24
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER Manajemen Bandwith “Queue Simple dan Queue Tree” Oleh: Aldoni Adia 1102630/2011 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Laporan Manajemen Bandwith

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Manajemen Bandwith

LAPORAN

PRAKTIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Manajemen Bandwith

“Queue Simple dan Queue Tree”

Oleh:

Aldoni Adia1102630/2011

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTERFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: Laporan Manajemen Bandwith

A. TUJUAN1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal

dan memahami Banadwidth Access.2. Mahasiswa mampu melakukan Bandwidth Access menggunakan router MikroTik.3. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue

simple.4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi Bandwidth Access dengan cara queue

tree.

B. ALAT DAN BAHAN1. Router MikroTik.2. PC Client.3. Switch atau Hub.4. Kabel UTP.5. Layanan Access Internet.

C. TEORI SINGKAT

Bandwidth didalam jaringan Komputer sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang lebih besar. Alokasi atau reservasi Bandwidth adalah sebuah proses menentukan jatah Bandwidth kepada pemakai dan aplikasi dalam sebuah jaringan. Termasuk didalamnya menentukan prioritas terhadap berbagai jenis aliran data berdasarkan seberapa penting atau krusial dan delay-sensitive aliran data tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan Bandwidth yang tersedia secara efisien, dan apabila sewaktu-waktu jaringan menjadi lambat, aliran data yang memiliki prioritas yang lebih rendah dapat dihentikan, sehingga aplikasi yang penting dapat tetap berjalan dengan lancar. Besarnya saluran atau Bandwidth akan berdampak pada kecepatan transmisi. Data dalam jumlah besar akan menempuh saluran yang memiliki Bandwidth kecil lebih lama dibandingkan melewati saluran yang memiliki Bandwidth yang besar. Kecepatan transmisi tersebut sangat dibutuhkan untuk aplikasi Komputer yang memerlukan jaringan terutama aplikasi real-time, seperti videoconferencing. Penggunaan Bandwidth untuk LAN bergantung pada tipe alat atau medium yang digunakan, umumnya semakin tinggi Bandwidth yang ditawarkan oleh sebuah alat atau medium, semakin tinggi pula nilai jualnya. Sedangkan penggunaan Bandwidth untuk WAN bergantung dari kapasitas yang ditawarkan dari pihak ISP, perusahaan harus membeli Bandwidth dari ISP, dan semakin tinggi Bandwidth yang diinginkan, semakin tinggi pula harganya. sebuah teknologi jaringan baru dikembangkan dan infrastruktur jaringan yang ada diperbaharui, aplikasi yang akan digunakan umumnya juga

Page 3: Laporan Manajemen Bandwith

akan mengalami peningkatan dalam hal konsumsi Bandwidth.Router MikroTik menyediakan fasilitas untuk pengaturan bandwidth, sehingga dengan adanya fasilitas ini seorang administrator jaringan bisa mengelola/membatasibandwidth kepada tiap-tiap client.Bandwidth Limiter (queue) pada MikroTik yang berfungsi untuk mengontrol mekanisme data rate secara umum ada 2 jenis, yaitu queue tree dan simple queue. Administrator jaringan boleh memilih salah satu dari kedua bentuk manajemen bandwidth tersebut.

D. LANGKAH KERJA1. Persiapan LAN

a. Bangun sebuah jaringan LAN dan hubungkan dengan jaringan Lokal Elektronika yang terhubung ke internet via Jaringan UNP, seperti topologi berikut :

b. Sebelum melakukan pengaturan bandwidth, pada router mikrotik kondigurasi hal-hal berikut :- Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan

Elektronika beri nama public.- Interface yang dipakai untuk menghubungkan MikroTik dengan

jaringan Local beri nama local.- Konfigurasi Routing- Koonfigurasi NAT

c. Konfigurasi IP Address tiap-tiap PC Client.

Page 4: Laporan Manajemen Bandwith

2. Manajemen bandwidth jenis queue simple Queue Simple merupakan cara sederhana melakukan limit data rate untuk IP Address atau subnet. Perhatikan illustrasi berikut :

Konfigurasi fisik nya :

Port 1 untuk router jaringan 1 Port yang dgunakan untuk jaringan dibawahnya port 2 sama port 3... Port 2 pada microtik ke swict,

Langkah kerja :

1. Pertama, reset system pada winbox2. Tambah ip wan dan lan

Page 5: Laporan Manajemen Bandwith

Pada ether1, kita beri address : 192.168.189.12/26 (karena kami kelompok 2) dan networknya 192.168.189.0

Pada ether2, beri address nya : 192.168.12.1 dan network nya 192.168.12.0

Page 6: Laporan Manajemen Bandwith

Lihat address list nya :

3. Kita konfigurasi settingan NAT nya seperti ini :

Page 7: Laporan Manajemen Bandwith

4. Lalu, kita konfigusasi setingan IP > Routes

Setelah di konfigurasi, hasilnya seperti ini :

5. Konfigurasi DHCP

Page 8: Laporan Manajemen Bandwith

Pada DHCP setup, beri DHCP Addreess Space nya : 192.168.12.0/24

Beri Gateway nya : 192.168.12.1

Di sini, beri range nya 50 - 100

Page 9: Laporan Manajemen Bandwith

DNS server nya : 10.1.1.5

Beri rentang waktunya. Di sini terserah anda, kami memberi 3jam.

Setup complete .

Page 10: Laporan Manajemen Bandwith

Langkah – langkah konfigurasi Queue Simple :

a. Melalui aplikasi Winbox, pilih menu New Terminal.b. Berikut ini adalah perintah konfigurasi queue simple.

[admin@MikroTik] > queue simple

[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client1 interface=lan target-address=192.168.1.2/32 maxlimit=64000/128000

[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client2 interface=lan target-address=192.168.1.3/32 maxlimit=64000/128000

[admin@MikroTik] /queue simple> add name=limit-client3 interface=lan target-address=192.168.1.4/32 maxlimit=64000/128000

Keterangan :add name=limit-client1, menfinisikan nama dari queue simple untuk

konfigurasi komputer client 1.Interface=local, merupakan antarmuka/interface untuk gateway client.

target-addresses=192.168.1.2/32, merupakan IP address milik komputer

Client1.max-limit=64000/128000, merupakan limit maksimum komputer client untuk

uplink 64 kbps dan downlink 128 kbps.

Page 11: Laporan Manajemen Bandwith

Dapat kita lihat hasil konfigurasi kelompok kami :

Fungsi [admin@MikroTik] /queue simple> print adalah untuk mlihat

queue simple yang telah kita buat.

Page 12: Laporan Manajemen Bandwith

Berikut ini adalah proses konfigurasi queue tree :

Sebelum itu, kita hapus terlebih dahulu queue simple yang telah kta buat tadi.

a. Konfigurasi mangle untuk client 1

[admin@MikroTik] > ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add src-address= 192.168.1.2/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient1 action=mark-packet new-packet-mark=client1 chain=prerouting[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2 1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

b. Konfigurasi queue tree untuk client 1

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-downlink parent=lanlimit-at=96000 packet-mark=client1 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client1-uplink parent=wan

Page 13: Laporan Manajemen Bandwith

limit-at=32000 packet-mark=client1 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> printFlags: X - disabled, I - invalid 0 name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s [admin@MikroTik] /queue tree>

c. Konfigurasi mangle untuk client 2

[admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.3/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient2 action=mark-packet new-packet-mark=client2 chain=prerouting[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2 1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1 2 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 passthrough=yes src-address=192.168.1.3 3 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2 [admin@MikroTik] /ip firewall mangle>

Page 14: Laporan Manajemen Bandwith

d. Konfigurasi queue tree untuk client 2

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-downlink parent=lanlimit-at=96000 packet-mark=client2 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client2-uplink parent=wanlimit-at=32000 packet-mark=client2 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> printFlags: X - disabled, I - invalid 0 name="client1-downlink" parent=local packet-mark=client1 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name="client1-uplink" parent=public packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 2 name="client2-downlink" parent=local packet-mark=client2 limit-at=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burstlimit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 3 name="client2-uplink" parent=public packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

Page 15: Laporan Manajemen Bandwith

e. Konfigurasi mangle untuk client 3

[admin@MikroTik] /queue tree> /ip firewall mangle[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add srcaddress=192.168.1.4/32 action=mark-connection new-connectionmark=mark-client3 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> add connection-mark=markclient3 action=mark-packet new-packet-mark=client3 chain=prerouting [admin@MikroTik] /ip firewall mangle> printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client1 passthrough=yes src-address=192.168.1.2 1 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client1 passthrough=yes connection-mark=mark-client1 2 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client2 passthrough=yes src-address=192.168.1.3 3 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client2 passthrough=yes connection-mark=mark-client2 4 chain=prerouting action=mark-connection new-connectionmark=mark-client3 passthrough=yes src-address=192.168.1.4 5 chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=client3 passthrough=yes connection-mark=mark-client3

Page 16: Laporan Manajemen Bandwith

f. Konfigurasi queue tree untuk client 3

[admin@MikroTik] /ip firewall mangle> /queue tree[admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-downlink parent=lanlimit-at=96000 packet-mark=client3 max-limit=192000 [admin@MikroTik] /queue tree> add name=client3-uplink parent=wanlimit-at=32000 packet-mark=client3 max-limit=64000 [admin@MikroTik] /queue tree> printFlags: X - disabled, I - invalid 0 name="client1-downlink" parent=lan packet-mark=client1 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1 name="client1-uplink" parent=wan packet-mark=client1 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 2 name="client2-downlink" parent=lan packet-mark=client2 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 3 name="client2-uplink" parent=wan packet-mark=client2 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 4 name="client3-uplink" parent=wan packet-mark=client3 limitat=32k queue=default priority=8 max-limit=64k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s

Page 17: Laporan Manajemen Bandwith

5 name="client3-downlink" parent=lan packet-mark=client3 limitat=96k queue=default priority=8 max-limit=192k burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s [admin@MikroTik] /queue tree>

Melihat list mangle :IP>firewall>mangle

Cara mudah membuat mange adalah IP-firewall-mangle

Page 18: Laporan Manajemen Bandwith

Lalu muncul seperti yang di bawah ini. Setelah itu, klik button “+” yang berwarna merah, dan ikuti instruksi selanjutnya.

Melihat List queue

Cara cepat membuat simple queue

Client 1

Pilih menu Queues, lalu pilih Simple Queue, lalu new Simple Queue

Page 19: Laporan Manajemen Bandwith

Client2

Client3

Melihat list simple queue

Page 20: Laporan Manajemen Bandwith

Melihat kecepatan queue yang telah kita buat. Dapat di lihat dari komputer client. Caranya dengan membuka website www.speedtest.com

Page 21: Laporan Manajemen Bandwith

Setelah itu dapat kita lihat berapa download speed dan upload speed nya.