36
BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH PROGRAM POKOK a. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sejak Dini pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan 1. Judul Kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini pada anak usia sekolah dasar di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan 2. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Paradigma sehat tersebut dijabarkan dan dioperasionalkan dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, serta bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental maupun sosial.

laporan kkn kesmas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengabdian masyarakat

Citation preview

BAB IIREALISASI PENYELESAIAN MASALAHPROGRAM POKOKa. Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sejak Dini pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

1. Judul KegiatanSosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini pada anak usia sekolah dasar di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan2. Latar BelakangKesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu menjadi suatu keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Paradigma sehat tersebut dijabarkan dan dioperasionalkan dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, serta bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental maupun sosial.Kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap perorangan serta diperjuangkan oleh semua pihak. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat dalam kehidupan sehari-hari, baik rumah tangga, sekolah dan lingkungan umum. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi mengenai PHBS pada anak sekolah di Desa Jatiluwih, karena penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS.

3. TujuanAdapun tujuan dari program ini adalah:a. Untuk meningkatkan kesadaran anak usia sekolah dasar akan pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari di Desa Jatiluwih.b. Untuk memperkenalkan cara personal hygiene yang baik dan benar pada anak usia sekolah dasar di Desa Jatiluwih.c. Untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dasar di Desa Jatiluwih.

4. ManfaatAdapun manfaat dari program ini antara lain:a. Agar dapat meningkatkan motivasi anak usia sekolah dasar dalam penerapan PHBS sejak dini.b. Agar dapat membantu memperkenalkan personal hygiene yang baik dan benar pada anak sekolah dasar.c. Agar dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah dasar

5. Hasil yang diharapkanAdapun hasil yang diharapkan dari program ini antara lain:a. Anak usia sekolah dasar di desa jatiluwih dapat termotivasi untuk melaksanakan PHBS dalam kehidupan sehari-harib. Anak usia sekolah dasar di desa jatiluwih mampu menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolahc. Tersedianya media sosialisasi penerapan PHBS di lingkungan sekolah dasar desa jatiluwih

6. Mahasiswa yang TerlibatNoNamaFakultasNIM

1Ni Wayan Supriyanti Ekonomi1106305055

2I G A N Bayu Darma Putra Ekonomi1106305093

3Ni Putu Desy Ratna Dewi Ekonomi1106305032

4Ni Made Sinta Pradnyani Ekonomi1106305041

5Putu Intan Yuliartini Ekonomi1106305051

6Lingga Yogi Prasetya Kedokteran1002305014

7Ni Made Candra Yundarini Kedokteran1002105074

8Ayu Indah CarolinaKedokteran1002105073

9I Wayan Fandhi Wibawa Lostapa Kedokteran Hewan1009005031

10Kristiana Yoaltiva JinoratiKedokteran Hewan1009005073

11Ni Luh Putu Devi Sintia Dewi MIPA1008105017

12I Wayan ParwitaMIPA1008605040

13Ade Ayu Wulan Suci MIPA1008105034

14Ida Ayu Candra DewiPertanian1105315042

15I Gusti Agung Pt Retno Saputra Sastra1001405009

16I Gusti Made Widiarsana Teknik1004405049

17Muhammad Audy Bazly Teknik1004405052

18I Wayan Hendra Gunawan `Teknik1004105007

19Muhamad Nordiansyah Teknik1004405054

20Bagus Kurniawan Teknik1004405035

21I Wayan Alit WigunawanTeknik1004405048

22I Putu Dimas Darma LaksanaTeknik1004405032

23I Wayan Putra Adiyasa Teknologi Pertanian1011205044

7. Lingkup Kegiatana. Kelompok SasaranSiswa sekolah dasar kelas IV-V di Desa Jatiluwih, meliputi SDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, dan SDN 3 Jatiluwih. b. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Partisipatif KKN PPM Survey lapanganSurvey lapangan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan permasalahan yang terjadi di lapangan Diskusi dengan pihak-pihak terkaitDiskusi dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan mengetahui kebutuhan yang diperlukan saat pelaksanaan kegiatan. Perizinan dan persiapan alatPerizinan dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur yang seharusnya di tempuh. Perizinan meliputi kegiatan surat-menyurat kepada pihak-pihak terkait, seperti pihak sekolah, pihak desa, maupun pihak lainnya. Persiapan alat berupa media penyuluhan, seperti poster, leaflet, dan sebagainya. Pelaksanaan penyuluhanPelaksanaan penyuluhan dilakukan selama satu bulan dihitung dari persiapan hingga evaluasi. Pelaksanaan dilakukan di ruang kelas dengan media yang telah ditentukan sebelumnya. Selain penyampaian materi, diberikan pula demonstrasi mengenai materi PHBS yang diberikan. Media sosialisasi PHBS tersebut juga diberikan kepada pihak sekolah untuk ditindaklanjuti sehingga dapat dijangkau oleh seluruh warga sekolah EvaluasiEvaluasi bertujuan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan observasi di lingkungan sekolah. Pembuatan LaporanPembuatan laporan dilaksanakan sebagai wujud laporan dan pertanggungjawaban tim KKN terhadap Universitas.

8. Metode PelaksanaanNo SektorNoNama KegiatanSumber Dana

13.1.1.5513.1.1.561Berkomunikasi dan memohon izin dengan pihak-pihak terkait di Desa Jatiluwih untuk mensosialisasikan PHBS pada anak sekolah dasar (survey)Mahasiswa

2Permohonan Bantuan dan Survei ke Puskesmas Pembantu Jatiluwih terkait Sosialisasi PHBS

3Menyiapkan media penyuluhan berupa poster kesehatan PHBS

4Permohonan Bantuan Serbuk Bubuk Abate

5Pengiriman Surat Permohonan Izin Sosialisasi

6Sosialisasi PHBS Sejak Dini (pemberian materi dan simulasi)

7Evaluasi Kegiatan

8Pembuatan Laporan

9. Rundown Rencana KegiatannoNama KegiatanTempatJumlahWaktu

1Berkomunikasi dan memohon izin dengan pihak-pihak terkait di Desa Jatiluwih untuk mensosialisasikan PHBS pada anak sekolah dasar (survey)SDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, SDN 3 Jatiluwih18 orang2 jam

2Permohonan Bantuan dan Survei ke Puskesmas Pembantu Jatiluwih terkait Sosialisasi PHBSPuskesmas Pembantu Jatiluwih3 orang1 jam

3Menyiapkan media penyuluhan berupa poster kesehatan PHBS Posko KKN-1 jam

4Permohonan Bantuan Serbuk Bubuk AbatePuskesmas I Penebel3 orang2 jam

5Pengiriman Surat Permohonan Izin SosialisasiSDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, SDN 3 Jatiluwih8 orang1 jam

6Sosialisasi PHBS Sejak Dini (pemberian materi dan simulasi)SDN 1 Jatiluwih46 orang3 jam

7Sosialisasi PHBS Sejak Dini (pemberian materi dan simulasi)SDN 2 Jatiluwih22 orang3 jam

8Sosialisasi PHBS Sejak Dini (pemberian materi dan simulasi)SDN 3 Jatiluwih50 orang4,5 jam

9Evaluasi KegiatanPosko KKN-2 jam

10Pembuatan LaporanPosko KKN-2 jam

TOTAL482 jam

10. Rincian AnggaranNo.PengeluaranRincianHarga SatuanJumlah

1.Print Materi Penyuluhan50lembarRp300,00Rp15.000,00

2.Print Poster9lembarRp30.000,00Rp270.000,00

3.Sabun Cuci Tangan3 botolRp 20.000,00Rp 60.000,00

4.Pasta Gigi3buahRp 15.000,00Rp45.000,00

5.Sikat Gigi100 buahRp1.500,00Rp150.000,00

6.Gelas Plastik1bungkusRp8.000,00Rp8.000,00

7.Hadiah6buahRp 10.000,00Rp 60.000,00

TotalRp 608.000,00

Program Kegiatan Pembinaan UKS Sejak Dini di SD N 1, 2, 3 Jatiwulih

1. Judul KegiatanProgram Kegiatan Pembinaan UKS Sejak Dini di SD N 1, 2, 3 Jatiwulih2. Latar BelakangSebagai daerah pariwisata, Desa Jatiluwih secara bertahap melakukan pengembangan dari segi sumber daya manusia guna mencapai peningkatan kualitas hidup masyarakat yang sehat. Salah satu usaha yang dilakukan dan terus dikembangkan adalah Usaha Kesehatan Sekolah atau yang disebut UKS. Pembinaan UKS ini dilaksanakan pada semua jenis dan tingkat pendidikan, baik sekolah negeri ataupun swasta, dari tingkat dasar hingga menengah atas, khususnya pembinaan UKS dilaksanakan pada tingkat dasar di Desa Jatiluwih. UKS merupakan tempat utama pendidikan kesehatan yang ada di sekolah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan mampu membentuk perilaku hidup sehat sejak dini, yang selanjutnya mampu menghasilkan kesehatan peserta didik secara optimal. Adanya pembinaan UKS sejak dini di sekolah dasar merupakan langkah utama untuk memberikan pendidikan kesehatan, dimana pada akhirnya bukan masyarakat sekolah saja yang mampu menjalankan hidup sehat, akan tetapi masyarakat sekitar khususnya orang tua peserta didik juga akan menjalankan hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya.

3. Tujuan Adapun tujuan dari program ini adalaha. Untuk mengajarkan anak-anak sekolah dasar pentingnya UKS di sekolahb. Untuk membentuk perilaku hidup sehat pada peserta didik di sekolah dasar

4. ManfaatAdapun manfaat dari program ini adalaha, Mampu menambah wawasan peserta didik tentang pentingnya UKS di sekolah dasar.b. Mampu mewujudkan hidup sehat di masyarakat khusus di sekolah dasar5. Hasil yang DiharapkanAdapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut:a. Diharapkan anak-anak mampu mempergunakan UKS dengan baikb. Meningkatnya kesehatan sejak dini c. Dapat memanfaatkan UKS dalam segala aktivitas

6. Mahasiswa yang terlibatNoNamaFakultasNIM

1Ni Wayan Supriyanti 1106305055

2I G A N Bayu Darma Putra 1106305093

3Ni Putu Desy Ratna Dewi 1106305032

4Ni Made Sinta Pradnyani 1106305041

5Putu Intan Yuliartini 1106305051

6Lingga Yogi Prasetya 1002305014

7Ni Made Candra Yundarini 1002105074

8Ayu Indah Carolina1002105073

9I Wayan Fandhi Wibawa Lostapa 1009005031

10Kristiana Yoaltiva Jinorati1009005073

11Ni Luh Putu Devi Sintia Dewi 1008105017

12I Wayan Parwita1008605040

13Ade Ayu Wulan Suci 1008105034

14Ida Ayu Candra Dewi1105315042

15I Gusti Agung Pt Retno Saputra 1001405009

16I Gusti Made Widiarsana 1004405049

17Muhammad Audy Bazly 1004405052

18I Wayan Hendra Gunawan `1004105007

19Muhamad Nordiansyah 1004405054

20Bagus Kurniawan 1004405035

21I Wayan Alit Wigunawan1004405048

22I Putu Dimas Darma Laksana1004405032

23I Wayan Putra Adiyasa 1011205044

7. Lingkup Kegiatana. Kelompok sasaranSiswa sekolah dasar yang ada di kelas satu dan dua. Di desa Jatiluwih terdapat 3 SD yaitu, SD 1, SD 2, SD 3 di desa Jatiluwih.b. Perencanaan, Pelaksanaan, dan evaluasi Partisipatif KKN-PPM Persiapan1) Mengadakan pendekatan dengan masyarakat di desa Jatiluwih.2) Surat-menyurat dengan instansi terkait seperti Kepala Desa, dan Sekolah Dasar.3) Pendidikan Kesehatan berupa persiapan materi penyuluhan tentang P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) seperti perawatan luka, kegunaan obat dalam kotak P3K, penggunaan alat kesehatan lainnya dan materi penyuluhan tentang lingkungan sehat.4) Simulasi materi P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) dan materi lingkungan sehat (deteksi jentik nyamuk & penggunaan serbuk abate)5) Pemberian kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) pada masing-masing UKS di setiap sekolah. PelaksanaanMelaksanakan sosialisasi tentang P3K dan lingkungan sehat kepada siswa kelas 4 dan 5 di 3SD yang ada di sekitar desa juga mengadakan simulasi dan pengadaan kotak P3K di ruang UKS masing-masing sekolah Evaluasi1) Partisipasi dari anak-anak yang datang dalam kegiatan.2) Hasil dari diskusi kembali dengan kader UKS.

8. Metode PelaksanaanNo. SektorNoNama ProgramBahanSumber Dana

13. 1.3.111Berkomunikasi dan memohon izin dengan pihak Desa Jatiuwih terutama pada pihak desa dalam pembinaan UKS. Mahasiswa

2Melakukan diskusi mengenai materi pelatihan dengan pihak sekolah dan pukesmas Mahasiswa

3Melakukan permohonan izin ke SD sebagai sasaran pembinaan UKSMahasiswa

4Pemberian Materi dalam bentuk poster maupun media lainnyaMateri penyuluhanMahasiswa

5Simulasi P3K, penerapan lingkungan sehat, pengadaan kotak P3K pada masing-masing UKS1.Materi penyuluhan,2. Materi dan alat simulasi, poster, 3. Hadiah4. Kotak P3KMahasiswa

6Evaluasi dan pembuatan LaporanMahasiswa

9. Rundown Rencana KegiatanNoNama KegiatanTempatJumlahWaktu

1Berkomunikasi dan memohon izin dengan pihak Desa Jatiuwih terutama pada pihak desa dan sekolah dalam pembinaan UKS.Kantor Kepala Desa, SDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, SDN 3 Jatiluwih6 orang2 jam

2Melakukan diskusi mengenai materi pelatihan dengan pihak sekolah dan pukesmasSDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, SDN 3 Jatiluwih, Puskesmas 6 orang 2 jam

3Melakukan permohonan izin ke SD sebagai sasaran pembinaan UKSSekolah Dasar 1,2, dan 3 Desa Jatiluwih6 orang3 jam

4Pemberian Materi dalam bentuk poster maupun media lainnyaRuang kelas Sekolah Dasar 1,2, dan 3 Desa Jatiluwih15 orang6 jam

5Simulasi P3K, penerapan lingkungan sehat, pengadaan kotak P3K pada masing-masing UKSSekolah Dasar 1,2, dan 3 Desa Jatiluwih23 orang12 jam

6Evaluasi dan pembuatan LaporanPosko dan pemondokan-3 jam

Total 25 jam

10. Rincian Anggaran BiayaNo.PengeluaranRincianHarga SatuanJumlah

1.Print Materi Penyuluhan10lembarRp300,00Rp3.000,00

2.Print Poster3lembarRp30.000,00Rp90.000,00

3.Kotak P3K 3kotakRp 150.000,00Rp 450.000,00

TotalRp 543.000,00

PROGRAM BANTU1. Rancangan Program Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)Penanaman tanaman obat keluarga pada lingkungan sekolah merupakan salah satu program bantu yang dihimbau oleh pihak desa kepada mahasiswa. Tanaman obat keluarga ini ditanam dan diberikan papan nama ilmiah dan khasiatnya sehingga para siswa dapat mengetahuinya. Adapun TOGA yang diberikan adalah cocor bebek, kunyit, sirih, purna jiwa, dan kayu manis.1.1 TujuanAdapun tujuan dari program ini adalah :a. Memperkenalkan jenis-jenis tanaman toga dan khasiatnya pada anak sekolah dasarb. Memotivasi masyarakat kembali mempergunakan tanaman obat keluarga sebagai penanganan penyakit1.2 ManfaatAdapun manfaat dari program ini adalah:a. Anak usia sekolah dasar mengetahui apa itu TOGA dan khasiatnyab. Masyarakat dapat termotivasi mempergunakan TOGA kembali1.3 Hasil yang DiharapkanAdapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM ini adalah sebagai berikut:a. TOGA dapat kembali dipergunakan oleh masyarakat khususnya warga Desa Jatiluwihb. TOGA dapat diperkenalkan sejak dini pada anak usia sekolah dasar1.4 Mahasiswa yang terlibatNoNamaFakultasNIM

1Ni Wayan Supriyanti 1106305055

2I G A N Bayu Darma Putra 1106305093

3Ni Putu Desy Ratna Dewi 1106305032

4Ni Made Sinta Pradnyani 1106305041

5Putu Intan Yuliartini 1106305051

6Lingga Yogi Prasetya 1002305014

7Ni Made Candra Yundarini 1002105074

8Ayu Indah Carolina1002105073

9I Wayan Fandhi Wibawa Lostapa 1009005031

10Kristiana Yoaltiva Jinorati1009005073

11Ni Luh Putu Devi Sintia Dewi 1008105017

12I Wayan Parwita1008605040

13Ade Ayu Wulan Suci 1008105034

14Ida Ayu Candra Dewi1105315042

15I Gusti Agung Pt Retno Saputra 1001405009

16I Gusti Made Widiarsana 1004405049

17Muhammad Audy Bazly 1004405052

18I Wayan Hendra Gunawan `1004105007

19Muhamad Nordiansyah 1004405054

20Bagus Kurniawan 1004405035

21I Wayan Alit Wigunawan1004405048

22I Putu Dimas Darma Laksana1004405032

23I Wayan Putra Adiyasa 1011205044

1.5 Rundown Rencana KegiatanNoNama KegiatanTempatJumlahWaktu

1Berkomunikasi dan melakukan perizinan terkait penanaman TOGASDN 1 JatiluwihSDN 2 JatiluwihSDN 3 Jatiluwih60,5 jam

2Penanaman TOGA SDN 1 JatiluwihSDN 2 JatiluwihSDN 3 Jatiluwih141 Jam

3Evaluasi dan Pembuatan LaporanPosko dan Pemondokan-3 jam

Total : 17 jam

1.6 Rincian Anggaran BiayaNo.PengeluaranRincianHarga SatuanJumlah

1.Transportasi (Pengambilan TOGA)Rp20.000,00Rp20.000,00

BAB IIIPELAKSANAAN KKN

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak Dini pada Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

Latar belakang dilakukannya penyuluhan dan simulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Jatiluwih sebagai tempat KKN Mahasiswa Unud yaitu Pada Sosiialisai oleh perangkat desa mengatakan kebersihan menjadi masalah yang paling penting dan dari data observasi dari mahasiswabahwa belum adanya tempat pembuangan sampah akhir oleh karena itu masalah kebersihan menjadi masalah utama yang mengakibatkan mudahnya warga terinfeksi penyakit dan keindahan Desa menjadi menurun. Sehingga pentingnya penyadaran kesersihan diri dan lingkungan terhadap warga Desa Jatiluwih secara dini. Sehingga ditetapkan sasaran dari penyuluhan ini yaitu Siswa Sekolah Dasar.Penyuluhan PHBS ini merupakan pemberian informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang terdiri dari penyuluhan cuci tangan pakai sabun, cara mnggosok gigi dengan benar dan membuang sampah pada tempatnya serta dilakukan simulasi cuci tangan pakai sabun dan air mengalir dan dilakukan simulasi menggosok gigi yang baik dengan benar yang dibantu dengan replika gigi.Sasaran dari Penyuluhan PHBS ini merupakan siswa SD se-jatiluwih yaitu, SDN 1, SDN 2 dan SDN 3 Jatiluwih yang duduk di kelas 4 dan 5. Penyuluhan dan simulasi PHBS ini bertujuan untuk pendidikan kesehatan secara dini serta bertujuan untuk pencegahan penyakit seperti diare dan caries gigi. Sehingga penyuluhan ini diharapakan meningkatkan pengetahuan anak secara dini dan tidak tertular penyakit infeksi yang dapat mengakibatkan penurunan produktifitas.Dalam pelaksanaan program ini dilakukan metode persiapan hingga pelaksanaan program. Berikut secara umum tahapan pelaksanaan program Penyuluhan dan Simulasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Khususnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan Kesehatan Gigi Sekolah (KGS) pada Siswa SD N 1, 2 dan 3 Jatiluwih, Penebel, Tabanan yaitu, a. Persiapan, Pembuatan Materi PenyuluhanPersiapan Kegiatan penyuluhan ini telah dilakukan sebelum melakukan pemondokan di Desa KKN. Persiapan tersebut berupa pengumpulan informasi yang akan disusun menjadi materi penyuluhan, peminjaman alat-alat penyuluhan, pembuatan materi penyuluhan berupa power point, poster dan leaflet, pembuatan surat pemberitahuan kepada kepala desa dan kepala sekolah, pembelian alat-alat simulasi seperti sabun cair, sikat gigi, pasta gigi dan tisu. Selain itu, Peserta KKN Unud juga melakukan rapat rutin untuk memantapkan persiapan program, dalam rapat juga dibentuk PIC program serta panitia yang bertugas agar mempermudah dan pelaksanaan tugas lebih terarah.b. Koordinasi Kepala Desa dan Kepala SekolahKoordinasi kepada kepala desa dilakukan untuk mempermudah dan menunjang peserta KKN-PPM Unud periode VIII 2014 untuk berkoordinasi lebih lanjut kepada Kepala Sekolah Dasar Jatiluwih. Saat berkoordinasi juga dilakukian pemberian surat pemberitahuan acara yang akan dilakukan serta koordinasi waktu yang tepat untiuk pelaksanaan program.

c. Penentuan Jadwal KegiatanPenentuan Jadwal Kegiatan ditetapkan oleh peserta KKN PPM Unud terlebih dahulu selanjutnya dikoordinasikan lebih lanjut kepada Kepala Sekolah dari tiga SD N di Jatiluwih yaitu SD N 1, SD N 2 dan SD N 3 untuk persetujuan dan kesediaannya menerima pelaksanaan program sehingga dapat diselaraskan dengan kegiatan sekolah agar tidak terjadi keterbenturan jadwal. Setelah Jadwal kegiatan diterima maka surat telah disetujui. Adapun jadwal kegiatan penyuluhan yaitu, pada tanggal 22 Februari 2014 dilakukan Penyuluhan dan Simulasi PHBS di SD N 1 Jatiluwih, pada tanggal 26 Februari 2014 dilakukan Penyuluhan dan Simulasi PHBS di SD N 3 Jatiluwih dan tanggal 27 Februari 2014 dilakukan Penyuluhan dan Simulasi PHBS di SD N 2 Jatiluwih. Sasaran dari Penyuluhan dan Simulasi PHBS adalah siswa yang duduk di kelas 4 dan 5 SD.Tabel Jadwal Penyuluhan dan Simulasi PHBSKegiatanSasaranWaktuTempat

Persiapan kegiatan PHBS (persiapan materi presentasi, proyektor, poster PHBS, peralatan simulasi cuci tangan yang baik dan benar (sabun cair, tissue), peralatan gosok gigi (sikat gigi, odol, gelas), dan hadiah.

Pengajuan surat permohonan izin ke masing-masing sekolah dan Permohonan bantuan serbuk abate.Kepala Sekolah SD, petugas Puskesmas17-21 Februari 2014Posko KKN, SDN 1,2,3 Jatiluwih, dan Puskesmas I Penebel.

Sosialisasi PHBS Sejak Dini Anak SD kelas 4 & 522 Februari 2014SDN 1 Jatiluwih

Sosialisasi PHBS Sejak Dini Anak SD kelas 4 & 526 Februari 2014SDN 3 Jatiluwih

Sosialisasi PHBS Sejak Dini Anak SD kelas 4 & 527 Februari 2014SDN 2 Jatiluwih

d. Pelaksanaan KegiatanKegiatan dilaksanakan dimulai dari minggu pertama ketika peserta KKN PPM ada di Desa Jatiluwih. .Kegiatan secara berjenjangyaitu pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Februari 2014 dari pukul 09.00 hingga 12.00 di SD N 1 Jatiluwih, kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Februari 2014 dari pukul 08.00 hingga 11.00 di SD N 3 Jatiluwih, ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari dari pukul 09.00 hingga 13.30 di SD N 2 Jatiluwih. Kegiatan ini dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu sosialisasi dan simulasi bersama siswa-siswi SD N se-Jatiluwih. Materi yang diberikan didapatkan dari kumpulan materi-materi yang ada di internet dan dibuat dalam power point sehingga akan lebih mudah diserap oleh para siswa dan diberikan poster tahap-tahap cuci tanga yang akan ditempel di lingkungan sekolah.Pada metode penyuluhan dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu dengan berbicara langsung melalui presentasi power point dan dilanjutkan dengan menonton video kesehatan yang berhubungan dengan marteri penyuluhan. Pada sesi Tanya jawab diberikan penghargaan kepada siswa-siswai yang berani bertanya ataupun maju kedepan untuk melakukan simulasi. Untuk kegiatan simulasi dilaksanakan serentak oleh siswa-siswi kelas I, II dan III SD yang didampingi oleh Mahasiswa KKN PPM dan para guru-guru dari masing-masing SD. Simulasi yang dilakukan yaitu, simulasi sikat gigi yang baik dan benar dicontohkan oleh mahasiswa KKN selanjutnya siswa meniru gerakan yang dicontohkan secara serentak sebelumnya dipilih siswa-siswi yang mau menjadi volunteer untuk menjadi contoh untuk siswa-siswi lainnya. Sama seperti pada penyuluhan sikat gigi, penyuluhan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir juga dicontohkan oleh mahasiswa KKN dan dipilih volunteer sebagai contoh sambil menyanyikan lagu burung kakak tua sambil mempraktekan 7 langkah cuci tangan. Selanjutnya pada akhir simulasi siswa-siswi yang berani tampil menjadi contoh diberikan hadiah. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.

e.Kendala dan SolusiAdapun permasalahan yang terjadi adalah :1. Sulit menyeleksi siswa SD yang pada awalnya diingikan kelas 4 dan kelas 5 sehingga peserta acak dari kelas 1-62. Anak-anak kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan setelah pemberian materi3. Prasarana saat simulasi cuci tangan dan gosok gigi yang kurang memadai berupa tempat cuci tangan/wastafel.4. Guru-guru yang kurang partisipatif saat pemberian sosialisasi.Solusi yang diperoleh adalah :1. Koordinasi dengan guru mengenai jadwal dan siswa yang terlibat sehingga target peserta dari kelas 4 dan kelas 5 tercapai.2. Pemberian materi yang inovatif disertai dengan motivasi sehingga anak-anak lebih tertarik mendengarkan materi.3. Persiapan prasarana dari mahasiswa lebih dipersiapkan misalnya seperti selang air dan gelas sehingga tempat simulasi cuci tangan dan gosok gigi lebih kondusif.

Program Kegiatan Pembinaan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Sejak Dini di SD N 1, 2, 3 Jatiwulih

Pembinaan UKS ini dilaksanakan pada semua jenis dan tingkat pendidikan, baik sekolah negeri ataupun swasta, dari tingkat dasar hingga menengah atas, khususnya pembinaan UKS dilaksanakan pada tingkat dasar di Desa Jatiluwih. UKS merupakan tempat utama pendidikan kesehatan yang ada di sekolah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan mampu membentuk perilaku hidup sehat sejak dini, yang selanjutnya mampu menghasilkan kesehatan peserta didik secara optimal. Adanya pembinaan UKS sejak dini di sekolah dasar merupakan langkah utama untuk memberikan pendidikan kesehatan, dimana pada akhirnya bukan masyarakat sekolah saja yang mampu menjalankan hidup sehat, akan tetapi masyarakat sekitar khususnya orang tua peserta didik juga akan menjalankan hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya. Pembinaan UKS dimulai dari pukul 09.00 hingga 10.00 WITA pada tanggal 26, 27, dan 28 Februari 2014, kemudian dilanjutkan dengan simulasi praktek berupa P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), perawatan luka, penatalaksanaan sprain dan strain, penggunaan bubuk abate, dan penatalaksanaan demam. Lokasi pelaksanaan program ini adalah Sekolah Dasar Negeri No. 1 Jatiluwih, Sekolah Dasar Negeri No. 2 Jatiluwih, Sekolah Dasar Negeri No. 3 Jatiluwih Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Sasaran dalam program ini adalah siswa kelas 4, 5 dimana masing-masing sekolah berjumlah 5 orang sehingga jumlah total sebanyak 15 siswa. Pihak-pihak yang terlibat dalam program ini adalah mahasiswa, kepala sekolah, dan guru-guru SDN 1,2,3 Jatiluwih. Dalam pelaksanaan program ini dilakukan metode persiapan hingga pelaksanaan program. Berikut secara umum tahapan pelaksanaan program pembinaan UKS pada Siswa SD N 1, 2 dan 3 Jatiluwih, Penebel, Tabanan yaitu, a. Persiapan peralatan P3K dan materi simulasiPersiapan Kegiatan penyuluhan ini telah dilakukan sebelum melakukan pemondokan di Desa KKN. Persiapan tersebut berupa pengumpulan informasi yang akan disusun menjadi materi pembinaan, pembelian perlengkapan isi Kotak P3K. Selain itu, Peserta KKN Unud juga melakukan rapat rutin untuk memantapkan persiapan program, dalam rapat juga dibentuk PIC program serta panitia yang bertugas agar mempermudah dan pelaksanaan tugas lebih terarah.b. Koordinasi dengan Kepala SekolahKoordinasi kepada kepala sekolah dilakukan untuk mempermudah dan menunjang peserta KKN-PPM Unud periode VIII 2014 untuk berkoordinasi lebih lanjut dan disertai pula dengan pemberian surat pemberitahuan acara yang akan dilakukan serta koordinasi waktu yang tepat untiuk pelaksanaan program.

d. Penentuan Jadwal KegiatanPenentuan Jadwal Kegiatan ditetapkan oleh peserta KKN PPM Unud terlebih dahulu selanjutnya dikoordinasikan lebih lanjut kepada Kepala Sekolah dari tiga SD N di Jatiluwih yaitu SD N 1, SD N 2 dan SD N 3 untuk persetujuan dan kesediaannya menerima pelaksanaan program sehingga dapat diselaraskan dengan kegiatan sekolah agar tidak terjadi keterbenturan jadwal. Setelah Jadwal kegiatan diterima maka surat telah disetujui. Adapun jadwal kegiatan penyuluhan yaitu, pada tanggal 26 Februari 2014 dilakukan pembinaan di SD N 3 Jatiluwih, pada tanggal 27 Februari 2014 dilakukan pembinaan di SD N 2 Jatiluwih dan tanggal 27 Februari 2014 dilakukan pembinaan di SD N 1 Jatiluwih. Sasaran dari Penyuluhan dan Simulasi PHBS adalah siswa yang duduk di kelas 4 dan 5 SD.Tabel Jadwal Pembinaan UKSKegiatanSasaranWaktuTempat

Persiapan kegiatan pembinaan UKS (persiapan materi dan isi kotak P3K)

Pengajuan surat permohonan izin ke masing-masing sekolah Kepala Sekolah SD17-25 Februari 2014Posko KKN, SDN 1,2,3 Jatiluwih, dan Puskesmas I Penebel.

Pembinaan kader UKS Perwakilan Anak SD kelas 4 & 526 Februari 2014SDN 3 Jatiluwih

Pembinaan kader UKS Perwakilan Anak SD kelas 4 & 527 Februari 2014SDN 2 Jatiluwih

Pembinaan kader UKS Perwakilan Anak SD kelas 4 & 528 Februari 2014SDN 1 Jatiluwih

d. Pelaksanaan KegiatanKegiatan dilaksanakan dimulai dari minggu pertama ketika peserta KKN PPM ada di Desa Jatiluwih. Kegiatan ini dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu pemberian materi dan praktek mengenai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), perawatan luka, penatalaksanaan sprain dan strain, penggunaan bubuk abate, dan penatalaksanaan demam. Untuk kegiatan simulasi dilaksanakan oleh perwakilan masing-masing 5 orang setiap sekolah. Selanjutnya pada akhir simulasi, siswa diberikan semacam evaluasi untuk mempraktekkan sendiri kompetensi yang diberikan. Mahasiswa KKN juga memberikan isi kotak P3K kepada masing-masing sekolah.

e.Kendala dan SolusiAdapun permasalahan yang terjadi adalah :1. Tidak semua sekolah memiliki ruangan tersendiri untuk UKS atau Unit Kesehatan Sekolah sehingga pembinaan UKS menjadi pelatihan kadek dokter cilik di ruangan kelas.2. Sekolah tidak memiliki fasilitas P3K yang memadai3. Tidak semua sekolah ini memiliki Pembina UKS.Solusi yang diperoleh adalah :1. Berkoordinasi dengan pihak sekolah dari jauh hari untuk pengadaan ruangan UKS dan kader dokter cilik.2. Berkoordinasi dengan pihak puskesmas sebagai lini pelayanan kesehatan pertama di masyarakat untuk optimalisasi UKS. 3. Mencari sponsor yang berhubungan dengan pengadaan kotak P3K.

PROGRAM BANTU

Penanaman TOGAa. Waktu dan Lokasi KegiatanKegiatan penanaman TOGA mulai dari survey tanaman toga dan pencarian informasi terkait jenis dan khasiat TOGA. Ini dilakukan mulai dari minggu pertama, hingga minggu keempat selama KKN-PPM berlangsung. Lokasi kegiatan adalah pada sekolah dasar yang ada di Jatiluwih yaitu di SDN 1 Jatiluwih, SDN 2 Jatiluwih, SDN 3 Jatiluwih, serta wilayah posko KKN-PPM Unud Periode VIII Desa Jatiluwih. Waktu penanaman adalah pada hari Kamis, 6 Maret 2014.

b. Kelompok Sasaran dan Pihak Yang TerlibatAdapun pihak yang terlibat, baik dalam hal penanaman TOGA adalah seluruh peserta KKN-PPM Unud Periode VIII Desa Jatiluwih, serta siswa dan guru masing-masing SD.c. Pelaksanaan KegiatanKegiatan dilakukan pada hari Kamis, 6 Maret 2014 secara serempak pada masing-masing SD yaitu SDN 1,2,3 Jatiluwih. Tanaman TOGA yang ditanam sudah diberi papan nama mengenai nama ilmiah, empiris, dan khasiat. TOGA diberikan sebanyak 15 tanaman dimana masing-masing sekolah mendapat 5 tanaman. Penanaman dilakukan di areal sekolah selama kurang lebih 1 jam. Siswa juga diikutsertakan dalam penanaman bersama guru-guru. d. Dampak dan SaranPelaksanaan program kegiatan ini berdampak sangat positif bagi pelestarian TOGA serta sosialisasi penggunaannya di desa Jatiluwih. Melihat antusiasme siswa SD dalam mengikuti kegiatan, kegiatan ini disambut baik dan direspon positif. Selain itu, semoga siswa-siswi tetap mengetahui adanya potensi yang dimiliki salah satunya TOGA, meskipun nantinya peserta KKN-PPM Unud Periode VII harus mengakhiri masa KKN-PPM.