Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
1 Pemerintah Kota Cirebon
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan suatu entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan
selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk
membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran
yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu
entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia (UU) Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas desentralisasi dan tugas
pembantuan. Pemberian otonomi yang luas pada dasarnya diarahkan untuk mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan
peran serta masyarakat dalam Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya sesuai dengan peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan
negara, yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, UU Nomor 15 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007, Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 dan Permendagri Nomor 32
Tahun 2011 dan seiring dengan paradigma penyelenggaraan pemerintahan saat ini, upaya
untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik merupakan suatu tuntutan sehingga sudah
menjadi komitmen bersama yang harus dibangun segenap komponen pemerintahan agar
pelayanan pada masyarakat dapat dioptimalkan.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah harus memperhatikan tingkat efektivitas
dan efisiensi penyelenggaraan otonomi daerah tersebut dengan memperhatikan hubungan
pemerintah pusat-daerah, antar pemerintah daerah serta potensi daerah itu sendiri. Salah satu
diantaranya yang memegang peranan penting adalah aspek keuangan daerah. Aspek
Keuangan Daerah meliputi penggalian potensi, fungsi alokasi, kualitas pengelolaan dan
penatausahaan serta pertanggungjawaban keuangan daerah.
Selanjutnya dalam aspek pengelolaan keuangan daerah tersebut, pada periode Tahun
2007 merupakan transisi dari peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan daerah,
yaitu dengan terbitnya PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
2 Pemerintah Kota Cirebon
sebagai implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Selanjutnya dalam aspek pengelolaan
keuangan daerah tersebut, terutama dalam pelaksanaan dan pelaporan APBD 2007 secara
teknis administrasi merupakan masa transisi, yaitu dari keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah,
pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan APBD ke
Permendagri No. 13 Tahun 2006 dimana SKPD sudah menyusun dan melaporkan
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
Pasal 295 yang berbunyi:
1) “Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294 ayat (1) disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pejabat pengguna anggaran sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang berada di SKPD yang menjadi tanggungjawabnya.
3) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari: a. Laporan realisasi anggaran b. Neraca dan c. Catatan atas laporan keuangan
4) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan surat pernyataan kepala SKPD bahwa pengelola APBD yang menjadi tanggung jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5) Format surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam lampiran EXXIF peraturan menteri ini”.
Adapun maksud dari penyusunan Laporan Keuangan ini adalah:
a. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Cirebon adalah untuk memenuhi
ketentuan peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan daerah khususnya UU
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Untuk menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan
perbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar
entitas.
c. Untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan
kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi
sumber daya.
d. Laporan Keuangan Pemerintah kota Cirebon adalah laporan berupa
konsolidasian/penggabungan laporan keuangan seluruh SKPD dari laporan:
1) LRA (Laporan Realisasi Anggaran)
2) Neraca
3) Arus Kas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
3 Pemerintah Kota Cirebon
4) CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan)
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk
menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas
dana pemerintah;
b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan
ekuitas dana pemerintah;
c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi;
d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan;
g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan
dalam mendanai aktivitasnya.
Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan
prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya
yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumberdaya yang dihasilkan dari operasi
yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga
menyajikan informasi bagi pengguna mengenai:
a. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran;dan
b. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk
batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai
entitas pelaporan dalam hal:
a. Aset;
b. Kewajiban;
c. Ekuitas dana;
d. Pendapatan;
e. Belanja;
f. Transfer;
g. Pembiayaan; dan
h. Arus kas.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
4 Pemerintah Kota Cirebon
1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kota Cirebon atas
pelaksanaan APBD Tahun 2012 adalah:
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab
Pengelolaan Keuangan Negara.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
g. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 10 Tahun 2004 tentang Rincian Kewenangan yang
Dilaksanakan Pemerintah Kota Cirebon.
h. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Stratejik
Pemerintah Kota Cirebon Tahun 2008-2013.
i. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 13 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cirebon Tahun 2012.
j. Peraturan Walikota Cirebon Nomor 64 Tahun 2012 Tentang Perubahan Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cirebon Tahun 2012.
1. 3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KE UANGAN
Bab I: Pendahuluan
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Bab II: Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD
2.1. Ekonomi Makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Bab III: Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD
3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan
Bab IV: Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Bab V : Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan
5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
5.2. Penjelasan Pos-pos Neraca
5.3. Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas
Bab VI : Penutup.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Pemerintah Kota Cirebon
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
2.1. EKONOMI MAKRO
Keberhasilan pembangunan ekonomi di Kota Cirebon tidak lepas dari upaya
Pemerintah Kota Cirebon dalam mewujudkan Visi Kota Cirebon, sebagaimana tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah: “Dengan Nuansa Religius, Kota
Cirebon menjadi kota perdagangan dan jasa yang maju dan sejahtera”. Sedangkan salah
satu misinya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sarana dan prasarana
ekonomi serta meningkatkan produktivitas ekonomi yang berdaya saing tinggi dengan tuj
akhirnya untuk mensejahterakan atau meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Cirebon.
Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Cirebon berusaha melaksanakan
pembangunan ekonomi yang diarahkan pada bidang
kesejahteraan masyarakat dan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan
pemerataan pendapatan, sehingga akan meningkatkan daya beli secara merata dalam
memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
Secara mendasar, perekonomian Kota Cirebon dipengaruhi oleh letak geogr
strategis dan karakteristik sumber daya alam sehingga struktur perekonomiannya didominasi
oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Hal ini terlihat pada grafik
Domestik Bruto (PDRB) Kota Cirebon berdasarkan sektor ekonominya.
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
0
1000
2000
3000
4000
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Keberhasilan pembangunan ekonomi di Kota Cirebon tidak lepas dari upaya
Pemerintah Kota Cirebon dalam mewujudkan Visi Kota Cirebon, sebagaimana tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah: “Dengan Nuansa Religius, Kota
Cirebon menjadi kota perdagangan dan jasa yang maju dan sejahtera”. Sedangkan salah
satu misinya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sarana dan prasarana
ekonomi serta meningkatkan produktivitas ekonomi yang berdaya saing tinggi dengan tuj
akhirnya untuk mensejahterakan atau meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Cirebon.
Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Cirebon berusaha melaksanakan
pembangunan ekonomi yang diarahkan pada bidang-bidang yang dapat meningkatkan
an masyarakat dan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan
pemerataan pendapatan, sehingga akan meningkatkan daya beli secara merata dalam
memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
Secara mendasar, perekonomian Kota Cirebon dipengaruhi oleh letak geogr
strategis dan karakteristik sumber daya alam sehingga struktur perekonomiannya didominasi
oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Hal ini terlihat pada grafik
Domestik Bruto (PDRB) Kota Cirebon berdasarkan sektor ekonominya.
Grafik 2.1.1 : PDRB Sektoral Kota Cirebon Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007 -2010 (Milyar Rupiah)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
2007
2010
5
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
Keberhasilan pembangunan ekonomi di Kota Cirebon tidak lepas dari upaya
Pemerintah Kota Cirebon dalam mewujudkan Visi Kota Cirebon, sebagaimana tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah: “Dengan Nuansa Religius, Kota
Cirebon menjadi kota perdagangan dan jasa yang maju dan sejahtera”. Sedangkan salah
satu misinya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sarana dan prasarana
ekonomi serta meningkatkan produktivitas ekonomi yang berdaya saing tinggi dengan tujuan
akhirnya untuk mensejahterakan atau meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Cirebon.
Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Cirebon berusaha melaksanakan
bidang yang dapat meningkatkan
an masyarakat dan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan
pemerataan pendapatan, sehingga akan meningkatkan daya beli secara merata dalam
Secara mendasar, perekonomian Kota Cirebon dipengaruhi oleh letak geografis yang
strategis dan karakteristik sumber daya alam sehingga struktur perekonomiannya didominasi
oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Hal ini terlihat pada grafik struktur Produk
Domestik Bruto (PDRB) Kota Cirebon berdasarkan sektor ekonominya.
2010 (Milyar Rupiah)
2010
2007
2008
2009
2010
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
6 Pemerintah Kota Cirebon
Grafik 2.1.2 : Perkembangan
PDRB Kota Cirebon Tahun 2005-2010 (Milyar Rupiah)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Perkembangan PDRB Tahun 2005-2010 baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan memiliki kecenderungan meningkat, namun pada tahun 2009-2010
mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kinerja beberapa sektor, yaitu
sektor transportasi khususnya angkutan laut yang mengalami penurunan jumlah barang yang
dimuat dari pelabuhan Cirebon, serta sektor industri pengolahan yang diakibatkan PT. British
American Tobacco Indonesia Tbk. yang berlokasi di Cirebon tidak berproduksi lagi mulai 1
Januari 2010. Walaupun pada kedua sektor tersebut mengalami penurunan kinerja, akan
tetapi secara keseluruhan kesejateraan penduduk Kota Cirebon dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan meningkat dari
Rp548.440,00 pada tahun 2008 menjadi Rp692.772,00 pada tahun 2010. Hal ini
mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Cirebon telah mampu untuk mengawal
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Grafik 2.1.3 : Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Tahun 2008-2010 (Rupiah/Bula n)
Sumber: BPS Kota Cirebon
333,943 352,954
373,536
214,497
300,404 329,237
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
2008 2009 2010
Makanan
Non Makanan
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Atas Dasar Harga
Berlaku6,840 7,975 9,149 10,698 11,632 10,921
Atas Dasar Harga
Konstan4,854 5,123 5,513 5,824 6,117 5,247
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
7 Pemerintah Kota Cirebon
2.2. KEBIJAKAN KEUANGAN
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka
Anggaran, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan Keuangan
Daerah merupakan salah satu faktor penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan
Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui
peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan
keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli
Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaan
daerah sedangkan untuk belanja melakukan efisiensi terhadap Belanja Pegawai dan Belaja
Barang dan Jasa, selektif dalam belanja modal serta memacu investasi daerah yang
diprioritaskan. Untuk pembiayaan mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan daerah
dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya.
Kebijakan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD (KUA).
KUA merupakan dokumen dalam penyusunan APBD yang memuat pokok-pokok pikiran
melalui proses penjaringan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan
kemampuan daerah termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun anggaran
sebelumnya.
Kebijakan Umum APBD (KUA) mempertimbangkan pula Rencana Stratejik
Pemerintah Daerah dan Dokumen Perencanaan lainnya, kebijakan Pemerintah Pusat,
pertimbangan kondisi sosial, politik, ekonomi dan isu-isu global yang berkembang di
masyarakat.
Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang
diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam
satu tahun anggaran.
2.2.1. Kebijakan Pendapatan
Pendapatan Daerah terdiri dari tiga kelompok pendapatan, yaitu Pendapatan Asli
Daerah, Pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Adapun jenis
kelompok pendapatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari empat jenis pendapatan yaitu:
1) Hasil Pajak Daerah;
2) Hasil Retribusi Daerah;
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan;
4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
b. Dana Perimbangan
Pendapatan Dana Perimbangan terdiri dari tiga jenis pendapatan yaitu:
1) Dana Bagi Hasil Pajak/Hasil bukan Pajak;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
8 Pemerintah Kota Cirebon
2) Dana Alokasi Umum;
3) Dana Alokasi Khusus.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari lima jenis pendapatan yaitu:
1) Hibah berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lainnya,
Badan/Lembaga/Organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan
dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
2) Dana darurat dari Pemerintah Pusat dalam rangka penanggulangan
korban/kerusakan akibat bencana alam;
3) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi;
4) Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus;
5) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya.
2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah terdiri dari dua kelompok, yaitu belanja tidak langsung dan belanja
langsung. Adapun jenis kelompok belanja tersebut adalah sebagai berikut:
a. Belanja tidak langsung
Belanja tidak langsung terdiri dari tujuh jenis belanja yaitu:
1) belanja pegawai;
2) belanja bunga;
3) belanja subsidi;
4) belanja hibah;
5) belanja bantuan sosial;
6) belanja bagi hasil;
7) belanja bantuan keuangan dan;
8) belanja tidak terduga.
b. Belanja langsung
Belanja langsung terdiri dari tiga jenis belanja yaitu:
1) belanja pegawai;
2) belanja barang dan jasa dan;
3) belanja modal.
Arah kebijakan anggaran belanja untuk setiap kelompok belanja, yaitu:
1) Untuk Belanja Tidak Langsung, arah kebijakannya mencakup:
a) Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Tidak Langsung dari Belanja
Pegawai;
b) Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada
tingkat kebutuhan dan kemendesakan dalam rangka mendukung secara
signifikan terhadap upaya penanggulangan permasalahan kemiskinan,
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
9 Pemerintah Kota Cirebon
pengurangan pengangguran, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),
serta penciptaan sustainabilitas ekologi.
2) Untuk Belanja Langsung, arah kebijakan mencakup:
a) Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Langsung dari Belanja Pegawai , Belanja
Barang dan Jasa dan Belanja Modal;
b) Penyeimbang komposisi antara Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan
Belanja Modal untuk kegiatan Fisik Konstruksi dan kegiatan Non Fisik Konstruksi;
c) Penyeimbang komposisi Belanja Langsung;
d) Penyeimbang komposisi seperti terdapat pada point 2 dan point 3 harus
didasarkan pada indeks relevansi anggaran yang berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2012 dengan merujuk pada 9 (sembilan)
Prioritas Pembangunan Daerah tahun 2012.
2.2.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah terdiri dari dua kelompok pembiayaan yaitu penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
a. Penerimaan pembiayaan terdiri dari:
1) sisa lebih pembiayaan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA);
2) pencairan dana cadangan;
3) hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;
4) penerimaan pinjaman daerah;
5) penerimaan kembali pemberian pinjaman;
6) penerimaan piutang daerah.
b. Pengeluaran pembiayaan terdiri dari:
1) pembentukan dana cadangan;
2) penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
3) pembayaran pokok utang;
4) pemberian pinjaman daerah.
Arah kebijakan anggaran pembiayaan daerah untuk setiap kelompok pembiayaan,
yaitu:
a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikut,
mencakup: sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran tahun sebelumnya (SILPA);
pencairan dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; penerimaan
pinjaman daerah; penerimaan kembali penerimaan pinjaman; dan penerimaan piutang
daerah.
Kebijakan penerimaan pembiayaan adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
10 Pemerintah Kota Cirebon
1) Sisa Lebih Anggaran tahun sebelumya (SILPA) dipergunakan sebagai sumber
penerimaan pada APBD tahun berikutnya dan rata-rata SILPA akan di upayakan
seminimal mungkin dengan melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan anggaran
secara konsisten.
2) Merintis kerjasama dengan pihak ketiga baik dari dalam maupun luar negeri melalui
pola insentif ataupun bentuk kerjasama lainnya yang menguntungkan untuk membiayai
pembangunan infrastruktur publik ataupun program/kegiatan strategis lainnya.
b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya,
mencakup:pembentukan dana cadangan; penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah.
Kebijakan pengeluaran pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk pembayaran hutang pokok yang jatuh
tempo, penyertaan modal BUMD, dan dana lainnya.
2) Penyertaan modal dan pemberian pinjaman manakala terjadi surplus anggaran.
3) Penyertaan modal BUMD dibarengi dengan revitalisasi dan restrukturisasi kinerja
BUMD dan pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka
efisiensi pengeluaran pembiayaan termasuk kajian kepada kelayakan BUMD.
4) Perlunya kebijakan lebih lanjut yang berkaitan dengan penurunan/pengurangan
pengeluaran pembiayaan daerah tiap-tiap pos pengeluaran pembiayaan daerah.
1.2.3.1. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Cirebon merupakan gabungan keseluruhan
laporan keuangan entitas akuntansi, termasuk laporan keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal. Proses penggabungan
antara akun-akun yang diselenggarakan oleh suatu entitas pelaporan dengan entitas
akuntansi lainnya, dengan mengeliminasi akun-akun timbal balik agar dapat disajikan
sebagai satu entitas pelaporan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas
Laporan Keuangan (CALK). Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode
pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan disajikan
secara komparatif dengan periode sebelumnya.
1.2.3.2. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon tahun 2012
berdasarkan urusan, program dan kegiatan dialokasikan kepada Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) sesuai Struktur Organisasi dan Tata Kerja.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
11 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Pendapatan Daerah yang diperoleh selama Tahun Anggaran 2012 (sejak
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012) dalam rangka membiayai penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan mencapai sebesar Rp872.125.300.174,00
atau 100,12% dari Anggaran setelah perubahan yang telah ditetapkan sebesar
Rp871.070.274.388,80.
Urusan pemerintahan dan organisasi pada Pemerintah Kota Cirebon dilaksanakan
oleh 54 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dijabarkan melalui program dan kegiatan
dengan jumlah keseluruhan anggaran belanja sebesar Rp907.004.674.733,80.
2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
Rencana pembangunan jangka menengah Kota Cirebon 2008-2013 disusun dengan
maksud program-program pembangunan di daerah dalam rangka pelaksanaan RPJM Kota
Cirebon adalah sebagai pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
menyusun Renstra SKPD dan program serta kegiatan yang dianggarkan melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon dan APBD Provinsi Jawa Barat
maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kurun waktu lima tahun
kedepan.
2.3.1. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, APBD menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
3. Sekretariat Daerah
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Komunikasi dan Informatika
c) Pertanahan
4. Sekretariat DPRD
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
5. Dinas Pendidikan
a) Pedidikan
b) Kepemudaan dan Olahraga
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
12 Pemerintah Kota Cirebon
6. Dinas Kesehatan
a) Kesehatan
7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
a) Kependudukan dan Catatan Sipil
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
a) Sosial
b) Ketenagakerjaan
9. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumberdaya Mineral
a) Pekerjaan Umum
b) Perumahan
c) Penataan Ruangan
10. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
a) Perumahan
b) Lingkungan Hidup
c) Pertanahan
11. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaa dan Pariwisata
a) Kebudayaan
b) Kepemudaan dan Olahraga
c) Pariwisata
12. Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi
a) Perhubungan
b) Komuniasi dan Informatika
13. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
a) Otonomi Daerah, Pemerintahah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
14. Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian
a) Pertanian
b) Kehutanan
c) Kelautan Dan Perikanan
15. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah
a) Koperasi dan UKM
b) Perdagangan
c) Industri
16. RSUD Gunung Jati
a) Kesehatan
17. Inspektorat
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
18. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
13 Pemerintah Kota Cirebon
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
b) Perencanaan Pembangunan
c) Stastik
20. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan
a) Penanaman Modal
21. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
a) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
b) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
c) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
d) Stastik
22. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
a) Kearsipan
b) Perpustakaan
23. Satuan Polisi Pamong Praja
a) Kesatuan Banga dan Politik Dalam Negeri
24. Kantor Lingkungan Hidup
a) Lingkungan Hidup
25. Kantor Penanaman Modal
a) Penanaman Modal
26. Kantor Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran
a) Perumahan
27. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
a) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
28. Kantor Ketahanan Pangan
a) Ketahanan Pangan
29. Kecamatan Kejaksan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Perencanan Pembangunan
c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
30. Kecamatan Pekalipan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Perencanan Pembangunan
c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
31. Kecamatan Kesambi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
14 Pemerintah Kota Cirebon
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Perencanaan Pembangunan
c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
32. Kecamatan Lemahwungkuk
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Perencanaan Pembangunan
c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
33. Kecamatan Harjamukti
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Perencanan Pembangunan
34. Kelurahan Kejaksan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
35. Kelurahan Kebon Baru
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
36. Kelurahan Kesenden
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
37. Kelurahan Sukapura
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
aerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
38. Kelurahan Kesambi
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
39. Kelurahan Sunyaragi
a) Otonomi Daerah, Pemeritahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
40. Kelurahan Drajat
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
15 Pemerintah Kota Cirebon
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
41. Kelurahan Pekiringan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
42. Kelurahan Karyamulya
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
43. Kelurahan Lemahwungkuk
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
44. Kelurahan Panjunan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
45. Kelurahan Kesepuhan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administras Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
46. Kelurahan Pegambiran
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
47. Kelurahan Pekalipan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
48. Kelurahan Pekalangan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
49. Kelurahan Jagasatru
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyaakat dan Desa
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
16 Pemerintah Kota Cirebon
50. Kelurahan Pulasaren
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
51. Kelurahan Harjamukti
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
52. Kelurahan Argasunya
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
53. Kelurahan Kalijaga
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
54. Kelurahan Kecapi.
a) Otonomi Daerah Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah,Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
55. Kelurahan Larangan
a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian
b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
17 Pemerintah Kota Cirebon
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa struktur APBD Kota Cirebon sudah
mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
bahwa dalam Catatan Atas Laporan Keuangan harus menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja APBD
yang berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama
pelaksanaan APBD Tahun 2012.
1.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA K EUANGAN SKPD
Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan untuk Belanja Langsung masing-
masing SKPD per program dan kegiatan dapat dilihat dalam lampiran catatan atas laporan
keuangan ini.
1.2. HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH
DITETAPKAN
a. Permasalahan Utama Pendapatan Daerah
Secara umum realisasi pendapatan daerah pada Tahun 2012 ini mencapai target kecuali
Retribusi Daerah (76,12%), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan (47,43%), Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (95,77%), Dana Bagi
Hasil Pajak (97,51%), Pendapatan Bagi Hasil Pajak (90,93%), dan Bantuan Keuangan dari
Provinsi (95,74%). Permasalahan dan kendala yang dihadapi atas tidak tercapainya target
pendapatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Untuk Pendapatan Retribusi Daerah diakibatkan adanya Surat Edaran Walikota
Cirebon yang menghentikan sementara atas retribusi dari bulan Januari s/d April 2012;
2) Untuk Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan diakibatkan
Perusahaan Daerah belum memberikan bagian laba kepada Pemerintah Kota Cirebon
secara utuh, terutama bagian laba dari PDAM yang tahun 2011 dan 2012 belum sama
sekali meberikan bagian laba tersebut.
3) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah diakibatkan pemanfaatan fasilitas sosial
dan umum milik Pemerintah Kota Cirebon oleh masyarakat tidak memenuhi target.
4) Dana Bagi Hasil Pajak dan Pendapatan Bagi Hasil Pajak akibat transfer dari
Pemerintah Pusat dan Provinsi tidak memenuhi target.
5) Bantuan Keuangan dari Provinsi diakibatkan pencairan yang menggunakan pihak
ketiga dibayarkan sesuai dengan nilai kontrak ditambah dengan biaya umum. Sehingga
dengan kata lain, tidak tercapainya target anggaran akibat efesiensi belanja.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
18 Pemerintah Kota Cirebon
b. Permasalahan Utama Belanja Daerah
Permasalahan utama belanja daerah adalah terbatasnya kemampuan keuangan daerah
dalam mendanai program dan kegiatan pembangunan dan sangat tergantungnya sumber
pendapatan daerah dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah
serta tidak seimbangnya pertumbuhan pendapatan daerah dengan pertumbuhan belanja
daerah. Disamping itu belanja daerah untuk kegiatan oleh SKPD lebih banyak
direalisasikan menjelang berakhirnya Tahun anggran 2012 yang disebabkan oleh
terlambatnya penyelesaian administrasi kegiatan, terjadinya gagal tender dan faktor lainnya
sehingga hal ini menyebabkan rendahnya daya serap anggaran belanja Tahun 2012.
c. Permasalahan Utama Pembiayaan Daerah
Permasalahan utama pembiayaan adalah sisa SILPA dari hasil menutup defisit realisasi
anggaran tidak mencukupi untuk digunakan untuk membiayai pengeluaran pembiayaan
yang akan digunakan untuk penyertaan modal, pembayaran hutang dan pemberian
pinjaman daerah.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
19 Pemerintah Kota Cirebon
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1. ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN KEUANG AN DAERAH
Entitas pelaporan adalah satuan instansi pemerintah atau satuan program
pemerintah yang menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang
diharuskan menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan.
Kebijakan umum tentang entitas pelaporan akan menentukan entitas akuntansi pada
pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan daerah. Dalam menetapkan entitas pelaporan
perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan, pengendalian, dan penguasaan suatu entitas
pelaporan terhadap aset, yurisdiksi, tugas dan misi tertentu, dengan bentuk
pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan lainnya.
Kebijakan akuntansi umum mengenai entitas pelaporan ditetapkan bahwa entitas
pelaporan keuangan daerah adalah Pemerintah Daerah secara keseluruhan yang dalam hal
ini dikonsolidasikan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sedangkan
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban
(responsibility centre) atau entitas akuntansi. Sehubungan dengan hal itu, maka kantor/unit
kerja yang ditetapkan sebagai pusat pertanggungjawaban atau entitas akuntansi adalah
sebagai berikut:
a. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan);
b. Sekretariat Daerah;
c. Dinas/Satuan Kerja;
d. Badan/Lembaga Teknis Daerah;
e. Tiap-tiap Kecamatan dan Kelurahan (Setiap Kecamatan dan Kelurahan merupakan pusat
pertanggungjawaban tersendiri).
Kebijakan tentang entitas pelaporan juga mengacu pada konsep bahwa setiap pusat
pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
4.2. BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPO RAN KEUANGAN
Sehubungan dengan penyusunan Laporan Keuangan beberapa informasi penting
yang perlu disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini adalah
sebagai berikut:
a. Laporan Realisasi Anggaran
1) Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan
sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Pemerintah Kota Cirebon dalam satu
periode pelaporan.
2) Laporan Realisasi Anggaran memuat:
a) Unsur-unsur pendapatan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
20 Pemerintah Kota Cirebon
b) Unsur-unsur belanja
c) Unsur-unsur transfer
d) Unsur-unsur surplus/defisit
e) Unsur-unsur pembiayaan
f) Unsur-unsur sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.
b. Neraca
1) Penyusunan Neraca Pemerintah Kota Cirebon menganut Prinsip Substansi
Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form).
Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kota
Cirebon Tahun 2012 adalah per 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
2) Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah:
a) Basis Kas digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
b) Basis Akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.
3) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi
dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber
daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tidak
termasuk dalam pengertian sumber daya ekonomi adalah sumber daya alam seperti
hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan didasar laut, dan kandungan pertambangan yang
belum dieksplorasi.
a) Kas
(1) Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
(2) Pencatatan kas menggunakan basis kas.
(3) Kas di Kas Daerah dan di Bendahara dinyatakan dalam rupiah. Jika terdapat
kas dalam valuta asing maka harus dibukukan dalam mata uang rupiah
dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah
Bank Indonesia (BI) pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dalam
valuta asing dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah
mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada tanggal neraca.
(4) Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil opname kas di masing-masing
pemegang kas (Bendahara Umum Daerah dan Bendahara Pengeluaran).
b) Piutang
(1) Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat
dijadikan kas dalam satu periode akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
21 Pemerintah Kota Cirebon
(2) Piutang adalah transaksi yang terjadi antara pemerintah daerah dengan pihak
ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban pihak ketiga kepada
pemerintah daerah yang belum dilunasi, seperti pajak/restribusi atau pinjaman
uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan
(3) Piutang dinilai serta disajikan di neraca sebesar nilai nominal
(4) Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut
(5) Piutang Pajak/Retribusi diakui sebagai piutang apabila telah diterbitkan dasar
ketetapan pajak/retribusi yaitu Surat Ketetapan Pajak Daerah/Surat Ketetapan
Retribusi Daerah (SKPD/SKRD)
c) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
(1) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti
Rugi merupakan reklasifikasi tagihan angsuran jangka panjang Tuntutan
Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ke dalam piutang jangka
pendek yang disebabkan adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh
tempo tahun berikutnya.
(2) Perkiraan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar TGR
dinilai sebesar nilai nomimal
(3) Perkiraan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar TGR
diakui pada saat timbulnya hak atas bagian lancar dari Tuntutan
Perbendaharaan dan TGR.
d) Persediaan
(1) Persediaan adalah barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan maksud
untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan atau
dimaksudkan untuk dijual/ diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.
(2) Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik. Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara:
(a) Biaya perolehan terakhir apabila diperoleh dengan pembelian;
(b) Biaya standar atau biaya produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
(c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
(3) Jenis-jenis persediaan:
(a) Persediaan Habis Pakai, adalah barang-barang yang bekas
penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK;
(b) Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan
berulang kali, misalnya box file;
(c) Persediaan Bekas Pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat
digunakan , misalnya spare part bekas kendaraan bermotor yang masih
bisa digunakan;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
22 Pemerintah Kota Cirebon
(d) Persediaan untuk dijual, misalnya aspal dalam drum, obat-obatan, alat-alat
kesehatan, bibit, benih ikan dan sebagainya.
e) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah
atau Lembaga keuangan lainnya dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh
pemerintah daerah. Dengan demikian pemerintah daerah memiliki kepentingan
yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai penyertaan modal. Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah dicatat dalam neraca sebesar nilai nominal.
f) Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari
dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian,
pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari
sitaan atau rampasan.
Kebijakan penilaian aset tetap menggunakan standar akuntansi keuangan
pemerintah yang berlaku untuk instansi pemerintah.
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Penggunaan aset tetap sampai dengan saat ini belum dihitung penyusutannya.
Terhadap aset tetap yang kondisinya rusak berat diklasifikasikan sebagai aset
lainnya.
Pengungkapan nilai Aset di neraca sepenuhnya mengacu kepada PP 24 Tahun
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)- Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah (PSAP) No. 07 Paragrap 36 yaitu: “Biaya administrasi dan biaya
umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya a set tetap sepanjang
biaya tersebut tidak dapat didistribusikan secara l angsung pada biaya
perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya” .
g) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan baru dicatat berdasarkan Surat Perintah Membayar
(SPM) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut. Apabila penilaian konstruksi dalam
pengerjaan berdasarkan SPM yang diterbitkan tidak memungkinkan, maka nilai
konstruksi dalam pengerjaan didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Apabila biaya perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam
valuta asing, maka harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan
jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada saat perolehan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
23 Pemerintah Kota Cirebon
h) Built, Operate and Transfer (BOT)
Adalah pemanfaatan barang/kekayaan milik daerah berupa tanah oleh pihak lain
dengan cara pihak lain tersebut membangun dan/atau sarana lain beserta fasilitas
diatas tanah tersebut, serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu,
kemudian menyerahkan kembali tanah, bangunan, atau sarana lain berikut
fasilitasnya tersebut beserta pendayagunaannya kepada negara setelah
berakhirnya waktu yang telah disepakati.
i) Dana Bergulir
Dana Bergulir meliputi Program Pengembangan Usaha Kecil. Program Dana
Bergulir berupa bantuan pinjaman penyaluran modal kepada pengusaha kecil
sesuai dengan program Pemerintah Kota Cirebon. Pengelolaan dana tersebut
diserahkan kepada Bank Jabar Cabang Cirebon.
Jumlah yang dicatat di neraca adalah sebesar dana yang telah disalurkan dari
Pemerintah Kota Cirebon kepada Bank Jabar Cabang Cirebon.
Program Pengembangan Usaha Kecil berupa bantuan kepada Usaha Kecil dibawah
Bagian Bina Ekonomi dalam bentuk bantuan dengan bunga lunak, periode pinjaman
2 tahun dan bertujuan untuk penguatan Perekonomian Pengusaha Golongan
Ekonomi Lemah Kota Cirebon.
j) Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban lancar yang harus dibayar dalam
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban ini dibukukan sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam valuta asing
dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal
transaksi.
Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari:
a. Bagian Lancar (BL) Kewajiban Kepada Pemerintah Pusat
Merupakan Bagian Kewajiban Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat, yang
dipindahkan ke Kewajiban Jangka Pendek, karena telah jatuh tempo dalam satu
periode akuntansi.
b. Kewajiban Perhitungan pihak Ketiga
Merupakan Kewajiban Jangka Pendek kepada pihak ketiga yang akan jatuh
tempo dalam satu periode akuntansi.
c. Kewajiban Bunga, Denda dan Commitment Fee
Kewajiban Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar oleh Pemerintah
Daerah kepada Lender melalui DP3 (Direktorat Pengelolaan Penerusan
Pinjaman) – Departemen Keuangan, atas realisasi pinjaman dengan tarif suku
bunga tertentu, serta waktu pembayaran yang telah ditetapkan dalam pinjaman.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
24 Pemerintah Kota Cirebon
Denda adalah kewajiban yang timbul karena Pemerintah Daerah tidak dapat
melunasi angsuran pokok maupun bunganya tepat waktu dengan prosentase
tertentu sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati bersama.
Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh Pemerintah Daerah
sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang belum/tidak
ditariknya sampai dengan batas waktu yang telah disepakati dalam perjanjian
pinjaman.
k) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau
jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi.
Kewajiban jangka panjang dicatat pada saat dana tersebut diterima sebesar
nominal. Nilai kewajiban dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang
rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah
BI pada tanggal transaksi.
Kewajiban jangka panjang terdiri dari dari:
(1) Kewajiban Kepada Pemerintah
Kewajiban jangka panjang kepada pemerintah adalah bagian kewajiban kepada
pemerintah pusat yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi
(2) Kewajiban Bunga dan Jasa Bank Jangka Panjang
Kewajiban bunga dan jasa bank jangka panjang merupakan kewajiban bunga
dan jasa bank jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode
akuntansi
l) Ekuitas Dana
Ekuitas dana adalah hak residual atas aset Pemerintah Kota Cirebon setelah
dikurangi semua kewajiban.
Ekuitas dana terdiri dari:
(1) Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih jumlah nilai Aset Lancar dikurangi
dengan jumlah Kewajiban Jangka Pendek.
(2) Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah nilai yang
diinvestasikan dalam Investasi Permanen, Aset Tetap, Aset Lainnya,
dibandingkan dengan jumlah nilai Kewajiban Jangka Panjang.
(3) Ekuitas Dana Cadangan, merupakan kekayaan Pemerintah Kota Cirebon yang
dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan
perundang-undangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
25 Pemerintah Kota Cirebon
c. Laporan Arus Kas
a) Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan.
b) Arus masuk dan arus keluar kas diklasifikasikan berdasarkan
(1) Aktivitas operasi
(2) Aktivitas investasi nonkeuangan
(3) Aktivitas pembiayaan
(4) Aktivitas nonanggaran
4.3. BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAP ORAN KEUANGAN
a. Periode Akuntansi
Periode akuntansi yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan
pemerintah daerah Kota Cirebon adalah periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012.
b. Pos-Pos Neraca
Kebijakan pos-pos neraca menjelaskan tentang perlakuan akuntansi atas akun neraca
terdiri atas :
1) Persediaan dinilai berdasarkan :
a) Harga pembelian;
b) Harga jual untuk kertas berharga (materai dan leges).
2) Investasi Permanen dinilai sebesar penyertaan pada BUMD yang berasal dari
Pemerintah Kota Cirebon atau pelimpahan dari Pemerintah Daerah Propinsi Jawa
Barat.
3) Aset Tetap dinilai sebesar nilai historis yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aset tetap sampai siap pakai, terhadap aset yang belum mempunyai
nilai maka dalam penilaiannya ditetapkan sebagai berikut :
a) Tanah
Penilaian atas tanah yang tidak mempunyai nilai perolehan, penilaiannya
dilakukan oleh Bagian Perlengkapan dan Keuangan Sekretariat Daerah.
b) Gedung dan Bangunan
Penilaian atas gedung dan bangunan didasarkan pada konstruksi bangunan
(permanen, semi permanen dan darurat).
c) Kendaraan
Kendaraan yang belum mempunyai nilai perolehan, penilaiannya dilakukan
berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2002 tentang
Penghitungan Dasar Penggunaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
26 Pemerintah Kota Cirebon
4) Aset tetap yang dicatat dalam Neraca Tahun 2012 adalah aset awal tahun 2012
kemudian ditambah dengan mutasi Tahun Anggaran 2012.
5) Eksistensi dan batasan hak milik atas Aset tetap :
a) Untuk Tanah : Sertifikat
b) Gedung dan Bangunan : Sertifikat
c) Mesin dan Peralatan (Kendaraan) : BPKB
6) Aset tetap ini dikelompokan menjadi :
a) Tanah;
b) Peralatan dan Mesin;
c) Gedung dan Bangunan;
d) Jalan, Irigasi dan Jaringan;
e) Aset Tetap Lainnya;
f) Konstruksi Dalam Pengerjaan;
7) Hutang Jangka Pendek dibukukan sesuai nilai nominalnya.
8) Hutang Jangka Panjang dibukukan sesuai nilai nominal berdasarkan perhitungan
yang telah dilakukan perhitungannya secara bersama antara Pemerintah Kota
Cirebon dengan Direktorat Jendral Penerusan Anggaran Departemen Keuangan.
9) Ekuitas Dana merupakan selisih antara jumlah nilai aset dengan jumlah nilai
hutang.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
27 Pemerintah Kota Cirebon
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Realisasi Pendapatan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp872.125.300.174,00 atau 100,12% dari target Pendapatan periode tersebut
sebesar Rp871.070.274.388,80. Realisasi Pendapatan tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar Rp33.507.516.760,00 atau 3,99% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan tahun
2011 sebesar Rp838.617.783.414,00.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp149.489.858.160,00 atau 101,09% dari target sebesar
Rp147.880.392.393,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp29.359.327.101,00 atau 24,44% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah
tahun 2011 sebesar Rp120.130.531.059,00.
Penjelasan lebih lanjut Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut:
Realisasi Pajak Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp58.294.336.963,00 atau 120,66% dari target sebesar Rp48.313.130.237,00.
Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp12.164.455.087,00 atau 26,37%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp46.129.881.876,00.
PENDAPATAN Tahun 2012 Tahun 2011
Rp872.125.300.174,00 Rp838.617.783.414,00
PENDAPATAN ASLI DAERAH Tahun 2012 Tahun 2011
Rp149.489.858.160,00 Rp120.130.531.059,00
5.1.1 : Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp58.294.336.963,00 Rp46.129.881.876,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
28 Pemerintah Kota Cirebon
Tabel 5.1.1.1 Realisasi
Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011
Pada tahun 2012, Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah
telah ditetap, sehingga:
a. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 05 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan
Jalan (Lembaran Daerah Kota Daerah Tingkat II Cirebon Tahun 1998 Nomor 14 Seri A2)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2003
tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II Cirebon
Nomor 05 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan;
b. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pajak Penyelenggaraan
Parkir di Luar Badan Jalan;
c. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pajak Hotel;
d. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pajak Restoran;
e. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pajak Reklame;
f. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan;
g. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Air tanah;
h. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Matriks perubahan atas Perda tersebut adalah sebagai
berikut:
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• Pajak Hotel 4.810.475.828,00Rp 3.407.259.633,00Rp 1.403.216.195,00Rp 41,18%
• Pajak Restoran 11.216.762.902,00Rp 7.579.094.211,00Rp 3.637.668.691,00Rp 48,00%
• Pajak Hiburan 1.651.182.307,00Rp 1.126.464.599,00Rp 524.717.708,00Rp 46,58%
• Pajak Reklame 2.987.231.895,00Rp 2.685.435.552,00Rp 301.796.343,00Rp 11,24%
• Pajak Penerangan Jalan 11.498.691.688,00Rp 11.147.201.382,00Rp 351.490.306,00Rp 3,15%
• Pajak Parkir 828.421.350,00Rp 538.210.100,00Rp 290.211.250,00Rp 53,92%
• Pajak Air Baw ah Tanah 56.598.150,00Rp 64.227.400,00Rp (7.629.250,00)Rp -11,88%
• Pajak Sarang Burung Walet 5.130.000,00Rp 12.210.000,00Rp (7.080.000,00)Rp -57,99%
• Pajak Lingkungan 25.239.842.843,00Rp 19.569.778.999,00Rp 5.670.063.844,00Rp 28,97%
58.294.336.963,00Rp 46.129.881.876,00Rp 12.164.455.087,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
29 Pemerintah Kota Cirebon
Tabel 5.1.1.2 Matriks Perbedaan
Perda Pendapatan Daerah No. 3 Tahun 2012 dengan Per da Sebelumnya
Dengan adanya Perda No. 3 Tahun 2012, terdapat penambahan Pendapatan Asli Daerah
yang secara langsung dapat ditelusuri dari rincian Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Pemerintah Kota Cirebon Tahun 2012, yaitu pendapatan dari pajak atas
penyediaan Rumah Kos sebesar Rp7.417.635,00 dan pendapatan pajak atas penyediaan jasa
Catering sebesar Rp822.592.497,00. Terlepas dari adanya perda tersebut, kenaikan
Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2012 yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya
berasal dari Pajak Lingkungan (BPHTB) yang naik sebesar Rp5.670.063.844,00, Pajak
Restoran yang naik sebesar Rp3.637.668.691,00, dan Pajak Hotel yang naik sebesar
Rp1.403.216.195,00. Kenaikan Pajak Lingkungan (BPHTB) salah satunya akibat keberhasilan
upaya Pemerintah Kota Cirebon dari tahun 2011 sampai dengan sekarang untuk
meningkatkan kepatuhan wajib pajak terhadap BPHTP. Upaya tersebut antara lain:
a. melakukan pertemuan dan rapat koordinasi dengan instansi terkait, terutama dengan KKP
Pratama Cirebon dalam hal pembinaan dan pendampingan;
b. memberikan pelatihan yang berhubungan dengan BPHTB terhadap PNSD yang
bertanggung jawab terhadap hal tersebut;
c. memberikan sosialisasi secara intens kepada masyarakat agar masyarakat dapat
menghitung sendiri besarnya BPHTB yang harus dibayarnya.
Sedangkan untuk kenaikan pendapatan yang berasal dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan
Pajak Hiburan lebih didasarkan pada naiknya rata-rata pengunjung dari tahun sebelumnya,
Perda Sebelumnya Perda No. 3 Tahun 2012
•Obyek pajak untuk penyediaan rumah kos
Belum dimasukkanDimasukkan sebagai obyek pajak dengan tarif sebesar 5%
•Obyek pajak untuk penyediaan jasa boga/katering
Belum dimasukkanDimasukkan sebagai obyek pajak dengan tarif sebesar 10%
• Tontonan film/bioskop Tarif pajak sebesar 10% s/d 30% Tarif pajak sebesar 10%• Panti pijat, mandi uap/spa Tarif pajak sebesar 35% Tarif pajak sebesar 40%• Pagelaran musik dan tari Tarif pajak sebesar 20% Tarif pajak sebesar 30%• Hiburan kesenian rakyat Tarif pajak sebesar 20% Tarif pajak sebesar 0%• Diskotik dan klab malam Tarif pajak sebesar 35% Tarif pajak sebesar 40%• Permainan ketangkasan Tarif pajak sebesar 15% s/d 35% Tarif pajak sebesar 20%
• Dari PLN, untuk bukan industri Tarif pajak paling tinggi 8% Tarif pajak sebesar 5%• Dari PLN, untuk industri Tarif pajak paling tinggi 7% Tarif pajak sebesar 3%• Dari bukan PLN, untuk industri Tarif pajak paling tinggi 9% Tarif pajak sebesar 3%
•Dari bukan PLN, untuk bukan industri
Tarif pajak paling tinggi 10% Tarif pajak sebesar 1,5%
• Tarif pajak Sebesar 20% Sebesar 30%
• Tarif pajakSebesar 20% untuk habitat alami, dan sebesar 15% untuk di luar habitat alami
Sebesar 10%
idem
PAJAK LINGKUNGAN (BPHTB)
PAJAK PARKIR
PAJAK SARANG BURUNG WALET
UraianPAJAK HOTEL
PAJAK RESTORAN
PAJAK HIBURAN
PAJAK PENERANGAN JALAN
PAJAK AIR BAWAH TANAH
idem
PAJAK REKLAME idem
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Pemerintah Kota Cirebon
sehingga pada tahun 2012 terjadi kenaikan omzet dari usaha hotel, restoran, dan hiburan yang
cukup signifikan. Salah satu indikator yang mendorong kenaikan tersebut dapat terlihat dari
Grafik 5.1.1.1.
Grafik 5.1.1.1 Banyaknya Tamu Mancanegara dan Nusan tara pada
Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Cire bon Tahun 2009
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Pendapatan yang berasal dari Pajak Reklame pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
sebesar Rp301.796.343,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Ha
penambahan jumlah reklame yang terpasang dan penambahan wajib pajak baru, disertai
dengan optimalisasi Pemerintah Kota Cirebon dalam hal pendataan di lapangan dan
pemberian Surat Pemberitahuan atau Teguran bagi wajib pajak yang mem
Walaupun dalam Perda No. 3 Tahun 2012 mengalami penurunan tarif pajak, pendapatan yang
berasal dari Pajak Penerangan Jalan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Rp351.490.306,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan m
industri properti di Kota Cirebon dan adanya kemudahan yang diberikan oleh PT. PLN
(Persero) dalam pemasangan sambungan listrik baru.
Pendapatan yang berasal dari Pajak Parkir pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
sebesar Rp290.211.250
keberhasilan Pemerintah Kota Cirebon untuk menertibkan pengelolaan parkir dan melakukan
teguran terhadap wajib pajak secara efektif sehingga pembayaran pajaknya tepat dalam
perhitungan maupun wakt
Selain adanya kenaikan, terdapat juga penurunan penerimaan pendapatan yang berasal dari
dua sumber pajak daerah, yaitu Pajak Air Bawah Tanah yang pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp7.629.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya dan
Burung Walet yang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp7.080.000,00
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
400000
450000
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
pada tahun 2012 terjadi kenaikan omzet dari usaha hotel, restoran, dan hiburan yang
cukup signifikan. Salah satu indikator yang mendorong kenaikan tersebut dapat terlihat dari
Grafik 5.1.1.1 Banyaknya Tamu Mancanegara dan Nusan tara pada
Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Cire bon Tahun 2009
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Pendapatan yang berasal dari Pajak Reklame pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
sebesar Rp301.796.343,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan adanya
penambahan jumlah reklame yang terpasang dan penambahan wajib pajak baru, disertai
dengan optimalisasi Pemerintah Kota Cirebon dalam hal pendataan di lapangan dan
pemberian Surat Pemberitahuan atau Teguran bagi wajib pajak yang mem
Walaupun dalam Perda No. 3 Tahun 2012 mengalami penurunan tarif pajak, pendapatan yang
berasal dari Pajak Penerangan Jalan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Rp351.490.306,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan m
industri properti di Kota Cirebon dan adanya kemudahan yang diberikan oleh PT. PLN
(Persero) dalam pemasangan sambungan listrik baru.
Pendapatan yang berasal dari Pajak Parkir pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
sebesar Rp290.211.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh
keberhasilan Pemerintah Kota Cirebon untuk menertibkan pengelolaan parkir dan melakukan
teguran terhadap wajib pajak secara efektif sehingga pembayaran pajaknya tepat dalam
perhitungan maupun waktu pembayarannya.
Selain adanya kenaikan, terdapat juga penurunan penerimaan pendapatan yang berasal dari
dua sumber pajak daerah, yaitu Pajak Air Bawah Tanah yang pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp7.629.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya dan
Burung Walet yang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp7.080.000,00
2009 2010 2011 2012
Hotel Berbintang
Akomodasi Lainnya
30
pada tahun 2012 terjadi kenaikan omzet dari usaha hotel, restoran, dan hiburan yang
cukup signifikan. Salah satu indikator yang mendorong kenaikan tersebut dapat terlihat dari
Grafik 5.1.1.1 Banyaknya Tamu Mancanegara dan Nusan tara pada
Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Cire bon Tahun 2009 -2012 (Orang)
Pendapatan yang berasal dari Pajak Reklame pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
l ini diakibatkan adanya
penambahan jumlah reklame yang terpasang dan penambahan wajib pajak baru, disertai
dengan optimalisasi Pemerintah Kota Cirebon dalam hal pendataan di lapangan dan
pemberian Surat Pemberitahuan atau Teguran bagi wajib pajak yang memasuki jatuh tempo.
Walaupun dalam Perda No. 3 Tahun 2012 mengalami penurunan tarif pajak, pendapatan yang
berasal dari Pajak Penerangan Jalan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Rp351.490.306,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan masih berkembangnya
industri properti di Kota Cirebon dan adanya kemudahan yang diberikan oleh PT. PLN
Pendapatan yang berasal dari Pajak Parkir pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan
,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh
keberhasilan Pemerintah Kota Cirebon untuk menertibkan pengelolaan parkir dan melakukan
teguran terhadap wajib pajak secara efektif sehingga pembayaran pajaknya tepat dalam
Selain adanya kenaikan, terdapat juga penurunan penerimaan pendapatan yang berasal dari
dua sumber pajak daerah, yaitu Pajak Air Bawah Tanah yang pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp7.629.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya dan Pajak Sarang
Burung Walet yang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp7.080.000,00
Hotel Berbintang
Akomodasi Lainnya
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
31 Pemerintah Kota Cirebon
dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk Pajak Air Bawah Tanah, penurunan tersebut akibat
adanya beberapa usaha jasa pencucian kendaraan bermotor yang berpindah menggunakan
air PDAM. Sedangkan untuk Pajak Sarang Burung Walet, penurunannya akibat adanya
penurunan tarif pajak (dari 15%-20% menjadi 10%) dan omzet para wajib pajak.
Realisasi Retribusi Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp9.805.820.896,00 atau 76,12% dari target sebesar Rp12.882.067.350,00.
Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.495.615.449,00 atau 13,23%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp11.301.436.345,00. Penurunan
pendapatan retribusi yang signifikan ini diakibatkan adanya Surat Edaran Walikota Cirebon
yang menghentikan sementara pemungutan atas retribusi per Januari 2012 s/d April 2012,
sehingga pendapatan retribusi yang diperoleh Pemerintah Kota Cirebon hanya berjalan efektif
selama 8 bulan yaitu dari bulan Mei 2012 s/d Desember 2012.
Tabel 5.1.2.1 Realisasi
Pendapatan Retribusi Daerah Tahun 2012 dan Tahun 20 11
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan untuk periode 1 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.601.714.882,00 atau 47,43% dari
target sebesar Rp3.376.795.598,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp584.901.897,00 atau 57,52% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp1.016.812.985,00.
5.1.2 : Pendapatan Retribusi Daerah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp9.805.820.896,00 Rp11.301.436.345,00
5.1.3 : Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Tahun 2012 Tahun 2011
Rp1.601.714.882,00 Rp1.016.812.985,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• Retribusi Jasa Umum 6.787.412.028,00Rp 7.850.803.055,00Rp (1.063.391.027,00)Rp -13,54%
• Retribusi Jasa Usaha 716.190.000,00Rp 1.341.325.550,00Rp (625.135.550,00)Rp -46,61%
• Retribusi Perizinan Tertentu 2.302.218.868,00Rp 2.109.307.740,00Rp 192.911.128,00Rp 9,15%
9.805.820.896,00Rp 11.301.436.345,00Rp (1.495.615.449,00)Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
32 Pemerintah Kota Cirebon
Tabel 5.1.3.1 Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaa n
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun 2012 dan Tahu n 2011
Pada tahun 2011, Bagian Laba dari Perusahaan Daerah sebesar Rp476.105.600,00 (PD.
Bank Pasar sebesar Rp325.000.000,00, PD. Pasar sebesar Rp131.105.600,00, dan PD.
Farmasi Ciremai Rp20.000.000,00) diklasifikasikan sebagai Penerimaan Kembali Investasi
(Penerimaan Pembiayaan), akan tetapi pada tahun 2012 Bagian Laba Perusahaan Daerah
diklasifikasikan sebagai Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
Jika melihat laporan keuangan perusahaan daerah, pada tahun 2011 terdapat 2 perusahaan
daerah yang mengalami kerugian sehingga Pemerintah Kota Cirebon tidak mendapatkan
bagian laba, yaitu PDAM dengan kerugian sebesar Rp654.326.050,47 dan PD. Pembangunan
dengan kerugian sebesar Rp4.150.240,00. Sedangkan pada tahun 2012, hanya terdapat 1
perusahaan daerah yang mengalami kerugian yaitu PD. Pembangunan dengan kerugian
sebesar Rp5.673.838,00 (unaudited). Untuk PDAM, laporan keuangan PDAM menyatakan
bahwa PDAM pada tahun 2012 memperoleh laba sebesar Rp1.142.232.332,08 (unaudited),
akan tetapi bagi hasil laba untuk Pemerintah Kota Cirebon belum dapat direalisasikan sampai
dengan 31 Desember 2012 karena menunggu hasil audit dari akuntan publik.
Realisasi Lain-lain PAD yang sah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp79.787.985.419,00 atau 95,77% dari target sebesar
Rp83.308.399.208,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp18.105.585.566,00
atau 29,35% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp61.682.399.853,00. Ada 4
penyebab yang dominan atas kenaikan tersebut:
a. Adanya kenaikan Penerimaan Jasa Giro sebesar Rp1.045.018.193,00 akibat lebih
tingginya pendapatan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 tetapi dari segi belanja tahun
2012 lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sehingga kas di Bank BJB selama tahun
berjalan 2012 lebih tinggi dibandingkan kas di Bank BJB selama tahun berjalan 2011.
5.1.4 : Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
Tahun 2012 Tahun 2011
Rp79.787.985.419,00 Rp61.682.399.853,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• Bagian Laba PDAM -Rp -Rp -Rp -
• Bagian Laba PD. Bank Pasar 396.253.654,00Rp -Rp 396.253.654,00Rp -
• Bagian Laba PD. Farmasi 144.207.791,00Rp -Rp 144.207.791,00Rp -
• Bagian Laba PD. Pasar 20.607.000,00Rp -Rp 20.607.000,00Rp -
• Bagian Laba PD. Pembangunan -Rp -Rp -Rp -
• Penerimaan Deviden Bank BJB 1.040.646.437,00Rp 1.016.812.985,00Rp 23.833.452,00Rp 2,34%
1.601.714.882,00Rp 1.016.812.985,00Rp 584.901.897,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
33 Pemerintah Kota Cirebon
b. Adanya kenaikan Penerimaan Bunga Deposito sebesar Rp1.613.110.366,00 akibat adanya
SILPA tahun berjalan yang didepositokan selama periode 1 Januari 2012 s/d 31 Desember
2012 yaitu sebesar Rp30.000.000.000,00.
c. Adanya kenaikan Pendapatan dari Pengembalian sebesar Rp1.568.031.029,00 akibat
dikembalikannya kas pada Bendahara Pengeluaran ke Kas Daerah yang membengkak
yaitu tahun 2011 hanya sebesar Rp6.994.990, sedangkan tahun 2012 menjadi
Rp352.295.943,00. Selain itu terdapat pengembalian uang ke Kas Daerah oleh pihak-pihak
terkait akibat hasil rekomendasi instansi pemeriksa internal maupun eksternal yang cukup
signifikan peningkatannya di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011.
d. Adanya kenaikan pendapatan dari Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum sebesar
Rp13.206.109.241,00 akibat meningkatnya pendapatan BLUD (RSUD Gunung Jati) yang
cukup signifikan, yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp56.949.888.530,00 menjadi
Rp70.159.335.621,00 pada tahun 2012. Sedangkan pendapatan dari penyewaan alat berat
dan pungutan atas operasional becak mengalami penurunan.
Tabel 5.1.4.1 Realisasi Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun 2012 dan Tahu n 2011
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
Rp 350.495.420,00 Rp 433.160.490,00 Rp (82.665.070,00) -19,08%
• Penerimaan Jasa Giro Rp 2.582.563.159,00 Rp 1.537.544.966,00 Rp 1.045.018.193,00 67,97%
• Penerimaan Bunga Deposito Rp 3.336.160.026,00 Rp 1.723.049.660,00 Rp 1.613.110.366,00 93,62%
•Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Rp 33.294.220,00 Rp 39.618.220,00 Rp (6.324.000,00) -15,96%
•Pendapatan Denda Keterlambatan Pelaksanaan
Rp 33.498.409,00 Rp 2.334.552,00 Rp 31.163.857,00 1334,90%
• Pendapatan Denda Pajak Rp 240.430.361,00 Rp 75.772.123,00 Rp 164.658.238,00 217,31%
• Pendapatan Denda Retribusi Rp 985.000,00 Rp - Rp 985.000,00 -
•Pendapatan dari Pengembalian
Rp 2.190.800.753,00 Rp 622.769.724,00 Rp 1.568.031.029,00 251,78%
•Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Rp 70.209.987.271,00 Rp 57.003.878.030,00 Rp 13.206.109.241,00 23,17%
• Lain-lain PAD yang Sah Rp 809.770.800,00 Rp 244.272.088,00 Rp 565.498.712,00 231,50%
79.787.985.419,00Rp 61.682.399.853,00Rp 18.105.585.566,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
34 Pemerintah Kota Cirebon
Pendapatan Transfer merupakan pendapatan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat dan dari
Pemerintah Provinsi. Realisasi Pendapatan Transfer untuk periode 1 Januari 2012 sampai
dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp697.285.094.054,00 atau 100,08% dari target
sebesar Rp696.710.878.635,80. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp81.409.924.199,00 atau 13,22% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp615.875.169.855,00.
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan untuk periode 1
Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp653.010.223.492,00 atau
100,77% dari target sebesar Rp648.019.430.704,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan
sebesar Rp119.848.288.514,00 atau 22,48% dari realisasi tahun 2011 sebesar
Rp533.161.934.978,00.
Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan adalah sebagai
berikut:
Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp53.629.417.857,00 atau 97,51% dari target sebesar
Rp55.000.000.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp10.166.340.737,00
atau 23,39% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp43.463.077.120,00.
Tabel 5.1.5.1 Realisasi
Dana Bagi Hasil Pajak Tahun 2012 dan Tahun 2011
Pendapatan Transfer Tahun 2012 Tahun 2011
Rp697.285.094.054,00 Rp615.875.169.855,00
Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan
Tahun 2012 Tahun 2011
Rp653.010.223.492,00 Rp533.161.934.978,00
5.1.5 : Dana Bagi Hasil Pajak Tahun 2012 Tahun 2011
Rp53.629.417.857,00 Rp43.463.077.120,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan
Rp 28.604.579.462,00 Rp 26.363.454.600,00 Rp 2.241.124.862,00 8,50%
•
Bagi Hasil dari PPh Pasal 25 dan Pasal 29 WP Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21
Rp 25.024.838.395,00 Rp 17.099.622.520,00 Rp 7.925.215.875,00 46,35%
53.629.417.857,00Rp 43.463.077.120,00Rp 10.166.340.737,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
35 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam untuk periode 1 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp27.900.924.635,00 atau 135,44% dari
target sebesar Rp20.600.000.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp4.794.979.954,00 atau 20,75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp23.105.944.681,00.
Tabel 5.1.6.1 Realisasi Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Tahun 2012 dan Tahun 2011
Catatan:
1) Pada Tahun 2011, Bagi Hasil dari Alokasi Cukai Tembakau di dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan
Pemerintah Kota Cirebon diklasifikasikan secara terpisah dari kelompok Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber
Daya Alam) dimana pada tahun 2011 dikalsifikasikan ke dalam Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau.
Pada Tahun 2012, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau di dalam Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Cirebon diklasifikasikan kedalam kelompok Dana
Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) sehingga pos ini tidak mengalami realisasi.
5.1.6 : Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber
Daya Alam)
Tahun 2012 Tahun 2011
Rp27.900.924.635,00 Rp23.105.944.681,00
5.1.7 : Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Tahun 2012 Tahun 2011
Rp0,00 Rp5.335.707.817,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Bagi Hasil dari Provinsi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Rp 128.715.694,00 Rp 222.768.996,00 Rp (94.053.302,00) -42,22%
•Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran
Rp 453.121.099,00 Rp 472.749.589,00 Rp (19.628.490,00) -4,15%
•Bagi Hasil dari Pungutan Pengusaha Perikanan
Rp 373.369.940,00 Rp 261.048.242,00 Rp 112.321.698,00 43,03%
•Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi
Rp 9.850.379.314,00 Rp 9.607.915.568,00 Rp 242.463.746,00 2,52%
•Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi
Rp 4.176.434.124,00 Rp 4.177.985.528,00 Rp (1.551.404,00) -0,04%
•Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi
Rp 10.154.337.336,00 Rp 8.363.476.758,00 Rp 1.790.860.578,00 21,41%
•Bagi Hasil dari Alokasi Cukai Tembakau 1) Rp 2.764.567.128,00 Rp - Rp 2.764.567.128,00 -
27.900.924.635,00Rp 23.105.944.681,00Rp 4.794.979.954,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
36 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp551.307.701.000,00 atau 100,24% dari target sebesar
Rp550.014.349.945,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp94.721.195.640,00 atau 20,75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp456.586.505.360,00.
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar atau 100% dari target sebesar Rp20.172.180.000,00.
Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp15.501.480.000,00 atau 331,89%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp4.670.700.000,00.
Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, Pendapatan Transfer yang berasal dari Dana Penyesuaian tidak terjadi
realisasi.
Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Provinsi adalah sebagai berikut:
5.1.8 : Dana Alokasi Umum Tahun 2012 Tahun 2011
Rp551.307.701.000,00 Rp456.586.505.360,00
5.1.9 : Dana Alokasi Khusus Tahun 2012 Tahun 2011
Rp20.172.180.000,00 Rp4.670.700.000,00
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Tahun 2012 Tahun 2011
Rp0,00 Rp35.618.820.500,00
5.1.10 : Dana Penyesuaian Tahun 2012 Tahun 2011
Rp0,00 Rp35.618.820.500,00
Transfer Pemerintah Provinsi Tahun 2012 Tahun 2011
Rp44.274.870.562,00 Rp47.094.414.377,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
37 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp44.274.870.562,00 atau 90,93% dari target sebesar
Rp48.691.447.931,80. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2.819.543.815,00
atau 5,99% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp47.094.414.377,00.
Tabel 5.1.11.1 Realisasi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Tahun 2012 dan Tahun 20 11
Penjelasan lebih lanjut Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah sebagai berikut:
Realisasi Pendapatan dari Bantuan Keuangan Provinsi untuk periode 1 Januari 2012 sampai
dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp25.350.347.960,00 atau 95,74% dari target
sebesar Rp26.479.003.360,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp77.261.734.540,00 atau 75,29% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp102.612.082.500,00.
5.1.11 : Pendapatan Bagi Hasil Pajak Tahun 2012 Tahun 2011
Rp44.274.870.562,00 Rp47.094.414.377,00
Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp25.350.347.960,00 Rp102.612.082.500,00
5.1.12 : Bantuan Keuangan dari Provinsi Tahun 2012 Tahun 2011
Rp25.350.347.960,00 Rp102.612.082.500,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor
Rp 18.642.890.437,00 Rp 22.646.598.024,00 Rp (4.003.707.587,00) -17,68%
•Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Rp 15.639.888.018,00 Rp 13.795.269.559,00 Rp 1.844.618.459,00 13,37%
•Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Rp 9.968.573.444,00 Rp 10.652.096.956,00 Rp (683.523.512,00) -6,42%
•
Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan
Rp 899.031,00 Rp 449.838,00 Rp 449.193,00 99,86%
•Bagi Hasil dari Retribusi Kemetrologian
Rp 22.619.632,00 Rp - Rp 22.619.632,00 -
44.274.870.562,00Rp 47.094.414.377,00Rp (2.819.543.815,00)Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
38 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Belanja untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp813.671.539.785,00 atau 89,71% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp907.004.674.733,80. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp4.627.588.230,00 atau 0,57% dibandingkan dengan realisasi Belanja tahun 2011 sebesar
Rp818.299.128.015,00.
Realisasi Belanja Operasi untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp719.698.354.700,00 atau 90,98% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp791.040.713.660,40. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp41.410.377.330,00 atau 6,11% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar
Rp678.287.977.370,00. Penjelasan lebih lanjut Belanja Operasi adalah sebagai berikut:
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp488.122.941.867,00 atau 92,77% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp526.190.297.470,40. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp47.520.916.628,00 atau 10,79% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp440.602.025.239,00.
BELANJA Tahun 2012 Tahun 2011
Rp813.671.539.785,00 Rp818.299.128.015,00
Belanja Operasi Tahun 2012 Tahun 2011
Rp719.698.354.700,00 Rp678.287.977.370,00
5.1.13 : Belanja Pegawai Tahun 2012 Tahun 2011
Rp488.122.941.867,00 Rp440.602.025.239,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
39 Pemerintah Kota Cirebon
Tabel 5.1.13.1 Realisasi
Belanja Pegawai Tahun 2012 dan Tahun 2011
Realisasi Belanja Barang untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp182.443.867.453,00 atau 87,67% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp208.099.444.790,00. Realisasi Belanja Barang tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp15.348.202.409,00 atau 9,19% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp167.095.665.044,00.
5.1.14 : Belanja Barang Tahun 2012 Tahun 2011
Rp182.443.867.453,00 Rp167.095.665.044,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
Rp 438.857.097.517,00 Rp 398.190.846.404,00 Rp 4 0.666.251.113,00 10,21%
• Gaji dan Tunjangan Rp 322.709.181.643,00 Rp 296.023.219.153,00 Rp 26.685.962.490,00 9,01%
•Tambahan Pengahasilan PNS
Rp 110.410.373.230,00 Rp 96.516.417.095,00 Rp 13.893.956.135,00 14,40%
•
Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH
Rp 1.733.160.000,00 Rp 1.853.160.000,00 Rp (120.000.000,00) -6,48%
•Insentif Pemungutan Pajak/Retribusi
Rp 4.004.382.644,00 Rp 3.798.050.156,00 Rp 206.332.488,00 5,43%
Rp 49.265.844.350,00 Rp 42.411.178.835,00 Rp 6.854.665.515,00 16,16%
• Honor PNS Rp 28.377.913.905,00 Rp 24.221.956.790,00 Rp 4.155.957.115,00 17,16%
• Honor Non PNS Rp 15.202.618.945,00 Rp 11.726.939.745,00 Rp 3.475.679.200,00 29,64%
• Uang Lembur Rp 1.741.469.500,00 Rp 1.256.709.000,00 Rp 484.760.500,00 38,57%
•
Uang untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat
Rp 702.575.000,00 Rp - Rp 702.575.000,00 -
•Honorarium Pengelolaan Dana Bos
Rp 3.241.267.000,00 Rp 5.205.573.300,00 Rp (1.964.306.300,00) -37,73%
488.122.941.867,00Rp 440.602.025.239,00Rp 47.520.916.628,00Rp
Uraian
JUMLAH BTL dan BL
BELANJA TIDAK LANGSUNG (BTL)
BELANJA LANGSUNG (BL)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
40 Pemerintah Kota Cirebon
Tabel 5.1.14.1 Realisasi
Belanja Barang Tahun 2012 dan Tahun 2011
Realisasi Belanja Hibah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp28.112.233.380,00 atau 82,26% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp34.175.589.000,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp7.495.353.341,00
atau 21,05 % dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp35.607.586.721,00.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp13.800.300.000,00 atau 90,27% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp15.287.882.400,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp14.467.082.566,00 atau 51,18% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp28.267.382.566,00.
5.1.15 : Belanja Hibah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp28.112.233.380,00 Rp35.607.586.721,00
5.1.16 : Belanja Bantuan Sosial Tahun 2012 Tahun 2011
Rp13.800.300.000,00 Rp28.267.382.566,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• Belanja Bahan Pakai Habis Kantor 10.018.033.131Rp 8.050.648.769Rp 1.967.384.362Rp 24,44%
• Belanja Bahan/Material 5.951.363.215Rp 6.285.216.456Rp (333.853.241)Rp -5,31%
• Belanja Jasa Kantor 29.292.154.550Rp 24.328.327.870Rp 4.963.826.680Rp 20,40%
• Belanja Premi Asuransi 638.684.604Rp 785.607.098Rp (146.922.494)Rp -18,70%
• Belanja Peraw atan Kendaraan Bermotor 5.967.137.608Rp 4.856.101.937Rp 1.111.035.671Rp 22,88%
• Belanja Cetak dan Penggandaan Rp 7.491.921.905 Rp 7.580.038.140 Rp (88.116.235) -1,16%
• Belanja Sew a Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir Rp 3.803.200.287 Rp 3.413.198.779 Rp 390.001.508 11,43%
• Belanja Sew a Sarana Mobilitas 694.487.500Rp 511.741.400Rp 182.746.100Rp 35,71%
• Belanja Sew a Perleng. dan Peral. Kantor 968.895.000Rp 900.190.000Rp 68.705.000Rp 7,63%
• Belanja Makanan dan Minuman 12.190.257.994Rp 11.156.769.011Rp 1.033.488.983Rp 9,26%
• Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 869.581.630Rp 1.218.396.500Rp (348.814.870)Rp -28,63%
• Belanja Pakaian Kerja 202.200.500Rp 354.088.500Rp (151.888.000)Rp -42,90%
• Belanja Pak. Khusus dan Hari-hari Tertentu 738.452.090Rp 1.366.444.150Rp (627.992.060)Rp -45,96%
• Belanja Perjalanan Dinas 7.900.711.552Rp 6.758.912.221Rp 1.141.799.331Rp 16,89%
• Belanja Beasisw a Pendidikan PNS 236.313.840Rp 134.200.000Rp 102.113.840Rp 76,09%
• Belanja Kursus-kursus, Pelatihan, Bintek PNS 1.543.810.775Rp 1.274.977.000Rp 268.833.775Rp 21,09%
• Belanja Pemeliharaan 5.983.016.212Rp 7.020.057.375Rp (1.037.041.163)Rp -14,77%
• Belanja Jasa Konsultasi 7.311.515.244Rp 5.903.798.135Rp 1.407.717.109Rp 23,84%
• Belanja Hadiah 161.641.250Rp 1.207.989.500Rp (1.046.348.250)Rp -86,62%
• Belanja Kursus-kursus, Pelatihan, Bintek DPRD 1.213.500.000Rp 1.104.000.000Rp 109.500.000Rp 9,92%
• Belanja Operasional RSUD 69.834.226.026Rp 57.809.304.317Rp 12.024.921.709Rp 20,80%
• Belanja Sew a Alat Praktek Pelatihan Masy. 19.650.000Rp 24.850.000Rp (5.200.000)Rp -20,93%
• Belanja Barang Dana BOS 8.115.146.000Rp 14.949.567.886Rp (6.834.421.886)Rp -45,72%
• Belanja Barang Yang Akan Diserahkan ke Masy. 1.297.966.540Rp 101.240.000Rp 1.196.726.540Rp 1182,07%
182.443.867.453Rp 167.095.665.044Rp 15.348.202.409Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
41 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Belanja Bantuan Keuangan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp7.219.012.000,00 atau 99,06% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp7.287.500.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp503.694.200,00 atau 7,50% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp6.715.317.800,00.
Tabel 5.1.17.1 Realisasi
Belanja Bantuan Keuangan Tahun 2012 dan Tahun 2011
Realisasi Belanja Modal untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah sebesar Rp93.925.244.322,00 atau 81,80% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp114.823.961.073,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp46.085.906.323,00 atau 32,92% dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar
Rp140.011.150.645,00. Penjelasan lebih lanjut Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, Pemerintah Kota Cirebon tidak melakukan realisasi terhadap Belanja Tanah.
5.1.17 : Belanja Bantuan Keuangan Tahun 2012 Tahun 2011
Rp7.219.012.000,00 Rp6.715.317.800,00
Belanja Modal Tahun 2012 Tahun 2011
Rp93.925.244.322,00 Rp140.011.150.645,00
5.1.18 : Belanja Tanah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp0,00 Rp274.723.800,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Belanja Bantuan Keuangan kepada Kelurahan
Rp 6.686.750.000,00 Rp 6.656.500.000,00 Rp 30.250.000,00 0,45%
•Belanja Bantuan Keuangan Partai Politik
Rp 532.262.000,00 Rp 58.817.800,00 Rp 473.444.200,00 804,93%
7.219.012.000,00Rp 6.715.317.800,00Rp 503.694.200,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
42 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp36.773.195.672,00 atau 83,57% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp44.004.904.725,90. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp17.926.168.123,00 atau 32,77% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp54.699.363.795,00.
Tabel 5.1.19.1 Realisasi Belanja
Peralatan dan Mesin Tahun 2012 dan Tahun 2011
5.1.19 : Belanja Peralatan dan Mesin Tahun 2012 Tahun 2011
Rp36.773.195.672,00 Rp54.699.363.795,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• BM Pengadaan Alat-alat berat 202.250.000Rp 3.470.069.500Rp (3.267.819.500)Rp -94,17%
• BM Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor 5.403.732.150Rp 4.869.322.700Rp 534.409.450Rp 10,98%
• BM Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Tidak Bermotor 50.970.200Rp 70.213.000Rp (19.242.800)Rp -27,41%
• BM Pengadaan Alat-alat Angkutan di Atas Air Tidak Bermotor 89.100.000Rp 23.000.000Rp 66.100.000Rp 287,39%
• BM Pengadaan Alat-alat Bengkel 361.695.000Rp 516.548.000Rp (154.853.000)Rp -29,98%
• BM Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan Ternak Rp 768.956.000 Rp 102.754.000 Rp 666.202.000 648,35%
• BM Pengadaan Peralatan Kantor Rp 448.326.225 Rp 248.360.700 Rp 199.965.525 80,51%
• BM Pengadaan Perlengkapan Kantor 4.296.422.883Rp 3.812.495.160Rp 483.927.723Rp 12,69%
• BM Pengadaan Komputer 5.613.694.493Rp 8.968.875.650Rp (3.355.181.157)Rp -37,41%
• BM Pengadaan Mebeulair 4.007.007.660Rp 3.387.991.368Rp 619.016.292Rp 18,27%
• BM Pengadaan Peralatan Rumah Tangga 107.234.400Rp 142.333.700Rp (35.099.300)Rp -24,66%
• BM Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga 351.172.564Rp 346.183.300Rp 4.989.264Rp 1,44%
• BM Pengadaan Alat-alat Studio 979.495.047Rp 512.640.250Rp 466.854.797Rp 91,07%
• BM Pengadaan Alat-alat Komunikasi 506.590.500Rp 1.070.057.800Rp (563.467.300)Rp -52,66%
• BM Pengadaan Alat-alat Ukur 411.955.000Rp 17.270.000Rp 394.685.000Rp 2285,38%
• BM Pengadaan Alat-alat Kedokteran 6.166.300.000Rp 17.315.127.420Rp (11.148.827.420)Rp -64,39%
• BM Pengadaan Alat-alat Laboratorium 991.314.300Rp 3.742.540.700Rp (2.751.226.400)Rp -73,51%
• BM Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan 421.747.000Rp 257.013.200Rp 164.733.800Rp 64,10%
• BM Alat Persampahan 286.278.250Rp 260.577.000Rp 25.701.250Rp 9,86%
• BM Alat Pelatihan Masyarakat -Rp 569.160.000Rp (569.160.000)Rp -100,00%
• BM Alat-alat Kemping/Upacara Besar 604.000Rp 500.000Rp 104.000Rp 20,80%
• BM Dana BOS 4.835.587.000Rp 4.688.740.347Rp 146.846.653Rp 3,13%
• BM Pengadaan Prasarana Dagang -Rp 307.590.000Rp (307.590.000)Rp -100,00%
• BM Pengadaan Alat Pengendalian dan Pengamanan Jalan 422.603.000Rp -Rp 422.603.000Rp -
• BM Pengadaan Mesin Fogging 50.160.000Rp -Rp 50.160.000Rp -
36.773.195.672Rp 54.699.363.795Rp (17.926.168.123)Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
43 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan
31 Desember 2012 adalah sebesar Rp33.957.342.125,00 atau 86,92% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp39.066.000.192,50. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp13.009.352.200,00 atau 62,10% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp20.947.989.925,00.
Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp21.865.985.775,00 atau 83,03% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp26.334.692.750,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar
Rp40.924.475.250,00 atau 65,18% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp62.790.461.025,00.
Tabel 5.1.21.1 Realisasi Belanja Jalan,
Irigasi, dan Jaringan Tahun 2012 dan Tahun 2011
5.1.20 : Belanja Bangunan dan Gedung Tahun 2012 Tahun 2011
Rp33.957.342.125,00 Rp20.947.989.925,00
5.1.21 : Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Tahun 2012 Tahun 2011
Rp21.865.985.775,00 Rp62.790.461.025,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan
Rp 14.547.682.300,00 Rp 36.033.120.300,00 Rp (21.485.438.000,00) -59,63%
•Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan
Rp 406.200.000,00 Rp 312.732.000,00 Rp 93.468.000,00 29,89%
•Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Bangunan Air
Rp 6.626.218.200,00 Rp 25.549.705.600,00 Rp (18.923.487.400,00) -74,07%
•
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik, Telepon, dan Air
Rp 285.885.275,00 Rp 893.028.125,00 Rp (607.142.850,00) -67,99%
•Belanja Modal Alat Pembuat Resapan Air
Rp - Rp 1.875.000,00 Rp (1.875.000,00) -
21.865.985.775,00Rp 62.790.461.025,00Rp (40.924.475.250,00)Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
44 Pemerintah Kota Cirebon
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp1.328.720.750,00 atau 94,93% dari anggaran yang
tersedia sebesar Rp1.399.687.090,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp30.108.650,00 atau 2,32% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp1.298.612.100,00.
Tabel 5.1.22.1 Realisasi Belanja
Aset Tetap Lainnya Tahun 2012 dan Tahun 2011
Penjelasan lebih lanjut Belanja Tak Terduga adalah sebagai berikut:
Realisasi Belanja Tak Terduga untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember
2012 adalah sebesar Rp47.940.763,00 atau 4,21% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp1.140.000.000,00.
5.1.22 : Belanja Aset Tetap Lainnya Tahun 2012 Tahun 2011
Rp1.328.720.750,00 Rp1.298.612.100,00
Belanja Tak Terduga Tahun 2012 Tahun 2011
Rp47.940.763,00 Rp0,00
5.1.23 : Belanja Tak Terduga Tahun 2012 Tahun 2011
Rp47.940.763,00 Rp0,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
•Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan
Rp 536.231.950,00 Rp 368.611.700,00 Rp 167.620.250,00 45,47%
•
Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan
Rp 212.762.800,00 Rp 734.059.000,00 Rp (521.296.200,00) -71,02%
•Belanja Modal Pengadaan Hew an/Ternak dan Tanaman
Rp 579.726.000,00 Rp 195.941.400,00 Rp 383.784.600,00 195,87%
1.328.720.750,00Rp 1.298.612.100,00Rp 30.108.650,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
45 Pemerintah Kota Cirebon
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan maupun
pengeluaran yang akan dibayar atau diterima kembali yang dalam penganggarannya
dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan
pembiayaan dapat berasal dari pinjaman dan hasil investasi, sedangkan pengeluaran
pembiayaan digunakan antara lain untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian
pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah dan pembentukan
dana cadangan. Realisasi pembiayaan selama periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 menghasilkan pembiayaan neto sebesar Rp29.013.913.320,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Realisasi Penerimaan Pembiayaan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp32.578.400.345,00 atau 82,31% dari anggaran sebesar
Rp39.578.400.345,00. Realisasi Penerimaan Pembiayaan tahun 2012 mengalami kenaikan
sebesar Rp12.153.764.246,00 atau 59,51% dari realisasi tahun 2011 sebesar
Rp20.424.636.099,00.
Tabel 5.1.24.1 Realisasi Pembiayaan –
Penerimaan Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011
Pada tahun 2012, Penerimaan Kembali Investasi tidak mengalami realisasi karena bagian laba
Pemerintah Kota Cirebon atas investasi di perusahaan daerah diklasifikasikan pada
PEMBIAYAAN NETTO Tahun 2012 Tahun 2011
Rp29.013.913.320,00 Rp12.259.744.946,00
5.1.24 Pembiayaan - Penerimaan Daerah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp32.578.400.345,00 Rp20.424.636.099,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• Penggunaan SILPA Rp 32.227.709.701,00 Rp 18.738.424.068,00 Rp 13.489.285.633,00 71,99%
•
Sisa Kas BLUD RSUD Gunung Jati Tahun Sebelumnya
Rp 350.690.644,00 Rp 1.210.106.431,00 Rp (859.415.787,00) -71,02%
•Penerimaan Kembali Investasi
Rp - Rp 476.105.600,00 Rp (476.105.600,00) -100,00%
32.578.400.345,00Rp 20.424.636.099,00Rp 12.153.764.246,00Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
46 Pemerintah Kota Cirebon
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Pendapatan Asli Daerah)
yang realisasinya sebesar Rp561.068.445,00.
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31
Desember 2012 adalah sebesar Rp3.564.487.025,00 atau 97,82% dari anggaran sebesar
Rp3.644.000.000,00. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan tahun 2012 mengalami penurunan
sebesar Rp4.600.404.128,00 atau 56,34% dari realisasi tahun 2011 sebesar
Rp8.164.891.153,00.
Tabel 5.1.25.1 Realisasi Pembiayaan –
Pengeluaran Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011
5.1.25 Pembiayaan - Pengeluaran Daerah Tahun 2012 Tahun 2011
Rp3.564.487.025,00 Rp8.164.891.153,00
Tahun 2012 Tahun 2011 Perubahan Nilai%
Perubahan
• Pembentukan Dana Cadangan
Rp - Rp 7.000.000.000,00 Rp (7.000.000.000,00) -100,00%
• Penyertaan Modal Pemda: Rp 3.400.000.000,00 Rp 1.000.000.000,00 Rp 2.400.000.000,00 240,00%
PDAM Rp 1.400.000.000,00
PD. Farmasi Rp 2.000.000.000,00
• Pembayaran Pokok Utang Rp 164.487.025,00 Rp 164.891.153,00 Rp (404.128,00) -0,25%
3.564.487.025,00Rp 8.164.891.153,00Rp (4.600.404.128,00)Rp
Uraian
JUMLAH
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
47 Pemerintah Kota Cirebon
PERHITUNGAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN 20 12
Realisasi Pendapatan : a. PAD Rp. 149.489.858.160,00
b. Pendapatan Transfer Rp. 697.285.094.054,00 c. Lain-lain PAD yang Sah Rp. 25.350.347.960,00 Jumlah (I)
Rp. 872.125.300.174,00
Realisasi Belanja : a. Belanja Operasi (Rp. 719.698.354.700,00)
b. Belanja Modal (Rp. 93.925.244.322,00)
c. Belanja Tak Terduga (Rp.
47.940.763,00)
Jumlah (II)
(Rp.
813.671.539.785,00)
Realisasi Transfer : a. Transfer ke Desa Rp. -
b. Transfer ke Ormas Rp. - Jumlah (III)
Rp. -
Realisasi Pembiayaan : a. Penerimaan *) Rp. 32.578.400.345,00
b. Pengeluaran (Rp. 3.564.487.025,00) Jumlah (IV)
Rp. 29.013.913.320,00
SiLPA Tahun 2012
Rp. 87.467.673.709,00
Saldo Akhir Kas Daerah (BUD) *)
Rp. 56.439.577.527,00
Perbedaan
Rp.
(31.028.096.182,00)
Penjelasan Perbedaan: (1) Saldo Akhir Kas BLUD RSUD Sunan Gunung Jati
Tahun 2012 (Rp 675.800.239,00)
(2) Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran (Rp 352.295.943,00) (3) Saldo Deposito Tahun 2012 per 31 Desember
2012 (Rp 30.000.000.000,00)
Jumlah (Rp 31.028.096.182,00)
*) Dalam jumlah realisasi penerimaan pembiayaan (SiLPA tahun lalu)
termasuk Saldo awal kas di RSUD Gunungjati sedangkan pendapatan menjadi bagian dari Realisasi PAD dan belanja menjadi bagian dari Belanja Barang dan Jasa.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
48 Pemerintah Kota Cirebon
5.2. Penjelasan Pos-pos Neraca
Berikut ini disajikan uraian masing-masing rekening yang terdapat dalam Neraca Pemerintah
Kota Cirebon Per 31 Desember 2012.
1) Kas di Kas Daerah Per 31 Desember 2012 Per Desember 2011
86.439.577.527,00 32.220.714.711,00
Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp86.439.577.527,00 merupakan saldo Kas Pemerintah
Kota Cirebon yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah per 31 Desember 2012. Saldo
tersebut diperoleh melalui perhitungan Kas Daerah dan hasil rekonsiliasi dengan Rekening
Koran Bank per 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut :
- Bank BJB Cabang Cirebon Rekening Kas Umum Daerah Nomor 0000290853001
Rp 56.439.577.527,00
- Deposito Jangka Pendek: - Pembukaan Deposito tahun 2010
pada Bank Mandiri Cabang Cirebon:
Rek. 134.02.04415153.3 Rp 1.000.000.000,00 Rek. 134.02.04415152.5 Rp 1.000.000.000,00 Rek. 134.02.04415154.1 Rp 1.000.000.000,00 Rek. 134.02.04415155.8 Rp 1.000.000.000,00 Rek. 134.02.04415156.6 Rp 1.000.000.000,00 Rp 5.000.000.000,00 Pembukaan Deposito tahun 2011
RRek. A 1354949 BTN
Rp
5.000.000.000,00
Rek. A 1354997 BTN Rp 5.000.000.000,00 Rek. PAA 0456914 BNI Rp 5.000.000.000,00 Rek. A 305174 Bank BJB Rp 5.000.000.000,00 Rek. A 305175 Bank BJB Rp 5.000.000.000,00 Rp 25.000.000.000,00 Jumlah Deposito Jangka Pendek: Rp 30.000.000.000,00 Jumlah Rp 86.439.577.527,00
Dari hasil rekonsiliasi dengan Rekening Koran Bank BJB Cabang Cirebon, terdapat selisih
Rp10.000.000,00 disebabkan adanya double pencairan SP2D Nomor 931/0674/LS/BNT/2012
tanggal 11 Desember 2012 dengan pencairan tanggal 20 Desember 2012 dan pencairan
tanggal 28 Desember 2012. Kelebihan pencairan tersebut telah disetor kembali pada tanggal
21 Januari 2013. Apabila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar
Rp32.220.714.711,00, terdapat kenaikan Saldo Kas di Kas Daerah sebesar
Rp54.218.862.816,00 atau 168,27%.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
49 Pemerintah Kota Cirebon
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 sebesar Rp353.010.287,00 terdiri
dari Kas UYHD di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp352.295.943,00 per 31 Januari 2013
seluruhnya telah disetor ke Kas Daerah. Sedangkan sebesar Rp714.344,00 berupa jasa giro
yang seluruhnya telah disetor ke Kas Daerah per 28 Februari 2012, apabila dibandingkan
dengan Tahun 2011 sebesar Rp11.781.684.213,00 terdapat penurunan sebesar
Rp11.428.673.926,00 atau 97%.
Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari:
Uraian Sisa UYHD Jasa Giro
a. DPPKD (PPKD) Rp 346.300.000,00 Rp 594.243
b. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM Rp 5.995.943,00 -
c. Dinas Perhubungan-Inkom Rp Rp 97.204
d. Kelurahan Pekalangan Rp - Rp 2.000
e. Kelurahan Argasunya Rp - Rp 15.991
f. RSUD Gunung Jati Rp - Rp 4.906
Jumlah Rp
352.295.943,00 Rp 714.344
3) Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
87.818.497,50 0,00
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp87.818.497,50 terdapat
pada Dinas Kesehatan sebesar Rp.18.021.000,00 merupakan pendapatan retribusi daerah yang
belum disetor ke kas daerah dan terdapat pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
UKM sebesar Rp.69.797.497,50 merupakan sisa kas dana bergulir yang belum digulirkan
kembali, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp.0,00 terdapat kenaikan sebesar
Rp87.818.497,50 atau 100%.
4) Kas di BLUD RSUD Gunungjati Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
675.800.239 ,00 350.690.644,00
Saldo Kas BLUD RSUD Gunung Jati per 31 Desember 2012 sebesar Rp675.800.239,00 pada
Tahun 2012 diakui sebagai Kas di Bendahara Penerima BLUD. Kas tersebut merupakan sisa
kas pada Kas di BLUD RSUD Gunung Jati yang pengelolaan keuangannya terpisah dari Kas
Daerah dan termasuk dalam jumlah SiLPA, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
Rp350.690.644,00 terdapat kenaikan sebesar Rp325.109.595,00 atau 92,70%.
2) Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
353.010.287,00 11.781.684.213,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
50 Pemerintah Kota Cirebon
Saldo per 31 Desember 2011 Rp 350.690.644,00
Penerimaan selama tahun 2012 Rp 70.159.335.621,00
Rp 70.501.026.265,00 Pengeluaran selama Tahun 2012 Rp 69.834.226.026,00
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 675.800.239,00
Rincian selengkapnya pada Lampiran 1a
Piutang Pajak Daerah sebesar Rp239.706.605,00 adalah kewajiban Wajib Pajak (WP) atas
penetapan pajak daerah dan denda pajak yang sampai dengan 31 Desember 2012 yang belum
dibayar. apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp233.450.331,00 terdapat
kenaikan sebesar Rp6.256.274,00 atau 2,68%. Piutang pajak tersebut terdapat di Dinas
Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah dengan mutasi sebagai berikut:
1. Saldo per 1 Januari 2012 Piutang Pajak :
Saldo awal Piutang Pajak: Rp 228.056.868,00
Jumlah SKPD terbit selama tahun 2012 Rp 46.742.055.659,00
Jumlah Rp 46.970.112.527,00
Realisasi pembayaran dalam tahun 2012 Rp 46.747.700.912,00
Saldo per 31 Des 2012
Rp 222.411.615,00
2. Saldo per 1 Januari 2012 Piutang denda Pajak: Rp 5.393.463,00
Realisasi pembayaran dalam tahun 2012 Rp 4.833.558,00
Jumlah Piutang Denda Pajak Rp 559.905,00
Penambahan denda pajak tahun 2012 Rp 16.735.085,00
Rp 17.294.990,00
Jumlah Piutang pajak dan denda pajak 2012
Rp 239.706.605,00
Rincian selengkapnya pada Lampiran 2
Piutang retribusi per 31 Desember 2012 di Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar
Rp9.305.681.797,00 terdiri dari tunggakan bagi hasil RPPPK Kabupaten Cirebon sebesar
Rp990.239.452,00 dan tunggakan RPPPKL PDAM Kota Cirebon sebesar Rp8.315.442.345,00.
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp70.970.250,00 terdapat kenaikan sebesar
5) Piutang Pajak Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
239.706.605,00 233.450.331,00
6) Piutang Retribusi Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
9.305.681.797,00 70.970.250,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
51 Pemerintah Kota Cirebon
Rp9.234.711.547,00 atau 13012,1%. Kenaikan ini disebabkan adanya koreksi atas akumulasi
tunggakan retribusi sampai dengan 31 Desember 2011 yang belum diakui sebagai piutang.
Rincian tunggakan tersebut diuraikan sebagai berikut:
No Rincian Tunggakan RPPK Kota Cirebon (Rp)
Kabupaten Cirebon (Rp)
Jumlah (Rp)
I Tahun 2012 279,609,748.00 210,744,861.00 490,354,609.00
II S.d 31 Desember 2011
1 Pelanggan lainnya 7,835,315,846.00 763,846,626.50 8,599,162,472.50
2 TNI Polri 13,831,262.00 2,101,500.00 15,932,762.00
3 Pemerintah Kota Cirebon 270,690.00 - 270,690.00
4 Dana yang masih harus disetor - -
5 Rek Non Aktif 40,475,069.00 11,206,964.50 51,682,033.50
6 Koreksi karena kekurangan digit 142,917,670.00 - 142,917,670.00
7 Koreksi tahun 2010 5,898,310.00 2,339,500.00 8,237,810.00
8.Kelebihan setoran milik PDAM Kabupaten Cirebon (2,876,250.00)
Sub Jumlah II 8,035,832,597.00 779,494,591.00 8,815,327,188.00
Jumlah 8,315,442,345.00 990,239,452.00 9,305,681,797.00
Dari jumlah saldo Piutang Retribusi sebesar Rp9.305.681.797,00 tersebut, sudah dapat
diklasifikasikan berdasarkan umur piutang sebesar Rp8.175.031.041,00, sedangkan sisanya
masih dalam proses verifikasi rincian tunggakan dan penghitungan umur piutang oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan. Klasifikasi umur Piutang Retribusi sebesar Rp8.175.031.041,00
dapat diuraikan sebagai berikut:
No Tunggakan RPPK Umur Piutang Per 31 Desember 2012
0-12 Bulan 13-24 Bulan 25-36 Bulan >36 Bulan Jumlah
1 Kota Cirebon 279.609.748 1.410.874.481 1.284.129.708 4.989.672.243 7.964.286.180
2 Kabupaten Cirebon 210.744.861 210.744.861
Jumlah 490.354.609 1.410.874.481 1.284.129.708 4.98 9.672.243 8.175.031.041
Saldo piutang PAD lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp167.865.693,00 merupakan saldo
Piutang yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupa Piutang Tunggakan Mou
Pengangkutan Sampah di DKP, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
Rp1.309.842.786,70 terdapat penurunan sebesar Rp1.141.977.094,00 atau 87,18%
Rincian selengkapnya pada Lampiran 3
7) Piutang PAD Lainnya Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
167.865.693,00 1.309.842.786,70
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
52 Pemerintah Kota Cirebon
8) Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
46.899.000,00 14.040.020,00
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran sebesR Rp46.899.000,00 apabila dibandingkan
dengan Tahun 2011 sebesar Rp14.040.020,00 terdapat kenaikan sebesar Rp32.858.980,00
atau 234,04%. Piutang tersebut adalah piutang atas penjualan kendaraan roda dua dan roda
empat yang belum dilunasi selama tahun 2012 yang diuraikan sebagai berikut:
Selisih Rp. 300.100,00
Selisih tersebut terjadi dikarenakan kelebihan pembayaran Hasil Penjualan Kendaraan Dinas
Roda Dua sebesar Rp.100,00 an. Drs. FERRY RIYANTO Nopol E 2855 A dan sebesar
Rp.300.000,00 an. Shomad Nopol E 2393 A.
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran 4
Saldo Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah per 31 Desember 2012 sebesar
Rp50.495.820,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp58.209.784,00 terdapat
penurunan sebesar Rp7.713.964,00 atau 13,25,18%. Piutang tersebut merupakan saldo Piutang
Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah yang akan jatuh tempo dalam tahun 2013 atas kasus
kerugian keuangan daerah karena kelalaian pegawai dan kehilangan aset dengan rincian
sebagai berikut:
Saldo awal Piutang 58.209.784,00
Saldo Awal Tagihan (TGR) 17.580.256,00
Penambahan TGR Tahun 2012 9.600.000,00
Jumlah 85.390.040,00
Pembayaran TGR Tahun 2012 (33.294.220,00)
Saldo Akhir TGR 52.095.820,00
Saldo per 1 Januari 2012: Rp 14.040.020,00
Penambahan Penjualan kendaraan Rp 294.004.300,00
Jumlah 308.044.320,00
Jumlah pembayaran dalam tahun 2012 Rp 261.445.420,00
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 46.598.900,00
Berdasarkan SK. Walikota Nomor 028/KEP.398-
PK/2012 tanggal 15 Oktober 2012 (an. Dahrin
Syahrir) sebesar
Rp.
46.899.000,00
9) Bagian Lancar Tuntutan Ganti
Rugi
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
50.495.820,00 58.209.784,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
53 Pemerintah Kota Cirebon
Saldo tersebut terdiri dari:
- Jatuh Tempo Tahun 2013 (sebagai Piutang) 50.495.820,00
- Jatuh Tempo diatas Thn. 2013 (sebagai tagihan) 1.600.000,00
Jumlah 52.095.820,00
Adapun Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah perorangannya dapat dirinci sebagai berikut:
Rincian selengkapnya disajikan pada Lampiran 5
Saldo piutang lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp7.770.772.643,00 apabila
dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp9.555.853.267,00 terdapat penurunan sebesar
Rp1.785.080.624,00 atau 18,68% merupakan saldo Piutang yang dimiliki oleh RSUD Gunungjati
yang terdiri dari:
Piutang Umum Rp 3.727.402.712,00
Piutang Askes Rp 898.918.000,00
Piutang Jamkesmas Rp 1.601.321.207,00
Piutang Jamkesda Rp 772.390.731,00
Piutang Kerjasama Rp 770.739.993,00
Jumlah Rp 7.770.772.643,00
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 5
10) Piutang Lainnya (Pihak
Ketiga)
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
7.770.772.643,00 Rp9.555.853.267,00
Nama
JT Th. 2013
(sebagai
piutang)
JT di atas Th.
2013 (sebagai
tagihan)
Jumlah
1. KASRI RUSMAN, Kasi Transtib, Rp
1.305.800,00 0,00 1.305.800,00
2. SUPARDI, Pelaksana Dinas
Kimpraswil, Rp
1.041.460,00 0,00 1.041.460,00
3. Drs. AHMAD KUSRIADI, Pengawas
Dinas Pendidkan, Rp
1.316.000,00 0,00 1.316.000,00
4. KARLIN, Pelaksana Dinas Pertanian, Rp 1.316.000,00 0,00 1.316.000,00
5. SAPRUDIN, Sekretaris Dinas KP, Rp 2.466.560,00 0,00 2.466.560,00
6. PIPIH PRIYATNA, SH, Kasubag di
Bappeda, Rp
15.470.000,00 0,00 15.470.000,00
7. Drs. IRIANTO LEGOWO, Kabag
Umum RSUD Gunung Jati, Rp 21.580.000,00 0,00 21.580.000,00
8. M.SOPIAN, S.ST/BPMPPKB, Rp 1.200.000,00 400.000,00 1.600.000,00
9. SYAHRONI Rp 4.800.000,00 1.200.000,00 6.000.000,00
Jumlah Rp 50.495.820,00 1.600.000,00 52.095.820,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
54 Pemerintah Kota Cirebon
11) Persediaan Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
11.043.402.736,00 9.081.247.553,34
Saldo Persediaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp11.043.402.736,00 apabila dibandingkan
dengan Tahun 2011 sebesar Rp9.081.247.553,34 terdapat kenaikan sebesar
Rp1.962.155.182,66 atau 21,61%, persediaan tersebut merupakan saldo persediaan habis
pakai yang berada di masing-masing SKPD dan sesuai dengan hasil inventarisasi fisik/stock
opname yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut:
a. Persediaan Alat tulis kantor Rp 155.759.838,00 b. Persediaan Brg Kuasi/Cetakan c. Benda Pos Rp
1.221.463.128,00 6.000,00
d. Persediaan alat listrik e. Persediaan alat kebersihan Rp
49.191.592,00 47.049.702,00
f. Persediaan Bahan/Bibit Tanaman Rp 26.615.900,00 g. Persediaan Bibit Ternak Rp 632.176.250,00 h. Persediaan Alat Kesehatan/KB Rp 3.212.987.567,00 i. Persediaan Obat-obatan/bahan kimia j. Peralatan dapur/bahan pakai habis
Rp Rp
5.697.069.759,00 1.083.000,00
Jumlah Rp 11.043.402.736,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap fisik persediaan obat-obatan pada Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Farmasi Tahun 2010 pada BPMPPKB masih terdapat obat kadaluarsa,
rusak dan tidak dapat dipakai (proses penghapusan) yang tidak dicantumkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama Barang Jumlah Kadaluarsa Keterangan
1 Insertion 324
Alat tidak dapat dipergunakan lagi karena
tidak efektif dan sudah ada metode baru
yaitu IUD Copper T
2 Intravag 80
Alat tidak dapat dipergunakan dan tidak
dipergunakan oleh akseptor dan jumlahnya
sudah dikeluarkan dari Neraca
3 Plester Susuk KB 25 Jul-10 barang tidak dapat dipakai lagi karena
tidak steril dan terlalu kecil
Catatan : Harga barang tidak dapat diketahui karena merupakan barang hibah dari provinsi dan
pusat
Rincian persediaan lebih lanjut disajikan pada lampiran nomor 6
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
55 Pemerintah Kota Cirebon
12) Beban Dibayar dimuka Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
245.833.333,33 0,00
Saldo Beban Dibayar dimuka per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp245.833.333,33
merupakan asuransi anggota DPRD yang telah dibayarkan pada Tahun 2012 sedangkan jatuh
tempo asuransi sampai dengan tanggal 13 Juni 2013 (periode asuransi 14 Juni 2012 s.d. 13
Juni 2013) dengan nomor polis 0901.19.2012.06.0001.
13) Investasi Non Permanen –
Dana Bergulir
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
1.528.022.789,50 1.594.199.489,50
Saldo Investasi Non Permanen per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.528.022.789,50.
apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp1.594.199.489,50 terdapat penurunan
sebesar Rp66.176.700,00 atau 4,15%. Investasi jangka panjang non permanen tahun 2012
adalah merupakan dana bergulir yang disalurkan pada pihak ketiga /masyarakat untuk
dipergulirkan dengan maksud sebagai stimulan atas ketahanan dan peningkatan kemampuan
perekonomian masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 7
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah per 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp55.157.259.013,70, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp61.914.778.264,71
terdapat penurunan sebesar Rp6.757.519.251,01 atau 10,91%. Saldo Penyertaan Modal
tersebut merupakan investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cirebon pada Perusahaan
Daerah/BUMD. Pengakuan, penilaian dan pencatatan Penyertaan Modal kepada Perusahaan
Daerah menggunakan Metode Ekuitas.
Penyajian nilai investasi pada Perusahaan Daerah / BUMD menggunakan data Laporan
Keuangan sebelum audit.
Rincian saldo Penyertaan Modal per 31 Desember 2012 disajikan dalam lampiran 8
Saldo Aset Tetap Pemerintah Kota Cirebon per 31 Desember 2012 sebesar
Rp2.406.211.810.338,43 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
Rp2.315.218.773.989,23 terdapat kenaikan sebesar Rp90.993.036.349,21 atau 3,93%.
14) Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
55.157.259.013,70 61.914.778.264,71
15) Aset Tetap Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
2.406.211.810.338,43 2.315.218.773.989,23
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
56 Pemerintah Kota Cirebon
Jumlah tersebut terdiri dari:
a. Tanah Rp 1.107.652.366.075,00
b. Peralatan dan Mesin Rp 288.313.611.167,00
c. Gedung dan Bangunan Rp 513.476.201.240,43
d. Jalan, Irigasi,Jaringan dan Instalasi Rp 483.708.172.281,00
e. Aset Tetap Lainnya Rp 13.061.459.575,00
Jumlah Rp 2.406.211.810.338,43
a. Nilai Tanah sebesar Rp1.107.652.366.075,00 adalah tanah yang dimiliki oleh Pemerintah
Kota Cirebon yang terdiri dari tanah kosong, tanah atas bangunan, tanah di bawah
konstruksi jalan, tanah irigasi dan tanah darat sekitar daerah irigasi.
Mutasi Tanah selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 Rp 1.107.652.366.075,00
Penambahan 2012
- Belanja modal Rp 0,00
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 1.107.652.366.075,00
b. Nilai Peralatan dan Mesin sebesar Rp 288.313.611.167,00 adalah peralatan dan mesin
yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Cirebon.
Mutasi Peralatan dan Mesin selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 Rp
250.305.218.886,00
Belanja modal Rp 36.773.195.672,00
Rp 4.006.479.140,00
Hibah/Bantuan/Barang dan Jasa Rp 2.286.872.494,00
Jumlah Rp 293.371.766.192,00
Penghapusan Rp (3.627.040.935,00)
Reklas Rp (1.421.944.090,00)
Non Aset (Belanja Pakai Habis) Rp (9.170.000,00)
Rp
(5.058.155.025,00)
Saldo per 31 Desember 2012 Rp 288.313.611.167,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
57 Pemerintah Kota Cirebon
Nilai Peralatan dan Mesin tersebut terdapat pada :
NO NAMA SKPD JUMLAH
1 SEKRETARIAT DAERAH 18.086.797.991,00
2 SEKRETARIAT DPRD
7.415.686.773,00
3 DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
6.539.702.423,00
4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2.105.559.349,00
5 INSPEKTORAT
1.407.396.150,00
6 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT
2.081.834.000,00
7 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA
12.143.369.231,00
8 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
1.400.668.773,00
9 KANTOR POLISI PAMONG PRAJA
2.678.299.200,00
10 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
2.692.496.750,00
11 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.886.757.200,00
12 KECAMATAN KEJAKSAN
796.162.280,00
13 KECAMATAN KESAMBI
920.427.282,00
14 KECAMATAN PEKALIPAN
972.574.422,00
15 KECAMATAN HARJAMUKTI
819.141.192,00
16 KECAMATAN LEMAHWUNGKUK
694.706.027,00
17 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN
9.993.800.520,00
18 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UMKM
4.041.524.490,00
19 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
2.758.610.000,00
20 DINAS KESEHATAN 26.562.745.636,00
21 RSUD GUNUNG JATI
75.773.657.391,00
22 DINAS PENDIDIKAN
63.989.995.570,00
23 BADAN PEMBERDAYAAN MASY.PEMBERDY. PEREMPUAN DAN KB
4.491.528.832,00
24 DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
7.842.653.200,00
25 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 10.585.013.700,00
26 KANTOR KETAHANAN PANGAN
637.693.550,00
27 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
4.648.179.150,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
58 Pemerintah Kota Cirebon
39 KELURAHAN HARJAMUKTI
189.447.000,00
40 KELURAHAN KALIJAGA
179.401.200,00
41 KELURAHAN ARGASUNYA
203.493.410,00
42 KELURAHAN LARANGAN
194.534.950,00
43 KELURAHAN KECAPI
203.026.500,00
44 KELURAHAN PEKALIPAN
155.745.950,00
45 KELURAHAN JAGASATRU
188.220.250,00
46 KELURAHAN PULASAREN
191.805.100,00
47 KELURAHAN KESEPUHAN
153.927.700,00
48 KELURAHAN KESAMBI
194.474.730,00
49 KELURAHAN DRAJAT
147.677.250,00
50 KELURAHAN PEKIRINGAN
225.847.100,00
51 KELURAHAN SUNYARAGI
168.024.383,00
52 KELURAHAN KARYA MULYA
170.067.018,00
JUMLAH 288.313.611.167,00
c. Nilai Gedung dan Bangunan sebesar Rp513.476.201.240,43 adalah gedung dan
bangunan milik Pemerintah Kota Cirebon berupa bangunan kantor, sekolah, dan bangunan
lainnya yang terdapat pada instansi-instansi di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon.
Mutasi Gedung dan Bangunan selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
NO NAMA SKPD JUMLAH
28 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
3.737.540.695,00
29 KANTOR PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN DAMKAR
4.112.565.789,00
30 DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR
1.526.216.350,00
31 KELURAHAN LEMAHWUNGKUK
155.201.670,00
32 KELURAHAN PEGAMBIRAN
168.812.200,00
33 KELURAHAN PANJUNAN
165.736.700,00
34 KELURAHAN PEKALANGAN
188.252.040,00
35 KELURAHAN KEJAKSAN
164.999.050,00
36 KELURAHAN SUKAPURA
184.082.200,00
37 KELURAHAN KESENDEN
177.989.750,00
38 KELURAHAN KEBON BARU
199.541.100,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
59 Pemerintah Kota Cirebon
Saldo Awal per 01 Januari 2012 490.796.643.977,23
a. Belanja modal 33.957.342.125,00
b. BLUD RSUD 626.651.575,00
c. Hibah/Bantuan 6.000.000,00
Jumlah 525.386.637.677,23
d. Penghapusan (5.576.424.706,80)
e. Reklas (6.334.011.730,00)
Jumlah Pengurangan (11.910.436.436,80)
Saldo per 31 Desember 2012 513.476.201.240,43
Nilai gedung dan bangunan tersebut terdapat pada :
NO NAMA SKPD JUMLAH
1 SEKRETARIAT DAERAH 35.588.867.616,00
2 SEKRETARIAT DPRD 4.285.554.691,00
3 DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
1.119.415.000,00
4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 80.900.000,00
5 INSPEKTORAT 22.680.000,00
6 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA
22.116.898.100,00
7 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 248.220.000,00
8 KANTOR POLISI PAMONG PRAJA 270.280.000,00
9 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
1.249.043.000,00
10
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 2.048.611.650,00
11 KECAMATAN KEJAKSAN 998.973.000,00
12 KECAMATAN KESAMBI 2.049.780.000,00
13 KECAMATAN PEKALIPAN 813.180.000,00
14 KECAMATAN HARJAMUKTI 1.096.630.000,00
15 KECAMATAN LEMAHWUNGKUK 1.161.869.000,00
16
DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN 13.719.778.350,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
60 Pemerintah Kota Cirebon
NO NAMA SKPD JUMLAH
17
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UMKM 3.057.675.800,00
18
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU 318.750.000,00
19 DINAS KESEHATAN 30.363.762.650,00
20 RSUD GUNUNG JATI 49.972.524.225,00
21 DINAS PENDIDIKAN 240.764.802.984,74
22 BADAN PEMBERDAYAAN MASY.PEMBERDY. PEREMPUAN DAN KB 1.373.944.000,00
23
DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 87.347.830.300,00
24 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 10.114.784.600,00
25 KANTOR KETAHANAN PANGAN 749.984.750,00
26 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP 730.213.000,00
27 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL 649.672.000,00
28
KANTOR PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN DAMKAR 758.889.023,69
29 DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR 291.200.000,00
30 KELURAHAN KEJAKSAN 32.700.000,00
31 KELURAHAN PULASAREN 39.604.500,00
32 KELURAHAN KESAMBI 39.183.000,00
JUMLAH 513.476.201.240,43
d. Nilai Jalan, Irigasi, Jaringan dan Instalasi sebesar Rp483.708.172.281,00 adalah nilai dari
konstruksi jalan, jembatan, gorong-gorong, trotoar, bangunan air dan saluran. Yang
dimaksud dengan jalan adalah jalan yang berstatus jalan kota.
Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 454.135.654.276,00
1. Belanja modal 21.865.985.775,00
2. BLUD RSUD 272.690.000,00
3. Reklas 7.433.842.230,00
Saldo per 31 Desember 2012 483.708.172.281,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
61 Pemerintah Kota Cirebon
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut terdapat pada :
NO NAMA SKPD JUMLAH
1 SEKRETARIAT DAERAH 1.463.705.850,00
2 SEKRETARIAT DPRD 243.684.500,00
3 DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
98.840.000,00
4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 47.555.000,00
5 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 4.956.286.550,00
6 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 6.600.000,00
7 KANTOR POLISI PAMONG PRAJA 2.000.000,00
8 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH 63.889.500,00
9 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 150.844.950,00
10 KECAMATAN PEKALIPAN 7.202.600,00
11 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN 4.356.526.100,00
12 DINAS KESEHATAN 1.227.448.550,00
13 RSUD GUNUNG JATI 10.034.064.520,00
14 DINAS PENDIDIKAN 26.704.000,00
15
DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 455.996.229.920,00
16 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 4.901.106.191,00
17 KANTOR KETAHANAN PANGAN 10.957.600,00
18 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP 25.675.000,00
19 KANTOR PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN DAMKAR
56.242.250,00
20 DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR 17.109.200,00
21 KELURAHAN SUKAPURA 12.728.000,00
22 KELURAHAN KESENDEN 1.839.000,00
23 KELURAHAN DRAJAT 933.000,00
JUMLAH 483.708.172.281,00
e. Nilai Aset Tetap Lainnya sebesar Rp13.061.459.575,00 adalah aset lainnya milik
Pemerintah Kota Cirebon berupa buku-buku perpustakaan Rp,9.410.092.025,00 Barang
bercorak kesenian, kebudayaan Rp1.799.769.550,00 dan hewan, ternak dan tanaman
Rp1.851.598.000,00.
Mutasi Asset Tetap Lainnya selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal per 01 Januari 2012 12.328.890.775,00
1. Belanja modal 1.328.720.750,00
2. Reklas 2.875.000,00
Jumlah 13.660.486.525,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
62 Pemerintah Kota Cirebon
3. Penghapusan (17.069.950,00)
4. Reklas (581.957.000,00)
Jumlah Pengurangan (599.026.950,00)
Saldo per 31 Desember 2012 13.061.459.575,00
Nilai Aset Tetap Lainnya terdapat pada :
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 10 tahun 2010 tentang Dana Cadangan
Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tahun 2013. Dengan Bilyet Deposito A
305286 0002-DEP-A305286 Deposito berjangka umum 006Z3P, tanggal 21 Desember 2011.
NO NAMA SKPD JUMLAH
1 SEKRETARIAT DAERAH 631.706.400,00
2 SEKRETARIAT DPRD 242.851.500,00
3 DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
91.850.000,00
4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 24.150.000,00
5 BADAN KEPEGAWAIAN DAN DKLAT 2.000.000,00
6 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 1.000.000,00
7 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH 1.517.895.875,00
8 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 10.462.000,00
9 KECAMATAN KEJAKSAN 2.528.000,00
10 KECAMATAN KESAMBI 1.411.750,00
11 KECAMATAN PEKALIPAN 600.000,00
12 KECAMATAN HARJAMUKTI 629.000,00
13 KECAMATAN LEMAHWUNGKUK 909.500,00
14 DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN 871.486.800,00
15 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UMKM 46.791.500,00
16 DINAS KESEHATAN 18.015.000,00
17 DINAS PENDIDIKAN 8.574.905.550,00
18 DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 4.200.000,00
19 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN 718.629.200,00
20 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP 158.090.000,00
21 DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR 79.192.500,00
22 KELURAHAN PEKALANGAN 19.470.000,00
23 KELURAHAN KEJAKSAN 2.000.000,00
24 KELURAHAN SUKAPURA 5.600.000,00
25 KELURAHAN KALIJAGA 30.085.000,00
26 KELURAHAN KECAPI 5.000.000,00
JUMLAH 13.061.459.575
16) Dana Cadangan Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
7.000.000.000,00 7.000.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
63 Pemerintah Kota Cirebon
Saldo Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2012 sebesar
Rp1.600.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp 17.580.256,00 terdapat
penurunan sebesar Rp15.580.256,00 atau 90,90%. Saldo tersebut merupakan Bagian Jangka
Panjang Piutang Tuntutan Ganti Rugi yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi
[lihat lampiran 5a].
Aset Tidak berwujud tersebut terdapat pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan
Perempuan dan KB sebesar Rp168.400.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011
sebesar Rp168.400.000,00 tidak terdapat kenaikan maupun penurunan. Saldo tersebut
merupakan aplikasi basis data adat dan budaya nusantara hibah dari Kementerian Dalam
Negeri.
Jumlah Utang Jangka Panjang (utang bank) per 31 Desember 2012 sebesar Rp230.810.100,00
saldo tersebut merupakan bagian lancar utang jangka panjang yang telah dan akan jatuh tempo
sampai dengan Tahun 2013.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
1. SLA-394/DDI/1988- Pokok pinjaman Rp 162.101.100,00
2. INPRES PASAR No.B 150/IP-VII/INV/86 Rp 68.709.000,00
Jumlah Rp 230.810.100,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Inpres Pasar sebesar Rp68.709.000,00 adalah
merupakan sisa utang Pemerintah Kota Cirebon kepada BRI sebagai akibat dari pembayaran
hutang PD Pasar kepada BRI melalui Kas Daerah, namun oleh Pemerintah Kota
pembayarannya belum diteruskan kepada BRI. Pelunasan oleh PD Pasar pada tanggal 21
Desember 2010 dengan STS nomor 13/keb/2010 sebesar Rp68.709.000,00, tetapi sampai saat
ini setoran tersebut belum disetorkan Pemerintah Kota ke BRI.
17) TagihanTuntutan Ganti
Kerugian Daerah
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
1.600.000,00 17.580.256,00
18) Aset Tidak Berwujud Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
168.400.000,00 168.400.000,00
19) Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
230.810.100,00 230.810.100,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
64 Pemerintah Kota Cirebon
Saldo Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.695.726.890,00
apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp 29.229.922.641,31 terdapat penurunan
sebesar Rp24.534.195.751,31 atau 83,94%. Utang tersebut adalah kewajiban RSUD
Gunungjati atas transaksi pengadaan barang khususnya obat-obatan dan alat kesehatan yang
pembayarannya ditangguhkan atau tidak melalui pembayaran langsung.
Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya terdiri dari:
Utang kepada rekanan (84 persh.) Rp 4.664.607.890,00
Biaya yg masih harus dibayar
Rp
31.119.000,00
Jumlah Rp 4.695.726.890,00
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 10 dan 11
Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan sebesar Rp2.786.117.273,93. Pada tahun 2012
terdapat pembayaran angsuran pokok sebesar Rp162.101.100,00 atas saldo awal kewajiban
jangka panjang dan pada TA 2012 tidak terdapat penerimaan utang. Jumlah tersebut
didapatkan dari rekonsiliasi atas nilai utang antara Pemerintah Kota Cirebon dengan Bank
Mandiri sebagai bank pengelola pembayaran cicilan utang dan Departemen Keuangan selaku
penerus pinjaman.
Berdasarkan Surat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-750/MK.05/2011
tanggal 23 Nopember 2011 tentang Persetujuan Restrukturisasi Pinjaman Pemerintah Daerah,
dan Surat Walikokota Cirebon Nomor 581/1148-DPPKD tanggal 28 Juni 2010 tentang
Pelunasan Pinjaman Luar Negeri bahwa Utang No RDA 04/DDI/1988 sebesar
Rp787.989.861,94, No PRJ 054/MD.4/1987 sebesar Rp309.534.331,70 dan No SLA
781/DP.3/1995 sebesar Rp1.204.675.705,85 belum dapat dihapuskan dikarenakan belum
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan tentang Penghapusan Utang Pemerintah
Daerah.
20) Utang Jangka Pendek Lainnya Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
4.695.726.890,00 29.229.922.641,31
21) Utang Dalam Negeri Sektor
Perbankan
Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
2.786.117.273,93 3.112.705.399,49
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
65 Pemerintah Kota Cirebon
Secara garis besar, perhitungan utang dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
NO KETERANGAN JUMLAH
1 SLA 394/DDI/1988
Utang Pokok dan Jasa bank
2. Pokok = 162.101.100,00
3. Non Pokok = 2.385.925,56
810.505.500,00
Pembayaran angsuran per 31 Desember 2012 (164.487.025,56)
Saldo Utang 646.018.474,44
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
(162.101.100,00)
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012 483.917.374,44
2 RDA 04/DDI/1988
Utang pokok dan jasa bank
Pokok
787.989.861,94
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012 787.989.861,94
3 PRJ 054/MD.4/1987
Utang Pokok dan Jasa Bank 309.534.331,70
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012 309.534.331,70
4 SLA 781/DP.3/1995
Utang Pokok dan Jasa Bank 1.204.675.705,85
1. Pokok
2. Non Pokok
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012 1.204.675.705,85
5 INPRES PASAR No.B 150/IP-VII/INV/86
Utang Pokok dan Jasa Bank 68.709.000,00
Pembayaran angsuran per 31 Desember 2011 -
Sisa Utang 68.709.000,00
Bagian lancar utang jangka panjang (68.709.000,00)
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012
(Berdasarkan surat tanda setoran no. 13/Keb/2010 sebesar Rp68.709.000,00
yaitu pelunasan hutang Inpres PD. Pasar Kota
Cirebon)
-
TOTAL UTANG JANGKA PANJANG 2.786.117.273,93
Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp111.500.327,187,83
apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp35.215.970.818,73 terdapat kenaikan
sebesar Rp76.284.356.369,10 atau 216,62%. Jumlah tersebut merupakan selisih antara
Aset Lancar dengan Kewajiban Jangka Pendek. Saldo per 31 Desember 2012 dirinci sebagai
berikut:
22) Ekuitas Dana Lancar Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
111.500.327.187,83 35.215.970.818,73
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
66 Pemerintah Kota Cirebon
2012
2011
SILPA Rp 86.791.873.470,00 32.227.709.701,00
SiLPA di BLUD RSUD Gunung Jati Rp 675.800.239,00 350.690.644,00
Pendapatan yang Ditangguhkan Rp 88.352.841,50 304.909,00
Cadangan piutang Rp 17.581.421.558,00 11.242.366.438,70
Asuransi Dibayar dimuka Rp 245.833.333,33 0,00
Cadangan Persediaan Rp 11.043.402.736,00 9.081.247.553,34
Dana yg Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek Rp (4.926.536.990,00) (17.686.348.427,31)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar Rp 111.500.327.187,83 35.215.970.818,73
Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.460.280.974.867,71 .
Jumlah tersebut merupakan selisih antara jumlah nilai Investasi Permanen, Aset Tetap, Aset
Lainnya dengan jumlah Kewajiban Jangka Panjang dengan rincian sebagai berikut:
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Rp 56.685.281.803,20
Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp 2.406.211.810.338,44
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Rp 170.000.000,00
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang Rp (2.786.117.273,93)
Jumlah Ekuitas Dana Investasi Rp 2.460.280.974.867,71
Diinvestasikan dalam dana cadangan sebesar Rp7.000.000.000,00 yang diperuntukkan untuk
Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tahun 2013.
23) Ekuitas Dana Investasi Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
2.460.280.974.867,71 2.375.801.026.599,95
24) Ekuitas Dana Cadangan Per 31 Desember 2012 Per 31 Desember 2011
7.000.000.000,00 7.000.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
67 Pemerintah Kota Cirebon
5.3. Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi positif sebesar Rp.152.028.509.291,00 yang
terdiri dari:
2012 2011
- Arus Masuk Kas 871.774.804.754,00 838.184.622.924,00
- Arus Keluar Kas 719.746.295.463,00 678.287.977.370,00
Arus Kas Bersih 152.028.509.291,00 159.896.645.554,00
Arus kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2012 sebesar Rp.152.028.509.291,00
apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.159.896.645.554,00 terdapat
penurunan sebesar Rp.7.868.136.263,00 atau 4,92%
5.3.1. Arus Masuk Kas
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp.871.774.804.754,00
dengan rincian sebagai berikut:
No. Uraian Jumlah
1. Pendapatan Pajak Daerah Rp 58.294.336.963,00
2. Pendapatan Retribusi Daerah Rp 9.805.820.896,00
3.
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Rp 1.601.714.882,00
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah Rp 79.437.489.999,00
5. Bagi Hasil Pajak Rp 53.629.417.857,00
6. Bagi Hasil Sumber Daya Alam Rp 27.900.924.635,00
7. Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau Rp -
8. Dana Alokasi Umum Rp 551.307.701.000,00
9. Dana Alokasi Khusus Rp 20.172.180.000,00
10. Dana Penyesuaian Rp -
11. Pendapatan Bagi Hasil Pajak Rp 44.274.870.562,00
12.
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Rp 25.350.347.960,00
Jumlah Rp 871.774.804.754,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
68 Pemerintah Kota Cirebon
5.3.2. Arus Keluar Kas
Arus Keluar Kas untuk Aktivitas Operasi sebesar Rp.719.746.295.463,00
dengan rincian sebagai berikut:
No. Uraian Jumlah
1. Belanja Pegawai Rp 488.122.941.867,00
2. Belanja Barang Rp 182.443.867.453,00
3. Belanja Hibah Rp 28.112.233.380,00
4. Belanja Bantuan Sosial Rp 13.800.300.000,00
5. Belanja Bantuan Keuangan Rp 7.219.012.000,00
6. Belanja Tak Terduga Rp 47.940.763,00
Jumlah Rp 719.746.295.463,00
Belanja Pegawai antara lain pengeluaran untuk membayar gaji, tunjangan
dan honorarium pegawai Pemerintah Kota Cirebon selama
periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
Belanja Barang antara lain pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon untuk
membeli barang dan jasa serta untuk membayar biaya pemeliharaan aset -
aset Pemerintah Kota Cirebon selama periode 1 Januari 2012 sampai
dengan 31 Desember 2012.
Belanja Hibah antara lain pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon untuk
belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta.
Belanja Bantuan Sosial antara lain pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon
untuk belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan.
Belanja Bantuan Keuangan merupakan pengeluaran Pemerintah Kota
Cirebon kepada Pemerintahan Desa dan belanja Bantuan Partai Politik
selama periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
Belanja Tak Terduga merupakan setoran potongan pensiun PT. Taspen
Kabupaten Cirebon yang masuk ke rekening Kas Daerah Pemerintah Kota
Cirebon.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah negatif
sebesar Rp.93.574.748.902,00 terdiri dari:
Arus kas bersih dari aktivitas investasi asset non keuangan tahun 2012
sebesar Rp.-93.574.748.902,00 apabila dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar Rp.-139.577.990.154,00 terdapat kenaikan sebesar Rp 46.003.241.253,00
atau 32,95%
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
69 Pemerintah Kota Cirebon
5.3.3. Arus Masuk Kas
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar
Rp.350.495.420,00. Arus Masuk Kas tersebut berasal dari penjualan
peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai dan lelang kendaraan dinas.
5.3.4. Arus Keluar Kas
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah
sebesar Rp.93.925.244.322,00 yang merupakan Belanja Modal dengan
rincian sebagai berikut:
No. Uraian Jumlah
1. Belanja Tanah Rp 0,00
2. Belanja Peralatan dan Mesin Rp 36.773.195.672,00
3. Belanja Gedung dan Bangunan Rp 33.957.342.125,00
4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 21.865.985.775,00
5. Belanja Aset Tetap Lainnya Rp 1.328.720.750,00
Jumlah Rp 93.925.244.322,00 Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan negatif sebesar Rp.3.564.487.025,00
terdiri dari:
2012 2011
- Arus Masuk Kas 0,00 476.105.600,00
- Arus Keluar Kas 3.564.487.025,00 8.164.891.153,00
Arus Kas Bersih (3.564.487.025,00) (7.688.785.553,00)
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan tahun 2012 sebesar
Rp.-3.564.487.025,00 apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
Rp.-7.688.785.553,00 terdapat kenaikan sebesar Rp 4.124.298.528,00 atau 53,64%.
5.3.5. Arus Masuk Kas
Tidak terdapat Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
70 Pemerintah Kota Cirebon
5.3.6. Arus Keluar Kas
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan adalah sebesar
Rp.3.564.487.025,00 yang merupakan penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah dan pembayaran angsuran utang SLA 394.
No. Uraian Jumlah
1. Pembentukan Dana Cadangan Rp -
2. Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah Rp 3.400.000.000,00
3. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam
Negeri Rp 164.487.025,00
Jumlah Rp 3.564.487.025,00
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran sebesar Rp.11.774.384.314,00 terdiri
dari:
Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran tahun 2012 sebesar
Rp.-11.774.384.314,00 apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
Rp.11.774.384.314,00 terdapat penurunan sebesar Rp.0,00 atau 0,00%.
2012 2011
- Arus Masuk Kas 58.236.751.088,00 69.434.616.716,00
- Arus Keluar Kas 70.011.135.402,00 57.660.232.402,00
Arus Kas Bersih (11.774.384.314,00) 11.774.384.314,00
5.3.7. Arus Masuk Kas
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran sebesar
Rp.58.236.751.088,00 yang merupakan Penerimaan Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK), terdiri dari:
No. Uraian Jumlah
1. PPN dari Kegiatan Rp 11.356.740.140,00
2. PPh dari Kegiatan Rp 2.295.210.954,00
3. PPh Psl.21 dari Gaji dan Tunjangan Rp 19.760.845.707,00
4. Iuran Wajib Pegawai Rp 23.828.485.191,00
5. Tabungan Perumahan Rp 583.077.000,00
6. Askes PNS Rp -
7. Taspen Rp 328.047,00
8. PHR Rp 412.064.049,00
9. Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang Masih Harus Dibayar Rp -
Jumlah Rp 58.236.751.088,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
71 Pemerintah Kota Cirebon
5.3.8. Arus Keluar Kas
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran adalah sebesar
Rp.70.011.135.402,00 merupakan Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga
(PFK), terdiri dari:
No. Uraian Jumlah
1. PPN dari Kegiatan Rp 11.356.740.140,00
2. PPh dari Kegiatan Rp 2.295.210.954,00
3. PPh Psl.21 dari Gaji dan Tunjangan Rp 19.760.845.707,00
4. Iuran Wajib Pegawai Rp 23.828.485.191,00
5. Tabungan Perumahan Rp 583.077.000,00
6. Askes PNS Rp -
7. Taspen Rp 328.047,00
8. PHR Rp 412.064.049,00
9. Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang Masih Harus Dibayar Rp 11.774.384.314,00
Jumlah Rp 70.011.135.402,00
Jumlah Arus Masuk Kas dan Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran merupakan pungutan dan setoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang dilakukan DPPKD selaku Kuasa BUD berupa PPh Pasal 21, Iuran Wajib Pegawai,Taperum serta Taspen yang berasal dari pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang sudah dibayarkan kepada pegawai, serta Pajak Kegiatan berupa PPN, PPh, dan PHR atas Pengadaan Barang dan Jasa yg disetor oleh fihak ketiga.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
72 Pemerintah Kota Cirebon
BAB VI
PENUTUP
Di dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, terdapat
penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan
negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan kekuasaan pengelolaan
keuangan negara dari presiden sebagian dilimpahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku
kepala pemerintah daerah. Ketentuan tersebut berdampak pada pengaturan pengelolaan keuangan
daerah, yaitu bahwa gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan
daerah sebagai bagian dari pemerintah daerah.
Penyusunan dan penyajian LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) Kota Cirebon
Tahun Anggaran 2012 ini masih melalui proses konversi, mengingat masih adanya perbedaan
struktur APBD menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan
perubahannya.
LKPD ini terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan
Atas Laporan Keuangan. Catatan Atas Laporan Keuangan disusun dengan mengungkapkan
beberapa penjelasan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat
dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna laporan, baik internal maupun eksternal.
Semoga dengan tersusunnya LKPD ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna
sebagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan jinerja
keuangan Pemerintah Kota Cirebon.
Dengan ditemuinya berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan daerah selama tahun
anggaran 2012 ini, Pemerintah Kota Cirebon bertekad untuk terus selalu meningkatkan kualitas
sistem pengelolaan keuangan daerah, baik dari sisi penyempurnaan aturan maupun dari sisi
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengelolaan keuangan daerah.
WALIKOTA CIREBON
ANO SUTRISNO