24
RPIJM BIDANG CIPTA KARYA KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022 LAPORAN AKHIR VI-1 Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan. Dengan adanya Presiden dan Wakil Presiden yang baru dan dengan Penetapan Numenklatur Kementerian baru maka Kementerian Dalam Negeri akan melakukan pembahasan untuk melakukan perubahan pada PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sehingga dimungkinkan akan berubahnya pedoman dan perumpunan urusan. Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232 ayat (1) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Juni 2016 telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor (PP) 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah., sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pembentukan Perangkat Daerah, menurut PP tersebut, dilakukan berdasarkan asas: a. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; b. intensitas Urusan Pemerintahan dan potensi Daerah; c. efisiensi; d. efektivitas; e. pembagian habis tugas; f. rentang kendali; g. tata kerja yang jelas; dan h. Fleksibilitas.

LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-1

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang

optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM

Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan

sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang

ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan

organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai

operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja

suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara

bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

Dengan adanya Presiden dan Wakil Presiden yang baru dan dengan Penetapan

Numenklatur Kementerian baru maka Kementerian Dalam Negeri akan melakukan

pembahasan untuk melakukan perubahan pada PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah sehingga dimungkinkan akan berubahnya pedoman dan

perumpunan urusan.

Dengan pertimbangan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232 ayat (1)

UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Presiden Joko

Widodo pada tanggal 15 Juni 2016 telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor

(PP) 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah., sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor

41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pembentukan Perangkat Daerah, menurut PP tersebut, dilakukan berdasarkan

asas: a. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; b. intensitas Urusan

Pemerintahan dan potensi Daerah; c. efisiensi; d. efektivitas; e. pembagian habis tugas; f.

rentang kendali; g. tata kerja yang jelas; dan h. Fleksibilitas.

Page 2: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-2

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang Terkait

Dengan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Instansi pemerintahan yang berwenang dalam penyelenggaraan RPIJM, yaitu

kegiatan pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana dalam mendukung

pembangunan wilayah Kabupaten Banyuwangi yaitu Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA), Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang, Dinas

Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas

Lingkungan Hidup (DLH) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Banyuwangi. Pada umumnya kewenangan dan tanggung jawab dari instansi-instansi

pemerintahan tersebut dalam menjalankan dan melaksanakan program-program

pembangunan daerah sudah cukup baik.

Di Kabupaten Banyuwangi, pengelolaan dan pengembangan bidang-bidang sarana

dan prasarana permukiman dilakukan oleh tiap-tiap dinas dalam bertindak sebagai

pengelola, juga berfungsi sebagai pengatur, pengawas dan pembina pengelola. Sebagai

pengatur, Dinas-dinas tersebut bertugas membuat peraturan-peraturan yang harus

dilaksanakan dalam tata pengelolaan dan pembangunan sarana dan prasarana

permukiman. Sebagai pengawas, fungsi instansi-instansi pemerintahan tersebut adalah

mengawasi pelaksanaan peraturan-peraturan yang telah dibuat dan memberikan sangsi

bila dalam pelaksanaan tugasnya tidak mencapai kinerja yang telah ditetapkan. Fungsi

sebagai pembina pengelolaan pada instansi-instansi pemerintahan tersebut adalah

melakukan peningkatan kemampuan. Pembinaan tersebut dapat dilakukan melalui

pelatihan-pelatihan maupun menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai upaya

peningkatan dan pengembangan pelayanan pengelolaan infrastruktur di wilayah

Kabupaten Banyuwangi.

Dalam manajemen pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana wilayah

yang dioperasionalkan, tiap-tiap instansi pemerintahan tersebut juga mempunyai

kewenangan dan tanggung jawab dalam penyediaan pembiayaan pengelolaan prasarana

dan sarana wilayah yang didapatkan dari sumber-sumber pemerintah daerah dan

retribusi jasa pelayanan.

Page 3: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-3

Kelembagaan Pemerintah kabupaten Banyuwangi yang menangani bidang Cipta

Karya, sesuai dengan Perda Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2016, adalah sebagai berikut :

A. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) merupakan unsur

penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan, dan bidang penelitian dan

pengembangan yang menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 65 Tahun 2016 BAPPEDA

mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan

pemerintahan di bidang perencanaan, dan di bidang penelitian dan pengembangan yang

menjadi kewenangan daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari Bidang Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi; Bidang Ekonomi; Bidang Sarana, Prasarana Wilayah dan

Lingkungan Hidup; Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan; dan Bidang

Penelitian dan Pengembangan.

Bidang Sarana, Prasarana Wilayah dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas

melaksanakan perumusan kebijakan dan penyusunan rencana pembangunan daerah di

bidang sarana, prasarana wilayah dan lingkungan hidup, meliputi :urusan pekerjaan

umum, permukiman, perhubungan, pengembangan wilayah, pertanahan, kebencanaan,

sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6.1, mengenai Susunan Organisasi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah.

B. DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN PENATAAN RUANG

Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang merupakan unsur

pelaksana urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang

menjadi kewenangan daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 45 Tahun 2016 Dinas

Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati

dalam melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pekerjaan umum dan penataan

Page 4: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-4

ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

Kabupaten.

Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang terdiri dari Bidang Bina

Marga, Bidang Cipta Karya dan Bidang Penataan Ruang.

Bidang Cipta Karya mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan,

penyusunan strategi dan melaksanakan kebijakan penyelenggaraan bangunan gedung,

penataan bangunan dan lingkungan serta pengendalian jasa konstruksi yang menjadi

kewenangan pemerintah kabupaten.

Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6.2, tentang Susunan Organisasi Dinas

Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Penataan Ruang.

C. DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN (DINAS PU PENGAIRAN)

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan merupakan unsur pelaksana Urusan

Pemerintahan dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang menjadi kewenangan

daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 47 Tahun 2016, Dinas

Pekerjaan Umum Pengairan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan

Pemerintahan dibidang pekerjaan umum dan penataan ruang terkait sumber daya air

(SDA) dan air minum yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang

diberikan kepada kabupaten.

Dinas Pekerjaan Umum Pengairan terdiri dari Bidang Pembangunan dan

Pengembangan; Bidang Operasi dan Pemeliharaan; dan Bidang Bina Manfaat dan

Kemitraan.

Bidang Pembangunan dan Pengembangan mempunyai tugas menyusun pedoman

teknis pembinaan, pengawasan dan pengembangan kegiatan perencanaan teknis

pengadaan jasa kontruksi dan konsultasi serta pelaksanaan pembangunan dan

peningkatan sarana sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih.

Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6.3, tentang Susunan Organisasi Dinas

Pekerjaan Umum Pengairan kabupaten Banyuwangi.

Page 5: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-5

D. DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman merupakan unsur pelaksana urusan

pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman yang menjadi kewenangan

daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 46 Tahun 2016, Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas membantu Bupati

melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman

yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada

Kabupaten.

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri dari Bidang Perumahan dan

Bidang Kawasan Permukiman.

Bidang Perumahan mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan,

penyusunan strategi dan melaksanakan kebijakan di bidang perumahan yang menjadi

kewenangan pemerintah kabupaten.

Bidang Kawasan Permukiman mempunyai tugas merumuskan,

mengkoordinasikan, penyusunan strategi dan melaksanakan pengelolaan kawasan

permukiman, perumahan dan kawasan permukiman kumuh dan penyelenggaraan

prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan yang menjadi kewenangan

pemerintah kabupaten.

Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6.4, tentang Susunan Organisasi Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman.

E. DINAS LINGKUNGAN HIDUP (DLH)

Dinas lingkungan hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah

dibidang lingkungan hidup, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 50 Tahun 2016, Dinas

Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang lingkungan hidup.

Page 6: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-6

Dinas Lingkungan Hidup, terdiri dari Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

Bidang Konservasi dan Rehabilitasi; dan Bidang Kebersihan.

Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, menganalisis

dan standarisasi pengelolaan lingkungan hidup serta penanganan pengaduan lingkungan

hidup.

Bidang Kebersihan mempunyai tugas menyusun pedoman teknis pembinaan,

pengawasan dan pengembangan kegiatan perencanaan teknis pengadaan, pelaksanaan

pembangunan dan peningkatan kebersihan.

Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6.5, tentang Susunan Organisasi Dinas

Lingkungan Hidup (DLH).

F. PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM)

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi No.8 Tahun 1974 tanggal

25 September 1974 disyahkan dengan Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Timur No.

Hk/474/152.4/SK tanggal 7 November 1974, diundangkan dalam Lembaran Daerah

Provinsi Dati I Jatim pada tanggal 8 November 1974 no. 180/c, terakhir ditinjau kembali

dan diterbitkan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1988 tanggal 29 Januari 1988 tentang

pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Banyuwangi disyahkan dengan Keputusan

Gubernur KDH Tk I Jatim tanggal 27 Mei 1988 No. 221/P Tahun 1988 diundangkan dalam

lembaran Daerah Tk.II Banyuwangi Tahun 1988 pada tanggal 11 Juni 1988 nomor 4c.

Tujuan dan Fungsi PDAM Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai salah satu

sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan sebagai sarana pengembangan perekonomian

dalam rangka Pembangunan Daerah. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 6.6, tentang

Susunan Organisasi Perusahaan Derah Air Minum (PDAM).

Page 7: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-7

Gambar 6.1. Susunan Organisasi BAPPEDA Kabupaten Banyuwangi

KEPALA BADAN

SEKRETARIS

SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN DAN

PERLENGKAPAN

SUB BAGIAN

PENYUSUNAN

PROGRAM

BIDANG DATA DAN

PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI

BIDANG SUMBERDAYA

ALAM DAN LINGKUNGAN

HIDUP

BIDANG FISIK DAN

PRASARANA

BIDANG

KESEJAHTERAAN

RAKYAT DAN

PEMERINTAHAN

SUB BIDANG

PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN

SUB BIDANG KERJASAMA

EKONOMI DAN INVESTASI

SUB BIDANG PERTANIAN

DAN PARIWISATA

SUB BIDANG

PEKERJAAN UMUM

SUB BIDANG

PENDIDIKAN DAN

KESEHATAN

SUB BIDANG DATA,

PENELITIAN DAN

PELAPORAN

SUB BIDANG

PERINDUSTRIAN,

PERDAGANGAN KOPERASI

DAN UMUM

SUB BIDANG ESDM DAN

LINGKUNGAN HIDUP

SUB BIDANG TATA

RUANG DAN

PERHUBUNGAN

SUB BIDANG

PENDIDIKAN DAN

KESEHATAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Page 8: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-8

Gambar 6.2. Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Banyuwangi

UPTD

dDDD

SEKSI LABORAT DAN

LEGER JALAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM

BIDANG BINA

MARGA

BIDANG TATA BANGUNAN

DAN TATA RUANG

BIDANG

PERMUKIMAN

SEKSI PEMBANGUNAN

JALAN & JEMBATAN SEKSI

TATA BANGUNAN

SEKSI PENYEHATAN

LINGKUNGAN

PERMUKIMAN

SEKSI PEMELIHARAAN

JALAN & JEMBATAN

SEKSI TATA RUANG

SEKSI AIR BERSIH

AIR BERSIH

Page 9: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-9

Gambar 6.3. Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Banyuwangi

Page 10: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-10

Gambar 6.4. Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Banyuwangi

UPT Lab.Lingk

Page 11: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-11

Gambar 6.5. Susunan Organisasi Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Kab. Banyuwangi

Page 12: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-12

6.1.2 Potensi dan Persoalan Terkait Dengan Organisasi Dan Tata Laksana Pembangunan

Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Sebagaimana ditetapkan dalam Program Reformasi Birokrasi, penataan tata

laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas

kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan

hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa

kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi

peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya, perlu

mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian

dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.

Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar

bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja

lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program

dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar

perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam

Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten, khususnya menyangkut

tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya. Selain itu, guna

memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan

tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional

Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi

pegawai dalam melakukan tugasnya.

Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Tabel 6.2.

Page 13: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-13

Tabel 6.1. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK Unit/Bagian yg

menangani Bidang CK

1 Bappeda - Inventarisasi permasalahan di bidang sarana, prasarana wilayah dan lingkungan hidup serta perumusan langkah-langkah kebijakan pemecahan masalahnya;

- Penyusunan kajian kebijakan pembangunan daerah di bidang sarana prasarana wilayah dan lingkungan hidup;

- Penyusunan rencana, pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan pensinergian rencana pembangunan daerah bidang sarana prasarana wilayah dan lingkungan hidup;

- Pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang sarana prasarana wilayah dan lingkungan hidup;.

Bidang Sarana Prasarana Wilayah dan Lingkungan Hidup

Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman

2 Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang

- Perumusan kebijakan dan strategi, serta rencana yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan;

- Perumusan rencana, program dan kegiatan beserta penganggaran penyelenggaraan bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan;

- Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bangunan gedung dan penataan bangunan dan lingkungan;

- Perumusan pengelolaan administrasi teknis yang terkait penyelenggaraan bangunan gedung,penataan bangunan dan lingkungan;

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan yang terkait bangunan gedung, penataan lingkungan.

Bidang Cipta Karya

Seksi Bangunan Gedung

Seksi Penataan Lingkungan

3 Dinas Pekerjaan Umum Pengairan

- Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan teknis pembangunan dan peningkatan sarana sumber daya air dan irigasi serta pembangunan sarana air minum/air bersih;

- Pembinaan dan pengawasan pengendalian kegiatan pengadaan jasa kontruksi dan konsultasi pengembangan sumber daya air dan irigasi serta airminum/air bersih;

- Pembinaan dan pengawasan pengendalian serta pengawasan pembangunan dan peningkatan sarana sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Pembinaan pengelolaan administrasi teknis pelaksanaan pembangunan dan peningkatan sarana sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pembangunan dan peningkatan sarana sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Penyusunan pedoman pembinaan operasional, pemeliharaan dan pembangunan sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih,

- Perencanaan teknis kegiatan operasional, pemeliharaan dan pembangunan sumber daya air, irigasi dan air

Bidang Pembangunan dan Pengembangan

Seksi Pembangunan dan Pengembangan Sumber Daya Air

Seksi Pembangunan dan Pengembangan Air Bersih

Page 14: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-14

No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK Unit/Bagian yg

menangani Bidang CK

minum/air bersih; - Pelaksanaan dan bantuan teknis perencanaan dan

pembangunan sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Perencanaan, pengaturan, pengadaan, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Pelaksanaan tertib penyelenggaraan bangunan yang menjamin kehandalan teknis dan konstruksi sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Pelaksanaan kepastian hukum dalam penyelenggaraan sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Pelaksanaan pengeboran air tanah dangkal dan air tanah dalam;

- Pelaksanaan bantuan teknis kepada instansi pemegang anggaran terhadap penyelenggaraan pembangunan sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih;

- Perencanaan, evaluasi dan pengawasan sumber daya air, irigasi dan air minum/air bersih.

4 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

- Perumusan kebijakan dan strategi serta rencana penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana;

- Perumusan kebijakan dan strategi serta rencana fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah;

- Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana; - Fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang

terkena relokasi program pemerintah; - Penerbitan izin pembangunan dan pengembangan

perumahan; - Penerbitan sertifikat kepemilikan bangunan gedung

(SKBG); - Rehabilitasi dan relokasi rumah serta pengendalian

perumahan; - Pengelolaan administrasi teknis kegiatan rehabilitasi dan

relokasi rumah serta pengendalian perumahan; - Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi

dan relokasi rumah serta pengendalian perumahan - Perumusan kebijakan dan strategi serta rencana

pengelolaan kawasan permukiman, perumahan/rumah susun (RUSUN) dan kawasan permukiman kumuh, penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan;

- Perumusan pengelolaan administrasi teknis kawasan permukiman, perumahan/rumah susun (RUSUN) dan kawasan permukiman kumuh, penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan;

- Penerbitan izin pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman;

Bidang Perumahan

Seksi Pengendalian Perumahan

Seksi Rehabilitasi dan Relokasi Rumah

Bidang Kawasan Permukiman

Seksi PSU dan Rumah Susun

Seksi Kawasan Kumuh

Page 15: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-15

No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK Unit/Bagian yg

menangani Bidang CK

- Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) ha;

- Pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh;

- Penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan;

- Sertifikasi dan registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) tingkat kemampuan kecil;

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pengelolaan kawasan permukiman, perumahan/rumah susun (RUSUN) dan kawasan permukiman kumuh, penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan;

5 Dinas Lingkungan Hidup (DLH)

- Penyusunan program dan petunjuk teknis dibidang pengawasan dan pengendalian lingkungan;

- Pengkoordinasikan dan pelaksanaan program teknis dibidang pengawasan dan pengendalian lingkungan.

- Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan teknis pembangunan, peningkatan dan sarana dan prasarana kebersihan

- Pembinaan pengelolaan administrasi teknis pelaksanaan pembangunan, peningkatan, sarana dan prasarana kebersihan;

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana kebersihan

- Pelaksanaan rehabilitasi, peningkatan, pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana persampahan;

- Pelaksanaan pengurangan timbulan sampah; - Penyediaan layanan penanganan sampah; - Penyediaan sarana dan prasarana pengembangan sistem

dan pengelolaan persampahan

Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Bidang Kebersihan

Seksi Pengelolaan Kebersihan

Seksi Pelayanan Sampah;

6 PDAM - Membantu, memelihara dan menjalankan operasi sarana penyediaan air minum

- Memperlancar, menyempurnakan dan mengawasi pemakaian air secara merata dan efisien

- Menyelenggarakan pengaturan untuk mencegah adanya pengambilan air secara liar

- Menyelenggarakan pelayanan air minum kepada masyarakat secara tertib dan teratur.

Bagian Teknik

Subbag Perencanaan

Tabel 6.2. Inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

Page 16: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-16

No. Nama SOP Instansi yg Terlibat Tugas & Fungsi Instansi

dalam SOP

1 Pengembangan Permukiman (Bangkim) Bappeda Kajian, studi

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Pelaksanaan fisik

2 Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Bappeda Kajian, studi

DPU Cipta Karya dan Penataan Ruang

Pelaksanaan fisik

3 Pengembangan Air Minum Bappeda Kajian, studi

DPU Pengairan Pelaksanaan fisik

PDAM Pelaksanaan fisik

4 Pengembangan PLP

Air LImbah Bappeda Kajian, studi

DPU Cipta Karya dan Penataan Ruang

Pelaksanaan fisik

DLH Pelaksanaan fisik

Persampahan Bappeda Kajian, studi

DLH Pelaksanaan fisik

Drainase Bappeda Kajian, studi

DPU Cipta Karya dan Penataan Ruang

Pelaksanaan fisik

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Pelaksanaan fisik

Bidang Infrastruktur sebagian besar dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya dan

Penataan Ruang Kabupaten Banyuwangi; yang meliputi Sektor Pengembangan

Permukiman (Bangkim), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL).

Pada sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), urusan subsektor air

limbah domestik ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama dengan Dinas PU

Cipta Karya dan Penataan Ruang. Urusan subsektor Persampahan ditangani oleh DLH.

Sedangkan subsektor Drainase menjadi urusan Dinas Perumahan dan Kawasan

Permukiman; dan Dinas PU Cipta Karya dan Penataan Ruang.

Sektor pengembangan air minum menjadi urusan Dinas PU Pengairan dan PDAM.

Beberapa sektor atau subsektor infrastruktur dalam RPI2-JM ditangani oleh

instansi yang berbeda, oleh karena itu peran Bappeda sangat penting agar di Kabupaten

Banyuwangi terjadi koordinasi dan integrasi dalam pembangunan.

Rencana untuk meningkatkan tata laksana penyelenggaraan RPIJM adalah dengan

pengusulan adanya kebutuhan akan pembentukan Peraturan Daerah baru untuk program

KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) yang mendukung penyelenggaraan program pembangunan

prasarana kota di Kabupaten Banyuwangi.

Page 17: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-17

6.1.3. Analisis Kebutuhan SDM Dibandingkan Dengan Kondisi Eksisting

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM

aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu

ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan

kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat

dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja

bidang Cipta Karya.

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain terbatasnya jumlah aparatur,

tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia

(SDM) yang menangani/ mengelola Bidang PU Cipta Karya di Kabupaten Banyuwangi.

Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan lain-lain

masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas sehingga

kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga

masih terbatas seperti : ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan

operasional dan lain-lain sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

Permasalahan yang dihadapi dalam hal kondisi SDM adalah sumber daya manusia

baik pada level pemerintahan maupun masyarakat yang masih belum memadai dan

kapabel dalam menangani persoalan penanganan dan pengelolaan sarana dan prasarana

permukiman di daerah. Permasalahan sumber daya manusia merupakan hal cukup

penting, karena sebagai pondasi dasar dalam pemahaman dan kesadaran dalam kegiatan

pembangunan wilayah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia pada daerah

Kabupaten Banyuwangi akan menghambat proses percepatan pembangunan. Untuk itu

program-program peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan serta kelompok-

kelompok masyarakat dirasa sangat perlu sebagai genertor bagi perkembangan wilayah

kabupaten. Ketidakmampuan aparatur pemeritahan dalam pelaksanaan pembangunan

daerah perlu mendapat stimulan, baik yang berupa program-program peningkatan

kemampuan secara kelembagaan maupun indvidual organisasi pemeritah agar kinerja

dan proses pembangunan dapat terlaksana dan tercapai dengan optimal.

Page 18: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-18

Demikian juga sama halnya dengan prasarana fisik pendukung. Prasarana kantor

dengan kondisi yang baik dan lengkap akan sangat penting artinya bagi kelancaran

pembangunan yang efektif dan efisien. Sebaliknya, kurangnya kualitas dan kuantitas

fasilitas pendukung ini dapat mengakibatkan kurang optimalnya kinerja bagi proses

pembangunan, sehingga perlu mendapat perhatian, agar peningkatan kemampuan dan

kinerja dapat berjalan optimal.

Rencana peningkatan SDM adalah dengan mengusulkan adanya penambahan

tenaga atau mengusulkan kebutuhan akan training. Sedangkan dalam hal peningkatan

sarana dan prasarana kerja yaitu dengan penambahan kebutuhan akan prasarana dan

peralatan.

Tabel 6.3. Pelatihan Bidang Cipta Karya

6.2. KERANGKA REGULASI

No Jenis Pelatihan

1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat,

Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis

2 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara

3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III

4 Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan

Lingkungan

5 Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan

Bangunan Gedung dan Lingkungan

6 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL

Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat

Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

8 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan

9 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan

10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan

Infrastruktur Publik Bidang Cipta Karya

11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap

Darurat Bencana

12 Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara

13 Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN

14 Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai

15 Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai

16 Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)

17 Diklat Jabatan Fungsional

7

Page 19: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-19

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan

dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan

kabupaten/kota.

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 23/2014 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-

luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan

umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam

melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang

ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi

adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi

tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya

mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah,

cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan

banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan

kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan

ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu,

kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak

senantiasa sama atau seragam.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan

bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah

berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah

kabupaten/kota.

PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang

Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi: “(1)

Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan

pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi

Page 20: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-20

dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan

dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara

lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan

bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan

RPIJM bidang Cipta Karya sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah

perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi

Perangkat Daerah

Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala Daerah dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah.

Pembentukan Perangkat Daerah, dilakukan berdasarkan asas: a. Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah; b. intensitas Urusan

Pemerintahan dan potensi Daerah; c. efisiensi; d. efektivitas; e. pembagian

habis tugas; f. rentang kendali; g. tata kerja yang jelas; dan h. Fleksibilitas.

“Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Perda, yang

berlaku setelah mendapat persetujuan dari Menteri (Mendagri, red) bagi

Perangkat Daerah provinsi dan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat

bagi Perangkat Daerah kabupaten/kota,” bunyi Pasal 3 ayat (1,2) PP tersebut.

Berdasarkan PP Nomor 18 Tahun 2016, Perangkat Daerah kabupaten/kota

terdiri atas: a. sekretariat Daerah; b. sekretariat DPRD; c. inspektorat; d. dinas;

e. badan; dan f. kecamatan.

Page 21: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-21

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan

Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan

peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah

dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini

memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur

dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi

birokrasi pemerintah daerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah

menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan

Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan

disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari

sembilan program, yaitu :

1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi

manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda,

sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka

reformasi birokrasi;

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan

berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan

oleh K/L dan Pemda;

3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi

tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani

organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

Page 22: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-22

4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan

tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-

government;

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem

rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar

kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP);

7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah, pengembangan system manajemen kinerja

organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan

pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

Sumber: Road Map Reformasi Birokrasi

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam

seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat

dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan

pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan program

pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas

dan fungsi, serta kewenangan masingmasing.

Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah

mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu

perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya

untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan

RPIJM Bidang Cipta Karya.

Page 23: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-23

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang

Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang

PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target

pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2,

dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan

yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya

yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM.

Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam

koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan

Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar

bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang

bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun

kabupaten/kota.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan

perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat

daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing

SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan

Perbup/Perwali.

8. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai

dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah

standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi

kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di

dalamnya jenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum,

drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

Page 24: LAPORAN AKHIRsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · LAPORAN AKHIR VI-2 6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN 6.1.1 Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi Masing – masing Unit yang

RPIJM BIDANG CIPTA KARYA

KAB. BANYUWANGI TAHUN 2018-2022

LAPORAN AKHIR VI-24

9. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan

Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan

Formasi Pegawai Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah

dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam

rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai,

aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar

kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur

melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan

Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan

perkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk

mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat

daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus

lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu

kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya

maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.