.
Pada tanggal 13 Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang
“Strawberry Shortcake” dengan Those Characters From Cleveland, Inc. Jangka waktu
penggunaan merek dagang tersebut sejak 13 Maret 2007 sampai 31 Mei 2009. Atas penggunaan
merek dagang tersebut, Perusahaan membayar imbalan awal sebesar US$ 32.000 yang dicicil
selama 4 kali hingga tanggal 1 Pebruari 2008. Selanjutnya, Perusahaan membayar royalti sebesar
10% dari penjualan bersih yang dibayar kwartalan.
29.
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang “Tom And
Jerry” dengan Warner Bros. Consumer Products Inc. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut
sejak 1 Maret 2004 sampai 31 Desember 2006 dan telah dilakukan perpanjangan kembali yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan membayar royalti
sebesar 10% dari faktur yang dibuka.
Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang “Marvel
Heroes” dengan Marvel Characters, Inc. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari
2007 sampai 31 Desember 2008. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan membayar imbalan
awal sebesar US$ 30.000 yang dicicil selama 4 kali hingga tanggal 1 Oktober 2007. Selanjutnya,
Perusahaan membayar royalti sebesar 12% dari penjualan bersih yang dibayar kwartalan. Perjanjian lisensi
ini telah berakhir pada tanggal 1 April 2009.
Pada tanggal 1 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dengan Fun Characters
International PTE., Ltd. untuk merek dagang "Disney Winnie the Pooh" sejak 1 Pebruari 2009 sampai 31
Maret 2011. Atas Perjanjian tersebut, Perusahaan berkewajiban untuk membayar jaminan sebesar US$
250.000 yang dicicil sebanyak 8 kali hingga Desember 2010. Selain itu, Perusahaan juga diwajibkan
membayar royalti sebesar 15%-20% dari Net Invoiced Billings , serta Marketing Commitment sebesar 5%
dari Net Invoiced Billings .
46
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN (Lanjutan)
g.
h.
STANDAR AKUNTANSI BARU
a. PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
b. PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
c. PSAK No. 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
29.
Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK- IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50
(Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama satu tahun, sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK
55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2010.
Pada tanggal 1 Desember 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang
“Disney’s Princesses” dengan Fun Character International PTE., Ltd. Jangka waktu penggunaan merek
dagang tersebut sejak 1 Desember 2008 sampai 31 Desember 2010. Atas penggunaan merek dagang
tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk membayar jaminan sebesar Sin $ 252.000 yang dicicil selama dua
tahun hingga tanggal 1 September 2010. Selanjutnya, Perusahaan membayar royalti sebesar 15% − 20%
dari Net Invoiced Billing .
30.
Pada tanggal 16 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang ”Disney’s
Princess” dengan PT Fun Character International. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak
16 Maret 2004 sampai 31 Juli 2006 dan telah dilakukan perpanjangan kembali yang berakhir pada tanggal
30 Nopember 2008. Atas penggunaan merek dagang tersebut, perusahaan membayar :
Periode I, 1 Agustus 2006 sampai 30 September 2007, imbalan royalti yang sebesar Sin$ 25.000 yang
dibayar pada saat penandatanganan perjanjian dan sebesar Sin$ 45.000 yang masing-masing dibayar
pada tanggal 1 Desember 2006, 1 April 2007 dan 1 Agustus 2007.
Periode II, 1 Oktober 2007 sampai 30 Nopember 2008, imbalan royalti sebesar Sin$ 44.000 yang
masing-masing dibayar pada tanggal 1 Oktober 2007, 1 Februari 2008 dan 1 Juni 2008 serta sebesar
Sin$ 43.000 yang dibayar pada tanggal 1 Oktober 2008.
(ii)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) berikut ini :
(i)
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang ”Scooby
Doo” dengan Warner Bros. Consumer Products Inc. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut
sejak 1 Maret 2004 sampai 31 Agustus 2005 dan telah dilakukan perpanjangan kembali yang berakhir pada
tanggal 30 November 2009. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan membayar royalti
sebesar 10% dari faktur yang dibuka.
47
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
d. PSAK No. 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
e. PSAK No. 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
f. PSAK No. 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
g. PSAK No. 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
h. PSAK No. 15 (Revisi 2009) – Investasi pada Entitas Asosiasi
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
i. PSAK No. 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
j. PSAK No. 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
k. PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
a.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
b. PPSAK No. 3 – Pencabutan PSAK No. 54 - Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
c.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
d.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
30.
PPSAK No. 5 – Pencabutan ISAK No. 6 - Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999)
tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing
Perusahaan dan Anak Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari penerapan PSAK revisi ini dan
PPSAK tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.
PPSAK No. 2 – Pencabutan PSAK No. 41 - Akuntansi Waran dan PSAK No. 43 - Akuntansi Anjak
Piutang
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga telah mengeluarkan beberapa Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan (PPSAK) berikut ini :
PPSAK No. 4 – Pencabutan PSAK No. 31 (Revisi 2000) - Akuntansi Perbankan, PSAK No. 42 -
Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK No. 49 - Akuntansi Reksa Dana
48
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset
Kas dan setara kas US$
EURO
Piutang usaha kepada
pihak ketiga US$
Uang muka pembelian US$
CHF
EURO
Jumlah aset
Kewajiban
Pinjaman bank
jangka pendek US$
Hutang usaha kepada
pihak ketiga US$
Jumlah kewajiban
Jumlah kewajiban - bersih
REKLASIFIKASI AKUN
PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
11,671,256,539
153,872,375,755
(74,946,425,917)
2 0 0 9
1,241,623.04
4,982,750.95
177,207,902,266
(155,071,377,616)
Ekuivalen
Rupiah
6,762,851,656
6,207,731
15,502,972.36 169,757,547,343
46,837,858,913
142,201,119,216
1,741,236.16
7,450,354,923
1,185,342,756.00
−
−
22,136,524,650
19,066,535,938
Pada tanggal 21 Januari 2010, Perusahaan memperoleh perubahan plafon kredit dari PT Bank Internasional
Indonesia Tbk, sehingga fasilitas pinjaman modal kerja dan L/C masing-masing menjadi sebesar Rp
44.000.000.000 dan US$ 5.000.000.
Asing
Mata uang Ekuivalen
Rupiah
2 0 0 8
25,000,022,390
34.
32.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan diselesaikan pada
tanggal 25 Maret 2009.
15,127,778.64
459.50 364.87
719,452.30
165,695,290
153,313,858
1,879,015,148
5,630,808
31.
2,659,576.85 108,250.48
171,599.56
Mata uang
Asing
11,348.44 −
18,233.50 −
33.
Pada tahun 2008, jaminan sewa sebesar Rp 786.325.418 disajikan dalam kelompok aset lancar. Pada tahun
2009, jumlah tersebut disajikan dalam kelompok aset tidak lancar agar mencerminkan sifat dari akun yang
bersangkutan dan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009.
78,925,949,838
680,397.71
49
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
Joachim Sulistyo & Rekan Registered Public Accountants
A member of The Leading Edge Alliance, A world-wide organization of accounting firms and business advisers
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Neraca Konsolidasi 1 - 2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 - 49
DAFTAR ISI
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan
A S E T
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d, 2e, 3 27,351,747,926 11,683,148,724
Piutang usaha : 2c, 2d, 2g, 4
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 1,763,225,071 2,520,407,724
Pihak ketiga – setelah dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih
sebesar Rp 4.014.363.220 (2009)
dan Rp 1.154.179.544 (2008) 114,017,873,802 115,259,416,590
Piutang lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa – setelah dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih
sebesar Rp 2.145.947.510 (2009) dan
Rp 1.977.041.133 (2008) 2c 2,871,042,876 3,531,858,655
Pihak ketiga 6,728,693,132 3,713,721,307
Persediaan – setelah dikurangi penyisihan
persediaan usang dan lambat bergerak
sebesar Rp 1.656.086.473 (2009) dan
Rp 2.220.844.387 (2008) 2h, 5 191,992,107,945 234,015,329,608
Pajak dibayar di muka 2p, 11a 20,175,355,677 15,247,510,130
Uang muka pembelian 6 58,365,521,404 68,935,788,235
Biaya dibayar di muka 2i 924,107,180 2,080,160,926
Jumlah aset lancar 424,189,675,013 456,987,341,899
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 2p, 11d 338,973,192 308,107,936
Investasi jangka panjang - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai investasi sebesar
Rp 450.000.000 2f − −
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 142.215.922.855 (2009)
dan Rp 126.176.048.543 (2008) 2j, 2k, 2l, 7 173,712,949,193 187,258,219,047
Aset tidak berwujud 167,403,569 225,406,282
Uang jaminan 1,310,423,689 977,734,909
Jumlah aset tidak lancar 175,529,749,643 188,769,468,174
JUMLAH ASET 599,719,424,656 645,756,810,073
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
1
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek 2d, 8 186,678,485,357 219,616,552,253
Hutang usaha 2c, 2d, 9 19,422,951,830 17,749,452,350
Hutang lain-lain 10 13,574,612,028 32,145,965,796
Hutang pajak 2p, 11b 4,795,520,964 3,401,867,302
Biaya masih harus dibayar 12 5,365,370,894 3,124,450,744
Uang muka penjualan 301,540,258 1,325,741,030
Bagian kewajiban jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun :
- Pinjaman bank jangka panjang 13 4,014,435,072 −
- Hutang sewa guna usaha 2k, 14 1,443,549,585 1,519,925,943
- Pendapatan tangguhan atas transaksi jual
dan sewa-balik 2k, 14 1,538,329,942 1,845,995,929
Jumlah kewajiban jangka pendek 237,134,795,930 280,729,951,347
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Pinjaman bank jangka panjang 13 5,985,564,928 −
Hutang sewa guna usaha 2k, 14 287,046,169 1,472,988,518
Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan
sewa-balik 2k, 14 − 1,538,329,942
Kewajiban pajak tangguhan 2p, 11d 1,713,188,462 1,579,714,507
Hutang obligasi 2n, 15 19,088,915,438 29,913,698,332
Kewajiban imbalan pasca kerja 2r, 16 8,198,807,460 6,434,693,318
Jumlah kewajiban jangka panjang 35,273,522,457 40,939,424,617
HAK MINORITAS 2b, 17 2,861,905,342 3,210,714,827
EKUITAS
Modal saham 18
Modal dasar - 1.152.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
641.717.510 saham 320,858,755,000 320,858,755,000
Tambahan modal disetor 19 5,055,754,000 5,055,754,000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali 2m (170,995,884) (170,995,884)
Saldo laba (akumulasi defisit)
Ditentukan penggunaannya 50,000,000 50,000,000
Belum ditentukan penggunaannya 20 (1,344,312,189) (4,916,793,834)
Jumlah ekuitas 324,449,200,927 320,876,719,282
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS
DAN EKUITAS 599,719,424,656 645,756,810,073
31 Desember 2009 dan 2008
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
2
Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 2o, 20 507,954,594,194 490,782,656,479
HARGA POKOK PENJUALAN 2o, 21 (431,231,355,334) (405,399,770,642)
LABA KOTOR 76,723,238,860 85,382,885,837
BEBAN USAHA
Penjualan 2o, 22 (39,550,987,594) (31,722,251,358)
Umum dan administrasi 2o, 23 (29,278,118,557) (26,116,541,957)
Jumlah Beban Usaha (68,829,106,151) (57,838,793,315)
LABA USAHA 7,894,132,709 27,544,092,522
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba penjualan aset tetap – bersih 2j, 2k, 7 580,214,821 1,721,693,833
Penghasilan bunga 382,608,446 1,515,745,355
Laba (rugi) selisih kurs – bersih 2d 21,226,332,754 (21,954,557,671)
Penghasilan sewa 2c 1,250,154,002 501,669,869
Bunga, provisi bank dan cicilan fee ijarah 24 (27,840,288,205) (22,255,735,715)
Amortisasi emisi obligasi 2n, 14 (315,435,684) (315,435,680)
Amortisasi keuntungan dari transaksi jual dan sewa balik 2k, 13 1,845,995,929 1,845,995,929
Pendapatan atas penjualan waste 4,883,188,318 9,570,248,545
2f − (3,210,000,000)
Beban penyisihan piutang ragu-ragu 2g, 4 (3,347,259,483) (3,523,465,875)
Pemulihan (beban penyisihan) persediaan usang dan
lambat bergerak 2h, 5 564,757,914 (2,220,844,387)
Keuntungan (beban) lain-lain – bersih (2,253,213,745) 10,188,924
Jumlah beban lain-lain – bersih (3,022,944,933) (38,314,496,873)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 4,871,187,776 (10,770,404,351)
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak kini 2p, 11e (1,054,906,917) (758,244,100)
Pajak tangguhan 2p, 11e (102,608,699) 2,321,128,596
Jumlah beban pajak – bersih (1,157,515,616) 1,562,884,496
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS 3,713,672,160 (9,207,519,855)
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 2b, 16 (141,190,515) (167,285,532)
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 3,572,481,645 (9,374,805,387)
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 2s, 25 5.57 (14.61)
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Kerugian atas perubahan nilai wajar/penjualan efek
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
3
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi Belum
Tambahan entitas Ditentukan ditentukan
Catatan Modal disetor modal disetor sepengendali penggunaannya penggunaannya Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2007 320,858,755,000 5,055,754,000 (170,995,884) – 7,716,599,103 333,460,112,219
Pembagian dividen 19 – – – – (3,208,587,550) (3,208,587,550)
Pembentukan cadangan 19 – – – 50,000,000 (50,000,000) –
Rugi bersih – – – – (9,374,805,387) (9,374,805,387)
Saldo per 31 Desember 2008 320,858,755,000 5,055,754,000 (170,995,884) 50,000,000 (4,916,793,834) 320,876,719,282
Laba bersih – – – – 3,572,481,645 3,572,481,645
Saldo per 31 Desember 2009 320,858,755,000 5,055,754,000 (170,995,884) 50,000,000 (1,344,312,189) 324,449,200,927
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
Saldo laba (akumulasi defisit)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
4
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 506,068,935,185 343,646,912,165
Pembayaran kas kepada :
Pemasok (352,131,897,197) (281,377,738,020)
Direksi dan karyawan (87,040,150,363) (90,726,001,244)
Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 66,896,887,625 (28,456,827,099)
Pembayaran bunga dan beban keuangan (1,714,956,195) (1,938,383,870)
Pembayaran pajak penghasilan (4,589,098,803) (16,152,097,310)
Penerimaan lain-lain 6,844,801 27,239,742,008
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 60,599,677,429 (19,307,566,271)
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan bunga 361,176,209 1,515,745,355
Hasil penjualan aset tetap 2,628,098,923 3,619,469,998
Penerimaan dividen dari anak perusahaan (489,999,999) –
Hasil penjualan investasi pada efek yang diperdagangkan – 6,036,000,000
Perolehan aset tetap 8,377,238,671 (10,421,637,541)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 10,876,513,804 749,577,812
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari pinjaman bank jangka pendek 33,238,966,418 368,701,276,395
Pembayaran pinjaman bank jangka pendek (39,120,187,777) (326,977,348,909)
Pembelian kembali obligasi (11,140,218,574) –
Peningkatan piutang hubungan istimewa 660,815,779 (189,003,645)
Peningkatan (penurunan) hutang sewa guna usaha dan pembiayaan
konsumen (1,549,364,876) 226,206,090
Pembayaran bunga dan beban keuangan (26,345,988,031) (22,255,735,715)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (44,255,977,061) 19,505,394,216
Penurunan bersih kas dan setara kas 15,668,599,202 947,405,757
Kas dan setara kas awal tahun 11,683,148,724 10,735,742,967
Kas dan setara kas akhir tahun 27,351,747,926 11,683,148,724
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
5
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan
Saham
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan lokasi pabrik di Citeureup-Bogor dan Cicalengka-Bandung.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Sawah Lio II No. 29 – 37, Jakarta Barat. Perusahaan mulai
beroperasi secara komersial sejak tahun 1988. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di
luar negeri.
Perusahaan memiliki divisi perdagangan di Pontianak, Makassar dan Samarinda yang bertujuan untuk
memperluas pemasaran pakaian dalam dan pakaian jadinya di wilayah Timur Indonesia. Pada tahun
2009, Perusahaan mendirikan unit baru Osso untuk memenuhi permintaan pasar di wilayah Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No. S-2994/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum atas
60.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Januari 1998 saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama
bergerak dalam bidang industri pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi (fashion wear ).
1.
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PT Ricky Putra Globalindo Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Sinta Susikto, S.H.,
No. 166 tanggal 22 Desember 1987, yang telah diubah dengan Akta No. 99 tanggal 10 Juli 1997 dari
Notaris Raharti Sudjardjati, S.H. Akta Pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7331.HT.01.04.Th.97 tanggal 30 Juli
1997 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1997,
Tambahan No. 4259.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris
Syarifah Chozie, S.H., MH, No. 20 tanggal 24 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh anggaran dasar
Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan UU No.40 tentang Perseroan Terbatas. Akta Perubahan
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-42045.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 17 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 4 tanggal 13 Januari 2009, Tambahan No. 1072.
Pada tahun 2005, Perusahaan membeli pabrik pemintalan benang yang terletak di Bandung seluas 60.170
M2, 60.000 spindle dengan kapasitas produksi sebesar 36.000 bale per tahun. Pembelian pabrik tersebut
dibiayai dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Syariah I Ricky Putra Globalindo
tahun 2005.
6
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan (Lanjutan)
Obligasi
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : - Andrian Gunawan
Komisaris : - Subandi Sihman
Komisaris independen : - Sodikin Arsyad
1.
Pada tanggal 31 Agustus 2007, Perusahaan telah membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan pada
tahun 2005 sebesar Rp 30.000.000.000 dengan harga beli sebesar 100% dari nilai sisa fee ijarah.
Selanjutnya Perusahaan memberlakukan Obligasi Syariah Ijarah yang dibeli kembali tersebut sebagai
pembayaran kembali sebagian Sisa Fee Ijarah, sehingga Sisa Fee Ijarah menjadi Rp 30.400.000.000 dan
pada tanggal 12 Oktober 2009 telah diterbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru sebesar
Rp 30.400.000.000.
Pada tanggal 10 Nopember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali obligasi tersebut sebesar
Rp 9.890.218.574 dengan harga beli sebesar 101% dari nilai sisa fee ijarah. Kemudian, pada tanggal 21
Desember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali yang kedua dilakukan senilai
Rp 1.250.000.000 dengan harga beli sebesar 100% dari nilai sisa fee ijarah.
Pada tanggal 29 Juni 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Suratnya No. S-1707/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum
Obligasi Syariah I Ricky Putra Globalindo tahun 2005 dengan jumlah sisa fee ijarah sebesar Rp
60.400.000.000. Obligasi tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Juli 2005.
Pada tanggal 18 Juni 1999, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No. S-935/PM/1999 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas
I kepada para pemegang saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah
128.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juni
1999.
Pada tanggal 25 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No. S-1953/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II kepada para pemegang saham Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu sejumlah 374.400.000 saham. Saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 12 Juli 2004 sejumlah 353.717.510 saham.
Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 641.717.510 saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Idonesia.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebagai
berikut :
7
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
UMUM (Lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)
Dewan Direksi :
Direktur Utama : - Ricky Gunawan
Direktur : - Paulus Gunawan
- Tirtaheru Citra
- Victor Richard Franziscus
d. Anak Perusahaan
Kegiatan usaha komersial
PT Jasaricky Abadi Medan Perdagangan 1995
dan distribusi
PT Ricky Jaya Sakti Surabaya Perdagangan 1996
dan distribusi
PT Ricky Musi Wijaya Palembang Perdagangan 1997
dan distribusi
PT Ricky Mumbul Daya Semarang Perdagangan 1997
dan distribusi
PT Ricky Arta Jaya Bandung Perdagangan 1997
dan distribusi
Kegiatan usaha komersial
PT Jasaricky Abadi Medan Perdagangan 1995 99,92
dan distribusi
PT Ricky Jaya Sakti Surabaya Perdagangan 1996 95,00
dan distribusi
PT Ricky Musi Wijaya Palembang Perdagangan 1997 99,80
dan distribusi
PT Ricky Mumbul Daya Semarang Perdagangan 1997 51,00
dan distribusi
PT Ricky Arta Jaya Bandung Perdagangan 1997 99,80
dan distribusi
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
1.
99,92
Rp
99,80
95,00
51,00
Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sebanyak 4.582 dan 4.656 orang untuk tahun
2009 dan 2008.
2.
Persentase
6,028,628,800
10,955,521,308
99,80
Tahun
kepemilikan
%
Domisili
Tahun
Anak perusahaan
2 0 0 9
2 0 0 8
operasi
Jumlah aset
% Rp
10,516,174,033
10,726,808,154
11,768,373,863
10,148,049,087
Gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 2.315.869.450 dan Rp 2.136.322.400.
Perusahaan mempunyai kepemilikan lebih dari 50% secara langsung pada Anak-anak Perusahaan
sebagai berikut :
Persentase
7,185,030,874
7,050,035,721
8,799,820,420
Jumlah aset
Anak perusahaan Domisili kepemilikan
6,665,944,835
operasi
8
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
-
- jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan
saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct-method ) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bapepam-
LK bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan
pemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung dan/atau mempunyai hak untuk
mengatur dan mengendalikan kebijakan manajemen serta operasional Anak Perusahaan. Saldo dan
transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Perusahaan dan Anak
Perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Bagian proporsional dari pemegang saham Anak Perusahaan
yang tidak dimiliki Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada neraca konsolidasi.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali
untuk beberapa akun disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi :
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah seperti
dijabarkan di bawah ini :
nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada
tanggal laporan keuangan konsolidasi,
9
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
(i)
(ii) Perusahaan asosiasi (associated company );
(iii)
(iv)
(v)
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Konsolidasi Dalam Mata Uang Asing
(1) Mata Uang Pelaporan
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan pelapor);
2.
Laporan keuangan konsolidasi dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang
pelaporan Perusahaan Induk.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan
atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di
luar hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor
(termasuk holding companies , subsidiaries dan fellow subsidiaries );
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota
dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) dan (iv), atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi dan pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang
sama dengan perusahaan pelapor.
Dalam menjalankan aktivitas operasinya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 7 (Reformat 2007 ) “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”,
yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
10
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Konsolidasi Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
(2) Transaksi dan Saldo
US$ 1
Sin$ 1
EUR 1
CHF 1
e. Kas dan Setara Kas
f. Investasi
Investasi Jangka Panjang Dalam Bentuk Saham yang Nilai Wajarnya Tidak Tersedia
2.
9.400,00
9.087,41 10.348,76
13.509,69
2 0 0 9 2 0 0 8
15.432,40
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca sebagai berikut :
Rp Rp
10.950,00
7.607,36 6.698,52
Perusahaan memiliki saham pada PT Megah Moda Globalindo sebanyak 450 lembar (18%) atau sebesar
Rp 450.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, MMG telah mengalami saldo ekuitas
negatif, karenanya Perusahaan telah membukukan cadangan 100% atas penurunan nilai investasi untuk
mencerminkan nilai yang dapat dipulihkan atas investasi dan mencatat investasi tersebut sebesar Rp
Nihil.
Investasi dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia, dimana Perusahaan
mempunyai pemilikan kurang dari 20%, dicatat sebesar harga perolehan.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka
pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya
dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari
penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi
konsolidasi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang
memenuhi syarat.
11
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g. Piutang Usaha
h. Persediaan
i. Biaya Dibayar di Muka
j. Aset Tetap – Pemilikan Langsung
Pemilikan Langsung
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap
tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan
(kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari
ekuitas dalam neraca.
2.
Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan
penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang.
Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi
2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan
PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah melakukan
revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai
revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan dan biaya perolehan tersebut adalah nilai
pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan.
Barang jadi, bahan baku dan supplies dan pekerjaan dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah
antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan
metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan
produksi (berdasarkan kapasitas operasi normal). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan
dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi
kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui
ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan
atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
12
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Aset Tetap – Pemilikan Langsung (Lanjutan)
Bangunan dan prasarana 20
Mesin 10 – 16
Peralatan kantor 5
Peralatan pabrik 5
Kendaraan 5
Aset dalam Pembangunan
k. Sewa
-
-
-
2.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir
masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian
sewa guna usaha.
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa
mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya
sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.
Kecuali tanah yang tidak disusutkan, aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan taksiran masa manfaat keekonomian masing-masing aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya
pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-
biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset
dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman
dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk dipergunakan.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi konsolidasi
yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review , dan jika
sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital
lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :
13
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Sewa (Lanjutan)
Transaksi Jual dan Sewa-balik - Penyewagunausaha
2.
Transaksi jual dan sewa-balik harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih
antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus
diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugiaan, harus diakui
segera pada periode berjalan apabila penyewaan kembali merupakan sewa guna usaha pembiayaan atau
keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa
biasa.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan
metode sewa menyewa biasa (operating lease method ) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban
dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990)
”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu
perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu
aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK
revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2008.
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban
dengan dasar garis lurus (straight-line basis ) selama masa sewa.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan
mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset
sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan konsolidasi dialokasikan pada setiap periode
selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo
kewajiban. Rental kontinjen konsolidasi dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan
konsolidasi dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap)
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa
sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih untuk menerapkan
PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan saldo yang terkait
dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.
14
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
k. Sewa (Lanjutan)
Sewa-Menyewa Biasa – Pemberi Sewa Guna Usaha
l. Penurunan Nilai Aset
m. Transaksi Restrukturisasi Antar Entitas Sepengendali
n. Biaya Emisi Obligasi
o. Pengakuan Penghasilan dan Beban
p. Perpajakan
2.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (recoverable amount ) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap
tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah
terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba konsolidasi
pada periode terjadinya pemulihan.
Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali dicatat seolah-olah menggunakan metode penyatuan
kepemilikan. Selisih antara biaya investasi dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh, tidak termasuk
saldo laba, dicatat sebagai "Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali" pada bagian
ekuitas di neraca konsolidasi.
Aset yang disewagunausahakan melalui sewa-menyewa biasa termasuk dalam aset tetap di neraca
konsolidasi. Aset tersebut disusutkan selama estimasi masa manfaatnya seperti aset tetap lainnya yang
sejenis. Pendapatan sewa diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan jumlah penuh, dengan menggunakan metode kewajiban.
Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas
dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Tarif pajak
yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan
tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa
datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
Biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam
rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Biaya tersebut diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method ), selama umur obligasi yang bersangkutan.
Amandemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila
dilakukan banding ketika hasil banding sudah diputuskan.
Penghasilan dari penjualan barang putus di pasar lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman.
Beban diakui pada saat terjadinya (menggunakan metode akrual).
15
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q. Informasi Segmen
r. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
s. Laba (Rugi) - Bersih per Saham Dasar
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi
lain.
2.
Laba (Rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja secara pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan
dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit . Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested ,
dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang
belum diakui.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk
atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan
kepada segmen-segmen tersebut.
16
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank :
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT CIMB Niaga Tbk (Sebelumnya PT Bank Lippo Tbk)
PT Bank Buana Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Kosipa
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Dolar AS
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (sebelumnya
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
Citibank N.A.
Euro
Citibank N.A.
Deposito berjangka :
Rupiah
PT Bank Panin Tbk
Tingkat bunga per tahun :
Deposito berjangka :
Rupiah
Efektif 1 September 2009, PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dilikuidasi dan berganti menjadi Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Perubahan ini secara substansi tidak merubah keberadaan dana
Perusahaan pada LPEI, dimana setiap saat Perusahaan dapat menarik dananya yang ada pada LPEI.
6,207,731
19,940,204,401
27,351,747,926 11,683,148,724
−
−
1,843,102,736
−
1,701,631,770
122,385,462
12,030,450
1,743,267,688
69,257,307
22,953,500
22,720,374
12,719,301
5,630,807
9,103,911,496
7%
1,253,238,404
134,509,891
119,442,655
3,083,701,238
20,961,294
Jumlah bank
Jumlah kas dan setara kas
2,579,237,228
5,973,576,113
777,317,812
301,055,466
−
31,000
6,951,899,927
3,759,233,812
931,859,031
3.
4,927,445
970,000
699,045
2 0 0 9 2 0 0 8
2,000,000
2,411,543,525
8,096,978
−
Rp Rp
87,356,211
71,332,449
5,000,000,000 −
17
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan pelanggan :
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Uomo Donna Indonesia
PT Taitat Putra Rezeki
Pihak ketiga :
Pelanggan dalam negeri
Pelanggan luar negeri
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih
Jumlah – bersih
b. Berdasarkan umur (hari) :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
< 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih
Jumlah – bersih
c. Berdasarkan mata uang :
Rupiah
Dolar AS
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih
Jumlah – bersih
72,957,603,180 99,867,467,920
(4,014,363,220)
115,781,098,873
Rp
115,259,416,590
19,066,535,938
(4,014,363,220)
115,781,098,873
Rp
46,837,858,913
2 0 0 9 2 0 0 8
116,413,596,134
117,779,824,314
Rp
118,934,003,858
(1,154,179,544)
47,928,872,284
2,242,227,602
(1,154,179,544)
40,699,201,552
11,665,685,413
7,126,570,423
6,490,354,805
119,795,462,093
59,507,067,599
2 0 0 9
(4,014,363,220)
117,779,824,314
15,960,763,666
114,017,873,802
102,071,473,356
115,781,098,873
119,795,462,093
404,629,202
1,763,225,071
4.
118,032,237,022
1,358,595,869
Rp
113,926,696,554
2,486,899,580
118,934,003,858
(1,154,179,544)
117,779,824,314
2 0 0 8
307,982,518
53,813,649,900
2,520,407,724
6,265,399,516
2,990,436,857
Rp
2 0 0 8
Rp
2,212,425,206
2 0 0 9
18
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Penambahan
Penghapusan
Saldo akhir
Piutang usaha Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas pinjaman jangka pendek (Catatan 8).
PERSEDIAAN
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu dan suku cadang
Barang dalam perjalanan
Dikurangi :
Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak
Jumlah - bersih
Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut :
Saldo awal
Penambahan
Pemulihan
Saldo akhir
2,220,844,387
4.
2,220,844,387
2,220,844,387
−
(564,757,914)
1,656,086,473
2 0 0 8
Rp Rp
(1,656,086,473)
15,301,271,900
1,174,465,432
193,648,194,418
−
236,236,173,995
191,992,107,945
(756,320,082)
1,154,179,544
2,860,183,676
−
Rp
86,124,001,098
43,304,905,211
47,743,550,777
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp
364,074,885
1,546,424,741
1,154,179,544 4,014,363,220
134,478,703,003
2 0 0 9
234,015,329,608
Rp
50,712,375,495
12,352,378,271
35,629,898,477
(2,220,844,387)
3,062,818,749
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap
piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dilakukan penyisihan karena manajemen
berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih dikemudian hari.
2 0 0 9
−
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang
kepada pihak ketiga.
5.
2 0 0 8
Rp
19
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERSEDIAAN (Lanjutan)
UANG MUKA PEMBELIAN
Bahan baku
Mesin
Tanah
Jaminan L/C
Lain-lain
Jumlah
ASET TETAP
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Aset dalam pembangunan
Jumlah
Persediaan Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan hutang obligasi (Catatan 8
dan 15).
5.
15,252,460,514
2,629,629
28,251,655,950
13,456,672,400
15,252,460,514
887,102,911
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
36,154,506,790
17,368,794,300
68,935,788,235
Rp Rp
242,945,091
Rp
60,473,381,117 156,280,705
25,536,130,650
Manajemen berpendapat penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak cukup untuk menutupi kerugian
penurunan nilai persediaan.
25,536,130,650
23,754,331,416
10,002,174,689 49,587,500
23,992,137,689
Rp
60,629,661,822
173,736,430,963
6.
2,879,273,831
− −
3,194,395,167
517,629,629
58,365,521,404
174,754,930,490 2,175,895,640
−
480,751,364
−
3,905,846,758 315,928,872,048
611,498,321
2,706,404,687 −
10,564,085,510
5,585,678,518
2,040,812,470
−
13,700,000,000 13,700,000,000
381,740,699 381,740,699
507,426,772
−
181,112,727
313,434,267,590 6,400,451,216
−
Saldo Akhir
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko
lainnya yang mungkin timbul dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 107.867.493.703 dan
Rp 236.798.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan Anak Perusahaan.
1,714,498,425
Saldo Awal Penambahan Pelepasan
2 0 0 9
7.
157,397,002
20
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
ASET TETAP (Lanjutan)
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Jumlah
Nilai Buku
Biaya Perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Aset dalam pembangunan
Jumlah
RpRp
7.
2 0 0 9
Saldo Awal Penambahan Pelepasan Saldo Akhir
Rp
2 0 0 8
49,587,500
RpRp
24,966,052,993
4,445,172,111
108,667,636
1,857,962,656
9,429,857,473
Pelepasan
−
1,265,557,767
2,465,440,799
7,051,068,623 1,074,687,698
1,533,385,700
18,200,407,959
84,027,014,718 75,862,715,012
643,664,333 −
Rp
10,421,637,539
20,261,085,026
21,955,053,035 3,010,999,958 −
Saldo Awal
856,250,000 998,958,333
305,758,976,979
181,112,725
2,494,826,819
286,069,115 387,550,686
456,499,470
142,215,922,855 126,176,048,543 17,897,836,967
2,746,346,928
434,149,753
173,712,949,193
10,002,174,689
−
799,052,428
Penambahan
− 1,855,208,333
8,076,168,821
564,952,165
1,714,498,425
112,517,000
−
1,581,725,450
23,992,137,689
13,700,000,000
−
313,434,267,590
170,309,758,379
Rp
643,800,000
−
60,660,681,647
8,420,449,239
23,396,601,299
897,748,990
269,223,699
Saldo Akhir
174,754,930,490
1,303,494,500
4,445,172,111
381,740,699
Rp
1,394,588,818
−
1,821,776,466
−
2,879,273,831 1,981,524,841
13,700,000,000 −
25,536,130,650
187,258,219,047
26,839,625,150
60,473,381,117
21
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
ASET TETAP (Lanjutan)
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan kantor
Peralatan pabrik
Kendaraan
Sewa guna usaha
Mesin
Kendaraan
Jumlah
Nilai Buku
Pengurangan aset tetap sebagai berikut :
Harga perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai tercatat aset dijual
Harga jual
Laba penjualan aset tetap – bersih
Pembebanan penyusutan sebagai berikut :
Pemilikan langsung
Beban pokok penjualan (Catatan 22)
Beban penjualan (Catatan 23)
Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
Sewa guna usaha
Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
Jumlah
Rp Rp Rp
3,049,819,239
13,593,837,665
162,226,723
2,897,971,893
13,517,220,250
7.
2 0 0 8
Saldo Awal Penambahan Pelepasan Saldo Akhir
Rp
1,721,693,833 580,214,821
192,447,231
1,897,776,165
(3,619,469,998)
1,075,911,115
2,746,346,928
848,570,763
109,189,221,471
1,624,058,426
66,068,631,088 9,794,083,924 −
16,132,618,503
19,115,054,009
1,857,962,656
Rp
17,835,397,835
1,243,800,686
6,039,743,112
155,585,000 21,955,053,035 2,995,584,026
856,250,000 −
66,408,000 − 286,069,115
142,708,333
219,661,115
75,862,715,012
2,760,775,219 692,985,763
1,011,325,511 − 7,051,068,623
17,897,836,967
2 0 0 8
196,569,755,508
Rp
17,835,397,835 848,570,763 126,176,048,543
187,258,219,047
3,905,846,758
1,821,776,466
18,200,407,959
2 0 0 9
−
(2,628,098,923)
197,718,040
2,047,884,102
998,958,333
22
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
ASET TETAP (Lanjutan)
Mesin pabrik di Citeureup digunakan sebagai jaminan hutang obligasi (Catatan 15).
PINJAMAN JANGKA PENDEK
Perusahaan :
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
- Fasilitas modal kerja
- Fasilitas L/C [US$ 1.496.504 (2009) dan
US$ 4.498.553,52 (2008)]
- Fasilitas cerukan [US$ 2.472.230,47 (2009)]
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
[Sebelumnya PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)]
- Fasilitas modal kerja [US$ 7.944.574,25
(2009) dan (2008)]
- Fasilitas L/C [US$ 3.214.469 (2009) dan
US$ 3.059.844,59 (2008)]
PT Bank PaninTbk
- Fasilitas modal kerja
Anak Perusahaan :
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Jumlah
7.
23,238,966,418
8.
49,259,161,044
10,000,000,000
14,067,142,582
219,616,552,253
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, gempa bumi dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 344.259.525.000 dan Rp 205.523.409.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bogor, Medan,
Surabaya dan Bandung dengan hak legal berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang berjangka waktu
20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2010 sampai 2028.
Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
−
86,993,088,038
30,216,012,266
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap sehingga
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap.
48,150,000,000
74,678,997,950
−
33,505,298,261
1,709,004,910
Aset tetap pemilikan langsung Perusahaan serta tanah dan bangunan RAJ telah dijaminkan atas fasilitas
pinjaman jangka pendek (Catatan 8).
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
477,366,141
44,000,000,000
196,678,485,357
23
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
•
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan :
-
-
-
-
-
•
Tingkat bunga masing-masing sebesar SBI + 4% untuk modal kerja dan 7% untuk Letter of Credit.
Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk mempertahankan :
- Current ratio > 1,5x
- Leverage ratio < 1,5x
- Interest coverage (TIE) > 1x
- Copat /Financial payments >1x
Fasilitas ini berlaku dari sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani sampai dengan tanggal 29 Mei
2009 dan telah dilakukan perpanjangan.
Pada tanggal 20 Agustus 2008, Perusahaan memperoleh tambahan plafon kredit sehingga fasilitas
pinjaman modal kerja dan L/C masing-masing menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dan US$ 5.000.000,
sedangkan jaminan tidak berubah.
8.
Persediaan barang dengan nilai penjaminan sebesar Rp 20.000.000.000 (Catatan 5);
Cash collateral berupa setoran margin sebesar 10-13% dari nilai L/C untuk setiap pembukaan L/C.
Fasilitas ini berlaku 1 tahun dari sejak tanggal perjanjian kredit ditandatangani.
Pemberian jaminan fiducia atas piutang dengan nilai penjaminan sebesar US$ 1.500.000;
Perusahaan
Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dan Letter of Credit. Fasilitas
ini telah diperbaharui pada tanggal 8 Februari 2006 sehubungan dengan tambahan plafon. Kemudian
pada tanggal 4 Mei 2007, Perusahaan memperoleh tambahan plafon kredit sehingga fasilitas pinjaman
modal kerja dan L/C masing-masing menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 dan US$ 3.700.000.
Pemberian Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sampai sejumlah Rp 25.195.500.000 atas tanah dan
bangunan yang berlokasi di kelurahan Pluit, kecamatan Penjaringan, kotamadya Jakarta Utara,
propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
Pemberian Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) sampai sejumlah Rp 47.000.000.000, Hak
Tanggungan peringkat II (Kedua) sampai sejumlah Rp 19.435.750.000 dan Hak Tanggungan Peringkat
III (Ketiga) sampai sejumlah Rp 20.061.312.000 atas tanah dan bangunan Perusahaan yang berlokasi
di desa Tarikolot, kecamatan Citeureup, kabupaten Bogor, propinsi Jawa Barat (Catatan 7);
Tingkat bunga masing-masing sebesar SBI + 4,75% untuk modal kerja dan SIBOR + 3% - 4% untuk
Letter of Credit.
24
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia [Sebelumnya PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)]
Fasilitas Modal Kerja
•
•
›>
›>
-
- Piutang dagang dengan nilai penjaminan Rp 15.000.000.000;
-
-
-
-
Tanah-tanah dan bangunan berikut sarana pelengkap dan segala sesuatu yang berada di atasnya
dengan total luas 2.518 M², yang terletak di Propinsi DKI Jakarta, Jakarta Barat, yang terdiri dari
sertifikat HGB No. 621/Jembatan Lima seluas 2.340 M², Sertifikat HGB No. 538/Jembatan Lima
seluas 178 M², dengan Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 21.007.000.000 (Catatan 7);
Pada tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 6.000.000. Kredit diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian kredit, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 057/ADDPK/06/2007 tanggal 28 Juni 2007, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2008.
Pada tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Modal Kerja dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 6.000.000. Kredit diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian kredit, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 057/ADDPK/06/2007 tanggal 28 Juni 2007, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2008.
Berdasarkan Perubahan Keempat, Perusahaan telah mencairkan fasilitas kredit modal kerja ekspor sebesar
US$ 180.085,94; dan selanjutnya berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor
dengan akta notaris Siti Rahyana, S.H., No. 064/ADDPK/06/2009 tanggal 30 Juni 2009, jangka waktu
fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2010, serta dapat
diperpanjang kembali untuk jangka waktu dan dengan tata cara yang akan disetujui kemudian oleh
Kreditur.
8.
Tanah-tanah berikut sarana pelengkap dan segala sesuatu yang berada di atasnya, yang terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kecamatan Citeureup, Desa Tarikolot, yang terdiri dari
sertifikat HGB No. 16-20/Tarikolot dengan total luas 75.127 M², dengan Hak Tanggungan
Peringkat I sebesar Rp 7.706.000.000 (Catatan 7).
Mesin-mesin spinning dengan nilai penjaminan Rp 69.000.000.000;
Tanah-tanah berikut sarana pelengkap dan mesin-mesin yang berada di atasnya, yang terletak di
Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Kecamatan Cicalengka, Desa Panenjoan, dengan total
luas 54.990 M², yang terdiri dari sertifikat HGU (SHGU) No. 15-28/Panenjoan dengan Hak
Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 90.000.000.000 (Catatan 7);
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta notaris DR. H. Teddy
Anwar, S.H., SpN. No. 25 tanggal 25 Juli 2007, telah disepakati dan disetujui beberapa pasal perubahan
sebagai berikut :
Berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor dengan akta notaris Siti Rahyana,
S.H., No. 078/ADDPK/06/2008 tanggal 30 Juni 2008, jangka waktu fasilitas pinjaman tersebut telah
diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2009.
Jumlah pokok maksimum dinaikkan dari US$ 6.000.000 menjadi US$ 8.000.000.
Jaminan atas fasilitas yang telah diikat secara fidusia sebagai berikut :Jaminan atas fasilitas yang telah diikat secara fidusia sebagai berikut :
Persediaan barang yang berolkasi di Citeureup dan Bandung dengan nilai penjaminan masing-
masing sebesar Rp 60.000.000.000 dan Rp 60.500.000.000 atau jumlah total sebesar Rp
120.500.000.000;
25
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Sehubungan dengan fasilitas yang diberikan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk :
-
-
-
-
-
Tingkat bunga masing-masing sebesar 8,5% dan 7,8% untuk tahun 2009 dan 2008.
Fasilitas L/C
•
Pinjaman tersebut dijamin dengan piutang dagang dengan nilai penjaminan Rp 15.000.000.000 (Catatan 4).
•
•
•
•
Berdasarkan Perubahan Keempat Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan
akta notaris Siti Rahyana, S.H., No. 005/ADDPPLC/01/2009 tanggal 19 Januari 2009, telah dilakukan
perubahan atas beberapa pasal dalam perjanjian.
8.
Menjaga peringkat lingkungan hidup (PROPER) yang dilakukan Kementrian Lingkungan Hidup
dengan peringkat baik sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia.
Berdasarkan akta notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN. No. 51 tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan
memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.500.000. Kredit
diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian kredit, dan berdasarkan
Perubahan Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta notaris Siti
Rahyana, S.H., No. 058/ADDPPLC/06/2007 tanggal 28 Juni 2007, jangka waktu fasilitas pinjaman
tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2008.
Berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 079/ADDPPLC/06/2008 tanggal 30 Juni 2008, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2009.
Berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta
notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN. No. 26 tanggal 25 Juli 2007, telah disepakati dan disetujui
penambahan jumlah pokok maksimum dari US$ 1.500.000 menjadi US$ 4.000.000.
Menjaga persediaan barang dan piutang usaha minimal 110% dari debet fasilitas;
Melakukan penilaian ulang atas agunan minimal 1 (satu) kali dalam setahun;
Memelihara Debt to Equity Ratio sebesar maksimal 2,5 (dua setengah) kali; dan
Berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Pembukaan dan Pembiayaan Letter of Credit Impor dengan akta
notaris Siti Rahyana, S.H., No. 065/ADDPPLC/06/2009 tanggal 30 Juni 2009, jangka waktu fasilitas
pinjaman tersebut telah diperpanjang, dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juni 2010.
Mengasuransikan kekayaan dan usaha Perusahaan yang insurable terhadap risiko kebakaran dan risiko
lain;
26
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Anak Perusahaan
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
HUTANG USAHA
Rincian per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan pemasok :
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Taitat Putra Rezeki
PT Uomo Donna Indonesia
Pihak ketiga :
Pemasok dalam negeri
Pemasok luar negeri
Jumlah
b. Berdasarkan mata uang :
Rupiah
Dolar AS
Jumlah
Hutang usaha merupakan hutang kepada pemasok sehubungan dengan pembelian kain dan bahan baku
lainnya.
798,674,076
810,290,772
7,450,354,923
17,749,452,350
Pada tahun 2004, PT Ricky Arta Jaya (RAJ), Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja
dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan
bangunan atas nama RAJ (Catatan 7). Jangka waktu pinjaman adalah 1 tahun, dan telah diperpanjang setiap
tahunnya yang terakhir jatuh tempo pada tanggal 9 Nopember 2010 dengan tingkat bunga 13,5% dan 17,5%
per tahun masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
9.
Rp
17,749,452,350
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp
Rp
10,299,097,427
17,278,326,267
535,660,715
19,422,951,830
10,826,411
8.
17,527,996,798
2,167,388
208,461,753
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp
7,751,695,291
11,671,256,539
19,422,951,830
27
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG USAHA (Lanjutan)
c. Berdasarkan umur hutang :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo :
Jumlah
HUTANG LAIN-LAIN
PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar di Muka
Perusahaan :
Pajak penghasilan badan lebih bayar :
- Tahun 2009
- Tahun 2008
Anak Perusahaan :
Pajak penghasilan badan lebih bayar - Tahun 2008
Jumlah
b. Hutang Pajak
Perusahaan :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak pertambahan nilai
< 30 hari
40,781,287
4,993,868,517 −
29,035,089 −
4,241,559,184
> 60 hari
1,225,356,244
47,919,451
643,819,830
848,755,056
2,765,850,581
50,282,820
−
4,121,459,989
Rp Rp
15,247,510,130 20,175,355,677
2 0 0 9 2 0 0 8
2 0 0 9 2 0 0 8
15,181,487,160
66,022,970
15,181,487,160
−
Hutang lain-lain terutama merupakan hutang yang timbul atas pembelian mesin, peralatan produksi tekstil dan
kendaraan bermotor, yang berjangka waktu sama dengan atau kurang dari 1 (satu) tahun.
31 – 60 hari
11.
10.
Rp Rp
9.
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
11,200,116,785
2,902,814,096
728,621,785
2,917,899,684
17,749,452,350
6,817,112,702
6,247,756,435
2,327,390,148
4,030,692,545
19,422,951,830
28
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Hutang Pajak (Lanjutan)
Anak Perusahaan :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final
Pajak pertambahan nilai
Denda pajak
Jumlah
Jumlah
c. Pajak Kini
Laba (rugi) konsolidasi sebelum taksiran pajak penghasilan
Dikurangi :
Laba bersih anak perusahaan sebelum taksiran pajak
penghasilan
Laba (rugi) sebelum pajak perusahaan
Beda waktu :
Penyusutan
Imbalan pasca kerja
Laba atas transaksi jual dan sewa balik
Rugi (laba) penjualan aset tetap
Angsuran sewa guna usaha
Penyusutan sewa guna usaha
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penghapusan piutang ragu-ragu
Cadangan penurunan nilai investasi
Pemulihan (penyisihan) persediaan usang dan lambat
bergerak
Jumlah beda waktu
2,220,844,387
3,670,754,641
(564,757,914)
2,784,863,703
4,795,520,964
(756,320,082)
450,000,000
−
−
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran laba (rugi) fiskal
sebagai berikut :
65,815,490
6,446,509
174,611,104
663,636
373,354,213
322,577
636,016,721
3,523,465,875
937,530,790
(561,015,116)
1,177,563,595
3,347,259,483
(751,050,796)
(56,748,134)
979,488,570
(1,845,995,929) (1,845,995,929)
11.
3,401,867,302
44,478,925
1,300,000
22,187,741
297,918,819
2,700,001
185,376,294
−
553,961,780
14,803,192
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
(10,770,404,351)
1,308,162,220 1,578,469,628
(2,933,698,072)
(13,704,102,423)
4,871,187,776
(1,817,243,616)
3,053,944,160
(1,401,091,470) (1,284,190,833)
29
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Kini (Lanjutan)
Beda tetap :
Penyusutan
Perjamuan dan sumbangan
Biaya pajak
Bahan bakar dan transportasi
Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak
penghasilan yang bersifat final
Penghasilan sewa
Rugi atas penjualan efek
Jumlah beda tetap
Laba (rugi) kena pajak sebelum kompensasi rugi fiskal
tahun sebelumnya
Kompensasi rugi fiskal tahun sebelumnya (2008)
Jumlah rugi fiskal
Taksiran pajak penghasilan (23%) :
Dikurangi : Pajak dibayar di muka :
Pajak penghasilan pasal 22
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Fiskal luar negeri
Pajak penghasilan badan lebih bayar
Rp Rp
(15,181,487,160)
−392,452,000
(2,799,937,056)
11.
2 0 0 9 2 0 0 8
(40,118,293)
(2,546,265,168)
−
(4,993,868,517)
(115,282,556)
5,723,525,308
1,727,745,281
(4,505,522,027)
(64,111,514)
(10,594,853,619)
(17,000,000)
6,037,567,755
−
(3,995,780,027)
(3,995,780,027)
642,833,232
(1,472,208,510)
(501,669,868)
6,570,525,000
563,707,188
197,146,039
37,234,674
(1,250,154,002)
565,380,723
(325,127,857)
79,606,185
470,540,405
−
(3,995,780,027)
344,471,991
30
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak Tangguhan
Perhitungan aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Perusahaan :
Rugi fiskal
Penyusutan aset tetap
Sewa guna usaha
Penyisihan piutang tak tertagih
Imbalan pasca kerja
Laba atas transaksi jual dan sewa
balik
Penyisihan atas penurunan nilai
investasi
Penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
Jumlah
Anak Perusahaan :
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah
11.
308,107,936 − 30,865,256 338,973,192
31 Desember 2009
Rp Rp Rp Rp
(86,665,011) (3,505,672,289)
−(998,945,007) (119,873,401)
67,037,832 − 7,735,432
(302,729,081)
410,280,873
126,000,000 (13,500,000) −
74,773,264
45,988,708 − 15,381,216 61,369,924
56,122,170
(191,848) − 14,573,746 14,381,898
(1,713,188,462)
− 405,500 56,527,670
139,151,074 − (7,230,638) 131,920,436
112,500,000
811,454,042 (86,941,505)
154,137,120 (2,503,076,352)
1,599,932,612
(2,976,079,089) 318,865,617
1 Januari 2009
947,611,244 (101,529,776) (461,498,982) 384,582,486
(3,829,288,151)
(171,421,351) 394,617,407 1,823,128,668
1,118,818,408
Penyesuaian atas
perubahan tarif
pajak
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi
2 0 0 9
836,814,871 1,561,327,408
621,836,427
(1,579,714,507) 169,255,126
(66,625,332) (141,189,478) 414,021,617
31
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Perusahaan :
Rugi fiskal
Penyusutan aset tetap
Sewa guna usaha
Penyisihan piutang tak tertagih
Imbalan pasca kerja
Laba atas transaksi jual dan sewa
balik
Penyisihan atas penurunan nilai
investasi
Penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
Jumlah
Anak Perusahaan :
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah
e. Beban (Penghasilan) Pajak
Pajak kini :
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah beban pajak kini
Perusahaan
Anak Perusahaan :
Rp
1,054,906,917
31 Desember 2008
Rp
2 0 0 8
Penyesuaian atas
perubahan tarif
pajak
Dikreditkan
(dibebankan) ke
laporan laba rugi1 Januari 2008
121,018,412
38,418,834
93,596,000
−
325,109,900 167,949,320
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rp Rp
308,107,936
263,012,900
35,774,900
392,452,000
40,750,400 136,924,111
198,144,240
758,244,100
− − 1,118,818,408 1,118,818,408
(3,665,456,852) 244,363,790 (408,195,089) (3,829,288,151)
(3,257,187,499) 217,145,833 63,962,577 (2,976,079,089)
40,523,023 (3,869,803) 774,800,822 811,454,042
1,321,764,846 (88,117,656) 366,285,422 1,599,932,612
1,569,096,540 (104,606,436) (516,878,860) 947,611,244
− − 126,000,000 126,000,000
− − 621,836,427 621,836,427
(3,991,259,942) 264,915,728 2,146,629,707 (1,579,714,507)
142,959,313 − (3,808,239) 139,151,074
64,884,570 − (8,762,400) 56,122,170
4,241,528 (268,882) (4,164,494) (191,848)
157,456,646 (10,497,110) (79,921,704) 67,037,832
28,982,718 − 17,005,990 45,988,708
398,524,775 (10,765,992) (79,650,847)
11.
32
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERPAJAKAN (Lanjutan)
e. Beban (Penghasilan) Pajak
JRA
RMD
RMW
RJS
RAJ
Jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan
Jumlah beban (penghasilan) pajak
f. Surat Ketetapan Pajak
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Perusahaan :
PT Bank PaninTbk
- Fasilitas pinjaman investasi
Dikurangi : bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun
Jumlah
Tingkat bunga pinjaman ini sebesar 12,5% per tahun, yang direview setiap saat.
−
(4,014,435,072) −
Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi jangka panjang sebesar
Rp 10.000.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjaman itu adalah 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan
perjanjian, dan pembayaran akan dilakukan secara angsuran sebesar Rp 334.536.256 per bulan.
10,000,000,000 −
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan APHT I sebesar Rp 11.316.000.000 atas tanah seluas 1.434 M², atas
nama Paulus Gunawan.
13.
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
Rp
2 0 0 9 2 0 0 8
12.
Biaya masih harus dibayar terutama merupakan biaya atas bunga obligasi dan cicilan fee ijarah, dan biaya
telepon, listrik dan air.
5,985,564,928
Pajak tangguhan :
Perusahaan
Anak Perusahaan :
(14,573,746)
Rp
(2,321,128,596)
133,473,955
1,157,515,616 (1,562,884,496)
90,418,814
(17,005,990)
(7,735,432)
Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Perintah Pemeriksaan No. Prin-
202/WPJ.07/KP.0805/2009 dari Direktorat Jenderal Pajak mengenai pemeriksaan rutin lebih bayar atas
semua pajak untuk tahun fiskal 2008. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2010, Direktorat Jenderal Pajak
belum menerbitkan Surat Ketetapan Pajak atas pemeriksaan tersebut.
(2,411,545,435)
3,808,239
8,762,400
4,433,376
(15,381,216)
102,608,699
7,230,638
(405,500)
11.
33
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG SEWA GUNA USAHA
Pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan
sewa-balik (Catatan 8)
Dikurangi : akumulasi amortisasi
Jumlah – bersih
Dikurangi :
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
2009
2010
2011
Dikurangi : Bunga sewa guna usaha
Kewajiban sewa guna usaha
Dikurangi : Bagian lancar kewajiban sewa guna usaha
Kewajiban sewa guna usaha jangka panjang
14.
Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan transaksi jual dan sewa-balik atas 25 unit mesin Comber
kepada Merchant Capital Investment Pte. Ltd (MCI), pihak ketiga. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset
sebesar Rp 5.537.987.788 diakui sebagai pendapatan tangguhan atas transaksi jual dan sewa-balik dan
diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa sebagai berikut :
Pembayaran sewa guna usaha minimum (minimum lease payment ) di masa yang akan datang pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember :
1,501,153,917
303,910,372
1,805,064,289
287,046,169
(74,468,535)
160,730,400
3,292,837,926
(299,923,465)
2,992,914,461
(1,519,925,943)
1,730,595,754
(1,443,549,585)
1,472,988,518
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
1,745,566,108
1,386,541,418
−
−
5,537,987,788
(1,845,995,929)
5,537,987,788
(2,153,661,917)
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
3,384,325,871
1,538,329,942
(3,999,657,846)
1,538,329,942
(1,538,329,942)
34
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG OBLIGASI
Nilai nominal
Pembelian kembali
Biaya emisi yang ditangguhkan – bersih
Jumlah
•
•
•
•
•
•
Obligasi tersebut dijamin dengan 2 bidang tanah milik Paulus Gunawan dan Andrian Gunawan dan/atau mesin
pabrik perusahaan di Citeureup dan/atau persediaan barang jadi pakaian dalam sampai nilainya sekurang-
kurangnya 125% dari sisa fee ijarah (Catatan 5 dan 7). Berdasarkan keputusan RUPOS tertanggal 8 Oktober
2009, diambil keputusan pelepasan 1 bidang tanah milik Paulus Gunawan.
Sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan
diwajibkan melakukan batasan-batasan tertentu antara lain :
15.
Tidak melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen lain yang sejenis atau hutang baru secara langsung
yang mempunyai tingkatan (rank ) lebih tinggi dari obligasi Syariah;
Tidak mengurangi modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan;
Tidak akan melakukan penggabungan dan/atau peleburan dan/atau transaksi material sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang akan mempunyai akibat yang negatif terhadap
Tidak mengadakan perubahan dalam arti mengurangi sifat dan ruang lingkup usaha;
Tidak melakukan atau mengijinkan Anak Perusahaan melakukan penjualan atau pengalihan aset kecuali
hal tersebut tidak mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan;
(170,865,988) (486,301,668)
(11,140,218,574)
Tidak mengagunkan atau menggadaikan baik sebagian maupun seluruh hartanya yang jumlahnya melebihi
50% (lima puluh persen) dari total aset Perusahaan pada laporan keuangan terakhir;
Pembayaran cicilan fee ijarah sebesar Rp 9.211.000.000 per tahun, dengan pembayaran setiap 3 bulan sejak
tanggal emisi sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan fee ijarah. Pembayaran cicilan fee ijarah pertama
telah dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2005, sedangkan pembayaran cicilan fee ijarah terakhir dan
pembayaran sisa fee ijarah akan dilakukan pada saat pelunasan yaitu tanggal 12 Juli 2010.
Pada tahun 2005, Perusahaan menerbitkan obligasi Syariah Ijarah I Ricky Putra Globalindo dengan jumlah sisa
fee ijarah sebesar Rp 60.400.000.000, dimana jumlah tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembelian
kembali (buy back ).
Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun, diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang
diterbitkan untuk didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
60,400,000,000 30,400,000,000
29,913,698,332 19,088,915,438
Seluruh obligasi dijual sebesar nilai nominal dan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Dana hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembelian mesin.
Beban amortisasi emisi obligasi pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 315.435.680 dan Rp
315.435.680 dialokasikan pada beban lain-lain.
(30,000,000,000)
Rp Rp
2 0 0 9 2 0 0 8
35
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HUTANG OBLIGASI (Lanjutan)
•
•
-
-
-
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Kemudian pada tanggal 10 Nopember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali Obligasi Syariah
Ijarah I yang diterbitkan pada tahun 2005 sebesar Rp 9.890.218.574 dengan harga beli sebesar 101% dari nilai
sisa fee ijarah, atau dengan harga Rp 10.000.000.000; Perusahaan mencatat kerugian penebusan obligasi
sebesar Rp 117.308.981.
sehubungan dengan pembangunan fasilitas usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan; dan
Selanjutnya pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali Obligasi Syariah
Ijarah I yang diterbitkan pada tahun 2005 sebesar Rp 1.250.000.0000 melalui pasar terbuka dengan harga beli
sebesar 100%.
Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali (buy back ) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebelum
tanggal pembayaran kembali sisa fee ijarah 1 tahun setelah tanggal emisi. Pada tanggal 31 Agustus 2007,
Perusahaan telah membeli kembali obligasi yang diterbitkan pada tahun 2005 sebesar Rp 30.000.000.000
dengan harga beli sebesar 100% dari nilai sisa fee ijarah. Selanjutnya Perusahaan memberlakukan Obligasi
Syariah Ijarah yang dibeli kembali tersebut sebagai pembayaran kembali sebagian Sisa Fee Ijarah, sehingga
Sisa Fee Ijarah menjadi Rp 30.400.000.000 dan pada tanggal 12 Oktober 2009 telah diterbitkan Sertifikat
Jumbo Obligasi yang baru sebesar Rp 30.400.000.000.
Tidak memberikan pinjaman atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain dan
tidak mengijinkan Anak Perusahaan memberikan pinjaman atau melakukan investasi dalam bentuk
penyertaan saham pada pihak lain, kecuali :
dilakukan sehubungan dengan kegiatan yang sesuai dengan bidang usaha Perusahaan dan Anak
masih memenuhi saldo kas dan setara kas minimal yang harus dipelihara sebesar pembayaran bunga
untuk periode berikutnya.
Tidak melakukan transaksi dengan pihak afiliasi atau mengijinkan Anak Perusahaan melakukan transaksi
dengan pihak afiliasi, kecuali bila transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan yang menguntungkan
Perusahaan dan Anak Perusahaan; dan
Kewajiban imbalan pasca kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
telah dihitung oleh PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia tanggal 5 Oktober 2009,
peringkat obligasi Perusahaan adalah BBB- (Triple B Minus Syariah ; Stable Outlook ).
Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung dan membukukan kewajiban pasca kerja untuk seluruh
karyawannya yang berhak memperoleh imbalan pasca kerja, sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.
150/Men/2000 dan telah direvisi dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian pemutusan hubungan
kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan. Tidak
terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sehubungan dengan estimasi
kewajiban tersebut.
16.
15.
36
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban adalah sebagai berikut :
Tingkat diskonto :
Tingkat kenaikan gaji :
Metode Perhitungan :
Tingkat Mortalitas :
Tingkat kecacatan :
Usia pension :
Periode laporan :
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut :
Perusahaan
Anak Perusahaan
RMW
JRA
RAJ
RMD
RJS
Jumlah
16.
6,434,693,318
1 Jan 2009 31 Des 2009
Dibebankan ke
laporan laba rugi
187,064,949 59,449,146 − 246,514,095
Rp Rp Rp Rp
Projected Unit Credit
TMI - 2
1% dari tingkat mortalitas
76,398,501 40,870,162 (30,000,000) 87,268,663
10% x TMI - 2
55 tahun
31 Desember 2009
24,964,086
56,033,373 −
55 tahun
10% -12% per tahun
5% - 10% per tahun
2 0 0 9
TMI-II Tahun 2000 (Pria)
2 0 0 8
31 Desember 2008
11% per tahun
5% per tahun
Projected Unit Credit
2 0 0 9
52,715,295
204,735,235 62,727,747
Pemulihan/
pembayaran
199,734,296
(28,400,000) 239,062,982
1,822,514,142 (58,400,000)
− 77,679,381
255,767,669
8,198,807,460
5,714,045,042 1,578,469,628 − 7,292,514,670
37
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
Perusahaan
Anak Perusahaan
RMW
JRA
RAJ
RMD
RJS
Jumlah
HAK MINORITAS
Anak Perusahaan :
RMD *
RAJ
JRA
RJS
RMW
Jumlah
*)
5,714,045,042
PT Ricky Mumbul Daya, Anak Perusahaan telah melakukan pembagian dividen tunai untuk tahun buku
2008 sebesar Rp 1.000.000.000 dan bagian yang menjadi hak pemegang saham minoritas adalah sebesar
49% atau setara dengan Rp 490.000.000.
204,735,235
5,391,286,912 1,224,377,506 (180,971,100) 6,434,693,318
187,064,949
4,405,882,822 1,308,162,220 −
3,472,554 183,592,395
Bagian laba
(rugi) anak
perusahaan dan
pembagian
dividen
497,597,061
(68,675,000) 76,398,501
39,453,341
(180,565,726) (112,296,100)
107,746,767
31 Des. 2008
RpRp
Dibebankan ke
laporan laba rugi
Pemulihan/
pembayaran1 Jan. 2008
Rp
157,014,526 42,719,770 −
37,326,734
199,734,296
13,261,954 − 52,715,295
Rp
−
2 0 0 8
Rp
Saldo awal
127,784
17.
2,961,609,024
7,918,536
474,252
238,500,345
3,210,714,827
2,212,670
8,046,320
760,786
2 0 0 9
242,513,119
2,846,604
2,861,905,342
286,534
Saldo akhir
4,012,774
633,934
(348,809,485)
Rp
2,607,738,513
Rp
(353,870,511)
16.
38
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
HAK MINORITAS (Lanjutan)
Anak Perusahaan :
RMD
RAJ
JRA
RJS
RMW
Jumlah
MODAL SAHAM
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi sebagai berikut :
Penerimaan dari penawaran umum perdana saham kepada masyarakat
pada tahun 1998 sebanyak 60.000.000 saham dengan harga penawaran
Rp 600 per saham
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
60.000.000 saham
Biaya emisi saham
Jumlah
17.
18.
19.
641,717,510 100.00
Rp
15.46
Rp
125,000,000 19.48 62,500,000,000
%
Persentase
kepemilikanJumlah Saham Jumlah nominal
Rp Rp
49,596,050,000
208,762,705,000417,525,410 65.06
320,858,755,000
Spanola Holding, Ltd
PT Ricky Utama Raya 99,192,100
Bagian laba
2,827,720,276
2 0 0 8
(rugi) anak
Saldo awal perusahaan Saldo akhir
133,888,748 2,961,609,024
7,754,888 163,648 7,918,536
474,252 (53,209) 527,461
206,033,770 32,466,575 238,500,345
1,973,570 239,100 2,212,670
3,043,429,295 167,285,532 3,210,714,827
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan daftar
dikeluarkan oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Jumlah
Rp
36,000,000,000
(30,000,000,000)
(944,246,000)
5,055,754,000
39
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
SALDO LABA YANG DITENTUKAN PENGGUNAANYA
PENJUALAN BERSIH
Garmen
Lokal
Pakaian dalam
Pakaian luar
Lain-lain
Ekspor
Pakaian dalam
Pakaian luar
Spinning
Lokal
Ekspor
Jumlah
HARGA POKOK PENJUALAN
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah biaya produksi
Persediaan barang dalam proses :
Awal tahun
Akhir tahun
Biaya pokok produksi
Persediaan barang jadi :
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Beban pokok penjualan
HARGA POKOK PENJUALAN (Lanjutan)22.
Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada penjualan kepada satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah penjualan
bersih konsolidasi.
31,923,582,604
35,629,898,477
(43,304,905,211)
134,478,703,003
405,399,770,642
21.
4,839,440,602
(134,478,703,003)
20.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2008, dengan akte notaris No. 18 dari
Syarifah Chozie S.H., memutuskan penggunaan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp 50.000.000 sebagai dana
cadangan dan sebesar Rp 3.208.587.550 sebagai dividen kas (Rp 5 per saham).
171,478,570,411
38,942,093,383
33,914,627,642
490,782,656,479
2 0 0 9
Rp
193,513,075,151
45,220,292,908
(86,124,001,098)
431,231,355,335
350,953,070,826
22.
67,792,428,533
111,482,758,662
421,509,764,483
65,056,832,187
97,245,381,396
113,529,268,560
2 0 0 8
Rp
61,635,984,058
38,823,843,111
(35,629,898,477)
418,315,819,849
59,783,982,577
75,187,587,753
358,628,077,560
26,391,872,631
256,013,606,266 223,656,507,231
16,628,143,206
41,300,458,906
5,536,193,790
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
117,403,864,920
67,496,886,473
507,954,594,194
40
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut :
Bahan pembantu
Listrik, air dan telepon
Penyusutan (Catatan 7)
Pengiriman
Pemeliharaan dan perbaikan
Imbalan pasca kerja (Catatan 15)
Asuransi
Perizinan
Bahan bakar dan pelumas
Keamanan
Biaya kontrol kapas
Lain-lain
Jumlah
BEBAN PENJUALAN
Gaji dan tunjangan
Iklan dan promosi
Pengiriman/ekspedisi
Royalti
Komisi penjualan
Bahan bakar dan pelumas
Potongan penjualan
Biaya administrasi penjualan
Pemeliharaan dan perbaikan
Perlengkapan kantor
Perjalanan dinas
Penelitian, pengembangan dan jasa teknis
Air, listrik dan telepon
Perijinan
Sewa
Penyusutan (Catatan 7)
Perjamuan dan sumbangan
Tunjangan pajak penghasilan
Asuransi
Klaim penjualan
Lain-lain
Jumlah
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23.
500,125,588
340,347,328
1,678,085,580
1,620,070,599
−
226,713,467
400,326,367
162,226,723
81,321,614
5,246,044,644
108,573,957
135,072,000
272,552,900
24,857,000
959,960,848
13,593,837,665
3,030,672,741
128,327,995
332,968,599
234,396,742
180,461,875
178,063,415
2,180,052,595
6,501,918,727
77,368,382
174,556,240
225,552,552
75,187,587,753
3,014,456,695
215,430,384
639,500,014
177,335,982
192,447,231
236,255,749
2,706,714,647
912,094,874
437,172,933 392,773,247
2 0 0 9
Rp
14,292,856,034
338,364,355
1,646,562,868
981,121,665
371,038,348
21,074,777,970
32,498,249,629
204,049,699
1,183,852,221
563,142,213
2 0 0 8
Rp
1,634,723,218
2,422,362,646
2,347,029,080
4,862,023,459
164,352,000
82,940,800
29,672,000
356,893,818
51,156,705,835
2 0 0 8
Rp
13,904,623,006
3,980,113,861
97,245,381,396
24,181,321,736
13,517,220,250
1,201,941,970
571,422,440
1,246,721,368
183,973,993
85,031,431
1,104,482,290
24.
31,722,251,35839,550,987,594
Pada tahun 2009 dan 2008 tidak ada pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian
bersih konsolidasi.
2 0 0 9
Rp
41
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
Gaji dan tunjangan
Penyusutan (Catatan 7)
Air, listrik dan telepon
Pemeliharaan dan perbaikan
Jasa profesional
Tunjangan pajak penghasilan
Bahan bakar dan pelumas
Sewa
Asuransi
Perjalanan dinas
Perijinan
Perlengkapan kantor
Imbalan pasca kerja (Catatan 16)
Sumbangan dan perjamuan
Pajak
Keamanan
Iklan
Penelitian, pengembangan dan jasa teknis
Lain-lain
Jumlah
BEBAN BUNGA, PROVISI DAN CICILAN FEE IJARAH
Beban bunga dari hutang dan cicilan fee ijarah :
Bank
Obligasi
Sewa guna usaha
Jumlah beban bunga
Provisi bank
Jumlah
11,444,728
297,895,918
77,656,000
55,501,327
343,007,541
103,547,000
72,549,125
562,694,721
522,720,989
922,880,882
11,764,546,051
4,125,730,354
1,532,933,196
904,172,575
12,963,311,752
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
884,348,249
819,384,204
792,124,645
784,184,492
716,486,036
29,278,118,557
587,106,722
612,780,390
1,492,416,791
389,838,891
25.
695,719,587
243,255,841
227,756,924
48,193,614
1,555,491,088
1,250,416,138
1,066,760,137
949,529,502
4,141,772,579
1,340,048,433
2 0 0 8
Rp
2 0 0 9
Rp
832,961,085
690,169,597
491,663,653
521,659,757
26,116,541,957
17,379,906,312
4,636,000,002
217,831,925
22,233,738,239
21,997,476
22,255,735,715
23,054,355,342
4,513,720,724
240,649,124
27,808,725,190
31,563,015
27,840,288,205
42
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Laba (rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham
Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
Laba (rugi) per saham dasar
Sifat Hubungan Istimewa
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Taitat Putra Rezeki
PT Uomo Donna Indonesia
Transaksi Hubungan Istimewa
a.
PT Uomo Donna Indonesia
PT Taitat Putra Rezeki
Jumlah
Pembelian dan penjualan
Sifat hubungan istimewa
Perusahaan
Perusahaan afiliasi
Perusahaan afiliasi
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi menjadi saham biasa yang dilutif.
27.
Transaksi
Pembelian dan penjualan
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
26.
Laba (rugi) per saham dasar (LPS – dasar) dihitung dengan cara membagi laba bersih yang tersedia bagi
pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
−
2,934,911,926
1,559,489,597
Rp
2 0 0 9
2,934,911,926
Rp
1,937,865,630
378,376,033
Pada neraca konsolidasi, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai piutang usaha sebesar
Rp 1.763.225.071 dan Rp 2.520.407.724 (Catatan 4) atau meliputi 0,29% dan 0,39% dari jumlah aset
konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat
normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga sebagai berikut :
0,58% dan 0,39% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tahun 2009 dan 2008, merupakan penjualan
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut :
2 0 0 8
2 0 0 8
Rp
(9,374,805,387)
641,717,510
2 0 0 9
Rp
641,717,510
5.57 (14.61)
3,572,481,645
43
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
b.
PT Uomo Donna Indonesia
PT Taitat Putra Rezeki
Jumlah
c.
INFORMASI SEGMEN
Perusahaan dan Anak Perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Pabrikasi pakaian dalam dan luar
b. Perdagangan
c. Pabrikasi benang
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha :
PENDAPATAN
Penjualan ekstern
Penjualan antar segmen
Jumlah pendapatan
HASIL
Hasil segmen
Penghasilan (beban) lain-lain :
Laba penjualan aset tetap-bersih
Penghasilan bunga
Laba selisih kurs – bersih
Penghasilan sewa
Beban bunga dan provisi bank
Amortisasi emisi obligasi
Amortisasi keuntungan dari
transaksi jual dan sewa balik
Penjualan waste
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Pemulihan atas penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak
Keuntungan (beban) lain-lain–bersih
Taksiran pajak penghasilan
Hak minoritas atas rugi bersih
anak perusahaan
Laba bersih
Neraca :
Aset segmen
Kewajiban segmen
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Penyusutan 6,804,117,611 945,476,769 10,148,242,587 17,897,836,967 − 17,897,836,967
2,567,683,470 644,409,704 3,188,358,042 6,400,451,216 − 6,400,451,216
139,597,365,537 35,799,779,579 147,782,033,804 323,179,178,920 (1,509,802,956) 321,669,375,964
343,075,544,955 43,117,050,391 251,371,161,491 637,563,756,837 (37,844,332,182) 599,719,424,655
48,725,917,083 2,015,378,560 (47,027,623,483) 3,713,672,160 - 3,572,481,644
− (141,190,515) − − − −
(525,925,955) (631,589,661) − (1,157,515,616) − (1,157,515,616)
− 564,757,914
(2,125,914,597) (210,331,590) 83,032,442 (2,253,213,744) − (2,253,213,744)
564,757,914 − − 564,757,914
(3,347,259,483) − − (3,347,259,483) − (3,347,259,483)
1,845,995,929
− − 4,883,188,318 4,883,188,318 − 4,883,188,318
1,845,995,929 − − 1,845,995,929 −
− − (315,435,684) (315,435,684) − (315,435,684)
(9,228,195,725) (60,204,029) (18,551,888,451) (27,840,288,205) − (27,840,288,205)
1,250,154,002 − − 1,250,154,002 − 1,250,154,002
2,075,949,668 − 19,150,383,086 21,226,332,755 − 21,226,332,755
325,127,857 36,048,352 21,432,237 382,608,446 − 382,608,446
477,970,977 102,243,844 − 580,214,821 − 580,214,821
57,413,256,496 2,779,211,644 (52,298,335,432) 7,894,132,708 − 7,894,132,708
237,777,000,879 122,038,530,864 232,407,444,239 592,222,975,981 (84,268,381,788) 507,954,594,194
84,268,381,788 − − 84,268,381,788 (84,268,381,788) −
153,508,619,091 122,038,530,864 232,407,444,239 507,954,594,194 − 507,954,594,194
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2 0 0 9
Pabrikasi pakaian
dalam dan luar
Jumlah sebelum
eliminasiPerdagangan Pabrikasi benang Eliminasi Konsolidasi
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA (Lanjutan)
10,302,517,688
4,524,789,37512,056,783,431
8,31% dan 2,36% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 merupakan pembelian
dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut :
Rp
4,261,032,675
Rp
2 0 0 8
27.
1,754,265,743
263,756,700
2 0 0 9
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyewakan sebagian ruang kantor dan pabrik kepada PT Taitat Putra
Rezeki sebesar Rp 494.517.645 dan Rp 456.477.828 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
28.
44
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
PENDAPATAN
Penjualan ekstern
Penjualan antar segmen
Jumlah pendapatan
HASIL
Hasil segmen
Penghasilan (beban) lain-lain :
Laba penjualan aset tetap-bersih
Penghasilan bunga
Rugi selisih kurs – bersih
Penghasilan sewa
Beban bunga dan provisi bank
Amortisasi emisi obligasi
Amortisasi keuntungan dari
transaksi jual dan sewa balik
Penjualan waste
Rugi penjualan efek
Beban penyisihan piutang ragu-ragu
Beban penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
Keuntungan (beban) lain-lain–bersih
Taksiran pajak penghasilan
Hak minoritas atas rugi bersih
anak perusahaan
Laba bersih
Neraca :
Aset segmen
Kewajiban segmen
INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal
Penyusutan
Segmen geografis
Rincian penjualannya sebagai berikut :
Jakarta dan Jawa
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
Eropa
Asia
Afrika, Timur Tengah dan Australia
Amerika Serikat
Amerika Latin
Jumlah
28.
8,937,756,396 58,006,380 8,839,635,059 17,835,397,835 − 17,835,397,835
8,465,545,291 394,400,500 1,561,691,748 10,421,637,539 − 10,421,637,539
139,597,365,537 35,799,779,579 147,782,033,804 323,179,178,920 (1,509,802,956) 321,669,375,964
479,357,761,619 52,991,815,701 128,313,169,047 660,662,746,367 (14,905,936,294) 645,756,810,073
47,802,179,067 2,385,312,978 (59,696,775,086) (9,509,283,041) 301,763,186 (9,374,805,386)
− (167,285,531) − − − −
2,411,545,435 (848,660,939) − 1,562,884,496 − 1,562,884,496
− (2,220,844,387)
(644,862,456) − 655,051,380 10,188,924 − 10,188,924
(2,220,844,387) − − (2,220,844,387)
(3,523,465,875) − − (3,523,465,875) − (3,523,465,875)
(3,210,000,000) − − (3,210,000,000) − (3,210,000,000)
1,845,995,929
− − 9,570,248,545 9,570,248,545 − 9,570,248,545
1,845,995,929 − − 1,845,995,929 −
− − (315,435,680) (315,435,680) − (315,435,680)
(6,536,295,638) (489,000) (15,718,951,077) (22,255,735,715) − (22,255,735,715)
501,669,869 − − 501,669,869 − 501,669,869
(19,985,296,454) − (1,969,261,217) (21,954,557,671) − (21,954,557,671)
1,470,006,953 19,132,400 26,606,002 1,515,745,355 − 1,515,745,355
120,526,303 1,601,167,530 − 1,721,693,833 − 1,721,693,833
77,573,199,388 1,614,162,987 (51,945,033,039) 27,242,329,336 301,763,186 27,544,092,522
407,745,279,837 (138,420,939,514) 302,335,339,205 571,659,679,528 (80,877,023,049) 490,782,656,479
80,877,023,049 − − 80,877,023,049 (80,877,023,049) −
326,868,256,788 (138,420,939,514) 302,335,339,205 490,782,656,479 − 490,782,656,479
Eliminasi Konsolidasi
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Pabrikasi benang
507,954,594,194
33,061,498,909 51,669,260,923
332,101,303,134 350,041,621,102
45,783,434,769 49,952,215,349
2 0 0 8
Pabrikasi pakaian
dalam dan luar
12,271,148,743
Jumlah sebelum
eliminasiPerdagangan
27,912,660,727
2 0 0 9 2 0 0 8
Rp Rp
50,427,800,915
25,072,525,690
7,839,397,497
5,776,441,040
6,396,746,997 431,194,878
490,782,656,479
45
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dengan Global Brands
(Football) Pte., Ltd untuk merek dagang "FIFA" sejak 1 November 2008 hingga 31 Oktober 2010. Atas
Penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan diwajibkan membayar jaminan sebesar US$ 50.000
ditambah 2% Net Invoiced Billing sebagai Advertising & Marketing Fund serta 5% Net Invoiced Billing
sebagai Advertising & Marketing Commitment . Selain itu, Perusahaan juga berkewajiban untuk membayar
masing-masing 12% dari Net Invoiced Billings sebagai Supply Fee dan Distribution Fee .
Perusahaan melakukan perjanjian sewa-menyewa sebagian ruangan kantor dan pabrik serta peralatan
kepada PT Taitat Putra Rezeki, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pendapatan sewa yang
diterima masing-masing sebesar Rp 494.517.645 untuk tahun 2009 dan Rp 456.477.828 untuk tahun 2008.
Berdasarkan Amendemen perjanjian tanggal 10 Juli 2009, jangka waktu penggunaan merek
dagang tersebut diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2011; dan Perusahaan
membayar imbalan awal sebesar US$ 34.000 yang dicicil selama 5 kali hingga tanggal 1
Nopember 2010. Selanjutnya, Perusahaan juga harus membayar Common Marketing Fund
sebesar US$ 3.400 yang dicicil selama 5 kali secara kwartalan, dan royalti sebesar 1% dari
penjualan bersih.
Pada tanggal 13 Maret 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang
“Strawberry Shortcake” dengan Those Characters From Cleveland, Inc. Jangka waktu
penggunaan merek dagang tersebut sejak 13 Maret 2007 sampai 31 Mei 2009. Atas penggunaan
merek dagang tersebut, Perusahaan membayar imbalan awal sebesar US$ 32.000 yang dicicil
selama 4 kali hingga tanggal 1 Pebruari 2008. Selanjutnya, Perusahaan membayar royalti sebesar
10% dari penjualan bersih yang dibayar kwartalan.
29.
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang “Tom And
Jerry” dengan Warner Bros. Consumer Products Inc. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut
sejak 1 Maret 2004 sampai 31 Desember 2006 dan telah dilakukan perpanjangan kembali yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan membayar royalti
sebesar 10% dari faktur yang dibuka.
Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang “Marvel
Heroes” dengan Marvel Characters, Inc. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak 1 Januari
2007 sampai 31 Desember 2008. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan membayar imbalan
awal sebesar US$ 30.000 yang dicicil selama 4 kali hingga tanggal 1 Oktober 2007. Selanjutnya,
Perusahaan membayar royalti sebesar 12% dari penjualan bersih yang dibayar kwartalan. Perjanjian lisensi
ini telah berakhir pada tanggal 1 April 2009.
Pada tanggal 1 Pebruari 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi dengan Fun Characters
International PTE., Ltd. untuk merek dagang "Disney Winnie the Pooh" sejak 1 Pebruari 2009 sampai 31
Maret 2011. Atas Perjanjian tersebut, Perusahaan berkewajiban untuk membayar jaminan sebesar US$
250.000 yang dicicil sebanyak 8 kali hingga Desember 2010. Selain itu, Perusahaan juga diwajibkan
membayar royalti sebesar 15%-20% dari Net Invoiced Billings , serta Marketing Commitment sebesar 5%
dari Net Invoiced Billings .
46
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERJANJIAN PENTING DAN PERIKATAN (Lanjutan)
g.
h.
STANDAR AKUNTANSI BARU
a. PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
b. PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
c. PSAK No. 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
29.
Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK- IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50
(Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama satu tahun, sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK
55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2010.
Pada tanggal 1 Desember 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang
“Disney’s Princesses” dengan Fun Character International PTE., Ltd. Jangka waktu penggunaan merek
dagang tersebut sejak 1 Desember 2008 sampai 31 Desember 2010. Atas penggunaan merek dagang
tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk membayar jaminan sebesar Sin $ 252.000 yang dicicil selama dua
tahun hingga tanggal 1 September 2010. Selanjutnya, Perusahaan membayar royalti sebesar 15% − 20%
dari Net Invoiced Billing .
30.
Pada tanggal 16 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang ”Disney’s
Princess” dengan PT Fun Character International. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut sejak
16 Maret 2004 sampai 31 Juli 2006 dan telah dilakukan perpanjangan kembali yang berakhir pada tanggal
30 Nopember 2008. Atas penggunaan merek dagang tersebut, perusahaan membayar :
Periode I, 1 Agustus 2006 sampai 30 September 2007, imbalan royalti yang sebesar Sin$ 25.000 yang
dibayar pada saat penandatanganan perjanjian dan sebesar Sin$ 45.000 yang masing-masing dibayar
pada tanggal 1 Desember 2006, 1 April 2007 dan 1 Agustus 2007.
Periode II, 1 Oktober 2007 sampai 30 Nopember 2008, imbalan royalti sebesar Sin$ 44.000 yang
masing-masing dibayar pada tanggal 1 Oktober 2007, 1 Februari 2008 dan 1 Juni 2008 serta sebesar
Sin$ 43.000 yang dibayar pada tanggal 1 Oktober 2008.
(ii)
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) berikut ini :
(i)
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian lisensi atas merek dagang ”Scooby
Doo” dengan Warner Bros. Consumer Products Inc. Jangka waktu penggunaan merek dagang tersebut
sejak 1 Maret 2004 sampai 31 Agustus 2005 dan telah dilakukan perpanjangan kembali yang berakhir pada
tanggal 30 November 2009. Atas penggunaan merek dagang tersebut, Perusahaan membayar royalti
sebesar 10% dari faktur yang dibuka.
47
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
d. PSAK No. 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
e. PSAK No. 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
f. PSAK No. 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
g. PSAK No. 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
h. PSAK No. 15 (Revisi 2009) – Investasi pada Entitas Asosiasi
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
i. PSAK No. 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
j. PSAK No. 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
k. PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
a.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
b. PPSAK No. 3 – Pencabutan PSAK No. 54 - Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
c.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
d.
Berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
30.
PPSAK No. 5 – Pencabutan ISAK No. 6 - Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999)
tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing
Perusahaan dan Anak Perusahaan belum dapat menentukan dampak dari penerapan PSAK revisi ini dan
PPSAK tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.
PPSAK No. 2 – Pencabutan PSAK No. 41 - Akuntansi Waran dan PSAK No. 43 - Akuntansi Anjak
Piutang
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) juga telah mengeluarkan beberapa Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan (PPSAK) berikut ini :
PPSAK No. 4 – Pencabutan PSAK No. 31 (Revisi 2000) - Akuntansi Perbankan, PSAK No. 42 -
Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK No. 49 - Akuntansi Reksa Dana
48
PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset
Kas dan setara kas US$
EURO
Piutang usaha kepada
pihak ketiga US$
Uang muka pembelian US$
CHF
EURO
Jumlah aset
Kewajiban
Pinjaman bank
jangka pendek US$
Hutang usaha kepada
pihak ketiga US$
Jumlah kewajiban
Jumlah kewajiban - bersih
REKLASIFIKASI AKUN
PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
11,671,256,539
153,872,375,755
(74,946,425,917)
2 0 0 9
1,241,623.04
4,982,750.95
177,207,902,266
(155,071,377,616)
Ekuivalen
Rupiah
6,762,851,656
6,207,731
15,502,972.36 169,757,547,343
46,837,858,913
142,201,119,216
1,741,236.16
7,450,354,923
1,185,342,756.00
−
−
22,136,524,650
19,066,535,938
Pada tanggal 21 Januari 2010, Perusahaan memperoleh perubahan plafon kredit dari PT Bank Internasional
Indonesia Tbk, sehingga fasilitas pinjaman modal kerja dan L/C masing-masing menjadi sebesar Rp
44.000.000.000 dan US$ 5.000.000.
Asing
Mata uang Ekuivalen
Rupiah
2 0 0 8
25,000,022,390
34.
32.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan diselesaikan pada
tanggal 25 Maret 2009.
15,127,778.64
459.50 364.87
719,452.30
165,695,290
153,313,858
1,879,015,148
5,630,808
31.
2,659,576.85 108,250.48
171,599.56
Mata uang
Asing
11,348.44 −
18,233.50 −
33.
Pada tahun 2008, jaminan sewa sebesar Rp 786.325.418 disajikan dalam kelompok aset lancar. Pada tahun
2009, jumlah tersebut disajikan dalam kelompok aset tidak lancar agar mencerminkan sifat dari akun yang
bersangkutan dan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009.
78,925,949,838
680,397.71
49
No Surat/Pengumuman 941/RPG/FDR/III-2010
Nama Perusahaan PT Ricky Putra Globalindo Tbk
Kode Emiten RICY
Lampiran 2
Tanggal dan Jam 31 Mar 2010 20:33:11
Perihal Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan
Dengan ini PT Ricky Putra Globalindo Tbk menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan Auditan Tahun Buku 2009 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Des yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Sulistyo dengan periode pembanding yang berakhir pada 31 Des 2008. Opini akuntan berupa Wajar Tanpa Pengecualian yang ditandatangani oleh Joachim Sulistyo pada tanggal 25 Mar 2010 .
Beberapa data keuangan penting sebagaimana yang ditampilkan dalam laporan keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Keterangan Saldo per tanggal 31
Des 2009 IDR
Data Pembanding 31 Des 2008
IDR
Total Aktiva 599.719.424.656 645.756.810.073
Total Kewajiban 272.408.318.387 321.669.375.964
Hak Minoritas 2.861.905.342 3.210.714.827
Saldo Laba Ditahan (Defisit)
Telah Ditentukan Penggunaannya 50.000.000 50.000.000
Belum Ditentukan Penggunaannya (1.344.312.189) (4.916.793.834)
Modal Disetor 320.858.755.000 320.858.755.000
Ekuitas 324.449.200.927 320.876.719.282
Pendapatan Usaha 507.954.594.194 490.782.656.479
Laba (Rugi) Usaha 7.894.132.709 27.544.092.522
Beban Pajak (1.157.515.616) 1.562.884.496
Pos Luar Biasa 0 0
Laba (Rugi) Bersih 3.572.481.645 (9.374.805.387)
Laba (Rugi) Bersih per saham, sebelum Pos Luar Biasa 5,57 (914,61)
Validation ID: b690036b5d-6b127f-4131a9-0881a1-dd410bf335e5ce31
Laba (Rugi) Bersih per saham, setelah Pos Luar Biasa 0 0
Laporan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 506.068.935.185 343.646.912.165
Data Anak Perusahaan :
Nama Kegiatan Usaha Utama Persen Kepemilikan Saham Total Asset
Pelaporan yang kami sampaikan sebagaimana terlampir adalah meliputi :
Laporan keuangan auditan tahunan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Des 2009
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11
Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Ricky Putra Globalindo Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT Ricky Putra Globalindo Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang
tertera di dalam dokumen ini.
Validation ID: b690036b5d-6b127f-4131a9-0881a1-dd410bf335e5ce31