67
LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH PEMBIAYAAN BSM IMPLAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP JELUTUNG JAMBI DiajukanUntukMelengkapiSyarat-Syarat GunaMemperolehGelarAhli Madya (A.Md) Dalam Ilmu Perbankan Syariah PadaFakultasEkonomidanBisnis Islam Oleh: MAIMUNAH. P NIM: EPS 150539 PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI 2018

LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

LAPORAN MAGANG

PENERAPAN AKAD MURABAHAH PEMBIAYAAN BSM IMPLAN DI

PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP JELUTUNG JAMBI

DiajukanUntukMelengkapiSyarat-Syarat

GunaMemperolehGelarAhli Madya (A.Md)

Dalam Ilmu Perbankan Syariah

PadaFakultasEkonomidanBisnis Islam

Oleh:

MAIMUNAH. P

NIM: EPS 150539

PROGRAM STUDI D-III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2018

Page 2: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

HALAMAN PERSETUJUAN

Page 3: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

i

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 4: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

ii

NOTA DINAS

Page 5: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Page 6: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

iv

MOTTO

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan

seperti berdirinya orang yang kemasukansyaitan lantaran (tekanan)

penyakit gila.keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan

mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan

riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari tuhannya, lalu

terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datangl arangan); dan urusannya (terserah)

kepada allah. orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah

penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.1

1 Qs. Al-Baqarah, 275

Page 7: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

v

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.dan janganlah kamu

membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.2

2Qs.An-Nisa(4):29

Page 8: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

vi

ABSTRAK

Laporan magang ini berjudul “ penerapan akad murabahah pembiayaan BSM

Implan di PT. Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi”. Tujuan penulisan ini

adalah untuk mengetahui bagaimana Penerapan Akad Murabahah Pembiayaan

BSM Implan Di PT Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi. Jenis data yang

digunakan dalam penulisan laporan magang ini adalah data Primer yang diperoleh

melalui observasi dan wawancara kepada pihak Bank Syariah Mandiri KCP

Jelutung Jambi yakni pegawai marketing konsumer yang menangani tentang

pembiayaan BSM Implan dan memahami langsung tentang penerapan akad

murabahah dalam pembiayaan BSM Implan dan data sekunder yang diperoleh

dengan cara melakukan pendekatan atau dokumentasi terhadap arsip, dokumen

atau catatan. Metode analisis datayang digunakan dalam penulisan ini yaitu

metode analisis Deskriptip-Kualitatif yaitu mengungkapkan fakta, keadaan,

fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dengan cara

menggambarkan focus masalah yang berkaitan dengan laporan magang ini adalah

Penerapan Akad Murabahah Pembiayaaan BSM Implan di PT Bank Syariah

Mandiri KCP Jelutung Jambi yang telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan

ketentuan.

Kata kunci : Pembiayaan , Murabahah, BSM Implan, Bank Syariah Mandiri

Page 9: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

vii

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT.Taburan cinta dan kasih

sayangmu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu. Atas

karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya laporan akhir yang

sederhana ini dapat terselesaikan .sholawat dan salam selalu terlimpahkan

kehadiran Rasullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi

dan kusayangi.

Sebagai ungkapan terimakasih, kupersembahkanhasil karya tulisan ini untuk :

Kedua orang tuaku ayahanda Patiar dan Ibunda Doyah yang telah menggasuh,

membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang serta dukungannya dan

cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin kubalas dengan hanya

dengan selembar kertas yang tertuliskan kata cinta dan persembahkan. Semoga ini

menjadi langka awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia karena kusadar, selama

ini belum berbuat lebih.Untuk ibu dan ayah yang selalu membuatku termotivasi

dan selalu mendoakanku, selalu menesehatiku menjadi lebih baik.

Untuk sahabatku Meri Kurniawati, Mega mawarni, Riasrani , Sandra Avita

Dewi , dan Yusnidar terimakasih atas bantuan doa, nesehat, hiburan, dan

semangat yang kalian berikan selama menyelesaikan laporan akhir ini.

Page 10: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

viii

KATA PENGANTAR

Page 11: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

ix

Page 12: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... i

NOTA DINAS .............................................................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................ iii

MOTTO ....................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Masalah pokok laporan .......................................................................... 5

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penulisan .............................................................. 5

1.3.1 Tujuan Penulisan ............................................................. 5

1.3.1 Manfaat Penulisan ........................................................... 5

1.4 Metode Penulisan .................................................................................... 6

1.4.1 Jenis Data ............................................................................................. 6

1.4.2 Metode Pengumpulan Data .................................................... 6

1.4.3 Metode Analisis ...................................................................... 7

1.5 Waktu dan Lokasi Magang ........................................................... 7

Page 13: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

xi

1.5.1 Waktu............................................................................... 7

1.5.1 Lokasi .............................................................................. 7

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 9

2.1 Landasan Umum Pembiayaan ....................................................... 9

2.1.1 Pengertian Pembiayaan ........................................................................ 9

2.1.2 Tujuan Pembiayaan ............................................................................. 10

2.1.3 Fungsi Pembiayaan ................................................................. 12

2.1.4 Jenis-Jenis Pembiayaan .................................................... 13

2.1.5 Prinsip Analisi Pembiayaan ............................................. 15

2.1.6 Pengertian Murabahah ..................................................... 16

2.1.7 Landasan Syariah Akad Jual Beli (Murabahah)............... 16

2.1.8 Rukun dan Syarat Murabahah .......................................... 17

2.1.9 Pengertian Wakalah ......................................................... 19

2.1.10 Rukun dan Syarat Wakalah ............................................ 19

2.2 Pengertian Pembiayaan BSM Implan ........................................... 20

2.3 Pola Kerja Sama Instansi .............................................................. 20

2.3.1 Karakteristik Kerja Sama ................................................ 20

2.3.2 Solitasi Intansi atau Perusahaan ...................................... 23

2.3.3 Persetujuan Kerja Sama Instansi ..................................... 24

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 25

3.1 Gambaran Umum Instansi Magang ........................................................ 25

3.1.1 Sejarah singkat dan Sruktur Organisasi Perusahaan ....... 25

3.1.2 Visidan Misi Perusahaan ................................................. 27

Page 14: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

xii

3.1.3 Nilai-Nilai Perusahaan .................................................... 28

3.1.4 Budaya Kerja Bank Syariah Mandiri .............................. 29

3.2 Produk dan Layanan Bank Syariah Mandiri ................................. 30

3.2.1 Produk Pendanaan ........................................................... 30

3.2.2 Produk Pembiayaan ......................................................... 32

3.2.3 Produk Layanan .............................................................. 34

3.3 Sruktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Jelutung ..................... 35

3.4 Deskripsi Kegiatan dan Hasil Magang .......................................... 40

3.4.1 Penerapan Akad Murabahah Pembiayaan BSM Implan

di PT Bank Syariah Mandiri .................................................... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 50

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 50

4.2 Saran ............................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah BSM Implan......................................................... 3

Tabel 2.1 Pihak Yang Menandatangani PKS Dengan BSM .............................. 12

Page 16: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Murabahah ...........................................................................42

Gambar 3.2 Skema Murabahah Dengan Wakalah .............................................46

Page 17: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perbankan adalah lembaga yang mempunyai peran utama dalam

pembangunan suatu Negara, peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai

lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

memghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup masyarakat.3

Bank umum adalah yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran, dimana dalam melaksanaakan kegiatan usahanya dapat secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana halnya fungsi tugas

perbankan indonesia, bank umum juga merupakan agen of development yang

bertujuan meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas

nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.4

Lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana lembaga

tersebut mempunyai fungsi dan peranan sebagai suatu lembaga yang menghimpun

dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana kepada

masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana agar terwujud masyarakat

yang adil, makmur, dan sejahtera5.

Sistem perbankan syariah telah membuktikan dirinya sebagai suatu sistem

yang tangguh melalui krisis ekonomi di Indonesia. Banyak keunggulan

3Khotibul Umum, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan Dinamika Perkembangannya di Indonesia

(RajaGrafindo, Jakarta: 2016), Hlm 101 4 Melayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta, Bumi Aksara. 2001), Hlm 36

5 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), Hlm 12

Page 18: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

2

yangdimilikinya sehingga dapat bertahan menghadapi keadaan yang sangat sulit

bagi dunia perbankan. Di antara keunggulannya adalah pertumbuhan perbankan

yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi riil. Dalam kondisi krisis ekonomi

bank konvensional mengalami negative spread (bunga simpanan lebih tinggi dari

bunga pinjaman) dalam bisnisnya, sebagai suatu kondisi utama yang dihadapi

oleh perbankan konvensional, dan justru dalam kondisi demikian bank syariah

menunjukkan kondisi yang sebaliknya6

Pembiayaan adalah suatu fasilitas yang diberikan oleh bank syariah kepada

masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah

dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat yang surplus dana.7

Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut dalam

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil8

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, I Trust, “saya percaya”

atau “saya menaruh kepercayaan”. Perkataan pembiayaan yang artinya

kepercayaan (trust), berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul mal menaruh

kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana

tersebut harus digunakan dengan benar, adil dan harus disertai dengan ikatan dan

syarat-syarat yang jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak9

6 Veithzal Rivai dkk, Bank and Financial Instituition Management convensional and Syar’i

System, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 735. 7Muhammad, Bank dan Lembaga Umat Kontemporer, (Yogyakarta: UII Press, 2000), Cet. ke-1,

hlm. 67. 8Kasmir, Manajemen Perbankan, hlm. 73.

9Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 3.

Page 19: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

3

Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa (4): 29

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu10

.

Bank Syariah Mandiri tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu

memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan

operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di

perbankan Indonesia. Dari memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani

ini, maka muncul produk-produk yang memenuhi keinginan dan kebutuhan

nasabah yang berdasarkan syariah11

. Diantara produk-produk yang ada pada bank

syariah adalah produk pembiayaan BSM Implan yang banyak diminati oleh

masyarakat.

Tabel 1.1 Jumlah nasabah BSM Implan

Tahun Jumlah Nasabah BSM Implan

2015 120

2016 310

2017 470

10

Qs. An-Nisa’ (4):29 11

sumber:http: //www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/pembiayaan consumer

/ syariah-mandiri- pembiayaan-konsumer/bsm-implan/.

Page 20: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

4

Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi

Jadi pada tabel 1.1 diatas dapat di amati bahwa dari tahun ke tahun produk

pembiayaan pada BSM Implan mengalami perkembangan yang pesat. Dengan

perkembangan tersebut bank syariah mandiri harus mempertahankan dan mencari

nasabah secara luas lagi sehingga nasabah yang memerlukan pembiayaan ini

semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Untuk menunjang terpenuhinya kebutuhan ekonomi bagi sebagian besar

masyarakat, membuka peluang bagi Bank Syariah Mandiri untuk

memperkenalkan produk implan kepada masyarakat. Produk implan yang

dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri merupakan pemberian fasilitas

pembiayaan konsumer kepada sejumlah pegawai (kolektif) dengan rekomendasi

perusahaan atau instansi (approve company) dimana pembayaran angsurannya

dikoordinasi oleh perusahaan atau instansi melalui pemotongan gaji langsung12

Bank Syariah Mandiri memperkenalkan produk implan ini kepada

pegawai instansi, baik dari instansi pemerintah maupun swasta yang sistem

pembayaran gajinya dilakukan secara payroll melalui Bank Syari’ah Mandiri.

Selain itu produk implan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri juga

memiliki keunggulan dibanding produk pembiayaan yang lain, karena

pembiayaan produk implan tersebut selain memiliki syarat pengajuan pembiayaan

yang relatif lebih mudah serta margin yang ditawarkan relatif cukup rendah,

produk tersebut juga merupakan pembiayaan multiguna yaitu pembiayaan

serbaguna yang diberikan kepada nasabah bisa untuk tujuan membiayai kebutuhan

12

Wawancara Dengan Ibu Maroya Selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri, KCP

Jelutung Jambi Tanggal 14 Maret 2018 Pukul 02:14

Page 21: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

5

nasabah dalam memperoleh benda atau barang dan juga bisa untuk membiayai

kebutuhan nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa.

Hal ini sebagai upaya untuk mempermudah para pegawai tersebut dalam

mendapatkan pembiayaan multiguna, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun

kebutuhan mendesak seperti biaya pendidikan hingga biaya kesehatan13

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengakat judul dalam sebuah Laporan Tugas Akhir dengan judul : Penerapan

Akad Murabahah Pembiayaan BSM Implan Di PT Bank Syariah Mandiri

KCP Jelutung, Jambi.

1.2. Masalah Pokok Laporan

Bagaimana Penerapan Akad Murabahah Pembiayaan BSM Implan Di

Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung, Jambi ?

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui Bagaimana Penerapan Akad Murabahah Pembiayaan

BSM Implan Di PT Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi

1.3.2 Manfaat Penulisan

a. Bagi penulis, Laporan ini dapat menambah wawasan pengetahuan

mengenai Penerapan Akad Murabahah Pembiayaan BSM Implan di Bank

Syariah Mandiri

13

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri, KCP

Jelutung.Jambi Tanggal 14 Maret 2018 pukul 02:25 Wib

Page 22: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

6

b. Bagi Bank Syariah Mandiri, Laporan ini diharapkan sebagai bentuk

informasi dalam mempromosikan produk-produk yang ada di bank syariah

mandiri, juga sebagai media informasi terhadap seluruh pembaca laporan

ini mengenal lebih jauh tentang produk-produk pembiayaan dan fasilitas

yang ada di Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung, Jambi

c. Bagi Pembaca, laporan ini diharapkan dapat menambah informasi atau

referensi dalam melakukan penelitian masalah yang sama, sebagai bentuk

pengetahuan perbankan syariah tentang Penerapan Akad Murabahah

Pembiayaan BSM Implan di Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung, Jambi

1.4. Metode Penulisan

Sesuai dengan pokok permasalahan, maka metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian lapangan (field research), metode tersebut diterapkan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.4.1 Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi dua macam yaitu:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Jelutung Jambi

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai buku / atau data

pendukung yang berkaitan dengan penelitian ini.

1.4.2. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data bagi penelitian ini. Penulis menggunakan

metode sebagai berikut :

a. Wawancara, yaitu penulis mewawancarai secara langsung pegawai Bank

Syariah Mandiri Cabang Jelutung Jambi

Page 23: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

7

b. Dokumentasi, yaitu penulis mengumpulkan dokumen-dokumen dari Bank

Syariah Mandiri Cabang Jelutuung Jambi

1.4.3. Metode Analisis

Dalam pembahasan ini penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Metode deduktif, yaitu mengemukakan persoalan-persoalan secara umum,

kemudian diuraikan lalu diambil kesimpulan khusus.

b. Metode induktif, yaitu membahas masalah yang dimulai dari keterangan yang

bersifat khusus, lalu diambil kesimpulan yang bersifat umum

c. Metode deskriptif, yaitu menggambarkan dengan apa adanya dari fenomena-

fenomena yang terjadi dilapangan penelitian. Kemudian dianalisa data yang

ada untuk dijadikan kesimpulan sebagai kesimpulan hukum.

1.5. Waktu dan Lokasi Magang

1.5.1 Waktu

Penulis melaksanakan kegiatan magang ini pada saat penulisan memasuki

semester ke enam Program Studi Diploma III UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

selama 2 bulan yang telah ditetapkan, dimulai dari tanggal (01 Februari 2018)

hingga berakhir pada (31 Maret 2018) dengan ketentuan jam kerja sebagai

berikut:

Senin - Jum’at : Pukul 07.15 - 17.00

Jam Istirahat : Pukul 12.00 - 13.00

Sabtu - Minggu : Libur

Page 24: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

8

1.5.2. Lokasi Magang

Kegiatan magang yang dilakukan penulis, dilaksanakan pada instansi

perbankan di PT. BankSyariah Mandiri Cabang Jelutung Jambi yang beralamat di

Jl. Hayam Wuruk No 243 Jelurtung Jambi 36135

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara keseluruhan terdiri dari bab, dimana masing

masing bab terdiri dari beberapa sub bab dengan rincian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian mengenai keseluruhan latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan , metode penulisan,

waktu dan lokasi magang serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi urauian tentang landasan teori atau konsep yang digunakan untuk

penulisan laporan mengenai data yang ditemui selama magang, yang relevan dan

berhubungan dengan erat dengan judul dan pokok masalah laporan.

BAB III : GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI

Bab ini berisi mengenai gambaran umum instansi magang dan deskripsi kegiatan

magang serta hasil magang ( sesuai dengan tujuan penulisan laporan kegiatan

harian magang )

BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari bab sebelumnya yaitu bab IV

serta saran yang dapat dijadikam masukan kepada perusahaan yang berguna untuk

meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Page 25: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Umum Pembiayaan

2.1.1. Pengertian Pembiayaan

Pengertian pembiayaan menurut kamus pintar ekonomi syariah,

pembiayaan diartikan sebagia penyedia dana atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu berupa :

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk Mudharabah dan Musyarakah

2. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk

ijarah muntahiyah bit tamlik

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang Murabahah, salam,dan istisnah

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard

5. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah

serta UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai atau diberi

fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ujrah , tanpa imbalan atau dengan bagi hasil14

.

Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah di rencanakan baik

dilakukan sendiri maupun lembaga.

14

Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,(Yogyakarta:Kalimedia, 2015) Hal 1

Page 26: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

10

Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana yang telah

diubah menjadi UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan dalam pasal 1 nomor

(12) :

“ Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan dana atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

di biayai untuk mengebalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”. Dan nomor 13 :

prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hokum islam

antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau

pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan

sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi

hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip pernyertaan

modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan (murabahah), atau dengan pembiayaan dengan modal

prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewakan

dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

2.1 2. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tujuan

pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro.15

Secara makro dijelaskan bahwa pembiayaan bertujuan :

15

Ibid, Hal 2

Page 27: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

11

1. Peningkatan ekonomi Umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi.

2. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh

melalui aktifitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan

kepada pihak yang minus dana, sehingga dapat digulirkan.

3. Meningkatkan produktifitas, artinya adanya pembiayaan memberikan

peluang bagi masyarakat agar mampu meningkatkan daya produknya.

4. Membuka lapangan pekerjaan baru, artinya dengan dibuka nya sector-

sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan, maka sector usaha

tersebut akan menyerap tenagan kerja.

5. Terjadinya distribusi pendapatan, masyarakat usaha produktif mampu

melakukan aktifitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan

dari hasil usahanya.

Adapun secara mikro, pembiayaan bertujuan untuk :

1. Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki

tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap usaha meninginkan

mampu mencapai laba maksimal. Untuk dapat menghasilkan laba

maksimal maka mereka perlu dukungan dana yang cukup.16

2. Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan agar mampu

menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu

16

Ibid, Hal 2-3

Page 28: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

12

meminimalkan resiko yang mungkin timbul. Resiko kekurangan modal

usaha dapat diperoleh melalui tindakan pembiayaan.

3. Penyalahgunaan sumber ekonomi, artunya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mexing antara sumber daya alam

dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya

alam dan sumber daya manusia nya ada, dan sumber daya modalnya tidak

ada, maka dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian

pembiayana pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber

daya ekonomi.

4. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ada pihak

yang kelebihan dana, sementara ada pihak yang kekurangan dana. Dalam

kaitan dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi

jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak

yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.17

2.1.3. Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan yang diselengarakan oleh bank syariah secara umum berfungsi untuk

:

1. Meningkatkan daya guna uang

2. Meningkatkan daya guna barang

3. Meningkatkan peredaran uang

4. Menimbulakan kegairahan berusaha

5. Stabilitas ekonomi

17

Ibid, Hal 5

Page 29: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

13

6. Jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

2.1.4. Jenis-Jenis Pembiayaan

Pembiayaan pada bank syariah dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :

1. Pembiayaan modal kerja syariah

2. Pembiayaan investasi syariah

3. Pembiayaan konsumtif syariah

4. Pembiayaan sindikasi

5. Pembiayaan berdasarkan take over

6. Pembiayaan Latter of credit

1. Pembiayaan Modal Kerja Syariah

Modal kerja adalah modal lancar yang digunakan untuk mendukung

operasional perusahaan sehari-hari sehingga perusahaan dapat beroperasi secara

normal dan lancer. Beberapa pengunaan modal kerja antara lain adalah

pembayaran persekot pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh dan lain-

lain.18

2. Pembiayaan Investasi Syariah

Investasi adalah penanaman dana dengan maksud untuk memperoleh

imbalan/manfaat/keuntungan dikemudian hari, mencakup beberapa hal-hal antara

lain :

a. Imbalan yang diharpakan dari investasi adalah berupa keuntungan dalam

bentuk financial atau uang (financial benefit)

18

Ibid, Hal 20

Page 30: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

14

b. Badan usaha umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan berupa

uang, sedangkan badan social dan badan pemerintah lainnya lebih

bertujaun untuk memberikan manfaat social (social benefit) dibandingkan

dengan keuntungan finansialnya.

c. Badan usaha yang mendapatkan pembiayaan investasi dari bank harus

mampu memperoleh keuntungan financial (financial bebefit) agar dapat

hidup dan berkembang serta memenuhi kewajibannya kepada bank.

3. Pembiayaan Konsumtif Syariah

Pembiayan konsumtif yang diberikan untuk tujuan diluar usaha dan

umumnya bersifat perorangan.19

4. Pembiayaan Sindikasi

Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari

satu lembaga keuangan bank untuk satu objek pembiayaan tertentu.Pembiayan

sindikasi biasanya dioerlukan kepada nasabah korporasi karena nilai transaksinya

sangat besar.

5. Pembiayan Berdasarkan Take Over

Pembiayaan teke over adalah pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari

take over terhadap transaksi non syariah yamh telah berjalan yang dilakukan oleh

bank ayraiah atas permintaan nasabah.

6. Pembiayaan Latter Of Credit

19

Ibid, Hal 20

Page 31: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

15

Pembiayaan Latter of credit adalah pembiayaan yang diberikan dalam

rangka memfasilitasi transaksi impor dan ekspor nasabah.20

2.1.5. Prinsip Analisis Pembiayaan

1. Character artinya asifat atau karakter nasabah pengambil pembiayaan. Hal ini

dapat ditekan kan pada nasabah di bank syariah adalah bagaimana sifat

amanah, kejujuran, kepercayaan seorang nasabah. Kegunaan penilaian

karekter adalah untuk mengetahui sejauh mana kemauan nasabah untuk

memenuhi kewajibannya (wiliness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah

ditetapkan.

2. Capacity artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usahanya guna

memperoleh laba sehingga dapat mengembalikan pinjaman/ pembiayaan dari

laba yang dihasilkan. Penilaian ini bermanfaat untuk mengukur sejauh mana

calon mudharib mampu melunasi utang-utangnya (ability to pay) secara tepat

waktu dari usaha yang diperolehnya.

3. Capital artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam. Hal ini juga

termasuk sruktur modal, kinerja hasil dari modal bila debiturnya merupakan

perusahaan, dan segi pendapatan jika debiturnya perorangan. Makin besar

modal sendiri dalam perusahaan, tentu makin tinggi kesungguhan calon

mudharib menjalankan usahanya dan bank akan lebih merasa yakin

memberikan pembiayaan.

20

Ibid, hal 24

Page 32: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

16

4. Colleteral artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam kepada

bank. Penilaian terhadap collateral meliputi jenis, lokasi, bukti

kepemilikandan status hukumnya.Bentuk collateral tidak hanya berbentuk

kebendaan, melainkan bisa juga berbentuk jaminan pribadi (borgtocht), latter

of guarantee, latter of comfort, rekomendasi atau avails.

5. Condition of economy artinya keadaan yang meliputi kebijakan

pemerintah,politik, segi budaya yang mempengharui perekonomian.

Penilaian terhadap kondisi ekonomi dapat diihat dari:

a. Keadaan konjungtur

b. Peraturan-peraturan pemerintah

c. Situasi politik perekomoni dunia

d. Keadaan alin yang mempengharui pemasaran.21

2.1.6. Pengertian Murabahah

Bai’ al murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati.dalam bai’ al murabahah penjual harus

memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keubtungan

sebagai tambahannya.

2.1.7. Landasan Syariah Akad Jual Beli (Murabahah)

a. Al-Qur’an

21

Ibid, hal 80-84

Page 33: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

17

“…Allah telah menghahalkan jual beli dan mengharamkan riba…”

(al baqarah:275)22

b. Al-Hadis

Dari suhaib al-Rumi r.a bahwa Rasullah saw. Bersabda “ tiga hal yang didalmnya

terdapat keberkahan: jual beli secarah tangguh, muqaradha (mudharabah), dan

mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.”

(HR Ibnu Majah)

2.1.8. Rukun dan Syarat Murabahah

a. Rukun Murabahah

1. penjual

Pihak yang memiliki objek barang yang akan diperjualbelikan.

2. pembeli

Merupakan pihak yang ingin memperoleh barang yang diharapkan, dengan

membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual.

3. objek jual beli

22

Qs, Al-Baqarah 275

Page 34: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

18

Merupakan barang yang akan digunakan sebagai objek transaksi jual beli objek ini

harus ada fisiknya.

4. harga

Setiap transaksi jual beli harus disebutkan dengan jelas harga yang disepakati

tzdiantara penjual dan pembeli

5 ijab Kabul

Merupakan kesepakatan penyerahan barang dan penerimaan barang yang

diperjualbelikan. Ijab Kabul harus disampaikan dengan jelas atau situliskan untuk

ditandatanggani oleh penjual dan pembeli23

b. Syarat Murabahah

1. pihak yang berakad

Pihak yang melakukan akad harus ikhlas dan memiliki kemampuan untuk

melakukan trasaksi jual beli, misalnya sudah cukup hokum.

2. objek jual beli

a. Barang ada atau ada kesangupan dari penjual untuk mengdakan barang

yang akan di jual.

b. Barang yang akan di jual adalah milik sah penjual, yang dibuktikan

dengan kepemilikan.

23

Muhammad syafi Antonio, Bank syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta, Gema Insani 2001) hal

101

Page 35: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

19

c. Barang yang diperjualbelikan adalaha banrang berwujud

d. Barang yang diperjual belikan adalah barang yang halal

3. harga

a. Harga yang ditawarkan oleh bank merupakan harga beli tambah dengan

margin keuntungan.

b. Harga jual tidak bole berubah selama masa perjanjian

c. System pembayaran dan jangka waktu pembayaran di sepakati bersama

antara penjual dan pembeli.24

2.1.9.Pengertian Wakalah

Pemberian kuasa (wakalah) secara umum dapat didefinisikan sebagai

suatu perjanjian dimana seseorang mendelegasikan atau menyerahkan suatu

wewenang (kekuasaan) kepada seseorang yang lain untuk meyelengarakan

sesuatu urusan dan orang lain tersebut menerimanya, dan melaksanakannya untuk

dan atas nama pemberi kuasa.

2.1.10. Rukun dan syarat wakalah

a. Rukun wakalah

1. Muwakil (pemberi kuasa)

2. wakil (penerima kuasa)

3. muwakal fih (sesuatu yang diwakilkan)

24

Ibid, Hal 107

Page 36: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

20

4. sighat (lafaz mewakilkan)

b. Syarat wakalah

1. bagi pemberi kuasa, ia adalah pemilik barang atau dibawah kekuasaannya dan

dapat bertindak pada harta tersebut

2. bagi penerima kuasa, ia adalah orang yang berakal

3. syarat-syarat yang diwakilakn adalah sesuau yang dibisa diwakilkan seperti jual

beli, gadai, pinjam meminjam dan sewa. Diketahi dengan jelas maka batal

mewakilkan sesuatu yang samar.25

2.2. Pengertian pembiayaan BSM Implan

BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang

diberikan oleh bank kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Calon Pegawai

Negeri Sipil (CPNS) instansi pemerintah, yang pengajuannya dilakukan secara

massal (kelompok) maupun perorangan, dikoordinasi dan di rekomendasi oleh

instansi tersebut. BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi

para pegawai instansi.26

2.3. Pola Kerja sama Intansi

2.3.1. Karakteristik Kerja Sama

25

Khutibul umam, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan Dinamika Perkembangan di Indonesia (

Jakarta: Rajawali Pres, 2016) hal 167-171 26

Dokumentasi Bank Syaraih Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 37: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

21

1. Kerja sama dengan intansi / pemerintah dapat dilakukan setelah dipastikan

bahwa intansi / pemerintah telah memenuhi Rick Accaptance Creiteria

(RAC) yang telah ditentukan.

2. Kerja sama dengan intasni / perusahaan tidak mencantumkan plafon induk

dalam perjanjian kerja sama (PKS)

3. Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh pihak yang berwenang untuk

mewakili intansi atatu perusahaan yaitu :

a. Intansi perusahaan

Beberapa contoh intasi perusahaan dan pihak yang berwenang dalam

menandatanggani PKS dengan BSM ialah sebagai berikut :27

Intansi Pihak yang menandatanggani PKS dengan

BSM

Direktorat Direktur jenderal (Dirjen)

Sekretariat daerah Sekretariat daerah

Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD

Insfektorat Insfektur

Badan perencana pembangunan

daerah

Kepala badan daerah

Dinas daerah Kepala dinas

Lembaga pelaksana teknis

daerah

Kepala pelaksana teknis daerah

Provinsi/kota/kabupaten Gubernur/walikota/bupati

27

Dokumentasi Bank Syaraih Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 38: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

22

Kecamatan Camat

SMA negeri Kepala sekolah

SMP negeri Kepala sekolah

Rumah sakit umum pusat/daerah Kepala rumah sakit

Universitas Negeri Rektor atau Dekan yang dapat kuasa dari

Rektor

Lembaga peradilan Ketua peradilan

Sumber: Dokumentasi PT Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi

b.perusahan Swasta

untuk perusahaan swasta ditandatanggani oleh pihak yang berwenang

untuk mewakili perusahaan sesuai yang tercantum dalam anggaran dasar maupun

akte perubahan atau pihak-pihak yang mendapat kuasa berdasarkan pada dokumen

yang valid.

c. perusahaan BUMN / BUMD

untuk perusahaan BUMN / BUMD ditandatanggani oleh pihak yang

berwenang untuk mewakili perusahaan sesuai dengan aturan anggaran dasar

maupun akte perubahan atau pihak-pihak yang mendapat kuasa berdasarkan pada

dokumen yang valid.

Jika pihak yang menandatanggani PKS dengan BSM masih berstatus pj

atau pjs maka KC /KCP wajib memastikan bahwa pj atau pjs tersebut memiliki

kewenangan untuk menandatanggani PKS.

Page 39: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

23

Contoh dokumen pendukung yang dapat digunakan dalam memastikan hal

tersebut adalah opini legal dari hokum intansi / perusahaan tersebut.28

2.3.2. Solitasi intansi/ perusahaan

BSM Implan mengunakan caraChannelling melalui kerjasama dengan intansi atau

perusahaan. Dalam perjanjian kerjasama BSM Implan KC/KCP memastikan

intansi tersedia:

a. Melakukan sosialisasi dan mengumpulkan dokumen pembiayaan nasabah

b. Menilai awal, dan memeberi rekomendasi dan menjamin kebenaran

PNS/CPNS/Pewagai Intansi/perusahaan nasabah BSM Implan

c. Menjamin bahwa intansi/perusahaan dapat memotong gaji nasabah

sebagai pembayaran angsuran nasabah setiap bulan hingga lunas

d. Menjamin kelancaran pemotongan hak-hak pegawai (tunjangan hari tua,

pasangon, dana pensiun, dana koperasi dan sumber dana lain) jika

nasabah di PHK atau diberhenti oleh sebab apapun.

e. Khusus intansi yang payroll di BSM intansi atau perusahaan menjamin

agar pembayaran gaji nasabah tidak dipindahkan ke intansi/perusahaan

yang baru terlebih dahulu sampai dengan nasabah melunasi pembiayaan

di BSM.

f. Baik intansi yang payroll dan non payroll , apabila nasabah pindah ke

intansi yang baru dimana intansi tersebut sudah payroll di BSM atau

28

Dokumentasi Bank Syaraih Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 40: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

24

intansi tersebut pemotongan gaji pertama untuk pembayaran angsuran

maka nasabah tidak wajib melunasi pembiayaan di BSM.

g. Membantu penagihan/collection kepada nasabah yang

bermasalah/wanptestasi dan segera melakukan pembayaran di bank.29

h. Memberi rincian kewajiban kepada eksisting nasabah yang telah

direkomendasikan oleh bank.

i. Melakukan data rekonsiliasi data pembiayaan nasabah bersama dengan

bank sejak bulan pertama angsuran pembiayaan baru.

2.3.3. Persetujuan kerja sama intansi/ perusahaan

1. KC/KCP memeriksa dan melengkapi kebenaran dokumen perusahaan

sesuai dengan Rick Acceptance criteria (RAC) intansi / perusahaan.

2. Verifikator dibawah supervise Retail Rick Group (RRC) atau unit-unit

lainnya yang ditunjuk kemudian didasarkan ketentuan BSM memeriksa

kelengkapan dan kebenaran sesuai dengan RAC intansi / perusahana.

apabila seluruh RAC sudah terpenuh, maka verifikator menandatanggani

checklist RAC intansi / perusahaan.

3. ChecklistRAC intansi / perusahana yang sudah ditandatangani oleh

verifikator akan digunakan KC/KCP sebagai dasar bahwa pelaksanaan

PKS dapat dilaksanakan.30

29

Dokumentasi Bank Syaraih Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

30

Dokumentasi Bank Syaraih Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 41: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

25

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Gambaran Umum Instansi Magang

3.1.1 Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi Perusahaan

Krisis moneter dan ekonomi sejak tahun 1997, yang disusul dengan krisis

politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekoomian nasional.Krisis

tersebut mengakibatkan perbankan Indonesia yang dinominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah.Keadaan tersebut

mengakibatkan pemerintah Indonesia tepaksa mengambil tindakan untuk

merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Lahirnya Undang-Undang No. 10 Tahun 1988, tentang perubahan atas

Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November

1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah

di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi

sepenuhnnya secara syariah atau membuka cabang khusus syariah.

PT.Susila Bakti (PT.BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai

(YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari

krisis 1997-1998 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju

merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan

suntikan modal dari pemilik.31

31

Syariah Mandiri. Info Perusahaan, Diakses pada tanggal 28 Maret 2018 dari situs:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/sejarah-singkat/.

Page 42: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

26

Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi

Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada

tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank

syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri

(Persero).

PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan

melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah,

sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit

syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT. Bank

Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris : Ny.

Macharani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta

No.23 tanggal 8 September 1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah

Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan

Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP.BI/1999 telah memberikan ijin

perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat

Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999

tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama

PT.Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri32

.

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan

hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah

32

Syariah Mandiri. Info Perusahaan, Diakses pada tanggal 28 Maret 2018 dari situs:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/sejarah-singkat/.

Page 43: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

27

Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT.

Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang

pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT.Bank Syariah Mandiri

(Persero).

PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan

idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya.Harmoni

antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu

keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di

Indonesia.

3.1.2. Visi Dan Misi Bank Syariah Mandiri

Visi PT Bank Syariah Mandiri yaitu : “Menjadi Bank Syariah Terpecaya

Pilihan Mitra Usaha”. Dan Misi Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan

kerja yang sehat

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.33

33

Syariah Mandiri. Info Perusahaan, Diakses pada tanggal 28 Maret 2018 dari situs:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/sejarah-singkat/.

Page 44: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

28

3.1.3. Nilai-Nilai Perusahaan Bank Syariah Mandiri

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai

sejakpertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan baru yang disepakati

bersamauntuk dijadikan pedoman oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri

yangdisebut Bank Syariah Mandiri Shared Values. BSM Shared Values

disingkat“ETHIC”. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Excellence

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadudan

berkesinambungan, meningkatkan keahlian sesuai dengan tugas yangdiberikan

dan sesuai dengan tuntutan profesi bankir, serta berkomitmenpada kesempurnaan

2. Teamwork

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi dengancara

mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar dan sehat, menghargaipendapat

dan kontribusi orang lain, serta memiliki orientasi pada hasil dannilai tambah bagi

stakeholders.

3. Humanity

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius danmeluruskan niat untuk

mendapatkan ridha Allah.

4. Integrity

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpujidengancara

menerima tugas dan kewajiban sebagai amanah danmenjalankannya dengan

penuh tanggung jawab sesuai ketentuan dan tututanperusahaan.34

34

Syariah Mandiri. Info Perusahaan, Diakses pada tanggal 28 Maret 2018 dari situs:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/sejarah-singkat/.

Page 45: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

29

5. Customer Focus

Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikanBank Syariah

Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkandengan cara proaktif

dalam menggali dan mengimplementasikan ide-idebaru untuk memberikan

layanan yang lebih baik dan lebih cepatdibandingkan kompetitor.

Nilai-nilai tersebut diupayakan untuk selalu ditanamkan dalamorganisasi Bank

Syariah Mandiri.

3.1.4. Budaya Kerja Bank Syariah Mandiri

Budaya kerja yang diterapkan di institusi syariah adalah “SIFAT” yang

merupakan singkatan dari Shiddiq, Istiqomah, Fathhanah Amanah, dan Tabligh.

Hal inilah yang diterapkan di Bank Syariah Mandiri.35

Bank Syariah Mandiri sebagai Bank yang beroperasi atas dasar

prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap

akhlakul karimah (budi pekerti yang mulia), sebagaimana terangkum dalam lima

sikap dasar yang singkat dengan SIFAT yaitu :

1. Siddiq, bersikap jujur teradap diri sendiri, orang lain dan Tuhan Yang

Maha Esa

2. Istiqomah, bersikap teguh, sabar dan bijaksana

3. Fatanah, Propesional, disiplin, menaati peraturan, bekerja keras, dan

inovatif

4. Tabligh, bersikap mendidik, membina dan memotivasi pihak lain (para

pegawai dan mitra usaha untuk meningkatkan fungsi sebagai khalifah. 35

Syariah Mandiri. Info Perusahaan, Diakses pada tanggal 28 Maret 2018 dari situs:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/sejarah-singkat/.

Page 46: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

30

3.2. Produk Dan Layanan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Jelutung

3.2.1. Produk Pendanaan

1) Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad mudharabah mutlaqah

yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.

2) BSM Tabungan Berencana

Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian

bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu

dan dengan perlindungan asuransi gratis.

3) BSM Tabungan Simpatik

Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah,

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu

yang disepakati.

4) BSM Tabungan Mabrur

Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah hadi

& umroh.

5) BSM Tabungan Mabrur Junior

Tabungan untuk membantu msyarakat untuk merencanakan ibadah hadi &

umroh untuk anak.36

6) BSM Tabungan Dollar

Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat

dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan

7) BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)

36

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 47: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

31

Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dala melakukan

perencanaan keuangan, khususnya pendidikan purta/putrid

8) BSM Tabungan Perusahaan

Tabungan yang hanya berfungsi untuk meampung kelebihan dan rekening

giro yang dimiliki institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan

fasilitas autosave.

9) BSM Tabungan kurban

Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam

merencanakan ibadah kurban dan aqiqah.

10) BSM Tabungan Pensiun

Tabungan dalam mata uang rupiah hasil kerjasama BSM dengan PT

Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawan negeri Indonesia.

11) BSM Tabunganku

Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang

diterbitkan oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung

serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

12) BSM Deposito

Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan

setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.37

13) BSM Deposito Valas

Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan

setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.

14) BSM Giro

37

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 48: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

32

Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnyadengan prisip

wadiah yad adh-dhamanah.

15) BSM Giro Valas

Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

16) BSM Giro Singapore Dollar

Simpanan dalam mata uang dallar Singapore yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanh.

17) BSM Giro Euro

Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.

18) BSM Obligasi

Surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang

mewajibkan Emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar Pendapatan Bagi

Hasil/Kupon dan membayar kembali Dana Obligasi Syariah pada saat jatuh

tempo.38

3.2.2. Produk Pembiayaan

1. BSM Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah

ditanggung oleh bank.Keuntungan diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang

disepakati.

38

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 49: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

33

2. BSM Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan

bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah

yang disepakati.

3. BSM Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah.Bank

membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesah haarga

pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.Dapat dipergunakan

untuk keperluan usaha (investasi modal kerja) dan pembiayaan konsumer.

4. BSM Pembiayaan Talang haji

Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk

menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat

pelunasan BPIH.

5. BSM Implan

Pembiayaan consumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank

kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan

secara missal (kolektif).39

6. BSM Pembiayaan Umroh

Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasiitasi kebutuhan

biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya

umroh lainnya dengan akad ijarah.

7. BSM Pembiayaan Griya BSM

39

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 50: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

34

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah,

atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (consumer), baik baru

maupun bekas, dilingkungan developer dengan system murabahah.

8. BSM Gadai Emas

Gadai Emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan

berupa emas sabagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat.

3.2.3. Produk Layanan

1. BSM Card

Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan

pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun

ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat

digunakan untuk transaksi belanja di mertchant-mertchant yang berlogokan

“Gunakan BSM Card anda disini”.

2. BSM Sentra Bayar

Merupakan layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan

pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar

dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller,

ATM, SMS Banking, atau proses autobebet secara bulanan. 40

3. BSM Mobile Banking

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS

telepon seluler (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai

transaksi perbankan dimana saja, kapan saja.

4. BSM Net Banking

40

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 51: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

35

Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi

perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana computer.

5. BSM Mobile Bangking GPRS

Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknilogi GPRS

telepon seluler (ponsel) yang memberikan kemudahan kepada nasabah untuk

melakukan berbagai transaksi perbankann dimana saja, kapan saja.

6. PPBA (Pembiayaan melalui menu Pemindahbukuan di ATM)

Merupakan layanan pembayaran institusi (lembaga pendidikan, asuransi,

lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di

ATM.41

3.3. Sruktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Jelutung

Dalam pembangunan dan pengelolaan suatu perusahaan diperlukan

struktur organisasi yang baik dan personil yang memadai. Kedua aspek ini akan

sangat menentukan keberhasilan perkembangan suatu perusahaan. Untuk

memperoleh kelengkapan personil yang memadai, baik dalam jumlah maupun

kualifikasi diperlukan adanya rencana pengadaan tenaga kerja yang berkualitas.

Dari bentuk struktur organisasi perusahaan, maka dapat diketahui bahwa

perusahaan menggunakan struktur lini dan staff.Karena dalam menjalankan

tugasnya terbagi dalam beberapa divisi yang masing – masingnya terdapat

staf.Struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri terdiri dari Dewan Komisaris,

Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Divisi, Unit Kerja Kantor Pusat, Staf Khusus

Direksi dan Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas. Direksi terdiri

dari Presiden Direktur Bidang Pemasaran Koperasi, Direktur Bidang Kepatuhan

41

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 52: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

36

dan Manajemen Resiko, Direktur Bidang Treasury dan Internasional, dan Direktur

Bidang Humas Recource dan Teknologi Informasi.

Adapun tugas dan wewenang serta tanggung jawab pada struktur

organisasii akan diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

1. Pimpinan Cabang

a) Bertanggung jawab pada kantor cabang tentang jalanya kantor

cabang pembantu

b) Mengambil keputusan atas semua keputusan kegiatan di bidang

pemasaran, operasional, sampai dengan batas wewenang di kantor

cabang pembantu

c) Membantu kualitas aktiva produktif dan mengupayakan

kolektabilitas lancer minimal sama dengan target yang telah

ditetapkan direksi

d) Bertanggung jawab atas terlaksananya pelayanan yang baik bagi

seluruh nasabah dengan tetap terlaksananya sistem dan prosedur

yang berlaku

e) Bertanggung jawab terlaksananya pengamanan, administrasi, dan

pemeliharaan kekayaan yang ada di kantor cabang pembantu.42

2. Manajer Operasional

a) Mengkoordinir dan membawahi kepala bagian sebagai struktur

organisasi

b) Turut bertanggung jawab terhadap terlaksananya pengelolaan

operasional kantor cabang secara baik

42

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 53: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

37

c) Memberikan pertimbangan serta usul konkrit kepada pimpinan

cabang untuk mengembangkan cabang.

d) Dapat mewakili pimpinan cabang jika pimpinan cabang

berhalangan.

e) Bertanggung jawab kepada pimpinan cabang

3. Manajer Marketing

a) Membantu pimpinan cabang dalam mengelola melaksanakan

operasional cabang dalam bidang pemasaran berdasarkan sistem

syariah dan ketentuan yang berlaku secara efektif dan efisien

b) Membantu rencana kerja tahunan bidang pendanaan, pembiyaan,

jasa-jasa dan hasil usaha

c) Bersama dengan anggota komite lainnya memutuskan pembiyaan

sesuai dengan wewenangnya.

d) Melakukan penilaian prestasi pegawai, mengusulkan

kenaikaan/penurunan gaji, pangkat, jabatan pegawai bawahannya,

mengusulkan pemberian penghargaan/hukuman untuk pegawai

bawahannya dan mengusulkan rotasi pegawai bawahannya.

e) Bertanggung jawab pada pimpinan cabang.43

4. Account Officer

a) Mencari nasabah

b) Membantu pencairan dana

c) Menganalisa proposal pembiyaan

43

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 54: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

38

d) Membantu survei lapangan dalam rangka mengawasi jalanya

kesuksesan pemberian kredit kepada masyarakat

e) Menyimpan dokumen nasabah pembiayaan

5. Opperasional Officer

a) Melakukan otorisasi nasabah pembukaan rekening, ATM, dan lain-

lain dari Custumer Service

b) Melakukan otorisasi Sistem Kliring Nasional (SKN), RTGS, dan

lain-lain dari Back Office (BO).

c) Melakukan Otorisasi nasabah pencairan dan lain-lain dari teller.

d) Mengawasi, mengontrol dan menegur karyawan bank yang

melakukan kekeliruan.

e) Mengawasi, mengontrol dan bertanggung jawab jalannya

operasional bank.

f) Membuat Proofsheet

6. Pelaksana marketing

a) Bertanggung jawab kepada Account Officer

b) Membantu segala pekerjaan Account Officer atas persetujuan

darimarketing office44

7. CSO

a) Mengkoordinir Custumer Service

b) Mengotorisasi atau mengesahkan pembuatan rekening baru

c) Membuat laporan SQC (Sertifikat Quality Compliance) atau laporan

service

44

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 55: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

39

8. Customer Service

a) Memberikan penjelasan pada nasabah mengenai produk Bank

SyariahMandiri berikut syarat maupun tata cara prosedurnya

b) Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan dengan

permohonan investor

c) Melayani permintaan buku cek

d) Melayani permintaan nasabah untuk melakukan pemblokiran (stop

payment) baik rekening maupun tabungan

e) Melayani penutupan rekening giro, baik itu atas permintaan sendiri,

ketentuan bank yang telah disepakati investor maupun karena

peraturan Bank Indonesia

9. Teller

a) Bersama-sama dengan manajer operasional membuka menutup

khasanah/brankas, mengambil atau menyimpan uang tunai dari atau

ke dalam brankas

b) Melayani penyetoran tunai atau non tunai dengan benar dan cepat

c) Membuka atau posting mutasi kas secara benar

d) Melayani penarikan tunai atau non tunai dengan benar dan cepat

e) Bertanggung jawab atas kesesuaian jumlah peneyetoran/penarikan

45nasabah, antara jumlah menurut huruf dan jumlah menurut angka

dan jumlah uang tunai/warkat setoran serta data yang direkam

dalam komputer cabang

10. Back Office

45

Dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi 2016

Page 56: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

40

a) Bertangung jawab kepada manajer operasional

b) Memastikan kliring berjalan

c) Pencairan deposito

d) Penyetoran Pajak

3.4. Deskripsi Kegiatan dan Hasil Magang

3.4.1. Penerapan akad Murabahah Pembiayaan BSM Implan di PT. Bank

Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi

Sama halnya dengan bank-banksyariah lainnya, Bank syariah mandiri

jelutung memiliki sistem dan prosedur pembiayaan murabahah. Secara teori,

berdasarkan hasil wawancara memyebutkan bahwa sistem yang digunakan bank

syariah mandiri untuk melakukan murabahah berpedoman pada ketentuan Fatwa

Dewan Syariah Nasional NO: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang Murabahah.

” Untuk melangsungkan pembiayaan murabahah tentunya bank syariah

mandiri berpedoman pada aturan-aturan syariah, seperti Al-qur’an dan

As-sunnah, dam juga berpedoman kepada Fatwa Dewan Syariah Nasional

yang tertera pada buku pedoman pembiayaan bank syariah mandiri”46

Murabahah pada bank syariah mandiri dilakukan ketika nasabah telah memenuhi

syarat.Kriteria yang diberikan bank syariah mandiri adalah nasabah individu

(pegawai atau karyawan tetap dan PNS).

Sistem penentuan harga dan pelunasan harga yang digunakan bank adalah

harga asal ditambah dengan keuntungan bank.Sistem pembayaran pembiayaan

46

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 14 Maret 2018 pukul 04:10 Wib

Page 57: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

41

dilakukan dengan model propesional maupun anuitas.Namun sebagian besar

model pembayaran murabahahm dilakukan dengan sistem anuitas.Model ini

hampir dilakukan oleh sebagian besar bank karena dengan sistem anuitas

keuntungan yang di peroleh bank semakin besar.47

Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak bank khususnya marketing, system

yang digunakan pada pembiayaan murabahah terdiri kepada dua jenis, pertama

murabahah dilakukan dengan cara bank melakukan pembelian barang langsung

kepada supplier untuk kemudian di jual kembali kepada nasabah.sedangkan

system yang kedua dilakukan dengan cara bank melakukan perwakilan kepada

bnasabah untuk membeli keperluan barangnaya langsung kepada supplier.

Perwakilan tersebut diberikan kepada nasabah dengan cara mentransferkan dana

pembelian kepada nasabah yang digunakan untuk membeli barang kebutuhan

Suplier.

“ murabahah disini dilakukan adakala pihak bank langsung membeli

barang kebutuhan nasabah kepada supplier. Dilakukan dengan cara bank

mentransferkan sejumlah dana kepada supplier, dan adakalanya

dilakukan melalui perantara yang dilakukan dengan cara nasabah

bertindak sebagai wakil bank membeli barang yang diinginkan sendiri ke

supplier.48

47

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 04:19 Wib

48

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 04:19 Wib

Page 58: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

42

Apabila dijelaskan secara rinci, system pembiayana murabahah pertama

pada bank syariah mandiri KCP Jelutung Jambi

Tabel 1.1 Skema Murabahah 1

1. Negoisasi dan

Persyaratan

2. akad jual beli

5.Terima barang

Dan dokumen

6. Bayar

3. Beli Barang 4.Kirim

Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi

Adapun prosedur pembiayaan murabahah yang pertama dapat dilihat

dalam uraian tahap-tahapan sebagai berikut :

a. Tahap 1

tahap permohonan di awali pada saat nasabah selaku pebeli barang dating ke

Bank Syariah Mandiri untuk meminta dilakukan pembiayaan atas dasar akad

murabahah. Nasabah datang dengan membawa data spesifikasi barang atau

bentuk barang yang diinginkan .pihak bank menyelaskan syarat dan ketentuan

yang berlaku dalam akad murabahah serta banyak hal lain yang berhubungan

dengan transaksi ini, seperti garga pokok, besarnya cicilan dan jangka waktu

pembayaran. Bank dalam mengambil keputusan apakan akan menerima bekerja

sama dengan nasabah atau tidak pada akad murabahah dengan

Nasabah Bank

Supplier

Page 59: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

43

mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya nota analisa dari masing-masing

nasabah yang mengajukan permohonan dalam akan murabahah bank menilai

jaminan nasabah terlebih dahulu jika akad murabahah bernilai besar seperti

pembiayaan kepemilikan rumah atau pembangunan kontruksi. 49

b. Tahap 2

setelah tahap pertama selesai berupa negoisasi antara pihak bank dan nasabah

juga penyampaian persyaratan dari masing-masing pihak sepakat untuk

melakukan transaksi murabahah maka dilaksanakan akad jual beli secara

tertulis dalam sebuah dokumen yang ditanda tanggani kedua bela pihak.

c. Tahap 3

setelah akad jual beli murabahah sah, kemudian pihak bank melakukan

pembelian barang atas nama bank yang dilakukan transaksi kepada supplier

penjual barang yang dimaksud.

d. Tahap 4

setelah barang sah dibeli dan dilinasi pihak bank atas nama nasabah, barang

yang diserahkan langsung dari supplier kepada nasbah atau Supplier terlebih

dahulu mengirim barang kepada pihak bank yang kemudian barang tersebut

diserahkan kepada nasabah.

e. Tahap 5

barang yang diperjanjikan langsung diberikan kepada nasabah tanpa terlebih

dahulu diberikan melalui bank dan Supplier memberikan dokumen-dokumen

kepada bank.

49

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 04:43 Wib

Page 60: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

44

f. Tahap 6

pada tahap akhir yang dilakukan adalah transaksi pembayaran dari nasabah

kepada bank yang umumnya mengnakan system angsuran atau cicilan.

Berpedoman kepada ketentuan mengenai besarnya margin keuntungan yang

diambil Bank Syariah Mandiri, maka nasabah memiliki kewajiban menbayar

sebesar jumlah dari pembiayaan yang di tagih oleh Bank ditambah margin

keuntungan yang telah disesuaikan. Nilai besarnya cicilan atau angsuran

perbulan ditetapkan berdasarkan jangka waktu angsuran dan total dari besarnya

biaya yang di tangung beserta margin dibagi jumlah bulan dari jangka waktu

yang disepakati.50

Murabahah sebagai bentuk transaksi yang dikenal oleh masyarakat

mengalami beragam inovasi ketika diterapkan dalam perbankan syariah. Hal yang

demikian juga terjadi pada system murabahah yang kedua pada PT Bank Syaria

Mandiri mengalami perlembangan yang disebabkan adanya proses pemberian

kuasa dari bank kepada nasabah dalam melakukan pembelian barang yang

dibutuhkan nasabah. Proses pemberian kuasa tersebut disebut dengan Wakalah

.alasan mendasar bank melakukn pemberian kuasa kepada nasabah dengan banyak

nya nasabah yang menginginkan pemberian pembiayaan, sehingga bank akan

mendapatkan kemudahab dalam melakukan transaksi pembiayaan Murabahah

juga mengatisipasi resiko. Sebagimana yang dijelaskan oleh marketing manager

selaku pihak yang menangani dan pelaku akad murabahah :

50

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 04:55 Wib

Page 61: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

45

“akad wakalah wajib digunakan ketika melangsungkan akad murabhah

karena jumlah nasabah bank yang terbilang banyak sehingga tidak

mungkin bank dapat menbeli barang yang dibutuhkan nasabah langsung

kepada supplier satu persatu. Selain itu, yang demikian dilakukan untuk

mengatisifasi beberapa resiko yang akan di tangung oleh pihak bank,

seperti cidera barang, nasabah tidak cocok dengan barang yang telah

dibeli dan sebagainya. Sehingga ketika nasabah sendiri yang membeli

barang yang di inginkan banktidak lagi menanggung resiko-resiko

tersebut.”51

Sistem pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung dilakukan

dengan adanya akad Wakalah, bank memberikan kuasa kepada nasabah untuk

membeli barang sendiri kepada supplier.Pada system kedua ini terdapat tiga

unsur, pertama pihak bank selaku penjual kepada nasabah, nasabah kedudukannya

ganda , yaitu sebagai pembeli ke supplier juga sebagai pembeli kedua dari bank.

Adapun system murabahah kategori kedua dapat dijumpai dalam skema berikut

ini.

51

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 05:10 Wib

Page 62: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

46

1.2 Gambar Skema Murabahah dengan Wakalah

1.Negoisasi dan

Persyaratan

2. Akad Jual Beli

3. Akad Wakalah

6.Terima Barang

8. Krim Kwitansi dan Bayar

7. Terima Dokumen 4. Beli

5.Kirim

Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi

Jika dirinci sistem murabahah kedua ini pada Bank Syariah Mandiri KCP

Jelutung Jambi dilakukan dengan beberapa tahap prosedur sebagai berikut 52

:

52

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 05:15 Wib

Bank

Nasabah

Supplier

Tahap Permohonan

Pencairan

Tahap Persetujuan

Tahap Analisa

Tahap Solisitasi

Page 63: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

47

Adapun penjelasan mengenai system pembiayaan murabahah ini pada

Bank Syariah Mandiri KCP Jelutung Jambi dilakukan dengan beberapa tahap

yaitu tahap permohonan, investigasi, analisa, persetujuan dan pencairan sebagai

berikut:

a. Tahap Permohonan dan Sosilitasi Pembiayaan Jual Beli

Nasabah membawa persyaratan Identitas diri dan mengisi formulir permohonan

pembiayaan yang diserahkan ke Custumer service untuk diperiksa

kelengkapannya dan menyerahkan kepada CBRM/Junior CBRM untuk

melakukan wawancara kepada nasabah dan kemudian menyerahkan kepada

kepala cabang untuk melakukan keputusan disetujui atau tidak permohonan

pembiayaan.

b. Tahap Investigasi

Tahap investigasi dilakukan oleh CBRM/Junior CBRM dengan pemeriksaan

administrasi. Hasil wawancara tersebut dituang dalam Formulir wawancara

untuk selanjutnya melaukan pemeriksaan On The Spot (OTS) dan pemeriksaan

Jaminan yang diberikan dengan membawa bukti On The Spot (OTS).53

c. Tahap Analisis

CBRM/Junior CBRM melakukan analisis pembiayaan berdasarkan hasil

investigasi dengan mengisi dan menyusun dan menandatanggani Nota Analisa

Pembayaran (NAP), kemudian dokimen-dokumen tersebut diserahkan

kepelaksana Administrasi pembiayaan untuk melakukan pencatatan tanggal

53

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 05:25 Wib

Page 64: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

48

dan analisis Permohonan Pembiayaan (FPP) dan menyerahkan dokumen ke

kepala cabang.

Selanjutnya kepala cabang menilai pembiayaan serta member keputusan

disetujui atau tidak permohonan pembiayaan. Setelah disetujui oleh kepala

cabang, CBRM/Junior CBRM memeriksa dokumen dan menyiapkan Surat

Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3)

d. Tahap Persetujuan

pada tahap ini CBRM/Junior CBRM menyiapkan dan menyerahkan Surat

Pernyataan Persetujuan Pembiayaan (SP3), angkat pembiayaan rangkap 2 ke

nasabah untuk ditandatanggani di atas materai Rp 6.000 selanjutnya,

CBRM/Junior CBRM meneruskan dokumen tersebut ke kepala cabang untuk

mereview dan menandatangani surat Pernyataan Persetujuan (SP3) dan akad

Pembiayaan rangkap 2 dari CBRM/Junior CBRM

e. Tahap Pencairan

CBRM/Junior CBRM menyiapkan Daftar Pengecekan Ralisasi Pembiayaan

(DPRD), Surat Sangup (SS), surat Kuasa Pendebetan Rekening (SKPR) serta

mengisi dan menandatanggani Surat Kuasa Pendebetan Rekening (SKPR)

tersebut.54

Setelah di isi dan ditandataggani kemudian memberikan kepada

Pelaksana Administrasi Pembiayaan Untuk diserahkan kepada nasabah untuk

ditandatanggani di atas materai Rp 6.000.00. setelah ditanda tangani nasabah,

CBRM/Junior CBRM memberikan dokumen ke Pelaksana Administrasi

pembiayaan untuk mencocokan kelengkapan dan kebenaran dokumen yang ada

54

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 05:40 Wib

Page 65: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

49

dengan Daftar Pengecekan Realisasi Pembiayaan (DPRP) untuk kemudian

dokumen tersebut diserahkan ke kepala cabang untuk memberikan keputusan

pencairan atau tidak dicairkan. Jika dicairkan CBRM/Junior CBRM menerima

dokumen darikepala cabang sebagai bentuk pengeluaran Surat Memo Cair

(SMC), Surat Memo Cair tersebut diserahkan ke pelaksana administrasi

pembiayaan untuk menandatanggani surat memo cair (SMC) serta menyiapkan

Tanda Terima Uang oleh Nasabah (TATUNA) untuk diserahkan kepada

nasabah sebagai bukti pencairan pembiayaan.55

55

Wawancara dengan ibu Maroya selaku Marketing Konsumer Bank Syariah Mandiri,

Jelutung.Jambi Tanggal 20 Maret 2018 pukul 05:51 Wib

Page 66: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

50

BAB IV

KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan laporan tugas akhir mengenai penerapan akad pembiayaan

BSM Implan maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu :

1. Pembiayaan BSM Implan adalah pembiayaan yang diperuntukan bagi

karyawan tetap ,PNS danCPNS intansi yang melakukan perjanjian kerjasama

dengan Bank Syariah Mandiri (BSM). Persyaratan pengajuan pembiayaan

BSM Implan sangat mudah untuk proses pengajuannya, jaminan yang

dibutuhkan bank antara lain SK CPNS, SK PNS, SK Terakhir , SK Taspen.

2. Dalam penerapan BSM Implan Bank syariah Mandiri mengunakan akad

Murabahah dengan mewakilkan ke nasabah untuk membeli barang yang

diinginkan nasabah yaitu akad wakalah ( pemberian kuasa)

4.2. Saran

Tingkat kan strategi pengembangan produk implan yaitu dengan

meningkatkan lagi promosi menenai produk implan kepada intansi atau

perusahaan yang pegawainya yang belum mengunakan produk implan. Sehingga

pegawai intansi atau perusahaan yang ingin mengunakan produk implan tapi tidak

bisa menggunakan dikarenakan perusahaan atau intansi tempat bekerja belum

melakukan kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri jadi bisa mengunakan produk

implan.Serta selalu member kemudahan-kemudahan untuk nasabah yang

mengunakan produk implan.

Page 67: LAPORAN MAGANG PENERAPAN AKAD MURABAHAH …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Qur’an dan terjemahan, Karya Agung Surabaya. Surabaya. (2006)

Asiyah, Nur Binti Manajemen pembiayaan bank syariah, Kalimedia,

Yogyakarta.(2015).

Antonio, Muhammad Syafi. Bank syariah Dari Teori ke Praktik,Gema

Insani,Jakarta (2001)

Hasibuan, Melayu S.PDasar-dasar Perbankan,Bumi Aksara, Jakarta.(2001).

Kasmir, Manajemen Perbankan,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta(2012).

Muhammad, Bank dan Lembaga Umat Kontemporer,UII Press,

Yogyakarta.(2000).

Maroya, penerapan akad murabahah,Wawancara Marketing Konsumer Bank

Syariah Mandiri, Jelutung.Jambi Tanggal 14 Maret 2018 pukul 04:10

Wib (2018)

Umum,Khotibul, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan Dinamika

Perkembangannya di Indonesia, RajaGrafindo,Jakarta. (2016).

Veithzal Rivai dkk, Bank and Financial Instituition Management convensional

and Syar’i System,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, (2007).

Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.(2008).

http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/pembiayaan

consumer/ syariah-mandiri- pembiayaan-konsumer/bsm-implan/.

Syariah Mandiri. Info Perusahaan, Diakses pada tanggal 28 Maret 2018 dari situs:

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/sejarah-singkat/.