Upload
nurul-lathifah
View
36
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Magang Bidang Pangan & Gizi Individu berupa Bussines Plan
Citation preview
LAPORAN INDIVIDU MAGANG KEWIRAUSAHAAN
BUSINESS PLAN
KEDAI FRAPE - TEA CHOCOLATE FRAPE
Disusun Oleh:
Nurul Lathifah
101311233009
Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
Surabaya
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan business plan ini dengan sebaik-baiknya.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan business plan ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas terkait program magang kewirausahaan.
Dalam proses penyusunan tugas ini pasti menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati saya ingin menyampaikan terima kasih
kepada Ibu Siti Rahayu Nadhiroh, S.KM., M.Kes selaku dosen pembimbing Magang
Kewirausahaan Universitas Airlangga.
Besar harapan penulis, laporan business plan ini dapat bermanfaat bagi semua
orang yang membacanya dan dapat membantu teman-teman yang lain dikemudian
hari. Penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan business plan ini
terdapat banyak kesalahan.
Surabaya, 23 Juli 2015
Penulis
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kedai Frape merupakan sebuah ide bisnis kuliner penulis tentang produk
minuman modern. Produk minuman yang dimaksud adalah Tea Chocolate Frape. Tea
Chocolate Frape merupakan minuman dingin berupa campuran teh, susu coklat, dan
es krim vanilla. Tea Chocolate Frape memiliki rasa yang manis, lezat, dan segar.
Kedai Frape akan dikelola secara mandiri. Biaya untuk pembelian bahan
baku, kedai, peralatan, dan sewa tempat menggunakan modal pemilik bisnis. Kedai
Frape didirikan menetap di satu tempat dimana target pasar berada. Namun, rencana
jangka panjang Kedai Frape akan dikembangkan menjadi bisnis waralaba (franchise),
sehingga pelanggan akan lebih mudah mendapatkan produk Tea Chocolate Frape.
Kedai Frape bertempat di dekat SMP dan/atau SMA baik negeri maupun swasta di
Kota Surabaya. Tea Chocolate Frape hanya diproduksi ketika pelanggan memesan
produk tersebut.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha
Bisnis kuliner kini sangat pesat berkembang. Salah satu contoh bisnis
kuliner yang sedang marak, yakni kedai minuman. Bisnis kedai minuman
biasa menjual produk minuman dingin yang baru diproduksi ketika pelanggan
memesan produk (fresh). Kedai minuman yang akan direncanakan ini bernama
Kedai Frape.
Setiap kedai minuman pasti memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas
tersebut dapat berupa sesuatu yang berbeda, unik, maupun yang belum pernah
ada sebelumnya. Ciri khas diperlukan untuk memberikan kesan dan ingatan
yang melekat dari Kedai Frape terhadap pengunjung. Suatu ciri khas tersebut
dapat dimunculkan dalam berbagai aspek yang ada di Kedai Frape, misalnya
menu, desain kemasan, desain atau ornamen kedai, dan lain-lain.
Minuman yang banyak digemari masyarakat kini yakni minuman
dingin. Minuman dingin yang akan diunggulkan sebagai ciri khas Kedai Frape
ini merupakan kreasi baru. Kreasi baru ini merupakan perpaduan dari susu
coklat dan teh sebagai bahan utamanya. Kedua bahan utama tersebut sangat
mudah didapatkan dan harganya pun terjangkau. Selain itu, kedua bahan
utama tersebut memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh dan
memberikan manfaat positif bagi pelanggan, yakni menenangkan fikiran. Oleh
karenanya, penulis tertarik untuk membangun bisnis kuliner Kedai Frape ini.
1.2 Visi dan Misi
Visi:
Menciptakan bisnis kuliner kedai minuman dengan spesialisasi minuman
dingin perpaduan teh dan susu coklat.
Misi:
1. Membuat produk minuman berupa perpaduan teh dan susu coklat
2. Mengembangkan inovasi yang bisa dan cocok diterapkan pada produk
terkait.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya Kedai Frape ini adalah untuk mengembangkan
wirausaha di bidang kuliner khususnya produk minuman dingin perpaduan teh
dan susu coklat. Pengembangan wirausaha ini juga dilakukan untuk
mengembangkan kreativitas dalam pengolahan bahan pangan, dalam hal ini
adalah teh dan susu coklat, sehingga dapat tercipta suatu inovasi produk.
BAB II GAMBARAN USAHA
2.1 Identifikasi Usaha
Usaha Kedai Frape diusulkan oleh:
Nama : Nurul Lathifah
Nama Usaha : Kedai Frape
Nama Produk : Tea Chocolate Frape
Alamat : Griya Permata Hijau X-1 No. 28, Candi, Sidoarjo
Telp : 085607338479
Email : [email protected]
2.2 Jenis Usaha
Usaha Kedai Frape merupakan usaha kecil yang belum membuka
cabang kedai. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa Kedai Frape akan
berkembang ke usaha franchise. Selain itu, produk Tea Chocolate Frape
belum tersedia dalam bermacam-macam varian rasa yang lain. Pengembangan
produk Tea Chocolate Frape akan dilakukan bila penjualan telah berlangsung
selama tiga bulan atau ketika terjadi permintaan (demand) oleh pengunjung.
2.3 Prospek Usaha
Usaha Kedai Frape diperkirakan dapat menjadi prospek yang sangat
baik. Produk Tea Chocolate Frape sebagai produk minuman yang dijadikan
ciri khas dari Kedai Frape diperkirakan dapat disukai oleh pelanggan. Hal ini
disebabkan oleh bahan baku produk tidak asing atau sudah dikenal oleh
pengunjung. Selain itu, manfaat yang didapat dari mengonsumsi produk Tea
Chocolate Frape diantaranya dapat menenangkan fikiran.
BAB III RENCANA PRODUK
3.1 Uraian Produk
Produk Tea Chocolate Frape merupakan produk minuman di Kedai
Frape yang disajikan dengan taburan choco chip diatasnya. Minuman ini
disajikan dengan menggunakan gelas plastik dengan tutup. Selain itu,
penyajian Tea Chocolate Frape disertai dengan straw (sedotan).
3.2 Produk yang Dihasilkan
Tea Chocolate Frape merupakan produk minuman dingin unggulan di
Kedai Frape. Produk minuman ini juga perpaduan bahan yang telah dikenal
atau familiar oleh pengunjung yang mayoritas adalah penduduk lokal. Tea
Chocolate Frape juga merupakan produk minuman dengan perpaduan bahan
yang belum atau jarang ada di kedai minuman atau café-café lainnya.
3.3 Perbandingan Pasar Produk
Salah satu hal yang diunggulkan produk Tea Chocolate Frape
dibandingkan produk minuman dingin yang dijual di kedai lainnya, yakni Tea
Chocolate Frape menggunakan bahan baku berkualitas dengan
memperhatikan masa berlaku (expired) bahan baku. Selain itu, proses
produksi Tea Chocolate Frape memperhatikan kebersihan peralatan yang
digunakan.
BAB IV PROSES PRODUKSI
4.1 Pengadaan Bahan
Pengadaan bahan baku untuk Kedai Frape diperoleh dengan membeli
dari toko bahan makanan oleh pegawai bagian pengadaan bahan. Pembelian
bahan-bahan dilakukan dengan cermat dan teliti mengenai tampilan fisik
kemasan, jumlah takaran atau kemasan bahan, tanggal kadaluwarsa, juga
proses transaksi dan distribusi bahan. Bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat Tea Chocolate Frape tiap porsinya, yakni:
1. ½ gelas teh
2. ½ gelas susu kental manis rasa coklat
3. 1 scoop es krim rasa vanilla
4. Es batu secukupnya
Jumlah bahan untuk setiap pembeliaannya berbeda-beda tergantung
masa simpan bahan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Teh dan susu kental
manis dibeli dalam jumlah banyak (grosir). Waktu pembeliannya paling
singkat yaitu setiap bulan. Sehingga persediaan teh dan susu kental manis
sebisa mungkin tidak tersisa di waktu satu bulan setelah pembelian teh dan
susu kental manis tersebut. Es krim dibeli untuk memenuhi kebutuhan selama
dua hingga tiga hari penjualan produk. Tiga hari merupakan jangka waktu
maksimal masa simpan es krim sebagai persediaan bahan. Sehingga
persediaan es krim diusahakan untuk tidak tersisa di hari ketiga pembelian es
krim tersebut. Sedangkan es batu dibeli setiap tiga hari.
4.2 Pembuatan Produk
Pembuatan produk dilakukan di Kedai Frape ketika pelanggan datang
untuk memesan sekaligus membeli produk Tea Chocolate Frape. Produk ini
dibuat oleh pegawai bagian penjualan. Cara membuat Tea Chocolate Frape
sangatlah mudah, yakni:
1. Masukkan teh, susu, es krim, dan es batu ke dalam blender
2. Campur menggunakan blender selama satu menit
3. Tuangkan ke dalam gelas plastik
4.3 Pengemasan
Produk Tea Chocolate Frape yang telah dibuat sebelum dapat
dinikmati oleh pelanggan, terlebih dahulu melalui proses pengemasan. Tea
Chocolate Frape dikemas dalam gelas plastik dilengkapi tutup dengan lubang
sedotan di tengah. Kedai Frape menggunakan gelas plastik dengan kualitas
yang baik dan tentunya aman digunakan untuk makanan atau minuman (food
grade). Selain itu, tutup gelas plastik sebagai kemasan dapat ditutup dengan
rapat atau tidak mudah lepas.
Kemasan Tea Chocolate Frape digunakan pula sebagai media
promosi. Kemasan sebagai media promosi ditujukan untuk calon pelanggan
yang belum mengetahui tentang produk Kedai Frape. Kemasan akan sangat
mudah dijumpai oleh calon pelanggan. Penampilan kemasan dengan desain
yang menarik bagi target pasar akan memudahkan pemasaran produk Tea
Chocolate Frape. Oleh karenanya, gelas plastik sebagai kemasan Tea
Chocolate Frape diberi desain gambar-gambar terkini yang menarik
khususnya bagi target pasar. Rancangan sekaligus cetak desain gambar pada
kemasan produk dilakukan oleh rekan pemilik usaha yang ahli dibidangnya
dan tentunya paham betul mengenai target pasar Kedai Frape.
4.4 Bagan Proses Produksi
Berikut bagan proses produksi Tea Chocolate Frape:
Pengadaan Bahan
Pembuatan Produk
Produk Dinikmati Konsumen
Pengemasan
BAB V ASPEK PEMASARAN USAHA
5.1 Analisis Persaingan Usaha
Analisis terhadap kemampuan suatu usaha dalam bersaing dapat diukur
dengan analisis SWOT seperti berikut:
1. Strength (kekuatan)
Kekuatan produk Tea Chocolate Frape adalah produk yang merupakan
perpaduan bahan baku yang tidak asing atau telah dikenal oleh pelanggan
yang mayoritas penduduk lokal. Selain itu, produk ini memberikan
manfaat bagi pelanggan yang mengonsumsinya, yakni dapat menenangkan
fikiran.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan dari produk Tea Chocolate Frape di Kedai Frape adalah cara
membuatnya sangatlah sederhana, sehingga masyarakat akan dapat dengan
mudah meniru produk ini. Kelemahan lain dari produk Tea Chocolate
Frape adalah tidak cocok bagi pengunjung penyuka teh namun alergi
terhadap susu, ataupun sebaliknya.
3. Opportunity (peluang)
Peluang dari dibuatnya Kedai Frape adalah kedai minuman satu-satunya
dengan produk unggulan berupa perpaduan bahan yang belum pernah ada
sebelumnya.
4. Threath (ancaman)
Ancaman yang mungkin muncul saat produk Tea Chocolate Frape telah
dipasarkan adalah munculnya pesaing akibat produk yang mudah ditiru
oleh orang lain, karena mudahnya cara membuat produk minuman
tersebut.
5.2 Resiko
Resiko yang mungkin dihadapi dalam usaha Kedai Frape yakni
mudahnya produk Tea Chocolate Frape untuk ditiru oleh pesaing akibat bahan
dan cara membuatnya yang sangat mudah dan sederhana.
5.3 Analisis 7P
1. Product
Kedai Frape menyajikan produk minuman dingin unggulan yang diberi
nama Tea Chocolate Frape. Produk minuman ini perpaduan bahan yang
telah dikenal atau familiar oleh pelanggan yang mayoritas adalah remaja.
Tea Chocolate Frape merupakan perpaduan teh dan susu sebagai bahan
utama. Tea Chocolate Frape juga merupakan produk minuman dengan
perpaduan bahan yang belum atau jarang ada di kedai minuman atau café-
café lainnya.
2. Price
Harga produk Tea Chocolate Frape adalah Rp. 10.000 per porsi (1 gelas).
3. Promotion
Produk dipromosikan utamanya melalui media sosial seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram. Hal ini dikarenakan remaja kini khususnya target
pasar, yakni pelajar SMP dan SMA sangat tidak jarang telah memiliki
akun di media sosial tersebut dan sangat aktif menggunakannya untuk
mengetahui informasi mengenai kuliner disekitar mereka. Selain itu,
promosi yang dilakukan yaitu menyebarluaskan flyer dengan substansi
sedetail mungkin mengenai produk dan desain flyer semenarik mungkin.
Flyer disebarluaskan di sekolah dan tempat-tempat umum di sekitar
sekolah.
4. Place
Kedai Frape didirikan di ruko di sekitar SMP atau SMA baik negeri
maupun swasta, utamanya yang terletak di tengah kota Surabaya.
5. People
Kedai Frape terdapat beberapa pegawai didalamnya, yakni satu orang
sebagai pemilik usaha dan beberapa pegawai diantaranya
bertanggungjawab di bagian promosi, penjualan dan pengadaan bahan.
6. Process
Penjelasan mengenai process atau cara membuat Tea Chocolate Frape
sangatlah mudah, yakni:
1. Masukkan teh, susu, es krim, dan es batu ke dalam blender
2. Campur menggunakan blender selama satu menit
3. Tuangkan ke dalam gelas plastik
7. Physical Evidence
Produk Tea Chocolate Frape merupakan produk minuman di Kedai Frape
yang disajikan dengan taburan choco chip diatasnya. Minuman ini
disajikan dengan menggunakan gelas plastik dengan tutup. Selain itu,
penyajian Tea Chocolate Frape disertai dengan straw (sedotan).
5.4 Analisis STP (Segmentation, Targerting, Positioning)
1. Segmentation
a. Demografi
Sasaran penjualan produk Tea Chocolate Frape adalah remaja hingga
dewasa muda.
b. Ekonomi
Sasaran penjualan produk Tea Chocolate Frape adalah masyarakat
kalangan pendapatan menengah ke bawah.
2. Targeting
Target penjualan produk Tea Chocolate Frape adalah remaja, utamanya
pelajar SMP dan SMA.
3. Positioning
Kedai Frape diharapkan dapat menjadi satu-satunya kedai minuman yang
menyajikan produk minuman paduan teh dan susu coklat yang selalu
diingat pengunjung dengan tagline: “Refresh your mind just here!”.
a. Analisis Industri dan Pasar
Bisnis kuliner dalam bentuk kedai minuman sangat ketat
persaingannya. Ciri khas dapat menjadi suatu kekuatan dalam bisnis untuk
dapat bertahan dalam bersaing dengan pengusaha bisnis kedai minuman
lainnya. Kedai Frape memunculkan ciri khasnya pada desain yang digunakan
di kedai dan kemasan produk. Hal ini dilakukan sebab tampilan fisik diyakini
akan dapat dengan mudah melekat di ingatan pelanggan. Penentuan harga juga
perlu diperhatikan dalam pemasaran karena berhubungan dengan target
pemasaran yang dituju. Promosi yang gencar dilakukan hingga perlu
dipastikan target pelanggan mengetahui produk bila ingin mendapat target
pelanggan yang benar-benar dituju.
b. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah melakukan promosi dengan
tepat, efektif, dan efisien. Salah satu promosi yang dilakukan adalah promosi
produk melalui media sosial. Promosi melalui media sosial merupakan cara
yang murah dan sederhana. Selain itu, promosi melalui media sosial sangat
efisien karena sasaran penjualan yakni siswa SMP dan SMA merupakan
pengguna media sosial yang sangat aktif. Promosi lain yang dilakukan ialah
menyebarkan flyer ke sekitar kedai.
5.5 Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan yang dilakukan adalah melakukan
pengembangan produk berupa inovasi varian rasa terhadap produk Tea
Chocolate Frape. Pengembangan produk ini dilakukan ketika penjualan
produk telah berjalan selama kurang lebih tiga bulan atau disesuaikan dengan
permintaan (demand) dari pelanggan Kedai Frape.
BAB VI ASPEK MANAJEMEN USAHA
6.1 Organisasi Kepegawaian
Rencana organisasi Kedai Frape dalam produksi Tea Chocolate Frape
yakni pemilik usaha, pegawai bagian promosi, pegawai bagian pengadaan
bahan, dan pegawai bagian penjualan sekaligus pembuat produk.
Gambar 1. Rencana Struktur Organisasi Kedai Frape
6.2 Perijinan
Rencana usaha Kedai Frape yang akan berdiri di depan suatu ruko
diperlukan ijin pada pemilik ruko. Perijinan dilakukan secara tertulis disertai
tanda tangan dari pemilik ruko dan pemilik Kedai Frape. Perijinan termasuk
didalamnya perjanjian mengenai biaya listrik untuk digunakan Kedai Frape.
Pemilik Kedai Frape
Bagian Promosi
Bagian Pengadaan Bahan
Bagian Penjualan
BAB VII ASPEK KEUANGAN
7.1 Biaya Awal dan Tetap (Variable & Fixed Cost)
1. Variable Cost
No. Nama Bahan Kuantitas Harga1. Teh (serbuk) 50 gelas Rp. 50.000
2. Susu kental manis rasa coklat 50 gelas Rp. 180.000
3. Es krim rasa vanilla 10 liter Rp. 250.000
4. Es batu secukupnya Rp. 10.000
5. Straw (sedotan) 100 pcs Rp. 2.000
6. Gelas plastik dengan tutup 100 pcs Rp. 20.000
7. Tas plastik 100 pcs Rp. 2.000
Total Rp. 514.000
Total variable cost satu bulan = 514.000 x 30 = Rp.15.420.000
2. Fixed Cost
No. Nama Bahan Kuantitas Harga1. Blender 1 buah Rp. 130.000
2. Peralatan tambahan (sendok, pitcher, lap, dan lain-lain)
Rp. 200.000
3. Listrik dan air Rp. 100.000
4. Gaji pegawai (@ Rp. 50.000) 3 orang Rp. 4.500.000
5. Biaya pembuatan kedai 1 buah Rp. 700.000
Total Rp. 5.630.000
7.2 Modal Awal
Total modal awal = total variable cost + total fixed cost
= 15.420.000 + 5.630.000
= Rp. 21.050.000
7.3 Harga Per Unit
Harga pokok produksi per porsi:
= total variable cost + total fixed cost (per hari)
jumlah porsi
= 21.050.000:30 = 702.000 = Rp. 7.020 = Rp. 7.000
100 100
Keuntungan yang diharapkan per porsi = Rp. 3.000. Sehingga produk
Tea Chocolate Frape dijual dengan harga Rp. 10.000. Sedangkan target
penjualan produk per hari sebanyak 100 gelas.
7.4 Analisis Keuntungan
Waktu penjualan yaitu hari Senin sampai Minggu. Berikut rinciannya:
a. Pendapatan harian = 10.000 x 100 = Rp. 1.000.000
b. Pendapatan bulanan = 1.000.000 x 30 hari = Rp. 30.000.000
Jika diasumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:
Pendapatan yang akan dicapai = 30.000.000 x 12 = Rp. 360.000.000
Dengan variable cost = 15.420.000 x 12 = Rp. 185.040.000
Maka laba kotor yang akan dicapai dalam 1 tahun = 360.000.000 –
185.040.000 = Rp. 174.960.000
Laba kotor dalam 1 bulan = 174.960.000 : 12 = Rp. 14.580.000
Laba bersih dalam 1 tahun = laba kotor – modal awal
= 174.960.000 - 21.050.000
= Rp. 153.910.000
Laba bersih dalam 1 bulan = 153.910.000 : 12 = ± Rp. 12.825.800
Margin keuntungan = laba bersih dalam 1 bulan : pendapatan penjualan
perbulan x 100% = 12.825.800 : 30.000.000 x 100% = 42%
7.5 Pengembalian Modal
Modal akan dikembalikan dalam jangka waktu = total modal awal :
pendapatan per bulan = 21.050.000 : 30.000.000 = 0,7 bulan (21 hari)
BAB VIII PENUTUP
Produk Tea Chocolate Frape diproduksi untuk dijadikan produk minuman
yang khas di Kedai Frape. Dengan mengaplikasikan promosi yang tepat, maka
diharapkan Kedai Frape dapat dengan mudah diketahui masyarakat. Dalam
mempertahankan produk agar tetap digemari pelanggan, dapat dilakukan
pengembangan produk berupa inovasi varian rasa terhadap produk disamping tetap
menjaga kualitas bahan sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas pula.