106
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis Kelompok 8 Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Organisasi merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi untuk mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Individu yang berada di dalam organisasi tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing sesuai kompetensinya. Sehingga terdapat keselarasan dan keseimbangan dalam pembagian kerja. Perancangan organisasi diperlukan dalam membentuk suatu organisasi atau perusahaan khususnya yang baru berdiri. Selain pembagian kerja, struktur organisasi dibatasi oleh peraturan dan prosedur untuk mengatur anggotanya. Pertimbangan dalam menentukan letak dari pusat pengambilan keputusan juga terjadi dalam perancangan organisasi. Suatu organisasi atau perusahaan juga harus menentukan strategi. Strategi ini yang akan menentukan tercapainya tujuan jangka panjang perusahaan tersebut. Dengan kata lain, suatu perusahaan dapat sukses apabila strategi yang digunakan itu tepat. PT Toys motor Inc, melihat peluang besar untuk membuka cabang di Indonesia, perusahaan yang memilih bidang usaha pembuatan mainan mobil mini ini melirik pasar Indonesia menjadi pasar yang potensial, karena memiliki penduduk yang sangat besar serta masih belum begitu banyak pesaing di negara ini. PT Toys motor Inc ingin mendirikan PT Tamiya Motor di Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam bidang mainan mobil tamiya. Selanjutnya untuk mengaplikasikan rencana tersebut mulai dikumpulkan lah sekumpulan Individu untuk membuat sebuah organisasi perusahaan yang tujuannya telah ditetapkan oleh PT Toys Motor. Sekumpulan individu tersebut kemudian saling berinteraksi membentuk sebuah organisasi yang sesuai dengan tujuan yang telah disepakati. Para anggota menetapkan struktur organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk memperjelas organisasi tersebut serta untuk mengetahui pembagian tugas masing- masing anggota

Laporan Modul 1 ACC-Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Organisasi merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi untuk

mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Individu yang berada di dalam

organisasi tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing sesuai kompetensinya.

Sehingga terdapat keselarasan dan keseimbangan dalam pembagian kerja. Perancangan

organisasi diperlukan dalam membentuk suatu organisasi atau perusahaan khususnya

yang baru berdiri. Selain pembagian kerja, struktur organisasi dibatasi oleh peraturan

dan prosedur untuk mengatur anggotanya. Pertimbangan dalam menentukan letak dari

pusat pengambilan keputusan juga terjadi dalam perancangan organisasi. Suatu

organisasi atau perusahaan juga harus menentukan strategi. Strategi ini yang akan

menentukan tercapainya tujuan jangka panjang perusahaan tersebut. Dengan kata lain,

suatu perusahaan dapat sukses apabila strategi yang digunakan itu tepat.

PT Toys motor Inc, melihat peluang besar untuk membuka cabang di Indonesia,

perusahaan yang memilih bidang usaha pembuatan mainan mobil mini ini melirik pasar

Indonesia menjadi pasar yang potensial, karena memiliki penduduk yang sangat besar

serta masih belum begitu banyak pesaing di negara ini. PT Toys motor Inc ingin

mendirikan PT Tamiya Motor di Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam bidang

mainan mobil tamiya. Selanjutnya untuk mengaplikasikan rencana tersebut mulai

dikumpulkan lah sekumpulan Individu untuk membuat sebuah organisasi perusahaan

yang tujuannya telah ditetapkan oleh PT Toys Motor.

Sekumpulan individu tersebut kemudian saling berinteraksi membentuk sebuah

organisasi yang sesuai dengan tujuan yang telah disepakati. Para anggota menetapkan

struktur organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk

memperjelas organisasi tersebut serta untuk mengetahui pembagian tugas masing-

masing anggota

Page 2: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 2

Perancangan organisasi PT Tamiya Motor merupakan keputusan dari para anggota

organisasi yang diwakilkan oleh manajemen puncak, dengan pengarahan dari konsultan

– konsultan yang telah disewa oleh PT Toys Motor Inc. Perancangan organisasi ini

dilakukan untuk mengetahui tingkatan – tingkatan pengurus, maupun anggota yang

berada di organisasi tersebut. Oleh karena begitu pentingnya perancangan organisasi

bagi perkembangan perusahaan, maka perancangan organisasi merupakan hal yang

wajib dilakukan oleh perusahaan yang sedang mulai tumbuh.

Kemudian merancang struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan,

perlu banyak pertimbangan – pertimbangan yang cukup matang, dimulai dari penentuan

visi dan misi, penyusunan struktur organisasi, penentuan posisi perusahaan, pembagian

job description bagi para karyawannya , dan penyusunan strategi marketing yang baik.

Sehingga terbangun organisasi yang mantap, memiliki produktivitas yang tinggi dan

tercipta situasi kerja yang kondusif.

1. 2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat pada praktikum modul 1 ini adalah bagaimana PT

Toys Motor dapat dapat merancang sebuah organisasi di dalam perusahaannya,

membuat struktur organisasi, menetapkan elemen-elemen organisasi yang meliputi visi,

misi, value dan belief, job description, dan strategi perusahaan. Disamping itu dapat

pula mengembangkan orgasnisasi bisnisnya yang meliputi menetapkan aspek modal

dan pemasaran serta menentukan posisi perusahaan. Dengan juga memperhitungkan

pesaing – pesaing yang telah ada

1. 3 Tujuan Praktikum

1. Mampu menentukan posisi perusahaan.

2. Mampu menganalisa strategi perusahaan.

3. Memahami pentingnya arah organisasi dalam perancangan organisasi.

Page 3: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 3

4. Mampu memahami keterkaitan antara proses bisnis dan perancangan struktur

organisasi perusahaan dalam proses pembuatan struktur organisasi dan job

description.

5. Mampu memahami macam-macam desain struktur organisasi.

6. Mampu merancang sebuah organisasi perusahaan berdasarkan metode

perancangan organisasi berdasarkan elemen – elemen organisasi.

7. Menjelaskan Job desciption dan alairan informasi dalam organisasi

8. Mampu membuat struktur organisasi perusahaan.

9. Mampu menentukan kebijakan perusahaan.

1. 4 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Masalah yang ada pada praktikum Modul 1 ini merupakan perancangan dan

pengembangan organisasi bisnis di PT Toys Motor dan pesaingan dengan organisasi

bisnis serupa yang telah ada lebih dulu yang mengasumsikan bahwa praktikan

merupakan konsultan yang disewa PT Toys Motor Inc. dalam mengevaluasi dan

merancang organisasi PT Tamiya Motor Indonesia .Yang mengingikan pendapatan

semaksimal mungkin dari pembukaan cabang perusahaan PT Tamiya Motor di

Indonesia.

1. 5 Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan praktikum

ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang berbagai dasar teori yang digunakan sebagai referensi yang

digunakan dalam praktikum modul 1.

Page 4: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang digunakan

dalam praktikum PTI modul 1 tentang Pemetaan Proses Bisnis ini.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi data-data yang digunakan dalam pemetaan proses bisnis, serta berisi

juga hasil dari pengolahan data tersebut.

BAB V PEMBAHASAN

Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang

didapat.

BAB VI PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran dari Praktikum.

Page 5: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1Organisasi

Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,

pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari

orang-orang dalam suatu kerja kelompok.( Ernest Dale)

Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi

peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu

diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa

bentuk hasil. (Cyrill Soffer)

Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system

pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana

ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan. (Kast & Rozzenweigt)

Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok orang yang

berkumpul menjadi satu yang memiliki tujuan yang sama.

Ciri – ciri organisasi

Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola

interaksi yang ditetapkan.

Dikembangkan untuk mencapai tujuan

Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun

Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat

diidentifikasi.

(gunadarma.ac.id)

Page 6: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 6

2. 2 Visi Misi Perusahaan

Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian

sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat

dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau

perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk

menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan

organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh

Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang

diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang

dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang

diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga

dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman

pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi visi. Misi

merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan

petunjuk garis besar cara pencapaian visi.

2. 3 Pengertian Value dan Belief

Value (nilai) merupakan keyakinan seseorang atau kelompok sosial di

mana mereka memiliki investasi emosional (baik untuk atau terhadap sesuatu)

yang dapat digunakan sebagai suatu ukuran normatif yang mempengaruhi

manusia untuk melaksanakan tindakan yang dihayatinya.

Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus dibedakan dengan yang

hanya ‘diinginkan’, di mana ‘lebih diinginkan’ mempengaruhi seleksi berbagai

modus tingkah laku yang mungkin dilakukan individu atau mempengaruhi

pemilihan tujuan akhir tingkah laku (Kluckhohn dalam Rokeach, 1973). ‘Lebih

diinginkan’ ini memiliki pengaruh lebih besar dalam mengarahkan tingkah laku,

Page 7: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 7

dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun berdasarkan derajat

kepentingannya.

Sebagaimana terbentuknya, nilai juga mempunyai karakteristik tertentu

untuk berubah. Karena nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh

pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur

psikologis individu (Danandjaja, 1985), maka nilai menjadi tahan lama dan stabil

(Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki kecenderungan untuk menetap, walaupun

masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu. Salah satunya adalah bila terjadi

perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut menetap (Danandjaja,

1985). Sedangkan belief lebih mengarah pada apa yang dirasa benar atau tidak

benar oleh organisasi dan seluruh anggotanya.

Value dan Belief sering dikatakan sebagai falsafah dari suatu perusahaan.

Perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang didalam perusahaan dan

diperkuat antara satu dan lainnya tanpa memperdulikan kedudukan dan tingkatan

dalam perusahaan

Dengan kata lain, value & belief merupakan ciri khas dan sifat perusahaan.

Nilai-nilai yang menjadi landasan dalam perilaku dan motivasi karyawan serta

mempengaruhi persepsi karyawan mengenai Perusahaan (Robbins, 2003).

2. 4 Pengertian Tujuan Perusahaan

Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan

digambarkan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang lebih

operasional dan terukur. Karakteristik tujuan adalah :

1. Terukur

2. Realistik

3. Menantang

4. Berbatas waktu

5. Khusus

(S.B Hari Lubis : Pengantar Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro )

Page 8: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 8

2. 5 Strategi Manajemen

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan

pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun

waktu tertentu.

Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,

mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik

untuk mencapai tujuan secara efektif.

1. Strategi Generik menurut Fred R. David

Menurut Fred R. David, pada prinsipnya strategi generik dapat

dikelompokkan atas empat kelompok strategi, yaitu :

a. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini

menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan lebih terhadap

distributor, pemasok, dan/atau para pesaingnya, misalnya melalui

merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.

b. Strategi Intensif (Intensive Strategy). Strategi ini memerlukan usaha-

usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan

melalui produk yang ada.

c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy). Strategi ini

dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin

kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat

kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang

berbeda-beda.

d. Strategi Bertahan (Defensive Strategy). Strategi ini bermaksud agar

perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas

Page 9: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 9

dari kerugian yang lebih besar, yang pada ujung-ujungnya adalah

kebangkrutan

2. Strategi Generik dari Michael R. Porter

Menurut Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya

dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip

berbisnis, yaitu produk dengan harga tinggi atau produk dengan biaya

rendah, bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip ini, Porter menyatakan

terdapat tiga strategi generik yaitu Strategi Diferensiasi (Differentiation),

Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership) dan Fokus

(Focus).

a. Strategi Diferensiasi (Differentiation). Strategi ini cirinya adalah

bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk membangun

persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/ jasa yang unggul

agar tampak berbeda dengan produk yang lain. Dengan demikian,

diharapkan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal

karena adanya perbedaan itu.

b. Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost

Leadership). Cirinya adalah perusahaan lebih memperhitungkan

pesaing daripada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual

produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun riset

dapat ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar

meniru produk dari perusahaan lain.

c. Strategi Fokus (Focus). Cirinya adalah perusahaan

mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk

menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi

Kepemimpinan Biaya Menyeluruh atau Diferensiasi.

(xa.yimg.com)

Page 10: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 10

3. Strategi Generik menurut Wheelen and Hunger

Untuk menjelaskan tentang strategi, Wheelen dan Hunger

menggunakan konsep dari General Electric. General Electric

menyatakan bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi atas tiga

macam, yaitu strategi Stabilitas (Stability), Ekspansi (Expansion), dan

Penciutan (Retrenchment). Berikut dapat anda lihat penjelasan

ringkasnya.

a. Strategi Stabilitas (Stability). Pada prinsipnya, strategi ini

menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar, dan

fungsi-fungsi perusahaan lain, karena perusahaan berusaha

untuk meningkatakan efisiensi di segala bidang dalam rangka

meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini risikonya

relatif rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang

tengah berada pada posisi kedewasaan (mature).

b. Strategi Ekspansi (Expansion). Pada prinsipnya, strategi ini

menekankan pada penambahan/ perluasan produk, pasar, dan

fungsi-fungsi perusahaan lainnya, sehingga aktivitas

perusahaan meningkat. Tetapi, selain keuntungan yang ingin

diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung risiko

kegagalan yang tidak kecil.

c. Strategi Penciutan (Retrenchment). Pada prinsipnya, strategi

ini dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas produk

yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-

fungsi dalam perusahaan, khususnya yang mempunyai

cashflow negatif. Strategi ini biasanya diterapkan pada bisnis

yang berada pada tahap menurun (decline). Penciutan ini

dapat terjadi karena sumber daya yang perlu diciutkan itu

Page 11: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 11

lebih baik dikerahkan, misalnya, untuk usaha lain yang

sedang berkembang.

2. 6 Proses Bisnis

Proses bisnis merupakan prosedur kerja perusahaan menangani permintaan

bisnis, misalnya permintaan pinjaman di bank, atau order masuk di sebuah

perusahaan pelayaran. Proses ini bukanlah hal yang konkret, itu adalah cara orang

berinteraksi dan sistem untuk menangani permintaan bisnis.

Proses bisnis terdiri atas serangkaian kegiatan, yang terlibat di dalam atau di

luar sebuah organisasi, yang bekerja sama untuk menghasilkan hasil bisnis bagi

pelanggan atau untuk sebuah organisasi

Manajemen proses bisnis adalah sebuah abstraksi yang menggambarkan cara

orang-orang atau pihak-pihak saling berinteraksi di dalam sistem, untuk

menangani permintaan bisnis yang dijelaskan dalam cara tertentu, misalnya

Activity diagram UML.

Proses Bisnis dapat berada di dalam sebuah organisasi. (misalnya produk

manufaktur), atau melibatkan beberapa organisasi, misalnya Proses Bisnis pada

hipotek, yang melibatkan organisasi-organisasi penjualan perusahaan hipotek dan

escrow (pembayaran asuransi dan pajak) untuk melayani hipotek dilakukan oleh

beberapa perusahaan lainnya. Bisnis dan transaksinya dilakukan melalui aplikasi

pengantara, contohnya Proses Bisnis yang manajerial. (Pengelolaan SDM dan

proses Rekruitmen), Proses Bisnis yang operasional. (layanan panggilan hadir di

call center, informasi disimpan oleh kasir bank tentang pembukaan rekening, dll),

Proses Bisnis yang berorientasi kegiatan, seperti transformasi yang terjadi di

gudang data.

Page 12: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 12

Penyelarasan dengan proses bisnis inti (bisnis akuisisi, pembaruan, pelayanan)

dan proses pengaktifan (HR, IT, Keuangan) akan memberikanantara lain:

pandangan holistik, interaksi antar pengguna akhir (end to end), Input dan Output,

pelanggan dan pemasok

(blog.trisakti.ac.id)

Karakteristik Proses Bisnis

Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu

proses bisnis adalah:

1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta

keluaran yang jelas.

2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai

waktu dan ruang.

3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.

4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan

nilai tambah pada penerima.

5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus

terkait dalam suatu struktur organisasi.

6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup

beberapa fungsi.

2. 7 Analisis SWOT

Daniel Start dan Ingie Hovland, Analisis SWOT adalah instrument

perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja

kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini

memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk

Page 13: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 13

melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang

bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.

Kerangka SWOT – sebuah matrix dua kali dua – sebaiknya dikerjakan dalam

suatu kelompok yang terdiri dari anggota kunci tim atau organisasi. Pertama,

penting untuk diketahui dengan jelas tentang apa tujuan perubahan kunci, dan

terhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan dilakukan. Setelah

pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, mulailah dengan

brainstorming gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas dalam

diskusi. Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat membantu mengidentifikasi

dimana posisi sebuah proyek atau organisasi saat ini: sumberdaya yang dapat

segera dimanfaatkan dan masalah yang belum juga dapat diselesaikan.

Gambar 2. 1Analisis SWOT

Page 14: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 14

Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan

sumberdaya baru, keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan. Bila berpikir

tentang kekuatan, perlu memikirkan tentang contoh-contoh keberhasilan yang

nyata dan apa penjelasannya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk

memikirkan isu-isu di atas antara lain:

2. 8 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan

dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan

bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang

baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

Elemen Struktur Organisasi

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika

hendak mendesain struktur, antara lain:

Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi

dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.

Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan

pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa

proses, produk, geografi, dan pelanggan.

Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang

membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan

menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.

Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang

manajer secara efisien dan efektif.

Page 15: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 15

Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh

mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di

dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.

Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi

dibakukan

Desain Organisasi

a. Struktur sederhana

Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar

departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang

terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.Struktur sederhana

paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan

pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah

kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan,

ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu

kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun

selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai

tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah

dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban

(overload) di puncak.

b. Birokrasi

Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat

rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat

formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen

fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan

pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.

Page 16: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 16

Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-

kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya

adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-

konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan

tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada

kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk

modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi

masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan

keputusan terprogram yang mapan.

c. Struktur Matriks

Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang

ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.

Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan

pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan

konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas,

perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.

Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk

departementalisasi: fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi

fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang

meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan

pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan

produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para

spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat

waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak,

memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi

ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan

Page 17: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 17

tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh,

departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua

kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya

dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari

menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.

Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia

mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur

matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer

produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.

(id.wikipedia.org)

2. 9 Departementalisasi

Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang

dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :

1. Fungsi

2. Produk dan jasa

3. Wilayah

4. Langganan

5. Proses atau perlatan

6. Waktu

7. Pelayanan

8. Alpha – numeral

9. Proyek atau matriks

Departementalisasi Fungsional

Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau

kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi

Page 18: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 18

fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar

departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa

pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama,

menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan

memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.

Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat

menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan

pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan

menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

Departementalisasi Divisional

Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk,

wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi

divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu

produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi

produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai

teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu

dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar

wilayah. Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut

depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan

kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-

satuan organisasi menjalankan usahanya.

Departementalisasi dibagi atas beberapa macam,yaitu :

1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan.

Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke

pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua

dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian

untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan

dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien

Page 19: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 19

Departementalisasi berdasarkan produk.

Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan

kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang

untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk

menangani produk yang berupa jasa.

Departementalisasi berdasarkan proses.

Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya

pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi

pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan

Departementalisasi berdasarkan geografis.

Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk

misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun

di Sumatara

Departementalisasi berdasarkan fungsi

Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan,

departemen pemasaran dan lain-lain. Setelah melakukan pembagian tugas, maka

yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan.

Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan

pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur

melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh

sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di

tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan

keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga

para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi

yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga

boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang

dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46

mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi

Page 20: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 20

cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap

manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada

masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar

(berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke

pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer

cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu.

Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi

yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang

membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor

cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan

ataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat

mengembangkan divisi atau cabangnya.

Gambar 2. 2Depatementalisasi (pisses-blogku.blogspot.com)

2. 10 Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam

organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan

khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan

Page 21: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 21

kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang

selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan

demikian analisis lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber

daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan.

Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang

dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun

faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri)

organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu

ancaman dan peluang, yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang dari

manajemen puncak organisasi. Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini,

yaitu lingkungan societal dan lingkungan kerja. Lingkungan societal meliputi

tekanan-tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan di

bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan ini

terutama sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi.

Sementara itu, lingkungan kerja memasukkan semua elemen yang relevan dan

mempengaruhi organisasi secara langsung. Elemen-elemen tersebut dapat berupa

pemerintah, kreditur, pemasok, karyawan, konsumen, pesaing, dan lainnya.

2. 11 Strategi Wheelen Hunger

Strategi Wheelen Hunger dapat disajikan dalam bentuk matrik internal

eksternal ini yang dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).

Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan

pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk

memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.

Page 22: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 22

Gambar 2. 3Matriks Ekstenal dan Internal

Diagram tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi

pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama,

yaitu :

a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2

dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).

b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi

yang telah ditetapkan.

c. Retrenchment strategy (sel 3, 6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau

mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan

strategi yang terdapat pada sembilan sel IE matrik tersebut di atas, berikut ini akan

dijelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut.

a. Strategi pertumbuhan (growth strategy).

Page 23: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 23

Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau

kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,

mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa,

meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan

adalah dengan cara meminimalkan biaya sehingga dapat meningkatkan profit.

Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut

berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing

untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.

Dengan demikian, perusahaan yang belum mencapai critical mass (mendapat

profit dari large-scale productioni) akan mengalami kekalahan, kecuali jika

perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang

menguntungkan.

b. Strategi pertumbuhan melalui konsentrasi dan diversifikasi.

Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu

konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan

hasil penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung

mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki

kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan

kinerjanya. Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, dia dapat

tumbuh melalui integrasi horizontal maupun vertikal, baik secara internal

melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan

sumber daya dari luar. Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi,

dia dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik

secara internal melalui pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui

akuisisi. Contoh strategi adalah sel 1,2,5,7 dan 8. Konsentrasi melalui integrasi

vertikal (sel 1) Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi

vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi supplier).

Atau dengan cara forward integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal

ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif

Page 24: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 24

pasar yang kuat dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Agar dapat

meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, perusahaan ini

harus melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien

untuk mengkontrol kualitas serta distribusi produk. Integrasi vertikal dapat

dicapai baik melalui sumber daya internal maupun eksternal. Beberapa

keuntungan dari integrasi vertikal ini adalah turunnya biaya serta meningkatnya

koordinasi dan kontrol. Hal ini merupakan cara terbaik bagi perusahaan yang

kuat dalam rangka meningkatkan competitive advantage di dalam industri yang

aktraktif.

c. Konsentrasi melalui integrasi horizontal (sel 2 dan 5).

Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk

memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan

meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika perusahaan tersebut berada dalam

industri yang sangat aktraktif (sel 2), tujuannya adalah untuk meningkatkan

penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan economics of scale

baik di produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini berada

dalam moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah konsolidasi

(sel 5). Tujuannya relatif lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan

dan kehilangan profit. Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas

pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun

eksternal melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam

industri yang sama.

d. Diversifikasi konsentris (sel 7)

Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh

perusahaan yang memiliki kondisi competitive positions sangat kuat tetapi nilai

daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha

memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena

perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang

baik. Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi dengan harapan bahwa dua

Page 25: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 25

bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit daripada jika

melakukannya sendirisendiri.

e. Diversifikasi konglomerat (sel 8).

Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan

dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak

begitu kuat dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut

memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi

pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya

memiliki competitive position rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya.

Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi

ini lebih pada sinergi finansial daripada product market sinergy (seperti yang

terdapat pada strategi diversifikasi konsentris).

Jabaran strategi utama dari Strategi Generik versi Wheelen-Hunger yang

menggunakan konsep dari GE ini, dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 26: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 26

Tabel 2. 1 Strategi Generik Versi Wheelen-Hunger

Strategi Generik Strategi Utama

Strategi Pertumbuhan

(Growth Strategy)

a. Strategi Pertumbuhan Konsentrasi

- Horizontal

- Vertikal

b. Strategi Pertumbuhan Diversifikasi

- Terpusat

- Konglomerasi

Strategi stabilitas

(Stability strategy)

a. Strategi Istirahat (Pause strategy)/ Strategi

terus dengan hati-hati (Procced with

Caution Strategy)

b. Strategi Tanpa Perubahan (No Change

Strategy)

c. Strategi Laba (Profit Strategy)

Strategi Penciutan

(Retrench Strategy)

a. Strategi Perubahan Haluan (Turnaround

Strategy)

b. Strategi memikat Perusahaan Lain

(Captive Company Strategy)

c. Strategi Jual/Ditutup (Sell Out/ Divestmen

Strategy)

d. Strategi Pelepasan (Bankruptcy Strategy)/

Strategi likuidasi (Liquidation Strategy)

(Umar Husein, 2001)

2. 12 Job Description (Uraian Jabatan)

Job description menerangkan pekerjaan yang harus ditangani sesuai

dengan status jabatan didalam organisasi/perusahaan. Job description ini dibuat

agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses kerja antara individu satu dengan

yang lain dan tidak adanya tenaga kerja yang menganggur.

Page 27: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 27

Job description adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan

laporan, kondisi kerja, tanggung jawab kepenyeliaan suatu jabatan.

2. 13 Komponen Organisasi

Sebuah struktur organisasi memiliki tiga komponen, yaitu :

1. Kompleksitas

Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi. Termasuk

di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah

tingkatan dalam hierarki organisasi, serta tingkah sejauh mana unit-unit

organisasi terbesar secara geografis.

2. Formalitas

Tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada

peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.

3. Sentralisasi

Mempertimbangkan di mana letak pengambilan keputusan.

(Siagian, 2005)

Page 28: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 28

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

Gambar 3. 1Flowchart Praktikum

Page 29: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 29

Studi Pustaka

Pertama kali yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah mempelajari secara garis

besar tentang apa yang akan dibahas dalam penelitian ini sehingga peneliti sudah cukup

mengerti bagaimana cara menjalankan penelitian ini.

Pengamatan Skenario

Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah pengamatan skenario. Hal ini dilakukan

dengan cara mengamati skenario perusahaan yang sudah ada untuk mengetahui hal apa

yang akan kita teliti selanjutnya.

Merumuskan Masalah

Perumusan masalah dilakukan dalam penelitian ini untuk merumuskan segala

permasalahan yang ada agar hasilnya tidak keluar dari alur penelitian.

Menentukan Tujuan Penelitian

Selanjutnya yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan tujuan

penelitian.

Membuat Batasan dan Asumsi

Selanjutnya yang harus dilakukan membuat batasan dan asumsi untuk menentukan

penelitian.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data didapatkan dari data-data yang ada pada skenario mengenai perusahaan

Toys Motor Inc. yang berisi data riset mengenai potensi penjualan, data riset mengenai

omset penjualan, data riset mengenai daerah pemasaran, data riset mengenai jumlah outlet,

data riset mengenai harga produk, data riset mengenai komponen kekuatan, dan data riset

mengenai komponen daya tarik teknik industri.

Page 30: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 30

Pengolahan Data dengan Konsep Strategi Wheelen unger

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

konsep Wheelen Hunger dengan input yang akan menghasilkan output.

Analisis SWOT

Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam bisnis yang

dilakukan oleh perusahaan.

Analisis dan Pilihan Strategi Utama

Analisis dan pilihan strategi utama dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana menyusun

suatu rencana yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis

yang diharapkan.

Profil Organisasi

Profil organisasi merupakan identitas mengenai perusahaan yang menunjukan jati diri dan

karakteristik perusahaan.

Arah Organisasi

Arah organisasi ditentukan untuk dapat melihat apa tujuan berdirinya perusahaan tersebut

dan menjelaskan sejauh mana batas-batas yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut.

Identifikasi Proses Bisnis

identifikasi proses bisnis dalam konteks ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

perusahaan tersebut berjalan, mulai dari proses manajemen, proses operasional, dan juga

proses pendukung di dalam perusahaan.

Pembentukan Struktur Organisasi Beserta Job Analysis

Page 31: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 31

Pembentukan struktur organisasi beserta job analysis dilakukan untuk menentukan

bagaimana bentuk desain organisasi, bagaiamana jenis kepemimpinan di dalam perusahaan,

dan bagaimana pembagian kriteria pekerjaan dan tanggung jawab di dalam perusahaan.

Perancangan Organisasi

Dalam tahap ini, sudah dilakukan perancangan organisasi yang baru yang sudah jelas visi,

misi, tujuan, dan strateginya. Apabila masih ada hal yang kurang sesuai di dalam organisasi

tersebut, maka harus dilakukan kembali identifikasi bisnis untuk mengetahui tentang apa

yang sebenarnya akan organisasi tersebut lakukan dalam menjalankan bisnisnya. Apabila

sudah sesuai, dapat dilanjutkan dengan membuat kebijakan perusahaan.

Kebijakan Perusahaan.

Setelah perusahaan terbentuk, hal yang selanjutnya dilakukan adalah membuat kebijakan di

dalam perusahaan baik dalam segi manajemen, operasional, maupun dalam proses

pendukung yang nantinya akan sangat mempengaruhi value dan belief perusahaan

Page 32: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 32

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Gambaran umum perusahaan

Perusahaan Toys Motor Inc. merupakan perusahaan multinasional produsen utama

yang membuat mainan mobil mini yang memiliki struktur organisasi produk, dengan ketiga

produknya, yaitu mobil mini, tamiya mini 4WD dan hot weels yang berkedudukan di

Beijing-RRC. Perusahaan ini pernah menjual produknya, terutama jenis tamiya, di

Indonesia. Respons masyarakat Indonesia terhadap produk Toys Motor Inc. sangat besar.

Perusahaan ini berencana membuka cabang di Indonesia bernama PT Indonesia Tamiya

Motor, dengan menggunakan supplier lokal. Aktivitas utama produksi direncanakan pada

sistem perakitan/assembly. Produksi tamiya mini 4WD untuk memenuhi demand

lokal/nasional. Melihat peluang ini, PT. Toys Motor Inc. mencari investor untuk menambah

modal kerja mendirikan pabrik perakitan. Modal berasal dari perusahaan induk sebesar

70% dan sisanya akan diperoleh dari dana investor. Maka dari itu manajemen Toys Motor

Inc. menyewa tim tenaga kerja ahli/konsultan dengan masing-masing bidang keahliannya.

Semua aktivitas konsultan tersebut akan diawasi penuh oleh manajemen puncak Toys

Motor Inc.

Berdasarkan riset yang dilakukan ada 4 produsen yang menguasai pasar Indonesia

antara lain PT A, PT B, PT C, dan PT D. Pt Indonesia Tamiya Motor mempunyai keinginan

untuk menguasai pasar Tamiya mini 4WD di Indonesia. Tim konsultan melakukan analisis

strategi terhadap 4 perusahaan itu untuk memperoleh strategi utama. Berikut ini beberapa

riset yang dilakukan tim konsultan Toys Motor Inc. untuk masing-masing perusahaan di

atas.

1. Riset Mengenai Potensi Penjualan

2. Riset Mengenai Omset Penjualan

3. Riset Mengenai Daerah Pemasaran

Page 33: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 33

4. Riset Mengenai Jumlah Outlet

5. Riset Mengenai Harga Produk

6. Riset Mengenai Komponen Kekuatan

7. Riset Mengenai Komponen Daya tarik industri

Karyawan perusahaan dituntut untuk memahami semua nilai yang ada. Jika antara

manajemen puncak dengan karyawan memahaminya maka visi perusahaan bukan hal yang

mustahil cepat tercapai. Proses bisnis merupakan hal yang mutlak sebagai dasar

pelaksanaan bisnis yang dijalankan masing-masing fungsi bisnis perusahaan. PT Indonesia

Tamiya Motor harus melakukan pemetaan terhadap proses bisnis secara terperinci dengan

kali pertama mengidentifikasi proses bisnis terlebih dahulu. PT Indonesia Tamiya Motor

berpedoman pada proses bisnis perusahaan induknya. Proses bisnis Toys Motor Inc. secara

umum dijelaskan pada point berikut:

Menentukan visi dan misi perusahaan serta AD/ART

Memimpin seluruh dewanatau komite eksekutif serta menerbitkan kebijakan-

kebijakan perusahaan

Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan

Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib;

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda;

mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan

perusahaan

Mendorong karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya,

membengun visi kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan

Melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan

mengkontribusikan nya pada perusahaan

Mengambil posisi untuk mencegah terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan

kerja

Mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri

Page 34: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 34

Mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan

mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan lain

Melakukan perekrutan (open recruitment) untuk menambah sumber daya manusia

tentunya pada penempatan yang jelas

Melakukan pengawasan berkala dan penilaian untuk mengukur kinerja SDM

Melakukan pengembangan motivasi kerja berkala untuk SDM

Melakukan open sharing untuk semua karyawan tentang masalah-masalah yang

dihadapi dalam pekerjaannya dan bagaimana mengatasi masalah tersebut

Memberikan Surat Peringatan kepada karyawan yang telah melakukan pelanggaran

diluar batas yang telah ditetapkan

Melakukan pemberhentian kerja bagi SDM yang terbukti secara kuantitatif tidak

produktif

Melakukan riset pengembangan desain produk meliputi tamiya mini 4WD, mobil

mini dan hot wheels

Menganalisa pasar mainan mobil mini, tamiya mini 4WD dan hot wheels

Melakukan promosi produk dengan iklan

Melakukan pemasaran produk

Melakukan kerja sama dengan distributor dan toko-toko penjual mainan diseluruh

dunia (proses ekspor)

Melakukan pembelian raw material (melakukan pemesanan raw material)

Mengangkut raw material yang telah dikirim supplier ke gudang

Menyimpan raw material sebelum raw material tersebut digunakan untuk proses

perakitan (storage)

Melkukan inspeksi raw material

Mengangkut raw material yang telah diinspeksi ke lantai produksi untuk dirakit

Menentukan kebijakan peramalan setelah melihat pola data permintaan masa lalu

Melakukan peramalan permintaan pasar (forecasting)

Melakukan perencanaan mengenai jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi

(agregat planning)

Page 35: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 35

Menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen dan bahan baku setiap

periodenya (MPS)

Menguji kelayakan kapasitas MPS (RCCP)

Menentukan jumlah komponen yang akan dibeli dan kapan komponen tersebut

dibeli (MRP)

Menghitung kebutuhan bersih (Netting dalam MRP)

Menentukan ukuran lot (Lotting dalam MRP)

Menentukan waktu pemesanan (Offsetting dalam MRP)

Menghitung kebutuhan kotor komponen (Exploding dalam MRP)

Melaporkan hasil perencanaan produksi ke divisi PPIC

Melakukan proses produksi per part dengan dibawah pengontrolan divisi PPIC

Melakukan perakitan mini 4WD

Melakukan pemerisaan lot

Mengubah metode penginspeksian jika ternyata banyak lot yang reject

Melakukan audit kualitas secara berkala untuk proses produksi secara keseluruhan

Melakukan inspeksi in process

Melakukan inspeksi finish product

Mengangkut finish product dari lantai produksi

Melakukan pengepakan mini 4WD yang telah dirakit

Melakukan inspeksi packaging

Mengangkut packaged mini 4WD ke gudang (warehouse)

Menyimpan packaged mini 4WD sebelum didistribusikan ke konsumen

Membuat laporan penjualan mini 4WD di pasaran

Menganalisa pola penjualan mini 4WD dari satu periode ke periode lainnya

Mendisribusikan packaged mini 4WD kepada toko-toko yang telah memesan mini

4WD pada Tamiya Motor Inc.

Mandistribusikan packaged mini 4WD kepada sales sesuai dengan pembagian

jumlah distribusi masing-masing sales untuk dijual

Mengirim packaged min 4WD yang telah dipesan kepada konsumen akhir

Page 36: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 36

Menganalisa semua pembiayaan yang diajukan masing-masing departemen

Membuat jurnal terhadap semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan

Mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam buku besar

Membuat laporan laba rugi

Membuat neraca

Mengurusi gaji karyawan

Mengurusi kredit untuk karyawan

Mengurusi hutang perusahaan

Melakukan pembayaran hutang perusahaan

Melakukan pembayaran biaya overhead

Menganalisa kebutuhan informasi perusahaan secara keseluruhan berdasarkan

kebutuhan informasi perusahaan

Membangun sistem informasi antar departemen

Membangun sistem informasi dalam masing-masing departemen

Membuat database data penjualan, data pembelian, data supplier, data inventori,

data distributor, dan data-data penting lainnya yang dibutuhkan perusahaan

Kebijakan manajemen puncak Toys Motor Inc. dalam biaya overtime tidak boleh lebih dari

biaya regular time karena dapat mempengaruhi biaya produksi yang lebih mahal. Jam kerja

per hari adalah 8 jam dan hari kerja 5hari/minggu. Dalam memenuhi permintaan pelanggan

service level sebesar 95%.

Page 37: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 37

4.2 Data riset ( Given)

Tabel 4.1 Data Riset Mengenai Potensi Penjualan

PT Share %

PT A 24,56 0.2456

PT B 24,67 0.2467

PT C 28 0.28

PT D 22,77 0.2277

Tabel 4.2 Data Riset Mengenai Omset Penjualan

PT Jumlah %

PT A 400000000 0.2657

PT B 340000000 0.2259

PT C 450000000 0.299

PT D 315000000 0.2093

Tabel 4.3 Data Riset Mengenai Pemasaran

PT Jumlah %

PT A 45 0.45

PT B 55 0.55

PT C 48 0.48

PT D 45 0.45

Keterangan: wilayah pemasaran PT A meliputi Jawa dan Bali, wilayah pemasaran PT B

meliputi Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, PT C meliputi Jawa dan Kalimantan, serta PT D

meliputi NTT, NTB dan Jawa.

Page 38: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 38

Tabel 4.4 Data Riset Mngenai Jumlah Outlet

PT Jumlah %

PT A 5 0.05

PT B 3 0.03

PT C 5 0.05

PT D 4 0.04

Tabel 4.5 Data Riset Mengenai Harga Produk Mini 4WD

PT Share %

PT A 22,56 0.2256

PT B 23,13 0.2313

PT C 24,31 0.2431

PT D 30 0.30

Tabel 4.6 Data Riset Mengenai Komponen Kekuatan

NO

KOMPONEN

KEKUATAN

BOBOT

(%)

1 Potensi penjualan 22,64

2 Omset per bulan 17,24

3 Daerah Pemasaran 19,85

4 Jumlah Outlet 19,27

5

Harga produk mini

4WD 21

Page 39: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 39

Tabell 4.7 Data Riset Mengenai Komponen Daya tarik Teknik Industri

KOMPONEN DAYA TARIK

INDUSTRI

BOBOT

(%)

Design Produk 22,64

Reliability 17,24

4.3Pengolahan data wheelen hunger

4.3.1 Perhitungan manual kekuatan bisnis

Perhitungan posisi horizontal PT A

A. Potensi Penjualan

Y1= 1 X1= 0,2272

Y2= 4 X2= 0,28

8182,5628,02272,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)2272,0)(8182,56(1

9091,11

bxay

)2456,0)(8182,56()9091,11(

045,2

bobotyskor %

46309,0226,0045,2

B. Omset per Bulan

Y1= 1 X1= 0,2093

Y2= 4 X2= 0,299

Page 40: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 40

4448,33299,02093,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)2093,0)(4448,33(1

6

bxay

)2658,0)(4448,33()6(

8896321,2

bobotyskor %

49817,01724,0889,2

C. Daerah Pemasaran

Y1= 1 X1= 0,45

Y2= 4 X2= 0,55

3055,045,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)45,0)(30(1

5,12

bxay

)45,0)(30()5,12(

= 1

bobotyskor %

1985,01985,01

Page 41: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 41

D. Jumlah Gudang

Y1= 1 X1= 0,03

Y2= 4 X2= 0,05

15005,003,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)03,0)(150(1

5,3

bxay

)05,0)(150()5,3(

= 4

bobotyskor %

7708,01927,04

E. Harga Produk Mini 4WD

Y1= 1 X1= 0,2256

Y2= 4 X2= 0,3

3226,402256,03,0

31

21

21

xx

yyb

11 bxya

)3,0)(3226,40(1

0968,13

bxay

)2256,0)(3226,40()0968,13(

4

Page 42: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 42

bobotyskor %

7708,01927,04

7708,07708,01985,049817,06309,0Skor

= 2,70136

Perhitungan posisi horizontal PT B

A. Potensi Penjualan

Y1= 1 X1= 0,2272

Y2= 4 X2= 0,28

8182,5628,02272,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)2272,0)(8182,56(1

9091,11

bxay

)67,24)(8182,56()9091,11(

399,1

bobotyskor %

316,0226,0399,1

B. Omset per Bulan

Y1= 1 X1= 0,2093

Y2= 4 X2= 0,299

4448,33299,02093,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

Page 43: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 43

)2093,0)(4448,33(1

6

bxay

)2259,0)(4448,33()6(

555,1

bobotyskor %

268,01724,0555,1

C. Daerah Pemasaran

Y1= 1 X1= 0,45

Y2= 4 X2= 0,55

3055,045,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)45,0)(30(1

5,12

bxay

)55,0)(30()5,12(

= 4

bobotyskor %

794,01985,04

D. Jumlah Gudang

Y1= 1 X1= 0,03

Y2= 4 X2= 0,05

Page 44: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 44

15005,003,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)03,0)(150(1

5,3

bxay

)03,0)(150()5,3(

= 1

bobotyskor %

1927,01927,01

E. Harga Produk Mini 4WD

Y1= 1 X1= 0,2256

Y2= 4 X2= 0,3

3226,402256,03,0

31

21

21

xx

yyb

11 bxya

)3,0)(3226,40(1

0968,13

bxay

)2313,0)(3226,40()0968,13(

770,3

bobotyskor %

7264,01927,0770,3

Page 45: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 45

7264,01927,0794,02680,0316,0Skor

= 2,70136

Perhitungan posisi horizontal PT C

A. Potensi Penjualan

Y1= 1 X1= 0,2272

Y2= 4 X2= 0,28

8182,5628,02272,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)2272,0)(8182,56(1

9091,11

bxay

)28)(8182,56()9091,11(

579,1

bobotyskor %

356,0226,0579,1

B. Omset per Bulan

Y1= 1 X1= 0,2093

Y2= 4 X2= 0,299

4448,33299,02093,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

2259,0)(4448,33(1

555,1

bxay

Page 46: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 46

)299,0)(4448,33()6(

999,3

bobotyskor %

6896,01724,0999,3

C. Daerah Pemasaran

Y1= 1 X1= 0,45

Y2= 4 X2= 0,55

3055,045,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)45,0)(30(1

5,12

bxay

)48,0)(30()5,12(

= 1,9

bobotyskor %

377,01985,09,1

D. Jumlah Gudang

Y1= 1 X1= 0,03

Y2= 4 X2= 0,05

15005,003,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)03,0)(150(1

5,3

Page 47: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 47

bxay

)05,0)(150()5,3(

= 4

bobotyskor %

7708,01927,04

E. Harga Produk Mini 4WD

Y1= 1 X1= 0,2256

Y2= 4 X2= 0,3

3226,402256,03,0

31

21

21

xx

yyb

11 bxya

)3,0)(3226,40(1

0968,13

bxay

)2431,0)(3226,40()0968,13(

267,3

bobotyskor %

6290,01927,0267,3

6290,07708,0377,06896,0356,0Skor

= 2,8224

Page 48: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 48

Perhitungan posisi horizontal PT D

A. Potensi Penjualan

Y1= 1 X1= 0,2272

Y2= 4 X2= 0,28

8182,5628,02272,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)2272,0)(8182,56(1

9091,11

bxay

)87,22)(8182,56()9091,11(

281,1

bobotyskor %

289,0226,0281,1

B. Omset per Bulan

Y1= 1 X1= 0,2093

Y2= 4 X2= 0,299

4448,33299,02093,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

2259,0)(4448,33(1

555,1

bxay

)203,0)(4448,33()6(

999,0

bobotyskor %

Page 49: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 49

1724,01724,0999,0

C. Daerah Pemasaran

Y1= 1 X1= 0,45

Y2= 4 X2= 0,55

3055,045,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)45,0)(30(1

5,12

bxay

)45,0)(30()5,12(

= 1

bobotyskor %

1985,01985,01

D. Jumlah Gudang

Y1= 1 X1= 0,03

Y2= 4 X2= 0,05

15005,003,0

41

21

21

xx

yyb

11 bxya

)03,0)(150(1

5,3

bxay

)04,0)(150()5,3(

= 2,5

Page 50: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 50

bobotyskor %

48178,01927,05,2

E. Harga Produk Mini 4WD

Y1= 1 X1= 0,2256

Y2= 4 X2= 0,3

3226,402256,03,0

31

21

21

xx

yyb

11 bxya

)3,0)(3226,40(1

0968,13

bxay

)3,0)(3226,40()0968,13(

0002,1

bobotyskor %

1927,01927,00002,1

1927,04817,01985,01724,0289,0Skor

= 1,3343

Page 51: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 51

Rekapitulasi hasil perhitungan posisi Horizontal PT. A, B, C, D berdasarkan

Kekuatan

Tabel 4.8 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Potensi Penjualan

Potensi Penjualan

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 PT. A 2,04545455 0,2264 0,463091

2 PT. B 2,10795455 0,2264 0,477241

3 PT. C 4 0,2264 0,9056

4 PT. D 1 0,2264 0,2264

Tabel 4.9 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Omset

Perbulan

Omset per Bulan

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 PT. A 2,88963211 0,1724 0,498173

2 PT. B 1,55518395 0,1724 0,268114

3 PT. C 4 0,1724 0,6896

4 PT. D 1 0,1724 0,1724

Tabel 4.10 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Daerah

Pemasaran

Daerah Pemasaran

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 PT. A 1 0,1985 0,1985

2 PT. B 4 0,1985 0,794

3 PT. C 1,9 0,1985 0,37715

4 PT. D 1 0,1985 0,1985

Tabel 4.11 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Jumlah

Gudang

Jumlah Gudang

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 PT. A 4 0,1927 0,7708

2 PT. B 1 0,1927 0,1927

3 PT. C 4 0,1927 0,7708

4 PT. D 2,5 0,1927 0,48175

Page 52: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 52

Tabel 4.12 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Harga

Produk

Harga Produk Mini 4WD

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 PT. A 4 0,1927 0,7708

2 PT. B 3,77016129 0,1927 0,72651

3 PT. C 3,29435484 0,1927 0,634822

4 PT. D 1 0,1927 0,1927

Rekapitulasi hasil perhitungan Horizontal PT. A, B, C, D,berdasarkan

Perusahaan

Tabel 4.13 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. A

PT. A

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 Potensi Penjualan 2,04545455 0,2264 0,463091

2 Omset per Bulan 2,88963211 0,1724 0,498173

3 Daerah Pemasaran 1 0,1985 0,1985

4 Jumlah Gudang 4 0,1927 0,7708

5 Harga Produk 4 0,21 0,84

Σ skor 2,770563

Tabel 4.14 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. B

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 Potensi Penjualan 2,1079545 0,2264 0,477241

2 Omset per Bulan 1,55518395 0,1724 0,268114

3 Daerah Pemasaran 4 0,1985 0,794

4 Jumlah Gudang 1 0,1927 0,1927

5 Harga Produk Mini 4 WD 3,77016129 0,21 0,791734

Σ skor 2,523788

Tabel 4.15 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. C

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 Potensi Penjualan 4 0,2264 0,9056

Page 53: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 53

Lanjutan tabel 4.15 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. C

2 Omset per Bulan 4 0,1724 0,6896

3 Daerah Pemasaran 1,9 0,1985 0,37715

4 Jumlah Gudang 4 0,1927 0,7708

5 Harga Produk Mini 4 WD 3,29435484 0,21 0,691815

Σ skor 3,434965

Tabel 4.16 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. D

No Nama PT Peringkat Bobot Skor

1 Potensi Penjualan 1 0,2264 0,2264

2 Omset per Bulan 1 0,1724 0,1724

3 Daerah Pemasaran 1 0,1985 0,1985

4 Jumlah Gudang 2,5 0,1927 0,48175

5 Harga Produk Mini 4 WD 1 0,21 0,21

Σ skor 1,28905

Rekapitulasi Skor PT. A, B, C, D

Tabel 4.17 Rekapitulai Perhitungan Posisi Horizontal

No Nama PT Σ

peringkat Σ skor

1 PT. A 13,9350867 2,770563

2 PT. B 12,4332998 2,523788

3 PT. C 17,1943548 3,434965

4 PT. D 6,5 1,28905

Hasil perhitungan vertikal PT. A, B, C, D

Tabel 4.18 Perhitungan Posisi Vertikal

Komponen Kekuatan Peringkat Bobot % Skor

Design Produk 3 60 1,8

Reliability 3 40 1,2

Jumlah

Skor 3

Page 54: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 54

4.3.2 Pemetaan Posisi Perusahaan

Perhitungan posisi vertical PT A

Tabel 4.19 Perhitungan Bobot Vertikal

Komponen Kekuatan Peringkat

Bobot % Skor

Design Produk 3 60 1.8

Reliability 3 40 1.2

Σ skor 4

Kesimpulan :

Skor horizontal = 2,70136

Skor vertical = 3

4 3 2 1

1 2 3

4 5 6

7 8 9

Gambar 4.1 Matriks Posisi PT A

Maka perusahaan berada pada posisi 2

3

2

1

Page 55: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 55

Posisi Perusahaan

PT. B

Skor horizontal = 2,5379

Skor vertical = 3

4 3 2 1

1 2 3

4 5 6

7 8 9

Gambar 4.2 Matriks Posisi PT B

Maka perusahaan berada pada posisi 2

PT.C

Skor horizontal = 3,43496

Skor vertical = 3

4 3 2 1

1 2 3

4 5 6

7 8 9

Gambar 4.3 Matriks Posisi PT C

Maka perusahaan berada pada posisi 1`

3

2

1

3

2

1

Page 56: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 56

PT.D

Skor horizontal = 1,28905

Skor vertical = 3

4 3 2 1

1 2

3

4 5 6

7 8 9

Gambar 4.4 Matriks Posisi PT D

Maka perusahaan berada pada posisi 3

3

2

1

Page 57: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 57

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Strategi Inti

5.1.1 Analisis Pasar

Berdasarkan hasil riset mengenai potensi penjualan, PT D memiliki

potensi penjualan paling kecil sebesar 22,77%, kemudian disusul dengan PT A

sebesar 24,56%, PT B sebesar 24,67% dan paling besar dimiliki oleh PT C

sebesar 28% pada daerah pemasaran masing-masing. Dari hasil riset potensi

penjualan masing-masing perusahaan dapat diketahui bahwa PT C memiliki

potensi potensi penjualan yang paling besar di daerahnya.

Masing-masing pesaing telah memiliki wilayah pemasaran masing-

masing. PT A meliputi Jawa dan Bali dengan persentase pemasaran sebesar

23,32%, wilayah pemasaran PT B meliputi Jawa, Sumatra, Sulawesi dengan

persentase pemasaran sebesar 28,49%, PT C meliputi Jawa dan Kalimantan

dengan persentase pemasaran sebesar 24,87%, serta PT D meliputi NTT, NTB

dan Jawa dengan persentase pemasaran sebesar 23,32%, Dari wilayah

pemasaran masing-masing pesaing, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT B

memiliki persentase daerah pemasaran yang paling besar dengan daerah

pemasaran di wilayah Jawa, Sumatra dan Sulawesi.

Dari data telah di dapat di atas, maka PT Indonesia Tamiya Motor

memiliki peluang penjualan di wilayah Bali, Sumatera, Sulawesi, NTT dan

NTB, sedangkan pada wilayah Sulawesi dan Sumatera daerah pemasaran

dikuasai oleh PT B. Di sini, PT. A dan PT. D memiliki presentase daerah

pemasaran yang sama, namun potensi penjualan PT. A lebih besar dari potensi

penjualan PT. D, sehingga wilayah yang memungkinkan untuk mendirikan PT.

Indonesia Tamiya Motor adalah NTT dan NTB.

Page 58: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 58

NTT

Tabel 5.1 Jumlah Anak-Anak Wilayah NTT

Sumber : ntt.bps.go.id

o Berdasarkan data hasil riset, perusahaan pesaing PT.

Indonesia Tamiya Motor yang memiliki wilayah pemasaran

di daerah NTT adalah PT. D. PT. D memiliki wilayah

pemasaran paling kecil di antara perusahaan pesaing lainnya,

sehingga memungkinkan PT. Indonesia Tamiya Motor

menjadikan NTT sebagai wilayah pemasaran

o Target pemasaran PT. Indonesia Tamiya Motor adalah anak-

anak pada khususnya melihat produk yang akan diproduksi

adalah Tamiya. Dalam hal ini, menjadikan wilayah NTT

sebagai target wilayah pemasaran karena melihat jumlah

Page 59: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 59

penduduk anak-anak pada usia 15 tahun ke bawah pada

wilayah ini cukup besar.

o Tingkat kemiskinan pada NTT yang kecil yang menjadikan

alasan masyarakat untuk membeli barang-barang di luar

kebutuhan primer.

Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Miskin 2010 NTT

Kode Kabupaten/Kota

Jumlah Penduduk

Miskin (000)

Persentase Penduduk

Miskin

Garis Kemiskinan

(Rp/Kap/Bulan)

01 Kab. Sumba Barat 35,3 31,73 197.307 02 Kab. Sumba Timur 74,0 32,42 199.711 03 Kab. Kupang 63,1 20,79 189.489 04 Kab. Timor Tengah Selatan 126,6 28,71 179.865 05 Kab. Timor Tengah Utara 52,2 22,73 196.395 06 Kab. B e l u 54,7 15,48 186.654 07 Kab. A l o r 40,3 21,17 175.552 08 Kab. Lembata 31,5 26,76 200.338 09 Kab. Flores Timur 22,4 9,61 166.416 10 Kab. Sikka 40,2 13,38 174.946 11 Kab. E n d e 56,4 21,65 206.926 12 Kab. Ngada 17,2 12,05 185.050 13 Kab. Manggarai 67,1 22,91 191.176 14 Kab. Rote Ndao 39,5 32,81 178.778 15 Kab. Manggarai Barat 45,3 20,40 183.070 16 Kab. Sumba Tengah 21,3 34,05 164.489 17 Kab. Sumba Barat Daya 85,1 29,88 208.494 18 Kab. Nagekeo 16,5 12,70 181.479 19 Kab. Manggarai Timur 65,7 25,94 182.641 20 Kab. Sabu Raijua 30,5 41,16 193.095 71 Kota Kupang 35,6 10,57 309.281

Sumber: Data dan Informasi Kemiskinan 2010 (ntt.bps.go.id)

Page 60: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 60

Bali

Tabel 5.3 Jumlah Anak-Anak tahun 2010 - 2011 Wilayah Bali

Sumber : bali.bps.go.id

o Dari keempat pesaing perusahan PT. Indonesia Tamiya Motor

yang memiliki daerah pemasaran di Bali hanya satu, yaitu PT.

A, dengan presentase pemaarannya berada pada posisi yang

normal (tidak terlalu besar dan tidak terlalu rendah). Hal ini

dapat memungkinkan perusahaan untuk menjadikan Bali

sebagai wilayah pemsaran

Page 61: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 61

Tabel 5.4 Pengeluaran penduduk Bali tahun 2008-2009

Sumber : bps.bali.go.id

Tabel 5.5 Tabel Kebutuhan penduduk Bali

Sumber : bali.bps.go.id

o Penghasilan masyarakat pulau Bali yang cukup besar

sehingga membuat keinginan masyarakat untuk membeli

barang-barang diluar kebutuhan primer

o Jumlah anak-anak pada usia 15 tahun ke bawah d pulau ini

cukup banyak, dimana melihat target pemasaran Tamiya

adalah anak-anak.

o Bali merupakan salah satu pusat pariwisata yang diminati.

Dapat menjadi peluang PT. Indonesia Tamiya Motor untuk

memasarkan produknya.

Page 62: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 62

Jawa

Tabel 5.5 Jumlah Anak-Anak wilayah Jawa

Sumber : jawa.bps.go.id

o Wilayah pemasaran keempat pesaing PT. Indonesia Tamiya

Motor berada di Jawa. Hal ini dikarenakan jumlah anak-anak

di pulau Jawa sangat besar dibandingkan dengan jumlah

anak-anak di pulau lain.

Page 63: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 63

Tabel 5.6 Pengeluaran rata-rata Wilayah Jawa

Sumber : jawa.bps.go.id

o Dilihat dari tingkat pendapatan pulau Jawa yang cukup besar

membuat keinginan masyarakat untuk membeli barang-

barang di luar kebutuhan primer sebagai penunjang hobby,

yang memungkinkan PT. Indonesia Tamiya Motor untuk

menditribusikan di daerah ini akan mendapat banyak

konsumen

Page 64: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 64

Tabel 5.7 Penduduk Miskin per Provinsi 2008-2009

Sumber : jawa.bps.go.id

o Produk yang akan dihasilkan oleh PT. Indonesia Tamiya

Motor adalah mainan Tamiya dengan target pemasaran adalah

anak-anak. Melihat jumlah anak-anak di pulau jawa yang

banyak, sehingga memungkinkan PT. Indonesia Tamiya

Motor untuk memasarkan produknya ke wilayah ini.

Page 65: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 65

Sumatra

Tabel 5.8 Jumlah Anak-Anak Wilayah Sumatra

Sumber : Sumatra.bps.go.id

o Dari data riset bahwa empat perusahaan pesaing PT.

Indonesia Tamiya Motor yang memiliki wilayah pemasaran

di Sumatra hanya satu, yaitu PT. B, sehingga memberikan

kemungkinan untuk PT. Indonesia Tamiya Motor untuk

memasarkan produknya di wilayah Sumatra

Page 66: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 66

Tabel 5. 9 Pendapatan Daerah Wilayah Sumatra

Sumber : Sumatra.bps.go.id

Page 67: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 67

Tabel 5.10 Pengeluaran Perkapita Wilayah Sumatra

Sumber : Sumatra.bps.go.id

o Rata-rata pendapatan pulau Sumatra yang relative besar

memungkinkan PT. Indonesia Tamiya Motor untuk menarik

konsumen atau mendapatkan pangsa pasar yang cukup besar

o Target pemsaran dari PT. Indonesia Tamiya Motor adalah

anak-anak. Dalam hal ini Dalam hal ini memilih daerah

Sumatra dilihat dari target pemasaran karena melihat bahwa

jumlah penduduk yang berusia anak-anak cukup besar sesuai

dengan data dari badan pusat statistic di Provinsi Sumatra.

Page 68: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 68

5.1.2 Analisis Strategi Pesaing

PT. A

Kondisi PT. A berada pada posisi Pertumbuhan dengan melakukan

konsentrasi melalui intergrasi horizontal. Strategi integrasi horizontal

merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk membeli atau

meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu

kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi perusahaan saat ini

adalah meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi horizontal

sebagai suatu strategi pertumbuhan. Akusisi dan pengambilalihan

perusahaan yang sedang bersaing memberikan peluang terjadinya

skala ekonomi (economies of scale) serta mendorong terjadinya

transfer sumber daya dan kompetensi perusahaan.

PT. B

Kondisi PT. B sama dengan kondisi PT. A, berada pada kondisi

pertumbuhan dengan melakukan konsentrasi melalui integrasi

horizontal. Dimana strategi konsentrasi horizontal kegiatannya untuk

memperluas perusahaan ke lokasi lain dan meningkatkan jenis

produk serta jasa. Perusahaan yang berada di sel ini dapat

memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui

pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau joint

ventures dengan perusahaan lain dalam industry yang sama.

PT. C

Kondisi PT. C pada posisi pertumbuhan dengan melakukan

konsentrasi melalui integrasi vertical. Strategi integrai vertical terjadi

bila perushaan mengambil alih fungsi yang sebelumnya disediakan

oleh supplier (backward integration-hulu) atau oleh distributor

(forward integration-hilir). Langkah strategi merupakan strategi yang

Page 69: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 69

masuk akal bagi perusahaan yang mempunyai posisi bersaing kuat

(pangsa pasar yang kuat) dalam industri yang tumbuh dengan cepat

(higly attractive industry). Dalam industry yang mengalami

pertumbuhan yang bagus biasanya tekanan persaingan makin

meningkat karena banyaknya pendatang baru masuk yang masuk.

Untuk menjaga dan bahkan memperkuat posisi bersaingnya,

perusahaan perlu bertindak untuk mempeerkecil biaya memperoleh

bahan dan mengontrol aktivitas operasional seefisien mungkin

maupun aktivitas distribusi.

PT. D

Perusahaan ini dalam masa penciutan, pengurangan (turnaround).

Pada strategi ini ditujukan untuk memperkokoh keunggulan yang

membedakan yang dimiliki oleh perusahaan. Dimana pada strategi

ini perusahaan dijalankan dengan sumber daya yang terbatas dan juga

perusahaan mendapatkan tekanan dari berbagai pihak seperti pemilik

saham, pegawai, dan media. Strategi pengurangan ini dapat

berbentuk penjualan aset untuk memperoleh dana tunai,

pemangkasan lini produk (product line), menutup bisnis yang kurang

menguntungkan atau yang tidak termasuk core

competence perusahaan, otomasi proses, pengurangan jumlah

pegawai, dan penerapan sistem kontrol pengeluaran biaya. Dan yang

perlu diperhatikan adalah keputusan untuk membangkrutkan diri bisa

juga hadir sebagai salah satu bentuk penerapan strategi pengurangan

perusahaan ini.

Page 70: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 70

5.1.3 Analisis SWOT

Strength

1. Image dari perusahaan induk yang merupakan perusahaan

multinasional

2. Mudah dalam pemerolehan modal awal sebesar 70% karena

merupakan anak cabang dari perusahaan induk

Weakness

1. Belum memiliki outlet dan distribusi resmi

2. Karena perusahaan belum terbentuk maka system informasinya

belum bisa sebaik perusahaan induk.

3. Daerah pemasaran belum luas

Oppurtunity

1. Banyaknya anak-anak Indonesia yang menyukai mainan Tamiya

2. Kompetitor belum memenuhi permintaan pasar

3. Masyarakat Indonesia yang konsumtif

4. Karena produknya berupa Tamiya, target pemasarannya luas

mencapai semua umur (mencapai usia 17 tahun ke bawah)

Threat

1. Terdapat perusahaan yang lebih dahulu berdiri

2. Dengan adanya pesaing yang lebih dahulu berdiri mengakibatkan

daerah pemasaran sempit

3. Pesaing yang terlebih dahulu berdiri lebih mengetahui keadaan

kondisi pasar

4. Adanya keinginan konsumen yang musiman yang mengakibatkan

penjualan fluktuatif.

Page 71: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 71

5.1.4 Strategi PT. Indonesia Tamiya Motor

Page 72: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 72

Tabel 5.11 Matriks SWOT

STRESNGTHS (KEKUATAN)

- Image dari perusahaan induk yang merupaka perusahaan

multinasional

- Mudah dalam perolehan modal awal sebesar 70% karena

merupakan anak cabang dari perusahaan induk

WEAKNESS (KELEMAHAN)

- Belum memiliki outlet dan distribusi resmi

- Karena perusahaan belum terbentuk, maka system informasinya

belum bis sebaik perusahaan induk

- Daerah pemasaran yang belum luas

OPPORTUNITIES (PELUANG)

- Banyaknya anak-anak Indonesia yang menyukai mainan

Tamiya

- Kompetitor belum memenuhi permintaan pasar

- Masyarakat Indonesia yang konsumtif

- Karena produknya berupa Tamiya, maka target

pemasarannya luas mencapai semua umur (usia 17tahun ke

bawah)

SO STRATEGI

Memanfaatkan nama besar induk perusahaan untuk menarik

investor dalam memenuhi modal.

Memasarkan pemasaran besar-besaran produk Tamiya yang

berkualitas dengan standar Internasional di seluruh Indonesia.

Pengadaan promosi besar-besaran

WO STRATEGI

Menarik minat masyarakat Indonesia terhadap produk Tamiya

meskipun dengan harga yang masih relatif tinggi, namun lisensi

dari luar negeri menjamin kualitasnya.

Menarik investor dengan nama besar induk perusahaan agar dapat

mendirikan outlet dan distributor resmi secepatnya.

THREATS (ANCAMAN)

- Terdapat perusahaan yang lebih dahulu berdiri

- Dengan adanya pesaing yang lebih dulu berdiri

mengakibatkan daerah pemasaran yang sempit

- Pesaing yang terlebih dahulu berdiri lebih

mengetahui keadaan kondisi pasar

- Adanya keinginan konsumen yang musiman

yang mengakibatkan penjualan fluktiatif

ST STRATEGI

Menghasilkan produk berkualitas standar internasional yang lebih

unggul dari produk perusahaan sejenis.

Memenuhi permintaan pasar dengan produk Tamiya yang

bervariasi agar kemudian dapat memahami minat pasar yang

sesungguhnya akan produk Tamiya.

Meraih kepercayaan konsumen dengan mengunggulkan nama PT.

Toys Motor Inc. yang sudah besar di mata konsumen.

WT STRATEGI

Memproduksi Tamiya yang berkualitas standar internasional,

melakukan promosi dengan nama besar PT. Toys Motor Inc., dan

menjalankan strategi lainnya untuk dapat bersaing dengan

perusahaan sejenis.

Mendirikan distributor dan outlet resmi di berbagai wilayah agar

dapat meraih daerah pemasaran yang sempit.

Menjual produk Tamiya dengan harga yang lebih rendah dari

produksi asli perusahaan induk namun dengan kualitas dan barang

yang sama agardapat menarik minat pasar.

Melakukan promosi secara intensive

Page 73: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 73

Dari berbagai macam analisis strategi yang telah dibahas sebelumnya, maka

strategi yang akan digunakan oleh PT. Indonesia Tamiya Motor adalah :

1. Penetuan strategi dari matriks SWOT

PT. Indonesia Tamiya Motor lebih baik memilih strategi WT, dimana

pada strategi ini perusahaan dituntut untuk melakukan usaha-usaha untuk

menutupi kekurangan-kekurangan yang dimiliki perusahaan dalam

menghadapi ancaman-ancaman yang akan timbul. Usaha-usaha yang

akan dilakukan antara lain :

Pengadaan promosi, dengan cara mengadakan event yang

berhubungan dengan permainan Tamiya. Dimana, PT. Indonesia

Tamiya Motor dapat melakukan promosi produk kepada

konsumen

Melakukan quality control secara intensif terhadap proses

produksi agar produk yang dihasilkan benar-benar sesuai standar

internasional dan berkualitas

Penjualan produk dengan harga yang relative terjangkau di pasar

agar dapat meraih minat konsumen untuk membeli dan mengenal

produk PT. Indonesia Tamiya Motor

Mendirikan distributor dan outlet resmi di berbagai wilayah agar

dapat meraih daerah pemasaran yang sempit.

Mengetahui minat konsumen akan keinginan pasar

2. Penentuan strategi PT. Indonesia Tamiya Motor

Strategi yang akan digunakan untuk PT. Indonesia Tamiya Motor adalah

strategi integrasi horizontal. Dimana PT. Indonesia Tamiya Motor

merupakan perusahaan yang tergolong baru dan belum memiliki banyak

pengalaman. Penerapan strategi ini berfokus pada competitor yang

memasarakan produk serupa. Hal yang seharusnya dilakukan oleh PT.

Indonesia Tamiya Motor adalah bagaimana menarik pelanggan.

Page 74: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 74

Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

Melakukan innovasi-innovasi terhadap produk untuk menarik

konsumen

Melakukan promosi secara besar-besaran untuk

memperkenalkan produk baru

Melakukan pemasaran secara intensif dengan memperhatikan

proses industry

Melakukan pengamatan mengenai kebutuhan dan daya beli

konsumen.

Page 75: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 75

5.2 Profil Perusahaan

PT. Tamiya Motor Indonesia adalah pelopor dari perusahaan perakitan

Tamiya yang berkualitas tinggi di Indonesia yang ingin mengembangkan produk –

produk nasional dan meningkatkan perekonomian nasional. Perusahaan ini

merupakan anak perusahaan dari perusahaan PT Toys Motor Inc,yang berada di

Beijing-RRC yang telah terkenal namanya di seluruh dunia, sebagai produsen

mainan mobil mini yang berkualitas. Tentunya sesuai dengan induk

perusahaannya,kualitas produknya dan pelayanannya seimbang, dan sesuai dengan

namanya, tamiya mini 4WD merupakan keunggulan bisnis PT Tamiya Motor

Indonesia

Nama Perusahaan : PT. Tamiya Motor Indonesia

Alamat : Jl. Semarang – Ungaran blok 26

Telepone : 0247098764, 7673058

Fax : 0247472805, 7574765

Email : [email protected]

Website : www.tamiyaindonesia.com

Bidang Industri : perakitan Tamiya Mini 4WD

PT Tamiya Motor Indonesia yang akan berdiri pada tahun 2011. Perusahaan

ini merupakan anak perusahaan dari PT Toys Motor Inc. yang khusus mengurus

Indonesia sebagai daerah pemasarannya. Dalam sejarahnya PT Toys Motor Inc

merupakan perusahaan mainan mobil mini yang sudah memiliki nama di pasar

internasional, yang ingin menguasai pasar mainan mobil mini di Indonesia, lalu

kemudian mereka membangun sebuah perusahaan di Indonesia, sebagai salah satu

cara menguasai pasar mainan mobil mini di Indonesia. Hal tersebut juga memicu

Page 76: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 76

banyak permasalahan yang perlu diselesaikan oleh pihak manajemen PT Toys

Motor Inc. dalam mengaplikasikan impiannya tersebut. Oleh karena itu PT. Toys

Motor Inc. Menanamkan asetnya di Indonesia berupa PT Tamiya Motor Indonesia,

untuk memperluas daerah pemasarannya dan semakin mendekatkan diri kepada

konsumen di Indonesia. Akhirnya PT. Tamiya Motor Indonesia ini yang berkantor

pusat di Semarang ini memiliki sturktur organisasi, proses bisnis yang luar biasa.

5.3 Visi Misi Perusahaan

5.3.1 Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan tamiya terbesar di Indonesia

5.3.2 Misi Perusahaan

Memproduksi tamiya terbaik yang paling unggul dibandingkan

produk lain sejenis

Memproduksi tamiya yang bervariasi sesuai keinginan pelanggan

Memproduksi tamiya menggunakan teknologi modern yang ramah

lingkungan dengan mengedepankan kualitas

Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya

karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan

kompetensi di bidang produksi tamiya

Berpartisipasi mewujudkan kesejahteraan melalui kontribusi dalam

memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat

Page 77: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 77

5.4 Penjelasan Logo dan Arti Logo Perusahaan

Gambar 5.1 Logo Perusahaan

Arti :

Angka 8 merupakan angka yang tak pernah putus seperti usaha perusahaan

kami

Warna kuning pada angka 8 bergambar api menunjukan semangat membara

dalam mengerjakan segala pekerjaan

Indonesia Tamiya Motor merupakan nama perusahaan kami yang secara

tegas merupakan perusahaan produksi mainan tamiya

Warna putih pada tulisan ITM menunjukan kejujuran pada perusahaan kami

Warna hitam sebagai dasar melambangkan warna yang kokoh dan tegas.

5.5 Value dan Belief

5.5.1 Value

Sebagai falsafah dari suatu perusahaan, terdapat nilai-nilai yang diperlukan

perusahaan agar perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang

didalamnya dan diperkuat antara satu dan lainnya tanpa memperdulikan

kedudukan dan tingkatan dalam perusahaan.

Page 78: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 78

Optimis

Perusahaan dan karyawan harus selalu memiliki sikap yakin bisa

terhadap apa yang akan dijalani oleh perusahaan, meskipun peluang

yang dimiliki sangat sempit dan risiko yang membayangi sangat besar

Loyalitas

Perusahaan dan Karyawan selalu memiliki tingkat kepercayaan dan

tanggung jawab yang tinggi sehingga tidak akan saling mengkhianati

hak – hak dan kewajiban yang telah disepakati

Kedisiplinan

Perusahaan dan setiap karyawan memiliki sikap tegas, teguh, dan tidak

modah goyah dalam menentukan segala keputusan yang berhubungan

dengan bisnis perusahaan

Berorientasi Pelanggan

Perusahaan dan karyawan selalu mendengar, menerima saran,

mengenali dan memenuhi keinginan pelanggan

Berorientasi Bisnis

Perusahaan memahami bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja,

prinsip menciptakan dan mengambil kesempatan, mengatasi risiko,

mengambil inisiatif cepat dan tanggap terhadap peluang bisnis dan

mengerti konsekuensi untung rugi dalam perusahaan

Profesionalisme

Perusahaan berusaha selalu mencapai keunggulan dalam berbagai

aspek kinerja perusahaan

Page 79: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 79

Kompetensi

Setiap karyawan memiliki motivasi untuk maju, rasa tanggung jawab,

serta keinginan kuat untuk mengambil inisiatif dan pengembangan diri

dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kompetensinya

Kreatifitas

Setiap karyawan memiliki semangat untuk berinovasi dalam

menciptakan produk unggul di pasaran

5.5.2 Belief

Rasa yang terdapat pada diri setiap orang dalam perusahaan

mengenai kebenaran demi terciptanya tujuan perusahaan.

Kepuasan pelanggan merupakan kunci keberhasilan perusahaan.

Semakin meningkatnya keuntungan maka semakin meningkat

kesejahteraan karyawan

Karyawan kompeten dan teknologi modern adalah kekuatan

perusahaan.

Semua karyawan bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.

Produk terbaik adalah produk yang laris di pasaran.

Selalu terjadi peningkatan dalam setiap tahunnya

Setiap orang berhak menyampaikan inovasi maupun pendapatnya.

5.6 Tujuan dan Sasaran

5.6.1 Tujuan

Menyediakan tamiya terbaik dan komponennya yang mudah

dijangkau oleh pelanggan

Page 80: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 80

Mendapatkan keuntungan maksimal dari produksi tamiya berbagai

model dan warna yang diminati konsumen

Menjadikan PT. Tamiya Motor sebagai produsen tamiya terunggul

di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar penjualan tamiya

Memberikan keuntungan yang berkesinambungan bagi pemegang

saham melalui produksi tamiya yang menguntungkan.

Mengoperasikan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman

mencerminkan pemeliharaan lingkungan yang bertanggungjawab.

Peningkatan kesejahteraan warga sekitar pabrik, melalui

penyediaan lapangan pekerjaan

5.6.2 Sasaran

Memperluas pangsa pasar menjadi seluruh pulau besar Indonesia

tamiya di Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun

Mendapatkan keuntungan perusahaan bersih perusahaan sebesar 500

juta rupiah dalam kurun waktu 1 tahun

Mampu memproduksi tamiya sebanyak 1 juta buah dalam waktu 1

tahun.

Mencapai pertumbuhan permintaan pasar rata-rata 20% dalam kurun

waktu 1 tahun.

Meningkatkan 5% inovasi produk dalm kurun waktu 1 tahun.

Page 81: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 81

5.7 Proses Bisnis

Proses bisnis dalam PT Indonesia Tamiya Motor yang merupakan cabang dari

perusahaan induk adalah, sebagai berikut:

Melakukan perekrutan (open recruitment)dan taining bagi karyawan baru

untuk menambah SDM dengan penempatan yang jelas

Penambahan karyawan dengan SDM yang sesuai dibutuhkan dapat

menunjang keberhasilan dalam proses bisnis.

Input: Pelamar pekerjaan

Output: terpenuhi karyawan yang ber SDM tinggi sesuai kebutuhn

perusahaan

Melakukan pengadaan alat-alat kantor sesuai kebutuhan

Alat-alat penunjang kinerja karyawan

Input: biaya

Output : alat tullis, K3, dan lain-lain

Melakukan peramalan permintaan pasar.

Sebelum melakukan pembelian raw material, perlunya peramalan dalam

bisnis untuk mempermudah berapa pengeluaran dan jumlah barang yang

akan dibutuhkan.

Input: Data pasar

Output: Jumlah perkiraan produk yang akan dibuat

Melakukan pembelian raw material

Pembelian raw material guna memenuhi kebutuhan produksi

Input: raw material

Mengangkut raw material yang telah dikirim supplier ke gudang

Pengangkutan raw material dari tempat supplier ke tempat gudang persahaan

Melakukan inspeksi raw material

Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah cacat barang, untuk

menjaga kualitas produk yang akan dirakit.

Page 82: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 82

Input: raw material

Output: terpilihnya raw material yang berkualiata

Menyimpan raw material sebelum raw material digunakan untuk proses

perakitan

Untuk menjaga keutuhan/keamanan barang sebelum dilakukan proses

perakitan.

Mengangkut raw material ke lantai produksi untuk dirakit

Melakukan perakitan mini 4WD

Merakit tiap part part untuk dijadikan mini 4WD

Input: raw material dan part-part kecil

Output: menjadi tamiya mini 4WD

Melakukan pemeriksaan lot

Input : raw material

Output : hasil pemeriksaan lot

Melakukan inspeksi finish product

Inspeksi dilakukan untuk mengecek keutuhan mini 4WD. Menghindari

kekurangan part/kesalahan dalam perakitan.

Input: mini 4WD yang sudah jadi

Output: mini 4WD yang berkualitas

Melakukan pengepakan mini 4WD yang telah dirakit

Pengepakan dilakukan untuk menjaga keamanan barang(mini 4WD)

Input: mini 4WD

Output: mini 4WD yang sudah didalaam packaging

Melakukan inspeksi packaging

Dilakukan untuk menghindari kerusakan pack, sebelum di distribusikan

Input: packaged mini 4WD

Page 83: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 83

Mengangkut packaged mini 4WD ke gudang

Memindahkan packaged mini 4WD dari proes pegepakan ke gudang

penyimpanan

Input: packaged mini 4WD

Menyimpan packaged mini 4WD sebelum didistribusikan ke konsumen

Untuk persediaan produksi

Input: packaged mini 4WD

Melakukan promosi produk dengan iklan

Untuk memperkenalkan produk mini 4WD ke masyarakat diperlukan

promosi

Input: mengiklankan produk ke telivisi/media elektronik/cetak lainnya

Output: terjualnya produk mini 4WD

Melakukan kerjasama dengan distributor dan toko-toko mainan

Kerjasama disini dilakukan untuk mempermudah penjualan mini 4WD

Input: perjanjian kerjasama kontrak antara perusahaan dengan distributor

Menjual mini 4WD ke distributor, toko-toko mainan dan sales sesuai

pemesanan barang dan daerah masing-masing

Input: mini 4WD

Output: tersebarnya produk mini 4WD ke daerah-daerah

Membuat sistem informasi dan WEB perusahaan.

Untuk mempermudah jaringan layanan perusahaan

Input: media elektronik

Mencatat pengeluaran dan pemasukan selama proses produksi

Guna untuk pembuatan laporan pembukuan

Input: data pengeluaran dan pemasukan

Membuat laporan laba rugi

Untuk mengetahui bagaimana perusahaan berjalan sukses/tidak.

Input: data pengeluaran dan pemasukan

Page 84: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 84

Output: laba/rugi

Menggaji karyawan

Upah kerja selama 1bulan

Input: finansial

Melaporkan laporan penjualan,laba/rugi kepada atasan

Input: data laporan penjualan selama 1 tahun.

5.8 Perancangan Struktur Organisasi

5.8.1 Pengelompokan Proses Bisnis

MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA

1. Seleksi karyawan

2. Training karyawan baru

MENGEMBANGKAN PRODUK DAN PERUSAHAAN

1. Melakukan peramalan pasar

2. Menentukan jumlah raw material yang akan dibeli

3. Inspeksi raw material

4. Pengembangan teknologi mesin modern

5. Pengadaan/penggantian alat-alat kantor

MEMPRODUKSI TAMIYA

1. Perakitan mini 4WD dari raw material

2. Pengepakan mini 4WD

3. Inspeksi finish product

4. Penyimpanan produk jadi ke gudang

Page 85: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 85

MEMASARKAN TAMIYA

1. Mengiklankan produk

2. Mendistribusikan produk mini 4WD

3. Mengurus WEB perusahaan

KEUANGAN PERUSAHAAN

1. Mengelola modal dan membuat anggaran biaya

2. Menghitung laba/rugi

3. Membuat laporan penjualan

4. Gaji karyawan

5.8.1.2 Departemenlisasi dan Rentang Kendali

PT Indonesia, Tamiya Motor yang merupakan anak perusahaan dari PT

Toys motor Inc. Yang berada di Beijing,RRC . Mengembangkan usaha penjualan

tamiya mini 4 WD Untuk produksi sendiri, kami tidak memproduksi sendiri

komponen – komponen yang digunakan, melainkan mengambil dari supplier –

supplier yang telah terpercaya dalam menangani komponen tamiya. Selanjutnya, PT

Tamiya Motor cukup mengassembly komponen tamiya tersebut, hingga menjadi

sebuah prouk jadi.Yang kemudian didistribusikan kepada distributor – disttributor,

dan konsumen langsung.

Untuk menyelesaikan beberapa fungsi dan tugasnya dalam menjalankan

proses bisnisnya. PT Indonesia Tamiya Motor membagi proses bisnisnya ke dalam

lima departemen, untuk mengatasi pengaturan anggaran, pembukuan, dan

penghitungan laba – rugi, serta segala hal mengenai keuangan tentunya diperlukan

sebuah departemen finansial , kemudian untuk mengatasi perkembangan teknologi

yang semakin modern dan juga pengaturan database , mengenai berbagai informasi

perusahaan, dibutuhkan sebuah departemen RISTEK. Selanjutnya, untuk mengurusi

berbagai macam masalah produksi, mulai dari pemesanan material, hingga

Page 86: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 86

penyimpanan produk yang telah jadi di gudan perusahaan, tentunya dibutuhkan

sebuah departemen produksi. Kemudian, karena akan munculnya dan telah adanya

berbagai macam pesaing sejenis, membuat PT Indonesia Tamiya Motor harus

memilih pasar yang akan dituju dan strategi – strategi untuk memasarkan produk PT

Indonesia Tamiya Motor, akan lebih baik apabila kami memiliki departemen

Marketing. Yang terakhir untuk memenuhi semua kebutuhan SDM tiap departemen

yang ada di perusahaan, dan mendapatkan SDM yang berkualitas, serta selalu

memiliki motivasi tinggi, tentunya hal tersebut akan mudah dicapai apabila PT

Indonesia Tamiya Motor memiliki departemen HRD. Selanjutnya untuk

mempermudah administrasi dan segala perawatan perlatan kantor maka dibutuhkan

sebuah departemen GA ( General Affairs)

Dalam menangani proses bisnis di dalam perusahaan, direktur utama dibantu

oleh lima department yang saling berkoordinasi satu sama lain. enam department

tersebut antara lain Departement HRD, Departement RISTEK, Departement

Produksi, , Departement Marketing,, Departement Finansial. dan Departemen GA.

Di beberapa departemen terdapat unit-unit yang dipimpin oleh kepala unit.

.Di Departemen RISTEK terdapat Unit Riset dan Unit IT .Departemen Produksi

dan logistik terbagi menjadi dua unit, yaitu produksi dan logistik.Sedangkan untuk

departemen HRD, GA, Finansial, dan Marketing tidak memiliki unit

Dalam aliran pelaporannya, maupun pengambilan kebijakan perusahaan.

Setiap karyawan dari tiap – tiap departemen melaporkan atau mempertanggung

jawabkan kegiatannya pada kepala unit masing – masing departemen ,apabila tidak

terdapat kepala unit, maka tiap karyawan langsung mempertanggung jawabkan

pekerjaannya kepada kepala departement,yaitu manajer . Selanjutnya dari kepala –

kepala unit melaporkan laporannya kepada manajer departement. Selanjutnya dari

tiap – tiap manager tersebut melaporkan perkembangan tiap departementnya kepada

seorang direktur utama, yang biasanya daari laporan tersebut akan dipertanggung

jawabkan dalam sebuah rapat, yang disebut sebagai RUPS (Rapat Umum Pemegang

Page 87: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 87

RUPS

DIRUT

Manager

Kepala Unit

Karyawan

Saham) yang merupakan puncak manajemen, yang dalam rapat itu dipimpin oleh

direktur utama untuk melaporkan keseluruhan perusahaan.

5.8.2 Sentralisasi

Gambar 5.2 Sentralisas

Untuk tiap karyawan menjalankan tiap tanggung jawab tugas yang dibebankan

pada mereka, namun keputusan – keputusan mengenai tugas mereka tersebut

merupakan keputusan langsung dari kepala departemen, dan apabila ada yang

memiliki kepala unit, kepala unit hanya bersifat sebagai pengontrol tugas para

karyawan, agar selalu berjalan sesuai dengan keputusan Manager. Kemudian

untuk keputusan dari direktur secara langsung mengarah pada penentuan

kebijakan yang lebih besar atau luas,penentuan mengenai tiap departemen,

namun tetap diperbolehkan untuk mengatur kebijkan tiap departemen. Untuk

Keputusan dalam RUPS merupakan keputusan tertinggi dalam perusahaan,

yang berhak menentuka perusahaan mau dibawa ke arah mana,yang tentunya

setiap perubahan kebijkan akan mengubah semua kebijakan baik direktur

utama, maupun tiap departemen.

Page 88: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 88

5.8.3 Formalisasi

Formalisasi merupakan kriteria tingkat sejauh mana sebuah

organisasi menyandarkan dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk

mengatur perilaku dari para pegawainya.

PT Indonesia Tamiya Motor akan memiliki Standar Operasional

Prosedur yang terstandardisasi dari perusahaan induk Toys Motor Inc dan

sebagai perusahaan induk mempunyai tingkat formalisasi yang tinggi,

karena semua tugas, fungsi dan tanggung jawab sudah dipetakan

sedemikian hingga keluaran yang dihasilkan pun konsisten. Semua pegawai

mempunyai prosedur yang sudah distandardisasikan dan kebijakan sudah

didistribusikan kepada masing-masing departemen head dan alur

koordinasi dan pertanggungjawaban akan tertata rapi dari ketua seksie

hingga direktur utama.

5.8.3.1 Job Description

RUPS

I. Identifikasi

Nama Jabatan : Rapat Umum Pemegang Saham

Bidang : Pengontrolan Perusahaan

Bertanggung jawab pada : -

II. Rincian Tugas Tanggung Jawab dan wewenang

Mengangkat dan memberhentikan Direktur Utama

Menetapkan target kinerja masing-masing Direktur Utama

Menerima dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban direktur

utama

Menetapkan keputusan-keputusan terkait dengan tanggung jawab

direktur utama dan karyawan perusahaan

Mengidentifikasi dan mengembangkan rancangan strategi bisnis

Page 89: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 89

Menetapkan kebijakan dan memberi nasehat dalam permasalahan

perusahaan

Direktur Utama

I. Identifikasi

Nama Jabatan : Direktur Utama

Bidang : Pengelolaan Perusahaan

Bertanggung jawab pada : RUPS

II. Rician Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan

Bertanggung jawab atas berjalannya keseluruhan kegiatan

perusahaan

Menentukan visi dan misi perusahaan

Melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada kepala

departemen

Mengidentifikasi dan mengembangkan rencana strategi bisnis.

Memelihara iklim yang mendukung terciptanya produktivitas dalam

perusahaan

Mengelola sumber daya manusia dan menjaga profesionalisme

III. Wewenang Jabatan

Memimpin rapat umum untuk memastikan pelaksanan tata tertib,

keadilan dan kesempatan untuk berkontribusi secara tepat.

Menetapkan kebijakan dan peraturan dalam perusahaan

Memilih solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan

perusahaan

Memberhentikan karyawan atas usul HRD

Human Resources Development

I. Identifikasi

Nama Jabatan :Manager Human Resources and

Development

Page 90: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 90

Bidang :Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan

Sumber Daya Perusahaan

Bertanggung jawab pada : Direktur Utama

II. Rincian Tugas dan Tentang Tanggung Jawab

Bertanggung jawab atas kepegawaian di perusahaan

Melakukan perekrutan karyawan

Menempatkan karyawan sesuai keahliannya

Melakukan rotasi karyawan dan kenaikan pangkat

III. Wewenang jabatan

Mengusulkan penyelenggaraan rapat koordinasi antar departemen.

Melakukan training karyawan

Reward & punishment karyawan

Menentukan kebutuhan tenaga kerja

Departemen RISTEK

I. Identifikasi

Nama Jabatan : Manager Research and Development Technology

Bidang : Pengembangan Riset Produk dan Teknologi

Bertanggung jawab pada : Direktur Utama

II. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan

Mengembangkan strategi dan konsep untuk produk baru

Memodelkan produk sesuai keinginan konsumen

Membuat prototype dengan menggunakan software

Mendesain, membuat, dan mengevaluasi produk

Membuat Sistem Informasi perusahaan.

Melakukan pengembangan teknologi yang digunakan oleh perusahaan

III. Wewenang Jabatan

Mengusulkan rencana desain produk ke direktur utama

Menentukan langkah/cara riset dan desain.

Page 91: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 91

Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung jawab atasan.

Memilih system informasi dan teknologi yang akan digunakan dalam

perusahaan.

Staff Unit R and D

5.1.4.1.1.1 Identifikasi

Jabatan : Staff Unit R and D

Bidang : Personalia

Bertanggung jawab pada : Manager RISTEK

II. Rincian tugas dan tanggung jawab staff Unit RnD :

Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam perusahaan

Memanfaatkan teknologi guna pengembangan produk

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan

dengan penelitian dan pengembangan kepada kepala unit R and D

III.Rincian wewenang staff unitR and D

Mengaplikasikan kebijakan dan keputusan dalam hal penelitian dan

pengembangan serta penggunaan teknologi guna pengembangan

produk

Staff Unit IT

I. Identifikasi

Jabatan : Staff unit IT

Bidang : Informasi Teknologi

Bertanggung jawab pada : manager RISTEK

II. Rincian tugas dan tanggung jawab staff unit IT

Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber

daya perusahaan seperti gedung dan mesin serta kompenen sistem aliran

informasi

Melakukan perawatan sumber daya perusahaan dan komponen teknologi

penunjang aliran informasi

Page 92: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 92

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan

kegiatan pengelolaan sumber daya perusahaan dan sistem informasi

kepada manager RISTEK

Meyimpan seluruh informasi dari setiap departemen

III.Rincian wewenang staff Unit IT

Melaksanakan urusan administrasi perusahaan, antara lain: penyediaan dan

perawatan peralatan kantor dan teknologi informasi dan sebagainya

Departemen Produksi & Logistik

I. Identifikasi

Nama Jabatan : Manager Produksi & Logistik

Bidang : Proses Produksi & Logistik

Bertanggung jawab pada : Direktur Utama

II. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan

Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi meliputi assembly

dan pengepakan

Merencanakan penjadwalan produksi

Mengontrol dan mngawasi seluruh proses inspeksi dalam

serangkaian proses produksi di perusahaan

Mengendalikan seluruh proses logistic perusahaan

Melakukan distribusi material dan barang jadi dari dan ke

perusahaan.

III. Wewenang Jabatan

Menetapkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan

proses produksi perusahaan

Ikut menentukan harga jual produk tamiya

Memilih supplier material bagi perusahaan

Mengeluarkan peraturan dan SOP proses logistik perusahaan

Page 93: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 93

Staff Unit PPIC

I.Identifikasi

Jabatan : Staff Unit PPIC

Bidang : Perancangan dan Pengendalian

Inventori Material

Bertanggung jawab pada : Manager Produksi & Logistik

II.Rincian tugas dan tanggung jawab staff unit PPIC

Melakukan penjadwalan produksi

Meramalkan kebutuhan material

Melakukan perhitungan untuk penetapan kapasitas produksi perusahaan

Melakukan pengawasan terhadap inventori material

Melakukan perhitungan dan menjadwalkan jumlah kebutuhan mesin dan

stasiun kerja

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan

proses PPIC dalam perusahaan kepada kepala unit PPIC

III.Rincian wewenang staff Unit PPIC

Membuat penjadwalan produksi sesuai dengan stasiun kerja dan

kapasitas yang ada dan mengaplikasikannya untuk kepentingan

perusahaan

Staff Unit Assembly

I. Identifikasi

Jabatan : Staff Unit Assembly

Bidang : Perakitan Tamiya

Bertanggung jawab pada : Manager produksi&logistic

Page 94: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 94

II. Rincian tugas dan tanggung jawab Staff Unit Assembly

Menerima dan mengelola bahan mentah dari warehouse

Mengelola proses perakitan

Mengawasi produk yang siap dijual ke departemen logistik untuk

dilakukan distribusi dan penyimpanan

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan

proses perakitan tamiya dalam perusahaan kepada kepala unit Assembly

III. Rincian wewenang Staff Unit Assembly

Melaksanakan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan teknis

proses perakitan dan pengepakan.

Staff Unit QC

I.Identifikasi

Jabatan : Staff Unit Quality Control

Bidang : QC

Bertanggung jawab pada : Manager Produksi & Logistik

II.Rincian tugas dan tanggung jawab Staff Unit QC

Melaksanakan seluruh proses inspeksi, dari raw material sampai barang siap

dijual

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan

proses inspeksi dalam perusahaan kepada Kepala Unit QC

III.Rincian wewenang staff Unit QC

Melaksanakan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan proses

inspeksi dan pengendalian kualitas di perusahaan

Page 95: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 95

Staff Unit Warehouse

I. Identifikasi

Jabatan : Staff Unit Warehouse

Bidang : Pergudangan

Bertanggung jawab pada : manager produksi & logistik

II. Rincian tugas dan tanggung jawab Staff Unit Warehouse

Melakukan penyimpanan material dan barang jadi di gudang

Mengelola persediaan material dan barang jadi di gudang

Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan

proses pergudangan dalam perusahaan kepada kepala unit warehouse

III. Rincian wewenang Kepala Unit Warehouse adalah :

Melaksanakan peraturan dan SOP pergudangan sesuai kebijakan yang

ditetapkan

Departemen Marketing

I. Identifikasi

Nama Jabatan : Manager Marketing

Bidang : Pemasaran

Bertanggung jawab pada : Direktur Utama

II.Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan

Menyusun rencana kegiatan di bidang penjualan dan pemasaran.

Menganalisis pesaing perusahaan

Menetapkan target penjualan dan pemasaran dalam jangka pendek,

menengah dan panjang

Menetapkan strategi bisnis pemasaran dan penjualan.

Mengelola kegiatan analisis bidang penjualan dan pemasaran untuk

pencapaian target yang dibebankan.

Membuat dan mengembangkan unit jaringan pengembangan pasar.

Mempromosikan produk.

Page 96: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 96

Mengelola jaringan distribusi penjualan dan pemasaran baik di dalam

maupun luar negeri

III. Wewenang Jabatan

Menetapkan kebijakan dan keputusan yag berhubungan dengan proses

marketing penjualan

Menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan

Memilih timing untuk melakukan promosi

Menentukan bentuk promosi produk yang akan digunakan perusahaan

Memberhentikan penunjukan agen / distribusi.

Departemen Finansial

I. Identifikasi

Nama Jabatan : Manager Keuangan

Bidang : Keuangan dan Akuntansi

Bertanggung jawab pada : Direktur Utama

II.Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan

Mengontrol dan mengawasi seluruh proses pengelolaan keuangan

perusahaan.

Mengelola modal dan membuat anggaran biaya

Mencatat transaksi pemasukan dan pengeluaran dalam buku besar

Menganalisis biaya biaya yang dikeluarkan tiap departemen

Mengelola budget yang tersedia dalam rangka menyokong dana

operasional.

Meminimasi pengeluaran dalam perusahaan

Membuat laporan laba rugi perusahaan

III.Wewenang Jabatan

Menetapkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan proses

pengelolaan keuangan dan aliran uang dalam perusahaan

Mengelola modal

Page 97: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 97

Menetapkan daftar anggaran yang akan digunakan tiap departemen

Menyimpan dan memanfaatkan seluruh uang perusahaan,

Departemen General Affairs

I.Identifikasi

Nama Jabatan : Manager General Affair

Bidang : pekerjaan umum

Bertanggung jawab pada : Direktur Utama

II.Rincian Tugas dan Tanggung Jawab

Menyediakan peralatan dan kebutuhan perusahaan

Menyusun langkah-langkah proses pengurusan Perijinan

Mengawasi pelaksanaan operasional, kebersihan dan keamanan kantor

Mengontrol ketersediaan stationary, promotion tools dan Voucher fisik

Menerima & memproses reumbursment asuransi kesehatan dari setiap

karyawan.

III.Wewenang Jabatan

Menetapkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan proses

pekerjaan umum

Melakukan pengadaan barang baru

5.8.3.2 Hubungan Kerja dan Aliran Informasi Perusahaan

a. Departemen HRD

Hubungan kerja dengan departemenProduksi&Logistik adalah menempatkan

sejumlah karyawan yang telah direkrut oleh HRD.

Hubungan kerja dengan departemen Riset dan Teknologi yaitu menetapkan

sejumlah karyawan yang ahli.

Hubungan kerja dengan Departemen Marketing membutuuhkan karyawan

yang telah ditetapkan oleh bagian HRD

Page 98: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 98

Hubungan kerja dengan Departemen Finansial yaitu mendapat pekerja yang

berkompeten atas seleksi HRD

b. .Departemen Riset &Teknologi

Hubungan kerja dengan departemen HRD adalah menempatkan karyawan

yang telah direkrut.

Hubungan kerja dengan departemen financial adalah mendapat anggaran

biaya untuk melakukan setiap pekerjaan.

Hubungan kerja sama dengan departemen marketing adalah penjadwalan

promosi produk.

Hubungan kerja dengan Departemen Produksi& Logistik adalah membuat

desain spesifikasi produk

Hubungan kerja antara unit RnD dengan unit IT adalah pengaplikasian hasil

survey konsumen spesifikasi produk yang dibutuhkan ke dalam desain

produk.

Hubungan unit IT dengan seluruh departemen dalam hal penerimaan &

penyimpanan segala informasi.

c. Departemen Produksi & Logistik

Hubungan dengan departemen HRD adalah mendapat karyawan yang sesuai dengan

bidang keahilannya.

Hubungan kerja dengan departemen finansial menentukan biaya anggaran yang

ditetapkan untuk melakukan proses produksi.

Hubungan dengan Departemen Riset dan Teknologi adalah memberi usulan desain.

Hubungan dengan departemen marketing adalah memasarkan dan menjual produk

yang telah selesai dibuat.

Hubungan kerja antara unit PPIC dengan assembly adalah menentukan jumlah

material yang dirakit pada unit assembly.

Hubungan kerja antara unit PPIC dengan unit QC adalah adanya inspeksi penjaminan

kualitas material

Page 99: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 99

Hubungan kerja unit PPIC dengan warehouse adalah pennyimpanan jumlah material

ke dalam gudang

Hubungan kerja antara unit Assembly dengan unit QC adalah Penjaminan kualitas

material yang dipakai untuk proses produksi maupun setelah barang jadi.

Hubungan kerja antara unit Assembly dengan unit Warehouse adalah pengambilan

material dari dalam gudang serta penyimpangan produk jadi.

d. Departemen Marketing & Sales

Hubungan kerja dengan Departemen HRD adalah menempatkan karyawan

yang telah direkrut ke dalam bagian departemen marketing

Hubungan kerja dengan Departemen produksi&logistic adalah memasarkan

serta menjual produk jadi.

Hubungan kerja dengan Departemen riset & teknologi adalah pengaturan

jadwal pendistribusian & promosi ke dalam system informasi perusahaan.

Hubungan kerja dengan Departemen financial adalah memberikan anggaran

biaya.

e. Departemen Finansial

Hubungan kerja dengan departemen HRD adalah mendapatkan sejumlah

pekerja handal.

Hubungan kerja dengan Departemen Riset & teknologi adalah memberikan

infromasi jumlah biaya yang dibutuhkan

Hubungan kerja dengan departemen produksi & logistic adalah menentukan

sejumlah biaya untuk digunakan proses produksi & logistik

Hubungan kerja dengan departemen marketing adalah pengaturan biaya

anggaran untuk melakukan kegiatan pemasaran.

f. Departemen General Affairs

Hubungan kerja dengan departemen HRD dalam hal penempatan karyawan

Hubungan kerja dengan departemen produksi dan logistic adalah penyediaan

fasilitas kerja

Page 100: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 100

Hubungan kerja dengan departemen marketing adalah pengadaan fasilitas

perkantoran

Hubungan kerjadengan departemen RISTEK adalah penyediaan alat alat

untuk melakukan riset

Hubungan kerja dengan departemen financial adalah pengalokasian dana yang

dibutuhkan.

5.8.4 Pembentukan Struktur Organisasi

5.8.4.1 Bagian Dasar Organisasi

The operating core : Merupakan para pegawai yang melaksanakan

pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jas.

yang termasuk dalam operating core adalah staff-staff unit tiap

departemen.

Strategi Apec : yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer

tingkat puncak , yaitu direktur utama. Dan RUPS

The middle line : Merupakan para manajer yang menjembatani

manajer tingkat atas dengan bagian operasional seperti, yang

termasuk the middle line adalah : Manajer HRD, Manajer Riset dan

IT, Manajer Produksi dan Logistik, Manajer Finansial, Manajer

Marketing dan Sales, Manajer GA

Technostructure : yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka

yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab

terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi. Yang termasuk

technostructure adalah perusahaan induk Toys Motor Inc

Supporting staff : orang – orang yang memberi jasa pendukung tidak

langsung terhadap organisasi . contohnya bidang administrasi

mencatat memo masuk keluar, sales promotion, supir, kurir

Page 101: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 101

5.8.4.2 Gambar Struktur Organisasi

Direktur

Utama

Manajer

Produksi dan

Logistik

Manajer Riset

dan ITi

Manajer

Finansial

Manajer HRD

Manajer

Marketing &

Sales

Assembly

PPIC

IT

Riset

QC

warehouse

RUPS

Gambar 5.3 Struktur Organisasi

Direktur

Utama

Manajer

Produksi dan

Logistik

Manajer Riset

dan ITi

Manajer

Finansial

Manajer HRD

Manajer

Marketing &

Sales

Assembly

PPIC

IT

Riset

QC

warehouse

RUPS

Gambar 5.4 Aliran Informasi Perusahaan

Desain organisasi yang digunakan dalam perusahaan Indonesia Tamiya Motor

adalah desain organisasi sederhana. Pada desain organiasi ini didominasi oleh

strategi apex dan memiliki tingkat sentralisasi yang sangat tinggi dalam melakukan

kontrol. Struktur sederhana bersifat simpel tetapi terbatas penggunaannya, yakni

pada perusahaan yang kecil ukurannya. Desain organisasi ini memiliki kelemahan

tidak dapat digunakan dalam organisasi yang kompleks, paling beresiko karena

kepemimpinan tersentralisasi, tergantung pada satu orang saja. Selain itu, PT.

Indonesia Tamiya Motor merupakan perusahaan baru yang system pengambilan

keputusan dipegang oleh manajer tingkat atas.

Manager

General

Affairs

Page 102: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 102

5.9 Kebijakan Perusahaan

Kebijakan Umum Perusahaan

- 95 % dari seluruh permintaan yang masuk ke peruhaan harus

dupenuhi oleh perusahaan untuk di produksi.

Departemen HRD

- Melakukan perekrutan setiap kebutuhan SDM mencapai 500 orang,

untuk seluruh departemen

- Melakukan acara motivaasi karyawan, yang harus diikuti seluruh

karyawan setiap tiga bulan sekali

- Memberikan jatah cuti kepada karyawan sebanyak maksimal 14 hari

kerja selama satu tahun, cuti hamil satu bulan

- Mengirimkan delegasi untuk melakukan pelatihan training ke luar tiap

6 bulan sekali untuk 1 orang karyawan dari tiap departemen

- Penentuan hari kerja adalah @ 8 jam setiap harinya dan dalam satu

minggun terdapat 5 hari kerja aktif

- Maksimal over time hanya 25% reguler tume

Departemen Produksi

- Melakukan peramalan produksi berdasarkan data histori perusahaan

- Melakukan inspeksi dari komponen, produk jadi, hingga ke

pengepakan

- Menentukan produksi berdasarkan make to stock ( Job Shop)

- Selalu melakukan maintenance mesin produksi setiap tiga bulan sekali

- Selalu memastikan K3 diterapkan dalam proses kerja

- Setiap gudang penuh,maka produksi akan dihentikan. Hingga produk

kembali didistribusikan

- Membagi gudang menjadi tiga buah gudang, material, pengepakan,

dan komponen kerja pendukung

- Pendistribusian produk dilakukan dengan jasa distributir luar

perusahaan (PT Pos Indonesia)

- Biaya Over time lebih tinggi daripada biaya regular time

Page 103: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 103

Departemen RISTEK

- Melakukan pengembangan hanya berdasarkan warna, dan bentuk

casing tamiya

- Melakukan penelitian riset pasar setiap tahunnya akan bentuk tamiya

yang disukai konsumen

- Membuat sebuah sistem informasi yang terintregrasi, dan

mengembangkan sistem sesuai kebutuhan perusahaan

- Mengembangkan WEB bagi perusahaan, dengan selalu mengupdate

informasi perusahaan, seperti kegiatan sebanyak tiga kali satu minggu

Departemen Marketing

- Melakukan perjanjian dengan distributor – distributor di setiap daerah

di Pulau Jawa

- Merekrut salesman dengan sistem outsearching ( Sistem kontrak)

- Melakukan promosi di mal – mal tertentu setiap satu tahun sekali

- Melakukan perjanjian dengan perusahaan periklanan untuk membuat

design dan melakukan pengaturan periklanan perusahaan

Departemen Finansial

- Mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran seluruh aspek

perusahaan

- Untuk pengeluaran dana dari perusahaan, harus atas persetujuan

direktur utama

- Seluruh pengeluaran yang tidak terdapat bukti tertulis, seperti nota,

cek, maupun berbagai bentuk tertulis, maka tidak akan dapat diganti

oleh perusahaan

- Anggaran yang telah disetujui pada rapat anggaran tidak dapat diubah

hingga rapat anggaran yang selanjutnya,kecuali atas persetujuan RUPS

Departemen GA ( General Affairs)

- Melakukan penggantian / pengadaan alat – alat kantor diadakan setiap

satu tahun sekali

- Gaji karyawan akan langsung ditransfer ke rekening karyawan pada

awal bulan

- Pengurusan kredit untuk para karyawan harus disertai dengan surat

keterangan dari manager yang bersangkutan.

Page 104: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 104

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Daerah pemasaran PT. Indonesia Tamiya Motor adalah Jawa, Sumatra,

NTT, dan Bali

2. Strategi yang digunakan PT. Indonesia Tamiya Motor menggunakan

strategi integrasi horizontal dan menggunakan strategi matriks SWOT.

3. Dalam merancang organisasi PT Indonesia Tamiya Motor, yang harus

dilakukan adalah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, value dan belief.

Setiap anggota organisasi harus memahami dengan jelas mengenai visi-

misi perusahaan. Dari visi dan misi perusahaan dapat ditentukan tujuan

dan sasaran perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi

berpedoman pada value & belief perusahaan.

4. Proses bisnis perusahaan menjadi dasar dalam pembuatan struktur

organisasi PT Indonesia Tamiya Motor. Struktur organisasi perusahaaan

dibutuhkan untuk mengetahui tingkatan koordinasi yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan perusahaan.

5. Desain struktur organisasi yang digunakan PT. Indonesia Tamiya Motor

adalah desain struktur sederhana

6. Kekuasaan tertinggi PT Indonesia Tamiya Motor adalah RUPS. Terdapat

Dewan Komisaris yang bertugas mengawasi kinerja direksi. Struktur

organisasi perusahaan PT Indonesia Tamiya Motor dipimpin oleh seorang

direktur utama, dibawahnya terdapat 6 Departemen yang dipimpin oleh

Manajer yaitu Departemen HRD, Departemen GA, Departemen

Keuangan, Departemen Produksi, Departemen Marketing, Departemen

Ristek, Departemen Finansial.

Page 105: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 105

7. Pada PT. Indonesia Tamiya, tiap departemen memeliki job dan

wewenangnya masing-masing dan memiliki aliran informasi yang

terintegrasi

8. Tipe struktur organisasi yang digunakan dalam PT Indonesia Tamiya

Motor adalah Struktur Fungsional.

9. Kebijakan perusahaan PT. Indonesia Tamiya Motor ditentukan masing-

masing departemen.

6.2 Saran

1. Sebelum membuat perancangan bisnis praktikan harus memastikan bahwa

pengecekan konsep whellen hunger dengan benar.

2. Dalam menentukan visi, misi perusahan harus logis agar tujuan

perusahaan dapat dicapai

3. Dalam menentukan posisi perusahaan lakukan perhitungan dengan teliti

agar diperoleh posisi yang sesuai.

4. Praktikan harus lebih teliti dan paham dalam mengidentifikasi proses

bisnis.

Page 106: Laporan Modul 1 ACC-Fix

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis

Kelompok 8

Program Studi Teknik Industri

Universitas Diponegoro 106

DAFTAR PUSTAKA

www.gunadarma.ac.id

www.xa.yimg.com

www.blog.trisakti.ac.id

www.id.wikipedia.org

www.pisses-blogku.blogspot.com

S.B Hari Lubis : Pengantar Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro

Siagian, 2005

Umar Husein,2001