56

LAPORAN KKP PRIMARYATI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KKP PRIMARYATI
Page 2: LAPORAN KKP PRIMARYATI

Laporan Kuliah Kerja Profesi

MANAJEMEN TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT

Guineensis Jacq) DI AFDELING I

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS

Laporan Kuliah Kerja Profesi

MANAJEMEN TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT

DI AFDELING I PT. SEMADAM KABUPATEN ACEH

TAMIANG

OLEH:

PRIMARYATI

NIM :0805102020012

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2012

MANAJEMEN TENAGA KERJA PANEN KELAPA SAWIT (Elaeis

PT. SEMADAM KABUPATEN ACEH

PRODI AGRIBISNIS

PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Page 3: LAPORAN KKP PRIMARYATI
Page 4: LAPORAN KKP PRIMARYATI

i

ABSTRAK

Kegiatan Kuliah Kerja Profesi ini dilaksanakan di PT. SemadamKabupaten Aceh Tamiang selama satu bulan yang dimulai dari minggu pertamabulan juli 2012 hingga 1 agustus 2012. Kuliah Kerja Profesi ini bertujuan untukmenambah wawasan ilmu dilapangan dan memantapkan teori yang telah didapatselama di bangku kuliah serta mengetahui proses pelaksanaan dan pengawasanpanen, menemukan dan menganalisis permasalahan pemanenan dalam kegiatanmanajemen terutama tenaga kerja panen kelapa pada tanaman kelapa sawit.Metode yang digunakan dalam kuliah kerja profesi adalah metode survey. Datayang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkanmelalui observasi dan wawancara langsung dengan asisten kebun, mandor dankaryawan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah karyawan SKU(Serikat Karyawan Unit) di Afdeling I PT. Semadam adalah 24 orang denganupah per hari Rp. 48.000/orang. Selain menerima upah harian tenaga kerja SKUjuga menerima upah natura dan premi ditambah dengan tunjangan lainnya berupajaminan social, fasilitas perumahan, jaminan kesehatan, bonus dan tunjangan hariraya. Sistem ancak yang dipakai di Afdeling I adalah ancak giring tetap.Permasalahan yang terjadi pada panen yaitu memanen buah mentah, brondolantidak dikutip, buah matang tinggal dipohon, dan gagang TBS yang panjang. Halini menunjukkan masih diperlukan peningkatan kepengawasan dan kurangdiberlakukannya sistem denda. Kegiatan kuliah kerja profesi yang dilakukan diAfdeling I PT. Semadam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulisdalam melaksanakan pekerjaan di perkebunan kelapa sawit. Penulis memperolehpengalaman bekerja dan dapat membandingkan antara teori yang diperolehdengan praktik di lapangan, baik dari aspek teknis maupun manajemen.

Kata kunci : Kelapa Sawit, Manajemen Tenaga Kerja Panen.

Page 5: LAPORAN KKP PRIMARYATI

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayahnya-Nya. Tidak lupa pula selawat dan salam penulis panjatkan

atas junjungan Nabi kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam

kebodoha ke alam yang penuh ilmu pengetahuan, sehingga peulis telah dapat

menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Profesi ini dengan judul “Manajemen

Tenaga Kerja Panen Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Afdeling I

PT.Semadam Kabupaten Aceh Tamiang”, yang merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Sofyan,M.Agric,Sc, selaku dosen pembimbing

yang dengan segala kesungguhannya telah memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis sejak awal hingga penulisan laporan ini terlaksana. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada bapak. Selain itu penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Ir. Edy Marsudi, M.Si, selaku koordinator Kuliah

Kerja Profesi.

Penulis menyadari apa yang tertera dalam laporan ini masih terdapat

kekurangan, baik dalam bentuk tulisan maupun dalam pembahasan. Karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan

Page 6: LAPORAN KKP PRIMARYATI

iii

di masa yang akan datang. Akhirnya kepada Allah SWT kita bermohon ampun

mudah-mudahan Kuliah Kerja Profesi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Banda Aceh, Agustus 2012

Penulis

Page 7: LAPORAN KKP PRIMARYATI

iv

DAFTAR ISI

HalamanABSTRAK ................................................................................................. iKATA PENGANTAR............................................................................... iiDAFTAR ISI.............................................................................................. ivDAFTAR TABEL ..................................................................................... viDAFTAR GAMBAR................................................................................. viiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... 11.1 Latar Belakang .......................................................................... 11.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 31.3 Tujuan ....................................................................................... 31.4 Kegunaan................................................................................... 3

BAB II. METODE KULIAH KERJA PROFESI .................................. 42.1 Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja Prifesi ........................ 42.2 Jadwal Pelaksanaan..................................................................... 42.3 Prosedur Kuliah Kerja................................................................. 42.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 52.5 Konsep dan Batasan Variabel ..................................................... 62.6 Metode Analisis .......................................................................... 72.7 Sistematika Penulisan ................................................................. 8

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 93.1 Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja .................................... 9

3.1.1 Sejarah Singkat Perkebunan............................................. 93.1.2 Struktur Organisasi .......................................................... 113.1.3 Ketenagakerjaan............................................................... 153.1.4 Bidang Fokus ................................................................. 16

A. Persiapan Pelaksanaan Panen ................................. 16B. Syarat-syarat Panen................................................. 18C. Pelaksanaan Panen dan Pengawasan ...................... 19

3.2 Manajemen Tenaga Kerja Panen ............................................. 213.2.1 Tenaga Kerja Panen ...................................................... 253.2.2 Karakteristik Tenaga Kerja Panen ................................ 263.2.3 Premi Panen .................................................................. 273.2.4 Sistem Upah Tenaga Kerja Pemanen............................ 313.2.5 Produktivitas Kerja Pemanen........................................ 31

3.3 Isue-isue Penting (Key Issue) .................................................. 323.4 Solusi ....................................................................................... 32

Page 8: LAPORAN KKP PRIMARYATI

v

BAB IV. PENUTUP .................................................................................. 344.1 Kesimpulan ............................................................................... 344.2 Pembelajaran Yang Diperoleh .................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 37LAMPIRAN............................................................................................... 38

Page 9: LAPORAN KKP PRIMARYATI

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Premi Kehadiran Kepala Kerja Pada Hari Libur Umum .............. 28

Tabel 2. Premi Kehadiran Karyawan Lainnya Pada Hari Libur Umum..... 29

Page 10: LAPORAN KKP PRIMARYATI

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Afdeling I PT. Semadam........................... 13

Page 11: LAPORAN KKP PRIMARYATI

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta Afdeling I PT. Semadam

2. Struktur Organisasi PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang

3. Proyeksi Produksi Kebun Kelapa Sawit PT. Semadam

4. Ketentuan Premi Panen Kelapa Sawit Hari Kerja Dinas Afdeling I

5. Jadwal Kuliah Kerja Profesi di PT. Semadam, Kabupaten Aceh Tamiang,

Tahun 2012

6. Dokumentasi Kegiatan Kuliah Kerja Profesi

Page 12: LAPORAN KKP PRIMARYATI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sub sektor pertanian yang

mempunyai peranan yang cukup penting dalam pembangunan nasional dan

menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Hal ini sejalan dengan tujuan

pembangunan perkebunan sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perkebunan,

yaitu : (1) meningkatkan devisa dan rupiah bagi Negara seefisien-efisiennya, (2)

melaksanakan fungsi sosial dalam arti luas memberikan lapangan kerja bagi

penduduk disekitarnya dan (3) memelihara kekayaan alam, khususnya

mempertahankan/mempertinggi kesuburan tanah.

Suatu perkebunan baik perkebunan rakyat, PTP/PTPN, PBSA atau PBSN

dalam pengembangannya tidak terlepas dari pengelolaan yang baik dalam

pelaksanaan proses produksi. Tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi

perlu mendapat perhatian khusus dari pihak perusahaan dalam mencapai tujuan.

Perusahaan perkebunan kelapa sawit menggunakan tenaga kerja mulai dari

level top manager, middle manager, dan low manager. Pada perkebunan kelapa

sawit tenaga kerja karyawan harian tetap terdiri dari perawatan atau pemeliharaan

tanaman, pembibitan dan pemetik hasil/pemanen (pendodos). Tenaga kerja

pemanen ini berhubungan langsung dengan produksi, dimana untuk mendapatkan

hasil panen yang tinggi di tentukan oleh produktivitas tenaga kerja dalam hal ini

adalah pemetik hasil (pendodos).

Page 13: LAPORAN KKP PRIMARYATI

2

Produktivitas kerja yang dicapai karyawan pemetik hasil/pemanen

(pendodos) diukur berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan Tandan

Buah Segar (TBS) dalam satuan berat per satuan waktu. Pentingnya produktivitas

kerja dalam perusahaan menunjukkan bahwa tenaga kerja adalah bagian dari

perusahaan, sehingga tingkat produktivitas yang dimiliki tenaga kerja sangat

mempengaruhi kegiatan perusahaan, untuk itu peningkatan produktivitas kerja

(pendodos) adalah perbandingan antara hasil yang diperoleh tenaga kerja dengan

jumlah waktu yang dipergunakan. Sedangkan hasil petik (dodosan) merupakan

ouput dan waktu tenaga kerja merupakan input, maka produktivitas kerja

merupakan perbandingan antara ouput dan input.

Manajemen tenaga kerja adalah salah satu bidang manajemen seperti

manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan manajemen

perkantoran. Manajemen tenaga kerja mengkhususkan diri tentang hal ihwal yang

berhubungan dengan faktor produksi manusia dengan segala aktifitasnya, baik dalam

usaha perorangan, badan usaha, perusahaan,lembaga maupun instansi, sehingga

tenaga kerja tersebut dapat berdaya guna dan berhasil guna.

Manajemen tenaga kerja yang ada di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten

Aceh Tamiang cukup baik. Mereka mampu mengelola sumber daya manusia

yang ada ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki

tenaga kerja. Khususnya pada tenaga kerja panen (pendodos) yang

keseluruhannya adalah lelaki dan juga dengan kondisi areal perkebunan yang

berbukit curam diharapkan mampu untuk memanen Tandan Buah Segar (TBS)

Page 14: LAPORAN KKP PRIMARYATI

3

dengan produktivitas kerja yang tinggi untuk meningkatkan produksi perusahaan

sehingga tercapai tujuan perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana manajemen tenaga kerja panen

kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten

Aceh Tamiang.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari kuliah kerja profesi ini adalah untuk mengetahui

sistem manajemen tenaga kerja panen kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di

Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.

1.4 Kegunaan

1. Kegunaan kuliah kerja profesi ini antara lain adalah sebagai aplikasi ilmu

bagi penulis dalam upaya memperdalam pengetahuan dalam bidang ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian.

2. Menambah wawasan bagi penulisa dan memberikan informasi kepada

pihak-pihak yang ingin mengetahui tentang manajemen tenaga kerja panen

perkebunan kelapa sawit.

3. Serta sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Syiah Kuala.

Page 15: LAPORAN KKP PRIMARYATI

4

BAB II

METODE KULIAH KERJA PROFESI

2.1 Lokasi dan Ruang Lingkup Kuliah Kerja Profesi

Lokasi Kuliah Kerja Profesi ini dilaksanakan di PT. Semadam yang berlokasi

di desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang.

Ruang lingkup kuliah kerja profesi ini terbatas pada manajemen tenaga kerja

panen perkebunan kelapa sawit di Afdeling I PT. Semadam.

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Kuliah Kerja Profesi dilaksanakan mulai tanggal 4 Juni 2012 s/d 1

Agustus 2012 dengan lokasi PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi

Aceh. Kuliah Kerja Profesi dimulai pada pukul 06.30-12.00 WIB, pada hari senin

sampai sabtu, dan libur pada hari minggu atau pada hari-hari libur Nasional.

Jadwal Kuliah Kerja Profesi ini terdiri atas beberapa jadwal kegiatan diantaranya

adalah orientasi perusahaan, observasi lapangan, magang, sosialisasi masyarakat

dan pengumpulan data.

2.3 Prosedur Kuliah Kerja

Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini berlangsung kurang lebih selama satu

bulan, terhitung mulai tanggal 4 Juli 2012 sampai 1 Agustus 2012 yang

dilaksanakan setiap hari senin s/d sabtu. Praktek dimulai dari jam 06.30 WIB

yang diadakan dengan apel pagi untuk memberi arahan kerja kepada mandor-

Page 16: LAPORAN KKP PRIMARYATI

5

mandor dan karyawan oleh asisten dan mandor 1, dilanjutkan dengan memberi

pengarahan kepada mahasiswa/i Kuliah Kerja Profesi oleh asisten, mandor 1.

Setelah menerima pengarahan dan materi, selanjutnya kegiatan di lapangan dan

setiap harinya dijadwalkan berdasarkan tahapan penanaman yang ada pada

Afdeling tersebut. Kegiatan di lapangan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB.

Kegiatan pada Kuliah Kerja Profesi ini meliputi aspek teknis lapangan, aspek

manajerial dan administratif.

Aspek teknis di lapangan berupa pengamatan terhadap kerja para

karyawan perkebunan mengenai teknis pelaksanaan budidaya tanaman kelapa

sawit. Aspek teknis ini terdiri dari pembibitan (tahap pre nursery dan main

nursery), pemeliharaan tanaman, pemanenan kelapa sawit dan sampai kepada

pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Selain aspek teknis, pengamatan terhadap

administrasi di kantor Afdeling juga menjadi bagian dari kegiatan selama Kuliah

Kerja Profesi.

Selain mengamati seluruh pelaksanaan kerja di Afdeling I, juga terdapat

kunjungan ke afdeling lain untuk mempelajari aspek teknis pembibitan yang tidak

terdapat pada Afdeling I, yaitu di Afdeling II yang terletak di Kabupaten Aceh

Tamiang.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data serta teori-teori yang

berhubungan dengan kelapa sawit, khususnya mengenai hal-hal apa saja yang

berpengaruh terhadap tenaga kerja panen kelapa sawit. Data yang digunakan dalam

Page 17: LAPORAN KKP PRIMARYATI

6

kuliah kerja profesi ini adalah bersumber dari data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari hasil Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara

atau Tanya jawab dengan stakeholder yang terkait. Stakeholder disini meliputi

asisten Afdeling I PT. Semadam, asisten I dan tenga kerja. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan kantor Afdeling.

Adapun tahap observasi merupakan tahap yang dilakukan dalam

pengumpulan data. Dalam Kuliah Kerja Profesi ini pengamatan dilakukan pada

areal lahan tanaman kelapa sawit pada Afdeling I PT. Semadam.

2.5 Konsep dan Batasan Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan pengertian dalam

penelitian ini, maka diberikan definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

a. Kelapa sawit adalah tanaman monokotil (berbiji tunggal) yang dapat tumbuh

dengan baik di dataran rendah yang dapat menghasilkan buah bernilai

ekonomis dari rendemen (minyak dalam buah kernel).

b. Afdeling adalah satuan terkecil pengelolaan perusahaan perkebunan yang

terdiri atas beberapa blok pertanaman. Pada perkebunan kelapa sawit satu

Afdeling seluas 750-1000 Ha.

c. Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

penggordinasian dan pengawasan atas sumber daya, terutama sumber daya

manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih

dahulu.

Page 18: LAPORAN KKP PRIMARYATI

7

d. Panen adalah pemotongan tandan dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik.

Urutan kegioatan panen adalah persiapan panen, pemotongan tandan buah

matang panen, pengutipan brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan

hasil ke TPH (tempat pengumpulan hasil) dan pengangkutan hasil ke pabrik.

e. Tandan Buah Segar (TBS) adalah buah kelapa sawit yang kriteria siap

panennya ditunjukkan antara lain: buah telah berwarna merah mengkilat dan

dari 10 kg buah telah ada biji yang membrondol sebanyak 2 biji.

f. Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat berkerja

dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja.

g. Upah adalah suatu bentuk pembayaran periodic dari seorang majikan pada

karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja.

h. Hari kerja (HK) adalah jumlah jam kerja yang harus di jalani pekerja sesuai

dengan kesepakatan kerja bersama. Satu hari kerja dengan jam kerja sekitar 7

jam/hari dan 5 jam pada hari jum’at.

i. BHL (Buruh Harian Lepas) adalah tenaga kerja yang diambil tanpa

kesepakatan kerja seperti ketetapan Satuan Karyawan Unit (SKU).

j. SKU (Satuan kerja Unit) adalah karyawan yang statusnya telah menjadi

karyawan tetap harian atau bulanan yang tergabung dalam sekitar kerja unit.

2.6 Metode Analisis

Metode Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status sekelompok manusia,

suatu objek, kondisi, sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

Page 19: LAPORAN KKP PRIMARYATI

8

sekarang. Dapat diartikan bahwa pemecahan masalah sebenarnya adalah dengan

menggambarkan keadaan sebenarnya mengenai manajemen tenaga kerja panen

terhadap produksi perkebunan kelapa sawit di Afdeling I PT. Semadam

Kabupaten Aceh Tamiang.

2.7 Sistematika Penulisan

Tulisan ini terdiri dari 4 bagian yaitu : (I) Pendahuluan, berisi tentang

latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan serta kegunaan dalam

penelitian ini. (II) Metode Kuliah Kerja Profesi, ini menjelaskan tentang lokasi

daerah penelitian, jadwal pelaksanaan penelitian, prosedur kuliah kerja profesi,

metode pengumpulan data, konsep dan batasan variabel, metode analisis yang

digunakan didalam penelitian. Serta memuat tentang cara kerja yang bersistem

untuk kelancaran pelaksanaan kuliah kerja profesi ini. (III) Hasil dan

Pembahasan, menekankan pada manajemen tenaga kerja panen didalam

perkebunan kelapa sawit di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.

(IV) Penutup, merupakan akhir dari tulisan berisi kesimpulan, sebelumnya untuk

menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Sebagai penutup tulisan akan

dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai bahan masukan bagi pengambil

keputusandi daerah tentang manajemen panen didalam perkebunan kelapa sawit di

Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.

Page 20: LAPORAN KKP PRIMARYATI

9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Kuliah Kerja

3.1.1 Sejarah Singkat Perkebunan

Berdasarkan sejarah dan data yang dapat dikumpulkan selama kuliah kerja

profesi yang telah dilaksanakan diketahui bahwa PT. Semadam didirikan sejak

tahun 1959. Pada awalnya PT. Semadam bernama PT. Murida dan berada

dibawah pimpinan Bapak Abdul Ranie Yusuf.

Pada tahun 1971 sampai dengan saat ini nama PT. Murida diganti dengan

nama PT. Semadam dibawah pimpinan Bapak Ir. Ruslie Ranie, Bsc, selaku

direktur utama. Hingga saat ini manajemen kebun PT. Semadam masih dipimpin

oleh Ir. Rusli selaku administratur.

PT. Semadam terletak didaerah perbatasan antara provinsi Aceh dengan

provinsi Sumatera Utara dan dikelilingi oleh perusahaan perkebunan lainnya

seperti PT. Pati, PT. Socfindo dan PT. Putri Hijau.

Kantor pusat PT. Semadam tepatnya terletak di Desa Seumadam,

kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang. Sedangkan kantor Direksi

PT. Semadam terletak di Jalan Nibung Raya No. 93, Medan, Sumatera Utara.

Perusahaan perkebunan PT. Semadam merupakan perusahaan perkebunan

yang bergerak dalam bidang pembudidayaan kelapa sawit, karet dan kakao. Luas

areal perkebunan PT. Semadam secara keseluruhan adalah 3.489,24 Ha yang

terdiri atas Afdeling I, AfdelingII, Afdeling III, Afdeling IV, Afdeling V dan

Page 21: LAPORAN KKP PRIMARYATI

10

Afdeling VI. Pada saat ini PT. Semadam hanya berorientasi pada kelapa sawit

dan karet, sedangkan untuk kakao sendiri sudah mulai untuk tidak diproduksikan

lagi.

Pada areal penanaman afdeling I yaitu seluas 431,38 Ha dikhususkan

untuk tanaman kelapa sawit, pada afdeling II dengan luas lahan 284,65 Ha

dulunya dikhususkan untuk tanaman karet namun pada tahun 2007 mulai

dilakukan konversi dari penanaman tanaman karet menjadi tanaman kelapa sawit.

Pada areal tanam afdeling III dengan luas areal 342 Ha merupakan areal produksi

karet, begitu juga halnya dengan afdeling IV dengan luas areal 407,63 Ha. Untuk

areal tanam afdeling V dan IV pada saat ini masih dalam tahap pembukaan lahan

(land clearing) hal ini dikarenakan pada masa konflik areal ini sempat

dinonaktifkan sementara waktu.

Dalam operasionalnya perusahaan ini memproduksi bahan baku kelapa

sawit (TBS) yang kemudian akan disalurkan ke Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

(PKS) dan juga memproduksi bahan baku dan bahan setengah jadi dari karet

seperti Lateks, Lump dan Slap.

PT. Semadam memiliki kualitas sumberdaya manusia yang ahli dan

berpengalaman dalam bidangnya masing-masing khususnya dalam bidang

manajemen dan pengelolaan perkebunan. Namun demikian, tidak keseluruhan

dari tenaga kerja, staf maupun karyawan berasal dari bidang pertanian, sebagian

berasal dari bidang teknik sipil, industri, dan elektro. Adapun penggunaan

sumberdaya manusia di PT. Semadam adalah sebagai berikut:

Page 22: LAPORAN KKP PRIMARYATI

11

a) Administratur

b) Deputi ADM

c) KTU Kebun

d) Asisten Afd I

e) Asisten Afd II

f) Asisten Afd III

g) Asisten Afd IV dan V

h) Koordinator Keamanan

i) Asisten Pengolahan

j) Asisten teknik

k) Kerani

l) Mandor

m) BHL

3.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)

dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan

meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda

tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga

menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan

penyampaian laporan.

Struktur organisasi PT. Semadam merupakan kerangka pembagian

tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk

Page 23: LAPORAN KKP PRIMARYATI

12

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan agar perusahaan dapat berjalan ke

arah yang diinginkan. Struktur organisasi merupakan wadah dari pelaksanaan

kegiatan dan mencerminkan atas pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab

terhadap masing-masing bagian dalam perusahaan yang disusun dengan

pertimbangan yang sempurna dengan menetapkan dan menempatkan orang-orang

pada setiap unit perusahaan yang harus sesuai dengan pengetahuan dan

ketrampilan atau keahlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai

efektif dan efisien.

Pada dasarnya struktur organisasi yang dimiliki perusahaan ini berbentuk

garis dan staf (struktur terlampir). Organisasi garis merupakan suatu organisasi

dimana pimpinan dipandang sebagai sumber kekuatan tunggal. Segala keputusan

atau kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan (Hassan Su’ud,

2004). Dan selain itu disamping pucuk pimpinan yang mempuyai wewenang

komando, juga diperlukan staf atau pejabat yang dapat memberikan masukan

dengan bidang keahliannya. Adapun struktur organisasi pada Afdeling I PT.

Semadam dapat dilihat sebagai berikut:

Page 24: LAPORAN KKP PRIMARYATI

1313

ASISTENBAMBANG. ST

KRANI AFD

SAIFU UMRI

KEAAMANANBRIPKA ZULFIKAR

KRANI PRODUKSIEDDY SYAPUTRA

MANDOR 1ANWAR. FR

MANDOR

PERAWATAN 1

SUCIPTO.

MANDOR

PERAWATAN II

JAMALUDIN

FIUS

MANDOR BHL

- SUPRIADI- SUSANTI

KRANI

PRODUKSI 03 A

HERU PRAMONO

MANDOR

PRODUKSI TM 77-84

AZHAR GHANI

KRANI

PRODUKSI TM 77 - 84

AZEMI DAMANIK

KRANI

PRODUKSI TM 94-95

JUNAIDI

MANDOR

PERAWATAN III

NGADENAN

MANDOR PRODUKSI

TM 94-95

SUTRISNO

MANDOR

PRODUKSI 03 A

SUHERMAN

NAIBAHO

Gambar 1. Struktur Organisasi Afdeling I PT. Semadam

Page 25: LAPORAN KKP PRIMARYATI

14

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah

sebagai berikut:

a. Asisten Afdeling

Tugas dari Asisten Afdeling adalah mengkoordinir, mengevaluasi dan

mengawasi segala kegiatan operasional dari Afdeling yang dipimpin. Kemudian

memberikan laporan tentang alat-alat atau perlengkapan Afdelingnya dan

bertanggung jawab atas segala kegiatan atau kejadian yang terjadi pada Afdeling

yang dipimpinnya.

b. Mandor I

Mandor I membawahi beberapa orang mandor panen. Mandor I bertugas

mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas mandor panen di lapangan

dalam mengatur para pekerja lapangan untuk melaksanakan panen.

c. Mandor Panen

Secara rutin setiap hari kerja melakukan pengawasan dan pemeriksaan

panen.

d. Krani Produksi

Krani produksi bertugas merekap seluruh hasil panen pada setiap kali

panen. Laporan produksi tersebut diserahkan langsung kepada krani afdeling

untuk dievaluasi terlebih dahulu.

Page 26: LAPORAN KKP PRIMARYATI

15

3.1.3 Ketenagakerjaan

Setiap wilayah kerja perkebunan yang terbagi dalam beberapa Afdeling

memiliki tenaga kerja yang melaksanakan tugas, wewenang dan fungsinya

masing-masing ditempat mereka bekerja.

Tenaga kerja menurut Mulyadi (2000) adalah penduduk dalam usia (16-64

tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu Negara yang dapat

memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja dan jika

mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.

Tenaga kerja di Afdeling I terbagi kepada SKU (Serikat Kerja Unit) dan

BHL (Buruh Harian Lepas). SKU adalah karyawan yang statusnya telah menjadi

karyawan tetap harian atau bulanan yang tergabung dalam Serikat Kerja Unit.

BHL adalah tenaga kerja yang diambil tanpa kesepakatan kerja seperti karyawan

tetap, selain itu juga ada karyawan bagian administrasi afdeling yang terdiri dari

krani, mandor dan staff yang termasuk dalam karyawan SKU.

Tenaga kerja di Afdeling I PT. Semadam berjumlah 24 orang yang

kesemuanya adalah laki-laki. Upah tenaga kerja SKU adalah Rp 48.000/hari

sedangkan upah untuk BHL di Afdeling I adalah sebesar Rp 19.500/hari dengan 7

jam kerja/hari pada hari biasa dan 5 jam kerja pada hari jum’at. Upah ini

mengikuti standar UMR (Upah Minimum Rata-rata).

Satuan yang dipakai untuk tenaga kerja adalah HK (Hari Kerja). HK (Hari

Kerja) yaitu jumlah jam kerja yang harus dijalani pekerja sesuai dengan

kesepakatan kerja bersama.

Page 27: LAPORAN KKP PRIMARYATI

16

3.1.4 Bidang Fokus

A. Persiapan Pelaksanaan Panen

Sebelum tanaman memasuki masa panen, perlu dilakukan persiapan panen

yang berguna untuk mendapatkan hasil dari produksi tanaman yang maksimal.

Persiapan panen biasanya dilakukan pada saat tanaman memasuki masa TBM

akhir. Kegiatan yang perlu dilakukan dalam persiapan panen yaitu :

1. Kastrasi

Kastrasi yaitu pembuangan bunga pertama baik jantan maupun betina serta

buah-buah pasir pada tanaman Kelapa Sawit yang belum siap untuk memasuki

masa panen normal. Masa panen normal yaitu: memasuki usia 12 bulan sejak

mulai tanam.

2. Pruning

Pruning atau pemangkasan adalah pembuangan pelepah- pelepah yang

sudah tidak produktif/pelepah kering pada tanaman kelapa sawit.

Pruning/pemangkasan merupakan termasuk dalam kegiatan persiapan panen.

3. Piringan

Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit

yang berbentuk lingkaran dengan diameter ± 4 m. Pada setiap pokok kelapa sawit

harus di beri piringan dengan Tujuan :

Memudahkan dalam proses pemanenan.

Memudahkan dalam pengutipan brondolan & perawatan tanaman.

Mencegah terjadinya Hama & Penyakit pada tanaman.Khususnya hama

yang menyerang buah yaitu Ulat Terataba.

Page 28: LAPORAN KKP PRIMARYATI

17

Lebar piringan menurut umur sawit :

a) Tanaman umur 2-6 bulan lebar piringan jari jari 60 cm.

b) Tanaman umur 6-12 bulan lebar piringan jari jari 75 cm.

c) Tanaman umur 12-24 bulan lebar piringan jari jari 100 cm.

d) Tanaman umur 24-36 bulan lebar piringan jari jari 100-125 cm.

e) Tanaman umur lebih dari 24 bulan lebar piringan jari jari 200 cm.

4. Pasar pikul

Pasar pikul yaitu: Jalan/akses panen yang di buat diantara dua jalan

jaluran tanaman. Pembuatan pasar pikul dilakukan pada persiapan panen,

sehingga dapat memudahkan didalam proses pemanenan, terutama pada proses

pengangkutan TBS dari dalam blok ke TPH. Pada setiap pasar pikul biasanya

memiliki ukuran dengan lebar ±1,2 m.

5. TPH

Tempat pengumpulan hasil ( TPH ) yaitu Tempat yang di gunakan untuk

meletakkan & menyusun buah hasil dari pemanenan. Biasanya dalam 3 pasar

pikul terdapat 1 TPH yang letaknnya di depan jalur pokok yang berada di pinggir

jalan koleksi. Tujuan dari pembuatan TPH yaitu:

Memudahkan dalam perhitungan jumlah janjang yang telah di panen.

Mempermudah dalam proses pengangkutan buah.

Dalam pembuatan TPH dalam suatu blok dilakukan ketika tanaman akan

memasuki masa produksi. Pembuatan TPH dilakukan dengan cara : Meratakan

tanah yang akan di buat TPH, bentuk dari TPH yaitu: persegi panjang dengan

ukuran panjang 4 m & lebar 2m.

Page 29: LAPORAN KKP PRIMARYATI

18

6. Persiapan Alat Kerja

Dalam kegiatan panen Tanaman Kelapa Sawit, hal utama yang paling di

butuhkan oleh para pemanen yaitu: Alat kerja yang sering digunakan pada

kegiatan panen adalah :

Dodos ( Chissel )

Gancu

Angkong

Batu asah

B. Syarat-syarat Panen

Panen merupakan tujuan utama dari pembudidayaan tanaman Kelapa

Sawit. Hal- hal yang di lakukan dalam kegiatan panen yaitu :

1) Ancak Panen

Ancak panen ialah areal yang dipanen pada hari-hari tertentu. Besarnya

areal panen tergantung pada pusingan panen dan beberapa pemanen pada 1 (satu)

pusingan.

Ancak panen per pemanen ditentukan oleh :

- Penyebaran panen

- Topography

- System panen

System pembagian ancak pemanen , meliputi :

Ancak Tetap yaitu pemanen dan lokasi tetap tidak perlu di giring ke arah

tertentu.

Page 30: LAPORAN KKP PRIMARYATI

19

Ancak Giring yaitu sistem ancak panen yang di lakukan dengan cara

memberikan suatu ancak kepada pemanen setiap hari panen yang

perpindahannya dari suatu ancak ke ancak berikutnya dengan cara

digiring.

2) System Panen

- Jongkok : Untuk pohon setinggi 2-5 mtr, alat yang digunakan adalah

dodos.

- Berdiri : Untuk pohon setinggi 5-10 mtr, alat yang digunakan

kampak siam.

- Egrek : Untuk pohon setinggi 13 mtr, menggunakan egrek.

3) Pusingan Panen

Pusingan panen yang tergantung pada cepatnya matang buah. Pada panen

permulaan biasanya 15 hari kemudian 10 hari dan terakhir 7 hari. Dalam

pusingan panen digunakan symbol sbb. 7/7 yaitu :

- 7/7 : 7 hari memanen dengan pusingan 7 hari.

- 5/7 : 5 hari memanen dengan pusingan 7 hari.

C. Pelaksanaan Panen dan Pengawasan

a) Tehnis pelaksanaan panen

Sebelum pemanenan dimulai (mutasi TBM – TM) maka lebih dahulu

harus dipersiapkan:

- TPH : Garuk bersih seluas 2x3 meter.

: Jarak antara TPH 100 meter.

Page 31: LAPORAN KKP PRIMARYATI

20

: Atau bila tidak ada boleh pada pasar produksi lain.

- Pasar pikul : Tiap 2 baris tanaman dibuat 1 pasar pikul.

- Tunas pasir : Penunasan pendahuluan menjelang panen. Semua cabang

harus dibuang sampai pada 2 cabang daun penyangga

(Baering frond).

- Pelaksanaan pemanen

Pemanenan berjalan sepanjang pasar pikul sambil mengidentikasi

tandan matang. Selanjutnya menunas frond (cabang daun) yang

menghalangi pengambilan buah. Cabang-cabang yang lain tidak perlu

ditunas. Memotong buah yang sudah masak, dan memotong tangkai

tangkai sependek mungkin (2cm).

b) Pengawasan panen

- Standard panen

Tidak ada buah mentah yang dipanen.

Tidak meninggalkan buah yang matang.

Semua brondolan dikumpulkan dan dalam keadaan bersih dibawa

ke TPH.

Membrondolkan tandan yang terlalu matang (ranum).

Memotong gagang tandan.

Memotong cabang harus baik.

- Pengawasan

Pengawasan secara rutin dilaksanakan oleh mandor 1, asisten dan

askep. Secara berkala oleh Adm dan petugas kantor direksi.

Page 32: LAPORAN KKP PRIMARYATI

21

3.2 Manajemen Tenaga Kerja Panen

Panen merupakan salah satu kegiatan yang penting pada pengelolaan

tanaman kelapa sawit menghasilkan. Selain bahan tanaman dan pemeliharaan

tanaman panen juga salah satu faktor yang penting dalam menampung produksi.

Keberhasilan panen akan menunjang pencapaian produktivitas tanaman.

Sebaliknya kegagalan panen akan menghambat pencapaian produktivitas tanaman

kelapa sawit. Pengelolaan tanaman yang sudah baku dan potensi produksi

dipohon tinggi, tidak ada artinya jika panen tidak dilaksanakan secara optimal.

Pengelolaan tenaga kerja panen dengan memperhatikan fungsi-fungsi

manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan

tenaga kerja perlu dilaksanakan dalam menjamin terlaksanakan dalam menjamin

terlaksananya panen dengan baik.

Kebutuhan tenaga kerja panen tiap hari dapat dihitung berdasarkan kondisi

buah yang ada di lapangan. Kebutuhan tenaga kerja panen dapat dihitung

berdasarkan angka kerapatan panen. Kerapatan panen yaitu jumlah pohon yang

dapat dipanen (jumlah tandan matang panen) dari suatu luasan tertentu. Angka

kerapatan panen (AKP) dipakai untuk meramalkan produksi, kebutuhan pemanen,

kebutuhan truk, pengolahan TBS pada esok harinya. Kegunaan perhitungan

kerapatan panen adalah untuk meramalkan produksi tanaman, menetapkan angka

kerapatan panen (AKP) dan jumlah pemanen. Perhitungan ramalan produksi (P)

adalah hasil perkalian antara jumlah pohon (JP), AKP (tandan) dan rerata berat

tandan (RBT) atau P = AKP x JP, AKP = jumlah tandan matang panen/jumlah

Page 33: LAPORAN KKP PRIMARYATI

22

pohon yang dimati, sedangkan jumlah pemanen = ramalan produksi/prestasi

pemanen.

Organisasi panen sangat penting sehingga tandan buah yang dipanen untuk

hari yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Pengorganisasian dan

pengawasan terhadap organisasi panen yang baik dapat menjamin keberhasilan

pelaksanaan panen.

Organisasi panen terdiri dari:

Pemanen

Mandor panen

Krani produksi

Mandor I

Hal yang perlu diperhatikan dalam organisasi panen adalah kedisiplinan

pemanen dalam memenuhi tata tertib panen. Panen kelapa sawit dilakukan oleh

tenaga kerja pemanen dan pembrondol, dimana seorang pembrondol ini selalu

mengikuti seorang pemanen secara tetap. Pemanen bertugas memotong TBS dari

pohon dan mengumpulkannya ke TPH sekaligus menyusun pelepah yang

dipotong pada gawangan mati secara L shape. Sedangkan, pembrondol bertugas

mengutip semua brondolan dari dalam blok dan mengumpulkannya di TPH.

Kedua tugas ini dilaksanakan secara bersamaan pada hari yang sama. Ketika

melaksanakan tugasnya kedua pekerja ini diawasi oleh mandor panen. Mandor

panen selalu memberikan arahan dan motivasi anggotanya, hal ini penting dalam

organisasi panen agar pemanen termotivasi dan memanen TBS sebanyak-

banyaknya sesuai denagan syarat-syarat dan kualitas yang diinginkan. Agar hal

Page 34: LAPORAN KKP PRIMARYATI

23

ini tercpai diperlukan pengawasan ketat kepada saat pemanenan. Mandor panen

harus mampu mengkoordinasi anggotanya dalam menyelesaikan ancaknya.

Pelaksanaan panen dapat berjalan dengan baik jika ada kerjasama yang

baik antara sesame tenaga kerja panen, mandor panen, mandor I serta asisten. Hal

ini diperlukan karena dalam menyelesaikan areal panen seluruh tenaga kerja

panen bersama-sama dalam tiap perpindahan blok sampai selesai areal panen.

Pelaksanaan panen perlu memperhatikan system ancak dan rotasi agar kegiatan

panen terlaksana dengan baik.

Pengawasan tenaga kerja panen dilakukan agar produksi yang diperoleh

sesuai dengan yang diharapkan. Pengawasan panen diutamakan bagi pemanen-

pemanen yang melanggar tata tertib panen. Pelanggaran panen yang terjadi di

Afdeling I adalah pemanenan terhadap buah mentah, gagang panjang, brondolan

tidak dikutip, buah matang tidak dipanen. Faktor penyebab dipanennya buah

mentah adalah pemanen ingin memperoleh premi yang tinggi, dan pada saat

musim trek (buah sedikit untuk dipanen) tidak bisa mencukupi basis sehingga

buah mentah juga ikut dipanen, pemanenan malas mengutip brondolan, jika

memanen buah matang premi brondolan terlalu rendah sedangkan untuk

mengutipnya memerlukan waktu yang lama, pemanen menghindari buah yang

membrondol pada rotasi berikutnya dengan memanen buah yang masih mentah.

Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun (2005) panen buah mentah akan

merugikan perusahaan karena produktivitasnya minyak kelapa sawit menurun.

Selain itu, pengolahan inti kelapa sawit menjadi sulit karena tempurung buah yang

belum matang cukup keras. Kandungan minyak sawit meningkat dari tahap

Page 35: LAPORAN KKP PRIMARYATI

24

mentah ke matang, kemudian menurun pada tahap lewat matang. Sedangkan

kandungan ALB meningkat dari buah matang sampai lewat matang.

Menurut Lubis (1992) brondolan mengandung minyak yang tinggi yaitu

50-56% terhadap daging buah atau 40-42% minyak terhadap buah. Kehilangan

produksi akibat brondolan tidak dikutip dapat dikurangi dengan pemberian upah

yang sesuai sehingga tenaga kerja panen termotivasi untuk mengutipnya dan

pengawasan yang ketat.

TBS bergagang panjang harus dipotong, karena gagang TBS hanya

menambah biaya bagi PKS dan kebun sebab hanya manambah berat semu TBS

dan gagang bukan bagian dari TBS yang menhasilkan minyak melainkan akan

menyerap kandungan minyak dari brondolan. Sebaiknya dalam memanen TBS

memotong gagang dengan sistem mulut ikan/cangkem kodok, tetapi masih ada

pemanen yang tidak memotong sesuai peraturan kebun oleh karena itu perlu

dilakukan pengawasan yang lebih teliti agar pemanen tidak melakukan kesalahan.

Pelanggaran tata tertib panen yang sering terjadi di afdeling I yang dilakukan

pemanen adalah memanen buah mentah, dan jika hal itu terjadi pemanen harus

membayar denda satu jenjang buah mentah Rp 5000/tandan akibat

pelanggarannya.

Adapun sanksi terhadap prestasi pemanen yang tidak mencapai Basis

Tugas atau Basis Borong yaitu :

1. Pemanen yang prestasi kerjanya per hari panen tidak mencapai Basis Tugas,

akan tetapi di potong upah kerjanya proporsional dengan selisih kekurangan

berat dengan Basis Tugas yang ditetapkan.

Page 36: LAPORAN KKP PRIMARYATI

25

2. Bagi pemanen yang prestasi panennya tidak mencapai Basis Borong lebih dari

2 (dua) kali dalam dua bulan berturut-turut atau 2 kali dalam tenggang waktu 5

bulan, akan dikenakan sanksi administrasi berupa penurunan kelas pemanen

satu tingkat pada bulan terkait (berjalan).

3. Basis Borong tidak diberlakukan pada kavled terkait apabila hasil perhitungan

KBM (Kerapatan Buah Masak), sbb:

Kavled Panen KBM

TM 77 S/D 84 >1:10

TM 94 S/D 94 >1:07

TM 03 A/B >1:07

3.2.1 Tenaga Kerja Panen

1. AKP (Angka Kerapatan Panen)

Tenaga kerja panen jumlahnya harus disiapkan berdasarkan kebutuhan

pada panen. Jumlah seluruh tenaga kerja panen afdeling I adalah sebanyak 24

orang.

Untuk menghitung jumlah pemanen yang dibutuhkan pada panen besok

hari. Recolte harus melakukan pengamatan kerapatan buah matang atau Angka

Kerapatan Panen (AKP) di blok yang akan di panen pada hari sebelumnya (1 hari

sebelum panen).

Sensus AKP (Angka Kerapatan Panen) merupakan penghitungan jumlah

buah atau TBS yang matang sempurna dan siap dipetik. Kegiatan ini dilakukan

pagi hari dengan tujuan menentukan estimasi jumlah buah atau TBS yang siap di

Page 37: LAPORAN KKP PRIMARYATI

26

panen besok. Manfaat dari Telling Buah adalah untuk menentukan kebutuhan

tenaga pemanen dan kebutuhan sarana transport. Adapun rumus kerapatan panen :

Kerapatan Panen =

2. Inspeksi Panen

Inspeksi panen merupakan kegiatan yang dilakukan oleh asisten Adeling,

mandor I, mandor panen dan tenaga pemanen dengan tujuan untuk mengetahui

kualitas atau prestasi kerja dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemanen

pada hari sebelumnya pada ancak panen hari sebelumnya juga. Kesalahan-

kesalahan yang terjadi itu kemudian ditulis dalam laporan inspeksi panen kelapa

sawit. Beberapa kesalahan yang perlu diketahui saat inspeksi panen antara lain,

jumlah pohon yang dipanen tidak dikutip brondolan, jumlah janjang yang layak

panen tapi tidak dipanen, jumlah buah mentah yang dipanen, jumlah buah dengan

tangkai panjang, bunga matahari, pelepah sengkleh, pokok under pruning, dan

pokok over pruning. Apabila ada jenis kesalahan yang tidak dapat diamati pada

saat inspeksi maka dapat dinyatakan pada krani buah untuk mengetahui beberapa

kesalahan yang ada. Misalnya, jumlah buah dengan tangkai panjang.

3.2.2 Karakteristik Tenaga Kerja Panen

Karakteristik tenaga kerja pemanen adalah suatu keadaan karyawan

pemanen di perkebunan Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.

Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi : umur, pengalaman,

dan produktivitas kerja. Karakteristik tenaga kerja pemanen tersebut akan

Page 38: LAPORAN KKP PRIMARYATI

27

mempengaruhi terhadap kegiatan, ketrampilan, dan kemampuan pemanen dalam

melaksanakan tugasnya yang bertujuan untuk meningkatkan upah mereka.

Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (18 tahun ke atas) atau 18-64

tahun. Adapun rata-rata umur karyawan pemanen adalah 35 tahun yang tergolong

pada umur produktif. Pada umur tersebut diharapkan tenaga kerja pemanen dapat

bekerja optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam

mengumpulkan TBS kelapa sawit lebih banyak bila disertai dengan disiplin dan

kerja keras. Tenaga kerja pemanen Afdeling I ini keseluruhannya adalah laki-laki.

Tingkat pengalaman akan memberikan perubahan pada ketrampilan kerja

seseorang kea rah yang lebih efektif karena semakin tinggi pengalaman kerja

semakin efisien karyawan pemanen tersebut dalam bekerja. Pada perkebunan

Afdeling I, karyawan pemanen TBS rata-rata telah berpengalaman kerja selama 6

tahun. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa pengalaman tenaga kerja pemanen

dalam kegiatan pemanenan TBS kelapa sawit sudah lama dan cukup matang

dalam melaksanakan pekerjaannya dibidang pemanenan TBS kelapa sawit.

3.2.3 Premi Panen

Untuk memperoleh suatu hasil kerja yang baik dalam kualitas dan

kuantitas, maka perlu adanya perangsang untuk menambah kegairahan kerja,

dengan demikian perusahaan memberikan kebijaksanaan berupa premi terhadap

pemanen TBS kelapa sawit.

Dalam melaksanakan panen kelapa sawit, para karyawan berpedoman

pada peraturan-peraturan panen kelapa sawit yang sedang berlaku dan untuk

Page 39: LAPORAN KKP PRIMARYATI

28

merangsang karyawan berproduksi tinggi secara kwalitatif dan kwantitatif untuk

ini perusahaan menentukan premi sebagai berikut:

1. Premi Hasil

Premi Hasil diberikan pada hasil panen yang diperoleh dari ancak panen

yang telah ditentukan dan diterimakan di TPH yang telah ditentukan pula, yang

memperoleh kelebihan hasil (borong), diperhitungkan dalam kg, sesuai dengan

mutu dengan pekerjaannya berdasarkan Nilai Angka Panen (NAP).

2. Premi Kerajinan

Premi kerajinan diberikan apabila seorang pemanen dapat mencapai

borongnya dalam jam kerja yang ditentukan dan mengikuti peraturan-peraturan

panen berdasarkan Nilai Angka Kerajinan (NAK). Premi kerajinan ditentukan

setiap hari panen. Mutu pekerjaan dari seorang pemanen dapat dibagi dalam :

Mutu mengenai cara panen (angka kerajinan)

Mutu mengenai panen buah (nilai angka kerajinan)

Adapun ketentuan premi panen kelapa sawit kerja pada hari libur umum

untuk karyawan pemanen dan non pemanen Afdeling I yaitu:.

Tabel 1. Premi Kehadiran Kepala Kerja Pada Hari Libur Umum.

Jabatan Lama Baru

- Asisten Afdeling Rp. 50.000,-/hari hadir Tetap

- Mandor I Rp. 35.000,-/hari hadir Tetap

- Mandor Panen Rp. 25.000,-/hari hadir Tetap

- Krani Buah Rp. 15.000,-/hari hadir Tetap

Page 40: LAPORAN KKP PRIMARYATI

29

Selain premi kehadiran, untuk kepala kerja dan karyawan pendukung

lainnya yang bekerja pada hari libur umum diberikan premi produksi sesuai

ketentuan sebagai berikut :

1. Asisten Afdeling

Kepada asisten Afdeling diberikan premi sebesar 130% (seratus tiga puluh

persen) kali rata-rata premi produksi mandor I.

2. Mandor I

Kepada mandor I diberikan premi sebesar 130% kali rata-rata premi mandor

panen yang diawasinya.

3. Mandor Panen

Kepada mandor panen diberikan premi sebesar 130% kali rata-rata premi

pemanen yang diawasinya akan diberikan apabila memenuhi 2 ketentuan :

80% atau lebih pemanen dalam pengawasannya hadir bekerja.

Prestasi pemanen (yang hadir) mencapai basis borong 80% atau lebih.

Apabila kedua persyaratan tersebut diatas tidak dipenuhi, maka kepada

mandor panen tersebut diberikan premi tetap sebesar lama Rp. 10.000,- Baru

Tetap.

Tabel 2. Premi Kehadiran Karyawan Lainnya Pada Hari Libur Umum.

Jabatan Lama Baru

- Krani buah (Semua TT) 100% x rata-rata premi pemanen Tetap

- Krani Produksi 50% x rata-rata premi krani buah Tetap

- Krani pembuat daftar

bayar

Rp. 10.000,- Tetap

Page 41: LAPORAN KKP PRIMARYATI

30

- Ast./Mandor Tehnik Rp. 3,-/Kg PKS Tetap

- Supir dan Kernet

Muat Langsung

Muat dan Langsir

Muat di TPH

Premi Trip ke

PKS

Rp.15,-/Kg PKS

Rp. 18,-/Kg PKS

Rp. 9,-/Kg PKS

Rp. 10.000,-/Trip Supir

Rp. 8.000,-/Trip Kernet

Tetap

Tetap

Tetap

Tetap

Tetap

Premi untuk jabatan tersebut di atas yang diperhitungkan adalah produksi

yang dihasilkan pada hari libur umum saja.

Perhitungan Premi Panen

1. Premi Mandor Panen menggunakan rumus:

Premi Mandor Panen = 10% x Total Premi Panen

2. Premi Mandor I Produksi menggunakan rumus:

Premi Mandor I Prod = 1,25% : 2 x Total Premi Pemanen

3. Premi Krani Buah menggunakan rumus:

Premi Krani Buah = 10% x 2/3 x Total Premi Panen

4. Premi Krani Produksi menggunakan rumus:

Premi Krani Produksi = 2/3 : 2 x Total Premi Pemanen

Page 42: LAPORAN KKP PRIMARYATI

31

3.2.4 Sistem Upah Tenaga Kerja Pemanen

Sistem upah yang diterapkan perkebunan kelapa sawit Afdeling I PT.

Semadam Kabupaten Aceh Tamiang adalah sistem upah premi (Wage Incentive

System), yaitu besarnya upah yang diterima oleh tenaga kerja pemanen adalah

upah harian ditambah dengan upah natura dan upah premi. Upah harian untuk

tenaga kerja SKU menerima upah sebesar Rp. 48.000/hari sebagai gaji pokok.

Upah natura yang diterima oleh setiap tenaga kerja SKU berbeda-beda, hal ini

dikarenakan jumlah tanggungan setiap keluarga pemanen yang berbeda.

3.2.5 Produktivitas Kerja Pemanen

Sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam rangka meningkatkan

produktivitas perusahaan, maka usaha yang dilakukan adalah dengan

meningkatkan produktivitas tenaga kerja, yang dalam hal ini yang paling berperan

adalah tenaga kerja pemanen yang bertugas memanen hasil kelapa sawit. Dalam

hal ini perusahaan menetapkan adanya premi sebagai motivasi untuk tenaga kerja

pemanen dalam meningkatkan produktivitas kerjanya.

Produktivitas adalah kemampuan tenaga kerja pemanen di dalam

menghasilkan TBS kelapa sawit per satuan waktu. Produktivitas kerja pemanen

jika belum mencapai basis tugas dapat dikatakan prestasinya masih di bawah

standart (rendah) dan sebaliknya produktivitas kerja pemanen jika melewati basis

tugas dapat dikatakan prestasinya di atas standart (tinggi).

Page 43: LAPORAN KKP PRIMARYATI

32

3.3 Isue-Isue Penting (Key Issue)

Permasalahan yang terjadi pada manajemen tenaga kerja panen di

Afdeling I PT. Semadam yaitu kurangnya pengawasan mandor terhadap tenaga

kerja panen yang masih seringnya memanen buah mentah, tidak mengutip

brondolan dan tidak memanen buah matang. Selain itu, sulitnya pemanen dalam

mengambil TBS yang ketika dipanen jatuh ke areal yang terlalu dalam (curam)

sehingga banyak TBS yang restan. Hal ini dikarenakan areal perkebunan PT.

Semadam Kabupaten Aceh Tamiang hampir 90% berbukit.

3.4 Solusi

Melihat banyaknya kasus yang terjadi di lapangan, maka penulis melalui

penulisan laporan kuliah kerja profesi ini akan memberikan solusi-solusi yang

dapat membantu kelancaran usaha produksi kelapa sawit pada Afdeling I PT.

Semadam Kabupaten Aceh Tamiang.

1. Pengolahan tenaga kerja secara professional harus dimulai sejak perekrutan

tenaga kerja, penyeleksian, pengklasifikasian, penempatan tenaga kerja sesuai

dengan kemampuan dan pengembangan kariernya. Sehingga mendapatkan

tenaga kerja yang berkompeten.

2. Meningkatkan pengawasan panen yang intensif agar produksi TBS dapat terus

meningkatkan dan menghindari dari kesalahan proses pemanenan TBS.

3. Perlu adanya upaya dari pihak perusahaan untuk mendorong perbaikan dari

sisi upah, agar pekerjaan yang dilakukan pemanen sesuai dengan upah yang

mereka terima.

Page 44: LAPORAN KKP PRIMARYATI

33

4. Mengingat areal perkebunan Afdeling I PT. Semadam yang berbukit, perlu

pembuatan tapak kuda, agar pemanen lebih mudah dalam mengutip brondolan

dan juga TBS tidak akan jatuh ke areal yang dalam (curam) karena adanya

tapak kuda.

Page 45: LAPORAN KKP PRIMARYATI

34

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian Kuliah Kerja Profesi dan pembahasan,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

- PT. Semadam didirikan sejak tahun 1959. Pada awalnya PT. Semadam

bernama PT. Murida dan berada dibawah pimpinan Bapak Abdul Ranie

Yusuf.

- Pada tahun 1971 sampai dengan saat ini nama PT. Murida diganti dengan

nama PT. Semadam dibawah pimpinan Bapak Ir. Ruslie Ranie, Bsc.,

selaku direktur utama. Hingga saat ini manajemen kebun PT. Semadam

masih dipimpin oleh Ir. Rusli selaku administratur.

- Suatu perusahaan membutuhkan suatu pengorganisasian yang baik untuk

mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

- Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (18 tahun ke atas) atau 18-64

tahun. Adapun rata-rata umur karyawan pemanen adalah 35 tahun yang

tergolong pada umur produktif. Pada umur tersebut diharapkan tenaga

kerja pemanen dapat bekerja optimal sehingga dapat meningkatkan

produktivitas kerja dalam mengumpulkan TBS kelapa sawit lebih banyak

bila disertai dengan disiplin dan kerja keras.

- Tenaga kerja di Afdeling I PT. Semadam berjumlah 24 orang yang

kesemuanya adalah laki-laki. Upah tenaga kerja SKU adalah Rp

Page 46: LAPORAN KKP PRIMARYATI

35

48.000/hari sedangkan upah untuk BHL di Afdeling I adalah sebesar Rp

19.500/hari dengan 7 jam kerja/hari pada hari biasa dan 5 jam kerja pada

hari jum’at. Upah ini mengikuti standar UMR (Upah Minimum Rata-

rata).

- Pada perencanaan tenaga kerja panen asisten bertugas untuk

mengkoordinasi, mengevaluasi, dan mengawasi kegiatan. Mandor I

mengatur dan mengawasi tugas mandor panen di lapangan, serta mandor

panen melakukan pengawasan dan pemeriksaan panen.

- Organisasi panen sangat penting sehingga tandan buah yang dipanen untuk

hari yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Pengorganisasian

dan pengawasan terhadap organisasi panen yang baik dapat menjamin

keberhasilan pelaksanaan panen.

4.2 Pembelajaran yang Diperoleh

Adapun pembelajaran yang diperoleh dari Kuliah Kerja Profesi yang

dilakukan di Afdeling I PT. Semadam Kabupaten Aceh Tamiang yaitu:

Penulis memperoleh pengalaman kerja langsung mengenai praktek

lapangan kelapa sawit baik dari aspek teknis perkebunan dan system

tenaga kerja yang diterapkan oleh Afdeling, terutama dalam manajemen

tenaga kerja panen.

Penulis dapat membandingkan teori yang telah diperoleh di bangku

perkuliahan mengenai kelapa sawit dengan praktik langsung pada

perkebunan kelapa sawit.

Page 47: LAPORAN KKP PRIMARYATI

36

Meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan kerja dalam

melaksanakan pekerjaan di suatu perusahaan kelapa sawit.

Page 48: LAPORAN KKP PRIMARYATI

37

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Tahapan Persiapan Panen Kelapa Sawit http://www.google.com

Anynomous. 2009. Manajemen Tenaga Kerja Perkebunanhttp://www.google.co.id [10 April 2012]

Ginting, D. 2005. Pengelolaan Tenaga Kerja Panen dan Sistem PengangkutanTandan Buah Segar Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di PT.Agrowiyana Jambi. Departemen Budidaya Pertanian.

Lubis. A. U. 1996. Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) di Indonesia. PusatPenelitian Kelapa Sawit. Sumatra Utara.

Mangoensoekarjo, S dan H. Semangun. 2005. Manajemen Agribisnis KelapaSawit. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Su’ud, M.H. 2004. Dasar-dasar Manajemen Aplikasi Perencanaan Perusahaandan Pembangunan. YCMC. Jakarta.

Page 49: LAPORAN KKP PRIMARYATI
Page 50: LAPORAN KKP PRIMARYATI
Page 51: LAPORAN KKP PRIMARYATI
Page 52: LAPORAN KKP PRIMARYATI

Lampiran 5 Jadwal Kuliah Kerja Profesi di PT. Semadam, Kabupaten AcehTamiang, Tahun 2012

Hari Tanggal Tempat Komoditi Kegiatan

Rabu 4 Juli 2012 Kantor utama-

Penyerahan mahasiswa/i oleh pihakkampus

Kamis 5 Juli 2012 Kantor utama - Penyambutan dan perkenalan stafJum'at 6 Juli 2012 Kantor utama - Orientasi kantorSabtu 7 Juli 2012 Kantor utama - Magang sekaligus belajarMinggu 8 Juli 2012 - Libur

Senin 9 Juli 2012KantorUtama -

Belajar tentang cara cari data luasanareal pertahun tanam

Selasa 10 Juli 2012 Afdeling I Kelapasawit

Mengamati proses pembukaan lahantanam ulang dengan mengguna metodechipping (mencincang atau mengiris)

Rabu 11 Juli 2012 Kantor utama - Magang

Kamis 12 Juli 2012 Afdeling II Kelapasawit

Mengamati cara panen kelapa sawitdan mengamati pengambilan sampeldaun yang diserang hama penyakit

Jum'at 13 Juli 2012 Afdeling IKelapaSawit

Mengamati cara panen kelapa sawitdan memanen langsung

Sabtu 14 Juli 2012 Kantor utama - MagangMinggu 15 Juli 2012 - - LiburSenin 16 Juli 2012 Kantor utama - MagangSelasa 17 Juli 2012 Kantor utama - Magang

Rabu 18 Juli 2012Afdeling III,IV V dan VI

Karet dankelapaSawit

Melihat cara pengendalian hama danpenyakit pada tanaman karet, melihatproses pemanenan latek.

Kamis 19 Juli 2012 Afdeling IKelapaSawit

Mengamati cara perawatan kelapasawit serta membersihkan babatpiringan dan lansungmempraktekkannya.

Jum'at 20 Juli 2012 Kantor utama - Melihat cara buat alur arah lahan sawitSabtu 21 Juli 2012 - - LiburMinggu 22 Juli 2012 LiburSenin 23 Juli 2012 Kantor utama - Mengumpul data

Selasa 24 Juli 2012 Afdeling IKelapaSawit Mengamati pembuatan teras

Rabu 25 Juli 2012 Kantor utama - Mengumpul dataKamis 26 Juli 2012 Kantor utama - Magang

Jum'at 27 Juli 2012 PabrikKelapasawit

Mengamati proses pengolahan kelapasawit menjadi CPO

Sabtu 28 Juli 2012 Kantor utama Magang

Page 53: LAPORAN KKP PRIMARYATI

Minggu 29 Juli 2012 - - LiburSenin 30 Juli 2012 Kantor utama - MagangSelasa 31 Juli 2012 Kantor utama - Mengembalikan data-data kekantor

Rabu1 Agustus

2012

Kantor dansekitartempattinggal -

Perpisahan dan pelepasan mahasiswakembali ke Universitas.

Page 54: LAPORAN KKP PRIMARYATI

Lampiran 3 Proyeksi Produksi Kebun Kelapa Sawit

Kelas Lahan : Kelas II

Kelas Tanaman : Kelas A (100%)

NoUraian/Tahun

Pohon yangdi Panen (ph)

JumlahTandan

(bh)

RBT(kg)

TBS(Ton)

Kumulatip(Ton)

1 Tahun 3 69 21 3 4.347 -

2 Tahun 4 121 20 6 14.52 18.867

3 Tahun 5 123 16 9 19.926 38.793

4 Tahun 6 125 17 11 23.375 62.168

5 Tahun 7 125 16 13 26.000 88.168

6 Tahun 8 125 15 15 28.125 116.293

7 Tahun 9 125 13 18 29.250 145.543

8 Tahun 10 125 11 21 28.075 174.418

9 Tahun 11 125 10 23 28.750 203.168

10 Tahun 12 125 10 23 28.750 231.918

11 Tahun 13 125 10 23 28.750 260.668

12 Tahun 14 123 8 27 26.563 287.236

13 Tahun 15 123 8 26 25.584 312.820

14 Tahun 16 123 7 29 24.969 337.789

15 Tahun 17 123 7 29 24.969 362.758

16 Tahun 18 122 6 31 22.692 385.450

17 Tahun 19 122 6 30 21.960 407.410

18 Tahun 20 119 5 35 20.825 428.235

19 Tahun 21 117 5 33 19.305 447.540

20 Tahun 22 114 5 32 18.240 465.780

21 Tahun 23 112 5 30 16.800 482.560

22 Tahun24 109 4 36 15.969 493.276

23 Tahun 25 106 4 34 14.416 512.692

24 - - - - - -

25 - - - - - -

Produksi Rata-rata Pertahun =.

= 22.290 Ton

Page 55: LAPORAN KKP PRIMARYATI

Lampiran 6 Dokumentasi Kegiatan Kuliah Kerja Profesi

Gambar 1. Pembibitan Kelapa Sawit PT. Semadam

Gambar 2. Pemanenan dengan menggunakan egrek

Gambar 3. Panen Tandan Buah Segar (TBS)

Page 56: LAPORAN KKP PRIMARYATI

Gambar 4. Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)

Gambar 5. Truk pengangkutan TBS

Gambar 6. Foto Bersama di Kantor Afdeling I PT. Semadam