Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Ikhtisar Eksekutif iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek
penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga
akuntabilitas kepada penanggungjawab pemerintahan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan
pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini memberikan
gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2019, yang diformulasikan dari hasil kinerja di setiap seksi dalam lingkup Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Dinas Ketahanan Pangan. Hal ini dikarenakan setiap seksi dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi serta mempertanggungjawabkan program
dan kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini tidak hanya sekedar alat akuntabilias, tetapi juga sebagai sarana yang strategis untuk mengevaluasi diri
dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini Dinas Ketahanan Pangan dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 mengacu pada Perjanjian Kinerja
Tahun 2019. Perjanjian Kinerja tersebut, memuat sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2019 berikut target kinerja yang akan dicapai. Dalam pencapaian sasaran tersebut telah
ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran, serta program dan kegiatan yang bersifat operasional. Materi Perjanjian Kinerja Tahun 2019, disusun berdasarkan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA), dan Prioritas dan Plafon Anggaran (PPA) APBD yang
tertuang dalam DPA SKPD Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2019.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun disusun berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai unsur
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Ikhtisar Eksekutif iv
penyelenggara Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat wajib mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi Dinas Ketahanan Pangan dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah dituangkan dalam perencanaan strategik melalui pelaporan yang dilaksanakan secara periodik. Dalam penyusunannya
berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya merupakan sistem manajemen outcome oriented yang dijadikan sebagai instrument dalam
mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat menjalankan fungsinya secara efektif, efisien, transparan dan responsif terhadap aspirasi publik. Implementasi
AKIP di Kabupaten Kutai Barat merupakan suatu keharusan sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai media kontrol, boster dan alat ukur penilaian kualitas kinerja untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Dalam perspektif yang
lebih luas SAKIP juga berfungsi sebagai media pertanggungjawaban Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat kepada publik dalam merefleksikan visi dan
misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan
Pangan Kutai Barat Tahun 2016 - 2021.
Pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dalam tahun
ketiga RENSTRA 2016 – 2021 ini diukur dengan membandingkan antara Rencana Kinerja (Performance Plan) yang diinginkan dengan Realisasi Kinerja (Performance Result) yang
dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Porformance Gap) antara rencana kinerja dan
realisasinya serta tindakan perbaikan yang diperlukan pada masa mendatang. Metode
pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi instansi pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 ini mengungkapkan
keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program, kegiatan serta hambatan-hambatan/ kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan, selain itu juga mengungkapkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Ikhtisar Eksekutif v
strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di masa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
Secara keseluruhan hasil capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai barat Tahun 2019 sebesar 100,78% dengan kategori capaian Sangat Berhasil,
dengan rincian sebagai berikut :
Dengan capaian kinerja 2 sasaran adalah sebagai berikut :
Capaian Kinerja Sasaran 1 “Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan” sebanyak 100,37 % dengan predikat Sangat Berhasil.
Capaian Kinerja Sasaran 2 “Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat” sebanyak 101,19 % dengan predikat Sangat Berhasil.
No Sasaran Indikator Sasaran
Capaian Kinerja Rata-rata Tahun 2019 Kategori
Capaian Kinerja Target Realisasi %
Capaian 1. Meningkatnya
Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
83,19 83,5 100,37 Sangat Berhasil
2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
85 86,01 101,19 Sangat Berhasil
Rata – Rata Capaian 100,78 SB
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Daftar Isi vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. viii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... I.1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. I.1
1.2 Dasar Hukum ................................................................................................... I.2
1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... I.4
1.4 Susunan Organisasi ....................................................................................... I.5
1.5 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................. I.7
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. I.22
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................................. II.24
2.1 Perencanaan Strategis ................................................................................ II.24
2.1.1 Visi dan Misi ............................................................................................ II.25
2.1.2 Tujuan dan Sasaran ............................................................................. II.26
2.1.3 Strategi dan Kebijakan OPD ............................................................ II.27
2.2 Perjanjian Kinerja ......................................................................................... II.31
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................ III.34
3.1 Laporan Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP ....................... III.34
3.2 Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja .................................. III.36
3.3 Capaian Kinerja Organisasi ...................................................................... III.38
3.4 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 1 ...................................................... III.39
3.5 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 2 ...................................................... III.49
3.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ................................... III.58
3.7 Realisasi Anggaran ....................................................................................... III.66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Daftar Isi vii
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... IV.72
4.1 Simpulan Umum ............................................................................................ IV.72
4.2 Upaya dan Tindak Lanjut Ke Depan ..................................................... IV.73
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran I Perjanjian Kinerja 2019
Lampiran II Pengukuran Kinerja Triwulan Lampiran III Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan LKjIP
Lampiran IV SK Kepala Dinas Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Lampiran V Cascading Kinerja
Lampiran VI Rencana Aksi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Daftar Tabel viii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ............................................... II-29
Tabel 2.2.a IKU Dinas Ketahanan Pangan Sebelum Revisi .................................... II-32
Tabel 2.2.b IKU Dinas Ketahanan Pangan Sesudah Revisi..................................... II-33
Tabel 3.1 Rekomendasi dan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi SAKIP.................. III-35
Tabel 3.2 Skala Ordinal Pengukuran Sasaran .......................................................... III-37
Tabel 3.3 Penjelasan Hasil Penghitungan Keberhasilan Capaian Kinerja .. III-37
Tabel 3.4 Realisasi Capaian Kinerja Sasaran ............................................................ III-38
Tabel 3.5.a Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 1 .................................... III-39
Tabel 3.6.a Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-40
Tabel 3.7.a Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka menengah
RENSTRA ............................................................................................................... III-41
Tabel 3.8.a Perbandingan realisasi capaian kinerja Daerah dengan realisasi
Nasional ................................................................................................................. III-42
Tabel 3.5.b Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 2 .................................... III-49
Tabel 3.6.b Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-50
Tabel 3.7.b Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka menengah
RENSTRA ............................................................................................................... III-51
Tabel 3.8.b Perbandingan realisasi capaian kinerja Daerah dengan realisasi
Nasional ................................................................................................................. III-52
Tabel 3.9 Analisis efisiensi penggunaan sumber daya ........................................ III-59
Tabel 3.10 Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2019 ...................................... III-66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Daftar Grafik ix
DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1.a Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 1 .................................... III-39
Grafik 3.2.a Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-41
Grafik 3.3.a Perbandingan realisasi capaian kinerja Daerah dengan realisasi
Nasional ................................................................................................................. III-42
Grafik 3.5.b Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran 2 .................................... III-49
Grafik 3.6.b Perbandingan capaian kinerja dengan tahun sebelumnya ........... III-51
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-1
BAB I P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Upaya memantapkan ketahanan pangan yang dilandasi kemandirian pangan, masih menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan, antara lain:
(1) Pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan
pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat; (2) Teknologi pengolahan pangan lokal masih kurang; (3) Tanggapan Masyarakat
tentang kampanye dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan masih kurang; (4) Kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan
masih didominasi pangan sumber karbohidrat, serta masih rendahnya konsumsi
protein hewani, umbi-umbian, aneka kacang, serta sayur dan buah; (5) Pemanfaatan dan produksi sumber-sumber pangan lokal seperti aneka umbi,
jagung, masih rendah; (6) Alih fungsi lahan pertanian yang terus berlanjut; (7) Perubahan iklim dan cuaca yang mempengaruhi produksi pangan; serta (8)
Agribisnis pangan yang belum optimal sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani.
Untuk mengatasi permasalahan dan mewujudkan ketahanan pangan
tersebut, Dinas Ketahanan Pangan sebagai salah satu unit kerja perangkat daerah yang memiliki tugas yaitu: " membantu Bupati dalam perumusan dan
pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Ketahanan Pangan. Guna mengetahui kinerja pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan
tersebut selama tahun 2019, disusunlah Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019.
Untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang profesional serta
memahami tugas dan fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif,
stabil dan dinamis. Selain itu diperlukan instrument yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap penyelenggara negara dan pemerintahan.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-2
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang pada intinya mengharuskan Pemerintah Kabupaten beserta perangkatnya untuk melaksanakan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) atau menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai laporan yang merupakan kewajiban
pelaporan pelaksanaan kepemerintahan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui laporan pertanggungjawaban
secara periodik setiap akhir tahun anggaran. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Negara
untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan
kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Penyusunan LKjIP Tahun 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam
dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RENSTRA,
realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang
memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran.
1.2 Dasar Hukum
Pelaksanaan penyusunan LKjIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019 dilandasi oleh beberapa ketentuan hukum, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor: 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai
Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3896);
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-3
Indonesia Tahun 2004 Nomor: 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor: 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2007 Nomor: 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah;
10. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
12. Permenpan No 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Penyusunan Indikator
Kinerja Utama (IKU)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-4
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 670);
14. Peraturan Bupati Kutai Barat 28 tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi
dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Daerah Kabupaten Kutai Barat;
1.3 Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bahwa setiap pemerintah daerah diminta untuk menyampaikan “Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)”
kepada Presiden. Dengan demikian maka penyusunan LKjIP ini dimaksudkan
sebagai instrumen / alat, dalam pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan serta pencapaian sasaran dan target yang telah ditentukan oleh
setiap OPD guna mengetahui capaian kinerja dari masing-masing OPD serta pengelolaan dalam hal anggaran yang dipakai oleh setiap OPD guna
mendukung akuntabilitas serta reformasi birokrasi. Disamping itu, LKjIP juga
memiliki maksud dan tujuan yang apabila dilihat dari segi aspeknya memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:
a) Aspek Akuntabitas kinerja untuk keperluan eksternal organisasi merupakan sarana pertanggung jawaban atas capaian kinerja yang telah dilakukan
selama 1 (satu) tahun, esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi dan misi telah dilaksanakan.
b) Aspek manajemen kinerja, bagian keperluan internal organisasi merupakan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai sarana pencapaian tujuan kinerja untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang sehingga
dapat ditingkatkan perbaikan secara berkelanjutan
c) Sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi
pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan sebagai pelaksana
tugas desentralisasi di bidang ketahanan pangan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-5
1.4 Susunan Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Kutai Barat Nomor 32 tahun 2016,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Kutai Barat diuraikan sebagai berikut :
a. Kepala
b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan c. BidangKetersediaan dan Distribusi Pangan, membawahkan :
1) Seksi Ketersediaan Pangan 2) Seksi Distribusi Pangan
3) Seksi Kerawanan Pangan
d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahkan : 1) Seksi Konsumsi pangan
2) Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3) Seksi Keamanan Pangan
e. UPT Dinas Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat
berdasarkan Peraturan Bupati Kutai Barat Nomor 32 Tahun 2016 dapat dilihat dibawah ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-6
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
KASUBBAG. PERENCANAAN PROGRAM DAN KEUANGAN
KASUBBAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KABID. KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
KASI. KONSUMSI PANGAN
KASI. PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
KASI. KEAMANAN PANGAN
KABID. KETERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PANGAN
KASI. KETERSEDIAAN PANGAN
KASI. DISTRIBUSI PANGAN
KASI. KERAWANAN PANGAN
UPTD
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 1.1. Struktur Organiasi Dinas Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-7
1.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan peraturan Bupati Kutai Barat nomor 28 Tahun 2017
tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Daerah, maka tugas pokok dan fungsi berikut uraian tugas masing – masing
jabatan pada Dinas Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Ketahanan Pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
b. Penyelenggaraan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan
pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan,
cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
d. Pelaksanaan pembinaan pengoordinasian dan pengendalian kegiatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, rumah
tangga, dan perlengkapan, penyusunan program dan
penatausahaan keuangan; e. Pelaksanan unit pelaksanan teknis daerah;
f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-8
a. Merumuskan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan; b. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan; c. Mengkoordinasikan penyediaan infrastruktur dan pendukung di
bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan
keamanan pangan; d. Memimpin, membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pada Dinas Ketahanan Pangan yang meliputi pelaksanaan
kesekretariatan, ketersediaan, distribusi pangan serta konsumsi dan keamanan pangan;
e. Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang Ketersediaan Pangan, Distribusi Pangan, Konsumsi
Pangan, dan Keamanan Pangan;
f. Melaksanakan kordinasi dan kerjasama dibidang Ketersediaan Pangan, Distribusi Pangan, Konsumsi Pangan, dan Keamanan
Pangan; g. Melaksanakan pengawasan dibidang Ketersediaan Pangan,
Distribusi Pangan, Konsumsi Pangan, dan Keamanan Pangan; h. Memberikan rekomendasi dan pertimbangan teknis kepada
Bupati dibidang Ketahanan Pangan sesuai dengan
kewenangannya; i. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi pangan dan keamanan pangan; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-9
2. Sekretaris
(1) Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas
Ketahanan Pangan dalam menyelenggarakan, mgengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan kesekretariatan yang meliputi
administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga,
penyusunan program dan penatausahaan keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretaris mempunyai fungsi : a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum, kepegawaian,
perlengkapan dan rumah tangga, penyusunan program dan penatausahaan keuangan;
b. Pengoordinasian penyelenggaraan tugas bidang-bidang;
c. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas kesekretariatan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Merumuskan rencana strategis Dinas Ketahanan Pangan dengan
berpedoman pada dokumen rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
b. Mengoordinasikan penyusunan rencana kerja, program, kegiatan dan anggaran Dinas Ketahanan Pangan sesuai dengan rencana
strategis yang telah ditetapkan;
c. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan
Pangan; d. Menyelenggarakan pelayanan surat menyurat, kearsipan dan
dokumentasi, administrasi kepegawaian, perlengkapan dan
rumah tangga; e. Melaksanakan pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas
Ketahanan Pangan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-10
f. Mengoordinasikan penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan, penyusunan bahan publikasi dan
hubungan masyarakat dibidang ketahanan pangan; g. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Dinas
Ketahanan Pangan;
h. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan kebutuhan barang, pengadaan, pendistribusian dan pencatatan barang inventaris
Dinas Ketahanan Pangan; i. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas
kesekretariatan; j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas
Ketahanan Pangan; dan
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum, rumah tangga dan
perlengkapan serta pembinaan kepegawaian. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan;
b. Penyelenggaraan keprotokolan dan hubungan masyarakat; c. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-11
b. Melaksanakan administrasi surat menyurat, kearsipan dan ketatalaksanaan;
c. Mengelola administrasi perlengkapan yang meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendistribusian dan pencatatan barang
inventaris;
d. Menyelenggarakan pelayanan kebersihan, keamanan dan ketertiban kantor, penyediaan listrik dan air serta pemeliharaan
peralatan kantor dan kendaraan dinas; e. Mengelola barang milik daerah di lingkungan Dinas Ketahanan
Pangan; f. Melaksanakan urusan keprotokolan, rapat-rapat dan perjalanan
dinas;
g. Menyusun bahan kerjasama dibidang ketahanan pangan h. Memproses administrasi kepegawaian;
i. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK); dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan
(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan melaksanakan penyusunan program kerja, kegiatan dan anggaran serta melaksanakan penatausahaan dan
pelaporan keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagiamana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai
fungsi : a. Penyelenggaraan penyusunan program, kegiatan dan anggaran;
b. Penyelenggaran penatausahaan dan pelaporan keuangan;
c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-12
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan
Program dan Keuangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen rencana strategis;
c. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana kerja tahunan;
d. Menyusun laporan realisasi fisik dan keuangan Dinas Ketahanan Pangan secara berkala;
e. Menyiapkan bahan dan menyusun dokumen Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan Pangan; f. Menyiapkan bahan dan melakukan koordinasi dengan bidang-
bidang dan unit-unit kerja dalam penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran;
g. Melaksanakan penatausahaan keuangan yang meliputi
perhitungan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan;
h. Melaksanakan administrasi gaji; i. Menyusun laporan keuangan Dinas Ketahanan Pangan secara
berkala; j. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan;
k. Menyiapkan dan menyampaikan bahan penyusunan dokumen LAKIP, LPPD dan LKPj Bupati; dan
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
(1) Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai tugas
Pokok membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-13
merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
b. Penyelenggaraan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut : a. Merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan
dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
b. Menyusun bahan kordinasi dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
c. Memberikan pendampingan pelaksanaan kegiatan dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
d. Menyusun bahan pembinaan dan melaksanakan pembinaan pelaksanaan kegiatan dibidang ketersediaan pangan dan
distribusi pangan;
e. Mengoordinasikan penyajian informasi ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
f. Melakukan analisis dibidang ketersediaan pangan dan distribusi pangan;
g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang
ketersediaan pangan dan distribusi pangan; dan h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-14
6. Seksi Ketersediaan Pangan
(1) Kepala Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan
kebijakan dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur
pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang
ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
ketahanan pangan lainnya;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Ketersediaan Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
c. Menyiapkan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);
d. Menyiapkan bahan pengkajian dibidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
e. Menyiapkan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan makanan (NBM);
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-15
f. Menyiapkan data dan informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;
g. Menyiapkan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;
h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang ketersediaan pangan,
penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan dibidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur
pangan dan sumber daya ketahanan pangan lainnya; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Seksi Distribusi Pangan
(1) Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam menyiapkan
bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang
distribusi dan harga pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Distribusi Pangan mempunyai fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang distribusi dan harga
pangan; b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang distribusi
dan harga pangan;
c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang distribusi dan harga pangan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Distribusi Pangan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-16
b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang distribusi dan harga pangan;
c. Menyiapkan bahan analisis dibidang distribusi dan harga pangan; d. Menyiapkan bahan penyusunan prognosa neraca pangan;
e. Menyiapkan data dan informasi rantai pasok dan jaringan
distribusi pangan; f. Menyiapkan pengembangan kelembagaan distribusi pangan
untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan; g. melaksanakan pengumpulan data harga pangan ditingkat
produsen dan konsumen untuk panel harga; h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang distribusi dan harga
pangan;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang distribusi dan harga pangan; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Seksi Kerawanan Pangan
(1) Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang
cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Kerawanan Pangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang cadangan
pangan dan penanganan kerawanan pangan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-17
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Kerawanan Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang cadangan pangan dan
penanganan kerawanan pangan; c. Menyiapkan bahan analisis dibidang cadangan pangan dan
penanganan kerawanan pangan; d. Menyiapkan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan
pemerintah Kabupaten (pangan pokok dan pangan pokok lokal); e. Menyiapkan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah
Kabupaten;
f. Menyiapkan bahan intervensi daerah rawan pangan; g. Menyiapkan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan
pangan dan gizi; h. Menyiapkan data dan informasi kerentanan dan ketahanan
pangan Kabupaten;
i. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan
j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang cadangan pangan dan penanganan kerawanan pangan;
dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
(1) Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dalam
merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan teknis dibidang
konsumsi pangan dan keamanan pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai fungsi:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-18
a. Penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
b. Penyelenggaraan kebijakan teknis dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang
konsumsi pangan dan keamanan pangan; d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Merumuskan dan mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan
dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
b. Menyusun bahan kordinasi dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
c. Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan;
d. Mengoordinasikan penyajian informasi konsumsi pangan dan
keamanan pangan; e. Melakukan analisis dibidang konsumsi pangan dan keamanan
pangan; f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang konsumsi pangan dan keamanan pangan; dan g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
10. Seksi Konsumsi Pangan
(1) Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dalam menyiapkan
bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang
konsumsi pangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Seksi Konsumsi Pangan mempunyai fungsi:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-19
a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang konsumsi pangan; b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang konsumsi
pangan; c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang konsumsi
pangan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut:
a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Konsumsi Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang konsumsi pangan;
c. Menyiapkan bahan analisis dibidang konsumsi pangan; d. Menyiapkan penghitungan angka konsumsi pangan per
komoditas per kapita per tahun; e. Menyiapkan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein
masyarakat per kapita per tahun;
f. Menyiapkan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga;
g. Menyiapkan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan; h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang konsumsi pangan;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang konsumsi pangan; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
(1) Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas
pokok membantu Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-20
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai
fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang penganekaragaman
konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan
pangan lokal; c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang
penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan bidang tugasnya. (3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Penganekaragaman
Konsumsi Pangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. Menyiapkan bahan kordinasi dalam rangka promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan
pangan lokal; c. Menyiapkan bahan analisis dalam rangka promosi
penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;
d. Menyiapkan bahan promosi konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non
beras dan non terigu; f. Menyiapkan bahan kerjasama antar lembaga, pemerintah dan
masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan berbasis sumber daya lokal; g. Menyiapkan bahan pengembangan pangan pokok lokal;
h. Menyiapkan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi pangan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-21
i. Menyiapkan bahan pendampingan dalam rangka promosi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) dan
pengembangan pangan lokal; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
dibidang penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal; dan k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Seksi Keamanan Pangan
(1) Kepala Seksi Keamanan Pangan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dalam menyiapkan
bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan kebijakan dibidang keamanan pangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Keamanan Pangan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan kebijakan teknis dibidang keamanan pangan;
b. Pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang keamanan pangan;
c. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dibidang keamanan pangan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut: a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Keamanan Pangan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Menyiapkan bahan kordinasi dibidang kelembagaan keamanan
pangan, pengawasan keamanan pangan dan kerjasama dan
informasi keamanan pangan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-22
c. Menyiapkan bahan analisis dibidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan dan kerjasama dan
informasi keamanan pangan; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang
beredar;
e. Menyiapkan bahan sertifikasi jaminan keamanan pangan segar; f. Menyiapkan bahan jejaring keamanan pangan daerah (JKPD);
g. Menyiapkan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan;
h. Menyiapkan bahan pendampingan dibidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan dan
kerjasama dan informasi keamanan pangan;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan
dan kerjasama dan informasi keamanan pangan; dan j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019 ini dilakukan dengan membentuk fokus grup yang melakukan
pengumpulan data, kajian, dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja sasaran/program yang telah ditetapkan. Berbagai dokumen perencanaan
daerah yang telah ada baik itu Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Kutai Barat tahun 2016 - 2021, Arah dan Kebijakan Umum dan Strategi Prioritas APBD tahun 2019, serta dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2019 menjadi bahan perencanaan kinerja untuk diukur dan dievaluasi pencapaiannya.
Dengan mempertimbangkan asas kemanfaatan, LKjIP tahun 2019 lebih
banyak menguraikan hal-hal strategis yang masih memerlukan perbaikan, sedangkan hal-hal yang relatif telah berhasil dengan baik tidak terlalu banyak
diungkapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Pendahuluan I-23
Adapun sistematika penyusunan LKjIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang; maksud dan tujuan; tugas pokok dan fungsi serta sistematika
penulisan.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan Perencanaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat
untuk periode 2016 – 2021 dan Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Rekomendasi dan tindaklanjut hasil Evaluasi Implementasi SAKIP tahun lalu dan
analisis pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Kutai Barat dikaitkan dengan sasaran strategis untuk tahun 2019 dan penyajian dari hasil pengukuran Kinerja Tahun 2019 serta
Realisasi Anggaran Tahun 2019.
Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan
Capaian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat
tahun 2019 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-24
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Strategis
Perencanaan yang dimaksud didalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perencanaan strategis yang merupakan suatu proses awal
dari rangkaian proses dalam usaha untuk mencapai tujuan atau rangkaian
pengambilan keputusan berorientasi pada hasil yang dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun, yang secara sistematis dan berkesinambungan serta
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan ekternal (peluang dan tantangan).
Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang
merupakan instrumen pertanggungjawaban sekaligus instrumen manajemen kinerja, perencanaan yang dimaksud disini adalah perencanaan strategis yang
merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar dapat
mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global serta tetap berada dalam tantanan sistem manajemen nasional.
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi
antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar dapat
mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global serta tetap berada dalam tantanan sistem manajemen nasional.
Dalam Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), disebutkan bahwa rencana strategis menjadi
landasan penyelenggaraan SAKIP artinya rencana strategis merupakan suatu
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-25
proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang
dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis Instansi Pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan
kegagalan dalam pelaksanaannya.
2.1.1 Visi dan Misi
Berbekal Visi Kabupaten Kutai Barat “Terwujudnya Kutai Barat Yang Semakin Adil, Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”, dan Misi ke-4 “pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan sektor ekonomi potensial dalam upaya penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup” maka untuk mewujudkan Visi dan Misi yang menjadi landasan kebijakan pembangunan Kutai Barat pada
sektor pertanian, maka Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat merumuskan visi sebagai berikut :
“Terwujudnya Kesejahteraan Hidup Masyarakat yang didukung
Kemandirian dan Ketersediaan Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal”
Pernyataan Visi tersebut mengandung unsur – unsur :
1. Terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat yaitu terpenuhinya konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan yang beragam, bergizi, dan berimbang
yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang berkualitas dan sejahtera;
2. Terwujudnya Kemandirian pangan yaitu terwujudnya Kemampuan
Kabupaten Kutai Barat dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam sehingga dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup
sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat
melalui subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem
konsumsi pangan;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-26
3. Terwujudkan Ketersediaan Pangan Berbasis sumberdaya lokal yaitu ketersediaan bahan pangan yang diperoleh betul-betul bersumber dari
produksi lokal secara berkelanjutan dan lestari, dan bukan bersumber dari import atau diperoleh dari daerah lain;
Untuk mewujudkan Visi tersebut Dinas Ketahanan Pangan merumuskan
menjadi 5 (lima) Misi sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat baik
aparatur dan non aparatur yang kompeten, kreatif, inovatif, dan memiliki integritas moral yang tinggi serta berwawasan global;
2. Meningkatkan ketersediaan pangan dan aksesibilitas pangan masyarakat secara berkelanjutan serta mengantisipasi dan menurunkan kerawanan
pangan;
3. Mengembangkan penganekaragaman pangan menuju pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal;
4. Mendorong tumbuh kembangnya usaha pertanian di pedesaan dengan Memberdayakan masyarakat pelaku usaha tani agar menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan memiliki posisi tawar yang tinggi sehingga memacu
aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
5. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumberdaya lokal melalui subsistem
ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
Dalam rangka mencapai Pokok dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat, maka unit organisasi harus merumuskan kedalam bentuk
yang lebih operasional dan terarah berupa perumusan tujuan dan sasaran organisasi. Penetapan tujuan dan sasaran Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah
Kabupaten Kutai Barat pada umumnya didasarkan pada faktor kunci keberhasilan
yang dilakukan, hal ini dimaksudkan agar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-27
Kutai Barat mampu mencapai tujuan dan sasarannya. Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi dan sesuatu yang akan dicapai oleh suatu
organisasi. Adapun tujuan stratejik dari Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sebagai berikut :
1. Mewujudkan Pengembangan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai Pola
Pangan Harapan (PPH)
Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur yaitu sesuatu yang akan dicapai, sasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses
perencanaan stratejik. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam melaksanakan kegiatan. Adapun sasaran
Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, yaitu :
1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat 2. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
2.1.3 Strategi dan Kebijakan OPD
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai
Barat mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif dan efisien. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016 – 2021.
Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian
arah kebijakan. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Rangkaian strategi dan arah kebijakan disusun dalam rangka mencapai visi, misi,
tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2016 – 2021.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-28
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya selanjutnya dijabarkan secara sistematis melalui perumusan
strategi dan arah kebijakan, yaitu :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-29
Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan OPD
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Mewujudkan Pengembangan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai Pola Pangan Harapan (PPH)
1. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
1. Peningkatan ketersediaan dan pemantauan Cadangan Pangan Pemerintah.
2. Pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat.
3. Meningkatkan sistem distribusi pangan dan pemantauan harga pangan secara berkala.
4. Peningkatan kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan di Masyarakat
1. Mengembangkan Cadangan Pangan Pemerintah daerah.
2. Penyediaan dan pengembangan lumbung pangan masyarakat (Fisik lumbung dan lantai jemur)
3. Menguatkan sistem jaringan distribusi dan harga secara berkala
4. Memberikan bantuan kepada kelompok afinitas dan penguatan Kawasan/desa mandiri pangan.
2. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
1. Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal melalui pemanfaatan pekarangan dan pengolahan pangan berbasis sumberdaya lokal.
1. Mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal melalui promosi konsumsi pangan lokal (umbi-umbian), sayuran dan buah-buahan, serta pangan hewani.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-30
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2. Meningkatkan pemanfataan lahan pekarangan rumah tangga
3. Meningkatkan kesadaran pelaku usaha dan konsumen terhadap mutu dan keamanan produk pangan
2. Memberikan bantuan bibit pekarangan untuk peningkatan kualitas konsumsi dan peningkatan pendapatan rumah tangga.
3. Penguatan pengawasan mutu dan pembinaan keamanan pangan segar melalui pengujian sampel dan penerbitan sertifikat keamanan pangan segar.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-31
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Dinas Ketahanan Pangan berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu
tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Perjanjian Kerja serta Program Utama/teknis yang langsung mendukung sasaran strategis Dinas Ketahanan Pangan dapat dilihat pada tabel dibawah :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2019
(1) (2) (3) (4) (5) 1. Meningkatnya
Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
Skor PPH 85
2. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
Skor PPH 83,19
Program Anggaran (Rp) Sumber Dana
1. Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan 405.000.000 APBD
2. Program Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan 95.000.000 APBD
3. Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan 265.000.000 APBD
4. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan 75.000.000 APBD
5. Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 35.000.000 APBD
Jumlah Rp. 875.000.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-32
Sesuai Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2016 - 2021, dalam rangka mengukur kinerja
Dinas Ketahanan Pangan tahun 2019, untuk mencapai tujuan strategis mengalami perubahan tujuan, sasaran dan indikator, maka ditetapkan indikator
kinerja tujuan dan target kinerja jangka menengah yang harus dicapai pada akhir
tahun kelima (2021). Indikator kinerja tersebut merupakan indikator kinerja utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan, yaitu :
Tabel 2.2a. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 – 2021 (sebelum
revisi)
2017 2018 2019 2020 2021Meningkatnya Ketahanan dan Stabilitas Harga Pangan
1 Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Konsumsi dari 73,8 menjadi 89,99
76,39 79,79 83,19 86,59 89,99
2 Jumlah Kampung Yang Memenuhi Pola Pangan B2SA
3 3 3 3 4
3 Jumlah Sample yang Aman - 5 Sampel 5 Sampel 5 Sampel 5 Sampel
1 Meningkatnya Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan dari 75.64 menjadi 90
80 83 85 88 90
2 Cadangan Pangan Pemerintah (Beras) 100 ton pertahun
100 Ton 100 Ton 100 Ton 100 Ton 100 Ton
3 Jumlah Kampung Rawan Pangan
15 Kampung
11 Kampung 9 Kampung 7 Kampung 5 Kampung
4 Presentase ketersediaan informasi, pasokan, harga, dan akses pangan
16 Kec 16 Kec 16 Kec 16 Kec
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Ke-
Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Ketersediaan
Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Konsumsi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja II-33
Tabel 2.2b. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2016 – 2021 (sesudah
revisi)
2017 2018 2019 2020 2021Skor PPH Konsumsi
meningkat dari 76,39 menjadi 89,99 di akhir
RPJMD
Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan ( PPH ) Konsumsi 76,39 79,79 83,19 86,59 89,99
Skor PPH Ketersediaan
meningkat dari 80 menjadi 90 di akhir RPJMD
Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 80 83 85 88 90
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Ke-
Mewujudkan Pengembangan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal sesuai Pola Pangan Harapan (PPH)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-34
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan Pangan merupakan perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2019
tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Keberhasilan Dinas Ketahanan Pangan dalam menjalankan program dan kegiatan diukur berdasarkan pencapaian outcome. Pengukuran tersebut
dilakukan mengingat outcome merupakan hasil dari berfungsinya output yang
telah dilaksanakan masing-masing Bidang. Pengukuran keberhasilan tersebut dilaksanakan secara triwulanan dan tahunan.
3.1 Laporan Hasil Evaluasi Atas Implementasi SAKIP Tahun 2018
Berdasarkan hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat Tahun 2018 oleh Tim Evaluator Inspektorat Daerah Kabupaten Kutai Barat yang menunjukkan kategori
peringkat B (Baik) dengan nilai sebesar 61,08. Nilai tersebut merupakan
akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi, dengan rincian sebagai berikut :
Komponen Bobot Nilai Hasil Evaluasi
(1) (2) (3)
a. Perencanaan Kinerja 30% 20,56
b. Pengukuran Kinerja 25% 12,75
c. Pelaporan Kinerja 15% 8,71
d. Evaluasi Internal 10% 6,59
e. Capaian Kinerja 20% 12,47
Hasil Evaluasi Sistem AKIP 100% 61,08
Nilai Hasil Evaluasi Sistem AKIP 61,08
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-35
Penilaian Implementasi SAKIP pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat memiliki kategori “B” dengan implementasi (Baik). Akuntabilitas
Kinerja masih diperlukan perbaikan diantaranya Monitoring pencapaian Renstra sampai dengan tahun berjalan dan pembuatan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Dokumen LKjIP, Pengukuran Kinerja menggunakan teknologi informasi,
implementasi perencanaan kinerja yang diperjanjikan dijadikan dasar untuk pemberian Reward dan Punishment serta dokumen Perjanjian Kinerja yang harus
melampirkan kegiatan dan anggaran.
Rekomendasi dan tindak lanjut atas hasil evaluasi Inspektorat Daerah
terhadap Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Rekomendasi dan tindak lanjut LHE Tahun 2018
No Rekomendasi Tindak Lanjut
1 Implementasi Renstra agar dimonitor pencapaiannya sampai dengan tahun berjalan dengan membuat jadwal mekanisme
Monitoring terhadap implementasi Renstra sudah dilakukan dalam bentuk laporan bulanan serta triwulan kinerja dan rencana kerja
2 Membuat SOP dalam penyusunan LKjIP Akan membuat SOP LKjIP
3 Agar pengukuran kinerja menggunakan teknologi informasi
Telah dilakukannya pengukuran kinerja berbasis teknologi informasi berupa inputting data kinerja ke dalam website
4 Implementasi perencanaan kinerja yang diperjanjikan dijadikan dasar untuk pemberian penghargaan (reward dan Punishment)
Akan ditindaklanjuti berdasarkan hasil capaian target kinerja didalam dokumen Perjanjian Kinerja
5 Pemenuhan dan pemanfaatan Evaluasi atas pelaksanaan rencana aksi agar melampirkan laporan kinerja yang telah dimonitor pencapaiannya secara berkala (Triwulan dan Semester)
Akan dilampirkan sesuai hasil evaluasi kinerja secara Triwulan yang sudah dilakukan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-36
No Rekomendasi Tindak Lanjut
6 Dalam perjanjian kinerja agar melampirkan kegiatan dan anggaran
Perubahan Perjanjian Kinerja dengan melampirkan kegiatan beserta anggaran telah disusun
3.2 Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja tahun 2019
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokasi RI Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan
kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran, Indikator dan
Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan
dengan realisasinya.
Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan Target
dengan Realisasi Indikator Sasaran, Pencapaian Kinerja Program/Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan Target dengan Realisasi Indikator Kinerja
Kegiatan yang terdiri dari Input, Output, dan Outcome.
Untuk mengukur presentase capaian kinerja dari masing-masing indikator maka ada dua jenis rumus yang digunakan yaitu :
a. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, atau sebaliknya jika realisasi semakin rendah pencapaian kinerja
semakin rendah maka digunakan rumus sebagai berikut :
𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏 𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐏𝐏 =𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻
𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
b. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-37
𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏𝐏 𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐂𝐂𝐏𝐏𝐏𝐏 =𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹 − (𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹𝑹 − 𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻)
𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻𝑻𝑻𝑹𝑹𝑻𝑻 𝒙𝒙 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan dan sasaran ini
dituangkan dalam form Pengukuran Kinerja (PK). Selanjutnya untuk menilai dan menyimpulkan sampai sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran tersebut
digunakan alat bantu berupa skala ordinal. Adapun skala ordinal yang digunakan
dalam laporan akuntabilitas ini disajikan pada tabel 3.1
Tabel 3.2 Skala Ordinal Pengukuran Sasaran
NO JUMLAH NILAI KATEGORI KET
1. Nilai 85 s.d 100 Sangat Berhasil (SB)
2. Nilai 70 < 85 Berhasil (B)
3. Nilai 55 < 70 Cukup Berhasil (CB)
4. Nilai < 55 Kurang Berhasil (KB)
Penjelasan secara rinci mengenai metode penghitungan keberhasilan
pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan dari masing-masing indikator dapat
dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini :
Tabel 3.3 Penjelasan Hasil Penghitungan Keberhasilan Pencapaian Kinerja
NO INDIKATOR TARGET KET
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
85 Semakin besar capaian Skor PPH Konsumsi, maka semakin beragam dan seimbang konsumsi pangan masyarakat, sehingga capaian kinerja semakin baik
2. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
83,19 Semakin besar capaian keberhasilan Skor PPH Ketersediaan, semakin beragam ketersediaan pangan bagi masyarakat, sehingga capaian kinerja semakin baik
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-38
Hasil dari pengukuran kinerja melalui skala ordinal tersebut tidak dimaksudkan untuk memberikan penghargaan maupun hukuman kepada
pelaksana kegiatan, namun digunakan untuk menilai sampai sejauh mana tingkat keberhasilan maupun ketidak keberhasilan kinerja guna meningkatkan dan
memperbaiki kinerja organisasi, serta mengidentifikasi faktor-faktor apa yang
menjadi hambatan dan kendala pencapaian sasaran, untuk selanjutnya menjadi bahan perumusan langkah dan strategi ke depan yang perlu dilaksanakan.
3.3 Capaian Kinerja Organisasi
Capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat sesuai
dengan pengukuran kinerja Tahun 2019 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Sedangkan
evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis
program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.
Dalam pelaksanaannya, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat
memiliki sasaran sebanyak 2 (Dua) Sasaran. Adapun capaian masing – masing sasaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4 Realisasi Capaian Kinerja Sasaran
No Sasaran Indikator Sasaran
Capaian Kinerja Rata-rata Tahun 2019 Kategori
Capaian Kinerja Target Realisasi %
Capaian 1. Meningkatnya
Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
83,19 83,5 100,37 Sangat Berhasil
2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
85 86,01 101,19 Sangat Berhasil
Rata – rata Capaian 100,78 SB
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-39
3.4 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 1
3.4.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Dinas Ketahanan Pangan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan
dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Ketahanan, Untuk mengukur capaian
kinerja pada sasaran 1 Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi dilakukan pengukuran
kinerja sebagai berikut :
Tabel 3.5.a Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
Grafik 3.1.a Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Tahun 2019 Kategori
Capaian Kinerja Target Realisasi
Nilai Capaian
(%) 1. Meningkatnya
Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
83,19 83,5 100,37 Sangat Berhasil
Rata – rata Capaian Sasaran 100,37 SB
Sasaran 1 : Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
83,19
83,5
83
83,05
83,1
83,15
83,2
83,25
83,3
83,35
83,4
83,45
83,5
83,55
Target Realisasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-40
Dari tabel pengukuran di atas dapat dilihat bahwa pada sasaran Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan di daerah dengan indikator Skor Pola
Pangan Harapan (PPH) konsumsi terealisasi sebesar 83,5 dari target 83,19 dengan capaian 100,37. Pencapaian dari sasaran tersebut berdasarkan pola
konsumsi pangan merupakan gambaran pola penduduk suatu wilayah dalam
mengkonsumsi jenis-jenis pangan pada kelompok sumber pangan tertentu. Secara detail pola konsumsi pangan dijabarkan menjadi pola konsumsi (1)
kelompok pangan padi-padian (2) kelompok pangan umbi-umbian (3) kelompok pangan hewani (4) kelompok pangan minyak dan lemak (5) kelompok pangan
buah/biji berminyak (6) kelompok pangan kacang-kacangan (7) kelompok pangan gula (8) kelompok pangan buah dan sayur (9) kelompok pangan lainnya.
3.4.2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun sebelumnya
Jika dilihat capaian kinerja dari setiap tahunnya, capaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dari Sasaran Meningkatnya Pola
Konsumsi Pangan dengan Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi mengalami Fluktuatif setiap tahunnya capaian kinerja (tahun 2017 = 100,67%,
tahun 2018 = 100,00%, dan tahun 2019 = 100,37%). Untuk itu semua indikator
diharapkan dapat mencapai 100% pada tahun terakhir periode Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat.
Tabel 3.6.a Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya
Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian
% Target Realisasi Capaian %
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
Skor 76,39 76,9 100,67 79,79 79,79 100,00 83,19 83,5 100,37
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-41
Grafik 3.2.a Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya
3.4.3 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Renstra
Tabel 3.7.a Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat
dalam Renstra
Dengan melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator sampai dengan
tahun 2019 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam
Renstra 2016-2021 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat, dari indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi yang telah mendekati target
jangka menengah Renstra dengan target di akhir Renstra tahun 2021 sebesar 89,99, dengan demikian secara umum capaian sasaran jangka menengah dapat
dikatakan telah menunjukan kemajuan dalam pencapaian target di akhir Renstra Dinas Ketahanan pangan Kabupaten Kutai Barat.
No Indikator Kinerja Rata – rata Realisasi Indikator Kinerja s/d
Tahun 2019
Target Jangka Menengah di Akhir
Renstra 2021
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi 80,06 89,99
76,39 79,79 83,1976,9 79,79 83,5
100,67 100 100,37
0
20
40
60
80
100
120
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-42
3.4.4 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional
Tabel 3.8.a Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional
Indikator Sasaran Realisasi Daerah Realisasi Nasional
Keterangan 2018 2019 2018 2019
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
83,19 83,5 90,7 92,5
Grafik 3.3.a Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional
Dilihat dari perbandingan realisasi capaian kinerja daerah dengan capaian kinerja nasional untuk indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi masih
rendah dibandingkan realisasi nasional dikarenakan belum optimalnya penganekaragaman pola konsumsi pangan di masyarakat dan kurangnya
kesadaran untuk mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan
aman.
83,19
90,7
83,5
92,5
78
80
82
84
86
88
90
92
94
Realisasi Daerah Realisasi Nasional
Tahun 2018 Tahun 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-43
3.4.5 Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan / Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan.
Secara umum keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
pada tahun 2019 telah melebihi yang ditargetkan. Keberhasilan berdasarkan
analisis situasi konsumsi pangan dilakukan pada aspek kuantitas dan kualitas. Kuantitas konsumsi pangan diindikasikan oleh tingkat konsumsi energi.
Sementara itu, kualitas konsumsi pangan dilihat dengan menggunakan indikator PPH.
Adapun penyebab keberhasilan pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan antara lain :
a. Telah dilakukannya promosi dan sosialisasi ke masyarakat terkait diversifikasi
pangan guna mendukung kebijakan Nasional tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).
b. Pemberian mesin untuk mengolah pangan lokal dan pendampingan cara mengolah pangan lokal kepada ibu rumah tangga dan kelompok wanita tani
(KWT) guna mewujudkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,
seimbang dan aman (B2SA).
c. Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani melalui Optimalisasi Pemanfaatan
Pekarangan untuk mengembangkan pola pikir masyarakat secara khusus ibu rumah tangga dan keluarga sesuai konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari
(KRPL) yang dilakukan untuk memenuhi ketersediaan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA).
Selain terdapatnya penyebab keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan
terdapat beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai kinerja meningkatnya ketahanan pangan.
Adapun penyebab kegagalan/kendala dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
a. Masih tingginya konsumsi beras di masyarakat, pola konsumsi pangan
masyarakat masih ketergantungan pada komoditas tertentu yaitu beras.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-44
b. Skor pola pangan harapan belum maksimal, sehingga pola konsumsi masyarakat belum ideal.
c. Masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat konsumen maupun produsen terhadap keamanan pangan segar maupun olahan.
d. Kurangnya inovasi dalam pelaksanaan tugas sehingga cenderung
menghasilkan kegiatan yang statis dari tahun ke tahun
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut
antara lain :
a. Meningkatkan kampanye dan sosialisasi diversifikasi pangan (optimalisasi
pemanfaatan lahan pekarangan pangan yang bergizi, beragam, seimbang dan aman berbasis sumberdaya lokal).
b. Pemberian mesin untuk mengolah pangan lokal dan pendampingan cara
mengolah pangan lokal kepada ibu rumah tangga dan kelompok wanita tani (KWT) guna mewujudkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi,
seimbang dan aman (B2SA).
c. Telah dilaksanakannya pengawasan keamanan pangan segar melalui
monitoring dan pengujian sampel.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara periodik, selain itu juga diimplementasikan penilaian kinerja PNS melalui
penerapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3.4.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan
ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Sasaran 1
Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) Konsumsi didukung oleh 1 program yaitu Program Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan dengan rincian kegiatan
utama sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-45
1. Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal
Pelaksanaan tentang kebijakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis Sumber Daya
Lokal, yang ditindaklanjuti melalui
Peraturan Menteri Pertanian No 43 Tahun 2009 Tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Pada Tahun 2019, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat melalui Seksi
Konsumsi Pangan mengalokasikan pemberian Unit Mesin Giling Tepung kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) di 3 (tiga) Kampung, yaitu KWT
Sejahtera kampung jengan danum, KWT Kemangi kampung keay dan KWT
Family kampung sempant. Melalui kegiatan ini diharapkan tersedianya bahan baku olahan yang berasal dari pangan lokal dan berkembangnya pangan
lokal di masyarakat.
2. Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia
Hari Pangan Sedunia adalah hari yang
diperingati setiap tanggal 16 Oktober setiap tahun sejak tahun 1981 untuk
mengingatkan kesadaran dan tindakan masyarakat dunia terhadap kelaparan
dan kekurangan gizi di dunia dan untuk mendorong terciptanya sistem pangan global yang efektif. 16 oktober dipilih
karena pada tanggal tersebut di tahun 1945 telah didirikan Organisasi
Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization, FAO) yang berada dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat melalui Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan turut mendukung dan ikut serta dalam mengikuti
kegiatan Pameran Hari Pangan Sedunia dengan mempromosikan produk –
produk lokal masyarakat kutai barat yang dilaksanakan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-46
3. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk mewujudkan pola konsumsi pangan yang
Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman
(B2SA) dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk
mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Dengan Sosialisasi serta dilakukannya demo memasak dengan berbagai
menu pangan lokal guna untuk lebih meningkatkan keragaman dan kualitas konsumsi pangan agar lebih beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga
meningkatnya Skor PPH yang telah ditentukan dengan kelompok sasaran
Kelompok Wanita Tani dan Ibu – ibu PKK di 3 (tiga) Kecamatan.
4. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan
Langkah kegiatan Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan dilaksanakan untuk
mengetahui besarnya konsumsi
masyarakat (tingkat konsumsi masyarakat). Oleh karena itu, analisis
perkembangan konsumsi pangan sangat penting dalam pembangunan konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu,
dan bergizi berimbang, baik pada tingkat wilayah rumah tangga dan individu. Untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, perlu terus
didukung dengan upaya mempercepat terwujudnya konsumsi pangan
masyarakat yang beragam dan bergizi seimbang melalui : 1) Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi pangan
Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi – KIE (penyusunan KIT dan Modul Penyuluhan di tingkat
lapangan, Lomba Cipta Menu B2SA, serta penyebarluasan informasi melalui
media cetak dan elektronik); 2) Upaya penurunan konsumsi beras dilakukan dengan meningkatkan produksi serta konsumsi pangan karbohidrat berbasis
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-47
sumberdaya lokal; 3) Peningkatan konsumsi melalui penyediaan sayuran dan buah, pangan hewani, dan kacang-kacangan yang cukup dan dapat diakses
oleh seluruh anggota keluarga. Upaya diatas merupakan daya ungkit yang cukup besar untuk dapat meningkatkan skor PPH.
5. Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Pangan merupakan kebutuhan dasar, yang pemenuhannya menjadi salah satu hak
asasi manusia. Salah satu permasalahan pangan adalah masih dijumpainya praktik-
praktik penanganan pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan dan
mutu pangan. Hal ini meningkatkan terjadinya potensi kontaminasi atau
residu pada pangan, yang kemudian dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan. Sedangkan dari aspek kualitas pangan, kualitas pangan
yang rendah menyebabkan daya saing produk menjadi berkurang. Selain melakukan pengawasan keamanan pangan segar, Dinas Ketahanan Pangan
juga melakukan kegiatan pengambilan contoh dan pengujian sampel Pangan
Segar Asal Tanaman (PSAT). Pada tahun 2019, diperoleh hasil monitoring dan pengujian sampel keamanan PSAT di 7 Pasar di 5 Kecamatan sebagai
berikut :
No Kecamatan Jumlah Sampel Positif Negatif Komoditas
1. Barong Tongkok - Pasar Maleo - Pasar Jaras
5 5
5 2
- 3
- Bawang Prei Tomat Cabe Besar
2. Melak - Pasar Imansyah Said -Pasar Olah Bebaya
5 5
5 2
- 3
- Kangkung Daun Seledri Kacang Panjang
3. Linggang Bigung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-48
No Kecamatan Jumlah Sampel Positif Negatif Komoditas
-Pasar Linggang Bigung
5 4 1 Pare
4. Tering -Pasar Tering
5
1
4
Bawang Merah Buncis Cabe besar Kol
5. Sekolaq Darat - Pasar Sekolaq Darat
5
4
1
Kacang Panjang
∑ 35 22 13
* Metode Pengujian Sampel menggunakan Pestisida Test
6. Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal
kegiatan ini adalah berupa sosialisasi kepada masyarakat dan kelompok
wanita tani dalam rangka meningkatkan konsumsi pangan lokal pengganti beras
agar tercipta pola konsumsi yang
Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), yang dilaksanakan di 7 Kecamatan di Kabupaten Kutai Barat. Upaya
untuk memanfaatkan dan mengembangkan pangan lokal sampai saat ini masih perlu ditingkatkan ke masyarakat berupa Peningkatan gerakan
memasyarakatkan pangan lokal seperti umbi-umbian sebagai pangan
berpotensi untuk mengurangi konsumsi beras di Kabupaten Kutai Barat, serta tetap melanjutkan dan mengembangkan hasil olahan umbi – umbian
sebagai bahan baku olahan berbagai macam pangan lokal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-49
3.5 Analisis Atas Pencapaian Sasaran 2
3.5.1 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Dinas Ketahanan Pangan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan
dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Ketahanan, Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan dilakukan pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel 3.5.b Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Tahun 2019 Kategori
Capaian Kinerja Target Realisasi
Nilai Capaian
(%) 1. Meningkatnya
Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
85 86,01 101,19 Sangat Berhasil
Rata – rata Capaian Sasaran 101,19 SB
Sasaran 2 : Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-50
Grafik 3.1.b Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
Dari hasil pengukuran kinerja tahun 2019 pada sasaran 2 Meningkatnya
Ketersediaan pangan Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) Ketersediaan terealisasi sebesar 86,01 dari target 85,00.
Pengukuran skor PPH ketersediaan merupakan instrumen yang
menunjukkan ketersediaan pangan yang ideal di suatu wilayah termasuk Kabupaten Kutai Barat. Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan merupakan
pola tentang ketersediaan pangan di suatu wilayah berbasis pola ketersediaan ideal yang mengacu pada pola pangan harapan. Pangan yang tersedia secara
beragam dalam jumlah seimbang akan mampu menyediakan kebutuhan zat gizi.
Keanekaragaman pangan tersebut mencakup kelompok padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah dan biji berminyak, kacang-
kacangan, gula, sayuran dan buah-buahan serta lain-lain.
Situasi ketersediaan energi di Kabupaten Kutai Barat telah melebihi
standar yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
tahun 2012 sebesar 2400 kkal/kap/hari yaitu 2708 kkal/kap/hari. Kontribusi terbesar dari ketersediaan energi tersebut berasal dari pangan nabati yaitu
sebesar 91,50 % sedangkan yang berasal dari pangan hewani hanya 8,50 %.
Sedangkan untuk ketersediaan protein telah melebihi standar yang
dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) tahun 2012
85
86,01
84,4
84,6
84,8
85
85,2
85,4
85,6
85,8
86
86,2
Target Realisasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-51
sebesar 63 gram/kap/hari yaitu 109 gram/kap/hari. Kontribusi terbesar dari ketersediaan protein tersebut berasal dari pangan nabati yaitu sebesar 73,39 %
sedangkan yang berasal dari pangan hewani sebesar 26,61 %.
3.5.2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun sebelumnya
dilihat capaian kinerja dari Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan
Masyarakat dengan Indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan mengalami Fluktuatif setiap tahunnya capaian kinerja (tahun 2017 = 104,20%,
tahun 2018 = 100,79%, dan tahun 2019 = 101,19%)
Tabel 3.6.b Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya
Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian
% Target Realisasi Capaian %
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
Skor 78,51 81,81 104,20 81,38 82,02 100,79 85 86,01 101,19
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Grafik 3.2.b Perbandingan Capaian Kinerja dengan tahun-tahun sebelumnya
78,51 81,38 8581,81 82,0286,01
104,2 100,79 101,19
0
20
40
60
80
100
120
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-52
3.5.3 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam Renstra
Tabel 3.7.b Perbandingan Realisasi Kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat
dalam Renstra
Dengan melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator sampai dengan tahun 2019 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam
Renstra 2016-2021 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat, dari
indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan yang telah mencapai angka 83,28, dengan demikian secara umum capaian sasaran jangka menengah
dapat dikatakan telah menunjukan kemajuan dalam pencapaian target di akhir Renstra Dinas Ketahanan pangan Kabupaten Kutai Barat.
3.5.4 Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional
Tabel 3.8.b Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Daerah dengan Realisasi Nasional
Indikator Sasaran Realisasi Daerah Realisasi Nasional Keterangan 2018 2019 2018 2019
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
82,02 83,5 - - Belum ada data
Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan Standar Nasional terkait urusan
wajib tidak berakaitan dengan pelayanan dasar bidang pangan Kabupaten Kutai Barat dapat dinyatakan NIHIL, dikarenakan sampai dengan saat ini target
No Indikator Kinerja Rata – rata Realisasi Indikator Kinerja s/d
Tahun 2019
Target Jangka Menengah di Akhir
Renstra 2021
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan 83,28 90
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-53
nasional urusan pangan (skor pola pangan harapan/PPH Ketersediaan) belum ada data.
3.5.5 Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau Peningkatan / Penurunan Kinerja dan Alternatif Solusi yang telah dilakukan
keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan
Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan pada tahun 2019 telah melebihi yang ditargetkan.
Adapun penyebab keberhasilan pencapaian kinerja pada sasaran Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat antara lain :
a. Tersedianya data harga pangan ditingkat produsen dan konsumen untuk panel harga yang diolah sebagai bahan untuk mengukur ketersediaan
pangan di daerah.
b. Tersusunnya laporan Neraca Bahan Makanan yang menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk di suatu wilayah
(Negara/Provinsi/Kabupaten) pada waktu tertentu.
c. Telah dilaksanakannya intervensi penanganan kerawanan pangan
berdasarkan analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas).
d. Terlaksananya sinkronisasi program/kegiatan lintas OPD melalui Dewan
Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat guna mendukung peningkatan ketahanan pangan di daerah.
Selain terdapatnya penyebab keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan kegagalan/kendala
dalam mencapai kinerja.
Adapun penyebab kegagalan/kendala dan alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
a. Belum optimalnya pengelolaan keberadaan lumbung pangan masyarakat di daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-54
b. Belum berkembangnya kelembagaan pangan yang mendukung peningkatan ketersediaan cadangan pangan pemerintah daerah untuk mengantisipasi
masalah kekurangan pangan di daerah rawan pangan.
c. Masih adanya beberapa daerah yang mengalami kerawanan pangan kronis
maupun transien.
d. Masih terjadi gejolak harga bahan pangan terutama menjelang/menghadapi Hari-Hari Besar Keagamaan Nasional.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut antara lain :
a. Memberdayakan kelompok lumbung dan pengisian lumbung serta pelatihan tentang pengelolaan lumbung sebagai cadangan pangan dimasa paceklik.
b. Melakukan kerjasama dengan pihak terkait guna mewujudkan cadangan
pangan pemerintah daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Melakukan intervensi daerah rawan pangan dan pencegahan kerawanan
pangan melalui kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan.
d. Menggunakan metode panel harga pangan agar memperoleh data dan
informasi mengenai harga dan pasokan pangan yang akurat dari waktu ke
waktu.
3.5.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan
ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja
Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Sasaran 2
Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan didukung oleh 4 program dan 6
kegiatan Utama, yaitu :
1. Program Peningkatan Penanganan daerah Rawan Pangan
a. Penanganan Kerawanan Pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-55
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan intervensi pencegahan dan
penanggulangan rawan pangan dan gizi, melalui sosialisasi tentang gizi
balita dan pemberian makanan
tambahan gizi balita di kampung Muut Kecamatan Nyuatan. Intervensi ini
berdasarkan daerah yang termasuk stunting, diharapkan dengan aksi yang sudah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dengan pihak terkait
secara berkelanjutan bisa Bersama – sama mengurangi daerah yang rawan pangan dan stunting di Kabupaten Kutai Barat.
b. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Melalui kegiatan ini telah dihasilkan analisis
kerawanan pangan dan analisis Sistem
Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG). Hasil dari analisis– analisis tersebut
telah dipergunakan oleh pemerintah Kabupaten dalam mengambil langkah – langkah kebijakan
ketahanan pangan. Kondisi sebelum pelaksanaan kegiatan ini adalah belum tersedianya sistem yang secara terpadu dapat dengan cepat dan
tepat mengetahui secara dini tingkat kerawanan pangan di wilayah
Kabupaten Lumajang. Sehingga apabila terjadi indikasi kasus rawan pangan dapat dengan cepat ditangani. Kondisi pasca pelaksanaan
kegiatan ini, tersedianya analisis dan peta kerawanan pangan per bulan pada 16 Kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Kutai Barat sehingga
pemerintah daerah mengetahui gambaran kondisi Ketahanan Pangan di
setiap wilayah kecamatan. Sebagai pengembangan Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) hal ini akan sangat membantu pemerintah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-56
daerah dalam rangka mengambil langkah – langkah kebijakan dalam menanganai masalah kerawanan pangan.
2. Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
a. Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan
Kegiatan ini berupa tabel yang memuat
informasi tentang situasi pengadaan pangan (Food Supply) dan penggunaan
pangan (Food Utilization) sehingga dapat diketahui ketersediaan pangan
untuk dikonsumsi penduduk pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dimana penyusunan NBM memperhatikan 8 item yaitu :
Komponen Kelompok Bahan Makanan Komponen Tabel NBM, Metode
Perhitungan NBM, Jenis Bahan Makanan, Cakupan Sumber Data, konsep d an Definisi, Persediaan Perkapita, Angka Kecukupan Gizi, untuk kegiatan
NBM di Tahun 2019 tertampung dalam semua program kegiatan yang ada di Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan.
b. Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan
Daerah
Tujuan kegiatan ini adalah
terlaksananya rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
Kabupaten Kutai Barat, untuk merumuskan kesepakatan dan
komitmen anggota Dewan
Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat dalam mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Kutai Barat. Melalui kegiatan ini
diharapkan adanya sinkronisasi program dan kegiatan lintas OPD dalam mendukung ketahanan pangan di daerah.
3. Program Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan
a. Pengembangan Sistem Informasi Pasar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-57
Dinamika harga pangan di tingkat produsen dan konsumen seringkali
pergerakannya saling bertolak belakang, yaitu ketika harga produsen tinggi maka
yang tertekan adalah konsumen dan
sebaliknya saat harga produsen rendah maka yang mengalami tekanan terbesar
adalah produsen. Oleh karena itu, di satu sisi produsen harus mendapatkan harga yang layak untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraannya. Mengabaikan kepentingan produsen sama saja dengan pembiaran terhadap hak petani/produsen untuk mendapatkan
kesempatan hidup layak, tetapi disisi lain dengan membiarkan harga di
tingkat konsumen tinggi juga mengakibatkan semakin tertekan dan tergerusnya daya beli masyarakat di tingkat konsumen.
Harga pangan menjadi salah satu indikator kecukupan pangan masyarakat. Kestabilan harga pangan diperlukan untuk mendukung
kestabilan perekonomian negara, harga juga merupakan salah satu
elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap inflasi. Harga pangan tingkat konsumen berpengaruh terhadap: (a) akses
pangan; (b) kondisi rawan pangan; (C) ketersediaan pasokan; (d) kondisi permintaan; (e) kelancaran distribusi pangan; (f) kondisi perdagangan di
pasar internasional; (g) dampak implementasi kebijakan pemerintah dan (h) daya beli masyarakat.
Melalui panel data harga pangan, akan diperoleh gambaran
dinamika perkembangan harga pangan dari waktu ke waktu dan dapat memprediksi kecenderungan harga pangan ke depan di Kabupaten Kutai
Barat. Dengan demikian memudahkan dalam melakukan antisipasi tindakan yang diperlukan, sesuai dengan tupoksi Seksi Distribusi Pangan
yaitu melakukan penyiapan koordinasi, pengkajian, penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemantapan serta pemberian pendampingan, pemantauan dan evaluasi di bidang distribusi dan harga pangan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-58
4. Program Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
a. Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah wilayah budi daya pertanian,
terutama pada wilayah pedesaan/
kampung yang memiliki hamparan lahan pertanian pangan berkelanjutan atau
hamparan lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung kemandirian,
ketahanan, dan kedaulatan pangan Nasional. Kemandirian Pangan adalah kemampuan produksi pangan dalam negeri yang didukung kelembagaan
ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan
yang cukup ditingkat rumah tangga. Kedaulatan pangan adalah hak Negara dan Bangsa yang secara mendiri dapat menentukan kebijakan
pangannya, yang secara mandiri dapat menentukan kebijakan pangannya, dan menjamin atas hak pangan masyarakatnya, serta memberikan hak
bagi masyarakatnya untuk mentukan sistem pertanian pangan yang sesuai
dengan potensi sumber daya lokal.
Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi tentang
perlindungan Kawasan dan lahan pertanian pangan berkelanjutan serta tentang perlindungan kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani
yang dilaksanakan di Kecamatan Penyinggahan Kabupaten Kutai Barat.
3.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Secara umum tingkat efisiensi sumberdaya dapat dilihat dari aspek
realisasi capaian kinerja dan realisasi penyerapan anggaran masing-masing program/kegiatan yang langsung mendukung sasaran strategis, dengan
menggunakan rumus efisiensi biaya/anggaran = (realisasi capaian kinerja – realisasi anggaran) x 100%
Adapun efisiensi sumberdaya biaya/anggaran masing – masing sasaran
dapat disajikan dalam tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-59
Tabel 3.9 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Sasaran Indikator Kinerja Capaian Kinerja
% Realisasi Anggaran
Tingkat Efisiensi
Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Konsumsi 100.37 % 98,99 % 1,38 %
Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
101,19 % 96,32 % 4,87 %
Jumlah Rata - Rata 100,78 % 97,66 % 3,13 %
Dari tabel efisiensi penggunaan sumberdaya, yaitu sasaran 1
Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan dengan indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi, mencapai tingkat efisiensi sebesar 1,38 persen
dan untuk efisiensi sasaran 2 Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat dengan indikator Kinerja Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Ketersediaan, mencapai tingkat efisiensi sebesar 4,87%. Masing – masing
persentase capaian kinerja sasaran tersebut diatas melebihi 100% sedangkan persentase penyerapan anggaran di bawah 100%.
Keberhasilan pencapaian pembangunan ketahanan pangan di daerah, dipengaruhi oleh peran serta unit kerja Badan Ketahanan Pangan Kementeriaan
Pertanian, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan
Timur serta OPD terkait yang menjadi anggota Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat. Berikut beberapa kegiatan yang mendukung ketahanan
pangan di daerah yang berupa dana dekonsentrasi, yaitu :
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL)
Kegiatan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
melalui Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan
untuk mengembangkan pola pikir masyarakat secara khusus ibu rumah tangga dan keluarga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-60
sesuai konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dilakukan untuk memenuhi ketersediaan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman
(B2SA) dengan memanfaatkan pekarangan sebagai penyedia sumber pangan keluarga yang sehat dan aman dari bahan tidak berbahaya untuk
mendapatkan konsumsi dari karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Pemanfaatan pekarangan dilaksanakan dengan usaha tani secara terpadu, berkesinambungan dan berkelanjutan serta arahan menuju pada
tahap kemandirian. Dari kegiatan ini ada 5 Desa untuk tahap pengembangan dengan anggaran Rp. 15.000.000,-
untuk masing-masing kelompok dan 10 Desa tahap penumbuhan dengan
anggaran Rp. 50.000.000,- untuk
masing-masing kelompok yang berupa dana hibah dari pemerintah pusat yang
langsung masuk ke rekening kelompok masing-masing.
Kelompok Wanita Tani untuk tahap Pengembangan, yaitu :
No. Kecamatan Kampung/Desa Nama Kelompok Ketua
1. Nyuatan Awai Wanita Keliwai Lestari Minalisa Lenik
2. Nyuatan Awai Karya Wanita Marsiana
3. Damai Sempatn Family Wansem Albina
4. Melak Empas Aster M. Seydie D.S.A
5. Nyuatan Jontai Belangak Indah Rupinalita
Sedangkan Kelompok Wanita Tani untuk tahap Penumbuhan, yaitu :
No. Kecamatan Kampung/Desa Nama Kelompok Ketua
1. Bentian Besar Randa Empas Harapan Jadi Desi Ariani
2. Long Iram Ujoh Halang Mawaang Urip Maria Bergita Tugan
3. Long Iram Long Daliq Hinaaq Araaq Yulita Timah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-61
4. Bongan Pering Taliq Meratus Heni
5. Muara Pahu Tanjung Pagar Harum Norkisamah
6. Mook Manaar Bulant Jengan Alfa Omega Maritje
Makahiking
7. Nyuatan Muut Muut Sejahtera Surmi
8. Mook Manaar Bulant Sakaq Lotoq Oryza Seri Rustami
9. Mook Manaar Bulant Sakaq Tada Bunga Eklasia Rinawati
10. Nyuatan Intu Lingau Lingau Kanaan Rosita
Koordinasi Kelembagaan dan Pengawasan Keamanan dan Mutu
Pangan Segar
Kegiatan pengawasan keamanan dan mutu pangan segar
dilaksanakan dalam 2 sub kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 50.000.000 dengan tahapan, yaitu :
a. Koordinasi dan sosialisasi keamanan pangan segar b. Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Kegiatan koordinasi dan sosialisasi keamanan pangan segar
merupakan kegiatan yang mendukung pengembangan dan pemantapan Lembaga penilai kesesuaian produk di daerah dalam sertifikasi dan registrasi
PSAT dan Verifikasi OKKPD serta harmonisasi standar.
Hasil uji cepat menggunakan Rapid Test Kit berupa pengujian Residu
Pestisida di 2 (dua) kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Barong Tongkok
No Lokasi Pengambilan Sampel Komoditi
Hasil Pengujian Positif
( + ) Negatif
( - ) 1 Pasar Maleo Bayam
Kec. Barong Tongkok Sawi putih Kubis/kol Terong ungu Timun Pare Bawang merah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-62
No Lokasi Pengambilan Sampel Komoditi
Hasil Pengujian Positif
( + ) Negatif
( - ) Buncis Kentang Wortel Sawi hijau Bawang putih Cabe besar Tomat Cabe rawit Kacang Panjang Bawang prei Daun seledri Jagung Kembang kol Daun kemangi Labu siam Labu kuning Labu putih Gambas Bawang Bombay Paprika Bayam merah Terong pipit Kangkung Jumlah 2 28
2. Kecamatan Linggang Bigung
No Lokasi Pengambilan Sampel Komoditi
Hasil Pengujian Positif
( + ) Negatif
( - ) 1 Pasar Nala Bayam
Kec. Linggang Bigung Sawi putih Kubis/kol Terong ungu Timun Pare Bawang merah Buncis Kentang Wortel Sawi hijau
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-63
Bawang putih Cabe besar Tomat Cabe rawit Kacang Panjang Bawang prei Daun seledri Jagung Kembang kol Daun kemangi Labu siam Labu kuning Labu putih Gambas Bawang Bombay Paprika Bayam merah Terong pipit Kangkung Jumlah 3 27
Penyusunan FSVA Kabupaten Kutai Barat
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability
Atlas – FSVA) merupakan Peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil Analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan
pangan. Informasi dalam FSVA menjelaskan lokasi wilayah rentan terhadap
kerawanan pangan dan indikator utama daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan.
FSVA Kabupaten merupakan Peta yang menggambarkan situasi ketahanan dan kerentanan pangan wilayah desa. Indikator yang digunakan dalam
penyusunan FSVA merupakan turunan dari tiga aspek ketahanan pangan,
yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan. Pemilihan indikator didasarkan pada: (i) keterwakilan 3 pilar ketahanan pangan (ii)
tingkat sensitifitas dalam mengukur situasi ketahanan pangan dan gizi; dan (iii) ketersediaan data tersedia secara rutin untuk periode tertentu yang
mencakup seluruh wilayah desa. Enam indikator digunakan dalam penyusunan FSVA Kabupaten.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-64
Indikator pada aspek ketersediaan pangan adalah (1) Rasio luas lahan baku sawah terhadap luas lahan total; (2) Rasio jumlah sarana dan prasarana
ekonomi terhadap jumlah rumah tangga. Indikator pada akses pangan adalah (1) Rasio penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap
total jumlah penduduk; (2) Desa dengan akses penghubung kurang
memadai. Indikator pada aspek pemanfaatan pangan adalah: (1) Rasio rumah tangga tanpa akses air bersih; (2) Rasio tenaga kesehatan terhadap
penduduk.
Desa/kelurahan diklasifikasikan dalam 6 kelompok ketahanan pangan dan
gizi berdasarkan pada tingkat keparahan dan penyebab dari situasi ketahanan pangan dan gizi. Desa/kelurahan di Prioritas 1, 2 dan 3
merupakan wilayah rentan pangan dengan klasifikasi Prioritas 1 tingkat
rentan pangan tinggi, Prioritas 2 rentan pangan sedang, dan priroritas 3 rentan pangan rendah. Desa/kelurahan di Prioritas 4, 5, dan 6 merupakan
wilayah tahan pangan dengan klasifikasi prioritas 4 tahan pangan rendah, prioritas 5 tahan pangan sedang, sedangkan prioritas 6 yaitu tahan pangan
tinggi.
Hasil analisis FSVA 2019 menunjukkan bahwa desa rentan pangan Prioritas 1-3 sebanyak 13 Kecamatan yang tersebar di 62 desa dari 194 desa ( 31,96
% ) yang terdiri dari 8 Desa ( 4,12 % ) Prioritas 1; 31 desa ( 15,98 % ) Prioritas 2 ; dan 23 desa ( 11,86 % ) Prioritas 3 . Desa Prioritas 1 tersebar
di Kecamatan Bongan ( desa Gerunggung, Tanjung Soke, Pereng Talik, Muara Siram); Kecamatan Penyingahan di desa Bakung; Kecamatan Pahu di
desa Tepian Ulaq; Kecamatan Situq Ngurai di desa Lendian Hang Nayuk;
Kecamatan Long Iram di desa Ujoh Halang; Prioritas 2 berada di 9 Kecamatan dan tersebar di 31 desa, Kecamatan Bongan 1 desa ( desa
Lemper ); Kecamatan Muara Pahu 5 desa ( desa Dasaq, Jarang Dayak, Jarang Melayu, Tanjung Pagar dan Muara Beloan ); Kecamatan Siluq Ngurai
3 desa ( ); Kecamatan Bentian Besar 1 desa ( desa Tukuq ); Kecamatan
Damai 5 desa (Muara Nilik, Mantar, Muara Bomboy, Damai Seberang, Lumpat Dahuq ); Kecamatan Nyuatan 6 desa (Sentalar, Jontai, Sembuan,
Lakan Bilem, Intu Lingau, Awai ) ; Kecamatan Manor Bulatn 3 desa (Abit,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-65
Jengan, Tondoh ) : Kecamatan Long Iram 2 desa (Long Daliq, Kalian Luar) ; Kecamatan Tering 5 desa (Muyub Ulu, Tukul, Muyut Aket, Gabung Baru,
Tering Lama Ulu ); Prioritas 3 berada di 11 Kecamatan tersebar di 23 desa, Kecamatan Bongan 1 desa ( Daraya ); Kecamatan Jempang 2 desa (Perigiq,
Muara Ohong); Kecamatan Penyinggahan 1 desa ( desa Tanjung Haur );
Kecamatan Muara Pahu 2 desa (desa Mendung dan Sebalang); Kecamatan Siluq Ngurai 4 desa (Rikong, Kenyanyan, Muara Kelawit, Muara Ponaq );
Kecamatan Bentian Besar 2 desa (Jelmu Sibak, Anan Jaya ); Kecamatan Damai 2 desa (Besik, Tepulang); Kecamatan Linggang Bigung ( desa Tutung
); Kecamatan Melak 2 desa (Empakuq, Muara Bunyut ); Kecamatan Manor Bulatn 3 desa (Linggang Marimun, Muara Batuq, Rambayan ); Kecamatan
Long Iram 3 desa (Longiram Seberang, Long Iram Bayan, Keliway ).
Karakteristik desa rentan pangan ditandai dengan : Rasio jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap jumlah penduduk desa,
dengan demikian diasumsikan tidak memiliki daya beli yang memadai untuk mengakses pangan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya sehingga akan mempengaruhi status kerawanan pangan ; Rasio
jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih, air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila tidak dimasak, sumber air besih yang tidak terlindungi berpotensi meningkatkan angka kesakitan serta
menurunkan kemampuan dalam menyerap makanan yang pada akhirnya akan mempengaruhi status gizi individu; sebagian kecil pada Rasio luas baku
lahan sawah yang terbatas dan jumlah tenaga kesehatan yang terbatas
untuk melayani masyarakat dimana jumlah tenaga kesehatan yang memadai akan meningkatkan status pemanfatan pangan masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-66
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA)
Kabupaten Kutai Barat
3.7 Realisasi Anggaran
Tahun Anggaran 2019 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat melaksanakan Anggaran Belanja dengan anggaran murni sebesar Rp.
11.798.036.255,30,- melalui mekanisme Perubahan APBD 2019 menjadi Rp.
12.084.020.255,30,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp. 8.261.584.255,30 dan Belanja Langsung Rp. 3.822.436.000,00,-. Adapun
realisasi anggaran sebesar Rp. 7.206.564.025,00 (59,64%) dengan rincian untuk Belanja Tidak Langsung Rp. 3.459.087.176,00 (41,87%) dan Belanja Langsung
Rp. 3.747.476.849,00 (98,04%).
Secara umum seluruh program dan kegiatan yang selama tahun 2019 telah dapat dilaksanakan dengan baik, untuk anggaran Belanja Tidak
Langsung tidak bisa terserap sesuai target dikarenakan masih adanya gaji penyuluh dan beberapa eselon IV yang masih berada pada
Anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) Dinas Ketahanan Pangan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-67
Tindak lanjut yang sudah dilakukan berupa permohonan perubahan atau pergeseran anggaran Belanja Tidak Langsung melalui Telahaan
Staf dengan nomor 900/160/DKP-Um.Kep/II/2020 pada tanggal 10 Februari 2020. Realisasi fisik dan keuangan pelaksanaan program dan kegiatan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat tahun 2019 sesuai dengan target
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-68
Tabel 3.10. Alokasi dan Realisasi Anggaran Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2019
Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9
8.051.386.255,30 8.261.584.255,30 210.198.000 2,54 3.459.087.176,00 41,87 4.802.497.079,30
3.746.650.000 3.822.436.000,00 75.786.000 1,98 3.747.476.849,00 98,04 74.959.151,00
I 2.230.373.000 2.249.409.000 19.036.000 0,85 2.214.855.731 98,46 34.553.269 1 Penyediaan jasa surat menyurat 10.000.000 10.000.000 - - 7.700.000,00 77,00 2.300.000,00 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air
dan listrik 85.000.000 70.400.000 (14.600.000) 20,74- 69.149.240,00 98,22 1.250.760,00
3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 7.500.000 7.500.000 - - 4.965.800,00 66,21 2.534.200,00
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 20.000.000 20.000.000 - - 19.980.000,00 99,90 20.000,00
5 Penyediaan alat tulis kantor 50.000.000 50.000.000 - - 49.991.500,00 99,98 8.500,00
6 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 185.200.000 266.200.000 81.000.000 30,43 264.686.000,00 99,43 1.514.000,00
7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan 15.000.000 15.000.000 - - 9.216.400,00 61,44 5.783.600,00
8 Penyediaan makanan dan minuman 40.000.000 45.000.000 5.000.000 11,11 44.790.000,00 99,53 210.000,00
9 Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 216.200.000 250.000.000 33.800.000 13,52 246.602.100,00 98,64 3.397.900,00
10 Rapat rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah 100.000.000 100.000.000 - - 98.036.691,00 98,04 1.963.309,00
11 Penyediaan Jasa Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.454.473.000 1.352.623.000 (101.850.000) 7,53- 1.342.002.000,00 99,21 10.621.000,00
12 Pengembangan Informasi dan Promosi 35.000.000 35.000.000 - - 34.982.000,00 99,95 18.000,00
Sisa Anggaran
2
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
Bertambah / (Berkurang) Realisasi
No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-69
Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9
13 Penyediaan Bahan Cetak dan Penggandaan 12.000.000 20.000.000 8.000.000 40,00 15.068.000,00 75,34 4.932.000,00
14 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Peserta PPNPN - 7.686.000 7.686.000 100,00 7.686.000,00 100,00 -
II 330.000.000 330.000.000 - - 309.676.700 93,84 20.323.300
1 Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 50.000.000 50.000.000 - - 49.776.000,00 99,55 224.000,00
2 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional 75.000.000 75.000.000 - - 71.400.000,00 95,20 3.600.000,00
3 Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor 50.000.000 50.000.000 - - 49.990.000,00 99,98 10.000,00
4 Penyediaan Bahan Bakar Minyak/ Gas/ Pelumas 85.000.000 85.000.000 - - 84.698.700,00 99,65 301.300,00
5 Penyediaan Bahan Bakar Genset dan Mesin Rumput 70.000.000 70.000.000 - - 53.812.000,00 76,87 16.188.000,00
III 140.000.000 126.750.000 (13.250.000) 10,45- 126.529.800,00 99,83 220.200,00
1 Bimbingan Teknis Sesuai TUPOKSI 140.000.000 126.750.000 (13.250.000) 10,45- 126.529.800,00 99,83 220.200,00
IV171.277.000 241.277.000 70.000.000 29,01 240.206.900 99,56 1.070.100
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 18.800.000 18.800.000 - - 18.795.700,00 99,98 4.300,00
2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 14.000.000 14.000.000 - - 13.911.000,00 99,36 89.000,00
3 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 10.000.000 10.000.000 - - 9.668.000,00 96,68 332.000,00
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
Sisa Anggaran
2
Bertambah / (Berkurang) Realisasi
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-70
Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9
4 Penyusunan Laporan Kinerja SKPD 35.000.000 85.000.000 50.000.000 58,8 84.417.800,00 99,32 582.200,00
5 Perencanaan Monitoring dan evaluasi 68.477.000 68.477.000 - - 68.445.400,00 99,95 31.600,00
6 Penyusunan Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
25.000.000 45.000.000 20.000.000 44,4 44.969.000,00 99,93 31.000,00
V95.000.000 95.000.000 - - 85.751.000 90,26 9.249.000
1 Penanganan Kerawanan Pangan 35.000.000 35.000.000 - - 34.611.000,00 98,89 389.000,00
2 Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 60.000.000 60.000.000 - - 51.140.000,00 85,23 8.860.000,00
VI405.000.000 405.000.000 - - 400.893.300 98,99 4.106.700
1 Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal 70.000.000 70.000.000 - - 68.295.200,00 97,56 1.704.800,00
2 Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia 40.000.000 40.000.000 - - 39.838.700,00 99,60 161.300,00
3 Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi 70.000.000 70.000.000 - - 69.049.200,00 98,64 950.800,00
4 Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan 40.000.000 40.000.000 - - 39.267.400,00 98,17 732.600,00
5 Pengawasan Keamanan Pangan Segar 100.000.000 100.000.000 - - 99.753.000,00 99,75 247.000,00
6 Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal 85.000.000 85.000.000 - - 84.689.800,00 99,64 310.200,00
No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan Sisa Anggaran
2
Bertambah / (Berkurang) Realisasi
PROGRAM PENINGKATAN PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN
PROGRAM PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat 2019
Akuntabilitas Kinerja III-71
Rp % Rp %1 3 4 5 6 7 8 9
VII265.000.000 265.000.000 - - 261.056.600 98,51 3.943.400
1 Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan 65.000.000 65.000.000 - - 64.909.600,00 99,86 90.400,00
2 Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah 200.000.000 200.000.000 - - 196.147.000,00 98,07 3.853.000,00
VIII 75.000.000 75.000.000 - - 74.902.818 99,87 97.182
1 Pengembangan Sistem Informasi Pasar 75.000.000 75.000.000 - - 74.902.818,00 99,87 97.182,00
IX35.000.000 35.000.000 - - 33.604.000 96,01 1.396.000
1 Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 35.000.000 35.000.000 - - 33.604.000,00 96,01 1.396.000,00
PROGRAM PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN
PROGRAM PENINGKATAN KETERSEDIAAN DAN CADANGAN PANGAN
PROGRAM PENINGKATAN DISTRIBUSI DAN AKSES PANGAN
Sisa Anggaran
2
Bertambah / (Berkurang) Realisasi
No. Program / Kegiatan Anggaran Semula Anggaran Setelah Perubahan
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4
1. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
83,19 1.1 Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan
1.1 Meningkatnya mutu keamanan pangan
62,86% a. Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal
Terlaksananya Pengembangan Industri Pengolahan Pangan Lokal
3 Kampung
70.000.000 3 Kampung
1.2 Meningkatnya keanekaragaman pangan
5 Kampung
b. Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia
Terlaksananya Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia
1 Kali 40.000.000 1 Kali
c. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
Terlaksananya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
3 Kec 70.000.000 3 Kec
d. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan
Terlaksananya Kegiatan Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan
2 Kec 40.000.000 2 Kec
e. Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Terlaksananya Pengawasan Keamanan Pangan Segar
7 Pasar 100.000.000 7 Pasar
f. Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal
Terlaksananya Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal
7 Kec 85.000.000 4 Kec 3 Kec
2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
85 2.1 Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan
2.1.1 Meningkatnya Penanganan Kerawanan Pangan
1 kampung
a. Penanganan Kerawanan Pangan
Terlaksananya intervensi pencegahan dan penanggulangan rawan pangan
1 Kampung
35.000.000 1 Kampung
2.2 Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
2.2.1 Meningkatnya Ketersediaan dan Cadangan Pangan
11 Ton b. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Tersedianya laporan dan rekomendasi kebijakan dan perencanaan program yang berkaitan dengan pangan dan gizi
16 Kec 60.000.000 4 Kec 4 Kec 4 Kec 4 Kec
KEGIATAN
RENCANA AKSI KINERJA 2019DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUTAI BARAT
INDIKATOR KEGIATAN
TARGETANGGARAN
(Rp)KET
TARGET PER TRIWULANTARGET TARGETSASARAN OPD PROGRAM
INDIKATOR SASARAN
SASARAN PROGRAMINDIKATOR SASARAN
PROGRAM
Persentase pangan utama yang memenuhi mutu pangan (aman dikonsumsi)Jumlah Kampung yang menjadi KRPL
Terlaksananya intervensi pencegahan dan penanggulangan rawan panganJumlah Cadangan Pangan Daerah
TW 1 TW 2 TW 3 TW 4KEGIATAN
INDIKATOR KEGIATAN
TARGETANGGARAN
(Rp)KET
TARGET PER TRIWULANTARGET TARGETSASARAN OPD PROGRAM
INDIKATOR SASARAN
SASARAN PROGRAMINDIKATOR SASARAN
PROGRAM
2.3 Peningkatan Dsitribusi dan Akses Pangan
2.3.1 Meningkatnya Distribusi dan Akses Pangan
16 Kec c. Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah
Terlaksananya Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah dan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Barat
11 Ton 200.000.000
Tidak Terlaksana untuk pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Dikarenakan Kurangnya Dukungan Anggaran APBD
2.4 Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
2.4.1 Meningkatnya Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
400 ha d. Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Terlaksananya Sosialisasi Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
400 Ha 35.000.000 400 Ha
e. Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan
Tersusunnya Laporan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Kabupaten Kutai Barat
15 Buku 65.000.000 15 Buku
f. Pengembangan Sistem Informasi Pasar
Terlaksananya pendataan harga dan pasokan pangan
16 Kec 75.000.000 4 Kec 4 Kec 4 Kec 4 Kec
Terlaksananya Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Ketersediaan Data/informasi pasokan, harga dan akses pangan
No. Sasaran Strategis Satuan Target No. Program Satuan TargetPenanggung
JawabNo. Kegiatan Satuan Target
Penanggung Jawab
1. Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi
Skor 83,19 1. Penganekaragaman Konsumsi danKeamanan Pangan
1. Persentase pangan utama yang memenuhi mutu pangan (aman dikonsumsi)
% 62,86 1. Pengembangan Usaha / Industri Pengolahan Pangan Lokal
Terlaksananya Pengembangan Industri Pengolahan Pangan Lokal
Kampung
3 Kasi Konsumsi Pangan
2. Jumlah Kampung yang menjadiKRPL
Kampung
5 2. Promosi P2KP Melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia
Terlaksananya Promosi P2KP melalui Peringatan Hari Pangan Sedunia
Kali 1 Kasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
3. Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
Terlaksananya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi
Kecamatan
3 Kasi Penganekaragaman Konsumsi Pangan
4. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan
Terlaksananya Kegiatan Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan
Kecamatan
2 Kasi Konsumsi Pangan
5. Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Terlaksananya Pengawasan Keamanan Pangan Segar
Pasar 7 Kasi Keamanan Pangan
6. Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal
Terlaksananya Pengembangan Pangan Alternatif/Lokal
Kecamatan
7 Kasi Konsumsi Pangan
2. Meningkatnya Ketersediaan Pangan Masyarakat
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan
Skor 85 Peningkatan Penanganan Daerah Rawan Pangan
1. Jumlah Lumbung Pangan yang produktif dan mandiri
Lumbung
12 Kabid. Ketersediaan dan Distribusi
Pangan
Penanganan Kerawanan Pangan
Terlaksananya intervensipencegahan danpenanggulangan rawan pangan
Kampung
1 Kasi Kerawanan Pangan
Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
2. Persentase Ketersediaan Informasi, Pasokan, Harga dan Akses Pangan
% 90 Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Tersedianya laporan danrekomendasi kebijakan danperencanaan program yangberkaitan dengan pangan dangizi
Kecamatan
16 Kasi Kerawanan Pangan
Peningkatan Dsitribusi dan Akses Pangan
Identifikasi, Inventarisasi dan Pengelolaan Bahan Pangan
Tersusunnya Laporan NeracaBahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH)Ketersediaan Kabupaten KutaiBarat
Buku 15 Kasi Ketersediaan Pangan
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah
Terlaksananya PeningkatanKetersediaan Cadangan PanganDaerah dan Dewan KetahananPangan Kabupaten Kutai Barat
Ton 11 Kasi Kerawanan Pangan
Pengembangan Sistem Informasi Pasar
Terlaksananya pendataan hargadan pasokan pangan di 16kecamatan
Kecamatan
16 Kasi Distribusi Pangan
Sosialisasi Perlindungan Lahan Peratanian Pangan Berkelanjutan
Terlaksananya SosialisasiPerlindungan Lahan PertanianPangan Berkelanjutan
Ha 400 Kasi Kerawanan Pangan
Perjanjian Kinerja Eselon IIPerjanjian Kinerja Eselon III Perjanjian Kinerja Eselon IV
RENSTRA OPD
CASCADING KINERJADINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KUTAI BARAT
TAHUN ANGGARAN 2019
Kabid. Konsumsi dan Keamanan Pangan
Indikator Kinerja Indikator Kinerja (Outcome) Indikator Kinerja (Output)