27
LAPORAN TUTORIAL MODUL 3 “PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT” Oleh : Kelompok 2 Tutor : drg.Murniwati, MPPM Anggota : Afriza Rabiansyah Chaira Maulida Chindy Septia N Felix Calvin E Hestia Warti Maicitra Nur Fadhli Mia Ladiovina Nadya Permata Yusdi P Ratu Amelia Syarli Resti

Laporan Modul 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

LAPORAN TUTORIALMODUL 3

PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Oleh: Kelompok 2

Tutor: drg.Murniwati, MPPM

Anggota: Afriza Rabiansyah

Chaira Maulida

Chindy Septia N

Felix Calvin E

Hestia Warti

Maicitra Nur Fadhli

Mia Ladiovina

Nadya Permata Yusdi P

Ratu Amelia

Syarli RestiFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ANDALAS

2014I. TERMINOLOGI

a) Kelompok rawan: kelompok yang memiliki resiko tinggi terhadap

penyakit

b) Menginventarisir: membuatkan daftar barang/alat

c) Visit rate

: jumlah kunjungan baru dalam dan luar gedung dalam

waktu tertentu

II. IDENTIFIKASI MASALAH1. Apa saja program kesehatan gigi dan mulut masyarakat ?

2. Apa saja indikator kesehatan gigi dan mulut ?

3. Apa saja penyakit kesehatan gigi dan mulut ?

4. Apa penyebab masalah kesgimul ?

5. Apa usaha pencegahan untuk masalah kesgimul ?

6. Apa ada hubungan gizi dengan kesgimul ?

7. Siapa saja kelompok rawan dan apa tujuan pembinaannya ?

III. ANALISA MASALAH1. Apa saja program kesehatan gigi dan mulut masyarakat ?

BPG (Balai Pengobatan Gigi)

Contoh : menambal,pengobatan

Minimal ada 1 dokter gigi dan 1 perawat gigi

UKGS

Paket minimal: belum terjangkau nakes

Paket standar: sudah terjangkau nakes,tapi fasilitas terbatas

Paket optimal: yankes lengkap

Upaya preventif: sikat gigi massal,aplikasi flour,penyuluhan

UKGM

Tujuan umum: mencapai derajat kesegimul setinggi-tingginya

Tujuan khusus: meningkatkan kesadaran masyarakat, menurunkan prevalensi penyakit gigi, mengurangi gangguan fungsi kunyah

2. Apa saja indikator kesehatan gigi dan mulut ?

Indeks DMF-T kurang dari 1, anak-anak 90 % bebas karies3. Apa saja penyakit kesehatan gigi dan mulut ?

Karies ( indeks DMF-T 2,2

Penyakit periodontal ( 96,5%

4. Apa penyebab masalah kesgimul ?

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesgimul

Promosi masih kurang

Penyebaran nakes gigi tidak merata

Perilaku yang kurang peduli

Pasien sudah datang dalam keadaan parah

Kurang flour

5. Apa usaha pencegahan untuk masalah kesgimul ?

Hindari makanan yang manis dan lengket

Langsung berkumur setelah makanan manis atau lengket

Sikat gigi min 2x/hari

Mengoptimalkan UKGS

Mengajarkan cara sikat gigi yang benar

Gizi cukup

Floridasi air minum ( primer)

Perawatan rutin ( sekunder)

Mengganti jaringan yang hilang (tersier)

6. Apa ada hubungan gizi dengan kesgimul ?

ada.

Protein

: pembentukan gigi,perlindungan mukosa

Mineral: menyusun struktur tulang dan gigi

Kalsium: pembentukan tulang

Fosfor

: tumbuh kembang rahang

Karbohidrat: katalis

Lemak

: membantu perlekatan kalsium dengan mineral lain

Flour

: mengatur asam-basa

B1

: mencegah alergi

Zinc

: penyembuhan luka

Jika sakit gigi,maka makan pun susah,aktivitas susah, bisa mengalami kurang gizi

7. Siapa saja kelompok rawan dan apa tujuan pembinaannya ?

Ibu hamil

Ibu menyusui

Anak-anak

Lansia

Tujuan : memberikan pengetahuan kepada ibu dan anak agar tidak terjadi kekurangan asupan gizi dan membuat lansia bisa hidup mandiri

IV. SKEMAV. Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Program Kesgimul Masyarakat

2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Indikator kesgimul

3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Masalah kesgimul masyarakat

4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Pemecahan Masalah kesgimul

5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Hubungan gizi dengan kesgimul

VI. Mengumpulkan Informasi

VII. Sintesa dan Uji Informasi

1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Program Kesgimul Masyarakat

A. UKGS

UKGS inovatif,kegiatannya berupa

Fit For School (integrasi program dengan cuci tangan pakai sabun tiap hari dan pemberian obat cacing). Kegiatannya yaitu,pelaksanaan sikat gigi bersama tiap hari,tersedianya sikat gigi di sekolah satu anak-satu sikat gigi, penggunaan pasta gigi berflouride.

Motivasi perubahan perilaku anak dan orang tua

Penilaian indeks infeksi odontogenik

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang terpadu, secara lintas program dan lintas sektoral yang ditujukan untuk masyarakat sekolah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat, terutama kesehatan gigi dan mulut. UKGS merupakan bagian integral dari UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Tujuan UKGS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan gigi dan mulut, yang didalamnya mencakup memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berperan aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat.

PENTAHAPAN PROGRAM UKGS

1. Paket Minimal UKS yaitu UKGS Tahap I: Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang belum terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang ada di Puskesmas. Kegiatan berupa:

Pendidikan / penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh guru sesuai dengan kurikulum oleh Departemen Pendidikan Nasional

Pencegahan penyakit gigi dan mulut berupa kegiatan bimbingan pelihara diri bagi murid SD, minimal untuk kelas 1,2, dan 3 berupa: sikat gigi massal dan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan

Rujukan kesehatan gigi dan mulut bagi yang memerlukan.

2. Paket Standar UKS yaitu UKGS Tahap II: Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid SD yang sudah terjangkau oleh tenaga kesehatan, sedangkan fasilitas kesehatan gigi puskesmas masih terbatas. Kegiatan berupa:

Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi).

Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh guru sesuai dengan kurikulum.

Pencegahan penyakit gigi dan mulut minimal untuk siswa kelas 1, 2, dan 3 SD berupa : Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan dan pembersihan karang gigi

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 SD diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit

Pelayanan medis gigi dasar bagi murid yang membutuhkan perawatan

Rujukan bagi yang memerlukan.

3. Paket Optimal UKS yaitu UKGS Tahap III: Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid sd yang sudah terjangkau oleh tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan gigi yang dimiliki puskesmas sudah memadai. Kegiatan berupa:

Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi (terintegrasi).

Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kurikulum.

Pencegahan penyakit gigi dan mulut minimal untuk kelas 1, 2, dan 3 SD berupa : Sikat gigi massal dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1(satu) kali sebulan dan pembersihan karang gigi

Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 diikuti pencabutan gigi susu yang telah waktunya tanggal/lepas

Pelayanan medis gigi dasar atas permintaan pada murid kelas 1-6

Pelayanan medis gigi dasar pada murid kelas terpilih/selektif sesuai kebutuhan

Rujukan bagi yang memerlukan.

B. UKGM

Salah satu cara bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajad kesehatan yang tinggi , dengan mutu kehidupan yang tinggi pula, serta mempunyai sikap kejiwaan yangmenopang dan mendorong kreatifitas. Oleh karena itu maka pembangunan manusia seutuhnya harus mencapai aspek jasmani dan kejiwaan, disamping aspek spiritual dan sosial, termasuk kepribadian dan kejuangan, yang ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif serta mempunyai daya juang yang tinggi.

Pembangunan manusia sebagai insan harus dilakukan dalam keseluruhan proses kehidupannya, mulai dari dalam kandungan bahkan jauh sebelumnya, yaitu dengan memperhatikan tingkat kesejahteraan para calon ibu, bayi, balita, usia pra sekolah, usia sekolah, remaja, pemuda, usia produktif, sampai kepada usia lanjut. Dalam upaya kesejahteraan manusia dalam tiap tahap kehidupan tersebut, pembangunan kesehatan memegang peranan yang amat penting sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Selain itu pembangunan kesehatan juga berperan penting dalam membangun manusia sebagai sumber daya pembangunan. Derajad kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas bangsa, peningkatan kreatifitas dan produktivitas bangsa, peningkatan kreativitas dan produktivitas, akan mempertajam peningkatan daya juang dan daya saing bangsa yang sangat diperlukan dalam memasuki abad ke-21 yang diliputi oleh suasana persaingan bangsa yang semakin ketet.

Dari hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 1998 menunjukkan bahwa 62,4% penduduk merasa terganggu perkerjaan/ sekolah karena sakit gigi, rata-rata 3,86 hari. Kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi dapat menurunkan produktivitas kerja.

Upaya pembinaan kesehatan gigi masyarakat telah dilaksanakan melalui pendekatan UKGMD sejak tahun 1979, dimana upaya promotif, preventif dilaksanakan secara terpadu dengan upaya kesehatan lainnya terutama melalui Posyandu. Pada tahun 1992 telah diterbitkan buku Pedoman Penyelenggaraan UKGMD di Posyandu.Dengan berkembangnya berbagai Upaya Kesehatan bersumber daya Masyarakat (UKBM) maka pembinaan kesehatan gigi masyarakat dapat diperluas cakupannya dengan berintegrasi kepada UKBM lainnya selain Posyandu seperti; Bina Keluarga Balita, Pos Kesehatan Pesantren (POskestren), Taman Kanak-kanak, Taman Pendidikan Al-Quran, Bina Keluarga Lansia, Pos Obat Desa (POB), Saka Bakti Husada (SBH) dan sebagainya.

C. INTEGRASI KIA-GIGI

D. PELAYANAN POLIKLINIK GIGI

Mendukung program dan kegiatan kesehatan dalam dalam mendukung Rencana Strategi Kementrian Kesehatan 2010-2014,terkait kesehatan gigi dan mulut,antara lain pada :

Upaya pembinaan PHBS melalui upaya sikat gigi bersama di sekolah

Upaya promosi,melalui puskesmas dan puskesmas pembantu,UKGS,UKGM,seperti posyandu balta/lansia/pos bindu,poskesdes,polindes, dan desa siaga di UKBM

Pelayanan medik dasar yang diberikan di puskesmas adalah :

Tumpatan gigi tetap dan gigi sulung

PSA

Pencabutan gigi tetap dan gigi sulung

Pengobatan dan scaling

Tindakan bedah ringan seperti insisi abses

operkulektomi

2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Indikator kesgimul Ada 6 indikator kesgimul yang ditetapkan WHO,yaitu :

Anak umur 5 tahun bebas karies 90%

Anak umur 12 tahun mempunyai tingkat keparahan kerusakan gigi (Indeks DMF-T) sebesar 1 gigi

Penduduk umur 18 tahun bebas gigi yang dicabut

Penduduk umur 35-44 tahun memiliki minimal 20 gigi berfungsi sebesar 90%

Penduduk 65 tahun ke atas masih mempunyai gigi berfungsi sebesar 75%

Penduduk umur 65 tahun tanpa gigi 5%

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan,telah menetapkan indikator status kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang mengacu pada Global Goals for Oral Health 2020 yang dikembangkan oleh FDI,WHO,dan ADR. Indikator Global Goals for Oral Health 2020 adalah :

Berkurangnya rasa sakityang dinilai dari berkurangnya hari absen di sekolah karena sakit gigi

Peningkatan propoorsi bebas karies pada usia 6 tahun

Penurunan komponen D dari DMF-T pada usia 12 tahun, dengan perhatian khusus pada kelompok beresiko tinggi

Berkurangnya jumlah gigi diekstraksi karena karies pada usia 18 tahun

3.Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Masalah Kesgimul Masyarakat Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT,2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90.05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Masalah tersebut menjadi perhatian yang sangat penting dalam pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya anak usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi. Di Indonesia sebanyak 89% anak dibawah usia 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Kondisi itu akan sangat berpengaruh pada derajat kesehatan, proses tumbuh kembang bahkan masa depan anak. Anak-anak rawan kekurangan gizi. Rasa sakit pada gigi dan mulut jelas menurunkan selera makan mereka. Dampak lainnya, kemampuan belajar mereka akan turun sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar hingga hilangnya masa depan anak Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhan masyarakat Indonesia.Persepsi dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi dan mulut masih buruk.Hal ini terlihat dari masih besarnya angka karies gigi dan penyakit mulut di Indonesia yang cenderung meningkat Hal yang sangat mempengaruhi masalah tersebut adalah faktor pendidikan dan ekonomi dari masyarakat,yang berpengaruh pada pengetahuan,sikap dan perilaku pola hidup sehat masyarakat. Dari segi ekonomi dapat dilihat dari pemukiman kumuh dan daerah pedalaman. Segi sosial dapat dilihat dari kurangnya sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Selain itu kurangnya tenaga medis yang dibutuhkan (Menurut ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia/PDGI Pusat, Emmyr F Moe,saat ini perbandingan jumlah dokter gigi dengan penduduk di Indonesia mencapai 1:17.500. Artinya, satu dokter gigi masih melayani 17.500 orang pasien per tahun,dan pada tahun 2008,berbanding1:12.000). Faktor eksternal lain yang mempengaruhinya adalah mengenai budaya dan adat dari masyarakat,serta ketidaktahuan masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut. Dari segi budaya misalnya kesehatan gigi dan mulut masih dipengaruhi oleh kebudayaan-kebudayaan yang melekat pada diri masyarakat. Contohnya budaya pangur dan sirih. Dilihat dari ilmu pengetahuan, masih banyak dari masyarakat yang belum mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga mereka juga tidak mengetahui dampak dan efek yang timbul apabila mereka tidak menjaga dan merawat kebersihan gigi dan mulut. Selain itu, ada juga sekelompok masyarakat yang hanya mengetahui tapi tidak paham sehingga mereka tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik dan benar. Menurut riskesdas 2013 : EMD (Effective Medical Demand) ( persentase pendudukyang bermasalah dengan gimul dalam 12 bulan terakhir x persentase penduduk yang menerima perawatan atau pengobatan gigi dari tenaga medis gigi.25,5 %bermasalah

31,1 %menerima perawatan

8,1%EMD

3 Provinsi yang EMD cukup tinggi :

Sulsel10,3 %

Kalsel8%

Sulteng6,4 %

Perilaku menyikat gigi umur lebih dari 10 tahunMenyikat gigi setiap hari

: 93,8 %Sikat gigi saat mandi sore: 79,7 %

Sikat gigi yang benar

: 2,3 %

Indeks DMF-T Indonesia

: 4,6

D-T

: 1,6

M-T

: 2,9

F-T

: 0,08 %

Berarti,kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 gigi/100 orang4.Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Pemecahan Masalah kesgimul Perilaku masyarakat yang menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat sering kali kita temukan baik di masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Masalah-masalah tersebut dapat disebabkan berbagai faktor baik intrinsik maupun ekstrinsik, misalnya pengaruh lingkungan, pendidikan, prilaku, ekonomi, sosial, dan budaya.Masalah utama yang ditimbulkan mengenai kesehatan gigi masyarakat adalah mengenai periodontal dan karies gigi. Bila hal ini masih terus berlanjut,masyarakat akan terus mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut karena unsur kebudayaan, prilaku masyarakat tersebut akan diturunkan ke generasi selanjutnya.Karenanya dibutuhkan pencegahan dini serta pemberitahuan mengenai kesehatan gigi dan perbaikan perilaku yang salah terhadap menjaga kesehatan gigi. Selain itu,dalam menghadapi masalah yang timbul,juga perlu upaya-upaya pemecahan yang timbul dari masyarakat sendiri,sebagai contohnya dengan mengadakan penyuluhan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat itu (pendekatan terhadap tokoh masyarakat),hal ini tentu saja lebih efektif karena dengan mengajak para tokoh masyarakat yang menjadi panutan,masyarakat bisa lebih mengerti dan percaya.5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Hubungan

gizi dengan kesgimul Meningkatnya masalah gizi, tentunya berdampak pula pada peningkatan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang dapat mengakibatkan bertambah buruknya masalah gizi tersebut. Mengetahui hubungan antara status gizi dan kesehatan gigi dan mulut menjadi penting karena seringkali terdapat karakteristik yang khas dari berbagai jaringan dalam rongga mulut yang lebih sensitif terhadap defisiensi nutrisi, sehingga apabila tubuh mengalami defisiensi nutrisi seringkali jaringan dalam rongga mulutlah yang pertama kali memperlihatkan efek defisiensi nutrisi tersebut.

Zat gizi atau nutrisi juga memainkan peran penting dalam perkembangan dan pemeliharaan mulut yang sehat, khususnya gigi dan gusi. Makanan yang kita makan mempengaruhi gigi kita. Pada saat yang sama, kesehatan atau kurangnya kesehatan gigi dan gusi mempengaruhi apa yang kita bisa makan. Kesehatan gigi yang baik dimulai dari awal dalam kehidupan dan harus dipraktekkan sepanjang hidup.

Peran zat gizi dalam pencapaian kesehatan gigi yang optimal adalah sebagai berikut :

Mineral

Peran atau fungsi dari mineral umumnya menyusun struktur dasar tulang dan gigi. Berikut fungsi beberapa mineral yang penting bagi kesehatan gigi dan mulut :

Kalsium

Membantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang. Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, telur, dan sayuran berwarna hijau tua.Fosfor

Diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat terutama pada pembentukan dan pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi. Fosfor banyak terdapat pada Susu, keju, daging, biji-bijian, telur, dan kacang-kacangan.Magnesium

Mencegah terjadinya hipoplasia enamel dan membantu dalam proses mineralisasi tulang dan gigi. Magnesium banyak terdapat pada kacang kedelai, kerang dan gandum.Besi

Berperan penting dalam pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah serat jaringan mukosa mulut. Mineral ini banyak terdapat pada daging, bayam, dan sayuran berwarna hijau.Flour

Mempertahankan tulang dan gigi yang kuat sehingga mencegah terjadinya karies gigi, selain itu flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga mulut. Flour banyak terdapat pada teh, brokoli, dagaing ayam dan air floridasi.SengBerperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut. Seng banyak terdapat pada seafood, hati, daging, dan sereal gandum.

Karbohidrat

Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya sebagai katalis dalam proses metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin, dan lemak ) dan meningkatkan konsumsi zat gizi lain serta peran sebagai imunopolisakarida dalam menangkal infeksi,berperan penting pada masa pra erupsi dan pasca erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Lemak

Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam menjaga kesehatan gigi yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah lemak jenuh. Lemak ini memainkan peranan penting terhadap kesehatan tulang dan gigi. Agar kalsium dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka dan gigi secara efektif, sedikitnya 50 persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak jenuh.

Protein

Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk perkembangan gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein berperan dalam pembentukan antibodi yang melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa mulut dan darerah sekitarnya terutama dari infeksi yang mungkin menyerang jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular cheilitis.

Vitamin

Vitamin A

Diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput lendir mulut dan jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau atau kuning, buah dengan warna yang mencolok, susu, telur dan minyak ikan.

Vitamin D

Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada pembentukan dan pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus halus. Selain itu berperan penting pada pembentukan rahang. Vitamin ini paling banyak terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal.

Vitamin E

Mencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia). Mencegah kanker oral selain itu vitamin E juga berperan sebagai anti oksidan. Vitamin E banyak terdapat pada telur, susu, daging, dan kacang-kacangan.

Vitamin K

Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan spontan dalam rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau.

Vitamin C

Diperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam penyembuhan luka. Diperlukan untuk produksi kolagen. Dan mencegah perdarahan gingival. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran hijau dan tomat.

Vitamin B kompleks

Membantu struktur wajah berkembang dengan benar sehingga wanita hamil perlu mengkonsumsi vitamin ini untuk perkembangan janinnya. Selain itu fungsi vitamin B kompleks adalah mencegah timbulnya rasa sakit,warna kemerahan dan pendarahan givival, keretakan dan luka di sudut mulut dan lidah. Vitamin ini banyak terdapat pada kacang-kacngan, ragi, sayuran hijau, hati, susu, beras, jagung dan lain-lain.

Akibat Defisiensi Zat Gizi Terhadap Kesehatan Gigi Dan Mulut

Kurangnya konsumsi makanan bergizi dapat menyebabkan terjadinya defisiensi zat gizi. Defisiensi zat gizi ini akan menimbulkan gejala pada tubuh bila berlangsung lama dan bersifat kronis. Gejala pada tubuh antara lain dapat terjadi di dalam rongga mulut. Biasanya yang bermanifestasi pada rongga mulut adalah defisiensi mineral, protein, dan vitamin.

Defisiensi mineral

Defisiensi mineral yang bermanifestasi dalam rongga mulut adalah defisiensi kalsium, fosfor, magnesium, besi dan flour.

Defisiensi kalsium

Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang rahang yang merata dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya kekuatan gigi.

Defisiensi fosfor

Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya gangguan pertumbuhan rahang dan erupsi gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili yang lambat disertai maloklusi.

Defisiensi magnesium

Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi hipoplasia enamel.Defisiensi besiManifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis yang merupakan penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit.Defisiensi flour

Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah kerentakan gigi terhadap terjadinya karies gigi.

Defisiensi protein

Protein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung. Manifestasi defisiensi protein dalam rongga mulut adalah lidah tampak berwarna merah karena hilangnya papila, terjadi angular cheilitis dan fissura bibir atau bibir pecah-pecah. Selain itu rongga mulut terasa kering dan nampak kotor. Resistensi terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga mudah terjadi infeksi pada jaringan periodontal. Defisiensi vitaminDefisiensi vitamin ADefisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva serta penyakit periodontal dan hipoplasia enamel.Defisiensi vitamin DDefisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya hipoplasia enamel yang melibatkan gigi insisivus dan molar permanen yang umumnya terdapat pada penderita rhiketsia.Defisiensi vitamin EDefisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya pendarahan gingival, keluarnya pus dari poket dan penyakit periodontal serta leukoplakia.Defisiensi vitamin K

Defisiensi vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival atau setelah menggosok gigi.Defisiensi vitamin CDefisiensi vitamin C menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal sehingga terjadi hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi ulserasi yang biasa disebut Scurvy.Drg.Denta

Membuat rancangan kesgimul

Visit rate

1%

Pembinaan kelompok rawan nihil

Kasus gizi buruk pada balita tinggi

Prev.karies pada usia 12 tahun 95 %

Masalah

Lokakarya Mini

Program kesgimul

Program kesgimul masyarakat

Masalah kesgimul

Indikator Kesgimul

Pemecahan masalah kesgimul

Hubungan kesgimul dengan gizi