7

Click here to load reader

Laporan Mikroba Bio

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Mikroba Bio

HALAMAN PERNYATAAN DAN DESKRIPSI TUGAS

Kami yang bertandatanga di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

Laporan yang berjudul Pengaruh Konsentrasi NaCl terhadap Sel Mikrobia ini adalah hasil kerja kelompok V dan tidak mengandung sedikitpun unsure plagiarism (menyalin dari

kelompok lain).

Dengan pembagian tugas sebagai berikut :

Mustofa Halli : Penganggung jawab, abstrak,

Indah Nur Fitiria : Kesimpulan, sampul dan halaman pernyataan,

Lia Rahmawati : Pendahuluan, metode praktikum

Dian Flowrenzy : Reviewer, analisis data dan hasil praktikum,

Della Panjaitan : Pembahasan, dan pustaka.

Pernyataan ini dibuat dengan sbenar – benarnya, dengan kesadaran kelompok dan bukan atas paksaan.

Malang, 19 Oktober 2010

Indah Nur Fitria :____________

Mustofa Halli :____________

Lia Rahmawati :____________

Dian Flowrenzhy :____________

Della Panjaitan :____________

Page 2: Laporan Mikroba Bio

Pengaruh Konsentrasi NaCl terhadap Sel Mikrobia

Kelompok 5 : Indah Nur Fitria, Lia Rahmawati, Mustofa Halli, Dian Flowrenzy, Dela Panjaitan

ABSTRAK

Adaptasi dilakukan oleh semua makhluk hidup. Adaptasi dilakukan untuk tetap bertahan hidup. Mikroorganisme juga mempunyai cara tersendiri untuk beradaptasi. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh peningkatan Natrium Klorida (NaCl) yang biasa kita kenal dengan garam dapur terhadap sel mikrobia. Praktikum ini dilakukan di laboratotiurm Biologi Dasar. Bahan pengamatan yang digunakan adalah sel jamur jenis khamir, yaitu Saccharomyces cerevisiae. Bahan pengamatan jamur di ambil dari tabung penyimpanan yang telah disiapkan di laboratorium. Bahan pengamatan yang digunakan adalah jamur Saccharomyces cerevisiae yang telah disterilkan dengan tempo waktu yang cukup lama. Pengambilan bahan pengamatan dilakukan oleh asisten laboratorium, kemudian bahan pengamatan yang telah ditetesi dengan larutan metilen biru yang mengandung NaCl yang berbeda kosentrasinya siap diamati dibawah mikroskop cahaya. Perbesaran yang digunakan adalah 100 X dan 400 X. Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati struktur tubuh Saccharomyces cerevisiae, kemudian membandingkan antara sel khamir Saccharomyces cerevisiae yang masih hidup dan yang telah mati. Dapat disimpulkan dari pengamatan ini bahwa sel khamir Saccharomyces cerevisiae yang masih hidup dan yang telah mati berbeda pada masing – masing konsentrasi NaCl yang berbeda.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndikasi tanggapan sel terhadap stress osmotik fisiologis dapat diamati dalam hal penyusutan sel ukuran yang diikuti dengan dehidrasi mengakibatkan menurunnya sel volume dan akhirnya sel hilang (Malaysiana, 2006). Pengamatan indikasi sel terhadap stress yang terjadi biasanya diamati untuk memahami pengaruh stress yang terjadi. Ragi (Saccharomyces cerevisiae) secara luas digunakan di seluruh dunia di banyak industri dan merupakan salah mikroorganisme yang paling luas dipelajari (Malaysiana, 2006). Penggunaan bahan pengamatan sel khamir Saccharomyces cerevisiae didasarkan kepada banyaknya penguunaan sel khamir tersebut dalam bidang industri.

Page 3: Laporan Mikroba Bio

1.2 Permasalahan1. Apa yang dapat digunakan sebagai indikator sel Saccharomyces cerevisiae bisa

bertahan hidup pada beberapa konsentrasi larutan NaCl?2. Bagaimanakah pengaruh konentrasi NaCl terhadap struktur sel khamir ?3. Bagaimana pengaruh konsentrasi NaCl terhadap jumlah sel khamir yang hidup dan

bagaimanakah dampak dari konsentrasi NaCl yang tinggi terhadap struktur khamir?1.3 Tujuan

Tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah untuk mempelajari pengaruh peningkatan konsentrasi NaCl terhadap sel khamir Saccharomyces cerevisiae.

1.4 Manfaat PraktikumManfaat dari praktikum ini adalah dapat megetahui pengaruh peningkatan konsentarasi NaCl terhadap struktur sel khamir Saccharomyces cerevisiae

BAB II

METODE PRAKTIKUM

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum tentang Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap Sel Mikrobia ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Oktober 2010 pada pukul 12.05 – 14.05 di Laboratorium Biologi Dasar lantai 1, Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang.

3.2 CARA KERJA

Beberapa alat yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah antara lain jarum ose berujung bulat, masker, spirtus, mikroskop. Selain itu, dibutuhkan bahan – bahan sebagai berikut. Sel khamir sel mikrobia Saccharomyces cerevisiae, dimana sel khamir ini merupakan bahan utama yang digunakan untuk di uji. Adapun bahan – bahan lain yaitu, NaCl pada konsentrasi 2%, 5%, 10%, 15%, 20%.

Pertama yang dilakukan untuk memulai praktikum ini adalah alat dan bahan yang diperlukan disiapkan terlebih dahulu. Setelah itu, masker mulai dipasang untuk melindungi diri dari mikrobia dan dilanjutkan dengan menyalakan spirtus. Untuk memulai mengambil mikrobia pada sel khamir Saccharomyces sereviciae jarum ose harus dipanaskan dari ujung pangkal hingga ujung sampai memerah. Kemudian sel khamir mulai diambil dengan cara didekatkan dengan spiritus. Dalam pengambilan sel khamir, dipastikan bahwa pengambilan tidak terlalu banyak agar sel khamir bisa diamati dengan jelas. Sebelumnya, meja dan kaca benda harus di sanitasi terlebih dahulu menggunakan alkohol 70%. Setelah sel khamir diletakkan pada kaca objek, preparat ditetesi dengan menggunakan metilen biru. Setelah selesai, jarum ose di panaskan lagi dari pangkal hingga ujung dengan menggunakan spiritus. Preparat di amati menggunakan mikroskop dan mencatat berapa jumlah sel khamir bewarna biru dan tidak bewarna, juga yang berbentuk oval dan bulat, pada detik ke 0, ke 15 dan ke 30 menit.

Page 4: Laporan Mikroba Bio

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

0% 2% 5% 10% 15% 20%0

102030405060708090

Sel khamir mati ( biru )

Sel khamir hidup ( putih)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Mikroba merupakan kelompok organisme yang berukuran mikroskopis, dimana mikroba ini tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Mikroba berperan penting dalam suatu ekosistem baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Mikroba dapat dikelompokkan menjadi

Page 5: Laporan Mikroba Bio

beberapa kelompok misalnya virus, jamur, bakteri, protozoa. Sebagai contoh mikroba yang menguntungkan adalah jamur.

Secara morfologis jamur dapat ditentukan dengan melihat bentuk strukturnya dengan menggunakan mikrokop, dengan demikian identifikasi dan klasifikasi dapat ditentukan. Dalam kehidupan sehari-hari kelompok jamur yang dapat bermanfaat contohnya Ragi atau Saccharomyces cerevisiae. (Frazier, 2001).

Ragi atau Saccharomyces cerevisiae merupakan nonfilamen , uniseluler fungi yang berbentuk oval. Ragi (Saccharomyces cerevisiae ) memiliki ukuran bentuk sel memiliki kuncup pada bagian luar permukaannya. Yang kuncupnya memanjang, dan terbagi atas bagian inti sel dan satu dari sel berpindah ke kuncup. Ragi mampu mengadakan respirasi anaerob. Ragi dapat menggunakan oksigen dan senyawa organik sehingga fungi dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya. Jika terdapat jalan masuk untuk oksigen maka ragi akan mengalami respirasi aerobik untuk metabolisme karbohidrat menjadi karbondioksida dengan air. Oksigen diperlukan untuk mengadakan fermentasi karbohidrat dan yang menghasilkan etanol dan karbondioksida dan contoh dari spesiesnya adalah Saccaromyes cerevesiae. (Tortora G.J, 2010).

Saccaromyes cerevesiae adalah salah satu jamur yang berperan penting dalam produksi makanan dan minuman. Contoh dalam produksi makanan yaitu tape, roti, tempe dan lain-lain. Sedangkan pada produksi minuman yaitu anggur, brem, dan lain. (Supardi, 2001).

Dalam pengujian pertumbuhan sel khamir Saccaromyes cerevesiae dalam suatu kondisi lingkungan yang memiliki kadar garam dapat digunakan indikator metilen biru sebagai metode pewarnaan untuk mengukur aktivitas metabolisme dari sel khamir, karena metilen biru dianggap sebagai vitalnoda untuk menbedakan sel khamir yang masih hidup dan sel khamir yang sudah mati, dimana apabila sel khamir berwarna biru, menujukkan bahwa sel khamir tersebut sudah mati. Sedangkan pada sel jika ditemukan warna yang bening (transparan), menujukkan bahwa sel tersebut masih aktif. (Frazier, 2001).

Dari grafik yang diperoleh bahwa semakin tinggi jumlah konsentrasi NaCl, maka semakin banyak dan semakin cepat pula jumlah Saccharomyces cerevisiae yang mati (berwarna biru). Hal ini dikarenakan bahwa sel khamir Saccharomyces cerevisiae tidak tahan dengan kondisi yang kadar garamnya tinggi karena mengganggu aktivitas metabolisme sel-sel khamir. (Frazier, 2001).

Saccharomyces cerevisiae mendapatkan energi dari glukosa. Tanpa NaCl Mikroba Saccharomyces cerevisiae bertumbuh dengan menghasilkan glukosa. Jika lingkungan disekitar Saccharomyces cerevisiae terdapat kandungan NaCl yang tinggi, maka dapat merusak glukosa yang digunakan sebagai sumber energi untuk metabolisme. Sehingga sel dari Saccharomyces cerevisiae akan rusak (mati). (T. G. Watson, 2002).