101

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 2: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 3: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Ikhtisar Eksekutif iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek

penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga

akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan

pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini memberikan

gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2019, yang diformulasikan dari hasil kinerja di setiap seksi dalam lingkup Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) Dinas Ketahanan Pangan. Hal ini dikarenakan setiap seksi dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi serta mempertanggungjawabkan program

dan kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini tidak hanya sekedar alat akuntabilias, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri

dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini Dinas Ketahanan Pangan dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 mengacu pada Perjanjian Kinerja

Tahun 2019. Perjanjian Kinerja tersebut, memuat sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2019 berikut target kinerja yang akan dicapai. Dalam pencapaian sasaran tersebut telah

ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional. Materi Perjanjian Kinerja Tahun 2019, disusun berdasarkan

Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) APBD yang

tertuang dalam DPA SKPD Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2019.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 Dinas Ketahanan

Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun disusun berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai unsur

Page 4: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Ikhtisar Eksekutif iv

penyelenggara Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat wajib mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Dinas Ketahanan Pangan dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah dituangkan dalam perencanaan strategik melalui pelaporan yang dilaksanakan secara periodik. Dalam penyusunannya

berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi

RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya merupakan sistem manajemen outcome oriented yang dijadikan sebagai instrument dalam

mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat menjalankan fungsinya secara efektif, efisien, transparan dan responsif terhadap aspirasi publik. Implementasi

AKIP di Kabupaten Kutai Barat merupakan suatu keharusan sehingga dapat menjalankan

fungsinya sebagai media kontrol, boster dan alat ukur penilaian kualitas kinerja untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Dalam perspektif yang

lebih luas SAKIP juga berfungsi sebagai media pertanggungjawaban Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat kepada publik dalam merefleksikan visi dan

misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan

Pangan Kutai Barat Tahun 2016 - 2021.

Pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dalam tahun

ketiga RENSTRA 2016 – 2021 ini diukur dengan membandingkan antara Rencana Kinerja (Performance Plan) yang diinginkan dengan Realisasi Kinerja (Performance Result) yang

dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Porformance Gap) antara rencana kinerja dan

realisasinya serta tindakan perbaikan yang diperlukan pada masa mendatang. Metode

pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi instansi pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini mengungkapkan

keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan

Page 5: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Ikhtisar Eksekutif v

strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Secara keseluruhan hasil capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai barat Tahun 2019 sebesar 100,78% dengan kategori capaian Sangat Berhasil,

dengan rincian sebagai berikut :

Dengan capaian kinerja 2 sasaran adalah sebagai berikut :

Capaian Kinerja Sasaran 1 “Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan” sebanyak 100,37 % dengan predikat Sangat Berhasil.

Capaian Kinerja Sasaran 2 “Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat” sebanyak 101,19 % dengan predikat Sangat Berhasil.

No Sasaran Indikator Sasaran

Capaian Kinerja Rata-rata Tahun 2019 Kategori

Capaian Kinerja Target Realisasi %

Capaian 1. Meningkatnya

Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

83,19 83,5 100,37 Sangat Berhasil

2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

85 86,01 101,19 Sangat Berhasil

Rata – Rata Capaian 100,78 SB

Page 6: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Daftar Isi vi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. viii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... I.1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. I.1

1.2 Dasar Hukum ................................................................................................... I.2

1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... I.4

1.4 Susunan Organisasi ....................................................................................... I.5

1.5 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................. I.7

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. I.22

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................. II.24

2.1 Perencanaan Strategis ................................................................................ II.24

2.1.1 Visi dan Misi ............................................................................................ II.25

2.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................................. II.26

2.1.3 Strategi dan Kebijakan OPD ............................................................ II.27

2.2 Perjanjian Kinerja ......................................................................................... II.31

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................ III.34

3.1 Laporan Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP ....................... III.34

3.2 Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja .................................. III.36

3.3 Capaian Kinerja Organisasi ...................................................................... III.38

3.4 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 1 ...................................................... III.39

3.5 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 2 ...................................................... III.49

3.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ................................... III.58

3.7 Realisasi Anggaran ....................................................................................... III.66

Page 7: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Daftar Isi vii

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... IV.72

4.1 Simpulan Umum ............................................................................................ IV.72

4.2 Upaya dan Tindak Lanjut Ke Depan ..................................................... IV.73

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran I Perjanjian Kinerja 2019

Lampiran II Pengukuran Kinerja Triwulan Lampiran III Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan LKjIP

Lampiran IV SK Kepala Dinas Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas

Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Lampiran V Cascading Kinerja

Lampiran VI Rencana Aksi

Page 8: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Daftar Tabel viii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ............................................... II-29

Tabel 2.2.a IKU Dinas Ketahanan Pangan Sebelum Revisi .................................... II-32

Tabel 2.2.b IKU Dinas Ketahanan Pangan Sesudah Revisi..................................... II-33

Tabel 3.1 Rekomendasi dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi SAKIP.................. III-35

Tabel 3.2 Skala Ordinal Pengukuran Sasaran .......................................................... III-37

Tabel 3.3 Penjelasan Hasil Penghitungan Keberhasilan Capaian Kinerja .. III-37

Tabel 3.4 Realisasi Capaian Kinerja Sasaran ............................................................ III-38

Tabel 3.5.a Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 1 .................................... III-39

Tabel 3.6.a Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-40

Tabel 3.7.a Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka menengah

RENSTRA ............................................................................................................... III-41

Tabel 3.8.a Perbandingan realisasi capaian kinerja Daerah dengan realisasi

Nasional ................................................................................................................. III-42

Tabel 3.5.b Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 2 .................................... III-49

Tabel 3.6.b Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-50

Tabel 3.7.b Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka menengah

RENSTRA ............................................................................................................... III-51

Tabel 3.8.b Perbandingan realisasi capaian kinerja Daerah dengan realisasi

Nasional ................................................................................................................. III-52

Tabel 3.9 Analisis efisiensi penggunaan sumber daya ........................................ III-59

Tabel 3.10 Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2019 ...................................... III-66

Page 9: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Daftar Grafik ix

DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1.a Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 1 .................................... III-39

Grafik 3.2.a Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-41

Grafik 3.3.a Perbandingan realisasi capaian kinerja Daerah dengan realisasi

Nasional ................................................................................................................. III-42

Grafik 3.5.b Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 2 .................................... III-49

Grafik 3.6.b Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-51

Page 10: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-1

BAB I P E N D A H U L U A N

1.1 Latar Belakang

Upaya memantapkan ketahanan pangan yang dilandasi kemandirian pangan, masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan, antara lain:

(1) Pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan

pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat; (2) Teknologi pengolahan pangan lokal masih kurang; (3) Tanggapan Masyarakat

tentang kampanye dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan masih kurang; (4) Kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan

masih didominasi pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi

protein hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah; (5) Pemanfaatan dan produksi sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi,

jagung, masih rendah; (6) Alih fungsi lahan pertanian yang terus berlanjut; (7) Perubahan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi pangan; serta (8)

Agribisnis pangan yang belum optimal sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani.

Untuk mengatasi permasalahan dan mewujudkan ketahanan pangan

tersebut, Dinas Ketahanan Pangan sebagai salah satu unit kerja perangkat daerah yang memiliki tugas yaitu: " membantu Bupati dalam perumusan dan

pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Ketahanan Pangan. Guna mengetahui kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan

tersebut selama tahun 2019, disusunlah Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019.

Untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang profesional serta

memahami tugas dan fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif,

stabil dan dinamis. Selain itu diperlukan instrument yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap penyelenggara negara dan pemerintahan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Page 11: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-2

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang pada intinya mengharuskan Pemerintah Kabupaten beserta perangkatnya untuk melaksanakan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) atau menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai laporan yang merupakan kewajiban

pelaporan pelaksanaan kepemerintahan untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui laporan pertanggungjawaban

secara periodik setiap akhir tahun anggaran. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara

untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan

kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

Penyusunan LKjIP Tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam

dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RENSTRA,

realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang

memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran.

1.2 Dasar Hukum

Pelaksanaan penyusunan LKjIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019 dilandasi oleh beberapa ketentuan hukum, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor: 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai

Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3896);

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Page 12: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-3

Indonesia Tahun 2004 Nomor: 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor: 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun

2007 Nomor: 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4614);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang

Perangkat Daerah;

10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Permenpan No 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Penyusunan Indikator

Kinerja Utama (IKU)

Page 13: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-4

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 670);

14. Peraturan Bupati Kutai Barat 28 tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi

dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Daerah Kabupaten Kutai Barat;

1.3 Maksud dan Tujuan

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bahwa setiap pemerintah daerah diminta untuk menyampaikan “Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)”

kepada Presiden. Dengan demikian maka penyusunan LKjIP ini dimaksudkan

sebagai instrumen / alat, dalam pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan serta pencapaian sasaran dan target yang telah ditentukan oleh

setiap OPD guna mengetahui capaian kinerja dari masing-masing OPD serta pengelolaan dalam hal anggaran yang dipakai oleh setiap OPD guna

mendukung akuntabilitas serta reformasi birokrasi. Disamping itu, LKjIP juga

memiliki maksud dan tujuan yang apabila dilihat dari segi aspeknya memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:

a) Aspek Akuntabitas kinerja untuk keperluan eksternal organisasi merupakan sarana pertanggung jawaban atas capaian kinerja yang telah dilakukan

selama 1 (satu) tahun, esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi dan misi telah dilaksanakan.

b) Aspek manajemen kinerja, bagian keperluan internal organisasi merupakan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai sarana pencapaian tujuan kinerja untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang sehingga

dapat ditingkatkan perbaikan secara berkelanjutan

c) Sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi

pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan sebagai pelaksana

tugas desentralisasi di bidang ketahanan pangan.

Page 14: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-5

1.4 Susunan Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kutai Barat Nomor 32 tahun 2016,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Kutai Barat diuraikan sebagai berikut :

a. Kepala

b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2) Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan c. BidangKetersediaan dan Distribusi Pangan, membawahkan :

1) Seksi Ketersediaan Pangan 2) Seksi Distribusi Pangan

3) Seksi Kerawanan Pangan

d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahkan : 1) Seksi Konsumsi pangan

2) Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3) Seksi Keamanan Pangan

e. UPT Dinas Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat

berdasarkan Peraturan Bupati Kutai Barat Nomor 32 Tahun 2016 dapat dilihat dibawah ini :

Page 15: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-6

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

KASUBBAG. PERENCANAAN PROGRAM DAN KEUANGAN

KASUBBAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN

KABID. KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN

KASI. KONSUMSI PANGAN

KASI. PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN

KASI. KEAMANAN PANGAN

KABID. KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN

KASI. KETERSEDIAAN PANGAN

KASI. DISTRIBUSI PANGAN

KASI. KERAWANAN PANGAN

UPTD

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Gambar 1.1. Struktur Organiasi Dinas Ketahanan Pangan

Page 16: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-7

1.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan peraturan Bupati Kutai Barat nomor 28 Tahun 2017

tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Daerah, maka tugas pokok dan fungsi berikut uraian tugas masing – masing

jabatan pada Dinas Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

(1) Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu

Bupati dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Ketahanan Pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan,

kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

b. Penyelenggaraan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan

pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan,

cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

d. Pelaksanaan pembinaan pengoordinasian dan pengendalian kegiatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, rumah

tangga, dan perlengkapan, penyusunan program dan

penatausahaan keuangan; e. Pelaksanan unit pelaksanan teknis daerah;

f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :

Page 17: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-8

a. Merumuskan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan; b. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan,

kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan; c. Mengkoordinasikan penyediaan infrastruktur dan pendukung di

bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan

keamanan pangan; d. Memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

pada Dinas Ketahanan Pangan yang meliputi pelaksanaan

kesekretariatan, ketersediaan, distribusi pangan serta konsumsi dan keamanan pangan;

e. Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang Ketersediaan Pangan, Distribusi Pangan, Konsumsi

Pangan, dan Keamanan Pangan;

f. Melaksanakan kordinasi dan kerjasama dibidang Ketersediaan Pangan, Distribusi Pangan, Konsumsi Pangan, dan Keamanan

Pangan; g. Melaksanakan pengawasan dibidang Ketersediaan Pangan,

Distribusi Pangan, Konsumsi Pangan, dan Keamanan Pangan; h. Memberikan rekomendasi dan pertimbangan teknis kepada

Bupati dibidang Ketahanan Pangan sesuai dengan

kewenangannya; i. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi pangan dan keamanan pangan; dan

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 18: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-9

2. Sekretaris

(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas

Ketahanan Pangan dalam menyelenggarakan, mgengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan kesekretariatan yang meliputi

administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga,

penyusunan program dan penatausahaan keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Sekretaris mempunyai fungsi : a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum, kepegawaian,

perlengkapan dan rumah tangga, penyusunan program dan penatausahaan keuangan;

b. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas bidang-bidang;

c. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas kesekretariatan;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Merumuskan rencana strategis Dinas Ketahanan Pangan dengan

berpedoman pada dokumen rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

b. Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja, program, kegiatan dan anggaran Dinas Ketahanan Pangan sesuai dengan rencana

strategis yang telah ditetapkan;

c. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan

Pangan; d. Menyelenggarakan pelayanan surat menyurat, kearsipan dan

dokumentasi, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan

rumah tangga; e. Melaksanakan pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas

Ketahanan Pangan;

Page 19: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-10

f. Mengoordinasikan penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan, penyusunan bahan publikasi dan

hubungan masyarakat dibidang ketahanan pangan; g. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Dinas

Ketahanan Pangan;

h. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan kebutuhan barang, pengadaan, pendistribusian dan pencatatan barang inventaris

Dinas Ketahanan Pangan; i. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas

kesekretariatan; j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas

Ketahanan Pangan; dan

k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum, rumah tangga dan

perlengkapan serta pembinaan kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan

perlengkapan;

b. Penyelenggaraan keprotokolan dan hubungan masyarakat; c. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Page 20: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-11

b. Melaksanakan administrasi surat menyurat, kearsipan dan ketatalaksanaan;

c. Mengelola administrasi perlengkapan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian dan pencatatan barang

inventaris;

d. Menyelenggarakan pelayanan kebersihan, keamanan dan ketertiban kantor, penyediaan listrik dan air serta pemeliharaan

peralatan kantor dan kendaraan dinas; e. Mengelola barang milik daerah di lingkungan Dinas Ketahanan

Pangan; f. Melaksanakan urusan keprotokolan, rapat-rapat dan perjalanan

dinas;

g. Menyusun bahan kerjasama dibidang ketahanan pangan h. Memproses administrasi kepegawaian;

i. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK); dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan

(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan

perumusan kebijakan dan melaksanakan penyusunan program kerja, kegiatan dan anggaran serta melaksanakan penatausahaan dan

pelaporan keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagiamana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai

fungsi : a. Penyelenggaraan penyusunan program, kegiatan dan anggaran;

b. Penyelenggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan;

c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran;

Page 21: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-12

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan

Program dan Keuangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen rencana strategis;

c. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana kerja tahunan;

d. Menyusun laporan realisasi fisik dan keuangan Dinas Ketahanan Pangan secara berkala;

e. Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan Pangan; f. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dengan bidang-

bidang dan unit-unit kerja dalam penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran;

g. Melaksanakan penatausahaan keuangan yang meliputi

perhitungan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan;

h. Melaksanakan administrasi gaji; i. Menyusun laporan keuangan Dinas Ketahanan Pangan secara

berkala; j. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan program dan kegiatan;

k. Menyiapkan dan menyampaikan bahan penyusunan dokumen LAKIP, LPPD dan LKPj Bupati; dan

l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan

(1) Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas

Pokok membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dalam

Page 22: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-13

merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai

fungsi:

a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

b. Penyelenggaraan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut : a. Merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan

dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

b. Menyusun bahan kordinasi dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

c. Memberikan pendampingan pelaksanaan kegiatan dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

d. Menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan pembinaan pelaksanaan kegiatan dibidang ketersediaan pangan dan

distribusi pangan;

e. Mengoordinasikan penyajian informasi ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

f. Melakukan analisis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;

g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang

ketersediaan pangan dan distribusi pangan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 23: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-14

6. Seksi Ketersediaan Pangan

(1) Kepala Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan

kebijakan dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur

pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan,

penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang

ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya

ketahanan pangan lainnya;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Ketersediaan Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang ketersediaan pangan,

penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

c. Menyiapkan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);

d. Menyiapkan bahan pengkajian dibidang ketersediaan pangan,

penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

e. Menyiapkan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan makanan (NBM);

Page 24: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-15

f. Menyiapkan data dan informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;

g. Menyiapkan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;

h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang ketersediaan pangan,

penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur

pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Seksi Distribusi Pangan

(1) Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam menyiapkan

bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang

distribusi dan harga pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang distribusi dan harga

pangan; b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang distribusi

dan harga pangan;

c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang distribusi dan harga pangan;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Distribusi Pangan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

Page 25: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-16

b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang distribusi dan harga pangan;

c. Menyiapkan bahan analisis dibidang distribusi dan harga pangan; d. Menyiapkan bahan penyusunan prognosa neraca pangan;

e. Menyiapkan data dan informasi rantai pasok dan jaringan

distribusi pangan; f. Menyiapkan pengembangan kelembagaan distribusi pangan

untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan; g. melaksanakan pengumpulan data harga pangan ditingkat

produsen dan konsumen untuk panel harga; h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang distribusi dan harga

pangan;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang distribusi dan harga pangan; dan

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Seksi Kerawanan Pangan

(1) Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang

cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;

b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;

c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang cadangan

pangan dan penanganan kerawanan pangan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Page 26: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-17

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Kerawanan Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang cadangan pangan dan

penanganan kerawanan pangan; c. Menyiapkan bahan analisis dibidang cadangan pangan dan

penanganan kerawanan pangan; d. Menyiapkan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan

pemerintah Kabupaten (pangan pokok dan pangan pokok lokal); e. Menyiapkan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah

Kabupaten;

f. Menyiapkan bahan intervensi daerah rawan pangan; g. Menyiapkan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan

pangan dan gizi; h. Menyiapkan data dan informasi kerentanan dan ketahanan

pangan Kabupaten;

i. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;

dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan

(1) Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dalam

merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan teknis dibidang

konsumsi pangan dan keamanan pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai fungsi:

Page 27: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-18

a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;

b. Penyelenggaraan kebijakan teknis dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;

c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang

konsumsi pangan dan keamanan pangan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan

dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;

b. Menyusun bahan kordinasi dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;

c. Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;

d. Mengoordinasikan penyajian informasi konsumsi pangan dan

keamanan pangan; e. Melakukan analisis dibidang konsumsi pangan dan keamanan

pangan; f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan; dan g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10. Seksi Konsumsi Pangan

(1) Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dalam menyiapkan

bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang

konsumsi pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai fungsi:

Page 28: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-19

a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang konsumsi pangan; b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang konsumsi

pangan; c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang konsumsi

pangan;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Konsumsi Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang konsumsi pangan;

c. Menyiapkan bahan analisis dibidang konsumsi pangan; d. Menyiapkan penghitungan angka konsumsi pangan per

komoditas per kapita per tahun; e. Menyiapkan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein

masyarakat per kapita per tahun;

f. Menyiapkan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga;

g. Menyiapkan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan; h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang konsumsi pangan;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang konsumsi pangan; dan

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan

(1) Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas

pokok membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan

dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan

pengembangan pangan lokal.

Page 29: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-20

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai

fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang penganekaragaman

konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;

b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan

pangan lokal; c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang

penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Penganekaragaman

Konsumsi Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan kordinasi dalam rangka promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan

pangan lokal; c. Menyiapkan bahan analisis dalam rangka promosi

penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;

d. Menyiapkan bahan promosi konsumsi pangan yang beragam,

bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non

beras dan non terigu; f. Menyiapkan bahan kerjasama antar lembaga, pemerintah dan

masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi

pangan berbasis sumber daya lokal; g. Menyiapkan bahan pengembangan pangan pokok lokal;

h. Menyiapkan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi pangan;

Page 30: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-21

i. Menyiapkan bahan pendampingan dalam rangka promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) dan

pengembangan pangan lokal; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan

pengembangan pangan lokal; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12. Seksi Keamanan Pangan

(1) Kepala Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dalam menyiapkan

bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang keamanan pangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Keamanan Pangan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang keamanan pangan;

b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang keamanan pangan;

c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang keamanan pangan;

d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Keamanan Pangan

sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang kelembagaan keamanan

pangan, pengawasan keamanan pangan dan kerjasama dan

informasi keamanan pangan;

Page 31: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-22

c. Menyiapkan bahan analisis dibidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan dan kerjasama dan

informasi keamanan pangan; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang

beredar;

e. Menyiapkan bahan sertifikasi jaminan keamanan pangan segar; f. Menyiapkan bahan jejaring keamanan pangan daerah (JKPD);

g. Menyiapkan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan;

h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan dan

kerjasama dan informasi keamanan pangan;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan

dan kerjasama dan informasi keamanan pangan; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019 ini dilakukan dengan membentuk fokus grup yang melakukan

pengumpulan data, kajian, dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja sasaran/program yang telah ditetapkan. Berbagai dokumen perencanaan

daerah yang telah ada baik itu Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Kutai Barat tahun 2016 - 2021, Arah dan Kebijakan Umum dan Strategi Prioritas APBD tahun 2019, serta dokumen Perjanjian Kinerja Tahun

2019 menjadi bahan perencanaan kinerja untuk diukur dan dievaluasi pencapaiannya.

Dengan mempertimbangkan asas kemanfaatan, LKjIP tahun 2019 lebih

banyak menguraikan hal-hal strategis yang masih memerlukan perbaikan, sedangkan hal-hal yang relatif telah berhasil dengan baik tidak terlalu banyak

diungkapkan.

Page 32: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Pendahuluan I-23

Adapun sistematika penyusunan LKjIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang; maksud dan tujuan; tugas pokok dan fungsi serta sistematika

penulisan.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan Perencanaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat

untuk periode 2016 – 2021 dan Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019.

Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Rekomendasi dan tindaklanjut hasil Evaluasi Implementasi SAKIP tahun lalu dan

analisis pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Kutai Barat dikaitkan dengan sasaran strategis untuk tahun 2019 dan penyajian dari hasil pengukuran Kinerja Tahun 2019 serta

Realisasi Anggaran Tahun 2019.

Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan

Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat

tahun 2019 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Page 33: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-24

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Perencanaan Strategis

Perencanaan yang dimaksud didalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perencanaan strategis yang merupakan suatu proses awal

dari rangkaian proses dalam usaha untuk mencapai tujuan atau rangkaian

pengambilan keputusan berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun, yang secara sistematis dan berkesinambungan serta

dengan memperhatikan dan mempertimbangkan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan ekternal (peluang dan tantangan).

Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh

instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang

merupakan instrumen pertanggungjawaban sekaligus instrumen manajemen kinerja, perencanaan yang dimaksud disini adalah perencanaan strategis yang

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi

pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar dapat

mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global serta tetap berada dalam tantanan sistem manajemen nasional.

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi

antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar dapat

mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global serta tetap berada dalam tantanan sistem manajemen nasional.

Dalam Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), disebutkan bahwa rencana strategis menjadi

landasan penyelenggaraan SAKIP artinya rencana strategis merupakan suatu

Page 34: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-25

proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang

dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis Instansi Pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi,

tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan

kegagalan dalam pelaksanaannya.

2.1.1 Visi dan Misi

Berbekal Visi Kabupaten Kutai Barat “Terwujudnya Kutai Barat Yang Semakin Adil, Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”, dan Misi ke-4 “pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi potensial dalam upaya penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup” maka untuk mewujudkan Visi dan Misi yang menjadi landasan kebijakan pembangunan Kutai Barat pada

sektor pertanian, maka Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat merumuskan visi sebagai berikut :

“Terwujudnya Kesejahteraan Hidup Masyarakat yang didukung

Kemandirian dan Ketersediaan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal”

Pernyataan Visi tersebut mengandung unsur – unsur :

1. Terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat yaitu terpenuhinya konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan yang beragam, bergizi, dan berimbang

yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera;

2. Terwujudnya Kemandirian pangan yaitu terwujudnya Kemampuan

Kabupaten Kutai Barat dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam sehingga dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup

sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat

melalui subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem

konsumsi pangan;

Page 35: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-26

3. Terwujudkan Ketersediaan Pangan Berbasis sumberdaya lokal yaitu ketersediaan bahan pangan yang diperoleh betul-betul bersumber dari

produksi lokal secara berkelanjutan dan lestari, dan bukan bersumber dari import atau diperoleh dari daerah lain;

Untuk mewujudkan Visi tersebut Dinas Ketahanan Pangan merumuskan

menjadi 5 (lima) Misi sebagai berikut :

1. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat baik

aparatur dan non aparatur yang kompeten, kreatif, inovatif, dan memiliki integritas moral yang tinggi serta berwawasan global;

2. Meningkatkan ketersediaan pangan dan aksesibilitas pangan masyarakat secara berkelanjutan serta mengantisipasi dan menurunkan kerawanan

pangan;

3. Mengembangkan penganekaragaman pangan menuju pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal;

4. Mendorong tumbuh kembangnya usaha pertanian di pedesaan dengan Memberdayakan masyarakat pelaku usaha tani agar menjadi pelaku ekonomi

yang tangguh dan memiliki posisi tawar yang tinggi sehingga memacu

aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

5. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumberdaya lokal melalui subsistem

ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Dalam rangka mencapai Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat, maka unit organisasi harus merumuskan kedalam bentuk

yang lebih operasional dan terarah berupa perumusan tujuan dan sasaran organisasi. Penetapan tujuan dan sasaran Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah

Kabupaten Kutai Barat pada umumnya didasarkan pada faktor kunci keberhasilan

yang dilakukan, hal ini dimaksudkan agar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten

Page 36: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-27

Kutai Barat mampu mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi dan sesuatu yang akan dicapai oleh suatu

organisasi. Adapun tujuan stratejik dari Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sebagai berikut :

1. Mewujudkan Pengembangan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai Pola

Pangan Harapan (PPH)

Sasaran

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur yaitu sesuatu yang akan dicapai, sasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses

perencanaan stratejik. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam melaksanakan kegiatan. Adapun sasaran

Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, yaitu :

1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat 2. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

2.1.3 Strategi dan Kebijakan OPD

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan

komprehensif tentang bagaimana Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai

Barat mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif dan efisien. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016 – 2021.

Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian

arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan

strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Rangkaian strategi dan arah kebijakan disusun dalam rangka mencapai visi, misi,

tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2016 – 2021.

Page 37: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-28

Berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya selanjutnya dijabarkan secara sistematis melalui perumusan

strategi dan arah kebijakan, yaitu :

Page 38: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-29

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan OPD

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Mewujudkan Pengembangan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai Pola Pangan Harapan (PPH)

1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

1. Peningkatan ketersediaan dan pemantauan Cadangan Pangan Pemerintah.

2. Pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.

3. Meningkatkan sistem distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara berkala.

4. Peningkatan kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan di Masyarakat

1. Mengembangkan Cadangan Pangan Pemerintah daerah.

2. Penyediaan dan pengembangan lumbung pangan masyarakat (Fisik lumbung dan lantai jemur)

3. Menguatkan sistem jaringan distribusi dan harga secara berkala

4. Memberikan bantuan kepada kelompok afinitas dan penguatan Kawasan/desa mandiri pangan.

2. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

1. Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal melalui pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan berbasis sumberdaya lokal.

1. Mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal melalui promosi konsumsi pangan lokal (umbi-umbian), sayuran dan buah-buahan, serta pangan hewani.

Page 39: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-30

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

2. Meningkatkan pemanfataan lahan pekarangan rumah tangga

3. Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan konsumen terhadap mutu dan keamanan produk pangan

2. Memberikan bantuan bibit pekarangan untuk peningkatan kualitas konsumsi dan peningkatan pendapatan rumah tangga.

3. Penguatan pengawasan mutu dan pembinaan keamanan pangan segar melalui pengujian sampel dan penerbitan sertifikat keamanan pangan segar.

Page 40: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-31

2.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu

tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan

tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Perjanjian Kerja serta Program Utama/teknis yang langsung mendukung sasaran strategis Dinas Ketahanan Pangan dapat dilihat pada tabel dibawah :

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2019

(1) (2) (3) (4) (5) 1. Meningkatnya

Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor PPH 85

2. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor PPH 83,19

Program Anggaran (Rp) Sumber Dana

1. Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan 405.000.000 APBD

2. Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan 95.000.000 APBD

3. Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan 265.000.000 APBD

4. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan 75.000.000 APBD

5. Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 35.000.000 APBD

Jumlah Rp. 875.000.000

Page 41: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-32

Sesuai Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2016 - 2021, dalam rangka mengukur kinerja

Dinas Ketahanan Pangan tahun 2019, untuk mencapai tujuan strategis mengalami perubahan tujuan, sasaran dan indikator, maka ditetapkan indikator

kinerja tujuan dan target kinerja jangka menengah yang harus dicapai pada akhir

tahun kelima (2021). Indikator kinerja tersebut merupakan indikator kinerja utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan, yaitu :

Tabel 2.2a. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 – 2021 (sebelum

revisi)

2017 2018 2019 2020 2021Meningkatnya Ketahanan dan Stabilitas Harga Pangan

1 Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Konsumsi dari 73,8 menjadi 89,99

76,39 79,79 83,19 86,59 89,99

2 Jumlah Kampung Yang Memenuhi Pola Pangan B2SA

3 3 3 3 4

3 Jumlah Sample yang Aman - 5 Sampel 5 Sampel 5 Sampel 5 Sampel

1 Meningkatnya Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan dari 75.64 menjadi 90

80 83 85 88 90

2 Cadangan Pangan Pemerintah (Beras) 100 ton pertahun

100 Ton 100 Ton 100 Ton 100 Ton 100 Ton

3 Jumlah Kampung Rawan Pangan

15 Kampung

11 Kampung 9 Kampung 7 Kampung 5 Kampung

4 Presentase ketersediaan informasi, pasokan, harga, dan akses pangan

16 Kec 16 Kec 16 Kec 16 Kec

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Ke-

Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Ketersediaan

Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Konsumsi

Page 42: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-33

Tabel 2.2b. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 – 2021 (sesudah

revisi)

2017 2018 2019 2020 2021Skor PPH Konsumsi

meningkat dari 76,39 menjadi 89,99 di akhir

RPJMD

Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Konsumsi 76,39 79,79 83,19 86,59 89,99

Skor PPH Ketersediaan

meningkat dari 80 menjadi 90 di akhir RPJMD

Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 80 83 85 88 90

Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Ke-

Mewujudkan Pengembangan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai Pola Pangan Harapan (PPH)

Page 43: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-34

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan Pangan merupakan perwujudan

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019

tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Keberhasilan Dinas Ketahanan Pangan dalam menjalankan program dan kegiatan diukur berdasarkan pencapaian outcome. Pengukuran tersebut

dilakukan mengingat outcome merupakan hasil dari berfungsinya output yang

telah dilaksanakan masing-masing Bidang. Pengukuran keberhasilan tersebut dilaksanakan secara triwulanan dan tahunan.

3.1 Laporan Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP Tahun 2018

Berdasarkan hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2018 oleh Tim Evaluator Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat yang menunjukkan kategori

peringkat B (Baik) dengan nilai sebesar 61,08. Nilai tersebut merupakan

akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi, dengan rincian sebagai berikut :

Komponen Bobot Nilai Hasil Evaluasi

(1) (2) (3)

a. Perencanaan Kinerja 30% 20,56

b. Pengukuran Kinerja 25% 12,75

c. Pelaporan Kinerja 15% 8,71

d. Evaluasi Internal 10% 6,59

e. Capaian Kinerja 20% 12,47

Hasil Evaluasi Sistem AKIP 100% 61,08

Nilai Hasil Evaluasi Sistem AKIP 61,08

Page 44: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-35

Penilaian Implementasi SAKIP pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat memiliki kategori “B” dengan implementasi (Baik). Akuntabilitas

Kinerja masih diperlukan perbaikan diantaranya Monitoring pencapaian Renstra sampai dengan tahun berjalan dan pembuatan Standar Operasional Prosedur

(SOP) Dokumen LKjIP, Pengukuran Kinerja menggunakan teknologi informasi,

implementasi perencanaan kinerja yang diperjanjikan dijadikan dasar untuk pemberian Reward dan Punishment serta dokumen Perjanjian Kinerja yang harus

melampirkan kegiatan dan anggaran.

Rekomendasi dan tindak lanjut atas hasil evaluasi Inspektorat Daerah

terhadap Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Rekomendasi dan tindak lanjut LHE Tahun 2018

No Rekomendasi Tindak Lanjut

1 Implementasi Renstra agar dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan dengan membuat jadwal mekanisme

Monitoring terhadap implementasi Renstra sudah dilakukan dalam bentuk laporan bulanan serta triwulan kinerja dan rencana kerja

2 Membuat SOP dalam penyusunan LKjIP Akan membuat SOP LKjIP

3 Agar pengukuran kinerja menggunakan teknologi informasi

Telah dilakukannya pengukuran kinerja berbasis teknologi informasi berupa inputting data kinerja ke dalam website

4 Implementasi perencanaan kinerja yang diperjanjikan dijadikan dasar untuk pemberian penghargaan (reward dan Punishment)

Akan ditindaklanjuti berdasarkan hasil capaian target kinerja didalam dokumen Perjanjian Kinerja

5 Pemenuhan dan pemanfaatan Evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi agar melampirkan laporan kinerja yang telah dimonitor pencapaiannya secara berkala (Triwulan dan Semester)

Akan dilampirkan sesuai hasil evaluasi kinerja secara Triwulan yang sudah dilakukan

Page 45: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-36

No Rekomendasi Tindak Lanjut

6 Dalam perjanjian kinerja agar melampirkan kegiatan dan anggaran

Perubahan Perjanjian Kinerja dengan melampirkan kegiatan beserta anggaran telah disusun

3.2 Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja tahun 2019

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah

dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokasi RI Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan

kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran, Indikator dan

Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan

dengan realisasinya.

Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan Target

dengan Realisasi Indikator Sasaran, Pencapaian Kinerja Program/Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Kinerja

Kegiatan yang terdiri dari Input, Output, dan Outcome.

Untuk mengukur presentase capaian kinerja dari masing-masing indikator maka ada dua jenis rumus yang digunakan yaitu :

a. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, atau sebaliknya jika realisasi semakin rendah pencapaian kinerja

semakin rendah maka digunakan rumus sebagai berikut :

𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏 𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐏𝐏 =𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻

𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%

b. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin

rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut :

Page 46: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-37

𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏 𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐏𝐏 =𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹 − (𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹 − 𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻)

𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻 𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%

Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan dan sasaran ini

dituangkan dalam form Pengukuran Kinerja (PK). Selanjutnya untuk menilai dan menyimpulkan sampai sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran tersebut

digunakan alat bantu berupa skala ordinal. Adapun skala ordinal yang digunakan

dalam laporan akuntabilitas ini disajikan pada tabel 3.1

Tabel 3.2 Skala Ordinal Pengukuran Sasaran

NO JUMLAH NILAI KATEGORI KET

1. Nilai 85 s.d 100 Sangat Berhasil (SB)

2. Nilai 70 < 85 Berhasil (B)

3. Nilai 55 < 70 Cukup Berhasil (CB)

4. Nilai < 55 Kurang Berhasil (KB)

Penjelasan secara rinci mengenai metode penghitungan keberhasilan

pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan dari masing-masing indikator dapat

dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini :

Tabel 3.3 Penjelasan Hasil Penghitungan Keberhasilan Pencapaian Kinerja

NO INDIKATOR TARGET KET

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

85 Semakin besar capaian Skor PPH Konsumsi, maka semakin beragam dan seimbang konsumsi pangan masyarakat, sehingga capaian kinerja semakin baik

2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

83,19 Semakin besar capaian keberhasilan Skor PPH Ketersediaan, semakin beragam ketersediaan pangan bagi masyarakat, sehingga capaian kinerja semakin baik

Page 47: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-38

Hasil dari pengukuran kinerja melalui skala ordinal tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada

pelaksana kegiatan, namun digunakan untuk menilai sampai sejauh mana tingkat keberhasilan maupun ketidak keberhasilan kinerja guna meningkatkan dan

memperbaiki kinerja organisasi, serta mengidentifikasi faktor-faktor apa yang

menjadi hambatan dan kendala pencapaian sasaran, untuk selanjutnya menjadi bahan perumusan langkah dan strategi ke depan yang perlu dilaksanakan.

3.3 Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat sesuai

dengan pengukuran kinerja Tahun 2019 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian

kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Sedangkan

evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis

program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat

memiliki sasaran sebanyak 2 (Dua) Sasaran. Adapun capaian masing – masing sasaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 Realisasi Capaian Kinerja Sasaran

No Sasaran Indikator Sasaran

Capaian Kinerja Rata-rata Tahun 2019 Kategori

Capaian Kinerja Target Realisasi %

Capaian 1. Meningkatnya

Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

83,19 83,5 100,37 Sangat Berhasil

2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

85 86,01 101,19 Sangat Berhasil

Rata – rata Capaian 100,78 SB

Page 48: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-39

3.4 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 1

3.4.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan

oleh Dinas Ketahanan Pangan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan

dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Ketahanan, Untuk mengukur capaian

kinerja pada sasaran 1 Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi dilakukan pengukuran

kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.5.a Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

Grafik 3.1.a Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

No Sasaran Indikator Kinerja Tahun 2019 Kategori

Capaian Kinerja Target Realisasi

Nilai Capaian

(%) 1. Meningkatnya

Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

83,19 83,5 100,37 Sangat Berhasil

Rata – rata Capaian Sasaran 100,37 SB

Sasaran 1 : Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

83,19

83,5

83

83,05

83,1

83,15

83,2

83,25

83,3

83,35

83,4

83,45

83,5

83,55

Target Realisasi

Page 49: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-40

Dari tabel pengukuran di atas dapat dilihat bahwa pada sasaran Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan di daerah dengan indikator Skor Pola

Pangan Harapan (PPH) konsumsi terealisasi sebesar 83,5 dari target 83,19 dengan capaian 100,37. Pencapaian dari sasaran tersebut berdasarkan pola

konsumsi pangan merupakan gambaran pola penduduk suatu wilayah dalam

mengkonsumsi jenis-jenis pangan pada kelompok sumber pangan tertentu. Secara detail pola konsumsi pangan dijabarkan menjadi pola konsumsi (1)

kelompok pangan padi-padian (2) kelompok pangan umbi-umbian (3) kelompok pangan hewani (4) kelompok pangan minyak dan lemak (5) kelompok pangan

buah/biji berminyak (6) kelompok pangan kacang-kacangan (7) kelompok pangan gula (8) kelompok pangan buah dan sayur (9) kelompok pangan lainnya.

3.4.2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun sebelumnya

Jika dilihat capaian kinerja dari setiap tahunnya, capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dari Sasaran Meningkatnya Pola

Konsumsi Pangan dengan Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi mengalami Fluktuatif setiap tahunnya capaian kinerja (tahun 2017 = 100,67%,

tahun 2018 = 100,00%, dan tahun 2019 = 100,37%). Untuk itu semua indikator

diharapkan dapat mencapai 100% pada tahun terakhir periode Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat.

Tabel 3.6.a Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya

Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian

% Target Realisasi Capaian %

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 76,39 76,9 100,67 79,79 79,79 100,00 83,19 83,5 100,37

Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Page 50: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-41

Grafik 3.2.a Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya

3.4.3 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Renstra

Tabel 3.7.a Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat

dalam Renstra

Dengan melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator sampai dengan

tahun 2019 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam

Renstra 2016-2021 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat, dari indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi yang telah mendekati target

jangka menengah Renstra dengan target di akhir Renstra tahun 2021 sebesar 89,99, dengan demikian secara umum capaian sasaran jangka menengah dapat

dikatakan telah menunjukan kemajuan dalam pencapaian target di akhir Renstra Dinas Ketahanan pangan Kabupaten Kutai Barat.

No Indikator Kinerja Rata – rata Realisasi Indikator Kinerja s/d

Tahun 2019

Target Jangka Menengah di Akhir

Renstra 2021

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi 80,06 89,99

76,39 79,79 83,1976,9 79,79 83,5

100,67 100 100,37

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian

Page 51: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-42

3.4.4 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional

Tabel 3.8.a Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional

Indikator Sasaran Realisasi Daerah Realisasi Nasional

Keterangan 2018 2019 2018 2019

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

83,19 83,5 90,7 92,5

Grafik 3.3.a Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional

Dilihat dari perbandingan realisasi capaian kinerja daerah dengan capaian kinerja nasional untuk indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi masih

rendah dibandingkan realisasi nasional dikarenakan belum optimalnya penganekaragaman pola konsumsi pangan di masyarakat dan kurangnya

kesadaran untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan

aman.

83,19

90,7

83,5

92,5

78

80

82

84

86

88

90

92

94

Realisasi Daerah Realisasi Nasional

Tahun 2018 Tahun 2019

Page 52: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-43

3.4.5 Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan / Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.

Secara umum keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

pada tahun 2019 telah melebihi yang ditargetkan. Keberhasilan berdasarkan

analisis situasi konsumsi pangan dilakukan pada aspek kuantitas dan kualitas. Kuantitas konsumsi pangan diindikasikan oleh tingkat konsumsi energi.

Sementara itu, kualitas konsumsi pangan dilihat dengan menggunakan indikator PPH.

Adapun penyebab keberhasilan pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan antara lain :

a. Telah dilakukannya promosi dan sosialisasi ke masyarakat terkait diversifikasi

pangan guna mendukung kebijakan Nasional tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).

b. Pemberian mesin untuk mengolah pangan lokal dan pendampingan cara mengolah pangan lokal kepada ibu rumah tangga dan kelompok wanita tani

(KWT) guna mewujudkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,

seimbang dan aman (B2SA).

c. Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani melalui Optimalisasi Pemanfaatan

Pekarangan untuk mengembangkan pola pikir masyarakat secara khusus ibu rumah tangga dan keluarga sesuai konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari

(KRPL) yang dilakukan untuk memenuhi ketersediaan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).

Selain terdapatnya penyebab keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan

terdapat beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja meningkatnya ketahanan pangan.

Adapun penyebab kegagalan/kendala dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :

a. Masih tingginya konsumsi beras di masyarakat, pola konsumsi pangan

masyarakat masih ketergantungan pada komoditas tertentu yaitu beras.

Page 53: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-44

b. Skor pola pangan harapan belum maksimal, sehingga pola konsumsi masyarakat belum ideal.

c. Masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen maupun produsen terhadap keamanan pangan segar maupun olahan.

d. Kurangnya inovasi dalam pelaksanaan tugas sehingga cenderung

menghasilkan kegiatan yang statis dari tahun ke tahun

Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut

antara lain :

a. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi diversifikasi pangan (optimalisasi

pemanfaatan lahan pekarangan pangan yang bergizi, beragam, seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal).

b. Pemberian mesin untuk mengolah pangan lokal dan pendampingan cara

mengolah pangan lokal kepada ibu rumah tangga dan kelompok wanita tani (KWT) guna mewujudkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,

seimbang dan aman (B2SA).

c. Telah dilaksanakannya pengawasan keamanan pangan segar melalui

monitoring dan pengujian sampel.

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui

penerapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

3.4.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan

ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Sasaran 1

Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Skor Pola Pangan

Harapan (PPH) Konsumsi didukung oleh 1 program yaitu Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan dengan rincian kegiatan

utama sebagai berikut :

Page 54: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-45

1. Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal

Pelaksanaan tentang kebijakan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis Sumber Daya

Lokal, yang ditindaklanjuti melalui

Peraturan Menteri Pertanian No 43 Tahun 2009 Tentang Percepatan

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Pada Tahun 2019, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat melalui Seksi

Konsumsi Pangan mengalokasikan pemberian Unit Mesin Giling Tepung kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di 3 (tiga) Kampung, yaitu KWT

Sejahtera kampung jengan danum, KWT Kemangi kampung keay dan KWT

Family kampung sempant. Melalui kegiatan ini diharapkan tersedianya bahan baku olahan yang berasal dari pangan lokal dan berkembangnya pangan

lokal di masyarakat.

2. Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia

Hari Pangan Sedunia adalah hari yang

diperingati setiap tanggal 16 Oktober setiap tahun sejak tahun 1981 untuk

mengingatkan kesadaran dan tindakan masyarakat dunia terhadap kelaparan

dan kekurangan gizi di dunia dan untuk mendorong terciptanya sistem pangan global yang efektif. 16 oktober dipilih

karena pada tanggal tersebut di tahun 1945 telah didirikan Organisasi

Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization, FAO) yang berada dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat melalui Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan turut mendukung dan ikut serta dalam mengikuti

kegiatan Pameran Hari Pangan Sedunia dengan mempromosikan produk –

produk lokal masyarakat kutai barat yang dilaksanakan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

Page 55: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-46

3. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi

Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk mewujudkan pola konsumsi pangan yang

Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman

(B2SA) dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk

mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Dengan Sosialisasi serta dilakukannya demo memasak dengan berbagai

menu pangan lokal guna untuk lebih meningkatkan keragaman dan kualitas konsumsi pangan agar lebih beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga

meningkatnya Skor PPH yang telah ditentukan dengan kelompok sasaran

Kelompok Wanita Tani dan Ibu – ibu PKK di 3 (tiga) Kecamatan.

4. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan

Langkah kegiatan Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan dilaksanakan untuk

mengetahui besarnya konsumsi

masyarakat (tingkat konsumsi masyarakat). Oleh karena itu, analisis

perkembangan konsumsi pangan sangat penting dalam pembangunan konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu,

dan bergizi berimbang, baik pada tingkat wilayah rumah tangga dan individu. Untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, perlu terus

didukung dengan upaya mempercepat terwujudnya konsumsi pangan

masyarakat yang beragam dan bergizi seimbang melalui : 1) Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi pangan

Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi – KIE (penyusunan KIT dan Modul Penyuluhan di tingkat

lapangan, Lomba Cipta Menu B2SA, serta penyebarluasan informasi melalui

media cetak dan elektronik); 2) Upaya penurunan konsumsi beras dilakukan dengan meningkatkan produksi serta konsumsi pangan karbohidrat berbasis

Page 56: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-47

sumberdaya lokal; 3) Peningkatan konsumsi melalui penyediaan sayuran dan buah, pangan hewani, dan kacang-kacangan yang cukup dan dapat diakses

oleh seluruh anggota keluarga. Upaya diatas merupakan daya ungkit yang cukup besar untuk dapat meningkatkan skor PPH.

5. Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Pangan merupakan kebutuhan dasar, yang pemenuhannya menjadi salah satu hak

asasi manusia. Salah satu permasalahan pangan adalah masih dijumpainya praktik-

praktik penanganan pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan

mutu pangan. Hal ini meningkatkan terjadinya potensi kontaminasi atau

residu pada pangan, yang kemudian dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan. Sedangkan dari aspek kualitas pangan, kualitas pangan

yang rendah menyebabkan daya saing produk menjadi berkurang. Selain melakukan pengawasan keamanan pangan segar, Dinas Ketahanan Pangan

juga melakukan kegiatan pengambilan contoh dan pengujian sampel Pangan

Segar Asal Tanaman (PSAT). Pada tahun 2019, diperoleh hasil monitoring dan pengujian sampel keamanan PSAT di 7 Pasar di 5 Kecamatan sebagai

berikut :

No Kecamatan Jumlah Sampel Positif Negatif Komoditas

1. Barong Tongkok - Pasar Maleo - Pasar Jaras

5 5

5 2

- 3

- Bawang Prei Tomat Cabe Besar

2. Melak - Pasar Imansyah Said -Pasar Olah Bebaya

5 5

5 2

- 3

- Kangkung Daun Seledri Kacang Panjang

3. Linggang Bigung

Page 57: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-48

No Kecamatan Jumlah Sampel Positif Negatif Komoditas

-Pasar Linggang Bigung

5 4 1 Pare

4. Tering -Pasar Tering

5

1

4

Bawang Merah Buncis Cabe besar Kol

5. Sekolaq Darat - Pasar Sekolaq Darat

5

4

1

Kacang Panjang

∑ 35 22 13

* Metode Pengujian Sampel menggunakan Pestisida Test

6. Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal

kegiatan ini adalah berupa sosialisasi kepada masyarakat dan kelompok

wanita tani dalam rangka meningkatkan konsumsi pangan lokal pengganti beras

agar tercipta pola konsumsi yang

Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), yang dilaksanakan di 7 Kecamatan di Kabupaten Kutai Barat. Upaya

untuk memanfaatkan dan mengembangkan pangan lokal sampai saat ini masih perlu ditingkatkan ke masyarakat berupa Peningkatan gerakan

memasyarakatkan pangan lokal seperti umbi-umbian sebagai pangan

berpotensi untuk mengurangi konsumsi beras di Kabupaten Kutai Barat, serta tetap melanjutkan dan mengembangkan hasil olahan umbi – umbian

sebagai bahan baku olahan berbagai macam pangan lokal.

Page 58: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-49

3.5 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 2

3.5.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan

oleh Dinas Ketahanan Pangan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan

dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Ketahanan, Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.5.b Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

No Sasaran Indikator Kinerja Tahun 2019 Kategori

Capaian Kinerja Target Realisasi

Nilai Capaian

(%) 1. Meningkatnya

Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

85 86,01 101,19 Sangat Berhasil

Rata – rata Capaian Sasaran 101,19 SB

Sasaran 2 : Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

Page 59: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-50

Grafik 3.1.b Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019

Dari hasil pengukuran kinerja tahun 2019 pada sasaran 2 Meningkatnya

Ketersediaan pangan Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan

Harapan (PPH) Ketersediaan terealisasi sebesar 86,01 dari target 85,00.

Pengukuran skor PPH ketersediaan merupakan instrumen yang

menunjukkan ketersediaan pangan yang ideal di suatu wilayah termasuk Kabupaten Kutai Barat. Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan merupakan

pola tentang ketersediaan pangan di suatu wilayah berbasis pola ketersediaan ideal yang mengacu pada pola pangan harapan. Pangan yang tersedia secara

beragam dalam jumlah seimbang akan mampu menyediakan kebutuhan zat gizi.

Keanekaragaman pangan tersebut mencakup kelompok padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah dan biji berminyak, kacang-

kacangan, gula, sayuran dan buah-buahan serta lain-lain.

Situasi ketersediaan energi di Kabupaten Kutai Barat telah melebihi

standar yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)

tahun 2012 sebesar 2400 kkal/kap/hari yaitu 2708 kkal/kap/hari. Kontribusi terbesar dari ketersediaan energi tersebut berasal dari pangan nabati yaitu

sebesar 91,50 % sedangkan yang berasal dari pangan hewani hanya 8,50 %.

Sedangkan untuk ketersediaan protein telah melebihi standar yang

dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2012

85

86,01

84,4

84,6

84,8

85

85,2

85,4

85,6

85,8

86

86,2

Target Realisasi

Page 60: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-51

sebesar 63 gram/kap/hari yaitu 109 gram/kap/hari. Kontribusi terbesar dari ketersediaan protein tersebut berasal dari pangan nabati yaitu sebesar 73,39 %

sedangkan yang berasal dari pangan hewani sebesar 26,61 %.

3.5.2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun sebelumnya

dilihat capaian kinerja dari Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan

Masyarakat dengan Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan mengalami Fluktuatif setiap tahunnya capaian kinerja (tahun 2017 = 104,20%,

tahun 2018 = 100,79%, dan tahun 2019 = 101,19%)

Tabel 3.6.b Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya

Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian

% Target Realisasi Capaian %

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 78,51 81,81 104,20 81,38 82,02 100,79 85 86,01 101,19

Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Grafik 3.2.b Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya

78,51 81,38 8581,81 82,0286,01

104,2 100,79 101,19

0

20

40

60

80

100

120

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Capaian

Page 61: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-52

3.5.3 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Renstra

Tabel 3.7.b Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat

dalam Renstra

Dengan melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator sampai dengan tahun 2019 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam

Renstra 2016-2021 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat, dari

indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan yang telah mencapai angka 83,28, dengan demikian secara umum capaian sasaran jangka menengah

dapat dikatakan telah menunjukan kemajuan dalam pencapaian target di akhir Renstra Dinas Ketahanan pangan Kabupaten Kutai Barat.

3.5.4 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional

Tabel 3.8.b Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional

Indikator Sasaran Realisasi Daerah Realisasi Nasional Keterangan 2018 2019 2018 2019

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

82,02 83,5 - - Belum ada data

Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan Standar Nasional terkait urusan

wajib tidak berakaitan dengan pelayanan dasar bidang pangan Kabupaten Kutai Barat dapat dinyatakan NIHIL, dikarenakan sampai dengan saat ini target

No Indikator Kinerja Rata – rata Realisasi Indikator Kinerja s/d

Tahun 2019

Target Jangka Menengah di Akhir

Renstra 2021

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 83,28 90

Page 62: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-53

nasional urusan pangan (skor pola pangan harapan/PPH Ketersediaan) belum ada data.

3.5.5 Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan / Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan

keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan

Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan pada tahun 2019 telah melebihi yang ditargetkan.

Adapun penyebab keberhasilan pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat antara lain :

a. Tersedianya data harga pangan ditingkat produsen dan konsumen untuk panel harga yang diolah sebagai bahan untuk mengukur ketersediaan

pangan di daerah.

b. Tersusunnya laporan Neraca Bahan Makanan yang menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk di suatu wilayah

(Negara/Provinsi/Kabupaten) pada waktu tertentu.

c. Telah dilaksanakannya intervensi penanganan kerawanan pangan

berdasarkan analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas).

d. Terlaksananya sinkronisasi program/kegiatan lintas OPD melalui Dewan

Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat guna mendukung peningkatan ketahanan pangan di daerah.

Selain terdapatnya penyebab keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan kegagalan/kendala

dalam mencapai kinerja.

Adapun penyebab kegagalan/kendala dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :

a. Belum optimalnya pengelolaan keberadaan lumbung pangan masyarakat di daerah.

Page 63: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-54

b. Belum berkembangnya kelembagaan pangan yang mendukung peningkatan ketersediaan cadangan pangan pemerintah daerah untuk mengantisipasi

masalah kekurangan pangan di daerah rawan pangan.

c. Masih adanya beberapa daerah yang mengalami kerawanan pangan kronis

maupun transien.

d. Masih terjadi gejolak harga bahan pangan terutama menjelang/menghadapi Hari-Hari Besar Keagamaan Nasional.

Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut antara lain :

a. Memberdayakan kelompok lumbung dan pengisian lumbung serta pelatihan tentang pengelolaan lumbung sebagai cadangan pangan dimasa paceklik.

b. Melakukan kerjasama dengan pihak terkait guna mewujudkan cadangan

pangan pemerintah daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Melakukan intervensi daerah rawan pangan dan pencegahan kerawanan

pangan melalui kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan.

d. Menggunakan metode panel harga pangan agar memperoleh data dan

informasi mengenai harga dan pasokan pangan yang akurat dari waktu ke

waktu.

3.5.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan

ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Sasaran 2

Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan didukung oleh 4 program dan 6

kegiatan Utama, yaitu :

1. Program Peningkatan Penanganan daerah Rawan Pangan

a. Penanganan Kerawanan Pangan

Page 64: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-55

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan intervensi pencegahan dan

penanggulangan rawan pangan dan gizi, melalui sosialisasi tentang gizi

balita dan pemberian makanan

tambahan gizi balita di kampung Muut Kecamatan Nyuatan. Intervensi ini

berdasarkan daerah yang termasuk stunting, diharapkan dengan aksi yang sudah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dengan pihak terkait

secara berkelanjutan bisa Bersama – sama mengurangi daerah yang rawan pangan dan stunting di Kabupaten Kutai Barat.

b. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Melalui kegiatan ini telah dihasilkan analisis

kerawanan pangan dan analisis Sistem

Kewaspadaan Pangan dan

Gizi (SKPG). Hasil dari analisis– analisis tersebut

telah dipergunakan oleh pemerintah Kabupaten dalam mengambil langkah – langkah kebijakan

ketahanan pangan. Kondisi sebelum pelaksanaan kegiatan ini adalah belum tersedianya sistem yang secara terpadu dapat dengan cepat dan

tepat mengetahui secara dini tingkat kerawanan pangan di wilayah

Kabupaten Lumajang. Sehingga apabila terjadi indikasi kasus rawan pangan dapat dengan cepat ditangani. Kondisi pasca pelaksanaan

kegiatan ini, tersedianya analisis dan peta kerawanan pangan per bulan pada 16 Kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Barat sehingga

pemerintah daerah mengetahui gambaran kondisi Ketahanan Pangan di

setiap wilayah kecamatan. Sebagai pengembangan Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) hal ini akan sangat membantu pemerintah

Page 65: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-56

daerah dalam rangka mengambil langkah – langkah kebijakan dalam menanganai masalah kerawanan pangan.

2. Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

a. Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan

Kegiatan ini berupa tabel yang memuat

informasi tentang situasi pengadaan pangan (Food Supply) dan penggunaan

pangan (Food Utilization) sehingga dapat diketahui ketersediaan pangan

untuk dikonsumsi penduduk pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dimana penyusunan NBM memperhatikan 8 item yaitu :

Komponen Kelompok Bahan Makanan Komponen Tabel NBM, Metode

Perhitungan NBM, Jenis Bahan Makanan, Cakupan Sumber Data, konsep d an Definisi, Persediaan Perkapita, Angka Kecukupan Gizi, untuk kegiatan

NBM di Tahun 2019 tertampung dalam semua program kegiatan yang ada di Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.

b. Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan

Daerah

Tujuan kegiatan ini adalah

terlaksananya rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan

Kabupaten Kutai Barat, untuk merumuskan kesepakatan dan

komitmen anggota Dewan

Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dalam mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Kutai Barat. Melalui kegiatan ini

diharapkan adanya sinkronisasi program dan kegiatan lintas OPD dalam mendukung ketahanan pangan di daerah.

3. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan

a. Pengembangan Sistem Informasi Pasar

Page 66: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-57

Dinamika harga pangan di tingkat produsen dan konsumen seringkali

pergerakannya saling bertolak belakang, yaitu ketika harga produsen tinggi maka

yang tertekan adalah konsumen dan

sebaliknya saat harga produsen rendah maka yang mengalami tekanan terbesar

adalah produsen. Oleh karena itu, di satu sisi produsen harus mendapatkan harga yang layak untuk meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraannya. Mengabaikan kepentingan produsen sama saja dengan pembiaran terhadap hak petani/produsen untuk mendapatkan

kesempatan hidup layak, tetapi disisi lain dengan membiarkan harga di

tingkat konsumen tinggi juga mengakibatkan semakin tertekan dan tergerusnya daya beli masyarakat di tingkat konsumen.

Harga pangan menjadi salah satu indikator kecukupan pangan masyarakat. Kestabilan harga pangan diperlukan untuk mendukung

kestabilan perekonomian negara, harga juga merupakan salah satu

elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap inflasi. Harga pangan tingkat konsumen berpengaruh terhadap: (a) akses

pangan; (b) kondisi rawan pangan; (C) ketersediaan pasokan; (d) kondisi permintaan; (e) kelancaran distribusi pangan; (f) kondisi perdagangan di

pasar internasional; (g) dampak implementasi kebijakan pemerintah dan (h) daya beli masyarakat.

Melalui panel data harga pangan, akan diperoleh gambaran

dinamika perkembangan harga pangan dari waktu ke waktu dan dapat memprediksi kecenderungan harga pangan ke depan di Kabupaten Kutai

Barat. Dengan demikian memudahkan dalam melakukan antisipasi tindakan yang diperlukan, sesuai dengan tupoksi Seksi Distribusi Pangan

yaitu melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang distribusi dan harga pangan.

Page 67: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-58

4. Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

a. Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah wilayah budi daya pertanian,

terutama pada wilayah pedesaan/

kampung yang memiliki hamparan lahan pertanian pangan berkelanjutan atau

hamparan lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung kemandirian,

ketahanan, dan kedaulatan pangan Nasional. Kemandirian Pangan adalah kemampuan produksi pangan dalam negeri yang didukung kelembagaan

ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan

yang cukup ditingkat rumah tangga. Kedaulatan pangan adalah hak Negara dan Bangsa yang secara mendiri dapat menentukan kebijakan

pangannya, yang secara mandiri dapat menentukan kebijakan pangannya, dan menjamin atas hak pangan masyarakatnya, serta memberikan hak

bagi masyarakatnya untuk mentukan sistem pertanian pangan yang sesuai

dengan potensi sumber daya lokal.

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi tentang

perlindungan Kawasan dan lahan pertanian pangan berkelanjutan serta tentang perlindungan kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani

yang dilaksanakan di Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat.

3.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Secara umum tingkat efisiensi sumberdaya dapat dilihat dari aspek

realisasi capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran masing-masing program/kegiatan yang langsung mendukung sasaran strategis, dengan

menggunakan rumus efisiensi biaya/anggaran = (realisasi capaian kinerja – realisasi anggaran) x 100%

Adapun efisiensi sumberdaya biaya/anggaran masing – masing sasaran

dapat disajikan dalam tabel berikut :

Page 68: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-59

Tabel 3.9 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Sasaran Indikator Kinerja Capaian Kinerja

% Realisasi Anggaran

Tingkat Efisiensi

Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Konsumsi 100.37 % 98,99 % 1,38 %

Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

101,19 % 96,32 % 4,87 %

Jumlah Rata - Rata 100,78 % 97,66 % 3,13 %

Dari tabel efisiensi penggunaan sumberdaya, yaitu sasaran 1

Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi, mencapai tingkat efisiensi sebesar 1,38 persen

dan untuk efisiensi sasaran 2 Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat dengan indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Ketersediaan, mencapai tingkat efisiensi sebesar 4,87%. Masing – masing

persentase capaian kinerja sasaran tersebut diatas melebihi 100% sedangkan persentase penyerapan anggaran di bawah 100%.

Keberhasilan pencapaian pembangunan ketahanan pangan di daerah, dipengaruhi oleh peran serta unit kerja Badan Ketahanan Pangan Kementeriaan

Pertanian, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan

Timur serta OPD terkait yang menjadi anggota Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat. Berikut beberapa kegiatan yang mendukung ketahanan

pangan di daerah yang berupa dana dekonsentrasi, yaitu :

Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL)

Kegiatan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani

melalui Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan

untuk mengembangkan pola pikir masyarakat secara khusus ibu rumah tangga dan keluarga

Page 69: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-60

sesuai konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dilakukan untuk memenuhi ketersediaan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman

(B2SA) dengan memanfaatkan pekarangan sebagai penyedia sumber pangan keluarga yang sehat dan aman dari bahan tidak berbahaya untuk

mendapatkan konsumsi dari karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Pemanfaatan pekarangan dilaksanakan dengan usaha tani secara terpadu, berkesinambungan dan berkelanjutan serta arahan menuju pada

tahap kemandirian. Dari kegiatan ini ada 5 Desa untuk tahap pengembangan dengan anggaran Rp. 15.000.000,-

untuk masing-masing kelompok dan 10 Desa tahap penumbuhan dengan

anggaran Rp. 50.000.000,- untuk

masing-masing kelompok yang berupa dana hibah dari pemerintah pusat yang

langsung masuk ke rekening kelompok masing-masing.

Kelompok Wanita Tani untuk tahap Pengembangan, yaitu :

No. Kecamatan Kampung/Desa Nama Kelompok Ketua

1. Nyuatan Awai Wanita Keliwai Lestari Minalisa Lenik

2. Nyuatan Awai Karya Wanita Marsiana

3. Damai Sempatn Family Wansem Albina

4. Melak Empas Aster M. Seydie D.S.A

5. Nyuatan Jontai Belangak Indah Rupinalita

Sedangkan Kelompok Wanita Tani untuk tahap Penumbuhan, yaitu :

No. Kecamatan Kampung/Desa Nama Kelompok Ketua

1. Bentian Besar Randa Empas Harapan Jadi Desi Ariani

2. Long Iram Ujoh Halang Mawaang Urip Maria Bergita Tugan

3. Long Iram Long Daliq Hinaaq Araaq Yulita Timah

Page 70: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-61

4. Bongan Pering Taliq Meratus Heni

5. Muara Pahu Tanjung Pagar Harum Norkisamah

6. Mook Manaar Bulant Jengan Alfa Omega Maritje

Makahiking

7. Nyuatan Muut Muut Sejahtera Surmi

8. Mook Manaar Bulant Sakaq Lotoq Oryza Seri Rustami

9. Mook Manaar Bulant Sakaq Tada Bunga Eklasia Rinawati

10. Nyuatan Intu Lingau Lingau Kanaan Rosita

Koordinasi Kelembagaan dan Pengawasan Keamanan dan Mutu

Pangan Segar

Kegiatan pengawasan keamanan dan mutu pangan segar

dilaksanakan dalam 2 sub kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 50.000.000 dengan tahapan, yaitu :

a. Koordinasi dan sosialisasi keamanan pangan segar b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Kegiatan koordinasi dan sosialisasi keamanan pangan segar

merupakan kegiatan yang mendukung pengembangan dan pemantapan Lembaga penilai kesesuaian produk di daerah dalam sertifikasi dan registrasi

PSAT dan Verifikasi OKKPD serta harmonisasi standar.

Hasil uji cepat menggunakan Rapid Test Kit berupa pengujian Residu

Pestisida di 2 (dua) kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Barong Tongkok

No Lokasi Pengambilan Sampel Komoditi

Hasil Pengujian Positif

( + ) Negatif

( - ) 1 Pasar Maleo Bayam

Kec. Barong Tongkok Sawi putih Kubis/kol Terong ungu Timun Pare Bawang merah

Page 71: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-62

No Lokasi Pengambilan Sampel Komoditi

Hasil Pengujian Positif

( + ) Negatif

( - ) Buncis Kentang Wortel Sawi hijau Bawang putih Cabe besar Tomat Cabe rawit Kacang Panjang Bawang prei Daun seledri Jagung Kembang kol Daun kemangi Labu siam Labu kuning Labu putih Gambas Bawang Bombay Paprika Bayam merah Terong pipit Kangkung Jumlah 2 28

2. Kecamatan Linggang Bigung

No Lokasi Pengambilan Sampel Komoditi

Hasil Pengujian Positif

( + ) Negatif

( - ) 1 Pasar Nala Bayam

Kec. Linggang Bigung Sawi putih Kubis/kol Terong ungu Timun Pare Bawang merah Buncis Kentang Wortel Sawi hijau

Page 72: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-63

Bawang putih Cabe besar Tomat Cabe rawit Kacang Panjang Bawang prei Daun seledri Jagung Kembang kol Daun kemangi Labu siam Labu kuning Labu putih Gambas Bawang Bombay Paprika Bayam merah Terong pipit Kangkung Jumlah 3 27

Penyusunan FSVA Kabupaten Kutai Barat

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability

Atlas – FSVA) merupakan Peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil Analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan

pangan. Informasi dalam FSVA menjelaskan lokasi wilayah rentan terhadap

kerawanan pangan dan indikator utama daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan.

FSVA Kabupaten merupakan Peta yang menggambarkan situasi ketahanan dan kerentanan pangan wilayah desa. Indikator yang digunakan dalam

penyusunan FSVA merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan,

yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan. Pemilihan indikator didasarkan pada: (i) keterwakilan 3 pilar ketahanan pangan (ii)

tingkat sensitifitas dalam mengukur situasi ketahanan pangan dan gizi; dan (iii) ketersediaan data tersedia secara rutin untuk periode tertentu yang

mencakup seluruh wilayah desa. Enam indikator digunakan dalam penyusunan FSVA Kabupaten.

Page 73: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-64

Indikator pada aspek ketersediaan pangan adalah (1) Rasio luas lahan baku sawah terhadap luas lahan total; (2) Rasio jumlah sarana dan prasarana

ekonomi terhadap jumlah rumah tangga. Indikator pada akses pangan adalah (1) Rasio penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap

total jumlah penduduk; (2) Desa dengan akses penghubung kurang

memadai. Indikator pada aspek pemanfaatan pangan adalah: (1) Rasio rumah tangga tanpa akses air bersih; (2) Rasio tenaga kesehatan terhadap

penduduk.

Desa/kelurahan diklasifikasikan dalam 6 kelompok ketahanan pangan dan

gizi berdasarkan pada tingkat keparahan dan penyebab dari situasi ketahanan pangan dan gizi. Desa/kelurahan di Prioritas 1, 2 dan 3

merupakan wilayah rentan pangan dengan klasifikasi Prioritas 1 tingkat

rentan pangan tinggi, Prioritas 2 rentan pangan sedang, dan priroritas 3 rentan pangan rendah. Desa/kelurahan di Prioritas 4, 5, dan 6 merupakan

wilayah tahan pangan dengan klasifikasi prioritas 4 tahan pangan rendah, prioritas 5 tahan pangan sedang, sedangkan prioritas 6 yaitu tahan pangan

tinggi.

Hasil analisis FSVA 2019 menunjukkan bahwa desa rentan pangan Prioritas 1-3 sebanyak 13 Kecamatan yang tersebar di 62 desa dari 194 desa ( 31,96

% ) yang terdiri dari 8 Desa ( 4,12 % ) Prioritas 1; 31 desa ( 15,98 % ) Prioritas 2 ; dan 23 desa ( 11,86 % ) Prioritas 3 . Desa Prioritas 1 tersebar

di Kecamatan Bongan ( desa Gerunggung, Tanjung Soke, Pereng Talik, Muara Siram); Kecamatan Penyingahan di desa Bakung; Kecamatan Pahu di

desa Tepian Ulaq; Kecamatan Situq Ngurai di desa Lendian Hang Nayuk;

Kecamatan Long Iram di desa Ujoh Halang; Prioritas 2 berada di 9 Kecamatan dan tersebar di 31 desa, Kecamatan Bongan 1 desa ( desa

Lemper ); Kecamatan Muara Pahu 5 desa ( desa Dasaq, Jarang Dayak, Jarang Melayu, Tanjung Pagar dan Muara Beloan ); Kecamatan Siluq Ngurai

3 desa ( ); Kecamatan Bentian Besar 1 desa ( desa Tukuq ); Kecamatan

Damai 5 desa (Muara Nilik, Mantar, Muara Bomboy, Damai Seberang, Lumpat Dahuq ); Kecamatan Nyuatan 6 desa (Sentalar, Jontai, Sembuan,

Lakan Bilem, Intu Lingau, Awai ) ; Kecamatan Manor Bulatn 3 desa (Abit,

Page 74: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-65

Jengan, Tondoh ) : Kecamatan Long Iram 2 desa (Long Daliq, Kalian Luar) ; Kecamatan Tering 5 desa (Muyub Ulu, Tukul, Muyut Aket, Gabung Baru,

Tering Lama Ulu ); Prioritas 3 berada di 11 Kecamatan tersebar di 23 desa, Kecamatan Bongan 1 desa ( Daraya ); Kecamatan Jempang 2 desa (Perigiq,

Muara Ohong); Kecamatan Penyinggahan 1 desa ( desa Tanjung Haur );

Kecamatan Muara Pahu 2 desa (desa Mendung dan Sebalang); Kecamatan Siluq Ngurai 4 desa (Rikong, Kenyanyan, Muara Kelawit, Muara Ponaq );

Kecamatan Bentian Besar 2 desa (Jelmu Sibak, Anan Jaya ); Kecamatan Damai 2 desa (Besik, Tepulang); Kecamatan Linggang Bigung ( desa Tutung

); Kecamatan Melak 2 desa (Empakuq, Muara Bunyut ); Kecamatan Manor Bulatn 3 desa (Linggang Marimun, Muara Batuq, Rambayan ); Kecamatan

Long Iram 3 desa (Longiram Seberang, Long Iram Bayan, Keliway ).

Karakteristik desa rentan pangan ditandai dengan : Rasio jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap jumlah penduduk desa,

dengan demikian diasumsikan tidak memiliki daya beli yang memadai untuk mengakses pangan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar

hidupnya sehingga akan mempengaruhi status kerawanan pangan ; Rasio

jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih, air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi

syarat kesehatan dan dapat diminum apabila tidak dimasak, sumber air besih yang tidak terlindungi berpotensi meningkatkan angka kesakitan serta

menurunkan kemampuan dalam menyerap makanan yang pada akhirnya akan mempengaruhi status gizi individu; sebagian kecil pada Rasio luas baku

lahan sawah yang terbatas dan jumlah tenaga kesehatan yang terbatas

untuk melayani masyarakat dimana jumlah tenaga kesehatan yang memadai akan meningkatkan status pemanfatan pangan masyarakat.

Page 75: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-66

Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA)

Kabupaten Kutai Barat

3.7 Realisasi Anggaran

Tahun Anggaran 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat melaksanakan Anggaran Belanja dengan anggaran murni sebesar Rp.

11.798.036.255,30,- melalui mekanisme Perubahan APBD 2019 menjadi Rp.

12.084.020.255,30,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 8.261.584.255,30 dan Belanja Langsung Rp. 3.822.436.000,00,-. Adapun

realisasi anggaran sebesar Rp. 7.206.564.025,00 (59,64%) dengan rincian untuk Belanja Tidak Langsung Rp. 3.459.087.176,00 (41,87%) dan Belanja Langsung

Rp. 3.747.476.849,00 (98,04%).

Secara umum seluruh program dan kegiatan yang selama tahun 2019 telah dapat dilaksanakan dengan baik, untuk anggaran Belanja Tidak

Langsung tidak bisa terserap sesuai target dikarenakan masih adanya gaji penyuluh dan beberapa eselon IV yang masih berada pada

Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) Dinas Ketahanan Pangan.

Page 76: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-67

Tindak lanjut yang sudah dilakukan berupa permohonan perubahan atau pergeseran anggaran Belanja Tidak Langsung melalui Telahaan

Staf dengan nomor 900/160/DKP-Um.Kep/II/2020 pada tanggal 10 Februari 2020. Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 sesuai dengan target

sebagai berikut :

Page 77: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-68

Tabel 3.10. Alokasi dan Realisasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019

Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9

8.051.386.255,30 8.261.584.255,30 210.198.000 2,54 3.459.087.176,00 41,87 4.802.497.079,30

3.746.650.000 3.822.436.000,00 75.786.000 1,98 3.747.476.849,00 98,04 74.959.151,00

I 2.230.373.000 2.249.409.000 19.036.000 0,85 2.214.855.731 98,46 34.553.269 1 Penyediaan jasa surat menyurat 10.000.000 10.000.000 - - 7.700.000,00 77,00 2.300.000,00 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik 85.000.000 70.400.000 (14.600.000) 20,74- 69.149.240,00 98,22 1.250.760,00

3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 7.500.000 7.500.000 - - 4.965.800,00 66,21 2.534.200,00

4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 20.000.000 20.000.000 - - 19.980.000,00 99,90 20.000,00

5 Penyediaan alat tulis kantor 50.000.000 50.000.000 - - 49.991.500,00 99,98 8.500,00

6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 185.200.000 266.200.000 81.000.000 30,43 264.686.000,00 99,43 1.514.000,00

7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan 15.000.000 15.000.000 - - 9.216.400,00 61,44 5.783.600,00

8 Penyediaan makanan dan minuman 40.000.000 45.000.000 5.000.000 11,11 44.790.000,00 99,53 210.000,00

9 Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 216.200.000 250.000.000 33.800.000 13,52 246.602.100,00 98,64 3.397.900,00

10 Rapat rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 100.000.000 100.000.000 - - 98.036.691,00 98,04 1.963.309,00

11 Penyediaan Jasa Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.454.473.000 1.352.623.000 (101.850.000) 7,53- 1.342.002.000,00 99,21 10.621.000,00

12 Pengembangan Informasi dan Promosi 35.000.000 35.000.000 - - 34.982.000,00 99,95 18.000,00

Sisa Anggaran

2

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI

Bertambah / (Berkurang) Realisasi

No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan

Page 78: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-69

Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9

13 Penyediaan Bahan Cetak dan Penggandaan 12.000.000 20.000.000 8.000.000 40,00 15.068.000,00 75,34 4.932.000,00

14 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Peserta PPNPN - 7.686.000 7.686.000 100,00 7.686.000,00 100,00 -

II 330.000.000 330.000.000 - - 309.676.700 93,84 20.323.300

1 Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 50.000.000 50.000.000 - - 49.776.000,00 99,55 224.000,00

2 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 75.000.000 75.000.000 - - 71.400.000,00 95,20 3.600.000,00

3 Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor 50.000.000 50.000.000 - - 49.990.000,00 99,98 10.000,00

4 Penyediaan Bahan Bakar Minyak/ Gas/ Pelumas 85.000.000 85.000.000 - - 84.698.700,00 99,65 301.300,00

5 Penyediaan Bahan Bakar Genset dan Mesin Rumput 70.000.000 70.000.000 - - 53.812.000,00 76,87 16.188.000,00

III 140.000.000 126.750.000 (13.250.000) 10,45- 126.529.800,00 99,83 220.200,00

1 Bimbingan Teknis Sesuai TUPOKSI 140.000.000 126.750.000 (13.250.000) 10,45- 126.529.800,00 99,83 220.200,00

IV171.277.000 241.277.000 70.000.000 29,01 240.206.900 99,56 1.070.100

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 18.800.000 18.800.000 - - 18.795.700,00 99,98 4.300,00

2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 14.000.000 14.000.000 - - 13.911.000,00 99,36 89.000,00

3 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 10.000.000 10.000.000 - - 9.668.000,00 96,68 332.000,00

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

Sisa Anggaran

2

Bertambah / (Berkurang) Realisasi

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan

Page 79: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-70

Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9

4 Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 35.000.000 85.000.000 50.000.000 58,8 84.417.800,00 99,32 582.200,00

5 Perencanaan Monitoring dan evaluasi 68.477.000 68.477.000 - - 68.445.400,00 99,95 31.600,00

6 Penyusunan Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP)

25.000.000 45.000.000 20.000.000 44,4 44.969.000,00 99,93 31.000,00

V95.000.000 95.000.000 - - 85.751.000 90,26 9.249.000

1 Penanganan Kerawanan Pangan 35.000.000 35.000.000 - - 34.611.000,00 98,89 389.000,00

2 Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 60.000.000 60.000.000 - - 51.140.000,00 85,23 8.860.000,00

VI405.000.000 405.000.000 - - 400.893.300 98,99 4.106.700

1 Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal 70.000.000 70.000.000 - - 68.295.200,00 97,56 1.704.800,00

2 Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia 40.000.000 40.000.000 - - 39.838.700,00 99,60 161.300,00

3 Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi 70.000.000 70.000.000 - - 69.049.200,00 98,64 950.800,00

4 Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan 40.000.000 40.000.000 - - 39.267.400,00 98,17 732.600,00

5 Pengawasan Keamanan Pangan Segar 100.000.000 100.000.000 - - 99.753.000,00 99,75 247.000,00

6 Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal 85.000.000 85.000.000 - - 84.689.800,00 99,64 310.200,00

No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan Sisa Anggaran

2

Bertambah / (Berkurang) Realisasi

PROGRAM PENINGKATAN PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN

PROGRAM PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN

Page 80: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019

Akuntabilitas Kinerja III-71

Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9

VII265.000.000 265.000.000 - - 261.056.600 98,51 3.943.400

1 Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan 65.000.000 65.000.000 - - 64.909.600,00 99,86 90.400,00

2 Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah 200.000.000 200.000.000 - - 196.147.000,00 98,07 3.853.000,00

VIII 75.000.000 75.000.000 - - 74.902.818 99,87 97.182

1 Pengembangan Sistem Informasi Pasar 75.000.000 75.000.000 - - 74.902.818,00 99,87 97.182,00

IX35.000.000 35.000.000 - - 33.604.000 96,01 1.396.000

1 Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 35.000.000 35.000.000 - - 33.604.000,00 96,01 1.396.000,00

PROGRAM PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PROGRAM PENINGKATAN KETERSEDIAAN DAN CADANGAN PANGAN

PROGRAM PENINGKATAN DISTRIBUSI DAN AKSES PANGAN

Sisa Anggaran

2

Bertambah / (Berkurang) Realisasi

No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan

Page 81: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 82: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 83: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 84: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 85: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 86: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 87: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 88: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 89: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 90: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 91: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 92: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 93: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 94: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 95: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 96: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 97: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 98: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun
Page 99: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4

1. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

83,19 1.1 Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan

1.1 Meningkatnya mutu keamanan pangan

62,86% a. Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal

Terlaksananya Pengembangan Industri Pengolahan Pangan Lokal

3 Kampung

70.000.000 3 Kampung

1.2 Meningkatnya keanekaragaman pangan

5 Kampung

b. Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia

Terlaksananya Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia

1 Kali 40.000.000 1 Kali

c. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi

Terlaksananya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi

3 Kec 70.000.000 3 Kec

d. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan

Terlaksananya Kegiatan Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan

2 Kec 40.000.000 2 Kec

e. Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Terlaksananya Pengawasan Keamanan Pangan Segar

7 Pasar 100.000.000 7 Pasar

f. Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal

Terlaksananya Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal

7 Kec 85.000.000 4 Kec 3 Kec

2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

85 2.1 Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan

2.1.1 Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan

1 kampung

a. Penanganan Kerawanan Pangan

Terlaksananya intervensi pencegahan dan penanggulangan rawan pangan

1 Kampung

35.000.000 1 Kampung

2.2 Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

2.2.1 Meningkatnya Ketersediaan dan Cadangan Pangan

11 Ton b. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)

Tersedianya laporan dan rekomendasi kebijakan dan perencanaan program yang berkaitan dengan pangan dan gizi

16 Kec 60.000.000 4 Kec 4 Kec 4 Kec 4 Kec

KEGIATAN

RENCANA AKSI KINERJA 2019DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUTAI BARAT

INDIKATOR KEGIATAN

TARGETANGGARAN

(Rp)KET

TARGET PER TRIWULANTARGET TARGETSASARAN OPD PROGRAM

INDIKATOR SASARAN

SASARAN PROGRAMINDIKATOR SASARAN

PROGRAM

Persentase pangan utama yang memenuhi mutu pangan (aman dikonsumsi)Jumlah Kampung yang menjadi KRPL

Terlaksananya intervensi pencegahan dan penanggulangan rawan panganJumlah Cadangan Pangan Daerah

Page 100: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4KEGIATAN

INDIKATOR KEGIATAN

TARGETANGGARAN

(Rp)KET

TARGET PER TRIWULANTARGET TARGETSASARAN OPD PROGRAM

INDIKATOR SASARAN

SASARAN PROGRAMINDIKATOR SASARAN

PROGRAM

2.3 Peningkatan Dsitribusi dan Akses Pangan

2.3.1 Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan

16 Kec c. Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah

Terlaksananya Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah dan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat

11 Ton 200.000.000

Tidak Terlaksana untuk pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Dikarenakan Kurangnya Dukungan Anggaran APBD

2.4 Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

2.4.1 Meningkatnya Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

400 ha d. Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Terlaksananya Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

400 Ha 35.000.000 400 Ha

e. Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan

Tersusunnya Laporan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Kabupaten Kutai Barat

15 Buku 65.000.000 15 Buku

f. Pengembangan Sistem Informasi Pasar

Terlaksananya pendataan harga dan pasokan pangan

16 Kec 75.000.000 4 Kec 4 Kec 4 Kec 4 Kec

Terlaksananya Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Ketersediaan Data/informasi pasokan, harga dan akses pangan

Page 101: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) · akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun

No. Sasaran Strategis Satuan Target No. Program Satuan TargetPenanggung

JawabNo. Kegiatan Satuan Target

Penanggung Jawab

1. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

Skor 83,19 1. Penganekaragaman Konsumsi danKeamanan Pangan

1. Persentase pangan utama yang memenuhi mutu pangan (aman dikonsumsi)

% 62,86 1. Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal

Terlaksananya Pengembangan Industri Pengolahan Pangan Lokal

Kampung

3 Kasi Konsumsi Pangan

2. Jumlah Kampung yang menjadiKRPL

Kampung

5 2. Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia

Terlaksananya Promosi P2KP melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia

Kali 1 Kasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan

3. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi

Terlaksananya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi

Kecamatan

3 Kasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan

4. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan

Terlaksananya Kegiatan Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan

Kecamatan

2 Kasi Konsumsi Pangan

5. Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Terlaksananya Pengawasan Keamanan Pangan Segar

Pasar 7 Kasi Keamanan Pangan

6. Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal

Terlaksananya Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal

Kecamatan

7 Kasi Konsumsi Pangan

2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan

Skor 85 Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan

1. Jumlah Lumbung Pangan yang produktif dan mandiri

Lumbung

12 Kabid. Ketersediaan dan Distribusi

Pangan

Penanganan Kerawanan Pangan

Terlaksananya intervensipencegahan danpenanggulangan rawan pangan

Kampung

1 Kasi Kerawanan Pangan

Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

2. Persentase Ketersediaan Informasi, Pasokan, Harga dan Akses Pangan

% 90 Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Tersedianya laporan danrekomendasi kebijakan danperencanaan program yangberkaitan dengan pangan dangizi

Kecamatan

16 Kasi Kerawanan Pangan

Peningkatan Dsitribusi dan Akses Pangan

Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan

Tersusunnya Laporan NeracaBahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH)Ketersediaan Kabupaten KutaiBarat

Buku 15 Kasi Ketersediaan Pangan

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah

Terlaksananya PeningkatanKetersediaan Cadangan PanganDaerah dan Dewan KetahananPangan Kabupaten Kutai Barat

Ton 11 Kasi Kerawanan Pangan

Pengembangan Sistem Informasi Pasar

Terlaksananya pendataan hargadan pasokan pangan di 16kecamatan

Kecamatan

16 Kasi Distribusi Pangan

Sosialisasi Perlindungan Lahan Peratanian Pangan Berkelanjutan

Terlaksananya SosialisasiPerlindungan Lahan PertanianPangan Berkelanjutan

Ha 400 Kasi Kerawanan Pangan

Perjanjian Kinerja Eselon IIPerjanjian Kinerja Eselon III Perjanjian Kinerja Eselon IV

RENSTRA OPD

CASCADING KINERJADINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUTAI BARAT

TAHUN ANGGARAN 2019

Kabid. Konsumsi dan Keamanan Pangan

Indikator Kinerja Indikator Kinerja (Outcome) Indikator Kinerja (Output)