Upload
fernandez-andes
View
164
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kuliah Kerja Profesi
MANAJEMEN TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT
Guineensis Jacq) DI AFDELING I
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS
Laporan Kuliah Kerja Profesi
MANAJEMEN TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT
DI AFDELING I PT. SEMADAM KABUPATEN ACEH
TAMIANG
OLEH:
PRIMARYATI
NIM :0805102020012
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2012
MANAJEMEN TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis
PT. SEMADAM KABUPATEN ACEH
PRODI AGRIBISNIS
PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
i
ABSTRAK
Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini dilaksanakan di PT. SemadamKabupaten Aceh Tamiang selama satu bulan yang dimulai dari minggu pertamabulan juli 2012 hingga 1 agustus 2012. Kuliah Kerja Profesi ini bertujuan untukmenambah wawasan ilmu dilapangan dan memantapkan teori yang telah didapatselama di bangku kuliah serta mengetahui proses pelaksanaan dan pengawasanpanen, menemukan dan menganalisis permasalahan pemanenan dalam kegiatanmanajemen terutama tenaga kerja panen kelapa pada tanaman kelapa sawit.Metode yang digunakan dalam kuliah kerja profesi adalah metode survey. Datayang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkanmelalui observasi dan wawancara langsung dengan asisten kebun, mandor dankaryawan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah karyawan SKU(Serikat Karyawan Unit) di Afdeling I PT. Semadam adalah 24 orang denganupah per hari Rp. 48.000/orang. Selain menerima upah harian tenaga kerja SKUjuga menerima upah natura dan premi ditambah dengan tunjangan lainnya berupajaminan social, fasilitas perumahan, jaminan kesehatan, bonus dan tunjangan hariraya. Sistem ancak yang dipakai di Afdeling I adalah ancak giring tetap.Permasalahan yang terjadi pada panen yaitu memanen buah mentah, brondolantidak dikutip, buah matang tinggal dipohon, dan gagang TBS yang panjang. Halini menunjukkan masih diperlukan peningkatan kepengawasan dan kurangdiberlakukannya sistem denda. Kegiatan kuliah kerja profesi yang dilakukan diAfdeling I PT. Semadam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulisdalam melaksanakan pekerjaan di perkebunan kelapa sawit. Penulis memperolehpengalaman bekerja dan dapat membandingkan antara teori yang diperolehdengan praktik di lapangan, baik dari aspek teknis maupun manajemen.
Kata kunci : Kelapa Sawit, Manajemen Tenaga Kerja Panen.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayahnya-Nya. Tidak lupa pula selawat dan salam penulis panjatkan
atas junjungan Nabi kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kebodoha ke alam yang penuh ilmu pengetahuan, sehingga peulis telah dapat
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Profesi ini dengan judul “Manajemen
Tenaga Kerja Panen Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Afdeling I
PT.Semadam Kabupaten Aceh Tamiang”, yang merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Sofyan,M.Agric,Sc, selaku dosen pembimbing
yang dengan segala kesungguhannya telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis sejak awal hingga penulisan laporan ini terlaksana. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada bapak. Selain itu penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Ir. Edy Marsudi, M.Si, selaku koordinator Kuliah
Kerja Profesi.
Penulis menyadari apa yang tertera dalam laporan ini masih terdapat
kekurangan, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam pembahasan. Karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
iii
di masa yang akan datang. Akhirnya kepada Allah SWT kita bermohon ampun
mudah-mudahan Kuliah Kerja Profesi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Banda Aceh, Agustus 2012
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK ................................................................................................. iKATA PENGANTAR............................................................................... iiDAFTAR ISI.............................................................................................. ivDAFTAR TABEL ..................................................................................... viDAFTAR GAMBAR................................................................................. viiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 11.1 Latar Belakang .......................................................................... 11.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 31.3 Tujuan ....................................................................................... 31.4 Kegunaan................................................................................... 3
BAB II. METODE KULIAH KERJA PROFESI .................................. 42.1 Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja Prifesi ........................ 42.2 Jadwal Pelaksanaan..................................................................... 42.3 Prosedur Kuliah Kerja................................................................. 42.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 52.5 Konsep dan Batasan Variabel ..................................................... 62.6 Metode Analisis .......................................................................... 72.7 Sistematika Penulisan ................................................................. 8
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 93.1 Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja .................................... 9
3.1.1 Sejarah Singkat Perkebunan............................................. 93.1.2 Struktur Organisasi .......................................................... 113.1.3 Ketenagakerjaan............................................................... 153.1.4 Bidang Fokus ................................................................. 16
A. Persiapan Pelaksanaan Panen ................................. 16B. Syarat-syarat Panen................................................. 18C. Pelaksanaan Panen dan Pengawasan ...................... 19
3.2 Manajemen Tenaga Kerja Panen ............................................. 213.2.1 Tenaga Kerja Panen ...................................................... 253.2.2 Karakteristik Tenaga Kerja Panen ................................ 263.2.3 Premi Panen .................................................................. 273.2.4 Sistem Upah Tenaga Kerja Pemanen............................ 313.2.5 Produktivitas Kerja Pemanen........................................ 31
3.3 Isue-isue Penting (Key Issue) .................................................. 323.4 Solusi ....................................................................................... 32
v
BAB IV. PENUTUP .................................................................................. 344.1 Kesimpulan ............................................................................... 344.2 Pembelajaran Yang Diperoleh .................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 37LAMPIRAN............................................................................................... 38
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Premi Kehadiran Kepala Kerja Pada Hari Libur Umum .............. 28
Tabel 2. Premi Kehadiran Karyawan Lainnya Pada Hari Libur Umum..... 29
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Afdeling I PT. Semadam........................... 13
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Afdeling I PT. Semadam
2. Struktur Organisasi PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang
3. Proyeksi Produksi Kebun Kelapa Sawit PT. Semadam
4. Ketentuan Premi Panen Kelapa Sawit Hari Kerja Dinas Afdeling I
5. Jadwal Kuliah Kerja Profesi di PT. Semadam, Kabupaten Aceh Tamiang,
Tahun 2012
6. Dokumentasi Kegiatan Kuliah Kerja Profesi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sub sektor pertanian yang
mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembangunan nasional dan
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Hal ini sejalan dengan tujuan
pembangunan perkebunan sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perkebunan,
yaitu : (1) meningkatkan devisa dan rupiah bagi Negara seefisien-efisiennya, (2)
melaksanakan fungsi sosial dalam arti luas memberikan lapangan kerja bagi
penduduk disekitarnya dan (3) memelihara kekayaan alam, khususnya
mempertahankan/mempertinggi kesuburan tanah.
Suatu perkebunan baik perkebunan rakyat, PTP/PTPN, PBSA atau PBSN
dalam pengembangannya tidak terlepas dari pengelolaan yang baik dalam
pelaksanaan proses produksi. Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi
perlu mendapat perhatian khusus dari pihak perusahaan dalam mencapai tujuan.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit menggunakan tenaga kerja mulai dari
level top manager, middle manager, dan low manager. Pada perkebunan kelapa
sawit tenaga kerja karyawan harian tetap terdiri dari perawatan atau pemeliharaan
tanaman, pembibitan dan pemetik hasil/pemanen (pendodos). Tenaga kerja
pemanen ini berhubungan langsung dengan produksi, dimana untuk mendapatkan
hasil panen yang tinggi di tentukan oleh produktivitas tenaga kerja dalam hal ini
adalah pemetik hasil (pendodos).
2
Produktivitas kerja yang dicapai karyawan pemetik hasil/pemanen
(pendodos) diukur berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan Tandan
Buah Segar (TBS) dalam satuan berat per satuan waktu. Pentingnya produktivitas
kerja dalam perusahaan menunjukkan bahwa tenaga kerja adalah bagian dari
perusahaan, sehingga tingkat produktivitas yang dimiliki tenaga kerja sangat
mempengaruhi kegiatan perusahaan, untuk itu peningkatan produktivitas kerja
(pendodos) adalah perbandingan antara hasil yang diperoleh tenaga kerja dengan
jumlah waktu yang dipergunakan. Sedangkan hasil petik (dodosan) merupakan
ouput dan waktu tenaga kerja merupakan input, maka produktivitas kerja
merupakan perbandingan antara ouput dan input.
Manajemen tenaga kerja adalah salah satu bidang manajemen seperti
manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan manajemen
perkantoran. Manajemen tenaga kerja mengkhususkan diri tentang hal ihwal yang
berhubungan dengan faktor produksi manusia dengan segala aktifitasnya, baik dalam
usaha perorangan, badan usaha, perusahaan,lembaga maupun instansi, sehingga
tenaga kerja tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Manajemen tenaga kerja yang ada di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten
Aceh Tamiang cukup baik. Mereka mampu mengelola sumber daya manusia
yang ada ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki
tenaga kerja. Khususnya pada tenaga kerja panen (pendodos) yang
keseluruhannya adalah lelaki dan juga dengan kondisi areal perkebunan yang
berbukit curam diharapkan mampu untuk memanen Tandan Buah Segar (TBS)
3
dengan produktivitas kerja yang tinggi untuk meningkatkan produksi perusahaan
sehingga tercapai tujuan perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana manajemen tenaga kerja panen
kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten
Aceh Tamiang.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari kuliah kerja profesi ini adalah untuk mengetahui
sistem manajemen tenaga kerja panen kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di
Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.
1.4 Kegunaan
1. Kegunaan kuliah kerja profesi ini antara lain adalah sebagai aplikasi ilmu
bagi penulis dalam upaya memperdalam pengetahuan dalam bidang ilmu
Sosial Ekonomi Pertanian.
2. Menambah wawasan bagi penulisa dan memberikan informasi kepada
pihak-pihak yang ingin mengetahui tentang manajemen tenaga kerja panen
perkebunan kelapa sawit.
3. Serta sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Syiah Kuala.
4
BAB II
METODE KULIAH KERJA PROFESI
2.1 Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja Profesi
Lokasi Kuliah Kerja Profesi ini dilaksanakan di PT. Semadam yang berlokasi
di desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.
Ruang lingkup kuliah kerja profesi ini terbatas pada manajemen tenaga kerja
panen perkebunan kelapa sawit di Afdeling I PT. Semadam.
2.2 Jadwal Pelaksanaan
Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan mulai tanggal 4 Juni 2012 s/d 1
Agustus 2012 dengan lokasi PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi
Aceh. Kuliah Kerja Profesi dimulai pada pukul 06.30-12.00 WIB, pada hari senin
sampai sabtu, dan libur pada hari minggu atau pada hari-hari libur Nasional.
Jadwal Kuliah Kerja Profesi ini terdiri atas beberapa jadwal kegiatan diantaranya
adalah orientasi perusahaan, observasi lapangan, magang, sosialisasi masyarakat
dan pengumpulan data.
2.3 Prosedur Kuliah Kerja
Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini berlangsung kurang lebih selama satu
bulan, terhitung mulai tanggal 4 Juli 2012 sampai 1 Agustus 2012 yang
dilaksanakan setiap hari senin s/d sabtu. Praktek dimulai dari jam 06.30 WIB
yang diadakan dengan apel pagi untuk memberi arahan kerja kepada mandor-
5
mandor dan karyawan oleh asisten dan mandor 1, dilanjutkan dengan memberi
pengarahan kepada mahasiswa/i Kuliah Kerja Profesi oleh asisten, mandor 1.
Setelah menerima pengarahan dan materi, selanjutnya kegiatan di lapangan dan
setiap harinya dijadwalkan berdasarkan tahapan penanaman yang ada pada
Afdeling tersebut. Kegiatan di lapangan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB.
Kegiatan pada Kuliah Kerja Profesi ini meliputi aspek teknis lapangan, aspek
manajerial dan administratif.
Aspek teknis di lapangan berupa pengamatan terhadap kerja para
karyawan perkebunan mengenai teknis pelaksanaan budidaya tanaman kelapa
sawit. Aspek teknis ini terdiri dari pembibitan (tahap pre nursery dan main
nursery), pemeliharaan tanaman, pemanenan kelapa sawit dan sampai kepada
pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Selain aspek teknis, pengamatan terhadap
administrasi di kantor Afdeling juga menjadi bagian dari kegiatan selama Kuliah
Kerja Profesi.
Selain mengamati seluruh pelaksanaan kerja di Afdeling I, juga terdapat
kunjungan ke afdeling lain untuk mempelajari aspek teknis pembibitan yang tidak
terdapat pada Afdeling I, yaitu di Afdeling II yang terletak di Kabupaten Aceh
Tamiang.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data serta teori-teori yang
berhubungan dengan kelapa sawit, khususnya mengenai hal-hal apa saja yang
berpengaruh terhadap tenaga kerja panen kelapa sawit. Data yang digunakan dalam
6
kuliah kerja profesi ini adalah bersumber dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dari hasil Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
atau Tanya jawab dengan stakeholder yang terkait. Stakeholder disini meliputi
asisten Afdeling I PT. Semadam, asisten I dan tenga kerja. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan kantor Afdeling.
Adapun tahap observasi merupakan tahap yang dilakukan dalam
pengumpulan data. Dalam Kuliah Kerja Profesi ini pengamatan dilakukan pada
areal lahan tanaman kelapa sawit pada Afdeling I PT. Semadam.
2.5 Konsep dan Batasan Variabel
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan pengertian dalam
penelitian ini, maka diberikan definisi dan batasan operasional sebagai berikut:
a. Kelapa sawit adalah tanaman monokotil (berbiji tunggal) yang dapat tumbuh
dengan baik di dataran rendah yang dapat menghasilkan buah bernilai
ekonomis dari rendemen (minyak dalam buah kernel).
b. Afdeling adalah satuan terkecil pengelolaan perusahaan perkebunan yang
terdiri atas beberapa blok pertanaman. Pada perkebunan kelapa sawit satu
Afdeling seluas 750-1000 Ha.
c. Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penggordinasian dan pengawasan atas sumber daya, terutama sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
7
d. Panen adalah pemotongan tandan dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik.
Urutan kegioatan panen adalah persiapan panen, pemotongan tandan buah
matang panen, pengutipan brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan
hasil ke TPH (tempat pengumpulan hasil) dan pengangkutan hasil ke pabrik.
e. Tandan Buah Segar (TBS) adalah buah kelapa sawit yang kriteria siap
panennya ditunjukkan antara lain: buah telah berwarna merah mengkilat dan
dari 10 kg buah telah ada biji yang membrondol sebanyak 2 biji.
f. Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat berkerja
dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja.
g. Upah adalah suatu bentuk pembayaran periodic dari seorang majikan pada
karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja.
h. Hari kerja (HK) adalah jumlah jam kerja yang harus di jalani pekerja sesuai
dengan kesepakatan kerja bersama. Satu hari kerja dengan jam kerja sekitar 7
jam/hari dan 5 jam pada hari jum’at.
i. BHL (Buruh Harian Lepas) adalah tenaga kerja yang diambil tanpa
kesepakatan kerja seperti ketetapan Satuan Karyawan Unit (SKU).
j. SKU (Satuan kerja Unit) adalah karyawan yang statusnya telah menjadi
karyawan tetap harian atau bulanan yang tergabung dalam sekitar kerja unit.
2.6 Metode Analisis
Metode Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, kondisi, sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
8
sekarang. Dapat diartikan bahwa pemecahan masalah sebenarnya adalah dengan
menggambarkan keadaan sebenarnya mengenai manajemen tenaga kerja panen
terhadap produksi perkebunan kelapa sawit di Afdeling I PT. Semadam
Kabupaten Aceh Tamiang.
2.7 Sistematika Penulisan
Tulisan ini terdiri dari 4 bagian yaitu : (I) Pendahuluan, berisi tentang
latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan serta kegunaan dalam
penelitian ini. (II) Metode Kuliah Kerja Profesi, ini menjelaskan tentang lokasi
daerah penelitian, jadwal pelaksanaan penelitian, prosedur kuliah kerja profesi,
metode pengumpulan data, konsep dan batasan variabel, metode analisis yang
digunakan didalam penelitian. Serta memuat tentang cara kerja yang bersistem
untuk kelancaran pelaksanaan kuliah kerja profesi ini. (III) Hasil dan
Pembahasan, menekankan pada manajemen tenaga kerja panen didalam
perkebunan kelapa sawit di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.
(IV) Penutup, merupakan akhir dari tulisan berisi kesimpulan, sebelumnya untuk
menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Sebagai penutup tulisan akan
dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai bahan masukan bagi pengambil
keputusandi daerah tentang manajemen panen didalam perkebunan kelapa sawit di
Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.
9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja
3.1.1 Sejarah Singkat Perkebunan
Berdasarkan sejarah dan data yang dapat dikumpulkan selama kuliah kerja
profesi yang telah dilaksanakan diketahui bahwa PT. Semadam didirikan sejak
tahun 1959. Pada awalnya PT. Semadam bernama PT. Murida dan berada
dibawah pimpinan Bapak Abdul Ranie Yusuf.
Pada tahun 1971 sampai dengan saat ini nama PT. Murida diganti dengan
nama PT. Semadam dibawah pimpinan Bapak Ir. Ruslie Ranie, Bsc, selaku
direktur utama. Hingga saat ini manajemen kebun PT. Semadam masih dipimpin
oleh Ir. Rusli selaku administratur.
PT. Semadam terletak didaerah perbatasan antara provinsi Aceh dengan
provinsi Sumatera Utara dan dikelilingi oleh perusahaan perkebunan lainnya
seperti PT. Pati, PT. Socfindo dan PT. Putri Hijau.
Kantor pusat PT. Semadam tepatnya terletak di Desa Seumadam,
kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang. Sedangkan kantor Direksi
PT. Semadam terletak di Jalan Nibung Raya No. 93, Medan, Sumatera Utara.
Perusahaan perkebunan PT. Semadam merupakan perusahaan perkebunan
yang bergerak dalam bidang pembudidayaan kelapa sawit, karet dan kakao. Luas
areal perkebunan PT. Semadam secara keseluruhan adalah 3.489,24 Ha yang
terdiri atas Afdeling I, AfdelingII, Afdeling III, Afdeling IV, Afdeling V dan
10
Afdeling VI. Pada saat ini PT. Semadam hanya berorientasi pada kelapa sawit
dan karet, sedangkan untuk kakao sendiri sudah mulai untuk tidak diproduksikan
lagi.
Pada areal penanaman afdeling I yaitu seluas 431,38 Ha dikhususkan
untuk tanaman kelapa sawit, pada afdeling II dengan luas lahan 284,65 Ha
dulunya dikhususkan untuk tanaman karet namun pada tahun 2007 mulai
dilakukan konversi dari penanaman tanaman karet menjadi tanaman kelapa sawit.
Pada areal tanam afdeling III dengan luas areal 342 Ha merupakan areal produksi
karet, begitu juga halnya dengan afdeling IV dengan luas areal 407,63 Ha. Untuk
areal tanam afdeling V dan IV pada saat ini masih dalam tahap pembukaan lahan
(land clearing) hal ini dikarenakan pada masa konflik areal ini sempat
dinonaktifkan sementara waktu.
Dalam operasionalnya perusahaan ini memproduksi bahan baku kelapa
sawit (TBS) yang kemudian akan disalurkan ke Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
(PKS) dan juga memproduksi bahan baku dan bahan setengah jadi dari karet
seperti Lateks, Lump dan Slap.
PT. Semadam memiliki kualitas sumberdaya manusia yang ahli dan
berpengalaman dalam bidangnya masing-masing khususnya dalam bidang
manajemen dan pengelolaan perkebunan. Namun demikian, tidak keseluruhan
dari tenaga kerja, staf maupun karyawan berasal dari bidang pertanian, sebagian
berasal dari bidang teknik sipil, industri, dan elektro. Adapun penggunaan
sumberdaya manusia di PT. Semadam adalah sebagai berikut:
11
a) Administratur
b) Deputi ADM
c) KTU Kebun
d) Asisten Afd I
e) Asisten Afd II
f) Asisten Afd III
g) Asisten Afd IV dan V
h) Koordinator Keamanan
i) Asisten Pengolahan
j) Asisten teknik
k) Kerani
l) Mandor
m) BHL
3.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)
dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur organisasi PT. Semadam merupakan kerangka pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk
12
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan agar perusahaan dapat berjalan ke
arah yang diinginkan. Struktur organisasi merupakan wadah dari pelaksanaan
kegiatan dan mencerminkan atas pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab
terhadap masing-masing bagian dalam perusahaan yang disusun dengan
pertimbangan yang sempurna dengan menetapkan dan menempatkan orang-orang
pada setiap unit perusahaan yang harus sesuai dengan pengetahuan dan
ketrampilan atau keahlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai
efektif dan efisien.
Pada dasarnya struktur organisasi yang dimiliki perusahaan ini berbentuk
garis dan staf (struktur terlampir). Organisasi garis merupakan suatu organisasi
dimana pimpinan dipandang sebagai sumber kekuatan tunggal. Segala keputusan
atau kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan (Hassan Su’ud,
2004). Dan selain itu disamping pucuk pimpinan yang mempuyai wewenang
komando, juga diperlukan staf atau pejabat yang dapat memberikan masukan
dengan bidang keahliannya. Adapun struktur organisasi pada Afdeling I PT.
Semadam dapat dilihat sebagai berikut:
1313
ASISTENBAMBANG. ST
KRANI AFD
SAIFU UMRI
KEAAMANANBRIPKA ZULFIKAR
KRANI PRODUKSIEDDY SYAPUTRA
MANDOR 1ANWAR. FR
MANDOR
PERAWATAN 1
SUCIPTO.
MANDOR
PERAWATAN II
JAMALUDIN
FIUS
MANDOR BHL
- SUPRIADI- SUSANTI
KRANI
PRODUKSI 03 A
HERU PRAMONO
MANDOR
PRODUKSI TM 77-84
AZHAR GHANI
KRANI
PRODUKSI TM 77 - 84
AZEMI DAMANIK
KRANI
PRODUKSI TM 94-95
JUNAIDI
MANDOR
PERAWATAN III
NGADENAN
MANDOR PRODUKSI
TM 94-95
SUTRISNO
MANDOR
PRODUKSI 03 A
SUHERMAN
NAIBAHO
Gambar 1. Struktur Organisasi Afdeling I PT. Semadam
14
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:
a. Asisten Afdeling
Tugas dari Asisten Afdeling adalah mengkoordinir, mengevaluasi dan
mengawasi segala kegiatan operasional dari Afdeling yang dipimpin. Kemudian
memberikan laporan tentang alat-alat atau perlengkapan Afdelingnya dan
bertanggung jawab atas segala kegiatan atau kejadian yang terjadi pada Afdeling
yang dipimpinnya.
b. Mandor I
Mandor I membawahi beberapa orang mandor panen. Mandor I bertugas
mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas mandor panen di lapangan
dalam mengatur para pekerja lapangan untuk melaksanakan panen.
c. Mandor Panen
Secara rutin setiap hari kerja melakukan pengawasan dan pemeriksaan
panen.
d. Krani Produksi
Krani produksi bertugas merekap seluruh hasil panen pada setiap kali
panen. Laporan produksi tersebut diserahkan langsung kepada krani afdeling
untuk dievaluasi terlebih dahulu.
15
3.1.3 Ketenagakerjaan
Setiap wilayah kerja perkebunan yang terbagi dalam beberapa Afdeling
memiliki tenaga kerja yang melaksanakan tugas, wewenang dan fungsinya
masing-masing ditempat mereka bekerja.
Tenaga kerja menurut Mulyadi (2000) adalah penduduk dalam usia (16-64
tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja dan jika
mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Tenaga kerja di Afdeling I terbagi kepada SKU (Serikat Kerja Unit) dan
BHL (Buruh Harian Lepas). SKU adalah karyawan yang statusnya telah menjadi
karyawan tetap harian atau bulanan yang tergabung dalam Serikat Kerja Unit.
BHL adalah tenaga kerja yang diambil tanpa kesepakatan kerja seperti karyawan
tetap, selain itu juga ada karyawan bagian administrasi afdeling yang terdiri dari
krani, mandor dan staff yang termasuk dalam karyawan SKU.
Tenaga kerja di Afdeling I PT. Semadam berjumlah 24 orang yang
kesemuanya adalah laki-laki. Upah tenaga kerja SKU adalah Rp 48.000/hari
sedangkan upah untuk BHL di Afdeling I adalah sebesar Rp 19.500/hari dengan 7
jam kerja/hari pada hari biasa dan 5 jam kerja pada hari jum’at. Upah ini
mengikuti standar UMR (Upah Minimum Rata-rata).
Satuan yang dipakai untuk tenaga kerja adalah HK (Hari Kerja). HK (Hari
Kerja) yaitu jumlah jam kerja yang harus dijalani pekerja sesuai dengan
kesepakatan kerja bersama.
16
3.1.4 Bidang Fokus
A. Persiapan Pelaksanaan Panen
Sebelum tanaman memasuki masa panen, perlu dilakukan persiapan panen
yang berguna untuk mendapatkan hasil dari produksi tanaman yang maksimal.
Persiapan panen biasanya dilakukan pada saat tanaman memasuki masa TBM
akhir. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam persiapan panen yaitu :
1. Kastrasi
Kastrasi yaitu pembuangan bunga pertama baik jantan maupun betina serta
buah-buah pasir pada tanaman Kelapa Sawit yang belum siap untuk memasuki
masa panen normal. Masa panen normal yaitu: memasuki usia 12 bulan sejak
mulai tanam.
2. Pruning
Pruning atau pemangkasan adalah pembuangan pelepah- pelepah yang
sudah tidak produktif/pelepah kering pada tanaman kelapa sawit.
Pruning/pemangkasan merupakan termasuk dalam kegiatan persiapan panen.
3. Piringan
Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit
yang berbentuk lingkaran dengan diameter ± 4 m. Pada setiap pokok kelapa sawit
harus di beri piringan dengan Tujuan :
Memudahkan dalam proses pemanenan.
Memudahkan dalam pengutipan brondolan & perawatan tanaman.
Mencegah terjadinya Hama & Penyakit pada tanaman.Khususnya hama
yang menyerang buah yaitu Ulat Terataba.
17
Lebar piringan menurut umur sawit :
a) Tanaman umur 2-6 bulan lebar piringan jari jari 60 cm.
b) Tanaman umur 6-12 bulan lebar piringan jari jari 75 cm.
c) Tanaman umur 12-24 bulan lebar piringan jari jari 100 cm.
d) Tanaman umur 24-36 bulan lebar piringan jari jari 100-125 cm.
e) Tanaman umur lebih dari 24 bulan lebar piringan jari jari 200 cm.
4. Pasar pikul
Pasar pikul yaitu: Jalan/akses panen yang di buat diantara dua jalan
jaluran tanaman. Pembuatan pasar pikul dilakukan pada persiapan panen,
sehingga dapat memudahkan didalam proses pemanenan, terutama pada proses
pengangkutan TBS dari dalam blok ke TPH. Pada setiap pasar pikul biasanya
memiliki ukuran dengan lebar ±1,2 m.
5. TPH
Tempat pengumpulan hasil ( TPH ) yaitu Tempat yang di gunakan untuk
meletakkan & menyusun buah hasil dari pemanenan. Biasanya dalam 3 pasar
pikul terdapat 1 TPH yang letaknnya di depan jalur pokok yang berada di pinggir
jalan koleksi. Tujuan dari pembuatan TPH yaitu:
Memudahkan dalam perhitungan jumlah janjang yang telah di panen.
Mempermudah dalam proses pengangkutan buah.
Dalam pembuatan TPH dalam suatu blok dilakukan ketika tanaman akan
memasuki masa produksi. Pembuatan TPH dilakukan dengan cara : Meratakan
tanah yang akan di buat TPH, bentuk dari TPH yaitu: persegi panjang dengan
ukuran panjang 4 m & lebar 2m.
18
6. Persiapan Alat Kerja
Dalam kegiatan panen Tanaman Kelapa Sawit, hal utama yang paling di
butuhkan oleh para pemanen yaitu: Alat kerja yang sering digunakan pada
kegiatan panen adalah :
Dodos ( Chissel )
Gancu
Angkong
Batu asah
B. Syarat-syarat Panen
Panen merupakan tujuan utama dari pembudidayaan tanaman Kelapa
Sawit. Hal- hal yang di lakukan dalam kegiatan panen yaitu :
1) Ancak Panen
Ancak panen ialah areal yang dipanen pada hari-hari tertentu. Besarnya
areal panen tergantung pada pusingan panen dan beberapa pemanen pada 1 (satu)
pusingan.
Ancak panen per pemanen ditentukan oleh :
- Penyebaran panen
- Topography
- System panen
System pembagian ancak pemanen , meliputi :
Ancak Tetap yaitu pemanen dan lokasi tetap tidak perlu di giring ke arah
tertentu.
19
Ancak Giring yaitu sistem ancak panen yang di lakukan dengan cara
memberikan suatu ancak kepada pemanen setiap hari panen yang
perpindahannya dari suatu ancak ke ancak berikutnya dengan cara
digiring.
2) System Panen
- Jongkok : Untuk pohon setinggi 2-5 mtr, alat yang digunakan adalah
dodos.
- Berdiri : Untuk pohon setinggi 5-10 mtr, alat yang digunakan
kampak siam.
- Egrek : Untuk pohon setinggi 13 mtr, menggunakan egrek.
3) Pusingan Panen
Pusingan panen yang tergantung pada cepatnya matang buah. Pada panen
permulaan biasanya 15 hari kemudian 10 hari dan terakhir 7 hari. Dalam
pusingan panen digunakan symbol sbb. 7/7 yaitu :
- 7/7 : 7 hari memanen dengan pusingan 7 hari.
- 5/7 : 5 hari memanen dengan pusingan 7 hari.
C. Pelaksanaan Panen dan Pengawasan
a) Tehnis pelaksanaan panen
Sebelum pemanenan dimulai (mutasi TBM – TM) maka lebih dahulu
harus dipersiapkan:
- TPH : Garuk bersih seluas 2x3 meter.
: Jarak antara TPH 100 meter.
20
: Atau bila tidak ada boleh pada pasar produksi lain.
- Pasar pikul : Tiap 2 baris tanaman dibuat 1 pasar pikul.
- Tunas pasir : Penunasan pendahuluan menjelang panen. Semua cabang
harus dibuang sampai pada 2 cabang daun penyangga
(Baering frond).
- Pelaksanaan pemanen
Pemanenan berjalan sepanjang pasar pikul sambil mengidentikasi
tandan matang. Selanjutnya menunas frond (cabang daun) yang
menghalangi pengambilan buah. Cabang-cabang yang lain tidak perlu
ditunas. Memotong buah yang sudah masak, dan memotong tangkai
tangkai sependek mungkin (2cm).
b) Pengawasan panen
- Standard panen
Tidak ada buah mentah yang dipanen.
Tidak meninggalkan buah yang matang.
Semua brondolan dikumpulkan dan dalam keadaan bersih dibawa
ke TPH.
Membrondolkan tandan yang terlalu matang (ranum).
Memotong gagang tandan.
Memotong cabang harus baik.
- Pengawasan
Pengawasan secara rutin dilaksanakan oleh mandor 1, asisten dan
askep. Secara berkala oleh Adm dan petugas kantor direksi.
21
3.2 Manajemen Tenaga Kerja Panen
Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan
tanaman kelapa sawit menghasilkan. Selain bahan tanaman dan pemeliharaan
tanaman panen juga salah satu faktor yang penting dalam menampung produksi.
Keberhasilan panen akan menunjang pencapaian produktivitas tanaman.
Sebaliknya kegagalan panen akan menghambat pencapaian produktivitas tanaman
kelapa sawit. Pengelolaan tanaman yang sudah baku dan potensi produksi
dipohon tinggi, tidak ada artinya jika panen tidak dilaksanakan secara optimal.
Pengelolaan tenaga kerja panen dengan memperhatikan fungsi-fungsi
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
tenaga kerja perlu dilaksanakan dalam menjamin terlaksanakan dalam menjamin
terlaksananya panen dengan baik.
Kebutuhan tenaga kerja panen tiap hari dapat dihitung berdasarkan kondisi
buah yang ada di lapangan. Kebutuhan tenaga kerja panen dapat dihitung
berdasarkan angka kerapatan panen. Kerapatan panen yaitu jumlah pohon yang
dapat dipanen (jumlah tandan matang panen) dari suatu luasan tertentu. Angka
kerapatan panen (AKP) dipakai untuk meramalkan produksi, kebutuhan pemanen,
kebutuhan truk, pengolahan TBS pada esok harinya. Kegunaan perhitungan
kerapatan panen adalah untuk meramalkan produksi tanaman, menetapkan angka
kerapatan panen (AKP) dan jumlah pemanen. Perhitungan ramalan produksi (P)
adalah hasil perkalian antara jumlah pohon (JP), AKP (tandan) dan rerata berat
tandan (RBT) atau P = AKP x JP, AKP = jumlah tandan matang panen/jumlah
22
pohon yang dimati, sedangkan jumlah pemanen = ramalan produksi/prestasi
pemanen.
Organisasi panen sangat penting sehingga tandan buah yang dipanen untuk
hari yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Pengorganisasian dan
pengawasan terhadap organisasi panen yang baik dapat menjamin keberhasilan
pelaksanaan panen.
Organisasi panen terdiri dari:
Pemanen
Mandor panen
Krani produksi
Mandor I
Hal yang perlu diperhatikan dalam organisasi panen adalah kedisiplinan
pemanen dalam memenuhi tata tertib panen. Panen kelapa sawit dilakukan oleh
tenaga kerja pemanen dan pembrondol, dimana seorang pembrondol ini selalu
mengikuti seorang pemanen secara tetap. Pemanen bertugas memotong TBS dari
pohon dan mengumpulkannya ke TPH sekaligus menyusun pelepah yang
dipotong pada gawangan mati secara L shape. Sedangkan, pembrondol bertugas
mengutip semua brondolan dari dalam blok dan mengumpulkannya di TPH.
Kedua tugas ini dilaksanakan secara bersamaan pada hari yang sama. Ketika
melaksanakan tugasnya kedua pekerja ini diawasi oleh mandor panen. Mandor
panen selalu memberikan arahan dan motivasi anggotanya, hal ini penting dalam
organisasi panen agar pemanen termotivasi dan memanen TBS sebanyak-
banyaknya sesuai denagan syarat-syarat dan kualitas yang diinginkan. Agar hal
23
ini tercpai diperlukan pengawasan ketat kepada saat pemanenan. Mandor panen
harus mampu mengkoordinasi anggotanya dalam menyelesaikan ancaknya.
Pelaksanaan panen dapat berjalan dengan baik jika ada kerjasama yang
baik antara sesame tenaga kerja panen, mandor panen, mandor I serta asisten. Hal
ini diperlukan karena dalam menyelesaikan areal panen seluruh tenaga kerja
panen bersama-sama dalam tiap perpindahan blok sampai selesai areal panen.
Pelaksanaan panen perlu memperhatikan system ancak dan rotasi agar kegiatan
panen terlaksana dengan baik.
Pengawasan tenaga kerja panen dilakukan agar produksi yang diperoleh
sesuai dengan yang diharapkan. Pengawasan panen diutamakan bagi pemanen-
pemanen yang melanggar tata tertib panen. Pelanggaran panen yang terjadi di
Afdeling I adalah pemanenan terhadap buah mentah, gagang panjang, brondolan
tidak dikutip, buah matang tidak dipanen. Faktor penyebab dipanennya buah
mentah adalah pemanen ingin memperoleh premi yang tinggi, dan pada saat
musim trek (buah sedikit untuk dipanen) tidak bisa mencukupi basis sehingga
buah mentah juga ikut dipanen, pemanenan malas mengutip brondolan, jika
memanen buah matang premi brondolan terlalu rendah sedangkan untuk
mengutipnya memerlukan waktu yang lama, pemanen menghindari buah yang
membrondol pada rotasi berikutnya dengan memanen buah yang masih mentah.
Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun (2005) panen buah mentah akan
merugikan perusahaan karena produktivitasnya minyak kelapa sawit menurun.
Selain itu, pengolahan inti kelapa sawit menjadi sulit karena tempurung buah yang
belum matang cukup keras. Kandungan minyak sawit meningkat dari tahap
24
mentah ke matang, kemudian menurun pada tahap lewat matang. Sedangkan
kandungan ALB meningkat dari buah matang sampai lewat matang.
Menurut Lubis (1992) brondolan mengandung minyak yang tinggi yaitu
50-56% terhadap daging buah atau 40-42% minyak terhadap buah. Kehilangan
produksi akibat brondolan tidak dikutip dapat dikurangi dengan pemberian upah
yang sesuai sehingga tenaga kerja panen termotivasi untuk mengutipnya dan
pengawasan yang ketat.
TBS bergagang panjang harus dipotong, karena gagang TBS hanya
menambah biaya bagi PKS dan kebun sebab hanya manambah berat semu TBS
dan gagang bukan bagian dari TBS yang menhasilkan minyak melainkan akan
menyerap kandungan minyak dari brondolan. Sebaiknya dalam memanen TBS
memotong gagang dengan sistem mulut ikan/cangkem kodok, tetapi masih ada
pemanen yang tidak memotong sesuai peraturan kebun oleh karena itu perlu
dilakukan pengawasan yang lebih teliti agar pemanen tidak melakukan kesalahan.
Pelanggaran tata tertib panen yang sering terjadi di afdeling I yang dilakukan
pemanen adalah memanen buah mentah, dan jika hal itu terjadi pemanen harus
membayar denda satu jenjang buah mentah Rp 5000/tandan akibat
pelanggarannya.
Adapun sanksi terhadap prestasi pemanen yang tidak mencapai Basis
Tugas atau Basis Borong yaitu :
1. Pemanen yang prestasi kerjanya per hari panen tidak mencapai Basis Tugas,
akan tetapi di potong upah kerjanya proporsional dengan selisih kekurangan
berat dengan Basis Tugas yang ditetapkan.
25
2. Bagi pemanen yang prestasi panennya tidak mencapai Basis Borong lebih dari
2 (dua) kali dalam dua bulan berturut-turut atau 2 kali dalam tenggang waktu 5
bulan, akan dikenakan sanksi administrasi berupa penurunan kelas pemanen
satu tingkat pada bulan terkait (berjalan).
3. Basis Borong tidak diberlakukan pada kavled terkait apabila hasil perhitungan
KBM (Kerapatan Buah Masak), sbb:
Kavled Panen KBM
TM 77 S/D 84 >1:10
TM 94 S/D 94 >1:07
TM 03 A/B >1:07
3.2.1 Tenaga Kerja Panen
1. AKP (Angka Kerapatan Panen)
Tenaga kerja panen jumlahnya harus disiapkan berdasarkan kebutuhan
pada panen. Jumlah seluruh tenaga kerja panen afdeling I adalah sebanyak 24
orang.
Untuk menghitung jumlah pemanen yang dibutuhkan pada panen besok
hari. Recolte harus melakukan pengamatan kerapatan buah matang atau Angka
Kerapatan Panen (AKP) di blok yang akan di panen pada hari sebelumnya (1 hari
sebelum panen).
Sensus AKP (Angka Kerapatan Panen) merupakan penghitungan jumlah
buah atau TBS yang matang sempurna dan siap dipetik. Kegiatan ini dilakukan
pagi hari dengan tujuan menentukan estimasi jumlah buah atau TBS yang siap di
26
panen besok. Manfaat dari Telling Buah adalah untuk menentukan kebutuhan
tenaga pemanen dan kebutuhan sarana transport. Adapun rumus kerapatan panen :
Kerapatan Panen =
2. Inspeksi Panen
Inspeksi panen merupakan kegiatan yang dilakukan oleh asisten Adeling,
mandor I, mandor panen dan tenaga pemanen dengan tujuan untuk mengetahui
kualitas atau prestasi kerja dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemanen
pada hari sebelumnya pada ancak panen hari sebelumnya juga. Kesalahan-
kesalahan yang terjadi itu kemudian ditulis dalam laporan inspeksi panen kelapa
sawit. Beberapa kesalahan yang perlu diketahui saat inspeksi panen antara lain,
jumlah pohon yang dipanen tidak dikutip brondolan, jumlah janjang yang layak
panen tapi tidak dipanen, jumlah buah mentah yang dipanen, jumlah buah dengan
tangkai panjang, bunga matahari, pelepah sengkleh, pokok under pruning, dan
pokok over pruning. Apabila ada jenis kesalahan yang tidak dapat diamati pada
saat inspeksi maka dapat dinyatakan pada krani buah untuk mengetahui beberapa
kesalahan yang ada. Misalnya, jumlah buah dengan tangkai panjang.
3.2.2 Karakteristik Tenaga Kerja Panen
Karakteristik tenaga kerja pemanen adalah suatu keadaan karyawan
pemanen di perkebunan Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.
Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi : umur, pengalaman,
dan produktivitas kerja. Karakteristik tenaga kerja pemanen tersebut akan
27
mempengaruhi terhadap kegiatan, ketrampilan, dan kemampuan pemanen dalam
melaksanakan tugasnya yang bertujuan untuk meningkatkan upah mereka.
Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (18 tahun ke atas) atau 18-64
tahun. Adapun rata-rata umur karyawan pemanen adalah 35 tahun yang tergolong
pada umur produktif. Pada umur tersebut diharapkan tenaga kerja pemanen dapat
bekerja optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam
mengumpulkan TBS kelapa sawit lebih banyak bila disertai dengan disiplin dan
kerja keras. Tenaga kerja pemanen Afdeling I ini keseluruhannya adalah laki-laki.
Tingkat pengalaman akan memberikan perubahan pada ketrampilan kerja
seseorang kea rah yang lebih efektif karena semakin tinggi pengalaman kerja
semakin efisien karyawan pemanen tersebut dalam bekerja. Pada perkebunan
Afdeling I, karyawan pemanen TBS rata-rata telah berpengalaman kerja selama 6
tahun. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pengalaman tenaga kerja pemanen
dalam kegiatan pemanenan TBS kelapa sawit sudah lama dan cukup matang
dalam melaksanakan pekerjaannya dibidang pemanenan TBS kelapa sawit.
3.2.3 Premi Panen
Untuk memperoleh suatu hasil kerja yang baik dalam kualitas dan
kuantitas, maka perlu adanya perangsang untuk menambah kegairahan kerja,
dengan demikian perusahaan memberikan kebijaksanaan berupa premi terhadap
pemanen TBS kelapa sawit.
Dalam melaksanakan panen kelapa sawit, para karyawan berpedoman
pada peraturan-peraturan panen kelapa sawit yang sedang berlaku dan untuk
28
merangsang karyawan berproduksi tinggi secara kwalitatif dan kwantitatif untuk
ini perusahaan menentukan premi sebagai berikut:
1. Premi Hasil
Premi Hasil diberikan pada hasil panen yang diperoleh dari ancak panen
yang telah ditentukan dan diterimakan di TPH yang telah ditentukan pula, yang
memperoleh kelebihan hasil (borong), diperhitungkan dalam kg, sesuai dengan
mutu dengan pekerjaannya berdasarkan Nilai Angka Panen (NAP).
2. Premi Kerajinan
Premi kerajinan diberikan apabila seorang pemanen dapat mencapai
borongnya dalam jam kerja yang ditentukan dan mengikuti peraturan-peraturan
panen berdasarkan Nilai Angka Kerajinan (NAK). Premi kerajinan ditentukan
setiap hari panen. Mutu pekerjaan dari seorang pemanen dapat dibagi dalam :
Mutu mengenai cara panen (angka kerajinan)
Mutu mengenai panen buah (nilai angka kerajinan)
Adapun ketentuan premi panen kelapa sawit kerja pada hari libur umum
untuk karyawan pemanen dan non pemanen Afdeling I yaitu:.
Tabel 1. Premi Kehadiran Kepala Kerja Pada Hari Libur Umum.
Jabatan Lama Baru
- Asisten Afdeling Rp. 50.000,-/hari hadir Tetap
- Mandor I Rp. 35.000,-/hari hadir Tetap
- Mandor Panen Rp. 25.000,-/hari hadir Tetap
- Krani Buah Rp. 15.000,-/hari hadir Tetap
29
Selain premi kehadiran, untuk kepala kerja dan karyawan pendukung
lainnya yang bekerja pada hari libur umum diberikan premi produksi sesuai
ketentuan sebagai berikut :
1. Asisten Afdeling
Kepada asisten Afdeling diberikan premi sebesar 130% (seratus tiga puluh
persen) kali rata-rata premi produksi mandor I.
2. Mandor I
Kepada mandor I diberikan premi sebesar 130% kali rata-rata premi mandor
panen yang diawasinya.
3. Mandor Panen
Kepada mandor panen diberikan premi sebesar 130% kali rata-rata premi
pemanen yang diawasinya akan diberikan apabila memenuhi 2 ketentuan :
80% atau lebih pemanen dalam pengawasannya hadir bekerja.
Prestasi pemanen (yang hadir) mencapai basis borong 80% atau lebih.
Apabila kedua persyaratan tersebut diatas tidak dipenuhi, maka kepada
mandor panen tersebut diberikan premi tetap sebesar lama Rp. 10.000,- Baru
Tetap.
Tabel 2. Premi Kehadiran Karyawan Lainnya Pada Hari Libur Umum.
Jabatan Lama Baru
- Krani buah (Semua TT) 100% x rata-rata premi pemanen Tetap
- Krani Produksi 50% x rata-rata premi krani buah Tetap
- Krani pembuat daftar
bayar
Rp. 10.000,- Tetap
30
- Ast./Mandor Tehnik Rp. 3,-/Kg PKS Tetap
- Supir dan Kernet
Muat Langsung
Muat dan Langsir
Muat di TPH
Premi Trip ke
PKS
Rp.15,-/Kg PKS
Rp. 18,-/Kg PKS
Rp. 9,-/Kg PKS
Rp. 10.000,-/Trip Supir
Rp. 8.000,-/Trip Kernet
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Premi untuk jabatan tersebut di atas yang diperhitungkan adalah produksi
yang dihasilkan pada hari libur umum saja.
Perhitungan Premi Panen
1. Premi Mandor Panen menggunakan rumus:
Premi Mandor Panen = 10% x Total Premi Panen
2. Premi Mandor I Produksi menggunakan rumus:
Premi Mandor I Prod = 1,25% : 2 x Total Premi Pemanen
3. Premi Krani Buah menggunakan rumus:
Premi Krani Buah = 10% x 2/3 x Total Premi Panen
4. Premi Krani Produksi menggunakan rumus:
Premi Krani Produksi = 2/3 : 2 x Total Premi Pemanen
31
3.2.4 Sistem Upah Tenaga Kerja Pemanen
Sistem upah yang diterapkan perkebunan kelapa sawit Afdeling I PT.
Semadam Kabupaten Aceh Tamiang adalah sistem upah premi (Wage Incentive
System), yaitu besarnya upah yang diterima oleh tenaga kerja pemanen adalah
upah harian ditambah dengan upah natura dan upah premi. Upah harian untuk
tenaga kerja SKU menerima upah sebesar Rp. 48.000/hari sebagai gaji pokok.
Upah natura yang diterima oleh setiap tenaga kerja SKU berbeda-beda, hal ini
dikarenakan jumlah tanggungan setiap keluarga pemanen yang berbeda.
3.2.5 Produktivitas Kerja Pemanen
Sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam rangka meningkatkan
produktivitas perusahaan, maka usaha yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yang dalam hal ini yang paling berperan
adalah tenaga kerja pemanen yang bertugas memanen hasil kelapa sawit. Dalam
hal ini perusahaan menetapkan adanya premi sebagai motivasi untuk tenaga kerja
pemanen dalam meningkatkan produktivitas kerjanya.
Produktivitas adalah kemampuan tenaga kerja pemanen di dalam
menghasilkan TBS kelapa sawit per satuan waktu. Produktivitas kerja pemanen
jika belum mencapai basis tugas dapat dikatakan prestasinya masih di bawah
standart (rendah) dan sebaliknya produktivitas kerja pemanen jika melewati basis
tugas dapat dikatakan prestasinya di atas standart (tinggi).
32
3.3 Isue-Isue Penting (Key Issue)
Permasalahan yang terjadi pada manajemen tenaga kerja panen di
Afdeling I PT. Semadam yaitu kurangnya pengawasan mandor terhadap tenaga
kerja panen yang masih seringnya memanen buah mentah, tidak mengutip
brondolan dan tidak memanen buah matang. Selain itu, sulitnya pemanen dalam
mengambil TBS yang ketika dipanen jatuh ke areal yang terlalu dalam (curam)
sehingga banyak TBS yang restan. Hal ini dikarenakan areal perkebunan PT.
Semadam Kabupaten Aceh Tamiang hampir 90% berbukit.
3.4 Solusi
Melihat banyaknya kasus yang terjadi di lapangan, maka penulis melalui
penulisan laporan kuliah kerja profesi ini akan memberikan solusi-solusi yang
dapat membantu kelancaran usaha produksi kelapa sawit pada Afdeling I PT.
Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.
1. Pengolahan tenaga kerja secara professional harus dimulai sejak perekrutan
tenaga kerja, penyeleksian, pengklasifikasian, penempatan tenaga kerja sesuai
dengan kemampuan dan pengembangan kariernya. Sehingga mendapatkan
tenaga kerja yang berkompeten.
2. Meningkatkan pengawasan panen yang intensif agar produksi TBS dapat terus
meningkatkan dan menghindari dari kesalahan proses pemanenan TBS.
3. Perlu adanya upaya dari pihak perusahaan untuk mendorong perbaikan dari
sisi upah, agar pekerjaan yang dilakukan pemanen sesuai dengan upah yang
mereka terima.
33
4. Mengingat areal perkebunan Afdeling I PT. Semadam yang berbukit, perlu
pembuatan tapak kuda, agar pemanen lebih mudah dalam mengutip brondolan
dan juga TBS tidak akan jatuh ke areal yang dalam (curam) karena adanya
tapak kuda.
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian Kuliah Kerja Profesi dan pembahasan,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
- PT. Semadam didirikan sejak tahun 1959. Pada awalnya PT. Semadam
bernama PT. Murida dan berada dibawah pimpinan Bapak Abdul Ranie
Yusuf.
- Pada tahun 1971 sampai dengan saat ini nama PT. Murida diganti dengan
nama PT. Semadam dibawah pimpinan Bapak Ir. Ruslie Ranie, Bsc.,
selaku direktur utama. Hingga saat ini manajemen kebun PT. Semadam
masih dipimpin oleh Ir. Rusli selaku administratur.
- Suatu perusahaan membutuhkan suatu pengorganisasian yang baik untuk
mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
- Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (18 tahun ke atas) atau 18-64
tahun. Adapun rata-rata umur karyawan pemanen adalah 35 tahun yang
tergolong pada umur produktif. Pada umur tersebut diharapkan tenaga
kerja pemanen dapat bekerja optimal sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja dalam mengumpulkan TBS kelapa sawit lebih banyak
bila disertai dengan disiplin dan kerja keras.
- Tenaga kerja di Afdeling I PT. Semadam berjumlah 24 orang yang
kesemuanya adalah laki-laki. Upah tenaga kerja SKU adalah Rp
35
48.000/hari sedangkan upah untuk BHL di Afdeling I adalah sebesar Rp
19.500/hari dengan 7 jam kerja/hari pada hari biasa dan 5 jam kerja pada
hari jum’at. Upah ini mengikuti standar UMR (Upah Minimum Rata-
rata).
- Pada perencanaan tenaga kerja panen asisten bertugas untuk
mengkoordinasi, mengevaluasi, dan mengawasi kegiatan. Mandor I
mengatur dan mengawasi tugas mandor panen di lapangan, serta mandor
panen melakukan pengawasan dan pemeriksaan panen.
- Organisasi panen sangat penting sehingga tandan buah yang dipanen untuk
hari yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Pengorganisasian
dan pengawasan terhadap organisasi panen yang baik dapat menjamin
keberhasilan pelaksanaan panen.
4.2 Pembelajaran yang Diperoleh
Adapun pembelajaran yang diperoleh dari Kuliah Kerja Profesi yang
dilakukan di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang yaitu:
Penulis memperoleh pengalaman kerja langsung mengenai praktek
lapangan kelapa sawit baik dari aspek teknis perkebunan dan system
tenaga kerja yang diterapkan oleh Afdeling, terutama dalam manajemen
tenaga kerja panen.
Penulis dapat membandingkan teori yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan mengenai kelapa sawit dengan praktik langsung pada
perkebunan kelapa sawit.
36
Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan kerja dalam
melaksanakan pekerjaan di suatu perusahaan kelapa sawit.
37
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Tahapan Persiapan Panen Kelapa Sawit http://www.google.com
Anynomous. 2009. Manajemen Tenaga Kerja Perkebunanhttp://www.google.co.id [10 April 2012]
Ginting, D. 2005. Pengelolaan Tenaga Kerja Panen dan Sistem PengangkutanTandan Buah Segar Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di PT.Agrowiyana Jambi. Departemen Budidaya Pertanian.
Lubis. A. U. 1996. Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Indonesia. PusatPenelitian Kelapa Sawit. Sumatra Utara.
Mangoensoekarjo, S dan H. Semangun. 2005. Manajemen Agribisnis KelapaSawit. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Su’ud, M.H. 2004. Dasar-dasar Manajemen Aplikasi Perencanaan Perusahaandan Pembangunan. YCMC. Jakarta.
Lampiran 5 Jadwal Kuliah Kerja Profesi di PT. Semadam, Kabupaten AcehTamiang, Tahun 2012
Hari Tanggal Tempat Komoditi Kegiatan
Rabu 4 Juli 2012 Kantor utama-
Penyerahan mahasiswa/i oleh pihakkampus
Kamis 5 Juli 2012 Kantor utama - Penyambutan dan perkenalan stafJum'at 6 Juli 2012 Kantor utama - Orientasi kantorSabtu 7 Juli 2012 Kantor utama - Magang sekaligus belajarMinggu 8 Juli 2012 - Libur
Senin 9 Juli 2012KantorUtama -
Belajar tentang cara cari data luasanareal pertahun tanam
Selasa 10 Juli 2012 Afdeling I Kelapasawit
Mengamati proses pembukaan lahantanam ulang dengan mengguna metodechipping (mencincang atau mengiris)
Rabu 11 Juli 2012 Kantor utama - Magang
Kamis 12 Juli 2012 Afdeling II Kelapasawit
Mengamati cara panen kelapa sawitdan mengamati pengambilan sampeldaun yang diserang hama penyakit
Jum'at 13 Juli 2012 Afdeling IKelapaSawit
Mengamati cara panen kelapa sawitdan memanen langsung
Sabtu 14 Juli 2012 Kantor utama - MagangMinggu 15 Juli 2012 - - LiburSenin 16 Juli 2012 Kantor utama - MagangSelasa 17 Juli 2012 Kantor utama - Magang
Rabu 18 Juli 2012Afdeling III,IV V dan VI
Karet dankelapaSawit
Melihat cara pengendalian hama danpenyakit pada tanaman karet, melihatproses pemanenan latek.
Kamis 19 Juli 2012 Afdeling IKelapaSawit
Mengamati cara perawatan kelapasawit serta membersihkan babatpiringan dan lansungmempraktekkannya.
Jum'at 20 Juli 2012 Kantor utama - Melihat cara buat alur arah lahan sawitSabtu 21 Juli 2012 - - LiburMinggu 22 Juli 2012 LiburSenin 23 Juli 2012 Kantor utama - Mengumpul data
Selasa 24 Juli 2012 Afdeling IKelapaSawit Mengamati pembuatan teras
Rabu 25 Juli 2012 Kantor utama - Mengumpul dataKamis 26 Juli 2012 Kantor utama - Magang
Jum'at 27 Juli 2012 PabrikKelapasawit
Mengamati proses pengolahan kelapasawit menjadi CPO
Sabtu 28 Juli 2012 Kantor utama Magang
Minggu 29 Juli 2012 - - LiburSenin 30 Juli 2012 Kantor utama - MagangSelasa 31 Juli 2012 Kantor utama - Mengembalikan data-data kekantor
Rabu1 Agustus
2012
Kantor dansekitartempattinggal -
Perpisahan dan pelepasan mahasiswakembali ke Universitas.
Lampiran 3 Proyeksi Produksi Kebun Kelapa Sawit
Kelas Lahan : Kelas II
Kelas Tanaman : Kelas A (100%)
NoUraian/Tahun
Pohon yangdi Panen (ph)
JumlahTandan
(bh)
RBT(kg)
TBS(Ton)
Kumulatip(Ton)
1 Tahun 3 69 21 3 4.347 -
2 Tahun 4 121 20 6 14.52 18.867
3 Tahun 5 123 16 9 19.926 38.793
4 Tahun 6 125 17 11 23.375 62.168
5 Tahun 7 125 16 13 26.000 88.168
6 Tahun 8 125 15 15 28.125 116.293
7 Tahun 9 125 13 18 29.250 145.543
8 Tahun 10 125 11 21 28.075 174.418
9 Tahun 11 125 10 23 28.750 203.168
10 Tahun 12 125 10 23 28.750 231.918
11 Tahun 13 125 10 23 28.750 260.668
12 Tahun 14 123 8 27 26.563 287.236
13 Tahun 15 123 8 26 25.584 312.820
14 Tahun 16 123 7 29 24.969 337.789
15 Tahun 17 123 7 29 24.969 362.758
16 Tahun 18 122 6 31 22.692 385.450
17 Tahun 19 122 6 30 21.960 407.410
18 Tahun 20 119 5 35 20.825 428.235
19 Tahun 21 117 5 33 19.305 447.540
20 Tahun 22 114 5 32 18.240 465.780
21 Tahun 23 112 5 30 16.800 482.560
22 Tahun24 109 4 36 15.969 493.276
23 Tahun 25 106 4 34 14.416 512.692
24 - - - - - -
25 - - - - - -
Produksi Rata-rata Pertahun =.
= 22.290 Ton
Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Kuliah Kerja Profesi
Gambar 1. Pembibitan Kelapa Sawit PT. Semadam
Gambar 2. Pemanenan dengan menggunakan egrek
Gambar 3. Panen Tandan Buah Segar (TBS)
Gambar 4. Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)
Gambar 5. Truk pengangkutan TBS
Gambar 6. Foto Bersama di Kantor Afdeling I PT. Semadam