Upload
lethu
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJA
DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
TAHUN 2018
DEPUTI-1 DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
LAPORAN KINERJA
DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
TAHUN 2018
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga dapat diselesaikan
dengan baik. Dokumen ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
Laporan Kinerja ini disusun mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Keberhasilan kinerja
organisasi diukur berdasarkan sasaran dan indikator kinerja yang telah di tetapkan
dalam Perjanjian Kinerja Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2018.
Laporan Kinerja memuat informasi capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang hasil
program/kegiatan yang telah dicapai, serta sebagai pendorong untuk peningkatan
kinerja yang lebih baik ditahun yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Kinerja ini
dengan tenaga dan pikirannya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus,
semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat dan terwujudnya good governance
dilingkungan Deputi Pemberdayaan Pemuda.
Jakarta, Desember 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Prof. Dr. Faisal, S.H., M.Si., DFM
NIP. 19630624 198803 1 002
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….ii
Ikhtisar Eksekutif ………………………………………………………………………1
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………...4
B. Struktur Organisasi ………………………………………………….………………5
C. Tugas dan Fungsi ……………………………………………………………………7
D. Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur …………………………………………....12
E. Anggaran …………………………………………………………………………….13
F. Permasalahan Utama (Strategic Isued) ………………………………………………14
G. Sistematika Laporan Kinerja ...………………………………………………………15
Bab II Perencanaan Kinerja …………………………………………………………….17
A. Perencanaan Strategis ……………………………………………………………….17
B. Misi ………………………………………………………………………………….18
C. Tujuan ……………………………………………………………………………….18
D. Sasaran ………………………………………………………………………………19
E. Arah Kebijakan dan Strategi …………………………………………………………21
F. Penetapan Kinerja Tahun 2018 ………………………………………………………22
G. Rencana Anggaran …………………………………………………………………..23
Bab III Akuntabilitas Kinerja …………………………………………………………..24
A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2018 ……………………………………………24
B. Evaluasi dan Analisisi Capaian Kinerja ……………………………………….…….25
C. Realisasi Anggaran (Revisi) …………………………………………………………55
Bab IV Penutup ………………………………………………………………………...60
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………...60
B. Saran ……………………………………………………………………………....62
Lampiran
1. Perjanjian Kinerja (PK) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018
2. Perjanjian Kinerja (PK) Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
3. Perjanjian Kinerja (PK) Asdep Tenaga dan Sumber Daya Pemuda
4. Perjanjian Kinerja (PK) Asdep Peningkatan Wawasan Pemudaga
5. Perjanjian Kinerja (PK) Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda
6. Perjanjian Kinerja (PK) Asdep IPTEK dan IMTAQ Pemuda
7. Perjanjian Kinerja (PK) Asdep Peningkatan Kreatifitas Pemuda
8. Perjanjian Kinerja (PK) Kepala Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal ii
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
IKHTISAR EKSEKUTIF
Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama dan koordinasi lintas sektor
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2017
tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan
Kepemudaan, khususnya Penyadaran dan Pemberdayaan Pemuda.
Laporan Kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018
No.
Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian %
1. Mewujudkanpemuda yang berkarakter
1. Persentase pemudayang terlibatNAPZA
2. Jumlah kasus AIDS pada kelompokpemuda
3. Jumlah kejadianperkelahian masalantarpelajar/mahasiswa
4. Persentase gotongroyong pemuda
5. Persentase pemudaikut dalam kegiatankeagamaan
10,20%
613 kasus
377 kejadian
39,97%
54,70%
2. Mewujudkanpemuda yang memilikikapasitas
1. Tingkat kualitaspendidikan pemuda
2. Persentase tingkatkesehatan pemuda
3. Persentaseketerampilanpemuda
4. Persentase pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
10,61%
90,81%
1,16%
30,49%
10,70%
876 kasus
387 kejadian
38,97%
53,70%
10,37%
92,32%
1,11%
29,49%
95,09%
97,34%
97,34%
97,49%
98,17%
97,73%
101,66%
95,68%
96,72%
Capaian kinerja rata-rata 97,46%
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 1
Dari hasil capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja Deputi
Pemberdayaan Pemuda dalam memberikan pelayanan pemberdayaan
pemuda pada tahun 2018 diperoleh hasil sebesar 97,46.% atau dapat
dikatakan termasuk kategori sangat memuaskan.
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda merupakan target nasional. Untuk mendapatkan capaian kinerja tahun 2018
di 2 (dua) sasaran program/kegiatan dengan 9 (sembilan) indikator kinerja diperlukan
data capaian masing-masing indikator kinerja yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik dan Sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan, selain itu dapat
dipergunakan data dari Revisi Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2016-2019 yaitu target tahun 2017.
Capaian kinerja tahun 2018 untuk 9 (sembilan) indikator kinerja, bukan capaian dari
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yang dilaksanakan oleh unit-unit eselon 2
dan juga berasal dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kab/Kota dan Masyarakat yang melaksanakan berbagai program/kegiatan
mewujudkan pemuda yang berkarakter dan yang memiliki kapasitas.
Adapun realisasi Anggaran Deputi Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018 sebagai
berikut:
Realisasi Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun
Anggaran 2018 adalah Rp. 110.876.143.127 (Seratus sepuluh milyar delapan ratus
tujuh puluh enam juta seratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah),
sedangkan anggaran adalah Rp. 113.833.774.000 (Seratus tiga belas milyar delapan
ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) atau 97.40 %
(Sembilan puluh tujuh koma empat puluh persen). Capaian ini menjadikan Satker
dengan realisasi nomor 2 setelah Sekretariat Kemenpora.
No. Program/Kegiatan AnggaranRealisasi
Anggaran %
1. Sekretaris Deputi BidangPemberdayaan Pemuda
5.953.940.000 4.998.700.183 83,96
2. Asdep Tenaga dan SumberDaya Pemuda
22.000.000.000 21.893.768.610 99,52
3. Asdep Peningkatan WawasanPemuda
14.000.000.000 13.238.342.059 94,56
4. Asdep Peningkatan KapasitasPemuda
11.198.497.000 10.123.365.859 90.40
5. Asdep Peningkatan IPTEK danIMTAQ Pemuda
5.000.000.000 4.983.629.378 99,67
6. Asdep Peningkatan KreatifitasPemuda
55.681.337.000 55.638.337.038 99,92
Jumlah 113.833.774.000 110.876.143.127 97,40
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 2
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 3
Realisasi Anggaran satker UPT PPPON
Realisasi Satuan Kerja (Satker) UPT PPPON Tahun Anggaran 2018 adalah Rp.
1.966.365.500 (Satu milyar sembilan ratus enam puluh enam juta tiga ratus
enam puluh lima ribu lima ratus rupiah), sedangkan anggaran adalah Rp.
2.000.000.000 (Dua milyar) atau 98.32 % (Sembilan puluh delapan koma tiga
puluh dua persen).
No. Program/Kegiatan AnggaranRealisasi
Anggaran %
1. Pusat Pemberdayaan Pemuda dan OlahragaNasional
2.000.000.000 1.966.365.500 98,32%
Jumlah
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUANPenyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini
merupakan salah satu komponen dari implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang
merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk ikut mendorong terwujudnya
good governance. Oleh karena itu penyusunan Laporan Kinerja tahun 2018
merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan pemanfaatan
anggaran berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2018.
Penyusunan Laporan Kinerja Deputi Bidang Peberdayan Pemuda Kementerian
Pemuda dan Olahraga Tahun 2018 dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Review atas Laporan
Kinerja. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan
(good governance) di Indonesia.
Laporan kinerja dimaksud memiliki dua fungsi utama. Pertama sebagai sarana
bagi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda untuk menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada pimpinan. Kedua, merupakan sarana
evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja pada Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2018 diharapkan
dapat:
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 4
Mendorong Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda didalam melaksanakan tugas dan
fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada perundang-undangan, kebijakan
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Menjadi masukan dan umpan balik bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Provinsi dan
Kab/Kota maupun pihak lain yang berkepentingan (stakeholder pemberdayaan pemuda
Kepemudaan) dalam rangka meningkatkan kinerja.
Memberikan kepercayaan kepada stakeholder Kepemudaan terhadap Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda di dalam pelaksanaan sasaran program/kegiatan pemberdayaan
pemuda.
Diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai kinerja yang telah
diwujudnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara akurat, transparan dan
akuntabel.
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 5
B. StrukturOrganisasi
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dibentuk berdasarkan Peraturan
Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015 tanggal 26
Nopember 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara
Pemuda dan Olahraga.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda merupakan unit setingkat eselon 1a
yang berada pada Kementerian Pemuda dan Olahraga terdiri dari:
1. Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda;
2. Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda;
3. Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda;
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
4. Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda;
5. Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda; dan
6. Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda.
Struktur Organisasi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda berdasarkan
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sedangkan kedudukan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional
(PPPON) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pemuda
dan Olahraga Nomor PER.0014/MENPORA/II/2007 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional adalah Unit
Pelaksana Teknis yang menjadi bagian dari Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda
ASDEP PENINGKATAN TENANGA DAN SDP
Dr. Deswan, M.Si
ASDEP PENINGKATAN WAWAAN PEMUDA
Drs. Arifin, M.M.
ASDEP PENINGKATAN IPTEK DAN IMTAQ
Dr. Ir. Hamka Hendra Noer, M.Si
ASDEP PENINGKATAN KREATIVITAS
PEMUDA
Drs. Djunaedi, M.Si
SEKRETARIS DEPUTIEsa Sukmawijaya, SP, M.Si
ASDEP PENINGKATAN KAPASITAS PEMUDADrs. I Gusti Putu Raka Pariana, M.Pd
Struktur Organisasi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA
Prof. Dr. Faisal, S.H., M.Si., DFM
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 6
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015 menetapkan
bahwa Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yang selanjutnya disebut Deputi I
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pemuda dan Olahraga.
Deputi I mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan
kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta
peningkatan kreatifitas pemuda.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Deputi I menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan kebijakan di bidang tenaga dan peningkatan sumber daya
pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas, peningkatan
ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas
pemuda;
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 7
C. Tugas dan Fungsi
2. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan
kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta
peningkatan kreativitas pemuda;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan
kapasitas pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta
peningkatan kreativitas pemuda;
4. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang tenaga dan peningkatan
sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas
pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta
peningkatan kreativitas pemuda;
5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tenaga dan peningkatan
sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas
pemuda, peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta
peningkatan kreativitas pemuda;
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tenaga dan peningkatan sumber
daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, peningkatan kapasitas pemuda,
peningkatan ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan
kreativitas pemuda;
7. Pelaksanaan administrasi Deputi I; dan
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda terdiri atas:
Sekretariat Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit di lingkungan Deputi I.
Sekretariat Deputi Pemberdayaan Pemuda menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan koordinasi kegiatan di lingkungan Deputi I;
2. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di
lingkungan Deputi I;
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 8
3. Pelaksanaan urusan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Arsip;
4. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat;
5. Penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan; dan
6. Pelaksanaan urusan sistem informasi.
Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda
mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
upervise, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda. Asisten
Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda menyelenggarakan
fungsi:
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
1. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang tenaga dan peningkatan
sumber daya pemuda;
2. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda;
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan upervise di bidang tenaga dan
peningkatan sumber daya pemuda; dan
5. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang tenaga dan peningkatan sumber daya pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda
mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervise, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan di bidang peningkatan wawasan pemuda. Asisten Deputi Peningkatan
Wawasan Pemuda menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan wawasan
pemuda
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 9
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
2. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan wawasan pemuda;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan wawasan pemuda;
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan upervise di bidang peningkatan
wawasan pemuda; dan
5. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan wawasan pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda
mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan upervise, dan
pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kapasitas pemuda. Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan kapasitas
pemuda;
2. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kapasitas pemuda;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan kapasitas pemuda;
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan upervise di bidang peningkatan
kapasitas pemuda; dan
5. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di
bidang peningkatan wawasan pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK)
dan Iman Taqwa (IMTAQ) Pemuda mempunyai tugas
melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria, pemberian bimbingan teknis dan upervise, dan pemantauan, analisis,
evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda. Asisten Deputi Peningkatan ilmu
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 10
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda. Asisten Deputi Peningkatan Ilmu
Pengetahuan Teknologi (IPTEK) dan Iman Taqwa (IMTAQ) Pemuda
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda;
2. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda;
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan upervise di bidang peningkatan
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda; dan
5. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Iman Taqwa pemuda.
Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda
mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi
dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan upervise, dan
pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kreativitas pemuda. Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan kreativitas
pemuda;
2. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kreativitas pemuda;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
peningkatan kreativitas pemuda;
4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan upervise di bidang peningkatan
kreativitas pemuda; da
5. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan kreativitas pemuda.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 11
Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional yang selanjutnya disebut
PP-PON adalah Unit Pelaksana Teknis yang menjadi bagian Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda. PP-PON mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan
pelatihan di bidang kepemudaan dan keolahragaan secara nasional.
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
PP-PON menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan;
2. Pengelolaan prasarana dan sarana teknis pendidikan dan pelatihan di
bidang kepemudaan
3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan;
4. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang keolahragaan;
5. Pengelolaan urusan tata usaha PP-PON.
D. Sumber Daya Manusia Aparatur
Jumlah SDM pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda per 31 Desember 2018
yaitu 111 Orang, berikut adalah kondisi SDM pegawai berdasarkan jabatan
Struktural/fungsional dan Golongan pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
dengan rincian sebagai berikut:
1 orang 7 orang1 orang
19 orang
5 orang
42 orang
26 orang
0 orang
1. Berdasarkan Jabatan Struktural
Jabatan Pimpinan TinggiMadya (Es Ia)Jabatan Pimpinan TinggiPratama (Es IIa)Jabatan Pimpinan TinggiPratama (Es IIb)Jabatan Administrator (EsIIIa)Jabatan Administrator (EsIIIb)Jabatan Pengawas (EsIVa)Jabatan Pelaksana
Jabatan Fungsional
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 12
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Pembina Utama IV/e 1 orang
Pembina Utama Madya IV/d 2 orang
Pembina Utama Muda IV/c 4 orang
Pembina Tk. I IV/b 14 orang
Pembina IV/a 11 orang
Penata Tk. I III/d 13 orang
Penata III/c 21 orang
Penata Muda Tk. I III/b 5 orang
Penata Muda 7 orang
Capeg III/a 1 orang
Pengatur Tk. I II/d - orang
Pengatur II/c 4 orang
Pengatur Muda Tk. I II/b 4 orang
Pengatur Muda II/a 1 orang
Juru I/c - orang
Juru Muda Tk. I I/b - orang
Juru Muda - orang
PPPK / Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja
20 orang
2. Berdasarkan golongan
E. Anggaran
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018 mengelola anggaran Rp.
175.381.337.000 (Seratus Tujuh Puluh Lima Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Satu
Juta Tiga Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu rupiah), seiring dengan kebutuhan untuk
pendanaan Asian Games dan Paragames untuk sasaran/program pemberdayaan
pemuda setelah direvisi ke 4 mengelola anggaran Rp.113.833.774.000,- (Seratus
Tiga Belas Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh
Empat Ribu Rupiah). Adapun secara lebih rinci mengenai jumlah anggaran dapat
disajikan sebagai berikut :
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 13
Jumlah
Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
Asdep Peningkatan Tenaga dan Sumber Daya Pemuda
Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda
Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda
Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda
Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda
PPPON
7.000.000.000
22.000.000.000
14.000.000.000
137.000.000.000
5.000.000.000
113.681.337.000
175.381.337.000
2.000.000.000
SEBELUM REVISI ANGGARAN
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Ada beberapa permasalahan utama selama melaksanakan sasaran
Program/Kegiatan Tahun 2018 di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda yaitu:
1. Koordinasi terkait program pemberdayaan pemuda yang dilaksanakan
dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota
dan masyarakat belum maksimal.
2. Perlu adanya keselarasan Program/kegiatan yang ada dalam perjanjian
kinerja Deputi Bidang Pemberdayan Pemuda dengan unit eselon 2 khusunya
kegiatan mengurangi kasus AIDS pada kelompok pemuda.
3. Pengurangan alokasi anggaran Deputi Pemberdayaan Pemuda yang
berakibat pada revisi anggaran.
4. Pembentukan Satker Pemberdayaan Pemuda yang tidak dibarengi dengan
pelimpahan SDMA dari Sekretariat Kemenpora
F. Permasalahan Utama
(Strategic Isued)
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 14
G. Sistematika Laporan Kinerja
Laporan Kinerja ini menyajikan pencapaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda selama Tahun 2018. Dalam laporan ini pencapaian kinerja diukur dari
pencapaian sasaran program/kegiatan yaitu dengan melakukan pengukuran atas
indikator-indikator kinerja yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran
program/kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja Deputi
Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dan
sekilas pengantarnya.
Ikhtisar Eksekutif berisi ikhtisar secara keseluruhan terhadap capaian kinerja
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018, faktor-faktor yang
menyebabkan keberhasilan/kegagalan dan rekomendasi.
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraiakan mengenai penjelasan umum organisasi Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda dan permasalahan utama (strategic issued) yang
dihadapi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Berisi Ringkasan ikhtisar Perencanaan Strategis dan Perjanjian Kinerja Tahun
2018
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian kinerja organisasi dengan mengungkapkan
dan menyajikan hasil pengukurannya, evaluasi dan analisisis capaian kinerja
Program/Kegiatan Bidang Pemberdayaan Pemuda.
Bab IV Penutup
Dalam bab ini berisi kesimpulan umum atas kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kinerja
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 15
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018
2. Perjanjian Kinerja Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
4. Perjanjian Kinerja Asdep Tenaga dan Sumber Daya Pemuda
5. Perjanjian Kinerja Asdep Tenaga dan Sumber Daya Pemuda
3. Perjanjian Kinerja Asdep Tenaga dan Sumber Daya Pemuda
6. Perjanjian Kinerja Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda
7. Perjanjian Kinerja Asdep Peningkatan Kreatifitas Pemuda
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa visi adalah
kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda. Visi dimaksudkan adalah untuk:
(a) mencerminkan apa yang ingin dicapai Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda; (b) memberikan arah dan fokus
strategi yang jelas; (c) mampu menjadi perekat dan
menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat
dalam unit kerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda;
(d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga
segenap jajaran berperan dalam mendefinisikan dan
membentuk masa depan Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda; (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh
jajaran dalam lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda; dan (f) mampu menjamin kesinambungan
kepemimpinan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
VISITerwujudnya pemuda yang berkarakter, maju dan mandiri, dalam
rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong
A. Perencanaan Srategis
Pemuda Berkarakter, Maju dan Mandiri. Pemuda berkarakter adalah yang
memiliki kejujuran, kepedulian, akhlakul karimah, memiliki visi masa depan,
berkomitmen untuk memajukan bangsa, ketekunan, mampu bekerjasama,
pantang menyerah dan memiliki wawasan serta pengetahuan yang
luas.Pemuda maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 17
kreatifitas yang tinggi dan pemuda yang mampu berpikir positif yang senantiasa
terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan
masa depan.Pemuda mandiri adalah pemuda memungkinkan untuk bertindak
bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri
tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan
penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri
dan memperoleh kepuasan dari usahanya.
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
B. Misi
Misi dimaksudkan adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan. Misi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda menjelaskan alasan
keberadaan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda. Dengan pernyataan misi
diharapkan seluruh jajaran Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dan pihak
yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam penyelenggaraan pemerintahan
dalam pelayan pemberdayaan pemuda.
C. Tujuan
Tujuan diartikan sebagai sesuatu (apa) kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu tertentu. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.
Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan
mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan misi.
MISI1. Meningkatkan pelayanan kepemudaan melalui penyadaran,
pemberdayaan pemuda;
2. Meningkatkan sinergi dan kemitraan lintas sektor pemerintahan,
swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan
kepemudaan nasional.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 18
TUJUAN
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu unit kerja
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek
dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat
keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.
Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya)
masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang
ditetapkan dalam rencana strategis.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu
yang akan dicapai melalui serangkaian kebijakan, program, dan kegiatan prioritas
agar penggunaan sumber daya dapat efisien dan efektif dalam upaya pencapaian
visi dan misi Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan
Olahraga. Berikut ini adalah sasaran yang merupakan penjabaran dari masing-
masing tujuan:
D. Sasaran
1. Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif,
mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta
memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan
kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi,
kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia,
sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta
mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 19
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Tujuan 1: Terwujudnya pemuda yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif,
inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung
jawab, berdaya saing, berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan di atas, Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda
dan Olahraga memiliki sasaran yang ingin
dicapai yaitu:
Mewujudkan pemuda yang berkarakter, yang ditandai dengan:
a. Persentase pemuda yang terlibat kasus NAPZA;
b. Jumlah kasus AIDS pada kelompok pemuda;
c. Jumlah kejadian perkelahian massal antar pelajar/mahasiswa;
d. Persentase gotong royong pemuda;
e. Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan;
Mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas, yang
ditandai dengan:
a. Tingkat kualitas pendidikan pemuda;
b. Persentase tingkat kesehatan pemuda;
c. Persentase keterampilan pemuda;
d. Persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan seni dan
budaya;
e. Persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan;
2
1
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 20
E. Arah Kebijakan dan Strategi
1
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan dalam pembangunan
kepemudaan yakni:
Meningkatkan pelayanan kepemudaan yang berkualitas untuk
menumbuhkan jiwa patriotisme, dan profesionalitas, serta untuk
meningkatkan partisipasi dan peran aktif pemuda di berbagai bidang
pembangunan, melalui:
a. Bela negara;
b. Kompetisi dan apresiasi pemuda;
c. Peningkatan dan perluasan memperoleh peluang kerja sesuai
potensi dan keahlian yang dimiliki;
d. Pemberian kesempatan yang sama untuk berekspresi, beraktivitas,
dan berorganisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; peningkatan kapasitas dan kompetensi pemuda;
pendampingan pemuda;
e. Perluasan kesempatan memperoleh dan meningkatkan pendidikan
serta keterampilan;
2
Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan melalui:
a. Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan;
b. Peningkatan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan agama;
c. Pelindungan generasi muda terhadap bahaya penyalahgunaan
napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan
penyakit menular seksual di kalangan pemuda.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 21
3
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Arah kebijakan dan strategi dalam pembangunan kepemudaan didukung
analisis kebijakan yang terkait dengan politik, ekonomi kreatif, kerjasama
kelembagaan.
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh
instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran program/kegiatan, indikator kinerja,
beserta target 2018 dan anggaran.
Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Renstra Kemenpora
Edisi Revisi Tahun 2016-2019, Renstra Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, DIPA
satker pemberdayaan pemuda terdiri dari Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda, Asdep Tenaga dan Sumber Daya Pemuda, Asdep Peningkatan Wawasan
Pemuda, Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda, Asdep Peningkatan IPTEK dan
IMTAQ Pemuda serta Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda.
F. Penetapan
Kinerja Tahun
2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 22
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Pada tahun anggaran 2018 Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yang menjadi
satker Pemberdayaan Pemuda melaksanakan sasaran program/kegiatan dengan
anggaran sebesar Rp. 175.381.337.000,- (seratus tujuh puluh lima milyar tiga ratus
delapan puluh satu juta tiga ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) namun karena
kebutuhan untuk mendukung event Asian games dan para games maka anggaran
setelah revisi ke empat anggaran menjadi 113.833.774.000,- (seratus tiga belas
milyar delapan ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah).
Sedangkan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pemberdayaan Pemuda
dan Olahraga Nasional (PPPON) secara Satuan Kerja Keuangan menjadi bagian
dari Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis Kemenpora dengan anggaran Rp.
2.000.000.000,- (dua milyar)
G. Rencana Anggaran
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 23
BAB III
REALISASI PERJANJIAN KINERJA
DAN ANALISISNYA
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
NO KATEGORINILAI
ANGKAINTERPRETASI
1 AA >90 – 100 Sangat Memuaskan.
2 A >80 – 90Memuaskan, Memimpin Perubahan, berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel.
3 BB >70 – 80Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memilikisistem manajemen kinerja yang andal.
4 B >60 – 70Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memilikisistem yang dapat digunakan untuk manajemenkinerja, dan perlu sedikit perbaikan.
5 CC >50 – 60Cukup (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukupbaik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapatdigunakan untuk memproduksi informasi kinerja untukpertanggung jawaban, perlu banyak perbaikan tidakmendasar.
A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2018
Pengukuran kinerja organisasi dilakukan dengan membandingkan antara rencana
kinerja (performance plan) yang ditetapkan dalam PK 2018 dengan realisasi
kinerja (performance result) yang dicapai sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Menteri PANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Dalam rangka menetapkan indikator kinerja yang baik,
dipergunakan kriteria SMART sebagai akronim dari specific (spesifik), measurable
(terukur), achievable (dapat dicapai), relevant (relevan), dan timebound (memiliki
batas waktu).
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, sesuai dengan
Permen PAN RB Nomor 12 Tahun 2015, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas
indikator kinerja sebagai berikut:
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 24
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Berdasarkan pengukuran kinerja organisasi di lingkungan Deputi Pemberdayaan
Pemuda tahun 2018 di peroleh hasil sebagai berikut:
Laporan Kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018
No.
Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Target Capaian %
1. Mewujudkanpemuda yang berkarakter
1. Persentase pemudayang terlibatNAPZA
2. Jumlah kasus AIDS pada kelompokpemuda
3. Jumlah kejadianperkelahian masalantarpelajar/mahasiswa
4. Persentase gotongroyong pemuda
5. Persentase pemudaikut dalam kegiatankeagamaan
10,20%
613 kasus
377 kejadian
39,97%
54,70%
2. Mewujudkanpemuda yang
memilikikapasitas
1. Tingkat kualitaspendidikan pemuda
2. Persentase tingkatkesehatan pemuda
3. Persentaseketerampilanpemuda
4. Persentase pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
10,61%
90,81%
1,16%
30,49%
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja organisasi Deputi
Bidang Pemberdayaan Pemuda pada Tahun 2018 sebesar 97,46 termasuk kategori
sangat baik.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Dalam subbab ini akan disajikan evaluasi dan analisis capaian kinerja sesuai
perjanjian kinerja Deputi Pemberdayaan Pemuda tahun 2018. Sasaran
program/kegiatan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda yaitu mewujudkan
pemuda yang berkarakter dengan 5 (lima) indikator kinerja dan mewujudkan
pemuda yang memiliki kapasitas dengan 4 (empat) indikator sebagai berikut:
10,30%10,70%
876 kasus
387 kejadian
38,97%
53,70%
10,37%
92,32%
1,11%
29,49%
95,09%
97,34%
97,34%
97,49%
98,17%
97,73%
101,66%
95,68%
96,72%
Capaian kinerja rata-rata 97,46%
6 C >30 – 50Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlubanyak perbaikan minor dan perbaikan yang mendasar.
7 D 0 – 30Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkanuntuk penerapan manajemen kinerja; Perlu banyakperbaikan, sebagian perubahan yang sangat mendasar.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 25
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 Mewujudkan pemuda
yang berkarakter
Persentase
pemuda yang
terlibat NAPZA
10,20% 10, 70% 95.05
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
tahun 2018, jumlah pemuda Indonesia (16-30 tahun) 63.820.000 jiwa.
Untuk mewujudkan sasaran progam/kegiatan pemuda yang berkarakter dengan
indikator kinerja persentase pemuda yang terlibat NAPZA dengan target 10,20%
atau 10,20% x 63.820.000 jiwa = 6.509.640 jiwa. Target tersebut merupakan target
nasional yang harus dicapai sehingga perlu dilaksanakan koordinasi dengan K/L,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota, Masyarakat, khususnya dengan Badan
Nasional Penanggulangan Narkoba sebagai leading sektornya, sehingga
diharapkan dapat menurunkan persentase pemuda yang terlibat NAPZA secara
Nasional.
Koordinasi program/kegiatan dengan K/L terkait pencegahan perlu dilaksanakan,
sedangkan terkait rehabilitasi, pemberantasan, pengembangan penanganan
penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika dikoordinasikan oleh Badan
Narkotika Nasional.
Program/kegiatan dalam pencegahan yang dilaksanakan Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda yaitu pelatihan kader pemuda inti anti narkoba (kipan) dan
kader pemuda anti narkoba jumlah 6000 pemuda atau setara dengan 0,0921%
pemuda Indonesia, adapun pelatihan di berikan dalam bentuk sosialisasi yaitu
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemuda mengenai bahaya
narkotika dan prekursor narkotika serta penanggulangannya.
Sosialisasi dilaksanakan di 3 (tiga) titik yang berbeda yang menjadi zona merah
pelahgunaan narkoba yaitu Provinsi Aceh, Provinsi Bali dan Provinsi DKI Jakarta.
1. Sasaran Program/Kegiatan 1, Indikator Kinerja 1
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 26
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Di setiap provinsi akan terbentuk kader inti pemuda anti narkoba, kemudian
kader tesebut akan ditugasi melakukan perekrutan kader biasa sebanyak 10
orang kader setiap orangnya, sehingga akan mencapai jumlah 6000 kader
secara keseluruhan dari tiga provinsi tersebut.
1.Pelatihan Kader Inti Anti Narkoba di Provinsi Aceh
Kegiatan diselenggarakan di Provinsi Aceh di
pusatkan di kota Banda Aceh dengan merekrut
kader sebanyak 200 orang. Perekrutan peserta
berasal dari 5(lima) kota dan kabupaten yaitu Kota
Banda Aceh Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Biruen, Kabupaten Pidie, dan
Aceh Jaya, dari setiap kota/kabupten jumlah peserta kader 40 orang pemuda.
2. Pelatihan Kader Inti Anti Narkoba di Provinsi Aceh
Kegiatan diselenggarakan di Provinsi Bali di
Pusatkan di kota Denpasar dengan
merekrut kader sebanyak 200 orang.
Perekrutan peserta berasal dari 5 (lima) kota dan kabupaten yaitu Kota
Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, dan
Kabupaten Tabanan.
3. Provinsi DKI Jakarta
Kegiatan Pelatihan Kader Inti Anti Narkoba
yang diselenggarakan di Provinsi DKI Jakarta di
Pusatkan di Jakarta Pusat merekrut kader 200
orang. Perekrutan peserta berasal dari 5 (lima)
Wilayah Se-DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur,
Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Berdasarkan hasil survei Tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika
Nasional bekerja sama dengan Puslitkes UI diperoleh angka prevalensi penyalah
guna Narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 24% atau dengan
bahasa lain 2 dari 100 orang pelajar dan mahasiswa menyalahgunakan Narkoba.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 27
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Berdasarkan estimasi jumlah penyalahgunaan narkoba, terlihat terdapat
penurunan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba pada tahun 2017, khususnya
kasus penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar (usia pemuda). Dari angka
880,805 turun menjadi 800,732 terus turun lagi diangka 720,659.
Program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Deputi Pemberdayaan Pemuda yaitu
membentuk kader inti pemuda anti narkoba dan kader pemuda narkoba akan
berdampak luas terhadap upaya penurunan pemuda yang terlibat NAPZA. Tentu
K/L, pemerintah Provinsi dan Kab/Kota serta masyarakat memiliki kontribusi yang
sangat besar baik dalam pencegahan, rehabilitasi, pemberantasan,
pengembangan penanganan penyalahgunaan narkotika dan prekursor narkotika.
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang berkarakter dengan indikator kinerja
persentase pemuda yang terlibat NAPZA target 10,70%. Dengan menggunakan
data tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda:
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎n =10,20% − (10,70% − 10,20%)
10,20%× 100% = 95,09%
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 28
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 Mewujudkan
pemuda yang
berkarakter
Jumlah kasus
AIDS pada
kelompok pemuda
613 Kasus 876 kasus 97,34
2. Sasaran Program/Kegiatan 1, Indikator Kinerja 2
Sumber: Kemenkes 2017
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 29
Untuk mewujudkan sasaran progam/kegiatan pemuda yang berkarakter dengan
indikator kinerja jumlah kasus AIDS pada kelompok pemuda dengan target 613 kasus,
target ini merupakan target nasional, diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak
khususnya dengan Kementerian Kesehatan sebagai leading sektor.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam
memberikan pelayanan kepemudaan perlu mengkoordinasikan dengan Kementerian
Kesehatan terkait pencegahan agar tidak terjadi kasus AIDS di kalangan pemuda. Pola
kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat dapat dilakukan dalam upaya
pencegahan AIDS di kalangan pemuda.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan, laporan perkembangan
HIV-AIDS di Tahun 2017 (data 2018 belum diterbitkan) periode persentase kelompok
umur 20-29 tahun yang tergolong usia pemuda sebesar 9,280%.
Persentase AIDS yang Dilaporkan
Menurut Kelompok Umur Oktober – Desember 2017
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Dari persentase AIDS bulan Oktober-Desember tahun 2017 dapat di lihat bahwa
untuk usia 15-19 tahun 2,3%, usia 20-29 tahun 29,5% dan usia 30-39 tahun
35,2%, sehingga dapat disimpulkan persentase terbesar adalah para pemuda
umur 20-29 tahun.
Jumlah AIDS yang Dilaporkan Menurut Kelompok Umur Tahun 1987- 2017
Dari tabel tersebut jumlah AIDS yang dilaporkan dapat dilihat untuk tahun 2016-
2017 mengalami penurunan khusus kelompok umur 15-19 tahun, 20-29 tahun,
dan 30-39 tahun. Untuk tahun 2016 untuk kelompok umur 15-39 tahun berjumlah
7.048 orang, sedangkan di tahun 2017 untuk kelompok umur 15-39 tahun
berjumlah 6.319 orang. Sehingga dapat dapat disimpulkan jumlah AIDS dari tahun
2017 mengalami penurunan, diharapkan dari data tersebut tahun 2018 juga
mengalami penurunan.
Sumber: Kemenkes 2017
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 30
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah kasus AIDS dari tahun 2006 sampai
dengan tahun 2017 mengalami kenaikan dan penurunan, namun bila dilihat dari
tahun 2016 pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 10.146-9.280=866
orang. Keberhasilan ini adalah merupakan keberhasilan Kementerian/ Lembaga/
instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan masyarakat yang telah
melaksanakan upaya penurunan AIDS dengan melaksanakan berbagai
program/kegiatanya.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda pada tahun 2018 belum melaksanakan
program/kegiatan penurunan kasus AIDS pada kelompok umur pemuda dan
koordinasi dengan Kemeterian Kesehatan sebagai leading sektor.
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang berkarakter dengan indikator kinerja
jumlah kasus AIDS pada kelompok pemuda target 876 kasus. Dengan
menggunakan data tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda:
Jumlah AIDS yang Dilaporkan Menurut Tahun, 1987- 2017
Sumber: Kemenkes 2017
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 31
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 Mewujudkan
pemuda yang
berkarakter
Jumlah kejadian
perkelahian
massal antar
pelajar /
mahasiswa
377
Kejadian
387
kejadian
97,34
3. Sasaran Program/Kegiatan 1, Indikator Kinerja 3
Untuk mewujudkan sasaran progam/kegiatan pemuda yang berkarakter dengan
indikator kinerja Jumlah kejadian perkelahian massal antar pelajar/mahasiswa
dengan target 377 kejadian yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia di
perlukan koordinasi lintas sektor dengan K/L, Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Masyarakat.
Perkelahian massal atau tawuran adalah suatu tindakan anarkis yang dilakukan
oleh dua kelompok di tempat umum sehingga menimbulkan keributan dan rasa
ketakutan (terror) pada warga yang ada di sekitar tempat kejadian. Tawuran bisa
terjadi antar pelajar sekolah, antar mahasiswa kampus, antar warga, antar
pendukung supporter, antar pemeluk agama, antar suku, antar warga dengan
pelajar, antar pendukung parpol dengan polisi, dan lainnya.
Pendidikan karakter dan akhlak menjadi solusi yang mampu menyelesaikan
permasalahan terutama yang dilaksanakan di dunia pendidikan. Pendidikan
karakter bertujuan membentuk para pelajar/mahasiswa menjadi pemuda yang
tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertaqwa, bergotong royong,
berjiwa patriot, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuam teknologi
yang semua di jiwai oleh iman dan taqwa kepada tuhan YME.
Dalam mengurangi perkelahian massal antara pelajar/mahasiswa ada beberapa
kegiatan positif yang diadakan Kemenpora yaitu yang dilaksanakan:
1. Asdep Tenaga dan Sumber Daya Pemuda melalui penyelenggaraan
pendidikan tinggi (S2) di 15 Universitas negeri/swasta
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 32
2. Asdep Peningkatan Wawasan Pemuda melalui pelatihan bela negara dan
keikutsertaan pemuda dalam mengikuti jambore pemuda Indonesia dalam
rangka memahami keberagaman budaya, toleransi antar sesama, cinta
tanah air dan bangsa, serta ke gotong royongan.
3. Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda melalui kegiatan kapal pemuda
nusantara, pemuda lingkungan asri dan bersih, kapal Asean-Jepang
(SSEAYP)
4. Asdep Peningkatan Iptek dan Imtaq melalui kegiatan konferensi internasional
muslim dan buddhis
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 33
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
5. Asdep peningkatan kreativitas pemuda melalui kirab pemuda 2018.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) diperoleh data nasional bahwa jumlah dan
persentase desa/kelurahan yang ada kejadian konflik massal selama setahun
yang lalu tahun 2011 jumlah 3,26%, tahun 2014 jumlah 3,38% dan tahun 2018
jumlah 3,75%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan persentase
desa/kelurahan yang ada kejadian konflik massal tahun 2018 naik 0,37%.
Persentase kejadian konflik massal ini pada semua kelompok umur (anak-anak,
remaja, pemuda, orang tua). Kenaikan konflik massal ini perlu adanya interfensi
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 34
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
program/kegiatan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat
sehingga dapat diturunkan persentasenya.
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang berkarakter dengan indikator kinerja
jumlah kejadian perkelahian massal antar pelajar/mahasiswa target 387 kejadian.
Dengan menggunakan data tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda:
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 Mewujudkan
pemuda yang
berkarakter
Persentase
gotong royong
pemuda
39,97% 38,97% 97,49
4. Sasaran Program/Kegiatan 1, Indikator Kinerja 4
Gotong Royong diartikan sebagai sebuah kerjasama/kerja secara kelompok
antara warga masyarakat untuk menyelesaikan sesuatu atau pekerjaan tertentu
yang dianggap berguna untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Gotong
royong ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita yang juga termasuk dalam
budaya bangsa Indonesia yang dilaksanakan oleh seluruh warga masyarakat
sesuai dengan kegiatan masing-masing dalam setiap desa/daerah tertentu.
Gotong royong pemuda dapat diartikan pemuda yang bekerja sama dimana
sekelompok pemuda didalamnya dapat saling membantu tanpa imbalan langsung
yang diterima yang hasilnya untuk kepentingan bersama/ kepentingan umum.
Deputi Pemberdayaan Pemuda telah melakukan kegiatan yang didalamnya
mengarah kepada gotong royong pemuda yaitu:
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 35
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
1. Peserta Jambore Pemuda Indonesia melalui kegiatan bakti sosial yang
melibatkan 544 peserta dari 34 provinsi yaitu penanaman pohon dan terumbu
karang di wilayah Bangka Selatan.
2. Pemuda peduli lingkungan asri dan bersih yang melibatkan 100 orang pemuda.
3. Kapal pemuda nusantara yang melibatkan 102 orang pemuda melaksanakan
gotong royong membantu korban bencana alam di Palu.
4. Kapal Asean-Jepang (SSEAYP) 28 pemuda Indonesia.
5. Kirab pemuda 2018 yaitu melakukan bakti sosial melibatkan 100 orang peserta
melibatkan 600 orang pemuda di seluruh Indonesia
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 36
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang berkarakter dengan
indikator kinerja persentase gotong royong pemuda dengan target 39,97% atau
39,97% x 63.820.000 jiwa = 25.508.854 jiwa yang merupakan target nasional di
upayakan program/kegiatan oleh pemerintah pusat dan daerah bersama
masyarakat agar gotong royong pemuda meningkat.
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang berkarakter dengan indikator kinerja
persentase gotong royong pemuda target 38,97%. Dengan menggunakan data
tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda:
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang berkarakter, dengan
indikator kinerja persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan dengan
target 54,70% atau 54,70% x 63.820.000 jiwa = 34.909.540 jiwa.
Target tersebut merupakan target nasional yang harus dicapai, perlu adanya
koordinasi dengan K/L, Pemerintah Provinsi, Kab/Kota, Masyarakat. Data terkait
dengan persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan secara nasional perlu
dikoordinasikan dengan Kementerian Agama sehingga dapat diketahui secara
pasti.
Untuk mencapai target tersebut Deputi pemberdayaan pemuda telah
melaksanakan program/kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pemuda ikut dalam
kegiatan keagamaan yaitu:
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 Mewujudkan
pemuda yang
berkarakter
Persentase
pemuda ikut dalam
kegiatan
keagamaan
54,70% 53,70% 98,17
5. Sasaran Program/Kegiatan 1, Indikator Kinerja 5
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 37
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing-masing pada pelaksanaan
peserta Jambore Pemuda Indonesia .
2. Konferensi Inernasional perempuan muslim tanggal 24-28 Oktober 2018 di
Jakarta.
3. Konferensi Internasional pemuda Budhist melibatkan 1000 orang pemuda
dilaksanakan 27-3 Mei di Yogyakarta.
4. Kirab Pemuda 2018 melalui kegiatan pemuda membaca kitab suci 6 agama
yaitu Al-quran (Islam), Alkitab (Kristen Protestan), Alkitab (Katolik), Weda
(Hindu), Tripitaka (Buddha), Wu Jing (Kong Hu Cu). Melibatkan 1.000.000
pemuda.
Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2015 persentase pemuda ikut dalam
kegiatan keagamaan sebesar 51,72%, data ini akan dikeluarkan setiap 3 tahun
sekali.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 38
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang berkarakter dengan indikator kinerja
persentase pemuda ikut dalam kegiatan keagamaan target 53,70%. Dengan
menggunakan data tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda:
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
2 Mewujudkan
pemuda yang
memiliki kapasitas
Tingkat kualiAtas
pendidikan
pemuda
10,61% 93,32% 97,73
6. Sasaran Program/Kegiatan 2, Indikator Kinerja 1
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang memiliki kapasitas
dengan indikator kinerja persentase tingkat kualitas pendidikan pemuda dengan
target 10,61% atau 10,61% x 63.820.000 jiwa = 6.771.302 jiwa yang merupakan
target nasional di upayakan koordinasi dengan leading sektor yaitu
Kemendikbud, Kemenristek Dikti dan K/L yang memiliki sekolah kedinasan.
Rata-Rata Lama Sekolah Pemuda merupakan salah satu indikator pendidikan
yang dapat menggambarkan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan pemuda
untuk menempuh semua jenjang pendidikan yang pernah dijalani adalah rata-
rata lama sekolah. Nilai rata-rata lama sekolah yang semakin besar
mencerminkan jenjang pendidikan yang telah ditempuh pemuda juga semakin
tinggi. Rata-rata lama sekolah dapat memberi gambaran yang lebih relevan
dalam pendidikan serta perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, rata-rata lama
sekolah digunakan menjadi salah satu indikator dalam dimensi pendidikan
pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM sendiri dihitung untuk
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 39
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup penduduk yang
merupakan sinergi antara tiga dimensi yaitu kesehatan, pendidikan, dan
pengeluaran penduduk. Semakin tinggi kualitas pendidikan, yang salah satunya
digambarkan oleh tingginya rata-rata sekolah penduduk diharapkan juga dapat
meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia. Secara umum, rata-rata
lama sekolah pemuda tahun 2018 sebesar 10,37 tahun. Hal tersebut menunjukkan
bahwa rata-rata pemuda Indoneisa telah menyelesaikan pendidikan sampai dengan
kelas 1 SMA/sederajat. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis
kelamin, baik pemuda laki-laki maupun perempuan memiliki rata-rata lama sekolah
yang sama, yaitu sampai dengan kelas 1 SMA/sederajat.
Berdasarkan tipe daerah, terlihat rata-rata lama sekolah pemuda di perkotaan lebih
tinggi dibandingkan perdesaan (11,09 tahun berbanding 9,44 tahun). Peningkatan
akses dan fasilitas pendidikan di perdesaan mungkin dapat mempermudah pemuda
secara umum, rata-rata pemuda Indonesia telah menempuh pendidikan hingga
kelas 1 Sekolah Menengah/ sederajat pada tahun 2018 di perdesaan dalam
memperoleh pendidikan, sehingga dapat meningkatkan rata-rata lama sekolahnya.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 40
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sitem pendidikan
nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Ada beberapa macam
pendidikan yaitu:
1. Pendidikan Dasar
2. Pendidikan Menengah
3. Pendidikan Tinggi
Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, pendidikan non formal dan
pendidikan in formal.
Jenis pendidikan terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan
akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasi, pendidikan keagamaan dan
pendidikan khusus.
Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga yang memiliki
anggaran fungsi pendidikan melaksanakan beberapa program kegiatan yaitu
pendidikan tinggi, pendidikan non formal (pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal).
Adapun pendidikan formal dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas
tenaga kepemudaan, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan
Olahraga menyelenggarakan beasiswa pendidikan S2 pemuda berprestasi,
bermitra dengan beberapa universitas negeri/swasta di Indonesia. Adapun
beasiswa di khususkan untuk para aktifis pemuda dan atlet berprestasi dalam
format kelas khusus yang bertujuan
1. Menyiapkan pemuda yang memiliki tingkat pendidikan akademik pascasarjana,
berkualitas dan berdaya saing.
2. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi sumber daya pemuda dalam aspek
tingkat pendidikan pemuda; dan
3. Menghasilkan pemuda yang cerdas, kompetitif dan komprehensif serta
mempunyai kompetensi umum dan khusus.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 41
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
6. Universitas Mulawarman Ilmu administrasi Negara
konsentrasi kebijakan public dan kepemudaan
30 orang
7. Universitas Padjadjaran Magister ilmu politik konsentrasi ilmu politik
30 orang
8. Universitas Diponegoro Ilmu ekonomi dan studi
pembangunan, konsentrasi kewirausahaan pemuda
30 orang
9. Universitas Negeri Jakarta Pendidikan jasmani konsentrasi pendidikan jasmani
30 orang
10. Universitas Mataram Magister manajemen konsentrasi manajemen pariwisata halal
25 orang
11. Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim Malang
Pendidikan Agama Islam
konsentrasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Nusantara
25 orang
12. Universitas Sam Ratulangi Ilmu Kesehatan Masyarakat
peminatan Ilmu Kesehatan Olahraga
25 orang
13. Universitas Pattimura Ilmu Kelautan Konsentrasi Budi Daya Hasil Perikanan
25 orang
14. Universitas Sriwijaya Magister Manajemen konsentrasi Manajemen Event Olahraga
25 orang
15. Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia Jakarta (Dahulu:
Sekolah Tinggi Agama IslamNahdlatul Ulama Jakarta)
Sejarah Kebudayaan Islam peminatan Islam Nusantara
25 orang
Jumlah 420 orang
No. Nama PTN/PTS Program Studi/Konsentrasi/Peminatan
Jumlah
1. Universitas Indonesia Ketahanan Nasional peminatan
Kajian Strategik PengembanganKepemimpinan
30 orang
2. Universitas Gajah Mada Ketahanan Nasional konsentrasi
Tata Kelola Start-Up dan E-Commerce
30 orang
3. Universitas Hasanuddin Perencanaan dan pengembangan
wilayah dan pedesaan peminatan
kajian manajemen kepemimpinanpemuda
30 orang
4. Universitas Sumatera Utara Perencanaan dan pengembangan
wilayah peminatatn manajemenkepemimpinan pemuda
30 orang
5. Universitas Islam Negeri SunanAmpel Surabaya
Dirasah islamiyah konsentrasi studiislam dan kepemudaan
30 orang
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 42
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Pendidikan Non Formal:
1. Training Of Trainers (TOT) Tenaga Kepemudaan Sentra Pelatihan
Pemuda
a. Pelatihan Tenaga Kepemudaan Bidang Kedaulatan Energi di Kota
Bandung, Jawa Barat
b. Pelatihan Tenaga Kepemudaan Bidang kedaulatan Pangan di Kota
Surabaya, Jawa Timur
c. Pelatihan Tenaga Kepemudaan Industri dan Kemandirian Ekonomi di
Kota Palu, Sulawesi Tengah
d. Pelatihan Tenaga Kepemudaan Bidang Kemaritiman dan Pariwisata di
Kota Batam, Kepulauan Riau
e. Pelatihan Tenaga Kepemudaan Bidang Pemberdayaan Daerah Terluar
di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Non Formal Berkebutuhan Khusus :
2. Bantuan Pemerintah Bagi Kegiatan Pemuda Berkebutuhan Khusus
Bantuan Pemerintah di tujukan untuk pemuda berkebutuhan khusus di
salurkan melalui yayasan/lembaga/komunitas pemuda berkebutuhan khusus
(11 paket bantuan).
3. Bantuan Pemerintah Kegiatan Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non
Formal
Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan
sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintah /non pemerintah. Adapun penerima
bantuan pelatihan tenaga kepemudaan non formal sebanyak 60 paket
bantuan.
4. Pelatihan inti pemuda kader anti narkoba di Provinsi Aceh, Bali dan
DKI Jakarta, jumlah 6000 orang
5. Pelatihan bela Negara di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan jumlah
100 orang
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 43
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
6. Peningkatan Kapasitas Moral, Intelektual dan Kemandirian melalui
Kapal Pemuda Asean – Jepang/ SSEAYP jumlah 28 orang
7. Program Pemuda Bidang Industri Manufaktur 100 orang
8. Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih 100 orang
9. Pemagangan Pemuda di Luar Negeri 100 orang
10. Kapal Pemuda Nusantara 102 orang
11. Pelatihan Kader Pemuda Maritim 750 orang
50 Pemuda di setiap Kabupaten pesisir yaitu: Semarang, Jember, Situbondo,
Bintan, Sumenep, Belitung, Pangandaran, Sumelo (Aceh), Bole Bolango
(Gorontalo), Bima, Alor, Lampung, Nunukan, Biak, Halmahera Selatan
(Maluku Utara).
12. Peningkatan Teknopreneur Muda Pemula 500 orang
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 44
13. Kirab Pemuda 2018
14. Diklat Pemberdayaan Pemuda di PPPON Jakarta
15. Diklat Pemberdayaan pemuda di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
16. Diklat Pemberdayaan Pemuda di Kabupaten Garut, Jawa Barat
Koordinasi lintas sektor dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan TInggi sangat diperlukan dalam
rangka mengetahui tingkat kualitas pendidikan pemuda (16-30 tahun) yaitu
melalui pendidikan formal dan non formal
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 45
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 kualitas pemuda terutama
dilihat dari capaian pendidikan pada tahun 2018, hampir tidak ada pemuda yang
tidak bisa membaca dan menulis. Sekitar satu dari empat pemuda tercatat sedang
bersekolah, dengan angka partisipasi sekolah (APS) pada kelompok umur 16-18
tahun, 19-24 tahun dan 25-30 tahun masing-masing sebesar 71,99 persen, 24,41
persen dan 3,21 persen. Secara umum, APS pemuda di perkotaan lebih tinggi
daripada di pedesaan.
Rata-rata lama sekolah pemuda di perkotaan lebih tinggi dibanding
perdesaan (11,09 tahun berbanding 9,44 tahun). Terdapat kesenjangan rata-
rata lama sekolah yang cukup jauh antara pemuda bukan penyandang
disabilitas dan penyandang disabilitas yaitu 10,42 tahun berbanding 6,30
tahun, sedangkan jika dilihat menurut jenis kelamin, tidak ada perbedaan
yang mencolok antara pemuda laki-laki dan perempuan.
Kelompok status ekonomi rumah tangga 20% teratas memiliki persentase
pemuda yang menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat ke atas yang
lebih tinggi
dibandingkan kelompok lainnya. Selanjutnya, tingkat pendidikan pemuda
juga tercermin melalui rata-rata lama sekolah, yaitu sebesar 10,37 tahun
atau setara dengan kelas 1 di SMA.
Mayoritas pemuda telah menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat
(36,89 persen) dan SMP/sederajat (32,18 persen). Hanya 9,71 persen
pemuda yang menyelesaikan pendidikan hingga PT dan sekitar 15,37
persen pemuda yang hanya tamat SD/sederajat, serta sisanya tidak tamat
SD atau belum pernah sekolah.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Pemuda tahun 2018 rata-rata lama
sekolah sebesar 10,37%, maka capaian kinerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda:
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 46
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisa
si
%
2 Mewujudkan
pemuda yang
memiliki kapasitas
Persentase tingkat
kesehatan pemuda
90,81% 92,32% 101,66
7. Sasaran Program/Kegiatan 2, Indikator Kinerja 2
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar yang harus dipenuhi oleh Negara
bagi seluruh warga negaranya tanpa terkecuali, begitu juga bagi pemuda
Indonesia yang harus mendapat pelayanan kesehatan dan perawatan yang baik.
Pelayanan yang tersedia bersifat komprehensif yang meliputi penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pengobatan, rujukan ke pelayanan
kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang memiliki kapasitas
dengan indikator kinerja persentase tingkat kesehatan pemuda dengan target
90,81% atau 90,81% x 63.820.000 jiwa = 54.954.942 jiwa yang merupakan target
nasional di upayakan koordinasi dengan berbagai K/L, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kab/Kota dan Masyarakat. Adapun leading sektornya adalah
Kementerian Kesehatan.
Dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan secara umum telah dilaksanakan
oleh leading sektor kesehatan yakni Kementerian Kesehatan. Kemenpora
sebagai leading sektor pelayanan kepemudaan memiliki program/kegiatan
mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas dengan indikator kinerja
persentase tingkat kesehatan pemuda telah melakukan upaya pencegahan
penyakit melalui pelaksanaan olahraga pada setiap program/kegiatan yang
dilaksanakan.
Dalam upaya meningkatkan persentase tingkat kesehatan para pemuda
dlaksanakan koordinasi internal dengan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda,
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 47
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi
Olahraga agar setiap kegiatan melaksanakan olahraga, hal ini untuk menjaga
kesehatan dan kebugaran.
Program/kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesehatan pemuda
yaitu:
1. Peningkatan Kebugaran Jasmani Pemuda, Coaching Clinic Dalam Rangka
Dukungan Pelatihan Peningkatan Kebugaran Jasmani bagi pemuda di
PPPON, Cibubur Jakarta Timur.
2. Jambore Pemuda Indonesia tahun 2018 di Bangka Selatan melalui
serangkaian kegiatan olahraga
3. Kirab Pemuda Indonesia tahun 2018 yaitu melaksanakan kegiatan olahraga
disetiap titik singgah yang melibatkan pemuda setempat sebanyak 23.036.800
pemuda
Data Badan Pusat Statistik tahun 2018 disebutkan sekitar 20,16 persen pemuda
pernah mengalami keluhan kesehatan. Tidak terlihat adanya perbedaan yang
nyata antara pemuda di perkotaan dan perdesaan yang mengalami keluhan
kesehatan (20,23 persen berbanding 20,07 persen). Berdasarkan jenis kelamin,
persentase pemuda perempuan yang mengalami keluhan kesehatan (22,24
persen) lebih tinggi dibanding pemuda laki-laki (18,13 persen).
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 48
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Data Badan Pusat Statistik tahun 2018 disebutkan sekitar 20,16 persen pemuda
pernah mengalami keluhan kesehatan. Tidak terlihat adanya perbedaan yang
nyata antara pemuda di perkotaan dan perdesaan yang mengalami keluhan
kesehatan (20,23 persen berbanding 20,07 persen). Berdasarkan jenis kelamin,
persentase pemuda perempuan yang mengalami keluhan kesehatan (22,24
persen) lebih tinggi dibanding pemuda laki-laki (18,13 persen).
Sementara itu, terlihat adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi kelompok
pengeluaran rumah tangga maka angka keluhan kesehatan juga semakin
meningkat. Apabila diperhatikan menurut status disabilitas, dari seluruh pemuda
yang disabilitas sebesar 20,01 persen diantaranya pernah mengalami keluhan
kesehatan. Sedangkan pada pemuda yang tidak disabilitas sebesar 34,19 persen
diantaranya pernah mengalami keluhan kesehatan.
Angka kesakitan pemuda secara nasional yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik
sebagaimana dalam 7,68, dapat disimpulkan bahwa angka kesehatan pemuda
tahun 2018 adalah 100 – 7,68 = 92,32.
Angka Kesakitan Pemuda Tahun 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 49
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Angka kesakitan pemuda secara nasional yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik
tahun 2018 total 7,68%, artinya persentase tingkat kesehatan pemuda 100% -
7,68% = 92,32%. Sehingga capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan
Pemuda:
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
2 Mewujudkan
pemuda yang
memiliki kapasitas
Persentase
keterampilan
pemuda
1,16% 1,11% 95,68
8. Sasaran Program/Kegiatan 2, Indikator Kinerja 3
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menggunakan akal, fikiran, ide
dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah maupun membuat sesuatu
menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil
pekerjaan tersebut.
Keterampilan pemuda penting untuk dikembangkan agar pemuda Indonesia
mampu mengembangkan dirinya menjadi pemuda mandiri dan berdaya saing
sesuai dengan tujuan pembangunan kepemudaan Indonesia.
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang memiliki kapasitas
dengan indikator kinerja persentase keterampilan pemuda dengan target 1,16%
atau 1,16% x 63.820.000 jiwa = 740.312 jiwa yang merupakan target nasional di
upayakan koordinasi dengan berbagai K/L, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kab/Kota dan Masyarakat. Adapun leading sektornya adalah Kementerian
Tenaga Kerja.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga
melaksanakan program/kegiatan bagi pemuda yaitu:
1. Pelatihan tenaga kepemudaan bidang kedaulatan energi, sebanyak 100
orang
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 50
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
2. Pelatihan tenaga kepemudaan bidang kedaulatan pangan, sebanyak 200 orang
3. Pelatihan tenaga kepemudaan bidang industri dan kemandirian ekonomi,
sebanyak 300 orang
4. Pelatihan tenaga kepemudaan bidang kemaritiman dan pariwisata, sebanyak
100 orang
5. Pelatihan tenaga kepemudaan bidang pemberdayaan daerah terluar sebanyak
100 orang
6. Bantuan pemerintah bagi kegiatan pemuda berkebutuhan khusus, sebanyak
1.500 orang
7. Bantuan pemerintah untuk kegiatan pemberdayaan pemuda berbasis desa
sebanyak 2.560 orang
8. Bantuan pemerintah kegiatan pelatihan tenaga kepemudaan non formal
sebanyak 2.200 orang
9. Pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia yang didalamnya terdapat berbagai
kegiatan keterampilan yaitu keterampilan seni.
10. Pelatihan Program Pemuda Bidang Industri Manufaktur jumlah 100 orang
11. Pemagangan Pemuda di Luar Negeri jumlah 100 orang
12. Peningkatan Teknoprener Muda Indonesia di 4 Kota (Klaten, Malang, Batam,
dan Manado) masing-masing 150 orangjumlah 500 Orang
13. Pelaksanaan Kirab Pemuda didalamnya terdapat kegiatan keterampilan seni
dan budaya
14. Bantuan Pemerintah Untuk Kegiatan Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis
Desa
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 51
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
15. Program Pemuda Bidang Industri Manufaktur 100 orang
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas dengan indicator
kineja persentase keterampilan pemuda target 1,11%. Dengan menggunakan data
tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda:
No Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
2 Mewujudkan
pemuda yang
memiliki kapasitas
Persentase pemuda
dalam kegiatan
seni dan budaya
30,49% 29,49% 96,72
9. Sasaran Program/Kegiatan 2, Indikator Kinerja 4
Untuk mewujudkan sasaran program/kegiatan pemuda yang memiliki kapasitas
dengan indikator kinerja persentase pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
dengan target 30,49% atau 30,49% x 63.820.000 jiwa = 19.458.718 jiwa yang
merupakan target nasional di upayakan koordinasi dengan berbagai K/L,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota dan Masyarakat. Adapun leading
sektornya adalah Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Ada beberapa jenis kegiatan seni yaitu:
1. Seni tradisional Indonesia
2. Seni musik/suara
3. Seni Teater/pedalangan
4. Seni Lukis
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 52
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
5. Seni Patung
6. Seni Kerajinan/kriya
7. Seni lainnya
Jenis kegiatan budaya :
1. Memasang bendera merah putih pada peringatan hari kemerdekaan
2. Menggunakan busana daerah/Tradisional
3. Berbusana daerah dalam memperingati hari besar nasional
4. Berbusana daerah untuk menghadiri acara/upacara adat
5. Berbusana daerah untuk aktifitas lainya
Ada berbagai bentuk aktifitas budaya yaitu aktifitas budaya di dalam rumah dan
keluar rumah, baik yang bersifat produksi, konsumsi budaya.
Kegiatan budaya di dalam rumah misalnya berapa lama menonton siaran televisi,
berapa lama mendengarkan siaran radio, mendengarkan musik, berapa lama
membaca koran, membaca buku, menggunakan internet.
Kegiatan budaya di luar rumah misalnya perayaan hari kemerdekaan, berbusana
tradisional, perayaan hari besar, upacara adat. Kegiatan Partisipasi budaya di luar
rumah: Mengunjungi perpustakaan, memanfaatkan taman bacaan masyarakat,
mengunjungi peninggalan sejarah, menonton tari tradisional Indonesia, menonton
seni musik/suara, menonton seni lukis, patung, kerajinan/kriya tari
Kegiatan menyelenggarakan acara/upacara adat terdiri dari upacara adat
kelahiran, adat sunatan, adat perkawinan, adat kematian, adat keagamaan, adat
panen
Adapun beberapa program/kegiatan terkait pemuda dalam kegiatan seni dan
budaya yang dilaksanakan Deputi Pemberdayaan Pemuda yaitu:
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 53
1. Jambore Pemuda Indonesia dilaksanakan bulan oktober di Bangka Selatan
melalui Parade budaya nusantara, pentas seni dan pawai kebhinekaan
melibatkan 544 pemuda dari 34 provinsi
2. Kirab pemuda Indonesia 2018 melalui pawai kebhinekaan, pentas seni di
kabupaten/kota titik singgah, dampak dari kegiatan ini yaitu pemuda di kab/kota
berpartisipasi dalam kegiatan budaya jumlah 3.000 orang
3. Festival film pendek
Rencana strategis Kemenpora tahun 2016-2019, baseline tahun 2017 sasaran
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas dengan indikator
kinerja persentase partisipasi pemuda dalam kegiatan seni dan budaya target
29,49%. Dengan menggunakan data tersebut maka capaian kinerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda:
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Capaian=29,49
30,49× 100% = 96,72%
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 54
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
C. Realisasi Anggaran
Adapun realisasi Anggaran Deputi Pemberdayaan Pemuda Tahun 2018 sebagai
berikut:
Realisasi Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun
Anggaran 2018 adalah Rp. 110.876.143.127 (Seratus sepuluh milyar delapan ratus
tujuh puluh enam juta seratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh rupiah),
sedangkan anggaran adalah Rp. 113.833.774.000 (Seratus tiga belas milyar delapan
ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) atau 97.40 %
(Sembilan puluh tujuh koma empat puluh persen). Capaian ini menjadikan Satker
dengan realisasi nomor 2 setelah sekretariat Kemenpora.
No. Program/Kegiatan AnggaranRealisasi
Anggaran %
1. Sekretaris Deputi BidangPemberdayaan Pemuda
5.953.940.000 4.998.700.183 83,96
2. Asdep Tenaga dan SumberDaya Pemuda
22.000.000.000 21.893.768.610 99,52
3. Asdep Peningkatan WawasanPemuda
14.000.000.000 13.238.342.059 94,56
4. Asdep Peningkatan KapasitasPemuda
11.198.497.000 10.123.365.859 90.40
5. Asdep Peningkatan IPTEK danIMTAQ Pemuda
5.000.000.000 4.983.629.378 99,67
6. Asdep Peningkatan KreatifitasPemuda
55.681.337.000 55.638.337.038 99,92
Jumlah 113.833.774.000 110.876.143.127 97,40
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 55
Persentase Perbandingan Capaian Tahun 2018 Dengan Tahun 2017
No. Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Capaian2017
Capaian2018
Ket
1. Mewujudkanpemuda yang berkarakter
1. Persentase pemudayang terlibatNAPZA
2. Jumlah kasus AIDS pada kelompokpemuda
3. Jumlah kejadianperkelahian masalantarpelajar/mahasiswa
4. Persentase gotongroyong pemuda
5. Persentase pemudaikut dalam kegiatankeagamaan
96,46%
130,16%
118,35%
97,82%
98,21%
2. Mewujudkanpemuda yang
memilikikapasitas
1. Tingkat kualitaspendidikan pemuda
2. Persentase tingkatkesehatan pemuda
3. Persentaseketerampilanpemuda
4. Persentase pemuda dalam kegiatan seni dan budaya
99,14%
101,25%
98,20%
96,73%
10,30%95,09%
97,34%
97,34%
97,49%
98,17%
97,73%
101,66%
95,68%
96,72%
↓ 1,41%
↓ 32,82%
↓ 21,01%
↓ 0,33%
↓ 0,04%
↓ 1,41%
↑ 0,41%
↓ 2,52%
↓ 0,01%
Capaian kinerja rata-rata 97,46%104,03%
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 56
1. Sasaran Program/kegiatan 1, Indikator 1
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 1,41%, hal ini disebabkan anggaran tahun 2018 yang mengampu
penurunan persentase pemuda yang terlibat NAPZA jumlahnya menurun
dengan target yang sama sesuai tertuang dalam Renstra Revisi Kemenpora
Tahun 2016-2019 .
Solusinya menambah anggaran seperti tahun sebelumnya, meningkatkan
koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder yang mengampu penurunan
persentase pemuda yang terlibat NAPZA khususnya dengan Badan Narkotika
Nasional, BPOM, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kab/Kota dan Masyarakat.
Analisis Evaluasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018 dibanding Tahun 2017
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 57
2. Sasaran Program/kegiatan 1, Indikator 2
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
yang cukup banyak sebesar 32,82% hal ini di sebabkan tidak di alokasikan
anggaran untuk mengurangi jumlah kasus AIDS pada kelompok pemuda.
Solusinya menganggarkan program/kegiatan dalam rangka mengurangi
jumlah kasus AIDS pada kelompok pemuda, meningkatkan koordinasi dan
kerjasama dengan stakeholder yang mengampu masalah AIDS yaitu dengan
kementerian kesehatan.
3. Sasaran Program/kegiatan 1, Indikator 3
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 21,01% hal ini disebabkan menurunnya anggaran terkait pendidikan
akhlak, toleransi dan karakter sehingga perkelahian massal antar
pelajar/mahasiswa mengalami peningkatan.
Solusinya mengalokasikan anggaran untuk program/kegiatan yang positif
bagi pelajar/mahasiswa terkait pendidikan akhlak, budi pekerti, toleransi dan
karakter, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder yang
melaksanakan program/kegiatan dalam mengurangi terjadi perkelahian
massal yaitu dengan Kemendikbud, Kemenristek Dikti, Kemenag dan
Kepolisian.
4. Sasaran Program/kegiatan 1, Indikator 4
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 0,33% hal ini disebabkan koordinasi dan kerjasama dengan
stakeholder yang mengampu gotong royong pemuda yaitu dengan
Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi/Kab Kota perlu ditingkatkan
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 58
5. Sasaran Program/kegiatan 1, Indikator 5
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
0,04% hal ini disebabkan karena program/kegiatan terkait dengan
keagamaan yang di ampu Asdep Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda
mendapatkan porsi anggaran yang paling kecil.
Solusinya meningkatan jumlah anggaran untuk mencapai target yang
ditetapkan sesuai Renstra revisi Kemenpora tahun 2016-2019, meningkatkan
koordinasi dan kerjasama peningkatan persentase pemuda ikut dalam
kegiatan keagamaan yaitu dengan Kemenag, Kemendikbud, Kemenristek
Dikti.
6. Sasaran Program/kegiatan 2, Indikator 1
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penuruan
sebesar 1,41% hal ini disebabkan anggaran untuk mengampu kualitas
pendidikan pemuda mengalami penurunan terutama pendidikan non formal
dalam rangka peningkatan kapasitas dan keterampilan pemuda.
Solusinya meningkatkan anggaran untuk mencapai target yang telah
ditetapkan, koordinasi dengan stakeholder yang mengampu pendidikan yaitu
Kemendikbud, Kemenristek Dikti dan Kemenag
7. Sasaran Program/kegiatan 2, Indikator 2
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami kenaikan
sebesar 0,41%, hal ini dikarenakan berjalannya koordinasi dan kerjasama
berbagai pihak terutama untuk meningkatkan kebugaran pemuda melalui
pelaksanaan olahraga pada setiap program/kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kemenpora, Kementerian Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kab/Kota, masyarakat untuk menjaga kebugaraan dan kesehatan pemuda.
Koordinasi dan kerjasama perlu ditingkatkan khusunya dengan Kementerian
Kesehatan dalam rangka meningkatkan persentase tingkat kesehatan
pemuda..
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 59
8. Sasaran Program/kegiatan 2, Indikator 3
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 2,52% hal ini disebabkan karena menurunnya anggaran untuk
mengampu kenaikan persentase keterampilan pemuda dengan target yang
telah ditetapkan sesuai Renstra Kemenpora tahun 2016-2019.
Solusinya perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder
yang mengampu keterampilan pemuda dan Kemenaker.
9. Sasaran Program/kegiatan 2, Indikator 4
Capaian kinerja tahun 2018 di banding tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 0,01% hal ini disebabkan karena menurunnya anggaran untuk
mengampu peningkatan persentase pemuda dalam kegiatan seni dan
budaya.
Solusinya meningkatkan anggaran untuk program/kegiatan terkait seni dan
budaya, dilingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda koordinasi
dengan stakeholder yang mengampu peningkatan pemuda persentase
pemuda dalam kegiatan seni dan budaya, khususnya dengan Kemenpar dan
Kemendikbud.
BAB IV
PENUTUP
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Laporan Kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun
2018 merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja sasaran
program/kegiatan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
yang mengacu pada revisi Rencana Strategis Kemenpora Tahun
2016-2019 dalam pencapaian misi dan tujuan khususnya
terwujudnya pemuda yang berkarakter dan berkapasitas.
Penyusunan laporan kinerja ini bertujuan untuk memberikan
gambaran tingkat pencapaian sasaran program/kegiatan maupun
tujuan sebagai jabaran visi , misi dan strategi yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
program/kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Dari hasil capaian pengukuran kinerja dapat diperoleh hasil kinerja
Deputi Pemberdayaan Pemuda dalam melaksanakan
program/kegiatan mewujudkan pemuda yang berkarakter dan yang
memiliki kapasitas pada tahun 2018 sebesar 97,46% termasuk
kategori sangat memuaskan
Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama dan
koordinasi lintas sektor sebagaimana diamanatkan oleh
A. Kesimpulan
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 60
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Peraturan Presiden Nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas
Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan, khususnya Penyadaran dan
Pemberdayaan Pemuda.
Untuk mendapatkan capaian kinerja di 2 (dua) sasaran program/kegiatan dengan
9 (sembilan) indikator kinerja diperlukan data capaian target masing-masing
indikator kinerja. Target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Deputi Bidang
Pemberdayaan Pemuda merupakan target nasional yang memerlukan target
secara obyektif berbasis data dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan
yaitu data dari Badan Pusat Statistik. Selain itu data target tahun sebelumnya
(tahun 2017) sesuai dalam Revisi Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan
Olahraga Tahun 2016-2019.
Capaian kinerja tahun 2018 untuk 9 (sembilan) indikator kinerja, merupakan
capaian dari Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dan capaian secara kolektif
dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota dan
Masyarakat yang melaksanakan berbagai program/kegiatan mewujudkan
pemuda yang berkarakter dan yang memiliki kapasitas.
Capaian ini berasal dari program/kegiatan yang dilaksanakan oleh unit-unit
dilingkungan Deputi Pemberdayaan Pemuda yaitu Sekretaris Deputi
Pemberdayaan Pemuda, Asdep Tenaga dan Sumberdaya Pemuda, Asdep
Peningkatan Wawasan Pemuda, Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda, Asdep
Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Asdep Peningkatan Kreatifitas Pemuda
dan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional.
Selain itu capaian juga diberikan oleh Stakeholder yang melaksanakan
program/kegiatan pemberdayaan pemuda dan berkontribusi cukup besar dalam
menyumbangkan capaian sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
Realisasi Satuan Kerja (Satker) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Tahun
Anggaran 2018 adalah Rp. 110.876.143.127 (Seratus sepuluh milyar delapan
ratus tujuh puluh enam juta seratus empat puluh tiga ribu seratus dua puluh tujuh
rupiah), sedangkan anggaran adalah Rp. 113.833.774.000 (Seratus tiga belas
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 61
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
milyar delapan ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu
rupiah) atau 97.40 % (Sembilan puluh tujuh koma empat puluh persen).
Capaian ini menjadikan Satker dengan realisasi nomor 2 setelah
Sekretariat Kemenpora.
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelaksanaan program/kegiatan
mewujudkan pemuda yang berkarakter dan memiliki kapasitas diperlukan:
1. Kerjasama dengan berbagai pihak yaitu dengan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota dan masyarakat yang
mengampu pemberdayaan Pemuda.
2. Penyelarasan kembali program/kegiatan di unit eselon 2 disesuaikan
dengan indikator kinerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
3. Koordinasi dengan Stakeholder yang mengampu program/kegiatan
pemberdayaan pemuda sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres 66
tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis lintas sector.
4. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur agar mampu
melaksanakan program/kegiatan secara maksimal.
B. Saran
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Hal 62
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
LAMPIRAN
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda
LAPORAN KINERJA DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA TAHUN 2018
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda