Upload
irpan-iryandi
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Laporan MEsin Listrik
1/6
POLITEKNIK INJEENERING INDORAMA MESIN
LISTRIK
1
POLITEKNIK ENJINERING
INDORAMAPEIEE. 204 - JS. 02
LAPORAN PRAKTIKUMPrinsip Kerja Transformator
Nama : IRPAN
Kelas : A
NIM : 201303011
I. TUJUAN
1. Mahasiswa/i dapat mengetahui penyebab terbangkitnya fluksi 2.
2. Mahasiswa/i dapat memahami persamaan transformasi
3. Mahasiswa/i dapat menganalisa pembebanan pada transformasi
4. Mahasiswa/i dapat membedakan adictive dan subtractive.
II.
TEORI SINGKAT
Pembebanan Transformasi
Konsumsi daya yang diserap impedansi Z dari gambar diatas, adalah:
S2 = U2 . I2 = . VA ket: S2 = daya buta (apparent power) sekunder
I2 = arus beban Z (arus sekunder)
Bertentangan dengan fluksi pemagnetan m. 2 yang mengalir memotong kumparan
primer N1, maka padanya akan timbul fluksi reaksi 2 (1bertentangan arah dengan
Z
7/25/2019 Laporan MEsin Listrik
2/6
POLITEKNIK INJEENERING INDORAMA MESIN
LISTRIK
2
2). Seperti terlihat pada gambar diatas. Fluksi 1, maka pada kumparan primer N1
mengalir arus primer sebesar I1. Maka daya pada posisi primer adalah:
S1 = U1 . I1 = . VA ket: S2 = daya buta (apparent power) sekunder
I2 = arus beban Z (arus sekunder)
Apabila rugi inti besi P0 dan rugi tembaga PCUpada kawat kumpaaran diabaikan, maka
besar daya input S1 = daya output S2 suatu transformator (transformator ideal):
S1 = S2
U1 . I1 = U2 . I2,karena ideal U1 = E1 dan U2 = E2
U1 : U2 = E1: E2 = I2 : I1 = N2 :N1
Sifat beban Z dari tranformator pada gambar diatas, dapat bersifat resistif, induktif dan
kapasitif. Maka vector diagram suatu transformator kondisi berbeban dapat
digambarkan seperti dibawah ini!
Gambar. Vector pembebanan transformator
7/25/2019 Laporan MEsin Listrik
3/6
POLITEKNIK INJEENERING INDORAMA MESIN
LISTRIK
3
III. DATA PENGUJIAN / PRAKTIKUM
1. Gambar Rangkaian Pengujian
Gambar 2. Rangkaian Pengujian Transformator
2. Peralatan Yang Digunakan
a.
Transformator 6 volt ; 2 ampere.
b. Multitester SANWA Type CX506a
c. Resistor 10 /5 W dan 33/5 W
d.
Kumparan 150 lilitan
e. Kumparan 500 lilitan
f. Kumparan 1000 liltan
g.
Luminasi inti besi
h. Kabel jumper
i. Amperemeter ac SANWA CD772
3. Petunjuk
a.
Periksalah semua peralatan sebelum digunakan, apakah berfungsi (beroperasi)
dalam keadaan baik atau tidak.
b. Pada saat merangkai semua peralatan harus dalam keadaan tidak aktif (OFF).
c. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber, sebelum anda pastikan
bahwa rangkaian anda sudah benar (atau atas persetujuan Dosen).
d. Hati-hatilah dalam menggunakan peralatan Lab, dan tanyakan pada Dosen atau
Teknisi apabila anda ragu menggunakannya.
7/25/2019 Laporan MEsin Listrik
4/6
POLITEKNIK INJEENERING INDORAMA MESIN
LISTRIK
4
4. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.
Buatlah gambar piktorial diagram, berdasarkan gambar rangkaian pengujian.
c. Rangkailah peralatan sesuai dengan diagram piktorial.
d. Selesai merangkai, periksa kembali! Pastikan bahwa rangkaian sudah benar.
e. Setelah disetuji Dosen, sambungkan rangkaian pada sumber tegangan 220 V.
f. Setelah itu atur tegangan transformator 6 V.
g.
Kemudian catat hasil pengukuran dan bandingkan dengan menggunakan
perhitungan untuk membuktikan teori perhitungan,
h.
Setelah selesai percobaan, OFF-kan semua peralatan,rapihkan semua peralatan
praktikum, dan kembalikan pada tempat semula.
i. Buatlah laporan hasil pengujian anda
IV. HASIL PENGUJIAN / PRKATIKUM
1. Tabel Hasil Pengamatan
a.
Tanpa beban
No U trafo (V) Lilitan 1 Lilitan 2 U1 (V) U2 (V) I1 (mA) I2 (mA)
1 6 500 150 6.6 1.45 99.4 0
2 6 500 1000 6.2 11 100.5 0
b. Dengan beban
No
U trafo (V) Beban () Lilitan 1 Lilitan 2 U1 (V)U2 (V)
I1 (mA) I2 (mA)
1 6 10 500 150 6.6 1.25 110.5 121.2
2 6 33 500 1000 6.2 3.2 251.6 102.3
2. Analisa Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan data hasil pengukuran dan perhitungan.
Saat tanpa beban
a. Apabila jumlah lilitan primer lebih besar dari pada jumlah lilitan sekunder
maka tegangan sekunder akan lebih kecil dari pada tegangan primer (trafo
step down).
7/25/2019 Laporan MEsin Listrik
5/6
POLITEKNIK INJEENERING INDORAMA MESIN
LISTRIK
5
b.
Apabila jumlah lilitan primer lebih kecil dari pada jumlah lilitan sekunder
maka tegangan sekunder akan lebih besar dari pada tegangan primer (trafo
step up).
c. Arus I2 nilainya nol karena rangkaian tersebut adalah loop terbuka. Pada
saat terbuka, maka tidak ada arus yang mengalir meskipun ada tegangan.
Dengan beban
a. I2 mempunyai nilai arus dikarenakan rangkaian menggunakan beban
sehingga menjadi loop tertutup.
b. Ketika jumlah lilitan sekunder lebih besar daripada jumlah lilitan primer,
yaitu nilai tegangan lebih kecil daripada nilai tegangan primer. Ini terjadi
mungkin dikarenakan oleh adanya beban.
U2 = I2 R
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Rangkaian pada saat tanpa beban dan berbeban, menghasilkan data yang bebeda.
Terutama pada arus I2, ketika tanpa beban arus I2 nilainya 0 tetapi pada saat berbeban arus I2
mempunyai nilai. Dan pada saat berbeban pun ketika jumlah lilitan sekunder lebih besar dari
pada jumlah lilitan primer, maka nilai tegangan sekunder lebih kecil daripada nilai tegangan
primer (drop tegangan).
7/25/2019 Laporan MEsin Listrik
6/6
POLITEKNIK INJEENERING INDORAMA MESIN
LISTRIK
6
DAFTAR PUSTAKA
Munthe. Berayan, 2014.Modul Praktikum Transformator. Purwakarta.