Upload
others
View
34
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2018
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan karunia-Nya
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018
yang disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan Dekonsentrasi Dinas
Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (07) dengan kode Satuan Kerja 069004 dapat
diselesaikan.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun
2018 merupakan salah satu kendali sekaligus alat untuk memacu peningkatan kinerja Seksi
Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh dalam mencapai sasaran
meningkatnya kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan di masa yang akan
datang.
Menyadari bahwa Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh Tahun 2018 belum seperti yang diharapkan, maka sangat diharapkan adanya
kritik dan saran positif. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung sehingga Laporan Kinerja Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 dapat diselesaikan.
Banda Aceh, Februari 2019
Kasi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Elfina, S.Si., Apt
NIP. 19710912 200604 2 004
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2018
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................iii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. v
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2018
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun ......................... 5
Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
tahun 2015 – 2019 .......................................................................................
5
Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan .....................................................................................................
5
Tabel 4. Sasaran Kegiatan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan ............. 5
Tabel 5.
Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2018…………………………….………………………………....
8
Tabel 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Penggunaan Obat
Rasional di Puskesmas Tahun 2018 …………………………………….
10
Tabel 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan
Vaksin Sesuai Standar Tahun 2018……………………………………….
11
Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi
Provinsi/Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan
Obat dan Vaksin Sesuai Standar Tahun 2018…………………………….
13
Tabel 9. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DIPA Dekonsentrasi Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun
2018..............................................................................................................
14
Tabel 10. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DPA APBA Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 .....................
15
Tabel 11. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Golongan…
15
Tabel 12. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Pendidikan
......................................................................................................................
16
Tabel 11. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Jenis
Kelamin ........................................................................................................
16
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2018
iv
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Tahun 2018 .................................................................................
8
Grafik 2. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di 23 Kab/Kota
Tahun 2018…………………………………………………………..........
9
Grafik 3. Skor Rata-Rata Persentase IFK yang Melaksanakan Manajemen
Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar berdasarkan Provinsi Tahun
2018 ..............................................................................................................
12
Grafik 4. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun
2018 Menurut Pendidikan ............................................................................
16
Grafik 5. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun
2018 Menurut Jenis Kelamin........................................................................
17
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2018
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018 .. 2
Gambar 2. Perjanjian Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 ............................................
6
Gambar 3. Lampiran Perjanjian Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 ..................................
7
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan mempunyai
tugas untuk melakukan tugas umum pemerintahan di bidang pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan, pembinaan pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya kesehatan dan
kefarmasian sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.
Sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Aceh, Seksi Obat dan Pelayanan
Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) mempunyai tugas dan fungsi dalam penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang obat dan pelayanan kefarmasian. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh dituntut
untuk melaksanakan pemerintahan berbasis kinerja dalam rangka mewujudkan birokrasi yang bersih
dan akuntabel, efektif dan efisien, serta memiliki pelayanan publik yang berkualitas.
Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh menyusun laporan kinerja sebagai
bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai tujuan
atau sasaran strategis dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja serta
sebagai salah satu alat untuk mendapat masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja Seksi Obat
dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh merupakan
bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) atas penggunaan anggaran.
Pelaporan kinerja memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja.
C. SASARAN PROGRAM DAN ASPEK STRATEGIS SEKSI OBAT DAN PELAYANAN
KEFARMASIAN DINAS KESEHATAN ACEH
Berdasarkan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh
mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang kesehatan.
Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang obat dan pelayanan kefarmasian.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 2
Pelayanan Kefarmasian
Kepala Seksi Obat &
Pelayanan Kefarmasian
SekretariatTata Kelola Obat Publik
& Perbekalan KesehatanProdis Kefarmasian
- Penyusunan Program
Kefarmasian
- Perencanaan Ketersediaan
Obat & Perbekkes- Perizinan PBF - FORNAS
- Pengadaan Obat & Perbekkes - POR
- Penilaian Ketersediaan Obat &
Perbekkes
- Anggaran Kefarmasian
- Evaluasi & Pelaporan
Kefarmasian
- Perizinan Obat Tradisional
- Perizinan Kosmetik - YANFAR
Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya akses,
kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Salah satu indikator tercapainya
sasaran tersebut adalah persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Pelayanan Kefarmasian
2. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
3. Produksi dan Distribusi Kefarmasian
4. Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
5. Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian
dan Alat Kesehatan.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi, Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan
Aceh (Satker 069004) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi di bantu oleh Penanggungjawab kegiatan.
Selengkapnya Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
(Satker 069004) sebagai berikut :
Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Gambar 1. Struktur Organisasi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018
E. SISTEMATIKA
Sistematika Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian (Satker 069004) Tahun
2018 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek
strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 3
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
a. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.
b. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian
Kinerja.
c. Sumber Daya Manusia
Pada sub bab ini disajikan gambaran sumber daya manusia yang mendukung
pelaksanaan tujuan organisasi.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 4
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) merupakan
salah satu seksi yang ada di Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh dengan Visi
“Meningkatkan pelayanan kefarmasian untuk mencapai taraf hidup kesehatan masyarakat Aceh”,
sedangkan Misi Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian (Satker 069004) adalah:
1. Menyediakan buffer stock (persediaan) obat untuk pelayanan kesehatan masyarakat Aceh
2. Peningkatan pelayanan administrasi perizinan, rekomendasi, dan sertifikasi di bidang usaha
kefarmasian dan alat kesehatan.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya kesehatan di bidang kefarmasian
Motto Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) adalah
Melayani dengan IMAN
I : Inovatif, berupaya untuk terus maju
M : Memberikan Pelayanan yang Memuaskan
A : Amanah Dalam Memberikan Pelayanan
N : Normatif, sesuai dengan kaidah yang berlaku
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Aceh 2012 - 2019 indikator sasaran yang ingin
dicapai Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) adalah
meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin
keamanan/ khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan. Untuk
mencapai sasaran tersebut, maka dilakukan kegiatan yang meliputi peningkatan ketersediaan obat
esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar, peningkatan mutu dan keamanan alat
kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), peningkatan penggunaan obat
rasional melalui pelayanan kefarmasian yang berkualitas, peningkatan produksi mutu sarana
produksi dan distribusi kefarmasian. Dalam upaya peningkatan program tersebut diperlukan
dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis pada program kefarmasian dan alat
kesehatan.
Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya akses, kemandirian, dan
mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Tabel 1. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Sasaran Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 5
Tercapaianya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja beserta target Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja Target
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan obat dan
vaksin di Puskesmas - - 85% 90% 95%
Cara perhitungan indikator kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Indikator Kinerja Cara Perhitungan Persentase ketersediaan
obat dan vaksin di
Puskesmas
Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di (n) puskesmas x 100%
Jumlah (n) Puskesmas yang Melapor x jumlah total item obat indikator
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan sebagaimana dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4. Sasaran Kegiatan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kegiatan Sasaran
Peningkatan Pelayanan Kefarmasian a. Puskesmas dan Rumah Sakit yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai standar, b. Penggunaan
obat rasional di puskesmas
Peningkatan Tata Kelola Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan
a. Puskemas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial
b. Instalasi Farmasi provinsi dan Kab/Kota menerapkan
system informasi logistic obat dan BMHP, c. Instalasi
Farmasi Kab/Kota melakukan manajemen pengelolaan
obat dan vaksin sesuai standar
Peningkatan Produksi dan Distribusi
Kefarmasian
a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di dalam
negeri, b. Transformasi industri sediaan farmasi dari
industri formulasi menjadi industri bahan baku berbasis
riset, c. Layanan izin industry sediaan farmasi efektif
Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan
dan PKRT
a. Alat Kesehatan yang diproduksi di dalama negeri,
b. Pengawasan pre-market alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) efektif
Peningkatan Pengawasan Alat
Kesehatan dan PKRT
Pengawasan post-market alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKTR) efektif.
Dukungan Manajemen dan Tugas
Teknis Lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Layanan dukungan manajemen pada program
kefarmasian dan alat kesehatan tepat waktu
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 6
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi
yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/
kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen
penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker
069004) Tahun 2018 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 7
Gambar 3. Lampiran Perjanjian Kinerja Pengelola Dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 8
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara
target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan Kinerja dengan
realisasinya. Melalui pengukuran kinerja diperoleh gambaran pencapaian masing – masing
indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang.
Hasil pengukuran kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
(Satker 069004) Tahun 2018 sebagai berikut :
Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2018
Realisasi
2018
Capaian
2018
Meningkatkan akses dan
mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
Persentase
ketersediaan obat dan
vaksin di Puskesmas
90% 91.53% 101.7%
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2018
Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2018
83%
84%
85%
86%
87%
88%
89%
90%
91%
92%
90%
91.5%
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas
Target
Realisasi
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 9
91.5
99.4 99.2
93.4
50.9
100.095.2
100.095.0
87.2
99.6
92.4 92.997.2
92.3
80.4
100.0
80.8
95.5100.0
96.3
76.773.6
100.0
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan
yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
a. Analisis capaian kinerja dari Persentase ketersediaan obat dan vaksin esensial
adalah sebagai berikut :
Kondisi yang dicapai:
Realisasi indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas tahun 2018 sebesar
91,53%, lebih dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90% dengan capaian sebesar
101, 7%.
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di 23 Kab/Kota Tahun 2018
Grafik 2. Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di 23 Kab/Kota Tahun 2018
Permasalahan:
Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin
di Puskesmas tahun 2018 menghadapi beberapa permasalahan sebagai berikut:
a. Laporan yang dikirimkan oleh Kabupaten/Kota setiap bulannya tidak lengkap dan tidak
tepat waktu seperti yang telah dituangkan di dalam buku Petunjuk Teknis Pemantauan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Tahun 2015-2019 yang sudah disosialisasikan kepada seluruh Kab/Kota.
b. Jumlah tenaga kefarmasian yang terbatas dan kompetensi yang belum sesuai di
Puskesmas.
c. Seringnya mutasi tenaga kefarmasian yang bertugas di Instalasi Farmasi dan Puskesmas.
d. Kurangnya koordinasi antara Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 10
Upaya Pemecahan Masalah:
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas antara lain sebagai
berikut :
a. Pemberian reward bagi petugas/pengelola data di daerah.
b. Melakukan peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan obat di Instalasi Farmasi
Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
c. Melakukan pembinaan terhadap SDM pengelola obat secara berkesinambungan.
d. Membangun koordinasi yang baik untuk pelaporan data ketersediaan obat dan vaksin
dari unit pelayanan ke instansi penanggung jawab kesehatan di daerah (Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Provinsi)
INDIKATOR KINERJA LAINNYA SEBAGAI INDIKATOR PENDUKUNG PROGRAM
KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
1) Persentase Kab/Kota yang Menerapkan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas
Kondisi yang dicapai :
Indikator Penggunaan Obat Rasional berada dibawah tanggung jawab Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian. Pada tahun 2018 target capaian Persentase Penggunaan Obat
Rasional di Sarana Kesehatan sebesar 35% dan realisasi yang tercapai sebesar 82,6% dengan
persentase capaian sebesar 236,0%.
Tabel 6. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Penggunaan Obat
Rasional di Puskesmas Tahun 2018
Indikator Kinerja Target 2018 Realisasi 2018 Capaian 2018
Persentase penggunaan obat
rasional di puskesmas 35% 82,6% 236,0%
Indikator Penggunaan Obat Rasional merupakan indikator majemuk/komposit yang
terdiri dari komponen indikator % Penggunaan Antibiotik pada ISPA Non Pneumonia,
indikator % Penggunaan Antibiotik pada Diare Non Spesifik, % Penggunaan Injeksi pada
Myalgia dan Rerata Jumlah Resep per Lembar Resep kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus.
Perhitungan capaian indikator Penggunaan Obat Rasional berdasarkan rekapitulasi data
capaian Penggunaan Obat Rasional secara berjenjang mulai dari Puskesmas, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi yang kemudian dilaporkan ke
Kementerian Kesehatan c.q. Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian setiap tiga bulan.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 11
Permasalahan:
Terdapat beberapa permasalahan yang dialami dalam pencapaian indikator kinerja
kegiatan persentase penggunaan obat rasional di puskesmas, yaitu:
a. Terbatasnya dukungan dari Pemerintah Daerah dalam penganggaran program yang terkait
dengan peningkatan POR, sehingga Dinkes Provinsi maupun Kabupaten/Kota belum
dapat menindaklanjuti program peningkatan POR dan pemberdayaan masyarakat di
tingkat daerah secara optimal.
b. Tenaga kesehatan di Puskesmas belum semua memiliki keterampilan/ keahlian dalam
pengumpulan, pelaporan dan perhitungan data indikator.
c. Petugas di Puskesmas sering di mutasi.
Usul Pemecahan Masalah:
Upaya pemecahan masalah terhadap kendala yang dialami dalam pencapaian indikator
kinerja kegiatan persentase penggunaan obat rasional di puskesmas sebagai berikut:
a. Perlu dorongan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan advokasi secara intensif
kepada Pemerintah Daerah agar adapat mendukung penganggaran program yang terkait
dengan peningkatan POR dan pemberdayaan masyarakat di tingkat daerah.
b. Perlu dilaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis kepada tenaga kesehatan di puskesmas
dalam pengumpulan data indikator peresepan sehingga memperlancar terlaksananya
pemantauan dan evaluasi POR.
2) Persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen
Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar
Kondisi yang dicapai:
Realisasi indikator persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) yang melakukan
manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar tahun 2018 diperoleh sebesar 82.7%,
melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 70%, dengan capaiannya adalah 118,1%.
Tabel 7. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin
Sesuai Standar Tahun 2018
Indikator Kinerja Target 2018 Realisasi 2018 Capaian 2018
Persentase instalasi farmasi
kabupaten/kota yang melakukan
manajemen pengelolaan obat dan
vaksin sesuai standar
70% 82,7% 118,1%
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 12
93.6
82.4
77.174.0
83.5 83.1
87.683.6
78.1
89.7
81.5
65.769.1
90.6
80.1
92.5
83.5
94.0
85.581.3
85.8
74.0
84.9
Skor Rata-Rata Persentase IFK yang Melaksanakan Manajemen Pengelolaan Obat
dan Vaksin Sesuai Standar berdasarkan Provinsi Tahun 2018
Grafik 3. Skor Rata-Rata Persentase IFK yang Melaksanakan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar
berdasarkan Provinsi Tahun 2018
Tahun 2018 terdapat 2 Kab/kota dengan persentase Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
(IFK) yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar, yang tidak
mencapai target, yaitu Kab. Aceh Barat Daya dan Kab. Gayo Lues dengan skor rata-rata
65.7% dan 69.1%. Skor rata-rata tertinggi di tahun 2018 dimiliki oleh Kab. Pidie Jaya
dengan skor 94.0%.
Permasalahan:
a. Terbatasnya dukungan dari Pemerintah Daerah dalam penganggaran program yang terkait
dengan peningkatan kapasitas SDM dalam melakukan manajemen pengelolaan obat dan
vaksin.
b. SDM sering di mutasi.
Upaya Pemecahan Masalah:
a. Perlu dorongan kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan advokasi secara intensif
kepada Pemerintah Daerah agar dapat mendukung penganggaran program yang terkait
dengan peningkatan kapasitas SDM dalam melakukan manajemen pengelolaan obat dan
vaksin di tingkat daerah.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 13
3. Persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi
Logistik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Kondisi yang dicapai:
Realisasi indikator persentase Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
Menerapkan Aplikasi Logistik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) tahun 2018
diperoleh sebesar 69.6%, melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 30%, dengan
capaiannya adalah 231,9%.
Tabel 8. Target, Realisasi dan Capaian Indikator Persentase Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai
Standar Tahun 2018
Indikator Kinerja Target 2018 Realisasi 2018 Capaian 2018
Persentase Instalasi Farmasi Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang
Menerapkan Aplikasi Logistik Obat
dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP)
30% 69,6% 231,9%
Permasalahan:
a. SDM sering di mutasi.
Upaya Pemecahan Masalah:
a. Melakukan pendampingan penerapan dan pemantapan aplikasi e-Logistik.
B. REALISASI ANGGARAN
1. DANA DEKONSENTRASI (APBN)
Alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) pada tahun anggaran 2018
sebesar Rp. 2.136.330.000 (Dua miliar seratus tiga puluh enam juta tiga ratus tiga puluh ribu
rupiah) dengan realisasinya sebesar Rp. 1.967.458.444 (Satu miliar sembilan ratus enam puluh
tujuh juta empat ratus lima puluh delapan ribu empat ratus empat puluh empat rupiah) dengan
persentase sebesar 92,1 %.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 14
Tabel 9. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DIPA Dekonsentrasi Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018
NO KEGIATAN Vol Satuan Pagu
Realisasi (Rp)
Jumlah 2,136,330,000 1,967,458,444 92.1
1
Melaksanakan Pembekalan Tenaga
Kesehatan di Kab/Kota tentang
perizinan Apotek dan Toko Obat serta pelayanan kefarmasian di Apotek
51 Tenaga
Kesehatan 127,228,000 121,447,800 95.5
2 Melaksanakan Edukasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat
(Gema Cermat) di Kab/Kota
510 Tenaga
Kesehatan 535,400,000 506,063,100 94.5
3 Mengimplementasikan E-Logistik di
Instalasi Farmasi Provinsi/Kab/Kota 1 Provinsi 177,578,000 170,103,000 95.8
4
Melaksanakan Pendampingan
Implementasi E-Monev Katalog dalam
Menukung Perecanaan Kebutuhan Obat
(RKO) dan SIPNAP untuk Unit Layanan
1 Provinsi 285,068,000 279,761,500 98.1
5
Melaksanakan Monitoring Ketersediaan
Obat, Vaksin dan Hasil Capaian Program Pelayanan Kefarmasian di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1 Provinsi 155,737,000 140,451,800 90.2
6
Membiayai Pendistribusian dan
Pengemasan Kembali Obat dan
Perbekalan Kesehatan di Instalasi
Farmasi
1 Provinsi 218,533,000 164,963,000 75.5
7
Peningkatan Kapasitas SDM Dinas
Kesehatan Kab/Kota dalam pembinaan dan pengawasan PIRT, UKOT dan
UMOT
53 Sarana 168,638,000 166,276,500 98.6
8
Melaksanakan Rapat Koordinasi
Nasional Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
24 Prov/Kab/Kota 26,840,000 23,306,200 86.8
9
Melaksanakan Reviu Dana Alokasi
Khusus (DAK) Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian dan Reviu Pemutakhiran
Data Kefarmasian dan Alkes
24 Prov/Kab/Kota 173,038,000 171,746,600 99.3
10
Memberikan Dukungan Administrasi
Kegiatan Dekonsentrasi Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
12 Layanan 190,120,000 176,016,244 92.6
11 Melaksanakan Sampling Produk Alkes
dan PKRT 30 Sampel 78,150,000 47,322,700 60.6
2. DANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA ACEH (APBA)
Alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Seksi Obat dan
Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh pada tahun anggaran 2018 sebesar
Rp.3.057.647.325 (Tiga miliar lima puluh tujuh juta enam ratus empat puluh tujuh ribu tiga ratus
dua puluh lima ribu rupiah) dengan realisasinya sebesar Rp. 2.929.211.482 (Dua miliar sembilan
ratus dua puluh sembilan ribu) dengan persentase sebesar 95,8%.
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 15
Tabel 10. Alokasi Dana dan Realisasi Anggaran DPA APBA Seksi Obat dan Pelayanan
Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018
NO NAMA KEGIATAN DAN PAKET
PENGADAAN Vol Satuan
Jumlah
(Rp) REALISASI
Jumlah 3,476,248,379 2,695,001,195 77.5
1 Pengadaan Obat- Obatan Provinsi 1 Pkt 2,149,212,000 1,862,528,511 86.7
2
Pemusnahan Obat, Makanan,
Perbekkes lainnya yang sudah
kadaluarsa dan tidak layak pakai
1 Pkt 91,750,000 91,335,000 99.5
3 Extra puding di IFP 1 Pkt 8,250,000 7,370,000 89.3
4
Supir Pendistribusian obat dan
BMHP dan Supervisi dan Evaluasi
Ketersediaan Obatdan Perbekkes
1 Pkt 115,610,000 114,686,684 99.2
5 Honor non PNS dan PPTK 12 OB 138,000,000 104,400,000 75.7
6 Pertemuan Manajemen Pengelolaan
Obat 1 Pkt 63,150,000 44,160,000 69.9
7 Pertemuan MJAS + Supervisi Pangan 1 Pkt 768,226,379 417,516,000 54.3
8 Pertemuan dan Registrasi Obat
Tradisional 1 Pkt 95,220,000 53,005,000 55.7
9 Sosialisasi Kerjasama Antar Lembaga
Penelitian Obat Tradisional 1 Pkt 46,830,000 - 0.0
C. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penting dalam mendukung
tercapainya indikator kinerja. Secara teknis SDM dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai
tujuan apabila mencukupi dari sisi jumlah dan kualitas serta profesional di bidangnya.
Keadaan pegawai di lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh
(Satker 069004) berjumlah 20 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 11. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Golongan
Keterangan Jumlah
Menurut Golongan
Non PNS 5
Golongan II 3
Golongan III 12
Jumlah 20
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 16
Tabel 12. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Pendidikan
Keterangan Jumlah
Menurut Pendidikan
S2 2
S1 4
D3 Farmasi 5
SAA 4
SMA 5
Jumlah 20
Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Pendidikan
Grafik 4. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker
069004) Tahun 2018 Menurut Pendidikan
Tabel 13. Jumlah Pegawai di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas
Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah
Menurut Jenis Kelamin
Pria 7
Wanita 13
Jumlah 20
S2
10%
S1
20%
D3/Akademi
25%
SAA
20%
SMA
25%
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 17
Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) Tahun 2018 Menurut Jenis Kelamin
Grafik 5. Komposisi Sumber Daya Manusia di Lingkungan Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker
069004) Tahun 2018 Menurut Jenis Kelamin
Pria, 35%
Wanita,
65%
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2018 18
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004)
Tahun 2018 disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja berdasarkan perencanaan strategis
yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
Laporan Kinerja menggambarkan pencapaian kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) dalam mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan
didalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) telah berhasil melaksanakan Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan serta telah merealisasikan target yang telah ditetapkan di dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan yang telah
dicanangkan pada periode berikutnya sehingga pelaksanaan kegiatan di masa mendatang dapat
dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Laporan Kinerja Seksi Obat dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Aceh (Satker 069004) diharapkan dapat dimanfaatkan untuk bahan evaluasi kinerja bagi
yang membutuhkan dalam penyempurnaan dokumen perencanaan maupun pelaksanaan program dan
kegiatan yang akan datang, dan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.