Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS BESAR
MODUL 1
DESKRIPSI SISTEM
Disusun Oleh : KEL (8A)
Nama : 1. JAENAL AJI NUGROHO (130421100050)
2. PHILIP HERMAWAN (150421100081)
3. JUNIALDI (150421100097)
ASISTEN PRAKTIKUM:
FILIA SANDRAYANI (140421100047)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN SIMULASI
INDUSTRI
PROGRAM STRUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Bab 1 merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang dan tujuan dari
tugas besar modul 1 tentang deskripsi sistem sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang
Sistem sangat penting dalam dunia teknologi baik sistem yang sederhana dan
sistem yang kompleks. Sistem sederhana dalam kehidupan dapat digunakan untuk
mengetahui adanya permasalahan yang terdapat disuatu perusahaan maupun
diluar perusahaan. Sedangkan sistem yang kompleks dalam kehidupan disuatu
perusahaan memiliki kerumitan dalam membagi waktu, tenaga dan biaya, tetapi
dapat diselesaikan dengan pengamatan langsung dan menggunakan simulasi yang
dibuat dari software Arena untuk mempermudah penyimulasian.
Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau
subsistem yang tertata dengan teratur, baik, saling interaksi, saling ketergantungan
satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan suatu tujuan.
Sistem dapat disimulasikan dengan menggunakan software Arena. Arena adalah
sebuah program penyusun model dan juga merupakan simulator, dimana bertujuan
untuk eksperimen dengan menggunakan modul-modul yang menyatakan proses.
Garis penghubung dalam arena digunakan untuk menyatakan aliran entitas
(Kusnendi, 2014).
Praktikum tentang deskripsi sistem menggunakan software arena yaitu untuk
mengerti tentang sistem dan klasifikasinya serta karakteristik dari sistem berserta
elemen pendukung dasi suatu sistem. Mengerti tentang model dan klasifikasi serta
alasan dalam menentukan pengguanaan model, kemudian memahami pengertian
simulasi dan hubungan sistem model dan simulasi. Sehingga dapat membuat ACD
(activity cycle diagram) dan usulan scenario perbaikan dari sistem yang dibuat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas besar modul 1 tentang deskripsi sistem sebagai berikut:
1. Dapat mengerti dan memahami pengertian sistem dan klasifikasinya.
2. Dapat mengerti dan memahami karakteristik dari sistem beserta elemen-
elemen pendukung suatu sistem.
3. Dapat mengerti dan memahami pengertian model, klasifikasi serta alasan
penggunaan model diperlukan.
4. Dapat mengerti dan memahami pengertian dari simulasi serta hubungan antara
sistem, model dan simulasi.
5. Dapat mengerti dan memahami Activity Cycle Diagram (ACD) dan usulan
skenario perbaikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab 2 tentang landasan teori mengenai deskripsi sistem sebagai berikut.
2.1 Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari komponen-
komponen atau subsistem yang tertata dengan teratur, saling interaksi, saling
ketergantungan satu dengan yang lainnya, dan tidak dapat dipisahkan untuk
mewujudkan suatu tujuan. Sistem dapat dilihat dari kumpulan komponen secara
fisik yang saling berinteraksi, saling berhubungan, dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Sistem bisa berupa abstrak atau fisis.
Sistem abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi yang saling
bergantung. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan (Kusnendi, 2014).
2.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Kusnendi (2014), sistem diklasifikasikan menjadi beberapa sebagai
berikut.
1. Sistem Abstrak (abstract system) & Sistem Fisik (phiysical system)
Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik, seperti sistem teologia. Sistem fisik adalah sistem yang nyata secara
fisik, seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem informasi.
2. Sistem Alamiah (natural system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami,tidak dibuat oleh
manusia, misal sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem
yang dirancang dan dibuat oleh manusia, missal sistem informasi akuntansi,
sistem pendidikan.
3. Sistem Tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan perilaku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi antarbagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem sudah dapat diramalkan, misal sistem komputer.
4. Sistem Tertutup (closed syste)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan luar. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak
luar. Namun, sebenarnya tidak ada sistem yang tertutup, yang ada adalah relatif
tertutup, tidak benar-benar tertutup.
2.3 Karakteristik Sistem
Menurut Kusnendi (2014), sistem memiliki karakteristik yang terdiri dari
beberapa sebagai berikut.
1. Mempunyai Komponen (components),
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sisstem (boundary)
Setiap sistem memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari
lingkungannya. Batas sistem adalah wilayah yang membatasi antara satu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungannya. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (enviromments)
Lingkungan luar adalah lingkungan di luar batas sistem yang mempengaruhi
operasi sistem. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif suatu sistem
tersebut. Pengaruh yang positif dapat dipelihara dan dijaga, sedangkan pengaruh
negatif harus dikendalikan karena dapat mengganggu sistem.
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung adalah media yang menghubungkan atau mengintegrasikan
antara satu subsistem ke subsistem yang lainnya menjadi satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (input)
Masukan adalah serangkaian data (signal input) atau maintenance input dari
dalam atau dari luar lingkungan untuk diolah dalam sistem untuk dioperasikan.
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran adalah hasil dari proses dan diklasifikasi menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7. Pengolah Sistem (pemrosesan)
Pengolah merupakan suatu yang merubah masukan menjadi keluaran. Contoh
Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan
yang diperlukan oleh manajemen.
8. Sasaran Sistem
Sistem yang baik tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai. Sasaran adalah
sesuatu yang menjadi target yang ingin dicapai dari suatu sistem. Sasaran yang
dicapai dari suatu sistem menentukan masukan yang dibutuhkan. Suatu sistem
dikatakan berhasil apabila sasaran yang telah ditentukan dapat dicapai dengan
baik.
2.4 Elemen Sistem
Menurut Satrio, (2011) elemen sistem terbagi menjadi beberapa sebagai
berikut.
1. Entitas
Entity (entitas) adalah suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang
dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan
Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang
dimodelkan. Contoh: Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
2. Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan pada sistem yang dapat memberikan pengaruh baik
secara langsung ataupun tidak dari proses entitas yang ada.
3. Resource
Resource adalah elemen sistem yang dapat melakukan suatu aktivitas yang ada
pada entitas.
2.5 Model
Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang
sistem. Model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu
merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model
didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau
komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu sistem maka
diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip
pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan
pengembangannya. (Effendi,2012).
2.6 Simulasi
Simulasi adalah suatu teknik atau usaha untuk tampilan operasi-operasi, dan
karateristik dalam sebuah sistem. Model ini ditunjukan bagaimana mensimulasikan
sebuah sistem manajemen operasi dengan menggembangkan model matematika
paling dekat yang menggambarkan sistem yang sesungguhnya. Simulasi juga
merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mempergunakan gambaran
sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya
pada keadaan yang sesungguhnya. Simulasi komputer dalam suatu rekayasa teknik
sangat membantu perancang untuk menggambarkan / memvisualisasikan
karakteristik sistem yang akan dibuat. Dengan pemodelan sistem perancang bisa
menganalisis karakteristik sistem pada berbagai kondisi operasi tanpa harus
kehilangan banyak waktu dan biaya, karena semua proses bisa dilakukan dengan
bantuan komputer. Untuk menjamin analisis yang tepat, model matemastis dari
sistem yang akan dianalisis serta program komputer harus dibuat. Beberapa kasus
yang diambil dari kondisi riil akan disimulasikan untuk dianalisis karakteristiknya
(Wahyani, 2010).
2.7 Sistem Arena
Arena adalah software simulasi dan otomasi pada sebuah program yang
dikembangkan oleh system modelling dan simulator. Arena dapat untuk eksperimen
dengan menggunakan modul-modul yang menyatakan proses. Garis penghubung
dalam arena digunakan untuk menyatakan aliran entitas. Arena baik digunakan pada
Microsoft baik visual basic maupun Microsoft visio untuk membuat diagram alir
atau lain sebagainya (Prihati, 2012).
2.8 Activity Cycle Diagram
Activity clycle diagram adalah model konseptual yang baik digunakan dalam
suatu simulasi serta sistematis untuk menggambarkan struktur keberadaan sistem.
Selain itu activity cycle diagram digunakan untuk menggambarkan proses bisnis
dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Biasanya dipakai pada business modeling
untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip
flowchart atau Data flow diagram pada perancangan terstruktur. Sangat bermanfaat
apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses
secara keseluruhan (Rahmadani, 2010).
BAB III
METODOLOGI
Bab tiga tentang alat dan bahan, prosedur praktikum, prosedur pengolahan
data serta flowchart yang terdapat dalam modul 1 tentang deskripsi sistem
sebagai berikut.
3.1 Alat dan Bahan
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum modul 1 sebagai
berikut:
1. Laptop atau komputer.
2. Objek pengamatan.
3. Microsoft Visio.
4. Microsoft Word.
3.2 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum dari modul 1 mengenai prosedur pelaksanaan praktikum
sebagai berikut:
1. Mencari Objek
2. Melakukan Asistensi objek. Jika ya akan masuk langkah selanjutnya, jika
tidak kembali mencari objek.
3. ACC objek dari asisten.
4. Melakukan pre-test mengenai modul 1 deskripsi sistem.
5. Melakukan pengamatan objek yang telah di ACC.
6. Melakukan briefing pengolahan data di modul 1.
7. Pengolahan data tediri dari: deskripsi sistem, elemen sistem, ACD, parameter
sistem, skenario perbaikan dan ACD skenario perbaikan.
8. Kesimpulan dan saran.
3.3 Flowchart Pelakasanaan Praktikum Flowchart pelaksanaan praktikum dari modul 1 tentang deskripsi sistem
sebagai berikut:
Gambar 1.3.1 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas deskripsi sistem nyata, layout objek, deskripsi sistem
menggunakan elemen-elemen sistem, activity table dan activity cycle diagram,
parameter untuk mengamati kinerja sistem, scenario perbaikan untuk meningkatkan
performance sistem, dan activity cycle diagram dari skenari perbaikan sistem.
4.1 Deskripsi Sistem Nyata
Deskripsi sisten nyata menjelaskan tentang alasan pemilihan objek dan
gambaran tentang objek yang dipilih seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
Alasan pemilihan objek cuci motor Cokro Bangkalan karena cucian motor ini
mempunyai masalah pada antrian, dimana antrian yang terjadi sering kali memakan
waktu yang lama. Sehingga, dengan memilih objek pengamatan berupa cuci motor
Cokro Bangkalan, diharapkan diketahui penyebab timbulnya antrian yang terlalu
lama dan banyak serta perbaikan dari sistem yang ada.
Gambar 1.3.2 Tempat cuci motor COKRO Bangkalan
Objek Tugas Besar ini adalah Cuci Motor COKRO yang berada di Jl. Hos.
Cokroaminoto Gg. II, No 13 Kota Bangkalan. Sistem pelayanan pada Cuci Motor
Cokro menggunakan 3 server, yaitu:
1. Server Pencucian
Gambar 1.4.3 Server pencucian
Pada server ini, motor pelanggan mendapatkan perlakuan pencucian. Terdapat
2 operator yang bekerja pada server ini untuk melayani 2 pelanggan secara
langsung. Apabila server pencucian penuh, maka pelanggan akan mengalami
antrian lebih dahulu.
2. Server Pengeringan
Gambar 1.3.4 Server pengeringan
Setelah di cuci, motor pelanggan dikeringkan menggunakan kain pengering
dan pelapisan liquid silicone untuk memberi efek hitam pada bagian-bagan tertentu.
Server ini terdapat 3 orang operator.
3. Server Pembayaran
Gambar 1.3.5 Server pembayaran
Server ini menerima pembayaran dari pelanggan yang motornya sudah dicuci.
Gambar 1.3.6 Posisi semua server
Klasifikasi sistem berdasarkan tipe entitas, Cuci Motor COKRO merupakan
Discrete Event System, yaitu waktu kdatangan, proses, waktu proses berakhir
didefinisikan dalam waktu discrete. Sedangkan kondisi entitas ketika sistem
berakhir merupakan tipe Non-Terminating, yaitu suatu sistem yang entitas
didalamnya selalu berada d dalam suatu sistem tersebut.
4.2 Layout Objek
Layout objek berupa cuci motor COKRO Bangkalan adalah sebagai berikut:
500
0mm
7200mm
250
0mm
SERVER 1Pencucian
SERVER 2Pengeringan
SERVER 3Pembayaran
Gambar 1.3.7 Layout objek
Objek yang diambil berupa cuci motor COKRO Bangkalan dengan 3 server
didalamnya berupa pembayaran, pencucian dan pengeringan. Ketika pelanggan
masuk ke dalam cucian motor, maka motor akan ditempatkan langsung kedalam
pencucian dimana terdapat 2 orang operator pada server pencucian. Setelah itu akan
mengalami proses pengeringan dengan 3 orang operator dan setelah proses
pengeringan selesai, pelanggan akan melakukan pembayaran di kasir dengan 1
orang operator.
4.3 Deskripsi Sistem menggunakan Elemen-elemen Sistem
Elemen yang diamati dari objek cuci motor Cokro Bangkalan ada 3 elemen,
yaitu entitas, aktivitas dan resource. Berikut ini akan dijelaskan elemen dari sistem
yang diamati, yaitu cucian motor Cokro Bangkalan:
a. Elemen
Dalam objek yang diamati yaitu cuci motor COKRO, elemen entitas dalam
objek ini adalah pelanggan, motor dan kasir.
b. Aktivitas
Elemen aktivitas dalam objek yang diambil merupakan kategori entity
processing yaitu proses pencucian, proses pengeringan dan proses pembayaran.
c. Resource
Resource yaitu bagian dalam sistem yang melakukan aktivitas, dalam hal ini
resource dalam objek yang diamati adalah operator pencucian sebanyak 2 orang,
operator pengeringan sebanyak 3 orang dan kasir sebagai operator pembayaran
sebanyak 1 orang.
4.4 Activity Table dan Activity Cycle Diagram (ACD)
Activity table dan activity cycle diagram dari objek yang diamati yaitu cucian
motor Cokro yang terletak di Bangkalan adalah sebagai berikut:
4.4.1 Activity Table
Berikut ini merupakan activity table dari cucian motor Cokro Bangkalan:
Tabel 1.4.1 Activity table cuci motor Cokro Bangkalan
Aktivitas Keterangan Simbol
Pelanggan datang Pelanggan memasuki area cuci motor
Pelanggan mengantri Pelanggan menunggu untuk motornya masuk ke proses pencucian
Motor masuk ke pencucian Motor sudah siap untuk masuk ke proses pencucian
Pencucian Motor sedang dalam proses pencucian
Antrian Motor menunggu untuk masuk proses selanjutnya
Motor masuk ke pengeringan Motor sudah siap untuk masuk ke proses pengeringan
Pengeringan Motor sedang dalam proses pengeringan
Pembayaran Pelanggan membayar biaya cuci motor
Pelanggan keluar Pelanggan meninggalkan area cuci motor
4.4.2 Activity Cycle Diagram (ACD)
Activity cycle diagram (ACD) dari proses pelayanan yang terjadi pada cucian
motor Cokro Bangkalan adalah sebagai berikut:
Gambar 1.3.8 Activity cycle diagram (ACD) cuci motor Cokro Bangkalan
Gambar 1.3.8 merupakan activity cycle diagram dari cucian motor Cokro
Bangkalan. Proses pertama diawali dengan kedatangan pelanggan lalu pelanggan
mengantri. Setelah itu motor masuk ke pencucian yang terdapat 2 operator dan
motor menunggu antrian setelah selesai proses pencucian. Setelah itu motor
masuk ke proses pengeringan yang terdapat 3 operator dan selesai proses
pengeringan motor mengantri untuk proses selanjutnya. Proses terakhir adalah
pembayaran lalu pelanggan keluar.
4.5 Parameter untuk Mengamati Kinerja Sistem
Parameter yang digunakan untuk mengamati kinerja sistem pada cucian motor
Cokro Bangkalan adalah utilitas, lama antrian dan panjang antrian dari setiap
server. Utilitas dipilih karena dari utilitas dapat diketahui bagaimana performansi
kerja operator, apakah operator terlalu banyak menggangur atau operator terlalu
sibuk bekerja. Berdasarkan utilitas juga dapat diputuskan untuk melakukan
penambahan operator maupun pengurangan operator. Lama antrian dipilih untuk
mengurangi waktu tunggu pelanggan ketika ingin mencuci motor. Apabila
pelanggan terlalu lama menunggu antrian, maka pelanggan akan mengalami
kerugian yang disebabkan oleh menunggu antrian. Panjang antrian dipilih karena
panjang antrian dapat berpengaruh ke lama antrian yang menyebabkan pelanggan
rugi dan ke utilitas yang kemungkinan disebabkan oleh operator memiliki utilitas
yang rendah.
4.6 Skenario Perbaikan untuk Meningkatkan Performance Sistem
Skenario perbaikan yang digunakan untuk meningkatkan performance sistem
cucian motor Cokro Bangkalan ada 3 skenario sebagai berikut:
4.6.1 Skenario 1
Peningkatan performance sistem dapat dilakukan dengan menambahkan 1
operator pada bagian pencucian, sehingga waktu cuci berkurang. Dengan
berkurangnya waktu cuci, maka jumlah antrian dan lama antrian akan berkurang
serta operator sendiri tidak akan mengalami penurunan tenaga atau memiliki
utilitas yang terlalu tinggi karena jam kerja yang meningkat atau tinggi. Dengan
kata lain, penambahan operator pada bagian pencucian bertujuan untuk
mengurangi utilitas yang tinggi karena waktu proses pengerjaan lama dan hanya
dikerjakan oleh 2 orang.
4.6.2 Skenario 2
Skenario perbaikan kedua adalah penambahan 1 server dan 1 operator pada
bagian pengeringan karena pengeringan membutuhkan durasi waktu yang cukup
lama. Sehingga dengan adanya penambahan 1 server dan 1 operator, dapat
menyingkat waktu proses pengeringan dan mengurangi utilitas operator yang
terlalu tinggi.
4.6.3 Skenario 3
Skenario perbaikan 3 dapat dilakukan dengan melakukan penambahan 1
operator pada bagian pencucian dan penambahan 1 server dan 1 operator pada
pengeringan. Hal ini karena didua bagian tersebut adalah bagian yang memiliki
waktu proses paling lama dan utilitas tinggi. Sehingga dengan adanya
penambahan operator di bagian pencucian dan pengeringan serta server dibagian
pengeringan, diharapkan utilitas dapat berkurang sehingga tenaga yang
dikeluarkan tidak terlalu banyak dan dapat konsisten dalam melakukan pekerjaan
serta menyingkat waktu pengerjaan.
4.7 Activity Cycle Diagram (ACD) Skenario Perbaikan
Activity cycle diagram dari skenario perbaikan yang digunakan untuk
meningkatkan performance sistem cucian motor Cokro Bangkalan ada 3 skenario
sebagai berikut:
4.7.1 Skenario 1
Berdasarkan skenario 1 dari perbaikan sistem yang ada maka dibuatkan
activity cycle diagram sebagai berikut:
Gambar 1.3.9 Activity cycle diagram (ACD) skenario perbaikan 1 cuci motor Cokro
Bangkalan
Skenario perbaikan yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan adalah
menambahkan 1 operator pada bagian pencucian. Sehingga bagian pencucian
memiliki 3 operator. Tujuan dari penambahan operator pada bagian pencucian
untuk mengurangi lama antrian dan panjang antrian.
4.7.2 Skenario 2
Berdasarkan skenario 2 dari perbaikan sistem yang ada maka dibuatkan
activity cycle diagram sebagai berikut:
Gambar 1.3.10 Activity cycle diagram (ACD) skenario perbaikan 2 cuci motor Cokro
Bangkalan
Skenario perbaikan yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan adalah
menambahkan 1 server pada bagian pengeringan. Sehingga bagian pengeringan
memiliki 2 server dengan 4 operator. Tujuan dari penambahan server pada bagian
pengeringan untuk mengurangi lama antrian dan panjang antrian, dimana antrian
terlama dan terpanjang terletak pada proses pengeringan.
4.7.3 Skenario 3
Berdasarkan skenario 3 dari perbaikan sistem yang ada maka dibuatkan
activity cycle diagram sebagai berikut:
Gambar 1.3.11 Activity cycle diagram (ACD) skenario perbaikan 3 cuci motor Cokro
Bangkalan
Skenario perbaikan yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan adalah
menambahkan 1 server pada bagian pengeringan serta penambahan 1 operator
pada bagian pencucian dan 1 operator pada bagian pengeringan. Sehingga bagian
pengeringan memiliki 2 server dengan 4 operator dan bagian pencucian memilki
3 operator. Tujuan dari penambahan server dan operator adalah untuk mengurangi
lama antrian dan panjang antrian, dimana antrian terlama dan terpanjang terletak
pada proses pengeringan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi kesimpulan dan saran dari modul 1 tentang deskripsi sistem.
5.1 Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan yang didapatkan dari pengerjaan tugas besar
modul 1 tentang deskripsi sistem:
1. Sistem merupakan kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau
subsistem yang tertata dengan teratur, saling interaksi, saling ketergantungan
satu dengan yang lainnya, dan tidak dapat dipisahkan untuk mewujudkan suatu
tujuan. Sistem yang diamati berupa cuci motor Cokro Bangkalan dengan tipe
sistem berupa discrete event system dan untuk kondisi entitas ketika berakhir
masuk kedalam kondisi terminating dimana entitas harus meninggalkan sistem
ketika sistem tersebut telah berakhir.
2. Elemen dalam sistem yang diamati terbagi menjadi 3, yaitu pada entitas adalah
motor, pelanggan dan kasir, aktivitas yang diamati adalah proses pencucian,
proses pengeringan dan proses pembayaran serta resource yang terdapat dalam
sistem adalah 2 orang operator pada bagian pencucian dan 3 operator bagian
pengeringan serta 1 orang kasir.
3. Model diperlukan untuk menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan
mampu memberikan pemikiran untuk melakukan perbaikan dari model
tersebut. Dalam hal ini model yang diamati adalah proses dalam cuci motor
Cokro Bangkalan. Model ini diperlukan untuk memberikan gambaran
bagaimana operasi yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan bekerja
dan dapat dilakukan perbaikannya.
4. Simulasi dapat digunakan untuk model pengambilan keputusan dengan
mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata
tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini,
simulasi yang terjadi merupakan proses cucian motor di cuci motor Cokro
Bangkalan.
5. Skenario perbaikan yang dilakukan sebanyak 3 skenario yang didapatkan dari
pengamatan model dan simulasi yang dilakukan. Skenario perbaikan yang
dilakukan adalah penambahan operator pada bagian pencucian, penambahan
operator dan server pada bagian pengeringan dan penambahan operator
dikedua bagian tersebut serta server di bagian pengeringan. Diharapkan
penambahan operator dapat mempersingkat waktu proses dan mengurangi
utilitas yang terlalu tinggi.
5.2 Saran
Saran yang didapatkan berdasarkan pengamatan objek yang dilakukan adalah
dengan mempertimbangkan penambahan operator sehingga mengurangi beban
kerja yang menyebabkan utilitas tinggi dan mengurangi waktu pengerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Satrio W, Dkk. 2011. Modul 3 Database Entity Relasionship Diagram.
Teknik Informatika, Universitas Barawijaya.
Effendi, Mas’ud. 2012. Klasifikasi Model Teori dan Pemodelan Sistem.TIP-FTP-
UB.
Kuenendi, M.S. 2014. Modul 1 Konsep Dasar Informasi.
Prihati, Yani. 2012. Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan Di Loket
Pembayaran Rekening Xyz Semarang. Fakultas Ilmu Komputer Universitas
AKI. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3.
Rahmadani, Dewi. 2010. Imulasi Pelayanan Kasir Swalayan Citra Di Bandar Buat.
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universit as Andalas . Vol. 9 No. 1.
Padang.
Widhy Wahyani. 2010. Analisis Bottle Neck Dengan Pendekatan Simulasi Arena
Pada Produk Sarung Tenun Ikat Tradisional. Institut Teknologi Adhi Tama
Surabaya. Surabaya.