Upload
zendarazak
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
1/15
BAB I
GEOLOGI REGIONAL BALIKPAPAN
1.1. Kerangka Tektonik
Kalimantan merupakan daerah yang memiliki tektonik yang
kompleks. Adanya interaksi konvergen atau kolisi antara 3 lempeng utama,
yakni lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Asia yang
membentuk daerah timur Kalimantan (amilton, !"#"$.%volusi tektonik
dari Asia &enggara dan sebagian Kalimantan yang aktif men'adi bahan
perbinangan antara ahli-ahli ilmu kebumian. Pada 'aman Kapur )a*ah,
bagian dari ontinental passive margin di daerah )arat daya Kalimantan,
yang terbentuk sebagai bagian dari lempeng Asia &enggara yang dikenal
sebagai Paparan +unda.
Gambar 2.1. Fisiografi Pulau Kalimantan (Nuey, 1987).
Pada 'aman &ersier, ter'adi peristi*a interaksi konvergen yang menghasilkan
beberapa formasi akresi, pada daerah Kalimantan.+elama 'aman %osen,
daerah +ula*esi berada di bagian timur kontinen dataran +unda. Pada
!
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
2/15
pertengahan %osen, ter'adi interaksi konvergen ataupun kolisi antara
lempeng utama, yaitu lempeng India dan lempeng Asia yang mempengaruhi
makin terbukanya busur belakang samudra, Laut +ula*esi dan +elat
alaka.
1.2. Geomorfologi
ekungan Kutai merupakan salah satu ekungan yang dihasilkan
oleh perkembangan regangan ekungan yang besar pada daerah
Kalimantan.Pada Pra-&ersier, Pulau Kalimantan ini merupakan salah satu
pusat pengendapan, yang kemudian pada a*al tersier terpisah men'adi /ekungan sebagai berikut 0! ekungan )arito, yang terletak di Kalimantan
+elatan, .ekungan Kutai, yang terletak di Kalimantan &imur,3. ekungan
&arakan, yang terletak di timur laut Kalimantan,1 ekungan +abah, yang
terletak di utara Kalimantan,2.ekungan +ara*ak, yang terletak di barat laut
Kalimantan,/. ekungan ela*ai dan Ketungau, yang terletak di
Kalimantan &engah
Gambar 2.2 Elemen tetoni Kalimantan
Kerangka tektonik di Kalimantan &imur dipengaruhi oleh
perkembangan tektonik regional yang melibatkan interaksi antara Lempeng
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
3/15
3
+amudera Philipina, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng %urasian yang
ter'adi se'ak aman Kapur sehingga menghasilkan kumpulan ekungan
samudera dan blok mikro kontinen yang dibatasi oleh adanya 4ona
subduksi, pergerakan men'auh antar lempeng, dan sesar-sesar mayor.
ekungan Kutai terbentuk karena proses pemekaran pada Kala
%osen &engah yang diikuti oleh fase pelenturan dasar ekungan yang
berakhir pada 5ligosen Akhir. Peningkatan tekanan karena tumbukan
lempeng mengakibatkan pengangkatan dasar ekungan ke arah )arat Laut
yang menghasilkan siklus regresif utama sedimentasi klastik di ekungan
Kutai, dan tidak terganggu se'ak 5ligosen Akhir hingga sekarang.
Pada Kala iosen &engah pengangkatan dasar ekungan dimulai
dari bagian barat ekungan Kutai yang bergerak seara progresif ke arah
&imur sepan'ang *aktu dan bertindak sebagai pusat pengendapan. +elain itu
'uga ter'adi susut laut yang berlangsung terus menerus sampai iosen
Akhir. )ahan yang terendapkan berasal dari bagian +elatan, )arat dan 6tara
ekungan menyusun 7ormasi 8arukin, 7ormasi Pulubalang dan 7ormasi
)alikpapan.
7ormasi Pamaluan (&omp$, )atupasir kuarsa dengan sisipan
batulempung, serpih batugamping dan batulanau9 berlapis sangat baik. )atu
pasir kuarsa merupakan batuan utama, kelabu kehitam-keoklatan, berbutir
halus-sedang, terpilah baik, butiran membulat-bulat tanggung, padat,
karbonan dan gamping. +etempat di'umpai struktur sedimen seilang-silang
dan perlapisan se'a'ar. &ebal lapisan antara !- meter. )atu lempung tebal
rata-rata 12 m, serpih, kelabu keoklatan-kelabu tua, padat, tebal sisipan
antara !: -: m. )atu gamping kelabu pe'al, berbutir sedang kasar,
setempat berlapis dan mengandung foraminifera besar. )atu lanau tua
kehitaman. 7ormasi Pemaluan merupakan batuan palling ba*ah yang
tersinggkap di lembar +amarinda dan bagian atas formasi ini berhubungan
men'emari dengan 7ormasi )ebuluh. &ebal formasi lebih kurang :::
meter. )erumur 5ligosen sampai a*al iosen.
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
4/15
1
7ormasi )ebuluh (&omb$, )atugamping terumbu dengan sisipan
batu gamping pasiran dan serpih, *arna kelabu padat, mengandung
foraminifera besar, berbutir sedang. +etempat batu gamping menghablur,
terkekar tak beraturan. +erpih kelabu keoklatan berseling dengan batupasir
halus kelabu tua kehitaman. 7oraminifera besar yang di'umpai antara lain 0
Lepidoylina +umatraensis )rady, iogypsina +p. iogupsinaides +PP.
5perulina +p., menun'ukan umur iosen a*al ; iosen &engah.
Lingkungan pengendapan laut dangkal dengan ketebalan sekitar 3:: meter.
7ormasi )ebuluh tertindih selaras oleh 7ormasi Pulau )alang.
7ormasi Pulau )alang (&mpb$, Perselingan antara gray*ake dan
batupasir kuarsa dengan sisipan batugamping, batu lempung, batubara, dan
tuf dasit. )atupasir gray*ake, kelabu kehi'auan, padat, tebal lapisan antara
2: ; !:: m. )atupasir kuarsa, kelabu kemerahan, setempat tufan muda
kekuningan, mengandung foraminifera besar. )atugamping, oklat muda
kekuningan, mengandung foraminifera besar, batugamping ini terdapat
sebagai sisipan atau lensa dalalm batupasir kuarsa, tebal lapisan !: ; 1: m.
di +. Loa aur, mengandung foraminifera besar antara lain Austrotrilina
ho*hina, )orelis sp., Lepidoylina sp., yogypsina sp., menun'ukan
umur iosen &engah dengan lingkungan pengendapan laut dangkal.
)atulempung, kelabu kehitaman, tebal lapisan ! ; m. +etempat
berselingan dengan batubara, tebal ada yang menapai 1 m. &ufa dasit, putih
merupakan sisipan dalam batupasir kuarsa.
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
5/15
2
Gambar
2.!. Peta Formasi "ali#a#an
Formasi Balikpapan (&mbp$, perselingan batupasir dan lempung
dengan sisipan lanau, serpih, batugamping dan batubara. )atupasir kuarsa,
putih kekuningan, tebal lapisan ! ; 3 m, disisipi lapisan batubara, tebal :,2 ;
2 m. )atupasir gampingan, oklat, berstruktur sedimen lapisan bersusun dan
silang siur, tebal lapisan : ; 1: m, mengandung 7oraminifera keil,
disisipi lapisan tipis karbon. Lempung, kelabu kehitaman, setempat
mengandung sisa tumbuhan, oksida besi yang mengisi rekahan-rekahan
setempat mengandung lensa-lensa batupasir gampingan. Lanau gampingan,
berlapis tipis9 serpih keoklatan, berlapis tipis. )atugamping pasiran,
mengandung 7oraminifera besar, moluska, menun'ukan umur iosen Akhir
bagian ba*ah ; iosen &engah bagian atas. Lingkungan pengendapan delta,
dengan ketebalan !::: ; !2:: m..
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
6/15
/
7ormasi Kampungbaru (&pkb$, )atu pasir kuarsa dengan sisipan
lempung, serpih9 lanau dan lignit9 pada umumnya lunak, mudah hanur.
)atupasir kuarsa putih, setempat kemerahan atau kekuningan, tidak berlapis,
mudah hanur, setempat mengandung lapisan tipis oksida besi atau
kongkresi, tufan atau lanauan, dan sisipan batupasir konglomeratan atau
konglomerat dengan komponen kuarsa, kalsedon, serpih merah dan
lempung, diameter :.2 ; ! m, mudah lepas. Lempung, kelabu kehitaman
mengandung sisa tumbuhan, batubara< lignit dengan tebal :,2 ; 3 m, koral.
Lanau, kelabu tua, menyerpih, laminasi, teballl ! ; m. =iduga berumur
iosen Akhir ; Pilo Plistosen, lingkungan pengendapan delta ; laut
dangkal, tebal lebih dari 2:: m. 7ormasi ini menindih selaras dan setempat
tidak selaras terhadap 7ormasi )alikpapan. %ndapan Alluvium, Kerikil,
pasir dan lumpur terendapkan dalam lingkungan sungai, ra*a, delta dan
pantai.
1.. !tr"kt"r
+eara ringkas 7ormasi )alikpapan dan 7ormasi Pulau )alang
yang terdiri dari perselingan batu pasir kuarsa, batu lempung lanauan dan
serpih dengan sisipan napal , batu gamping dan batu bara, berumur iosen
tengah-akhir. 7ormasi tersebut ditutupi seara tidak selaras oleh 7ormasi
Kampung )aru terdiri dari batu lempung pasiran, batu pasir kuarsa, batu
lanau, sisipan batubara, napal, batu gamping dan batu bara muda, berumur
iosen Akhir . Kedua 7ormasi diatas mengalami perlipatan 'enis Antiklin
dan +inklin, mempunyai sumbu kearah &imur Laut ; )arat =aya.
+edangkan 7ormasi lebih tua terdiri dari Pamaluan dan )ebuluh berumur
iosen A*al-tengah terdiri dari batupasir, serpih, batu lanau, batu gamping.
Ketebalan seam batu bara berkisar :.2 meter sampai /.: meter, dengan
ketebalan seam rata-rata berkisar meter pada batuan batu lanau dan serpih
mengalami kompaksi. +truktur geologi yang berkembang di daerah
pendataan adalah struktur lipatan yang termasuk kedalam antiklin
&enggarong, yang menerus kearah &imur Laut antiklin +egihan, sedangkan
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
7/15
#
kearag barat daya antiklin >itan. +truktur antklin dan sinklin terdapat pada
batuan 7ormasi )alikpapan dan 7ormasi Pulau )alang, masing-masing
sayap tidak simetris . +truktur sesar terdapat pada melalui 7ormasi
)alikpapan, berarah timur laut-barat daya, 'enisnya sementara belum dapat
ditentukan karena terbatasnya data.
$abel 2.1. %trutur Formasi Geologi lembar %amarin&a'Kaltim
+umber0 Peta >eologi Lembar +amarinda - Kalimantan &imur (+.+upriatna,
+ukardi, ? %.@ustandi$
1.#. !tratigrafi
+tratigrafi adalah studi mengenai se'arah, komposisi dan umur
relatif serta distribusi perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan
batuan untuk men'elaskan se'arah bumi. =ari hasil perbandingan atau
korelasi antar lapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih lan'ut studi
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
8/15
mengenai litologi (litostratigrafi$, kandungan fosil (biostratigrafi$, dan umur
relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi$. stratigrafi kita pela'ari untuk
mengetahui luas penyebaran lapisan batuan.
Ilmu stratigrafi munul untuk pertama kalinya di )ritania @aya
pada abad ke-!". Perintisnya adalah 8illiam +mith. Ketika itu dia
mengamati beberapa perlapisan batuan yang tersingkap yang memiliki
urutan perlapisan yang sama (superposisi$. =ari hasil pengamatannya,
kemudian ditarik kesimpulan bah*a lapisan batuan yang terba*ah
merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengeualian. Karena
banyak lapisan batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat yang
berbeda-beda maka dapat dibuat perbandingan antara satu tempat ke tempat
lainnya pada suatu *ilayah yang sangat luas. )erdasarkan hasil pengamatan
ini maka kemudian 8illian +mith membuat suatu sistem yang berlaku
umum untuk periode-periode geologi tertentu *alaupun pada *aktu itu
belum ada penamaan *aktunya. )era*al dari hasil pengamatan 8illiam
+mith dan kemudian berkembang men'adi pengetahuan tentang susunan,
hubungan dan genesa batuan yang kemudian dikenal dengan stratigrafi.)erdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari (dua$ suku
kata, yaitu kata BstratiB berasal dari kata BstratosB, yang artinya perlapisan
dan kata BgrafiC yang berasal dari kata Bgraphi
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
9/15
"
batuan tersebut. ubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan
lainnya adalah BselarasC (onformity$ atau Btidak selarasC
(unonformity$.
- Pembentukan (>enesa$0 empunyai pengertian bah*a setiap lapis
batuan memiliki genesa pembentukan batuan tersendiri. +ebagai ontoh,
faies sedimen marin, faies sedimen fluvial, faies sedimen delta, dsb.
- @uang0 empunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk atau
diendapkan pada lingkungan geologi tertentu. +ebagai ontoh, genesa
batuan sedimen0 =arat (7luviatil, >urun, >laial$, &ransisi (Pasang-
suruteologi. ontoh0 )atugamping
formasi @a'amandala terbentuk pada kala iosen A*al9 )atupasir kuarsa
formasi )ayah terbentuk pada kala %osen Akhir
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan urut-urutan
ke'adian geologi adalah sebagai berikut0
!. Prinsip +uperposisi
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu pada kerak bumi tempat
diendapkannya sedimen, lapisan yang
paling tua akan diendapkan paling
ba*ah, keuali pada lapisan-lapisan
yang telah mengalami pembalikan.
Gambar 2.. mur *elatif "atuan
%e&imen
. ukum =atar Asal (5riginal ori4ontality$
Prinsip ini menyatakan bah*a material sedimen yang dipengaruhi oleh
gravitasi akan membentuk lapisan yang mendatar (hori4ontal$. Implikasi
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
10/15
!:
dari pernyataan ini adalah lapisan-lapisan yang miring atau terlipatkan,
ter'adi setelah proses pengendapan.
Pengeualian 0 Pada keadaan tertentu (lingkungan delta, pantai,
batugamping, terumbu, dll$ dapat ter'adi pengendapan miring yang
disebut Kemiringan Asli (5riginal =ip$ dan disebut linoform.
3. A4as Pemotongan (ross utting$
Prinsip ini menyatakan bah*a sesar atau tubuh intrusi haruslah berusia
lebih muda dari batuan yang diterobosnya.
1. Prinsip Kesinambungan Lateral (ontinuity$
Lapisan sedimen diendapkan seara terus menerus dan
berkesinambungan sampai batas ekungan sedimentasinya. Penerusan
bidang perlapisan adalah penerusan
bidang kesamaan *aktu atau
merupakan dasar dari prinsip korelasi
stratigrafi. =alam keadaan normal
suatu lapisan sedimen tidak mungkin
terpotong seara lateral dengan tiba-
tiba, keuali oleh beberapa sebab
yang menyebabkan terhentinya
kesinambungan lateral, yaitu0
Gambar 2.+. a#isan %e&imen yang
"eresinambungan
- Pemba'ian
enipisnya suatu lapisan batuan pada tepi ekungan sedimentasinya
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
11/15
!!
Gambar 2.-. Peni#isan a#isan %e&imen #a&a $e#ian eungan
- Perubahan 7asies
Perbedaan sifat litologi dalam suatu garis *aktu pengendapan yang
sama, atau perbedaan lapisan batuan pada umur yang sama
(men'emari$.
Gambar 2.7. Peng/ilangan a#isan %e0ara ateral
- Pemanungan atau Pemotongan karena Ketidakselarasan
=i'umpai pada 'enis ketidakselarasan Angular 6nonformity di mana
urutan batuan di ba*ah bidang ketidakselarasan membentuk sudut
dengan batuan diatasnya. Pemanungan atau pemotongan ter'adi
pada lapisan batuan di ba*ah bidang ketidakselarasan.
Gambar 2.8 Peman0ungan
- =islokasi karena sesar
Pergeseran lapisan batuan karena gaya tektonik yang
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
12/15
!
menyebabkan ter'adinya sesar
atau patahan.
Gambar 2.9. isloasi
2. A4as +uksesi 7auna (7aunal +uesions$
Penggunaan fosil dalam penentuan umur geologi berdasarkan dua
asumsi dalam evolusi organik. Asumsi pertama adalah organisme
senantiasa berubah sepan'ang *aktu dan perubahan yang telah ter'adi
pada organise tersebut tidak akan terulang lagi. +ehingga dapat
dikatakan bah*a suatu ke'adian pada se'arah geologi adalah 'umlah dari
seluruh ke'adian yang telah ter'adi sebelumnya. Asumsi kedua adalah
kenampakan-kenampakan anatomis dapat ditelusuri melalui atatan
fosil pada lapisan tertua yang me*akili kondisi primitif organisme
tersebut.
/. &eori Katastrofisme (atastrophism$
&eori ini dietuskan oleh uvier, seorang kebangsaan Peranis pada
tahun !3:. Ia berpendapat bah*a flora dan fauna dari setiap 4aman itu
ber'alan tidak berubah, dan se*aktu ter'adinya revolusi maka he*an-
he*an ini musnah. +esudah malapetaka itu ter'adi, maka akan munul
he*an dan tumbuhan baru, sehingga teori ini lebih umum disebut
dengan teori alapetaka.
#. &eori 6niformitarianisme (6niformitarianism$
&eori ini dietuskan oleh ames utton, teori ini berbunyi $/e Present
is $/e Key to $/e Past , yang berarti ke'adian yang berlangsung
sekarang adalah erminan atau hasil dari ke'adian pada 4aman dahulu,
sehingga segala ke'adian alam yang ada sekarang ini, ter'adi dengan
'alan yang lambat dan proses yang berkesinambungan seragam dengan
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
13/15
!3
proses-proses yang kini sedang berlaku. al ini men'elaskan bah*a
rangkaian pegunungan-pegunungan besar, lembah serta tebing uram
tidak ter'adi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba, akan tetapi melalui
proses alam yang ber'alan dengan sangat lambat.
Kesimpulan dari teori 6niformitarianisme adalah 0
• Proses-proses alam berlangsung seara berkesinambungan.
• Proses-proses alam yang ter'adi sekarang ini, ter'adi pula pada masa
lampau namun dengan intensitas yang berbeda.
BAB II
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
14/15
!1
KE!A$PAIAN LOKA!I
2.1. Lokasi Pemetaan
Pemetaan geologi yang kami lakukan pada tanggal 3 April :!/
dan !" ei :!/ bertempat pada daerah Kartini @esidene, )endali, dan
sebagian keil *ilayah )ukit =amai Indah. Luas area pemetaan berkisar
antara isi disini. =ilihat dari segi topografinya, *ilayah pemetaan kami
adalah *ilayah bukit dengan kisaran ketinggian bervariasi antara !:
sampai 2: meter.
Gambar 2.1 Peta 3ilaya/ Pemetaan
2.2. Aksesi%ilitas Lokasi PemetaanLokasi pemetaan yang kami dapat ukup mudah diakses keuali
pada stop site tertentu. +alah satu kesulitan yang kami hadapi adalah soil
yang berupa lempung sehingga pada saat hu'an akan menimbulkan lumpur
sehingga menimbulkan akses yang ukup liin dan berbahaya untuk
sampai ke stop site.
8/16/2019 Laporan (Nanti Masukin Foto)
15/15
!2
Gambar 2.2 ases 4ilaya/ loasi
Gambar 2.! ases 4ilaya/ loasi
Gambar 2.. ases 4ilaya/ loasi
Area pemetaan yang kami miliki memiliki banyak potensi
singkapan karena merupakan lahan kupas. Kendala yang terbesar adalah
banyak singkapan yang telah dibuat perumahan sehingga kami kurang
maksimal dalam menemukan singkapan.