Upload
imanamamizar
View
62
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INDFROMASI GENETIK
PERCOBAAN 1PENGENALAN TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
Nama : Imana Mamizar
NIM : 10511066
Kelompok : 5
Nama Asisten : AinunTanggal Percobaan : 13 Februari 2014Tanggal Pengumpulan : 20 Februari 2014
LABORATORIUM BIOKIMIA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
PengenalanTeknik Dasar Mikrobiologi
I. Tujuan
Membuat media padat kultur bakteri E.coli pada cawan petri
Penanaman kultur murni mikroba dengan metode aseptic menggunakan jarum ose untuk
inokulasi pada media agar miring
II. Teori Dasar
Metode aseptik merupakan dasar dan skill yang sangat penting dalam mikrobiologi.
Penggunaan metode aseptik dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti mentransfer kultur pada
media inokulasi, mengisolasi kultur murni, dan pada beberapa test mikrobiologi lainnya.
Penggunaan metode aseptik yang tepat dilakukan untuk menghindari adanya kontaminasi
pada kultur dari bakteri-bakteri lain yang tidak diinginkan yang terdapat di sekitar
lingkungan kerja seperti mikrooganisme dari udara, dari tubuh peneliti, dan lain-lain.
Beberapa tahapan dasar yang harus dilakukan pada saat bekerja dengan mikroorganisme
dengan menggunakan teknik aseptik diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memberi desinfektan atau senyawa kimia lain yang berfungsi serupa sebelum
memulai bekerja untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi dan setelah bekerja
untuk melindungi hasil pekerjaan dari kontaminasi.
2. Selalu membakar tempat media inokulasi sebelum dan sesudah melakukan transfer
kultur dari satu tempat ke tempat lain.
3. Selalu membakar sebentar peralatan gelas yang terbuka sebelum sebelum bakteri
dipindahkan dan setelah dipindahkan.
4. Selalu bekerja di dekat api dan bekerja dengan cepat serta efisien untuk menghindari
kultur terpapar lingkungan
Ada beberapa metode plating yang umum dilakukan untuk mengisolasi, mempropagasi
atau menggandakan mikroorganisme yang menerapkan metode aseptik pada tahapan
prosedurnya, antara lain streak-plating bacterial culture untuk mengisolasi koloni
tunggal, pour-plating, spread plating untuk menggabungkan beberapa kolini, soft agar
overlay untuk mengisolasi bakteriofag dan menggabungkan plak, dan replica plating
untuk mentransfer sel dari satu plate ke plate lain.
III. Data Pengamatan
Percobaan Pengamatan
Menyiapkan media padat dalam cawan petri
Media yang telah dibuat tidak 100% steril
(mengandung kontaminan). Dapat terlihat
dari beberapa titik-titik pada cawan petri.
Gambar 3.1
Menggunakan jarum ose untuk penanaman
kultur pada media agar miring
Terlihat bahwa bakteri E.coli berhasil
ditumbuhkan ( ada guratan-guratan halus
pada media agar miring)
Gambar 3.2
IV. Pembahasan
Pada percobaan ini, tujuannya adalah unutk membuat media padat sebagai lalu dilihat
apakah medianya sudah steril, dan menanamkan kultur bakteri E.coli dengan menggunakan
jarum ose pada media agar miring. Setelah keduanya dilakukan, maka media kosong serta
agar miring yang berisi kultur diinkubasi selama satu malam pada suhu 37o karena pada suhu
itu, bakteri E.coli akan tumbuh dan berkembang biak secara optimum (sesuai suhu tubuh
manusia).
Setelah diinkubasi, kemudian hasil diamati. Dapat dilihat pada gambar 3.1, media padat
memang berhasil dibuat pada cawan petri, namun tidak steril karena tumbuh mikroorganisme
lain yang tidak diinginkan. Dapat dilihat dari titik-titik yang ditunjukkan pada tanda panah
berwarna hitam. Ada sekitar 2 koloni mikroorganisme asing yang tumbuh pada media padat
yang seharusnya steril. Hal ini mungkin disebabkan pada saat proses sterilisasi, penyemprotan
alcohol belum merata ke seluruh bagian dari seluruh lingkungan kerja. Bisa juga disebabkan
pada saat proses pendinginan agar sampai beku, terjadi kontaminasi dari beberapa praktikan
lain yang belum sepenuhnya steril dan tidak menggunakan masker pada saat bekerja. Setelah
agar yang masih dalam bentuk larutan dituangkan ke dalam cawan petri, didiamkan beberapa
saat sampai agar mengeras dan diletakkan di dekat api dengan kondisi tutup cawan sedikit
terbuka. Mungkin pada saat inilah, mikroorganisme yang tidak diinginkan masuk dan
menempel pada media.
Percobaan yang kedua adalah penanaman kultur murni bakteri E.coli pada media agar
miring dengan menggunakan jarum ose. Kultur diinokulasikan ke dalam media agar miring
dengan menggunakan jarum ose sebagai media perpindahannya dengan cara digores-goreskan
pada permukaan agar dari bawah ke bagian atas tabung. Setelah diinkubasi selama satu
malam, kemudian hasil teramati bahwa bakteri yang ditanam berhasil tumbuh dan
berkembang biak. Dapat terlihat pada gambar 3.2, goresan-goresan yang terbentuk menjadi
bertambah banyak dari yang sebelumnya tidak terlihat sama sekali. Dari hasil pengamatan
tersebut dapat dikatakan bahwa kultur murni berhasil dilakukan dan tidak ada kontaminasi
dari mikroorganisme lain yang tidak diinginkan, karena tidak didapatkan koloni
mikroorganisme lain pada media pertumbuhan.
V. Kesimpulan
Pembuatan media padat pada cawan petri tidak berhasil dilakukan karena mengandung
kontaminan.
Penanaman kultur bakteri E.coli pada media agar miring dengan menggunakan jarum
ose berhasil dilakukan dan tidak ada kontaminasi dari mikroorganisme lain.
VI. Daftar Pustaka
Sanders ER,’Aseptic laboratory techniques: plating methods.’US National Library of
Medicine.National Institutes of Health, 11 Mei 2012,
</http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22617405/> [diakses 19 Februari 2014]
Sterile Technique</ http://srufaculty.sru.edu/steven.strain/classes/biol210/sterile.pdf/> ,
[diakses 19 Februari 2014]
VALUE Amrita. ‘ Aseptic Technique ang The Transfer of Microorganism.’ Virtual
Amrita Laboratories Universalizing Education, </http://amrita.vlab.co.in/?
sub=3&brch=73&sim=212&cnt=1/> [diakses 19 Februari 2014]