86
RISKA DERIANI MASKAR S D 3 1 1 0 4 0 1 1 Bab I Pendahuluan Dalam merancang sebuah kapal, langkah awal yang dilaksanakan adalah Pra rancangan. Pra rancangan ini dimaksudkan agar si perencana dapat mengetahui atau memperkirakan bagaimana bentuk dan keadaan kapal yang dirancang. Untuk merencanakan sebuah kapal harus diketahui beberapa parameter, yang biasanya ditentukan oleh pihak pemesan (owner) antara lain : Jenis atau tipe kapal Dalam tugas merancang ini diberikan jenis kapal barang umum (general cargo), dimana kapal ini mengangkut berbagai jenis barang. Dead weight (DWT) Merupakan daya angkut dari sebuah kapal di mana termasuk berat muatan,bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, bahan makanan, berat ABK serta barang bawaan. DWT kapal pembanding yang digunakan harus mendekati DWT kapal yang akan direncanakan . Payload (muatan bersih) Payload merupakan komponen (bagian) dari DWT yang merupakan acuan dalam menghitung volume ruang muat. Trayek (daerah pelayaran) Rute pelayaran ini perlu diketahui karena akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan besarnya 1

laporan merancang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERKAPALAN

Citation preview

Tugas Merancang

RISKA DERIANI MASKAR S

D 3 1 1 0 4 0 1 1

Bab I Pendahuluan

Dalam merancang sebuah kapal, langkah awal yang dilaksanakan adalah Pra rancangan. Pra rancangan ini dimaksudkan agar si perencana dapat mengetahui atau memperkirakan bagaimana bentuk dan keadaan kapal yang dirancang.

Untuk merencanakan sebuah kapal harus diketahui beberapa parameter, yang biasanya ditentukan oleh pihak pemesan (owner) antara lain :

Jenis atau tipe kapal

Dalam tugas merancang ini diberikan jenis kapal barang umum (general cargo), dimana kapal ini mengangkut berbagai jenis barang.

Dead weight (DWT)

Merupakan daya angkut dari sebuah kapal di mana termasuk berat muatan,bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, bahan makanan, berat ABK serta barang bawaan. DWT kapal pembanding yang digunakan harus mendekati DWT kapal yang akan direncanakan .

Payload (muatan bersih)

Payload merupakan komponen (bagian) dari DWT yang merupakan acuan dalam menghitung volume ruang muat.

Trayek (daerah pelayaran)

Rute pelayaran ini perlu diketahui karena akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan besarnya pemakaian bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, perlengkapan serta perbekalan crew.

Kecepatan kapal

Kecepatan kapal menyangkut driving power dan rute pelayaran. Kecepatan kapal merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain karena pihak pemesan kapal kemungkinan akan menolak kapal tersebut jika ternyata kapal yang dihasilkan memiliki kecepatan yang tidak sesuai yang diinginkan.

Pada pra rancangan ini akan dihitung antara lain :

Ukuran Utama Kapal

Kontrol ukuran utama kapal

Koefisien-koefisien bentuk kapal

Penentuan displacement (()

Perkiraan daya mesin

Perkiraan berat kapal

Perkiraan stabilitas awal

Perkiraan ruang muat

Kontrol ruang muat

Hasil yang diperoleh pada pra rancangan adalah merupakan perhitungan kasar, akan tetapi diusahakan tidak berubah pada rancangan selanjutnya. Oleh karena itu harus diadakan kontrol hasil perhitungan yang bersumber dari data-data empiris dan koreksi-koreksi.

Ada beberapa metode yang biasanya digunakan dalam merancang kapal di antaranya:

1. Metode kapal pembanding

2. Metode statistik

3. Metode trial and error

4. Metode complex solution

Untuk perencanaan ini digunakan metode Kapal Pembanding dengan bersumber dari beberapa data-data kapal yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan.

Pada prinsipnya merancang kapal merupakan suatu pekerjaan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman dari rancangan-rancangan terdahulu dimana setiap tahap pengembangannya diadakan perbaikan-perbaikan dan mengikuti ketentuan-ketentuan atau syarat yang telah ditentukan.

Bab II Pra Rancangan Kapal

II.1 Data Kapal Rancangan

Kecepatan kapal (v)= 8 knot

Trayek= Makassar - Bontang= 340 mil

Bobot mati (DWT)= 200 ton

Data kapal pembanding

KM.TELUK SEKAR

Jenis kapal= General cargo

Lbp

= 32.5 m

B

= 6.8 m

H

= 2.5 m

D

= 2 m

DWT

= 200 ton

V

= 8 knot

II.2 Perkiraan Ukuran Utama Dan Koefisien BentukA. Perkiraan ukuran utama kapal Panjang kapal (Lbp)

Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald Phoels, diberikan rumus untuk menghitung panjang kapal dengan menggunakan metode kapal pembanding.

Dimana :

Lbp1=Panjang kapal pembanding = 32.5 mLbp2=Panjang kapal rancanganDwt1=Bobot mati kapal pembanding =200 ton

Dwt2=Bobot mati kapal rancangan = 200 tonMaka :

m

Maka panjang kapal rancangan = 32.5 m

Lebar kapal (B)

Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald Phoels, diberikan rumus untuk menghitung lebar kapal dengan menggunakan metode kapal pembanding.

Dimana :

B1=Lebar kapal pembanding =6,8 mB2=Lebar kapal rancangan

Dwt1=Bobot mati kapal pembanding = 200 tonDwt2=Bobot mati kapal rancangan = 200 tonMaka :

m

Maka lebar kapal rancangan = 6,8 m

Sarat kapal (T)

Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald Phoels, diberikan rumus untuk menghitung sarat kapal dengan menggunakan metode kapal pembanding.

Dimana :

T1=Sarat kapal pembanding = 2 m

T2=Sarat kapal rancanganDwt1=Bobot mati kapal pembanding = 200 tonDwt2=Bobot mati kapal rancangan = 200 tonMaka :

m

Maka sarat kapal rancangan = 2 m

Tinggi kapal (H)

Dalam buku Ship design and ship theory halaman 20/2 oleh Havald Phoels, diberikan rumus untuk menghitung sarat kapal dengan menggunakan metode kapal pembanding.

Dimana :

H1=Tinggi kapal pembanding = 2,5mH2=Tinggi kapal rancanganDwt1=Bobot mati kapal pembanding = 200 tonDwt2=Bobot mati kapal rancangan = 200 tonMaka :

m

Maka Tinggi kapal rancangan = 2,5 m

B. Koefisien bentuk kapal Koefisien blok (Cb)

Menurut Harvald Phoels dalam buku Ship design and ship theory halaman 51 :

Menurut Scnekluth :

dimana :

v = kecepatan kapal

lpp = panjang kapal

Maka :

Pada buku Ship design and ship theoryhal 51 diberikan rumus :

dimana :

v = kecepatan kapal

lpp = panjang kapal

Maka :

Menurut Katsoulis

Cb = 0.8217 x f x L0.42 x B-0.3072 x T0.1721 x V-0.6135

dimana :

v = kecepatan kapal

lpp = panjang kapal

f = 0,99

Maka :

Cb = 0,8217 x 0.99 x 32.50.42 x 6,8-0.3072 x 20.1721 x 8-0.6135

Kapal Barang memerlukan Cb yang besar, agar daya/ruang muat yang dimiliki lebih besar sehingga dipilih Cb = 0.69 Koefisien tengah kapal (Cm)

Menurut Harvald Phoels dalam buku Ship design and ship theory halaman 52:

maka :

maka :

Jadi Cm yang dipilih adalah 0,98 Koefisien prismatik memanjang (Cp)

Dari buku Bouyancy and stability halaman 24 diberikan formula :

maka :

Koefisien garis air (Cw)

Berdasarkan buku Ship Design And Ship Theory Cw General Cargo:

Maka :

Cwl = 0.81 Koefisien prismatik melintang (Cpv)

Dari buku Bouyancy and stability halaman 25 diberikan formula :

maka :

Jadi ukuran sementara kapal rancangan adalah :

Lpp= 32,5m

B= 6,8 m

H= 2,5 m

T= 2 m

Cb= 0.69

Cm= 0,89

Cw=

0,81

Cph=

0,7

Cpv=0.88

Setelah dihitung dan diadakan koreksi-koreksi terhadap data kapal sementara dan didapatkan hasil yang kurang baik maka dilakukan perubahan Ukuran utama kapal, dengan ukuran sebagai berikut sebagai berikut :

LBP = 33.00 mB = 6.80 mT = 2.30 mH = 3.00 m

II.3 Koreksi ukuran utama kapal Perbandingan L/B

Menurut Havald Phoels dalam buku Ship design and ship theory halaman 33, L/B untuk kapal dengan panjang 30 < Lbp