Upload
rifdailahy
View
80
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Organisasi merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi untuk
mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan bersama. Individu yang berada di dalam
organisasi tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing sesuai kompetensinya.
Sehingga terdapat keselarasan dan keseimbangan dalam pembagian kerja. Perancangan
organisasi diperlukan dalam membentuk suatu organisasi atau perusahaan khususnya
yang baru berdiri. Selain pembagian kerja, struktur organisasi dibatasi oleh peraturan
dan prosedur untuk mengatur anggotanya. Pertimbangan dalam menentukan letak dari
pusat pengambilan keputusan juga terjadi dalam perancangan organisasi. Suatu
organisasi atau perusahaan juga harus menentukan strategi. Strategi ini yang akan
menentukan tercapainya tujuan jangka panjang perusahaan tersebut. Dengan kata lain,
suatu perusahaan dapat sukses apabila strategi yang digunakan itu tepat.
PT Toys motor Inc, melihat peluang besar untuk membuka cabang di Indonesia,
perusahaan yang memilih bidang usaha pembuatan mainan mobil mini ini melirik pasar
Indonesia menjadi pasar yang potensial, karena memiliki penduduk yang sangat besar
serta masih belum begitu banyak pesaing di negara ini. PT Toys motor Inc ingin
mendirikan PT Tamiya Motor di Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam bidang
mainan mobil tamiya. Selanjutnya untuk mengaplikasikan rencana tersebut mulai
dikumpulkan lah sekumpulan Individu untuk membuat sebuah organisasi perusahaan
yang tujuannya telah ditetapkan oleh PT Toys Motor.
Sekumpulan individu tersebut kemudian saling berinteraksi membentuk sebuah
organisasi yang sesuai dengan tujuan yang telah disepakati. Para anggota menetapkan
struktur organisasi yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk
memperjelas organisasi tersebut serta untuk mengetahui pembagian tugas masing-
masing anggota
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 2
Perancangan organisasi PT Tamiya Motor merupakan keputusan dari para anggota
organisasi yang diwakilkan oleh manajemen puncak, dengan pengarahan dari konsultan
– konsultan yang telah disewa oleh PT Toys Motor Inc. Perancangan organisasi ini
dilakukan untuk mengetahui tingkatan – tingkatan pengurus, maupun anggota yang
berada di organisasi tersebut. Oleh karena begitu pentingnya perancangan organisasi
bagi perkembangan perusahaan, maka perancangan organisasi merupakan hal yang
wajib dilakukan oleh perusahaan yang sedang mulai tumbuh.
Kemudian merancang struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan,
perlu banyak pertimbangan – pertimbangan yang cukup matang, dimulai dari penentuan
visi dan misi, penyusunan struktur organisasi, penentuan posisi perusahaan, pembagian
job description bagi para karyawannya , dan penyusunan strategi marketing yang baik.
Sehingga terbangun organisasi yang mantap, memiliki produktivitas yang tinggi dan
tercipta situasi kerja yang kondusif.
1. 2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat pada praktikum modul 1 ini adalah bagaimana PT
Toys Motor dapat dapat merancang sebuah organisasi di dalam perusahaannya,
membuat struktur organisasi, menetapkan elemen-elemen organisasi yang meliputi visi,
misi, value dan belief, job description, dan strategi perusahaan. Disamping itu dapat
pula mengembangkan orgasnisasi bisnisnya yang meliputi menetapkan aspek modal
dan pemasaran serta menentukan posisi perusahaan. Dengan juga memperhitungkan
pesaing – pesaing yang telah ada
1. 3 Tujuan Praktikum
1. Mampu menentukan posisi perusahaan.
2. Mampu menganalisa strategi perusahaan.
3. Memahami pentingnya arah organisasi dalam perancangan organisasi.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 3
4. Mampu memahami keterkaitan antara proses bisnis dan perancangan struktur
organisasi perusahaan dalam proses pembuatan struktur organisasi dan job
description.
5. Mampu memahami macam-macam desain struktur organisasi.
6. Mampu merancang sebuah organisasi perusahaan berdasarkan metode
perancangan organisasi berdasarkan elemen – elemen organisasi.
7. Menjelaskan Job desciption dan alairan informasi dalam organisasi
8. Mampu membuat struktur organisasi perusahaan.
9. Mampu menentukan kebijakan perusahaan.
1. 4 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Masalah yang ada pada praktikum Modul 1 ini merupakan perancangan dan
pengembangan organisasi bisnis di PT Toys Motor dan pesaingan dengan organisasi
bisnis serupa yang telah ada lebih dulu yang mengasumsikan bahwa praktikan
merupakan konsultan yang disewa PT Toys Motor Inc. dalam mengevaluasi dan
merancang organisasi PT Tamiya Motor Indonesia .Yang mengingikan pendapatan
semaksimal mungkin dari pembukaan cabang perusahaan PT Tamiya Motor di
Indonesia.
1. 5 Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan praktikum
ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang berbagai dasar teori yang digunakan sebagai referensi yang
digunakan dalam praktikum modul 1.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang digunakan
dalam praktikum PTI modul 1 tentang Pemetaan Proses Bisnis ini.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi data-data yang digunakan dalam pemetaan proses bisnis, serta berisi
juga hasil dari pengolahan data tersebut.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang
didapat.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari Praktikum.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1Organisasi
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari
orang-orang dalam suatu kerja kelompok.( Ernest Dale)
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi
peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu
diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa
bentuk hasil. (Cyrill Soffer)
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system
pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana
ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan. (Kast & Rozzenweigt)
Secara umum, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok orang yang
berkumpul menjadi satu yang memiliki tujuan yang sama.
Ciri – ciri organisasi
Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola
interaksi yang ditetapkan.
Dikembangkan untuk mencapai tujuan
Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat
diidentifikasi.
(gunadarma.ac.id)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 6
2. 2 Visi Misi Perusahaan
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian
sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat
dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau
perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk
menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan
organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh
Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang
dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang
diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga
dalam usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman
pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi visi. Misi
merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan
petunjuk garis besar cara pencapaian visi.
2. 3 Pengertian Value dan Belief
Value (nilai) merupakan keyakinan seseorang atau kelompok sosial di
mana mereka memiliki investasi emosional (baik untuk atau terhadap sesuatu)
yang dapat digunakan sebagai suatu ukuran normatif yang mempengaruhi
manusia untuk melaksanakan tindakan yang dihayatinya.
Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus dibedakan dengan yang
hanya ‘diinginkan’, di mana ‘lebih diinginkan’ mempengaruhi seleksi berbagai
modus tingkah laku yang mungkin dilakukan individu atau mempengaruhi
pemilihan tujuan akhir tingkah laku (Kluckhohn dalam Rokeach, 1973). ‘Lebih
diinginkan’ ini memiliki pengaruh lebih besar dalam mengarahkan tingkah laku,
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 7
dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun berdasarkan derajat
kepentingannya.
Sebagaimana terbentuknya, nilai juga mempunyai karakteristik tertentu
untuk berubah. Karena nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh
pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur
psikologis individu (Danandjaja, 1985), maka nilai menjadi tahan lama dan stabil
(Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki kecenderungan untuk menetap, walaupun
masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu. Salah satunya adalah bila terjadi
perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut menetap (Danandjaja,
1985). Sedangkan belief lebih mengarah pada apa yang dirasa benar atau tidak
benar oleh organisasi dan seluruh anggotanya.
Value dan Belief sering dikatakan sebagai falsafah dari suatu perusahaan.
Perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang didalam perusahaan dan
diperkuat antara satu dan lainnya tanpa memperdulikan kedudukan dan tingkatan
dalam perusahaan
Dengan kata lain, value & belief merupakan ciri khas dan sifat perusahaan.
Nilai-nilai yang menjadi landasan dalam perilaku dan motivasi karyawan serta
mempengaruhi persepsi karyawan mengenai Perusahaan (Robbins, 2003).
2. 4 Pengertian Tujuan Perusahaan
Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan
digambarkan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang lebih
operasional dan terukur. Karakteristik tujuan adalah :
1. Terukur
2. Realistik
3. Menantang
4. Berbatas waktu
5. Khusus
(S.B Hari Lubis : Pengantar Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro )
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 8
2. 5 Strategi Manajemen
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu.
Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik
untuk mencapai tujuan secara efektif.
1. Strategi Generik menurut Fred R. David
Menurut Fred R. David, pada prinsipnya strategi generik dapat
dikelompokkan atas empat kelompok strategi, yaitu :
a. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini
menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan lebih terhadap
distributor, pemasok, dan/atau para pesaingnya, misalnya melalui
merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.
b. Strategi Intensif (Intensive Strategy). Strategi ini memerlukan usaha-
usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan
melalui produk yang ada.
c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy). Strategi ini
dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini makin
kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat
kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang
berbeda-beda.
d. Strategi Bertahan (Defensive Strategy). Strategi ini bermaksud agar
perusahaan melakukan tindakan-tindakan penyelamatan agar terlepas
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 9
dari kerugian yang lebih besar, yang pada ujung-ujungnya adalah
kebangkrutan
2. Strategi Generik dari Michael R. Porter
Menurut Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya
dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip
berbisnis, yaitu produk dengan harga tinggi atau produk dengan biaya
rendah, bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip ini, Porter menyatakan
terdapat tiga strategi generik yaitu Strategi Diferensiasi (Differentiation),
Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership) dan Fokus
(Focus).
a. Strategi Diferensiasi (Differentiation). Strategi ini cirinya adalah
bahwa perusahaan mengambil keputusan untuk membangun
persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/ jasa yang unggul
agar tampak berbeda dengan produk yang lain. Dengan demikian,
diharapkan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal
karena adanya perbedaan itu.
b. Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost
Leadership). Cirinya adalah perusahaan lebih memperhitungkan
pesaing daripada pelanggan dengan cara memfokuskan harga jual
produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun riset
dapat ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar
meniru produk dari perusahaan lain.
c. Strategi Fokus (Focus). Cirinya adalah perusahaan
mengkonsentrasikan pada pangsa pasar yang kecil untuk
menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi
Kepemimpinan Biaya Menyeluruh atau Diferensiasi.
(xa.yimg.com)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 10
3. Strategi Generik menurut Wheelen and Hunger
Untuk menjelaskan tentang strategi, Wheelen dan Hunger
menggunakan konsep dari General Electric. General Electric
menyatakan bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi atas tiga
macam, yaitu strategi Stabilitas (Stability), Ekspansi (Expansion), dan
Penciutan (Retrenchment). Berikut dapat anda lihat penjelasan
ringkasnya.
a. Strategi Stabilitas (Stability). Pada prinsipnya, strategi ini
menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar, dan
fungsi-fungsi perusahaan lain, karena perusahaan berusaha
untuk meningkatakan efisiensi di segala bidang dalam rangka
meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini risikonya
relatif rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang
tengah berada pada posisi kedewasaan (mature).
b. Strategi Ekspansi (Expansion). Pada prinsipnya, strategi ini
menekankan pada penambahan/ perluasan produk, pasar, dan
fungsi-fungsi perusahaan lainnya, sehingga aktivitas
perusahaan meningkat. Tetapi, selain keuntungan yang ingin
diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung risiko
kegagalan yang tidak kecil.
c. Strategi Penciutan (Retrenchment). Pada prinsipnya, strategi
ini dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas produk
yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-
fungsi dalam perusahaan, khususnya yang mempunyai
cashflow negatif. Strategi ini biasanya diterapkan pada bisnis
yang berada pada tahap menurun (decline). Penciutan ini
dapat terjadi karena sumber daya yang perlu diciutkan itu
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 11
lebih baik dikerahkan, misalnya, untuk usaha lain yang
sedang berkembang.
2. 6 Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan prosedur kerja perusahaan menangani permintaan
bisnis, misalnya permintaan pinjaman di bank, atau order masuk di sebuah
perusahaan pelayaran. Proses ini bukanlah hal yang konkret, itu adalah cara orang
berinteraksi dan sistem untuk menangani permintaan bisnis.
Proses bisnis terdiri atas serangkaian kegiatan, yang terlibat di dalam atau di
luar sebuah organisasi, yang bekerja sama untuk menghasilkan hasil bisnis bagi
pelanggan atau untuk sebuah organisasi
Manajemen proses bisnis adalah sebuah abstraksi yang menggambarkan cara
orang-orang atau pihak-pihak saling berinteraksi di dalam sistem, untuk
menangani permintaan bisnis yang dijelaskan dalam cara tertentu, misalnya
Activity diagram UML.
Proses Bisnis dapat berada di dalam sebuah organisasi. (misalnya produk
manufaktur), atau melibatkan beberapa organisasi, misalnya Proses Bisnis pada
hipotek, yang melibatkan organisasi-organisasi penjualan perusahaan hipotek dan
escrow (pembayaran asuransi dan pajak) untuk melayani hipotek dilakukan oleh
beberapa perusahaan lainnya. Bisnis dan transaksinya dilakukan melalui aplikasi
pengantara, contohnya Proses Bisnis yang manajerial. (Pengelolaan SDM dan
proses Rekruitmen), Proses Bisnis yang operasional. (layanan panggilan hadir di
call center, informasi disimpan oleh kasir bank tentang pembukaan rekening, dll),
Proses Bisnis yang berorientasi kegiatan, seperti transformasi yang terjadi di
gudang data.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 12
Penyelarasan dengan proses bisnis inti (bisnis akuisisi, pembaruan, pelayanan)
dan proses pengaktifan (HR, IT, Keuangan) akan memberikanantara lain:
pandangan holistik, interaksi antar pengguna akhir (end to end), Input dan Output,
pelanggan dan pemasok
(blog.trisakti.ac.id)
Karakteristik Proses Bisnis
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu
proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta
keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai
waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan
nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus
terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup
beberapa fungsi.
2. 7 Analisis SWOT
Daniel Start dan Ingie Hovland, Analisis SWOT adalah instrument
perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja
kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini
memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 13
melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang
bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Kerangka SWOT – sebuah matrix dua kali dua – sebaiknya dikerjakan dalam
suatu kelompok yang terdiri dari anggota kunci tim atau organisasi. Pertama,
penting untuk diketahui dengan jelas tentang apa tujuan perubahan kunci, dan
terhadap tim atau organisasi apa analisis SWOT akan dilakukan. Setelah
pertanyaan-pertanyaan ini dijelaskan dan disepakati, mulailah dengan
brainstorming gagasan, dan kemudian setelah itu dipertajam dan diperjelas dalam
diskusi. Perkiraan mengenai kapasitas internal dapat membantu mengidentifikasi
dimana posisi sebuah proyek atau organisasi saat ini: sumberdaya yang dapat
segera dimanfaatkan dan masalah yang belum juga dapat diselesaikan.
Gambar 2. 1Analisis SWOT
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 14
Dengan melakukan hal ini kita dapat mengidentifikasi dimana/kapan
sumberdaya baru, keterampilan atau mitra baru akan dibutuhkan. Bila berpikir
tentang kekuatan, perlu memikirkan tentang contoh-contoh keberhasilan yang
nyata dan apa penjelasannya. Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan untuk
memikirkan isu-isu di atas antara lain:
2. 8 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Elemen Struktur Organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika
hendak mendesain struktur, antara lain:
Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi
dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa
proses, produk, geografi, dan pelanggan.
Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 15
Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh
mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di
dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dibakukan
Desain Organisasi
a. Struktur sederhana
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang
terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.Struktur sederhana
paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan
pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah
kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan,
ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu
kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun
selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai
tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah
dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban
(overload) di puncak.
b. Birokrasi
Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat
rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat
formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 16
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-
kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya
adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-
konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan
tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada
kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk
modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi
masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan
keputusan terprogram yang mapan.
c. Struktur Matriks
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang
ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.
Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan
pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan
konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas,
perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.
Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk
departementalisasi: fungsional dan produk. Kekuatan departementalisasi
fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang
meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan
pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan
produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para
spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat
waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak,
memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi
ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 17
tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh,
departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua
kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya
dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari
menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.
Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia
mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur
matriks memiliki dua atasan -manajer departemen fungsional dan manajer
produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.
(id.wikipedia.org)
2. 9 Departementalisasi
Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang
dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi
2. Produk dan jasa
3. Wilayah
4. Langganan
5. Proses atau perlatan
6. Waktu
7. Pelayanan
8. Alpha – numeral
9. Proyek atau matriks
Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau
kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 18
fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar
departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa
pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama,
menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan
memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat
menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan
pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan
menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.
Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk,
wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi
divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu
produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi
produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai
teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu
dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar
wilayah. Departementalisasi wilayah, kadang-kadang juga disebut
depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan
kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-
satuan organisasi menjalankan usahanya.
Departementalisasi dibagi atas beberapa macam,yaitu :
1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan.
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke
pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua
dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian
untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan
dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 19
Departementalisasi berdasarkan produk.
Maksudnya perusahaan akan mengelompokan departemen sesuai dengan
kelompok produk yang dihasilkan misalkannya pembagian departeman barang
untuk mengurusi produksi produk berupa barang dan departemen jasa untuk
menangani produk yang berupa jasa.
Departementalisasi berdasarkan proses.
Maksudnya pembagian departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya
pada perusahaan meubel dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi
pembuatan kursi atau meubel kemudian divisi pengecatan
Departementalisasi berdasarkan geografis.
Maksudnya pembagian departeman berdasarkan lokasi penjualan produk
misalnya departemen yang mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun
di Sumatara
Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian departemann berdasarkan aktifitas perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, misalnya departemen produksi, departemen penjualan,
departemen pemasaran dan lain-lain. Setelah melakukan pembagian tugas, maka
yang harus dilakukan adalah menetapkan hierarki pengambilan keputusan.
Bagaimana dalam perusahaan perusahaan yang besar diperlukan cara penentuan
pengambilaan keputusan karena tidak mungkin seorang presiden direktur
melakukan pengambilan keputusan pada suatu masalah di cabang daerah. Oleh
sebab itu maka dibentuklah tingkatan-tingkatan pada organisasi yang mana di
tiap tingkatan tersebut terdapat seorang manajer yang dapat memberikan
keputusan dan dapat bertanggung jawab kepada pemimpin di atasnya. Sehingga
para menajer tersebut memiliki kewenagan untuk melakukan tugas atau misi
yang direncanakan oleh organisasi atau perusahaan namun manajer tersebut juga
boleh melakukan inovasi-inovasi agar divisi dipimpinnya dapat berkembang
dengan syarat harus sesuia dengan misi perusahaan, misalnya BNI 46
mempunyai bebarapa manajer yang mengawasi divisinya. Ada yang mengurusi
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 20
cabang provinsi maupun cabang-cabang pada kota maupun kabupaten setiap
manajer di kota tersebut memiliki kekuasaan untuk memutuskan apabila ada
masalah dalam cabang tersebut namun apabila masalah tersebut terlalu besar
(berdasarkan survey yang saya lakukan waktu semester lalu) dapat dilaporkan ke
pusat misalnya adalah peminjaman uang yang terlalu besar. Maka manajer
cabang akan menghubungi kantor cabang provinsi atau pusat terlebih dahulu.
Selain itu untuk melakukan pengorganisasian yang baik diperlukan komunikasi
yang baik antar kantor cabang di adakan rapat antar kantor cabang yang
membicarakan masalah-masalah yang ada pada tiap divisi maupun pada kantor
cabang selain itu pada rapat ini sebagai tempat untuk memberiakan pengarahan
ataupun misi kepada para manajer pimpinan cabang maupun divisi untuk dapat
mengembangkan divisi atau cabangnya.
Gambar 2. 2Depatementalisasi (pisses-blogku.blogspot.com)
2. 10 Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam
organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan
khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 21
kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang
selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan
demikian analisis lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber
daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan.
Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang
dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun
faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri)
organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu
ancaman dan peluang, yang mana memerlukan pengendalian jangka panjang dari
manajemen puncak organisasi. Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini,
yaitu lingkungan societal dan lingkungan kerja. Lingkungan societal meliputi
tekanan-tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan di
bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan ini
terutama sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi.
Sementara itu, lingkungan kerja memasukkan semua elemen yang relevan dan
mempengaruhi organisasi secara langsung. Elemen-elemen tersebut dapat berupa
pemerintah, kreditur, pemasok, karyawan, konsumen, pesaing, dan lainnya.
2. 11 Strategi Wheelen Hunger
Strategi Wheelen Hunger dapat disajikan dalam bentuk matrik internal
eksternal ini yang dikembangkan dari model General Electric (GE-Model).
Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 22
Gambar 2. 3Matriks Ekstenal dan Internal
Diagram tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi
pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama,
yaitu :
a. Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2
dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan.
c. Retrenchment strategy (sel 3, 6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau
mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
Untuk memperoleh penjelasan secara lebih detail mengenai kesembilan
strategi yang terdapat pada sembilan sel IE matrik tersebut di atas, berikut ini akan
dijelaskan tindakan dari masing-masing strategi tersebut.
a. Strategi pertumbuhan (growth strategy).
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 23
Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau
kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga,
mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa,
meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan cara meminimalkan biaya sehingga dapat meningkatkan profit.
Cara ini merupakan strategi terpenting apabila kondisi perusahaan tersebut
berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing
untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar.
Dengan demikian, perusahaan yang belum mencapai critical mass (mendapat
profit dari large-scale productioni) akan mengalami kekalahan, kecuali jika
perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang
menguntungkan.
b. Strategi pertumbuhan melalui konsentrasi dan diversifikasi.
Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu
konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain. Berdasarkan
hasil penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung
mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif kurang memiliki
kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi agar dapat meningkatkan
kinerjanya. Jika perusahaan tersebut memilih strategi konsentrasi, dia dapat
tumbuh melalui integrasi horizontal maupun vertikal, baik secara internal
melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan
sumber daya dari luar. Jika perusahaan tersebut memilih strategi diversifikasi,
dia dapat tumbuh melalui konsentrasi atau diversifikasi konglomerat, baik
secara internal melalui pengembangan produk baru, maupun eksternal melalui
akuisisi. Contoh strategi adalah sel 1,2,5,7 dan 8. Konsentrasi melalui integrasi
vertikal (sel 1) Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi
vertikal dengan cara backward integration (mengambil alih fungsi supplier).
Atau dengan cara forward integration (mengambil alih fungsi distributor). Hal
ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 24
pasar yang kuat dalam industri yang berdaya tarik tinggi. Agar dapat
meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, perusahaan ini
harus melaksanakan upaya meminimalkan biaya dan operasi yang tidak efisien
untuk mengkontrol kualitas serta distribusi produk. Integrasi vertikal dapat
dicapai baik melalui sumber daya internal maupun eksternal. Beberapa
keuntungan dari integrasi vertikal ini adalah turunnya biaya serta meningkatnya
koordinasi dan kontrol. Hal ini merupakan cara terbaik bagi perusahaan yang
kuat dalam rangka meningkatkan competitive advantage di dalam industri yang
aktraktif.
c. Konsentrasi melalui integrasi horizontal (sel 2 dan 5).
Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal adalah suatu kegiatan untuk
memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain, dan
meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika perusahaan tersebut berada dalam
industri yang sangat aktraktif (sel 2), tujuannya adalah untuk meningkatkan
penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan economics of scale
baik di produksi maupun pemasaran. Sementara jika perusahaan ini berada
dalam moderate attractive industry, strategi yang diterapkan adalah konsolidasi
(sel 5). Tujuannya relatif lebih defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan
dan kehilangan profit. Perusahaan yang berada di sel ini dapat memperluas
pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui pengembangan internal maupun
eksternal melalui akuisisi atau joint ventures dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama.
d. Diversifikasi konsentris (sel 7)
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh
perusahaan yang memiliki kondisi competitive positions sangat kuat tetapi nilai
daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha
memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena
perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang
baik. Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi dengan harapan bahwa dua
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 25
bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit daripada jika
melakukannya sendirisendiri.
e. Diversifikasi konglomerat (sel 8).
Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan
dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position yang tidak
begitu kuat dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kedua faktor tersebut
memaksa perusahaan itu melakukan usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi
pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya
memiliki competitive position rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya.
Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi
ini lebih pada sinergi finansial daripada product market sinergy (seperti yang
terdapat pada strategi diversifikasi konsentris).
Jabaran strategi utama dari Strategi Generik versi Wheelen-Hunger yang
menggunakan konsep dari GE ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 26
Tabel 2. 1 Strategi Generik Versi Wheelen-Hunger
Strategi Generik Strategi Utama
Strategi Pertumbuhan
(Growth Strategy)
a. Strategi Pertumbuhan Konsentrasi
- Horizontal
- Vertikal
b. Strategi Pertumbuhan Diversifikasi
- Terpusat
- Konglomerasi
Strategi stabilitas
(Stability strategy)
a. Strategi Istirahat (Pause strategy)/ Strategi
terus dengan hati-hati (Procced with
Caution Strategy)
b. Strategi Tanpa Perubahan (No Change
Strategy)
c. Strategi Laba (Profit Strategy)
Strategi Penciutan
(Retrench Strategy)
a. Strategi Perubahan Haluan (Turnaround
Strategy)
b. Strategi memikat Perusahaan Lain
(Captive Company Strategy)
c. Strategi Jual/Ditutup (Sell Out/ Divestmen
Strategy)
d. Strategi Pelepasan (Bankruptcy Strategy)/
Strategi likuidasi (Liquidation Strategy)
(Umar Husein, 2001)
2. 12 Job Description (Uraian Jabatan)
Job description menerangkan pekerjaan yang harus ditangani sesuai
dengan status jabatan didalam organisasi/perusahaan. Job description ini dibuat
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses kerja antara individu satu dengan
yang lain dan tidak adanya tenaga kerja yang menganggur.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 27
Job description adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan
laporan, kondisi kerja, tanggung jawab kepenyeliaan suatu jabatan.
2. 13 Komponen Organisasi
Sebuah struktur organisasi memiliki tiga komponen, yaitu :
1. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi. Termasuk
di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah
tingkatan dalam hierarki organisasi, serta tingkah sejauh mana unit-unit
organisasi terbesar secara geografis.
2. Formalitas
Tingkat sejauh mana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada
peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya.
3. Sentralisasi
Mempertimbangkan di mana letak pengambilan keputusan.
(Siagian, 2005)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 28
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Gambar 3. 1Flowchart Praktikum
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 29
Studi Pustaka
Pertama kali yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah mempelajari secara garis
besar tentang apa yang akan dibahas dalam penelitian ini sehingga peneliti sudah cukup
mengerti bagaimana cara menjalankan penelitian ini.
Pengamatan Skenario
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah pengamatan skenario. Hal ini dilakukan
dengan cara mengamati skenario perusahaan yang sudah ada untuk mengetahui hal apa
yang akan kita teliti selanjutnya.
Merumuskan Masalah
Perumusan masalah dilakukan dalam penelitian ini untuk merumuskan segala
permasalahan yang ada agar hasilnya tidak keluar dari alur penelitian.
Menentukan Tujuan Penelitian
Selanjutnya yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan tujuan
penelitian.
Membuat Batasan dan Asumsi
Selanjutnya yang harus dilakukan membuat batasan dan asumsi untuk menentukan
penelitian.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapatkan dari data-data yang ada pada skenario mengenai perusahaan
Toys Motor Inc. yang berisi data riset mengenai potensi penjualan, data riset mengenai
omset penjualan, data riset mengenai daerah pemasaran, data riset mengenai jumlah outlet,
data riset mengenai harga produk, data riset mengenai komponen kekuatan, dan data riset
mengenai komponen daya tarik teknik industri.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 30
Pengolahan Data dengan Konsep Strategi Wheelen unger
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
konsep Wheelen Hunger dengan input yang akan menghasilkan output.
Analisis SWOT
Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan.
Analisis dan Pilihan Strategi Utama
Analisis dan pilihan strategi utama dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana menyusun
suatu rencana yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis
yang diharapkan.
Profil Organisasi
Profil organisasi merupakan identitas mengenai perusahaan yang menunjukan jati diri dan
karakteristik perusahaan.
Arah Organisasi
Arah organisasi ditentukan untuk dapat melihat apa tujuan berdirinya perusahaan tersebut
dan menjelaskan sejauh mana batas-batas yang dilakukan di dalam perusahaan tersebut.
Identifikasi Proses Bisnis
identifikasi proses bisnis dalam konteks ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
perusahaan tersebut berjalan, mulai dari proses manajemen, proses operasional, dan juga
proses pendukung di dalam perusahaan.
Pembentukan Struktur Organisasi Beserta Job Analysis
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 31
Pembentukan struktur organisasi beserta job analysis dilakukan untuk menentukan
bagaimana bentuk desain organisasi, bagaiamana jenis kepemimpinan di dalam perusahaan,
dan bagaimana pembagian kriteria pekerjaan dan tanggung jawab di dalam perusahaan.
Perancangan Organisasi
Dalam tahap ini, sudah dilakukan perancangan organisasi yang baru yang sudah jelas visi,
misi, tujuan, dan strateginya. Apabila masih ada hal yang kurang sesuai di dalam organisasi
tersebut, maka harus dilakukan kembali identifikasi bisnis untuk mengetahui tentang apa
yang sebenarnya akan organisasi tersebut lakukan dalam menjalankan bisnisnya. Apabila
sudah sesuai, dapat dilanjutkan dengan membuat kebijakan perusahaan.
Kebijakan Perusahaan.
Setelah perusahaan terbentuk, hal yang selanjutnya dilakukan adalah membuat kebijakan di
dalam perusahaan baik dalam segi manajemen, operasional, maupun dalam proses
pendukung yang nantinya akan sangat mempengaruhi value dan belief perusahaan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 32
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran umum perusahaan
Perusahaan Toys Motor Inc. merupakan perusahaan multinasional produsen utama
yang membuat mainan mobil mini yang memiliki struktur organisasi produk, dengan ketiga
produknya, yaitu mobil mini, tamiya mini 4WD dan hot weels yang berkedudukan di
Beijing-RRC. Perusahaan ini pernah menjual produknya, terutama jenis tamiya, di
Indonesia. Respons masyarakat Indonesia terhadap produk Toys Motor Inc. sangat besar.
Perusahaan ini berencana membuka cabang di Indonesia bernama PT Indonesia Tamiya
Motor, dengan menggunakan supplier lokal. Aktivitas utama produksi direncanakan pada
sistem perakitan/assembly. Produksi tamiya mini 4WD untuk memenuhi demand
lokal/nasional. Melihat peluang ini, PT. Toys Motor Inc. mencari investor untuk menambah
modal kerja mendirikan pabrik perakitan. Modal berasal dari perusahaan induk sebesar
70% dan sisanya akan diperoleh dari dana investor. Maka dari itu manajemen Toys Motor
Inc. menyewa tim tenaga kerja ahli/konsultan dengan masing-masing bidang keahliannya.
Semua aktivitas konsultan tersebut akan diawasi penuh oleh manajemen puncak Toys
Motor Inc.
Berdasarkan riset yang dilakukan ada 4 produsen yang menguasai pasar Indonesia
antara lain PT A, PT B, PT C, dan PT D. Pt Indonesia Tamiya Motor mempunyai keinginan
untuk menguasai pasar Tamiya mini 4WD di Indonesia. Tim konsultan melakukan analisis
strategi terhadap 4 perusahaan itu untuk memperoleh strategi utama. Berikut ini beberapa
riset yang dilakukan tim konsultan Toys Motor Inc. untuk masing-masing perusahaan di
atas.
1. Riset Mengenai Potensi Penjualan
2. Riset Mengenai Omset Penjualan
3. Riset Mengenai Daerah Pemasaran
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 33
4. Riset Mengenai Jumlah Outlet
5. Riset Mengenai Harga Produk
6. Riset Mengenai Komponen Kekuatan
7. Riset Mengenai Komponen Daya tarik industri
Karyawan perusahaan dituntut untuk memahami semua nilai yang ada. Jika antara
manajemen puncak dengan karyawan memahaminya maka visi perusahaan bukan hal yang
mustahil cepat tercapai. Proses bisnis merupakan hal yang mutlak sebagai dasar
pelaksanaan bisnis yang dijalankan masing-masing fungsi bisnis perusahaan. PT Indonesia
Tamiya Motor harus melakukan pemetaan terhadap proses bisnis secara terperinci dengan
kali pertama mengidentifikasi proses bisnis terlebih dahulu. PT Indonesia Tamiya Motor
berpedoman pada proses bisnis perusahaan induknya. Proses bisnis Toys Motor Inc. secara
umum dijelaskan pada point berikut:
Menentukan visi dan misi perusahaan serta AD/ART
Memimpin seluruh dewanatau komite eksekutif serta menerbitkan kebijakan-
kebijakan perusahaan
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib;
menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda;
mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan
perusahaan
Mendorong karyawan untuk mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya,
membengun visi kolektif dan bekerja bersama mencapai tujuan perusahaan
Melakukan kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan
mengkontribusikan nya pada perusahaan
Mengambil posisi untuk mencegah terjadinya resiko besar dari suatu kesalahan
kerja
Mengevaluasi setiap kegagalan dan melakukan evaluasi diri
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 34
Mendorong para karyawan untuk menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan
mengkomunikasikan gagasan-gagasan tersebut ke karyawan lain
Melakukan perekrutan (open recruitment) untuk menambah sumber daya manusia
tentunya pada penempatan yang jelas
Melakukan pengawasan berkala dan penilaian untuk mengukur kinerja SDM
Melakukan pengembangan motivasi kerja berkala untuk SDM
Melakukan open sharing untuk semua karyawan tentang masalah-masalah yang
dihadapi dalam pekerjaannya dan bagaimana mengatasi masalah tersebut
Memberikan Surat Peringatan kepada karyawan yang telah melakukan pelanggaran
diluar batas yang telah ditetapkan
Melakukan pemberhentian kerja bagi SDM yang terbukti secara kuantitatif tidak
produktif
Melakukan riset pengembangan desain produk meliputi tamiya mini 4WD, mobil
mini dan hot wheels
Menganalisa pasar mainan mobil mini, tamiya mini 4WD dan hot wheels
Melakukan promosi produk dengan iklan
Melakukan pemasaran produk
Melakukan kerja sama dengan distributor dan toko-toko penjual mainan diseluruh
dunia (proses ekspor)
Melakukan pembelian raw material (melakukan pemesanan raw material)
Mengangkut raw material yang telah dikirim supplier ke gudang
Menyimpan raw material sebelum raw material tersebut digunakan untuk proses
perakitan (storage)
Melkukan inspeksi raw material
Mengangkut raw material yang telah diinspeksi ke lantai produksi untuk dirakit
Menentukan kebijakan peramalan setelah melihat pola data permintaan masa lalu
Melakukan peramalan permintaan pasar (forecasting)
Melakukan perencanaan mengenai jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi
(agregat planning)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 35
Menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen dan bahan baku setiap
periodenya (MPS)
Menguji kelayakan kapasitas MPS (RCCP)
Menentukan jumlah komponen yang akan dibeli dan kapan komponen tersebut
dibeli (MRP)
Menghitung kebutuhan bersih (Netting dalam MRP)
Menentukan ukuran lot (Lotting dalam MRP)
Menentukan waktu pemesanan (Offsetting dalam MRP)
Menghitung kebutuhan kotor komponen (Exploding dalam MRP)
Melaporkan hasil perencanaan produksi ke divisi PPIC
Melakukan proses produksi per part dengan dibawah pengontrolan divisi PPIC
Melakukan perakitan mini 4WD
Melakukan pemerisaan lot
Mengubah metode penginspeksian jika ternyata banyak lot yang reject
Melakukan audit kualitas secara berkala untuk proses produksi secara keseluruhan
Melakukan inspeksi in process
Melakukan inspeksi finish product
Mengangkut finish product dari lantai produksi
Melakukan pengepakan mini 4WD yang telah dirakit
Melakukan inspeksi packaging
Mengangkut packaged mini 4WD ke gudang (warehouse)
Menyimpan packaged mini 4WD sebelum didistribusikan ke konsumen
Membuat laporan penjualan mini 4WD di pasaran
Menganalisa pola penjualan mini 4WD dari satu periode ke periode lainnya
Mendisribusikan packaged mini 4WD kepada toko-toko yang telah memesan mini
4WD pada Tamiya Motor Inc.
Mandistribusikan packaged mini 4WD kepada sales sesuai dengan pembagian
jumlah distribusi masing-masing sales untuk dijual
Mengirim packaged min 4WD yang telah dipesan kepada konsumen akhir
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 36
Menganalisa semua pembiayaan yang diajukan masing-masing departemen
Membuat jurnal terhadap semua pengeluaran dan pemasukan perusahaan
Mencatat pengeluaran dan pemasukan dalam buku besar
Membuat laporan laba rugi
Membuat neraca
Mengurusi gaji karyawan
Mengurusi kredit untuk karyawan
Mengurusi hutang perusahaan
Melakukan pembayaran hutang perusahaan
Melakukan pembayaran biaya overhead
Menganalisa kebutuhan informasi perusahaan secara keseluruhan berdasarkan
kebutuhan informasi perusahaan
Membangun sistem informasi antar departemen
Membangun sistem informasi dalam masing-masing departemen
Membuat database data penjualan, data pembelian, data supplier, data inventori,
data distributor, dan data-data penting lainnya yang dibutuhkan perusahaan
Kebijakan manajemen puncak Toys Motor Inc. dalam biaya overtime tidak boleh lebih dari
biaya regular time karena dapat mempengaruhi biaya produksi yang lebih mahal. Jam kerja
per hari adalah 8 jam dan hari kerja 5hari/minggu. Dalam memenuhi permintaan pelanggan
service level sebesar 95%.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 37
4.2 Data riset ( Given)
Tabel 4.1 Data Riset Mengenai Potensi Penjualan
PT Share %
PT A 24,56 0.2456
PT B 24,67 0.2467
PT C 28 0.28
PT D 22,77 0.2277
Tabel 4.2 Data Riset Mengenai Omset Penjualan
PT Jumlah %
PT A 400000000 0.2657
PT B 340000000 0.2259
PT C 450000000 0.299
PT D 315000000 0.2093
Tabel 4.3 Data Riset Mengenai Pemasaran
PT Jumlah %
PT A 45 0.45
PT B 55 0.55
PT C 48 0.48
PT D 45 0.45
Keterangan: wilayah pemasaran PT A meliputi Jawa dan Bali, wilayah pemasaran PT B
meliputi Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, PT C meliputi Jawa dan Kalimantan, serta PT D
meliputi NTT, NTB dan Jawa.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 38
Tabel 4.4 Data Riset Mngenai Jumlah Outlet
PT Jumlah %
PT A 5 0.05
PT B 3 0.03
PT C 5 0.05
PT D 4 0.04
Tabel 4.5 Data Riset Mengenai Harga Produk Mini 4WD
PT Share %
PT A 22,56 0.2256
PT B 23,13 0.2313
PT C 24,31 0.2431
PT D 30 0.30
Tabel 4.6 Data Riset Mengenai Komponen Kekuatan
NO
KOMPONEN
KEKUATAN
BOBOT
(%)
1 Potensi penjualan 22,64
2 Omset per bulan 17,24
3 Daerah Pemasaran 19,85
4 Jumlah Outlet 19,27
5
Harga produk mini
4WD 21
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 39
Tabell 4.7 Data Riset Mengenai Komponen Daya tarik Teknik Industri
KOMPONEN DAYA TARIK
INDUSTRI
BOBOT
(%)
Design Produk 22,64
Reliability 17,24
4.3Pengolahan data wheelen hunger
4.3.1 Perhitungan manual kekuatan bisnis
Perhitungan posisi horizontal PT A
A. Potensi Penjualan
Y1= 1 X1= 0,2272
Y2= 4 X2= 0,28
8182,5628,02272,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)2272,0)(8182,56(1
9091,11
bxay
)2456,0)(8182,56()9091,11(
045,2
bobotyskor %
46309,0226,0045,2
B. Omset per Bulan
Y1= 1 X1= 0,2093
Y2= 4 X2= 0,299
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 40
4448,33299,02093,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)2093,0)(4448,33(1
6
bxay
)2658,0)(4448,33()6(
8896321,2
bobotyskor %
49817,01724,0889,2
C. Daerah Pemasaran
Y1= 1 X1= 0,45
Y2= 4 X2= 0,55
3055,045,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)45,0)(30(1
5,12
bxay
)45,0)(30()5,12(
= 1
bobotyskor %
1985,01985,01
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 41
D. Jumlah Gudang
Y1= 1 X1= 0,03
Y2= 4 X2= 0,05
15005,003,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)03,0)(150(1
5,3
bxay
)05,0)(150()5,3(
= 4
bobotyskor %
7708,01927,04
E. Harga Produk Mini 4WD
Y1= 1 X1= 0,2256
Y2= 4 X2= 0,3
3226,402256,03,0
31
21
21
xx
yyb
11 bxya
)3,0)(3226,40(1
0968,13
bxay
)2256,0)(3226,40()0968,13(
4
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 42
bobotyskor %
7708,01927,04
7708,07708,01985,049817,06309,0Skor
= 2,70136
Perhitungan posisi horizontal PT B
A. Potensi Penjualan
Y1= 1 X1= 0,2272
Y2= 4 X2= 0,28
8182,5628,02272,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)2272,0)(8182,56(1
9091,11
bxay
)67,24)(8182,56()9091,11(
399,1
bobotyskor %
316,0226,0399,1
B. Omset per Bulan
Y1= 1 X1= 0,2093
Y2= 4 X2= 0,299
4448,33299,02093,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 43
)2093,0)(4448,33(1
6
bxay
)2259,0)(4448,33()6(
555,1
bobotyskor %
268,01724,0555,1
C. Daerah Pemasaran
Y1= 1 X1= 0,45
Y2= 4 X2= 0,55
3055,045,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)45,0)(30(1
5,12
bxay
)55,0)(30()5,12(
= 4
bobotyskor %
794,01985,04
D. Jumlah Gudang
Y1= 1 X1= 0,03
Y2= 4 X2= 0,05
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 44
15005,003,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)03,0)(150(1
5,3
bxay
)03,0)(150()5,3(
= 1
bobotyskor %
1927,01927,01
E. Harga Produk Mini 4WD
Y1= 1 X1= 0,2256
Y2= 4 X2= 0,3
3226,402256,03,0
31
21
21
xx
yyb
11 bxya
)3,0)(3226,40(1
0968,13
bxay
)2313,0)(3226,40()0968,13(
770,3
bobotyskor %
7264,01927,0770,3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 45
7264,01927,0794,02680,0316,0Skor
= 2,70136
Perhitungan posisi horizontal PT C
A. Potensi Penjualan
Y1= 1 X1= 0,2272
Y2= 4 X2= 0,28
8182,5628,02272,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)2272,0)(8182,56(1
9091,11
bxay
)28)(8182,56()9091,11(
579,1
bobotyskor %
356,0226,0579,1
B. Omset per Bulan
Y1= 1 X1= 0,2093
Y2= 4 X2= 0,299
4448,33299,02093,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
2259,0)(4448,33(1
555,1
bxay
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 46
)299,0)(4448,33()6(
999,3
bobotyskor %
6896,01724,0999,3
C. Daerah Pemasaran
Y1= 1 X1= 0,45
Y2= 4 X2= 0,55
3055,045,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)45,0)(30(1
5,12
bxay
)48,0)(30()5,12(
= 1,9
bobotyskor %
377,01985,09,1
D. Jumlah Gudang
Y1= 1 X1= 0,03
Y2= 4 X2= 0,05
15005,003,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)03,0)(150(1
5,3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 47
bxay
)05,0)(150()5,3(
= 4
bobotyskor %
7708,01927,04
E. Harga Produk Mini 4WD
Y1= 1 X1= 0,2256
Y2= 4 X2= 0,3
3226,402256,03,0
31
21
21
xx
yyb
11 bxya
)3,0)(3226,40(1
0968,13
bxay
)2431,0)(3226,40()0968,13(
267,3
bobotyskor %
6290,01927,0267,3
6290,07708,0377,06896,0356,0Skor
= 2,8224
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 48
Perhitungan posisi horizontal PT D
A. Potensi Penjualan
Y1= 1 X1= 0,2272
Y2= 4 X2= 0,28
8182,5628,02272,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)2272,0)(8182,56(1
9091,11
bxay
)87,22)(8182,56()9091,11(
281,1
bobotyskor %
289,0226,0281,1
B. Omset per Bulan
Y1= 1 X1= 0,2093
Y2= 4 X2= 0,299
4448,33299,02093,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
2259,0)(4448,33(1
555,1
bxay
)203,0)(4448,33()6(
999,0
bobotyskor %
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 49
1724,01724,0999,0
C. Daerah Pemasaran
Y1= 1 X1= 0,45
Y2= 4 X2= 0,55
3055,045,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)45,0)(30(1
5,12
bxay
)45,0)(30()5,12(
= 1
bobotyskor %
1985,01985,01
D. Jumlah Gudang
Y1= 1 X1= 0,03
Y2= 4 X2= 0,05
15005,003,0
41
21
21
xx
yyb
11 bxya
)03,0)(150(1
5,3
bxay
)04,0)(150()5,3(
= 2,5
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 50
bobotyskor %
48178,01927,05,2
E. Harga Produk Mini 4WD
Y1= 1 X1= 0,2256
Y2= 4 X2= 0,3
3226,402256,03,0
31
21
21
xx
yyb
11 bxya
)3,0)(3226,40(1
0968,13
bxay
)3,0)(3226,40()0968,13(
0002,1
bobotyskor %
1927,01927,00002,1
1927,04817,01985,01724,0289,0Skor
= 1,3343
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 51
Rekapitulasi hasil perhitungan posisi Horizontal PT. A, B, C, D berdasarkan
Kekuatan
Tabel 4.8 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Potensi Penjualan
Potensi Penjualan
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 PT. A 2,04545455 0,2264 0,463091
2 PT. B 2,10795455 0,2264 0,477241
3 PT. C 4 0,2264 0,9056
4 PT. D 1 0,2264 0,2264
Tabel 4.9 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Omset
Perbulan
Omset per Bulan
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 PT. A 2,88963211 0,1724 0,498173
2 PT. B 1,55518395 0,1724 0,268114
3 PT. C 4 0,1724 0,6896
4 PT. D 1 0,1724 0,1724
Tabel 4.10 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Daerah
Pemasaran
Daerah Pemasaran
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 PT. A 1 0,1985 0,1985
2 PT. B 4 0,1985 0,794
3 PT. C 1,9 0,1985 0,37715
4 PT. D 1 0,1985 0,1985
Tabel 4.11 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Jumlah
Gudang
Jumlah Gudang
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 PT. A 4 0,1927 0,7708
2 PT. B 1 0,1927 0,1927
3 PT. C 4 0,1927 0,7708
4 PT. D 2,5 0,1927 0,48175
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 52
Tabel 4.12 Perhitungan Posisi Horizontal berdasarkan Harga
Produk
Harga Produk Mini 4WD
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 PT. A 4 0,1927 0,7708
2 PT. B 3,77016129 0,1927 0,72651
3 PT. C 3,29435484 0,1927 0,634822
4 PT. D 1 0,1927 0,1927
Rekapitulasi hasil perhitungan Horizontal PT. A, B, C, D,berdasarkan
Perusahaan
Tabel 4.13 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. A
PT. A
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 Potensi Penjualan 2,04545455 0,2264 0,463091
2 Omset per Bulan 2,88963211 0,1724 0,498173
3 Daerah Pemasaran 1 0,1985 0,1985
4 Jumlah Gudang 4 0,1927 0,7708
5 Harga Produk 4 0,21 0,84
Σ skor 2,770563
Tabel 4.14 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. B
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 Potensi Penjualan 2,1079545 0,2264 0,477241
2 Omset per Bulan 1,55518395 0,1724 0,268114
3 Daerah Pemasaran 4 0,1985 0,794
4 Jumlah Gudang 1 0,1927 0,1927
5 Harga Produk Mini 4 WD 3,77016129 0,21 0,791734
Σ skor 2,523788
Tabel 4.15 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. C
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 Potensi Penjualan 4 0,2264 0,9056
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 53
Lanjutan tabel 4.15 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. C
2 Omset per Bulan 4 0,1724 0,6896
3 Daerah Pemasaran 1,9 0,1985 0,37715
4 Jumlah Gudang 4 0,1927 0,7708
5 Harga Produk Mini 4 WD 3,29435484 0,21 0,691815
Σ skor 3,434965
Tabel 4.16 Perrhitungan Posisi Horizontal PT. D
No Nama PT Peringkat Bobot Skor
1 Potensi Penjualan 1 0,2264 0,2264
2 Omset per Bulan 1 0,1724 0,1724
3 Daerah Pemasaran 1 0,1985 0,1985
4 Jumlah Gudang 2,5 0,1927 0,48175
5 Harga Produk Mini 4 WD 1 0,21 0,21
Σ skor 1,28905
Rekapitulasi Skor PT. A, B, C, D
Tabel 4.17 Rekapitulai Perhitungan Posisi Horizontal
No Nama PT Σ
peringkat Σ skor
1 PT. A 13,9350867 2,770563
2 PT. B 12,4332998 2,523788
3 PT. C 17,1943548 3,434965
4 PT. D 6,5 1,28905
Hasil perhitungan vertikal PT. A, B, C, D
Tabel 4.18 Perhitungan Posisi Vertikal
Komponen Kekuatan Peringkat Bobot % Skor
Design Produk 3 60 1,8
Reliability 3 40 1,2
Jumlah
Skor 3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 54
4.3.2 Pemetaan Posisi Perusahaan
Perhitungan posisi vertical PT A
Tabel 4.19 Perhitungan Bobot Vertikal
Komponen Kekuatan Peringkat
Bobot % Skor
Design Produk 3 60 1.8
Reliability 3 40 1.2
Σ skor 4
Kesimpulan :
Skor horizontal = 2,70136
Skor vertical = 3
4 3 2 1
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Gambar 4.1 Matriks Posisi PT A
Maka perusahaan berada pada posisi 2
3
2
1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 55
Posisi Perusahaan
PT. B
Skor horizontal = 2,5379
Skor vertical = 3
4 3 2 1
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Gambar 4.2 Matriks Posisi PT B
Maka perusahaan berada pada posisi 2
PT.C
Skor horizontal = 3,43496
Skor vertical = 3
4 3 2 1
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Gambar 4.3 Matriks Posisi PT C
Maka perusahaan berada pada posisi 1`
3
2
1
3
2
1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 56
PT.D
Skor horizontal = 1,28905
Skor vertical = 3
4 3 2 1
1 2
3
4 5 6
7 8 9
Gambar 4.4 Matriks Posisi PT D
Maka perusahaan berada pada posisi 3
3
2
1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 57
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Strategi Inti
5.1.1 Analisis Pasar
Berdasarkan hasil riset mengenai potensi penjualan, PT D memiliki
potensi penjualan paling kecil sebesar 22,77%, kemudian disusul dengan PT A
sebesar 24,56%, PT B sebesar 24,67% dan paling besar dimiliki oleh PT C
sebesar 28% pada daerah pemasaran masing-masing. Dari hasil riset potensi
penjualan masing-masing perusahaan dapat diketahui bahwa PT C memiliki
potensi potensi penjualan yang paling besar di daerahnya.
Masing-masing pesaing telah memiliki wilayah pemasaran masing-
masing. PT A meliputi Jawa dan Bali dengan persentase pemasaran sebesar
23,32%, wilayah pemasaran PT B meliputi Jawa, Sumatra, Sulawesi dengan
persentase pemasaran sebesar 28,49%, PT C meliputi Jawa dan Kalimantan
dengan persentase pemasaran sebesar 24,87%, serta PT D meliputi NTT, NTB
dan Jawa dengan persentase pemasaran sebesar 23,32%, Dari wilayah
pemasaran masing-masing pesaing, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT B
memiliki persentase daerah pemasaran yang paling besar dengan daerah
pemasaran di wilayah Jawa, Sumatra dan Sulawesi.
Dari data telah di dapat di atas, maka PT Indonesia Tamiya Motor
memiliki peluang penjualan di wilayah Bali, Sumatera, Sulawesi, NTT dan
NTB, sedangkan pada wilayah Sulawesi dan Sumatera daerah pemasaran
dikuasai oleh PT B. Di sini, PT. A dan PT. D memiliki presentase daerah
pemasaran yang sama, namun potensi penjualan PT. A lebih besar dari potensi
penjualan PT. D, sehingga wilayah yang memungkinkan untuk mendirikan PT.
Indonesia Tamiya Motor adalah NTT dan NTB.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 58
NTT
Tabel 5.1 Jumlah Anak-Anak Wilayah NTT
Sumber : ntt.bps.go.id
o Berdasarkan data hasil riset, perusahaan pesaing PT.
Indonesia Tamiya Motor yang memiliki wilayah pemasaran
di daerah NTT adalah PT. D. PT. D memiliki wilayah
pemasaran paling kecil di antara perusahaan pesaing lainnya,
sehingga memungkinkan PT. Indonesia Tamiya Motor
menjadikan NTT sebagai wilayah pemasaran
o Target pemasaran PT. Indonesia Tamiya Motor adalah anak-
anak pada khususnya melihat produk yang akan diproduksi
adalah Tamiya. Dalam hal ini, menjadikan wilayah NTT
sebagai target wilayah pemasaran karena melihat jumlah
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 59
penduduk anak-anak pada usia 15 tahun ke bawah pada
wilayah ini cukup besar.
o Tingkat kemiskinan pada NTT yang kecil yang menjadikan
alasan masyarakat untuk membeli barang-barang di luar
kebutuhan primer.
Tabel 5.2 Jumlah Penduduk Miskin 2010 NTT
Kode Kabupaten/Kota
Jumlah Penduduk
Miskin (000)
Persentase Penduduk
Miskin
Garis Kemiskinan
(Rp/Kap/Bulan)
01 Kab. Sumba Barat 35,3 31,73 197.307 02 Kab. Sumba Timur 74,0 32,42 199.711 03 Kab. Kupang 63,1 20,79 189.489 04 Kab. Timor Tengah Selatan 126,6 28,71 179.865 05 Kab. Timor Tengah Utara 52,2 22,73 196.395 06 Kab. B e l u 54,7 15,48 186.654 07 Kab. A l o r 40,3 21,17 175.552 08 Kab. Lembata 31,5 26,76 200.338 09 Kab. Flores Timur 22,4 9,61 166.416 10 Kab. Sikka 40,2 13,38 174.946 11 Kab. E n d e 56,4 21,65 206.926 12 Kab. Ngada 17,2 12,05 185.050 13 Kab. Manggarai 67,1 22,91 191.176 14 Kab. Rote Ndao 39,5 32,81 178.778 15 Kab. Manggarai Barat 45,3 20,40 183.070 16 Kab. Sumba Tengah 21,3 34,05 164.489 17 Kab. Sumba Barat Daya 85,1 29,88 208.494 18 Kab. Nagekeo 16,5 12,70 181.479 19 Kab. Manggarai Timur 65,7 25,94 182.641 20 Kab. Sabu Raijua 30,5 41,16 193.095 71 Kota Kupang 35,6 10,57 309.281
Sumber: Data dan Informasi Kemiskinan 2010 (ntt.bps.go.id)
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 60
Bali
Tabel 5.3 Jumlah Anak-Anak tahun 2010 - 2011 Wilayah Bali
Sumber : bali.bps.go.id
o Dari keempat pesaing perusahan PT. Indonesia Tamiya Motor
yang memiliki daerah pemasaran di Bali hanya satu, yaitu PT.
A, dengan presentase pemaarannya berada pada posisi yang
normal (tidak terlalu besar dan tidak terlalu rendah). Hal ini
dapat memungkinkan perusahaan untuk menjadikan Bali
sebagai wilayah pemsaran
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 61
Tabel 5.4 Pengeluaran penduduk Bali tahun 2008-2009
Sumber : bps.bali.go.id
Tabel 5.5 Tabel Kebutuhan penduduk Bali
Sumber : bali.bps.go.id
o Penghasilan masyarakat pulau Bali yang cukup besar
sehingga membuat keinginan masyarakat untuk membeli
barang-barang diluar kebutuhan primer
o Jumlah anak-anak pada usia 15 tahun ke bawah d pulau ini
cukup banyak, dimana melihat target pemasaran Tamiya
adalah anak-anak.
o Bali merupakan salah satu pusat pariwisata yang diminati.
Dapat menjadi peluang PT. Indonesia Tamiya Motor untuk
memasarkan produknya.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 62
Jawa
Tabel 5.5 Jumlah Anak-Anak wilayah Jawa
Sumber : jawa.bps.go.id
o Wilayah pemasaran keempat pesaing PT. Indonesia Tamiya
Motor berada di Jawa. Hal ini dikarenakan jumlah anak-anak
di pulau Jawa sangat besar dibandingkan dengan jumlah
anak-anak di pulau lain.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 63
Tabel 5.6 Pengeluaran rata-rata Wilayah Jawa
Sumber : jawa.bps.go.id
o Dilihat dari tingkat pendapatan pulau Jawa yang cukup besar
membuat keinginan masyarakat untuk membeli barang-
barang di luar kebutuhan primer sebagai penunjang hobby,
yang memungkinkan PT. Indonesia Tamiya Motor untuk
menditribusikan di daerah ini akan mendapat banyak
konsumen
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 64
Tabel 5.7 Penduduk Miskin per Provinsi 2008-2009
Sumber : jawa.bps.go.id
o Produk yang akan dihasilkan oleh PT. Indonesia Tamiya
Motor adalah mainan Tamiya dengan target pemasaran adalah
anak-anak. Melihat jumlah anak-anak di pulau jawa yang
banyak, sehingga memungkinkan PT. Indonesia Tamiya
Motor untuk memasarkan produknya ke wilayah ini.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 65
Sumatra
Tabel 5.8 Jumlah Anak-Anak Wilayah Sumatra
Sumber : Sumatra.bps.go.id
o Dari data riset bahwa empat perusahaan pesaing PT.
Indonesia Tamiya Motor yang memiliki wilayah pemasaran
di Sumatra hanya satu, yaitu PT. B, sehingga memberikan
kemungkinan untuk PT. Indonesia Tamiya Motor untuk
memasarkan produknya di wilayah Sumatra
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 66
Tabel 5. 9 Pendapatan Daerah Wilayah Sumatra
Sumber : Sumatra.bps.go.id
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 67
Tabel 5.10 Pengeluaran Perkapita Wilayah Sumatra
Sumber : Sumatra.bps.go.id
o Rata-rata pendapatan pulau Sumatra yang relative besar
memungkinkan PT. Indonesia Tamiya Motor untuk menarik
konsumen atau mendapatkan pangsa pasar yang cukup besar
o Target pemsaran dari PT. Indonesia Tamiya Motor adalah
anak-anak. Dalam hal ini Dalam hal ini memilih daerah
Sumatra dilihat dari target pemasaran karena melihat bahwa
jumlah penduduk yang berusia anak-anak cukup besar sesuai
dengan data dari badan pusat statistic di Provinsi Sumatra.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 68
5.1.2 Analisis Strategi Pesaing
PT. A
Kondisi PT. A berada pada posisi Pertumbuhan dengan melakukan
konsentrasi melalui intergrasi horizontal. Strategi integrasi horizontal
merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk membeli atau
meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu
kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi perusahaan saat ini
adalah meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi horizontal
sebagai suatu strategi pertumbuhan. Akusisi dan pengambilalihan
perusahaan yang sedang bersaing memberikan peluang terjadinya
skala ekonomi (economies of scale) serta mendorong terjadinya
transfer sumber daya dan kompetensi perusahaan.
PT. B
Kondisi PT. B sama dengan kondisi PT. A, berada pada kondisi
pertumbuhan dengan melakukan konsentrasi melalui integrasi
horizontal. Dimana strategi konsentrasi horizontal kegiatannya untuk
memperluas perusahaan ke lokasi lain dan meningkatkan jenis
produk serta jasa. Perusahaan yang berada di sel ini dapat
memperluas pasar, fasilitas produksi, dan teknologi melalui
pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi atau joint
ventures dengan perusahaan lain dalam industry yang sama.
PT. C
Kondisi PT. C pada posisi pertumbuhan dengan melakukan
konsentrasi melalui integrasi vertical. Strategi integrai vertical terjadi
bila perushaan mengambil alih fungsi yang sebelumnya disediakan
oleh supplier (backward integration-hulu) atau oleh distributor
(forward integration-hilir). Langkah strategi merupakan strategi yang
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 69
masuk akal bagi perusahaan yang mempunyai posisi bersaing kuat
(pangsa pasar yang kuat) dalam industri yang tumbuh dengan cepat
(higly attractive industry). Dalam industry yang mengalami
pertumbuhan yang bagus biasanya tekanan persaingan makin
meningkat karena banyaknya pendatang baru masuk yang masuk.
Untuk menjaga dan bahkan memperkuat posisi bersaingnya,
perusahaan perlu bertindak untuk mempeerkecil biaya memperoleh
bahan dan mengontrol aktivitas operasional seefisien mungkin
maupun aktivitas distribusi.
PT. D
Perusahaan ini dalam masa penciutan, pengurangan (turnaround).
Pada strategi ini ditujukan untuk memperkokoh keunggulan yang
membedakan yang dimiliki oleh perusahaan. Dimana pada strategi
ini perusahaan dijalankan dengan sumber daya yang terbatas dan juga
perusahaan mendapatkan tekanan dari berbagai pihak seperti pemilik
saham, pegawai, dan media. Strategi pengurangan ini dapat
berbentuk penjualan aset untuk memperoleh dana tunai,
pemangkasan lini produk (product line), menutup bisnis yang kurang
menguntungkan atau yang tidak termasuk core
competence perusahaan, otomasi proses, pengurangan jumlah
pegawai, dan penerapan sistem kontrol pengeluaran biaya. Dan yang
perlu diperhatikan adalah keputusan untuk membangkrutkan diri bisa
juga hadir sebagai salah satu bentuk penerapan strategi pengurangan
perusahaan ini.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 70
5.1.3 Analisis SWOT
Strength
1. Image dari perusahaan induk yang merupakan perusahaan
multinasional
2. Mudah dalam pemerolehan modal awal sebesar 70% karena
merupakan anak cabang dari perusahaan induk
Weakness
1. Belum memiliki outlet dan distribusi resmi
2. Karena perusahaan belum terbentuk maka system informasinya
belum bisa sebaik perusahaan induk.
3. Daerah pemasaran belum luas
Oppurtunity
1. Banyaknya anak-anak Indonesia yang menyukai mainan Tamiya
2. Kompetitor belum memenuhi permintaan pasar
3. Masyarakat Indonesia yang konsumtif
4. Karena produknya berupa Tamiya, target pemasarannya luas
mencapai semua umur (mencapai usia 17 tahun ke bawah)
Threat
1. Terdapat perusahaan yang lebih dahulu berdiri
2. Dengan adanya pesaing yang lebih dahulu berdiri mengakibatkan
daerah pemasaran sempit
3. Pesaing yang terlebih dahulu berdiri lebih mengetahui keadaan
kondisi pasar
4. Adanya keinginan konsumen yang musiman yang mengakibatkan
penjualan fluktuatif.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 71
5.1.4 Strategi PT. Indonesia Tamiya Motor
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 72
Tabel 5.11 Matriks SWOT
STRESNGTHS (KEKUATAN)
- Image dari perusahaan induk yang merupaka perusahaan
multinasional
- Mudah dalam perolehan modal awal sebesar 70% karena
merupakan anak cabang dari perusahaan induk
WEAKNESS (KELEMAHAN)
- Belum memiliki outlet dan distribusi resmi
- Karena perusahaan belum terbentuk, maka system informasinya
belum bis sebaik perusahaan induk
- Daerah pemasaran yang belum luas
OPPORTUNITIES (PELUANG)
- Banyaknya anak-anak Indonesia yang menyukai mainan
Tamiya
- Kompetitor belum memenuhi permintaan pasar
- Masyarakat Indonesia yang konsumtif
- Karena produknya berupa Tamiya, maka target
pemasarannya luas mencapai semua umur (usia 17tahun ke
bawah)
SO STRATEGI
Memanfaatkan nama besar induk perusahaan untuk menarik
investor dalam memenuhi modal.
Memasarkan pemasaran besar-besaran produk Tamiya yang
berkualitas dengan standar Internasional di seluruh Indonesia.
Pengadaan promosi besar-besaran
WO STRATEGI
Menarik minat masyarakat Indonesia terhadap produk Tamiya
meskipun dengan harga yang masih relatif tinggi, namun lisensi
dari luar negeri menjamin kualitasnya.
Menarik investor dengan nama besar induk perusahaan agar dapat
mendirikan outlet dan distributor resmi secepatnya.
THREATS (ANCAMAN)
- Terdapat perusahaan yang lebih dahulu berdiri
- Dengan adanya pesaing yang lebih dulu berdiri
mengakibatkan daerah pemasaran yang sempit
- Pesaing yang terlebih dahulu berdiri lebih
mengetahui keadaan kondisi pasar
- Adanya keinginan konsumen yang musiman
yang mengakibatkan penjualan fluktiatif
ST STRATEGI
Menghasilkan produk berkualitas standar internasional yang lebih
unggul dari produk perusahaan sejenis.
Memenuhi permintaan pasar dengan produk Tamiya yang
bervariasi agar kemudian dapat memahami minat pasar yang
sesungguhnya akan produk Tamiya.
Meraih kepercayaan konsumen dengan mengunggulkan nama PT.
Toys Motor Inc. yang sudah besar di mata konsumen.
WT STRATEGI
Memproduksi Tamiya yang berkualitas standar internasional,
melakukan promosi dengan nama besar PT. Toys Motor Inc., dan
menjalankan strategi lainnya untuk dapat bersaing dengan
perusahaan sejenis.
Mendirikan distributor dan outlet resmi di berbagai wilayah agar
dapat meraih daerah pemasaran yang sempit.
Menjual produk Tamiya dengan harga yang lebih rendah dari
produksi asli perusahaan induk namun dengan kualitas dan barang
yang sama agardapat menarik minat pasar.
Melakukan promosi secara intensive
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 73
Dari berbagai macam analisis strategi yang telah dibahas sebelumnya, maka
strategi yang akan digunakan oleh PT. Indonesia Tamiya Motor adalah :
1. Penetuan strategi dari matriks SWOT
PT. Indonesia Tamiya Motor lebih baik memilih strategi WT, dimana
pada strategi ini perusahaan dituntut untuk melakukan usaha-usaha untuk
menutupi kekurangan-kekurangan yang dimiliki perusahaan dalam
menghadapi ancaman-ancaman yang akan timbul. Usaha-usaha yang
akan dilakukan antara lain :
Pengadaan promosi, dengan cara mengadakan event yang
berhubungan dengan permainan Tamiya. Dimana, PT. Indonesia
Tamiya Motor dapat melakukan promosi produk kepada
konsumen
Melakukan quality control secara intensif terhadap proses
produksi agar produk yang dihasilkan benar-benar sesuai standar
internasional dan berkualitas
Penjualan produk dengan harga yang relative terjangkau di pasar
agar dapat meraih minat konsumen untuk membeli dan mengenal
produk PT. Indonesia Tamiya Motor
Mendirikan distributor dan outlet resmi di berbagai wilayah agar
dapat meraih daerah pemasaran yang sempit.
Mengetahui minat konsumen akan keinginan pasar
2. Penentuan strategi PT. Indonesia Tamiya Motor
Strategi yang akan digunakan untuk PT. Indonesia Tamiya Motor adalah
strategi integrasi horizontal. Dimana PT. Indonesia Tamiya Motor
merupakan perusahaan yang tergolong baru dan belum memiliki banyak
pengalaman. Penerapan strategi ini berfokus pada competitor yang
memasarakan produk serupa. Hal yang seharusnya dilakukan oleh PT.
Indonesia Tamiya Motor adalah bagaimana menarik pelanggan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 74
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
Melakukan innovasi-innovasi terhadap produk untuk menarik
konsumen
Melakukan promosi secara besar-besaran untuk
memperkenalkan produk baru
Melakukan pemasaran secara intensif dengan memperhatikan
proses industry
Melakukan pengamatan mengenai kebutuhan dan daya beli
konsumen.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 75
5.2 Profil Perusahaan
PT. Tamiya Motor Indonesia adalah pelopor dari perusahaan perakitan
Tamiya yang berkualitas tinggi di Indonesia yang ingin mengembangkan produk –
produk nasional dan meningkatkan perekonomian nasional. Perusahaan ini
merupakan anak perusahaan dari perusahaan PT Toys Motor Inc,yang berada di
Beijing-RRC yang telah terkenal namanya di seluruh dunia, sebagai produsen
mainan mobil mini yang berkualitas. Tentunya sesuai dengan induk
perusahaannya,kualitas produknya dan pelayanannya seimbang, dan sesuai dengan
namanya, tamiya mini 4WD merupakan keunggulan bisnis PT Tamiya Motor
Indonesia
Nama Perusahaan : PT. Tamiya Motor Indonesia
Alamat : Jl. Semarang – Ungaran blok 26
Telepone : 0247098764, 7673058
Fax : 0247472805, 7574765
Email : [email protected]
Website : www.tamiyaindonesia.com
Bidang Industri : perakitan Tamiya Mini 4WD
PT Tamiya Motor Indonesia yang akan berdiri pada tahun 2011. Perusahaan
ini merupakan anak perusahaan dari PT Toys Motor Inc. yang khusus mengurus
Indonesia sebagai daerah pemasarannya. Dalam sejarahnya PT Toys Motor Inc
merupakan perusahaan mainan mobil mini yang sudah memiliki nama di pasar
internasional, yang ingin menguasai pasar mainan mobil mini di Indonesia, lalu
kemudian mereka membangun sebuah perusahaan di Indonesia, sebagai salah satu
cara menguasai pasar mainan mobil mini di Indonesia. Hal tersebut juga memicu
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 76
banyak permasalahan yang perlu diselesaikan oleh pihak manajemen PT Toys
Motor Inc. dalam mengaplikasikan impiannya tersebut. Oleh karena itu PT. Toys
Motor Inc. Menanamkan asetnya di Indonesia berupa PT Tamiya Motor Indonesia,
untuk memperluas daerah pemasarannya dan semakin mendekatkan diri kepada
konsumen di Indonesia. Akhirnya PT. Tamiya Motor Indonesia ini yang berkantor
pusat di Semarang ini memiliki sturktur organisasi, proses bisnis yang luar biasa.
5.3 Visi Misi Perusahaan
5.3.1 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan tamiya terbesar di Indonesia
5.3.2 Misi Perusahaan
Memproduksi tamiya terbaik yang paling unggul dibandingkan
produk lain sejenis
Memproduksi tamiya yang bervariasi sesuai keinginan pelanggan
Memproduksi tamiya menggunakan teknologi modern yang ramah
lingkungan dengan mengedepankan kualitas
Menjadi tempat pilihan untuk tumbuh dan berkembangnya
karyawan menjadi profesional yang memiliki integritas dan
kompetensi di bidang produksi tamiya
Berpartisipasi mewujudkan kesejahteraan melalui kontribusi dalam
memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 77
5.4 Penjelasan Logo dan Arti Logo Perusahaan
Gambar 5.1 Logo Perusahaan
Arti :
Angka 8 merupakan angka yang tak pernah putus seperti usaha perusahaan
kami
Warna kuning pada angka 8 bergambar api menunjukan semangat membara
dalam mengerjakan segala pekerjaan
Indonesia Tamiya Motor merupakan nama perusahaan kami yang secara
tegas merupakan perusahaan produksi mainan tamiya
Warna putih pada tulisan ITM menunjukan kejujuran pada perusahaan kami
Warna hitam sebagai dasar melambangkan warna yang kokoh dan tegas.
5.5 Value dan Belief
5.5.1 Value
Sebagai falsafah dari suatu perusahaan, terdapat nilai-nilai yang diperlukan
perusahaan agar perilaku yang diharapkan diikuti oleh setiap orang
didalamnya dan diperkuat antara satu dan lainnya tanpa memperdulikan
kedudukan dan tingkatan dalam perusahaan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 78
Optimis
Perusahaan dan karyawan harus selalu memiliki sikap yakin bisa
terhadap apa yang akan dijalani oleh perusahaan, meskipun peluang
yang dimiliki sangat sempit dan risiko yang membayangi sangat besar
Loyalitas
Perusahaan dan Karyawan selalu memiliki tingkat kepercayaan dan
tanggung jawab yang tinggi sehingga tidak akan saling mengkhianati
hak – hak dan kewajiban yang telah disepakati
Kedisiplinan
Perusahaan dan setiap karyawan memiliki sikap tegas, teguh, dan tidak
modah goyah dalam menentukan segala keputusan yang berhubungan
dengan bisnis perusahaan
Berorientasi Pelanggan
Perusahaan dan karyawan selalu mendengar, menerima saran,
mengenali dan memenuhi keinginan pelanggan
Berorientasi Bisnis
Perusahaan memahami bagaimana bisnis dalam perusahaan bekerja,
prinsip menciptakan dan mengambil kesempatan, mengatasi risiko,
mengambil inisiatif cepat dan tanggap terhadap peluang bisnis dan
mengerti konsekuensi untung rugi dalam perusahaan
Profesionalisme
Perusahaan berusaha selalu mencapai keunggulan dalam berbagai
aspek kinerja perusahaan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 79
Kompetensi
Setiap karyawan memiliki motivasi untuk maju, rasa tanggung jawab,
serta keinginan kuat untuk mengambil inisiatif dan pengembangan diri
dari waktu ke waktu untuk meningkatkan kompetensinya
Kreatifitas
Setiap karyawan memiliki semangat untuk berinovasi dalam
menciptakan produk unggul di pasaran
5.5.2 Belief
Rasa yang terdapat pada diri setiap orang dalam perusahaan
mengenai kebenaran demi terciptanya tujuan perusahaan.
Kepuasan pelanggan merupakan kunci keberhasilan perusahaan.
Semakin meningkatnya keuntungan maka semakin meningkat
kesejahteraan karyawan
Karyawan kompeten dan teknologi modern adalah kekuatan
perusahaan.
Semua karyawan bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
Produk terbaik adalah produk yang laris di pasaran.
Selalu terjadi peningkatan dalam setiap tahunnya
Setiap orang berhak menyampaikan inovasi maupun pendapatnya.
5.6 Tujuan dan Sasaran
5.6.1 Tujuan
Menyediakan tamiya terbaik dan komponennya yang mudah
dijangkau oleh pelanggan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 80
Mendapatkan keuntungan maksimal dari produksi tamiya berbagai
model dan warna yang diminati konsumen
Menjadikan PT. Tamiya Motor sebagai produsen tamiya terunggul
di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar penjualan tamiya
Memberikan keuntungan yang berkesinambungan bagi pemegang
saham melalui produksi tamiya yang menguntungkan.
Mengoperasikan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman
mencerminkan pemeliharaan lingkungan yang bertanggungjawab.
Peningkatan kesejahteraan warga sekitar pabrik, melalui
penyediaan lapangan pekerjaan
5.6.2 Sasaran
Memperluas pangsa pasar menjadi seluruh pulau besar Indonesia
tamiya di Indonesia dalam kurun waktu 1 tahun
Mendapatkan keuntungan perusahaan bersih perusahaan sebesar 500
juta rupiah dalam kurun waktu 1 tahun
Mampu memproduksi tamiya sebanyak 1 juta buah dalam waktu 1
tahun.
Mencapai pertumbuhan permintaan pasar rata-rata 20% dalam kurun
waktu 1 tahun.
Meningkatkan 5% inovasi produk dalm kurun waktu 1 tahun.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 81
5.7 Proses Bisnis
Proses bisnis dalam PT Indonesia Tamiya Motor yang merupakan cabang dari
perusahaan induk adalah, sebagai berikut:
Melakukan perekrutan (open recruitment)dan taining bagi karyawan baru
untuk menambah SDM dengan penempatan yang jelas
Penambahan karyawan dengan SDM yang sesuai dibutuhkan dapat
menunjang keberhasilan dalam proses bisnis.
Input: Pelamar pekerjaan
Output: terpenuhi karyawan yang ber SDM tinggi sesuai kebutuhn
perusahaan
Melakukan pengadaan alat-alat kantor sesuai kebutuhan
Alat-alat penunjang kinerja karyawan
Input: biaya
Output : alat tullis, K3, dan lain-lain
Melakukan peramalan permintaan pasar.
Sebelum melakukan pembelian raw material, perlunya peramalan dalam
bisnis untuk mempermudah berapa pengeluaran dan jumlah barang yang
akan dibutuhkan.
Input: Data pasar
Output: Jumlah perkiraan produk yang akan dibuat
Melakukan pembelian raw material
Pembelian raw material guna memenuhi kebutuhan produksi
Input: raw material
Mengangkut raw material yang telah dikirim supplier ke gudang
Pengangkutan raw material dari tempat supplier ke tempat gudang persahaan
Melakukan inspeksi raw material
Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah cacat barang, untuk
menjaga kualitas produk yang akan dirakit.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 82
Input: raw material
Output: terpilihnya raw material yang berkualiata
Menyimpan raw material sebelum raw material digunakan untuk proses
perakitan
Untuk menjaga keutuhan/keamanan barang sebelum dilakukan proses
perakitan.
Mengangkut raw material ke lantai produksi untuk dirakit
Melakukan perakitan mini 4WD
Merakit tiap part part untuk dijadikan mini 4WD
Input: raw material dan part-part kecil
Output: menjadi tamiya mini 4WD
Melakukan pemeriksaan lot
Input : raw material
Output : hasil pemeriksaan lot
Melakukan inspeksi finish product
Inspeksi dilakukan untuk mengecek keutuhan mini 4WD. Menghindari
kekurangan part/kesalahan dalam perakitan.
Input: mini 4WD yang sudah jadi
Output: mini 4WD yang berkualitas
Melakukan pengepakan mini 4WD yang telah dirakit
Pengepakan dilakukan untuk menjaga keamanan barang(mini 4WD)
Input: mini 4WD
Output: mini 4WD yang sudah didalaam packaging
Melakukan inspeksi packaging
Dilakukan untuk menghindari kerusakan pack, sebelum di distribusikan
Input: packaged mini 4WD
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 83
Mengangkut packaged mini 4WD ke gudang
Memindahkan packaged mini 4WD dari proes pegepakan ke gudang
penyimpanan
Input: packaged mini 4WD
Menyimpan packaged mini 4WD sebelum didistribusikan ke konsumen
Untuk persediaan produksi
Input: packaged mini 4WD
Melakukan promosi produk dengan iklan
Untuk memperkenalkan produk mini 4WD ke masyarakat diperlukan
promosi
Input: mengiklankan produk ke telivisi/media elektronik/cetak lainnya
Output: terjualnya produk mini 4WD
Melakukan kerjasama dengan distributor dan toko-toko mainan
Kerjasama disini dilakukan untuk mempermudah penjualan mini 4WD
Input: perjanjian kerjasama kontrak antara perusahaan dengan distributor
Menjual mini 4WD ke distributor, toko-toko mainan dan sales sesuai
pemesanan barang dan daerah masing-masing
Input: mini 4WD
Output: tersebarnya produk mini 4WD ke daerah-daerah
Membuat sistem informasi dan WEB perusahaan.
Untuk mempermudah jaringan layanan perusahaan
Input: media elektronik
Mencatat pengeluaran dan pemasukan selama proses produksi
Guna untuk pembuatan laporan pembukuan
Input: data pengeluaran dan pemasukan
Membuat laporan laba rugi
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan berjalan sukses/tidak.
Input: data pengeluaran dan pemasukan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 84
Output: laba/rugi
Menggaji karyawan
Upah kerja selama 1bulan
Input: finansial
Melaporkan laporan penjualan,laba/rugi kepada atasan
Input: data laporan penjualan selama 1 tahun.
5.8 Perancangan Struktur Organisasi
5.8.1 Pengelompokan Proses Bisnis
MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA
1. Seleksi karyawan
2. Training karyawan baru
MENGEMBANGKAN PRODUK DAN PERUSAHAAN
1. Melakukan peramalan pasar
2. Menentukan jumlah raw material yang akan dibeli
3. Inspeksi raw material
4. Pengembangan teknologi mesin modern
5. Pengadaan/penggantian alat-alat kantor
MEMPRODUKSI TAMIYA
1. Perakitan mini 4WD dari raw material
2. Pengepakan mini 4WD
3. Inspeksi finish product
4. Penyimpanan produk jadi ke gudang
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 85
MEMASARKAN TAMIYA
1. Mengiklankan produk
2. Mendistribusikan produk mini 4WD
3. Mengurus WEB perusahaan
KEUANGAN PERUSAHAAN
1. Mengelola modal dan membuat anggaran biaya
2. Menghitung laba/rugi
3. Membuat laporan penjualan
4. Gaji karyawan
5.8.1.2 Departemenlisasi dan Rentang Kendali
PT Indonesia, Tamiya Motor yang merupakan anak perusahaan dari PT
Toys motor Inc. Yang berada di Beijing,RRC . Mengembangkan usaha penjualan
tamiya mini 4 WD Untuk produksi sendiri, kami tidak memproduksi sendiri
komponen – komponen yang digunakan, melainkan mengambil dari supplier –
supplier yang telah terpercaya dalam menangani komponen tamiya. Selanjutnya, PT
Tamiya Motor cukup mengassembly komponen tamiya tersebut, hingga menjadi
sebuah prouk jadi.Yang kemudian didistribusikan kepada distributor – disttributor,
dan konsumen langsung.
Untuk menyelesaikan beberapa fungsi dan tugasnya dalam menjalankan
proses bisnisnya. PT Indonesia Tamiya Motor membagi proses bisnisnya ke dalam
lima departemen, untuk mengatasi pengaturan anggaran, pembukuan, dan
penghitungan laba – rugi, serta segala hal mengenai keuangan tentunya diperlukan
sebuah departemen finansial , kemudian untuk mengatasi perkembangan teknologi
yang semakin modern dan juga pengaturan database , mengenai berbagai informasi
perusahaan, dibutuhkan sebuah departemen RISTEK. Selanjutnya, untuk mengurusi
berbagai macam masalah produksi, mulai dari pemesanan material, hingga
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 86
penyimpanan produk yang telah jadi di gudan perusahaan, tentunya dibutuhkan
sebuah departemen produksi. Kemudian, karena akan munculnya dan telah adanya
berbagai macam pesaing sejenis, membuat PT Indonesia Tamiya Motor harus
memilih pasar yang akan dituju dan strategi – strategi untuk memasarkan produk PT
Indonesia Tamiya Motor, akan lebih baik apabila kami memiliki departemen
Marketing. Yang terakhir untuk memenuhi semua kebutuhan SDM tiap departemen
yang ada di perusahaan, dan mendapatkan SDM yang berkualitas, serta selalu
memiliki motivasi tinggi, tentunya hal tersebut akan mudah dicapai apabila PT
Indonesia Tamiya Motor memiliki departemen HRD. Selanjutnya untuk
mempermudah administrasi dan segala perawatan perlatan kantor maka dibutuhkan
sebuah departemen GA ( General Affairs)
Dalam menangani proses bisnis di dalam perusahaan, direktur utama dibantu
oleh lima department yang saling berkoordinasi satu sama lain. enam department
tersebut antara lain Departement HRD, Departement RISTEK, Departement
Produksi, , Departement Marketing,, Departement Finansial. dan Departemen GA.
Di beberapa departemen terdapat unit-unit yang dipimpin oleh kepala unit.
.Di Departemen RISTEK terdapat Unit Riset dan Unit IT .Departemen Produksi
dan logistik terbagi menjadi dua unit, yaitu produksi dan logistik.Sedangkan untuk
departemen HRD, GA, Finansial, dan Marketing tidak memiliki unit
Dalam aliran pelaporannya, maupun pengambilan kebijakan perusahaan.
Setiap karyawan dari tiap – tiap departemen melaporkan atau mempertanggung
jawabkan kegiatannya pada kepala unit masing – masing departemen ,apabila tidak
terdapat kepala unit, maka tiap karyawan langsung mempertanggung jawabkan
pekerjaannya kepada kepala departement,yaitu manajer . Selanjutnya dari kepala –
kepala unit melaporkan laporannya kepada manajer departement. Selanjutnya dari
tiap – tiap manager tersebut melaporkan perkembangan tiap departementnya kepada
seorang direktur utama, yang biasanya daari laporan tersebut akan dipertanggung
jawabkan dalam sebuah rapat, yang disebut sebagai RUPS (Rapat Umum Pemegang
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 87
RUPS
DIRUT
Manager
Kepala Unit
Karyawan
Saham) yang merupakan puncak manajemen, yang dalam rapat itu dipimpin oleh
direktur utama untuk melaporkan keseluruhan perusahaan.
5.8.2 Sentralisasi
Gambar 5.2 Sentralisas
Untuk tiap karyawan menjalankan tiap tanggung jawab tugas yang dibebankan
pada mereka, namun keputusan – keputusan mengenai tugas mereka tersebut
merupakan keputusan langsung dari kepala departemen, dan apabila ada yang
memiliki kepala unit, kepala unit hanya bersifat sebagai pengontrol tugas para
karyawan, agar selalu berjalan sesuai dengan keputusan Manager. Kemudian
untuk keputusan dari direktur secara langsung mengarah pada penentuan
kebijakan yang lebih besar atau luas,penentuan mengenai tiap departemen,
namun tetap diperbolehkan untuk mengatur kebijkan tiap departemen. Untuk
Keputusan dalam RUPS merupakan keputusan tertinggi dalam perusahaan,
yang berhak menentuka perusahaan mau dibawa ke arah mana,yang tentunya
setiap perubahan kebijkan akan mengubah semua kebijakan baik direktur
utama, maupun tiap departemen.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 88
5.8.3 Formalisasi
Formalisasi merupakan kriteria tingkat sejauh mana sebuah
organisasi menyandarkan dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk
mengatur perilaku dari para pegawainya.
PT Indonesia Tamiya Motor akan memiliki Standar Operasional
Prosedur yang terstandardisasi dari perusahaan induk Toys Motor Inc dan
sebagai perusahaan induk mempunyai tingkat formalisasi yang tinggi,
karena semua tugas, fungsi dan tanggung jawab sudah dipetakan
sedemikian hingga keluaran yang dihasilkan pun konsisten. Semua pegawai
mempunyai prosedur yang sudah distandardisasikan dan kebijakan sudah
didistribusikan kepada masing-masing departemen head dan alur
koordinasi dan pertanggungjawaban akan tertata rapi dari ketua seksie
hingga direktur utama.
5.8.3.1 Job Description
RUPS
I. Identifikasi
Nama Jabatan : Rapat Umum Pemegang Saham
Bidang : Pengontrolan Perusahaan
Bertanggung jawab pada : -
II. Rincian Tugas Tanggung Jawab dan wewenang
Mengangkat dan memberhentikan Direktur Utama
Menetapkan target kinerja masing-masing Direktur Utama
Menerima dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban direktur
utama
Menetapkan keputusan-keputusan terkait dengan tanggung jawab
direktur utama dan karyawan perusahaan
Mengidentifikasi dan mengembangkan rancangan strategi bisnis
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 89
Menetapkan kebijakan dan memberi nasehat dalam permasalahan
perusahaan
Direktur Utama
I. Identifikasi
Nama Jabatan : Direktur Utama
Bidang : Pengelolaan Perusahaan
Bertanggung jawab pada : RUPS
II. Rician Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan
Bertanggung jawab atas berjalannya keseluruhan kegiatan
perusahaan
Menentukan visi dan misi perusahaan
Melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada kepala
departemen
Mengidentifikasi dan mengembangkan rencana strategi bisnis.
Memelihara iklim yang mendukung terciptanya produktivitas dalam
perusahaan
Mengelola sumber daya manusia dan menjaga profesionalisme
III. Wewenang Jabatan
Memimpin rapat umum untuk memastikan pelaksanan tata tertib,
keadilan dan kesempatan untuk berkontribusi secara tepat.
Menetapkan kebijakan dan peraturan dalam perusahaan
Memilih solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan
perusahaan
Memberhentikan karyawan atas usul HRD
Human Resources Development
I. Identifikasi
Nama Jabatan :Manager Human Resources and
Development
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 90
Bidang :Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan
Sumber Daya Perusahaan
Bertanggung jawab pada : Direktur Utama
II. Rincian Tugas dan Tentang Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas kepegawaian di perusahaan
Melakukan perekrutan karyawan
Menempatkan karyawan sesuai keahliannya
Melakukan rotasi karyawan dan kenaikan pangkat
III. Wewenang jabatan
Mengusulkan penyelenggaraan rapat koordinasi antar departemen.
Melakukan training karyawan
Reward & punishment karyawan
Menentukan kebutuhan tenaga kerja
Departemen RISTEK
I. Identifikasi
Nama Jabatan : Manager Research and Development Technology
Bidang : Pengembangan Riset Produk dan Teknologi
Bertanggung jawab pada : Direktur Utama
II. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan
Mengembangkan strategi dan konsep untuk produk baru
Memodelkan produk sesuai keinginan konsumen
Membuat prototype dengan menggunakan software
Mendesain, membuat, dan mengevaluasi produk
Membuat Sistem Informasi perusahaan.
Melakukan pengembangan teknologi yang digunakan oleh perusahaan
III. Wewenang Jabatan
Mengusulkan rencana desain produk ke direktur utama
Menentukan langkah/cara riset dan desain.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 91
Mengajukan usulan perbaikan kepada penanggung jawab atasan.
Memilih system informasi dan teknologi yang akan digunakan dalam
perusahaan.
Staff Unit R and D
5.1.4.1.1.1 Identifikasi
Jabatan : Staff Unit R and D
Bidang : Personalia
Bertanggung jawab pada : Manager RISTEK
II. Rincian tugas dan tanggung jawab staff Unit RnD :
Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam perusahaan
Memanfaatkan teknologi guna pengembangan produk
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan
dengan penelitian dan pengembangan kepada kepala unit R and D
III.Rincian wewenang staff unitR and D
Mengaplikasikan kebijakan dan keputusan dalam hal penelitian dan
pengembangan serta penggunaan teknologi guna pengembangan
produk
Staff Unit IT
I. Identifikasi
Jabatan : Staff unit IT
Bidang : Informasi Teknologi
Bertanggung jawab pada : manager RISTEK
II. Rincian tugas dan tanggung jawab staff unit IT
Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber
daya perusahaan seperti gedung dan mesin serta kompenen sistem aliran
informasi
Melakukan perawatan sumber daya perusahaan dan komponen teknologi
penunjang aliran informasi
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 92
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
kegiatan pengelolaan sumber daya perusahaan dan sistem informasi
kepada manager RISTEK
Meyimpan seluruh informasi dari setiap departemen
III.Rincian wewenang staff Unit IT
Melaksanakan urusan administrasi perusahaan, antara lain: penyediaan dan
perawatan peralatan kantor dan teknologi informasi dan sebagainya
Departemen Produksi & Logistik
I. Identifikasi
Nama Jabatan : Manager Produksi & Logistik
Bidang : Proses Produksi & Logistik
Bertanggung jawab pada : Direktur Utama
II. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan
Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi meliputi assembly
dan pengepakan
Merencanakan penjadwalan produksi
Mengontrol dan mngawasi seluruh proses inspeksi dalam
serangkaian proses produksi di perusahaan
Mengendalikan seluruh proses logistic perusahaan
Melakukan distribusi material dan barang jadi dari dan ke
perusahaan.
III. Wewenang Jabatan
Menetapkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan
proses produksi perusahaan
Ikut menentukan harga jual produk tamiya
Memilih supplier material bagi perusahaan
Mengeluarkan peraturan dan SOP proses logistik perusahaan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 93
Staff Unit PPIC
I.Identifikasi
Jabatan : Staff Unit PPIC
Bidang : Perancangan dan Pengendalian
Inventori Material
Bertanggung jawab pada : Manager Produksi & Logistik
II.Rincian tugas dan tanggung jawab staff unit PPIC
Melakukan penjadwalan produksi
Meramalkan kebutuhan material
Melakukan perhitungan untuk penetapan kapasitas produksi perusahaan
Melakukan pengawasan terhadap inventori material
Melakukan perhitungan dan menjadwalkan jumlah kebutuhan mesin dan
stasiun kerja
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
proses PPIC dalam perusahaan kepada kepala unit PPIC
III.Rincian wewenang staff Unit PPIC
Membuat penjadwalan produksi sesuai dengan stasiun kerja dan
kapasitas yang ada dan mengaplikasikannya untuk kepentingan
perusahaan
Staff Unit Assembly
I. Identifikasi
Jabatan : Staff Unit Assembly
Bidang : Perakitan Tamiya
Bertanggung jawab pada : Manager produksi&logistic
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 94
II. Rincian tugas dan tanggung jawab Staff Unit Assembly
Menerima dan mengelola bahan mentah dari warehouse
Mengelola proses perakitan
Mengawasi produk yang siap dijual ke departemen logistik untuk
dilakukan distribusi dan penyimpanan
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
proses perakitan tamiya dalam perusahaan kepada kepala unit Assembly
III. Rincian wewenang Staff Unit Assembly
Melaksanakan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan teknis
proses perakitan dan pengepakan.
Staff Unit QC
I.Identifikasi
Jabatan : Staff Unit Quality Control
Bidang : QC
Bertanggung jawab pada : Manager Produksi & Logistik
II.Rincian tugas dan tanggung jawab Staff Unit QC
Melaksanakan seluruh proses inspeksi, dari raw material sampai barang siap
dijual
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
proses inspeksi dalam perusahaan kepada Kepala Unit QC
III.Rincian wewenang staff Unit QC
Melaksanakan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan proses
inspeksi dan pengendalian kualitas di perusahaan
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 95
Staff Unit Warehouse
I. Identifikasi
Jabatan : Staff Unit Warehouse
Bidang : Pergudangan
Bertanggung jawab pada : manager produksi & logistik
II. Rincian tugas dan tanggung jawab Staff Unit Warehouse
Melakukan penyimpanan material dan barang jadi di gudang
Mengelola persediaan material dan barang jadi di gudang
Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
proses pergudangan dalam perusahaan kepada kepala unit warehouse
III. Rincian wewenang Kepala Unit Warehouse adalah :
Melaksanakan peraturan dan SOP pergudangan sesuai kebijakan yang
ditetapkan
Departemen Marketing
I. Identifikasi
Nama Jabatan : Manager Marketing
Bidang : Pemasaran
Bertanggung jawab pada : Direktur Utama
II.Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan
Menyusun rencana kegiatan di bidang penjualan dan pemasaran.
Menganalisis pesaing perusahaan
Menetapkan target penjualan dan pemasaran dalam jangka pendek,
menengah dan panjang
Menetapkan strategi bisnis pemasaran dan penjualan.
Mengelola kegiatan analisis bidang penjualan dan pemasaran untuk
pencapaian target yang dibebankan.
Membuat dan mengembangkan unit jaringan pengembangan pasar.
Mempromosikan produk.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 96
Mengelola jaringan distribusi penjualan dan pemasaran baik di dalam
maupun luar negeri
III. Wewenang Jabatan
Menetapkan kebijakan dan keputusan yag berhubungan dengan proses
marketing penjualan
Menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan
Memilih timing untuk melakukan promosi
Menentukan bentuk promosi produk yang akan digunakan perusahaan
Memberhentikan penunjukan agen / distribusi.
Departemen Finansial
I. Identifikasi
Nama Jabatan : Manager Keuangan
Bidang : Keuangan dan Akuntansi
Bertanggung jawab pada : Direktur Utama
II.Rincian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Jabatan
Mengontrol dan mengawasi seluruh proses pengelolaan keuangan
perusahaan.
Mengelola modal dan membuat anggaran biaya
Mencatat transaksi pemasukan dan pengeluaran dalam buku besar
Menganalisis biaya biaya yang dikeluarkan tiap departemen
Mengelola budget yang tersedia dalam rangka menyokong dana
operasional.
Meminimasi pengeluaran dalam perusahaan
Membuat laporan laba rugi perusahaan
III.Wewenang Jabatan
Menetapkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan proses
pengelolaan keuangan dan aliran uang dalam perusahaan
Mengelola modal
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 97
Menetapkan daftar anggaran yang akan digunakan tiap departemen
Menyimpan dan memanfaatkan seluruh uang perusahaan,
Departemen General Affairs
I.Identifikasi
Nama Jabatan : Manager General Affair
Bidang : pekerjaan umum
Bertanggung jawab pada : Direktur Utama
II.Rincian Tugas dan Tanggung Jawab
Menyediakan peralatan dan kebutuhan perusahaan
Menyusun langkah-langkah proses pengurusan Perijinan
Mengawasi pelaksanaan operasional, kebersihan dan keamanan kantor
Mengontrol ketersediaan stationary, promotion tools dan Voucher fisik
Menerima & memproses reumbursment asuransi kesehatan dari setiap
karyawan.
III.Wewenang Jabatan
Menetapkan kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan umum
Melakukan pengadaan barang baru
5.8.3.2 Hubungan Kerja dan Aliran Informasi Perusahaan
a. Departemen HRD
Hubungan kerja dengan departemenProduksi&Logistik adalah menempatkan
sejumlah karyawan yang telah direkrut oleh HRD.
Hubungan kerja dengan departemen Riset dan Teknologi yaitu menetapkan
sejumlah karyawan yang ahli.
Hubungan kerja dengan Departemen Marketing membutuuhkan karyawan
yang telah ditetapkan oleh bagian HRD
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 98
Hubungan kerja dengan Departemen Finansial yaitu mendapat pekerja yang
berkompeten atas seleksi HRD
b. .Departemen Riset &Teknologi
Hubungan kerja dengan departemen HRD adalah menempatkan karyawan
yang telah direkrut.
Hubungan kerja dengan departemen financial adalah mendapat anggaran
biaya untuk melakukan setiap pekerjaan.
Hubungan kerja sama dengan departemen marketing adalah penjadwalan
promosi produk.
Hubungan kerja dengan Departemen Produksi& Logistik adalah membuat
desain spesifikasi produk
Hubungan kerja antara unit RnD dengan unit IT adalah pengaplikasian hasil
survey konsumen spesifikasi produk yang dibutuhkan ke dalam desain
produk.
Hubungan unit IT dengan seluruh departemen dalam hal penerimaan &
penyimpanan segala informasi.
c. Departemen Produksi & Logistik
Hubungan dengan departemen HRD adalah mendapat karyawan yang sesuai dengan
bidang keahilannya.
Hubungan kerja dengan departemen finansial menentukan biaya anggaran yang
ditetapkan untuk melakukan proses produksi.
Hubungan dengan Departemen Riset dan Teknologi adalah memberi usulan desain.
Hubungan dengan departemen marketing adalah memasarkan dan menjual produk
yang telah selesai dibuat.
Hubungan kerja antara unit PPIC dengan assembly adalah menentukan jumlah
material yang dirakit pada unit assembly.
Hubungan kerja antara unit PPIC dengan unit QC adalah adanya inspeksi penjaminan
kualitas material
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 99
Hubungan kerja unit PPIC dengan warehouse adalah pennyimpanan jumlah material
ke dalam gudang
Hubungan kerja antara unit Assembly dengan unit QC adalah Penjaminan kualitas
material yang dipakai untuk proses produksi maupun setelah barang jadi.
Hubungan kerja antara unit Assembly dengan unit Warehouse adalah pengambilan
material dari dalam gudang serta penyimpangan produk jadi.
d. Departemen Marketing & Sales
Hubungan kerja dengan Departemen HRD adalah menempatkan karyawan
yang telah direkrut ke dalam bagian departemen marketing
Hubungan kerja dengan Departemen produksi&logistic adalah memasarkan
serta menjual produk jadi.
Hubungan kerja dengan Departemen riset & teknologi adalah pengaturan
jadwal pendistribusian & promosi ke dalam system informasi perusahaan.
Hubungan kerja dengan Departemen financial adalah memberikan anggaran
biaya.
e. Departemen Finansial
Hubungan kerja dengan departemen HRD adalah mendapatkan sejumlah
pekerja handal.
Hubungan kerja dengan Departemen Riset & teknologi adalah memberikan
infromasi jumlah biaya yang dibutuhkan
Hubungan kerja dengan departemen produksi & logistic adalah menentukan
sejumlah biaya untuk digunakan proses produksi & logistik
Hubungan kerja dengan departemen marketing adalah pengaturan biaya
anggaran untuk melakukan kegiatan pemasaran.
f. Departemen General Affairs
Hubungan kerja dengan departemen HRD dalam hal penempatan karyawan
Hubungan kerja dengan departemen produksi dan logistic adalah penyediaan
fasilitas kerja
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 100
Hubungan kerja dengan departemen marketing adalah pengadaan fasilitas
perkantoran
Hubungan kerjadengan departemen RISTEK adalah penyediaan alat alat
untuk melakukan riset
Hubungan kerja dengan departemen financial adalah pengalokasian dana yang
dibutuhkan.
5.8.4 Pembentukan Struktur Organisasi
5.8.4.1 Bagian Dasar Organisasi
The operating core : Merupakan para pegawai yang melaksanakan
pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jas.
yang termasuk dalam operating core adalah staff-staff unit tiap
departemen.
Strategi Apec : yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer
tingkat puncak , yaitu direktur utama. Dan RUPS
The middle line : Merupakan para manajer yang menjembatani
manajer tingkat atas dengan bagian operasional seperti, yang
termasuk the middle line adalah : Manajer HRD, Manajer Riset dan
IT, Manajer Produksi dan Logistik, Manajer Finansial, Manajer
Marketing dan Sales, Manajer GA
Technostructure : yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka
yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab
terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi. Yang termasuk
technostructure adalah perusahaan induk Toys Motor Inc
Supporting staff : orang – orang yang memberi jasa pendukung tidak
langsung terhadap organisasi . contohnya bidang administrasi
mencatat memo masuk keluar, sales promotion, supir, kurir
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 101
5.8.4.2 Gambar Struktur Organisasi
Direktur
Utama
Manajer
Produksi dan
Logistik
Manajer Riset
dan ITi
Manajer
Finansial
Manajer HRD
Manajer
Marketing &
Sales
Assembly
PPIC
IT
Riset
QC
warehouse
RUPS
Gambar 5.3 Struktur Organisasi
Direktur
Utama
Manajer
Produksi dan
Logistik
Manajer Riset
dan ITi
Manajer
Finansial
Manajer HRD
Manajer
Marketing &
Sales
Assembly
PPIC
IT
Riset
QC
warehouse
RUPS
Gambar 5.4 Aliran Informasi Perusahaan
Desain organisasi yang digunakan dalam perusahaan Indonesia Tamiya Motor
adalah desain organisasi sederhana. Pada desain organiasi ini didominasi oleh
strategi apex dan memiliki tingkat sentralisasi yang sangat tinggi dalam melakukan
kontrol. Struktur sederhana bersifat simpel tetapi terbatas penggunaannya, yakni
pada perusahaan yang kecil ukurannya. Desain organisasi ini memiliki kelemahan
tidak dapat digunakan dalam organisasi yang kompleks, paling beresiko karena
kepemimpinan tersentralisasi, tergantung pada satu orang saja. Selain itu, PT.
Indonesia Tamiya Motor merupakan perusahaan baru yang system pengambilan
keputusan dipegang oleh manajer tingkat atas.
Manager
General
Affairs
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 102
5.9 Kebijakan Perusahaan
Kebijakan Umum Perusahaan
- 95 % dari seluruh permintaan yang masuk ke peruhaan harus
dupenuhi oleh perusahaan untuk di produksi.
Departemen HRD
- Melakukan perekrutan setiap kebutuhan SDM mencapai 500 orang,
untuk seluruh departemen
- Melakukan acara motivaasi karyawan, yang harus diikuti seluruh
karyawan setiap tiga bulan sekali
- Memberikan jatah cuti kepada karyawan sebanyak maksimal 14 hari
kerja selama satu tahun, cuti hamil satu bulan
- Mengirimkan delegasi untuk melakukan pelatihan training ke luar tiap
6 bulan sekali untuk 1 orang karyawan dari tiap departemen
- Penentuan hari kerja adalah @ 8 jam setiap harinya dan dalam satu
minggun terdapat 5 hari kerja aktif
- Maksimal over time hanya 25% reguler tume
Departemen Produksi
- Melakukan peramalan produksi berdasarkan data histori perusahaan
- Melakukan inspeksi dari komponen, produk jadi, hingga ke
pengepakan
- Menentukan produksi berdasarkan make to stock ( Job Shop)
- Selalu melakukan maintenance mesin produksi setiap tiga bulan sekali
- Selalu memastikan K3 diterapkan dalam proses kerja
- Setiap gudang penuh,maka produksi akan dihentikan. Hingga produk
kembali didistribusikan
- Membagi gudang menjadi tiga buah gudang, material, pengepakan,
dan komponen kerja pendukung
- Pendistribusian produk dilakukan dengan jasa distributir luar
perusahaan (PT Pos Indonesia)
- Biaya Over time lebih tinggi daripada biaya regular time
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 103
Departemen RISTEK
- Melakukan pengembangan hanya berdasarkan warna, dan bentuk
casing tamiya
- Melakukan penelitian riset pasar setiap tahunnya akan bentuk tamiya
yang disukai konsumen
- Membuat sebuah sistem informasi yang terintregrasi, dan
mengembangkan sistem sesuai kebutuhan perusahaan
- Mengembangkan WEB bagi perusahaan, dengan selalu mengupdate
informasi perusahaan, seperti kegiatan sebanyak tiga kali satu minggu
Departemen Marketing
- Melakukan perjanjian dengan distributor – distributor di setiap daerah
di Pulau Jawa
- Merekrut salesman dengan sistem outsearching ( Sistem kontrak)
- Melakukan promosi di mal – mal tertentu setiap satu tahun sekali
- Melakukan perjanjian dengan perusahaan periklanan untuk membuat
design dan melakukan pengaturan periklanan perusahaan
Departemen Finansial
- Mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran seluruh aspek
perusahaan
- Untuk pengeluaran dana dari perusahaan, harus atas persetujuan
direktur utama
- Seluruh pengeluaran yang tidak terdapat bukti tertulis, seperti nota,
cek, maupun berbagai bentuk tertulis, maka tidak akan dapat diganti
oleh perusahaan
- Anggaran yang telah disetujui pada rapat anggaran tidak dapat diubah
hingga rapat anggaran yang selanjutnya,kecuali atas persetujuan RUPS
Departemen GA ( General Affairs)
- Melakukan penggantian / pengadaan alat – alat kantor diadakan setiap
satu tahun sekali
- Gaji karyawan akan langsung ditransfer ke rekening karyawan pada
awal bulan
- Pengurusan kredit untuk para karyawan harus disertai dengan surat
keterangan dari manager yang bersangkutan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 104
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Daerah pemasaran PT. Indonesia Tamiya Motor adalah Jawa, Sumatra,
NTT, dan Bali
2. Strategi yang digunakan PT. Indonesia Tamiya Motor menggunakan
strategi integrasi horizontal dan menggunakan strategi matriks SWOT.
3. Dalam merancang organisasi PT Indonesia Tamiya Motor, yang harus
dilakukan adalah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, value dan belief.
Setiap anggota organisasi harus memahami dengan jelas mengenai visi-
misi perusahaan. Dari visi dan misi perusahaan dapat ditentukan tujuan
dan sasaran perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi
berpedoman pada value & belief perusahaan.
4. Proses bisnis perusahaan menjadi dasar dalam pembuatan struktur
organisasi PT Indonesia Tamiya Motor. Struktur organisasi perusahaaan
dibutuhkan untuk mengetahui tingkatan koordinasi yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Desain struktur organisasi yang digunakan PT. Indonesia Tamiya Motor
adalah desain struktur sederhana
6. Kekuasaan tertinggi PT Indonesia Tamiya Motor adalah RUPS. Terdapat
Dewan Komisaris yang bertugas mengawasi kinerja direksi. Struktur
organisasi perusahaan PT Indonesia Tamiya Motor dipimpin oleh seorang
direktur utama, dibawahnya terdapat 6 Departemen yang dipimpin oleh
Manajer yaitu Departemen HRD, Departemen GA, Departemen
Keuangan, Departemen Produksi, Departemen Marketing, Departemen
Ristek, Departemen Finansial.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 105
7. Pada PT. Indonesia Tamiya, tiap departemen memeliki job dan
wewenangnya masing-masing dan memiliki aliran informasi yang
terintegrasi
8. Tipe struktur organisasi yang digunakan dalam PT Indonesia Tamiya
Motor adalah Struktur Fungsional.
9. Kebijakan perusahaan PT. Indonesia Tamiya Motor ditentukan masing-
masing departemen.
6.2 Saran
1. Sebelum membuat perancangan bisnis praktikan harus memastikan bahwa
pengecekan konsep whellen hunger dengan benar.
2. Dalam menentukan visi, misi perusahan harus logis agar tujuan
perusahaan dapat dicapai
3. Dalam menentukan posisi perusahaan lakukan perhitungan dengan teliti
agar diperoleh posisi yang sesuai.
4. Praktikan harus lebih teliti dan paham dalam mengidentifikasi proses
bisnis.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis
Kelompok 8
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 106
DAFTAR PUSTAKA
www.gunadarma.ac.id
www.xa.yimg.com
www.blog.trisakti.ac.id
www.id.wikipedia.org
www.pisses-blogku.blogspot.com
S.B Hari Lubis : Pengantar Teori Organisasi : Suatu Pendekatan Makro
Siagian, 2005
Umar Husein,2001