22
TUGAS BESAR MODUL 1 DESKRIPSI SISTEM Disusun Oleh : KEL (8A) Nama : 1. JAENAL AJI NUGROHO (130421100050) 2. PHILIP HERMAWAN (150421100081) 3. JUNIALDI (150421100097) ASISTEN PRAKTIKUM: FILIA SANDRAYANI (140421100047) LABORATORIUM KOMPUTASI DAN SIMULASI INDUSTRI PROGRAM STRUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2018

laporan modul 1 asistensi 1 kelompok 8A...3(1'$+8/8$1 %DE PHUXSDNDQ SHQGDKXOXDQ \DQJ EHULVLNDQ ODWDU EHODNDQJ GDQ WXMXDQ GDUL WXJDV EHVDU PRGXO WHQWDQJ GHVNULSVL VLVWHP VHEDJDL EHULNXW

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • TUGAS BESAR

    MODUL 1

    DESKRIPSI SISTEM

    Disusun Oleh : KEL (8A)

    Nama : 1. JAENAL AJI NUGROHO (130421100050)

    2. PHILIP HERMAWAN (150421100081)

    3. JUNIALDI (150421100097)

    ASISTEN PRAKTIKUM:

    FILIA SANDRAYANI (140421100047)

    LABORATORIUM KOMPUTASI DAN SIMULASI

    INDUSTRI

    PROGRAM STRUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

    2018

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    Bab 1 merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang dan tujuan dari

    tugas besar modul 1 tentang deskripsi sistem sebagai berikut.

    1.1 Latar Belakang

    Sistem sangat penting dalam dunia teknologi baik sistem yang sederhana dan

    sistem yang kompleks. Sistem sederhana dalam kehidupan dapat digunakan untuk

    mengetahui adanya permasalahan yang terdapat disuatu perusahaan maupun

    diluar perusahaan. Sedangkan sistem yang kompleks dalam kehidupan disuatu

    perusahaan memiliki kerumitan dalam membagi waktu, tenaga dan biaya, tetapi

    dapat diselesaikan dengan pengamatan langsung dan menggunakan simulasi yang

    dibuat dari software Arena untuk mempermudah penyimulasian.

    Sistem merupakan satu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau

    subsistem yang tertata dengan teratur, baik, saling interaksi, saling ketergantungan

    satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan suatu tujuan.

    Sistem dapat disimulasikan dengan menggunakan software Arena. Arena adalah

    sebuah program penyusun model dan juga merupakan simulator, dimana bertujuan

    untuk eksperimen dengan menggunakan modul-modul yang menyatakan proses.

    Garis penghubung dalam arena digunakan untuk menyatakan aliran entitas

    (Kusnendi, 2014).

    Praktikum tentang deskripsi sistem menggunakan software arena yaitu untuk

    mengerti tentang sistem dan klasifikasinya serta karakteristik dari sistem berserta

    elemen pendukung dasi suatu sistem. Mengerti tentang model dan klasifikasi serta

    alasan dalam menentukan pengguanaan model, kemudian memahami pengertian

    simulasi dan hubungan sistem model dan simulasi. Sehingga dapat membuat ACD

    (activity cycle diagram) dan usulan scenario perbaikan dari sistem yang dibuat.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari tugas besar modul 1 tentang deskripsi sistem sebagai berikut:

    1. Dapat mengerti dan memahami pengertian sistem dan klasifikasinya.

  • 2. Dapat mengerti dan memahami karakteristik dari sistem beserta elemen-

    elemen pendukung suatu sistem.

    3. Dapat mengerti dan memahami pengertian model, klasifikasi serta alasan

    penggunaan model diperlukan.

    4. Dapat mengerti dan memahami pengertian dari simulasi serta hubungan antara

    sistem, model dan simulasi.

    5. Dapat mengerti dan memahami Activity Cycle Diagram (ACD) dan usulan

    skenario perbaikan.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    Bab 2 tentang landasan teori mengenai deskripsi sistem sebagai berikut.

    2.1 Sistem

    Sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari komponen-

    komponen atau subsistem yang tertata dengan teratur, saling interaksi, saling

    ketergantungan satu dengan yang lainnya, dan tidak dapat dipisahkan untuk

    mewujudkan suatu tujuan. Sistem dapat dilihat dari kumpulan komponen secara

    fisik yang saling berinteraksi, saling berhubungan, dan tidak dapat dipisahkan satu

    sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Sistem bisa berupa abstrak atau fisis.

    Sistem abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi yang saling

    bergantung. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama

    untuk mencapai suatu tujuan (Kusnendi, 2014).

    2.2 Klasifikasi Sistem

    Menurut Kusnendi (2014), sistem diklasifikasikan menjadi beberapa sebagai

    berikut.

    1. Sistem Abstrak (abstract system) & Sistem Fisik (phiysical system)

    Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak

    secara fisik, seperti sistem teologia. Sistem fisik adalah sistem yang nyata secara

    fisik, seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem informasi.

    2. Sistem Alamiah (natural system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami,tidak dibuat oleh

    manusia, misal sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem

    yang dirancang dan dibuat oleh manusia, missal sistem informasi akuntansi,

    sistem pendidikan.

    3. Sistem Tertentu (deterministic system)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan perilaku yang sudah

    dapat diprediksi. Interaksi antarbagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga

    keluaran dari sistem sudah dapat diramalkan, misal sistem komputer.

  • 4. Sistem Tertutup (closed syste)

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan

    lingkungan luar. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak

    luar. Namun, sebenarnya tidak ada sistem yang tertutup, yang ada adalah relatif

    tertutup, tidak benar-benar tertutup.

    2.3 Karakteristik Sistem

    Menurut Kusnendi (2014), sistem memiliki karakteristik yang terdiri dari

    beberapa sebagai berikut.

    1. Mempunyai Komponen (components),

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

    artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

    dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batas Sisstem (boundary)

    Setiap sistem memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari

    lingkungannya. Batas sistem adalah wilayah yang membatasi antara satu sistem

    dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungannya. Batas suatu sistem

    menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (enviromments)

    Lingkungan luar adalah lingkungan di luar batas sistem yang mempengaruhi

    operasi sistem. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif suatu sistem

    tersebut. Pengaruh yang positif dapat dipelihara dan dijaga, sedangkan pengaruh

    negatif harus dikendalikan karena dapat mengganggu sistem.

    4. Penghubung Sistem (interface)

    Penghubung adalah media yang menghubungkan atau mengintegrasikan

    antara satu subsistem ke subsistem yang lainnya menjadi satu kesatuan.

    5. Masukan Sistem (input)

    Masukan adalah serangkaian data (signal input) atau maintenance input dari

    dalam atau dari luar lingkungan untuk diolah dalam sistem untuk dioperasikan.

    6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran adalah hasil dari proses dan diklasifikasi menjadi keluaran yang

    berguna. Keluaran merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  • 7. Pengolah Sistem (pemrosesan)

    Pengolah merupakan suatu yang merubah masukan menjadi keluaran. Contoh

    Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan

    yang diperlukan oleh manajemen.

    8. Sasaran Sistem

    Sistem yang baik tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai. Sasaran adalah

    sesuatu yang menjadi target yang ingin dicapai dari suatu sistem. Sasaran yang

    dicapai dari suatu sistem menentukan masukan yang dibutuhkan. Suatu sistem

    dikatakan berhasil apabila sasaran yang telah ditentukan dapat dicapai dengan

    baik.

    2.4 Elemen Sistem

    Menurut Satrio, (2011) elemen sistem terbagi menjadi beberapa sebagai

    berikut.

    1. Entitas

    Entity (entitas) adalah suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang

    dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan

    Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang

    dimodelkan. Contoh: Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.

    2. Aktivitas

    Aktivitas adalah kegiatan pada sistem yang dapat memberikan pengaruh baik

    secara langsung ataupun tidak dari proses entitas yang ada.

    3. Resource

    Resource adalah elemen sistem yang dapat melakukan suatu aktivitas yang ada

    pada entitas.

    2.5 Model

    Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang

    sistem. Model dapat menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu

    merangsang untuk berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model

    didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem bekerja atau

    komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu sistem maka

  • diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini merupakan prinsip

    pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk mempermudah analisis dan

    pengembangannya. (Effendi,2012).

    2.6 Simulasi

    Simulasi adalah suatu teknik atau usaha untuk tampilan operasi-operasi, dan

    karateristik dalam sebuah sistem. Model ini ditunjukan bagaimana mensimulasikan

    sebuah sistem manajemen operasi dengan menggembangkan model matematika

    paling dekat yang menggambarkan sistem yang sesungguhnya. Simulasi juga

    merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mempergunakan gambaran

    sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya

    pada keadaan yang sesungguhnya. Simulasi komputer dalam suatu rekayasa teknik

    sangat membantu perancang untuk menggambarkan / memvisualisasikan

    karakteristik sistem yang akan dibuat. Dengan pemodelan sistem perancang bisa

    menganalisis karakteristik sistem pada berbagai kondisi operasi tanpa harus

    kehilangan banyak waktu dan biaya, karena semua proses bisa dilakukan dengan

    bantuan komputer. Untuk menjamin analisis yang tepat, model matemastis dari

    sistem yang akan dianalisis serta program komputer harus dibuat. Beberapa kasus

    yang diambil dari kondisi riil akan disimulasikan untuk dianalisis karakteristiknya

    (Wahyani, 2010).

    2.7 Sistem Arena

    Arena adalah software simulasi dan otomasi pada sebuah program yang

    dikembangkan oleh system modelling dan simulator. Arena dapat untuk eksperimen

    dengan menggunakan modul-modul yang menyatakan proses. Garis penghubung

    dalam arena digunakan untuk menyatakan aliran entitas. Arena baik digunakan pada

    Microsoft baik visual basic maupun Microsoft visio untuk membuat diagram alir

    atau lain sebagainya (Prihati, 2012).

    2.8 Activity Cycle Diagram

    Activity clycle diagram adalah model konseptual yang baik digunakan dalam

    suatu simulasi serta sistematis untuk menggambarkan struktur keberadaan sistem.

    Selain itu activity cycle diagram digunakan untuk menggambarkan proses bisnis

  • dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Biasanya dipakai pada business modeling

    untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip

    flowchart atau Data flow diagram pada perancangan terstruktur. Sangat bermanfaat

    apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses

    secara keseluruhan (Rahmadani, 2010).

  • BAB III

    METODOLOGI

    Bab tiga tentang alat dan bahan, prosedur praktikum, prosedur pengolahan

    data serta flowchart yang terdapat dalam modul 1 tentang deskripsi sistem

    sebagai berikut.

    3.1 Alat dan Bahan

    Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum modul 1 sebagai

    berikut:

    1. Laptop atau komputer.

    2. Objek pengamatan.

    3. Microsoft Visio.

    4. Microsoft Word.

    3.2 Prosedur Praktikum

    Prosedur praktikum dari modul 1 mengenai prosedur pelaksanaan praktikum

    sebagai berikut:

    1. Mencari Objek

    2. Melakukan Asistensi objek. Jika ya akan masuk langkah selanjutnya, jika

    tidak kembali mencari objek.

    3. ACC objek dari asisten.

    4. Melakukan pre-test mengenai modul 1 deskripsi sistem.

    5. Melakukan pengamatan objek yang telah di ACC.

    6. Melakukan briefing pengolahan data di modul 1.

    7. Pengolahan data tediri dari: deskripsi sistem, elemen sistem, ACD, parameter

    sistem, skenario perbaikan dan ACD skenario perbaikan.

    8. Kesimpulan dan saran.

  • 3.3 Flowchart Pelakasanaan Praktikum Flowchart pelaksanaan praktikum dari modul 1 tentang deskripsi sistem

    sebagai berikut:

    Gambar 1.3.1 Flowchart Pelaksanaan Praktikum

  • BAB IV

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    Bab IV membahas deskripsi sistem nyata, layout objek, deskripsi sistem

    menggunakan elemen-elemen sistem, activity table dan activity cycle diagram,

    parameter untuk mengamati kinerja sistem, scenario perbaikan untuk meningkatkan

    performance sistem, dan activity cycle diagram dari skenari perbaikan sistem.

    4.1 Deskripsi Sistem Nyata

    Deskripsi sisten nyata menjelaskan tentang alasan pemilihan objek dan

    gambaran tentang objek yang dipilih seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

    Alasan pemilihan objek cuci motor Cokro Bangkalan karena cucian motor ini

    mempunyai masalah pada antrian, dimana antrian yang terjadi sering kali memakan

    waktu yang lama. Sehingga, dengan memilih objek pengamatan berupa cuci motor

    Cokro Bangkalan, diharapkan diketahui penyebab timbulnya antrian yang terlalu

    lama dan banyak serta perbaikan dari sistem yang ada.

    Gambar 1.3.2 Tempat cuci motor COKRO Bangkalan

    Objek Tugas Besar ini adalah Cuci Motor COKRO yang berada di Jl. Hos.

    Cokroaminoto Gg. II, No 13 Kota Bangkalan. Sistem pelayanan pada Cuci Motor

    Cokro menggunakan 3 server, yaitu:

  • 1. Server Pencucian

    Gambar 1.4.3 Server pencucian

    Pada server ini, motor pelanggan mendapatkan perlakuan pencucian. Terdapat

    2 operator yang bekerja pada server ini untuk melayani 2 pelanggan secara

    langsung. Apabila server pencucian penuh, maka pelanggan akan mengalami

    antrian lebih dahulu.

    2. Server Pengeringan

    Gambar 1.3.4 Server pengeringan

    Setelah di cuci, motor pelanggan dikeringkan menggunakan kain pengering

    dan pelapisan liquid silicone untuk memberi efek hitam pada bagian-bagan tertentu.

    Server ini terdapat 3 orang operator.

    3. Server Pembayaran

    Gambar 1.3.5 Server pembayaran

    Server ini menerima pembayaran dari pelanggan yang motornya sudah dicuci.

  • Gambar 1.3.6 Posisi semua server

    Klasifikasi sistem berdasarkan tipe entitas, Cuci Motor COKRO merupakan

    Discrete Event System, yaitu waktu kdatangan, proses, waktu proses berakhir

    didefinisikan dalam waktu discrete. Sedangkan kondisi entitas ketika sistem

    berakhir merupakan tipe Non-Terminating, yaitu suatu sistem yang entitas

    didalamnya selalu berada d dalam suatu sistem tersebut.

    4.2 Layout Objek

    Layout objek berupa cuci motor COKRO Bangkalan adalah sebagai berikut:

    500

    0mm

    7200mm

    250

    0mm

    SERVER 1Pencucian

    SERVER 2Pengeringan

    SERVER 3Pembayaran

    Gambar 1.3.7 Layout objek

    Objek yang diambil berupa cuci motor COKRO Bangkalan dengan 3 server

    didalamnya berupa pembayaran, pencucian dan pengeringan. Ketika pelanggan

    masuk ke dalam cucian motor, maka motor akan ditempatkan langsung kedalam

    pencucian dimana terdapat 2 orang operator pada server pencucian. Setelah itu akan

    mengalami proses pengeringan dengan 3 orang operator dan setelah proses

    pengeringan selesai, pelanggan akan melakukan pembayaran di kasir dengan 1

    orang operator.

  • 4.3 Deskripsi Sistem menggunakan Elemen-elemen Sistem

    Elemen yang diamati dari objek cuci motor Cokro Bangkalan ada 3 elemen,

    yaitu entitas, aktivitas dan resource. Berikut ini akan dijelaskan elemen dari sistem

    yang diamati, yaitu cucian motor Cokro Bangkalan:

    a. Elemen

    Dalam objek yang diamati yaitu cuci motor COKRO, elemen entitas dalam

    objek ini adalah pelanggan, motor dan kasir.

    b. Aktivitas

    Elemen aktivitas dalam objek yang diambil merupakan kategori entity

    processing yaitu proses pencucian, proses pengeringan dan proses pembayaran.

    c. Resource

    Resource yaitu bagian dalam sistem yang melakukan aktivitas, dalam hal ini

    resource dalam objek yang diamati adalah operator pencucian sebanyak 2 orang,

    operator pengeringan sebanyak 3 orang dan kasir sebagai operator pembayaran

    sebanyak 1 orang.

    4.4 Activity Table dan Activity Cycle Diagram (ACD)

    Activity table dan activity cycle diagram dari objek yang diamati yaitu cucian

    motor Cokro yang terletak di Bangkalan adalah sebagai berikut:

    4.4.1 Activity Table

    Berikut ini merupakan activity table dari cucian motor Cokro Bangkalan:

    Tabel 1.4.1 Activity table cuci motor Cokro Bangkalan

    Aktivitas Keterangan Simbol

    Pelanggan datang Pelanggan memasuki area cuci motor

    Pelanggan mengantri Pelanggan menunggu untuk motornya masuk ke proses pencucian

    Motor masuk ke pencucian Motor sudah siap untuk masuk ke proses pencucian

    Pencucian Motor sedang dalam proses pencucian

    Antrian Motor menunggu untuk masuk proses selanjutnya

    Motor masuk ke pengeringan Motor sudah siap untuk masuk ke proses pengeringan

    Pengeringan Motor sedang dalam proses pengeringan

    Pembayaran Pelanggan membayar biaya cuci motor

    Pelanggan keluar Pelanggan meninggalkan area cuci motor

  • 4.4.2 Activity Cycle Diagram (ACD)

    Activity cycle diagram (ACD) dari proses pelayanan yang terjadi pada cucian

    motor Cokro Bangkalan adalah sebagai berikut:

    Gambar 1.3.8 Activity cycle diagram (ACD) cuci motor Cokro Bangkalan

    Gambar 1.3.8 merupakan activity cycle diagram dari cucian motor Cokro

    Bangkalan. Proses pertama diawali dengan kedatangan pelanggan lalu pelanggan

    mengantri. Setelah itu motor masuk ke pencucian yang terdapat 2 operator dan

    motor menunggu antrian setelah selesai proses pencucian. Setelah itu motor

    masuk ke proses pengeringan yang terdapat 3 operator dan selesai proses

    pengeringan motor mengantri untuk proses selanjutnya. Proses terakhir adalah

    pembayaran lalu pelanggan keluar.

    4.5 Parameter untuk Mengamati Kinerja Sistem

    Parameter yang digunakan untuk mengamati kinerja sistem pada cucian motor

    Cokro Bangkalan adalah utilitas, lama antrian dan panjang antrian dari setiap

    server. Utilitas dipilih karena dari utilitas dapat diketahui bagaimana performansi

    kerja operator, apakah operator terlalu banyak menggangur atau operator terlalu

    sibuk bekerja. Berdasarkan utilitas juga dapat diputuskan untuk melakukan

    penambahan operator maupun pengurangan operator. Lama antrian dipilih untuk

    mengurangi waktu tunggu pelanggan ketika ingin mencuci motor. Apabila

  • pelanggan terlalu lama menunggu antrian, maka pelanggan akan mengalami

    kerugian yang disebabkan oleh menunggu antrian. Panjang antrian dipilih karena

    panjang antrian dapat berpengaruh ke lama antrian yang menyebabkan pelanggan

    rugi dan ke utilitas yang kemungkinan disebabkan oleh operator memiliki utilitas

    yang rendah.

    4.6 Skenario Perbaikan untuk Meningkatkan Performance Sistem

    Skenario perbaikan yang digunakan untuk meningkatkan performance sistem

    cucian motor Cokro Bangkalan ada 3 skenario sebagai berikut:

    4.6.1 Skenario 1

    Peningkatan performance sistem dapat dilakukan dengan menambahkan 1

    operator pada bagian pencucian, sehingga waktu cuci berkurang. Dengan

    berkurangnya waktu cuci, maka jumlah antrian dan lama antrian akan berkurang

    serta operator sendiri tidak akan mengalami penurunan tenaga atau memiliki

    utilitas yang terlalu tinggi karena jam kerja yang meningkat atau tinggi. Dengan

    kata lain, penambahan operator pada bagian pencucian bertujuan untuk

    mengurangi utilitas yang tinggi karena waktu proses pengerjaan lama dan hanya

    dikerjakan oleh 2 orang.

    4.6.2 Skenario 2

    Skenario perbaikan kedua adalah penambahan 1 server dan 1 operator pada

    bagian pengeringan karena pengeringan membutuhkan durasi waktu yang cukup

    lama. Sehingga dengan adanya penambahan 1 server dan 1 operator, dapat

    menyingkat waktu proses pengeringan dan mengurangi utilitas operator yang

    terlalu tinggi.

    4.6.3 Skenario 3

    Skenario perbaikan 3 dapat dilakukan dengan melakukan penambahan 1

    operator pada bagian pencucian dan penambahan 1 server dan 1 operator pada

    pengeringan. Hal ini karena didua bagian tersebut adalah bagian yang memiliki

    waktu proses paling lama dan utilitas tinggi. Sehingga dengan adanya

    penambahan operator di bagian pencucian dan pengeringan serta server dibagian

    pengeringan, diharapkan utilitas dapat berkurang sehingga tenaga yang

  • dikeluarkan tidak terlalu banyak dan dapat konsisten dalam melakukan pekerjaan

    serta menyingkat waktu pengerjaan.

    4.7 Activity Cycle Diagram (ACD) Skenario Perbaikan

    Activity cycle diagram dari skenario perbaikan yang digunakan untuk

    meningkatkan performance sistem cucian motor Cokro Bangkalan ada 3 skenario

    sebagai berikut:

    4.7.1 Skenario 1

    Berdasarkan skenario 1 dari perbaikan sistem yang ada maka dibuatkan

    activity cycle diagram sebagai berikut:

    Gambar 1.3.9 Activity cycle diagram (ACD) skenario perbaikan 1 cuci motor Cokro

    Bangkalan

    Skenario perbaikan yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan adalah

    menambahkan 1 operator pada bagian pencucian. Sehingga bagian pencucian

    memiliki 3 operator. Tujuan dari penambahan operator pada bagian pencucian

    untuk mengurangi lama antrian dan panjang antrian.

  • 4.7.2 Skenario 2

    Berdasarkan skenario 2 dari perbaikan sistem yang ada maka dibuatkan

    activity cycle diagram sebagai berikut:

    Gambar 1.3.10 Activity cycle diagram (ACD) skenario perbaikan 2 cuci motor Cokro

    Bangkalan

    Skenario perbaikan yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan adalah

    menambahkan 1 server pada bagian pengeringan. Sehingga bagian pengeringan

    memiliki 2 server dengan 4 operator. Tujuan dari penambahan server pada bagian

    pengeringan untuk mengurangi lama antrian dan panjang antrian, dimana antrian

    terlama dan terpanjang terletak pada proses pengeringan.

  • 4.7.3 Skenario 3

    Berdasarkan skenario 3 dari perbaikan sistem yang ada maka dibuatkan

    activity cycle diagram sebagai berikut:

    Gambar 1.3.11 Activity cycle diagram (ACD) skenario perbaikan 3 cuci motor Cokro

    Bangkalan

    Skenario perbaikan yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan adalah

    menambahkan 1 server pada bagian pengeringan serta penambahan 1 operator

    pada bagian pencucian dan 1 operator pada bagian pengeringan. Sehingga bagian

    pengeringan memiliki 2 server dengan 4 operator dan bagian pencucian memilki

    3 operator. Tujuan dari penambahan server dan operator adalah untuk mengurangi

    lama antrian dan panjang antrian, dimana antrian terlama dan terpanjang terletak

    pada proses pengeringan.

  • BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab V berisi kesimpulan dan saran dari modul 1 tentang deskripsi sistem.

    5.1 Kesimpulan

    Berikut ini merupakan kesimpulan yang didapatkan dari pengerjaan tugas besar

    modul 1 tentang deskripsi sistem:

    1. Sistem merupakan kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau

    subsistem yang tertata dengan teratur, saling interaksi, saling ketergantungan

    satu dengan yang lainnya, dan tidak dapat dipisahkan untuk mewujudkan suatu

    tujuan. Sistem yang diamati berupa cuci motor Cokro Bangkalan dengan tipe

    sistem berupa discrete event system dan untuk kondisi entitas ketika berakhir

    masuk kedalam kondisi terminating dimana entitas harus meninggalkan sistem

    ketika sistem tersebut telah berakhir.

    2. Elemen dalam sistem yang diamati terbagi menjadi 3, yaitu pada entitas adalah

    motor, pelanggan dan kasir, aktivitas yang diamati adalah proses pencucian,

    proses pengeringan dan proses pembayaran serta resource yang terdapat dalam

    sistem adalah 2 orang operator pada bagian pencucian dan 3 operator bagian

    pengeringan serta 1 orang kasir.

    3. Model diperlukan untuk menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan

    mampu memberikan pemikiran untuk melakukan perbaikan dari model

    tersebut. Dalam hal ini model yang diamati adalah proses dalam cuci motor

    Cokro Bangkalan. Model ini diperlukan untuk memberikan gambaran

    bagaimana operasi yang dilakukan pada cuci motor Cokro Bangkalan bekerja

    dan dapat dilakukan perbaikannya.

    4. Simulasi dapat digunakan untuk model pengambilan keputusan dengan

    mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata

    tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini,

    simulasi yang terjadi merupakan proses cucian motor di cuci motor Cokro

    Bangkalan.

    5. Skenario perbaikan yang dilakukan sebanyak 3 skenario yang didapatkan dari

    pengamatan model dan simulasi yang dilakukan. Skenario perbaikan yang

  • dilakukan adalah penambahan operator pada bagian pencucian, penambahan

    operator dan server pada bagian pengeringan dan penambahan operator

    dikedua bagian tersebut serta server di bagian pengeringan. Diharapkan

    penambahan operator dapat mempersingkat waktu proses dan mengurangi

    utilitas yang terlalu tinggi.

    5.2 Saran

    Saran yang didapatkan berdasarkan pengamatan objek yang dilakukan adalah

    dengan mempertimbangkan penambahan operator sehingga mengurangi beban

    kerja yang menyebabkan utilitas tinggi dan mengurangi waktu pengerjaan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Agung, Satrio W, Dkk. 2011. Modul 3 Database Entity Relasionship Diagram.

    Teknik Informatika, Universitas Barawijaya.

    Effendi, Mas’ud. 2012. Klasifikasi Model Teori dan Pemodelan Sistem.TIP-FTP-

    UB.

    Kuenendi, M.S. 2014. Modul 1 Konsep Dasar Informasi.

    Prihati, Yani. 2012. Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan Di Loket

    Pembayaran Rekening Xyz Semarang. Fakultas Ilmu Komputer Universitas

    AKI. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 3 No. 3.

    Rahmadani, Dewi. 2010. Imulasi Pelayanan Kasir Swalayan Citra Di Bandar Buat.

    Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universit as Andalas . Vol. 9 No. 1.

    Padang.

    Widhy Wahyani. 2010. Analisis Bottle Neck Dengan Pendekatan Simulasi Arena

    Pada Produk Sarung Tenun Ikat Tradisional. Institut Teknologi Adhi Tama

    Surabaya. Surabaya.