14
BENDUNG / OVER FLOW WEIR 1. Tujuan a. Mendemonstrasikan aliran melalui bendung b. Menunjukan bahwa bendung dapaat digunakan sebagai alat ukur debit 2. Dasar Teori Bendung ini merupakan salah satu konstruksi untuk menaikkan elevasi muka air disungai dan berfungsi pula sebagai saluran pengukur debit aliran. Disamping itu, bendung juga merupakan bentuk bangunan pelimpah yang paling sederhana. Sifat sifat aliran yang melalui bendung pada awalnya dikenal sebagai dasar pelimpah dengan mercu bulat , yakni profil pelimpah yang disesuaikan dengan bentuk permukaan tirai luapan bawah diatas bendung permukaan tajam. Debit yang mengalir dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : Q = 2 Cd . B. 2 g( y 0p) 3 3 Keterangan : Q = Debit aliran ( Q = v t ) Nama : Harri ismunandar 1 Nim : 3201101050

Laporan Lab Hidrolika

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Sipil

Citation preview

BENDUNG / OVER FLOW WEIR

1. Tujuan

a. Mendemonstrasikan aliran melalui bendungb. Menunjukan bahwa bendung dapaat digunakan sebagai alat ukur debit

2. Dasar Teori

Bendung ini merupakan salah satu konstruksi untuk menaikkan elevasi muka air disungai dan berfungsi pula sebagai saluran pengukur debit aliran. Disamping itu, bendung juga merupakan bentuk bangunan pelimpah yang paling sederhana. Sifat sifat aliran yang melalui bendung pada awalnya dikenal sebagai dasar pelimpah dengan mercu bulat , yakni profil pelimpah yang disesuaikan dengan bentuk permukaan tirai luapan bawah diatas bendung permukaan tajam.Debit yang mengalir dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :Q = 2 Cd . B. 3 Keterangan :Q= Debit aliran ( Q = )Dengan adalah tinggtinggi puncak bendung dan B adah lebar bendung.

Loncatan Hidrolik pada bendung Aliran air yang melewati bendung akan mengalami loncatan hidrolik akibat terjadinya pelepasa energi karena berubahnya kondisi aliran air dari super kritis menjadi sub kritis . Pada umumnya loncatan hirolik dipakai sebagai peredam energi pada hilir bendung , saluran irigasi atau struktur hidrolik yang lain serta dipakai untuk mencegah pengikisan struktur dibagian hilir.Suatu loncatan hidrolik dapat berbentuk pada saluran apabila memenuhi persamaan sbb :Y2 = ( -1+ )y1

Ket :Y2 = Tinggi muka air dihilir loncatan hidrolikY1 = Tinggi muka air dihulu loncatan hidrolikFr1 = bilangan Froude = v1 ( g . y1 )1/2

3. Alat yang digunakana. Multi purpose teaching flumeMerupakan satu set model sasluran terbuka dengan dinding tembus pandang yang diletakkan pada struktur rangka kaku dasar saluran ini dapat diubah kemiringannya dengan menggunakan jack hidraulik yang dapat mengatur kemiringan dasar saluran tersebut secara akurat sesuai yang kita kehendaki. Terpasangnya rel pada bagian atas tersebut memungkinkan alat ukur kedalaman (point gauge) dan tabung pitot dapat digeser-geser sesuai sepanjang saluran.Saluran ini dilengkapi dengan keran tekanan udara dan pada titik-titik tertentu terdpat lubang untuk pemasangan model bangunan air. Saluran ini dilengkapi pula dengan tangki pelayanan berikut pompa sirkulasi air, dan alat pengukur debit.

gambar multi purpose teaching flume

b. Model bendung yang terdiri dari 3 jenis

Gambar Ski Jump

Gambar Blende reverse curvature

c. Point gauged. Mistar/pita ukurGambar Sloping apron

4. Langkah kerjaa) Kita memasang bendung pada saluran,dan jaga agar kondisi tetap vertikalb) Setelah itu mengalirkan air kedalam saluranc) Jika sudah maka kita ukur Debit Alirand) Apabila debit air sudah di ukur kita catat harga y0e) Perhitungan dengan menggunakan rumus diatas , menentukan besarnya koefisien debit melalui bendungf) Selanjutnya kita menggambar profil aliran yang terjadig) Dan kemudian mengamati loncatan hidrolik yang terjadi dihilir bendung , mengukur y2, y1 kemudian menentukan kecepatan yang terjadi pada aliran dihulu loncatan hidrolik.kemudian membandingkan panjang loncatan hidrolik tersebut dengan rumus diatash) Jangan lupa kita mengamati pula bagian mana yang akan mengalami gerusan yang membahayakani) Setelah itu memasang lantai bendung yang lain pada bagian hilir dibelakang bendung tersebut . kemudian mengamati loncatan hidrolik yang terjadi , dan membandingkannya pada kondisi sebelumnya.j) Maka selesai lah pengujian lab hidrolika kita di job bendungan ini. 5. Gambar Alat

point gauge

gambar point gauge Gambar current meter

gambar. Log 1,2.5, 5 %gambar Stopwatch

Gambar mesin penguji hidrolika

Perhitungan Pengamatan Bendung

Tinggi Bendung (p) = 18 cm = 0,18 mLebar Bendung (B)= 7,5 cm = 0,075 m

1) Blended reverse curvatureN0VtQyoy1y2Cd

10,01 m370,0010,220,0240,01570,002

20,01 m311,80,00080,210,020,01130,020

30,005 m3120,00040,200,01780,0070,012

2) Ski jumpN0VTQyoy1y2LCd

10,01 m37,40,0010,220,0350,01812,70,002

20,01 m35,80,0020,210,02680,015110,005

30,005 m3110,0050,200,0240,020100,159

3) Sloping apronN0VTQyoy1y2Cd

10,01 m37,50,0010,220,01020,1380,002

20,01 m3110,0090,210,0740,1250,234

30,005 m3140,0040,200,0240,1160,127

Diketahui :

p = 0,075mB = 0,010mY0 = 0,22 mg = 9,81 m/detv = 1 liter = 0,01 m3t = 7 det

Penyelesaian :

1) Blended reverse curvature Mencari Q :No 1. Q = V / t = 0,01 / 7 = 0,001 m3/detNo 2 Q = V / t = 0,01 / 11,8 = 0,0008 m3/detNo 3 Q = V / t = 0,005 / 12 = 0,0004 m3/det

Mencari Cd :No 1. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,0012/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,22 0,18 )

= 0,002

No 2. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,0082/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,21 0,18 )

= 0,020

No 3. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,0042/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,20 0,18 )

= 0,012

2) Ski JumpMencari Cd No 1. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,0012/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,22 0,18 )

= 0,002

No 2. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,0022/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,21 0,18 )

= 0,005

No 3. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,00052/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,20 0,18 )

= 0,159

3) Sloping ApronMencari Cd :

No 1. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,0012/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,22 0,18 )

= 0,002

No 2. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,00092/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,22 0,18 )

= 0,234

No 3. Cd = Q2/3*B 2 * g ( y0 p )

= 0,00042/3*0,75 2 * 9,81 ( 0,22 0,18 )

= 0,127

Nama : Harri ismunandar Nim : 3201101050